Вы находитесь на странице: 1из 17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan rancangan penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian

Cohort atau sering disebut penelitian prosfektif adalah suatu penelitian survei

(noneksperimental) yang paling baik dalam mengkaji hubungan antar faktor resiko

dengan efek (penyakit) (Notoatmodjo, 2012).

Penelitian ini bertujuan untuk menghubungkan faktor status ekonomi dan

lingkungan dengan angka kejadian BBLR di Puskesmas Sungai Jingah Banjarmasin

tahun 2018.

B. Tempat dan waktu penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Sungai Jingah Banjarmasin tahun

2018.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 13 April sampai 27 April 2018 di

Puskesmas Sungai Jingah Banjarmasin tahun 2018.

C. Subyek penelitian

55
56

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau yang diteliti

(Notoatmodjo, 2010). Sugiyono (2012) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang

ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak dengan riwayat

BBLR di Puskesmas Sungai Jingah dari Januari - September 2017 yaitu sebanyak

39 bayi.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang

ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka

peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu

sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili)

(Sugiyono, 2012).

Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 39 orang ibu yang mempunyai

anak dengan riwayat BBLR di Puskesmas Sungai Jingah Banjarmasin tahun 2018.

3. Tehnik sampel

Sampling adalah teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2012). Teknik

sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar

memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subyek

penelitian (Nursalam, 2008). Teknik pengambilan sampling pada penelitian ini


57

dilakukan dengan tehnik Total Sampling yaitu semua anggota populasi dijadikan

sebagai sampel penelitian.

D. Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki anggota-anggota suatu

kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Notoatmodjo,

2010). Sugiyono (2012) mengartikan variabel penelitian adalah suatu hal yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

1. Variabel Independen atau Variabel Bebas

Variabel ini berdiri sendiri, tidak ada variabel yang mendampingi, variabel

independen menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (Hidayat,

2014). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor status ekonomi dan

lingkungan.

2. Variabel Dependen atau Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012). Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah bayi berat lahir rendah (BBLR).

E. Definisi operasional

Definisi operasional adalah pemberian makna pada masing-masing variabel

untuk kepentingan akurasi, komunikasi dan reflikasi agar memberikan pemahaman

yang sama kepada setiap orang mengenai variabel yang dirumuskan dalam suatu
58

penelitian (Nursalam, 2013). Definisi operasional penelitian dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut :

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Parameter Alat ukur skala kategori

1. Status Tingkat - Penghasilan Kuesioner Ordinal -<Rp.


ekonomi status per bulan 1.500.000
ekonomi - Pengeluaran ,-
didefinisika per bulan (rendah)
n -
berdasarkan Rp.1.500.
penghasilan 000,- s/d
saat hamil Rp.2.500.
yang 000,-
diperoleh (sedang)
tiap bulan. -
>Rp.Rp.3
.500.000,
- per
bulan
atau
antara
Rp.2.500.
000,- s/d
Rp.3.500.
000,-,
(tinggi)
2. Lingkungan Lingkungan - Sanitasi -Kuesioner Ordinal Dinyatak
adalah lingkunga -Observasi an
segala n dengan
- Kepadatan
sesuatu yang kategori :
hunian
ada di - Kebersiha Baik
sekitar lingkunga >50 %
manusia n Tidak
yang Baik
mempengar <50 %
uhi
perkembang
59

an
kehidupan
manusia
baik
langsung
maupun
tidak
langsung.
3. Bayi berat Berat badan - KMS Kuesioner Ordinal - >2500
lahir rendah bayi saat gram
(BBLR) lahir kurang (tidak
dari 2500 BBLR)
gram. - 1500-
2500
gram
(BBLR)
- 1000-
1500
gram
(BBLSR)
- <1000
gram
(BBLER)

F. Instrument penelitian

Instrumen penelitian ini adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar lebih mudah dan hasilnya lebih baik (cermat,

lengkap, dan sistematis) sehingga lebih mudah diolah (Saryono, 2012). Instrumen

yang digunakan dalam variabel lingkungan adalah checklist dan obeservasi.

instrumen atau alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah berupa

kuesioner atau angket dimana ada beberapa yang mengadopsi dari teori yang ada yaitu

lingkungan dengan model jawaban yang mudah agar memberikan kemudahkan

kepada responden dalam menjawab pertanyaan. Alat pengumpulan data berupa

checklist atau kuesioner mengenai faktor lingkungan mencakup sanitasi lingkungan,


60

berisi 11 pernyataan dan observasi seperti kepadatan hunian, kebersihan lingkungan.

Dan variabel faktor status ekonomi berisi 2 pertanyaan mencakup pendapatan

perbulan, pekerjaan, pendidikan.

Kuesioner ini menggunakan skala guttman dengan dua pilihan jawaban “Ya”

atau “Tidak”. Kisi-kisi pertanyaan tentang lingkungan yang diajukan kepada

responden :

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner lingkungan

No Lingkungan Indikator Jumlah item


Favorable Unfavorable
1. Sanitasi 1,2,3,5,6,7,8,9,10,11 4
Lingkungan
2. Kepadatan
penduduk
3. Kebersihan
lingkungan

Total 10 1 11

G. Uji validitas dan Reliabilitas

Machfoedz (2010) menyatakan bahwa sudah suatu kelajiman bahwa uji

intsrumen sebaiknya paling sedikit 30 responden penelitian, dengan ciri responden uji

coba harus mirip ciri-cirinya dengan ciri responden penelitian.

1. Uji Validitas

Validitas adalah merupakan derajat kepatuhan antara data yang terjadi

pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti dengan

data yang sesungguhnya terjadi pada objek peneliti (Sugiyono, 2012). Instrumen

untuk mengukur lingkungan dan observasi, yang di uji validkan adalah kuesioner
61

lingkungan yang terdiri dari 12 pertanyaan, uji validitas penelitian dilaksanakan

pada 21 Maret sampai 23 April tahun 2018 di Puskesmas Pekauman Banjarmasin

kepada 30 orang ibu yang memiliki anak denga riwayat BBLR. Setelah mendapat

surat persetujuan untuk melakukan uji validitas dari Direktorat Jenderal Kesatuan

Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri, peneliti datang ke Puskesmas

Pekauman untuk meminta izin melakukan uji validitas di Puskesmas tersebut.

Suatu instrumen atau alat ukur dikatakan mempunyai nilai validitas apabila

instrumen/alat ukur tersebut menjalankan fungsi alat ukurnya atau memberikan

hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.

Instrumen dapat diterima sesuai dengan standar adalah instrumen yang telah diuji

validitas dan reabilitas data.

Uji validitas dilakukan dengan uji korelasi pearson product moment (r).

Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel,

dimana r tabel dapat diperoleh melalui degree of freedom (dengan tingkat

signifikan 5%.

Uji validitas dalam penelitian ini akan menggunakan Pearson Product

Moment (r) untuk melihat nilai korelasi tiap – tiap pertanyaan signifikan yang

digunakan adalah 5%. Dasar pengambilan keputusan adalah valid jika r hitung >

r tabel (0,361) dan tidak valid jika r hitung < r tabel (0,361). Apabila didapat

pertanyaan yang tidak memenuhi taraf significant harus diganti, dimodifikasi,

atau dihilangkan. Pada penelitian ini nilai konstanta (r tabel) sebesar 0,361 dengan

n 30. Perhitungan menggunakan bantuan program komputer.


62

Hasil perhitungan dengan bantuan SPSS versi 16 dari 12 item pernyataan

kuesioner lingkungan rentang nilai valid r hitung 0,766-0,388 untuk pernyataan

yang r hitung nya kurang dari 0,361 dinyatakan tidak valid yaitu nomor 11 dengan

nilai r hitungnya 0,169 sehingga pernyataan dari kuesioner yang tidak valid

dihilangkan atau dieliminasi karena ada pertanyaan nomor 12 yang dapat

mewakili pertanyaan yang tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena

instrumen tersebut sudah baik (Sugiyono, 2012).

Setelah semua pernyataan valid, maka dilanjutkan dengan uji reabilitas.

Untuk mengetahui reabilitasdengan cara membandingkan nilai cronbach’s

alpha ≥ 0,6 sebaliknya jika tidak reliabel apabila cronbach’s alpha ≤ 0,6

(Hastono, 2007). Hasil uji reabilitas dikatakan bahwa semua kuesioner

lingkungan dinyatakan reliabel, dengan masing-masing nilai Cronbach Alpha

untuk kuesioner lingkungan 0,702

H. Teknik pengumpulan data

1. Tahap persiapan

Dalam tahap persiapan pengumpulan data yang dilakukan sesuai dengan

prosedur ketentuan administrasi yang berlaku yaitu pertama peneliti meminta

surat izin penelitian ke pihak institusi pendidkan STIKES Suaka Insan

Banjarmasin.
63

Setelah surat izin penelitian keluar kemudian penelit menyerahkan surat izin

tersebut kepada pihak Dinas Kesetan Banjarmasin untuk meminta surat izin

pengantar penelitian di Puskesmas Sungai Jingah Banjarmasin setelah mendapat

surat izin, peneliti langsung menyerahkan ke pihak tata usaha di Puskesmas

Sungai Jingah Banjarmasin untuk mendapatkan izin melakukan penelitian, setelah

diberikan izin baru peneliti melakukan penelitian di Puskesmas Sungai Jingah

Banjarmasin.

2. Tahap pengumpulan data

Pengumpulan data penelitian dilakukan pada tanggal 13 April sampai 27

April 2018, dengan menggunakan kuesioner dan observasi. Dalam tahap

pengumpulan data, peneliti terjun langsung ke lapangan dengan memberikan

kuesioner kepada responden.

Sebelum responden mengisi kuesioner peneliti menjelaskanmaksud dan

tujuan kedatangan peneliti dan tidak lupa juga peneliti memberikan lembar

permohonan persetujuan menjadi responden kepada calon responden. Jika calon

responden setuju menajdi sampel dalam penelitian, maka responden diminta

untuk menandatangani informed concent. Selanjutnya peneliti mengisi

karakteristik responden seperti nama (inisial), usia, agama, pendidikan, pekerjaan

dan BB lahir anak.

Pengumpulan data dapat segera dilakukan dan responden diminta untuk

menjawab pernyataan kuesioner dengan jujur, jelas dan lengkap. Pengisian

kuesioenr diberikan waktu ± 10 menit. Kuesioner yang sudah diisi dikembalikan

kepada peneliti, kemudian diperiksa kelengkapannya, apakah semua item


64

pertanyaan telah terisi semua dan sesuai dengan petunjuk yang telah diarahkan

oleh peneliti sebelumnya. Jika ada jawaban yang tidak lengkap atau tidak terisi

maka peneliti meminta responden untuk melengkapi atau menjawab pertanyaan

yang masih kurang atau kosong.

I. Jalannya penelitian

1. Tahap persiapan

Sebelum penelitian dilakukan peneliti mengikuti prosedur administrasi yang

berlaku. Peneliti meminta surat izin penelitian dari pihak akademik setelah keluar

surat izin, peneliti memberikan surat izin ke Dinas Kesehatan Banjarmasin untuk

meminta surat pengantar penelitian di Puskesmas Sungai Banjarmasin setelah

mendapatkan surat izin lalu peneliti menyerahkan ke pihak tata usaha di

Puskesmas Sungai Jingah Banjarmasin untuk melakukan penelitian.

2. Tahap pelaksanaan

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13 April sampai 27 April 2018 di

Puskesmas Sungai Jingah Banjarmasin. Peneliti menunggu responden di luar

ruang imunisasi, pada saat responden menunggu antrian masuk atau yang sudah

selesai lalu peneliti memulai. Tahap pertama yang dilakukan peneliti adalah

memperkenalkan diri kepada responden, kemudian peneliti menjelaskan maksud

dan tujuan peneliti, kemudian peneliti menjelaskan prosedur penelitian. Jika

responden setuju untuk menjadi sampel penelitian, peneliti akan memberikan

informed concent untuk bukti persetujuan responden dan selanjutnya responden

mengisi lembar kuesioner yang telah diberikan waktu ± 10 menit. Setelah selesai
65

mengisi kuesioner peneliti mengecek terlebih dahulu apakah ada pernyataan yang

belum terisi atau tidak.

Setelah responden pengisi kuesiner peneliti meminta izin apakah boleh

peneliti melakukan observasi kerumah, setelah responden memberikan izin

barulah peneliti meminta alamat tempat tinggal responden, jika tidak ada lagi

peneliti mengucapka terimakasih kepada responden..

Sesudah pengambilan data selesai dilaksanakan, peneliti memeriksa

kembali kelengkapan data, serta memberikan kode atau skor pada setiap

kuesioner. Data berupa jumlah responden, karateristik responden (usia,

pendidikan, pekerjaan) dan BB anak saat lahir, skor pada setiap pernyataan,

kategori dan kode yang dimasukkan ke dalam master tabel pada aplikasi Microsof

Office Excel. Data yang dimasukkan ke dalam master tabel pada aplikasi Microsof

Office Excel dihitung distribusi frekuensi secara manual dan program/pengolahan

computer untuk dilakukan analisa univariat pada masing-masing variabel

penelitian. Sedangkan untuk melakukan analisa bivariate, skor total pernyataan

tiap responden secara keseluruhan pada master tabel dari masing-masing variabel

dilakukan uji korelasi dengan menggunakan program computer SPSS ver.16.

J. Teknik pengolahan data dan analisa data

1. Teknik pengolahan data

Setiadi (2007) menyatakan bahwa pengolahan data dilakukan dengan tahap-

tahap sebagai berikut:


66

a. Editing

Editing dilakukan di tempat pengumpulan data, sehingga jika ada

kekurangan dapat dilengkapi. Pada tahap ini sebelum data mulai dianalisa,

peneliti melihat apakah data tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan oleh

peneliti seperti melihat kelengkapan ceklist pada 11 item pernyataan di

kuesioner. Hasil dari 11 item pernyataan dengan 39 responden sudah terisi

sepenuhnya oleh peneliti kemudian langkah selanjutnya peneliti menlanjutkan

untuk menganalisa data yang terkumpul.

b. Coding atau pengkodean

Coding adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para

responden ke dalam kategori. Biasanya dilakukan dengan memberikan kode

pada masing-masing jawaban sesuai bobot pertanyaan. Semua kuesioner yang

sudah di edit, selanjutnya akan dilakukan pengkodean atau coding.

Pengkodean akan menggunakan numerik/nomor (no responden).

Pada penelitian ini peneliti melakukan coding dengan memberikan kode

dari data yang didapatkan pada lembar kuesioner yang dikumpulkan dan

diinterpretasikan ke dalam kode-kode agar dapat memudahkan peneliti alam

mengolah data.kode penomoran menggunakan angka sebagai berikut:

Status Ekonomi 1. Tinggi:


Pendapatan >Rp.3.500.000,- per bulan atau
antara Rp.2.500.000,- s/d Rp.3.500.000,-,
mampu memenuhi kebutuhan sandang,
pangan, papan, dan pendidikan anak-anaknya
ke jenjang yang lebih tinggi serta mampu
menabung untuk masa depan anak-anak

2. Sedang:
Pendapatan Rp.1.500.000,- s/d Rp.2.500.000,-
per bulan, memiliki pekerjaan tetap, mampu
67

memenuhi kebutuhan sandang dan pangan,


dan pendidikan anak sampai pendidikan
menengah
3. Rendah:
Pendapatan <Rp.1.500.000,- perbulan,
pekerjaan tidak tetap, mampu memenuhi
kebutuhan pangan atau bahkan kadang kala
tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan
Lingkungan Bila jawaban Baik = 1

Bila jawaban Tidak Baik = 0

BBLR >2500 gram (tidak BBLR) = 1


>1500-2500 gram (BBLR) = 2
1000-1500 gram (BBLSR) = 3
<1000 gram (BBLER) = 4

c. Scoring

Menentukan scoring atau nilai untuk setiap pernyataan dan menentukan

nilai terendah dan tertinggi. Peneliti memberikan nilai (skor) pada kuesioner

berdasrakan setiap kategori soal, seperti untuk penyataan positif (Ya=1,

Tidak=0) dan untuk nilai (skor) pernyataan negatif (Ya=0, Tidak=1).

Untuk variabel status ekonomi, pada hasil ukur kategori Rendah=

<Rp.1.500.000, Sedang= Rp.1.500.000,- s/d Rp.2.500.000, Tinggi =

>Rp.Rp.3.500.000,- per bulan atau antara Rp.2.500.000,- s/d Rp.3.500.000,-,

(tinggi). Untuk variabel lingkungan pada hasil ukur kategori baik = >50 %,

tidak baik = <50 %.

d. Tabulating

Pada tahap ini peneliti akan memasukan dan menyusun data-data dari

kuesioner yang telah peneliti kumpulkan ke dalam tabel pengolahan data.

Tabel akan diisi dengan nilai atau skornya masing-masing yang telah
68

ditentukan sesuai dengan hasil yang didapat. Setelah semua data selesai

dimasukkan dalam tabel, maka analisa data diawili dengan menyeleksi hasil

dari setiap pernyataan.

e. Entry data

Tahap ini peneliti melakukan uji dengan cara menggunakan perhitungan

statistik dan membuat distribusi frekuensi sederhana.

f. Cleaning

Tahap akhir pada tahap ini peneliti akan mengecek kembali data yang

telah dimasukkan de dalam computer untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan dalam kode dan ketidaklengkapan.

2. Analisa data

Setelah diperoleh kemudian dianalisa dengan menggunakan bantuan

computer yaitu program computer dalam bentuk tabel dan narasi, adapun tabel

yang digunakan yaitu :

a. Analisa Univariat

Analisis univarit bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap subvariabel penelitian. Pada umumnya dalam analisa ini

hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel

(subvariabel) (Notoatmodjo, 2010).

Analisa data akan dilakukan dengan cara menghitung persentase dari

setiap indikator subvariabel dengan cara menjumlahkan semua jawaban

responden dari setiap item pertanyaan sesuai dengan bobot nilai jawaban dan
69

kemudian dibagi dengan bobot maksimal semua item pertanyaan. Perhitungan

dengan menggunakan persentasi yaitu (Arikunto, 2006).

𝑓
P= x 100%
𝑛

Keterangan :

P = persentasi yang dicari

f = nilai yang didapat dari pertanyaan yang akan dipersentasi

n = jumlah skor pertanyaan tertinggi

hasil presentase dari pencapaian setiap responden kemudian

diinterpretasikan kedalam beberapa kategori (Arikunto, 2009). Kategori yang

bersifat kuantitatif ialah :

1) Status ekonomi

a) Tinggi : jika hasil 1

b) Sedang : jika hasil 2

c) Rendah : jika hasil 3

2) Lingkungan

a) Baik : jika hasil > 50%

b) Tidak Baik : jika hasil ≤50%

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat yang dilakukan terhadapa dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkorelasi. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan atau

untuk membuktikan hipotesis hubungan faktor status ekonomi dan lingkungan

dengan angka kejadian BBLR di Puskesmas Sungai Jingah Banjarmasin.


70

Variabel yang akan diuji yaitu variabel independen (status ekonomi,

lingkungan, berat badan lahir rendah) dengan variabel dependen (berat badan

lahir rendah), yang menggunakan uji Spearman Rank dengan bantuan

program komputer yaitu SPSS yang bertujuan untuk menguji perbedaan

proporsi dengan confidence interval (CI) 95%.

K. Etika penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting

dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan langsung dengan manusia, maka

segi etika penelitian harus diperhatikan antara lain:

1. Informed Consent (surat persetujuan)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan sebelum

penelitian dilakukan. Pemberian informed consent bertujuan agar subjek

mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subjek

tidak bersedia maka peneliti harus menandatangani lembar persetujuan.

2. Anonymity (tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan dan

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan

kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)
71

Masalah ini merupakan etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan

hasil peneliti baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi

yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiannya oleh peneliti, hanya data tertentu

yang akan dilaporkan pada hasil Riset (Hidayat, 2008).

L. Kelemahan Penelitian

1. Hambatan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti memiliki hambatana sulitnya

menemukan alamat rumah responden sehingga membutuhkan waktu yang lama

mendatangi rumah responden untuk melihat keadaan lingkungan.

2. Kelemahan Penelitian

Penelitian ini memiliki kelemahan yaitu peneliti tidak melakukan

wawancara secara mendalam tentang bagaimana pemahaman mereka terhadap

lingkungan yang bersih, serta cara merawat lingkungan yang baik.

Вам также может понравиться