Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
(Mohanapriya, 2013)
Gambar 2.1
Jeruk lemon
Klasifikasi tanaman jeruk lemon adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Marga : Citrus
mencapai 10-20 kaki. Daun lemon berbentuk oval dan berwarna hijau gelap. Daun
jeruk lemon tumbuh tersusun pada batangnya. Jeruk lemon memiliki arglikosida
5
6
Aroma harum pada bunganya yang berwarna putih dan tersusun atas 5
kelopak. Jeruk lemon memiliki warna kuning kehijauan hingga kuning cerah
dengan bentuk membundar (panjang 8-9 cm). Jeruk lemon sangat mirip dengan
jeruk nipis, namun jeruk lemon akan berwarna kuning saat matang, dimana jeruk
nipis akan tetap berwarna hijau dan jeruk lemon memiliki ukuran yang lebih besar
jeruk nipis serta sebagai sumber vitamin A, B1, B2, fosfor, kalsium, pektin,
minyak astiri 70% limone, felandren, kumarins bioflavonoid, geranil asetat, asam
sitrat, linalil asetat, kalsium, dan serat. Lemon memiliki berbagai macam
penggunaan. Buah lemon terkenal sebagai bahan untuk diperas dan diambil sari
lemon dapat ditambahkan ke dalam teh untuk mengurangi demam, asam lambung,
Kulit dari jeruk lemon memiliki banyak khasiat. Pada kulit lemon terdapat
2 lapisan yaitu flavedo dan albedo. Flavedo adalah kulit lemon bagian luar yang
memiliki varian warna mulai hijau hingga kuning. Di situ kaya akan minyak
esensial yang dari dulu sering digunakan oleh produk industri perasa dan aroma
makanan. Albedo adalah komponen utama dari kulit jeruk lemon berupa lapisan
seperti spons dan selulosa yang berada di bawah flavedo. Ketebalan dari albedo
peneliti juga menemukan banyak manfaat dari hesperidin yaitu sebagai aplikasi
manusia. Paling banyak dari manfaat hesperidin adalah sebagai antioksidan dan
relawan uji coba yang mengkonsumsi jus jeruk atau hesperidin selama 4 minggu
telah mengubah ekspresi genetik 3422 dan 1819. Penelitian ini memberikan
telah menarik perhatian peneliti pada dekade terakhir. Manfaat tambahan yang
bisa didapat dari konsumsi hesperidin termasuk proteksi radio dan sinar UV, anti
Hesperidin akan diabsorbsi oleh bagian distal usus halus dan usus besar.
Dalam bentuk glikosida, hesperidin akan dihidrolisis oleh bakteri usus besar dan
Hesperidin juga terbukti tidak berinteraksi bila dikonsumsi dengan makanan, obat,
vitamin, maupun preparat hormon, akan tetapi bila dikonsumsi bersama makanan,
setelah 3 jam jus jeruk dikonsumsi dan puncaknya dalam 5 – 7 jam. Hesperetin
yang ditemukan di dalam plasma setelah 20 menit dan puncaknya setelah 3,5 – 4
jam selnajutnya ditunjukkan oleh penelitian Kanaze dkk. Proses absorbsi yang
sangat aman untuk dikonsumsi, bahkan oleh ibu hamil. (Haryanto et al, 2013).
Hesperidin terdapat dalam setiap lapisan jeruk, dan dalam jumlah besar
ditemukan pada lapisan dalam kulit jeruk dan membran segmen jeruk yang sudah
dengan menangkap radikal bebas dan mencegah kerusakan akibat proses oksidasi.
Hesperidin merupakan flavonoid yang paling banyak ditemukan pada jeruk dan
al, 2013).
2.3 Kolesterol
Kolesterol adalah lipida struktural (pembentuk struktur sel) yang berfungsi
merupakan bahan yang menyerupai lilin, sekitar 80% dari kolesterol diproduksi
oleh hati dan selebihnya diperoleh dari makanan yang kaya kandungan kolesterol
seperti daging, telur dan produk berbahan dasar susu. Kolesterol sangat berguna
dan ester kolesterol ke jaringan. Kolesterol bebas dikeluarkan dari jaringan oleh
lipoprotein densitas tinggi (HDL) dan diangkut kembali ke hati, tempat senyawa
ini dikonversi menjadi asam empedu dalam proses yang dikenal sebagai transport
HMGKoA reduktase.
isopentenil pirofosfat.
atau butir lemak dalam sitosol sel. Proses ini diperantai oleh beberapa enzim yaitu
(1) lesitin:kolesterol asiltransferase (LCAT), berkaitan dengan HDL dan (2) asil:
11 kolesterol asiltransferase (ACAT) yang terdapat dalam sel. Terutama sel yang
2000).
LDL disebut sebagai kolesterol jahat karena kolesterol dalam LDL mudah
melekat pada pembuluh darah yang menyebabkan penumpukan lemak dan akan
(Zubaidah et al. 2016). LDL adalah lipoprotein yang mengangkut lipid dari hepar
kolesterol tertinggi dan bagian inti kolesterol ester, namun pada permukaan
memiliki kandungan protein yang paling sedikit. Apoprotein partikel LDL, yaitu
Apo B100 yang berperan untuk merangkai ikatan dengan reseptor spesifik Apo
juga memiliki reseptor spesifik Apo B100. Dengan adanya reseptor spesifik Apo
yang membawa kolesterol yang berlebih dari jaringan dan pembuluh darah untuk
dibawa kembali menuju hati untuk di daur ulang dan diekskresikan, dimana
dinding pembuluh darah terhadap LDL (Low Density Lipid) dan sebagai aktivitas
antioxidan. Oleh sebab itu, HDL sering disebut dengan “kolesterol baik”,
sehingga akan lebih baik apabila memiliki banyak kadar HDL dalam darah
kurang dari 5% trigliserida dan kolesterol dalam plasma. Kadar HDL menurun
pada kegemukan, perokok dan penderita diabetes yang tidak terkontrol (Suyatna
et al., 1995).
Secara garis besar ada tiga jalur metabolisme lipoprotein yang teradi di
dalam tubuh, yaitu jalur eksogen, endogen dan jalur reverse cholesterol transport.
kolesterol HDL.
Pada jalur ini, trigliserida dan kolesterol yang berasal dari makanan
berlemak masuk ke usus dan dicerna. Selain itu, dalam usus juga terdapat
15
produk ini disekresikan ke dalam sirkulasi darah dalam bentuk lipoprotein very
VLDL akan dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase (LPL) sehingga VLDL
hati dan sebagian lainnya akan dihidrolisis kembali oleh LPL sehingga berubah
menjadi low density lipoprotein (LDL). LDL adalah lipoprotein yang paling
banyak mengandung kolesterol. Sebagian LDL akan dibawa ke hati dan jaringan
steroidogenik lainnya seperti kelenjar adrenal, testis dan ovarium yang memiliki
reseptor untuk kolesterol LDL. Sebagian lainnya akan dioksidasi dan ditangkap
oleh reseptor scavenger-A (SR-A) di makrofag dan akan menjadi sel busa. Jika
konsentrasi kolesterol LDL dalam plasma banyak, maka makin banyak yang akan
(apo) A, C dan E. HDL ini disebut HDL nescent. HDL ini berasal dari usus halus
dan hati. HDL nascent akan mendekati makrofag untuk mengambil kolesterol
(gambar 2.4). Kolesterol yang telah diambil oleh HDL akan diesterifikasi oleh
Kolesterol ester ini kemudian ditransport dalam dua jalur. Pertama, jalur ke hati
17
meningkatnya kadar kolesterol dalam darah adalah aterosklerosis (Guyton & Hall,
2013).
Makanan yang digoreng dikenal luas karena aroma, rasa dan tekstur yang
dihasilkannya. Pada saat makanan digoreng, lemak atau minyak panas akan
diserap masuk ke dalam bahan makanan dan menggantikan air yang menguap
sehingga bahan makanan menjadi lebih lembut dan tekstur makanan menjadi
asam lemak tertentu, berasal dari lemak tumbuhan atau hewan, berbentuk cair
dalam suhu kamar (Lestari, 2010). Selain lemak, minyak goreng juga
mengandung lesitin, sefalin, fosfatida lain, lilin, pigmen larut lemak, dan
2007). Berdasarkan ada atau tidak ikatan ganda dalam struktur molekulnya,
menjadi asam lemak jenis lain. Asam lemak jenuh yang terkandung dalam
minyak goreng pada umumnya terdiri dari asam miristat, asam palmitat,
Merupakan asam lemak yang memiliki ikatan atom karbon rangkap pada
lemak jenuh. Asam lemak tidak jenuh yang terkandung dalam minyak
goreng adalah asam oleat, asam linoleat dan asam linolenat. Minyak yang
baik adalah minyak dengan kandungan asam lemak tak jenuh yang lebih
sekitar 80% asam lemak tak jenuh kecuali minyak goreng kelapa sawit
(Sartika, 2009). Minyak goreng kelapa sawit dibuat melaluidua fase yang
berbeda, yaitu fase padat disebut stearin dengan asam lemaknya stearat
dan fase cair disebut olein dengan asam lemaknya oleat. Dengan
kandungan asam lemak tak jenuh dalam minyak kelapa sawit menjadi
lebih tinggi sehingga minyak menjadi lebih mudah rusak oleh proses
akibat proses penggorengan pada suhu tinggi (200-250oC) yang merusak ikatan
rangkap pada asam lemak tidak jenuh sehingga hanya tinggal asam lemak jenuh
saja. Hal tersebut berisiko membuat kolesterol darah semakin tinggi. Selain itu,
asam lemak tidak jenuh, tetapi bila minyak dipanaskan pada suhu 100oC atau
lebih, asam lemak jenuh pun dapat teroksidasi, sehingga disebut asam lemak trans
(Ratu, 2009). Asam lemak jenuh trans dapat menyebabkan terjadinya penurunan
meningkatkan kadar kolesterol total dalam serum (Raharjo et al, 2015). Reaksi
mudah terjadi pada minyak dengan asam lemak jenuh rantai panjang (LCFA).
Suhu pemanasan yang baik adalah sekitar 95-120°C. Ditinjau dari segi ekonomis,
suhu pemanasan yang tinggi antara 163-199°C dapat menekan biaya produksi,
karena waktu penggorengan yang relatif lebih singkat. Untuk makanan pre-
cooked sebaiknya digoreng pada suhu 185°C selama 3-5 menit (Ratu, 2009).
deep frying juga menyerap produk degradasi seperti radikal bebas, keton, aldehid,
organ ginjal dan hati serta timbulnya berbagai penyakit seperti kanker, disfungsi
endotelial, hipertensi dan obesitas (Rukmini, 2007; Castillo’n et al, 2011). Akibat
dari kenaikan asam lemak trans adalah peningkatan kadar low density lipoprotein
20
(LDL), trigliserol dan lipoprotein, penurunan high density lipoprotein (HDL), dan
meningkatnya radikal bebas, substansi yang mempunyai satu atau lebih elektron
sebagai Reactive Oxigen Species (ROS). Produksi ROS yang berlebihan atau
kanker, inflamasi, aterosklerosis, dan proses penuaan (Koch et al, 2007; Jusup dan
Raharjo, 2010).
2.5 Pengaruh Ekstrak Kulit Jeruk Lemon terhadap Peningkatan kadar HDL
Minyak goreng deep frying berasal dari asam lemak tak jenuh berikatan
rangkap yang dipanaskan berkali-kali sehingga menjadi asam lemak trans (Ibnu et
al, 2015). Konsumsi minyak goreng deep frying menyebabkan terjadinya proses
oksidatif antara asam lemak trans dengan Reactive Oxygen Species (ROS) di
dalam tubuh, sehingga akan terbentuk hidroperoksida (radikal bebas) yang dapat
membuat sel-sel hati mengalami stres oksidatif dan mengalami kerusakan. Zat
gizi yang paling sensitif terhadap kerusakan oleh radikal bebas adalah asam lemak
tak jenuh berikatan rangkap yang disebut dengan peroksidasi lipid. Hasil
membran sel, antara lain dengan mengubah fluiditas, cross-linking, struktur dan
Selain itu, asam lemak trans juga dapat menginhibisi aktifitas enzim pada
berperan dalam fungsi HDL untuk mengangkut kolesterol yang beredar di dalam
darah untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang
ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu, sehingga kadar HDL
menurun (Ratu, 2008). Untuk meningkatkan kadar HDL, kulit jeruk lemon
menangkap radikal bebas akibat reaksi oksidatif asam lemak trans dengan ROS
sehingga peroksidasi lipid akan menurun dan Reverse Cholesterol Transport akan
utama pembentuk HDL serta sebagai aktivator enzim LCAT sehingga apabila
aktivasi ditingkatkan, enzim LCAT meningkat dan HDL meningkat. (Denny et al,