Вы находитесь на странице: 1из 7

BAB III

PELAKSANAAN DAN PENERAPAN

A. LINGKUP KEGIATAN

Kegiatan Inovasi Jebol Pasung di wilayah kerja Puskesmas Geger.

Gambaran Kegiatan Inovasi Jebol Pasung di Jaringan pelayanan

Puskesmas Geger.dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini

Tabel 3.1 Kegiatan Inovasi Jebol Pasung di Jaringan pelayanan


Puskesmas Geger
NO LOKASI KEGIATAN
1 Pustu, Ponkesdes, Memberi Pelayanan kepada Pasien ODGJ
Polindes kontrol/ mengambil obat sesuai prosedur pelayan
di tempat pelayanan tersebut.

Di desa desa TPKJM dan Tim Puskesmas memberikan


2
sewilayah kerja pelayanan penanganan masalah kesehatan jiwa
Puskesmas Geger sesuai peran masing-masing dengan melibatkan
masyarakat

B. METODE

Metode yang dimaksud dalam pelaksanaan kegiatan Progam Inovasi Jebol

Pasung adalah strategi yang dilakukan untuk mendukung pelaksanaan

kegiatan Upaya Kesehatan Jiwa di Puskesmas. Sebagaimana disebutkan

dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 406 tahun

2009 tentang Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa Komunitas, bahwa

pelayanan kesehatan jiwa mengalami perubahan yang fundamental, yaitu

8
dari pelayanan secara tertutup menjadi pelayanan yang terbuka.

Penanganan gangguan jiwa dengan pendekatan klinis individual beralih ke

produktif social sesuai dengan konsep kesehatan jiwa komunitas. Pedoman

pelaksanaan Program Inovasi Jebol Pasung di Pukskesmas Geger, dengan

strategi Pelayanan pengobatan untuk ODGJ yang semula berfokus di

Puskesmas didesentralisasikan ke semua jaringan Puskesmas yang ada di

desa – desa yaitu Pustu, Ponkesdes, Polindes dengan melibatkan lintas

program dan lintas sektor serta masyarakat serta keluarga, untuk itu perlu

dibentuk Tim Pelaksana.

1. Tim Kesehatan

Tim kesehatan dari Puskesmas yang berangotakan Dokter umum,

Perawat, Bidan desa, dan Lintas Program lainnya dibawah tanggung

jawab Kepala Puskesmas. Setiap petugas jaringan pelayanan

Puskesmas (Perawat dan Bidan Desa) harus mengikuti pelatihan

singkat tentang penatalaksanaan penderita gangguan jiwa yang

disampaikan oleh Dokter dan dipandu oleh Penanggung jawab Program

Kesehatan Jiwa Puskesmas. Selain mengikuti Pelatihan juga dibekali

Buku Panduan Praktis Penatalaksanaan Penderita Gangguan Jiwa dan

Buku Kontrol Pasien ke jaringan pelayanan tingkat desa, yang mana

buku control tersebut telah diisi resep obat yang biasa pasien minum

oleh dokter Puskesmas. Kedua buku tersebut menjadi panduan

pendelegasian pemberian obat kepada paseian gangguan jiwa yang

mengambil obat di Jaringan pelayanan tingkat desa. Untuk pasien baru,

9
pada tahap awal akan ditangani langsung oleh dokter.

2. Tim Masyarakat Desa

Tim masyarakat desa merupakan UKBM terkoordinir dalam wadah

POKJA KESWA Desa Siaga, yang beranggotakan Kepala Desa, BPD,

LPKMD, Perangkat desa, Kader, dan Tokoh masyarakat lainnya. Tim ini

mempunyai peran

a. Sebagai Penggerak peran aktif masyarakat dibidang kesehatan

jiwa

b. Sebagai Fasilitaor kewaspadaan diri terhadap berbagai masalah

kesehatan jiwa

c. Melaksanakan deteksi dini kesehatan jiwa kepeda seluruh Keluarga

dengan melakukan kunjungan rumah..

d. Mencatat dan melaporkan hasil deteksi dini keluarga sehat jiwa

tersebut kepada Puskesmas melalui Bidan Desa

e. Berpartisipasi aktif dalam penanganan penderita gangguan jiwa,

termasuk dalam upaya bebas pasung

3. Tim Lintas Sektor tingkat kecamatan.

Tim lintas sektor ini adalah TPKJM Kecamatan, yang beranggotakan

Muspika, PKK, UPT, Kepala Desa, Puskesmas, Tokoh masyarakat.

Setiap tiga bulan sekali Dokter dan Tim dari Puskesmas bersama

TPKJM Kecamatan datang ke desa – desa untuk memberikan

pelayanan penanganan masalah kesehatan jiwa sesuai peran

masing masing.

10
C. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan Kegiatan

3. Sasaran Program

4. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

5. Monitoring dan Evaluasi

6. Pencatatan dan Pelaporan

7. Evaluasi Pelaksanaan

8. Pendanaan.

a. Perencanaan

Setelah mendapat dukungan dari berbagai pihak, selanjutnya

Kepala Puskesmas menetapkan kegiatan inovasi JEBOL

PASUNG sebagai suatu kegiatan inovasi yang harus

dilaksanakan. Kemudian Penanggung jawab Program Keswa

menyusun usulan kegiatan dalam RUK dan Perencanaan

Puskesmas, Mempersiapkan sarana dan prasarana untuk

Pelaksanaan Kegiatan

b. Pelaksanaan Kegiatan
NO KEGIATAN POKOK METODA PELAKSANAAN
1 Kegiatan rutin jaringan Puskesmas di  Menerima pasein ODGJ yang kontrol
desa (Pustu, Ponkesdes, Polindes) untuk mengambil paket obat yang
sudah diresepkan dokter Puskesmas.
 Memantau perkembangan ODGJ

11
2
Kegiatan rutin Pokja Keswa  Berpartipasi dalam penanganan
ODGJ di sarana yankes desa,
termasuk mengantarkan paket obat
kepada keluarga ODGJ.
 Deteksi dini Status keluarga sehat
jiwa

3 Kegiatan berkala Tim Puskesmas  Melaksanakan Koordinai dengan


Camat dan anggota TPKJM
Kecamatan Geger lainnya.
 Menyampaikan jadwal pelaksanaan
kepada kepala desa dan lintas sektor
terkait beberapa hari sebelum hari
pelaksanaan.
 Pelaksanaan tiap 3 bulan sekali.
 Tempat pelaksaan terpusat di Balai
desa di tiap-tiap desa seluruh wilayah
kerja puskesmas Geger.
 Koordinator teknis pelaksanaan oleh
Tim dari Puskesmas Geger
 Metode pelaksanaan melibatkan lintas
sektor terkait dan tim Pokja Keswa
 Bentuk pelayanan meliputi promotiv,
preventiv, kurativ dan rehabilitative
serta pelaksanaan program bebas
pasung

12
c. Sasaran Program
Jumlah
Target Rata Rata
No Jenis Kegiatan Sasaran total Target
Tiap Desa
Puskesmas
1 Kegiatan rutin jaringan ODGJ 40 % jumlah ODGJ/ 110 jiwa
Puskesmas di desa (Pustu, KONTROL bulan
Ponkesdes, Polindes
2 Kegiatan kunjungan berkala ODMK, 15 orang/ desa 150 orang
Tim Puskesmas ke seluruh ODGJ,
desa Keluarga

d. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Bulan ke
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kegiatan rutin jaringan
Puskesmas di desa (Pustu, SETIAP HARI KERJA
Ponkesdes, Polindes
2 Kegiatan kunjungan berkala Tim V V V V
Puskesmas ke seluruh desa

e. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring pelaksanaan kegiatan terhadap jadwal yang

direncankan apakah sesuai jadwal atau belum. Evaluasi dilakukan

setiap selesai pelaksanaan dan juga dilakukan umpan balik dari

sasaran. Hasil monitoring dan evaluasi serta umpan balik tersebut

dicatat dalam buku kegiatan dan dianalisa sebagai bahan

rencana tindak lanjut perbaikan. Setiap terjadi perubahan jadwal

dilaporkan kepada kepala Puskesmas dan diinformasikan kepada

sasaran dan Lintas Program ataupun Lintas sektor terkait

13
f. Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan kegiatan didokumentasikan segera setelah selesai

melakukan kegiatan dalam buku catatan kegiatan program/

Simpustronik/ elink.

Pelaporan program ditulis dalam format yang sudah ditentukan,

dilakukan setiap akhir bulan. Laporan yang sudah ditanda-tangani oleh

Penanggung jawab Program dan diketahui oleh Kepala Puskesmas,

kemudian diserahkan kepada manajemen mutu atau Tata Usaha untuk

dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun.

g. Evaluasi pelaksanaan

Evaluasi pelaksanaan Program/ Kegiatan secara menyeluruh

dilakukan setiap awal bulan berikutnya dalam bentuk format

PDCA dibahas pada forum minilok rutin bulanan

h. Pendanaan

Sumber dana bisa dari BOK, JKN, APBDes, Swadaya, atau dari

Sumber lain yang sah.

14

Вам также может понравиться