Вы находитесь на странице: 1из 18

ANALISIS PELAKSANAAN PENILAIAN

OLEH GURU BIOLOGI SMA NEGERI DI KABUPATEN BARRU

(Analysis of The Implementation of Assessment


by Biology Teachers at SMAN in Barru District)

M. Irfan
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perencanaan penilaian, gambaran pelaksanaan
penilaian, dan gambaran pelaporan hasil penilaian guru Biologi yang mengajar di SMA Negeri yang ada
di Kabupaten Barru ditinjau dari aspek antecedents, transactions, dan outcomes. Jenis penelitian yang
digunakan untuk mengkaji mengenai Analisis Pelaksanaan penilaian oleh guru Biologi SMA Negeri di
Kabupaten Barru yaitu penelitian evaluasi dengan menggunakan model evaluasi program Model
Countenance Stake. Analisis data menggunakan analisis data deskriptif dalam bentuk distribusi
persentase. Subjek dalam penelitian ini melibatkan: guru biologi, dan peserta didik. Untuk memperoleh
data digunakan kuesioner, pedoman wawancara, dokumentasi, dan lembar observasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hasil pelaksanaan penilaian oleh guru Biologi SMA Negeri di Kabupaten Barru
berdasarkan rekapitulasi aspek perencanaan (antecedents) berada pada kategori sangat baik, aspek
pelaksanaan (transactions) pada kategori sangat baik, dan aspek pelaporan hasil (outcomes) berada pada
kategori baik. Hal ini diselaraskan oleh (1)Perencanaan Penilaian, sekolah menyediakan silabus dan
pedoman penilaian yang menjadi panduan bagi guru. Instrumen kompetensi pengetahuan disertai kunci
jawaban sudah disusun oleh guru, Instrumen sikap belum dilengkapi rubrik penskoran dalam
pelaksanaanya. Selain itu teknik yang dilakukan dalam penilaian sikap terlalu monoton hanya
menggunakan obesrvasi atau jurnal, tidak mengguakan teknik penilaian sikap yang lain seperti penilaian
diri, penilaian antar peserta didik (2) Pelaksanaan penilaian, kegiatan penilaian seperti pemberian tugas,
ulangan, sudah sesuai dengan perencanaan yang disusun diawal kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan
ulangan tengah semester maupun semester di bawah koordinasi sekolah dan dilakukan secara serempak,
sehingga jauh dari tindak kecurangan. Pelaksanaan remedial belum dilaksanakan dengan baik. (3)
Pelaporan hasil, tidak semua peserta didik dapat mencapai KKM yang telah ditetapkan, guru mengolah,
mensekor, memasukkan nilai dalam daftar penilaian, nilai yang dimaksud adalah nilai kognitif,
psikomotorik, dan afektif siswa, lalu melaporkan hasil penilaian ke wali kelas, kepala sekolah, dan
mengundang orang tua/wali peserta didik.
Kata Kunci: penilaian, perencanaan, pelaksanaan, pelaporan hasil.
ABSTRACK
The study aims at discovering the description of assessment planning, the assessment implementation,
assessment result report by Biology teachers who taught at SMAN in Barru district based on the aspects
of antecedents, transactions, and outcomes. The type of study to examine the analysis of assessment
implementation by Biology teachers at SMAN in Barru district was evaluation research by using
evaluation model of Countenance Stake Model program. Data analysis used descriptive data analysis in a
form of percentage distribution. The subjects were Biology teachers, and students. Data were collected by
employing questionnaire, guided interview, documentation, and observation sheet. The result of the study
reveal that the result of assessment implementation by Biology teachers at SMAN in Barru district based
on recapitulation of planning aspect (antecedents) is in very good category, the implementation aspect is
in very good category, and result report (outcomes) is in good category.the aforementioned data is inline
with (1)assessment planning; the school provides syllabus and assessment guideline as a guidance for
teachers. Knowledge competence Instrument along with answer key had been arranged by teachers.
Attitude instrument has yet to provide scoring rubrics in its implementation. Besides, the technique
conducted in attitude assessment is monotonous, merely employed observation or jurnal, did not use other
attitude assessment technique such as self assessment and peer assessment, (2) the assessment
implementation; the assessment activities such as giving task, examination, have already alignedwith the
plan arranged at the beginning of learning activities. The implementation of mid test semester and
semester is under the school coordination and conducted at the same time which is far from cheating. The
remedial implementation had not been conducted well, (3) result report; not all students can achieve the
set KKM. Teachers processes, scored, filled out the score. The intended scores were cognitive,
psychomotor, and affective scores of students. Then, the assessment result was reported to homeroom
teacher, the principal, and invited student’s parents.
Key Words: assessment, planning, implementation, result report.

PENDAHULUAN pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8)


Pendidikan adalah usaha sadar yang standar penilaian pendidikan. Standar penilaian
dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai pendidikan adalah standar nasional pendidikan
tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur,
bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber dan instrumen penilaian hasil belajar peserta
daya manusia (Sahertian, 2000). Di era didik.
globalisasi ini, semua bangsa termasuk Ditetapkannya Undang-Undang Nomor
Indonesia berusaha untuk meningkatkan sumber 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
daya manusia. Termasuk sumber daya Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19
pendidikan, khususnya tenaga kependidikan tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
yaitu guru. Berbagai usaha perbaikan dan membawa implikasi terhadap sistem dan
peningkatan kualitas guru baik melalui lembaga penyelenggaraan pendidikan termasuk
pendidikan maupun melalui penataran pengembangan dan pelaksanaan kurikulum.
pendidikan dan latihan. Semua usaha itu Kebijakan pemerintah tersebut mengamanatkan
mengarah kepada pengadaan tenaga guru yang kepada setiap satuan pendidikan dasar dan
profesional. menengah untuk mengembangkan Kurikulum
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pendidikan
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3, Nasional mengatur bahwa kurikulum, peserta
menyatakan bahwa pendidikan nasional didik, dan tenaga kependidikan terutama guru,
berfungsi mengembangkan kemampuan dan dosen atau tenaga pengajar, merupakan tiga
membentuk watak serta peradaban bangsa yang unsur yang tidak dapat dipisahkan dalam
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kegiatan belajar mengajar (Mudyahardjo, 2001).
kehidupan bangsa, bertujuan untuk Terjadinya perubahan kurikulum
mengembangkan potensi peserta didik agar beberapa tahun terakhir ini membuat para guru
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa harus bisa menyesuaikan dengan standar yang
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, ada pada kurikulum yang baru. Perubahan
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan kurikulum memberikan suatu tantangan pada
menjadi warga negara yang demokratis serta pemerintah (Retnawati, Hadi, & Nugraha, 2016).
bertanggung jawab. Hal ini tentu memberikan dampak pada proses
Agar tercapainya tujuan pendidikan pembelajaran dalam hal ini sitem penilian yang
nasional, maka dibentuklah suatu sistem dilakukan oleh guru. Masa peralihan yang dilalui
pendidikan nasional yang merupakan guru sangat mungkin diawali dengan
keseluruhan komponen pendidikan yang saling ketidaklancaran implementasi dari berbagai lini
terkait secara terpadu untuk pencapaian tujuan termasuk sistem penilaian. Eraslan (2013)
tersebut. Dalam Pasal 1 ayat (17) Undang- mengungkapkan bahwa salah satu tantangan
undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem yang dihadapi dalam masa peralihan adalah
Pendidikan Nasional yang tertuang dalam Pasal keterbatasan kemampuan dan wawasan guru
2 Ayat (1) PP No. 19 tahun 2005 dinyatakan mengenai sistem penilaian.
bahwa lingkup dari Standar Nasional Pendidikan Suatu standar penilaian diperlukan
meliputi 8 standar yaitu: (1) standar isi, (2) untuk mengidentifikasi secara jelas yang
standar proses, (3) standar kompetensi lulusan, seharusnya peserta didik ketahui dan apa yang
(4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, seharusnya peserta didik dapat lakukan (Wulan,
(5) standar sarana dan prasarana, (6) standar 2007). Standar penilaian pendidikan sebaiknya
dilaksanakan secara adil yang implementasi Evaluasi yang dilaksanakan secara
penilaiannya tidak membedakan peserta didik berkesinambungan akan membuka peluang bagi
antara satu dengan yang lainnya, baik dilihat evaluator untuk membuat perkiraan
dari latar belakang sosial, ekonomi, agama, (estimations), apakah tujuan yang telah
budaya, warna kulit, golongan, bahasa dan dirumuskan akan dapat dicapai pada waktu yang
gender. Selain itu, kegiatan penilaian haruslah telah ditentukan, ataukah tidak. Bagi peserta
dilakukan secara terencana dengan baik. didik, evaluasi pendidikan secara psikologis
Kegiatan penilaian yang dilakukan hanya akan memberikan pedoman atau pegangan batin
dengan mengandalkan tekhnik pengamatan saja kepada mereka untuk mengenal kapasitas dan
tampaknya kurang dapat status dirina masing-masing di tengah-tengah
dipertanggungjawabkan karena unsur kelompoknya. Bagi pendidik, evaluasi
subjektifitas penilai sangat berperan. Tidak pendidikan akan memberikan kepastian atau
jarang terjadi bahwa apa yang dilihat mata dan ketetapan hati kepada diri pendidik tersebut,
diamati, misalnya tingkah laku hasil belajar sudah sejauh mana kiranya usaha yang telah
peserta didik, tidak mencerminkan keadaan atau dilakukannya selama ini telah membawa hasil,
kemampuan yang mendekati sebenarnya. sehingga memiliki pedoman atau pegangan batin
Standar penilaian dapat memperbaiki dan yang pasti guna menentukan langkah-langkah
meningkatkan mutu pendidikan, dari hasil apa saja yang diperlukan selanjutnya (Sudiyono,
penilaian dapat menjadi masukkan bagi siswa, 2003). Tujuan penilaian adalah untuk
guru dan sekolah. Bagi siswa, penilaian menjadi mengetahui tingkat pencapaian kompetensi yang
tolok ukur keberhasilan mengikuti pelajaran diperoleh peserta didik, sebagai bahan
yang diberikan oleh guru. Bagi guru, penilaian penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan
untuk mengetahui siswa-siswa yang berhasil memperbaiki proses pembelajaran berdasarkan
menguasai dan belum menguasai materi yang Kurikulum yang berlaku. Penilaian diperoleh
diajarkan. Bagi sekolah, hasil penilaian dapat melalui teknik tes maupun non-tes dari berbagai
dijadikan pedoman bagi sekolah, penilaian yang perangkat ukur maupun bentuk lainya (tes
dilakukan sekolah sudah memenuhi standar atau tertulis, lisan, atau kinerja) dan dilakukan secara
belum. Sejalan dengan pendapat tersebut, konsisten, sistematis dan terprogram. Penilaian
Mansyur, Rasyid, & Suratno (2009) hasil belajar semestinya menggunakan standar
mengatakan bahwa agar penilaian dapat penilaian pendidikan dan panduan penilaian
berfungsi dengan baik sesuai dengan tujuan kelompok mata pelajaran yang telah disusun
yang telah ditetapkan, maka sangat perlu untuk oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
menetapkan standar penilaian yang menjadi (BSNP).
dasar guru dan praktisi pendidikan dalam Menurut Mansyur, Rasyid, & Suratno
melakukan kegiatan penilaian. (2015), penilaian adalah usaha yang dilakukan
Peningkatan kualitas pendidikan dapat oleh guru maupun peserta didik untuk
diketahui setelah dilaksanakan evaluasi. Hasil memperoleh informasi yang berkaitan dengan
evaluasi diharapkan dapat mendorong pendidik pembelajaran yang mereka lakukan. Penilaian
untuk mengajar lebih baik dan mendorong sering dianggap sebagai salah satu dari tiga pilar
peserta didik belajar dengan baik. Evaluasi utama yang sangat menentukan kegiatan
pendidikan yang dilaksanakan selama ini belum pembelajaran. Ketiga pilar tersebut adalah
memberikan sumbangan untuk peningkatan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian.
kualitas pendidikan. Hal ini disebabkan oleh Apabila ketiga pilar tersebut sinergis dan
sistem evaluasi belum tepat atau pelaksanaan berkesinambungan, maka akan sangat
evaluasi belum seperti yang diharapkan. Usaha menentukan kualitas pembelajaran. Upaya
untuk membantu perkembangan kualitas peningkatan kualitas pendidikan dapat ditempuh
pendidikan, pelaksanaan kurikulum, dan melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan
pembakuan kualitas pendidikan selama ini kualitas sistem penilaiannya. Upaya optimalisasi
dilakukan melalui penyelengaraan Evaluasi proses dan hasil belajar memerlukan informasi
Belajar Tahap Akhir pada akhir tahun akademik hasil assessment terhadap kualitas proses dan
suatu jenjang pendidikan. hasil belajar sebelumnya. Untuk dapat
menciptakan pembelajaran yang lebih baik, hasil beberapa orang guru biologi, ditemukan terdapat
assessment program sebelumnya merupakan kesenjangan antara pembelajaran biologi dengan
acuan yang tidak dapat ditinggalkan (Uno & teknik penilaian. Proses penilaian yang selama
Koni, 2014). Penilaian merupakan bagian yang ini dilakukan guru hanya mampu mengungkap
penting dalam pembelajaran. Dengan melakukan perkembangan belajar siswa pada salah satu
penilaian pendidik, sebagai pengelola kegiatan ranah saja. Hal tersebut terungkap berdasarkan
pembelajaran dapat mengetahui kemampuan hasil survey, bahwa 66,67% guru menggunakan
yang dimiliki peserta didik, ketepatan metode penilaian pada ranah sikap, 58,33% guru
pembelajaran yang digunakan dan keberhasilan menggunakan penilaian pada ranah
peserta didik dalam meraih kompetensi yang pengetahuan, dan 75% guru menggunakan
telah ditetapkan. Mansyur & Hamda (2012) penilaian pada ranah keterampilan. Adapun
dalam hasil penelitiannya di SMP kota pembelajaran biologi menekankan pada
Makassar, mengatakan bahwa guru di dalam pemberian pengalaman langsung untuk
melaksanakan penilaian pembelajaran mengembangkan kompetensi (sikap,
matematika diawali dengan persiapan pengetahuan dan keterampilan) untuk
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
namun alat untuk penilaian masih bersifat ilmiah. Selain itu, untuk menilai hasil belajar
normatif. Pelaksanaan penilaian formatif belum peserta didik, guru dituntut untuk merencanakan
sepenuhnya dilaksanakan, dalam melaksanakan dan menyusun instrumen penilaian yang disusun
pembelajaran matematika belum memiliki sesuai dengan tujuan pembelajaran.
persiapan yang matang untuk melaksanakan Berdasarkan pada paparan di atas dan
penilaian. Jika dikaitkan dengan berbagai hasil penelitian sebelumnya,
mengidentifikasi masalah-masalah yang nampaknya kualitas pendidikan sangat
dihadapi peserta didik selama pembelajaran ditentukan oleh keprofesionalan tenaga
matematika masih kurang sekali. Komponen pendidik. Seorang guru profesional harus
penunjang pelaksanaan penilaian formatif memiliki kemampuan dalam bidang mendidik
seperti penyusunan dan analisis butir soal, dan mengajar. Kompetensi pedagogik guru
kriteria penilaian, dan rubrik penskoran masih dalam mengelolah proses pembelajaran sangat
belum terlaksana dengan baik dalam diperlukan. Hal ini terkait dengan kemampuan
pembelajaran matematika, hal ini menunjukkan guru dalam mengevaluasi hasil belajar.
bahwa persiapan untuk melaksanakan penilaian Berdasarkan uraian sebelumnya dan pentingnya
formatif masih kadang-kadang dilakukan oleh masalah ini untuk diteliti, maka peneliti tertarik
guru. Sejalan dengan penelitian Nur (2013) untk melakukan penelitian mengenai “Analisis
mengatakan bahwa banyak teknik penilaian Pelaksanaan Penilaian Oleh Guru Biologi SMA
yang dikembangkan oleh guru, tapi praktik di Negeri di Kabupaten Barru”.
kelas kurang menggunakan cara dan alat yang
bervariasi. Asesmennya lebih diarahkan dalam METODE PENELITAN
bentuk tes yang mengutamakan ranah kognitif. Jenis penelitian adalah penelitian
Selain itu, menurut Subagia dan Wiratma (2016) evaluasi dengan menggunakan Model
dalam melakukan penilaian hasil belajar, guru evaluasi Countenance Stake, yang meliputi
mengalami beberapa masalah berkaitan dengan evaluasi antecedents, transactions, dan
jumlah unsur penilaian, kompleksitas penilaian, outcomes. Berdasarkan model evaluasi
pembuatan instrumen penilaian, pelaksanaan
Stake penelitian ini membandingkan
penilaian, dan pelaporan hasil penilaian.
Berdasarkan temuan tersebut, disarankan agar kesesuaian antara pelaksanaan proses
penilaian hasil belajar siswa disederhanakan dan penilaian dengan standar penilaian
tetap memenuhi prinsip-prinsip penilaian, seperti pendidikan sebagai kriteria standar untuk
komprehensif, objektif, transparan, dan menilai tingkat keberhasilan pelaksanaan
akuntabel. penilaian oleh guru Biologi SMA Negeri di
Berdasarkan hasil survei Sari, Kabupaten Barru. Populasi dalam penelitian
Rosyidatun & Juanengsih, (2015) terhadap ini adalah semua Guru Biologi yang aktif
mengajar pada semester ganjil di SMA memperkuat data penelitian dilakukan
Negeri yang ada di Kabupaten Barru. secara random terhadap peserta didik yang
Pemilihan sampel untuk Guru Biologi dalam diajar oleh masing-masing responden.
penelitian ini menggunakan teknik Dipilih 25 peserta didik di setiap sekolah,
Purposive Sampling, dengan mengambil sehingga diperoleh 150 peseta didik dari 6
satu guru Biologi di setiap sekolah sehingga sekolah yang berbeda.
diperoleh 6 guru Biologi sebagai responden. Kriteria evaluasi disusun untuk
Penggunaan teknik Purposive Sampling ini memudahkan dalam pelaksanaan penelitian
dengan asumsi bahwa pelaksanaan standar ini. Adapun kriteria yang dijadikan acuan
penilaian yang dilakukan oleh guru Biologi evaluasi pelaksanaan standar penilaian oleh
dalam satu sekolah kurang lebih sama. guru Biologi SMA Negeri di Kabupaten
Pemilihan sampel pada peserta didik untuk Barru disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Kriteria Evaluasi Pelaksanaan Standar Penilaian


Komponen Kriteria
1. Perencanaan 1. Membuat teknik penilaian hasil belajar siswa
(antecedents) (kompetensi kognitif, sikap, psikomotorik) yang sesuai
dengan silabus dan RPP.
2. Teknik penilaian pada kompetensi kognitif meliputi:
a. Ulangan harian:
a) Tes lisan
b) Tes tertulis
c) Tugas berupa pekerjaan rumah/proyek
b. Ulangan tengah semester (MID):
Tes tertulis
c. Ulangan semester:
Tes tertulis
3. Teknik penilaian pada kompetensi sikap meliputi:
a. Observasi
b. Penilaian diri
c. Penilaian antar peserta didik
d. Jurnal.
4. Teknik penilaian pada kompetensi psikomotorik
meliputi:
a. Proyek
b. Penilaian portofolio.
5. Mengembangkan kriteria pencapaian kompetensi dasar
(KD) sebagai dasar untuk penilaian.
6. Membuat instrumen berdasarkan kisi-kisi yang telah
dibuat dan dilengkapi dengan pedoman penskoran sesuai
dengan teknik penilaian yang digunakan,
7. Menggunakan acuan kriteria dalam menentukan nilai
peserta didik dengan standar penilaian pendidikan

2. Pelaksanaan 1. Melakukan kegiatan penilaian sesuai dengan rencana


(transaction) penilaian yang telah disusun diawal kegiatan
pembelajaran.
2. Menganalisis kualitas instrumen dengan mengacu pada
persyaratan instrument.
3. Pelaksanaan ulangan dan ujian yang bebas dari
kemungkinan terjadi tindak kecurangan.
4. Memeriksa pekerjaan peserta didik dan memberikan
umpan balik dan komentar yang bersifat mendidik
dengan standar penilaian pendidikan.
3. Produk 1. Hasil belajar Biologi dapat mencapai target yang
(outcomes) ditetapkan pada KKM mata pelajaran.
2. Pemberian skor untuk setiap komponen yang dinilai dan
penggabungan skor yang diperoleh dari berbagai teknik
dengan bobot tertentu sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan.
3. Penyampaian dan pelaporan hasil penilaian kepada orang
tua/ wali peserta didik dalam bentuk buku laporan
pendidikan.
Sumber: Standar Penilaian Pendidikan BSNP Tahun 2013

Data dikumpulkan dengan menggunakan Hasil statistik deskriptif dari


beberapa cara; yaitu observasi, wawancara, kuesioner yang telah diberikan pada 6 guru
kuesioner dan dokumentasi. Data yang Biologi pada aspek perencanaan
diperoleh dari keempat instrumen tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan penilaian
selanjutnya dianalisis dengan metode oleh guru Biologi SMA Negeri di Kab.
kualitatif dan kuantitatif. Pengolahan data Barru pada aspek perencanaan berada pada
dalam penelitian ini menggunakan empat kategori sangat baik sebesar 66,67% dan
tahapan, yaitu : pengumpulan data, reduksi kategori baik sebesar 33,33%.
data, penyajian data, dan kesimpulan. Pemeriksaan kelengkapan pada
Pengujian keabsahan data dalam penelitian aspek perencanaan menggunakan lembar
ini menggunakan teknik triangulasi dengan dokumentasi terhadap 6 guru Biologi
membandingkan hasil kuesioner, hasil diperoleh hasil dimana sebagian besar
wawancara dan dokumentasi. kelengkapan yang dinilai telah dimiliki oleh
guru Biologi. Pada unsur analisis/pemetaan
HASIL DAN PEMBAHASAN SK-KD terdapat 16,67% guru yang tidak
Hasil melakukannya. Pada bagian instrumen
1. Deskripsi aspek perencanaan penilaian juga terlihat ada sekitar 50% guru
(Antecedents) Biologi yang tidak membuat instrumen
Penilaian pada aspek perencanaan untuk tugas individu dan 33% untuk tugas
berdasarkan kriteria evaluasi yang kelompok.
mencakup pembuatan teknik penilaian, Hasil dari wawancara dengan guru
pengembangan kriterian pencapaian Biologi juga menunjukkan pada aspek
kompetensi dasar, pembuatan instrumen perencanaan penilaian telah sesuai dengan
berdasarkan kisi-kisi dan dilengkapi apa yang diamanatkan dalam permendikbud
pedoman penskoran yang sesuai, serta No. 66 Tahun 2013. Selain itu dari hasil
penggunaan acuan kriteria dalam pemeriksaan kelengkapan perencanaan
menentukan nilai peserta didik. penilaian terlihat semua responden memiliki
sebagian besar aspek yang dinilai. Pada ditetapkan dan menerapkan prinsip prinsip
bagian instrumen penilaian, ada beberapa tersebut. Namun dalam beberapa hal, masih
responden yang tidak membuat instrumen terdapat intervensi dari pihak lain sehingga
untuk tugas individu maupun tugas prinsip objektif masih susah diterapkan
kelompok. Hanya memberikan soal dari sepenuhnya.
buku maupun lembar kerja peserta didik b. Ruang lingkup, teknik dan instrumen
yang sudah ada. penilaian
Berdasarkan hasil analisis dokumen Deskripsi tentang ruang lingkup,
bahwa guru merencanakan penilaian dengan teknik dan instrumen penilaian dalam
menyiapkan perangkat pembelajaran yang pelaksanaan penilaian oleh guru Biologi
sesuai seperti silabus, RPP, media SMA di Kab. Barru diukur dengan
pembelajaran, buku ajar dan LKPD. Hasil menggunakan 12 item pernyataan. Aspek ini
analisis dokumen tersebut mengindikasikan mencakup pengambangan teknik dan
bahwa guru Biologi SMA Negeri di Kab. instrumen penilaian yang dilakukan guru
Barru telah menyusun dan mempersiapkan yang sesuai dengan persyaratan. Hasil
semua perangkat yang dibutuhkan sebelum statistik deskriptif dari kuesioner yang telah
kegiatan pembelajaran dimulai. Perangkat diberikan pada 6 guru Biologi pada aspek
tersebut menjadi pedoman dan rujukan ruang lingkup, teknik dan instrumen
dalam satu tahun pembelajaran serta penilaian menunjukkan bahwa sekitar 50%
mempermudah guru untuk mencapai standar berada pada kategori sangat baik dan 50%
kompetensi sebagaimana tuntutan pada kategori baik. Sehingga dapat
kurikulum. Salah satu perangkat dikatakan bahwa pada aspek ruang lingkup,
pembelajaran yang disusun guru yakni teknik dan instrumen penilaian pada
merencanakan penilaian secara terpadu umumnya sudah terlaksana dengan baik.
dengan silabus dan RPP. Teknik penilaian yang dibuat oleh 6
Adapun standar perencanaan oleh guru Biologi untuk menilai hasil belajar
BSNP meliputi: peserta didik memperlihatkan bahwa secara
a. Prinsip Penilaian umum guru biologi dalam menilai ranah
Aspek prinsip penilaian terdiri dari 7 kognitif menggunakan tes tertulis untuk
butir pernyataan yang diberikan kepada guru ulangan tengah semester dan semester. Pada
Biologi dalam bentuk kuesioner. Aspek ini ulangan harian selain tes tertulis ada juga
mencakup pemahaman guru Biologi yang menggunakan tes lisan dan pemberian
terhadap prinsip-prinsip penilaian (objektif, tugas. Untuk menilai kompetensi
terpadu, ekonomis, transparan, akuntabel, sikap/afektif, guru Biologi secara umum
dan edukatif) dan penerapannya di sekolah. hanya menggunakan 1 jenis penilaian saja
Hasil statistik deskriptif dari kuesioner yang baik itu observasi atau jurnal. Sedangkan
telah diberikan pada 6 guru Biologi pada untuk menilai ranah psikomotorik guru
aspek prinsip penilaian menunjukkan bahwa biologi menggunakan proyek maupun
100% berada pada kategori sangat baik. fortopolio.
Sehingga dapat dikatakan bahwa guru Hasil wawancara dengan guru
Biologi SMA di Kab. Barru telah Biologi juga memperlihatkan bahwa pada
memahami prinsip penilaian dengan sangat umumnya guru Biologi telah setuju dengan
baik dalam pelaksanaan penilaian. Hasil teknik dan instrumen penilaian yang telah
wawancara dengan 6 responden guru ditetapkan oleh pemerintah, namun perlu
Biologi juga menunjukkan bahwa guru disederhanakan lagi formatnya. Pada
setuju dengan prinsip penilaian yang telah umumnya guru Biologi menganggap bahwa
dalam melakukan penilaian telah memiliki semester hanya dikumpulkan pada panitia
instrumen hasil belajar yang memenuhi ujian.
persyaratan substansi, konstruksi, dan
bahasa. Guru juga melaksanakan penilaian 2. Deskripsi aspek pelaksanaan
non tes, akan tetapi belum maksimal, (Transactions)
khususnya teknik observasi, guru hanya Penilaian pada aspek pelaksanaan
melakukannya pada saat proses berdasarkan kriteria evaluasi mencakup
pembelajaran berlangsung, tidak dilakukan pelaksanaan kegiatan penilaian yang sesuai
diluar kegiatan pembelajaran. Pembuata dengan rencana penilaian yang telah disusun
pedoman penskoran atau rubrik penilaian diawal kegiatan pembelajaran, menganalisis
belum dilengkapi oleh guru. Sehingga instrumen, pelaksanaan ulangan dan ujian,
penilaian masih terkesan subjektif. memeriksa pekerjaan peserta didik dan
c. Ketersediaan panduan penilaian, kisi-kisi melakukan remedial bagi peserta didik yang
dan istrumen penilaian tidak mencapai KKM, serta pemanfaatan
Deskripsi tentang ketersediaan hasil penilaian. Hasil statistik deskriptif dari
panduan penilaian, kisi-kisi dan istrumen kuesioner yang telah diberikan pada 6 guru
penilaian dalam pelaksanaan penilaian oleh Biologi pada aspek pelaksanaan
guru Biologi SMA di Kab. Barru diukur menunjukkan bahwa pelaksanaan penilaian
dengan menggunakan 14 item pernyataan. oleh guru Biologi SMA Negeri di Kab.
Aspek ini mencakup ketersediaan panduan Barru pada aspek pelaksanaan untuk
penilaian, petunjuk penilaian, kisis-kisi kategori sangat baik sebesar 83,33% dan
penilaian, dan pengembangan instrumen 16,67% bearada pada kategori baik.
penilaian. Pemeriksaan kelengkapan pada
Hasil statitik deskriptif dari aspek pelaksanaan penilaian menggunakan
kuesioner yang telah diberikan pada 6 guru lembar dokumentasi yangdiperoleh terhadap
Biologi pada aspek ketersediaan panduan 6 guru Biologi menunjukkan bahwa semua
penilaian, kisi-kisi dan istrumen penilaian guru Biologi telah memiliki silabus dan RPP
menunjukkan ketersediaan panduan serta dokumen hasil penetapan KKM dalam
penilaian, kisi-kisi dan istrumen penilaian melaksanakan penilaian. Namun pada unsur
oleh guru Biologi SMA Negeri di Kab. pelaksanaan remedial dan pengayaan
Barru 50% berada pada katergori sangat terdapat 16,67% yang tidak memiliki
baik dan 50% pada kategori baik. Sehingga dokumen tersebut.
dapat dikatakan secara umum ketersediaan Pelaksanaan penilaian sesuai dengan
panduan penilaian, kisi-kisi dan istrumen standar yang mengacu pada standar
penilaian oleh guru Biologi SMA di Kab. penilaian SMA di Kab. Barru sudah
Barru sudah baik. dilaksanakan guru meskipun belum
Hasil pemeriksaan dokumen pada maksimal seperti yang kita harapkan. Hasil
guru Biologi juga menunjukkan secara wawancara dengan 6 guru Biologi
umum di sekolah telah tersedia panduan menunjukkan bahwa dari segi pelaksanaan
penilaian, guru membuat kisi-kisi penilaian ulangan baik tengah semester maupun akhir
dan instrument penilaian. Buku panduan dan semester sudah terlaksana sesuai dengan
petunjuk teknik penilaian tidak dimiliki oleh kalender pendidikan yang telah disepakati
guru secara mandiri melainkan dipegang bersama. Pelaksanaan secara serempak dan
oleh wakil kepala sekolah bagian kurikulum. pengawasan secara bergiliran oleh guru-guru
Selain itu kisi-kisi penilaian juga untuk pada setiap kelas untuk mengurangi tindak
ulangan tengah semester maupun akhir kecurangan atau subjektifitas. Senada
dengan hasil wawancara tersebut, hasil Permendikbud RI No. 66 Tahun 2013.
analisis dokumen juga mengungkapkan Sebagian besar perencanaan strategi
bahwa pelaksanaan penilaian yang telah penilaian oleh guru dilakukan pada saat
dirancang di RPP sejalan dengan silabus penyususnan silabus. Ulangan harian
yang ada (Analisis dokumen). dilaksanakan oleh guru untuk mengetahui
Untuk memperkuat data hasil perkembangan kemampan peserta didik
penelitian ini, maka diedarkan angket setiap berakhirnya Kompetensi Dasar. Ujian
kepada 150 responden peserta didik yang Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir
dimaksudkan untuk memperoleh data yang Semester (UAS) dilaksanakan guru di
lebih akurat tentang pelaksanaan penilaian bawah koordinasi sekolah (satuan
oleh guru Biologi SMA Negeri di Kab. pendidikan).
Barru. Hasil statistik deskriptif dari b. Standar perencanaan, pelaksanaan,
kuesioner menunjukkan bahwa sebesar 86% pengolahan dan pelaporan
peserta didik menilai pelaksanaan penilaian Deskripsi tentang standar
oleh guru Biologi sangat baik, 12,27% baik, perencanaan, pelaksanaan, pengolahan dan
dan 1,33% cukup. Sehingga dapat pelaporan dalam pelaksanaan penilaian oleh
disimpulkan bahwa rata-rata pelaksanaan guru Biologi SMA di Kab. Barru diukur
penilaian oleh guru Biologi SMA di Kab. dengan menggunakan 23 butir pernyataan
Barru pada aspek pelaksanaan berada pada pada kuesioner guru Biologi. Aspek ini
kategori sangat baik. mencakup pelaksanaan teknik penilaian
Adapun standar pelaksanaan yang yang telah dikembangkan atau dibuat,
dibuat oleh BSNP meliputi: memeriksa pekerjaan peserta didik dan
a. Mekanisme dan prosedur penilaian melakukan remedial bagi peserta didik yang
Deskripsi tentang mekanisme dan tidak mencapai KKM, serta pemanfaatan
prosedur penilaian diukur dengan hasil penilaian.
menggunakan 8 item pernyataan. Aspek ini Hasil statistik deskriptif dari
mencakup mekanisme dan prosedur kuesioner yang telah diberikan pada 6 guru
penilaian yang dilakukan oleh guru, serta Biologi pada aspek standar perencanaan,
pelaksanaan ulangan harian, ujian tengah pelaksanaan, pengolahan dan pelaporan
semester dan ujian akhir semester. menunjukkan bahwa untuk pelaksanaan
Hasil statistik deskriptif dari penilaian pada aspek standar perencanaan,
kuesioner yang telah diberikan pada 6 guru pelaksanaan, pengolahan dan pelaporan
Biologi pada aspek mekanisme dan yang dilakukan guru Biologi SMA di Kab.
prosedur penilaian menunjukkan bahwa Barru 50% berada pada kategori sangat baik
penilaian pada aspek mekanisme dan dan 50% berada pada kategori baik.
prosedur 66,67% berada pada kategori Peserta didik yang tidak mencapai
sangat baik dan 33,33% pada kategori baik. KKM yang telah ditentukan harus mengikuti
Sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata program remedial sebelum lanjut pada
mekanisme dan prosedur penilaian yang pembahasana KD berikutnya. Sedangkan
dilakukan oleh guru Biologi SMA di Kab. peserta didik yang telah mencapai KKM
Barru telah terlaksana dengan sangat baik. diberikan pengayaan. Hasil pemeriksaan
Mencermati hasil wawancara dari 6 dokumen yang dilakukan, terlihat bahwa
informan guru Biologi SMA di Kab. Barru sebagian besar guru Biologi membuat
dapat ditarik kesimpulan bahwa sekolah dokumen pelaksanaan remedial dan
telah menerapkan mekanisme dan prosedur pengayaan peserta didik. Hal ini
penilaian sesuai yang diamanatkan dalam memudahkan guru dalam melihat peserta
didik yang mencapai KKM dan yang tidak wawancara terhadap guru Biologi juga
mencapai KKM. Program remedial yang menunjukkan tidak ada kendala berarti
dilakukan guru masih belum sesuai dengan dalam pelaporan hasil. Hanya saja beberapa
apa yang diharapkan. Guru cenderung hanya peserta didik yang tidak mengikuti remedial
memberikan ulang soal yang telah membuat guru kesulitan dalam memberikan
dikerjakan peserta didik dalam mengikuti nilai kepada peserta didik tersebut.
remedial. Deskripsi outcomes (pelaporan hasil)
tentang pelaksanaan standar penilaian dapat
3. Deskripsi aspek pelaporan hasil dijelaskan sebagai berikut:
(Outcomes) 1. Hasil dokumen menginformasikan
Kriterian dalam penilaian pada aspek bahwa setelah pemeriksaan hasil tugas,
pelaporan hasil ini mencakup hasil belajar ulangan, maupun ujian peserta didik
Biologi peserta didik, pemberian skor dan guru langsung memasukkan dalam
penggabungan sor dari setiap teknik buku/aplikasi daftar nilai yang telah
penilaian yang digunakan, serta disediakan oleh sekolah. Selanjutnya,
penyamapaian hasil penilaian kepada orang pendidik melakukan kegiatan
tua/wali peserta didik. Hasil statistik menghitung/menetapkan nilai mata
deskriptif dari kuesioner yang telah pelajaran dari berbagai macam penilaian
diberikan pada 6 guru Biologi pada aspek (hasil ulangan harian, tugas-tugas,
pelaporan hasil menunjukkan bahwa ulangan tengah semester, dan ulangan
pelaksanaan penilaian oleh guru Biologi akhir semester). Apabila terdapat peserta
SMA di Kab. Barru pada aspek pelaporan didik yang belum mencapai KKM, guru
hasil 33,33% terlaksanan dengan sangat melaksanakan remedial untuk mencapai
baik dan 66,67% terlaksana dengan baik. target yang telah ditentukan. Setelah itu,
Adanya peserta didik yang tidak mencapai guru melengkapi daftar nilai yang belum
KKM atau minimal 75% dari jumlah peserta terisi, lalu melaporkan pada wali kelas.
didik tidak mencapai KKM membuat pada Teknik penskoran mengacu pada
aspek pelaporan hasil ini sebagian besar pedoman konversi nilai yang ditentukan
hanya berada pada kategori baik. oleh sekolah. Pelaporan hasil penilaian
Pemeriksaan kelengkapan pada disajikan dalam bentuk profil hasil
aspek pelaporan hasil menggunakan lembar belajar peserta didik.
dokumentasi terhadap 6 guru Biologi 2. Hasil penilaian dapat dijadikan informasi
menunjukkan bahwa untuk unsur nilai bagi orang tua/wali peserta didik. Sesuai
peserta didik semua guru Biologi telah dengan prinsip penilaian mengenai
memilikinya. Namun pada kelengkapan transparansi. Transparansi berarti
dokumen peserta didik yang tidak mencapai prosedur penilaian, kriteria penilaian,
maupun yang mencapai KKM ada sekitar dan dasar pengambilan keputusan dapat
33,33% guru biologi yang tidak diakses oleh semua pihak lain. Jika guru
membuatnya. Biologi menemukan peserta didik yang
Hasil analisis dokumen juga mengalami kesulitan belajar, maka guru
menunjukkan secara umum guru Biologi mengundang orang tua/wali peserta
telah membuat laporan hasil belajar peserta didik untuk menemukan solusi
didik baik nilai ulangan harian, tengah penyelesaian masalah. Pertemuan antara
semester, dan akhir semester hingga nilai guru dan wali peserta didik akan
laporan hasil belajar yang diserahkan ke menjelaskan perkembangan peserta
wali kelas peserta didik. Dari hasil didik, kendala yang dihadapi peserta
didik di dalam kelas, serta pemberian kriteria yang tidak sesuai yaitu dimana
motivasi untuk peningkatan prestasi guru belum melengkapi semua
akademik yang lebih baik ke depannya. instrumen yang dibuat dengan pedoman
Guru Biologi menyetor nilai ke wali penskoran/rubric penilaian yang jelas.
kelas, lalu kemudian wali kelas 2. Pada aspek pelaksanaan (transactions)
menulisnya dalam rapor. Rapor dari 4 kriteria yang dinilai terdapat 1
merupakan bentuk pelaporan hasil kriteria yang tdak sesuai yaitu
belajar peserta didik kepada orang pelaksanaan remedial yang dilakukan
tua/wali peserta didik, sehingga rapor oleh guru hanya memberi ulang soal
dapat menginformasikan prestasi dan yang telah diujikan serta terkadang ada
perkembangan peserta didik dalam peserta didik yang tidak mengikuti
mengikuti proses pembelajaran yang jadwal remedial yang ditentukan.
dilakukan selama 1 atau 2 semester. 3. Pada aspek pelaporan hasil (outcomes)
Untuk memperkuat data pelaporan dari 3 kriteria yang dinilai terdapat 1
hasil penilaian ini, maka diedarkan kriteria yang tidak sesuai yaitu tidak
kuesioner kepada 150 responden peserta semua hasil belajar Biologi peserta didik
didik yang dimaksudkan untuk memperoleh berhasil mencapai KKM.
data yang lebih akurat tentang pelaporan
hasil belajar peserta didik. Hasil statistik PEMBAHASAN
deskriptif dari kuesioner menunjukkan 1. Deskripsi aspek perencanaan
bahwa peserta didik menilai pelaksanaan (Antecedents)
penilaian oleh guru Biologi SMA Negeri di Hasil penelitian pada aspek
Kab. Barru pada aspek pelaporan hasil perencanaan menunjukkan dari lima kriteria
81,33% berada pada kategori sangat baik, yang menjadi acuan penilaian, terdapat satu
6,67% baik, dan 12% menilai cukup. Hasil kriteria yang belum sesuai dengan standar
ini berbeda dengan apa yang diperoleh pada penilaian pendidikan. Sebagai tenaga
kuesioner yang di isi oleh guru Biologi. professional, guru memiliki tugas yang salah
Banyak faktor yang dapat berpengaruh satunya yakni mengevaluasi peserta didik.
dalam pengisian kuesioner oleh peserta Guru merupakan tenaga pendidik
didik. Faktor kejujuran dari peserta didik profesional dengan tugas utama mendidik,
terhadap hasil belajarnya sangat mengajar, membimbing, mengarahkan,
berpengaruh. Peserta didik bisa saja tidak melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
jujur dalam mengisi kuesioner karena tidak didik pada jalur pendidikan formal (Damin,
ingin diketahui hasil yang sebenarnya. 2010). Banyaknya instrumen penilaian yang
Informasi yang didapat mulai dari harus dibuat serta padatnya jadwal mengajar
deskripsi perencanaan (antecedents), membuat guru merasa kesulitan untuk
pelaksanaan (transactions),dan pelaporan melengkapi semua hal-hal yang diperlukan
hasil (outcomes), kemudian peneliti termasuk rubrik penilaian. Peran sekolah
membandingkan kondisi riil yang ditemukan dalam hal ini kepala sekolah untuk merubah
di lapangan dengan kriteria ideal standar paradigma guru dan budaya sekolah
pelaksanaan penilaian menurut peraturan sangatlah penting. Hasil wawancara pada
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan guru Biologi memprlihatkan bahwa banyak
Republik Indonesia nomor 66 Tahun 2013. sekali komponen penilaian yang harus
Dari hasil perbandingan tersebut diperoleh: dibuat dan guru berharap teknik
1. Pada sapek perencanaan (antecedents) penilaiannya bisa disederhanakan lagi ke
dari 5 kriteria yang dinilai terdapat 1 depannya.
Kepala sekolah bertanggungjawab dengan silabus dan RPP. RPP dibuat pada
untuk membimbing dan mengarahkan guru awal semester oleh guru kemudian di dalam
untuk selalau melakukan inovasi-inovasi di RPP tercantum bagaimana guru melakukan
bidang pengajaran khususnya sistem penilaian, akan tetapi ketika menganalisis
penilaian yang digunakan di sekolah. Untuk dokumen guru Biologi ternyata masih ada
melaksanakan peranannya sebagai pengajar, komponen penilaian yang tidak lengkap,
salah satu hal yang perlu dilakukan oleh karena ada satu komponen yang tidak
guru adalah merencanakan evaluasi dan dicantumkan. Komponen penilaian terdiri
menyiapkan program pengajaran remedial dari teknik penilaian, bentuk penilaian dan
dan pengajaran pengayaan (Nurhayati, contoh instrumen. Yang dilakukan guru
2011). Hala dkk (2015), juga mengatakan Biologi yaitu memberi nilai pada daftar nilai
bahwa guru atau pendidik memiliki tugas saja, tanpa ada rubrik penskoran yang jelas.
pokok untuk merencanakan, melaksanakan Pada penilaian kompetensi sikap, guru
dan melakukan evaluasi terhadap proses Biologi hanya mengamati peserta didik yang
pembelajaran. hanya rajin mengerjakan tugas di papan
Salah satu faktor yang dapat tulis. Rubrik penskoran yang dipahami guru
mendukung ketercapaian tujuan sama dengan kunci jawaban. Oleh karena
pembelajaran adalah perencanaan yang itu, instrumen yang disusun tidak sesuai
matang. Perencanaan penilaian mengacu dengan standar penilaian khususnya prinsip
pada silabus dan rencana pelaksanaan objektifitas penilaian. Padahal dalam BSNP
pembelajaran (RPP). Komponen silabus menyebutkan bahwa penilaian hasil belajar
memuat identitas mata pelajaran atau tema peserta didik pada jenjang pendidikan dasar
pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dan menengah didasarkan pada prinsip
dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan objektif, terpadu, ekonomis, transparan,
pembelajaran, indikator pencapaian akuntabel, dan edukatif.
kompetensi untuk penilaian, penilaian, Badan Standar Nasional Pendidik
alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus (BSNP) menyatakan langkah-langkah yang
dikembangkan oleh satuan pendidikan ditempuh guru dalam melakukan penilaian
berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar yaitu a) menyusun rancangan penilaian, b)
Kompetensi Lulusan (SKL) serta panduan menyusun kisi-kisi instrumen, c) menulis
penyusunan kurikulum. Pengembangan butir soal, d) menentukan prosedur
silabus dapat dilakukan secara mandiri atau penilaian, serta e) mengolah dan
kelompok dalam suatu sekolah atau menganalisis data. Langkah pertama dalam
beberapa sekolah. menyusun rancangan penilaian adalah
Berdasarkan hasil analisis dokumen mengembangkan kriteria penyusunan
bahwa guru merencanakan penilaian dengan indikator. Aspek yang diperhatikan dalam
menyiapkan perangkat pembelajaran yang menyusun indikator yaitu, (1)
sesuai seperti silabus, RPP, media memperhatikan perkembangan dan
pembelajaran, buku ajar dan LKS. Perangkat kemampuan peserta didik, (2) keluasan dan
tersebut menjadi pedoman dan rujukan kedalaman kompetensi dasar (KD), dan (4)
dalam satu tahun pembelajaran serta daya dukung sekolah (Uno dan Koni, 2014).
mempermudah guru untuk mencapai standar Pendidik membuat instrumen
kompetensi sebagaimana tuntutan berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat dan
kurikulum. Salah satu perangkat dilengkapi dengan pedoman penskoran
pembelajaran yang disusun guru yakni sesuai dengan teknik penilaian yang
merencanakan penilaian secara terpadu digunakan. Kisi-kisi merupakan suatu
format yang berisi komponen identitas dan pembelajaran. Pelaksanaan penilaian adalah
komponen matriks untuk memetakan soal penyajian penilaian kepada peserta didik.
dari berbagai topik bahasan sesuai dengan Penilaian dilaksanakan dalam suasana
kompetensi dasar. Kisi-kisi berfungsi kondusif, tenang dan nyaman dengan
sebagai pedoman bagi guru untuk membuat menerapkan prinsip valid, objektif, adil,
soal menjadi tes. Guru sebelumnya mengkaji terpadu, terbuka, menyeluruh,
silabus mata pelajaran sebagai pedoman menggunakan acuan kriteria, dan akuntabel.
dalam menentukan aspek dalam penyusunan Penilaian pendidikan adalah proses
kisi-kisi soal. Kisi-kisi soal merupakan pengumpulan dan pengolahan informasi
acuan bagi penulis soal, supaya untuk menentukan pencapaian hasil belajar
menghasilkan soal yang isi dan tingkat peserta didik.
kesulitan relatif sama. Adapun langkah- Penilaian yang diharapkan dapat
langkah dalam mengembangkan kisi-kisi tes menilai seluruh kompetensi pengetahuan,
terdiri atas empat (4) langkah, yaitu: (1) sikap dan keterampilan. Langkah-langkah
menulis tujuan umum pelajaran, (2) kegiatan penilaian yang dilakukan guru di
membuat daftar pokok bahasan dan sub kelas dapat diuraikan seperti berikut:
pokok bahasan yang akan diujikan, (3) a. Pemberian tugas pertemuan
menentukan indikator, dan (4) menentukan Pelaksanaan penilaian mengacu pada
jumlah soal tiap pokok bahasan dan sub perencanaan awal yang dibuat guru Biologi
pokok bahasan (Mansyur, Rasyid, & pada RPP. Tugas setiap pertemuan bertujuan
Suratno, 2009). untuk mengetahui pemahaman peserta didik
Pedoman penskoran atau rubrik terkait materi yang telah diajarkan. Soal
penilaian masih menjadi kendala bagi Guru tugas dapat diambil dari buku paket yang
Biologi. Meskipun guru telah membuat kisi- digunakan maupun soal di RPP dibuat
kisi penilaian dan pedoman penilaian, tapi sendiri oleh guru. Bentuk tugas berupa
itu belum sepenuhnya terlaksana dengan pilihan ganda, uraian, dan lembar kerja.
baik. Sebagaimana penelitian yang Tugas berfungsi memberikan bantuan atau
dilakukan oleh Setiadi (2016), mengatakan mendiagnosa kesulitan belajar yang dialami
bahwa pada tahap perencanaan, ditemukan oleh peserta didik, dengan cara memperbaiki
banyak guru-guru di lapangan yang belum sistem pembelajarannya. Hal ini sejalan
mengerti tentang: kisi-kisi soal dan dengan pendapat Mansyur, Rasyid &
kegunaannya, juga menganalisis instrumen Suratno (2009) menggemukakan bahwa
peniliaian dan membuat pedoman penskoran pemberian tugas sangat penting bagi guru
atau rubrik soal uraian. untuk dikerjakan setiap harinya, menjadi
2. Deskripsi aspek pelaksanaan sumber bukti yang berharga terkait
(Transactions) pembelajaran peserta didik. Agar penilaian
Hasil penelitian pada aspek yang dilakukan oleh guru lebih otentik,
pelaksanaan menunjukkan dari empat maka tugas yang diberikan sebaiknya sesuai
kriteria yang menjadi acuan penilaian, dengan bentuk penilaian autentik. Tugas
terdapat satu kriteria yang belum sesuai diberikan oleh guru dari hasil analisis
dengan standar penilaian pendidikan. dokumen pada umumnya dalam bentuk kuis,
Penilaian hasil belajar oleh pendidik PR, portofolio dan proyek. Hal ini sesuai
dilakukan secara berkesinambungan, dengan yang diungkapkan Hart (1996)
bertujuan untuk memantau proses dan dalam Fauzi, et al. (2016) bahwa ada
kemajuan belajar peserta didik serta untuk beberapa tipe penilaian otentik, yaitu (1)
meningkatkan efektivitas kegiatan penilaian produktivitas (2) pertanyaan dan
observasi (3) presentasi dan diskusi (4) yang diberikan pada penilaian formatif
proyek dan investigasi dan (5) portofolio ditekankan pada bahan-bahan pelajaran yang
dan jurnal. telah dipelajari.
Teknik penilaian yang telah dibuat Selanjutnya, guru Biologi
dan dilaksanakan oleh guru Biologi untuk memeriksa hasil pekerjaan peserta didik.
menilai hasil belajar peserta didik telah Jika terdapat peserta didik yang mendapat
sesuai. Untuk menilai kognitif peserta didik, nilai UH, UTS dan UAS di bawah KKM,
guru menggunakan tes lisan, tes tulisan, dan maka harus mengikuti pembelajaran
pemberian tugas. Sedangkan pada penilaian remedial. Sebelum memberikan remedial,
ranah afektif menggunakan jurnal atau guru terlebih dahulu melaksanakan
observasi saja. Penggunaan proyek dan diagnosis terhadap kesulitan belajar peserta
portofolio dalam menilai psikomotorik telah didik. Hasil diagnosis tersebut menjadi
dilakukan oleh guru Biologi dengan baik. patokan dalam menentukan pelaksanaan
Hal ini menunjukkan bahwa guru telah remedial. Pelaksanaan remedial nampaknya
membuat dan melaksanakan teknik penilaian menjadi salah satu masalah yang dihadapi
sebagaimana yang diamanatkan oleh BSNP oleh guru Biologi di sekolah. Adanya
dalam Permendikbud RI No. 66 Tahun peserta didik yang tidak mencapai KKM dan
2013. kurangnya minat peserta didik untuk
b. Pelaksanaan ulangan mengikuti program remedial membuat guru
Ulangan adalah proses yang pusing dalam memberikan nilai pada peserta
dilakukan untuk mengukur pencapaian didik tersebut. Peserta didik ini cenderung
kompetensi peserta didik secara mengabaikan arahan dari guru. Pandangan
berkelanjutan dalam proses pembelajaran, peserta didik tentang pelajaran biologi yang
untuk melakukan perbaikan pembelajaran, sulit mungkin mempengaruhi minat peserta
memantau kemajuan dan menentukan didik untuk mengikuti remedial.
keberhasilan belajar peserta didik. Ulangan Sebagaimana yang dikatakan oleh Daud
meliputi ulangan harian, ujian tengah (2012), bahwa peserta didik pada umumnya
semester, dan ujian akhir semester. BSNP menempatkan Biologi sebagai suatu mata
mendefinisikan ulangan harian adalah pelajaran yang sulit dipelajari, sehingga
kegiatan yang dilakukan secara periodik cenderung kurang memperhatikannya.
untuk mengukur pencapaian kompetensi Remedial merupakan layanan yang
peserta didik setelah menyelesaikan satu KD diberikan kepada peserta didik untuk
atau lebih. Ulangan harian, ujian tengah memperbaiki prestasi belajarnya sehingga
semester, dan ujian akhir semester disebut mencapai kriteria ketuntasan yang
juga dengan penilaian formatif, dimana ditetapkan. Namun, pelaksanaan remedial
penilaian formatif ini berfokus pada menilai yang dilakukan oleh guru pada umumnya
dan pemberian umpan balik, sedangkan adalah memberikan kembali soal yang
penilaian sumatif cenderung fokus pada belum tuntas atau belum dikuasai oleh
produk (Tarras, 2005). Sejalan dengan hal peserta didik, bukan memberikan pengajaran
tersebut Mardapi (2012), menjelaskan ulang atau mengembangkan materi ajar dan
penilaian formatif merupakan bagian mencari solusi untuk peserta didik yang
integral dari proses pembelajaran peserta belum paham materi yang telah dijelaskan.
didik. Penilaian ini digunakan untuk Menurut Uno dan Koni (2014), menjelaskan
memperoleh umpan balik dari peserta didik, bahwa remedial diberikan kepada peserta
yang selanjutnya digunakan untuk didik yang belum mencapai kriteria
meningkatkan kualitas pembelajaran. Materi ketuntasan belajar.
Peranan guru dalam penilaian yang remidial, jika ada peserta didik yang
lebih efektif adalah pemanfaatan informasi melakukan remedial, maka hasil remedial
hasil penilaian melalui umpan balik. Umpan dimasukkan juga pada daftar nilai. Daftar
balik memegang peranan penting dalam nilai dipegang guru menjadi panduan selama
upaya peningkatan kualitas belajar peserta memberikan nilai, mengolah hasil penilaian
didik, seperti motivasi, kesadaran diri, dan melaporkannya. Sedangkan bagi peserta
prestasi, dan tanggung jawab. Crooks (2001) didik yang telah mencapai standar
dalam Mansyur, Rasyid, & Suratno (2015) ketuntasan yang dipersyaratkan dan
menyimpulkan hasil reviu literatur tentang dianggap memiliki keunggulan, maka guru
umpan balik agar dapat memotivasi peserta memberikan layanan pengayaan.
didik, maka harus fokus pada; (a) kualitas Kegiatan yang dilakukan oleh guru
pekerjaan anak, dan bukan pada Biologi tersebut sudah sejalan dengan apa
membandingkan dengan anak-anak yang yang diungkapkan oleh Uno dan Koni
lain, (b) cara-cara spesifik dimana pekerjaan (2014), bahwa penilaian menghasilkan
anak dapat ditingkatkan, (c) peningkatan informasi pencapaian kompetensi peserta
pekerjaan anak harus dibandingkan dengan didik yang dapat digunakan antara lain: (1)
pekerjaan sebelumnya. perbaikan (remedial) bagi indikator yang
3. Deskripsi aspek pelaporan hasil belum mencapai kriteria ketuntasan, (2)
(Outcomes) pengayaan apabila mencapai kriteria
Hasil penelitian pada aspek ketuntasan lebih cepat dari waktu yang
pelaporan hasil menunjukkan dari tiga disediakan, (3) perbaikan program dan
kriteria yang menjadi acuan penilaian, proses pembelajaran, dan (4) pelaporan dan
terdapat satu kriteria yang belum sesuai penentuan kenaikan kelas. Penilaian ini juga
dengan standar penilaian pendidikan. Hasil menjadi acuan untuk menentukan kegiatan
penilaian menjadi dasar untuk mengetahui selanjutnya dan memperbaiki cara belajar
kemajuan dan keberhasilan peserta didik dan cara mengajar guru, menyusun laporan
dalam menguasai tujuan pembelajaran. kemajuan belajar peserta didik kepada para
Pemanfaatan hasil penilaian guru Biologi orang tuanya (menentukan kenaikan kelas
untuk memperbaiki dan meningkatkan atau lulus-tidaknya peserta didik dari
kualitas pembelajaran baik bagi guru sekolah) khususnya mata pelajaran Biologi.
sendiri, peserta didik, wali kelas, orang tua Hasil penilaian dapat dijadikan
dan pihak sekolah. Guru memberikan skor informasi bagi wali peserta didik. Sesuai
terhadap komponen-komponen yang dinilai dengan prinsip penilaian yakni transparan.
sesuai dengan rubrik penilaian, kemudian Tranparan berarti prosedur penilaian,
memasukkanya ke daftar nilai. Disamping kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
itu, guru Biologi juga melakukan penialian keputusan dapat diakses oleh semua pihak
secara transparan dan memberi umpan balik lain. Guru melakukan komunikasi dengan
terhadap hasil kerja peserta didik dengan orang tua/wali peserta didik berlangsung di
mengembalikan pekerjaan peserta didik saat proses pembelajaran maupaun hasil
disertai dengan komentar yang mendidik. belajar peserta didik. Hal ini sejalan dengan
Selanjutnya guru menggunakan hasil pendapat Mansyur, Rasyd & Suratno (2009),
penilaian untuk mengevaluasi efektifitas bahwa hasil penilaian dapat dijadikan
kegiatan pembelajaran, merencanakan informasi bagi orang tua untuk: (1)
berbagai upaya tindak lanjut, dalam hal ini membantu anaknya belajar, (2) memotivasi
bagi peserta didik yang belum mencapai anaknya belajar, (3) membantu sekolah
standar ketuntasan diadakan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik, dan (4) membantu sekolah dalam 3. Pelaksanaan standar penilaian oleh guru
melengkapi fasilitas belajar. Jika guru Biologi SMA di Kab. Barru pada tahap
Biologi menemukan peserta didik yang hasil (outcomes) belum terlaksana satu
mengalami kesulitan belajar, maka guru dari tiga kriteria standar penilaian
Biologi mengundang orang tua/wali untuk pendidikan.
menemukan solusi penyelesaian masalah.
Pertemuan antara guru dan wali kelas akan DAFTAR PUSTAKA
menjelaskan perkembangan peserta didik,
kendala yang dihadapi peserta didik di Allen, K. N., & Friedman, B. D. 2010.
dalam kelas, serta pemberian motivasi untuk Affective learning: A taxonomy for
peningkatan prestasi akademik yang lebih teaching social work values. Journal
baik ke depannya. of Social Work Values and Ethics.
Setiap akhir semester guru Biologi 7(2).
melaporkan hasil belajar peserta didik
kepada kepala sekolah dalam hal ini Damin, S. 2010. Profesionalisasi dan Etika
biasanya diwakili oleh wakil kepala sekolah Profesi Guru. Bandung: CV
bagian kurikulum. Pelaporan ini Alfabeta.
disampaikan dalam bentuk angka
pencapaian kompetensi, disertai dengan Daud, Firdaus. 2012. Pengaruh Kecerdasan
deskripsi atau profil kemajuan belajar Emosional (EQ) dan Motivasi
peserta didik. Walaupun pemerintah telah Belajar terhadap Hasil Belajar
mempersiapkan guru melalui berbagai Biologi Siswa SMA 3 Negeri Kota
pelatihan, namun masih banyak keluhan Palopo. Jurnal Pendidikan dan
yang muncul di lapangan berkaitan dengan Pembelajaran, Volume 19, Nomor 2.
penilaian. Allen & Friedman (2010)
menyatakan bahwa hal yang paling Depdiknas RI. 2003. Undang-Undang
kompleks dalam pembelajaran adalah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
integrasi pembelajaran berbagai domain 2003 Tentang Sistem Pendidikan
yaitu kognitif, perilaku, dan perasaan. Nasional. Jakarta :Depdiknas.

KESIMPULAN Eraslan, A. (2013). Teacher’s reflection on


Berdasarkan hasil penelitian yang the implementation of the new
telah dianalisis, maka dapat disimpulkan elementary school mathematics
bahwa pelaksanaan penilaian oleh guru curriculum in Turkey. HU Journal of
biologi SMA di Kab. Barru dapat diuraikan Education, 28(2), 152–162.
sebagai berikut:
1. Pelaksanaan standar penilaian oleh guru Fauzi, Ahmad., Bundu, Patta., & Tahmir,
Biologi SMA di Kab. Barru pada tahap Suradi. 2016. The Development of
perencanaan (antecedents) belum Maritime English Learning Model
terlaksana satu dari lima kriteria standar Using Authentic Assessment Based
penilaian pendidikan. Bridge Simulator in Merchant
2. Pelaksanaan standar penilaian oleh guru Marine Polytechnic, Makassar.
Biologi SMA di Kab. Barru pada tahap International Journal Of
proses (transactions) belum terlaksana Enviromental & Science Education,
satu dari empat kriteria standar penilaian VOL. 11, NO. 10, 3231-3240.
pendidikan.
Hala, Yusminah., Saenab, Sitti., & Kasim, Standar Penilaian Pendidikan.
Syahrir. 2015. Pengmbangan Jakarta.
Perangkat Pembelajaran Biologi
Berbasis Pendekatan Saintifik Pada Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005.
Konsep Ekosistem Bagi Siswa Tentang Sistem Penilaian
Sekolah Menengah Pertama. Journal Pendidikan pada Jenjang Dasar dan
of EST, Volume 1 Nomor 3. Menengah. Jakarta.

Mansyur., Rasyid., & Suratno. 2009. Retnawati, H., Hadi, S., & Nugraha, A. C.
Assesmen Pembelajaran di Sekolah. 2016. Vocational high school
Yogyakarta: Multi Pressindo. teachers’ difficulties in
implementing the assessment in
Mansyur., Rasyid., & Suratno. 2015. curriculum 2013 in yogyakarta
Assesmen Pembelajaran di Sekolah. province of indonesia. International
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Journal of Intructional, 9(1), 33–48.

Mansyur. & Hamda. 2012. Pengembangan Sahertian, Piet A. 2000. Konsep dasar &
Model Penilaian Diri untuk teknik supervise pendidikan dalam
Membangun Karakter dan Prestasi rangka pengembangan sumber daya
Siswa pada Pembelajaran manusia. Jakarta: PT. Asdi
Matematika di SMP. Laporan Mahasatya.
Penelitian Hibah Penelitian Hibah
Bersaing Tahun 2011. Makassar: Sari, E. N., Rosyidatun, E. S. & Juanengsih.
Lembaga UNM 2015. Profil Penilaian Otentik Pada
Konsep Biologi di SMA Negeri Kota
Mardapi, Djemari. 2012. Pengukuran Tangerang Selatan. Jurnal Penelitian
Penilaian & Evaluasi Pendidikan, dan Pembelajaran IPA, (online).
Yogyakarta: NuhaLitera. Vol. 1, No. 1, Hal. 26-41.

Mudyahardjo, Redja. 2001. Pengantar Setiadi, Hari. 2016. Pelaksanaan Penilaian


Pendidikan. Jakarta: PT. Raja pada Kurikulum 2013. Jurnal
Grafindo Persada. Penelitian dan Evaluasi Pendidikan.
Volume 20, No 2, (166-178).
Nur, Sri Mukminati. 2013. Pengembangan
Perangkat Penilaian Kinerja Peserta Subagia, I Wayan. & Wiratma, I G.L. 2016.
Didik Pada Materi Pokok Sistem Profil Penilaian Hasil Belajar Siswa
Ekskresi. Tesis. Tidak Diterbitkan. Berdasarkan Kurikulum 2013. Jurnal
Makassar: UNM. Pendidikan Indonesia, (online), Vol.
5, No.1. Hal. 719-734.
Nurhayati. 2011. Strategi Belajar Mengajar.
Makassar: Badan Penerbit UNM Sudiyono, Anas. 2003. Pengantar Evaluasi
Pendidikan. Ed.1., Cet.4. Jakarta: PT
Peraturan Menteri Pendidikan dan Raja Grafindo Persada.
Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 66 Tahun 2013. Tentang Taras, Maddalena. 2005. Assessment –
Summative And Formative –some
theoretical reflections. British
Journal of Educational Studies, Wulan, Ana Ratna. 2007. Seminar Nasional
ISSN Vol. 53, No.4. Biologi: Perkembangan Biologi dan
Pendidikan Biologi untuk Menunjang
Uno, Hamzah B. & Koni, Satria. 2014. Profesionalisme. Jurusan Pendidikan
Assessment Pembelajaran. Jakarta: Biologi FPMIPA.
Bumi Aksara.

Вам также может понравиться