Вы находитесь на странице: 1из 30

STUDI KASUS

OSTEOARTHRITIS PASIEN LANSIA DENGAN RISIKO INTERNAL


MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA
DI PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG

Disusun Oleh :

Fadhlan Hakiki

1102011092

Pembimbing :

Dr. Dini Widiawati, MKK, DipIDK

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
2018
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “OSTEOARTHRITIS PASIEN LANSIA
DENGAN RISIKO ASPEK INTERNAL MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN
KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG” ini telah disetujui oleh
pembimbing untuk diseminarkan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan
Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI.

Jakarta, Agustus 2018

Pembimbing

Dr. Dini Widiawati, MKK, DipIDK


KATA PENGANTAR

Assalammua`alaikum wr. wb.

Alhamdulillahirabbil’aalamiin, puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan atas kehadirat


Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga Laporan
hasil studi kasus pasien dengan judul “OSTEOARTHRITIS PASIEN LANSIA DENGAN
RISIKO ASPEK INTERNAL MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA
DI PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG” ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penyusunan laporan hasil studi kasus pasien ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI periode Juli-Agustus 2018. Penulis juga berharap agar laporan ini
dapat berguna sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan
tentang Ilmu Kesehatan Masyarakat mengenai penanganan penyakit dengan pendekatan secara
holistik.

Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf pengajar,
serta orang-orang sekitar penulis yang terkait. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:

Penyelesain laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf pengajar,
dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-orang sekitar yang terkait. Oleh karena itu, kami
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:
1. Dr. Dini Widianti, MKK, DipIDK , selaku pembimbing, dan staf pengajar Kepaniteraan
Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
2. dr. Erlina Wijayanti, MPH, DipIDK, selaku kepala bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas YARSI yang telah membimbing dan memberi masukan yang bermanfaat.
3. dr. Dian Mardhiyah, M.KK, selaku koordinator Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga
Universitas YARSI dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas
Universitas YARSI.
4. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, selaku staff pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Universitas YARSI yang telah membimbing dan memberi masukan yang
bermanfaat.
5. DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes, selaku bendahara dan staf pengajar bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
6. dr. Sophianita, MKK, PKK, selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
7. dr. Yusnita, M.Kes, DipIDK, selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
8. Prof. Qomariyah, MS.PKK. AIFM selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
9. dr. Henni Bariah selaku kepala Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
10. dr. Dwi Maisa Marwati dan seluruh tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Tanah
Abang yang telah memberikan bimbinan dan data kepada penulis untuk kelancaran proses
penulisan laporan ini
11. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama sehingga tersusun
laporan ini
Dalam menyelesaikan penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan baik dari segi materi
maupun dari bahasa yang disajikan. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala kekhilafan, serta
dengan tangan terbuka mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Jakarta, Agustus 2018

Penulis
BAB I
DIAGNOSIS KLINIS

1.1 Berkas pasien


1.1.1 Identitas pasien
a. Nama : Tn. A
b. Umur : 65 Tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Bangsa/suku : Indonesia/Jawa
e. Agama : Islam
f. Pekerjaan : Wiraswasta
g. Alamat : Rumah Susun kebon kacang, blok 2
h. Tanggal Pemeriksaan : 09 Agustus 2018
1.1.2 Anamnesis
a. Keluhan utama: Nyeri pada lutut kiri
b. Riw. Penyakit Sekarang:
Pasien A, laki-laki 65 tahun datang diantar keluarganya dengan keluhan nyeri pada
lutut kiri sejak 6 bulan yang lalu namun semakin memberat sejak adanya bengkak
dilututnya sejak 2 hari yang lalu. Nyeri dirasakan pasien di tempat lututnya mengalami
pembengkakan. Nyerinya seperti berdenyut dan ditusuk – tusuk. Nyeri tersebut juga
tidak menghilang setelah lutut pasien dikompres, nyeri makin memberat saat pasien
melipat lututnya dan menggerakkan kakinya namun sedikit berkurang dengan istirahat.
Bengkak tersebut menyebabkan pasien susah menggerakkan kakinya, dan
menyebabkan terhambatnya aktivitas sehari-hari pasien. Pasien masih bisa berjalan
namun harus secara pelan-pelan. Di daerah lutut yang bengkak tersebut terasa hangat.
Pasien mengatakan bengkaknya tidak mengecil setelah dikompres dengan air dingin
ataupun setelah pasien beristirahat.
Pasien juga mengeluh kedua tungkai nya sering terasa kaku pada pagi hari setelah
pasien bangun tidur dan menetap sekitar setengah jam. Saat kaku ini muncul, pasien
tidak bisa menggerakkan kaki kirinya sama sekali, pasien hanya bisa diam di tempat
tidur. Pasien mengaku kurang mengerti tentang pola makan gizi seimbang. Pasien
memiliki pengetahuan yang kurang tentang penyakitnya. Pasien khawatir penyakitnya
dapat menjadi lebih buruk dan perlu dioprasi. Meskipun begitu pasien menganggap
penyakitnya ini timbul akibat ia kurang berbakti pada orang tuanya.
Pasien mengaku mengkonsumsi obat yang dibeli di apotek untuk meredakan
keluhan bengkak dan nyeri pada lututnya, hanya saja pasien lupa nama obatnya. Pasien
mengatakan dulunya sejak muda pasien terbiasa berolahraga, akan tetapi beberapa
tahun belakangan pasien jarang berolahraga. Pasien biasa melakukan pekerjaannya
dengan bersepeda ataupun berjalan kaki. Pasien termasuk golongan ekonomi
menengah kebawah. Pasien berharap kondisi pasien bisa sembuh dan segera membaik

c. Riw. Penyakit Dahulu:


a. Riwayat hipertensi : ya
b. Riwayat DM : ya
c. Riwayat penyakit TBC : disangkal
d. Riwayat penyakit ginjal : disangkal
e. Riwayat asma : disangkal
f. Riwayat penyakit jantung : disangkal
g. Riwayat alergi obat : disangkal

d. Riw. Penyakit Keluarga :


 Riwayat hipertensi (-), hiperkolesterol (-), DM (-).
e. Riw. Pengobatan :
Pasien mengaku sering mengkonsumsi obat herbal dan terapi alternatif akupunktur
sejak 1 bulan.
f. Riw. Lingkungan dan Sosial Ekonomi :
Pasien tinggal bersama istrinya di sebuah komplek rumah susun dengan cukup
jendela, sedikit ventilasi. Lingkungan pasien cukup padat penduduk. Biaya hidup pasien
dan istrinya diperoleh dari penghasilan anak pasien Rp. 3.000.000/bulan. Jumlah tersebut
dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
g. Riwayat kebiasaan :
Pasien dan keluarganya jarang berolahraga. Pasien memiliki kebiasaan makan 3x
sehari dan sering mengkonsumsi sayuran. Pasien memiliki riwayat merokok saat muda
namun sudah berhenti.

1.1.3 Pemeriksaan Fisik


a. Keadaan umum
 Kesan : Baik
 Kesadaran : Kompos Mentis
 Gizi : Cukup
 Tensi : 150/80 mmHg
 Nadi : 86 x/menit
 Suhu : 36,7oC
 Pernafasan : 22 x/menit
 Berat badan : 67 kg
 Tinggi badan : 167 cm
b. Kepala

- Bentuk : Normocephal
- Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut

c. Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), reflex cahaya (+/+), pupil bulat
isokor
Hidung : Status lokalis
d. Tenggorokan : Status lokalis
e. Mulut : Mukosa bibir lembab, tidak sianosis, lidah tidak kotor
f. Leher : Trakea ditengah, pembesaran kelenjar getah bening (-)
g. Thorak :
- Cor : Bunyi jantung I/II regular, murmur (-), gallop (-)
- Pulmo : Vesikuler diseluruh lapang paru, wheezing -/-, rhonki -/-
h. Abdomen : Supel, bising usus (+) normal
i. Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), sianosis (-)
1.1.4 Penatalaksanaan
a. Non farmakologi
1. Mengurangi berat badan
2. Mengurangi mengangkat barang-barang berat
b. Farmakologi
1. Asam Mefenamat 500 mg 3 x1
2. Vit B Complex 1x1

1.1 BERKAS KELUARGA


1.2.1 PROFIL KELUARGA
 Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. A
Usia: 65 tahun
b. Identitas Pasangan
Nama : Ny. A
Usia: 63 tahun
c. Struktur Komposisi Keluarga
Bentuk keluarga ini adalah Nuclear Family yang terdiri dari keluarga inti yaitu Tn. A
(65) menikah dengan Ny. A (63) dan memiliki 1 orang anak, yaitu Tn.D (29 tahun).

Tabel 1. Anggota Keluarga yang tinggal serumah

Kedudukan Jenis Umur


No. Nama Pendidikan Pekerjaan
dalam keluarga Kelamin (thn)

1. Tn. A Suami Laki-Laki 65 SMP Wiraswasta


2. Ny. A Isteri Perempuan 63 SMP IRT
3. Tn. D Anak Laki-laki 29 SMK Wiraswasta

 Genogram
a. Bentuk Keluarga
Keluarga terdiri atas 2 generasi. Bentuk keluarga ini adalah Nuclear family dengan
keluarga terdiri atas Tn. A (65) sebagai kepala keluarga, Ny.A (63) sebagai istri, yang
sudah menikah sejak 30 tahun yang lalu. Pasangan ini memiliki 1 orang anak yaitu
anak laki-laki Tn. D berusia 29 tahun.
b. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari Duvall (1985) dan
Miller (1998), keluarga Tn. A berada pada tahapan siklus keluarga yang ke VI, yaitu
keluarga anak dewasa
 Fungsi Keluarga
a. Fungsi Biologis
Keluarga mampu meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya dengan
mempunyai yaitu Tn. D berusia 29 tahun yang sudah bekerja. Keluarga tidak ada yang
memiliki kecacatan. Ny. A dan suaminya Tn. A membesarkan anaknya dengan baik, serta
merawat dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarganya. Keluarga Tn. A merasa
cukup memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari namun tidak sesuai dengan pola gizi
seimbang yaitu kurang makan daging dan kurang melakukan aktivitas fisik yang cukup.

b. Fungsi Pendidikan
Keluarga Tn. A menyadari akan pentingnya mengejar pendidikan setinggi mungkin,
anak Tn. A mencapai taraf pendidikan SMK.

c. Fungsi Psikologis
Pasien adalah seorang kepala keluarga yang memiliki seorang anak yang sudah
bekerja. Keluarga pasien masih memperhatikan kondisi penyakit pasien dan menjaga pola
makan serta kegiatan sehari - hari pasien. Selain itu keluarga ini masih memiliki kesadaran
yang baik akan pentingnya kesehatan. Komunikasi di antara keluarga juga baik, dan antar
keluarga juga saling memberi dukungan terhadap penyakit yang diderita keluarga. Tn. A
dan Ny A saling membrikan rasa aman, nyaman, perhatian kepada anggota keluarganya.

d. Fungsi Sosial
Dalam kehidupan bermasyarakat, keluarga Tn.A dan Ny. A, aktif dalam
bermasyarakat di lingkungan setempat. Mereka turut serta dalam kegiatan yang ada di RT
maupun RW seperti acara penyuluhan yang diadakan. Keluarga ini menerapkan nilai –
nilai dan norma sosial budaya yang ada di lingkungan tempat tinggal pasien dengan cukup
baik.

e. Fungsi Budaya
Sebagian besar penduduk di sekitar rumah pasien adalah suku betawi. Meski ada
yang berbeda suku namun Ny R dapat bersosialisasi dengan baik.

f. Fungsi Ekonomi
Sumber penghasilan utama pada keluarga adalah dari anak pasien. Keluarga
mampu memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga, seperti kebutuhan makanan dan
pakaian. Untuk tempat berlindung Tn. A tinggal di rumah yang tidak besar. Untuk biaya
kesehatan, pasien menggunakan BPJS sehingga pasien dapat berobat tanpa memikirkan
banyaknya biaya yang keluar dan terjamin kesehatannya. Pengaturan penggunaan
penghasilan keluarga ini dilakukan oleh Ny. S untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-
harinya.

g. Fungsi Spiritual
Tn. A dan keluarga selalu melaksanakan ibadah wajib. Keluarga Tn. A
melaksanakan ibadah wajib dan kewajiban lain sesuai syariat Islam tanpa adanya hambatan
dalam keluarga dan lingkungan sosial.

 Dinamika Keluarga
Tn. A dan Ny. A memiliki hubungan keluarga yang sangat baik. Mereka selalu
memperhatikan anaknya dengan baik agar dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
daripada mereka.
Tn A Ny A

Tn D

Keterangan:

Laki-Laki sudah meninggal


Laki-Laki

Perempuan Perempuan sudah meninggal

Garis pernikahan Pasien

Garis keturunan Tinggal satu rumah

 Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


a. Lingkungan Tempat Tinggal

Status kepemilikan rumah : Milik


pribadi
Daerah pemukiman: Padat
penduduk

Gambar 2. Denah Rumah Tn. A


Tabel 2. Pedoman Penilaian Rumah Sehat
KOMPONEN

NO RUMAH YG KRITERIA NILAI BOBOT

DINILAI

I KOMPONEN RUMAH
31

1 Langit-langit a. Tidak ada 0

b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan kecelakaan 1 1

c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2

2 Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman bambu/ilalang) 1

b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata atau 2 3

batu yang tidak diplester/papan yang tidak kedap air.

c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata yang diplester) 3

papan kedap air.

3 Lantai a. Tanah 0

b. Papan/anyaman bambu dekat dengan tanah/plesteran 1

yang retak dan berdebu.

c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung). 2 2

4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0 0

b. Ada 1

5 Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0 1

b. Ada 1

6 Ventilasi a. Tidak ada 0

b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai 1 1

c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2


7 Lubang asap dapur a. Tidak ada 0

b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai dapur 1 1

b. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas lantai dapur 2

(asap keluar dengan sempurna) atau ada exhaust fan

atau ada peralatan lain yang sejenis.

8 Pencahayaan a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk membaca 0

b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk membaca 1 1

dengan normal

c. Terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan untuk 2

membaca dengan normal.

TOTAL HASIL PENILAIAN 11 341

Tabel 2. Pedoman Penilaian Rumah Sehat

KOMPONEN
NO
RUMAH KRITERIA NILAI BOBOT

YG DINILAI

II SARANA SANITASI 25

1 Sarana Air Bersih a. Tidak ada 0

(SGL/SPT/PP/KU/PAH). b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesh. 1

c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesh. 2 4

e. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesh. 3

d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat kesh. 4

2 Jamban (saran pembua- a. Tidak ada. 0

ngan kotoran). b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan ke 1

sungai / kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke sungai 2

atau kolam

d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3

e. Ada, leher angsa, septic tank. 4 4

3 Sarana Pembuangan a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halaman 0

Air Limbah (SPAL) b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak 1

sumber air (jarak dengan sumber air < 10m).

c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2 2

d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air (jarak 3

dengan sumber air > 10m).

e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran kota) untuk 4

diolah lebih lanjut.

4 Saran Pembuangan a. Tidak ada 0

Sampah/Tempat Sampah b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 1 1

c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2

d. Ada, kedap air dan bertutup. 3

TOTAL HASIL PENILAIAN 11 275

Tabel 2. Pedoman Penilaian Rumah Sehat


KOMPONEN
NO
RUMAH KRITERIA NILAI BOBOT

YG DINILAI

44

III PERILAKU PENGHUNI

1 Membuka Jendela a. Tidak pernah dibuka 0 0

Kamar Tidur b. Kadang-kadang 1


c. Setiap hari dibuka 2

2 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0 1

Ruang Keluarga b. Kadang-kadang 1

c. Setiap hari dibuka 2

3 Mebersihkan rumah a. Tidak pernah 0

dan halaman b. Kadang-kadang 1 1

c. Setiap hari 2

4 Membuang tinja bayi a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam sembarangan 0

dan balita ke jamban b. Kadang-kadang ke jamban 1

c. Setiap hari dibuang ke jamban 2 2

5 Membuang sampah a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam sembarangan 0

pada tempat sampah b. Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah 1

c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah. 2 2

SUB TOTAL HASIL PENILAIAN 6 264

TOTAL HASIL PENILAIAN

Pedoman Penilaian Rumah Sehat


Hasil Penilaian : Nilai x Bobot

I. Komponen Rumah = 11 x 31 = 341


II. Sarana Sanitasi = 11 x 25 = 275
III. Perilaku penghuni = 6 x 44 = 264
Total = 880

Kriteria

1. Rumah Sehat : 1068 – 1200


2. Rumah Tidak Sehat : < 1068

Kesimpulan: Rumah Tn. A (total skor 880) termasuk dalam kategori rumah tidak sehat dengan
kurangnya 3 faktor yang medukung rumah sehat yaitu komponen fisik rumah, sarana sanitasi dan
perilaku penghuni.

 Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga


a. Perilaku terhadap Sakit dan Penyakit
Jika ada anggota keluarga yang sakit, maka keluarga Tn. A lebih sering membeli
obat di warung terlebih dahulu. Jika tidak sembuh, Keluarga Tn. A biasanya berobat
ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.

b. Perilaku terhadap Pelayanan Kesehatan


Keluarga Tn. A memiliki jaminan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS).

c. Perilaku terhadap Makanan


Keluarga Tn. A memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari dan makan makanan
yang dimasak sendiri oleh istri Tn. A yaitu Ny. A. Makanan yang di konsumsi dalam
sehari beranekaragam, namun jarang mengkonsumsi daging. Keluarga Tn. A lebih
sering memakan lauk pauk seperti ikan, tempe, tahu dan telur. Keluarga Tn. A tidak
mengerti yang dimaksud dengan pola gizi seimbang. Keluarga Tn. A tidak pernah
mengetahui kandungan gizi dari makanan yang setiap hari di konsumsi. Keluarga Tn.
A jarang minum air putih lebih dari 8 gelas perhari.

d. Perilaku terhadap Lingkungan Kesehatan


Keluarga Tn. A membersihkan rumah dua hari sekali. Keluarga Tn. A tinggal di
rumah milik pribadi yang berada di lingkungan padat penduduk. Rumah tersebut
hanya memiliki 2 jendela dan ventilasi kecil.
Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 3. Pelayanan kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan


Cara mencapai pusat Jalan kaki Jarak yang dekat, selain itu
pelayanan kesehatan Angkot pasien juga merasa puas
Kendaraan Pribadi dengan pelayanan di
puskesmas
Tarif Pelayanan kesehatan Sangat mahal Pasien merasa senang
Mahal berobat di puskesmas karena
Terjangkau biaya sangat murah
Murah
Gratis
Kualitas pelayanan Sangat Memuaskan Pasien merasa puas dengan
kesehatan Memuaskan pelayanan dokter dan staf
Cukup Memuaskan puskesmas
Tidak memuaskan

 Pola konsumsi Makanan Keluarga


a. Kebiasan Makan
Keluarga Tn. A memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari dan makan makanan yang
dimasak sendiri oleh istri Tn. A yaitu Ny. A. Makanan yang di konsumsi dalam sehari
beranekaragam, namun jarang mengkonsumsi daging dan buah-buahan. Keluarga Tn. A
lebih sering memakan lauk pauk seperti ikan, tempe, tahu dan telur. Keluarga Tn. A tidak
mengerti yang dimaksud dengan pola gizi seimbang.

b. Menerapkan Pola Gizi Seimbang


Keluarga Tn. A belum memahami bagaimana menerapkan pola gizi seimbang. Biaya
kehidupan sehari-hari yang minim membuat keluarga ini mengkonsumsi makanan
seadanya tanpa memperhatikan gizi yang terkandung di dalam makanan. Gizi seimbang
adalah makan yang cukup mengandung karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga,
protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur.
Pola makan pasien selama 3 hari terakhir sebagai berikut :
Tanggal : 07 Agustus 2018

Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Bubur ayam 372 kkal 36,12 gr 27,56 gr 12,39 gr

Teh manis 55 kkal 14,36 gr 0 gr 0 gr


PAGI
1 pisang 105 kkal 26,95 gr 1,29 gr 0,39 g

1 gelas air putih

Jumlah 532 77,43 gr 28,85 gr 12,78 gr

Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Nasi putih 204 kkal 44,08 gr 4,2 gr 0,44 gr

Telur dadar 93 kkal 0,42gr 6,48 gr 7,33 gr

Tumis kangkung 211 kkal 8,58 gr 5,5 gr 18,72 g


SIANG
1 gelas air putih

Jumlah 508 kkal 53,08 gr 16,18 gr 26,49 gr

Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Nasi putih 204 kkal 44,08 gr 4,2 gr 0,44 gr

Tumis buncis 65 kkal 8,15 gr 1,97 gr 3,45 gr

MALAM Tahu goreng 35 kkal 1,36 gr 2,23 gr 2,62 g

Jumlah 304 kkal 53,59 gr 8,4 gr 6,51 gr


Tanggal : 08 Agustus 2018
Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Bubur kacang hijau 260 kkal 42,62 gr 8,49 gr 7,35 gr

PAGI Teh manis 55 kkal 14,36 gr 0 gr 0g

1 pisang 105 kkal 26,95 gr 1,29 gr 0,39 gr

Jumlah 352 kkal 47,1 gr 28,56 gr 18,4 gr

Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Nasi putih 204 kkal 44,08 gr 4,2 gr 0,44 gr

SIANG Bihun goreng 152 kkal 18,26 gr 5,91 gr 5,68 gr

Ayam goreng 391 kkal 16,15 gr 32,9 gr 21,82 gr

Jumlah 747 kkal 78,49 gr 43,01 gr 27,94 gr

Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Nasi putih 204 kkal 44,08 gr 4,2 gr 0,44 gr

Telur ceplok 201 kkal 0,88 gr 13,63 gr 15,31 gr


MALAM
Tempe bacem 49 kkal 2,23 gr 3,73 gr 3,1 g

Jumlah 454 kkal 47,19 gr 21,56 gr 18,85 gr

Tanggal : 09 Agustus 2018


Interpretasi terhadap food record pasien Tn. A :

Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Nasi goreng 333 kkal 41,7 gr 12,47 gr 12,34 gr

PAGI Teh manis 55 kkal 14,36 gr 0 gr 0 g

1 pisang 105 kkal 26,95 gr 1,29 gr 0,39 gr

Jumlah 493 kkal 83,01 gr 13,76 gr 12,73 gr

Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Nasi putih 204 kkal 44,08 gr 4,2 gr 0,44 gr

SIANG Sop Ayam 75 kkal 9,39 gr 4,05 gr 2,46 gr

Bakwan goreng 137 kkal 6,74 gr 1,99 gr 11,59 gr

Jumlah 416 kkal 60,21 gr `10,24 gr 14,49 gr

Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Nasi putih 204 kkal 44,08 gr 4,2 gr 0,44 gr

Lele goreng 292 kkal 11,9 gr 23,06 gr 17,22 gr


MALAM
Tahu goreng 35 kkal 1,36 gr 2,23 gr 2,62 gr

Jumlah 531 kkal 57,34 gr 29,49 gr 20,28 gr


Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Tn. A mendapat total kalori perhari:

 Tanggal 07 Agustus 2018 : 1344 kkal


 Tanggal 08 Agustus 2018 : 1553 kkal
 Tanggal 09 Agustus 2018 : 1440 kkal
Rata-rata asupan pasien selama 3 hari, adalah 1445 kkal.
Keterangan : Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi adalah 1445 kkal, dengan rata-rata asupan
karbohidrat 185,8 gr, protein 66,6 gr, dan lemak 52,8 gr

Penentuan Status Gizi Tn. A


BB: 67 Kg
TB: 167 Cm
IMT: IMT = BB (kg) : TB (m2 ) =40,11 kg/m2
Status Gizi: Normal

 Cara menghitung berat badan ideal pria, menurut broca adalah:


BBI = (TB – 100) – ((TB-100) X 15%)
BBI = (160-100) – ((152-100)X15%) = 44,2 Kg

 Kebutuhan Kalori Basal (BBE) berdasarkan rumusan Broca adalah:


BEE = BBI X 25
= 44,2 X 25 = 1105
Koreksi aktivitas fisik ringan 10%
1105 x 10% = 110,5
BBE = 1105 + 110,5 = 1215,5
Koreksi stress metabolik 10%
1105 x 10% = 110,5
BBE = 1215,5 = 110,5 = 1326 kalori

 Kebutuhan Zat Gizi:


a. Protein 10% dari total kalori
= (10% x 1326) :4 = 298,4 gr
b. Lemak 20% dari total kalori
= (20% x 1326) :9 = 117,8 gr
c. Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi presentasi protein dan lemak
= (70% x 1326) : 4 = 99,45 gr

Interpretasi terhadap food record pasien :

Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food record pasien selama 3
hari setelah datang ke puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap harinya menu makan
pasien belum sesuai dengan jumlah energi/kalori yang dibutuhkan setiap harinya. Kebutuhan
protein dan lemak belum mencukupi, namun kebutuhan karbohidrat sudah mencukupi.

 Pola Dukungan Keluarga


a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Tn. A mengaku sadar akan penyakit yang dideritanya. Keluarga Tn. A memiliki kartu BPJS
untuk berobat. Lokasi rumah yang dekat dengan fasyankes memudahkan keluarga untuk
mendapatkan akses layanan kesehatan dengan menaiki motor. Tn A juga selalu memberikan
dukungan dan perhatian terhadap istrinya agar sembuh.

b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:


Keluarga hidup di rumah kategori tidak sehat yang dapat memperburuk penyakit. Keluarga
Tn. A memiliki keterbatasan dana dimana keluarga Tn. A hanya mampu mengandalkan
pemberian dari anaknya untuk membiayai kebutuhan sehari-hari.

 Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam Keluarga


Ada beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini, yaitu :
1. Pasien dan keluarga tidak mengerti tentang gizi seimbang dan olahraga secara
rutin.
2. Perilaku pasien dan keluarga yang terkadang memilih untuk berobat sendiri dan
mengkonsumsi obat-obatan herbal ketimbang langsung berobat medis.

BAB II
DIAGNOSIS HOLISTIK

2.1 DIAGNOSTIK HOLISTIK


1. Aspek Personal : (alasan kedatangan, kekhawatiran, harapan, persepsi individu mengenai
penyakitnya)
 Alasan datang :
Pasien seorang laki-laki, berusia tahun datang ke Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
dengan keluhan nyeri pada lutut kiri.
 Kekhawatiran :
Pasien khawatir penyakitnya dapat menjadi lebih buruk dan perlu dioprasi.
 Harapan :
Pasien berharap kondisi pasien bisa sembuh dan segera membaik serta tidak ada
anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama seperti pasien di kemudian hari.
 Persepsi penyakit :
Pasien merasa sakit yang dideritanya cukup berat, namun pasien percaya apabila
pasien mengikuti anjuran dokter dan meminum obat yang diberikan, maka penyakit
yang diderita pasien dapat disembuhkan.
 Persepsi dalam islam :
Pandangan pasien pada sisi agama yaitu pasien percaya apabila memohon kesembuhan
kepada Allah SWT maka penyakit yang diderita pasien dapat disembuhkan. Ketika
sakit pasien menjadi kurang rutin beribadah.

2. Aspek Klinis : (diagnosis kerja dan diagnosis banding)


 Diagnosis kerja : Osteoarthritis genu sinistra.
 Dasar diagnosis : Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
 Diagnosis banding : Rheumatoid Arthritis

3. Aspek Risiko Internal: (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan


pasien)
Faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien adalah :
 Pasien kurang mengerti tentang pola makan gizi seimbang
 Pasien tidak rutin berolahraga
 Pasien memiliki pengetahuan yang kurang tentang penyakitnya

4. Aspek Risiko Eksternal - Psikososial Keluarga : (faktor-faktor eksternal yang


mempengaruhi masalah kesehatan pasien)
 Keadaan rumah pasien yang termasuk kategori rumah tidak sehat.
 Semua anggota keluarga pasien kurang mengerti tengang pola makan gizi seimbang.
 Keluarga pasien menganggap bahwa penyakit pasien hal biasa.

5. Aspek Fungsional: (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari)


Secara fungsional aktivitas menjalankan fungsi sosial dalam kehidupan dapat dijalankan
sendiri oleh pasien dan pasien berada di derajat 2.
2.2 PENATALAKSANAAN

Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan Follow up

ASPEK -Menjelaskan kepada pasien mengenai Pasien Saat -Dapat mengurangi - Pasien sudah lebih
PERSONAL penyakitnya serta komplikasi dari kunjungan ke kekhawatiran atas mengerti tentang
-Pasien seorang laki-laki penyakit tersebut jika tidak diperiksa Puskesmas pemikiran terhadap penyakit yang
datang dengan keluhan secara teratur. dan home penyakitnya selama ini. dideritanya bahwa
nyeri pada lutut kiri. -Menjelaskan pasien tentang pola hidup visite -Pasien mulai menerapkan penyakitnya merupakan
-Pasien khawatir sehat dan pola makan gizi seimbang dan pola hidup sehat dan pola penyakit yang cukup
penyakitnya akan agar pasien tidak terlalu banyak pikiran makan gizi seimbang serta serius namun bisa
bertambah parah. yang dapat mempengaruhi kondisi patuh minum obat dan rajin sembuh bila patuh dan
-Pasien percaya bila tekanan darah tingginya. kontrol ke Puskesmas. rutin meminum obat.
minum obat teratur
-Mencelaskan kepada pasien bahwa -Pasien lebih taat beribadah.
- Pasien sudah menjadi
penyakit adalah salah satu cara Allah
penyakitnya akan sembuh. lebih tenang dan tidak
menggugurkan dosa hambanya.
-Pasien percaya bila khawatir berlebih.
-Menjelaskan kepada pasien bahwa
memohon kesembuhan - Pasien sudah mengerti
penyakitnya mungkin tidak dapat
pada Allah penyakitnya disembuhkan, namun dapat dikontrol pentingnya meminum
akan sembuh. dengan cara meminum obat dan kontrol obat dan menjaga pola
secara teratur dengan cara mengatur pola hidup.
makan mengurangi makan jeroan dan - Pasien sudah rutin
kacang-kacangan. beribadah.
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan Follow up

ASPEK -Mengedukasi pola hidup Pasien Saat kunjungan -Pasien menerapkan pola hidup sehat -Pasien mulai menerapkan pola
sehat dan pola makan gizi ke Puskesmas dan pola makan gizi seimbang. hidup sehat dan makan gizi
KLINIS (Tn A)
seimbang. -Pasien menurunkan berat badannya. seimbang.
-OA genue sinistra -Menyarankan untuk -Pasien dapat patuh minum obat agar -Pasien mengikuti anjuran
-DD : RA menurunkan berat badan. keluhan pasien berkurang sehingga minum obat teratur.
-Memberikan obat untuk pasien dapat melakukan aktivitas
menunjang kesembuhan tanpa gangguan.
pasien dengan obat:
 Asam Mefenamat
 Vit B kompleks
ASPEK -Menganjurkan pasien untuk Pasien -Pasien dapat mengerti tentang -Pasien sudah mengerti tentang
menkonsumsi gizi pentingnya gizi seimbang. gizi seimbang dan mulai
RISIKO INTERNAL (Tn A) Saat di
seimbang. -Pasien melakukan olahraga rutin menerapkan di pola makannya.
puskesmas dan walaupun hanya olahraga ringan -Pasien mulai rutin berolahraga
-Pasien tidak mengerti -Menganjurkan pasien untuk
pola makan gizi home visit -Pasien dapat memahami dengan ringan.
berolahraga ringan seperti
seimbang. jalan cepat di gang baik penyakitnya. -Pasien sudah mulai mencoba
rumahnya menerapkan pola hidup sehat.
-Pasien tidak rutin olah
raga -Menjelaskan tentang
penyakit yang diderita
-Pasien kurang mengerti pasien dan faktor
tentang sakut yang
penyebabnya.
dideritanya.
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan Follow up

-Mengajak diskusi bersama anggota keluarga yang Pasien Saat home -Keluarga dapat lebih -Keluarga memahami apa yang
ASPEK lainnya bahwa pasien membutuhkan dukungan dan visit memahami apa yang pasien pasien alami.
PSIKOSOSIAL dalam hal pengobatan dan diperhatikan ketika keluarga alami dan mendukung
-Kondisi rumah pasien memasak makanan untuk pasien.
program hidup sehat dan pola
tergolong rumah tidak
sehat. -Mengatakan bahwa pasien juga membutuhkan makan gizi seimbang yang
-Seluruh anggota perhatian dari anak-anaknya ketika berada akan pasien jalani seterusnya.
keluarga tidak mengerti dirumah dengan cara berkumpul untuk
pola makan gizi menceritakan masalah apa saja yang dapat
seimbang. dipecahkan bersama.
-Keluarga kurang
memperhatikan
penyakut yang diderita
oleh pasien.
-Menyarankan pasien untuk tidak melakukan Pasien Di -Pasien membatasi -Pasien mulai membatasi
ASPEK aktivitas berlebihan seperti mengecat rumah dan puskesmas kegiatannya mengingat kegiatannya dan sering mengisi
FUNGSIONAL memperbaiki kondisi rumah yang rusak. penyakit yang ia derita dan waktu luang dengan membaca
-Aspek fungsional usianya sudah lansia. koran dan berinteraksi dengan
-Menjaga kebugaran tubuh dengan cara olahraga,
tergolong derajat 2. pola makan yang seimbang dan pola tidur yang lingkungan.
cukup.

2.3 Prognosis
- Ad Vitam : dubia ad bonam
- Ad sanationam : dubia ad bonam
- Ad fungtionam : dubia ad bonam
Lampiran

Вам также может понравиться