Вы находитесь на странице: 1из 6

SISTEM INTERVENSI GIZI

1. Berikan contoh sistem dalam kehidupan sehari-hari


2. Jelaskan tentang intervensi gizi beserta contohnya

*Jawaban*

1. Contoh sistem dalam kehidupan sehari-hari adalah Printer.


1) Komponen
Printer mempuyai komponen-komponen antara lain:
 Mainboard Printer : papan sirkuit untuk mengendalikan
sistem kerja dari printer tersebut.
 Cartridge : untuk menyimpan, mengatur, dan tempat
keluarnya tinta ketika proses mencetak.
 Carriage unit ( rumah cartridge ) : Tempat menempatkan
sebuah cartridge
 Head Printer : Fungsi head ini adalah untuk keluaran
sebuah tinta atau toner
 Chip : penghubung antara cartridge dengan mainboard
 Timming belt : untuk menarik cartridge ke kanan ataupun ke
kiri saat ngeprint, copy, scan.
 Paper tray : untuk meletakan kertas sebelum dan setelah
melakukan cetak.
 Sensor roll : untuk mendeteksi kertas yang akan di pakai,
ada atau tidak kertasnya.
 Power supply DC Adaptor : untuk mengubah tegangan AC
menjadi DC pada rangkaian printer Anda.
 Casing : untuk melindungi komponen komponen yang
terletak di dalam printer.
 Print Head Stepper Motor : sebagai komponen yang
mampu menggerakkan cartridge bolak-balik pada kertas dan
membantu print head untuk mencetak suatu file pada kertas
sesuai yang diperintahkan komputer.

 Belt: berfungsi sebagai penghubung print head stepper


motor agar dapat bergerak.
 Rol Penarik Kertas : untuk menarik kertas agar dapat
digunakan mencetak di pada printer.
 Kertas
 Kabel penghubung
 Kabel USB
 Laptop atau komputer

2) Keterkaitan dan Proses

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dimulai ketika printer dihubungkan dengan sumber


arus dan komputer melalui interface port dan kertas diletakan pada
peper tray.

2. Tahap pengaturan

Tahap dimana kita mengatur bagian mana yangakan dicetak. Untuk


printer ini kita dapat memilih kualitas cetak berupa pilihan high,
standart, ekonomi atau costum. Warna yang akan kita gunakan bisa
warna atau hitam saja. Serta apakah hasil yang akan kita cetak akan
berwarna seperti aslinya atau kita buat menjadi hitam putih. Kita juga
dapat mengatur ukuran serta posisi kertas.

3. Tahap Mencetak

Tahap ini dimulai ketika pengguna sudah yakin dengan pengaturannya


dan memilih ”OK” pada kotak dialog print pada komputer. Kemudian
komputer akan mengirimkan data ke printer melalui kabel USB dalam
bentuk bilangan – bilangan biner yan akan diterima komputer melalui
port USB dan dilanjutkan ke PCB (printed circuit board) yang terdapat
pada printer. PCB inilah yang kemudian yang akan menerima segala
informasi dari komputer serta mengatur segala pergerakan printer.
PCB akan mengirim perintah ke stepper penggerak kertas dan stepper
penggerak kepala printer. Setelah stepper penggerak kertas menerima
perintah maka ia akan menarik kertas dengan memutar roller dan
stepper kepala printer akan menggerakan kepala printer ke kanan dan
kiri dengan bantuan belt. Dengan bergeraknya kepala printer, cartridge
akan mengeluarkan tinta dan dicetakan pada kertas dengan bantuan
dari PCB yang terdapat pada kepala printer yang terhubung dengan
microchip pada cartridge bilangan biner dari komputer dapat tercetak
menjadi huruf – huruf yang sesuai.

4. Tahap finishing

Tahap dimana kertas yang sudah dicetak dikeluarkan dengan bantuan


roller dan kemudian diterima oleh papper tray.

3) Tujuan
Mencetak file/dokumen dari komputer ke media kertas atau yang
lainnya.

2. Intervensi gizi merupakan suatu tindakan yang didalamnya mencakup


perencanaan dan implementasi untuk mengatasi masalah gizi yang
sudah diidentifikasi.
Tujuan dari adanya intervensi gizi adalah untuk Mengatasi atau
memperbaiki masalah gizi dengan perencanaan dan implementasi
yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang dihadapi.
(perilaku, faktor resiko, lingkungan, dan status kesehatan)
Lindawati Wibowo dan Andi Erwin (2016) mengemukakan
bahwa untuk memaksimalkan potensi suatu intervensi sebagai
penyelesaian masalah gizi, maka intervensi sebaiknya ditentukan dan
di rencanakan atas dasar fakta. Fakta yang dimaksudkan disini
mempunyai arti luas tidak hanya sebatas informasi tentang apa yang
menjadi masalah, tetapi juga informasi tentang penyebap masalah,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Fakta juga bisa berupa potensi daerah, keterbatasan kondisi
terkait seperti layanan kesehatan, suplay bahan pangan, daya beli,
kondisi politik didesa, pendidikan masyarakat diwilayah intervenksi.
Secara logika, makin banyak informasi yang relevan dengan fokus
masalah, makin banyak bahan yang dapat digunakan sebagai
pertimbangan untuk menentukan intervensi dengan lebih tepat.
Asumsinya makin baik pula kualitas perencanaan intervensi yang akan
dilakukan. Apalagi jika informasi tersebut juga valid atau dapat
dipertanggung jawabkan keabsahannya.

Contohnya

Masalah gizi di Indonesia:

1. Kurang Energi Protein ( KEP )

2. Anemia zat gizi (AGB)

3. Kurang vitamin A (KVA)

4. Gangg. akibat kekurangan yodium (GAKI)

5. Obesitas

Intervensi:
1. Program pemerintah penanggulangan / KEP
• Diprioritaskan pada daerah-daerah miskin dengan sasaran utama
Ibu hamil, bayi, balita, anak-anak sekolah dasar.
• Keterpaduan kegiatan bisa dilakukan dengan cara penyuluhan
gizi, peningkatan pendapatan, peningkatan pelayanan kesehatan,
keluarga berencana, peningkatan peran serta masyarakat dan
peningkatan upaya pemantauan tumbuh kembang anak melalui
keluarga, dasawisma dan posyandu.
2. Penanganan anemia gizi besi
 Pemberian Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) serta
suplemen tambahan pada ibu hamil maupun menyusui
 Pembekalan KIE kepada kader dan orang tua serta pemberian
suplemen dalam bentuk multivitamin kepada balita
 Pembekalan KIE kepada guru dan kepala sekolah agar lebih
memperhatikan keadaan anak usia sekolah serta pemeberian
suplemen tambahan kepada anak sekolah
 Pembekalan KIE pada perusahaan dan tenaga kerja serta
pemberian suplemen kepada tenaga kerja wanita
 Pemberian KIE dan suplemen dalam bentuk pil KB kepada wanita
usia subur (WUS)
3. Upaya Pemerintah Penanggulangan KVA :
 Penyuluhan agar meningkatkan konsumsi vitamin A dan pro
vitamin A
 Distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita 1-5 tahun
(200.000 IU pada bulan februari dan agustus), ibu nifas (200.000
IU), anak usia 6-12 bulan (100.000 IU)
4. Penanggulangan GAKI
 Penanggulangan masalah GAKI secara khusus dilakukan melalui
pemberian kapsul minyak beriodium/iodized oil capsule kepada
semua wanita usia subur dan anak sekolah dasar di daerah
endemik.
 Sumber makanan beryodium yaitu makanan dari laut seperti ikan,
rumput laut dan sea food.
5. Penanganan overweight atau Obesitas terdiri tiga tahapan yaitu
 Pencegahan Primer: pendekatan komunitas untuk
mempromosikan cara hidup sehat. (Usaha pencegahan dari
lingkungan keluarga, sekolah, tempat kerja dan pusat kesehatan
masyarakat)
 Pencegahan sekunder: menurunkan prevalensi Obesitas
 Pencegahan tertier: mengurangi Obesitas dan komplikasi
penyakit yang ditimbulkannya
DAFTAR PUSTAKA

http://ivanindrayana.blogspot.com/2013/04/cara-kerja-printer-inkjet.html
[Internet] [Diakes tanggal 04 Oktober 2018]
https://toplintas.com/pengertian-printer-dan-fungsinya/ [Internet] [Diakes
tanggal 04 Oktober 2018]
https://tipskomputer.net/bagian-bagian-printer/ [Internet] [Diakes tanggal 04
Oktober 2018]
https://www.academia.edu/20300247/INTERVENSI_GIZI. [Internet] [Diakes
tanggal 04 Oktober 2018]

Wibowo, Lindawati., Dan Andi Erwin. 2016. Perencanaan Intervensi Gizi


Berbasis Fakta. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press)

Вам также может понравиться