Вы находитесь на странице: 1из 19

BUKU SAKU PICU

PEMASANGAN INTUBASI

PREMEDIKASI:

 Fentanyl loading dose 1-3 mcg/kgBB/dosis/intravena


Contoh: Berat badan = 10 kg, sediaan fentanyl 1 ml = 50 mcg
Fentanyl LD = 1 mcg/kgBB/dosis/intravena
=10 mcg/intravena  dijadikan ml
= = 0.2 ml fentanyl + 9.8 ml NaCl 0.9% (dijadikan 10 ml)/IV
 Midazolam Loading dose 0.1 – 0.2 mg/kgBB/dosis/IV (biasanya pake 0.15 mg/kgBB/iv)
Contoh berat badan = 10 kg,
sediaan midazolam (perhatikan sediaan obat)
- 5 mg/5 ml atau 1 mg = 1 ml
- 15 mg/3 ml atau 5 mg = 1 ml
Midazolam LD = 0.15 mg/kgBB/dosis/intravena = 1.5 mg/intravena +
Ditambahkan dengan NaCl 0.9% 8.5 ml (dijadikan 10 ml)

 Fentanyl Maintenance dose 2 – 10 mcg/kgBB/jam/intravena


Contoh: Berat badan = 10 kg,
 Jika sediaan fentanyl 10 ml = 0.5 mg
1 ml = 500 mcg
50 ml = 500 mcg [ 1 ampul fentanyl yang sediaan 10 ml/0.5 mg
diencerkan dengan NaCl 0.9% menjadi 40 ml (total 50 ml)]
1 ml = 10 mcg

Kecepatan dgn dosis Fentanyl MD 1 mcg/kgBB/jam =


= 1 ml/jam/intravena

 Jika sediaan fentanyl 2 ml = 100 mcg, ditambahkan dengan 8 ml NaCl 0.9% sehingga total
10 ml.
10 ml = 100 mcg
1 ml = 10 mcg

Kecepatan dgn dosis Fentanyl MD 1 mcg/kgBB/jam =


= 1 ml/jam/intravena
 Midazolam maintenance dose 1 – 4 mcg/kgBB/menit/intravena
Contoh: Berat badan = 10 kg
sediaan midazolam (perhatikan sediaan obat)
- 5 mg/5 ml atau 1 mg = 1 ml
- 15 mg/3 ml atau 5 mg = 1 ml
Cara pengenceran:
 Untuk sediaan 15 mg/3 ml atau 1 ml = 5 mg
1 ml midazolam ditambahkan dengan 4 ml NaCl 0.9% (total 5 ml)
Jadi 5 ml = 5 mg
1 ml = 1 mg

Kecepatan midazolam MD dosis 1 mcg/kgBB/menit/iv

= = 0.6 ml / jam/intravena

PENGENCERAN DOPAMIN DAN DOBUTAMIN CARA PICU

 DOPAMIN dosis 5 mcg/kgBB/menit


Berat badan 10 kg
Sediaan dopamin = 200 mg/5 ml, 1 mg = 1000 mcg. Maka 1 ampul = 200.000 mcg.

Campurkan 1 ampul dopamin sediann 200.000 mcg/5 ml dengan 45 ml NaCl 0.9% total 50 ml.
Maka 1 ml cairan dalam syring pump = = 4.000 mcg

Kecepatan pemberian cc/jam dopamin = = 0.75 ml/jam/IV

 DOBUTAMIN dosis 5 mcg/kgBB/menit


Berat badan 10 kg
Sediaan dobutamin= 250 mg/5ml, 1 mg = 1000 mcg, maka 1 ampul = 250.000 mcg.

Campurkan 1 ampul dobutamin sediaan 250.000 mcg/5 ml dengan 45 ml NaCl 0.9% total 50 ml.
Maka 1 ml cairan dalam syring pump = = 5.000 mcg

Kecepatan pemberian cc/jam dobutamin = = 0.6 ml/jam/IV


KOREKSI KALIUM CEPAT

Bila kalium < 2.5 = 0.75 x BB


2.5 – 3 = 0.5 x BB
>3 = 0.25 X BB

Dilarutkan dalam dextrose 5% dengan perbandingan KCl 7.4% : Dextrose 5% = 1 : 5

PANDUAN UKURAN ETT

Diameter ETT

ETT (diameter dalam) (mm) =

ETT uncuffed (diameter dalam) (mm) =

ETT cuffed (diameter dalam mm) = + 3.5

Kedalaam Insersi ETT

Kedalaman insersi ETT (cm) = atau

Kedalama insersi ETT (cm) = diameter dalam ETT x 3

SETTING VENTILATOR
Triger : pemicu mulainya napas (time, pressure (0,5-2 cmH2O), flow trigger (1-3L/m))
SISTEM NEUROLOGI
MENILAI TINGKAT KESADARAN

FOUR (Full Outline of UnResponsiveness) score  Untuk Yang Terintubasi Dan Memakai Ventilator

Kelebihan FOUR score, antara lain:

 Mudah digunakan pada pasien keadaan koma dan terintubasi.


 Digunakan juga pada pasien gangguan metabolik akut, syok, kerusakan otak non struktural lain
karena dapat mendeteksi perubahan kesadaran lebih dini.

Penilaian: FOUR score < 9 = koma


Penilaian GCS

Composmentis = 15 – 14
Apatis = 13 – 12
Delirium = 11 – 10
Somnolen =9–7
Stupor =6–5
Semi-koma =4
Coma =3

MENGHITUNG OSMOLARITAS DARAH

Nilai osmolaritas darah normal 280 – 320 mOsmol/L

Rumus = 2 (Natrium + Kalium) + GDS/18 + Ur/6.4

Osmolaritas harus dipertahankan tidak lebih dari 320 mOsm/L karena jika lebih berisiko terjadi gagal
ginjal akut. Kalo osmolaritas >320  manitol tidak boleh diberikan

Tujuan menghitung osmolaritas darah adalah untuk mengetahui apakah pasien bisa menerima infusan
yang berbentuk pekat seperti manitol atau tidak

Jika osmolaritas dibiarkan terus meningkat, dapat menurunkan CPP (cerenral perfusion pressure). Oleh
karena itu dapat diimbangi dengan pemberian cairan saline seperti NaCl 0.9%
PENDEKATAN INFEKSI MEDULA SPINALIS

KARAKTERISTIK SINDROM MYELITIS POLIOMIELITIS ABSES MEDULA MIOSITIS


GULLAIN BARRE TRANSVERSA SPINALIS
TIPE LMN LMN-UMN LMN UMN LMN
Kelumpuhan Ascending Tiba-tiba Monoparesis Ringan-berat Memberat
Penunjang LP LP LP MRI EMG-CK
Disosiasi Pleositosis Pleositosis Massa CK tinggi
sitoalbumin
Klinis Memburuk Menetap Menetap Memburuk Mmburuk
Terapi Imunoglobulin Steroid 1 - 2 Steroid 1 - 2 operasi Steroid
0.4 gram/kgBB mg/kgBB/hari mg/kgBB/hari
selama 5 hari
Sumber: UKK NEUROLOGI PP IDAI. 2011. PRA KONIKA PELATIHAN KEJANG DAN INFEKSI SUSUNAN SARAF
PADA BAYI.

PENDEKATAN KLINIS DAN ANALISIS CAIRAN SEREBROSPINAL DAN TATALAKSANA

KLINIS/CSS MENINGITIS ENSEFALITIS MENINGITIS ABSES SEREBRI HIDRO


BAKTERIAL TUBERCULOSA CEPHALUS
Demam < 1 minggu < 1 minggu >2 minggu >2 minggu
Kesadaran Apatis-somnolen Somnolen soporous Somnolen soporous Apatis
somnolen
TIK Meningkat Meningkat Sangat meningkat Sangat meningkat Meningkat
LUMBAL PUNGSI Keruh Jernih Jernih Kontraindikasi Kontraindikasi
Warna CSS Opalesen Santokrom
Tes Pandy (++) Tes Pandy (-) Pandy (+)
Tes None (-) Tes None (-) None (-)
3
Sel (mm ) 100 – 10.000 10 - 200 10 – 500
Dominasi PMN > 80% PMN < 50% PMN < 50%
Protein 100 - 500 50 - 100 100 - 500
Glukosa <50% >50% <30%
Pemerikaan CT Scan dengan EEG, CT- Scan dengan Ro. Thoraks CT Scan dengan CT-scan
penunjang kontras kontras CT-scan dengan kontras kepala
kontras
Anti edema Dexamethason 0.6 Manitol 0.5 – 1 Dexamethason 0.3 – Dexamethason bolus Untuk
mg/kgBB/hari gram/kali/hari, 0.5 mg/kgBB/hari, 0.3 mg/kgBB mengurangi
diberikan 15’ selama 30 menit Prednison 1 -2 dilanjutkan 0.3 – 0.5 produksi LCS
sebelum AB selama 3 frekuensi 4-6 jam mg/kgBB/hari selama 2 mg/kgBB/hari Acetazolamide
hari maksimal 5 hari bulan oral 5 – 25
mg/kgBB/6
jam
Atau
Furosemid 1
mg/kgBB/hari

Obat-obatan Antibiotik dosis Ada hemiparese atau Obat anti TB Antibiotik selama 8
meningitis EEG asimetris, terapi HRS 2 bulan + HR 10 minggu
acyclovir 10 – 20 bulan.
mg/kgBB/kali tiap 8 - INH = 5 – 15
jam/IV dilarutkan mg/kgBB/hari
dalam Nacl 0.9% 100 - Rifampisin = 10 –
ml habis dalam 1 jam 20 mg/kgBB/hari
selama 14 - 21 hari. - Pirazinamid= 15 –
30 mg/kgBB/hari
Periksa: Ur/cr - Etambutol 15 – 20
mg/kgBB/hari
- Steptomicin 30
mg/kgBB/IM
Sumber: UKK NEUROLOGI PP IDAI. 2011. PRA KONIKA PELATIHAN KEJANG DAN INFEKSI SUSUNAN SARAF
PADA BAYI.
PEMERIKSAAN LCS (LIQUOR CEREBROSPINALIS)

 Tes Nonne  kandungan globulin dalam LCS


Prinsip: protein dalam suasana asam akan membentuk endapan atau gumpalan berbentuk
seperti cincin.
Bahan: 2 ml Reagen Nonne (larutan aminium sulfat jenuh, 1 ml cairan otak)
Cara kerja: 2 ml larutan amonium sulfat jenuh + 1 ml cairan otak (lewat dinding tabung)  amati
batas kedua cairan tersebut.

Tes Nonne positif (+) : cincin putih/abu-abu


pada perbatasan

(semakin tinggi kadar globulin semakin tebal


cincin keruh yang terjadi)

 Tes Pandy  kandungan albumin dalam LCS


Prinsip: protein dalam cairan serebrospinal akan bereaksi dengan larutan phenol jenuh yang
akan membentuk kekeruhan
Bahan: reagen pandi ( 1 ml larutan fenol jenuh) dan 1 tetes cairan otak
Cara kerja: 1 ml larutan fenol jenuh + 1 tetes cairan otak  amati derajat kekeruhan yang
terjadi kekeruhan harus segera dinilai setelah pencampuran cairan LCS karena protein akan
cepat didenaturasi

 Tes pandy positif: ada cincin putih kebiruan


 Normal: tidak ada kekeruhan
 Semakin tinggi kadar protein, semakin
keruh hasil reaksi ini
PEMERIKSAAN PUNKSI LUMBAL

Punksi lumbal adalah tindakan memasukkan jarum LP ke dalam kandung dura lewat processus spinosus
L4-L5 / L5-S1 untuk mengambil cairan otak (liquor Cerebro Spinalis).

Indikasi:

- Terdapat tanda dan gejala rangsang meningeal


- Terdapat kecurigaan adanya infeksi SSP berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis
- Dipertimbangkan pada anak dengan kejang disertai demam yang sebelumnya telah mendapatkan
antibiotik dan pemberian antibiotik tersebut dapat mengaburkan tanda dan gejala klinis.

Persiapan alat :
 Jarum LP nomor 20 G/ 22G ( 1-2 biji).
 Larutan disenfektan (betadine & alkohol 70 %).
 Kain penutup (dock) steril berlubang (kalau ada ).
 Sarung tangan steril.
 Reagen Nonne – pandy dalam tabung khusus.
 Botol bersih dan kering (2 - 3 buah).
 Kasa steril, lidi kapas steril dan plester.
 Bila ada Lidocain / xylocain 2 %.
 Dexametason / adrenalin ½ ampul.

Cara LP.
 Alat dipersiapkan oleh perawat dan pasien diberitahu.
 Pasien tidur miring dengan posisi fleksi maksimal pada sendi lutut, panggul dan lumbal. Untuk mengatur
dan mempertahankan posisi, perlu dibantu oleh perawat.
 Tentukan tempat LP dengan cara : dari atas tarik ke dawah sampai memotong kolumna vertebralis. Titik
perpotongan adalah tempat LP (L4-L5). Apabila pada tempat tersebut mengalami kesulitan, dapat
dikerjakan antara L3-L4.
 Setelah liquor keluar, ambil pemeriksaan :
o Nonna dan Pandy masing-masing tabung 4 – 5 tetes.
o Sel, protein, glokosa, dalam botol sebanyak kurang lebih 30 tetes.
 Bila liquor keluar bercampur darah lakukan test 3 tabung.
 Dokter membuat surat permintaan cito pemeriksaan liquor ke laboratorium
 Pasien diobservasi dalam keadaan tidur tengkurap/terlentang paling sedikit 6 jam sambil menunggu
pemeriksaan liquor.
 Apabila tidak terdapat efek samping LP (sakit kepala, pusing dll), setelah observasi 2 jam.
STATUS EPILEPTIKUS

KETERANGAN:
 Diazepam IV: 0.2 – 0.5 mg/kgBB/IV (maksimum 10 mg) dalam spuit kecepatan 2 mg/menit. Bila
kejang berhenti sebelum obat habis, tidak perlu dihabiskan.
 Fenobarbital : pemberian boleh diencerkan dengan NaCl 0.9% 1:1 dengan kecepatan yang sama
 Midazolam buccal: dapat menggunakan midazolam sediaan IV/IM, ambil sesuai dosis yang
diperlukan dengan menggunakan spuit 1 ml yang telah dibuang jarumnya, dan teteskan pada
buccal kanan, selama 1 menit. Dosis midazolam buccal berdasarkan kelompok usia:
o 2.5 mg (usia 6 – 12 bulan)
o 5 mg ( usia 1 – 5 tahun)
o 7.5 mg (usia 5 -9 tahun)
o 10 mg ( usia ≥ 10 tahun)
 Tappering off midazolam infus kontinyu: bila bebas kejang selama 24 jam setelah pemberian
midazolam, maka pemberian midazolam dapat diturunkan secara bertahap dengan kecepatan
0.1 mg/jam dan dapat dihentikan setelah 48 jam bebas kejang.
 Bila pasien terdapat riwayat status epileptikus, namun saat datang dalam keadaan tidak kejang,
maka dapat diberikan fenitoin atau fenobarbital 10 mg/kgBB/IV dilanjutkan dengan pemberian
rumatan bila diperlukan.
OBAT-OBATAN NEUROLOGI
- Piracetam dosis 15 mg/kgBB/8 jam/oral atau IM atau IV
Syrup 500 mg/5 ml
- Pencegahan kejang intermitten (hanya pada saat anak demam)
Diazepam oral 0.5 mg/kgBB/kali , 4 kali perhari
 Profilaksis kontinue kejang demam komplikata:
Asam valproat 15 – 40 mg/kgBB ( 1 tahun)
Fenobarbital 3 – 5 mg/kgBB
 Obat anti epilepsi
 Obat lini pertama
 Asam valproat - 10-40 mg/kgBB/hr, 2-3 dosis
 Carbamazepine - 10-30 mg/kgBB/hr, 2-3 dosis
 Fenitoin - 5-7 mg/kgBB/hr, 3 dosis
 Phenobarbital - 4-8 mg/kgBB/hr, 2 dosis
 Obat lini ke dua
 Topiramate – 4 – 8 mg/kgBB
 Lamotrigine - 4 -10 mg/kgBB
 Levetiracetam - 30 – 50 mg/kgBB
 ACTH, steroid 0.25 – 1,0 Unit
SISTEM RESPIROLOGI
KETERANGAN:
- Dosis aminofilin
 Bila pasien belum medapat terapi aminofilin
Loading dose = 6 -8 mg/kgBB dilarutkan dalam D5% atau NaCl 0.9% 20
ml selama 30 menit via syring pump
Maintenance dose 0.5 – 1 mg/kgBB/jam
 Jika pasien telah mendapatkan terapi aminofilin (kurang dari 8 jam)
Loading dose 3 -4 mg/kgBB
Maintenace 0.25 – 0.5 mg/kgBB/jam
SISTEM HEMATOLOGI

DIC (DISSEMINATED INTRAVASKULER COAGULATION)


Diagnosis DIC dapat ditegakkan bila ada faktor pencetus dan panel uji koagulasi mencapai nilai 5
Score DIC
UJI LABORATORIUM HASIL NILAI
Hitung thrombosit (/mm3) >100.000 0
51.000 – 100.000 1
≤ 50.000 2
Fibrinogen (mg/dl) >100 0
≤100 1
D-Dimer (mg/L) <2 0
2–8 2
>8 3
Pemanjangan PTT** (detik) <3 0
3 - 5.9 1
≤6 2
**Nilai PTT dikurangi ambang tertinggi PTT sesuai usia

TERAPI PENUNJANG
TERAPI KOMPONEN DARAH DOSIS YANG DIANJURKAN INDIKASI
Fresh frozen plasma 15 – 20 mL/kg Perdarahan simtomatis dengan
kadar fibrinogen < 100 mg/dl
Fibrinogen Concetrate 2–3g Perdarahan simptomatis dengan
kadar fibrinogen < 100 mg/dl
Cryoprecipitate 1 U/10 kg Perdarahan simptomatis dengan
kadar fibrinogen < 80 – 100 mg/Dl
Thrombosit 1 – 2 U/ 10 kg Jumlah thrombosit < 20.000 atau
jumlah trombosit < 50.000 dengan
perdarahan

Вам также может понравиться