Вы находитесь на странице: 1из 26

Bagian 4 Geologi Struktur 72

Bagian 4
GEOLOGI STRUKTUR

PENGENALAN
Seorang ahli struktur geologi, akan memusatkan pemahamannya
pada “Apa itu Geologi Struktur?”, Kapan struktur itu berkembang?”
dan “Kondisi fisik bagaimana yang dapat menyebabkan
terbentuknya Struktur Geologi?”. Secara umum, pertanyaan
pertama harus dijawab pertama kali, karena sangat penting untuk
mendeskripsi bentuk dan ukuran tubuh batuan.

APA ITU GEOLOGI STRUKTUR ? ?


 Kajian mengenai batuan, termasuk asal-usulnya, geometri
dan kinetiknya.
 Kajian tentang proses-proses geologi dan mekanisma
pembentukan struktur geologi seperti Kekar, Sesar dan Lipatan.
Semua struktur ini terbentuk sebagai respons daripada
pergerakan dan interaksi kerak bumi.

APA KEPENTINGANNYA ?
 Memahami bagaimana struktur dalam suatu batuan yang
telah terbentuk untuk membantu dan mengetahui sejarah yang
pernah dilalui oleh batuan itu. Hal ini membantu dalam

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003


Bagian 4 Geologi Struktur 73

pemahaman proses pemerangkapan sumber daya alam seperti


Minyak Bumi, Gas Bumi, dan mineral lain, termasuk Air.
 Mengetahui wujud struktur pada suatu batuan, sehingga
kita dapat mengetahui keadaan batuan itu serta seberapa besar
pengaruh tektonik yang masih aktif atau tidak serta mengetahui
arah gaya dari struktur yang berkembang.
 Dengan mengetahui jenis struktur yang ada, seperti
adanya lipatan atau sesar, kita dapat memahami keadaan
bentuk muka bumi dengan lebih baik. Dan hal ini akan
membantu kita untuk mengetahui kestabilan suatu kawasan
untuk pembangunan struktur bangunan.

APAKAH HUBUNGANNYA DENGAN BIDANG SAINS LAIN


?
 Bidang fisika, kimia dan matematika sangat penting dalam
memahami mekanisma dan menentukan daya tahan suatu
batuan.

APAKAH HUBUNGANNYA DENGAN BIDANG GEOLOGI


LAIN ?
 Agak sukar mengkaji struktur tektonik yang berkembang
tanpa pengetahuan stratigrafi, sedimentologi dan paleontologi.
Ketiga disiplin ini memberi azas mengenai kedudukan asal
maupun kedudukan setelah suatu batuan mengalami deformasi.

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003


Bagian 4 Geologi Struktur 74

 Petrologi dan Geokimia membantu dalam pengenalan asal-


usul struktur. Pengetahuan geomorfologi penting untuk
mengetahui aktivitas struktur geologi yang berkembang pada
saat Resen.
 Geofisika, Oseanografi dan Geologi Bawah Permukaan
sangat membantu dalam kajian Struktur Bawah Tanah dan
Struktur Dasar Laut.
 Kesimpulannya, Geologi Struktur sangat berkaitan dengan
cabang geologi yang lain.

BAGAIMANA CARA MEMPELAJARINYA ?


 Banyak memerlukan pengetahuan 3 dimensi seperti dalam
bidang arsitek. Dengan menggunakan Peta Topografi, Foto
Udara dan image lain seperti Satelit dan Radar, data Geofisika.
 Kerja Lapangan dan Simulasi, yaitu melihat sendiri Struktur
Geologi yang berkembang pada daerah mana, bagaimana, dan
berapa besar pengaruh struktur yang berkembang. Misalnya
melalui pengukuran, interpretasi, dan analisa kenampakan
Topografi.

PEMAHAMAN DASAR
Struktur batuan, terbagi atas tiga, yaitu :
1. Struktur Primer, yaitu struktur yang terjadi pada saat
proses pembentukannya, struktur ini biasanya dikenal
sebagai struktur sediment. contohnya :

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003


Bagian 4 Geologi Struktur 75

 Graded Bedding (bersamaan dengan


pembentukan).
 Parallel Lamination (bersamaan dengan
pembentukan)
2. Struktur Sekunder, yaitu struktur yang terjadi
setelah batuan terbentuk, struktur ini bisa biasanya
dihasilkan oleh interaksi batuan dengan batuan, batuan
dengan mahluk hidup, batuan dengan erosi dan dengan
sedimentasi, serta batuan dengan proses tektonik.
 Bioturbation (batuan-mahluk hidup).
 Load Cast (batuan-batuan)
 Flute Cast (batuan-erosi-sedimentasi)
 Sesar,Lipatan, Kekar (batuan-tektonik)
Geologi Struktur dalam kajiannya akan mempelajari struktur
sekunder batuan yang terbentuk sebagai akibat interaksi batuan
dengan tektonik, walaupun tidak semua struktur geologi terbentuk
akibat interaksi ini.
Interaksi batuan dengan Tektonik (dalam hal ini pergerakan antar
lempeng), akan menyebabkan suatu batuan tersebut terdeformasi.
Deformasi adalah perubahan dalam tempat dan/atau orientasi dari
tubuh batuan. Deformasi secara definisi dapat dibagi menjadi :
Distortion, yaitu perubahan bentuk.
Dilatation, yaitu perubahan volume.
Rotation, yaitu perubahan orientasi.
Translation, yaitu perubahan posisi.

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003


Bagian 4 Geologi Struktur 76

Ada dua cara suatu batuan terdeformasi, yaitu : Defomasi Brittle


(getas/pecah) dan Deformasi Ductile (kenyal).
Dalam menghadapi suatu gejala deformasi beserta akibatnya
pada kerak bumi, maka kita akan berhadapan dengan suatu Gaya.

Gambar Deformasi Brittle dan Ductile

Gambar Batuan Yang Mengalami Deformasi Ductile dan Britle

Penambahan Temperatur dan Tekanan


STRESS

STRAIN
BRITLE DUCTILE
Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003
Gambar Hubungan Kedalaman dengan Stress dan Strain
Bagian 4 Geologi Struktur 77

Gambar Jenis-Jenis Deformasi

Arah dari gaya yang bekerja pada atau dalam kulit bumi dapat
bersifat :
a. Berlawanan arah tetapi bekerja dalam satu garis.
Gaya seperti ini dapat bersifat: Tarikan (tension) dan Tekanan
(compression).
b. Berlawanan, tetapi bekerja dalam satu bidang
(couple)

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003


Bagian 4 Geologi Struktur 78

c. Berlawanan, tetapi bekerja pada kedua ujung


bidang (torsion).
d. Gaya yang bekerja dari segala jurusan terhadap
suatu benda, yang pada umumnya berlangsung dalam kerak
bumi (tekanan Lithostatis).

Gambar Jenis Gaya Tension, Compression, Dan Couple

Gambar Bentuk Torsion

TEGASAN DAN KETERAKAN (Stress dan Strain)


Stress atau tegasan : suatu gaya yang dapat menyebabkan
perubahan pada batuan.

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003


Bagian 4 Geologi Struktur 79

Strain atau keterakan : perubahan-perubahan yang terjadi, baik


dalam wujud bentuk maupun volume,
yang terjadi pada suatu bahan (batuan)
yang diakibatkan oleh adanya tegasan.
Pada garis besarnya terdapat dua gejala tegasan yang dapat
terjadi di alam, yaitu berupa tarikan dan tekanan.
UNSUR STRUKTUR GEOLOGI
Unsur struktur geologi, berdasarkan pengertian geometrinya
terbagi atas: Struktur Bidang (3D atau 2D) dan Struktur Garis (2D).
Beberapa unsur struktur yang termasuk struktur bidang adalah :
1. Bidang Sumbu Lipatan.
2. Bidang Kekar.
3. Bidang Sesar.
Beberapa unsur struktur yang termasuk struktur garis adalah:
1. Sumbu Lipatan.
2. Gores Garis (Striation) pada Cermin
Sesar (Slicken Side).
3. Lineasi Mineral (Contohnya Foliasi
pada Gneiss)

PENGUKURAN UNSUR STRUKTUR


A. Pengukuran Strike
Strike adalah garis arah yang terbentuk oleh perpotongan
bidang miring perlapisan dengan bidang horizontal.
Langkah-langkah pengukuran Strike:

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003


Bagian 4 Geologi Struktur 80

1. Buka Kompas Geologi.


2. Letakkan sisi kompas E
(East) pada bidang yang akan diukur strikenya.
3. Atur posisi kompas
sedemikian rupa dengan bantuan “bull eyes” sehingga
keadaan horizontal.
4. Baca arah jarum Utara, dan
catat nilainya. Angka yang dibaca adalah nilai jurus
perlapisan atau strike.
5. Tandai dan buat garis letak kompas pada bidang
batuannya.

Gambar Unsur struktur

B. Pengukuran Dip
Dip adalah sudut yang dibentuk bidang perlapisan dengan
bidang horizontal.
Langkah-langkah mengukur dip:
1. Tempelkan sisi W
(West) kompas geologi dengan tegak lurus pada garis yang
dibuat pada langkah terakhir pengukuran strike (lihat
gambar b).

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003


Bagian 4 Geologi Struktur 81

2. Atur klinometer
sehingga gelembung pengatur horizontal terletak di tengah.
Kemudian baca angka yang ditunjuk (kompas dapat
diangkat). Angka yang dibaca adalah nilai dip atau
kemiringan.

Gambar Pengukuran Jurus dan Kemiringan


STRUKTUR GEOLOGI
Struktur Geologi terbagi mencakup berbagai skala dan dimensi,
dari mulai microstructures sampai megastructures. Struktur
geologi yang dikenal secara umum adalah:
1. Sesar /patahan (fault).
2. Lipatan (fold).
3. Kekar (joint).

SESAR
Sesar atau patahan adalah rekahan pada batuan yang telah
mengalami “pergeseran yang berarti” pada bidang rekahnya.
Suatu sesar dapat berupa bidang sesar (Fault Plain) atau rekahan
tunggal. Tetapi sesar dapat juga dijumpai sebagai semacam jalur
yang terdiri dari beberapa sesar minor. Jalur sesar atau jalur

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003


Bagian 4 Geologi Struktur 82

penggerusan, mempunyai dimensi panjang dan lebar yang


beragam, dari skala minor sampai puluhan kilometer. Kekar yang
memperlihatkan pergeseran bisa juga disebut sebagai sesar
minor. Rekahan yang cukup besar akibat regangan, amblesan,
longsor, yang disebut Fissure, tidak termasuk dalam definisi sesar.
Beberapa indikasi umum adanya sesar :
1. Kelurusan pola pengaliran sungai.
2. Pola kelurusan punggungan.
3. Kelurusan Gawir.
4. Gawir dengan Triangular Facet.
4. Keberadaan mata air panas.
5. Keberadaan zona hancuran.
6. Keberadaaan kekar.
7. Keberadaan lipatan seret (Dragfolg)
8. Keberadaan bidang gores garis (Slicken Side) dan
Slicken Line.
9. Adanya tatanan stratigrafi yang tidak teratur.

KLASIFIKASI SESAR
a) Slip (pergeseran relatif)
Pergeseran relatif pada sesar, diukur dari jarak blok pada bidang
pergeseran titik-titik yang sebelumnya berhimpit. Jarak total dari
pergeseran disebut dengan Net Slip.
Slip Fault terbagi atas:

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003


Bagian 4 Geologi Struktur 83

a. Strike Slip Fault, sesar yang arah pergerakannya relatif


paralel dengan strike bidang sesar. (Pitch 0 0 - 100). Sesar ini
disebut juga sebagai Sesar Mendatar. Sesar mendatar terbagi
lagi atas :
1. Sesar Mendatar Sinistral, yaitu sesar mendatar yang blok
batuan kirinya lebih mendekati pengamat.
2. Sesar Mendatar Dextral, yaitu sesar mendatar yang blok
batuan kanannya lebih mendekati pengamat.

SESAR MENDATAR SINISTRAL

SESAR MENDATAR DEKSTRAL

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003

Gambar sesar mendatar sinistral dan dextral


Bagian 4 Geologi Struktur 84

b. Dip Slip Fault, sesar yang arah pergerakan nya relatif


tegak lurus strike bidang sesar dan berada pada dip bidang
sesar. (Pitch 800 - 900). Dip Slip Fault terbagi lagi atas :
1. Sesar Normal, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-
Wallnya relatif turun terhadap Foot-Wall.
2. Sesar Naik, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-
Wallnya relatif naikSTRIKE
terhadap Foot-Wall.
NORTH
DIP ANGLE

HANGING WALL FOOT WALL


SESAR NORMAL

SESAR NAIK

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003

Gambar Sesar Nomal dan Naik


Bagian 4 Geologi Struktur 85

3. Strike-Dip Slip Fault atau (Oblique Fault), yaitu sesar


yang vektor pergerakannya terpengaruh arah strike dan
dip bidang sesar. (Pitch 100 - 800). Strike-Dip Slip Fault
terbagi lagi atas kombinasi-kombinasi Strike Slip Fault dan
Dip Slip Fault, yaitu:
a) Sesar Normal Sinistral, yaitu
sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya relatif turun
dan sinistral terhadap Foot-Wall.
b) Sesar Normal Dextral, yaitu
sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya relatif turun
dan dextral terhadap Foot-Wall.
c) Sesar Naik Sinistral, yaitu sesar
yang pergerakan Hanging-Wallnya relatif naik dan
sinistral terhadap Foot-Wall.
d) Sesar Naik Dextral, yaitu sesar
yang pergerakan Hanging-Wallnya relatif naik dan
dextral terhadap Foot-Wall.
b) Separation (Pergeseran Relatif Semu)

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003


Bagian 4 Geologi Struktur 86

Bila pitch tidak dapat ditemukan, maka pergeseran tidak dapat


ditentukan, maka pergeseran disebut separation.

UNSUR-UNSUR STRUKTUR SESAR


Unsur-unsur struktur sesar terdiri dari :
1. Bidang Sesar, yaitu bidang rekahan tempat
terjadinya pergeseran yang kedudukannya dinyatakan
dengan jurus dan kemiringan.
2. Hanging-Wall, yaitu blok bagian terpatahkan yang
berada relatif diatas bidang sesar.
3. Foot-Wall, yaitu blok bagian terpatahkan yang
relatif berada dibawah bidang sesar.
4. Throw, yaitu besarnya pergeseran vertikal pada
sesar.
5. Heave, yaitu besarnya pergeseran horizontal pada
sesar.
6. Pitch, yaitu besarnya sudut yang terbentuk oleh
perpotongan antara gores garis (Slicken Line) dengan garis
horizontal (garis horizontal diperoleh dari penandaan kompas
pada bidang sesar saat pengukuran Strike bidang sesar).

Besar Pitch

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003

Gambar Slicken Line (gores garis)


Bagian 4 Geologi Struktur 87

Bidang Sesar

Hanging Wall

Foot Wall

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003

Gambar Kenampakan Sesar Dilapangan


Bagian 4 Geologi Struktur 88

Gambar Host dan Graben


LIPATAN
Terdapat beberapa definisi lipatan menurut ahli geologi struktur,
antara lain:
1. Hill (1953).
Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang
mekanismenya disebabkan oleh dua proses, yaitu bending
(melengkung) dan buckling (melipat). Pada gejala buckling,
gaya yang bekerja sejajar dengan bidang perlapisan,
sedangkan pada bending, gaya yang bekerja tegak lurus
terhadap bidang permukaan lapisan.
2. Billing (1960)

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003


Bagian 4 Geologi Struktur 89

Lipatan merupakan bentuk undulasi atau suatu gelombang pada


batuan permukaan.
3. Hob (1971)
Lipatan akibat bending, terjadi apabila gaya penyebabnya agak
lurus terhadap bidang lapisan, sedangkan pada proses
buckling, terjadi apabila gaya penyebabnya sejajar dengan
bidang lapisan. Selanjutnya dikemukakan pula bahwa pada
proses buckling terjadi perubahan pola keterikan batuan,
dimana pada bagian puncak lipatan antiklin, berkembang suatu
rekahan yang disebabkan akibat adanya tegasan tensional
(tarikan) sedangkan pada bagian bawah bidang lapisan terjadi
tegasan kompresi yang menghasilkan Shear Joint. Kondisi ini
akan terbalik pada sinklin.

4. Park (1980)
Lipatan adalah suatu bentuk lengkungan (curve) dari suatu
bidang lapisan batuan.

Gambar Buckling dan Bending

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003


Bagian 4 Geologi Struktur 90

BEBERAPA UNSUR LIPATAN


1. Plunge, sudut yang terbentuk oleh poros dengan
horizontal pada bidang vertikal.
2. Core, bagian dari suatu lipatan yang letaknya
disekitar sumbu lipatan.
3. Crest, daerah tertinggi dari suatu lipatan biasanya
selalu dijumpai pada antiklin
4. Pitch atau Rake, sudut antara garis poros dan
horizontal, diukur pada bidang poros.
5. Depresion , daerah terendah dari puncak
lipatan.
6. Culmination, daerah tertinggi dari puncak lipatan.
7. Enveloping Surface, gambaran permukaan
(bidang imajiner) yang melalui semua Hinge Line dari suatu
lipatan.
8. Limb (sayap), bagian dari lipatan yang terletak
Downdip (sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum
antiklin sampai hinge sinklin), atau Updip (sayap yang dimulai
dari lengkungan maksimum sinklin sampai hinge antiklin).
Sayap lipatan dapat berupa bidang datar (planar), melengkung
(curve), atau bergelombang (wave).
9. Fore Limb, sayap yang curam pada lipatan yang
simetri.
10. Back Limb, sayap yang landai.

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003


Bagian 4 Geologi Struktur 91

11. Hinge Point, titik yang merupakan kelengkungan


maksimum pada suatu perlipatan.
12. Hinge Line, garis yang menghubungkan Hinge
Point pada suatu perlapisan yang sama.
13. Hinge Zone, daerah sekitar Hinge Point.
14. Crestal Line, disebut juga garis poros, yaitu garis
khayal yang menghubungkan titik-titik tertinggi pada setiap
permukaan lapisan pada sebuah antiklin.
15. Crestal Surface, disebut juga Crestal Plane, yaitu
suatu permukaan khayal dimana terletak di dalamnya semua
garis puncak dari suatu lipatan.
16. Trough, daerah terendah pada suatu lipatan, selalu
dijumpai pada sinklin.
17. Trough Line, garis khayal yang menghubungkan
titik-titik terendah ada setiap permukaan lapisan pasa sebuah
sinklin.
18. Trough Surface, bidang yang melewati Trough
Line.
19. Axial Line, garis khayal yang menghubungkan
titik-titik dari lengkungan maksimum pada tiap permukaan
lapisan dari suatu struktur lapisan.
20. Axial Plane, bidang sumbu lipatan yang membagi
sudut sama besar antara sayap-sayap lipatannya.

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003

Gambar Unsur Lipatan


Bagian 4 Geologi Struktur 92

KLASIFIKASI LIPATAN
1. Klasifikasi lipatan berdasarkan unsur geometri, antara lain:
A. Berdasarkan kedudukan Axial Plane, yaitu:
 Upright Fold atau Simetrical Fold (lipatan tegak atau
lipatan setangkup).
 Asimetrical Fold (lipatan tak setangkup atau lipatan
tak simetri)

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003


Bagian 4 Geologi Struktur 93

 Inclined Fold atau Over Fold (lipatan miring atau


lipatan menggantung).
 Recumbent Fold (lipatan rebah)
2. Klasifikasi lipatan berdasarkan bentuknya, antara lain:
 Concentric Fold
 Similar Fold.
 Chevron Fold.
 Isoclinal Fold.
 Box Fold
 Fan Fold.
 Closed Fold
 Harmonic Fold
 Disharmonic Fold.
 Open Fold
 Kink Fold, terbagi lagi atas :
a. Monoklin.
b. Homoklin.
c. Terrace.

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003

Gambar Jenis-Jenis Lipatan


Bagian 4 Geologi Struktur 94

Axial Plane

Limb

Limb

Gambar Kenampakan Lipatan Dilapangan

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003

Gambar 3D Sinklin dan Antiklin


Bagian 4 Geologi Struktur 95

Gambar 3D Antikin yang Mempunyai Pengarahan

KEKAR
Kekar adalah struktur rekahan pada batuan dimana tidak ada atau
relatif sedikit sekali terjadi pergeseran. Kekar merupakan salah
satu struktur yang paling umum pada batuan.

KLASIFIKASI KEKAR.
Secara genetik, kekar terbagi atas:

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003


Bagian 4 Geologi Struktur 96

1. Kekar Gerus (Shear Joint), yaitu kekar yang terjadi


akibat stress yang cenderung mengelincir bidang satu sama
lainnya yang berdekatan.
2. Kekar Tarikan (Tensional Joint), yaitu kekar yang
terbentuk dengan arah tegak lurus dari gaya yang cenderung
untuk memindahkan batuan (gaya tension). Hal ini terjadi
akibat dari stress yang cenderung untuk membelah dengan
cara menekannya pada arah yang berlawanan, dan akhirnya
kedua dindingnya akan saling menjauhi.
3. Kekar Hibrid (Hybrid Joint), yaitu merupakan
campuran dari kekar gerus dan kekar tarikan dan pada
umumnya rekahannya terisi oleh mineral sekunder.
a. Kekar Gerus.
Ciri-ciri dilapangan :
 Biasanya bidangnya licin.
 Memotong seluruh batuan.
 Memotong komponen batuan.
 Bidang rekahnya relatif kecil.
 Adanya joint set berpola belah ketupat.

Departemen
Gambar Pendidikan HMG UNPAD 2003
Jenis Kekar
Bagian 4 Geologi Struktur 97

b. Kekar Tarikan
Ciri-ciri dilapangan :
 Bidang kekar tidak rata.
 Bidang rekahnya relatif lebih besar.
 Polanya sering tidak teratur, kalaupun teratur
biasanya akan berpola kotak-kotak.
 Karena terbuka, maka dapat terisi mineral yang
kemudian disebut vein.
Kekar tarikan dapat dibedakan atas:
1. Tension Fracture, yaitu kekar tarik yang
bidang rekahannya searah dengan tegasan.
2. Release Fracture, yaitu kekar tarik yang
terbentuk akibat hilangnya atau pengurangan tekanan,
orientasinya tegak lurus terhadap gaya utama. Struktur
ini biasanya disebut STYLOLITE.

1 5
2 3

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003

Gambar Kekar

Вам также может понравиться