Вы находитесь на странице: 1из 11

‫‪Apa Yang Kau Sangka Buruk Bisa Jadi Baik‬‬

‫‪Untukmu‬‬

‫‪Khutbah Pertama:‬‬

‫ة‪َ ،‬و َب َ‬
‫ع َ‬
‫ث‬ ‫خ ْي ُر ُأ ه‬
‫م ٍ‬ ‫س ََل ّ‬
‫م َ‬ ‫إل ْ‬
‫ةا ّ‬ ‫م َت َنا ُأ ه‬
‫م َ‬ ‫ل ُأ ه‬ ‫ج َ‬
‫ع َ‬ ‫َلِل اله ّ‬
‫ذ ْ‬
‫ي َ‬ ‫م ُد ّ ه ّ‬ ‫اَ ْل َ‬
‫ح ْ‬
‫علّ ِّ ُ‬
‫م َنا الكّ َت َ‬
‫اب‬ ‫ه َو ُي َزكِّّ ْي َنا َو ُي َ‬ ‫س ْوال ً يَ ْت ُل ْو َ‬
‫علَ ْي َنا آيَاتّ ّ‬ ‫إّلَ ْي َنا َر ُ‬
‫ه أَ ْك َ‬
‫م َ‬
‫ل‬ ‫ك لَ ُ‬ ‫ر ْي َ‬ ‫ح َد ُه َال َ‬
‫ش ّ‬ ‫ُ‬
‫هللا َو ْ‬ ‫ه إّ هال‬ ‫ش َه ُد أَ ْ‬
‫ن َال إّلَ َ‬ ‫ة‪َ ،‬وأَ ْ‬ ‫م َ‬‫ك َ‬ ‫ح ْ‬
‫َوال ّ‬
‫ْد ُه‬
‫عب ُ‬ ‫مداً َ‬‫ح ه‬
‫م َ‬ ‫ن ُ‬ ‫ش َه ُد أَ ه‬ ‫ة‪َ ،‬وأَ ْ‬ ‫م َ‬ ‫علَ ْي َنا النّ ْع َ‬
‫م َ‬ ‫ن َوأَتَ ه‬ ‫لَ َنا ال ّ‬
‫د ْي َ‬
‫سله َ‬
‫م‬ ‫ُ‬
‫هللا َو َ‬ ‫صلهى‬ ‫م ً‬
‫ة‪َ ،‬‬ ‫ه ًدى َو َر ْ‬
‫ح َ‬ ‫ْن ُ‬‫مي َ‬‫عالَ ّ‬ ‫ث لّ ْل َ‬ ‫مب ُ‬
‫ْع ْو ُ‬ ‫س ْولُ ُ‬
‫ه ال َ‬ ‫َو َر ُ‬
‫عي َ‬
‫ْن‬ ‫ه أَ ْ‬
‫ج َ‬
‫م ّ‬ ‫ص ْ‬
‫ح ّب ّ‬ ‫ه َو َ‬ ‫علَى آلّ ّ‬ ‫ه َو َ‬ ‫‪.‬علَ ْي ّ‬
‫َ‬

‫ّ‬
‫هللا‬ ‫عبَا َ‬
‫د‬ ‫م ُن ْو ُ‬
‫ن ّ‬ ‫ما بَ ْع ُد أَيُّ َها ال ُ‬
‫م ْؤ ّ‬ ‫‪:‬أَ ه‬

‫اه‪َ ،‬وأَ ْر َ‬
‫ش َد ُه إّلَى‬ ‫ق ُ‬‫هللا َو َ‬
‫َ‬ ‫ن اته َ‬
‫قى‬ ‫ن َ‬
‫م ّ‬
‫فإ ه‬
‫عالَى؛ َ ّ‬ ‫هللا تَ َ‬
‫َ‬ ‫اّته ُق ْوا‬
‫ه َو ُد ْن َي ُ‬
‫اه‬ ‫ر ُأ ُ‬
‫م ْو ٍر ّد ْي ّن ّ‬ ‫خ ْي ٍ‬‫‪َ .‬‬

‫‪Ibadallah,‬‬

‫‪Bertakwalah kepada Allah. Barangsiapa yang bertakwa kepada-Nya, Dia akan‬‬


‫‪menjaganya. Dan membimbing dia menuju perkara yang terbaik dunia dan‬‬
‫‪akhirat.‬‬

‫‪Ibadallah,‬‬

‫‪Allah Ta’ala berfirman,‬‬

‫ى أَن تُ ّ‬
‫حبُّوا‬ ‫س ٰ‬‫ع َ‬ ‫م ۖ َو َ‬‫ك ْ‬ ‫خ ْي ٌر له ُ‬‫و َ‬‫ه َ‬‫ش ْي ًئا َو ُ‬
‫هوا َ‬ ‫ك َر ُ‬ ‫ى أَن تَ ْ‬‫س ٰ‬‫ع َ‬ ‫َو َ‬
‫م َ‬
‫ون‬ ‫م َال تَ ْعلَ ُ‬ ‫م َوأَن ُت ْ‬ ‫م ۗ َو ه ُ‬
‫َّللا يَ ْعلَ ُ‬ ‫ش ٌّر له ُ‬
‫ك ْ‬ ‫و َ‬ ‫ش ْي ًئا َو ُ‬
‫ه َ‬ ‫َ‬
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh
jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” [Quran Al-Baqarah: 216].

Konteks ayat ini berkisah tentang jihad, berperang di jalan Allah Ta’ala. Dan
semakna dengan ayat ini adalah ayat dalam Surat An-Nisa:

‫ه‬ ُ ‫ل ه‬
ّ ‫َّللا فّي‬ ْ َ‫ش ْي ًئا َوي‬
َ ‫ج‬
َ ‫ع‬ َ ‫هوا‬ ْ َ‫ى أَن ت‬
ُ ‫ك َر‬ َ ‫ن‬
َ ‫ف‬
َ ‫ع‬
ٰ ‫س‬
ُ ‫م‬
‫وه ه‬ ْ ‫ر‬
ُ ‫ه ُت‬ ّ ‫ك‬ َ
َ ‫ف ّإن‬
َ ‫خ ْي ًرا‬
‫كثّي ًرا‬ َ

“Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena


mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya
kebaikan yang banyak.” [Quran An-Nisa: 19].

Firman-Nya: “Kebaikan yang banyak” menafsirkan dan menjelaskan makna


kebaikan dalam surat Al-Baqarah sebelumnya.

Ibadallah,

Terkadang seseorang mendapatkan takdir yang tidak mengenakkan dan


menyedihkan. Takdir yang tidak dia senangi. Bisa jadi menimbulkan keresahan
bahkan kesedihan. Orang tersebut beranggapan, apa yang menimpanya telah
menghapus cita-cita dan harapannya. Menghancurkan kehidupannya. Ternyata
di balik itu menyimpan kebaikan yang banyak, yang tidak diketahui seseorang
hikmah di baliknya.

Betapa banyak manusia mengusahakan sesuatu yang dia sangka baik. Ia pun
berusaha menggapainya. Ia keluarkan harta dan segenap kemampuan agar apa
yang ia harapkan bisa tercapai. Ternyata hasil akhirnya adalah jauh dari yang ia
harapkan.

Ibadallah,
Apabila Anda merenungkan dua ayat yang khotib sebutkan di awal. Kita
perhatikan ayat pertama berbicara tentang kewajiban berjihad. Yang berdampak
pada menderitanya badan dan jasad yang dialami para mujahid. Dan apabila kita
renungkan ayat kedua, kita temukan bahwa memilih tidak bercerai walaupun
tidak menyukai pasangan menimbulkan siksaan dan penderitaan pada psikis dan
perasaan. Memilih bersabar bersama pasangan atau istri dan tetap
menanggungnya, walaupun ia menyebalkan. Bisa jadi dengan hal itu, Allah
mengaruniainya seorang anak yang shaleh. Atau si istri akan berubah menjadi
seorang yang lebih dari ia harapkan. Walaupun perubahan tersebut
membutuhkan waktu.

Apabila Anda merenungkan ayat tentang jihad, Anda dapati ayat tersebut
berbicara tentang ibadah.

‫ش ْي ًئا‬
َ ‫هوا‬ ُ ‫ك َر‬ْ َ‫ى أَن ت‬ ٰ ‫س‬َ ‫ع‬ َ ‫م ۖ َو‬ ُ ‫ه له‬
ْ ‫ك‬ ُ ‫و‬
ٌ ‫ك ْر‬ َ ‫ه‬ُ ‫ل َو‬ ُ ‫ال ّق َتا‬ ْ ‫م‬ ُ ‫علَي‬
ُ ‫ْك‬ َ ‫ب‬َ ّ‫كت‬ ُ
ْ ‫ك‬
ۗ‫م‬ ُ ‫ش ٌّر له‬
َ ‫و‬ ُ ‫ش ْي ًئا َو‬
َ ‫ه‬ َ ‫حبُّوا‬ ّ ُ‫ى أَن ت‬ ٰ ‫س‬ َ ‫ع‬ َ ‫م ۖ َو‬ ْ ‫ك‬ ُ ‫خ ْي ٌر له‬َ ‫و‬ ُ ‫َو‬
َ ‫ه‬
‫ون‬َ ‫م‬ ُ َ‫م َال تَ ْعل‬ ْ ‫م َوأَن ُت‬ ُ ‫َو ه‬
ُ َ‫َّللا يَ ْعل‬

“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang
kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu,
dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” [Quran Al-Baqarah: 216]

Apabila Anda merenungkan ayat pada surat An-Nisa, Anda dapati ayat tersebut
berkaitan tentang interaksi duniawi.

َّ ‫ه‬
‫ن‬ ُ ‫ضلُو‬ ُ ‫ها ۖ و َََل تَ ْع‬ ً ‫سا َء َك ْر‬ َ ِِّ‫م أَن تَ ِرثُوا الن‬ ْ ‫ل لَ ُك‬ ِ َ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َم ُنوا ََل ي‬
ُّ ‫ح‬
ْ
ٍ ‫ة ُّمبَ ِي ِّ َن‬
ۚ‫ة‬ ٍ ‫ش‬ َ ‫ح‬ ِ ‫ن إِ ََّل أَن يَأتِينَ بِ َفا‬ َّ ‫وه‬
ُ ‫م‬ َ ‫لِت َْذ‬
ِ ‫ه ُبوا بِبَ ْع‬
ُ ‫ض مَا آتَ ْي ُت‬
‫ش ْي ًئا‬
َ ‫هوا‬ ُ ‫ى أَن تَ ْك َر‬ ٰ ‫س‬ َ ‫ن َف َع‬ َّ ‫وه‬
ُ ‫م‬ ْ ‫وف ۚ َف ِإن َك ِر‬
ُ ‫ه ُت‬ ِ ‫الم َْع ُر‬ ْ ِ‫ن ب‬
َّ ‫وه‬
ُ ‫ش ُر‬ِ ‫َعا‬ َ ‫و‬
‫خ ْيرًا َك ِثيرًا‬
َ ‫ه‬ ُ َّ ‫ل‬
ِ ‫َّللا فِي‬ ْ ‫َوي‬
َ ‫َج َع‬
“Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita
dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak
mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya,
terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah
dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka,
(maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal
Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” [Quran An-Nisa: 19].

Jadi kedua ayat ini berbicara tentang permasalahan agama dan dunia, tentang
permasalahan jasad dan perasaan. Hal ini tidak mungkin terpisah dari kehidupan
manusia. Allah Ta’ala berfirman,

‫ان فِي َكبَ ٍد‬


َ ‫نس‬ ِ ْ ‫خلَ ْقنَا‬
َ ‫اْل‬ َ ‫لَ َق ْد‬

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.”


[Quran Al-Balad: 4].

Ibadallah,

Jika jelas demikian, merenungkan kedua ayat yang khotib bacakan di awal akan
membuat hati kita tenang dan rehat. Kita tidak akan dihinggapi rasa stres yang
banyak menghantui kehidupan manusia. Kita tidak akan lunglai menghadapi
berbagai kejadian. Saat terjadi hal baik, kita tidak berlebihan. Saat terjadi hal
buruk, kita tidak merasa binasa.

Seandainya kita merenungi kisah-kisah yang terdapat dalam Alquran. Atau


melihat realita yang terjadi pada masayarakat. Kita pasti mendapatkan pelajaran
yang banyak. Di dalam Alquran, Allah Ta’ala memuat berbagai kisah yang
penuh pelajaran. Di antarnya:

Pertama: Kisah Ibu Nabi musa yang menghanyutkan anaknya di laut.


Kemudian bayinya itu jatuh ke tangan keluarga Firaun yang malah ternyata
menimbulkan kisah bahagia. Inilah yang Allah katakan dalam firman-Nya:
َ ‫م‬
‫ون‬ ْ ‫م وَأَن ُت‬
ُ َ‫م ََل تَ ْعل‬ ُ َّ ‫و‬
ُ َ‫ََّللا ي َْعل‬

“Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” [Quran Al-Baqarah: 216].

Kedua: Kisah Nabi Yusuf ‘alaihisshalatu was salam. Kita dapati ayat ini sangat
berkesesuaian dengan perjalanan hidup beliau dan ayah beliau, Nabi Ya’qu
alaihissalam.

Ketiga: Kisah anak laki-laki yang dibunuh oleh Khidir atas perintah Allah
Ta’ala.

‫ه َق ُهمَا طُ ْغيَانًا و َُك ْفرًا‬ ِ ‫شينَا أَن ُي ْر‬ ِ ‫خ‬ َ ‫ن َف‬ َ َ ‫وَأَ َّما ْال ُغ ََل ُم َف َك‬
ِ ‫ان أبَوَا ُه ُم ْؤ ِم َن ْي‬
(80) ‫ما‬ ً ‫ح‬ ْ ‫خ ْيرًا ِ ِّم ْن ُه ز ََكا ًة وَأَ ْق َربَ ُر‬
َ ‫( َفأَ َر ْدنَا أَن ُي ْب ِدلَ ُهمَا َربُّ ُهمَا‬81)

“Dan adapun anak muda itu, maka keduanya adalah orang-orang mukmin, dan
kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada
kesesatan dan kekafiran. Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka
mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari
anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya).” [Quran
Al-Kahfi: 80-81].

Ibadallah,

Kita bisa melihat. Banyak orang yang belum Allah rezekikan keturunan,
kemudian dadanya terasa sempit. Dan ini memang sewajarnya. Namun yang
seharusnya ia lakukan adalah untuk terus menjalani hidupnya. Tidak selayaknya
ia terus-menerus dalam kesedihan dan terpuruk dalam perasaan tidak memiliki
keturunan.

Seandainya orang-orang yang diuji dengan tidak memiliki keturunan


merenungkan ayat ini. Niscaya tenanglah hatinya. Lapanglah dadanya.
Seandainya ia memandang takdir yang ia dapatkan dengan kaca mata nikmat
dan kasih sayang. Karena bisa jadi Allah menakdirkan ia tak memiliki anaka
adalah bentuk kasih sayang Allah kepada dia sementara dia tidak
mengetahuinya. Bisa jadi ketika ia mendapatkan anak, anak tersebut malah
menjadi penyebab keterpurukan dia. Dan merecoki kehidupannya.

‫ه َق ُهمَا طُ ْغيَانًا و َُك ْفرًا‬ ِ ‫شينَا أَن ُي ْر‬ ِ ‫خ‬ َ ‫ن َف‬ َ َ ‫وَأَ َّما ْال ُغ ََل ُم َف َك‬
ِ ‫ان أبَوَا ُه ُم ْؤ ِم َن ْي‬
(80) ‫ما‬ ً ‫ح‬ ْ ‫خ ْيرًا ِ ِّم ْن ُه ز ََكا ًة وَأَ ْق َربَ ُر‬
َ ‫( َفأَ َر ْدنَا أَن ُي ْب ِدلَ ُهمَا َربُّ ُهمَا‬81)

“Dan adapun anak muda itu, maka keduanya adalah orang-orang mukmin, dan
kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada
kesesatan dan kekafiran. Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka
mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari
anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya).” [Quran
Al-Kahfi: 80-81].

Keempat: Di awal Perang Badar. Alquran membimbing kaum muslimin dengan


firman-Nya:

َ ‫ه‬
‫ون‬ ُ ‫ار‬ ُ ‫ن َف ِري ًقا ِ ِّمنَ ْال‬
ِ ‫م ْؤ ِمنِينَ لَ َك‬ َّ ِ‫َق وَإ‬ ْ َ ِ‫ك ِمن بَ ْيت‬
ِ ِّ ‫ك بِالح‬ َ ُّ‫ك َرب‬
َ ‫ج‬
َ ‫خ َر‬ْ َ‫َكمَا أ‬
(5) ِ‫م ْوت‬ َ ‫ون إِلَى ْال‬ َ ‫اق‬ ُ ‫س‬ َ ‫َق ب َْع َدمَا تَ َبيَّنَ َكأَنَّمَا ُي‬ ْ
ِ ِّ ‫ك فِي الح‬ َ َ‫ُيجَا ِدلُون‬
َ ‫م يَنظُ ُر‬
‫ون‬ ُ ‫( و‬6)
ْ ‫َه‬

“Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dan rumahmu dengan kebenaran,


padahal sesungguhnya sebagian dari orang-orang yang beriman itu tidak
menyukainya, mereka membantahmu tentang kebenaran sesudah nyata (bahwa
mereka pasti menang), seolah-olah mereka dihalau kepada kematian, sedang
mereka melihat (sebab-sebab kematian itu).” [Quran Al-Anfal: 5-6].

Setelah itu, betapa besar anugerah Allah kepada orang-orang yang beriman.
Mereka mendapatkan kebaikan, kemuliaan, kehormatan setelah berlangsungnya
perang ini.
Kelima: Di dalam hadits di jelaskan. Ketika Abu Salamah, suami dari Ummu
Salamah, wafat. Ummu Salamah radhiallahu ‘anha berkata, “Aku mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ِ ‫َلِل وَإِنَّا إِلَ ْي‬


‫ه‬ ُ َّ ‫ل مَا أَ َم َر ُه‬
ِ َّ ِ ‫َّللا{ إِنَّا‬ ٌ َ‫صيب‬
ُ ‫ة َفي َُقو‬ ِ ‫صي ُب ُه ُم‬ ِ ُ‫م ت‬ ٍ ِ‫سل‬ ْ ‫ن ُم‬ ْ ‫مَا ِم‬
‫خ ْيرًا ِم ْنهَا إِ ََّل‬ َ ‫ف لِي‬ ْ ‫خ ِل‬ْ َ‫صيبَتِي وَأ‬
ِ ‫ج ْرنِي فِي ُم‬ ُ ‫م ْأ‬
َّ ‫ون } اللَّ ُه‬ َ ‫ج ُع‬ ِ ‫َرا‬
‫خ ْيرًا ِم ْنهَا‬ ُ َّ ‫ف‬
َ ‫َّللا لَ ُه‬ َ َ ‫خل‬ْ َ‫أ‬

“Tidak ada seorang muslim yang ditimpa musibah, lalu ia mengucapkan seperti
yang diperintahkan Allah kepadanya, “Inna lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun.”
Allahumma’jurniy fii mushibati wa akhlif lii khairam minhaa (Ya Allah, berilah
pahala terhadap musibahku dan gantilah dengan yang lebih baik darinya).”
Kecuali Allah akan menggantikan untuknya yang lebih baik daripadanya.”

Ketika Abu Salamah wafat, aku berucap, “Muslim mana yang lebih baik dari
Abu Salamah? Rumah pertama yang beriman kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam? Walaupun demikian, aku tetap membaca doa tersebut.
Kemudian Allah nikahkan aku dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
(HR. Muslim).

Coba renungkan perasaan yang dialami Ummu Salamah radhiallahu ‘anha! Ia


merasakan apa yang dirasakan sebagian perempuan yang ditimpa musibah
dengan wafatnya suami mereka. Tapi beliau tetap bersabar dan mengucapkan
kalimat istirja’. Allah pun menggantikan untuknya yang lebih baik dari Abu
Salama radhiallahu ‘anhu.

ْ ‫است َْغ ِف ُر ْو ُه ي َْغ ِف ْر لَ ُك‬


ُ ‫م إِنَّ ُه‬
‫ه َو ال َغ ُف ْو ُر‬ ْ ‫ب َف‬ ِّ ِ ‫ن ُك‬
ٍ ‫ل َذ ْن‬ ْ ‫م ْينَ ِم‬ِ ِ‫سل‬ْ ‫م‬ ُ ‫ال‬
‫م‬ ِ ‫ ال َر‬.
ُ ‫ح ْي‬

Khutbah Kedua:
،‫م‬ َ ‫ح ْي‬ّ ‫الر‬‫ن ه‬ َ
‫م‬ ْ
‫ح‬ ‫ه‬
‫لر‬ َ ‫ا‬ ، ‫ن‬َ ‫ي‬ْ ‫م‬
ّ َ ‫ال‬ َ
‫ع‬ ‫ال‬ ‫ب‬
ّ ِّ َ
‫ر‬ ّ
‫َلِل‬ ‫م ُد ّ ه‬ ْ ‫ح‬ َ ‫اَ ْل‬
ّ
ُ
‫هللا‬ ‫ه إّ هال‬َ َ‫ن َال إّل‬ ْ َ‫ه ُد أ‬ َ ‫ش‬ ْ َ‫وأ‬ َ ،‫ن‬ َ ‫د ْي‬ ِّّ ‫م ال‬ ّ ‫ك يَ ْو‬ ّ ّ‫مال‬ َ
َ ‫ر ْي‬
‫ن‬ ّ ‫خ‬ ّ ‫واآل‬ َ ‫ن‬ َ ‫ولّ ْي‬ ‫اْلَ ه‬ ْ ‫ه‬ ُ َ‫ه إّل‬ ُ َ‫ك ل‬ َ ‫ر ْي‬ ّ ‫ش‬ َ ‫ح َد ُه َال‬ ْ ‫و‬ َ
‫ه ُد أَ ه‬
‫ن‬ َ ‫ش‬ ْ َ‫وأ‬ َ ،‫ن‬ َ ‫ض ْي‬ ّ ‫اْل َ ْر‬ ْ ‫و‬ َ ّ‫وات‬ َ ‫م‬ َ ‫الس‬‫ه‬ ُ ‫و ُق ُي ْو‬
‫م‬ َ
ّ ‫ص َرا‬
‫ط‬ ّ ‫عي إّلَى‬ ّ ‫ه ال َدا‬ ُ ‫س ْو ُل‬ ُ ‫و َر‬ َ ‫ع ْب ُد ُه‬ َ ً‫مدا‬ ‫ح ه‬ َ ‫م‬ ُ
‫علَى‬
َ ‫و‬َ ‫ه‬ ّ ‫علَ ْي‬ َ ‫م‬ َ ‫سل ه‬ َ ‫و‬ َ ‫هللا‬ ُ ‫صلهى‬ َ ،‫م‬ َ ‫س َت ّق ْي‬ ْ ‫م‬ ُ ‫هللا ال‬ّ
َ ‫ع ْي‬
‫ن‬ ّ ‫م‬ َ ‫ج‬ ْ َ‫ه أ‬ ّ ‫ح ّب‬ ْ ‫ص‬ َ ‫و‬ َ ‫ه‬ ّ ّ‫آل‬.
‫عالَى‬ َ َ‫هللا ت‬
َ ‫ اّته ُق ْوا‬:‫هللا‬
ّ َ ‫عبَا‬
‫د‬ ّ ‫ن‬ َ ‫م ُن ْو‬ ّ ‫م ْؤ‬ُ ‫ها ال‬ َ ُّ‫أَي‬
‫م أَ ه‬
‫ن‬ ُ َ‫ن يَ ْعل‬ ْ ‫م‬
َ ‫ة‬ً َ‫اقب‬
َ ‫م َر‬ ُ ‫ع ََل ُه‬ ُ ‫ل فّي‬ ‫ج ه‬ َ ‫و َراقّ ُب ْو ُه‬ َ
ُ ‫ويَ َر‬
‫اه‬ َ ‫ه‬ُ ‫ع‬ ُ ‫م‬َ ‫س‬ ْ َ‫ه ي‬ُ ‫ َربه‬.
Ibadallah,

Bertakwalah dan bertawakallah kepada Allah. Berusahalah sekuat tenaga.


Apabila terjadi hal yang bertolak belakang dengan apa yang Anda harapkan,
maka ingatlah firman Allah ini:

ۖ‫م‬ ُ ‫خ ْي ٌر له‬
ْ ‫ك‬ َ ‫و‬ ُ ‫و‬
َ ‫ه‬ َ ‫ش ْي ًئا‬
َ ‫هوا‬ ُ ‫ك َر‬ْ َ‫ى أَن ت‬ ٰ ‫س‬ َ ‫ع‬ َ ‫و‬ َ
ُ ‫و ه‬
‫َّللا‬ َ ۗ‫م‬ ْ ‫ك‬ُ ‫ش ٌّر له‬َ ‫و‬ َ ‫ه‬ُ ‫و‬ َ ‫حبُّوا‬
َ ‫ش ْي ًئا‬ ّ ُ‫ى أَن ت‬ ٰ ‫س‬ َ ‫ع‬ َ ‫و‬َ
َ ‫م‬
‫ون‬ ْ ‫وأَن ُت‬
ُ َ‫م َال تَ ْعل‬ َ ‫م‬ ُ َ‫يَ ْعل‬
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh
jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” [Quran Al-Baqarah: 216].

Di antara bentuk kasih sayang Allah adalah Dia kebahagiaan kehidupan


seseorang hanya tergantung keapda-Nya, bukan tergantung kepasa usaha dan
sebab. Ingatlah! Pilihan Allah itu lebih baik dari apa Anda pilih untuk diri Anda
‫‪sendiri. Dan Dialah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana dalam‬‬
‫‪memilih. Berserah diri pada apa yang Dia tetapkan membuat dada kita lapang‬‬
‫‪dan perasaan plong.‬‬

‫ن‬ ‫ْ‬
‫ب‬ ‫د‬ ‫م‬‫ه‬ ‫ح‬‫َ‬ ‫ُ‬
‫م‬ ‫ى‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫َ‬
‫ع‬ ‫ُ‬
‫هللا‬ ‫م‬‫ُ‬ ‫ُ‬
‫اك‬ ‫َ‬
‫ع‬ ‫َ‬
‫ر‬ ‫ا‬ ‫ْ‬
‫و‬ ‫م‬‫ُ‬ ‫ِّ‬ ‫ل‬ ‫س‬‫َ‬ ‫َ‬
‫و‬ ‫ا‬ ‫ْ‬
‫و‬ ‫صل ُّ‬ ‫و َ‬ ‫ذا َ‬ ‫ه َ‬ ‫َ‬
‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬
‫قا َ‬
‫ل‬ ‫ف َ‬‫ه َ‬ ‫ك فّي كّ َتابّ ّ‬ ‫ذلّ َ‬ ‫هللا بّ َ‬ ‫ُ‬ ‫م‬‫ك ُ‬ ‫م َر ُ‬ ‫ما أَ َ‬ ‫ك َ‬‫هللا َ‬ ‫ّ‬ ‫‪:‬ع ْب ّ‬
‫د‬ ‫َ‬
‫ها ﴿‬ ‫ي يَا أَيُّ َ‬ ‫النبّ ِّ ّ‬ ‫علَى ه‬ ‫ون َ‬ ‫صل ُّ َ‬ ‫ه ُي َ‬ ‫ك َت ُ‬‫م ََلئّ َ‬ ‫و َ‬ ‫ن ه َ‬
‫َّللا َ‬ ‫إ ه‬
‫ّ‬
‫سلّيماً ﴾‬ ‫موا تَ ْ‬ ‫سلّ ِّ ُ‬ ‫و َ‬ ‫ه َ‬ ‫علَ ْي ّ‬ ‫صلُّوا َ‬ ‫م ُنوا َ‬ ‫ين آ َ‬‫ذ َ‬ ‫اله ّ‬
‫سله َ‬
‫م‬ ‫و َ‬ ‫ه َ‬‫علَ ْي ّ‬ ‫هللا َ‬
‫ُ‬ ‫صلهى‬ ‫ل َ‬ ‫قا َ‬ ‫و َ‬ ‫‪[:‬اْلحزاب‪َ ،]٥٦:‬‬
‫ها ((‬ ‫ه بّ َ‬‫علَ ْي ّ‬ ‫صلهى ه ُ‬
‫َّللا َ‬ ‫َلة َ‬ ‫ص ً‬ ‫ي َ‬ ‫علَ ه‬ ‫صلهى َ‬ ‫ن َ‬ ‫م ْ‬ ‫َ‬
‫ش ًرا‬ ‫))ع ْ‬‫َ‬ ‫‪.‬‬

‫ما‬‫ك َ‬ ‫د َ‬ ‫م ٍ‬ ‫ح ه‬ ‫م َ‬ ‫آل ُ‬ ‫علَى ّ‬ ‫و َ‬ ‫د َ‬ ‫م ٍ‬ ‫ح ه‬ ‫م َ‬ ‫علَى ُ‬ ‫ل َ‬ ‫ص ّ ِّ‬ ‫م َ‬ ‫اَلله ُه ه‬


‫م إّنه َ‬
‫ك‬ ‫ه ْي َ‬ ‫آل إّ ْب َرا ّ‬ ‫علَى ّ‬ ‫و َ‬ ‫م َ‬ ‫ه ْي َ‬ ‫علَى إّ ْب َرا ّ‬ ‫ت َ‬ ‫صله ْي َ‬ ‫َ‬
‫آل‬‫علَى ّ‬ ‫و َ‬ ‫د َ‬ ‫م ٍ‬ ‫ح ه‬ ‫م َ‬ ‫علَى ُ‬ ‫ك َ‬ ‫وبَا ّر ْ‬ ‫د‪َ ،‬‬ ‫ج ْي ٌ‬ ‫م ّ‬ ‫د َ‬ ‫م ْي ٌ‬ ‫ح ّ‬ ‫َ‬
‫علَى ّ‬
‫آل‬ ‫و َ‬ ‫م َ‬ ‫ه ْي َ‬ ‫علَى إّ ْب َرا ّ‬ ‫ت َ‬ ‫ما بَا َر ْك َ‬ ‫ك َ‬ ‫د َ‬ ‫م ٍ‬ ‫ح ه‬ ‫م َ‬ ‫ُ‬
‫ن‬ ‫َ‬
‫ع‬ ‫ه‬
‫م‬ ‫ه‬ ‫ُ‬ ‫ض الله‬ ‫ار َ‬ ‫و ْ‬ ‫د‪َ ,‬‬ ‫ج ْي ٌ‬ ‫م ّ‬ ‫د َ‬ ‫م ْي ٌ‬ ‫ح ّ‬ ‫ك َ‬ ‫م إّنه َ‬ ‫ه ْي َ‬ ‫إّ ْب َرا ّ‬
‫ّ‬
‫ك ّر‬‫ن؛ أَبّيْ بَ ْ‬ ‫ديّ ْي َ‬ ‫م ْه ّ‬ ‫ة ال َ‬ ‫م ّ‬ ‫ن اَ ْْلَئّ ه‬ ‫د ْي َ‬ ‫ش ّ‬ ‫الرا ّ‬ ‫فا ّء ه‬ ‫الخلَ َ‬ ‫ُ‬
‫ي ال ُن ْو َر ْي ّ‬
‫ن‪،‬‬ ‫ان ّذ ْ‬ ‫م َ‬ ‫ع ْث َ‬ ‫و ُ‬ ‫ق‪َ ،‬‬ ‫ار ْو ّ‬ ‫ف ُ‬ ‫م َر ال َ‬ ‫ع َ‬ ‫و ُ‬ ‫ق‪َ ،‬‬ ‫د ْي ّ‬ ‫صِّ ِّّ‬ ‫ال ّ‬
‫ن‬
‫ع ّ‬ ‫م َ‬ ‫ض الل ه ُه ه‬ ‫ار َ‬ ‫و ْ‬ ‫ي‪َ ,‬‬ ‫علّ ِّ ٍ‬ ‫ن َ‬ ‫س َن ْي ّ‬ ‫ح َ‬ ‫وأَبّيْ ال َ‬ ‫َ‬
‫ن‬ ‫م‬‫َ‬ ‫َ‬
‫و‬ ‫ن‬‫َ‬ ‫ي‬‫ْ‬ ‫ع‬
‫ّ‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫ه‬
‫الت‬ ‫ن‬ ‫ع‬‫َ‬ ‫َ‬
‫و‬ ‫ن‬‫َ‬ ‫ي‬‫ْ‬ ‫ع‬
‫ّ‬ ‫َ‬
‫م‬ ‫ج‬‫ْ‬ ‫ة أَ‬ ‫حابَ ّ‬ ‫الص َ‬ ‫ه‬
‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬
‫ع هنا‬ ‫و َ‬ ‫ن‪َ ،‬‬ ‫د ْي ّ‬ ‫م ال ِّّ‬ ‫ان إّلَى يَ ْو ّ‬ ‫س ٍ‬ ‫ح َ‬ ‫م بّ ّإ ْ‬ ‫ع ُه ْ‬ ‫اته ّب َ‬
‫م‬ ‫ك يَا أَ ْك َر َ‬ ‫سانّ َ‬ ‫ح َ‬ ‫وإ ّ ْ‬ ‫ك َ‬ ‫م َ‬ ‫ك َر ّ‬ ‫و َ‬ ‫ك َ‬ ‫منِّّ َ‬ ‫م بّ َ‬ ‫ع ُه ْ‬ ‫م َ‬ ‫َ‬
‫م ْي َ‬
‫ن‬ ‫‪.‬اْل َ ْك َر ّ‬ ‫ْ‬
‫ع هز‬ ‫م أَ ّ‬ ‫ن‪ ،‬اَلله ُه ه‬ ‫م ْي َ‬ ‫س ّل ّ‬ ‫م ْ‬ ‫وال ُ‬ ‫م َ‬ ‫س ََل َ‬ ‫إل ْ‬ ‫ع هز ا ّ‬ ‫م أَ ّ‬ ‫اَلله ُه ه‬
‫س ََل َ‬
‫م‬ ‫إل ْ‬ ‫ا‬ ‫ه‬
‫ز‬ ‫ع‬ ‫م أَ‬ ‫ه‬ ‫ُ‬
‫ه‬ ‫ن‪ ،‬اَلله‬ ‫م ْي َ‬ ‫سلّ ّ‬ ‫م ْ‬ ‫وال ُ‬ ‫م َ‬ ‫س ََل َ‬ ‫إل ْ‬
‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ا ّ‬
‫ص َر ّد ْي َن َ‬
‫ك‬ ‫ن نَ َ‬ ‫م َ‬ ‫ص ْر َ‬ ‫ان ُ‬ ‫م ْ‬ ‫ن‪ .‬اَلل ه ُه ه‬ ‫م ْي َ‬ ‫سلّ ّ‬ ‫م ْ‬ ‫وال ُ‬ ‫َ‬
‫علَ ْي ّ‬
‫ه‬ ‫هللا َ‬ ‫ُ‬ ‫صلهى‬ ‫د َ‬ ‫م ٍ‬ ‫ح ه‬ ‫م َ‬ ‫ك ُ‬ ‫ة نَ ّب ّي ِّ َ‬ ‫س هن َ‬ ‫و ُ‬ ‫ك َ‬ ‫وكّ َتابَ َ‬ ‫َ‬
‫ن‬‫م ْي َ‬ ‫س ّل ّ‬ ‫م ْ‬ ‫وانَ َنا ال ُ‬ ‫خ َ‬ ‫ص ْر إّ ْ‬ ‫ان ُ‬ ‫م ْ‬ ‫م‪ .‬اَلله ُه ه‬ ‫سله َ‬ ‫و َ‬ ‫َ‬
‫م يَا َربه َنا‬ ‫ان‪ ،‬اَلله ُه ه‬ ‫ك ٍ‬ ‫م َ‬ ‫ل َ‬ ‫ك ّ ِّ‬ ‫ن فّي ُ‬ ‫ع ّف ْي َ‬ ‫ض َ‬ ‫س َت ْ‬ ‫م ْ‬ ‫ال ُ‬
‫ن‬‫ع ّف ْي َ‬ ‫ض َ‬ ‫س َت ْ‬ ‫م ْ‬ ‫ن ال ُ‬ ‫م ْي َ‬ ‫سلّ ّ‬ ‫م ْ‬ ‫وانَ َنا ال ُ‬ ‫خ َ‬ ‫ص ْر إّ ْ‬ ‫ان ُ‬ ‫ْ‬
‫َ‬ ‫ص ْر ُ‬ ‫ان ُ‬ ‫م ْ‬ ‫ان‪ ،‬اَلله ُه ه‬ ‫م َ‬ ‫فّي ُ‬
‫م فّي أ ْر ّ‬
‫ض‬ ‫ه ْ‬ ‫ك ٍ‬ ‫ل َ‬ ‫ك ّ ِّ‬
‫م‪،‬‬ ‫قيُّ ْو ُ‬ ‫ي يَا َ‬ ‫ح ُّ‬ ‫ان يَا َ‬ ‫ك ّ‬ ‫م َ‬ ‫ل َ‬ ‫ك ّ ِّ‬ ‫وفّي ُ‬ ‫شام َ‬ ‫ال َ‬
‫م َال‬ ‫ف ّإن ه ُه ْ‬ ‫ن َ‬ ‫د ْي َ‬ ‫دا ّء ال ِّّ‬ ‫ع َ‬‫ك بّأَ ْ‬ ‫علَ ْي َ‬ ‫و َ‬ ‫م َ‬ ‫اَلله ُه ه‬
‫ع ْو ُذ‬ ‫ونَ ُ‬ ‫م َ‬ ‫ه ْ‬ ‫ح ْو ّر ّ‬ ‫ك فّي ُن ُ‬ ‫علُ َ‬ ‫ج َ‬ ‫م إّنها نَ ْ‬ ‫ك‪ ،‬اَلله ُه ه‬ ‫ُي ْعجّ ُز ْونَ َ‬
‫د‬‫ن أَ َرا َ‬ ‫م ْ‬ ‫م يَا َربه َنا َ‬ ‫م‪ .‬اَلل ه ُه ه‬ ‫ه ْ‬ ‫ش ُر ْو ّر ّ‬ ‫ن ُ‬ ‫م ْ‬ ‫م ّ‬ ‫ك الل ه ُه ه‬ ‫بّ َ‬
‫س ْو ٍء‬ ‫داتَ َنا بّ ُ‬ ‫عبَا َ‬ ‫و ّ‬ ‫مالَ َنا َ‬ ‫ع َ‬ ‫وأَ ْ‬ ‫و ّد ْي َن َنا َ‬ ‫دنَا َ‬ ‫وبّ ََل َ‬ ‫أَ ْم َن َنا َ‬
‫ع ْ‬
‫ل‬ ‫اج َ‬‫و ْ‬ ‫ن‪َ ،‬‬ ‫م ْي َ‬ ‫عالَ ّ‬ ‫ب ال َ‬ ‫ح ّر ّه يَا َر ه‬ ‫د ُه فّي نَ ْ‬ ‫ك ْي َ‬ ‫ل َ‬ ‫ع ْ‬ ‫اج َ‬ ‫ف ْ‬ ‫َ‬
‫م‬‫م‪ .‬اَلله ُه ه‬ ‫إل ْك َرا ّ‬ ‫وا ّ‬ ‫ل َ‬ ‫ج ََل ّ‬ ‫ذا ال َ‬ ‫م ْي َر ُه تَ ْدبّ ْي َر ُه يَا َ‬ ‫تَ ْد ّ‬
‫م ْو ّرنَا‪،‬‬ ‫و ُو َال َة ُأ ُ‬ ‫م َت َنا َ‬ ‫ح أَئّ ه‬ ‫صلّ ْ‬ ‫وأ َ ْ‬ ‫م هنا فّي أَ ْوطَانّ َنا َ‬ ‫آ ّ‬
‫واتهبَ َ‬
‫ع‬ ‫ك َ‬ ‫قا َ‬ ‫واته َ‬ ‫ك َ‬ ‫اف َ‬ ‫خ َ‬ ‫ن َ‬ ‫م ْ‬ ‫و َاليَ َت َنا فّ ْي َ‬ ‫ل ّ‬ ‫ع ْ‬ ‫اج َ‬ ‫و ْ‬ ‫َ‬
‫ن‬ ‫م ْي َ‬ ‫عالَ ّ‬ ‫ب ال َ‬ ‫ك يَا َر ه‬ ‫ضا َ‬ ‫‪ّ .‬ر َ‬

‫ة أَ ْم ّرنَا‪،‬‬ ‫م ُ‬ ‫ص َ‬‫ع ْ‬ ‫و ّ‬ ‫ه َ‬ ‫ي ُ‬ ‫ذ ْ‬ ‫ح لَ َنا ّد ْي َن َنا اَله ّ‬


‫صلّ ْ‬ ‫م أَ ْ‬‫اَلله ُه ه‬
‫ح لَ َنا‬ ‫صلّ ْ‬‫وأ َ ْ‬ ‫اش َنا‪َ ،‬‬ ‫ع ُ‬ ‫م َ‬ ‫ها َ‬ ‫ح لَ َنا ُد ْنيَانَا اَلهتّي فّ ْي َ‬ ‫صلّ ْ‬‫وأ َ ْ‬‫َ‬
‫د ًة‬ ‫اة ّزيَا َ‬ ‫حيَ َ‬ ‫ل ال َ‬ ‫ع ْ‬‫اج َ‬ ‫و ْ‬ ‫ادنَا‪َ ،‬‬ ‫ع ُ‬ ‫م َ‬
‫ها َ‬ ‫خ َرتَناَ اَلهتّي فّ ْي َ‬ ‫آ ّ‬
‫ش ٍِّر‪.‬‬‫ل َ‬ ‫ك ّ ِّ‬ ‫ن ُ‬ ‫م ْ‬ ‫ة لَ َنا ّ‬ ‫ح ً‬ ‫ت َرا َ‬ ‫م ْو َ‬‫وال َ‬ ‫خ ْي ٍر َ‬‫ل َ‬ ‫لَ َنا فّي ُ‬
‫ك ّ ِّ‬
‫ولَ ُ‬
‫ه‬ ‫ه‪ ،‬أَ ه‬ ‫جله ُ‬
‫و ّ‬ ‫ه َ‬ ‫ق ُ‬ ‫ه؛ ّد ه‬ ‫كل ه ُ‬
‫اغ ّف ْر لَ َنا ُذ ُنبَ َنا ُ‬‫م ْ‬ ‫اَلله ُه ه‬
‫د ْي َنا‬‫والّ َ‬‫ولّ َ‬ ‫اغ ّف ْر لَ َنا َ‬ ‫م ْ‬ ‫ه‪ .‬اَلله ُه ه‬ ‫علَ َن ُ‬ ‫و َ‬ ‫س هر ُه َ‬ ‫خ َر ُه‪ّ ،‬‬ ‫وآ ّ‬ ‫َ‬
‫منّ ْي َ‬
‫ن‬ ‫م ْؤ ّ‬ ‫وال ُ‬ ‫ماتّ َ‬ ‫سلّ َ‬ ‫م ْ‬ ‫وال ُ‬ ‫ن َ‬ ‫م ْي َ‬
‫سلّ ّ‬ ‫م ْ‬ ‫ولّ ْل ُ‬ ‫َ‬
‫واتّ‪َ .‬ربه َنا إّنها‬ ‫اْل َ ْم َ‬
‫و ْ‬ ‫م َ‬‫م ْن ُه ْ‬‫حيَا ّء ّ‬ ‫م َناتّ اَ ْْل َ ْ‬ ‫م ْؤ ّ‬‫وال ُ‬ ‫َ‬
‫ك ْونَ ه‬
‫ن‬ ‫م َنا لَ َن ُ‬ ‫ح ْ‬ ‫وتَ ْر َ‬‫م تَ ْغ ّف ْر لَ َنا َ‬ ‫ن لَ ْ‬ ‫وإ ّ ْ‬ ‫س َنا َ‬ ‫م َنا أَ ْن ُف َ‬ ‫ظَلَ ْ‬
‫س َن ً‬
‫ة‬ ‫ح َ‬ ‫الد ْنيَا َ‬‫ن‪َ .‬ربه َنا آتّ َنا فّي ُّ‬ ‫س ّر ْي َ‬‫خا ّ‬ ‫ن ال َ‬ ‫م َ‬‫ّ‬
‫النا ّر‬‫اب ه‬ ‫ذ َ‬ ‫ع َ‬‫وقّ َنا َ‬ ‫ة َ‬ ‫س َن ً‬ ‫ح َ‬ ‫خ َر ّة َ‬ ‫وفّي اآل ّ‬ ‫‪َ .‬‬

‫علَى‬ ‫اش ُ‬
‫ك ُر ْو ُه َ‬ ‫و ْ‬ ‫م َ‬‫ك ْ‬ ‫هللا يَ ْذ ُ‬
‫ك ْر ُ‬ ‫َ‬ ‫هللا‪ُ :‬ا ْذ ُ‬
‫ك ُر ْوا‬ ‫ّ‬ ‫عبَا َ‬
‫د‬ ‫ّ‬
‫ما‬‫م َ‬ ‫و ه ُ‬
‫َّللا يَ ْعلَ ُ‬ ‫َّللا أَ ْكبَ ُر َ‬
‫ذ ْك ُر ه ّ‬
‫ولَ ّ‬‫م{ َ‬ ‫ك ْ‬‫ه يَ ّز ْد ُ‬‫م ّ‬ ‫نّ َ‬
‫ع ّ‬
‫ون }[العنكبوت ‪[45 :‬‬ ‫ع َ‬ ‫ص َن ُ‬‫‪.‬ت َ ْ‬

Вам также может понравиться