Вы находитесь на странице: 1из 16

Etika PNS

UAS

Sumber: Modul Etika PNS by Satria Hadi Lubis Keempat darma ini kemudian dirumuskan pd delapan aspek
Simultax 2018 etos kerja sbg berikut:
1. Kerja adl rahmat
Pertemuan 9-10 2. Kerja adl amanah
Etika Kerja 3. Kerja adl panggilan
4. Kerja adl aktualisasi
A. Pengertian Etika (Etos) Kerja 5. Kerja adl ibadah
Scr etimologis istilah etos berasal dr bhs Yunani yg berarti 6. Kerja adl seni
“tempat hidup”. Mula2 tempat hidup dimaknai sbg adat 7. Kerja adl kehormatan
istiadat / kebiasaan. Dr kata yg sama muncul pula istilah 8. Kerja adl pelayanan
Ethikos yg berarti “teori kehidupan”, yg kemudian mnjd Anoraga (1992) juga memaparkan secara eksplisit beberapa
“etika”. Dlm bhs Inggris, etos dpt dtrjemahkan mnjd bbrp sikap yang seharusnya mendasar bagi ssorg dlm memberi nilai
pngertian: starting point, to appear, disposition hingga pada kerja, yang disimpulkan sbg berikut:
disimpulkan sbg character. Dlm bhs Indo kita dpt mntrjemah- 1. Bekerja adl hakikat kehidupan manusia
kannya sbg ’sifat dasar’, ’pemunculan’ / ’disposisi/ watak’. 2. Pekerjaan adl suatu berkat Tuhan.
Etos Kerja mrpkn seperangkat sikap / pandangan 3. Pekerjaan mrpkn sumber pnghasilan yg halal & tdk amoral
mendasar yg dipegang sekelompok manusia u/ menilai 4. Pekerjaan mrpkn suatu kesempatan untuk mngembangkan
bekerja sbg suatu hal yg positif bagi peningkatan kualitas diri & berbakti
kehidupan shg mempengaruhi perilaku kerjanya. 5. Pekerjaan mrpkn sarana pelayanan dan perwujudan kasih.
Etika profesi berfungsi sbg panduan bagi para professional
dlm menjalani kewajiban mereka memberikan dan C. Faktor-faktor Yg Mempengaruhi Etika (Etos) Kerja
mempertahankan jasa kepada msyrkt yang berstandar tinggi. 1. Agama
Sedangkan etika kerja mengatur praktik, hak dan kewajiban Pada dasarnya agama mrpkn suatu sistem nilai. Sistem nilai
bagi mereka yang bekerja di bidang yang tidak disebut profesi ini tentunya akan mempengaruhi / menentukan pola hidup para
(non-profesional). Non-profesional adl pegawai / pekerja biasa penganutnya. Cara berpikir, bersikap & bertindak ssorg pastilah
dan dianggap kurang memiliki otonom dan kekuasaan / diwarnai oleh ajaran agama yg dianutnya.
kemampuan profesional. 2. Sosial Politik
Etos kerja dapat dibedak ke dlm beberapa jenis, antara lain: Tinggi rendahnya etos kerja suatu msyrkt dipengaruhi oleh
a. Etos kerja pancasila ada / tidaknya struktur politik yg mendorong msyrkt u/ bekerja
Etos kerja Pancasila merupakan pemikiran; nilai-nilainya keras & dpt mnikmati hasil kerja keras mereka dgn penuh.
dikaitkan dengan nilai-nilai Pancasila, yang tidak tertulis secara 3. Kondisi Lingkungan/Gegografis
eksplisit, tetapi harus digali lebih dlm, khususnya pada sila
Lingkungan alam yg mendukung mempengaruhi manusia yg
Ketuhanan yang Maha Esa.
berada di dlmnya melakukan usaha u/ dpt mngelola & mngambil
b. Etos Kerja Muslim manfaat, & bahkan dpt mngundang pendatang u/ turut mencari
Etos kerja muslim dapat difenisikan sbg cara pandang yang pnghidupan di lingkungan tsb.
diyakini seorang muslim bahwa bekerja itu bukan saja untuk 4. Pendidikan
memuliakan dirinya, menampakkan kemanusiannya, tetapi juga Peningkatan sumber daya manusia akan membuat ssorg
sbg suatu manifestasi dari amal sholeh dan oleh karenanya mempunyai etos kerja keras. Meningkatnya kualitas penduduk
mempunyai nilai ibadah yang sangat luhur. Beberapa ciri etos dpt tercapai apabila ada pendidikan yg merata & bermutu,
kerja muslin adl memiliki jiwa kepemimpinan, selalu berhitung, disertai dgn peningkatan & perluasan pndidikan, keahlian &
mnghargai waktu, hidup hemat & efisien, & keinginan u/ mandiri. keterampilan, shg semakin mningkat pula aktivitas & prduktivitas
msyrkt sbg pelaku ekonomi
B. Aspek-Aspek Etika Kerja 5. Struktur Ekonomi
Dr ratusan teori sukses yg beredar di msyrkt sekarang ini, tinggi rendahnya Etos kerja suatu msyrkt dipengaruhi oleh
Sinamo (2005) menyederhanakannya mnjd empat pilar teori ada / tidaknya struktur ekonomi, yg mampu memberikan insentif
utama. Keempat pilar inilah yg sesungguhnya bertanggung bagi anggota msyrkt u/ bekerja keras & menikmati hasil kerja
keras mereka dgn penuh.
jawab menopang semua jenis & sistem keberhasilan yg
6. Motivasi Intrinsik Individu
berkelanjutan (sustainable success system) pd semua
Individu yg akan memiliki etos kerja yg tinggi adl individu yg
tingkatan. Keempat elemen itu lalu dia konstruksikan dlm bermotivasi tinggi. Etos kerja merupakan suatu pandangan &
sebuah konsep besar yg disebutnya sbg Catur Dharma sikap, yg tentunya didasari oleh nilai2 yg diyakini ssorg. Keyakinan
Mahardika (bhs Sanskerta) yg berarti Empat Darma inilah yg menjadi suatu motivasi kerja. Maka etos kerja jg
Keberhasilan Utama, yaitu: dipengaruhi oleh motivasi ssorg.
1. Mencetak prestasi dgn motivasi superior. Herzberg mmbagi faktor pendorong manusia u/ mlakukan kerja:
2. Membangun masa depan dgn kepemimpinan visioner.  Faktor hygiene ini merupakan faktor dlm kerja yang hanya
3. Menciptakan nilai baru dgn inovasi kreatif. akan berpengaruh bila ia tidak ada, yang akan menyebabkan
4. Meningkatkan mutu dgn keunggulan insani. ketidakpuasan.
 faktor motivator sesungguhnya, yang mana ketiadaannya
bukan berarti ketidakpuasan, ttapi kehadirannya
menimbulkan rasa puas sbg manusia.

Cie UAS Etika PNS IR


D. Perbedaan Etika Kerja & Etika Profesi 2. Larangan PNS
Etika profesi mrpkn suatu bidang etika (social) terapan. Disebutkan dlm PP Republik Indonesia No. 53/2010 ttg
Etika profesi berkaitan dgn kewajiban etis mereka yg Disiplin PNS pasal 4, bahwa setiap PNS dilarang:
menduduki posisi yg disebut profesional. Etika profesi a. Menyalahgunakan wewenang.
berfungsi sbg panduan bagi para professional dlm mnjalani b. Mnjd perantara u/ mendptkan keuntungan pribadi &/
kewajiban mereka memberikan & mmpertahankan jasa kpd org lain dgn menggunakan kewenangan org lain.
msyrkt yg berstandar tinggi. c. Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai / bekerja u/
Etika profesi biasanya dibedakan dr etika kerja (work negara lain &/ lembaga / organisasi internasional.
ethics / occupational etchics) yg mengatur praktik, hak & d. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, /
kewajiban bagi mereka yg bekerja di bidang yg tdk disebut lembaga swadaya msyrkt asing.
profesi (non-profesional). Non-profesional adl pegawai / e. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan,
pekerja biasa & dianggap kurang memiliki otonom & menyewakan, / meminjamkan brg-brg baik bergerak /
kekuasaan / kemampuan profesional. tdk bergerak, dokumen / surat berharga milik negara
scr tdk sah.
Pembedaan antara etika profesi & etika kerja lazimnya
f. Melakukan kegiatan bersama dgn atasan, teman
dilakukan mengingat aktivitas para profesional seperti dokter,
sejawat, bawahan, / org lain di dlm maupun di luar
pengacara, & akuntan, adl berbeda dgn pekerja lain pd lingkungan kerjanya dgn tujuan u/ keuntungan pribadi,
umumnya. Para profesional memiliki karakteristik khusus dr gol, / pihak lain, yg scr lgsg / tdk lgsg merugikan negara.
segi pendidikan / pelatihan, pengetahuan, pengalaman, & g. Memberi / menyggupi akan memberi sesuatu kpd
hubungan dgn klien, yg membedakannya dr pekerja non- siapapun baik scr lgsg / tdk lgsg & dgn dalih apapun u/
profesional. Tuntutan akan standar profesionalisme & etika diangkat dlm jabatan.
thdp profesional adl jauh lebih tinggi dibandingkan thdp non- h. Menerima hadiah / suatu pemberian apa saja dari
profesional. Namun demikian tetap perlu diingat, meskipun siapapun juga yg berhub dgn jabatan &// pekerjaannya.
etika profesi dibedakan dr etika kerja, kerangka & prinsip2 yg i. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya.
dicakup etika profesi tetap dpt diberlakukan sbg etika kerja. j. Melakukan suatu tindakan / tdk melakukan suatu
Ini terutama karena etika profesi mencakup prinsip2 umum tindakan yg dpt menghalangi / mempersulit salah satu
etika yg sbgmn prinsip2 itu diberlakukan pd kehidupan profesi. pihak yg dilayani sehingga mengakibatkan kerugian
bagi yg dilayani.
k. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan.
E. Berbagai etika kerja PNS serta Kewajiban & hak PNS serta
l. Memberikan dukungan kpd calon Presiden/Wakil
disiplin PNS scr keseluruhan brdsrkn PP No 53 Tahun 2010 Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
1. Kewajiban PNS Daerah, / Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dgn cara:
Disebutkan dlm PP 53/2010 ttg Disiplin PNS pasal 3, bahwa 1) ikut serta sbg pelaksana kampanye
setiap PNS wajib: 2) menjadi peserta kampanye dgn menggunakan
a. Mengucapkan sumpah/janji PNS atribut partai / atribut PNS
b. Setia & taat sepenuhnya kpd Pancasila, UUD 1945, 3) sbg peserta kmpanye dgn mngerahkan PNS lain; &/
NKRI, & Pmrnth. 4) sbg peserta kampanye dgn menggunakan fasilitas
c. Menaati segala peraturan perun&g-un&gan. negara;
d. Melaksanakan tugas kedinasan yg dprcayakan kpd PNS m. Memberikan dukungan kpd calon Presiden/Wakil
dgn penuh pngabdian, ksadaran, & tanggung jawab. Presiden dgn cara:
1) membuat keputusan &/ tindakan yg mnguntungkan
e. Menjunjung tinggi kehormatan Negara, pemerintah, &
/ merugikan salah satu pasangan calon selama masa
martabat PNS
kampanye; &/
f. Mengutamakan kepentingan negara daripada 2) mengadakan kegiatan yg mengarah kpd
kepentingan sendiri, seseorang, &// golongan. keberpihakan terhadap pasangan calon yg menjadi
g. Memegang rahasia jabatan yg menurut sifatnya / peserta pemilu sebelum, selama, & sesudah masa
menurut perintah harus dirahasiakan. kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan,
h. Bekerja dgn jujur, tertib, cermat, & bersemangat u/ seruan, / pemberian brg kpd PNS dlm lingkungan
kepentingan negara. unit kerjanya, anggota keluarga, & msyrkt
i. Melaporkan dgn segera kpd atasannya apabila n. Memberikan dukungan kpd calon anggota DPD / calon
mengetahui ada hal yg dapat membahayakan / Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dgn cara
merugikan negara / Pemerintah terutama di bi&g memberikan surat dukungan disertai fotokopi KTP
keamanan, keuangan, & materiil. sesuai peraturan perUUan, &
j. Masuk kerja & menaati ketentuan jam kerja. o. memberikan dukungan kpd calon Kepala Daerah/Wakil
Kepala Daerah, dgn cara:
k. Mencapai sasaran kerja pegawai yg ditetapkan.
1) terlibat dlm kegiatan kampanye u/ mendukung
l. Menggunakan & memelihara brg negara sebaik2nya.
calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah
m. Memberikan pelayanan sebaik2nya kpd msyrkt. 2) menggunakan fasilitas yg terkait dgn jabatan dlm
n. Membimbing bawahan dlm melaksanakan tugas. kegiatan kampanye
o. Memberikan kesempatan kpd bawahan u/ 3) membuat keputusan &/ tindakan yg
mengembangkan karier. menguntungkan / merugikan salah satu pasangan
p. Menaati peraturan kedinasan yg ditetapkan oleh calon selama masa kampanye, &/
pejabat yg berwenang.

Cie UAS Etika PNS IR


4) mengadakan kegiatan yg mengarah kpd e. memberikan pelayanan sebaik2nya kpd msyrkt
keberpihakan terhadap pasangan calon yg menjadi sesuai dgn ketentuan peraturan perUUan;
peserta pemilu sebelum, selama, & sesudah masa f. mmbimbing bawahan dlm melaksanakan tugas,
kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, apabila pelanggaran dilakukan dgn tdk sengaja;
seruan, / pemberian brg kpd PNS dlm lingkungan g. memberikan kesempatan kpd bawahan u/
unit kerjanya, anggota keluarga, & msyrkt. mengembangkan karier, apabila pelanggaran
dilakukan dgn tdk sengaja; &
3. Hukuman Disiplin PNS
h. menaati peraturan kedinasan yg ditetapkan
PNS yg tdk menaati ketentuan sbgmana dimaksud dlm
oleh pejabat yg berwenang apabila pelanggaran
Pasal 3 &/ Pasal 4 PP No 53/2010 seperti yg disebutkan
berdampak negatif pd unit kerja.
sblmnya akan dijatuhi hukuman disiplin. Adapun Tingkat &
Hukuman disiplin ringan dijatuhkan bagi pelanggaran
Jenis Hukuman Disiplin yg dpt dijatuhi brdsrkn Pasal 7 adl
thdp larangan:
sbg berikut:
1. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan,
1. Tingkat hukuman disiplin terdiri dr:
menyewakan, / meminjamkan brg-brg baik
a. hukuman disiplin ringan;
bergerak / tdk bergerak, dokumen / surat berharga
b. hukuman disiplin sedang; &
milik negara, scr tdk sah apabila pelanggaran
c. hukuman disiplin berat.
berdampak negatif pd unit kerja;
2. Jenis hukuman disiplin ringan sbgmana dimaksud pd
2. melakukan kegiatan bersama dgn atasan, teman
ayat (1) huruf a terdiri dr:
sejawat, bawahan, / org lain di dlm maupun di luar
a. teguran lisan;
lingkungan kerjanya dgn tujuan u/ keuntungan
b. teguran tertulis; &
pribadi, golongan, / pihak lain yg scr lgsg / tdk lgsg
c. pernyataan tdk puas scr tertulis.
merugikan negara apabila pelanggaran berdampak
Hukuman disiplin ringan dijatuhkan bagi pelanggaran
negatif pd unit kerja;
thdp kewajiban:
3. bertindak sewenang2 thdp bawahannya, apabila
1. setia & taat sepenuhnya kpd Pancasila & UUD 1945,
pelanggaran dilakukan dgn tdk sengaja;
NKRI, & Pmrnth, apabila pelanggaran berdampak
4. melakukan suatu tindakan / tdk melakukan suatu
negatif pd unit kerja;
tindakan yg dpt menghalangi / mempersulit salah
2. menaati segala peraturan perUUan, apabila
satu pihak yg dilayani shg mengakibatkan kerugian
pelanggaran berdampak negatif pd unit kerja;
bagi yg dilayani, sesuai dgn ketentuan peraturan
3. mlaksanakan tugas kedinasan yg dipercayakan kpd
perUUan; &
PNS dgn pnuh pngabdian, ksadaran, & tnggung jwb,
5. menghalangi berjalannya tugas kedinasan, apabila
apabila planggaran brdmpak negatif pd unit kerja;
pelanggaran berdampak negatif pd unit kerja.
4. menjunjung tinggi kehormatan negara, Pmrnth, &
martabat PNS apabila pelanggaran berdampak
3. Jenis hukuman disiplin sedang sbgmana dimaksud pd
negatif pd unit kerja;
ayat (1) huruf b terdiri dr:
5. mengutamakan kepentingan negara drpd
a. penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun;
kepentingan sendiri, seseorg, &/ golongan, apabila
b. penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun; &
pelanggaran berdampak negatif pd unit kerja;
c. penurunan pangkat stingkat lbh rendah slama 1 thn
6. memegang rahasia jabatan yg menurut sifatnya /
Hukuman disiplin sedang dijatuhkan bagi pelanggaran
menurut perintah harus dirahasiakan, apabila
thdp kewajiban:
pelanggaran berdampak negatif pd unit kerja;
1. mengucapkan sumpah/janji PNS, apabila
7. bekerja dgn jujur, tertib, cermat, & bersemangat u/
pelanggaran dilakukan tanpa alasan yg sah;
kepentingan Negara, apabila pelanggaran
2. mengucapkan sumpah/janji jabatan apabila
berdampak negatif pd unit kerja;
pelanggaran dilakukan tanpa alasan yg sah;
8. melaporkan dgn segera kpd atasannya apabila
3. setia & taat sepenuhnya kpd Pancasila & UU Dasar
mengetahui ada hal yg dpt membahayakan /
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRIa,&
merugikan negara / pmrnth terutama di bdg
Pmrnth, apabila pelanggaran berdampak negative
keamanan, keuangan, & materiil, apabila
bagi instansi yg bersangkutan;
pelanggaran berdampak negatif pd unit kerja;
4. menaati segala peraturan perUUan, apabila
9. masuk kerja & menaati ketentuan jam kerja berupa:
planggaran brdmpk negatif bg instansi yg brsngktn;
a. teguran lisan bagi PNS yg tdk masuk kerja tanpa
5. melaksanakan tugas kedinasan yg dipercayakan kpd
alasan yg sah selama 5 hari kerja;
PNS dgn penuh pengabdian, kesadaran, & tanggung
b. teguran tertulis bagi PNS yg tdk msk kerja tanpa
jawab, apabila pelanggaran berdampak negatif bagi
alasan yg sah slama 6 sampai dgn 10 hari krja; &
instansi yg bersangkutan;
c. pernyataan tdk puas scr tertulis bagi PNS yg tdk
6. menjunjung tinggi kehormatan negara, pmrnth, &
masuk kerja tanpa alasan yg sah selama 11
martabat PNS pelanggaran berdampak negatif bagi
(sebelas) sampai dgn 15 (lima belas) hari kerja;
instansi yg bersangkutan;
d. menggunakan & memelihara brg-brg milik
negara dgn sebaik- baiknya, apabila
pelanggaran berdampak negatif pd unit kerja;

Cie UAS Etika PNS IR


7. mengutamakan kepentingan negara drpd 6. menghalangi berjalannya tugas kedinasan, apabila
kepentingan sendiri, seseorg, &/ golongan, apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi;
plnggaran brdmpk negatif pd instansi yg brsngktn; 7. memberikan dukungan kpd calon Presiden/Wakil
8. memegang rahasia jabatan yg menurut sifatnya / Presiden, DPR, DPD/DPRD dgn cara ikut serta sbg
menurut perintah harus dirahasiakan, apabila pelaksana kampanye, mnjd peserta kampanye dgn
plnggaran brdmpk negatif pd instansi yg brsngktn; menggunakan atribut partai / atribut PNS, sbg
9. bekerja dgn jujur, tertib, cermat, & bersemangat u/ peserta kampanye dgn mengerahkan PNS lain
kepentingan Negara, apabila pelanggaran 8. memberikan dukungan kpd calon Presiden/Wakil
berdampak negatif bagi instansi yg bersangkutan; Presiden dgn cara mengadakan kegiatan yg
10. melaporkan dgn segera kpd atasannya apabila mengarah kpd keberpihakan thdp pasangan calon
mengetahui ada hal yg dpt membahayakan / yg mnjd peserta pemilu sblm, selama, & sesudah
merugikan negara / Pmrnth terutama di bdg masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan,
keamanan, keuangan, & materiil, apbila planggaran himbauan, seruan, / pemberian brg kpd PNS dlm
berdampak negatif pd instansi yg bersangkutan; lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, &
11. masuk kerja & menaati ketentuan jam kerja berupa: msyrkt
a. penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 9. memberikan dukungan kpd calon anggota Dewan
tahun bagi PNS yg tdk masuk kerja tanpa alasan Perwakilan Daerah / calon Kepala Daerah/Wakil
yg sah selama 16 sampai dgn 20 hari kerja; Kepala Daerah dgn cara memberikan surat
b. penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun dukungan disertai foto kopi Kartu Tanda Penduduk
bagi PNS yg tdk masuk kerja tanpa alasan yg sah / Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai
selama 21 sampai dgn 25 hari kerja; & peraturan perUUan
c. penurunan pangkat setingkat lebih rendah 10. memberikan dukungan kpd calon Kepala
selama 1 tahun bagi PNS yg tdk masuk kerja Daerah/Wakil Kepala Daerah dgn cara terlibat dlm
tanpa alasan yg sah selama 26 dgn 30 hari kerja; kegiatan kampanye u/ mendukung calon Kepala
12. mencapai sasaran kerja pegawai yg ditetapkan, Daerah/Wakil Kepala Daerah serta mengadakan
apabila pencapaian sasaran kerja pd akhir tahun kegiatan yg mengarah kpd keberpihakan thdp
hanya mencapai 25% sampai dgn 50% ; pasangan calon yg mnjd peserta pemilu sblm,
13. menggunakan & memelihara brg-brg milik negara selama, & sesudah masa kampanye meliputi
dgn sebaik2nya apabila pelanggaran berdampak pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, / pemberian
negatif pd instansi yg bersangkutan; brg kpd PNS dlm lingkungan unit kerjanya, anggota
14. memberikan pelayanan sebaik2nya kpd msyrkt, keluarga, & msyrkt
sesuai dgn ketentuan peraturan perUUan;
15. membimbing bawahan dlm melaksanakan tugas, 4. Jenis hukuman disiplin berat sbgmana dimaksud pd
apabila pelanggaran dilakukan dgn sengaja; ayat (1) huruf c terdiri dr:
16. memberikan kesempatan kpd bawahan u/ a. pnurunan pangkat stingkat lbh rendah slama 3 thn;
mengembangkan karier, apabila pelanggaran b. pemindahan dlm rangka penurunan jabatan
dilakukan dgn sengaja; & setingkat lebih rendah;
17. menaati peraturan kedinasan yg ditetapkan oleh c. pembebasan dr jabatan;
pejabat yg berwenang, apabila pelanggaran d. pemberhentian dgn hormat tdk atas permintaan
berdampak negatif pd instansi yg bersangkutan. sendiri sbg PNS; &
Hukuman disiplin sedang dijatuhkan bagi pelanggaran e. pemberhentian tdk dgn hormat sbg PNS.
thdp larangan: Hukuman disiplin berat dijatuhkan bagi pelanggaran
1. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, thdp kewajiban:
menyewakan, / meminjamkan brg-brg baik 1. setia & taat sepenuhnya kpd Pancasila & UUD
bergerak / tdk bergerak, dokumen / surat Negara RI Tahun 1945, NKRI, & Pmrnth, apabila
2. berharga milik negara scr tdk sah, apabila plnggaran planggaran brdampak negatif pd pmrnth &/ negara;
berdampak negatif pd instansi yg bersangkutan; 2. menaati segala ketentuan perUUan, apabila
3. melakukan kegiatan bersama dgn atasan, teman plnggaran brdmpk negatif pd pmrnth &/ negara;
sejawat, bawahan, / org lain di dlm maupun di luar 3. melaksanakan tugas kedinasan yg dipercayakan kpd
lingkungan kerjanya dgn tujuan u/ keuntungan PNS dgn penuh pengabdian, kesadaran, & tanggung
pribadi, golongan, / pihak lain, yg scr lgsg / tdk lgsg jawab, apabila pelanggaran berdampak negatif pd
merugikan negara sbgmn apabila planggaran pmrnth &/ negara;
brdampak negatif pd instansi yg bersangkutan; 4. menjunjung tinggi kehormatan negara, pmrnth, &
4. bertindak sewenang2 thdp bawahannya apabila martabat PNS, apabila pelanggaran berdampak
pelanggaran dilakukan dgn sengaja; negatif pd pmrnth &/ negara;
5. melakukan suatu tindakan / tdk melakukan suatu 5. mengutamakan kepentingan negara drpd
tindakan yg dpt menghalangi / mempersulit salah kepentingan sendiri, seseorg, &/ golongan, apabila
satu pihak yg dilayani shg mengakibatkan kerugian planggaran brdampak negatif pd pmrnth &/ negara;
bagi yg dilayani, sesuai dgn ketentuan perUUan;

Cie UAS Etika PNS IR


6. memegang rahasia jabatan yg menurut sifatnya / 7. memberi / menyggupi akan memberi sesuatu kpd
menurut perintah harus dirahasiakan apabila siapapun baik scr lgsg / tdk lgsg & dgn dalih apapun
planggaran brdampak negatif pd pmrnth &/ negara; u/ diangkat dlm jabatan
7. bekerja dgn jujur, tertib, cermat, & bersemangat u/ 8. menerima hadiah / suatu pemberian apa saja dr
kepentingan Negara, apabila pelanggaran siapapun jg yg berhub dgn jabatan &/ pekerjaannya
berdampak negatif pd pmrnth &/ negara; 9. melakukan suatu tindakan / tdk melakukan suatu
8. melaporkan dgn segera kpd atasannya apabila tindakan yg dpt menghalangi / mempersulit salah
mengetahui ada hal yg dpt membahayakan / satu pihak yg dilayani shg mengakibatkan kerugian
merugikan negara / Pmrnth terutama di bdg bagi yg dilayani, sesuai dgn ketentuan perUUan;
keamanan, keuangan, & materiil, apabila 10. menghalangi berjalannya tugas kedinasan, apabila
planggaran brdampak negatif pd pmrnth &/ negara; planggaran brdampak negatif pd pmrnth &/ negara;
9. masuk kerja & menaati ketentuan jam kerja berupa: 11. memberikan dukungan kpd calon Presiden/Wakil
a. penurunan pangkat setingkat lebih rendah Presiden, DPR, DPD/DPRD dgn cara sbg peserta
selama 3 tahun bagi PNS yg tdk masuk kerja kampanye dgn menggunakan fasilitas negara,
tanpa alasan yg sah selama 31 sampai dgn 35 12. memberikan dukungan kpd calon Presiden/Wakil
hari kerja; Presiden dgn cara membuat keputusan &/ tindakan
b. pemindahan dlm rangka penurunan jabatan yg menguntungkan / merugikan salah satu
setingkat lebih rendah bagi PNS yg menduduki pasangan calon selama masa kampanye; &
jabatan struktural / fungsional ttt yg tdk masuk 13. memberikan dukungan kpd calon Kepala
kerja tanpa alasan yg sah selama 36 (tiga puluh Daerah/Wakil Kepala Daerah, dgn cara
enam) sampai dgn 40 hari kerja; menggunakan fasilitas yg terkait dgn jabatan dlm
c. pembebasan dr jabatan bagi PNS yg menduduki kegiatan kampanye &/ membuat keputusan &/
jbatan struktural/fungsional ttt yg tdk msk kerja tindakan yg menguntungkan / merugikan salah satu
tanpa alasan yg sah selama 41 sd 45 hari krja; & pasangan calon selama masa kampanye sbgmana
d. pemberhentian dgn hormat tdk atas dimaksud dlm Pasal 4 angka 15 huruf b & huruf c.
permintaan sendiri / pemberhentian tdk dgn
hormat sbg PNS bagi PNS yg tdk masuk kerja
tanpa alasan yg sah selama 46 hari kerja / lebih;
e. mencapai sasaran kerja pegawai yg ditetapkan, Pertemuan 11
apabila pencapaian sasaran kerja pegawai pd Pencegahan Korupsi
akhir tahun kurang dr 25%;
f. menggunakan & memelihara brg2 milik negara A. Istilah & Definisi Korupsi
dgn sebaik2, apabila pelanggaran berdampak Istilah korupsi berasal dr bhs latin Corruptio, corruptus /
negatif pd pmrnth &/ negara; kata kerjanya Corrumpere; dlm bhs Inggris & Perancis disebut
g. memberikan pelayanan sebaik2nya kpd msyrkt, corruption, dlm bhs Belanda disebut korruptie, yg berubah
sesuai dgn ketentuan perUUan; & mnjd korupsi dlm bhs Indonesia.
h. menaati peraturan kedinasan yg ditetapkan Sejalan dgn tlh diratifikasinya Konvensi PBB Anti Korupsi /
oleh pejabat yg berwenang apabila pelanggaran dikenal dgn United Nation Against Corruption (UNCAC) dgn UU
berdampak negatif pd pmrnth &/ negara. No. 7/2006, pngertian korupsi dperluas lagi & meliputi lingkup:
Hukuman disiplin berat dijatuhkan bagi pelanggaran a. Korupsi adl kejahatan luar biasa (extraordinary crimes),
thdp larangan: karena perbuatan korupsi bukan delik berdiri sendiri, ttpi selalu
1. menyalahgunakan wewenang terkait dgn berbagai perbuatan pidana lain seperti pidana
2. mnjd perantara u/ mendptkan keuntungan pribadi perdagangan anak / manusia (human trafficking), pidana
&/ org lain dgn menggunakan kewenangan org lain narkotika, perdagangan senjata, perjudian, pemalsuan uang,
3. tanpa izin Pmrnth mnjd pegawai / bekerja u/ negara money launder, sulit pembuktiannya dll;
lain &/ lembaga / organisasi internasional b. Korupsi adl kejahatan internasional, international crimes
karena lingkup perbuatan korupsi tdk terbatas pd wilayah negara
4. bekerja pd perusahaan asing, konsultan asing, /
ttt, ttpi meluas & ada hubungan antara perbuatan korupsi pd
lembaga swadaya msyrkt asing
satu Negara dgn Negara lainnya;
5. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan,
c. Korupsi disebut juga organized crimes, karena pembuat &
menyewakan, / meminjamkan brg-brg baik pelaku korupsi sering kali terjalin antara organisasi formal dgn
bergerak / tdk bergerak, dokumen / surat berharga organisasi kejahatan. Mastermindnya sering kali adl pejabat
milik negara scr tdk sah apabila pelanggaran resmi yg terlibat dlm kegiatan illegal lainnya, misalnya dlm kasus
berdampak negatif pd pmrnth &/ negara; perjudian, illegal logging, illegal fishing, human trafficking dsb;
6. melakukan kegiatan bersama dgn atasan, teman d. Korupsi terjadi di segala sektor kehidupan, baik sektor
sejawat, bawahan, / org lain di dlm maupun di luar publik maupun sektor swasta;
lingkungan kerjanya dgn tujuan u/ keuntungan e. Terdpt bbrp perbuatan yg dikriminalisasi seperti, insider
pribadi, golongan, / pihak lain, yg scr lgsg / tdk lgsg trading, trade in influence, kejahatan perpajakan seperti transfer
merugikan negara, apabila pelanggaran berdampak pricing & manipulasi faktur pajak dsb.
negatif pd pmrnth &/ negara;

Cie UAS Etika PNS IR


B. Bentuk & Macam Korupsi pemegang kekuasaan dpt memerintahkan apa saja kpd
 material corruption / korupsi material terkait bawahannya walaupun melanggar hukum.
menggunakan uang scr tdk berhak u/ kepentingan sendiri. 2. Jack Bologne menyebutkan bahwa penyebab korupsi
 political corruption; yaitu korupsi terkait berbagai dirumuskan dgn teori G(reed) O(pportunity), N(eed),
kebijakan, yg kemudian dituangkan dlm bentuk peraturan E(xposure) / disingkat GONE. Greed mrpkn keserakahan dr
shg menimbulkan legislation corruption. Money politic pelaku. Opportunity / kesempatan adl kondisi kurangnya
termasuk bagian dr political corruption yg berujung pd pengawasan, karena system yg jelek / mismanagement, /
korupsi material (memperoleh jabatan dgn membayar dll). disebut juga bad government. Need; Adl kondisi dr pelaku,
 intelectual corruption brupa manipulasi informasi u/ misalkan sangat membutuhkan, shg dia berusaha
mncapai tujuan ttt yg semuanya berdampak merugikan memperoleh sesuatu scr illegal. Exposure; adl kondisi
msyrakat, misalnya mnipulasi oleh pmrnth ttg data statistik. eksternal yg berpengaruh kpd pelaku, misalnya lingkungan
yg hedonistic, tekanan di lingkungan kerja & lain.lain.
C. Lingkup Korupsi 3. Prof Klittgard (Prof. DR Muladi, 2007) menyatakan bahwa
Dilihat dr sifat perbuatannya, scr sosiologis korupsi tdk Corruption timbul karena adanya Monopoly kekuasaan
terbatas pd perbuatan menggunakan uang negara scr tdk sah ditambah Discretion, tdk diimbangi dgn Accountability /
seperti persepsi msyrkt pd umumnya, ttpi prbuatan korupsi (C=M+D-A). Perinsipnya seperti uraian pd butir 1, perlu
adl prilaku yg mnyimpang, sprit: digaris bawahi bahwa discretion adl suatu kewenangan yg
1. Tdk memperhatikan kepentingan umum / kepentingan org melekat pd setiap org / manajer u/ mengambil pilihan dr
lain; contohnya dlm pemberian pelayanan umum kpd bbrp alternatif. Namun discretion yg dilakukan tanpa ada
msyrkt. Siapa yg membayar mendpt prioritas, sdgkan kendali akuntabilitas akan mrpkn sumber korupsi.
mereka yg miskin lebih sering terabaikan.
2. Manipulasi informasi publik; banyak informasi yg Daniel Kaufman et al (World Bank Institution; 2005)
disampaikan publik tdk sesuai dgn keadaan sebenarnya. mencermati praktek Governance di berbagai Negara di dunia
Informasi kpd publik lebih diarahkan u/ menentramkan (termasuk Indonesia) yang diukur dari 6 variabel, dan setiap
msyrkt; contoh kekacauan dlm pemilu, pilkada, berbagai variable diberi nilai dengan skala 0-100. Keenam varaibel tsb:
informasi yg simpang siur (Indonesia tlh swa sembada 1. Voice and Accountability, mengukur kehidupan politik dan
beras, ttpi perlu impor beras) pelaksanaan Hak Asasi Manusia;
3. Melakukan mark up dlm pengadaan brg & jasa; bukan 2. Political Instability, mengukur kehidupan politik, keamanan
rahasia umum, hampir semua pengadaan brg & jasa di termasuk masalah terorisme;
Indonesai di monopoli kelompok ttt & nilai transaksinya tlh 3. Goverment Effectiveness, mengukur kemampuan birokrasi
di mark up hingga lebih dr 40 %). memberikan dengan layanan publik;
4. Mengulur waktu dlm pemberian pelayanan; 4. Regulatory Burden, mengukur berbagai kebijaksanaan
5. Berperilaku boros, tdk efisien, tdk memperhatikan waktu yang market- unfriendly;
shg pelaksanaan tugas berlarut-larut tanpa kepastian; bisa 5. Rule of Law, mengukur tingkat penegakkan hukum;
dilihat sikap perilaku aparatur pmrnthan di seluruh 6. Control of Corruption, mengukur tindakan dlm
Indonesia. Di Kalangan perguruan tinggi juga terjadi, pemberantasan korupsi.
misalnya dosen mengurangi jam kulian, dosen tdk siap &
hanya memberikan diktat , penggangkatan dosen brdsrkn E. Penyebab Korupsi di Indonesia
nepotisme, dosen tdk obyektif dlm memberi nilai ujian dll Korupsi dsbabkan oleh berbagai sebab yg saling berkaitan &
(hasil survai pd Perguruan Tinggi Agama) intinya disebabkan adl brbgai sistem yg jelek, seperti:
6. Menganggap penerimaan uang tanda terima kasih atas 1. Sistem hukum; pembangunan hukum yg cenderung
pelaksanaan kewajiban sbg sesuatu yg wajar, sekalipun pd sektoral shg membuka peluang terjadinya jual beli kasus.
hakekatnya hal itu adl pemerasan pasif, & sbgnya. Korupsi sudah terjadi sejak saat pembuatan di lembaga
Bila dikaitkan dgn kondisi msyrkt di Indonesia, korupsi pd legislatif. Pembangunan hukum lebih condong lebih fokus
hakekatnya adl erosi nilai2 sosial yg brakibat attitude & membela kepentingan kelompok, shg mendorong
behavior msyrkt mngganggap tindakan korupsi adl wajar. terjadinya berbagai korupsi di lingkungan peradilan.
Tiadanya sikap patuh pd hukum.
D. Penyebab Perbuatan Korupsi 2. Sistem politik yg jelek yg lebih mengetengahkan
Bbrp pendpt / teori ttg penyebab korupsi, adl sbg berikut: kepentingan golongan, mnjd kendaraan u/ memperoleh
1. Lord Acton mengatakan Power tend to Corrupt. Kekuasaan kedudukan serta melupakan pendidikan politik bagi
adl sumber perbuatan korupsi, terutama sekali apabila msyrkt. Kondisi tsb memunculkan fenomena money politic
Power (Kekuasaan) tdk diikuti oleh Accountability / (C=P- dlm proses pemilihan wakil rakyat & pejabat eksekutif.
A); artinya dlm suatu pmrnthan yg tdk diikuti system 3. Sistem rekruitmen pegawai yg jelek, yg tdk memberikan
pengawasan, pembagian kekuasaan yg memadai, serta penghargaan pd prestasi sumberdaya manusia, ttpi lebih
tiada akuntabilitas, yg berdampak mismanagement. Sbg mengedepankan sikap nepotisme dlm pemilihan,
contoh, Dosen cukup berkuasa dlm kelas, shg dpt berbuat pengangkatan, penempatan para pegawai / aparatur
apa saja yg memaksa mahasiswa mengikuti perintahnya. pmrnthan. Termasuk dlm hal ini jeleknya sistem
Polisi Lalu Lintas dpt menentukan berapa denda harus penggajian, pengawasan pendidikan aparatur, disamping
dibayar karena punya kekuasaan. Demikian pula tia&ya sistem evaluasi kinerja yg memadai.

Cie UAS Etika PNS IR


4. Sistem sosial yg sangat permisif (tdk berani memberikan 2. Bad system terkait dgn pengawasan di lingkungan
hukuman thdp mereka yg melanggar hukum), tdk a&ya birokrasi tlh memunculkan molekulisasi kekuasaan;
sanksi sosial yg didukung oleh sikap msyrkt yg lebih yaitu unit unit kecil dlm organisasi yg memiliki
mementingkan hak drpd kewajiban. kekuasaan tanpa dpt dikontrol oleh atasannya. Unit
5. Sistem budaya yg berorientasi vertikal, tunduk & patuh pd kecil ini dpt melakukan apa saja yg merugikan msyrkt.
kemauan atasan tanpa memperhatikan apakah printahnya Contohnya pemeriksa pajak, dia dpt memutuskan apa saja
menyalahi hukum / tdk. Hal ini terutama berdampak thdp yg ditemui pd waktu pemeriksaan brlgsg, demikian pula Polisi
perilaku aparatur yg lebih patuh pd kemauan atasan drpd Lalu Lintas, dpt menentukan apa sj pd waktu mlakukan tilang
menjalankan tugas pekerjaannya (termasuk menunggu 3. Bad system & molekulisasi kekuasaan tlh memunculkan
perintah drpd menjalankan SOP yg ada). Sistem budaya yg berbagai peluang bagi aparatur u/ melakukan pungli, yg
jelek termasuk pula tdk bisa memahami pengertian rizki mengakibatkan ekonomi biaya tinggi (high cost
(reward). Setiap pemberian dianggap rizki. Msyrkt negara economic); Ekonomi biaya tinggi pd gilirannya akan
lain, hanya menerima sesuatu karena tlh berbuat sesuatu melemahkan kemampuan bersaing Indonesia
(prestasi); jadi reward diperoleh karena hasil prbuatannya. (competitiveness grrowth) di lingkungan Internasional
Di Indonesia setiap pemberian diangap rizki, walaupun 4. Belum diterapkannya prinsip Good Governance dpt
pemberian tsb brsumber dr perbuatan tdk halal. meningkatkan terjadinya tindak pidana korupsi, yg
disisi lain akan dijadikan alasan oleh negara lain u/
Sebab sebab tersebut diperkuat oleh: menolak ekspor produk Indonesia.
1. Sistem pemerintahan sentralistik dan sngt represif serta 5. Lingkungan korup berdampak berkurangnya
tidak memberikan peluang pd msyrkt u/ mengembangkan kemampuan negara u/ mengumpulkan dana
sanksi sosial; (penerimaan negara) bagi pembangunan yg
2. Sistem pemerintahan yg otoriter, dmn lembaga lembaga mengancam pembangunan infrasruktur, mengancam
kenegaraan yg ada lebih berperan sebagai lembaga pembangunan & supremasi hukum.
legitimasi dari pd menjalankan tugas dan fungsinya; 6. Rendahnya kualitas infrastruktur & kualitas layanan
3. Kesejahteraan aparatur yg rendah yg menimbulkan publik, yg berdampak thdp perlakuan yg tdk adil
dorongan kuat u/ korupsi; tehadap msyrkt yg termarjinalkan.
4. Law enforcement rendah (terkait sikap permisif terhadap 7. Korupsi mengancam sendi-sendi kehidupan demokrasi,
msyrkt terhadap segala sesuatu yg negatif); karena pembangunan yg tdk merata.
5. Kondisi msyrkt yg hedonistik, materialistik dan 8. Korupsi memungkinkan mnjd mata rantai berbagai
menurunnya nilai nilai sosial yg pernah hidup; kejahatan lain, misalnya penyelundupan, perdagangan
6. Income perkapita yg sngt rendah (pnybb korupsi by need). obat narkotik, perdagangan manusia dll,
7. U/ lebih memahami keterkaitan antar sistem yg jelek
sebagai unsur penyebab dapat dilihat dari triangle theory G. Kebijakan di Bidang Pencegahan
Donald Cresey (Examiner Manual:2006); kejahatan, Bbrp kebijakan di bdg pencegahan adl antara lain:
kecurangan/korupsi ditempat kerja dsbbkan oleh tiga hal: 1. Mendorong segenap instansi & msyrkt u/ meningkatkan
a. Exposure / problem yg dihadapai seseorang / pegawai kesadaran anti korupsi & peran sertanya dlm pencegahan
(ada tekanan) yg tidak dapat didiskusikan dengan orang korupsi di lingkungan masing2.
lain, seperti mmpunyai utang dlm jmlh besar, berjudi, pnya 2. Melakukan deteksi u/ mengenali & memprediksi
smpanan, pngruh msyrkt yg brsifat knsumerisme, / mau balas kerawanan korupsi & potensi mslh penyebab korupsi scr
dendam kpd pemilik perusahaan; periodik u/ dsampaikan kpd instansi & msyrkt yg brsngktn.
b. Opportunity / peluang (kesempatan), seperti memiliki 3. Mendorong lembaga & msyrkt u/ mengantisipasi
ketrampilan yg mendukung perbuatan curang, lemahnya kerawanan korupsi (kegiatan pencegahan) & potensi
pngawasan, prosedur yg tidak jelas, tiadanya sanksi yg masalah penyebab korupsi (dgn menangani hulu
memadai atas pelanggaran yg terjadi dsb; permasalahan) di lingkungan masing2.
c. Rasionalisasi; persepsi yg memandang perbuatan curang /
korupsi sebagai suatu perbuatan wajar, sikap permisif msyrkt,
H. Prinsip Good Governance
nampak dari ungkapan:”ya wajar saja pegawai tsb punya
Berikut ini sepuluh prinsip Good Governance, antara lain:
rumah kan sudah sekian tahun bekerja”.
1. Partisipasi.
2. Penegakan hukum.
F. Dampak / Akibat Korupsi
3. Transparansi.
Tlh diuraikan diatas bahwa Indonesia tergolong negara yg
4. Kesetaraan.
tinggi tingkat korupsinya. Korupsi tdk semata2 mengurangi
5. Daya tanggap.
dana yg masuk ke kas negara, ttpi akibat yg ditimbulkan
6. Wawasan ke depan.
sangatlah mengerikan, yaitu:
7. Akuntabilitas.
1. Korupsi di Indonesia tlh terjadi scr sistemik & meluas
8. Pengawasan.
shg tdk saja mrugikan keuangan negara, ttpi mngancam
9. Efesiensi & Efektifitas.
& melanggar hak-hak sosial & ekonomi scr luas, yg
10. Profesionalisme.
brdmpk mningkatnya angka kmiskinan, mnyengsara
kan rakyat, serta mningktnya mslh sosial & kriminalitas

Cie UAS Etika PNS IR


I. Prinsip Anti Korupsi Ada bbrp tindak nyata yg dpt ditempuh dlm memberantas
Prinsip2 anti korupsi terdiri dr transparansi, akuntabilitas, tindak korupsi di Indonesia, antara lain sbg berikut :
kewajaran, aturan main, & kontrol aturan main. Berikut mrpkn a. Upaya pencegahan (preventif).
penjelasan terkait dgn prinsip2 tsb. b. Upaya penindakan (kuratif).
1. Akuntabilitas c. Upaya edukasi msyrkt/mahasiswa.
Akuntabilitas adl prinsip politik yg mngharuskan pejabat instansi d. Upaya edukasi LSM (Lembaga Swadaya Msyrkt).
pmrnthan u/ mmpertanggungjawabkan tindakan mereka kpd e. Faktor-Faktor Keberhasilan Pemberantasan Korupsi
msyrkt (external control). Akuntabilitas juga berarti penggunaan Pemberantasan korupsi dpt lebih baik & berhasil jika didukung
kriteria u/ mengukur kinerja pejabat publik & mekanisme
oleh faktor- faktor di bawah ini yaitu antara lain:
pengawasan u/ menjaga agar standar tercapai. Akuntabilitas
1. Political will;
mengacu pd kesesuaian antara aturan & pelaksanaan kerja.
2. Clean government;
2. Tranparansi
Transparansi mrpkn prinsip yg mengharuskan semua proses
3. Komitmen yg kuat dr Pemimpin & Elit;
kebijakan dilakukan scr terbuka, shg segala bentuk 4. Profesional;
penyimpangan dpt diketahui oleh publik. Transparansi mnjd 5. Dukungan media massa;
pintu masuk sekaligus kontrol bagi seluruh proses dinamika 6. Dukungan msyrkt scr aktif.
struktural kelembagaan. Dlm bentuk yg paling sederhana,
transparansi mengacu pd keterbukaan & kejujuran u/ saling M. Hambatan / Kendala Pencegahan & Pemberantasan Korupsi
menjunjung tinggi kepercayaan (trust). 1. Kurangnya dana yg diinvestasikan pmrnth u/ program
3. Kewajaran pemberantasan korupsi. Hal ini mengindikasikan
Prinsip kewajaran ditujukan u/ mencegah terjadinya manipulasi
rendahnya komitmen pmrnth thdp upaya pemberantasan
(ketdkwajaran) dlm penganggaran, baik dlm bentuk mark up
korupsi & bahwa selama ini pmberantasan korupsi belum
maupun ketdkwajaran lainnya.
mnjd prioritas utama kebijakan pmrnth, yg mencerminkan
4. Aturan main
Aturan main anti korupsi dibuat agar tdk terjadi penyimpangan yg masih lemahnya political will pmrnth bagi upaya
dpt merugikan negara & msyrkt. Aturan main anti korupsi tdk pemberantasan korupsi.
selalu identik dgn UU anti-korupsi, namun bisa berupa UU 2. Kurangnya bantuan yg diberikan oleh negara-negara donor
kebebasan mengakses informasi, UU desentralisasi, UU anti- bagi program pemberantasan korupsi. Minimnya bantuan
monopoli, maupun lainnya yg dpt memudahkan msyrkt luar negeri ini mrpkn cerminan rendahnya tingkat
mengetahui sekaligus mengontrol thdp kinerja & penggunaan kepercayaan negara2 donor thdp komitmen & keseriusan
anggaran negara oleh para pejabat negara. pmerintah di dlm melakukan pmberantasan korupsi.
5. Kontrol Aturan main 3. Kurangnya pengetahuan & pengalaman aparat-aparat
Kontrol aturan main mrpkn upaya agar aturan main yg dibuat
penegak hukum dlm memberantas korupsi. &, berita buruk
betul2 efektif & mngeliminasi semua bntuk korupsi.
yg keempat adl rendahnya insentif & gaji para pejabat
publik. Insentif & gaji yg rendah ini berpotensi mengancam
J. Pendidikan Anti Korupsi
profesionalisme, kapabilitas & independensi hakim
U/ menciptakan sebuah tatanan kehidupan yg bersih,
maupun aparat-aparat penegak hukum lainnya, termasuk
diperlukan sebuah sistem pendidikan anti korupsi yg berisi ttg
dlm konteks pemberantasan tindak pidana korupsi.
sosialisasi bentuk-bentuk korupsi, cara pencegahan &
4. Terjadinya perdebatan tiada henti ttg posisi & kedudukan
pelaporan serta pengawasan thdp tindak pidana korupsi.
hukum dr kebijakan2 publik yg dilaksanakan oleh pejabat.
Pendidikan seperti ini harus ditanamkan scr terpadu mulai dr
5. Peraturan perUUan yg menygkut upaya pemberantasan
pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Pendidikan anti
korupsi mempunyai bbrp kelemahan yg terletak pd
korupsi ini akan brpengaruh pd prkembangan psikologis siswa.
substansi peraturan perUUan, baik dr aspek isi maupun
Setdknya, ada dua tujuan yg ingin dicapai dr pendidikan
aspek teknik pelaksanaannya, shg memungkinkan
anti korupsi ini. Pertama u/ menanamkan semangat anti
terjadinya ketimpangan dlm pemberantasan korupsi.
korupsi pd setiap anak bangsa. Tujuan kedua adl, menyadr
6. Kurangnya kewibawaan pmrnth. Kurangnya kewibawaan
bahwa pemberantasan korupsi bukan hanya tanggung jawab
pmrnth dimana anggota msyrkt bisa brsifat apatis thdp
lembaga penegak hukum seperti KPK, Kepolisian & Kejaksaan
segala anjuran2 & tindakan pmrnth.
agung, melainkan mnjd tanggung jawab setiap anak bangsa.
7. Kurangnya mental pejabat pmrnth. Sesuatu yg tdk bisa
dipungkiri lagi ialah bahwa korupsi dpt merusak mental
K. Pendidikan Anti Korupsi dlm Keluarga
para pejabat pmrnth. Segala sesuatu akan dilihat dr
Pemberantasan korupsi bisa dimulai dr lingkungan yg
kacamata materi saja shg lupa akan tugasnya sbg pejabat
terkecil yaitu rumah kita sendiri. Kenapa harus rumah sendiri
pmrnth.
bukan dr diri sendiri /pun juga lingkungan yg lebih luas lagi.
8. Kurang tegasnya hokum. Bahwa cita-cita terwujudnya
Karena biasanya korupsi terlahir karena didikan dr keluarga
tertib hukum tidak akan dapat dicapai jika korupsi meraja
walaupun kita tdk menyadrnya. Banyak hal yg sebenarnya adl
lela di kalangan penegak hukum, sehingga hokum tidak
korupsi di keluarga kita namun terka&g dia lewat begitu saja
dapat ditegakan terhadap penyelewengan atau pelaku-
karena menganggap itu adl hal wajar. Kenapa wajar karena
pelaku yang merong-rong ketertiban hukum itu.
kebiasaan itu seperti sebuah tradisi yg sulit dihilangkan.

L. Implementasi Pencegahan & Pemberantasan Korupsi dlm


Kehidupan Sehari2

Cie UAS Etika PNS IR


Pertemuan 12 h. mengembangkan pemikiran scr kreatif & inovatif dlm
Jiwa Korps & Kode Etik rangka peningkatan kinerja organisasi;
i. berorientasi pd upaya peningkatan kualias kerja.
A. Pengertian & Pembinaan Jiwa Korps Etika dlm bermsyrkt meliputi:
Sesuai dgn PP RI No. 42/2004 Ttg Pembinaan Jiwa Korps a. mewujudkan pola hidup sederhana;
& Kode EtikPNS Pasal 1 Angka 1 disebutkan bahwa Jiwa Korps b. memberikan pelayanan dgn empati horma t & santun
PNS adl rasa Kesatuan & persatuan, kebersamaan,kerja sama, tanpa pamrih & tanpaunsur pemaksaan;
tanggung jawab, dedikasi, disip lin, kreativitas, kebanggaan & c. memberikan pelayanan scr cepat, tepal, terbuka, & adil
rasamemiliki organisasi PNS dlm NKRI. serta tdk diskriminatif;
Lalu di dlm Pasal 2 disebutkan bahwa Pembinuan jiwa d. tanggap thdp keadaan lingkungan msyrkt;
korps PNS dimaksudkan u/ meningkatkan perjuangan, e. berorientasi kpd peningkatan kesejahteraan msyrkt dlm
pengabdian, kesetiaan & ketaatan PNS kpd negarakesatuan & melaksanakantugas.
Pmrnth RI brdsrkn Pancasila & UU Dasar 1945. Etika thdp diri sendiri meliputi :
Di dlm Pasal 3 disebutkan bahwa: a. jujur & trbuka serta tdk mmberikan informasi yg tdk benar.
Pembinaan jiwa korps PNS bertujuan u/: b. bertindak dgn penuh kesungguhan & ketulusan;
a. karakter/watak, memelihara rasa persatuan & kesatuan c. menghindr konflik kepentingan pribadi, kelompok,
scrkekeluargaan guna mewujudkan kerja sama & maupun golongan;
semangat pengabdian kpdmsyrkt serta meningkatkan d. berinisiatif u/ meningkatkan kualitas pengetahuan,
kemampuan, & keteladanan PNS. kemampuan, keterampilan, &sikap;
b. mendorong etos kerja PNS u/ mewujudkan PNSyg bermutu e. memiliki daya juang yg tinggi;
tinggi & sadar akan tanggung jawabnya sbg unsur f. meme lihara kesehatan jasmani & rohani;
aparaturnegara, & abdi msyrkt; g. menjaga keutuhan & keharmonisan keluarga;
c. menumbuhkan & meningkatkan semangat, kesadaran, & h. berpenampilan sederhana, rapih, & sopan.
wawasan kebangsaanPNS shg dpt menjaga persatuan & Etika thdp sesama PNS:
kesatuan bangsa dlm NKRI. a. saling menghormati sesama warga negara yg memeluk
agama/kepercayaan ygberlainan;
B. Pengertian & Sumber Kode Etik b. meme lihara rasa persatuan & kesatuan sesama PNS;
Sesuai dgn PP RI No. 42/2004 Ttg Pembinaan Jiwa Korps c. saling menghormati antara teman sejawat, scr vertikal
& Kode EtikPNS Pasal 1 Angka 2 Kode Etik PNS adl pedoman maupun horizontal, instansi, maupun antar instansi;
sikap, tingkah laku, & perbuatan PNS di dlm melaksanakan d. menghargai perbedaan pendpt;
tugasnya & pergaulan hidup sehari2. e. menjunjung tinggi harkat & martabat PNS;
Dlm pelaksanaan tugas kedinasan & kehidupan sehari2 f. menjaga & menjalin kerja sama yg kooperatif sesama PNS;
setiap PNS wajib bersikap & brpedoman pd etika dlm g. berhimpun dlm satu wadah Korps Pegawai Republik
bernegara, penyelenggaraan Pmrnthan, brorganisasi, Indonesia yg menjaminterwujudnya solidrtas & soliditas
brmsyrkt, serta thdp diri sendiri & sesama PNS yg diatur PP ini. semua PNS dlmmemperjuangkan hak- haknya.
Etika dlm bernegara meliputi:
a. melaksanakan sepenuhnya Pancasila & UUD 1945; C. Pengertian & Aturan Kode Etik
b. mengangkat harkat & martabat bangsa & negara; Brdsrkn ktentuan kode etik sbgmn diatur dlm PP No. 42/2004:
c. mnjd perekat & pemersatu bangsa dlm NKRI; a. Pejabat Pembina Kepegawaian masing2 instansi
d. menaati semua peraturan perUUan yg berlaku dlm menetapkan kode etikinstansi;
melaksanakan tugas; b. Organisasi Profesi di lingkungan PNS menetapkan kode
e. akuntabel dlm melaksanakan tugas penyelenggaraan etiknya masing2.
pmrnthan yg bersih &berwibawa; Kode etik ditetapkan brdsrkn karakteristik masing2 instansi &
f. tanggap, terbuka, jujur, & akurat, serta tepat waktu dlm organisasi profesi.
melaksanakan setiapkebijakan & program Pemer intah; Penegakan Kode Etik :
g. menggunakan/memanfaatkan semua sumber daya Negara 1) PNS mlakukan plnggaran Kode Etik dkenakan sanksi moral
scr efisien & efektif; 2) Sanksi moral dibuat scr tertulis &dinyatakan oleh Pejabat
h. tdk memberikan kesaksian palsu/keterangan yg tdk benar. Pembina Kepegawaian.
Etika dlm berorganisasi adl: 3) Sanksi moral berupa:
a. mlaksanakan tugas & wwenang sesuai ketentuan yg brlaku a. pernyataan scr tertutup; /
b. menjaga informasi yg bersitat rahasia; b. pernyataan scr terbuka.
c. melaksanakan setiap kebijakan yg ditetapkan oleh pejabat 4) Dlm Pemberian sanksi moral harusdisebutkan jenis
yg berwenang; pelanggaran kode etik yg dilakukan oleh PNS.
d. membangun etos kerja u/ mningkatkan kinerja organisasi; 5) Pejabat sbgmana dimaksud dlm ayat (2) dpt
e. menjalin kerja sama scr kooperatif dgn unit kerja lain yg mendelegasikan wewenangnyasbgmana dimaksud dlm
terkait dlmrangka pencapaian tujuan; ayat (3) kpd pejabat lain di lingkungannyasekurang-
f. memiliki kompetensi dlm pe laksanaan tugas; kurangnya pejabat struktural eselon IV.
g. patuh & taat thdp standar operasional & tata kerja;

Cie UAS Etika PNS IR


Pertemuan 13 kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan msyrkt, arsip,
Kode Etik & Nilai KemenKeu & dokumentasi KemenKeu;
d. pembinaan & penataan organisasi & tata laksana;
A. Pengertian, Tugas, & Tanggung Jawab KemenKeu e. koordinasi & penyusunan peraturan perUUan serta
1. Pengertian pelaksanaan advokasi hukum;
KemenKeu RI adl kementerian negara di lingkungan f. penyelenggaraan pengelolaan brg milik/kekayaan
Pmrnth Indonesia yg membidangi urusan keuangan & negara & layanan pengadaan brg/jasa; &
kekayaan negara, KemenKeu berkedudukan di bawah & g. pelaksanaan fungsi lain yg diberikan oleh Menteri.
bertanggungjawab kpd Presiden. KemenKeu dipimpin oleh
seorg Menkeu yg sjk tgl 27 Juli 2016 dijabat o/ Sri Mulyani 2. Direktorat Jenderal Anggaran
KemenKeu mempunyai motto Nagara dana Rakça yg Tugas
berarti Penjaga Keuangan Negara terletak di Jalan Dr. Menyelenggarakan perumusan & pelaksanaan kebijakan di
Wahidin No. 1 & Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4, bdg penganggaran sesuai dgn ketentuan perUUan.
Jakarta Pusat. Keduanya mrpkn kompleks yg terdiri dr Fungsi
bbrp gedung yg letaknya saling berseberangan. a. perumusan kebijakan di bdg penyusunan anggaran
Kebanyakan instansi setingkat eselon I di bawah pendptan negara, anggaran belanja negara, anggaran
KemenKeu bertempat di lokasi ini. Instansi eselon I di pembiayaan, standar biaya, & PNBP (…);
bawah KemenKeu yg tdk berkantor pusat di dlm komplek b. pelaksanaan kebijakan di bdg …
tsb antara lain DJP, DJBC, & BPPK. c. pnyusunan norma, stndar, prosedur, & kriteria di bdg…
d. pemberian bimbingan teknis & supervisi di bdg …
2. Tugas & Tanggung Jawab e. plaksanaan pmantauan, evaluasi, & pelaporan di bdg …
Menurut PP No. 28/2015, KemenKeu mempunyai tugas f. pelaksanaan administrasi DJA; &
menyelenggarakan urusan pmrnthan di bidang keuangan g. pelaksanaan fungsi lain yg diberikan oleh Menteri.
negara u/ membantu Presiden dlm menyelenggarakan
pmrnthan negara. Dlm melaksanakan tugas, KemenKeu 3. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan
menyelenggarakan fungsi: Tugas
1. perumusan, penetapan, & pelaksanaan kebijakan di Menyelenggarakan perumusan & pelaksanaan kebijakan di
bdg penganggaran, pajak, kepabeanan & cukai, bidang alokasi & pengelolaan dana perimbangan &
perbendaharaan, kekayaan negara, perimbangan transfer ke daerah lainnya, & pajak daerah & retribusi
keuangan, & pengelolaan pembiayaan & risiko; daerah sesuai dgn ketentuan peraturan perUUan.
2. perumusan, penetapan, & pemberian rekomendasi Fungsi
kebijakan fiskal & sektor keuangan; a. perumusan kebijakan di bdg alokasi & pngelolaan dana
3. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, & perimbangan & transfer ke daerah lainnya, & PDRD;
pemberian dukungan administrasi kpd seluruh unsur b. plaksanaan kebijakan di bdg…
organisasi di lingkungan KemenKeu; c. pnyusunan norma, stndar, prsedur, & kriteria di bdg …;
4. pengelolaan brg milik/kekayaan negara yg mnjd d. pemberian bimbingan teknis & supervisi di bdg…;
tanggung jawab KemenKeu; e. plaksanaan pmantauan, evaluasi, & pelaporan di bdg …;
5. pengawasan plaksanaan tugas di lngkngan KemenKeu; f. pelaksanaan administrasi DJPK; &
6. pelaksanaan bimbingan teknis & supervisi atas g. pelaksanaan fungsi lain yg diberikan oleh Menteri.
pelaksanaan urusan KemenKeu di daerah;
7. pelaksanaan kegiatan teknis dr pusat sampai ke daerah; 4. Direktorat Jenderal Pajak
8. pelaksanaan pendidikan, pelatihan, & sertifikasi Tugas
kompetensi di bidang keuangan negara; & Menyelenggarakan perumusan & pelaksanaan kebijakan di
9. pelaksanaan dukungan yg bersifat substantif kpd bdg pajak sesuai dgn ketentuan peraturan perUUan.
seluruh unsur organisasi di lingkungan KemenKeu. Fungsi
a. perumusan kebijakan di bdg perpajakan;
B. Tugas Pokok & Fungsi Eselon I KemenKeu b. pelaksanaan kebijakan di bdg…
Dasar hukum: Perpres No 28/2015 Ttg KemenKeu. c. pnyusunan norma, stndar, prosedur, & kriteria di bdg…
1. Sekretariat Jenderal d. pmberian bmbingan tknis & supervisi di bdg…
Tugas e. plaksanaan pmantauan, evaluasi, & pelaporan di bdg…
Menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pajak; &
pembinaan, & pemberian dukungan administrasi kpd g. pelaksanaan fungsi lain yg diberikan oleh Menteri.
seluruh unsur organisasi di lingkungan KemenKeu.
Fungsi 5. Direktorat Jenderal Bea & Cukai
a. koordinasi kegiatan KemenKeu; Tugas
b. koordinasi & penyusunan rencana, program, & Menyelenggarakan perumusan & pelaksanaan kebijakan di
anggaran KemenKeu; bdg pengawasan, penegakan hukum, pelayanan &
c. pembinaan & pemberian dukungan administrasi yg optimalisasi penerimaan negara di bdg kepabeanan &
meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, cukai sesuai dgn ketentuan peraturan perUUan.

Cie UAS Etika PNS IR


Fungsi c. pnyusunan norma, stndar, prosedur, & kriteria di bdg…;
a. perumusan kebijakan di bdg pengawasan, penegakan d. pemberian bimbingan teknis & supervisi di bdg …;
hukum, pelayanan & optimalisasi penerimaan negara e. plaksanaan pmantauan, evaluasi, & pelaporan di bdg…;
di bdg BC; f. pelaksanaan administrasi DJKN; &
b. pelaksanaan kebijakan di bdg … g. pelaksanaan fungsi lain yg diberikan oleh Menteri.
c. pnyusunan norma, stndar, prosedur, & kriteria di bdg…
d. pemberian bimbingan teknis & supervisi di bdg … 9. Inspektorat Jenderal
e. plaksanaan pmantauan, evaluasi, & pelaporan di bdg... Tugas
f. pelaksanaan administrasi DJBC; & Mnyelenggarakan pengawasan internal atas pelaksanaan
g. pelaksanaan fungsi lain yg diberikan oleh Menteri. tugas di lingkungan KemenKeu sesuai dgn ketentuan
peraturan perUUan.
6. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan & Risiko Fungsi
Tugas a. penyusunan kebijakan teknis pengawasan internal atas
Menyelenggarakan perumusan & pelaksanaan kebijakan di pelaksanaan tugas di lingkungan KemenKeu;
bdg pengelolaan pinjaman, hibah, surat berharga negara, b. pelaksanaan pengawasan internal atas pelaksanaan
& risiko keuangan sesuai dgn ketentuan perUUan. tugas di lingkungan KemenKeu thdp kinerja &
Fungsi keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, &
a. perumusan kebijakan di bdg pengelolaan pinjaman, kegiatan pengawasan lainnya;
hibah, surat berharga negara, dukungan pembiayaan & c. plaksanaan pengawasan u/ tujuan ttt atas penugasan
penjaminan pembangunan, & risiko keuangan; Menteri;
b. pelaksanaan kebijakan di bdg …; d. penyusunan laporan hasil pengawasan atas
c. pnyusunan norma, stndar, prosedur, & kriteria di bdg…; pelaksanaan tugas di lingkungan KemenKeu; &
d. pemberian bimbingan teknis & supervisi di bdg…; e. pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal.
e. plaksanaan pmantauan, evaluasi, & pelaporan di bdg …;
f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal 10. Badan Kebijakan Fiskal
Pengelolaan Pembiayaan & Risiko; & Tugas
g. pelaksanaan fungsi lain yg diberikan oleh Menteri. Menyelenggarakan perumusan, penetapan, & pemberian
rekomendasi kebijakan fiskal & sektor keuangan sesuai dgn
7. Direktorat Jenderal Perbendaharaan ketentuan peraturan perUUan.
Tugas Fungsi
Menyelenggarakan perumusan & pelaksanaan kebijakan di a. penyusunan kebijakan teknis, rencana & program
bdg pelaksanaan anggaran, pengelolaan kas & investasi, analisis & perumusan rekomendasi kebijakan fiskal &
pembinaan pengelolaan keuangan Ba& Layanan Umum, & sektor keuangan serta kerja sama ekonomi &
akuntansi & pelaporan keuangan pmrnth sesuai dgn keuangan internasional;
ketentuan peraturan perUUan. b. pelaksanaan analisis & perumusan rekomendasi
Fungsi kebijakan fiskal & sektor keuangan;
a. perumusan kebijakan di bdg pelaksanaan anggaran, c. pelaksanaan kerja sama ekonomi & keuangan
pengelolaan kas & investasi, pembinaan pengelolaan internasional;
keuangan Badan Layanan Umum, serta akuntansi & d. pelaksanaan pemantauan & evaluasi kebijakan fiskal &
pelaporan keuangan pmrnth; sektor keuangan serta kerja sama ekonomi & keuangan
b. pelaksanaan kebijakan di bdg…; internasional;
c. pnyusunan norma, stndar, prsedur, & kriteria di bdg …; e. pelaksanaan administrasi Ba& Kebijakan Fiskal; &
d. pemberian bimbingan teknis & supervisi di bdg …; f. pelaksanaan fungsi lain yg diberikan oleh Menteri
e. plaksanaan pmantauan, evaluasi, & pelaporan di bdg…;
f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal 11. Badan Pendidikan & Pelatihan Keuangan
Perbendaharaan; & Tugas
g. pelaksanaan fungsi lain yg diberikan oleh Menteri. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan & sertifikasi
kompetensi di bdg keuangan negara sesuai dgn ketentuan
8. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara peraturan perUUan.
Tugas Fungsi
Menyelenggarakan perumusan & pelaksanaan kebijakan di a. penyusunan kebijakan teknis, rencana & program
bdg brg milik negara, kekayaan negara dipisahkan, pendidikan, pelatihan & sertifikasi kompetensi di bdg
kekayaan negara lain2, penilaian, piutang negara, & lelang keuangan negara;
sesuai dgn ketentuan peraturan UUan. b. pelaksanaan…;
Fungsi c. pemantauan, evaluasi & pelaporan pelaksanaan …;
a. perumusan kebijakan di bdg brg milik negara, kekayaan d. pelaksanaan administrasi BPPK; &
negara dipisahkan, kekayaan negara lain2, penilaian, e. pelaksanaan fungsi lain yg diberikan oleh Menteri.
piutang negara, & lelang;
b. pelaksanaan kebijakan di bdg…;

Cie UAS Etika PNS IR


C. Aturan Kode Etik KemenKeu Sinergi yg kerap kali bisa dikatakan dgn kerja sama yg scr
Bergulirnya Reformasi Birokrasi KemenKeu selain umum dpt kita artikan dgn kumpulan individu/ organisasi yg
meningkatkan pelayanan kpd msyrkt & stakeholder, jg bkrja sama u/ mencapai suatu tujuan. Perilaku Utama Sinergi:
diharapkan dpt meningkatkan disiplin PNS KemenKeu. 1. MemiIiki sangka baik, saling percaya, & menghormati
Peningkatan disiplin pegawai sbnrnya tlh diatur diantaranya 2. Menemukan & melaksanakan solusi terbaik.
oleh PP No. 30/ 1980 ttg Peraturan Disiplin PNS, KMK No.
15/KMK.01/UP.6/1985 Ttg Ketentuan Penegakkan Disiplin Pelayanan adl perihal / cara melayani, servis / jasa &
Kerja Dlm Hubungan Pemberian Tunjangan Khusus Pembinaan kemudahan yg diberikan sehubungan dgn jual beli brg / jasa.
Keuangan Negara Kpd Pegawai Dlm Lingkungan KemenKeu Dlm hal ini DJP tlh melakukan peningkatan pelayanan sejak
Republik Indonesia, & SE Sekjen No. SE-99/SJ/2000 Ttg tahun 2001 sampai saat sekarang ini, salah satu program yg tlh
Penegakkan Disiplin Kerja Dlm Hub Pemberian Tunjangan dijalankan adl pelayanan prima di dlm penerapannya DJP
Khusus Pembinaan Keuangan Negara. Dlm kerangka menyusun SOP layanan unggulan perpajakan guna mmberikan
penegakan disiplin trdpt pula PMK No. 71/PMK.01/2007. U/ kepastian pelayanan antara lain thdp proses, jangka waktu
lebih meningkatkan, mengaplikasikan, & menegakkan disiplin penyelesaian, biaya atas jasa pelayanan & persyaratan
dlm kinerja keseharian pegawai di KemenKeu diterbitkan PMK administrasi. Layanan unggulan perpajakan tsb terdiri dr 16
No. 29/PMK.01/2007. PMK tsb mewajibkan setiap unit Eselon jenis layanan yg salah satunya adl pendaftaran NPWP dgn
I KemenKeu menyusun kode etik PNS yg disesuaikan dgn jangka waktu hanya 1 hari & pelayanan tsb tdk dipungut biaya.
karakteristik masing2 unit. DJP juga tlh membuat tempat pelayanan terpadu yaitu tempat
pelayanan perpajakan yg terintegritas dgn sistem yg melekat
D. Implementasi Nilai-Nilai KemenKeu pd KPP dlm memberikan pelayanan perpajakan seperti
Implementasi dr nilai-nilai KemenKeu disini banyak yg pemberian informasi perpajakan, penerimaan surat-surat
kita lihat dr sudut pandang Direktorat Jenderal Pajak. permohonan WP, SPT masa PPh & PPN, pembuatan NPWP,
Integritas adl harga mati, yaitu menjalankan tugas & pelayanan PBB & pelayanan lainnya. Petugas pelayanan
pekerjaan dgn selalu memegang teguh kode etik & prinsip2 diharapkan juga u/ memberikan kesopanan, keramahan,
moral. Dr pengertian tsb lebih diarahkan kpd prinsip2 kenyamanan & memberikan pelayanan dgn ikhlas. Dgn
moralnya karena apabila prinsip moral (akhlak) tlh terbentuk terlaksananya semua pelayanan tsb maka akan memberikan
dgn baik maka integritas akan terbentuk dgn sendirinya. kepuasaan thdp WP shg dpt meningkatkan produksi
Integritas dpt dilihat dr perilaku-perilaku utama seperti jujur, perusahaan mereka & pajak pun yg akan diterima bertambah.
tulus, terpercaya, berpikir & berucap serta bertingkah laku Perilaku Utama Pelayanan:
terpuji, berkomitmen, konsisten & terakhir brtanggungjawab. 1. Melayani dgn brorientasi pd kpuasan pmangku kpentingan
Semakin tinggi integritas seseorg maka tinggi pula nilai seseorg 2. Bersikap proaktif & cepat tanggap
tsb dihadapan Tuhan maupun manusia, selalu berbuat
kebaikan, dimana kebaikan itu akan tercapai apabila memiliki Kesempurnaan yg mrpkn perwujudan dr semua nilai
moral (akhlak) yg baik & dgn semakin baiknya moral seseorg terdahulu, apabila nilai2 terdahulu tlh dijalankan sbgmana
maka semakin tinggi pula integritasnya. Kasus2 yg menimpa mestinya maka tdk ada yg tdk mungkin nilai yg terakhir ini dpt
disebabkan karena rendahnya integritas, bukan dr sistem dicapai. Kesempurnaan hanyalah milik Sang Pencipta tapi tdk
perpajakan DJP yg lemah. menutup kemungkinan kita berusaha u/ mnjd sempurna dlm
artian semua yg kita kerjakan dpt terlaksana dgn baik. Perilaku
Profesionalisme adl nilai yg kedua & dpt didefinisikan dgn Utama Kesempurnaan:
memiliki kompetensi, kewenangan serta norma2, profesi etika 1. Melakukan perbaikan terus menerus
& sosial. Dr pengertian tsb terdpt kata etika sbgmana yg tlh 2. Mengembangkan inovasi & kreativitas
kita ketahui bersama bahwa etika itu juga mrpkn dr cerminan
dr moral, jadi kembali lagi ke integritas. Seseorg dpt dikatakan
profesional apabila ia mampu menguasai pekerjaannya, ia
tahu apa yg harus dikerjakan, bgmn cara mengerjakannya, Pertemuan 14-15
bgmn memecahkan persoalan, bgmn pekerjaan itu dpt Kode Etik & Nilai2 pd Unit Eselon I KemenKeu
terselesaikan tepat waktu, & bgmn hasil dr pekerjaannya tsb.
Seseorg yg profesional di bdg teknologi & informasi dia akan A. Kode Etik DJP, DJKN, Setjen, & Itjen
mngerti seluk beluk dr tknologi tsb, bgmn cara mngmbangkan 1. Kode Etik DJP
teknologi & cara mengatasi persoalan2 bahkan dia mampu Diatur PMK No. 1/PMK.3/2007 Ttg Kode Etik Pegawai DJP.
menciptakan penemuan-penemuan baru di bdg teknologi. Pasal 3 :
Bekerja disiplin, dgn sungguh2 (kerja keras) juga mrpkn ciri dr Setiap Pegawai mempunyai kewajiban u/ :
seorg profesional, dia akan bekerja dgn ikhlas & sepenuh hati, 1. menghormati agama, kepercayaan, budaya, & adat
memberikan segala daya upaya & kekuatan serta memberikan istiadat org lain;
yg terbaik dr pekerjaannya. Perilaku Utama Profesionalisme: 2. bekerja scr profesional, transparan, & akuntabel;
1. Memiliki keahlian & pengetahuan yg luas 3. mengamankan data & / informasi yg dimiliki DJP;
2. Bekerja dgn hati 4. memberikan pelayanan kpd WP, sesama Pegawai, /
pihak lain dlm pelaksanaan tugas dgn sebaik2nya;
5. mentaati perintah kedinasan;

Cie UAS Etika PNS IR


6. bertanggung jawab dlm penggunaan brg iventaris milik Larangan PNS, antara lain (Pasal 4):
Direktorat Jenderal Pajak; 1) Menyalahgunakan wewenang;
7. mentaati ketentuan jam kerja & tata tertib kantor; 2) Mnjd perantara u/ mendptkan keuntungan pribadi &/
8. mnjd panutan yg baik bagi msyrkt dlm memenuhi org lain dgn menggunakan kewenangan org lain;
kewajiban perpajakan; 3) Tanpa izin Pmrnth mnjd pegawai / bekerja u/ negara
9. bersikap, berpenampilan, & bertutur kata scr sopan. lain &/ lembaga / organisasi internasional;
4) Bekerja pd perusahaan asing, konsultan asing, /
Setiap Pegawai dilarang : (Pasal 4) lembaga swadaya msyrkt asing;
1. bersikap diskriminatif dlm melaksanakan tugas; 5) Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan,
2. mnjd anggota / simpatisan aktif partai politik; menyewakan, / meminjamkan brg-brg baik bergerak /
3. menyalahgunakan kewenangan jabatan baik lgsg tdk bergerak, dokumen / surat berharga milik negara
maupun tdk lgsg; scr tdk sah;
4. menyalahgunakan fasilitas kantor; 6) Melakukan kegiatan bersama dgn atasan, teman
5. menerima segala pemberian dlm bentuk apapun, baik sejawat, bawahan, / org lain di dlm maupun di luar
lgsg maupun tdk lgsg, dr Wajib Pajak, sesama Pegawai, lingkungan kerjanya dgn tujuan u/ keuntungan pribadi,
/ pihak lain, yg menyebabkan Pegawai yg menerima, golongan, / pihak lain yg scr lgsg / tdk lgsg merugikan
patut diduga memiliki kewajiban yg berkaitan dgn negara;
jabatan / pekerjaannya; 7) Memberi / menyggupi akan memberi sesuatu kpd
6. menyalahgunakan data & / informasi perpajakan; siapapun baik scr lgsg / tdk lgsg & dgn dalih apapun u/
7. melakukan perbuatan yg patut diduga dpt diangkat dlm jabatan;
mengakibatkan gangguan, kerusakan & / perubahan 8) Menerima hadiah / suatu pemberian apa saja dr
data pd sistem informasi milik DJP; siapapun juga yg berhubungan dgn jabatan &/
8. melakukan perbuatan tdk terpuji yg berttgan dgn pekerjaannya;
norma ksusilaan & dpt mrusak citra serta mrtabat DJP. 9) Bertindak sewenang2 thdp bawahannya;
10) Melakukan suatu tindakan / tdk melakukan suatu
2. Kode Etik DJKN tindakan yg dpt mnghalangi / mmpersulit slh satu pihak
Kewajiban, antara lain (Pasal 3): yg dlayani shg mngakibatkan krugian bg yg dilayani;
1. Mengucapkan sumpah/janji PNS; 11) Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
2. Mengucapkan sumpah/janji jabatan; 12) Memberikan dukungan kpd Capres/Cawapres, DPR,
3. Setia & taat sepenuhnya kpd Pancasila, UU Dasar DPD / DPRD dgn cara ikut serta sbg pelaksana
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRIa, & kampanye, mnjd peserta kampanye dgn menggunakan
Pmrnth; atribut partai, sbg peserta kampanye dgn mengerahkan
4. Menaati segala ketentuan perUUan; PNS lain; &/ menggunakan fasilitas negara;
5. Melaksanakan tugas kdinasan yg dpercayakan kpd PNS 13) Memberikan dukungan kpd Capres/Cawapres dgn
dgn penuh pengabdian, kesadaran, & tanggung jawab; cara: membuat keputusan &/ tindakan yg
6. Menjunjung tinggi kehormatan negara, pmrnth & menguntungkan / merugikan salah satu pasangan
martabat PNS; calon selama masa kampanye; &/ mengadakan
7. Mengutamakan kepentingan negara drpd kepentingan kegiatan yg mengarah kpd keberpihakan thdp
sendiri, seseorg &/ golongan; pasangan calon yg mnjd peserta pemilu sblm, selama,
8. Memegang rahasia jabatan yg menurut sifatnya / & sesudah masa kampanye meliputi pertemuan,
menurut perintah harus dirahasiakan; ajakan, himbauan, / pemberian brg kpd PNS dlm
9. Bekerja dgn jujur, tertib, cermat & bersemangat u/ lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga & msyrkt;
kepentingan negara; 14) Memberikan dukungan kpd calon anggota DPD / calon
10. Masuk kerja & menaati ketentuan jam kerja; Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dgn cara
11. Mencapai sasaran kerja pegawai yg ditetapkan; memberikan surat dukungan disertai fotokopi KTP
12. Melaporkan dgn segera kpd atasannya apabila sesuai peraturan perUUan; &
mengetahui ada hal yg dpt membahayakan negara / 15) Memberikan dukungan kpd calon Kepala Daerah/Wakil
merugikan negara / Pmrnth terutama di bdg Kepala Daerah dgn cara: terlibat dlm kegiatan
keamanan, keuangan & materiil; kampanye u/ mendukung calon Kepala Daerah/Wakil
13. Menggunakan & memelihara brg2 milik negara dgn Kepala Daerah; Menggunakan fasilitas yg terkait dgn
sebaik2nya; jabatan dlm kegiatan kampanye; membuat keputusan
14. Memberikan pelayanan sebaik2nya kpd msyrkt; &/ tindakan yg menguntungkan / merugikan salah satu
15. Membimbing bawahan dlm melaksanakan tugas; pasangan calon selama masa kampanye; &/
16. Memberikan kesempatan kpd bawahan u/ mengadakan kegiatan yg mengarah kpd keberpihakan
mengembangkan karier; & thdp pasangan calon yg mnjd peserta pemilu sblm,
17. Menaati peraturan kedinasan yg ditetapkan oleh selama, & sesudah masa kampanye meliputi
pejabat yg berwenang. pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, / pemberian
brg kpd PNS dlm lingkungan unit kerjanya, anggota
keluarga & msyrkt.

Cie UAS Etika PNS IR


3. Kode Etik Setjen d. Etika thdp diri sendiri
Diatur dlm Keputusan Sekjen No. Kep- 291/SJ/2013Ttg  berpenampilan sederhana, rapi & sopan
Kode Etik PNS di Lingkungan Sekretariat Jenderal.  mengenakan tanda pengenal PNS
Pelaksanaan Kode Etik disusun brdsrkn Etika PNS yg berisi  menerima kritik & saran yg membangun
kewajiban & larangan sbg berikut :  dilarang mengakses, mengunduh, & mengunggah &
a. Etika dlm bernegara menyebarkan materi internet yg berttgan dgn
 melaksanakan sepenuhnya Pancasila & UU Dasar norma kesusilaan & peraturan perUUan yg berlaku
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 e. Etika thdp sesama PNS
 mengangkat harkat & martabat bangsa & negara  saling menghormati & menghargai antar sesama
serta menjunjung tinggi hukum, keadilan & tanpa meman&g perbedaan agama, kepercayaan,
kebenaran budaya & adat istiadat
 mnjd perekat & pemersatu bangsa dlm NKRIa  tdk menerima, menawarkan, / menjanjikan u/
 bersikap jujur, tulus, dpt dipercaya, bertindak memberi / menerima hadiah / imbalan dr PNS yg
transparan, konsisten, & tdk melakukan hal-hal scr lgsg maupun tdk lgsg menyebabkan PNS dlm
tercela serta bertanggung jawab atas hasil kerja & pelaksanaan tugasnya berttgan dgn kewajibannya
bersikap objektif  bersikap ramah & santun
 menghormati & menghargai hak atas kekayaan  bersikap toleransi, tenggang rasa, simpati & empati
intelektual thdp keadaan rekan kerja, termasuk dlm
 memberikan pelayanan tanpa membeda2kan unit menjalankan ibadah sesuai dgn agama &
kerja, agama, kepercayaan, suku, keturunan, kepercayaan
kedudukan, & keyakinannya  menyampaikan kritik yg bersifat membangun
 memelihara, melindungi, & mengamankan brg  tdk melakukan tindakan asusila
inventaris yg mnjd tanggung jawabnya  tdk menyebarkan fitnah
 hemat dlm penggunaan sarana & prasarana kantor f. Etika thdp pihak eksternal
 tdk mnggunakan fasilitas kntor u/ kpntingan pribadi  tdk menemui mitra kerja saat berada di luar kantor,
b. Etika dlm berorganisasi kecuali dgn penugasan
Etika dlm berorganisasi mrpkn etika PNS dlm  menerima pihak lain hanya dlm jam istirahat &/ di
berhubungan dgn unit lain guna kepentingan luar jam kerja
Sekretariat Jenderal pd khususnya, & KemenKeu pd  memberikan pelayanan optimal & adil
umumnya, dgn indikator perilaku :  tdk menerima, menawarkan / menjanjikan u/
 menjaga nama baik & citra Sekretariat Jenderal memberi / menerima hadiah / imbalan dr mitra
 memelihara keutuhan, kekompakan PNS antar unit kerja & pihak lain yg scr lgsg maupun tdk lgsg
eselon II menyebabkan PNS dlm pelaksanaan tugasnya
 membangun etos kerja u/ meningkatkan kinerja melanggar kode etik
organisasi  tdk memberikan data, informasi &/ dokumen
 membangun koordinasi & komunikasi yg efektif rahasia kpd pihak eksternal, kecuali diperbolehkan
 menyampaikan informasi yg benar brdsrkn ketentuan perUUan yg berlaku
 tdk memberikan data & dokumen kerja lainnya kpd  tdk menemui pemohon pd Sekretariat Pengadilan
pihak lain yg menurut sifatnya harus dirahasiakan, Pajak baik di dlm ruang kerja & di luar kerja kecuali
kecuali ditentukan lain oleh peraturan perUUan pd saat penandatanganan akta Peninjauan Kembali
 menyelesaikan pekerjaan/penugasan dgn baik &  tdk saling mempengaruhi baik lgsg maupun tdk lgsg
benar scr efektif & efisien tanpa pamrih & dgn u/ mencegah & menghidnari terjadinya persaingan
penuh tanggung jawab tdk sehat
 disiplin waktu terkait pemanfaatan waktu bekerja,
waktu istirahat & waktu pulang 4. Kode Etik Itjen
 memberikan kesempatan yg sama kpd PNS dlm Diatur dlm Peraturan Inspektur Jenderal No. Per- 03
menjalankan tugas & berkarir /IJ/2011 Panduan Pelaksanaan Kode Etik Pegawai Itjen.
 melaporkan kpd atasan jika berada dlm situasi KEWAJIBAN
konflik kepentingan dlm melaksanakan tugas Pegawai wajib:
 menjaga keselamatan diri & rekan kerja di a. Mnghormati agama & kepercayaan, dilakukan dgn:
lingkungan kantor 1) Memberi kesempatan menunaikan ibadah sholat
c. Etika thdp lingkungan walaupun pd saat rapat kerja
 menjaga kebersihan & kenyamanan serta tdk 2) Membatasi pelaksanaan kegiatan kedinasan pd hari
merokok di lingkungan kantor Sabtu & Minggu
 ikut serta menjaga keamanan 3) Tdk menghina agama & kpercayaan ttt
 menumbuhkan sikap peduli thdp lingkungan hidup 4) Memprioritaskan pemberian cuti pd hari besar
 tdk membuat kegaduhan agama sesuai agama & kepercayaan masing2

Cie UAS Etika PNS IR


5) Tdk mmaksa/mmbujuk org lain yg tlh mmiliki agama sesudah) dlm hal terdpt kepentingan pribadi yg bersifat
/kepercayaan u/ mengikuti agamanya. mendesak pd hari kerja & jam kerja.
b. Bersikap, berpenampilan, & bertutur kata scr sopan& h. Menggalang kerja sama yg sehat dgn sesama pegawai
santun, dgn cara: Inspektorat Jenderal, dgn cara:
1) Saling mnyapa & mmbalas stiap sapaan yg diterima 1) Memberi kesempatan pegawai lain u/ mengemukakan
2) Menggunakan kata2 yg bersifat positif, tdk pendpt
mengumpat, & mengindahkan etika komunikasi 2) Memperhatikan pendpt pegawai lain
3) Selalu berpakaian rapi & sopan 3) Menghargai & mematuhi kesepakatan yg tlh dibuat
4) Memakai alas kaki sepatu di lingkungan kantor pd 4) Bersedia bekerja sama dgn sesama pegawai baik di dlm
saat bekerja maupun di luar tim
5) Memakai pakaian tidal< ketat / pakaian bukan 5) Membagi pengalaman kerja dgn pegawai lain
berbahan jeans di lingkungan kantor pd jam kerja 6) Memberikan kritik & sman yg membangun kpd
6) Tdk memakai rak mini / rok berbelahan tinggi di sesama pegawai
lingkungan kantor pd jam kerja i. Mengidentifikasi setiap potensi benturan kepentingan yg
7) Tdk memfitnah pegawai lain timbul / potensi a&ya benturan kepentingan dlm
8) Tdk memakai anting / tindik/piercing bagi pegawai pelaksanaan tugas & segera memberitahukan kpd atasan
laki- laki kecuali alasan keagamaan lgsg, dilakukan dgn cara:
9) Tdk memakai perhiasanj asesoris yg berlebihan 1) Berusaha mengetahui a&ya potensi benturan
10) Tdk berambut gondrong kepentingan sblm penugasan dilakukan
11) Tdk boleh bertato di bagian tubuh yg terbuka 2) Bila terdpt potensi benturan kepentingan segera
12) Menjaga kebersihan diri & tempat kerja melaporkannya kpd atasan
c. Mematuhi & menegakkan aturan kedinasan & j. Mematuhi tata tertib mengenai jam masuk, istirahat,
peraturan perUUan lainnya, dgn cara: pulang kantor, & memanfaatkan jam kerja sesuai
1) Membayar & melaporkan kewajiban perpajakan ketentuan yg berlaku, dgn cara:
tepat waktu 1) Masuk, istirahat, & pulang kerja sesuai jam kerja yg
2) Mengisi & menyampaikan LHKPN ditetapkan baik di kantor Inspektorat Jenderal maupun
3) Tdk merokok di dlm gedung kantor di kantor auditi
4) Mengenakan tanda pngenal pegawai slma jam kerja 2) Tdk mengobrol scr berlebihan pd jam kerja baik dgn
d. Bersikap independen, obyektif, tanggung jawab, jujur, & sesama pegawai Inspektorat Jenderal maupun dgn
profesional dlm pelaksanaan tugas, dgn cara: pegawai kantor auditi
1) Melaporkan dgn segera kpd atasan jika memiliki 3) Tdk bermain game, membuka situs jejaring sosial /
hubungan keluarga dgn pimpinan auditi melakukan chatting, menonton TV, membaca koran /
2) Mengungkap fakta sesuai dgn bukti majalah yg tdk berhubungan dgn pekerjaan kantor pad
3) Menyelesaikan setiap tugas yg diberikan a saat jam kerja
4) Menolak u/ melakukan penugasan fiktif 4) Tdk tidur pd waktu jam kerja
5) Tdk membuat bukti pembayaran fiktif
6) Menyelesaikan tugas tepat waktu LARANGAN
e. Meningkatkan kemampuan profesional & kualitas kerja scr Pegawai dilarang:
terus menerus, dilakukan dgn cara: a. Menggunakan wewenang yg dimiliki, lgsg / tdk lgsg, u/
1) Mengikuti diklat yg ditugaskan kepentingan pribadi &/ / golongan, dlm bentuk:
2) Berusaha memahami & melaksanakan pekerjaan 1) Berdagang di lingkungan kantor auditi
yg diberikan 2) Melakukan intervensi proses yg ada pd auditi shg
3) Mengisi waktu luang dgn membaca literature yg keputusan yg dihasilkan mnjd tdk sesuai dgn ketentuan
mendukung pelaksanaan tugas yg diberikan yg berlaku
4) Berusaha memperoleh sertifikasi profesi baik dr dlm 3) Memerintahkan bawahan u/ melaksanakan urusan
maupun luar negeri pribadi
f. Menjaga kerahasiaan data & iruormasi, baik yg diperoleh b. Meminta / menerima pemberian dr siapapun & dlm
dlm pelaksanaan tugas maupun milik organisasi, dgn cara: bentuk apapun yg berttgan dgnperaturan perUUan,
1) Tdk memberikan data mengenai hasil pengawasan & kebijakan organisasi, & sumpah PNS/ jabatan, kecuali:
iruormasi lainnya yg bersifat rahasia kpd pihak yg tdk 1) Makanan &/ / minuman yg disediakan dikantor auditi
berhak, termasuk kpd isterij suami/keluarga 2) Penyediaan sarana transportasi lokal oleh auditi selama
2) Memasang sistem keamanan pd file data yg sifatnya penugasan
rahasia misalnya dgn pemberian password c. Memanfaatkan data & informasi dinas u/ kepentingan
3) Menjaga username/user id & password sistem aplikasi pribadi / golongan, dlm bentuk:
kantor & tdk memberikannya kpd org lain yg tdk berhak 1) Memberikan informasi rencana penugasan investigasi
4) Tdk membaca / berusaha mendptkan iruormasi diluar &/ surveillance kpd pegawai yg di investigasij
kewenangannya surveillance & kpd semua pihak yg tdk berwenang
g. Mendahulukan tugas kedinasan drpd kepentingan pribadi
/ golongan, dgn cara memperoleh izin atasan (sblm/

Cie UAS Etika PNS IR


2) Memberikan informasi ttg hasil investigasi &/ / k. Mnjd anggota / simpatisan akti£ partai politik, dlm bentuk:
surveillance kpd pegawai yg di investigasij surveillance 1) Mnjd anggota / simpatisan akti£ yaitu mnjd ketua, wakil
& kpd semua pihak yg tdk berwenang ketua, bendahara / jabatan lain yg ada dlm struktur
d. Melakukan perbuatan tdk terpuji yg berttgan dgn norma organisasi partai
kesusilaan, dlm bentuk: 2) Mnjd koordinator &/ pelaksana kampanye
1) Membuat, menyimpan, menyebarkan, membaca 3) Menyebarluaskan atribut partai politik
tulisan, menonton gambar / film yg mengandung unsur 4) Mnjd peserta kampanye dgn menggunakan atribut
pornografi & pornoaksi partai / atribut PNS;
2) Melakukan perbuatan amoral &/ asusila &/ 5) Sbg peserta kampanye dgn mengerahkan PNS lain; &/
perselingkuhan &/ perzinahan 6) Sbg pserta kampanye dgn mnggunakan fasilitas negara
3) Mengunjungi tempat-tempat yg dipan&g tdk pantas scr
etika, moral, & norma yg berlaku umum dimsyrkt, B. Kewajiban & Larangan Brdsrkn Kode Etik DJP, DJKN, Setjen, &
seperti temp at pelacuran & perjudian, kecuali karena Itjen
adanya penugasan Kewajiban & Larangan PNS pd DJP, DJKN, Setjen, & Itjen ialah
4) Mengorganisasi / melakukan kegiatan perjudian sbgmana yg tlh dijabarkan di dlm kode etik di atas.
e. Melakukan tindakan yg dpt mencemarkan nama
baik/merusak citra & martabat Inspektorat Jenderal
KemenKeu, dlm bentuk:
1) Membuat & menyebarluaskan tulisan &/ gambar yg
dpt merendahkan institusi &/ pmrnth.
2) Mengorganisasi, mengikuti, &/ membantu kegiatan
demonstrasi yg melawan pmrnth
3) Membuat & menyebarluaskan unsur kebencian & SARA
f. Menghilangkan bukti audit / brg/ dokumen milik negara,
dlm bentuk:
1) Tdk menjaga dgn baik kertas kerja audit (hardcopy &
softcopy)
2) Meninggalkan data Negara ditempat yg tdk aman
g. Membuat, mengkonsumsi, memperdagangkan & /
mendistribusikan segala bentuk narkotika & / minuman
keras & / obat-obatan psikotropika & / brg terlarang
lainnya, dlm bentuk:
1) Menyalahgunakan obat-obatan psikotropika
2) Mengkonsumsi narkotika
3) Mengkonsumsi minuman beralkohol kecuali dlm
rangka upacara keagamaan serta menghormati adat
istiadat & budaya ttt
h. Melakukan pekerjaan/kegiatan yg patut diduga
menimbulkan benturan kepentingan dgn tugas,
kewenangan, & posisi sbg pegawai Inspektorat Jenderal
KemenKeu, dlm bentuk:
1) Bermain golf, tennis, bowling, billyard dgn auditi &/ /
rekanan selama masa penugasan kecuali dlm acara yg
diselenggarakan oleh KemenKeu
2) Menyelenggarakan kegiatan diluar kedinasan yg
disponsori oleh auditi &/ / rekanan
i. Menggunakan fasilitas kantor u/ kepentingan di luar
kedinasan tanpa ijin dr atasan, dlm bentuk:
1) Menggunakan telepon/ Fax/mesin Ftocopy/
printer/infocus kantor u/ kepentingan pribadi
2) Mnggunakan ruang kntor u/ keperluan di luar kedinasan
j. Bersikap & bertindak diskriminatif dlm pelaksanaan tugas,
dlm bentuk:
1) Hanya mau bekerjasama dgn pegawai ttt karena alas an
satu, almamater / suku/ agama/ gender
2) Hanya memberi kesempatan pengembangan diri kpd
pegawai ttt karena alasan satu almamater/ suku/
agama/ gender

Cie UAS Etika PNS IR

Вам также может понравиться