Вы находитесь на странице: 1из 27

PT.

TIMAH Tbk KELAYAKAN DALAM INVESTASI PERTAMBANGAN

MAKALAH ANALISI INVESTASI TAMBANG

Dibuat oleh :

Igo D1101141012

Mario Kelvin D1101151001

Abraham Prasetiyo D1101151005

Priman E L Sitompul D1101151007

Amos P Manurung D1101151035

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Esa, Kami panjatkan puji syukur atas
kehadirat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Analisa Investasi Tambang
tentang “Pt. Timah Tbk Kelayakan Dalam Investasi Pertambangan”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.

Pontianak, 23 november 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISi ...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang PT. Timah tbk .............................................................................. 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................. 2
1.3 Metodelogi .......................................................................................................... 2
BAB II STUDI PUSTAKA ....................................................................................................... 4
2.1 Analisis Investasi Tambang ................................................................................. 4
2.2 Parameter Dasar ................................................................................................. 5
2.3 Perhitungan Proyeksi Pendapatan (Revenue) .................................................... 5
2.4 Perhitungan dan Analisa Biaya............................................................................ 6
2.4.1 Biaya Kapital ............................................................................................... 6
2.4.2 Biaya Operasi Produksi (Production Cost) ................................................. 6
2.4.3 Biaya Investasi ............................................................................................. 8
2.5 Pembuatan Cash Flow (Aliran Kas) ..................................................................... 8
2.6 Menghitung Depresiasi dan Amortisasi .............................................................. 9
2.6.1 Depresiasi .................................................................................................... 9
2.6.2 Amortisasi ................................................................................................. 10
2.7 Menyusun Kriteria Penilaian ............................................................................. 10
2.7.1 Net Present Value (NPV) ........................................................................... 10
2.7.2 Internal Rate of Return (IRR/Laju Pengembalian Internal) ....................... 11
2.7.3 Periode Pengembalian (Payback Period) .................................................. 11
2.7.4 Analisis Sensitivitas ................................................................................... 11
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................... 12
3.1 Proses Terbentuknya Endapan Timah Primer................................................... 12
3.2 Proses Terbentuknya Endapan Timah Pacer .................................................... 12
3.3 Kegiatan eksplorasi timah ................................................................................. 13
BAB IV PENUTUP .............................................................................................................. 22
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 22
4.2 Saran ....................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 23

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang PT. Timah tbk

PT TIMAH sebagai sebuah perusahaan tambang yang utamanya di


Pertambangan timah, secara terus menerus melakukan kegiatan eksplorasi
timah baik di darat maupun dilaut. Luas seluruh IUP yang dimiliki oleh PT
TIMAH di darat 331,580 hektar, sedangkan luas IUP dilaut 184,400
hektar. Kegiatan eksplorasi lebih dari 50 tahun, saat ini maih dapat
melakukan pengembangan kegiatan ekplorasi untuk memperbesar jumlah
sumber daya yang dimiliki.

PT TIMAH merupakan produsen dan eksportir logam timah, dan


memiliki segmen usaha penambangan timah terintegrasi mulai dari
kegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan hingga pemasaran. Ruang
lingkup kegiatan Perusahaan meliputi juga bidang pertambangan,
perindustrian, perdagangan, pengangkutan dan jasa. Kegiatan utama
perusahaan adalah sebagai perusahaan induk yang melakukan kegiatan
operasi penambangan timah dan melakukan jasa pemasaran kepada
kelompok usaha mereka. Perusahaan memiliki beberapa anak perusahaan
yang bergerak dibidang perbengkelan dan galangan kapal, jasa rekayasa
teknik, penambangan timah, jasa konsultasi dan penelitian pertambangan
serta penambangan non timah.

Perusahaan berdomisili di Pangkalpinang, Provinsi Bangka


Belitung dan memiliki wilayah operasi di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, Provinsi Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara serta
Cilegon, Banten.

Secara umum kegiatan eksplorasi meliputi beberapa kegiatan berikut


yaitu:

1
- Indentifikasi Daerah Potensial; untuk mendapatkan informasi geologi
regional
- Penyelidikan Umum: untuk mengetahui sumber daya “inferred”
- Pemboran Prospeksi: untuk mengetahui sumber daya “indicated”
- Pemboran Produksi: untuk mengetahui sumber daya “measured”
- Selanjutnya sumber daya terukur (measured) yang diperolih di serahkan ke
satuan kerja perencanaan penambangan, untuk dibuat studi kelayakan.

1.2 Tujuan

- Membangun sumber daya manusia yang tangguh, unggul dan bermartabat


- Melaksanakan Tata Kelola Penambangan yang baik dan benar
- Mengoptimalkan nilai perusahaan dan kontribusi terhadap Pemegang
Saham serta tanggung jawab social

1.3 Metodelogi

I . Konsep Dasar Eksplorasi


“EKSPLORASI” bahan tambang merupakan penjelajahan
untuk menemukan sesuatu yang telah ada namun belum pernah diketahui
keberadaannya (DISCOVER), eksplorasi bukanlah FIND (menemukan
barang hilang) dan bukan pula INVENTION(membuat sesuatu yang baru).
Dengan demikian kegiatan eksplorasi diminimalisir dari batasan syarat-
syarat ekonomi, tetapi tetap berdasarkan konsep-konsep geologi yang baik.

Bagi perusahaan tambang, “EKSPLORASI” seharusnya


merupakan komitmen jangka panjang dengan perencanaan yang
matang untuk mencapai visi perusahaan, terutama jaminan
kepemilikan cadangan dan penentu arah masa depan (Riddler, 1989).
Oleh karena itu eksplorasi harus merupakan komitmen jangka panjang

2
bagi perusahaan pertambangan, yang tentunnya membutuhkan
perencanaan yang matang.

PT TIMAH sebagai perusahaan pertambangan memiliki komitmen


yang kuat untuk terus melakukan kegiatan eksplorasi, guna terus
menemukan sumber daya baru untuk pengembangan perusahaan. Hasil
kegiatan eksplorasi diharapkan akan menjadi factor penting dalam
menentukan arah kebijakan perusahaan.

II . Konsep Geologi Endapan Timah

PT TIMAH yang memiliki “core bussines” di bidang


pertambangan timah telah menerapkan konsep-konsep geologi yang dapat
digunakan dalam melakukan kegiatan eksplorasi timah.

Endapan timah secara umum terdiri dari dua macam, yaitu endapan
timah primer dan endapan timah tempatan (placer). Endapan timah
primer merupakan endapan bijih timah yang masih berada pada batuan
pembawa timah atau batuan tempat bijih timah terbentuk. Batuan
pembawa timah yang ada di Indonesia adalah batuan granit yang berumur
Trias, dengan penyebaran membentang dari China, Thailand, Malaysia,
Kepulau Bangka Belitung hingga bagian barat Kalimantan. Jalur ini sering
disebut dengan sabuk timah asia (tin belt zone). Sedangkan endapan timah
placer adalah jenis endapan timah yang sudah bergeser dari batuan
sumbernya dan terendapakan di tempat yang baru akibat proses
perlapukan, transportasai dan pengendapan kembali.

3
BAB II
STUDI PUSTAKA

2.1 Analisis Investasi Tambang

Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan


dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan endapan bahan
galian yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan,
konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan
penjualan, serta kegiatan pasca tambang, sedangkan investasi adalah suatu
istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan
dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu aktiva
dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.
Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal. Investasi
tambang adalah kegiatan penanaman modal untuk kegiatan pertambangan.
Investasi tambang membutuhkan modal yang sangat besar. Keputusan
dilakukannya investasi suatu proyek penambangan mineral dengan
tambang terbuka harus dipersiapkan dengan cermat. Upaya yang harus
dilakukan memerlukan penilaian pada situasi dan kondisi dimasa yang
akan datang, yaitu pada kurun waktu selama umur tambang ke depan.
Maka, analisis investasi tambang merupakan suatu langkah sistematis yang
dilakukan untuk mengevaluasi potensi keuntungan pada suatu proyek
penambangan.

Analisis investasi yang dilakukan terdiri dari tiga klasifikasi, yaitu:

1. Analisis Ekonomi

Evaluasi terhadap kemakmuran relatif dari situasi – situasi investasi dari


sudut pandang laba dan ongkos.

2. Analisis Finansial

4
Evaluasi terhadap bagaimana cara pendanaan terhadap investasi yang
diusulkan. Terdapat beberapa alternatif metode untuk pendanaan, yakni:
dana pribadi atau perusahaan, pinjaman dari bank atau menawarkan saham
pada publik.

3. Analisis Intangible

Evaluasi terhadap faktor–faktor yang mempengaruhi investasi tetapi sukar


diukur secara kuantitatif. Contohnya antara lain: perijinan, opini publik,
pertimbangan politik dan ketidakpastian kondisi peraturan pajak.

2.2 Parameter Dasar

Sebagai titik tolak analisis keuangan pada rencana investasi adalah


hasil kajian teknis dan pemasaran dari studi kelayakan dalam kegiatan
penambangan. Kajian teknis kegiatan penambangan menghasilkan
parameter dasar yang melandasi perhitungan nilai – nilai
investasi dari proyek tersebut, seperti:

1. Jumlah cadangan bahan galian tertambang (mineable reserve).

2. Kapasitas produksi bahan galian.

3. Jenis dan jumlah peralatan utama operasi penambangan.

4. Jenis dan jumlah peralatan pendukung.

5. Infrastruktur dalam dan luar tambang.

6. Harga jual endapan bahan galian mineral, dan lain-lain.

2.3 Perhitungan Proyeksi Pendapatan (Revenue)

Perhitungan proyeksi pendapatan (revenue) adalah perkiraan dana


yang masuk atau diterima oleh perusahaan sebagai hasil penjualan

5
produksi endapan bahan galian yang dihasilkan sesuai dengan skenario
produksi dan harga yang direncanakan.

2.4 Perhitungan dan Analisa Biaya

Dalam industri pertambangan lebih dikenal pengelompokan biaya


menjadi biaya kapital (biaya investasi) dan biaya operasi.

2.4.1 Biaya Kapital

Biaya kapital dalam industri pertambangan didefinisikan sebagai


biaya yang diperlukan pada saat awal proyek sampai dapat dicapainya
tahapan produksi. Biaya kapital terdiri dari dua komponen, yaitu:

1. Modal Tetap (Capital Cost)

Modal tetap adalah segala biaya yang dikeluarkan pada saat project start
up. Misalnya: land acquisition, development, preproduction development,
studi lingkungan, peralatan tambang, peralatan pengolahan, bangunan,
fasilitas penunjang dan contingency.

2. Modal Kerja (Working Capital)

Modal kerja adalah sejumlah uang diluar modal tetap yang digunakan
untuk menjalankan kegiatan atau operasi sehari–hari pada saat proyek
sudah dimulai. Perhitungan modal kerja (working capital) dapat
berdasarkan atas 10 – 20% dari modal tetap.

2.4.2 Biaya Operasi Produksi (Production Cost)

Biaya operasi didefinisikan sebagai segala macam biaya yang harus


dikeluarkan agar proyek penambangan dapat beroperasi atau berjalan
sesuai dengan modal awal perusahaan (budget). Dalam suatu operasi
penambangan, keseluruhan biaya penambangan akan terdiri dari banyak

6
komponen biaya yang merupakan akibat dari masing–masing tahap
kegiatan. Besar kecilnya biaya penambangan akan tergantung pada
perancangan teknis sistem penambangan, jenis dan jumlah pemilihan alat
yang digunakan yang sesuai dengan target produksi yang direncanakan.
Secara umum biaya operasi dibagi menjadi tiga komponen biaya, yaitu:

1. Biaya Operasi Langsung

Biaya operasi langsung merupakan biaya utama dan berkaitan langsung


dengan produk yang dihasilkan (proses produksi). Walaupun komponen
biaya operasi langsung dari satu tambang ke tambang yang lain bervariasi
akan tetapi biaya operasi langsung pada umumnya terdiri dari:

a) Pekerja (operator pekerja lapangan);

b) Bahan bakar (bahan bakar, oli dan sebagainya);

c) Persiapan daerah produksi atau permukaan kerja, biaya

pengupasan dan pemindahan top soil;

d) Biaya pembongkaran bahan galian;

e) Biaya pengupasan dan pemindahan overburden;

f) Biaya penggalian dan pemindahan;

g) Pemindahan bahan galian dari stock ROM ke pelabuhan (jetty).

2. Biaya Operasi Tidak Langsung

Biaya operasi tidak langsung adalah biaya pengeluaran yang disebabkan


oleh kegiatan – kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan proses
produksi atau biaya yang terkait dengan mumnya, terdiri dari:

a) Pekerja (administrasi, keamanan, teknisi, juru bayar, petugas

kantor, bengkel dan lain sebagainya);

7
b) Royalti;

c) Asuransi;

d) Penyusutan alat;

e) Pajak;

f) Perjalanan bisnis, rapat, sumbangan – sumbangan;

g) Keperluan kantor;

h) Humas, dan sebagainya.

2.4.3 Biaya Investasi

Perhitungan biaya investasi adalah meliputi dana yang dikeluarkan oleh


perusahaan sebagai akibat realisasi kegiatan dalam masa pra
penambangan yang mencakup kegiatan studi eksplorasi, studi kelayakan,
studi AMDAL, biaya pembebasan lahan, biaya persiapan pengembangan
daerah (development), biaya konstruksi infrastruktur baru, pembelian atau
pengadaan peralatan, dan lain–lain sampai kegiatan proyek penambangan
tersebut siap dilakukan.

2.5 Pembuatan Cash Flow (Aliran Kas)

Aliran kas (cash flow) adalah aliran pemasukan dan pengeluaran


uang yang terjadi selama periode operasi (Stermole & Stermole, 1987).
Analisis aliran kas penting dilakukan untuk mengetahui potensi
pendapatan pada masa sekarang dan pada masa yang akan datang bila
dilakukan penambangan terhadap suatu deposit mineral. Analisis aliran
kas tahunan memerlukan pertimbangan–pertimbangan, yakni:

1. Jumlah tonase yang ditambang pertahun dan kadar yang akan


diproduksi;

2. Pembayaran royalti terhadap pendapatan harga jual mineral tiap tahun;

8
3. Biaya produksi tahunan;

4. Pajak penghasilan perusahaan (PPH)

2.6 Menghitung Depresiasi dan Amortisasi

Faktor – faktor yang perlu diperhatikan dalam menyusun aliran kas


tersebut adalah depresiasi dan amortisasi. Depresiasi dan amortisasi
bukanlah pengeluaran kas tetapi suatu metode perhitungan akuntansi yang
bermaksud membebankan biaya perolehan aset berwujud dan aset tidak
berwujud dengan mendistribusikan selama periode tertentu, dimana aset
tersebut masih berfungsi. Menurut peraturan, depresiasi dan amortisasi
dianggap sebagai suatu pengeluaran yang dapat dipotong dari bagian yang
akan dikenakan pajak.

2.6.1 Depresiasi

Depresiasi dalam terminologi ekonomi mempunyai banyak


pengertian, diantaranya adalah:

1. Depresiasi Sebagai Pengurang Pajak

Pengurangan yang diijinkan pada saat menghitung pendapatan terkena


pajak sehingga nilai pendapatan yang terkena pajak mengecil. Hal ini akan
mengakibatkan penurunan jumlah pajak yang dibayarkan.

2. Depresiasi Sebagai Biaya Produksi

Depresiasi diperhitungkan sebagai biaya manufaktur, biaya tenaga kerja


atau bahan baku dan dianggap sebagai biaya yan dikeluarkan (out of
pocket).

3. Pendanaan Penggantian Pabrik/Mesin

9
Depresiasi diartikan sebagai dana yang digunakan untuk membangun
pabrik atau membeli mesin/peralatan baru yang akan menggantikan
pabrik/mesin lama.

4. Pengukur Penurunan Nilai

Dalam suatu kegiatan operasi, pabrik atau peralatan mempunyai umur


yang terbatas dan nilainya semakin lama akan semakin berkurang.
Depresiasi dapat digunakan untuk mengukur penurunan nilai dari asset
tersebut.

2.6.2 Amortisasi

Amortisasi adalah suatu insentif yang diberikan oleh pemerintah


kepada pengusaha akibat investasi yang dilakukan oleh pengusaha.
Dampak dari adanya amortisasi dalam aliran kas adalah akan mengurangi
besar pendapatan yang terkena pajak.

2.7 Menyusun Kriteria Penilaian

Kaidah pokok yang digunakan dalam perhitungan biaya dan


analisis keuangan ini mengacu pada konsep ekuivalen yang pada dasarnya
memberikan bobot parameter waktu terhadap nilai uang yang
diinvestasikan, seperti suku bunga (interest) dan laju pengembalian
(ROR).

2.7.1 Net Present Value (NPV)

Analisis net value didasarkan pada perbedaan antara net revenue (inflow)
dan net cost (outflow) selama umur proyek pada tingkat laju pengembalian
modal minimum (i*). Net adalah penjumlahan keseluruhan komponen–
komponen inflow atau outflow.

10
2.7.2 Internal Rate of Return (IRR/Laju Pengembalian Internal)

Internal rate of return (IRR) merupakan kriteria penilaian lain yang


digunakan dalam analisis finansial dengan tujuan untuk menjelaskan
apakah rencana proyek investasi penambangan yang dilakukan cukup
menarik bila dilihat dari laju pengembalian yang telah ditentukan.

2.7.3 Periode Pengembalian (Payback Period)

Payback Periode menunjukkan berapa lama (tahun) suatu investasi akan


bisa kembali.

2.7.4 Analisis Sensitivitas

Teknik yang digunakan untuk menganalisis pengaruh suatu variabel atau


parameter terhadap suatu kesimpulan / keputusan semula adalah analisa
sensitivitas.

11
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Proses Terbentuknya Endapan Timah Primer

Endapan timah primer terbentuk sebagai bagian dari proses


magmatisme pembentukan batuan beku granit yang merupakan batuan
bersifat asam. Pada saat-saat akhir pembentukan batuan, yaitu pada suhu
sekitar 800o sd 400 ocelcius, kondisi magma banyak mengandung gas
sebagai larutan sisa, yang diantarannya adalah senyawa SnF4. Senyawa
tersebut kemudian bereaksi dengan air (H2O) membentuk mineral SnO2
(Casiterite) dan HF. Mineral casiterite inilah sebagai mineral pembawa
endapan timah di Indonesia.

Sebagai larutan sisa yang banyak mengandung gas maka mudah


bergerak mengisi rongga dan celah batuan yang ad adi atasnya. Dengan
demikian endapan timah primer terjebak di bagian atas tubuh batuan
granit, di celah-celah retakan dan rongga batuan yang berada di atasnya.

Sebagian besar endapan timah primer di Bangka dan Belitung


sebagian besarnya saat ini diketemukan pada batuan yang sudah lapuk,
sehingga mudah dikakukan kegiatan pemanbangan (penggalian).

3.2 Proses Terbentuknya Endapan Timah Pacer

Endapan timah placer sering disebut juga sebagai endapan timah


alluvial, karena sebagian besarnya berupa endapan sedimen yang terbentuk
di daratan (alluvial). Meskipun saat ini keberadaannya banyak di laut,
namun pada saat terendapkan kondisinya masih berupa daratan.

Factor-faktor yang mengontrol terbentuknya endapan timah placer


adalah: keberadaan bantuan sumber pembawa timah (granit tipe S),
terjadinya proses perlapukan, erosi, transportasi dan sedimentasi, serta

12
adanya cekungan atau lembah yang menjadi tempat terendapkannya
material hasil perlapukan.

Tipologi endapan timah placer terdiri dari


endapan elluvial, coluvial, endapan kipas, endapan sungai, endapan rawa
dan endapan pantai. Sebagian besar endapan timah yang ditemukan di
kepulauan timah endonesia adalah endapan sungai (alluvial).

3.3 Kegiatan eksplorasi timah

Saat ini, selain kegiatan survey geologi, saat ini PT TIMAH


mengoperasikan beberapa peralat geofisika, peralatan bor Bangka,
peralatan bor mekanik dan beberapa kapal bor sebagai pendukung kegiatan
eksplorasi. Peralatan geofisika yang dimiliki yaitu seismic, magnetic dan
geolistrik, peralatan bor mekanik da beberapa unit untuk melakukan
pemboran coring di darat dan beberapa kapal bor digunakan untuk
melakukan kegiatan pemboran di laut.

Konsep kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh PT TIMAH untuk


mencari endapan timah pimer adalah menggunakan pendekatan struktur
geologi, petrologi dan geokimia. Sedangkan konsep dalam melakukan
kegiatan eksplorasi adalah dengan pendekatan penelusuran batuan sumber
(mather rock hunting), peneluasuran lembah (valley hunting) dan
penelusuran keberadaan gravel (gravel pact hunting). Konsep ini telah
dilakukan selama bertahun-tahun dan masih cukup baik untuk digunakan
hingga saat ini. Pemanfaatan konsep-konsep lain seperti penelusiran
lingkungan pengendapan (facies), sekuensial mineralisasi dan sekuensial
stratigrafi juga digunakan sebagai tambahan dan pengembangan.

Setiap tahunnya PT TIMAH mengalokasikan lebih dari rp Rp 150


milyar untuk membiayai kegiatan eksplorasi. Saat ini kegiatan operasi
eksplorasi terus ditingkatkan untuk mengejar potensi endapan timah
primer dan alluvial dalam. Selai intu PT TIMAH juga gencar melakukan

13
kegiatan eksplorasi untuk mengejar keberadaan mineral ikutan dan logam
tanah jarang (rare earht elements).

14
15
16
17
18
19
20
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Dari hasi dan pembahasan dari data dan apa yang kelompok kami
bahas maka, kelompok kami memiliki beberapa kesimpulan pada
pembahasan ini, yaitu :

- dari data yang kami dapat maka kelayakan investasi pada PT.
Timah Tbk di nyatakan layak investasi

- dalam melakukan analisi investasi maka perlu memperhitungan


beberapa aspek dan faktor seperti parameter dasar, revenue,
perhitungan analisis biaya, pembuatan cash flow, perhitungan
depresiasi dan amortisasi, dan menyusun kriteria penilaian.

4.2 Saran

Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan


penulisan makalah di kemudian hari.

22
DAFTAR PUSTAKA

https://www.researchgate.net/publication/322856498_Analisis_Atas_Annual_Rep
ort_PT_Timah_Tbk_Studi_Interpretive_Dalam_Perspektif_Semiotika_dan_Retori
ka

https://www.academia.edu/14937985/materi_analisis_investasi_tambang

23

Вам также может понравиться