Вы находитесь на странице: 1из 9

KERANGKA KARANGAN

7 MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN DI INDONESIA


Sebagai salah satu negara berkembang dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta
jiwa, masalah kesehatan lingkungan di Indonesia menjadi sangat kompleks terutama
di kota-kota besar. Hal tersebut disebabkan, antara lain:

1. Urbanisasi penduduk
Di Indonesia, terjadi perpindahan penduduk dalam jumlah besar dari desa ke kota.
Lahan pertanian yang semakin berkurang terutama di pulau Jawa dan terbatasnya
lapangan pekerjaan mengakibatkan penduduk desa berbondong-bondong datang ke
kota besar mencari pekerjaan sebagai pekerja kasar seperti pembantu rumah
tangga, kuli bangunan dan pelabuhan, pemulung bahkan menjadi pengemis dan
pengamen jalanan yang secara tidak langsung membawa dampak sosial dan
dampak kesehatan lingkungan, seperti munculnya permukiman kumuh dimana-
mana.

2. Tempat pembuangan sampah


Di hampir setiap tempat di Indonesia, sistem pembuangan sampah dilakukan secara
dumping tanpa ada pengelolaan lebih lanjut. Sistem pembuangan semacam itu
selain memerlukan lahan yang cukup luas juga menyebabkan pencemaran pada
udara, tanah, dan air selain lahannya juga dapat menjadi tempat
berkembangbiaknya agens dan vektor penyakit menular.

3. Penyediaan sarana air bersih


Berdasarkan survei yang pernah dilakukan, hanya sekitar 60% penduduk Indonesia
mendapatkan air bersih dari PDAM, terutama untuk penduduk perkotaan, selebihnya
mempergunakan sumur atau sumber air lain. Bila datang musim kemarau, krisis air
dapat terjadi dan penyakit gastroenteritis mulai muncul di mana-mana.

4. Pencemaran udara
Tingkat pencemaran udara di Indonesia sudah melebihi nilai ambang batas normal
terutama di kota-kota besar akibat gas buangan kendaraan bermotor. Selain itu,
hampir setiap tahun asap tebal meliputi wilayah nusantara bahkan sampai ke negara
tetangga akibat pembakaran hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan.

5. Pembuangan limbah industri dan rumah tangga


Hampir semua limbah cair baik yang berasal dari rumah tangga dan industri dibuang
langsung dan bercampur menjadi satu ke badan sungai atau laut, ditambah lagi
dengan kebiasaan penduduk melakukan kegiatan MCK di bantaran sungai.
Akibatnya, kualitas air sungai menurun dan apabila di-gunakan untuk air baku
memerlukan biaya yang tinggi.

6. Bencana alam/pengungsian
Gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, atau banjir yang sering terjadi di
Indonesia mengakibatkan penduduk mengungsi yang tentunya menambah banyak
permasalahan kesehatan lingkungan.

7. Perencanaan tata kota dan kebijakan pemerintah


Perencanaan tata kota dan kebijakan pemerintah seringkali menimbulkan masalah
baru bagi kesehatan lingkungan. Contoh, pemberian izin tempat permukinan,
gedung atau tempat industri baru tanpa didahului dengan studi kelayakan yang
berwawasan lingkungan dapat menyebabkan terjadinya banjir, pencemaran udara,
air, dan tanah serta masalah sosial lain.
Referensi
Pengantar Kesehatan Lingkunagan
Artikel Terkait:

5 November 2011 -- Mengenal Struktur Ekonomi Indonesia


Ekonomi Indonesia sebagai sasaran atau obyek yang digarap dalam melaksanakan
kebijaksanaan ekonomi dan atau kebijaksanaan fiskal paling tidak dapat diartikan
menjadi 3 arti, yaitu ekonomi Indonesia se...

18 July 2011 -- Mengenal Epidemiologi Penyakit Menular


Pada peneakit menular, sumber infeksi berasal dari orang yang sedang mengalami
infeksi dapat berupa kasus atau karier.Kasus dapat berbentuk subklinis dan klinis.
Pada kasus subklinis, tidak diketemu...

11 May 2011 -- Nusantara Menjelang Fajar Sejarah


Seperti apakah keadaan bangsa kita pada masa-masa terakhir sebelum mengenal
tulisan? Menjelang menyingsingnya zaman sejarah, masyarakat Nusantara dapat
dikelompokkan menjadi dua tipe, yaitu suku-suku ...

6 May 2011 -- Sejarah Perkembangan Bidang Manajemen Operasi


Kegiatan operasi sudah dikenal beribu-ribu tahun yang talu, sejak manusia
mengenal cara berburu, membuat suatu benda, dan lain-lain. Pengetahuan atau
cara tersebut berkembang terus dengan ditemukan pr...

18 April 2011 -- Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)


Negara Kesatuan Republik Indonesia (disingkat NKRI), juga dikenal dengan name
Nusantara yang artinya negara kepulauan. Wilayah NKRI meliputi wilayah
kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauk...
KERANGKA KARANGAN
Tema : Kesehatan Lingkungan

Judul : Dampak Pencemaran Lingkungan Terhadap Kesehatan

1. Pengertian
1.1 Pengertian Pencemaran Lingkungan dan Pengaruhnya
1.2 Ciri - ciri Lingkungan yang Sudah Tercemar
2. Penyebab Terjadinya Pencemaran Lingkungan
2.1 Faktor Internal
a. lemahnya kesadaran diri manusia untuk menjaga lingkungan.
b. sarana dan prasarana yang kurang mendukung
2.2 Faktor Eksternal
a. alam menentukan kehendaknya sendiri
3. Parameter Pencemaran Lingkungan
3.1 Parameter Fisik
3.2 Parameter Kimia
a. pengukuran PH air
b. pengukuran kadar CO2

4. Macam - macam Pencemaran Lingkungan


3.1 Pencemaran Berdasarkan Tempat Terjadinya
a. pencemaran tanah
b. pencemaran air
c. pencemaran udara
d. pencemaran suara
3.2 Pencemaran Menurut Bahan Pencemarnya
a. pencemaran kimiawi
b. pencemaran biologi
c. pencemaran fisik
4. Dampak Pencemaran Lingkungan Terhadap Kesehatan
4.1 Penyakit Lanngsung & Tidak Langsung
4.2 Penyakit Menular & Tidak Menular
5. Cara Menanggulangi Pencemaran Lingkungan
5.1 Tindakan Preventif (Pencegahan)
a. mengenal dan mengetahui resiko yang mungkin terjadi dari
pencemaran lingkungan
b. melakukan sosialisasi sejak dini mengenani lingkungan dan
kesehatan
5.2 Tindakan Represif
a. sanksi diperlukan untuk memberikan efek jera bagi yang mencemari
lingkungan
5.3 Tindakan Kuratif
a. pentingnya mengingatkan terhadap sesama bagi kesehatan
lingkungan
Referensi :
http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/macam-macam-pencemaran-lingkungan-
upaya.html
http://macamlingkungan.blogspot.com/

Jumat, 27 November 2009

TUJUAN, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN


KERANGKA OPERASIONAL PENELITIAN (OBJECTIVES,
FRAMEWORK THEORY, FRAMEWORK AND CONCEPTUAL
FRAMEWORK OF OPERATIONAL RESEARCH)

Dr. Suparyanto, M.Kes

TUJUAN PENELITIAN

 Tujuan penelitian adalah suatu pernyataan tentang informasi (data) apa yang akan digali
(ingin diketahui) melalui penelitian
 Tujuan Umum: pernyataan tentang sesuatu yang ingin dicapai dalam penelitian secara
umum, yang dinyatakan dalam uraian pokok dan ringkas serta tidak perlu dinyatakan secara
kuantitatif

 Tujuan Umum, mengacu pada judul penelitian, artinya antara judul dan tujuan umum, harus
ada kesamaan (konsistensi ide)
 Tujuan Khusus: pernyataan tentang sesuatu yang ingin dicapai dalam penelitian secara
khusus, yang dinyatakan dalam uraian pokok dan ringkas serta dinyatakan secara lengkap

 Tujuan Khusus, mengacu pada Rumusan Masalah, artinya setiap point pada rumusan
masalah merupakan tujuan khusus penelitian
 Tujuan Khusus minimal pointnya sama dengan Rumusan Masalah, lebih boleh
 Cara penulisan tujuan diawali dengan kata kerja “Me…”

CONTOH
JUDUL

 Tingkat Pengetahuan Guru SMU Darul Ulum tentang Makanan Tinggi Kolesterol di Pondok
Pesantren Darul Ulum Jombang

Tujuan Umum:

 Penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat pengetahuan guru SMU Darul Ulum tentang
makanan tinggi kolesterol (kurang tepat, perlu revisi)

REVISI

JUDUL

 Tingkat Pengetahuan Guru SMU Darul Ulum tentang Makanan Tinggi Kolesterol di Pondok
Pesantren Darul Ulum Jombang (Tahun 2005)

Tujuan Umum:

 Mengukur tingkat pengetahuan guru SMU Darul Ulum tentang makanan tinggi kolesterol di
Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang (Tahun 2005)

CONTOH

Rumusan Masalah:

 Apakah para guru di SMU Darul Ulum mengetahui tentang makanan tinggi kolesterol?

Tujuan Khusus: (kurang lengkap, perlu revisi)

1. Mengukur tingkat pengetahuan para guru tentang makanan tinggi kolesterol


2. Mengukur tingkat pengetahuan para guru tentang faktor resiko
3. Mengkur tingkat pemahaman para guru tentang upaya pencegahan kolesterol

REVISI

Rumusan Masalah:

 Apakah para guru di SMU Darul Ulum Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang Tahun 2005,
mengetahui (pengetahuan) tentang makanan tinggi kolesterol?
Tujuan Khusus:

1. Mengukur tingkat pengetahuan para guru di SMU Darul Ulum Pesantren Tinggi Darul Ulum
Jombang Tahun 2005, tentang makanan tinggi kolesterol
2. Mengukur tingkat pengetahuan para guru di SMU Darul Ulum Pesantren Tinggi Darul Ulum
Jombang Tahun 2005 tentang faktor resiko makanan tinggi kolesterol
3. Mengkur tingkat pemahaman para guru di SMU Darul Ulum Pesantren Tinggi Darul Ulum
Jombang Tahun 2005 tentang upaya pencegahan makanan tinggi kolesterol

CONTOH

JUDUL

 Hubungan antara Tingkat kecemasan dengan Intensitas Nyeri pada Klien Post Operatif di
Pavilyun Mawar 1 dan 2 RSU Swadana Jombang

Tujuan Umum:

 Mengetahui Hubungan antara Tingkat kecemasan dengan Intensitas Nyeri pada Klien Post
Operatif di Pavilyun Mawar 1 dan 2 RSU Swadana Jombang

Rumusan Masalah:

 Bagaimana Hubungan antara Tingkat kecemasan dengan Intensitas Nyeri pada Klien Post
Operatif di Pavilyun Mawar 1 dan 2 RSU Swadana Jombang?

Tujuan Khusus:

1. Mengidentifikasi tingkat kecemasan klien post operatif di Pavilyun Mawar 1 dan 2 RSU
Swadana Jombang
2. Mengidentifikasi intensitas nyeri klien post operatif di Pavilyun Mawar 1 dan 2 RSU Swadana
Jombang
3. Menganalisa hubungan antara tingkat kecemasan dengan intensitas nyeri klien post operatif
di Pavilyun Mawar 1 dan 2 RSU Swadana Jombang

KERANGKA TEORI

 Kerangka Teori atau Kerangka Pikir atau Landasan Teori adalah kesimpulan dari Tinjauan
Puskata yang berisi tentang konsep-konsep teori yang dipergunakan atau berhubungan
dengan penelitian yang akan dilaksanakan
 Berdasarkan Kerangka Teori diatas disusunlah Kerangka Konsep yaitu suatu bagan yang
menggambarkan hubungan antar konsep yang akan diliti.

KERANGKA KONSEP

 Konsep adalah abstraksi atau gambaran yang dibangun dengan menggeneralisasi suatu
pengertian

 Konsep tak bisa diamati, tak bisa diukur secara langsung

 Agar bisa diamati konsep harus dijabarkan dalam variabel-variabel

CONTOH KONSEP DAN VARIABEL

 Pendidikan merupakan konsep


 Tingkat pendidikan, jenis pendidikan, biaya pendidikan, sarana pendidikan adalah variabel
konsep pendidikan
 Perkawinan merupakan konsep
 Status perkawinan, pelaku perkawinan, cara/jenis perkawinan adalah variabel konsep
perkawinan

 Kerangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara konsep konsep yang ingin
diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan
 Sehat adalah konsep, untuk bisa mengetahui seseorang itu sehat atau tidak, diperlukan
variabel; misalnya: tekanan darah, denyut jantung, suhu badan
 Jadi variabel adalah operasionalisasi dari suatu konsep atau konsep yang telah operasional,
artinya dapat diamati, diukur sehingga dapat terlihat adanya variasi

 Pada kerangka konseptual, semua variabel yang berhubungan ditulis, baik diteliti maupun
tidak diteliti
 Diberi tanda antara variabel yang diteliti dengan variabel yang tidak diteliti
 Kerangka Operasional, sama dengan Kerangka Konsep, hanya bedanya variabel yang
dimasukan dalam kerangka operasional hanya variabel yang akan diteliti saja

KERANGKA OPERASIONAL

 Kerangka Operasional atau Kerangka Kerja adalah kerangka yang menyatakan tentang
urutan langkah dalam melaksanakan penelitian

DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL


 Defisini Operasional Variabel adalah definisi variabel berdasarkan apa yang dilaksanakan
dalam penelitian, sehingga variabel tersebut dapat diukur, diamati atau dihitung sehingga
timbul variasi

CONTOH

Definisi Pengetahuan

 Teori: pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan
terhadap suatu obyek tertentu (Notoatmojo)

 Definisi Operasional Pengetahuan: hasil tahu tentang “….” yang diperoleh dengan menjawab
dengan benar pertanyaan yang ada pada kuesioner

 Definisi operasional adalah seperangkat instruksi yang lengkap untuk menetapkan apa yang
akan diukur dan bagaimana cara mengukur variable.

 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun definisi operasional sebuah variable
adalah:

1. Nama variable
2. Definisi verbal variable
3. Parameter
4. Alat ukur (instrumen)
5. Skala
6. Kriteria

 Agar variabel dapat diamati dan diukur, maka setiap konsep yang ada dalam permasalahan
atau yang ada dalam hipotesis harus disusun Definisi Operasional.

 Definisi operasional dari variabel sangat diperlukan terutama untuk menentukan alat atau
instrumen yang akan digunakan dalam pengumpulan data.

 Sebagai contoh konsep orang lapar: Orang lapar dapat didefinisikan sebagai:
 Orang yang dapat menghabiskan sepiring nasi dalam waktu kurang dari dua menit
 Orang yang kelihatan mengantuk, tidak suka berbicara dan kelihatan lesu.
 Untuk menentukan seseorang lapar atau tidak, berdasarkan definisi 1 diperlukan sepiring
nasi dan sebuah pencatat waktu, sedang berdasar definisi 2 tidak diperlukan alat, kecuali
indera pengamatan
REFERENSI:

1. Budiarto, 2004, Metodologi Penelitian Kedokteran, Sebuah Pengantar, Jakarta, EGC


2. Hasan, 2005, Pokok Pokok Materi Statistik 1 (statistik Deskriptif), Jakarta, Bumi Aksara
3. Hasan, 2005, Pokok Pokok Materi Statistik 2 (statistik Infereansif), Jakarta, Bumi Aksara
4. Nasution, 2004, Metode research (penelitian Ilmiah), Jakarta, Bumi Aksara
5. Silalahi, 2003, Metodologi Penelitian dan Studi Kasus, Sidoarjo, Citramedia
6. Tjokronegoro, 2004, Metologi Penelitian Bidang kedokteran, Jakarta, Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia

Вам также может понравиться