Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1
Bahan organik dalam tanah merupakan fraksi bukan mineral yang ditemukan sebagai
bahan penyusun tanah. Kadar bahan organik yang terdapat dalam tanah Alfisol berkisar
antara (0,05-5) % dan merupakan tanah yang ideal untuk lahan pertanian, dan untuk tanah
organik mendekati 60 % dan pada Titik oleh kadar bahan organik memperlihatkan
kecenderungan yang menurun. (Pairunan, dkk., 1985).
Sumber nitrogen terbesar bagi tanaman berasal dari N atmosfer. Nitrogen organik yang
dibenamkan ke dalam tanah merupakan N organik tanah yang bentuk kimianya tidak dapat
diserap begitu saja oleh tanaman. Dalam bentuk NO3-, nitrogen mudah keluar dari daerah
perakaran. Ia mudah tercuci karena besar muatan listrik positif tanah biasanya sangat
kecil. Nitrogen dalam bentuk NO3- juga dapat tereduksi secara mikrobiologis menjadi NO,
N2O, atau N2 yang menguap.
Unsur fosfor (P) sifatnya mobil dalam tanaman, mudah dipindahkan dari bagian daun
yang tuda ke titik tumbuh. Gejala kekahatan: tanaman kerdil, pertumbuhan akar buruk,
kedewasaan terlambat, warna daun hijau kelam, muncul warna keunguan misalnya pada
jagung. Jika P berlebihan meskipun tidak secara langsung meracuni tanaman, akan
menyebabkan merangsang pertumbuhan organisme perairan, mempercepat eutrofikasi, P
tanah yang berlebih meningkatkan pengangkutan P dalam sedimen, air limpasan.
Unsur K dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang besar, yakni terbesar kedua setelah
hara N. Pada tanah yang subur kadar K dalam jaringan hampir sama dengan N. K tidak
menjadi komponen struktur dalam senyawa organik, tetapi bentuknya semata ionik,
K+berada dalam larutan atau terikat oleh muatan negatif dari permukaan jaringan misalnya:
R-COO–K+. Fungsi utama K adalah mengaktifkan ensim-ensim dan menjaga air sel.
Timbal atau yang kita kenal sehari-hari dengan timah hitam dan dalam bahasa ilmiahnya
dikenal dengan kata Plumbum dan logam ini disimpulkan dengan timbal (Pb). Logam ini
termasuk kedalam kelompok logam-logam golongan IV–A pada tabel periodik unsur kimia.
Mempunyai nomor atom (NA) 82 dengan bobot atau berat (BA) 207,2 adalah suatu logam
berat berwarna kelabu kebiruan dan lunak dengan titik leleh 327°C dan titik didih 1.620°C.
Pada suhu 550-600°C. Timbal (Pb) menguap dan membentuk oksigen dalam udara
membentuk timbal oksida. Bentuk oksidasi yang paling umum adalah timbal (II). Walaupun
bersifat lunak dan lentur, timbal (Pb) sangat rapuh dan mengkerut pada pendinginan, sulit
larut dalam air dingin, air panas dan air asam. Timbal (Pb) dapat larut dalam asam nitrit,
asam asetat dan asam sulfat pekat.
2
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui kandungan C-organik, P-tersedia, N-total, K-total, dan Pb
dalam sampel tanah.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui alat dan bahan pemeriksaan C-organik, P-tersedia, N-total,
K-total dan Pb dalam sampel tanah.
2. Untuk mengetahui cara kerja pemeriksaan C-organik, P-tersedia, N-total, K-
total dan Pb dalam sampel tanah.
3. Untuk mengetahui hasil pemeriksaan C-organik, P-tersedia, N-total, K-total
dan Pb dalam sampel tanah.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
aktif. Penetapan di lapangan dengan cara perasa. Ambil contoh tanah dan basahi dengan air
sedikit demi sedikit sambil dirasakan. (Kuswandi,1993).
5
tanah Titik atas atau top soil, karena semakin ke bawah suatu Titik tanah maka kandungan
bahan organiknya semakin berkurang sehingga tanah menjadi keras.
Titik III memiliki kandungan bahan organik lebih rendah dibandingkan Titik I, II. Hal
ini terjadi karena Titik III merupakan Titik paling dalam dimana semakin dalam tanah
semakin kurang kandungan bahan organiknya. Hal ini juga disebabkan karena tingginya
kandungan liat tanah Titik terdalam. Karena terjadi pencucian dan akibatnya bahan
organiknya kurang tersedia. Jumlah kandungan bahan organik sangat ditentukan oleh faktor
kedalaman tanah dan tekstur tanah itu, dan semakin tinggi kandungan liat suatu Titik tanah
maka semakin rendah kandungan bahan organiknya. Semakin dalam suatu Titik tanah dan
semakin tinggi kandungan liatnya maka kandungan bahan organiknya semakin rendah pula.
Kandungan c-organik pada setiap tanah bervariasi, mulai dari kurang dari 1% pada
tanah berpasir, sampai lebih dari 20% pada tanah yang berlumpur. Warna tanah menunjukkan
kandungan c-organik tanah tersebut. Tanah yang berwarna hitam kelam mengandung C-
organik lebih tinggi. Makin cerah warna tanah kandungan C-organik makin rendah (Darliana,
2011)
6
karena itu siklus nitrogen menyediakan banyak jembatan antara cadangan atmosfir dan
komunitas biologis. (Kristanto, 2002)
7
dengan satu elektron valensi di kulit terluar. kalium dianggap senyawa yang mirip dengan
natrium, logam alkali di atas pada tabel periodik.
8
Mineral yang termasuk unsur hara makro adalah N, P, K, Ca, dan Mg. Unsur hara mikro
adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit, apabila kurang sedikit saja
pertumbuhan tanaman akan terganggu, dan apabila kelebihan sedikit saja tanaman akan
beracun. Unsur hara mikro antara lain adalah B, Cu, dan Zn.(Pahan.I,2008)
Unsur hara di dalam tanah terbagi dalam unsur makro dan unsur mikro. Mengenai
faedah atau kegunaan unsur-unsur hara tersebut bagi tanaman, berikut ulasannya.
a. Nitrogen
Peranan utama Nitrogen (N) bagi tanaman adalah untuk merangsang
pertumbuhan secara keseluruhan, khususnya batang, cabang, dan daun. Selain
itu, Nitrogen pun berperan penting dalam pembentukkan hijau daun yang
sangat berguna dalam proses fotosintesis. Fungsi lainnya ialah membentuk
protein, lemak, dan berbagai persenyawaan organik lainnya.
b. Fosfor
Unsur fosfor (P) bagi tanaman untuk merangsang pertumbuhan akar,
khususnya akar benih dan tanaman muda. Selain itu, fosfor berfungsi sebagai
bahan mentah untuk pembentukkan sejumlah protein tertentu; membantu
asimilasi san pernapasan; serta mempercepat pembuangan, pemasakan biji,
dan buah.
c. Kalium
Fungsi utama Kalium (K) ialah membantu pembentukkan protein dan
karbohidrat. Kalium pun berperan dalam memperkuat tubuh tanaman agar
daun, bunga, dan buah tidak mudah gugur. Yang tak biasa dilupakan ialah
Kalium pun merupakan sumber kekuatan bagi tanaman dalam menghadapi
kekeringan dan penyakit.
d. Magnesium
Agar tercipta hijau daun yang sempurna dan terbentuk karbohidrat,
lemak, dan minyak-minyak, magnesiumlah biangnya. Magnesium (Mg) pun
memegang
peranan penting dalam transportasi Fosfat dalam tanaman. Dengan
demikian, kandungan Fosfat dalam tanaman dapat dinaikkan dengan jalan
menambah unsur Magnesium.
e. Kalsium
Bagi tanaman, Kalsium (Ca) bertugas untuk merangsang pembentukan
bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman, dan merangsang pembentukkan
9
biji. Kalsium yang terdapat pada batang dan daun ini berkhasiat untuk
menetralisasikan senyawa atau suasana yang tidak menguntungkan pada
tanah.
f. Belerang
Belerang (S) berperan dalam pembentukan bintil-bintil akar. Sulfur ini
merupakan unsur yang penting dalam beberapa jenis protein seperti asam
amino. Unsur ini pun membantu pertumbuhan anak ikan. Selain itu, sulfur
merupakan bagian penting pada tanaman-tanaman penghasil minyak, sayuran
seperti cabai, kubis dan lain-lain.
g. Klor
Memperbaiki dan meningkatkan hasil kering tanaman seperti
tembakau, kapas, kentang, dan tanaman sayuran umumnya adalah peran dari
Klor (Cl). Unsur ini pun banyak ditemukan dalam air sel semua bagian
tanaman.
h. Besi
Untuk pernapasan tanaman dan pembentukkan hijau daun merupakan
peran dari Besi (Fe). Kehadirannya tidak boleh dianggap enteng. Sekali tidak
ada, terutama pada tanah yang mengandung banyak kapur, tanaman akan
langsung merana.
i. Mangan
Peranan Mangan (Mn) tak jauh beda dengan unsur Besi. Selain sebagai
komponen untuk memperlancar proses asimilasi, unsur ini pun merupakan
komponen penting dalam berbagai enzim.
j. Tembaga
Fungsi Tembaga (Cu) ini pun baru sedikit diketahui. Kehadirannya
dapat mendorong terbentuknya hijau daun dan dapat menjadi bahan utama
dalam berbagai enzim.
k. Boron
Boron (B) berfungsi mengangkut karbohidrat ke dalam tubuh tanaman
pdan mengisap unsur Kalsium. Selain itu, Boron berperan dalam
perkembangan bagian-bagian tanaman untuk tumbuh aktif. Pada tanaman
penghasil biji, unsur ini pun berpengaruh terhadap pembagian sel. Dan, yang
10
paling penting nyata ialah perannya dalam menaikkan mutu tanaman sayuran
dan tanaman buah.
l. Molibdenum
Sama halnya dengan tembaga, hingga kini diketahui masih sedikit
peranan molybdenum (Mo) bagi tanaman. Unsur ini sangat berguna bagi
tanaman jeruk dan sayuran. Untuk tanaman pupuk hijau, Molybdenum
membantu mengikat bagian dari komponen penyusun enzim-enzim pada
Bakteri Nodula akar tanaman pupuk hijau.
m. Seng
Seng (Zn) memberi dorongan terhadap pertumbuhan tanaman karena
diduga Zn dapat berfungsi membentuk hormon tubuh. (Hanafiah,K.A, 2005)
- Gejala Kekurangan Unsur Hara
1. Nitrogen
- Daun menjadi kuning pucat dimulai dari daun termuda
- Daun pendek dan keras
2. Fospor
- Daun memendek dan anak daun keungu-unguan
- Daun rumputan di sekitar tanaman bewarna ungu
memanjang
- Batang dan tandan mengecil
3. Kalium
- Pada daun terapat bercak berwarna kuning (tembus
cahaya)
4. Magnesium
- Daun menguning merata pada daun yang tua, dimulai
dari ujung daun sampai ke pangkal daun
- Gejala berat ditandai dengan jaringan yang mati,
ditemui dari pinggir daun sampai ke anak daun
- Gejala tersebut hanya ditemukan pada daun yang
terkena cahaya matahari (Pahan.I, 2008)
5. Boron
- Ujung anak daun berbentuk pancing (hook leaf)
- Terdapat daun mengeriting seperti tanda bahaya pada
gardu listrik
11
BAB III
HASIL
12
3.2.3 Cara Kerja
Persiapan Destilasi
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Masukan H3BO3 10 ml ke dalam erlenmeyer 100 ml.
3. Tambahkan 1-3 tetes indikator conway.
4. Lalu pasangkan erlenmeyer ke alat destilasi.
Persiapan Sampel
1. Timbang 0,5 gr sampel tanah dan masukkan ke dalam labu kjeldal.
2. Tambahkan 0,5 gr selen dan 5 ml H2SO4 pekat.
3. Lalu destruksi sampai warna berubah menjadi putih susu dan dinginkan.
4. Tambahkan aquadest 40 ml dan 20 ml NaOH 40% ke dalam labu kjeldal.
5. Lalu pasang labu kjeldal ke bagian atas alat destilasi.
6. Lalu destilasi sampai warna berubah menjadi hijau dan bersisa 40 ml.
7. Kemudian titrasi larutan menggunakan H2SO4 0,1 N sampai larutan berubah
menjadi warna merah muda.
8. Kemudian catat pemakaiannya.
Hasil titrasi:
Blanko 0,1 ml
Sampel 1,1 ml
Rumus %N:
Perhitungan :
𝑚𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑡𝑎𝑟 − 𝑚𝑙 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜 𝑥 𝑁(0,1) 𝑥 𝐵𝐸𝑁(14)
%𝑁 = 𝑋 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 (𝑚𝑔)
0,7 − 0,1 𝑥 0,1 𝑥 14
%𝑁 = 𝑋 100%
500
0,7 − 0,1 𝑥 1,4
%𝑁 = 𝑋 100%
500
13
0,6 − 0,14
%𝑁 = 𝑋 100%
500
%N = 0,092 %
14
7. Saring dan masukkan ke dalam labu ukur 50 ml.
8. Paskan dengan aquadest.
9. Ukur menggunakan AAS.
10. Catat hasil yang telah di dapatkan.
Larutan Standar (mg/l) Absorban
0 0,000
2,0 0,083
4,0 0,195
6,0 0,282
8,0 0,356
10,0 0,455
3.4 Uji Pb
3.4.1 Alat
Nama Alat Jumlah
Erlenmeyer 100 ml 1 Buah
Pipet Ukur 10 ml 1 Buah
Gelas Ukur 50 ml 1 Buah
Karet Hisap 1 Buah
Labu Ukur 50 ml 1 Buah
Corong 1 Buah
Kertas Penyaring 1 Buah
Botol Film 1 Buah
3.4.2 Bahan
Bahan Jumlah
Sampel Tanah 0,5 gr
Asam Nitrat Pekat 5 ml
Aquadest Secukupnya
15
3.4.3 Cara Kerja
Pembuatan larutan
1. Timbang 0,5 gram sampel tanah dan masukkan ke dalam erlenmeyer.
2. Tambahkan 5 ml HNO3 dan 0,5 ml HCl.
3. Diamkan selama 24 jam dan setelah didiamkan 24 jam, didestruksi selama ½
jam atau sampai volume menjadi ½ ml.
4. Masukkan didalam labu ukur 25 ml dengan cara disaring.
5. Paskan dengan aquadest.
6. Ukur menggunakan AAS.
7. Lalu catat hasil yang di dapatkan.
16
3.5.2 Bahan
Bahan Jumlah
Sampel 0,5 gr
K2aCr2o7 10 gr
H2SO4 Pekat (96%) 20 ml
Bacl2 100 ml
17
Sampel 0,084
Rumus:
∑𝑌
1. Rata-rata Y = 𝑛𝑦
∑𝑥
2. Rata-rata X = 𝑛𝑥
3. a = Rata-rata Y – b . Rata-rata X
( ∑𝑥 . ∑𝑌)
∑𝑥 . 𝑦 − 𝑛
4. 𝑏 =
2 ( ∑𝑥 . ∑𝑌)
∑𝑥 − 𝑛
𝑌𝑛 − 𝑎
5. Rata-rata X sampe (mg/kurva) =
𝑏
𝑋 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
6. %𝐶 =
𝑚𝑔 𝑇𝑎𝑛𝑎ℎ
7. %BO = %C X 1,72
Cara perhitungan:
∑𝑥 (75 .0,308)
1. Rata-rata x = 5,39−
𝑛𝑥 6
= ( 75 .75)
1375− 6
75
=
6
5,39− 3,85
=
1375−187,5
= 12,5
∑𝑦 1,54
2. 2. Rata-rata y = =
𝑛𝑦 1187,5
0,308 = 0,0013
=
6
4. a = rata-rata y – b. rata-rata x
= 0,051
= 0,051 – 0,0013 . 12,5
( ∑𝑥 .∑𝑦)
∑𝑥 .𝑦−
3. b =
𝑛 = 0,6213
2 ( ∑𝑥 .∑𝑥)
∑𝑥 − 𝑛
18
5. Rata-rata x sampel (mg/kurva) 𝑋 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
6. % C = x KKA
𝑦𝑛 − 𝑎 𝑚𝑔 𝑇𝑎𝑛𝑎ℎ
=
𝑏 19
= x 1,14
500 𝑚𝑔
6 – 0,6213 = 0,043 %
=
0,0013
7. % BO = % C x 1,72
= 0,043 x 1,72
5,379
= = 0,074 %
0,0013
= 4137,7
19
6. Setelah tanah terpisah dengan air, lalu saring menggunakan kertas saring.
7. Dari 25 ml larutan yang disaring ambil ekstraknya 5 ml.
8. Lalu tambahkan 5 ml pewarna C.
9. Kemudian ukur menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang
889 nm.
Cara kerja spektrofotometer:
1. Nyalakan alat spektrofotometer.
2. Isi cuvet dengan larutan blanko, standar dan sampel.
3. Atur panjang gelombang.
4. Masukan cuver satu per satu ke dalam spektrofotometri.
5. Lalu tekan tombol 0 ABS 100%T, tunggu sampai keluar
kondisi setting blank (dalam bentuk teks).
Standarn Absorban x.y x2
(x) (y)
0 0,000 0 0
1 0,067 0,067 1
2 0,155 0,31 4
3 0,244 0,732 9
4 0,288 1,152 16
5 0,439 2,195 25
∑𝑥 = 75 ∑𝑌 = 1,193 ∑𝑥. 𝑦 = 4,456 ∑x2= 55
Sampel 0,233
Rumus:
∑𝑌
1. Rata-rata Y =
𝑛𝑦
∑𝑥
2. Rata-rata X = 𝑛𝑥
3. a = Rata-rata Y – b . Rata-rata X
( ∑𝑥 . ∑𝑌)
∑𝑥 . 𝑦 − 𝑛
4. 𝑏 =
( ∑𝑥 . ∑𝑌)
∑𝑥2 − 𝑛
20
𝑌𝑛 − 𝑎
5. Rata-rata X sampe (mg/kurva) =
𝑏
𝑋 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
6. %𝐶 =
𝑚𝑔 𝑇𝑎𝑛𝑎ℎ
7. %BO = %C X 1,72
Cara perhitungan:
∑𝑥 1,476
1. Rata-rata x = =
𝑛𝑥 17,5
15
= = 0,084
6
= 2,5 4. a = rata-rata y – b. rata-rata x
∑𝑦 = 0,199 – 0,084 . 2,5
2. Rata-rata y =
𝑛𝑦 = 0,288
1,193 𝑦𝑛−𝑎
= 5. Rata-rata x fosfor =
6 𝑏
= 0,199 6 – 0,288
=
( ∑𝑥 .∑𝑦) 0,084
∑𝑥 .𝑦−
𝑛 5,712
3. b = ( ∑𝑥 .∑𝑥) =
2
∑𝑥 − 𝑛 0,084
(15 .1,193) = 68
4,456−
6 25 10
= (15 .15)
55− 6 6. P tersedia = X sampel x x x KKA
2,5 5
3.7 Pembahasan
Analisa kandungan C-organik yang dilakukan diperoleh kandungan C-organik
0,074% bila merujuk pada kriteria penilaian tanah yang tercantum di lampiran maka, dari
hasil ini dapat diketahui bahwa kandungan C-organik dalam sampel tanah termasuk dalam
kriteria sangat rendah yang berarti sampel tanah tersebut tidak memenuhi persyaratan tanah
yang baik untuk digunakan bercocok tanam karena kandungan C-organik dalam sampel tanah
tersebut rendah dan kesuburan pada tanah tersebut juga dapat dipastikan rendah.
Analisa kandungan P-tersedia yang dilakukan diperoleh kandungan P-tersedia 67,26
bila merujuk pada kriteria penilaian tanah yang tercantum di lampiran maka, dari hasil ini
21
dapat diketahui bahwa kandungan P-tersedia dalam sampel tanah termasuk dalam kriteria
sangat tinggi yang berarti sampel tanah tersebut memenuhi persyaratan tanah yang baik dan
dapat digunakan untuk bercocok tanam karena fosfor berfungsi untuk meningkatkan
kesuburan tanah secara fisika, kimia dan biologi.
Analisa kandungan N-total yang dilakukan diperoleh kandungan N-total 0,28%, bila
merujuk pada kriteria penilaian tanah yang tercantum di lampiran maka, dari hasil ini dapat
diketahui bahwa kandungan N-total dalam sampel tanah termasuk dalam kriteria sedang yang
berarti sampel tanah tersebut termasuk tanah yang baik dan dapat digunakan untuk bercocok
tanam karena nitrogen berfungsi untuk merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan
seperti batang, cabang dan daun.
22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada pemeriksaan kandungan C-organik, P-tersedia, N-total, K-total, dan Pb dalam
sampel tanah digunakan alat erlenmeyer, labu kjedal, destilasi, gelas kimia, pipet ukur, gelas
ukur, corong, karet hisap, neraca analitik, shaker, spektrofotometer, dan AAS serta bahan
yang digunakan yaitu sampel tanah, aquades, kertas saring, pereaksi P, pewarna P, H3BO3,
NaOH, H2SO4, selen, indicator conway, dan ammonium asetat.
Analisa kandungan C-organik yang dilakukan diperoleh kandungan C-organik
0,074% bila merujuk pada kriteria penilaian tanah yang tercantum di lampiran maka, dari
hasil ini dapat diketahui bahwa kandungan C-organik dalam sampel tanah termasuk dalam
kriteria sangat rendah yang berarti sampel tanah tersebut tidak memenuhi persyaratan tanah
yang baik untuk digunakan bercocok tanam karena kandungan C-organik dalam sampel tanah
tersebut rendah dan kesuburan pada tanah tersebut juga dapat dipastikan rendah.
Analisa kandungan P-tersedia yang dilakukan diperoleh kandungan P-tersedia 67,26
bila merujuk pada kriteria penilaian tanah yang tercantum di lampiran maka, dari hasil ini
dapat diketahui bahwa kandungan P-tersedia dalam sampel tanah termasuk dalam kriteria
sangat tinggi yang berarti sampel tanah tersebut memenuhi persyaratan tanah yang baik dan
dapat digunakan untuk bercocok tanam karena fosfor berfungsi untuk meningkatkan
kesuburan tanah secara fisika, kimia dan biologi.
Analisa kandungan N-total yang dilakukan diperoleh kandungan N-total 0,28%, bila
merujuk pada kriteria penilaian tanah yang tercantum di lampiran maka, dari hasil ini dapat
diketahui bahwa kandungan N-total dalam sampel tanah termasuk dalam kriteria sedang yang
berarti sampel tanah tersebut termasuk tanah yang baik dan dapat digunakan untuk bercocok
tanam karena nitrogen berfungsi untuk merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan
seperti batang, cabang dan daun.
4.2 Saran
Kepada industri-industri kecil maupun besar diharapkan untuk dapat melakukan
pengolahan limbah industry terlebih, agar tidak mencemari air maupun tanah karena bahan
23
kimia atau logam berat seperti Pb sangat mencemari tanah dan tanaman produktif yang
tumbuh ditanah tercemar tersebut.
Kepada masyarakat diharapkan untuk memisahkan sampah-sampah rumah tangga
seperti sampah organic dan non organic. Untuk sampah organic dapat dijadikan pupuk
kompos, karena kompos merupakan sumber bahan organic yang dapat merangsang
pertumbuhan tanaman seperti batang, cabang dan daun.
Kepada masyakat yang suka bercocok tanam, gunakanlah pupuk yang mengandung
unsur hara tanah seperti C-organik, Nitrogen, Fosfor dan Kalium.
24