Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Sindrom Antifosfolipid
Disusun Oleh:
Pembimbing
dr. Gopas M Simanjuntak, Sp.PD
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan refarat ini yang berjudul Sindrom Antifosfolipid sebagai
syarat menyelesaikan kepaniteraan klinik Penyakit Dalam di Rumah Sakit Umum HKBP
Balige periode 1 Oktober 2018-21 Desember 2018.
Secara khusus kami ucapkan terima kasih kepada dr. Gopas M Simanjuntak, Sp.PD yang telah
bersedia membimbing , mengarahkan dan meluangkan waktunya kepada kami untuk memberi
masukan serta saran hingga tulisan ini selesai
Sebagai penulis saya sadar bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan, sehingga saya mohon
kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini selanjutnya, semoga tulisa ini dapat bermanfaat
dan menjadi bekal ilmu untuk kemajuan pendidikan kedokteran
PENDAHULUAN
Setelah dilakukan penelitian selama 25 tahun diketahui sejumlah antibodi yang dapat
beraksi negatif terhadap fosfolipid yang diketahui jelas dan antibodi antikardiolipin. Keduanya
dapat menimbulkan sindrom antibodi antifosfolipid. Klasifikasi Pada “The 11th International
Congress on Antiphospholipid Antibodies” di Sydney, 2004, telah diusulkan klasifikasi sebagai
berikut3: APS sebagai penyakit tunggal., APS yang berhubungan dengan penyakit lain termasuk
SLE, APS katastrofa. Secara definitif, sindrom antifosfolipid dapat ditegakkan dengan
ditemukannya minimal 1 kriteria klinik, dan 1 kriteria laboratorik. Pengobatan digolongkan
dalam 4 kelompok: 1) Profilaksis, trombosis pembuluh darah kecil; 2) Pencegahan trombosis
lanjutan pada pembuluh darah sedang dan besar; 3) Pengobatan mikroangiopati trombotik akut
dan 4) Penangan kehamilan yang berhubungan dengan antibodi antifosfolipid
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Aspel klinis sistem dapat berupa perdarahan dan trombosis. Perdarahan disebabkan
oleh trombositopenia, PT memanjang (tomboplastin sensitif-fosfolipid inefisien), aPTT
memanjang (Defisiensi FXIc dan/atau tromboplastin sensitif-fosfolipid inefisien) dan
hipoprotrombinemia didapat.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Nama Dosis
Aspirin 1-2 mg/kg/hari
Tiklopidin 250 mg, 2 kali sehari
Dipiridamol 75-400 mg/hari, 3 atauu 4 kali sehari
Heparin Dosis inisial: 40-170 U/kg/IV
Infus pemeliharaan; 18 U/kg/jam IV
Atau
Dosis inisial: 50 U/kg/jam IV, diikuti dengan
infus 15-25 U/kg/jam, dosis ditingkatkan 5
U/kg/jam berdasarkan hasil PT
Enoksaparin Profilaksis: 30 mg subkutan, setiap 12 jam
Terapi 1 mg/kg, subkutan setaip 12 jam
Warfarin 5-15 mg/hari, dosis dinaikkan berdasarkan
INR yang ingin dicapai
1. Trombosis Primer
Tabel Thromboprophylaxis Primer
Tindakan umum untuk semua pasien Penilaian dan manajemen faktor risiko
antiphospholipid-positif kardiovaskular
Dalam situasi berisiko tinggi
(puerperium, operasi, imobilisasi
berkepanjangan), gunakan dosis biasa
LMWH untuk thromboprophylaxis
Pasien non-SLE antiphospholipid- Aspirin dosis rendah (75-100 mg / hari)
positif (APS obstetrik dan pada mereka dengan profil aPL berisiko
asimptomatik) tinggi, terutama dengan faktor risiko
trombotik lainnya
Pasien dengan SLE dan aPL positif Hydroxychloroquine (200–400mg /
hari)+ aspirin dosis rendah (75-100mg /
hari)
Kongres Internasional ke-13 tentang Anti-Phosfolipid merekomendasikan evaluasi
dan kontrol ketat terhadap faktor risiko kardiovaskular sebagai bagian dari profilaksis
primer pada APS. Meskipun hipertensi telah dikaitkan dengan trombosis pada pasien
aPL-positif, hipertrigliseridemia, lipoprotein densitas rendah rendah. tingkat, dan
obesitas sentral adalah faktor risiko kardiovaskular yang paling umum yang terkait
dengan APS primer. Pengendalian faktor risiko kardiovaskular penting untuk
membantu mencegah ke endotelium vaskular pada pasien dengan APS.6
2. Thromboprophylaxis Sekunder
Jika kejadian awal adalah tromboemboli vena, dianjurkan bahwa terapi warfarin
intensitas menengah dan menargetkan nilai rasio normalisasi internasional (INR)
dari 2,0 hingga 3,0 akan dimulai , dengan bridging heparin.
APS dengan tromboemboli vena Terapi antikoagulan oral tidak terbatas
pada INR target 2,0-3,0
APS dengan tromboemboli arteri erapi antikoagulan oral tidak terbatas
pada target INR> 3.0 atau gabungan
terapi antiaggregant-antikoagulan (INR
2.0-3.0)
Pasien dengan trombosis vena atau Perawatan seperti rekomendasi biasa
arteri yang tidak memenuhi kriteria untuk arteri atau vena
untuk APS trombosis APS ¼ sindrom
antiphospholipid; INR ¼ rasio
normalisasi internasional.
Si
Antikoagulan baru: Antikoagulan oral baru (NOACs), dabigatran penghambat
thrombin langsung dan penghambat langsung anti-faktor XA Rivaroxaban, apixaban
dan edoxaban dalam APS masih belum jelas dan sebagai besar didasarkan pada
laporan kasus dan seri kasus. Sebuah tinjauan sistematis bau-baru ini menunjukkan
bahawa sekitar 20% pasien dengan APS pada NOACs mengembangkan kejadian
vaskular selama periode tindak lanjut rata-rata 12 bulan, sedangkan sepertiga pasien
mengalami kejadian berulang selama 2 tahun masa tindak lanjut.
Pilihan Terapi Alternatif dan Tambahan untuk Skenario Klinis Spesifik pada
Sindrom Antiphospholipid
Diketahui adanya alergi warfarin, Perawatan dengan, atau penambahan,
intoleransi warfarin, atau kontrol NOAC: inhibitor thromb dabigatran
antikoagulan yang buruk pada langsung atau antifaktor langsung inhibitor
warfarin meskipun target Xa rivaroxaban, apixaban, oredoxaban
terapeutik
Trombositopenia yang diinduksi Perawatan dengan fondaparinux atau
heparin argatroban
APS refrakter meskipun Pertimbangkan memulai terapi statin
antikoagulasi cukup Pertimbangkan untuk menambahkan terapi
rituximab
Pertimbangkan untuk menambahkan
glukokortikosteroid dan IVIG+pengganti
plasma
CAPS Antikoagulan
heparin+glukokortikosteroid+IVIG dan /
atau pengganti plasma mengurangi
mortalitas
Eculizumab mengurangi angka kematian
Obstetric APS Heparin (unfractionated atau
LMWH)+aspirin dosis rendah (75-100 mg /
hari)
Pasien pada warfarin harus dialihkan ke
heparin (unfractionated atau LMWH) segera
pada konfirmasi kehamilan untuk
menghindari teratogenisitas
Tromboprofilaksis diperpanjang (hingga 6
minggu setelah melahirkan) untuk pasien
berisiko tinggi
Antikoagulasi tak terbatas untuk pasien APS
dengan kejadian trombotik sebelumnya
KESIMPULAN