Вы находитесь на странице: 1из 16

METODE PENELITIAN

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK


TENAGA MIKROHIDRO

Disusun
Oleh :

M. AFIF TOMI ( 132015048 )

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2018
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... iv

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1


1.2 Tujuan Penelitian ..............................................................................................2
1.3 Batasan Masalah ................................................................................................2
1.4 Sistematika Penulisan .......................................................................................2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 3


2.1 PLTMH .............................................................................................................3
2.2 Bendungan dan Intake .......................................................................................4
2.3 Saluran Pembawa atau Headrace ............................................................................ 5
2.4 Bak Pengendap Pasir atau Bak Penenang .........................................................5
2.5 Pipa Pesat ( Penstock ) ............................................................................................. 6
2.6 Rumah Pembangkit ( Power House ) ...................................................................... 6
2.7 Turbin Air ................................................................................................................... 7
2.8 Generator ................................................................................................................... 7
2.9 Cara Kerja PLTMH ................................................................................................... 8
2.10 Tinggi Jatuh Air ................................................................................................... 8
2.11 Energi Air ............................................................................................................. 8

BAB 3 METODE PENELITIAN ................................................................................... 10

3.1 Diagram Fishbone .................................................................................................. 10


3.2 Metode Pelaksanaan ................................................................................................ 10
3.2.1 Peninjauan lokasi ......................................................................................... 10
3.2.2 Pegambilan data-data .................................................................................. 10
3.2.3 Parameter-parameter rancangan PLTMH ................................................ 11
3.2.4 Kajian ekonomi ........................................................................................... 11
3.3 Peralatan ..........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 12


DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gambaran Umum PLTMH ..................................................................... 3
Gambar 2.2 Bendungan dan intake di PLTMH ......................................................... 4
Gambar 2.3 Saluran Pembawa ..................................................................................... 5
Gambar 2.4 Bak Pengendap Pasir atau Bak Penenang ............................................. 5
Gambar 2.5 Pipa pesat ( Penstock ).............................................................................. 6
Gambar 2.6 Rumah Pembangkit .................................................................................. 6
Gambar 3.1 Diagram Fishbone .................................................................................... 9
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
MIKROHIDRO

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Energi merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan manusia.
Semakin maju suatu negara, semakin besar energi yang dibutuhkan. Berdasarkan
pengadaan energi dunia, saat ini minyak dan gas (migas) masih mendominasi
sebagai sumber utama energi. Sumber migas sangat terbatas dan diperkirakan akan
segera habis. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mendapatkan solusi sumber
energi alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti migas untuk dapat
dimanfaatkan bagi kemaslahatan hidup dan produktivitas masyarakat. (Sunardi &
Sapto Aji, 2017)

Negara Indonesia yang berada pada garis katulistiwa memiliki daratan dengan
ditumbuhi hutan belantara. Selain itu juga terdapat gunung atau pegunungan yang
di dalamnya aliran-aliran sungai dari hulu ke hilir sampai kelaut, sehingga
mempunyai prospek yang baik untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Mikro
Hidro (PLTMH). PLTMH juga bisa menjadi solusi bagi daerah terpencil dan desa-
desa yang belum teraliri listrik. (Sunardi & Sapto Aji, 2017)

PLTMH atau mikrohidro dapat beroperasi jika memiliki daerah aliran sungai
dengan beberapa parameter yang dipersyaratkan untuk mampu membangkitkan
energi listrik. Parameter tersebut diantaranya debit air, beda ketinggian/potensial
antara sumber air dan kincir, konstruksi serta hal-hal teknis terkait titik jatuh air dll.
Salah satu yang paling utama tentu adalah keberadaan sumber/energi air yang
mampu menggerakkan kincir untuk kemudian oleh generator diubah menjadi energi
listrik. (Sunardi & Sapto Aji, 2017)
1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Merencanakan dan mendesain PLTMH sesuai dengan potensi sumber
energi air yang ada.
2. Menganalisa perencanaan komponen utama mekanik Pembangkit Listrik
Tenaga Mikrohidro, yaitu pipa pesat/penstock, turbin, dan generator

1.3 Batasan Masalah


1. Seberapa besar potensi dari sumber energi yang ada yang dapat
dimanfaatkan.
2. Bagaimana mendesain rancangan PLTMH beserta optimasi desainnya
dengan potensi yang ada.

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan pada laporan ini agar dapat memudahkan penyusunannya
maka sistematikanya dibuat sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan latar belakang, tujuan, batasan masalah, sistematika
penulisan.

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA


Pada bab ini menunjukkan informasi berupa teori dasar PLTMH dan konsep
PLTMH

BAB 3 : METODE PENELITIAN


Bab ini akan menjelaskan metode penelitian yang digunakan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PLTMH
Mikro hidro adalah istilah yang berarti mikro adalah kecil, dan hidro adalah air.
Jadi mikro hidro adalah istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit listrik
yang menggunakan energi air. (Umboh & Harry, 2013)
Kondisi air yang dapat digunakan sebagai sumber energi listrik harus memenuhi
syarat kapasitas aliran, ketinggian tertentu, dan instalasi. Semakin besar kapasitas
aliran air dan ketinggian instalas maka semakin besar energi yang bisa
dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Kapasitas mengacu pada kapasitas
aliran serta ketinggian air terhadap rumah pembangkit. Secara teknis sebuah mikro
hidro memiliki tiga komponen utama yaitu air sebagai sumber energi, turbin, dan
generator. Dengan demikian suatu Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH) merupakan sebuah sistem yang terdiri dari sub-sub sistem. Perhatikan
gambar sketsa di bawah ini. (Umboh & Harry, 2013)

Gambar 2.1 Gambaran Umum PLTMH

Komponen PLTMH sebagai berikut :


a. Air (sumber penggerak).
b. Bendungan.
c. Saluran terbuka.
d. Bak penenang/pengahantar (forebay)
e. Saluran tertutup/pipa pesat/penstock.
f. Turbin: mengkonversi energi aliran air menjadi
energi putaran mekanis.
g. Generator: menghasilkan listrik dari putaran
mekanis.
h. Panel kontrol dan instalasi listrik.
(Nugroho & Sallata, 2015)

2.2 Bendungan dan Intake


Sering diistilahkan dengan 'dam' atau 'bangungan penyadap'. Bendung
pengalihan berfungsi untuk mengalihkan air melalui sebuah pembuka di bagian sisi
sungai ( 'intake' pembuka ke dalam sebuah bak pengendap ). Intake harus mampu
mengalihkan air sungai ke dalam bak pengendap dan saluran pembawa, pada debit
tertentu setiap saat. Lokasi intake umumnya di sisi luar belokan sungai. Hal ini
dimaksudkan untuk mengurangi pengendapan di saluran pembawa. (Umboh &
Harry, 2013)

Gambar 2.2 Bendungan dan intake


2.3 Saluran Pembawa atau Headrace
Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit untuk menjaga elevasi dari
air yang disalurkan. Kecepatan air (minimum) pada saluran pembawa adalah > 0,2
m/s. Untuk menghindari proses sedimentasi. (Umboh & Harry, 2013)

Gambar 2.3 Saluran pembawa

2.4 Bak Pengendap Pasir atau Bak Penenang


Bak pengendap digunakan untuk memindah-kan partikel-partikel pasir dari air.
Fungsi dari bak pengendap adalah sangat penting untuk melindungi komponen-
komponen berikutnya dari dampak pasir/kotoran/sampah pepohonan. Fungsi dari
bak penenang adalah untuk mengatur perbeda-an keluaran air antara penstock dan
headrace, dan untuk pemisahan akhir kotoran dalam air seperti pasir, kayu-kayuan.
(Umboh & Harry, 2013)

Gambar 2.4 Bak Pengendap Pasir atau Bak Penenang


2.5 Pipa Pesat ( Penstock )
Pipa pesat disebut juga pipa hisap. Berfungsi untuk menghisap air,
mengembalikan tekanan aliran yang masih tinggi ke tekanan atmosfer. Penstock
dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendah ke sebuah roda air, dikenal
sebagai sebuah Turbin. (Umboh & Harry, 2013)

Gambar 2.5 Pipa pesat ( Penstock )

2.6 Rumah Pembangkit ( Power House )


Rumah pembangkit adalah rumah dimana semua peralatan mekanik dan
elektrik PLTMH berada. Dalam rumah pembangkit terdapat turbin yang berfungsi
mengubah tenaga air menjadi mekanik atau tenaga putar/gerak. Turbin dengan
bantuan sabuk pemutar, memutar generator (dinamo besar penghasil listrik) untuk
mengubah tenaga putar menjadi tenaga listrik. (Umboh & Harry, 2013)

Gambar 2.6 Rumah Pembangkit


2.7 Turbin Air
Turbin air adalah turbin dengan media kerja air. Secara umum, turbin adalah
alat mekanik yang terdiri dari poros dan sudu-sudu. Sudu tetap atau stationary
blade, tidak ikut berputar bersama poros, dan berfungsi mengarahkan aliran fluida.
Sedangkan sudu putar atau rotary blade, mengubah arah dan kecepatan aliran fluida
sehingga timbul gaya yang memutar poros.

Menghitung Kecepatan Turbin.


862
𝑁=[ ] √𝐻
𝐷1
dengan,
𝐷1 = Diameter Turbin
(Wie & Agung, 2018)

Menghitung Torsi.
𝑃
𝑇=2
𝜋𝑛

dengan,
n = Kecepatan (rpm)
(Wie & Agung, 2018)

2.8 Generator
Generator adalah suatu mesin yang mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga
listrik. Tenaga mekanik digunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar
dalam medan magnet ataupun sebaliknya memutar magnet diantara kumparan
kawat penghantar. Tenaga mekanik dapat berasal dari tenaga panas, tenaga
potensial air, motor diesel, motor bensin dan bahkan ada yang berasal dari motor
listrik. (Wie & Agung, 2018)
2.9 Cara Kerja PLTMH
Aliran sungai dibendung agar mendapatkan debit air (Q) dan tinggi jatuh air
(H), kemudian air yang dihasilkan disalurkan melalui saluran penghantar air
menuju kolam penenang, Kolam penenang dihubungkan dengan pipa pesat, dan
pada bagian paling bawah di pasang turbin air. Turbin air akan berputar setelah
mendapat tekanan air (P), dan perputaran turbin dimanfaatkan untuk memutar
generator, Setelah mendapat putaran yang constan maka generator akan
menghasilkan tegangan listrik, yang dikirim kekonsumen melalui saluran kabel
distribusi (JTM atau JTR). (Sukamta & Adhi, 2014)

2.10 Tinggi Jatuh Air (Head)


Penentuan debit dan head pada PLTMH mempunyai arti yang sangat penting
dalam menghitung potensi tenaga listrik.Seperti pada gambar 2. Variabel debit
“diwakili” oleh jumlah rata-rata bulan kering dalam satu tahun. Artinya dicari areal-
areal yang jumlah bulan keringnya kecil atau bahkan tidak ada bulan keringnya
sama Pengukuran debit air (Q) sungai pada dasarnya terdapat banyak metode
pengukuran debit air. Untuk sistem konversi energi air skala besar pengukuran debit
bisa berlangsung bertahun-tahun. Sedangkan untuk sistem konversi energi air skala
kecil waktu pengukuran dapat lebih pendek, misalnya untuk beberapa musim yang
berbeda saja. Tingkat kemiringan yang diwakili oleh indikator gradien skematik,
semakin miring areal, semakin besar kemungkinan untuk ditemukannya head yang
cukup untuk PLTMH. (Sukamta & Adhi, 2014)

2.11 Energi Air


Energi yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan dikonversikan menjadi
listrik, air merupakan sumber energi yang murah dan relatif mudah didapat, pada
air juga tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air
mengalir). Sedang akan pada pembangkit listrik tenaga air tidak menghasilkan
emisi gas rumah kaca. (Wie & Agung, 2018)
Air merupakan sumber energi terbarukan karena air secara terus menerus
mengisi ulang melalui siklus hidrologi bumi. Semua sistem hidroelectrik
membutuhkan sumber air mengalir tetap,seperti sungai atau anak sungai, tidak
seperti tenaga matahari dan angin, tenaga ini dapat menghasilkan tenaga terus
menerus selama 24 jam setiap harinya. Pemanfaatan energi air banyak dilakukan
dengan menggunakan kincir air atau turbin air yang memanfaatkan adanya suatu
air terjun atau aliran air di sungai. (Wie & Agung, 2018)
Energi kinetik dari air yang memutar turbin untuk menggerakan generator
dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑃 = 𝜌. 𝑄. 𝑔. 𝐻
dengan,
𝑃 = daya (Hp)
𝜌 = massa air (1000 kg/m)
𝑔 = gravitasi (9,81m/𝑠 2 )
𝐻 = tinggi terjun air (m)

Luas penampang pipa (A) = 𝜋 𝑟 2


dengan,
π = 3,14
r = jari-jari

Debit air : Q = A . V
dengan,
V = Kecapatan aliran air (ft/s)

Kecepatan Air : V = 𝐶 √(2𝑔ℎ)


dengan,
𝐶 = Koefisien air (0,98)
𝑔 = Gravitasi Bumi (9,81m/𝑠 2 )
ℎ = Jarak lubang dari permukaan air (m)
(Wie & Agung, 2018)
BAB 3
METODE PENELITIAN

1.1 Diagram Fishbone

Gambar 3.1 Diagram Fishbone

1.2 Metode Pelaksanaan


1.2.1 Peninjauan lokasi
Diawali peninjauan lokasi, dengan cara menelusuri aliran sungai,
menentukan titik yang dianggap sesuai untuk perencanaan PLTMH

1.2.2 Pengambilan data – data


1. Primer
a. Menghitung secara langsung debit aliran menggunakan alat ukur debit
b. Mengukur beda ketinggian air pada tabung pitot
c. Mengukur beda ketinggian yang berpotensi untuk mendapatkan head
maksimal, dengan menggunakan water pas dari selang kecil
2. Sekunder
a. Pengambilan informasi data tingkat curah hujan dibadan klimatologi
dan geofisika.
b. Melakukan perhitungan data kasar sementara untuk mengetahui
rencana desain potensi daya listrik terbangkit.
c. Mengevaluasi data pengukuran dan hasil perhitungan
d. Mengoptimasi desain rancangan sistem PLTMH

1.2.3 Parameter-parameter rancangan PLTMH


1. Penentuan debit aliran
2. Penentuan ketinggian optimum
3. Pemilihan Turbin
4. Efisiensi Turbin dan Generator
5. Potensi Daya listrik yang ada

1.2.4 Kajian ekonomi


Tahap awal dalam melaksanakan suatu proyek diperhitungkan adalah
perlunya dilakukan analisa dari investasi tersebut sehingga akan diketahui
kelayakan suatu proyek dilihat dari sisi ekonomi investasi dan daya keluaran listrik
yang dihasilkan dibandingkan harga listrik dari PLN.

1.3 Peralatan
1. Alat dan bahan kerja survei lapangan;
a. Alat keselamatan kerja, seperti P3K, sepatu boat, tali pendaki gunung,
sarung tangan, dan helm atau topi.
b. Alat Kerja, seperti rol meter, alat tulis, selang plastik, papan mistar,
serta beberapa alat pendukung lainnya.
2. Alat ukur dan pengujian
Beberapa alat ukur dan alat pengujian yang digunakan adalah
stopwatch 1 unit, debit meter 1 unit, spidometer 1 unit, volt meter, amper
meter dan watt meter masing-masing satu unit, osiloskop kapasitas
20MHz, unit dan taco meter 1 unit.
DAFTAR PUSTAKA

Jumadi, & Amir, F. (2017). Perencanaan Dan Perancagan Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro–Hidro Jenis Crossflow. JURNAL POLIMESIN.

Nugroho, H. Y., & Sallata, M. K. (2015). PTTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro)
Panduan Lengkap Membuat Sumber EnergiTerbarukan Secara Swadaya.
Yogyakarta: ANDI.

Rusuminto, & Paryatmo, W. (2015). Perancangan Dan Optimasi Sistem Pembangkit


Listrik Mikrohidro Dengan Daya 8.5 KW. ELEMEN.

Sukamta, S., & Adhi, K. (2014). Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH) antur Tabalas Kalimantan Timur. Jurnal Teknik Elektro.

Sunardi, & Sapto Aji, W. (2017). Mikrohidro Untuk Solusi Daerah Terpencil. Seminar
Nasional Teknologi Informasi dan Kedirgantaraan (SENATIK).

Umboh, D. R., & Harry, S. (2013). Pengelolaan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
Hidro). Jakarta: DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN.

Wie, D. S., & Agung, A. I. (2018). Perenanaan Dan Implementasi Prototipe Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Jurnal Teknik Elektro.

Вам также может понравиться