Вы находитесь на странице: 1из 2

4

Gejala : Hilang nafsu makan, mual/muntah, tidak mematuhi diet, peningkatan masukan
glukosa/karbohidrat, penurunan berat badan lebih dari beberapa hari/minggu, haus, penggunaan
diuretik (Thiazid) Tanda : Kulit kering/bersisik, turgor jelek, kekakuan/distensi abdomen, muntah,
pembesaran tiroid (peningkatan kebutuhan metabolik dengan peningkatan gula darah), bau
halisitosis/manis, bau buah (napas aseton) f.

Neurosensori Gejala : Pusing/pening, sakit kepala, kesemutan, kebas, kelemahan pada otot, parestesi,
gangguan penglihatan Tanda : Disorientasi, mengantuk, alergi, stupor/koma (tahap lanjut), gangguan
memori (baru, masa lalu), kacau mental, refleks tendon dalam menurun (koma), aktifitas kejang
(tahap lanjut dari DKA). g.

Nyeri/kenyamanan Gejala : Abdomen yang tegang/nyeri (sedang/berat) Tanda : Wajah meringis


dengan palpitasi, tampak sangat berhati-hati h.

Pernapasan Gejala : Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergantung
adanya infeksi/tidak) Tanda : Lapar udara, batuk dengan/tanpa sputum purulen, frekuensi pernapasan
meningkat 2.

Diagnosa Keperawatan yang mungkin timbul a.

Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan penurunan kemampuan bernapas. b.

Defisit volume cairan berhubungan dengan pengeluaran cairan berlebihan (diuresis osmotic) akibat
hiperglikemia c.

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidak cukupan insulin,penurunan
masukan oral,status hipermetabolisme. 3.

Rencana Keperawatan a.

Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan penurunan kemampuan bernapas. Kriteria Hasil :

5
1.

Pola nafas pasien kembali teratur. 2.

Respirasi rate pasien kembali normal. 3.

Pasien mudah untuk bernafas. Intervensi: 1) Kaji status pernafasan dengan mendeteksi pulmonal. 2)
Berikan fisioterapi dada termasuk drainase postural. 3) Penghisapan untuk pembuangan lendir. 4)
Identifikasi kemampuan dan berikan keyakinan dalam bernafas. 5) Kolaborasi dalam pemberian
therapi medis b.

Defisit volume cairan berhubungan dengan pengeluaran cairan berlebihan (diuresis osmotic) akibat
hiperglikemia Kriteria Hasil : 1.

TTV dalam batas normal 2.

Turgor kulit dan capillary refill baik 3.

Keseimbangan urin output 4.


Kadar elektrolit normal 5.

GDS normal Intervensi : 1) Observasi pemasukan dan pengeluaran cairan setiap jam 2) Observasi
kepatenan atau kelancaran infuse 3) Monitor TTV dan tingkat kesadaran tiap 15 menit, bila stabil
lanjutkan untuk setiap jam 4) Observasi turgor kulit, selaput mukosa, akral, pengisian kapiler 5)
Kolaborasi dengan tim kesehatan lain dalam : Pemberian therapi insulin c.

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidak cukupan insulin,penurunan
masukan oral,status hipermetabolisme. Kriteria hasil ; BB yang optimal Intervensi: 1)

Pantau berat badan setiap hari atau sesuai indikasi 2)

Tentukan program diet dan pola makan dan bandingkan makanan yang di habiskan

6
3)

Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri abdomen,muntahan makanan yang belum di cerna. 4)

Berikan makanan yang mengandung nutrient kemudian upayakan pemberian yang lebih padat yang
dapat di toleransi 5)

Libatkan keluarga pasien pada perencanaan sesuai indikasi 4.

Implementasi Implementasi keperawatan merupakan tindakan yang sudah direncanakan dalam


rencana tindakan keperawatan yang mencakup tindakan tindakan independen (mandiri) dan
kolaborasi. 5.

Evaluasi Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan dengan cara melakukan
identifikasi sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai atau tidak. Jika tujuan tidak
tercapai, maka perlu dikaji ulang letak kesalahannya, dicari jalan keluarnya, kemudian catat apa yang
ditemukan, serta apakah perlu dilakukan perubahan intervensi.

Вам также может понравиться