Вы находитесь на странице: 1из 8

HIPERTENSI

APA ITU HIPERTENSI / DARAH TINGGI?


Definisi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang
waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Peningkatan tekanan darah yang
berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal
ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara
dini dan mendapat pengobatan yang memadai.

TANDA DAN GEJALA TEKANAN DARAH TINGGI


Hipertensi sering disebut sebagai ‘the silent killer” karena sering tanpa keluhan, sehingga penderita
tidak tahu kalau dirinya mengidap hipertensi tetapi kemudian mendapatkan dirinya sudah terapat
penyakit penyulit atau komplikasi dari hipertensi. Hasil Riskesdas 2013 dan studi di Puskesmas
diketahui bahwa hanya sepertiga penderita hipertensi (36,8%) yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan
dan hanya 0,7% yang minum obat.
Hanya ada satu cara untuk mengetahui apakah seseorang memiliki tekanan darah tinggi atau tidak,
yaitu mengukur tekanan darahnya ke dokter atau profesional kesehatan lain.
Untuk menegakkan diagnosis hipertensi dilakukan pengukuran tekanan darah minimal 2 kali dengan
jarak 1 minggu. Menurut JNC-VII (2003) hipertensi diklasifikasikan sebagai berikut:

Klasifikasi hipertensi menurut JNC-VII 2003

Kategori TDS (mmHg) TDD (mmHg)

Normal < 120 < 80

Pra-hipertensi 120-139 atau 80-89

Hipertensi tingkat 1 140-159 atau 90-99

HIpertensi tingkat 2 > 160 atau > 100

Hipertensi Sistolik Terisolasi > 140 dan < 90


(Joint National Commite on Prevention Detection, Evaluation, and Treatment of High Pressure
VII/JNC-VII,2003)

Hipertensi sistolik terisolasi (HST) didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik >140 mmHg dengan
tekanan darah diastolic < 90 mmHg
APA PENYEBAB HIPERTENSI / DARAH TINGGI?
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat dibagi menjadi 2 kelompok:
1. Hipertensi essensial atau primer yang tidak diketahui penyebabnya (90%)
2. Hipertensi sekunder yang penyebabnya dapat ditentukan (10%), antara lain:
a. Kelainan pembuluh darah ginjal,
b. Gangguan kelenjar Tiroid (hipertiroid),
c. Penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme),
d. Kelainan bawaan pada pembuluh darah,
e. Gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur (sleep apnea) dan lain –lain.

Sebagian besar penderita hipertensi menderita hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita hipertensi, antara lain:

1. Faktor risiko yang tidak dapat diubah


Faktor risiko yang melekat pada penderita hipertensi dan tidak dapat diubah, antara lain:
 Usia. Seiring bertambahnya usia, risiko seseorang terserang hipertensi semakin besar.
Hipertensi pada pria umumnya terjadi pada usia 45 tahun, sedangkan pada wanita
biasanya terjadi di atas usia 65 tahun.
 Keturunan. Hipertensi rentan terjadi pada orang dari keluarga yang memiliki riwayat
darah tinggi

2. Faktor risiko yang dapat diubah


Faktor risiko yang diakibatkan perilaku tidak sehat dari penderita hipertensi antara lain:
 Obesitas. Meningkatnya berat badan mengakibatkan nutrisi dan oksigen yang dialirkan ke
dalam sel melalui pembuluh darah juga meningkat. Hal ini mengakibatkan peningkatan
tekanan di dalam pembuluh darah dan jantung.
 Terlalu banyak makan garam atau terlalu sedikit mengonsumsi makanan yang
mengandung kalium. Hal ini dapat mengakibatkan tingginya natrium dalam darah,
sehingga cairan tertahan dan meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah.
 Kurang aktivitas fisik dan olahraga. Keadaan ini dapat mengakibatkan meningkatnya
denyut jantung, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.
Kurang aktivitas dan olahraga juga dapat mengakibatkan peningkatan berat badan, yang
merupakan faktor risiko hipertensi.
 Merokok. Zat kimia dalam rokok bisa membuat pembuluh darah menyempit, yang
berdampak pada meningkatnya tekanan dalam pembuluh darah dan jantung.
 Konsumsi alkohol, dyslipidemia dan stress.
PREVALENSI/ ANGKA KEJADIAN HIPERTENSI?
Menurut catatan Badan Kesehatan Dunia/ World Health Organization (WHO) tahun 2015
menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di dunia menderita hipertensi yang mana artinya 1 dari 3 orang
di dunia terdiagnosis menderita hipertensi dan hanya 36,8% yang minum obat. Selain itu, 2/3 di antara
seluruh penderita hipertensi di dunia berada di Negara berkembang yang berpenghasilan rendah
sedang.
Prevalensi/ angka kejadian hipertensi akan terus meningkat setiap tahunnya dan diprediksikan
pada tahun 2025 nanti sekitar 29% orang dewasa di seluruh dunia menderita hipertensi. Hipertensi
telah mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang setiap tahun dimana 1,5 juta kematian terjadi di
Asia Tenggara, yang 1/3 populasinya menderita hipertensi.
Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi hipertensi di Indonesia tahun 2013 sebesar 25,8%.
Hanya sekitar 9,5% penderita hipertensi yang didiagnosis oleh Tenaga Kesehatan(Nakes).
Berdasarkan wawancara, hanya 0,7% penderita hipertensi yang minum obat. Di Indonesia, prevalensi
hipertensi tertinggi berada di Provinsi Jawa Barat sebesar 29,4% dan yang terendah di Papua sebesar
16,8%. Berdasarkan Survei Sample Registration System (SRS) tahun 2014 menunjukan hipertensi dan
komplikasinya sebagai penyebab kematian nomor 5 terbesar di Indonesia.
Data Survei Indikator Kesehatan Nasional (SIRKESNAS) tahun 2016 menunjukkan
prevalensi tekanan darah tinggi pada penduduk usia 18 tahun keatas adalah 32,4%, dimana terjadi
peningkatan dibandingkan data Riskesdas tahun 2013.
Dari kedua studi tersebut diketahui bahwa hanya sepertiga penderita hipertensi (36,8%) yang
terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan hanya 0,7% yang minum obat.

BAGAIMANAKAH CARA MENGENDALIKAN HIPERTENSI?


Pola hidup sehat yang dianjurkan untuk mencegah dan mengontrol hipertensi adalah:
1. Gizi seimbang dan pembatasan gula,garam dan lemak (Dietary Approaches To Stop Hypertension)
2. Mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang ideal
3. Gaya hidup aktif/olahraga teratur
4. Stop rokok
5. Membatasi konsumsi alkohol (bagi yang minum)
TIPS DARI KEMENTERIAN KESEHATAN
Berikut beberapa Tips daari Kementerian Kesehatan dalam upaya pencegahan dan pengendalian
faktor risiko hipertensi, antara lain:
1. Perilaku gaya hidup CERDIK yaitu :
C: Cek kesehatan secara berkala,
E: Enyahkan asap rokok,
R: Rajin beraktifitas fisik,
D: Diet yang sehat dan seimbang,
I: Istirahat yang cukup, dan
K: Kelola stres.
2. Ketahui Tekanan Darahmu dengan CERAMAH (Cek Tekanan Darah di Rumah) secara rutin
dengan cara yang baik dan benar kemudian segera berkonsultasi dengan tenaga
kesehatan/dokter bila dijumpai tekanan darah Anda tidak normal untuk mendapatkan
penanganan lebih lanjut
3. Kendalikan Hipertensi dengan PATUH
P : Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter
A : Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
T : Tetap diet dengan gizi seimbang
U : Upayakan aktifitas fisik dengan aman
H : Hindari asap rokok, alkohol dan zat karsinogenik

Referensi

www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/...hipertensi.pdf
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/subdit-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/faktor-
risiko-dan-penyebab-hipertensi
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/ketahui-tekanan-darahmu-cegah-hipertensi-
the-silent-killer
https://www.cdc.gov/bloodpressure/signs_symptoms.htm

Вам также может понравиться