Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
NAMA : SALAMAH
NPM : 161401D222
KELAS: 3A
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
TAHUN 2019
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Makalah keperawatan jiwa ini telah disetujui untuk memenuhi tugas keperawatan jiwa Akademi
Keperawatan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur
Dosen pengampu
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia yang
telah diberikan kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“keperawatan jiwa” tepat pada waktunya.
Makalah ini sengaja disusun guna melengkapi tugas salah satu mata kuliah yakni mata
kuliah “keperawatan jiwa” serta agar selanjutnya makalah ini dapat menjadi pedoman atau dapat
dipelajari dengan mudah oleh mahasiswa, dan dapat lebih mempermudah pembaca dalam
memahami tentang keperawatan jiwa..
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................I
Daftar Isi .......................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................2
C. Tujuan masalah......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian keperawatan kesehatan jiwa......................................................3
B. Manusia............................................................................................................4
C. Lingkungan......................................................................................................4
D. Keperawatan...................................................................................................5
E. Prinsip-prinsip keperawatan kesehatan jiwa.............................................11
F. Macam-macam diagnosa keperawatan jiwa..............................................12
G. Penatalaksanaan keperawatan jiwa............................................................11
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aplikasi teori dan konsep model keperawatan dapat diterapkan diberbagai cabang ilmu
keperawatan, baik di keperawatan dasar, keperawatan klinik, maupun keperawatan komunitas. Di
keperawatan jiwa sendiri salah satu teori dan konsep model keperawatan yang dapat diterapkan
Gangguan jiwa, ilussi, halusinasi, terapi kognitif, terapi keluarga, model
keperawatan jiwa, pakar keperawatan jiwa, asuhan gangguan keperawatan
jiwa, terapi aktifitas kelompok, diagnosa keperawatan, psikopat, diagnosa,
trauma.
C. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MASALAH
PEMBAHASAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sehat adalah dalam keadaan bugar
danaman
seluruh tubuh dan bagian-bagiannya. Bugar dan nyaman adalah relatif,
karena bersifat
subjektif sesuai orang yang mendefinisikan dan merasakan. Bagi seorang kuli
bangunan, kaki
kejatuhan batu, tergencet, dan berdarah-darah adalah hal biasa, karena
hanya dengan sedikit
dibersihkannya, kemudian disobekkan pakaian kumalnya, lalu dibungkus,
kemudian dapat
melanjutkan pekerjaan lagi. Namun, bagi sebagian orang, sakit kepala sedikit
harus berobat
ke luar negeri. Seluruh komponen tubuh juga relatif, apakah karena adanya
panu, kudis, atau
kurap pada kulit, seseorang disebut tidak sehat? Padahal komponen tubuh
manusia bukan
hanya fisik, melainkan juga psikologis dan lingkungan sosial bahkan spiritual.
Jiwa yang sehat sulit didefinisikan dengan tepat. Meskipun demikian, ada
beberapa
indikator untuk menilai kesehatan jiwa. Karl Menninger mendefinisikan orang
yang
sehat jiwanya adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk
menyesuaikan diri pada
lingkungan, serta berintegrasi dan berinteraksi dengan baik, tepat, dan
bahagia. Michael Kirk
Patrick mendefinisikan orang yang sehat jiwa adalah orang yang bebas dari
gejala gangguan
psikis, serta dapat berfungsi optimal sesuai apa yang ada padanya. Clausen
mengatakan
bahwa orang yang sehat jiwa adalah orang yang dapat mencegah gangguan
mental akibat
berbagai stresor, serta dipengaruhi oleh besar kecilnya stresor, intensitas,
makna, budaya,
kepercayaan, agama, dan sebagainya.
World Health Organization (WHO) pada tahun 2008 menjelaskan kriteria orang
yang
sehat jiwanya adalah orang yang dapat melakukan hal berikut.
1. Menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan, meskipun kenyataan
itu buruk.
2. Merasa bebas secara relatif dari ketegangan dan kecemasan.
3. Memperoleh kepuasan dari usahanya atau perjuangan hidupnya.
4. Merasa lebih puas untuk memberi dari pada menerima.
Secara umum, klasifikasi gangguan jiwa menurut hasil Riset Kesehatan Dasar
tahun 2013 dibagi menjadi dua bagian, yaitu (1) gangguan jiwa
berat/kelompok psikosa dan (2) gangguan jiwa ringan meliputi semua
gangguan mental emosional yang berupa kecemasan, panik, gangguan alam
perasaan, dan sebagainya. Untuk skizofrenia masuk dalam kelompok
gangguan jiwa berat.
Klasifikasi diagnosis keperawatan pada pasien gangguan jiwa dapat
ditegakkan
berdasarkan kriteria NANDA (North American Nursing Diagnosis Association)
ataupun NIC (Nursing Intervention Classification) NOC (Nursing Outcame
Criteria). Untuk di Indonesia menggunakan hasil penelitian terhadap berbagai
masalah keperawatan yang paling sering terjadi di rumah sakit jiwa. Pada
penelitian tahun 2000, didapatkan tujuh masalah keperawatan utama yang
paling sering terjadi di rumah sakit jiwa di Indonesia, yaitu:
1. perilaku kekerasan;
2. halusinasi;
3. menarik diri;
4. waham;
5. bunuh diri;
6. defisit perawatan diri (berpakaian/berhias, kebersihan diri, makan, aktivitas
sehari-hari,
buang air);
7. harga diri rendah.
1. Perilaku kekerasan.
2. Risiko perilaku kekerasan (pada diri sendiri, orang lain, lingkungan, verbal).
3. Gangguan persepsi sensori: halusinasi (pendengaran, penglihatan,
pengecap, peraba, penciuman).
4. Gangguan proses pikir.
5. Kerusakan komunikasi verbal.
6. Risiko bunuh diri.
7. Isolasi sosial.
8. Kerusakan interaksi sosial.
9. Defisit perawatan diri (mandi, berhias, makan, eliminasi).
10. Harga diri rendah kronis.
B. Manusia
C. Lingkungan
Kesehatan
Peran dan Fungsi Perawat Jiwa Defenisi dan Uraian Keperawatan Jiwa
Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya meningkatkan
dan mempertahankan perilaku pasien yang berperan pada fungsi yang
terintegrasi. Sistem pasien atau klien dapat berupa individu, keluarga,
kelompok, organisasi atau komunitas. ANA mendefiniskan keperawatan
kesehatan jiwa sebagai Suatu bidang spesialisasi praktik keperawatan yang
menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan pengunaan diri yang
bermanfaat sebagai kiatnya. Praktik kontemporer keperawatan jiwa terjadi
dalam konteks sosial dan lingkungan.
Peran keperawatan jiwa profesional berkembang secara kompleks dari elemen
historis aslinya. Peran tersebut kini mencakup dimensi kompetensi klinis,
advokasi pasien-keluarga, tanggung jawab fiskal, kolaborasi antardisiplin,
akuntabilitas sosial, dan parameter legal-etik.
Center for Mental Health Services secara resmi mengakui keperawatan
kesehatan jiwa sebagai salah satu dari lima inti disiplin kesehatan jiwa.
Perawat jiwa menggunakan pengetahuan dari ilmu psikososial, biofisik,, teori
kepribadian, dan perilaku manusia untuk mendapatkan suatu kerangka
berpikir teoritis yang mendasari praktik keperawatan.
Berikut ini adalah dua tingkat praktik keperawatan klinis kesehatan jiwa yang
telah diidentifikasi.
1. Psychiatric-mental health registered nurse (RN)
adalah perawat terdaftar berlisensi yang menunjukkan keterampilan klinis
dalam keperawatan kesehatan jiwa melebihi keterampilan perawat baru di
lapangan. Sertifikasi adalah proses formal untuk mengakui bidang keahlian
klinis perawat.
2. AdvancedAdvanced practice registered nurse ini psychiatric-mental health
(APRN-PMH) adalah perawat terdaftar berlisensi yang minimal berpendidikan
tingkat master, memiliki pengetahuan mendalam tentang teori keperawatan
jiwa, membimbing praktik klinis, dan memiliki kompetensi keterampilan
keperawatan jiwa lanjutan. Perawat kesehatan jiwa pada praktik lanjutan
dipersiapkan untuk memiliki gelar master dan doktor dalam bidang
keperawatan atau bidang lain yang berhubungan.
3. RentangRentang Asuhan Tatanan Tradisional
Untuk perawat jiwa meliputi fasilitas psikiatri, pusat kesehatan jiwa
masyarakat, unit psikitari di rumah sakit umum, fasilitas residential, dan
praktik pribadi. Namun, dengan adanya reformasi perawatan kesehatan,
timbul suatu tatanan alternatif sepanjang rentang asuhan bagi perawat jiwa.
Banyak rumah sakit secara spesifik berubah bentuk menjadi sistem klinis
terintegrasi yang memberikan asuhan rawat inap, hospitalisasi parsial atau
terapi harian, perawatan residetial, perawatan di rumah, dan asuhan rawat
jalan.
Tatanan terapi di komunitas saat ini berkembang menjadi foster care atau
group home, hospice, lembaga kesehatan rumah, asosiasi perawat kunjungan,
unit kedaruratan, shelter, nursing home, klinik perawatan utama, sekolah,
penjara, industri, fasilitas managed care, dan organisasi pemeliharaan
kesehatan.
Tiga domain praktik keperawatan jiwa kontemporer meliputi :
(1) Aktivitas asuhan langsung
(2) Aktivitas komunikasi
(3) Aktivitas penatalaksanaan
Roles and functions of psychiatric nurse : competent care (Peran dan fungsi
keperawatan jiwa : yang kompeten).
2. Isolasi
4. Halusinasi
Pasien
SP Ip
1. Mengidentifikasi penyebab PK
3. Mengidentifikasiasi mengontrol PK
SP IIp
SP IIIp
SP IVp
Keluarga
SP I k
SP II k
1. Melatihatih keluarga melakukan caramerawat langsung kepada pasien PK.
SP III k
2. Menjelaskan telahpulang.
IsolasiSosial
Pasien
SP I p
SP II p
1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya.
SP III p
Keluarga
SP I k
SP II k
1. Melatih keluarga mempraktekkan caramerawat pasien dengan isolasi sos
SP III
Harga DiriRendah
Pasien
SP I p
Keluarga
SP I k
SP II p
SP II k
SP III k
2. Menjelaskan
3. pasien setelahpulang
Halusinasi
Pasien
SP I p
SP II p
SP III p
Keluarga
SP I k
SP II k
SP III k
SP IV p
DefisitPerawatanDiri
Pasien
SP I p
SP IIp
SP III p
SP IV p
Keluarga
SP I k
SP II k
SP III k
1. Membanturge planning )
2. Menjelaskan
3. pasien setelahpulang
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan sebagai suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, yang
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif, ditujukan pada
individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh
siklus kehidupan manusia. Keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik
dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan individu dan
kelompok dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri.
B. Saran
Sebagai mahasiswa perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan harus lebih memperhatikan faktor penyebab maupun
faktor pencetus dari penyakit yang diderita klien, dan memberikan
pendidikan kesehatan agar masalah yang menyebabkan klien
dirawat dapat diatasi sehingga tidak terjadi perawatan yang
berulang.