Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan rangsangan suara
yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian
rupa hingga tercipta musik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Musik memiliki
kekuatan untuk mengobati penyakit dan meningkatkan kemampuan pikiran seseorang. Ketika
musik diterapkan menjadi sebuah terapi, musik dapat meningkatkan, memulihkan, dan
memelihara kesehatan fisik, mental, emosional, sosial dan spiritual. Hal ini disebabkan musik
memiliki beberapa kelebihan, yaitu karena musik bersifat nyaman, menenangkan, membuat
rileks, berstruktur, dan universal. Perlu diingat bahwa banyak dari proses dalam hidup kita
selalu ber-irama. Sebagai contoh, nafas kita, detak jantung, dan pulsasi semuanya berulang
dan berirama.
Terapi musik adalah terapi yang universal dan bisa diterima oleh semua orang karena
kita tidak membutuhkan kerja otak yang berat untuk menginterpretasi alunan musik. Terapi
musik sangat mudah diterima organ pendengaran kita dan kemudian melalui saraf
pendengaran disalurkan ke bagian otak yang memproses emosi (sistem limbik).19 Pengaruh
musik sangat besar bagi pikiran dan tubuh manusia. Contohnya, ketika seseorang
mendengarkan suatu alunan musik (meskipun tanpa lagu), maka seketika orang tersebut bisa
merasakan efek dari musik tersebut. Ada musik yang membuat seseorang gembira, sedih,
Pada dasarnya hampir semua jenis musik bisa digunakan untuk terapi musik. Namun kita harus
tahu pengaruh setiap jenis musik terhadap pikiran. Setiap nada, melodi, ritme, harmoni,
timbre, bentuk dan gaya musik akan memberi pengaruh berbeda kepada pikiran dan tubuh
kita. Dalam terapi musik, komposisi musik disesuaikan dengan masalah atau tujuan yang ingin
kita capai. Musik sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Musik memiliki 3 bagian penting
yaitu beat, ritme, dan harmony. Beat mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa,
sedangkan harmony mempengaruhi roh.
Terapi Musik yang efektif menggunakan musik dengan komposisi yang tepat antara
beat, ritme dan harmony yang disesuaikan dengan tujuan dilakukannya terapi musik. Jadi
memang terapi musik yang efektif tidak bisa menggunakan sembarang musik.
menirukan nada-nada, bahkan membuat lagu singkat. Dengan kata lain pasien berinteraksi
aktif dengan dunia musik. Untuk melakukan Terapi Musik aktif tentu saja dibutuhkan
bimbingan seorang pakar terapi musik yang kompeten.
Ini adalah terapi musik yang murah, mudah dan efektif. Pasien tinggal mendengarkan dan
menghayati suatu alunan musik tertentu yang disesuaikan dengan masalahnya. Hal
terpenting dalam terapi musik pasif adalah pemilihan jenis musik harus tepat dengan
kebutuhan pasien. Oleh karena itu, ada banyak sekali jenis CD terapi musik yang bisa
Manfaat yang pasti dirasakan setelah melakukan terapi musik adalah perasaan rileks, tubuh
lebih bertenaga dan pikiran lebih fresh. Terapi musik memberikan kesempatan bagi tubuh
dan pikiran untuk mengalami relaksasi yang sempurna. Dalam kondisi relaksasi (istirahat)
yang sempurna itu, seluruh sel dalam tubuh akan mengalami re-produksi, penyembuhan
penyegaran
b. Meningkatkan Kecerdasan
Sebuah efek terapi musik yang bisa meningkatkan intelegensia seseorang disebut Efek
Mozart. Hal ini telah diteliti secara ilmiah oleh Frances Rauscher et al dari Universitas
California. Penelitian lain juga membuktikan bahwa masa dalam kandungan dan bayi adalah
waktu yang paling tepat untuk menstimulasi otak anak agar menjadi cerdas. Hal ini karena
otak anak sedang dalam masa pembentukan, sehingga sangat baik apabila mendapatkan
rangsangan yang positif. Ketika seorang ibu yang sedang hamil sering mendengarkan terapi
musik, janin di dalam kandungannya juga ikut mendengarkan. Otak janin pun akan
terstimulasi untuk belajar sejak dalam kandungan. Hal ini dimaksudkan agar kelak si bayi
akan memiliki tingkat intelegensia
c. Meningkatkan Motivasi
Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan perasaan dan mood tertentu.
Apabila ada motivasi, semangat pun akan muncul dan segala kegiatan bisa dilakukan.
Begitu juga sebaliknya, jika motivasi terbelenggu, maka semangat pun menjadi luruh,
lemas, tak ada tenaga untuk beraktivitas. Dari hasil penelitian, ternyata jenis musik tertentu
Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang bertanggung jawab
mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan fungsi otak, yang mengontrol perasaan dan
emosi. Menurut penelitian, kedua sistem tersebut bereaksi sensitif terhadap musik. Ketika
kita merasa sakit, kita menjadi takut, frustasi dan marah yang membuat kita menegangkan
otot-otot tubuh, hasilnya rasa sakit menjadi semakin parah. Mendengarkan musik secara
teratur membantu tubuh relaks secara fisik dan mental, sehingga membantu
menyembuhkan dan mencegah rasa sakit. Dalam proses persalinan, terapi musik berfungsi
mengatasi kecemasan dan mengurangi rasa sakit. Sedangkan bagi para penderita nyeri
kronis akibat suatu penyakit, terapi musik terbukti membantu mengatasi rasa sakit
e. Menyeimbangkan Tubuh
keseimbangan yang terdapat di telinga dan otak. Jika organ keseimbangan sehat, maka
kerja organ tubuh lainnya juga menjadi lebih seimbang dan lebih sehat.
B. Nyeri
Nyeri (Pain) adalah kondisi perasaan yang tidak menyenagkan. Sifatnya sangat subjektif karna
perasaan nyeri berbeda pada setiap orang baik dalam hal skala ataupun tingkatannya dan
hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan dan mengefakuasi rasa nyeri yang
dialaminya (Hidayat, 2008).
Internasional Association for Study of Pain (IASP), mendefenisikan nyeri sebagai suatu
sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenagkan yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan yang bersifat akut yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi
Nyeri adalah pengalaman sensori nyeri dan emosional yang tidak menyenangkan yang
berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual dan potensial yang tidak menyenagkan yang
terlokalisasi pada suatu bagian tubuh ataupun sering disebut dengan istilah distruktif dimana
jaringan rasanya seperti di tusuk-tusuk, panas terbakar, melilit, seperti emosi, perasaan takut
Nyeri bersifat subjektif dan sangat bersifat individual. Menurut Mahon (1994), menemukan
empat atribut pasti untuk pengalaman nyeri, yaitu: nyeri bersifat individual, tidak
(Andarmoyo, 2013, hal.17). Menurut Caffery (1980), nyeri dalah segala sesuatu yang dikatakn
seseorang tentang nyeri tersebut dan terjadi kapan saja seseorang mengatakan bahwa ia
merasa nyeri. Apabila seseorang merasa nyeri, maka prilakunya akan berubah (Potter, 2006)
Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi setelah cedera akut, penyakit, atau intervensi bedah
dan memiliki proses yang cepat dengan intensitas yang bervariasi (ringan sampai berat),
dan berlangsung untuk waktu yang singkat (Andarmoyo, 2013).
Nyeri akut berdurasi singkat (kurang lebih 6 bulan) dan akan menghilang tanpa
2) Nyeri kronik
Nyeri kronik adalah nyeri konstan yang intermiten yang menetap sepanjang suatu
priode waktu, Nyeri ini berlangsung lama dengan intensitas yang bervariasi dan biasanya
berlangsung lebih dari 6 bulan (McCaffery, 1986 dalam Potter &Perry, 2005)
Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh individu.
Pengukuran intensitas nyeri bersifat sangat sabjektif dan nyeri dalam intensitas yang sama
menggunakan respon fisiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri, namun pengukuran dengan
pendekatan objektif juga tidak dapat memberikan gambaran pasti tentang nyeri itu sendiri
(Tamsuri, 2007 dalam Andarmoyo, 2013).
Skala pendeskripsi verbal (Verbal Descriptor scale, VDS) merupakan alat pengukuran
tingkat keparahan nyeri yang lebih objekti. Pendeskripsian VDS diranking dari ” tidak nyeri”
sampai ”nyeri yang tidak tertahankan”(Andarmoyo, 2013). Perawat menunjukkan klien skala
tersebut dan meminta klien untuk memilih intensitas nyeri terbaru yang ia rasakan. Alat ini
memungkinkan klien memilih sebuah ketegori untuk mendeskripsikan nyeri (Andarmoyo,
2013)
Skala penilaian numerik (Numerical rating scale, NRS) lebih digunakan sebagai
pengganti alat pendeskripsian kata. Dalam hal ini, klien menilai nyeri dengan menggunakan
skala 0-10
Skala Intensitas Nyeri Visual Analog Scale
Skala analog visual ( Visual Analog Scale) merupakan suatu garis lurus, yang mewakili
intensitas nyeri yang terus menerus dan memiliki alat pendeskripsian verbal pada setiap
dan dengan demikian menurunkan kewaspadaan terhadap nyeri bahkan meningkatkan toleransi terhadap
nyeriSalah satu distraksi yang efektif adalah musik, yang dapat menurunkan nyeri fisiologis, stres, dan
kecemasan dengan mengalihkan perhatian seseorang dari nyeri.Musik terbukti menunjukkan efek
yaitu menurunkan tekanan darah, dan mengubah persepsi waktu (Guzzetta, 1989).Perawat dapat menggunakan
musik dengan kreatif diberbagai situasi klinik, pasien umumnya lebih menyukai melakukan suatu kegiatan
memainkan alat musik, menyanyikan lagu atau mendengarkan musik.Musik yang sejak awal sesuai dengan
suasana hati individu, merupakan pilihan yang paling baik (Potter & Perry, 2006)
Musik menghasilkan perubahan status kesadaran melalui bunyi, kesunyian, ruang, dan waktu.Musik
harus didengarkan minimal 15 menit agar dapat memberikan efek teraupeutik. Dikeadaan perawatan akut,
mendengarkan musik dapat memberikan hasil yang sangat efektif dalam upaya mengurangi nyeri pasca
operasi pasien (Potter & Perry, 2006)
Musik dan nyeri mempunyai persamaan penting yaitu bahwa keduanya bisa
digolongkan sebagai input sensor dan output . Sensori input berarti bahwa ketika musik
terdengar, sinyal dikirim keotak ketika rasa sakit dirasakan. Jika getaran musik dapat dibawa
kedalam resonansi dekat dengan getaran rasa sakit, maka persepsi psikologis rasa sakit akan
diubah dan dihilangkan (Journal of the American Association for Musik Therapist , 1999)