Вы находитесь на странице: 1из 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Imunisasi Campak dan Rubella


Sub Pokok Bahasan : Pengertian campak dan rubella, Tanda dan gejala
campak dan rubella, Manfaat imunisasi campak
dan rubella, Cara pemberian imunisasi campak
dan rubella

Sasaran : Orang tua di TK Perwanida 2 Palangka Raya


Hari/Tanggal :
Waktu : 08.00-12.00
Pemberi Materi : Eko Saputra
Tempat : TK Perwanida 2 Palangka Raya

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah penyuluhan selama 30 menit diharapkan orang tua dapat
mengetahui dan memahami tentang imunisasi campak dan rubella

B. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah penyuluhan selama 30 menit diharapkan orang tua dapat menjelaskan
ulang tentang:
1) Pengertian alat kontrasepsi
2) Tujuan KB
3) Jenis-Jenis alat kontrasepsi
4) Kentungan berbagai jenis alat kontrasepsi
5) Efek samping berbagai jenis alat kontrasepsi
C. Materi Penyuluhan
1) Pengertian campak dan rubella
2) Tanda dan gejala campak dan rubella
3) Manfaat imunisasi campak dan rubella
4) Cara pemberian imunisasi campak dan rubella
5) Metode
Ceramah, diskusi dan tanya jawab.

6) Media
Materi SAP, Lifleat, dan Kamera Dokumentasi

7) Proses Pelaksanaan
No. Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta
1. 5 menit Pembukaan :
a. Membuka kegiatan dengan a. Menjawab salam.
mengucapkan salam. b. Memperhatikan
b. Memperkenalkan diri. c. Mendengarkan dan
c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan. memperhatikan.
d. Menyebutkan materi yang akan d. Mendengarkan dan
diberikan. memperhatikan.
e. Kontrak waktu untuk kesepakatan e. Menyetujui
pelaksanaan penkes kepada sasaran. kesepakatan waktu
untuk pelaksanaan
penkes.
2. 20 menit Pelaksanaan penyuluhan:
a. Menggali pengetahuan sasaran a. Berdiskusi dan
tentang materi yang akan mengeluarkan pendapat
disampaikan. masing-masing
b. Menjelaskan tentang :
1. Pengertian campak dan rubella
2. Tanda dan gejala campak dan
rubella
3. Manfaat imunisasi campak dan
rubella
4. Cara pemberian imunisasi campak
dan rubella
c. Memberikan kesempatan kepada
sasaran untuk bertanya.
3. 4 menit Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta tentang Menjawab pertanyaan
materi yang telah diberikan, meminta
peserta untuk mengulang kembali.
4. 2 menit Terminasi :
a. Mengucapkan terimakasih atas a. Mendengarkan
perhatian peserta b. Menjawab salam
b. Mengucapkan salam penutup.
8) Materi Penyuluhan
1. Pengertian Imunisasi
Imunisasi berasal dari kata ”imun" yang berarti kebal atau resisten.
Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau
resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain,
diperlukan imunisasi lainnya. Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh
terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh
tahan terhadap penyakit. (Indiarti, 2007: 34).
Imunisasi merupakan upaya pencegahan yang telah berhasil menurunkan
morbiditas (angka kesakitan) dan mortalitas (angka kematian) penyakit infeksi
pada bayi dan anak. Agar bidan dapat memberikan asuhan yang bermutu tinggi
dan komprehensif pada bayi dan balita, salah satunya adalah memahami hal-hal
yang berkaitan dengan imunisasi, termasuk pengertian-pengertian imunisasi
berikut ini (Ani, 2007: 24)
Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit menular
khususnya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yang diberikan
kepada tidak hanya anak sejak bayi hingga remaja tetapi juga pada dewasa. Cara
kerja imunisasi yaitu dengan memberikan antigen bakteri atau virus tertentu yang
sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan merangsang sistem imun tubuh
untuk membentuk antibodi. Antibodi menimbulkan atau meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif sehingga dapat mencegah atau mengurangi akibat
penularan PD3I tersebut. (Hidayat, 2007: 24)
2. Tujuan Imunisasi
Tujuan pemberian imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap
penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat
mengurangi kecacatan akibat penyakit penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (Hidayat, 2007: 24).
3. Manfaat Imunisasi
Menurut Hidayat, 2007: 24 imunisasi terdiri dari berbagai manfaat
diantaranya adalah:
1) Untuk anak: mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan
kemungkinan cacat atau kematian.
2) Untuk keluarga: menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila
anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa
anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.
3) Untuk negara: memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang
kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara.
4. Syarat Melakukan Imunisasi
Ada beberapa jenis penyakit yang dianggap berbahaya bagi anak, yang
pencegahannya dapat dilakukan dengan pemberian imunisasi dalam bentuk
vaksin. Dapat dipahami bahwa imunisasi hanya dilakukan pada tubuh yang sehat.
Berikut ini keadaan tidak boleh memperoleh imuisasi yaitu : anak sakit keras,
keadaan fisik lemah, dalam masa tunas suatu penyakit, sedang mendapat
pengobatan dengan sediaan kortikosteroid atau obat imunisupresif lainnya
(terutama vaksin hidup) karena tubuh mampu membentuk zat anti yang cukup
banyak (Huliana, 2009: 34).
Menurut Depkes RI (2015), dalam pemberian imunisasi ada syarat yang harus
diperhatikan yaitu: diberikan pada bayi atau anak yang sehat, vaksin yang
diberikan harus baik, disimpan dilemari es dan belum lewat masa berlakunya,
pemberian imunisasi dengan teknik yang tepat, mengetahui jadwal imunisasi
dengan melihat umur dan jenis imunisasi yang telah diterima, meneliti jenis
vaksin yang telah diberikan, memberikan dosis yang akan diberikan, mencatat
nomor batch pada buku anak atau kartu imuisasi serta memberikan informed
concent kepada orang tua atau keluarga sebelum melakukan tindakan imunisasi
yang sebelumnya telah dijelaskan kepada orang tuanya tentang manfaat dan efek
samping atau kejadian pasca imunisasi yang dapat timbul setelah pemberian
imunisasi.
5. Pengertian Campak dan Rubella

Pada tahun 1980, sebelum imunisasi dilakukan secara luas, diperkirakan


lebih 20 juta orang di dunia terkena campak dengan 2,6 juta kematian setiap
tahun yang sebagian besar adalah anak-anak di bawah usia lima tahun. Sejak
tahun 2000, lebih dari satu miliar anak di negara-negara berisiko tinggi telah
divaksinasi melalui program imunisasi, sehingga pada tahun 2012 kematian
akibat campak telah mengalami penurunan sebesar 78% secara global
(Kemenkes RI, 2017:7).
Penyakit campak dikenal juga sebagai morbili atau measles, merupakan
penyakit yang sangat menular (infeksius) yang disebabkan oleh virus. Manusia
diperkirakan satu-satunya reservoir, walaupun monyet dapat terinfeksi tetapi
tidak berperan dalam penularan (Kemenkes RI, 2017:7).
Rubella atau di kenal juga dengan nama Campak Jerman adalah penyakit
menular yang di sebabkan oleh Virus Rubella. Virus biasanya menginfeksi tubuh
melalui pernapasan seperti hidung dan tenggorokan. Anak-anak biasanya sembuh
lebih cepat di bandingkan orang dewasa.
Rubella berbeda dengan (campak rubeola), meskipun kedua penyakit ini
cenderung memiliki karakteristik yang sama seperti ruam merah yang khas.
Rubella di sebabkan oleh virus yang berbeda dari campak dan tidak separah
campak. Rubella yang mengenai ibu hamil terutama pada trimester pertama dapat
mengakibatkan kompikasi serius pada janin seperti kecacatan lahir bahkan
kematian janin. Rubella pada saat hamil juga menjadi penyebab paling umum dari
tuli kongenital (Kemenkes RI, 2016:10).
6. Penyebab Campak dan Rubella

Penyebab rubella adalah togavirus jenis rubivirus dan termasuk


golongan virus RNA. Virus rubella cepat mati oleh sinar ultra violet, bahan
kimia, bahan asam dan pemanasan. Virus tersebut dapat melalui sawar
plasenta sehingga menginfeksi janin dan dapat mengakibatkan abortus atau
congenital rubella syndrome (CRS). Penyakit rubella ditularkan melalui
saluran pernapasan saat batuk atau bersin. Virus dapat berkembang biak di
nasofaring dan kelenjar getah bening regional, dan viremia terjadi pada 4 – 7
hari setelah virus masuk tubuh. Masa penularan diperkirakan terjadi pada 7
hari sebelum hingga 7 hari setelah rash. Masa inkubasi rubella berkisar antara
14 – 21 hari. Gejala dan tanda rubella ditandai dengan demam ringan (37,2°C)
dan bercak merah/rash makulopapuler disertai pembesaran kelenjar limfe di
belakang telinga, leher belakang dan sub occipital (Depkes RI, 2017: 8).

Sedangkan campak disebabkan oleh paramyxovirus, virus dengan rantai


tunggal RNA yang memiliki satu tipe antigen. Manusia merupakan satu-satunya
pejamu alami bagi penyakit ini. Virus campak mengenai traktus respiratorius atas
dan kelenjar limfe regional dan menyebar secara sistemik selama viremia yang
berlangsung singkat dengan titer virus yang rendah (Kemenkes RI, 2017:8).

7. Tanda dan Gejala


Menurut Depkes RI, 2017: 10 rubella pada anak sering hanya menimbulkan
gejala demam ringan atau bahkan tanpa gejala sehingga sering tidak terlaporkan.
Sedangkan rubella pada wanita dewasa sering menimbulkan arthritis atau
arthralgia. Rubella pada wanita hamil terutama pada kehamilan trimester 1 dapat
mengakibatkan abortus atau bayi lahir dengan CRS. Salah satu bentuk CRS
adalah:
1) Kelainan jantung seperti patent ductus arteriosus, defek septum atrial,
defek septum ventrikel, stenosis katup pulmonal
2) Kelainan pada mata seperti katarak kongenital, glaukoma kongenital,
pigmentary retinopati
3) Kelainan pendengaran
4) Kelainan pada sistim saraf pusat seperti retardasi mental, mikrocephalia,
meningoensefalitis
5) Kelainan lain seperti purpura, splenomegali, ikterik yang muncul dalam
24 jam setelah lahir, radioluscent bone

Kemunculan gejala awal penyakit campak terjadi sekitar satu hingga dua
minggu setelah tertular virus. Gejala ini akan menghilang kurang lebih dua
minggu setelahnya. Berikut ini adalah gejala awal yang akan dialami oleh
penderita campak:

1) Mata merah, bengkak, dan sensitif terhadap cahaya.

2) Tanda-tanda menyerupai pilek (misalnya sakit tenggorokan, batuk kering, dan


hidung beringus).

3) Bercak kecil berwarna putih keabu-abuan di mulut dan tenggorokan.

4) Demam tinggi.

5) Lemas dan letih.

6) Nyeri.

7) Tidak bersemangat dan kehilangan selera makan.

8) Diare
9) Muntah-muntah.

Ruam campak muncul paling lambat empat hari setelah gejala pertama
muncul, dan bertahan sekitar tujuh hari. Awalnya akan muncul dari belakang
telinga, kemudian menyebar ke kepala dan leher, hingga akhirnya ke seluruh
tubuh. Bercak-bercak yang tadinya berukuran kecil akan membesar dengan cepat,
hingga pada akhirnya menyatu.

8. Manfaat Suntik Rubella dan Campak


Dengan pemberian imunisasi campak dan rubella dapat melindungi
anak dari kecacatan dan kematian akibat pneumonia, diare, kerusakan otak,
ketulian, kebutaan dan penyakit jantung bawaan. Vaksin MR merupakan bagian
dari vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella). Penyakit rubella apabila terkena
pada wanita yang masih hamil muda bisa menyebabkan keguguran bahkan
kematian (Depkes RI, 2017: 15).
9. Cara Pemberian Imunisasi MR
Menurut Depkes RI, 2017: 15 vaksin Measles Rubella (MR) adalah vaksin
hidup yang dilemahkan (live attenuated) berupa serbuk kering dengan pelarut.
Kemasan vaksin adalah 10 dosis per vial. Setiap dosis vaksin MR
mengandung: 1000 CCID50 virus campak 1000 CCID 50 virus rubella.
Vaksin MR diberikan secara subkutan dengan dosis 0,5 ml. Vaksin hanya
boleh dilarutkan dengan pelarut yang disediakan dari produsen yang sama.
Vaksin yang telah dilarutkan harus segera digunakan paling lambat sampai 6
jam setelah dilarutkan. Pada tutup vial vaksin terdapat indikator paparan suhu
panas berupa Vaccine Vial Monitor (VVM). Vaksin yang boleh digunakan
hanyalah vaksin dengan kondisi VVM A atau B.
Kontraindikasi dari vaksin MR adalah sebagai berikut:
1) Individu yang sedang dalam terapi kortikosteroid, imunosupresan dan
radioterapi
2) Wanita hamil
3) Leukemia, anemia berat dan kelainan darah lainnya
4) Kelainan fungsi ginjal berat
5) Decompensatio cordis
6) Setelah pemberian gamma globulin atau transfusi darah
7) Riwayat alergi terhadap komponen vaksin (neomicyn)

Вам также может понравиться