Вы находитесь на странице: 1из 20

STRATEGI PEMASARAN PRODUK HERBAL

“EONNIE TEA”

OLEH:

NAMA: NURUL HIDAYAH MARJUNI

NIM: DF.16.03.090

KELAS: B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA PALOPO

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

2018

1|STiKes BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA PALOPO


KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Farmasetika Terapan yang berjudul ”Strategi pemasaran produk eonnie tea”.
Dan kepada Rasullah Nabi Muhammad SAW yang telah membawa dunia dari
alam jahilyahh menuju ke alam terang seperti yang dirasakan sampai saat ini.
Dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan terimah kasih yang
setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berjasa memberikan motivasi
dalam rangka menyelesaikan makalah ini. Khususnya kepada kepada dosen
pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada kami, teman-teman yang
telah bekerja sama untuk memberikan motivasi dan masukan sehingga makalah
ini dapat terselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan.
Akhir kata, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu segala kritik dan saran sangat kami butuhkan demi
kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya.

Palopo,10 november 2018

Penyusun

2|STiKes BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA PALOPO


DAFTAR ISI
Halaman Judul .......................................................................................... 1

Kata pengantar .......................................................................................... 2

Daftar isi..................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 4

A. LatarBelakang ......................................................................... 4
B. RumusanMasalah .................................................................... 5
C. TujuanPenelitian ..................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 6

A. Bauran Pemasaran ................................................................. 6


B. Kelayakan Usaha .................................................................... 9

BAB III GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA............................ 10

A. Karakteristik Produk ............................................................... 10


B. Bahan Produk .......................................................................... 10
C. Produk ..................................................................................... 10
D. Peluang Usaha Dan Kelayakan ............................................... 13
E. Analisis Usaha ........................................................................ 14
F. Rencana Pencapaian................................................................ 16
G. Gambaran Umum Sasaran ...................................................... 16

BAB IV METODE PELAKSANAAN ..................................................... 17

BAB V PENUTUP ..................................................................................... 19

A. Kesimpulan ............................................................................. 19
B. Saran ....................................................................................... 19

3|STiKes BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA PALOPO


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pengolahan teh saat ini pada dasarnya sama dengan pengolahan teh
terdahulu. Zaman yang semakin canggih membuat alat-alat pengolahan teh
berkembang menjadi teknologi yang memungkinkan produksi pengolahan teh
dengan cepat dalam berbagai bentuk dan berbagai variasi rasa baru. Teh herbal
menjadi salah satu contoh teh yang beragam macam jenisnya. Mulai dari teh
bunga rosela, daun jati cina, daun sirsak, teh hitam dan lain sebagainya. Teh
herbal dari berbagai jenis tanaman hasil alam Indonesia ini mengandung banyak
khasiat untuk kesehatan yang salah satunya sebagai obat-obatan. Rasa yang
bervariasi dari tiap teh herbal seperti teh hitam rasa kopi, teh rosela yang berasa
sedikit asam akan menambah variasi rasa setiap jenis teh herbal. Namun
kurangnya keterampilan para penjual teh di Pasar Subuh dan Sentral, Palopo dan
merata pada hampir diseluruh wilayah Indonesia dalam hal promosi, packing dan
pengolahan lanjutan membuat kurang tertariknya konsumen dalam negeri pada teh
herbal buatan Indonesia yang membuat mereka akhirnya membeli produk teh dari
luar negeri. Banyak teh herbal di pasar tradisional yang mulai terlupakan
keberadaannya. Teh herbal kurang diminati masyarakat luas karena penjualan
yang kurang menarik serta kurang tersedianya teh dalam kemasan langsung
minum menjadi salah satu faktor utama masyarakat lebih memilih untuk
mengkonsumsi the produksi luar negeri disbanding teh herbal olahan pelaku
ekonomi mikro dalam negeri. Selain itu, harga teh keluaran pabrik modern
tersebut relatif lebih murah sehingga mampu dijangkau oleh masyarakat
menengah ke bawah. Sedangkan harga olahan teh herbal lebih mahal dibanding
harga teh produksi pabrik sehingga masyarakat menengah ke bawah akan berfikir
untuk membelinya. Selain itu tampilan yang masih kurang menarik membuat
masyarakat lebih tidak tertarik untuk membelinya.

4|STiKes BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA PALOPO


1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun perumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana membuat inovasi ragam teh herbal sebagai minuman sehat dan
digemari masyarakat eksistensi produk tradisional nusantara?
2. Bagaimana cara mengangkat teh herbal indonesia yang kurang diminati
masyarakat.
1.3 TUJUAN PERUMUSAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai yaitu :
1. Membuat inovasi campuran teh herbal sebagai minuman sehat dan
digemari masyarakat.
2. Mengangkat teh herbal indonesia yang kurang diminati masyarakat.

5|STiKes BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA PALOPO


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2. 1.Bauran Pemasaran (Marketing Mix)


Manajemen pemasaran dikelompokkan dalam empat aspek yang sering
dikenal dengan marketing mix atau bauran pemasaran. Menurut Kotler &
Armstrong (1997) bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat
pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan
respon yang diinginkannya di pasar sasaran. Kotler&Armstrong (1997)
mengemukakan bahwa pendekatan pemasaran 4P yaitu product, price, place dan
promotion sering berhasil.
2.1.1. Produk (Product)
Pengertian produk ( product ) menurut Kotler & Armstrong (1997) adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian,
dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen
atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai
tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai
dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu
produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh
produsen melalui hasil produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen
dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Sedangkan Tjiptono
(2008) mengungkapkan bahwa produk adalah pemahaman subyektif dari
produsen atas sesuatu sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Tingkatan Produk menurut Kotler & Armstrong (1997) dalam
merencanakan produk atau apa yang hendak ditawarkan ke pasar, para pemasar
perlu berpikir melalui lima tingkatan produk dalam merencanakan penawaran
pasar.
2.1.2 Harga (Price)
Tjiptono (2008) menyatakan bahwa harga dapat diungkapkan dengan
beberapa istilah, misalnya tarif, sewa, bunga, premium, komisi, upah, gaji dan
sebagainya. Dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau

6|STiKes BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA PALOPO


ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak
kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Harga merupakan
satusatunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau
pendapatanbagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya adalah (produk,
distribusi, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran). Disamping
itu harga merupakan unsur bauran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah
dengan cepat Kotler, (1997). Sedangkan menurut Alma, (2003) produsen harus
pandai menetapkan kebijaksanaan harga, tinggi atau rendahnya harga yang
ditetapkanharus berpedoman pada :
a) Keadaan/kualitas barang,
b) Konsumen yang dituju, berpenghasilan tinggi, sedang, atau rendah,
konsumen perkotaan atau pedesaan,
c) Suasana pasar, apakah produknya baru dikenalkan ke pasar atau produk
menguasai pasar, produk sudah melekat dihati konsumen atau banyak
saingan.

2.1.3 Promosi (Promotion)


Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran. Tjiptono (2008) mengungkapkan bahwa promosi adalah semua
kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu
produk kepada pasar sasaran, untuk memberi informasi tentang keistimewaan,
kegunaan dan yang paling penting adalah tentang keberadaannya, untuk
mengubah sikap ataupun untuk mendorong orang-orang supaya bertindak.
Bauran Promosi pemasaran menurut Tjiptono (2008) terdiri dari lima macam
yaitu:
a) Personal Selling
Komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk
memperkenalkan suatu produk kapada calon pelanggan dan membentuk
pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan
mencoba dan membelinya.
b) Mass Selling

7|STiKes BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA PALOPO


Merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk
menyampaikan informasi kepada khalayak ramai. Mass Selling terdiri dari:
1) Periklanan
Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada
Informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun
sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan
mengubah pikiran orang untuk membeli.
2) Publisitas
Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide barang dan jasa
secara non personal.
3) Sales Promotion
Sales promotion adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan
berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk
dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.
4) Publik Relation
Publik relation merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu
organisasi untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap
berbagai kelompok terhadap organisasi tersebut.
5) Direct Marketing
Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif yang
memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon
yang terukur atau transaksi di sembarang lokasi.
2.1.4. Tempat (Place)
Place (Tempat) menurut Alma, (2003) berarti kemana tempat/lokasi yang
dituju, bagaimana saluran distribusinya, berapa banyak saluran, dan kondisi para
penyalur yang diperlukan. Kotler&Amstrong (1997) mengungkapkan bahwa
saluran distribusi adalah suatu perangkat organisasi yang saling tergantung dalam
menyediakan satu produk atau jasa untuk digunakan atau dikonsumsi oleh
konsumen atau pengguna bisnis. Sedangkan Kotler (1997) mendefinisikan saluran
distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam
proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap digunakan untuk konsumsi.

8|STiKes BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA PALOPO


Menurut Kotler (1997) saluran pemasaran melaksanakan tugas memindahkan
barang dari produsen ke konsumen. Hal ini mengatasi kesenjangan waktu, tempat
dan pemilihan yang memisahkan barang dan jasa dari orang-orang yang
membutuhkan atau menginginkannya.
2.2.Kelayakan Usaha
Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu usaha layak
atau tidak didirikan. Beberapa cara sering digunakan untuk menganalisis
kelayakan suatu usaha adalah dengan cara menghitung BEP dan B/C Ratio
serta R/C Ratio.
a) BEP
BEP (Break Even Point) merupakan titik dimana modal dapat kembali, bisa dalam
bentuk jumlah produk maupun dalam bentuk uang.

b) B/C Ratio
Merupakan perbandingan antara keuntungan dengan biaya produksi. Usaha dapat
dikatakan menguntungkan dan layak jika B/C Ratio lebih besar dari 0 (>0).
c) R/C Ratio
Merupakan perbandingan antara seluruh pendapatan/pemasukan dengan biaya
produksi. Usaha dikatakan layak apabila R/C Ratio lebih dari 1,00 (>1,00)

9|STiKes BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA PALOPO


BAB III
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

3.1 KARAKTERISTIK PRODUK


Nama Produk : Eonnie Tea
Jenis : Teh Herbal
Satuan : Kantong / Pack
Harga : Rp. 40.000,00 /pack
3.2 BAHAN PRODUK TEH HERBAL
Teh merupakan salah satu minuman hidangan yang sering disuguhkan
untuk tamu. Di Indonesia sendiri terdapt beberapa jenis teh yang dapat ditemukan.
Misalnya saja teh hitam, teh hijau, dan beberapa teh lainnya. Teh herbal sendiri
merupakan minuman kesehatan yang terbuat dari bahan alami yaitu dari Rosella,
daun Sirsak, Daun Jati Belanda, dan lainnya. Bahannya yang alami, menjadikan
teh herbal banyak diminati oleh masyarakat karena mampu memberikan kesehatan
dan menyembuhkan penyakit pada tubuh manusia. Teh herbal memiliki banyak
manfaat dan khasiat sebagai obat alami untuk mengatasi berbagai macam penyakit
dan menjaga kesehatan, yang tergantung dari jenis komposisi teh herbal tersebut.
Teh herbal biasanya diseduh dengan air panas untuk mendapatkan minuman yang
beraroma harum. Namun, teh herbal dari bahan biji tumbuhan atau akar sering
perlu direbus lebih dulu sebelum disaring dan siap disajikan. Kebanyakan teh
herbal dibuat dalam bentuk teh celup sehingga lebih mudah dan lebih praktis
penggunaannya, cukup dengan dicelup untuk beberapa waktu hingga
menghasilkan warna dan aroma teh.Jika Setiap hari minum teh herbal secara
rutin,maka sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan bahkan bisa sebagai
alternatif untuk mencegah berbagai penyakit atau sebagai pengobatan alternatif.

3.3 PRODUK TEH HERBAL ”Eonnie Tea”


1. Teh Rosella
Warnanya yang cantik tanpa zat pewarna, rasanya sedikit masam; manis
bercampur nikmat alami lagi. Ternyata dibalik kelezatannya, teh rosella
mempunyai beribu khasiat yang luar biasa antara lain :

10 | S T i K e s B H A K T I P E R T I W I L U W U R A Y A P A L O P O
- Dapat mengurangi kepekatan / kekentalan darah
- Membantu proses pencernaan
- Penyaring racun pada tubuh.
2. Teh Hijau
Selain memiliki rasa yang nikmat ternyata teh hijau juga terkenal banyak
memiliki khasiat yang berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh antara lain :
- Menjaga kesehatan kulit
- Mencegah penyakit diabetes
- Mencegah penyakit jantung.
3. Teh Hitam
Sama seperti jenis teh lainnya, teh hitam juga menawarkan sejumlah
manfaat
kesehatan bagi tubuh, diantaranya adalah :
- Meningkatkan kesehatan mulut
- Melindungi tubuh dari radikal bebas
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
4. Teh Mahkota Dewa
Mahkota dewa dikenal sebagai tanaman yang dapat mengobati banyak
penyakit berat. Batang, daun, dan buah tanaman semua sering dijadikan obat.
Pada tanaman ini terdapat zat alkaloid yang dapat menetralisir racun, saponin
yang bermanfaat sebagai anti bakteri dan anti virus, flavonoid yang bersifat anti
radang, dan polifenol sebagai anti alergi. Berikut adalah manfaat dari teh Mahkota
Dewa :
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
- Mengurangi rasa sakit pada waktu pendarahan
- Mengurangi rasa sakit pada bengkak
5. Teh Daun Sirsak
Selain buah nya yang mengandung unsur vitamin dan protein, ternyata
daun nya pun mampu menjadi obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit
antara lain :
- Mampu membunuh sel sel kanker tanpa mengganggu sel sel sehat dalam tubuh.

11 | S T i K e s B H A K T I P E R T I W I L U W U R A Y A P A L O P O
- Daun sirsak mampu melindungi kekebalan tubuh dan mampu mencegah dari
infeksi yang mematikan.
- Menyerang sel sel kangker secara aman dan efektif, tanpa kita merasa mual,
berat badan turun, rambut rontok seperti yang terjadi pada seseorang yang
melakukan kemotherapi.
6. Teh Daun Kelor
Berikut adalah manfaat dari minum Teh Daun Kelor atau Moringa Tea :
- Meningkatkan Pertahanan Alami tubuh.
- Menyediakan nutrisi untuk mata dan otak.
- Meningkatkan metabolisme tubuh dengan kandungan bahan alaminya.
7. Teh Jati Belanda
Manfaat dari teh daun jati belanda adalah :
- Meningkatkan metabolisme tubuh sehingga mempercepat proses pembakaran
lemak
- Mengurangi penyerapan lemak yang terjadi di usus
- Membantu pendistribusian glukosa kedalam tubuh dengan baik
Adapun alat dan bahan serta cara pembuatan teh herbal ”Eonnie Tea”
Alat
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan produk teh herbal ”Eonnie
Tea” adalah blender, kantong teh (kertas filter), kotak teh, aluminium foil, hand
sealer.
Bahan
Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan teh herbal ”Eonnie Tea” adalah
- 1 kg teh Rosella
- 1 kg teh hijau
- 1 kg teh hitam
- 1 kg teh Mahkota Dewa
- 1 kg teh Daun Sirsak
- 1 kg teh Daun Kelor
- 1 kg teh Jati Belanda
- 1 kg gula Jawa

12 | S T i K e s B H A K T I P E R T I W I L U W U R A Y A P A L O P O
- 1 kg gula pasir
- 1 kg gula halus
- 1 kg gula batu
- 1 pack gula Tropicana

Cara Pembuatan teh herbal ”Eonnie Tea”


Cara pembuatan teh herbal ”Eonnie Tea” adalah sebagai berikut :
- Menyiapkan 1 kg dari setiap teh yang akan diproduksikan dan
- Menghaluskan teh tersebut dengan blender
- Memasukkan 1,5 gram dari masing-masing jenis teh kedalam kantong teh
yang telah disediakan
- Menaruh 5 kantong dengan rasa yang sama kedalam satu plastik
aluminium foil. Melakukan cara yang sama dengan jenis teh yang lain.
- Menempatkan 7 sachet teh dengan jenis yang berbeda kedalam kotak teh
yang telah diberi 8 sekat dan meletakkan 5 jenis gula ke sisi lain.
- Menyegel kotak teh dan memberi label pada kotak tersebut
- Teh herbal ”Eonnie Tea” siap untuk dipasarkan.

Sedangkan cara penyajian teh herbal ”Eonnie Tea”:


Cara Penyajian Teh Herbal ”Eonnie Tea”
- Mengambil 1 kantong teh dalam sachet Teh Herbal ”Eonnie Tea” dengan
rasa teh yang ingin diminum.
- Mencelupkan 1 kantong teh tersebut kedalam cangkir yang berisi air panas
secukupnya.
- Mencampur jenis gula sesuai selera kemudian mengaduk hingga rata.aduk
rata dan Teh Herbal ”Eonnie Tea” siap untuk disajikan.
3.4 PELUANG USAHA DAN KELAYAKAN
3.4.1 Peluang Usaha
Produk teh herbal ”Eonnie Tea” merupakan jenis produk minuman yang memiliki
khasiat yang baik bagi kesehatan tubuh dengan rasa yang beraneka ragam dan
disukai oleh semua kalangan, dari anak-anak hingga orang tua. Melalui inovasi

13 | S T i K e s B H A K T I P E R T I W I L U W U R A Y A P A L O P O
berupa macam-macam jenis teh, mulai dari teh hijau, teh Rosella, the Daun
Sirsak, dll, dengan tampilan kemasan yang menarik serta rasanya yang nikmat dan
menyehatkan diharapakan akan meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap
jenis teh tersebut. Berikut adalah beberapa pertimbangan faktor SWOT yang bisa
ditemukan dalam menganalisis keberlangsungan usaha teh herbal ”Eonnie Tea”.
Terdapat 4 faktor yang menjadi pertimbangan yaitu kekuatan (Strength),
kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity), ancaman (Threath)
FAKTOR SWOT Usaha pembuatan teh herbal ”Eonnie Tea”
Kekuatan (Strength)
 Tampilan yang menarik
 Rasa yang berbeda dari produk
 Nilai gizi yang terkandung dalam produk
Kelemahan (Weakness)
 Kurangnya promosi
 Harga kurang terjangkau
Peluang (Opportunity)
 Peluang pasar
 Kesempatan menguasai pasar
Ancaman (Threath)
 Standarisasi mutu
 Pesaing dengan produksi teh modern

2.5 ANALISIS USAHA TEH HERBAL ”EONNIE TEA”


Dalam 1 kali proses produksi teh herbal ”Eonnie Tea” akan digunakan
bahan baku teh Rosella, teh hijau, teh hitam, teh Mahkota Dewa, teh Daun Sirsak,
teh Daun Kelor dan teh Jati Belanda dengan berat masing-masing 1 kg per bulan.
Produk akan didistribusikan dalam kemasan kotak teh dari karton untuk menjaga
kebersihan dan kelembaban dari teh herbal tersebut.
Harga untuk 1 kotak the herbal “Eonnie Tea” dengan berat 60 gram adalah
Rp.40.000,00 sehingga akan diperoleh pendapatan kotor dalam 1 periode (1
periode akan dilakukan produksi sebanyak 3 kali produksi, produksi dilakukan per

14 | S T i K e s B H A K T I P E R T I W I L U W U R A Y A P A L O P O
bulan sehingga dibutuhkan waktu 3 bulan) adalah sebesar 360 kotak x Rp.
40.000,00 =Rp 14.400.000,00.
Untuk modal tetap (modal yang tidak perlu dikeluarkan lagi di setiap
periode produksi) meliputi peralatan dan biaya lain-lain dengan jumlah
Rp.5.075.000,00 Sedangkan modal/biaya yang perlu dikeluarkan setiap kali
produksi meliputi biaya bahan habis pakai sebesar Rp. 7.224.000,00 dan biaya
susut peralatan per bulan sebesar Rp. 165.000,00 sehingga biaya prooduksi yang
dikeluarkan setiap bulannya adalah Rp.7.389.000,00.
Pendapatan per produksi = Rp. 14.400.000,00
Pengeluaran per produksi = Rp. 7.389.000,00
Keuntungan per produksi = Rp. 7.011.000,00
BEP
BEP volume produksi = 7389000/40000 = 184 kotak Maka modal akan kembali
setelah diproduksi teh herbal “Eonnie Tea” sebanyak 164 kotak. Jadi apabila
dalam 1 kali produksi dihasilkan 360 kotak teh maka akan diperoleh keuntungan
sebanyak 360 kotak–184 kotak = 176 buah. BEP Harga Produksi = 7389000/360
buah = Rp. 20.525,- Jadi, harga untuk 1 kotak teh herbal “Eonnie Tea”sebesar
Rp20.525,-merupakan harga dimana biaya / modal produksi kembali sehingga
untuk mendapatkan keuntungan harga per unit/ per kemasan harus di atas
Rp.20.525,-. Jadi dengan harga per bungkus Rp. 40.000,- maka diperoleh
keuntungan per bungkus sebesar Rp. 40.000,00 – Rp. 20.525,00 = Rp. 19.475,00
B/C Ratio
Keuntungan (B) yang diperoleh per 3 bulan adalah Rp. 7.011.000,00 dan biaya
produksi (C) per 3 bulan adalah Rp.7.389.000,00 sehingga diperoleh B/C Ratio
=7.011.000,00: 7.389.000,00 =0.95. Jadi dengan B/C Ratio 0.95 (di atas nol)
maka usaha ini dinyatakan layak dan keuntungan yang diperoleh adalah 95 % dari
biaya produksi.
R/C Ratio
Seluruh pemasukan/pendapatan per 3 bulan (R) adalah Rp. 14.400.000,- dan biaya
produksi per 3 bulan (C) 7.389.000,00 sehingga diperoleh R/C Ratio

15 | S T i K e s B H A K T I P E R T I W I L U W U R A Y A P A L O P O
=14.400.000,00 :7.389.000,00 = 1,95. Jadi dengan R/C Ratio 1,95 (di atas 1)
maka usaha ini dinyatakan layak untuk didirikan.
2.6 RENCANA PENCAPAIAN
Perencanaan manajemen yang digunakan adalah general partnersip yaitu
semua anggota ikut secara aktif mengoperasikan bisnis serta bersama-sama
bertanggung jawab, termasuk tanggung jawab yang takter batas terhadap
hutanghutang bisnis.Namun dalam pelaksanaan teknis ada pembagian tugas
masing-masing sesuai kesepakatan bersama. Selain itu akan diadakannya
kerjasama dengan beberapa pedagang skala menengah ke bawah dan tidak
menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan pengusaha skala atas untuk
membantu memasarkan produk ini sehingga dapat dengan cepat dikenal dan
diminati oleh masyarakat.
2.7 GAMBARAN UMUM SASARAN
Adapun masyarakat yang akan dijadikan sasaran dalam pemasaran produk the
herbal ”Eonnie Tea” adalah masyarakat yang ada di sekitar Palopo terutama pada
daerah :
1. Di pasar tradisional dan modern di kota Palopo
2. Online Shop
3. Pusat oleh-oleh di kota Palopo
4. Hotel disekitar kota Palopo
5.Apotek disekitar kota Palopo
6.Social Media
7. Pusat perbelanjaan daring

16 | S T i K e s B H A K T I P E R T I W I L U W U R A Y A P A L O P O
BAB IV
METODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan kegiatan usaha dilakukan di tempat usaha yang telah disewa


selama 3 bulan. Kegiatan akan dilakukan selama 3 bulan dan kegiatan diadakan 3
kali dalam seminggu yaitu hari jumat, sabtu dan minggu dimulai dari persiapan
bahan dan peralatan, pencarian bahan baku, pengolahan bahan, dan pemasaran
sehingga dihasilkan produk yang diinginkan. Untuk tahapan pembuatan produk
dilakukan dalam bentuk periode, jadi dalam waktu 3 bulan akan diadakan 12 kali
proses produksi pembuatan produk sehingga dihasilkan produk yang diinginkan.
Kegiatan akan dimulai dari jam 13.00 WIB sampai selesai.Bahan baku berupa teh
Rosella, teh hijau, teh hitam, teh Mahkota Dewa, teh Daun Sirsak, teh Daun Kelor
dan teh Jati Belanda dari pasar subuh dan sentral Kota Palopo. Dalam pemilihan
bahan baku harus sangat diperhatikan agar kualitas produk dapat maksimal.
Langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :
a) Persiapan bahan baku
Adalah rangkaian kegiatan mulai dari pembelian bahan baku berupa teh
Rosella,teh hijau, teh hitam, teh Mahkota Dewa, teh Daun Sirsak, teh Daun Kelor
dan the Jati Belanda dari pasar Subuh dan Sentral Kota Palopo.Teh yang
digunakan harus baru agar saat diproduksi dalam kemasan tidak berbau maupun
berjamur.
b) Pengolahan
Tahapan ini merupakan kegiatan mulai dari proses penggilingan teh tersebut
menjadi teh kantong.
c) Pembuatan kemasan produk teh herbal ”Eonnie Tea”
Merupakan rangkaian proses pengemasan produk macam macam teh herbal
”Eonnie Tea”, selanjutnya teh herbal ”Eonnie Tea” siap untuk dikonsumsi.
d) Promosi dan Pemasaran
Setelah paket kegiatan diatas selesai dilaksanakan maka akan dilakukan promosi
dan pemasaran yang akan dilakukan dengan beberapa cara yaitu dititipkan pada
pasar tradisional dan modern maupun pusat oleh-oleh di kota Palopo yang telah

17 | S T i K e s B H A K T I P E R T I W I L U W U R A Y A P A L O P O
berkompeten dalam bidang pendistribusian minuman serta langsung menuju
masyarakat sasaran yang telah ditentukan. Selain itu juga mempromosikan produk
teh herbal ”Eonnie Tea” di Hotel dan Apotek yang berada disekitar kota
Palopo, serta menjangkau pemasaran didaerah lain melalui Online Shop maupun
menggunakan media social menggunakan Facebook dan Instagram dan juga
melalui pusat perbelanjaan daring seperti Tokopedia dan Bukalapak.

18 | S T i K e s B H A K T I P E R T I W I L U W U R A Y A P A L O P O
BAB V

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Produk teh herbal ”Eonnie Tea” merupakan jenis produk minuman yang
memiliki khasiat yang baik bagi kesehatan tubuh dengan rasa yang beraneka
ragam dan disukai oleh semua kalangan, dari anak-anak hingga orang tua.
Harga untuk 1 kotak the herbal “Eonnie Tea” dengan berat 60 gram adalah
Rp.40.000,00 sehingga akan diperoleh pendapatan kotor dalam 1 periode (1
periode akan dilakukan produksi sebanyak 3 kali produksi, produksi dilakukan per
bulan sehingga dibutuhkan waktu 3 bulan) adalah sebesar 360 kotak x Rp.
40.000,00 =Rp 14.400.000,00.
Promosi dan pemasaran yang akan dilakukan dengan beberapa cara yaitu
dititipkan pada pasar tradisional dan modern maupun pusat oleh-oleh di kota
Palopo yang telah berkompeten dalam bidang pendistribusian minuman serta
langsung menuju masyarakat sasaran yang telah ditentukan. Selain itu juga
mempromosikan produk teh herbal ”Eonnie Tea” di Hotel dan Apotek yang
berada disekitar kota Palopo, serta menjangkau pemasaran didaerah lain melalui
Online Shop maupun menggunakan media social menggunakan Facebook dan
Instagram dan juga melalui pusat perbelanjaan daring seperti Tokopedia dan
Bukalapak.

4.2.Saran

1. Kegiatan PKM harus berusaha memfokuskan produknya agar dapat


memperoleh laba sebesar mungkin dengan terus mengekplorasi produk
apabila sudah di kenal pelanggan
2. Pada analisi swot untuk dapat mempermudah kinerja perusahaan ,
perusahaan harus mengatasi segala kelemahan dan ancaman yaitu dengan
cara mendengarkan masukan-masukan dari konsumen untuk dapat
memperbaiki kualitas produknya agar dapat mengalahkan pesaing.

19 | S T i K e s B H A K T I P E R T I W I L U W U R A Y A P A L O P O
DAFTAR PUSTAKA

Armstrong dan Kotler. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.


Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1 dan 2.
Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium. Jakarta: PT Ikrar Mandiri
Abadi.

20 | S T i K e s B H A K T I P E R T I W I L U W U R A Y A P A L O P O

Вам также может понравиться