Вы находитесь на странице: 1из 24

 

5/13/2018 BAB I Ze olit - slide pdf.c om

TUGAS PRAKTIKUM SINTESIS


SENYAWA ANORGANIK 

“Sintesis Zeolit-A”

Oleh :
ZJAHRA VIANITA NUGRAHENI 1408 100 006
DWI AJENG AYU A. 1408 100 022
HAMIDATUL KHUSNIYAH 1408 100 038
ALI BUDIARJO 1408 100 052
MUTIA DEVI HIDAYATI 1408 100 066
ROSITA LOVA V.N.L.R. 1408 100 080

 JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2011
BAB I
PENDAHULUAN

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ba b-i-z e olit 1/24


 

5/13/2018 BAB I Ze olit - slide pdf.c om

1.1 Latar Belakang


Penemuan zeolit di dunia dimulai dengan ditemukannya Stilbit pada tahun 1756
oleh seorang ilmuwan bernama A. F. Constedt. Selama leebih dari 250 tahu Zeolit telah
dipelajari oleh para ahli mineral. Karena sifat unik dan kehasan dari zeolit, maka zeolit
 banyak digunakan untuk berbagai aplikasi di industri diantaranya zeolit digunakan di
industri minyak bumi sebagai ‘cracking’, di industri deterjen sebagai penukar ion, pelunak
air sadah dan di industri pemurnian air, serta berbagai aplikasi lain seperi pada pertanian,
 peternakan, perikanan, dean energi
Di Indonesia zeolit ( Zeinlithos ) atau berarti juga batuan mendidih, jumlahnya

sangat melimpah dan tersebar di berbagai daerah baik di pulau Jawa, Sumatera, dan
Sulawesi. Pemanfaatan zeolit Indonesia untuk penggunaan secara langsung belum dapat
dilakukan, karena zeolit Indonesia banyak mengandung campuran (impurities) sehingga
  perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu untuk menghilangkan atau memisahkannya
dari kotoran-kotoran.
Selain itu, saat ini zeolit juga dikembangkan untuk berbagai keperluan. Salah satu jenis
zeolit yang tengah dikembangkan adalah jenis zeolit A.

1.2 Permasalahan
Permasalahan dalam makalah ini adalah bagaimana cara untuk membuat atau
mensintesis zeolit tipe A dan untuk menentukan struktur zeolit A dengan XRD serta
menggunakan zeolit A sebagai penukar ion untuk menghilangkan kesadahan air.

1.3 Tujuan
. Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah untuk mengetahui cara
membuat atau mensintesis zeolit tipe A dan untuk menentukan struktur zeolit A dengan
XRD serta menggunakan zeolit A sebagai penukar ion untuk menghilangkan kesadahan
air.

BAB II
TNJAUAN PUSTAKA

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ba b-i-z e olit 2/24


 

5/13/2018 BAB I Ze olit - slide pdf.c om

2.1 Sejarah Zeolit


Semenjak awal tahun 1940-an, ilmuwan Union Carbide telah memulai
 penelitiannya untuk mensintesis zeolit dan mereka berhasil mensintesis zeolit A dan X
murni pada tahun 1950. Penemuan zeolit di dunia dimulai dengan ditemukannya Stilbit
  pada tahun 1756 oleh seorang ilmuwan bernama A. F. Constedt. Constedt
menggambarkan kekhasan mineral ini ketika berada dalam pemanasan terlihat seperti
mendidih karena molekulnya kehilangan air dengan sangat cepat. Sesuai dengan sifatnya
tersebut maka mineral ini diberi nama zeolit yang berasal dari dua kata Yunani, zeo artinya
mendidih dan lithos artinya batuan (Kirk-Othmer, 1981). Diberi nama zeolit karena

sifatnya yaitu mendidih dan mengeluarkan uap jika dipanaskan (Dyer ,1994).
Pada tahun 1784, Barthelemy Faujas de Saint seorang profesor geologi Perancis
menemukan sebuah formulasi yang cantik hasil penelitiannya tentang zeolit yang
dipublikasikan dalam bukunya “Mineralogie des Volcans”. Akhirnya berkat jasanya, pada
tahun 1842 zeolit baru tersebut dinamai Faujasit. Para ahli mineralogi memperkirakan
  bahwa zeolit berasal dari muntahan gunung berapi yang membeku menjadi batuan
vulkanik, sedimen, batuan metamorfosa, dan selanjutnya melalui pelapukan karena
 pengaruh panas dan dingin yang terjadi dalam lubang-lubang dari batuan lava basal ( traps
rock ) dan butiran halus dari batuan sediment piroklastik ( tuff ). Pada umumnya komposisi
zeolit alam mengandung klinoptilolit, mordenit, chabazit, dan erionit. Kristal-kristalnya
terbentuk dari proses hidrotermal yang melibatkan reaksi antara larutan garam atau dengan
aliran lava (Barrer, 1982).

2.2 Definisi Zeolit


Zeolit merupakan senyawa alumino-silikat hidrat terhidrasi dengan unsur utama
yang terdiri dari kation alkali dan alkali tanah terutama Ca, K dan Na, dengan rumus
umum (LaAlbSic O2.nH2O) dimana L adalah logam. Sifat umum dari zeolit adalah kristal
yang agak lunak dengan warna putih coklat atau kebiru-biruan. Senyawaan kristalnya
 berwujud dalam sruktur tiga dimensi yang tak terbatas dan memiliki rongga-rongga yang
saling berhubungan membentuk saluran ke segala arah dengan ukuran saluran tergantung
dari garis tengah logam alkali ataupun alkali tanah yang terdapat pada srukturnya. Dimana
rongga-rongga tersebut akan terisi oleh air yang disebut air kristal. Jadi, zeolit merupakan
senyawa alumino silikat terhidrasi yang terdiri dari tetrahedral (Si, Al) dan dikelilingi oleh
atom‐atom O dalam ikatan tiga dimensi. Mineral zeolit yang paling umum dijumpai

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ba b-i-z e olit 3/24


 

5/13/2018 BAB I Ze olit - slide pdf.c om

adalah (Na,K)2O, Al2O3. 10 SiO2. 8H2O. Perbandingan antara atom Si dan Al yang
  bervariasi akan menghasilkan banyak jenis atau spesies zeolit yang terdapat di alam.
Penggunaan zeolit pada umumnya didasarkan pada sifat-sifat kimia dan fisika zeolit,
seperti penjerap, penukar kation dan katalis (Sugiyanto, 2000).

Gambar 2.1 Struktur Zeolit (Sugiyanto, 2000)

2.3 Proses Pembentukan Zeolit


Secara geologi, zeolit ditemukan dalam batuan tufa dari reaksi antara batuan tufa
asam berbutir halus dan bersifat riolitik dengan air pori atau air meteoric (air hujan). Zeolit
terbentuk dari hasil sedimentasi debu vulkanik yang telah mengalami proses alterasi. Ada
empat proses sebagai gambaran awal terbentuknya zeolit, yaitu proses sedimentasi debu
vulkanik pada lingkungan danau yang bersifat alkali, proses alterasi, proses diagenesis dan
 proses hidrotermal.
a. Proses sedimentasi
Pada tahap ini, terbentuk karena proses sedimentasi, yakni meliputi pelapukan, dapat
  berupa pelapukan fisik maupun pelapukan kimia. Erosi dan transportasi terutama
dilakukan oleh media air. Proses pengendapan terjadi jika energi transport sudah tidak
mampu mengangkut detritus tersebut. Kerangka tektonik pada suatu proses sedimentasi
adalah sebagai kombinasi antara adanya penurunan(subsiding), keadaan stabil dan
 pengangkatan(rising) dari elemen-elemen tektonik di daerah batuan asal dan daerah
 pengendapan.
 b. Alterasi
Alterasi merupakan perubahan komposisi mineralogi batuan (dalam keadaan padat) karena
 pengaruh suhu dan tekanan yang tinggi, dan tidak dalam kondisi isokimia menghasilkan

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ba b-i-z e olit 4/24


 

5/13/2018 BAB I Ze olit - slide pdf.c om

mineral lempung, kuarsa, oksida atau sulfida logam. Proses alterasi merupakan peristiwa
sekunder pembentukan batuan. Alterasi terjadi pada intrusi batuan beku yang mengalami
 pemanasan dan pada struktur tertentu yang memungkinkan masuknya air meteoric untuk
dapat mengubah komposisi mineralogy batuan (Kaharmen, 2008).

Gambar 2.2 Proses pembentukkan zeolit (Kaharmen, 2008).

c. Proses Diagenesis
Diagenesis merupakan proses fisika, kimia dan biologi yang secara umum mengubah
sedimen menjadi batuan sedimen. Diagenesis kemungkinan berlanjut bekerja setelah
sedimen menjadi batuan, mengubah tekstur dan mineraloginya. Proses diagenesis material
organik yang diakibatkan oleh proses biologis lebih dominan terjadi dalam sedimen yang
 baru terendapkan (recently deposited) dan biasa terjadi pada kedalaman hingga 2 km serta
temperatur maksimal 75oC. Proses diagenesis meliputi :
 – Kompaksi
Kompaksi adalah proses yang menyebabkan volume sedimen berkurang. Ini dihasilkan
oleh tekanan penutup (overburden), yang diakibatkan oleh berat dari sedimen dan
  batuan di atasnya. Tekanan ini mengakibatkan penyusunan kembali butiran dan
  pengeluaran fluida, hal ini menghasilkan pengurangan porositas batuan sedimen.
Kemungkinan tingkat kompaksi merupakan fungsi dari ukuran butir, bentuk butir,
 pemilahan, porositas awal dan jumlah fluida yang terdapat dalam sedimen.
 – Rekristalisasi dan pelarutan
Rekristalisasi adalah proses dimana kondisi fisika dan kima menyebabkan
 pengorientasian kembali kristallatticepada butir mineral. Rekristalisasi bekerja melalui
 pelarutan dan presipitasi dari fase mineral yang terdapat pada batuan. Ketika fluida
melewati batuan atau sedimen, komponen pada sedimen yang tidak stabil karena
5

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ba b-i-z e olit 5/24


 

5/13/2018 BAB I Ze olit - slide pdf.c om

tekanan, pH, dan temperatur akan mengalami pelarutan. Kemudian material yang
terlarut itu akan mengalami transportasi dan akan terpresipitasi pada pori-pori sedimen
yang memiliki kondisi yang berbeda.
 – Sementasi
Sementasi adalah proses di mana terjadi presipitasi kimia pada pembentukan kristal
 baru, terbentuk didalam pori-pori sedimen atau batuan yang mengikat satu butir dengan
 butir lainnya. Semen yang umum yaitu kuarsa, kalsit dan hematit.
 – Autigenisasi
Autigenesis (neocrystalitation) adalah proses saat fase mineral baru mengalami
kristalisasi di dalam sedimen atau batuan selama proses diagenesis maupun setelahnya.

Mineral baru terbentuk melalui reaksi di dalam fase yang terdapat dalam sedimen atau
  batuan, dan juga muncul karena presipitasi dari material yang masuk melalui fase
fluida, atau dihasilkan dari kombinasi sedimen primer dan material yang masuk.
Beberapa yang tergolong dalam fase autogenesis, silikat seperti kuarsa, carbonat seperti
kalsit dan dolomite, evaporate mineral seperti gypsum dan oksida seperti hematite.
 – Replacement
Replacementyaitu proses ketika mieral baru menggantikan (secara kimia dan fisika)
kondisi dalam pada endapan mineral. Replacement mungkin bersifat :
• Neomorphic, yang mana butiran yang baru memiliki fase yang sama dengan
asalnya atau polimorpisme dari fase asalnya.
• Pseudomorficyang mana fase baru merupakan tiruan dari bentuk eksternal dari fase
yang digantikan tetapi fasenya berbeda.
• Allomorphicyaitu replacement dalam bentuk fase baru yang biasanya berbeda
 bentuk kristalnya dan menggantikan sepenuhnya fase sediment asal.
Fase replacement sama beragamnya dengan fase autigenesis, tetapi fase replacement
yang penting yaitu dolomite, opal, kuarsa dan ilite.
 – Bioturbasi
Bioturbasi adalah aktifitas biologis yang terjadi dekat permukaan, termasuk burrowing,
 boringdan pencampuran sedimen oleh organisme. Pada beberapa kasus proses ini dapat
meningkatkan kompaksi, menghancurkan laminasi dan perlapisan. Selama proses
  bioturbasi beberapa organisme mempresipitasikan material yang berfungsi sebagai
semen.
(Geofact, 2010).
d. Proses hidrotermal

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ba b-i-z e olit 6/24


 

5/13/2018 BAB I Ze olit - slide pdf.c om

Produk akhir dari proses diferensiasi magmatik adalah suatu larutan yang disebut
larutan magmatik yang mungkin dapat mengandung konsentrasi logam yang dahulunya
 berada dalam magma. Larutan magmatik ini yang juga disebut larutan hidrotermal banyak
mengandung logam-logam yang berasal dari magma, yang sedang membeku dan
diendapkan di tempat-tempat sekitar magma yang sedang membeku tadi. Larutan yang
makin jauh dari magma, akan makin kehilangan panasnya.
Dalam perjalanan menerobos batuan, larutan hidrotermal akan mendepositkan
mineral-mineral yang dikandungnya di rongga-rongga batuan dan membentuk deposit
celah (cavity filling deposit) atau melalui proses metasomatik membentuk deposit
  pergantian (replacement deposit). Berikut adalah penjelasan umum tentang macam – 

macam deposit;
 – Deposit hipotermal.
Secara umum deposit hipotermal atau deposit replasemen terjadi pada kondisi suhu dan
tekanan tinggi, pada daerah lebih dekat dengan batuan intrusifnya.
 – Depositepitermal
Deposit epitermal atau deposit celah adalah deposit yang lebih banyak terjadi di daerah
dengan suhu dan tekanan rendah yang terletak agak jauh dari batuan intrusifnya.

2.4 Penggolongan Zeolit


Zeolit tidak dapat diidentifikasi hanya berdasarkan analisa komposisi kimianya
saja, melainkan harus dianalisa strukturnya. Zeolit hanya dapat diidentifikasi berdasarkan
Unit Bangun Sekunder (UBS) Tetrahedra alumina dan silika (TO4) pada struktur kristal
zeolit. Mineral zeolit yang paling umum dijumpai adalah klinoptirotit, yang mempunyai
rumus kimia (Na3K3)(Al6Si30O72).24H2O. Ion Na+dan K+merupakan kation yang dapat
dipertukarkan, sedangkan atom Al dan Si merupakan struktur kation dan oksigen yang
akan membentuk struktur tetrahedron pada zeolit.
Penggolongan zeolit antara lain :
a. Berdasarkan cara dan lingkungan terbentuknya zeolit
 – Zeolit yang terbentuk pada temperatur yang tinggi, dimana pada masing- masing
temperatur tertentu akan terbentuk jenis zeolit tertentu pula. Yang termasuk dalam
gerup ini adalah akibat dari proses magmatik primer, proses metamorfosa kontak,
hidrotermal, dan regional.
  – Zeolit yang terbentuk didekat permukaan lingkungan sedimentasinya dengan
 perubahan proses kimia merupakan faktor utama. Yang termasuk grup ini adalah

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ba b-i-z e olit 7/24


 

5/13/2018 BAB I Ze olit - slide pdf.c om

sebagai akibat pengaruh pergerakan air tanah, pelapukan ataupun karena sifat
alkalin.
 – Zeolit yang terbentuk pada suhu rendah pada lingkungan pengendapan laut.
 – Zeolit yang terbentuk sebagai akibat dari terbentuknya craters di lingkungan dasar 
laut yang menghasilkan fase hidrotermal.
(Sukandarrumidi, 2004).

a. Berdasarkan rasio Si/Al


 –  Zeolit silika rendah dengan perbandingan Si/Al adalah 1:5, memiliki konsentrasi
kation paling tinggi, dan mempunyai sifat adsorpsi yang optimum, contoh zeolit

silika rendah adalah zeolit A dan X.


 –  Zeolit silika sedang, yang mempunyai perbandingan Si/Al adalah 2:5, contoh zeolit
 jenis ini adalah Mordernit, Erionit, Klinoptilolit, zeolit Y.
 –  Zeolit silika tinggi, dengan perbandingan kadar Si/Al antara 10:100, bahkan lebih,
contohnya adalah ZSM-5.
a. Berdasarkan bahan baku pemanfaatannya
 –  Zeolit alam merupakan jenis jenis zeolit yang tersedia di alam. Pada saat ini
dikenal sekitar 40 jenis zeolit alam, meskipun yang mempunyai nilai komersial ada
sekitar 12 jenis, diantaranya klinoptilolit, mordernit, filipsit, kabasit dan erionit.
 – Zeolit sintetik adalah suatu senyawa kimia yang mempunyai sifat fisik dan kimia
yang sama dengan zeolit yang ada di alam, dibuat dari bahan lain dengan proses
sintetis, dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menyerupai zeolit yang ada di
alam.
(Kusumaningtyas, 2003).
2.5 Sifat Kimia Dan Fisika Mineral Zeolit

Sifat-sifat unik zolit meliputi dehidrasi, adsorben dan penyaring molekul,


katalisator dan penukar ion dan katalis. Penjabarannya adalah sebagai berikut :
a. Sifat Fisik
 – Morfologi
Sifat zeolit sebagai adsorben dan penyaring molekul dimungkinkan karena struktur 
zeolit yang berongga, sehingga zeolit mampu menyerap sejumlah besar molekul
yang berukuran lebih kecil atau sesuai dengan ukuran rongganya. Selain itu kristal
zeolit yang telah terdehidrasi merupakan adsorben yang selektif dan mempunyai
efektivitas adsorpsi yang tinggi.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ba b-i-z e olit 8/24


 

5/13/2018 BAB I Ze olit - slide pdf.c om

 – Densitas / Kerapatan
Kerapatan zeolit cukup rendah, berkisar antara 1,9 – 2,3 g/ml. Dipengaruhi oleh
keterbukaan kerangka dan jenis kation. Meningkat bila dilakukan pertukaran
kation dengan ion logam yang berat Ba→Zeolit 2,8 g/ml.
 – Warna
Pada keadaan murni (pure state), mineral zeolit tidak berwarna→Colourless.
Berwarna (bila ada pengotor logam-logam transisi). Pertukaran kation : Golongan
IA atau IIA ditukar dengan logam transisi dapat memberikan warna pada zeolit
yang bergantung dari tingkat hidrasi dari kation tersebut. Ni-zeolite: lilac
(terhidrasi) berwarna light green (dehidrasi). Co-zeolite: pink (terhidrasi) dan biru

(dehidrasi). Perubahan warna pada zeolite dapat digunakan sebagai indikator 


adanya uap air.
 – Daya hantar listrik
Dipengaruhi oleh kehadiran kation dan molekul air dalam rongga
(cavities). Hantaran listrik pada zeolit bersifat ionik, disebabkan oleh perpindahan
kation-kation.
a. Sifat Kimia
 – Air dalam zeolit
Zeolit mempunyai beberapa sifat antara lain mudah melepas air akibat pemanasan,
tetapi juga mudah mengikat kembali molekul air dalam udara lembab. Pada
umumnya struktur kerangka zeolit akan menyusut. Tetapi kerangka dasarnya tidak
mengalami perubahan secara nyata. Disini molekul H2O seolah-olah mempunyai
  posisi yang spesifik dan dapat dikeluarkan secara reversibel. Bila merupakan
 bagian dari pembentuk kerangka berikatan hidrogen dengan O atau Si-OH.
Bila dipanaskan secara mendadak dapat meyebabkan kerangka rusak.


Proses hidrasi/dehidrasi kadang irreversible
Bila bukan merupakan bagian dari pembentuk kerangka
Ikatan dengan kerangka lemah membentuk ikatan Van der Waals.

Bila dipanaskan dapat terusir seluruhnya.


Proses reversible : Σ air keluar = Σ air masuk


 – Pengaruh pertukaran kation


Keberadaan atom aluminium ini secara keseluruhan akan menyebababkan zeolit
memiliki muatan negatif. Muatan negatif inilah yang menyebabkan zeolit mampu
mengikat kation. Sifat zeolit sebagai penukar ion karena adanya kation logam

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ba b-i-z e olit 9/24


 

5/13/2018 BAB I Ze olit - slide pdf.c om

alkali dan alkali tanah. Kation tersebut dapat bergerak bebas di dalam rongga dan
dapat dipertukarkan dengan kation logam lain dengan jumlah yang sama. Akibat
struktur zeolit berongga, anion atau molekul berukuran lebih kecil atau sama
dengan rongga dapat masuk dan terjebak. Pertukaran kation biasanya diikuti
dengan perubahan yang dramatis pada kestabilan termal, sifat adsorpsi, selektivitas
dan aktivitas katalisis.
Contoh pertukaran kation :
Pertukaran kation untuk memperoleh H-zeolit :
 Na, K – Zeolite + NH4 +→ NH4 – Zeolite + Na+, K +

 NH4 – Zeolite → H – Zeolite (dilakukan pada T tinggi, terjadi termolisis/


 penguraian NH 3).
 NH4 – Zeolite → H – Zeolite + NH3(g)

Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat pertukaran kation pada zeolit


Kation: jenis, ukuran (terhidrat / anhidrat).

Suhu mempengaruhi kinetika reaksi.


Konsentrasi kation dalam larutan.


Anion yang berpasangan dengan kation tersebut dalam larutan.


Pelarut (sebagian besar pertukaran ion dilakukan dalam pelarut air,


aqueous)
 – Kemampuan sebagai katalis
Kemampuan zeolit sebagai katalis berkaitan dengan tersedianya pusat- pusat aktif 
dalam saluran antar zeolit. Pusat-pusat aktif tersebut terbentuk karena adanya
gugus fungsi asam tipe Bronsted maupun Lewis. Perbandingan kedua jenis asam
ini tergantung pada proses aktivasi zeolit dan kondisi reaksi. Pusat-pusat aktif yang
  bersifat asam ini selanjutnya dapat mengikat molekul- molekul basa secara
kimiawi. Sifat katalitis zeolit disebabkan kation pada atom Al zeolit yang dapat
dipertukarkan dengan ion H dan aktif sebagai katalisis reaksi.

2.6 Kelimpahan Zeolit Alam


Sampai saat ini lebih dari 50 mineral pembentuk zeolit alam sudah diketahui, tetapi
hanya sembilan diantaranya yang sering ditemukan, yaitu klinoptilolit, mordenit, analsim,
khabasit, erionit, ferierit, heulandit, laumonit dan filipsit. Dari hasil penyelidikan yang
 pernah dilakukan, jenis mineral zeolit yang terdapat di Indonesia adalah modernit dan
klipnoptilolit. Daerah-daerah yang telah diketahui banyak mempunyai sumber daya

10

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ba b-i-z e olit 10/24


 

5/13/2018 BAB I Ze olit - slide pdf.c om

endapan zeolit adalah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Lampung. Berbagai mineral zeolit
tersebut telah dikenal dengan sifat adsorben dan kemampuan pertukaran ion yang
dimilikinya. Di provinsi Jawa Barat dan Banten, sebaran zeolit terdapat dibeberapa
kabupaten, antara lain : Kabupaten Lebak, Sukabumi, Bogor dan Tasikmalaya Daerah
Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Endapan zeolit di daerah ini dijumpai di Desa
Pasirgombong terdapat pada Satuan Tufa Citorek yang telah mengalami ubahan dan
metamorfosa lemah.

2.7 Struktur Zeolit


Struktur zeolit dapat digambarkan seperti sarang lebah dengan saluran-saluran dan

rongga-rongga yang dihasilkan oleh sambungan-sambungan kaku tetrahedral (Dyer,


1994). Struktur kristal dari mineral zeolit termasuk anggota kelas aluminosilikat. Zeolit
merupakan kristal aluminosilikat terhidrasi yang mengandung kation alkali dan alkali
tanah dalam kerangka tiga dimensinya, secara empiris mempunyai rumus sebagai berikut
(Kirk-Othmer, 1978) :
Mx/n[{AlO2}x{SiO2}y]. zH2O
Dimana, Mx/n: kation golongan IA dan IIA dalam sistem periodik, n: valensi logam alkali,
x: bilangan tertentu alumina dari 2-10, y: bilangan tertentu silika dari 2-7, z: jumlah
molekul air.
Umumnya zeolit tersusun oleh satuan unit pembangun primer yang merupakan
satuan unit terkecil tetrahedral SiO4 dan AlO4. Dalam struktur zeolit, atom Si dan O tidak
memiliki muatan,sedangkan atom Al bermuatan negatif sehingga struktur rantai
aluminosilika tersebut akan dinetralkan oleh kation (contoh Na+, Ca +, dan K +). Klasifikasi
zeolit yang merupakan senyawa aluminosilikat adalah sebagai berikut :
1. [AlO4]- dan [SiO4]- saling berhubungan pada sudut-sudut tetrahedralnya

membentuk Al, Si framework 3D yang berpori.


2. Muatan pada framework dinetralkan dengan mengikat kation-kation monovalen
atau divalen di dalam porinya.
3. Memiliki kemampuan sebagai penukar kation.
4. Mengikat molekul air di dalam pori-porinya.

Berikut adalah beberapa contoh jenis mineral zeolit beserta rumus kimianya :

Nama Mineral Rumus Kimia Unit Sel

11

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ba b-i-z e olit 11/24


 

5/13/2018 BAB I Ze olit - slide pdf.c om

Analsim Na16(Al16Si32O96). 16H2O


Kabasit (Na2,Ca)6 (Al12Si24O72). 40H2O
Klipnoptolotit (Na4K 4)(Al8Si40O96). 24H2O
Erionit (Na,Ca5K) (Al9Si27O72). 27H2O
Ferrierit (Na2Mg2)(Al6Si30O72). 18H2O
Heulandit Ca4(Al8Si28O72). 24H2O
Laumonit Ca(Al8Si16O48). 16H2O
Mordenit Na8(Al8Si40O96). 24H2O
Filipsit (Na,K)10(Al10Si22O64). 20H2O
 Natrolit Na4(Al4Si6O20). 4H2O
Wairakit Ca(Al2Si4O12). 12H2O

Pada tahun 1967, Meier mengklasifikasikan dan mengilusterasikan struktur zeolit


 berdasarkan susunan unit pembangunnya, yaitu: unit pembangun primer, sekunder, dan
tersier.
• Unit pembangun primer berupa tetrahedral SiO 4 dan AlO4 yang merupakan satuan
unit terkecil.
• Unit pembangun sekunder terbentuk dari rangkaian unit pembangun primer dengan
cara setiap satu atom oksigen secara bersama sebagai sudut dua tetrahedral,
membentuk cicin tunggal maupun ganda dengan 4, 5, 6, dan 8 tetrahedral.

Unit pembangun tersier atau struktur ruang terbentuk dari ikatan unit pembangun
sekunder satu sama lain dengan berbagai kombinasi. Kristal zeolit merupakan
rangkaian tiga dimensi unit tersier tersebut.
(Subagjo, 1993).

Gambar 2.3 Bentuk unit pembangun primer zeolit


(Smart, 1993).

12

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ba b-i-z e olit 12/24


 

5/13/2018 BAB I Ze olit - slide pdf.c om

Gambar 2.4 Bentuk- bentuk unit pembangun


sekunder zeolit (Smart, 1993).

Gambar 2.5 Kerangka Zeolit (Subagjo, 1993).


Adapun bentuk-bentuk dasar yang terkombinasi akan membentuk kristal berpori
dengan pola dan dimensi saluran-saluran sejajar yang saling terhubungkan oleh saluran
lain yang tegak lurus dengan variasi ukuran tertentu. Molekul tamu, yaitu molekul yang
teradsorpsi atau bereaksi dengan bantuan permukaan zeolit, berdifusi menyusuri saluran
  pori untuk mencapai permukaan dalam zeolit. Pengelompokan sistem pori zeolit
 berdasarkan dimensi arah difusi molekul tamu di dalam kristal zeolit dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu sistem pori satu dimensi, sistem pori dua dimensi, dan sistem pori tiga
dimensi (Subagjo, 1993).
Berdasarkan ukuran pori zeolit terbagi tiga kelompok besar, yaitu sistem pori
cincin 8 oksigen, sistem pori 10 oksigen, dan sistem pori cincin 12 oksigen (Subagjo,
1993). Zeolit alam mempunyai struktur kristal berdimensi tiga dengan pori-pori yang
  banyak. Struktur zeolit yang berpori dengan cairan di dalamnya mudah lepas karena
  pemanasan sehingga sifatnya spesifik, yaitu dapat menyerap bahan lain yang ukuran
13

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ba b-i-z e olit 13/24


 

5/13/2018 BAB I Ze olit - slide pdf.c om

molekulnya lebih kecil dari ukuran porinya (Dorfner, 1991). Zeolit sebagai padatan
anorganik yang berwarna kebiru-biruan memiliki sifat-sifat yang sangat unik, diantaranya
adalah sangat berpori, mempunyai kemampuan menukar ion, keasaman, dan mudah
dimodifikasi.
Penukar zeolit yang luas (sangat berpori) dikarenakan adanya rangkaian-rangkaian
dari unit pembangun primer tetrahedral silika dan alumina. Pori-porinya berukuran
molekul yang terbentuk dari tumpukan cincin beranggotakan 6, 8, 10, atau 12 tetrahedral
(Barrer,1982). Saluran pori pada zeolit berisi molekul air terbentuk akibat proses hidrasi
udara disekeliling kation penukar. Melalui pemanasan air akan terurai dan saluran-saluran
 pori akan mengadsorpsi pada permukaan dalam dari ruang (Prayitno, 1989).

Zeolit mempunyai selektivitas tinggi dan sering digunakan untuk mengisolasi


kation-kation yang diikat. Menurut Mumpton dan Fishman (1978), pertukaran zeolit
 bersifat membuka ikatan kerangka tetrahedralnya sehingga dapat terurai atau bertukar 
dengan mudah oleh pencucian suatu larutan yang kuat. Artinya, zeolit dapat memberikan
ion-ion logam dengan adanya penambahan larutan garam (Prayitno, 1989).

2.8 Aplikasi Zeolit


Secara umum zeolit alam maupun zeolit sintetis memiliki nilai ekonomi yang bisa
dikatakan tinggi, hal ini mengingat dari mineral zeolit yang jika diolah lebih lanjut akan
dapat dimanfaatkan secara optimum. Zeolit mempunyai banyak kegunaan, dimana setiap
kegunaan yang dimiliki tentunya tidak terlepas dari sifat – sifat unik yang dimilikinya,
sifat-sifat unik tersebut meliputi dehidrasi, adsorben, penyaring molekul, katalisator dan
 penukar ion. Adapun kegunaan dari zeolit adalah, untuk peningkatan unsur hara tanah,
 penjernih air, pembersih limbah pabrik, pakan ternak, dll. Berikut ini disajikan ulasan
tentang pemanfaatan zeolit di berbagai bidang.
a. Bidang pertanian dan perkebunan
Berdasarkan kepada Kapasitas Pertukaran Kation dan retensivitas terhadap air yang
tinggi, zeolit sekarang ini telah banyak digunakan untuk memperbaiki sifat tanah atau
untuk efisiensi unsur hara pada pupuk ataupun pada tanah itu sendiri, misalnya saja
  pada tanah latosol. Berdasarkan kriteria penilaian sifat kimia tanah, tanah latosol
mempunyai pH sangat masam (4.44), KTK tanah termasuk rendah, kejenuhan basa
sangat rendah, C organik sedang, N total sangat rendah dan kejenuhan alumunium
tinggi. Secara keseluruhan tanah ini mempunyai tingkat kesuburan rendah.

14

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ba b-i-z e olit 14/24


 

5/13/2018 BAB I Ze olit - slide pdf.c om

Padahal kita ketahui bahwa tanaman darat dapat tumbuh baik pada tanah yang gembur 
dan subur, maka agar tanaman dapat tumbuh baik pada tanah latosol, perlu dilakukan
usaha untuk meningkatkan kesuburan tanah. Salah satu usaha yang dilakukan antara
lain dengan penambahan bahan amelioran seperti zeolit. Penambahan zeolit dapat
meningkatkan jumlah unsur K, Ca, Mg dan Na serta meningkatkan KTK tanah. Hal ini
  bisa terjadi karena zeolit memiliki kemampuan mempertukarkan kation – kation.
Prinsipnya adalah, kation – kation yang dimiliki berupa alkali dan alkali tanah pada
struktur zeolit dapat bergerak bebas, sehingga dengan adanya dorongan keluar oleh ion
H+, kation seperti K, Ca, Mg dan Na dapat berpindah dari zeolit ke medium tanah yang
dapat menyebabkan suplai basa – basa.

Selain itu zeolit mengandung unsur-unsur hara makro dan mikro yang dapat
disumbangkan ke dalam tanah. Penambahan zeolit dapat memperbaiki agregasi tanah
sehingga meningkatkan pori-pori udara tanah yang berakibat merangsang pertumbuhan
akar tanaman. Luas permukaan akar tanaman menjadi bertambah yang berakibat
meningkatnya jumlah unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman.
Untuk memperoleh manfaat tersebut zeolit dapat digunakan dengan bebagai cara, di
antaranya adalah dengan cara ditebarkan langsung ke tanah sebagai bahan pembenah
tanah, dicampur dengan pupuk untuk meningkatkan efisiensinya, atau dapat juga
dicampurkan langsung pada media tumbuh tanaman.
 b. Bidang Peternakan
Dalam bidang ini, zeolit telah digunakan secara komersial , terutama di negara-negara
Eropa dan Jepang. Di Indonesia zeolit telah digunakan sebagai tambahan dalam
makanan ternak domba dan sapi hingga sekarang ini masih dalam tahap penelitian.
Penggunaan zeolit dalam bidang peternakan didasarkan kepada dua sifat zeolit yang
 penting, yaitu kapasitas pengikat ion NH4+ yang berasal dari ammonia sangat besar dan
afinitas zeolit terhadap ion-ion yang bersifat racun. Sifat zeolit sebagai penukar ion
masih berperan dalam kegunaannya di bidang ini. Selain itu mineral zeolit yang banyak
mengandung Ca, K, Mg dan Na juga baik bagi tubuh hewan dengan kadar tertentu.
Tambahan zeolit pada pakan ternak hewan – hewan ruminensia juga diketahui dapat
mereduksi penyakitlembuhg yang dideritanya.
c. Bidang Perikanan
Zeolit disini berfungsi sebagai pengontrol kandungan ion NH4+ di dalam air.
Kandungan amonia yang tinggi dalam kolam bisa jadi berasal dari kotoran ikan, bakas
  pakan ikan yang membusuk, atau karena sirkulasi air kolam yang kurang baik.

15

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ba b-i-z e olit 15/24


 

5/13/2018 BAB I Ze olit - slide pdf.c om

Tingginya kadar amonia dalam kolam akan sangat tidak baik bagi ikan ataupun hewan
tambak lainnya. Oleh karena kemampuannya sebagai penukar kation, zeolit dapat
dimanfaatkan untuk mengikat kation NH4+,cara yang digunakan biasanya hanya dengan
menebarkan serbuk zeolit ke dalam kolam. Reaksi antara zeolit dengan ion amonium
sebagai berikut :
 NH4+ + Na, K – Zeolit → NH4 – Zeolit
Sehingga ion amonium yang telah terikat dengan zeolit akan terperangkap di dalam
rongga yang dimiliki zeolit, dan air kolam kondisinya akan semakin baik karena kadar 
amoniumnya berkurang.
d. Bidang pengolahan air 

Pada bidang pengolahan air, zeolit bisa dimanfaatkan untuk penghilangan kesadahan
air. Dalam hal ini zeolit dimanfaatkan sebagai media filter dan media adsorpsi. Air 
sadah adalah air yang banyak mengandung mineral kalsium atau magnesium di
dalamnya. Air sadah sukar digunakan untuk mencuci karena senyawa kalsium dan
magnesium bereaksi dengan sabun membentuk endapan dan mencegah terjadinya busa
dalam air. Oleh karena senyawa-senyawa kalsium dan magnesium relatif sukar larut
dalam air, maka senyawa-senyawa itu cenderung untuk memisah dari larutan dalam
 bentuk endapan atau presipitat yang akhirnya menjadi kerak.
Untuk memperoleh air bersih yang layak dikonsumsi diperlukan suatu cara untuk
mengatasi kasadahan air tersebut. Salah satu cara yang bisa adigunakan adalah filtrasi,
dan dengan sifat yang dimiliki zeolit dapat berperan baik sebagai penyaring air sadah
untuk memperoleh air bersih. Tidak semua zeolit bisa digunakan, dipilih zeolit yang
kationnya bukan merupakan penyebab kesadahan air, untuk hal ini zeolit jenis
klinoptilolit yang kationnya adalah Na dapat digunakan. Zeolit yang diletakkan sebagai
filter dan akaa dileati oleh air sadah akan bereaksi kontinu sesuai persamaan reaksi
 berikut :
 Na – Zeolit + CaCl 2 → Ca – Zeolit + 2NaCl
Dari reaksi di atas terliihat bahwa antara kation Ca dan Na dipertukarkan.
e. Bidang pengolahan limbah
Zeolit yang telah diaktifkan baik secara fisika dengan pemanasan maupun secara kimia
dengan penambahan asam atau basa mampu meredam / menurunkan kandungan logam
Fe, Mn, Zn, dan Pb yang terdapat dalam air tanah. Selain itu juga mampu menurunkan
kandungan amoniak dalam air buangan. Zeolit yang telah diaktifkan atau didehidrasi

16

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ba b-i-z e olit 16/24


 

5/13/2018 BAB I Ze olit - slide pdf.c om

sehingga kehilangan molekul airnya menyebabkan rongga yang ada akan lebih efektif 
untuk menjerap logam – logam berat yang ada pada limbah.

2.9 Fungsi Zeolit


• Zeolit sebagai agen pendehidrasi
Kristal zeolit normal mengandung molekul air yang berkoordinasi dengan kation
 penyeimbang. Zeolit dapat didehidrasi dengan memanaskannya. Pada keadaan ini
kation akan berpindah posisi, sering kali menuju tempat dengan bilangan
koordinasi lebih rendah. Zeolit terdehidrasi merupakan bahan pengering ( drying 
agents) yang sangat baik. Penyerapan air akan membuat kation kembali menuju

keadaan koordinasi tinggi.


• Zeolit sebagai penukar ion
Kation Mn+ pada zeolit dapat ditukarkan oleh ion lain yang terdapat pada larutan
yang mengelilinginya. Dengan sifat ini zeolit-A dengan ion Na + dapat digunakan
sebagai pelunak air (water softener ) dimana ion Na+ akan digantikan oleh ion Ca2+
dari air sadah. Zeolit yang telah jenuh Ca2+ dapat diperbarui dengan melarutkannya
ke dalam larutan garam Na+ atau K + murni. Zeolit-A sekarang ditambahkan ke
dalam deterjen sebagai pelunak air menggantikan polipospat yang dapat
menimbulkan kerusakan ekologi. Produksi air minum dari air laut menggunakan
campuran Ag dan Ba zeolit merupakan proses desalinasi yang baik walaupun
 proses ini tergolong mahal. Beberapa zeolit mempunyai affinitas besar terhadap
kation tertentu. Clipnoptilolite (HFU) merupakan zeolit alam yang digunakan
untuk recovery  137Cs dari sampah radioaktif. Zeolit-A juga dapat digunakan untuk
mengisolasi strontium. Zeolit telah digunakan secara besar-besaran untuk
membersihkan zat radioaktif pada kecelakaan Chernobyl dan Three-Mile Island.
Zeolit juga digunakan untuk mengurangi tingkat pencemaran logam berat seperti
Pb, Cd, Zn, Cu2+, Mn2+, Ni2+ pada lingkungan. Modifikasi zeolit sebagai adsorben
anion seperti NO3-, Cl-, dan SO4- telah dikembangkan melalui proses kalsinasi
zeolit-H pada suhu 5500C.
• Zeolit sebagai adsorben
Zeolit yang terdehidrasi akan mempunyai struktur pori terbuka dengan internal 
 surface area besar sehingga kemampuan mengadsorb molekul selain air semakin
tinggi. Ukuran cincin dari jendela yang menuju rongga menentukan ukuran
molekul yang dapat teradsorb. Sifat ini yang menjadikan zeolit mempunyai

17

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ba b-i-z e olit 17/24


 

5/13/2018 BAB I Ze olit - slide pdf.c om

kemampuan penyaringan yang sangat spesifik yang dapat digunakan untuk


 pemurnian dan pemisahan. Chabazite (CHA) merupakan zeolit pertama yang
diketahui dapat mengadsorb dan menahan molekul kecil seperti asam formiat dan
metanol tetapi tidak dapat menyerap benzena dan molekul yang lebih besar.
Chabazite telah digunakan secara komersial untuk mengadsorb gas polutan SO 2
yang merupakan emisi dari cerobong asap. Hal yang sama terdapat pada zeolit-A
dimana diameter jendela berukuran 410 pm yang sangat kecil dibandingkan
diameter rongga dalam yang mencapai 1140 pm sehingga molekul metana dapat
masuk rongga dan molekul benzena yang lebih besar tertahan diluar. Selain itu
zeolit juga dapat digunakan sebagai adsorben zat warna brom dan untuk pemucatan

minyak sawit mentah. Zeolit yang digunakan sebagai penyaring molekular tidak
menunjukkan perubahan cukup besar pada struktur kerangka dasar pada dehidrasi
walaupun kation berpindah menuju posisi dengan koordinasi lebih rendah. Setelah
dehidrasi, zeolit-A dan zeolit lainnya sangat stabil terhadap pemanasan dan tidak
terdekomposisi dibawah 7000C. Volume rongga pada zeolit-A terdehidrasi adalah
sekitar 50% dari volume zeolit.
• Zeolit sebagai katalis
Aktivitas katalitik dari zeolit terdeionisasi dihubungkan dengan keberadaan situs
asam yang muncul dari unit tetrahedral [AlO4] pada kerangka. Situs asam ini bisa
  berkarakter asam Bronsted maupun asam Lewis. Zeolit sintetik biasanya
mempunyai ion Na+ yang dapat dipertukarkan dengan proton secara langsung
dengan asam, memberikan permukaan gugus hidroksil (situs Bronsted). Jika zeolit
tidak stabil pada larutan asam, situs Bronsted dapat dibuat dengan mengubah zeolit
menjadi garam NH4+ kemudian memanaskannya sehingga terjadi penguapan NH3
dengan meninggalkan proton. Pemanasan lebih lanjut akan menguapkan air dari
situs Bronsted menghasilkan ion Al terkoordinasi 3 yang mempunyai sifat akseptor 
  pasangan elektron (situs lewis). Permukaan zeolit dapat menunjukkan situs
Bronsted, situs Lewis ataupun keduanya tergantung bagaimana zeolit tersebut
dipreparasi.
Tidak semua katalis zeolit menggunakan prinsip deionisasi atau bentuk asam. Sifat
katalisis juga dapat diperoleh dengan mengganti ion Na + dengan ion lantanida
seperti La3+ atau Ce3+. Ion-ion ini kemudian memposisikan dirinya sehingga dapat
mencapai kondisi paling baik yang dapat menetralkan muatan negatif yang terpisah
dari tetrahedral Al pada kerangka. Pemisahan muatan menghasilkan gradien medan

18

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ba b-i-z e olit 18/24


 

5/13/2018 BAB I Ze olit - slide pdf.c om

elektrostatik yang tinggi di dalam rongga yang cukup besar untuk mempolarisasi
ikatan C-H atau mengionisasi ikatan tersebut sehingga reaksi selanjutnya dapat
terjadi. Efek ini dapat diperkuat dengan mereduksi Al pada zeolit sehingga unit
[AlO4] terpisah lebih jauh. Tanah jarang sebagai bentuk tersubtitusi dari zeolit-X
menjadi katalis zeolit komersial pertama untuk proses cracking  petroleum pada
tahun 1960an. Akan tetapi katalis ini telah digantikan oleh Zeolit-Y yang lebih
stabil pada suhu tinggi. Katalis ini menghasilkan 20% lebih banyak petrol (gasolin)
daripada zeolit-X. Cara ketiga penggunaan zeolit sebagai katalis adalah dengan
menggantikan ion Na+ dengan ion logam lain seperti Ni 2+, Pd2+ atau Pt2+ dan
kemudian mereduksinya secara in situ sehingga atom logam terdeposit di dalam

kerangka zeolit. Material yang dihasilkan menunjukkan sifat gabungan antara sifat
katalisis logam dengan pendukung katalis logam (zeolit) dan penyebaran logam ke
dalam pori dapat dicapai dengan baik. Teknik lain untuk preparasi katalis dengan
 pengemban zeolit melibatkan adsorsi fisika dari senyawa anorganik volatil diikuti
dengan dekomposisi termal. Ni(CO)4 dapat teradsorb pada zeolit-X dan dengan
 pemanasan hati-hati akan terdekomposisi meninggalkan atom nikel pada rongga.
Katalis ini merupakan katalis yang baik untuk konversi karbon monoksida menjadi
metana.
Zeolit mempunyai tiga tipe katalis selektif bentuk, yaitu :
1. Katalis selektif reaktan
Dimana hanya molekul (reaktan) dengan ukuran tertentu yang dapat masuk ke
dalam pori dan akan bereksi di dalam pori.
2. Katalis selektif produk
Hanya produk yang berukuran tertentu yang dapat meninggalkan situs aktif dan
 berdifusi melewati saluran ( channel ) dan keluar sebagai produk.
3. Katalis selektif keadaan transisi
Reaksi yang terjadi melibatkan keadaan transisi dengan dimensi yang terbatasi
oleh ukuran pori.

2.10 Rekayasa zeolit


Penelitian mengenai zeolit telah berkembang menuju preparasi material baru
dengan memasukkan berbagai molekul atau ion ke dalam sangkar zeolit. Misalnya pigmen
ultramarine pada struktur sodalite dan mengandung ion S3- yang terjerat pada sangkar yang
memberikan warna biru yang menarik.

19

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ba b-i-z e olit 19/24


 

5/13/2018 BAB I Ze olit - slide pdf.c om

Salah satu bidang penelitian ini telah terfokus pada pembentukan deposit material
semikonduktor pada sangkar zeolit. Hasilnya berupa partikel yang sangat kecil yang
disebut titik quantum (quantum dots). Partikel ini mempunyai sifat elektronik, magnetik
dan optikal yang sangat menarik yang merupakan konsekuensi dari ukurannya daripada
dari komposisi kimia. Selama proses pengisian pori, titik quantum menjadi bersambung
dan material yang dihasilkan mempunyai sifat intermediet diantara partikel diskrit dan
 bulk semikonduktor. Salah satu contohnya adalah band gap semikonduktor CdS yang
membentuk kubik diskrit klaster (CdS)4 pada sangkar sodalite dari zeolit-A, -X dan –Y
yang berbeda dengan bulk CdS.
Berbagai molekul atau ion lain dapat dimasukkan ke dalam β-cages dari zeolit

termasuk logam alkali, perak dan garam perak, selenium serta berbagai polimer konduktif.
Berbagai material baru ini sedang diteliti dengan pusat perhatian pada sifat fisika yang
 penting (semikonduktor, fotokonduktif dan konduktivitas ion, luminescence, warna dan
efek ukuran quantum) yang kemudian mempunyai kemungkinan eksploitasi secara
komersial.

2.11 Zeolit A
Zeolit tipe A dibentuk dari oktahedral terpotong yang tergabung dengan 4 cincin.
Sistem jalur tiga dimensinya terdiri dari rongga besar yang memiliki diameter bebas
sekitar 11 Å, dipisahkan oleh celah dari cincin oksigen. Celah kecilnya mempunyai
diameter bebas 4,2 Å sehingga tidak memungkinkan semua jenis hidrokarbon kecuali
normal parafin dan linier olefin. Zeolit A dapat dibuat dengan menambahkan
 Na2SiO2·5H2O ke dalam larutan campuran basa kuat dan aluminium. Setelah melalui
 proses pemanasan, kemudian dilakukan proses penyaringan, pencucian dan pengeringan
(Breck, 1974).
Zeolit A merupakan zeolit sintesis yang tergolong zeolit berkadar silika rendah ( Low
Silica) dengan stuktur kristal berbentuk kubik atau Linde Type A (LTA). Zeolit ini
memiliki kandungan alumina yang tinggi serta permukaan muatan negatif yang kuat
akibat struktur tertahedral dari [AlO4]-5, sehingga dapat digunakan sebagai penukar ion
yang baik. Kerangka aluminosilikat dari zeolit A terdiri dari struktur kubik sederhana
dengan delapan tetrahedra (empat cincin rangkap) dan sebuah oktahedron dengan 24
tetrahedra sebagai sangkar-β. Hasil ini tersusun dari unit pusat berupa potongan oktahedral

 mempunyai
pada bagianstruktur
sudut kubus.
pori tigaPembukaan dari pori
dimensi dengan saluran
yangβ saling
kurangtegak
lebihlurus
6,6pada
Å. Zeolit
masing-A

20

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ba b-i-z e olit 20/24


 

5/13/2018 BAB I Ze olit - slide pdf.c om

masing arah dimensi x, y, and z. Zeolit A tersusun atas unit-unit pembentuk sekunder 4,
6, 8, and 4-4 sehingga mempunyai rongga yang lebih besar dengan diameter minimum
11.4 Å. Luas rongga pada unit sel bagian tengah, disebut sebagai sangkar α. Rongga
dikelilingi oleh delapan sangkar yang terhubung oleh muka persegi struktur kubiknya.
Unit sel berbentuk kubik dengan ukuran (a = 24.61Å) dengan rasio Si/Al = 1.
Zeolite A mempunyai struktur  supercage yang sangat berguna dalam reaksi katalisis
spesifik. Ruang kosong yang cukup besar sebagai tempat untuk reaksi perubahan struktur,
dan karena ukuran pori yang kecil maka reaksi hanya spesifik untuk molekul dengan
struktur tertentu untuk bereaksi, seperti molekul n-paraffin dan olefin. Zeolite A juga
digunakan luas sebagai penukar ion.  Zeolit A juga sering dinamakan dengan zeolit 4A

atau Na-A.

Gambar 2.6 Struktur ideal kerangka zeolit dari tetrahedral (Smart, 1993).

Gambar 2.7 Struktur kristal Zeolit A (Smart, 1993).

21

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ba b-i-z e olit 21/24


 

5/13/2018 BAB I Ze olit - slide pdf.c om

Gambar 2.8 Struktur permukaan zeolit A menggunakan SEM (Chunfeng, 2008).

2.12 Metode Difraksi Sinar – X (X – Ray Difraction) untuk Analisa Zeolit-A

Difraksi sinar–X merupakan suatu metode analisis yang didasarkan padainteraksi


antara materi dengan radiasi elektromagnetik sinar–X (mempunyai λ = 0,5-2,5 Ǻ dan
energi ±107 eV), yakni pengukuran radiasi sinar-X yang terdifraksioleh bidang kristal
(Endang Tri Wahyuni, 2003). Penghamburan sinar–X olehunit-unit padatan kristalin, akan
menghasilkan pola-pola difraksi yang digunakanuntuk menentukan susunan partikel pada
kisi padatan (Chang, 1998). Kegunaan metode ini adalah :
1. Penentuan struktur kristal yakni bentuk dan ukuran sel satuan kristal,pengindeksan

2.  bidang
Analisiskristal,
kimia dan jumlah
yakni atom per
identifikasi sel satuan.
kristal, penentuan kemurnian hasil sintesis dandeteksi
senyawa baru.
Dasar dari analisis kimia adalah bahwa setiap jarak antar bidang kristal (d) karakteristik
untuk senyawa tertentu. Pola difraksi pada setiap materi akan berbeda satu sama lain
sehinggadapat digunakan untuk identifikasi dan memberikan informasi
mengenaikesimetrian serta ukuran unit-unit molekuler (Endang Tri Wahyuni, 2003).
Proses difraksi sinar–X dipelajari oleh Bragg, yakni jika dua berkas sinar yang parallel
mengenai bidang-bidang kristal yang sama dengan jarak antar bidang (d), maka perbedaan
  jarak yang ditempuh oleh kedua sinar tersebutberbanding langsung dengan panjang
gelombangnya. Persamaan Braggdinyatakan sebagai berikut :
n λ = 2 d sin θ
Dimana :
λ = Panjang gelombang sinar-X
d = Jarak antar bidang (interplanar distances)
θ = Sudut difraksi

22

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ba b-i-z e olit 22/24


 

5/13/2018 BAB I Ze olit - slide pdf.c om

Metode difraksi pada sampel berbentuk serbuk halus digunakan secaraluas, karena semua
 bidang kristal yang ada dapat terorientasi sedemikian rupa sehingga dapat mendifraksi
sinar-X. Pada metode ini, susunan alat difraksi sinar-X sebagai berikut :
1. Tabung sinar-X , merupakan tempat produksi sinar-X, berisi katodafilamen tungsen
(W) sebagai sumber elektron dan anoda yang berupalogam target.
2. Goniometer, bergerak memutar selama alat dioperasikan. Alat ini satuunit dengan
tempat sampel dan detektor.
3. Tempat sampel, berupa lempeng logam atau plat kaca yang cekungatau berlubang
ditengahnya, dimana sampel serbuk diisikan. Sampelakan berputar bersama goniometer 
dan membentuk sudut terhadapsinar–X yang datang.

4. Detektor gas, berisi gas yang sensitif terhadap sinar–X, katoda dananoda. Atom-atom
gas terionisasi saat terkena sinar–X membentuk elektron yang menuju katoda dan
kation menuju anoda sehinggamenghasilkan arus listrik yang diubah menjadi pulsa
yang dihitungoleh Scaler and counter.
5. Difraktometer (Scaler and counter), berfungsi mendeteksi posisi sudutdifraksi dan
intensitasnya.
6. Rekorder, berfungsi menampilkan keluaran berupa pola difraksi ataudifraktogram yang
menyatakan hubungan antara intensitas dengansudut difraksi 2θ.
(Endang Tri Wahyuni, 2003).

Sedangkan dalam penelitian ini, difraksi sinar–X digunakan untuk memberikan


informasi tentang jenis mineral dan tingkat kristalinitas struktur komponen penyusun
sampel. Jenis mineral penyusun sampel ditunjukkan olehdaerah munculnya puncak 2θ,
sedangkan tingkat kristalinitas struktur komponenditunjukkan oleh tinggi-rendahnya
intensitas puncak. Spektra mineral dari hasilanalisis difraksi sinar–X dicocokan nilai
2θnya dengan data JCPDS (Joint Commite on Powder Diffraction Standards) sehingga
akan diketahui jenis mineral di dalam sampel.

2.13 Titrasi Kompleksometri


Kompleksometri adalah suatu analisa volumetri yang didasarkan ataspembentukan
senyawa kompleks yang stabil. Analisa ini digunakan untuk menentukan bermacam-
macam kation yaitu : Ca2+, Mg2+, Ni2+, Cu2+ dan lain-lain.Dengan menggunakan larutan
standart kompleks organik dimana logam-logamtersebut membentuk senyawa-senyawa

23

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ba b-i-z e olit 23/24


 

5/13/2018 BAB I Ze olit - slide pdf.c om

yang stabil.Banyak kompleks organik logam yang tidak larut dalam air dan dipakaiuntuk
 pemisahan ion-ion logam. Schwarsen Back telah menemukan asam amino polikarboksilat
dan garam-garamnya, yang ternyata adalah kompleks yangsangat stabil dan baik. Tetapi
karena asam tersebut sukar larut dalam air, makadipakai garamnya yaitu Na-Etilen Diamin
Tetra Asetat (Na2H2EDTA) dengan rumus bangunnya adalah sebagai berikut :

EDTA sering ditulis dalam bentuk H4Y. Reaksi yang terjadi dalam kompleksometri yaitu :
 

+ 2Hagar pH tetap
Dari titrasi diatas makin lama ion H+ makin banyak, maka untuk menjaga
+

harus ditambah larutan buffer yaitu campuran dari NH4OH danNH4Cl. Sedangkan
indikator yang digunakan adalah Eriochrome Black T (EBT),apabila indikator 
ditambahkan dalam air yang dianalisa akan membentuk senyawa kompleks dengan Ca2+
dan Mg2+ dalam bentuk yang lebih stabil dengan EDTA. Pada titik ekivalen warna merah
anggur dari larutan menjadi biru karena terbentuk anion indikator. Metode ini digunakan
untuk menentukan kesadahan air (Jumaeri, 2000).

24

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ba b-i-z e olit 24/24

Вам также может понравиться