Вы находитесь на странице: 1из 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

KONSEP DIAGNOSA KEPERAWATAN

A. Pengertian Diagnosa Keperawatan


Diagnosa Keperawatan adalah “clinical Judgment” yang berfokus pada respon
manusia terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupan atau kerentanan baik pada
individu, keluarga, kelompok atau komunitas.
Berdasarkan pengertian tersebut pengertian dari diagnose keperawatan gerontik
adalah keputusan klinis yang berfokus pada respon lansia terhadap kondisi kesehatana
atau kerentanan tubuhnya baik lansia sebagai individu, lansia di keluarga maupun
lansia dalam kelompoknya.

B. Kategori Diagnosa Keperawatan


Ada beberapa tipe diagnose keperawatan, diantaranya yaitu:
1. Diagnosa Keperawatan actual
Diagnosa ini berfokus pada masalah (Diagnosa Aktua) adalah clinical judgment
yang menggambarkan respon yang tidak diinginkan klien terhadap kondisi
kesehatan atau proses kehidupan baik individu, keluarga, kelompok dan komunitas.
Hal ini didukung oleh batasan karakteristik kelompok data yang saling
berhubungan. Contohnya:
a. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
b. Gangguan pola nafas
c. Gangguan pola tidur
d. Disfungsi proses keluarga
e. Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga
2. Diagnosa keperawatan resiko dan resiko tinggi
Adalah clinical judgment yang menggambarkan kerentaanan lansia sebagi indiviu,
keluarga, kelompok dan komunitas yang memungkinkan berkembangnya suatu
respon yang tidak diinginkan klien terhadap kondisi kesehatan atau proses
kehidupan. Setiap diagnose resiko diawali dengan frase “ resiko”. Contoh
diagnosanya:
a. Resiko kekurangan volume cairan
b. Resiko terjadinya infeksi
c. Resiko intoleransi aktifitas
d. Resiko ketidakmampuan menjadi orang tua
e. Resiko distress spiritual
3. Diagnosa keperawatan Promosi kesehatan
Adalah clinical judgment yang menggambarkan motivasi dan keinginan untuk
meningkatakan kesejahteraan dan mengaktualisasikan potensi kesehatan pada
individu, keluarga, kelompok dan komunitas. Respon dinyatakan dengan kesiapan
meningkatkan perilaku kesehatan yang spesifik dan dapat digunakan pada seluruh
status kesehatan. Contohnya:
a. Kesiapan meningkatakan nutrisi
b. Kesiapan meningkatkan komunikasi
c. Kesiapan untuk meningkatkan kemampuan pembuatan keputusan
d. Kesiapan meningkatkan pengetahuan,
e. Kesiapan meningkatkan religusitas.
4. Diagnosa Keperawatan Sindrom
Adalah clinical judgement yang menggambarkan suatu kelompok diagnose
keperawatan yang terjadi bersama, mengatasi masalah secara bersama dan melalui
intervensi yang sama. Sebagai contoh adalah sindrom nyeri kronik menggambarkan
sindrom diagnosis nyeri kronik yang berdampak keluhan lainnya pada respon klien,
keluhan tersebut biasanya diagnosis gangguan pola tidur, isolasi social, kelelahan,
atau gangguan mobilitas fisik. Kategori diagnosis sindrom dapat berupa risiko atau
masalah. Contohnya:
a. Sindrom kelelahan lansia
b. Sindrom tidak berguna
c. Sindrom post trauma
d. Sindrom kekerasan.
5. Rumusan Diagnosis Keperawatan
a) Diagnosis keperawatan gerontik untuk lansia sebagai individu:
1. Kategori actual, contoh :
a) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b) Gangguan pola nafas
c) Gangguan pola tidur
2. Kategori risiko, contoh:
a. Risiko kekuranagn volume cairan
b. Resiko terjadinya infeksi
c. Resiko intoleransi aktifitas
3. Promosi kesehatan, contoh:
a. Kesiapan meningkatkan nutrisi
b. Kesiapan meningkatkan komuniakasi
c. Kesiapan meningkatkan pembuatan keputusan
4. Sindrom
a. Sindrom kelelahan lansia
b. Sindrom tidak berguna

b) Diagnosis keperawatan gerontik untuk lansia sebgai anggota keluarga


1. Kategori actual, contoh:
a. Ketidakefektifan manajemen terapeutik keluarga
b. Gangguan proses keluaraga
2. Kategori resiko, contoh:
a. Kesiapan terjadinya disfungsi keluarga
b. Resiko penurunan koping keluarga
3. Promosi kesehatan, contoh:
a. Kesiapan meningkatkan komunikasi keluarga
b. Kesiapaan meningkatkan pembatan keputusan keluaraga
c) Diagnosis keperawatan gerontik untuk lansia dalam kelompok
1. Kategori actual
Gangguan aktivitas fisik pada kelompok lansia
2. Kategori resiko
Risiko trauma fisik pada lansia pada kelompok lansia

IDENTIFIKASI BERBAGAI SUMBER DATA PADA KELOMPOK KHUSUS LANSIA


A. Sumber Data
Salah satu pertimbangan dalam memilih masalah penelitian adalah ketersediaan
sumber data. Penelitian kuantitatif lebih bersifat explanation (menerangkan,
menjeleskan), karena itu bersifat to learn about the people (masyarakat objek), sedangkan
penelitian kualitatif lebih bersifat understanding (memahami) terhadap fonemena atau
gejala sosial, karena bersifat to learn about the people (masyarakat sebagai subyek).

Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan
pertama), contohnya : data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner,
kelompok focus, dan panel, atau juga data hasil wawancatra peneliti dengan
narasumber.

2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.
Contohnya : catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan
keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, dan data yang diperoleh dari
majalah, dan lain sebagainya.

PERENCANAAN KEBUTUHAN KEPERAWATAN LANSIA

Perencanaan keperawatan gerontik ini merupakan langakah ketiga dalam proses


keperawatan. Perawat memerlukan berbagai pengetahuan dan keterampilan diantaranya
pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan klien, nilai dan keperacayaan klien, batasan
praktek keperawatan, peran dari tenaga kesehatan lainnya. Pengetahuan dan keterampilan
lain yang harus dimilki perawat adalah kemampuan memecahkan masalah, kemampuan
mengambil keputusan, kemampuan menulis tujuan,menulis intruksi keperawatan serta
kemampuan dalam melaksanakan kerja sama dengan perangkat kesehatan lain.

Perencanaan keperawatan gerontik adalahsuatu proses penyusunan berbagai intervensi


keperawatan berguna untuk mencegah, menurunkan atau mengurangi masalah-masalah
lansia.

Вам также может понравиться