Вы находитесь на странице: 1из 282

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG

PENATALAKSANAAN GOUT DENGAN PENGENDALIAN KADAR


URIC ACID PADA PASIEN GOUT

BAGUS PRAMONO
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Gresik

ABSTRACT

Gout is an acute inflammatory disorder characterized by pain due to accumulation of monosodium urate
crystals in the joints and soft tissues in the body, it happens because of the many people who do not
understand the good management of gout. Design Cross-sectional this research used design, with
purposive sampling. Samples taken as many as 28 respondents. Independent variable is the level
knowledge of the management of gout is the dependent variable control uric acid levels. The data of this
research were taked by used questionnaires and observation. From the statistical test Mann Whitney Test
results obtained knowledge (α count) = 0,001 and U = 11,000 correlation means there is a strong
correlation level of knowledge about the management of gout by controlled levels of uric acid in gout
patients. Lack of knowledge will affect gout arthritis patients to be able to cope with the prevention of
recurrence or to prevent complications. Therefore, in need of efforts by medical personnel to provide
health education on the management of patients with gout.

Keywords: level of knowledge, management of gout, uric acid levels and control gout patients

ABSTRAK

Gout yaitu merupakan gangguan inflamasi akut yang ditandai dengan adanya nyeri akibat penimbunan
kristal monosodium urat pada persendian maupun jaringan lunak di dalam tubuh, hal tersebut terjadi
karena banyaknya masyarakat yang tidak mengerti akan penatalaksanaan gout yang baik. Desain
penelitian ini menggunakan Cross sectional design, dengan purposive sampling. Sampel yang diambil
sebanyak 28 responden. Variabel independennya adalah tingkat pengetahuan tentang penatalaksanaan
gout dan variabel dependennya adalah pengendalian kadar uric acid. Data penelitian ini diambil dengan
menggunakan kuisioner dan observasi. Dari hasil uji statistik Mann Whitney Test didapatkan hasil
pengetahuan (α hitung) = 0,001 dan korelasi U = 11.000 artinya ada hubungan kuat tingkat pengetahuan
tentang penatalaksanaan gout dengan pengendalian kadar uric acid pada pasien gout. Kurangnya
pengetahuan akan mempengaruhi pasien gout artritis untuk dapat mengatasi kekambuhan atau melakukan
pencegahan agar tidak terjadi komplikasi. Oleh sebab itu, di perlukan upaya oleh petugas medis untuk
memberikan health education tentang penatalaksanaan gout.

Kata kunci : tingkat pengetahuan, penatalaksanaan gout, pengendalian kadar uric acid dan pasien
gout
I. PENDAHULUAN

32
I.1 Latar aktivitas harian bagaimana cara pada pasien
Belakang penderitanya. penatalaksanaan gout” ?
Penderita penyakit yang benar.
Asam urat asam urat tingkat WHO tahun
adalah zat hasil lanjut akan 2007 mendata
metabolisme purin mengalami radang penderita gout di I.3 Tujuan
dalam tubuh. Zat sendi yang timbul Indonesia Penelitian
asam urat ini sangat cepat dalam mencapai 81%
biasanya akan waktu singkat. dari populasi, Penelitian ini
dikeluarkan oleh Penderita tidur hanya 24% yang bertujuan untuk
ginjal melalui urin tanpa ada gejala pergi ke dokter, membuktikan
dalam kondisi apapun, namun sedangkan 71% hubungan tingkat
normal. Namun ketika bangun pagi nya cenderung pengetahuan
dalam kodisi harinya terasa langsung tentang
tertentu, ginjal sakit yang sangat mengkonsumsi penatalaksanaan
tidak mampu hebat hingga tidak obat-obatan gout dengan
mengeluarkan zat bisa berjalan. pereda nyeri yang pengendalian
asam urat secara Apabila proses dijual bebas. kadar uric acid
seimbang penyakit berlanjut, Angka ini pada pasien gout.
sehingga terjadi dapat terkena menempatkan
kelebihan dalam sendi lain yaitu Indonesia sebagai I.4 Manfaat
darah. Kelebihan pergelangan negara yang paling Penelitian
zat asam urat ini tangan atau kaki, tinggi menderita
akhirnya lutut, dan siku gout jika a. Manfaat
menumpuk dan (Tehupeiory, dibandingkan Teoritis
tertimbun pada 2006). Penderita dengan negara di
persendian- yang sering Asia lainnya Angka
persendian di mengalami seperti Hongkong, penyakit gout
tempat lainnya serangan gout Malaysia, dapat diturunkan
termasuk di ginjal menduga kakinya Singapura dan dan memberikan
itu sendiri dalam keseleo atau kena Taiwan. Penyakit sumbangan
bentuk kristal- infeksi sehingga sendi secara pemikiran bagi
kristal (Herman sering penderita nasional khasanah ilmu
Sandjaya, 2014). berobat ke tukang prevalensinya keperawatan
Kelebihan Asam urut dan waktu berdasarkan khususnya ilmu
urat sembuh wawancara keperawatan
(hiperurisemia) menyangka sebesar 30,3% dan medikal bedah.
sering disebut disebabkan karena prevalensi
dengan istilah gout hasil urutan atau berdasarkan b. Manfaat
yaitu merupakan pijatan. Pasien diagnosis tenaga Praktis
gangguan gout tersebut kesehatan adalah
inflamasi akut sering sekali 14% (Riskesdas Sebagai
yang ditandai kambuh dan 2007-2008). masukan bagi
dengan adanya berulang-ulang intitusi pendidikan
nyeri akibat berobat ke I.2 Rumusan khususnya bagi
penimbunan puskesmas Masalah perawat untuk
kristal padahal sudah menyusun stategi
monosodium urat diberikan health Apakah ada dalam
pada persendian education oleh hubungan tingkat memberikan
maupun jaringan petugas kesehatan pengetahuan pendidikan
lunak di dalam tentang tentang kesehatan sebagai
tubuh (Shetty et penatalaksanaan penatalaksanaan upaya intervensi
al., 2011). gout namun gout dengan pada penderita
Penyakit asam urat sebagian dari pengendalian gout untuk
ini pada umumnya pasien gout belum kadar uric acid mengetahui
dapat mengganggu mengetahui penatalaksanaan

33
gout yang benar manusia, yaitu kadang di jaringan pemakaian obat-
dan meningkatkan indera lunak dan tendon. obatan tertentu
derajat kesehatan, penglihatan, Biasanya hanya sedangkan gout
Sebagai bahan pendengaran, mempengaruhi idiopatik adalah
informasi bagi penciuman, rasa satu sendi pada hiperurisemia
individu dan dan raba. Sebagian satu waktu, tapi yang tidak jelas
keluarga tentang besar pengetahuan bisa menjadi penyebab primer,
penyakit gout, manusia diperoleh semakin parah dan kelainan genetik,
penanganan serta oleh mata dan dari waktu ke tidak ada kelainan
faktor yang dapat telinga waktu dapat fisiologis atau
memperburuk (Notoatmodjo, mempengaruhi anatomi yang jelas
penderita gout, 2003). Perilaku beberapa sendi. (Putra, 2009).
sehingga individu adalah kegiatan Gout merupakan Asam urat adalah
mengetahui atau aktivitas istilah yang produk dari
penatalaksanaan manusia, baik dipakai untuk metabolisme
yang tepat apabila yang dapat diamati sekelompok nukleotida purin
terjadi serangan langsung maupun gangguan (Murray et al.,
gout, Peneliti yang tidak dapat metabolik yang 2009). Asam urat
dapat menambah diamati oleh pihak ditandai oleh merupakan
pengetahuan serta luar meningkatnya senyawa yang
dapat (Notoatmodjo.S, konsentrasi asam memiliki sifat
mengaplikasikan 2003). Perilaku urat (Herman, sangat sulit larut
ilmu langsung ke adalah tanggapan 2014). Asam urat di dalam air. Asam
pasien melalui atau reaksi merupakan urat disebut juga
asuhan individu terhadap senyawa nitrogen senyawa semi
keperawatan rangsangan atau yang dihasilkan solid.
penyakit gout, lingkungan. dari proses Metabolisme
Sebagai masukan Robert Kwick katabolisme purin Purin Purin
bagi petugas (1974) baik dari diet dihasilkan melalui
kesehatan untuk menyatakan maupun dari asam tiga mekanisme
memberikan bahwa perilaku nukleat endogen yaitu degradasi
pendidikan adalah tindakan (asam DNA
kesehatan agar atau perbuatan deoksiribonukleat) (Deoxyribonucleic
penderita gout suatu organisme (Syukri, 2007). Acid), degradasi
selalu mematuhi yang dapat diamati Gout dapat asam nukleat serta
penatalaksanaan dan bahkan dapat bersifat primer, berkurangnya
dan tidak terjadi dipelajari (dikutip sekunder, maupun sintesis ATP
kekambuhan. dari Notoatmodjo, idiopatik. Gout (adenosine
2003). Gout primer merupakan triphosphate).
II. TINJAUA adalah bentuk akibat langsung Pada deplesi DNA
inflamasi arthritis pembentukan akan terjadi
N kronis, bengkak asam urat tubuh mekanisme
PUSTAKA dan nyeri yang yang berlebihan sintesis inosin dari
paling sering di atau akibat adenosin dengan
Pengetahuan sendi besar jempol penurunan adenosin
adalah merupakan kaki. Namun, gout ekskresi asam deaminase
hasil dari ‘tahu” tidak terbatas pada urat. Gout mekanisme
dan ini terjadi jempol kaki, dapat sekunder sintesis inosin dari
setelah orang juga disebabkan karena adenosin dengan
melakukan mempengaruhi pembentukan adenosin
pengindraan sendi lain asam urat yang deaminase sebagai
terhadap suatu termasuk kaki, berlebihan atau katalisatornya.
objek tertentu. pergelangan kaki, ekskresi asam urat Selanjutnya inosin
Penginderaan lutut, lengan, yang berkurang akan dirubah
terjadi melalui pergelangan akibat proses menjadi
pancaindra tangan, siku dan penyakit lain atau hipoxantin yang

34
kemudian akan ini menggunakan u e
dioksidasi lagi teknik non b n
menjadi xantin. probability u g
Sedangkan pada sampling jenis n a
degradasi asam purposive g n
nukleat sampling yaitu a
mekanisme suatu teknik n P
pembentukan penetapan sampel e
xantin berasal dari dengan cara T n
basa guanin. memilih sampel i g
Xantin tersebut diantara populasi n e
yang kemudian sesuai dengan g n
akan dioksidasi kriteria inklusi dan k d
menjadi asam urat ekslusi sampai a a
(Weaver et al., besar sampel t l
2010). tersebut terpenuhi P i
(Nursalam, 2008). e a
III.METODE Instrumen yang n n
digunakan adalah g
DAN instrumen e K
ANALISA kuesioner. Data t a
yang telah a d
Desain terkumpul dari h a
penelitian penderita gout u r
digunakan metode yang dijadikan a U
penelitian korelasi responden untuk n r
dengan menilai hubungan i
pendekatan cross tingkat T c
sectional. Cross pengetahuan e
sectional penatalaksanaan n A
(hubungan dan gout dengan t c
asosiasi) adalah pengendalikan a i
jenis penelitian kadar asam urat, n d
yang menekankan sesuai kriteria g
waktu pengukuran inklusi dan eklusi P
atau observasi data sampai memenuhi P a
variabel besar sampel , e d
independen dan kemudian diolah n a
dependen hanya sesuai identifikasi a
satu kali pada satu masalah t P
saat (Nursalam, penelitian, dan a a
2008). Populasi selanjutnya l s
dalam penelitian penguji masalah a i
ini adalah semua menggunakan uji k e
penderita gout statisti dari Mann s n
yang datang di Whittney. a
Pukesmas Nelayan n G
Kabupaten Gresik a o
sebanyak 30 IV. HASIL a u
orang. Sampel n t
dalam penelitian DAN
.
ini adalah PEMBAH G
penderita gout ASAN o Pengendalian
yang sesuai Tabel 1: uTingka Uric Acid %
dengan kreteria t t
inklusi. Penelitian H D

35
Tidak pengetahuan agar kadar uric karena makin
Terken Fre tentang acid dalam darah tinggi pendidikan
Penget Terken
dali kue penatalaksanaan terkendali, apabila seseorang makin
ahuan dali
nsi gout dengan tingkat mudah menerima
∑ % ∑ %
21, pengendalian pengetahuan informasi
1 Baik 6 0 0 6 kadar uric acid dalam sehingga makin
43
pada penderita penatalaksanaan banyak pula
7,1 21,
2 Cukup 2 6 8 gout. Sedangkan gout pasien gout pengetahuan yang
4 43
nilai korelasi U = tidak baik bisa di dimiliki.
1
3 Kurang 0 0 50 14 11.000 artinya ada pastikan pasien Sebaliknya
4
derajat hubungan gout tersebut pendidikan yang
28, 2 71,
8 28 yang kuat antara kadar uric acid kurang akan
Jumlah 57 0 43 tingkat dalam darahnya menghambat
Mann Whitney Test ρ = 0,00
pengetahuan tidak terkendali perkembangan
U = 11.000 tentang pengetahuan pengetahuan
penatalaksanaan tersebut seperti seseorang
Dari table di gout dengan pengaturan berat terhadap nilai-nilai
atas dapat di pengendalian badan, membatasi yang baru
jelaskan bahwa kadar uric acid asupan alkohol, dikenalkan.
dari 28 responden pada penderita banyak minum Hampir
didapatkan bahwa gout. (minimal 2 setengahnya
setengahnya yaitu Dengan liter/hari), diet responden tidak
50% (14 adanya pembagian rendah purin, bekerja, responden
responden) tingkatan dan mengistirahatkan yang tidak
memiliki tingkat faktor yang sendi, kompres air bekerja,
pengetahuan mempengaruhi hangat, diberikan menyebabkan
kurang tentang pengetahuan obat anti inflamasi pengetahuannya
penatalaksanaan tersebut non steroid (oains) kurang karena
gout dengan mengindikasikan dan penurun asam kurang
pengendalian bahwa semakin urat. (Tan dan berinteraksi
kadar uric acid tinggi kirana 2012). Jika dengan orang lain
tidak terkendali pengetahuan hal tersebut dapat hanya berinteraksi
dan sebagian kecil seseorang akan tercapai maka dengan orang
responden memberikan tingkat kadar uric sekitar rumahnya
memiliki tingkat kontribusi acid pada pasien saja. Untuk
pengetahuan terhadap perilaku gout dapat di mengatasi masalah
cukup tentang selanjutnya yang kendalikan bahkan tersebut
penatalaksanaan pada akhirnya dihilangkan diperlukan upaya
gout dengan akan memberikan sehingga pada peningkatan
pengendalian dampak pada akhirnya penderita pengetahuan
kadar uric acid obyek yang pasien gout dapat dengan berbagai
terkendali yaitu dikenai perilaku memperoleh cara yang mudah
7,14% (2 tersebut kesejahteraan diterima seperti
responden). (Notoatmodjo, hidup. poster, leafleat,
Dengan 2005). Dengan Banyaknya pelatihan ataupun
menggunakan uji bekal pengetahuan responden yang kegiatan lain yang
statistik non tinggi yang berpendidikan melibatkan
parametrik, menyangkut SMA ini responden dengan
korelasi mann pengetahuan mengakibatkan dukungan kader
whitney U test tentang banyak responden kesehatan di
tingkat kemaknaan penatalaksanaan yang kurang puskesmas
α ≤ 0,05 gout merupakan menyadari setempat. Agar
didapatkan hasil ρ langkah awal pentingnya pasien gout
=0,001 artinya ada dalam sebuah menjaga kesehatan mengerti tentang
hubungan antara perilaku hidup dirinya terutama penatalaksanaa
tingkat sehat terutama tentang gout. gout sehingga

36
kadar uric acid di kesehatan (2009). Dalam.
dalam darahnya tentang Biokimia Edisi ke-5
dapat terkontrol penyakit gout harper Jilid III.
dan status sebagai upaya (27 ed.). Jakarta :
kesehatannya bisa intervensi Jakarta: Pusat
lebih baik lagi. pada Buku Penerbita
penderita gout Kedokter n
untuk an EGC. Departem
V. mengetahui en Ilmu
penatalaksana Notoatmodjo, Penyakit
KESIMPU an gout yang Soekidjo. Dalam
benar dan (2003). Fakultas
LAN DAN meningkatkan Pendidik Kedokter
SARAN derajat an an
kesehatan. Perilaku Universit
a. Kesimpulan 3. Individu Kesehata as
Hubungan dan keluarga n. Indonesia
antara tingkat berperan aktif Jakarta : , 2550-
pengetahuan dalam Rineka 2559.
tentang perawatan di Cipta.
penatalaksanaan rumah baik . Shetty, S.,
gout yang benar pendampinga Notoatmodjo, Bhandary,
akan n masalah diet Soekidjo. R. R., &
meningkatkan ataupun terapi (2003). Kathyayi
pengendalian yang telah ada Pendidik ni.
kadar uric acid di atau pada an (2011).
wilayah kerja pasien gout. Perilaku Serum
Puskesmas 4. Diharapk Kesehata uric acid
Nelayan tingkat an variable n. as obesity
hubungan adalah penelitian Jakarta : related
kuat. diperluas lagi, Rineka indicator
disamping itu Cipta. in young
b. Saran jumlah . obese
penelitian Nursalam (2008). adults.
1. Pusksmas ditambah, Konsep Research
harus termasuk dan Journal
melaksanakan lokasi Penerapa of
program- penelitian n Pharmac
program diperluas, Metodolo eutical,
penyuluhan sehingga gi Biologica
kesehatan diharapkan Penelitian l and
terutama yang dapat Ilmu Chemical
berhubungan diperoleh Keperawa Sciences,
dengan upaya hasil yang tan. 2(2), 1-6.
pengendalian lebih Jakarta :
kadar uric presentatif. Salemba Sandjaya,Herman.
acid pada Medika. (2014).
penderita DAFTAR Buku
gout. Raka Putra, Sakti
2. Institusi PUSTAKA Tjokorda. Pencegah
pendidikan (2009). dan
perlu Murray, R. K., Hiperuris Menangk
menyusun Granner, emia. al Asam
strategi dalam D. K., & Buku Urat.
memberikan Rodwell, Ajar Ilmu Yogyakar
pendidikan V. W. Penyakit ta :

37
Mantra Departme
books. n Ilmu
Penyakit
Sylvia Price, S. A., Dalam
& FKUI.
Wilson,
L. M. Weaver, A. L.,
(2006). Edwards,
Patofisiol N. L., &
ogi Simon, L.
konsep S. (2010).
klinis The gout
proses - clinical
proses companio
penyakit n:The
(6 ed. latest
Vol. 2). evidence
Jakarta: and
Buku patient
Kedokter support
an EGC. tools for
the
Syukri, Maimun,. primary
(2007). care
Asam physician.
Urat dan The
Hiperuris France
emia. Foundati
Majalah on: an
Kedokter education
an al grant
Nusantar fromTake
a. Vol da
40 : 52- Pharmac
55. euticals
North
Tehupeiory, America,
Edward Inc.
S. (2006).
Artritis WHO. (2007).
Pirai Prevalan
(Atritis si
Gout). Penyakit
Dalam Sendi.
Aru W. Jakarta :
Sudoyo, Penerbit
et al. Buku
Buku Kedokter
Ajar Ilmu an EGC
Penyakit
Dalam.
Jakarta:
Pusat
Penerbita
n

38
PENGARUH PENULUHAN TOILET TRAINING TERHADAP
PENGETAHUAN IBU DAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING
TODDLER
LAILIYATUL FITRIYAH
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Gresik

ABSTRACT
Toilet training in the toilet can be carried out on children who have entered the anal phase ,
counselling toilet training given to the mother’s as a mediator in the toddler toilet training, cause she
does not do toilet training was the lack of knowledge and information on implementation, benefits and
impact, ability toddler doing toilet training was effect by methods, knowledge mothers. The research
design used pre experimental one group pre-post test design and selection of samples with simple
random sampling, the sample 16 was this study in early childood mother and toddler WILDAN
Manyar Sidomukti, Gresik. Collecting data using questionnaires and observation, using the Wilcoxon
test with significance value p = > 0,05. The results showed a significance the effect of counselling
toilet training with the mother's knowledge about toilet training with value ρ = 0.000 and significance
the effect of counselling toilet training the ability of toilet training toddler with value ρ = 0.001. Level
of knowledge was effect by the level of counselling, higher education more easily accept a change,
counselling used as the basis to provide health education to improve health behavior, proper toilet
training was done at the age of 24-36 months for the development of language and motor ripe, sign
readiness of toddler include readiness physical, mental and psychological well to the toilet training.

Keywords : Counselling, Toilet Training, Toddler (2-3 years), Mothers Knowledge and Ability Toddler
Toilet Training.

ABSTRAK
Pelatihan BAB dan BAK di toilet dapat dilaksanakan pada anak yang sudah memasuki fase anal,
penyuluhan toilet training diberikan kepada ibu sebagai mediator dalam pembelajaran toilet training
pada toddler, penyebab ibu tidak melakukan toilet training kurang pengetahuan dan informasi cara
pelaksanaan, manfaat dan dampak, kemampuan anak dalam melakukan toilet training dipengeruhi
oleh metode dan pengetahuan ibu. Desain penelitian menggunakan pra experiment one group pre-post
test design dan pemilihan sampel dengan Simple Random Sampling, sampel penelitian ini 16 ibu dan
toddler di PAUD WILDAN Manyar Sidomukti, Gresik. Pengumpulan data menggunakan kuesioner
dan observasi, menggunakan uji statistik wilcoxon dengan nilai kemaknaan ρ≤ 0,05. Hasil penelitian
menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara penyuluhan toilet training terhadap pengetahuan
ibu dengan nilai ρ = 0,001 dan ada pengaruh yang signifikan antara penyuluhan toilet training dengan
kemampuan toilet training toddler dengan nilai ρ = 0,000. Tingkat pengetahuan dipengaruhi tingkat
pendidikan, semakin tinggi pendidikan semakin mudah menerima perubahan, penyuluhan dijadikan
dasar memberikan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan perilaku hidup sehat, toilet training
tepat dilakukan pada usia 24-36 bulan karena perkembangan bahasa dan motorik sudah matang, tanda
kesiapan anak meliputi kesiapan fisik, mental dan psikologis perlu diperhatikan dalam toilet training.

Kata Kunci: Penyuluhan Toilet Training, Toddler (1-3 tahun), Pengetahuan Ibu, Kemampuan
Toilet Trainig Toddler.

I. PENDAHULUAN Tugas perkembangan tersebut dapat dicapai


melalui toilet training (Hidayat, 2005). Toilet
1.1 Latar Belakang training pada anak suatu usaha melatih anak
Anak mengalami pertumbuhan dan agar mampu mengontrol dalam melakukan
perkembangan sejak ia lahir sampai mencapai buang air kecil dan buang air besar.
usia dewasa. Pada masa balita pertumbuhan Berlangsung pada umur 18 bulan sampai 3
dan perkembangan anak terjadi sangat cepat. tahun (Hidayat, 2008). Berdasarkan hasil studi
Salah satu tugas perkembangan anak pada pendahuluan yang dilakukan di PAUD
masa toddler adalah membentuk kemampuan, WILDAN Manyar Sidomukti Kabupaten
kedisiplinan, dan kepekaan emosi pada anak. Gresik, belum ada penyuluhan tentang toilet

39
training, terdapat 6 dari 10 ibu tidak toilet training yang benar menangani masalah
membiasakan anaknya BAB dan BAK kesehatan pada anak usia toddler.
dikamar mandi, selama ini ibu masih
membiasakan anaknya memakai diapers, ibu 1.4.2.3 Bagi Peneliti
juga mengatakan anaknya belum mampu Sebagai bahan acuan dalam memberikan
dalam melakukan toilet training. Di PAUD pendidikan atau intervensi lain pada toilet
WILDAN, belum pernah dilakukan training.
penyuluhan tentang toilet training. Sampai
saat ini pengaruh penyuluhan toilet training II. TINJAUAN PUSTAKA
terhadap pengetahuan ibu dan kemampuan Pengertian penyuluhan dalam arti umum
toilet training toddler belum dapat dijelaskan. adalah ilmu sosial yang mempelajari system
Mengajarkan toilet training dibutuhkan dan proses perubahan pada individu serta
metode yang tepat sehingga mudah dimengerti masyarakat agar dapat terwujud perubahan
oleh anak serta perlu kesabaran ibu melatih yang lebih baik sesuai dengan yang
anak tahap demi tahap sehingga toilet training diharapkan (Adrianto, 2009).
berhasil diterapkan pada anak. Penggunaan Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan
metode yang tepat akan mempengaruhi pendidikan kesehatan, yang dilakukan dengan
pengetahuan ibu dan kemampuan anak juga menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan
keberhasilan ibu dalam mengajarkan konsep sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan
toilet training pada anak (Hidayat, 2005). mengerti tetapi mau dan bisa melakukan suatu
Berdasarkan permasalahan di atas peneliti anjuran yang ada hubungannya dengan
tertarik untuk melakukan penelitian pengaruh kesehatan (Machfoedz, 2007).
penyuluhan toilet training terhadap Toilet training pada anak merupakan usaha
pengetahuan ibu dan kemampuan toddler. untuk melatih anak agar mampu mengontrol
buang air kecil dan buang air besar. Secara
1.2 Rumusan Masalah umum dapat dilaksanakan pada anak yang
Apakah ada pengaruh penyuluhan toilet sudah memasuki fase kemandirian pada anak.
training terhadap pengetahuan ibu dan Toilet training dapat bermanfaat dalam
kemampuan toilet training toddler pendidikan seks sebab anak dapat mengenal
anatomi serta fungsinya tubuhnya sendiri
1.3 Tujuan Penelitian (Hidayat, 2008).
1.3.1 Tujuan Umum Waktu yang tepat toilet training harus
Menganalisis pengaruh penyuluhan toilet dimulai saat anak benar-benar siap, karena
training terhadap pengetahuan ibu dan tahap perkembangan anak berbeda-beda,
kemampuan toilet training toddler. kesiapan anak untuk berlatih juga akan
1.3.2 Tujuan Khusus berbeda. Sebagian anak siap berlatih sejak
1. Menganalisis pengaruh penyuluhan toilet usia 2 tahun. Namun, sebagian yang lain bisa
training terhadap pengetahuan ibu . saja belum siap sampai usia 3 tahun. Anak
2. Menganalisis pengaruh penyuluhan toilet perempuan umumnya lebih cepat belajar
training terhadap kemampuan toilet daripada anak laki-laki. Anak kedua biasanya
training toddler. belajar lebih cepat daripada anak pertama
(Munazalah, Prabowo, 2012).
1.4 Manfaat Penelitian Pengetahuan adalah hasil “tahu” ini
1.4.1 Manfaat Teoritis terjadi setelah orang melakukan pengindraan
Mengembangkan ilmu keperawatan anak terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan
yang berfokus pada usaha peningkatan terjadi melalui panca indra manusia, yakni
kemampuan toilet training berdasarkan indra penglihatan, pendengaran, penciuman,
pendekatan Self Care - Orem Theory. rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan
1.4.2 Manfaat Praktis manusia diperoleh dari mata dan telinga
1.4.2.1 Bagi Responden (Notoatmojo. 2007).
Meningkatkan pengetahuan orang tua Toddler adalah tahap tumbuh kembang
dalam pelaksanaan Toilet Training pada anak anak berusia 1-3 tahun. Sedangkan tumbuhan
toodler dan kemampuan Toilet training pada adalah perubahan dalam ukuran, besar,
anak, sehingga anak dapat menyelesaikan jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ
salah satu tugas perkembangannya priode maupun individu yang bisa di ukur dengan
toddler. berat dan panjang (sujono, sukrmin, 2009).
14.2.2 Bagi institusi kesehatan dan staf Berdasarkan teori pertumbuhan dan
pengajar perkembangan psikoseksual dari freud, anak
Memberikan masukan dan informasi toddler memesuki fase anal, pada fase ini
tentang pentingnya pendidikan kesehatan fungsi tubuh memberikan kepuasan terpusat

40
pada anus, misalnya anak mengeluarkan BAK tinggkat kemaknaan (p) = 0,001 dimana nilai
dan BAB sendiri, pada fase ini ajarkan anak (p) < 0,05 berarti H1 diterima, ada pengaruh
konsep bersih, ketepatan waktu dan cara penyuluhan toilet training terhadap
mengontrol diri. Dengan demikian toilet pengetahuan ibu. Hasil rerata semula 51.18
training adalah waktu yang tepat dilakukan (pre) mengalami perubahan pada hasil rerata
pada priode ini (sujono, sukrmin, 2009). (Post) sebesar 77.06 yang menunjukkan secara
kuantitatif pengetahuan seseorang berubah
III. METODA DAN ANALISA setelah diberikan intervensi.
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan
Desain penelitian menggunakan Pra pendidikan kesehatan, yang dilakukan dengan
experiment yaitu pra pasca test dalam satu menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan,
kelompok (one group pre-post-test design) sehingga masyarakat tidak hanya sadar, tahu
dengan teknik sampel probality sampling dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
dengan metode random sampling, derajat ɑ melakukan anjuran yang ada hubungannya
dengan 16 responden ibu dan Toddler di dengan kesehatan (Machfoedz, 2007).
PAUD WILDAN Manyar Sidomikti, Gresik. Pengetahuan dipengaruhi oleh pendidikan,
Menggunakan uji tes analisa wilcoxon. informasi, lingkungan, pengalaman, pekerjaan
Variabel independen : penyuluhan toilet dan usia (Notoatmojo 2007). Semakin tinggi
training, Variabel dependen : pengetahuan ibu tingkat pendidikan seseorang semakin mudah
dan kemampuan toilet training toddler. orang tersebut menerima informasi baik dari
Pengumpulan data penelitian ini dengan orang lain maupun dari media massa sehingga
kuesioner pada ibu di PAUD WILDAN untuk makin banyak pula pengetahuan yang didapat
mengetahui tingkat pengetahuan ibu dan (Notoatmodjo, 2007). Toilet training pada
observasi kemampuan toddler melakukan anak merupakan usaha melatih anak agar
toilet training sebelum diberikan penyuluhan mampu mengontrol buang air kecil dan buang
dan post tes pengetahahuan dilakukan sesaat air besar. Secara umum dapat dilaksanakan
setelah penyuluhan sedangkan observasi pada anak yang sudah mulai memasuki fase
kemampuan toilet training toddler dilakukan 2 kemandirian pada anak. Toilet training juga
minggu setelah penyuluhan. dapat bermanfaat dalam pendidikan seks
sebab anak dapat mengenal anatomi tubuhnya
sendiri serta fungsinya (Hidayat, 2008).
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengetahuan dipengaruhi oleh 1)
Pendidikan dan informasi, Sebelum dilakukan
penyuluhan responden berpengetahuan kurang
1. Pengaruh Penyuluhan Toilet Training karena pendidikan dan informasi yang kurang
Terhadap Pengetahuan Ibu mengenai toilet training. Penyuluhan toilet
training merupakan pendidikan kesehatan
Tabel 1 :Pengaruh penyuluhan penyuluhan yang secara langsung memberikan materi dan
toilet training terhadap pengetahuan ibu leaflet. Setengah dari jumlah responden
Pengetahuan Toilet Training Ibu berlatar belakang SMA. Maka semakin tinggi
N
Pre Post pendidikan semakin mudah menerima suatu
o
Kriteria Intervensi Intervensi perubahan. 2) usia, semakin bertambah usia
N % N % semakin berkembang daya tangkap dan pola
1 Baik 0 0 8 50.0 pikir seseorang. 3) lingkungan, berpengaruh
2 Cukup 6 37.5 7 43.8 terhadap proses masuknya pengetahuan orang
3 Kurang 10 62.5 1 6.2 yang berada di lingkungan tersebut karena ada
Total 16 100 16 100 interaksi timbal balik yang direspon sebagai
Mean 51.18 77.06 pengetahuan. 4) pekerjaan yang sering
SD 14.40 13.70 berinteraksi dengan orang lain lebih banyak
Wilcoxon = (p) 0.001 pengetahuan daripada orang tanpa ada
interaksi dengan orang lain. 5) pengalaman,
Berdasarkan tabel 5.6 pengetahuan toilet ibu mempunyai satu anak dengan dua anak
training ibu sebelum diberikan penyuluhan akan memiliki pengalaman berbeda. Setelah
sebagian besar responden berpengetahuan dilakukan intervnsi pengetahuan ibu
kurang sebanyak 10 (62.5%) dan tidak ada meningkat namun satu ibu berpengalaman
responden yang berpengetahuan baik. Setelah tetap dikarenakan, pengalaman ibu dalam
dikakukan penyuluhan setengah responden mengasuh anak.
berpengetahuan baik 8 (50.0%) dan sebagian
kecil 1 (6.2%) berpengetahuan cukup. Hasil
uji Wilcoxon Signed Rank Test diketahui

41
2. Pengaruh Penyuluhan Toilet Training anatominya dalam mengontrol tubuh dan
Terhadap Kemampuan Toilet Training lingkungan melalui proses belajar (Riyadi,
Toddler Sukarmin, 2009).
Pelatih utama toilet training dilakukan
Tabel 2 :Pengaruh penyuluhan toilet training oleh ibu sehingga kemampuan anak
terhadap kemampuan toilet training toddler perempuan lebih cepat daripada anak laki-laki
`Post karena anak usia toddler lebih cenderung
Pre memiliki sifat imitasi, Padahal, toilet training
N Interven
Kriteria Intervensi antara laki-laki dan perempuan berbeda dalam
o si
N % N % segi cara buang air kecil / besar dan cara
hygiene yang tepat. selain itu sistem syaraf
1 Sama Sekali 4 25.0 0 0
anak laki-laki berkembang lebih lama dan
Belum anak laki-laki kurang kurang sensitif terhadap
Mampu rasa basah di kulit mereka. Pada usia 24-36
2 Mampu 7 44 4 15 bulan perkembangan bahasa anak baik secara
Dengan verbal dan non verbal sudah mampu
Bantuan mengkomunikasikan kebutuhannya dalam
3 Mampu 2 12 3 19 bereliminasi. Selain itu perkembangan
3 motorik anak pada usia ini juga menunjukkan
4 Sangat 3 19 9 56 perkembangan yang lebih matang sehingga
dapat mendukung dalam peningkatan
Mampu
kemampuan toilet training, anak kedua dapat
Total 16 100 16 100 belajar lebih cepat daripada anak pertama
Mean 5.12 10.37 dikarenakan dengan pengalaman dalam
SD 4.48 3.93 mengasuh anak. Mengajarkan toilet training
Wilcoxon (p) = 0.000 selain persiapan dari ibu juga harus
Berdasarkan tabel 5.7 diketahui sebagian besar memperhatikan tanda kesiapan anak meliputi
toddler mampu dengan bantuan 7 responden kesiapan fisik, mental dan psikologis.
(44%) dan sebagian kecil toddler mampu 2
responden (12%). Setelah dilakukan V. SIMPULAN DAN SARAN
penyuluhan kemampuan toddler sebagian
besar responden berkemampuan sangat Kesimpulan
mampu 9 reponden (56%) dan sebagian kecil
mampu dengan bantuan 4 responden (25%). 1. Penyuluhan toilet training dapat
Hasil uji wilcoxon Signed Rank Test diapatkan meningkatkan pengetahuan ibu dalam
nilai signifikan (p) = 0,000 dimana nilai (p) < toilet training pada anak toddler.
0,05 berarti H1 diterima, ada pengaruh Pengetahuan ibu dipengaruhi oleh
penyuluhan toilet traiing terhadap kemampuan faktor : usia dan pendidikan ibu .
toilet training paa anak toddler. Hasil rerata 2. Pengaruh penyuluhan toilet training
yang semula 5.12 (pre) mengalami perubahan kepada ibu dapat meningkatkan
pada hasil rerata (Post) sebesar 10.37 yang kemampuan toilet training pada anak
menunjukkan secara kuantitatif bahwa toddler. Kemampuan anak dipengaruhi
kemampuan toilet training toddler berubah oleh faktor : jenis kelamin, usia, anak
setelah diberikan intervensi. yang keberapa dalam keluarga.
Kemampuan adalah kapasitas individu
melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan
tertentu (Robin 2006). Toilet training adalah Saran
usaha melatih anak agar mampu mengontrol 1. PAUD Dan Posyandu
buang air besar dan buang air kecil ditoilet Instansi PAUD WILDAN Manyar
yang dapat dilaksanakan pada anak toddler Sidomukti menyediakan toilet untuk melatih
(Hidayat, 2008). Faktor yang mempengaruhi siswa dalam BAB dan BAK di toilet.
kemampuan toilet training pada anak toddler 2. Perawat
dengan baik antara lain usia anak, kesiapan Perlu adanya penyuluhan untuk
anak dan anak yang keberapa di keluarga meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
(Munazalah, Prabowo, 2012). Usia dalam ibu tentang toilet training dan bisa
mencapai kemampuan toilet training yang memberikan asuhan keperawatan yang baik
optimal adalah antara 24-36 bulan (Hidayat serta menjadi support system dan motivator
2008). Teori perkembangan psikososial dari dalam menstimulasi tumbuh kembang toddler.
Erikson, anak akan meniru perilaku orang lain 3. Penelitian Lebih Lanjut
disekirnya untuk mengembangkan fungsi

42
Waktu observasi pelaksanaan toilet Machfuedz. (2007). Pendidikan Kesehatan
training toddler lebih sering sehingga Bagian dari Promosi Kesehatan.
didapatkan hasil yang lebih optimal dan perlu Yogyakarta : Fitramaya.
adanya observasi tindakan yang berpengaruh Maryunani, Anik. (2014). Asuhan Neonatus,
langsung terhadap kemampuan toilet training Bayi Dan Anak Pra Sekolah. Jakarta :
pada toddler. In Media.
Mubarak. Wahid Iqbal. (2007). Promosi
Kesehatan. Jogjakarta : Graha ilmu.
VI. KEPUSTAKAAN Munazalah, Nur Laili & Prabowo, Cahyadi.
(2012). Growing Up Usia 2 Tahun.
Jakarta : Tiga Serangkai Putaka
Alligood, MR (2010) Nursing Theories and Mandiri
Their Work 6th Ed. Mosby. St. Louis Notoadmodjo. (2007). Promosi kesehatan dan
Missouri. ilmu prilaku. Jakarta: Renika Cipta.
Ardianto. (2009). Komunikasi Massa Suatu Nursalam. (2003). Konsep & Penerapan
Pengantar. Bandung: Simbiosa Metodologi Peenelitian Ilmu
Rekatama Media. Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis
Arikunto.(2006). Prosedur Penelitian Suatu Dan Instrumen Penelitan. Jakarta :
Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Salemba Medika.
Cipta. Nursalam, (2008). Konsep dan Penerapan
Bahara. (2008). Pengaruh Pengasuhan Metodologi Penelitian Ilmu
Terhadap Perkembangan Anak, Keperawatan. Jakarta: Salemba
Pengamatan Longitudinal Pada Anak Medika.
Etnis Bugis Usia 0-12 Bulan, Disertasi Perker, Marlin E (Editor). (2001). Nursing
Tidak Diterbitkan. Surabaya: PPS Theories End Nursing Practice.
UNAIR Piladelpia : F. A. Davis Compeny.
Binawarti D. (2006). Pengaruh Metode Riblat, S.N., et al (2003). Parents And Child
Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Profesional Toilet Training Attitudes
Perubahan Prilaku Orang Tua Dan And Pracite a Comparative Analysis.
Kemampuan Toilet Training Pada (http://www.journal.pedriatrics).
Anak Toddler. Tidak dipublikasikan. Diakses pada 26 Agustus 2014
Skripsi. Universitas Airlangga. Riyadi, S & Sukarmin. (2009). Asuhan
Fudyartanta, N. (2005). Psikologi Keperawatan Pada Anak. Yogyakarta :
Kepribadian Freudinamisme. Graha Ilmu.
Jogjakarta : Zenith Publisher. Siti Z. (2012). Pendidikan Gizi dengan Media
Hartweg, D. (1995) Dorothea Orem: self-care Booklet terhadap Pengetahuan Gizi.
deficit theorie. SAGE publisher Jurnal Kemas, 7(2): 127-133.
Hidayat A. Alimul. (2005). Pengantar Ilmu Setiadi. (2007). Konsep & Penulisan Riset
Keperawatan Anak 1. Surabaya : Keperawatan. Yogyakarta : Graha
Salemba Medika Surabaya. Ilmu.
Hidayat, A. Alimul. (2008). Pengantar Ilmu Stephen P. Robin s. (2006) Perilaku
Keperawatan Anak 1. Surabaya : Organisasi. Jakarta : Gramedia.
Salemba Medika Surabaya. Sugiono. (2009). Statistika Untuk Penelitian.
Ijs. 2010. Toilet Training untuk Balita. Bandung : Alfa Beta.
Diakseshttp://www.indosiar.com/ragam
/79080/toilet-training-untuk-balita.
Di aksess pada 26 Agusstus 2014
Ladner (2002) Fundamentals of nursing:
Standards & practice 2nd Ed. New
York. Delmar-Thomson Learning.

43
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN INSOMNIA
PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN PROGRAM A6
UNIVERSITAS GRESIK
SAPTA JULI SRIHANDONO
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Gresik

ABSTRAK

Stres merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh ketidak mampuan individu
terhadap tuntunan internal maupun eksternal, (stimulus) yang dapat membahayakan penyesuaian
terhadap situasi, stres dapat dialami siapa saja terlebih lagi pada mahasiswa dalam menghadapi
skripsi, salah satu gangguan tidur yang muncul pada mahasiswa yang menghadapi skripsi adalah
insomnia. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan kejadian insomnia
pada mahasiswa program A6 Universitas gresik. Penelitian ini menggunakan desain Cross
sectional, dengan teknik purposive sampling.Varibel independen adalah Tingkat Stres dan
variable dependen adalah insomnia, pada mahasiswa S1 Keperawatan Program A6. Data diambil
menggunakan kuesioner dengan uji statistik Spearman rank.Hasil penelitian ini didapatkan
bahwa P = 0,239 yang berarti Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan tingkat stres dengan
kejadian insomnia.Stres yang dialami mahasiswa mayoritas mengalami stres ringan dan
mengalami insomnia sedang. Kesimpulan dalam penelitian ini jika seorang mampu berespon
dengan baik terhadap stres maka seorang dapat memenuhi kebutuhan tidur sehingga tidak
mengalami insomnia.

Kata kunci: Tingkat Stres, Insomnia dan Mahasiswa S1 Keperawatan.

ABSTRACT

Stress is a condition caused by the inability of individuals to the internal and external
guidance, (stimulus) that could jeopardize the adjustment to the situation, the stress can be
experienced by anyone but especially the students in the face of the thesis, one of the sleep
disorders that appear on the face of the thesis students is insomnia. The aim of research was to
determine the relationship of stress levels with the incidence of insomnia in gresik University
student A6.This study used a cross-sectional design, with a purposive sampling technique.
Independent variableis the level of stress and the dependent variable is the insomnia, the S1
Keperawatan A6 Program. Data collected using a questionnaire with the Spearman-rank
test.The results of this study found that P = 0.239 which means Ho accepted which means there
was no relation with the incidence of stress level of closeness hubungan insomnia.Stress
experienced by the majority of students experiencing mild stress and insomnia are experiencing.
Therefore concluded in this study if a well is capable of responding to stress that one can meet
the needs of sleep so di’d not have insomnia.

Keywords: Level of Stress, Insomnia and S1 Nursing.

I. PENDAHULUAN

44
a. Latar Belakang menjalani skripsi sangat rentan mengalami
stres yang berdampak pada gangguan tidur
MD di University of Colorado (insomnia). Keadaan stres tidak dapat di
(2008), dilaporkan sebanyak (67%) hilangkan dari kehidupan seseorang oleh
mahasiswa di Amerika mempunyai gangguan karena itu di perlukan strategi untuk bisa
tidur (insomnia), (65,6%) terbangun di malam mengurangi stres di antaranya dengan
hari dan sulit tidur kembali, (72,2%) sulit membangun kebiasaan baru untuk mengurangi
berkonsentrasi sepanjang hari. Di Indonesia kebosanan yang mengakibatkan stres, tidak
berdasarkan data di rumah sakit Cipto melakukan perubahan yang tidak perlu,
Mangunkusumo (2010), menunjukan bahwa menyediakan waktu memfokuskan diri
gangguan tidur menyerang 10% dari terhadap stres, mengelola waktu hal ini dapat
penduduk Indonesia atau sekitar 28 juta orang berguna untuk individu yang tidak dapat
akibat dari stres situasional seperti masalah memprioritaskan tugas yang dianggap penting
pekerjaan, sekolah, penyakit, dan kehilangan dan membuat daftar tugas, serta memodifikasi
orang yang berarti. Berdasarkan hasil lingkungan (Rasmun, 2004). Mahasiswa S1
kuesioner survey awal yang dilakukan pada 32 Keperawatan Universitas Gresik dalam
mahasiswa Program A6 S1 Keperawatan mengatasi stres saat menghadapi skirpsi
Universitas Gresik, terdapat mahasiswa yang diantaranya dengan metode pengalihan
mengalami stres ringan 10 orang (31.25%), perhatian dimana mahasiswa melakukan
mahasiswa mengalami stres sedang 8 orang aktifitas bersama seperti olahraga, maingame,
(25%), mahasiswa yang mengalami stres berat jalan-jalan dan ada juga mahasiswa yang
14 orang (43.75%), dan juga mahasiswa yang menyendiri dalam mengatasi stres dengan
mengalami insomnia ringan 5 orang mendengar musik, merokok atau berdiam diri
(15.62%),mahasiswa mengalami insomnia di kamar tanpa melakukan aktifitas apapun.
sedang 6 orang (18.75%), yang mengalami Berdasarkan latar belakang di atas, maka
insomnia berat 19 orang (59.37%) dan yang peneliti tertarik untuk penelitian dengan judul
tidak mengalami insomnia 2 orang (6.25%). Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian
Stres dan gangguan tidur yang terus Insomnia pada mahasiswa program A6
berlangsung dapat menganggu mahasiswa Universitas Gresik.
skripsi untuk mencapai kesuksesan akademik,
yaitu lulus dengan IPK tinggi. Hal ini
didukung oleh hasil penelitian Robotham b. Rumusan Masalah
(2008) yang mencatat bahwa individu yang
mengalami stres akan merasakan dampak Apakah ada hubungan tingkat stres
negatif stres seperti sulit berkonsentrasi, dengan kejadian insomnia pada mahasiswa
mudah lupa, depresi, sakit kepala, dan program A6 Universitas Gresik.?
berprilaku negatif, misalnya minum–minuman
alkohol. gangguan tidur mengakibatkan c. Tujuan Penelitian
terjadinya perubahan koknitif, persepsi Mengetahui hubungan tingkat stres
perhatian suasana hati, dan meningkatkan
dengan kejadian insomnia pada mahasiswa
resiko kecelakaan (Cabrera dan Schub, 2011) program A6 Universitas Gresik.
gangguan tidur berdampak terhadap belajar, d. Manfaat Penelitian
seperti penurunan konsentrasi, motivasi
belajar, kesehatan fisik, kemampuan berfikir c. Manfaat Teoritis
kritis, kemampuan berinteraksi dengan
individu atau lingkungan kampus dan Untuk pengembangan Ilmu Keperawatan
kemampuan untuk menyelesaikan tugas Dasar dalam memenuhi kebutuhan dasar tidur.
(Gaultney, 2010 : Mayoral 2006), Pada
mahasiswa keperawatan yang sedang

45
d. Manfaat Praktis Insomnia pada Mahasiswa Keperawatan
program A6 Universitas Gresik.
Untuk mengetahui tingkat stres dengan
kejadian insomnia yang dialami oleh
mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat segera IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
mengatasi masalah tersebut agar tidak Tabel 1: Hubungan Tingkat Stres dengan
berkelanjutan. Kejadian Insomnia pada
Mhahasiswa Program A6
Universitas Gresik
II. TINJAUAN PUSTAKA
Stres adalah segala situasi dimana Insomnia Total
tuntunan non spesifik yang mengharuskan
Ringan Sedang Berat
seorang individu untuk berespon atau
melakukan tindakan,respon atau tindakan ini Tingkat Stres 7 19 2 28
termasuk respon fisiologis atau psikologis Stres Ringan
(Perry and Porter, 2005). Secara umum, yang
dimaksud stres adalah reaksi tubuh terhadap Stres 1 1 2 4
Sedang
situasi yang menimbulkan tekanan, perubahan,
ketergantungan emosi, dan lain-lain. Stres Total 8 20 4 32
adalah segala masalah atau tuntunan
penyesuaian diri, sesuatu yang menganggu
keseimbangan kita (Hawari, 20003). Hasil Uji Analisa Spearmen Rank p = 0,239 r = 0,214

Insomnia berasal dari kata ini artinya tidak dan Dari Tabel diatas tabulasi dari hasil penelitian
somnus yang berarti tidur, jadi insomnia berarti yang di uji dengan hasil uji Spearmen Rank dengan
tidak tidur atau gangguan tidur. Selanjutnya SPSS 16.0 di dapatkan hasil bahwa p = 0,239 maka
dijelaskan bahwa insomnia ada tiga macam, yaitu hasil kesimpulan Ho diterima yang berarti tidak ada
pertama, Initial Insomnia artinya gangguan tidur hubungan tingkat stres dengan kejadian insomnia
saat memasuki tidur. Kedua, Middle Insomnia yaitu pada mahasiswa, didapatkan pula r = 0,214 yang
terbangun di tengah malam dan sulit untuk tidur berarti tingkat hubungan rendah.
lagi. Ketiga, Late Insomnia yaitu sering mengalami
gangguan tidur saat bangun pagi (Hawari, 2000). Teori menurut Hawari (2008) bahwa stres
Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai merupakan reaksi tubuh terhadap situasi yang
dengan kesulitan dalam memulai tidur dan menimbulkan tekanan, perubahan dan ketegangan
mempertahankan tidur sehingga merasa tidur yang emosi yang dapat di pengaruhi oleh 2 faktor pokok
dilakukan tidak berkualitas. yaitu faktor internal yang bersumber dari diri
sendiri, stres individual dapat timbul dari tuntunan
pekerjaan atau beban berat, motivasi dan harapan ,
III. METODE DAN ANALISA tipe kepribadian dalam menyesuaikan diri dengan
pekerjaan, membenci kegiatan terencana dan selalu
Desain penelitian merupakan bentuk berorientasi pada pekerjaan, melakukan pekerjaan
rancangan yang digunakan dalam melakukan sebanyak mungkin dalam jangka waktu yang
prosedur penelitian (Hidayat, 2007). singkat, bersaing penuh kekuatan, berbicara
Berdasarkan tujuan penelitian desain yang eksploratif, ambisius, tidak sabar, emosional dan
digunakan adalah analitik korelasi yang terdapat pula faktor eksternal stres yang dapat
bertujuan untuk mengali bagaimana dan bersumber dari keluarga, kondisi lingkungan,
mengapa fenomena kesehatan itu terjadi fasilitas, kondisi keuangan yang dapat menimpa
(Notoatmodjo, 2002), dengan pendekatan siapa saja, baik laki – laki maupun perempuan.
Cross Sectional yaitu jenis penelitian yang
menekankan pada waktu pengukuran data Karakteristik responden. menunjukkan hampir
variable independen dan dependen hanya satu sebagian besar perempuan sebanyak 25 (78,12%),
kali pada satu saat (Nursalam, 2011). Dalam stres pada mahasiswa perempuan terlalu
hal ini penelitian mengkaji Hubungan Tingkat memikirkan konsul skripsi sering kali muncul
Stres saat menghadapi skripsi dengan kejadian karena didapatkan revisi yang berulang – ulang,

46
sehingga mahasiswa tergesa – gesa dan memikirkan Berusaha membangun prilaku yang
revisi yang didapat sangat banyak sehingga efektif agar mahasiswa mampu mengatasi
mahasiswa mengalami stres. (masalah) stres yang dialami secara
mandiri dan diharapkan juga pada
Karakteristik responden. menunjukkan mahasiswa dapat merubah model
sebagian besar mahasiswa bertempat tinggal mengerjakan revisi dengan tidak
bersama keluarga 21 orang (65,62%). Stres yang di melakukan model mengerjakan sistem
alami mahasiswa dengan tidak adanya teman kebut semalam (SKS), karena kesulitan
sederajatnya mahasiswa mengerjakan revisi sendiri tidur jangka panjang dapat menyebabkan
tanpa adanya teman, karena mahasiswa tinggal terjadinya insomnia.
bersama keluarga, dari 32 responden sebagian besar
mahasiswa berjenis kelamin perempuan sebanyak 3. Bagi penelitian selanjutnya
25 (78,12%), dan sebagian besar mahasiswa
berumur 22 tahun sebanyak 19 (59.37%). keluarga Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
tidak bisa membantu karena tidak tahu masalah mengenai variabel dan instrumen lain
revisi yang didapat oleh mahasiswa, sehingga yang mampu mengurangi dampak dari
mahasiswa mengalami stres. Stres yang didapat stres.
mahasiswa tidaklah berat dengan adanya keluarga
mahasiswa sering berdekatan sama keluarga
mencurahkan isi hati yang di deritanya sehingga DAFTAR PUSTAKA
keluarga mampu memberikan solusi baik untuk
mahasiswa dan mahasiswa mampu menjalani Adeleyna, N. (2008). Analisis Insomnia pada
skripsi dengan baik. Mahasiswa melalui Model Pengaruh Kecemasan
Tes. Jakarta : Universitas Indonesia.
Sebagian besar mahasiswa mengalami stres
Akoso. (2009). Bebas Insomnia. Yogyakarta :
ringan seperti mudah marah karena hal-hal kecil Kanisius.
yang dapat dilihat dari kuesioner pada item no,1,
responden menjawab jarang mengalami hal Arikunto, Suhasmi (2006). Prosedur Penelitian
tersebut. Suatu pendekatan Praktek. Jakarta : Rhineka Cipta

Arikunto. (2010). Prosedur penelitian. Jakarta : PT.


V. KESIMPULAN DAN SARAN Rineka Cipta.
b. Kesimpulan Botney (2010) Subjective and Objective Daytime
Consequences of Insomnia. USA : Informa
Tidak terdapat hubungan tingkat stres dengan Healthcare.
kejadian insomnia pada mahasiswa Universitas
Gresik, terutama yang berhubungan dengan faktor Depkes RI. (2007). Laporan Nasional Riskesdes
2006. Jakarta : Badan Penelitian Dan
internal dan eksternal. pengembangan Kesehatan.

Dimatteo, MR & Martin, LR. (2002). Health


Psycology. Boston : Allyn and Bacon.
Djaali. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta :
c. Saran Bumi Aksara
1. Untuk institusi pendidikan Epstein, JL & Mardon, S. (2007). The Harvard
Medical School Guide to a Good Night’s Sleep.
Diharapkan untuk pembimbing skripsi USA : McGraw-Hill eBooks.
mahasiswa supaya mampu memotivasi
mahasiswa selama bimbingan sehingga Gunawan, dkk. (2001). Gangguan pola tidur. Nuha
stress pada mahasiswa dapat Medika : Jogjakarta.
terminimalisasi.
Handayani. (2008). Deteksi Dini Gangguan Pola
Tidur. Nuha medika : Jogjakarta.
2. Untuk mahasiswa ( responden )
Hawari, D. (2008). Doa dan Dzikir Sebagai
Pelengkap Terapi Medis. Jakarta FIKUI

47
Hidayat, A, Azis (2003). Metode Penelitian Sigiono (2004). Statistik Untuk Penelitian.
Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta Bandung, Alfabeta
Salemba Medika.
Widya. (2012). Mengatasi Insomnia. Yogyakarta :
Jefrey, S.Nevid.2007. psikologi abnormal. Jakarta : Katahati
Erlangga

Johana, Rosalina. (2008). 25 Oktober 2012. Pukul


19.30 WIB. “Menyiasati Stres Dalam Dunia
Perkuliaan” www.all-abaut-stress,com.

Kozier, dkk. (2002). Buku Ajar Fundamental


Keperawatan: Konsep, Proses dan Prakteik. Edisi
7. Jakarta. EGC

Lilis, dkk. (2001). 29 Oktober 2012. Pukul 01.15


WIB. Siklus Tidur Normal. www.sleep-
knowledge.com

Lovibond. (1995). Depression Anxiety Scale Stress


13 ( DASS 13). http;//www.swin.edu.au.tanggal 22
November 2012. Pukul 22.12 WIB.

Notoatmodjo,S. (2002). Metodologi Penelitian


Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta.

Nursallam. (2010). Pendekatan Praaktis


Metodologi Riset Keperawatan. Penerbit.Sagung
Seto. Jakarta.

Nursalam, (2011). Konsep dan Metode Penelitian


Ilmu Kesehatan . Jakarta: Salemba Medeika

Pagel, J, (2008) Bahaya Gangguan Tidur.


www.sleepclinic.com

Pigeon, WR. (2010). Insomnia as a Risk Factor in


Disease. USA : Informa Healthcare.

Potter& perry. (2003). Fundamental Keperawtan.


Edisi 2.EGC : Jakarta.

Rasmun, (2004). Stres dan Adaptasi : Teori Podon


Masalah Keperawatan.Edisi 1. Sagung Seto:
Jakata.

48
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN TINGKAT KADAR KOLESTEROL DALAM
DARAH

Anib Ubaidillah
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Gresik
ABSTRACT
Obesity was overweight as a resulted of excessive accumulation of body fat that can harm our
health. With increased in weight, the size of the fat cells will increased in size and the possibility of
multiplyed in number, if it was on leave will have an impact on health which will further increase the risk
of various diseased. The purpose of this research was to determine the relationship of obesity with the
level of cholesterol in the blood.The method used Cross-sectional design, with purposive sampling.
Population in this research were 27 people that obesity. Samples taked as many as 24 respondents.
Independent variable was obesity, and the dependent variable was the level of cholesterol in the blood.
The data of this research were taked by used observation. From the test resulted of Spearman rank test
showed (α count) = 0.001 and r = 0.764 correlation means that there was a strong association of obesity
with the level of cholesterol in the blood.Obesity was indeed a crucial issue for our body and because the
main effect will increased the risk of various diseases, therefore we have to be good at choosing foods that
we consume our weight can be controlled and not at risk for various diseases caused by an increase d in
weight.

Keywords: Obesity, the level of cholesterol in the blood

ABSTRAK

Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang
berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan. Bila seseorang bertambah berat badannya maka ukuran sel
lemak akan bertambah besar dan kemungkinan jumlahnya bertambah banyak, bila hal ini di biarkan akan
berdampak pada kesehatannya yang akan semakin beresiko meningkatkan berbagai macam penyakit.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan obesitas dengan tingkat kadar kolesterol dalam
darah.Desain penelitian ini menggunakan Cross sectional design, dengan purposive sampling. Populasi
pada penelitian ini ada 27 orang yang mengalami obesitas. Sampel yang diambil sebanyak 24 responden.
Variabel independennya adalah obesitas, dan variabel dependennya adalah tingkat kadar kolesterol dalam
darah. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan observasi.Dari hasil uji statistik Spearman Rank
Test didapatkan hasil (α hitung) = 0,001 dan korelasi r = 0,764 artinya ada hubungan kuat obesitas dengan
tingkat kadar kolesterol dalam darah.Kegemukan ini memang menjadi masalah penting dan utama bagi
tubuh kita karena efeknya akan meningkatkan resiko berbagai macam penyakit, oleh karena itu kita harus
pandai memilih makanan yang akan kita konsumsi agar berat badan kita dapat terkontrol dan tidak
beresiko terkena berbagai macam penyakit yang di sebabkan oleh peningkatan berat badan.

Kata kunci: Obesitas, tingkat kadar kolesterol dalam darah

49
1. PENDAHULUAN

50
e. Latar Belakang orang dewasa Indonesia mengalami obesitas,
dan perempuan memiliki prevalensi yang lebih
Obesitas adalah kelebihan berat badan tinggi (26.9%) dibandingkan laki-laki (16.3%)
sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh (Balitbangkes 2010). Di desa Tlogogede
yang berlebihan yang dapat mengganggu Balongpanggang Gresik pada bulan Agustus
kesehatan. Bila seseorang bertambah berat 2014 yang mengalami obesitas sebanyak 27
badannya maka ukuran sel lemak akan (8%) dengan IMT 26,0. Berdasarkan laporan
bertambah besar dan kemungkinan jumlah Badan Kesehatan Dunia pada tahun 2002,
bertambah banyak (Sugondo, 2006). tercatat sebanyak 4,4 juta penderita
Penimbunan lemak pada jaringan adipose hiperkolesterol atau sebesar 7,9% dari jumlah
visceral dalam jangka panjang menyebabkan total kematian di usia muda. Hiperkolesterol
ketidak mampuan sel lemak untuk menyimpan ialah keadaan dimana kadar kolesterol dalam
trigliserida secara adekuat merupakan tahap tubuh melebihi keadaan normal (Oetoro,
awal terjadinya hipertrigliseridemia. 2007). Data yang dihimpun oleh (WHO, 2008)
Kolesterol adalah senyawa kimia yang secara memperlihatkan bahwa prevalensi faktor
alamiah dibuat oleh tubuh, dan komponen risiko hiperkolesterol pada wanita di Indonesia
struktural yang esensial dalam membran sel lebih tinggi yaitu 37,2 dari pada pria yang
dan selubung mielin (Zamora A, 2007). hanya 32,8. Berdasarkan survei yang
Kolesterol merupakan komponen lemak darah, dilakukan di SDK Fr. Don Bosco Manadopada
dan diketahui bahwa lemak merupakan zat
yang di butuhkan tubuh selain protein, tahun 2008, terdapat 35,1% penduduk
vitamin, mineral dan karbohidrat. Lemak Indonesia berusia 25 tahun keatas dengan
dalam tubuh kita berguna untuk membentuk
dinding sel-sel tubuh. Akibat beberapa obesitas yang memiliki nilai kolesterol total
mekanisme ini yang merupakan akibat dari 190 mg/dl.
penimbunan lemak (Obesitas) dalam jangka Sekitar 80 % kolesterol diproduksi di
panjang sehingga menyebabkan terjadinya hati, selebihnya diperoleh dari makanan (diet).
peningkatan kadar kolesterol dalam darah Diet kolesterol terutama berasal dari daging,
(Subramanian, 2011). Proses dari studi ayam, dan ikan. Organ dalam seperti hati
pendahuluan peneliti di desa Tlogogede umumnya mengandung kolesterol dalam
Balongpanggang Gresik pada bulan Agustus jumlah tinggi (Wedro et al., 2010). Kolesterol
2014 jumlah keseluruhuan 328 orang, dan berperan dalam banyak proses metabolisme
yang mengalami obesitas sebanyak 27 (8%) tubuh, sintesis hormon seperti estrogen,
dengan IMT 26,0. Namun hubungan obesitas testosteron and adrenalin, produksi vitamin D,
dengan tingkat kadar kolesterol dalam darah dan asam empedu yang membantu tubuh
belum dapat di jelaskan. mencerna lemak dan mengabsorpsi vitamin
World Health Organization (WHO) larut lemak dalam saluran pencernaan (Lavelle
menyatakan bahwa obesitas merupakan salah P, 2006), Faktor penyebab hiperkolesterol
satu dari 10 kondisi yang berisiko di seluruh diantaranya, faktor keturunan, konsumsi
dunia dan salah satu dari 5 kondisi yang makanan tinggi lemak, kurang olahraga dan
berisiko di negara-negara berkembang. Di kebiasaan merokok (Setiati, 2009). Gemuk
seluruh dunia, lebih dari 1 milyar orang merupakan kriteria untuk mengukurkesuburan
dewasa adalah overweight dan lebih dari 300 dan kemakmuran suatu kehidupan, sehingga
juta adalah obese. Di waktu mendatang pada saat itu banyak orang berusahamenjadi
epidemi obesitas akan melanda negara – gemuk dan mempertahankanya sesuai dengan
negara dibenua Asia . Bentuk tubuh orang Asia status sosialnya, dalam
yang rata – rata lebih kecil dari penduduk di perkembanganselanjutnya justru sebaliknya
negara Barat. Menurut Organisasi Kesehatan kegemukan atau obesitas selalu berhubungan
Dunia (WHO) jumlah orang dewasa di dunia dengan kesakitandan peningkatan kematian
yang mengalami obesitas sekitar 400 juta (Hermawan, A Guntur, 2010).Di Indonesia,
orang dan akan meningkat sampai 700 juta persoalan obesitas merupakan salah satu
orang pada tahun 2015 (Chan, 2010). Angka masalah kesehatan.Kecenderungan terjadinya
kejadian obesitas di Indonesia. Tahun 2010 di obesitas berhubungan erat dengan pola makan.
atas usia 18 tahun yaitu laki-laki 7,8% dan Berbagai faktorberperan dalam timbulnya
perempuan 15,5% (Depkes 2010). Hasil obesitas, tetapi yang paling penting adalah
Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa 21.7%

51
ketidak seimbanganantara masukan makanan menerus sehingga terjadilah kegemukan atau
dan aktifitas fisik (Misnadiarly, 2007). obesitas (Bersot et al., 2006). Berbagai
Obesitasmerupakan dampak ketidak penelitian menunjukkan bahwa tipe pangan
seimbanganenergi asupan jauh melampaui yang kita masukkan ke dalam tubuh
keluaranenergi dalam jangka waktu tertentu. menentukan yang akan dibakar dan yang akan
Faktoryang menunjang kelebihan ini yaitu disimpan sebagai lemak tubuh. Oleh karena itu
terlalubanyak makan dan terlalu sedikit kita harus pandai memilih makanan yang akan
bergerak(Arisman 2010). World kita konsumsi. Pangan berkadar kolesterol
HealthOrganization (WHO) tahun 2006 rendah akan membantu dalam penurunan berat
menyatakanbahwa obesitas merupakan suatu badan karena pangan tersebut dapat
kondisiyang berisiko terhadap munculnya mengenyangkan dalam waktu yang cukup
penyakitdegeratif. Obesitas sentral dapat lama dan dapat membantu membakar lemak
terjadi padalaki-laki atau perempuan. Keadaan tubuh lebih banyak. Berdasarkan fenomena
obesitassentral dipengaruhi oleh tidak diatas, peneliti ingin melakukan penelitian
seimbangnyaasupan energi dan kurangnya tentang hubungan kejadian obesitas dengan
aktivitas fisiksehingga akumulasi lemak lebih tingkat kadar kolesterol dalam darah.
banyak terjadidi bagian perut karena sel lemak
di bagianperut lebih besar (Pusparini, 2007). 1.2 Rumusan Masalah
Namun pada obesitas dikatakan dapat Apakah ada hubungan obesitas dengan
terjadinya gangguan pada regulasi asam lemak tingkat kadar kolesterol dalam darah ?
yang akan meningkatkan kadar kolesterol 1.3 Tujuan Penelitian
(Sherwood, 2001). Peningkatan kolesterol 1.3.1 Tujuan Umum
darah juga dapat disebabkan oleh kenaikkan Menjelaskan hubungan obesitas dengan
kolesterol yang terdapat pada very-low-density tingkat kadar kolestrol dalam darah.
lipoprotein dan low–density lipoprotein 1.3.2 Tujuan Khusus
sekunder karena peningkatantrigliserida yang 1. Mengidentifikasi obesitas.
besar dalam sirkulasi apabila terjadi 2. Mengidentifikasi tingkat kadar
penumpukan lemak berlebihan didalam tubuh kolesterol dalam darah.
(Ahmar, 2010). Penderita obesitas mengalami 3. Menganalisis hubungan obesitas
penumpukan lemak yang berlebihan di dengan tingkat kadar kolesterol
dalamtubuh, yang ditandai dengan dalam darah.
peningkatan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT)
di atasnormal.Kadar kolesterol yang tinggi 1.4 Manfaat Penelitian
dapat menyebabkanpembentukan 1.4.1 Teoristis
arteriosklerosis, dan Peningkatan kadar Masukan dalam pengembangan
kolesterol darah sebanyak 1,0 mmol/L dapat penelitian kejadian obesitas dengan tingkat
meningkat risiko penyakit jantung iskemik kadar kolesterol dalam darah di bidang ilmu
sebesar 14%. Keadaan dimana kadar keperawatan khususnya keperawatan medikal
kolesterol dalam darah lebih tinggi dari pada bedah.
batas normal disebut hipertrigliseridemia
(Widiharto, 2008). kadar kolesterol merupakan
komponen dari dislipidemia aterogenik dan
sering kali merupakan tanda awal dari kondisi
lain yang berhubungan dengan peningkatan 1.4.2 Praktis
risiko kardiovaskuler, seperti sindroma 1. Bagi perawat
metabolik dan diabetes melitus (DM) tipe II Hasil penelitian ini dapat di gunakan
(Bersot et al., 2006). sebagai masukan bagi perawat untuk
Kegemukan ini memang menjadi meningkatkan kesehatan individu,
masalah penting dan utama bagi tubuh kita maupun masyarakat, dan Sebagai
karena efeknya akan membuat badan atau motifasi dalam meningkatkan
tubuh kita menjadi lambat bergerak, kolestrol, pengetahuan khususnya tentang
sesak nafas, serta membuat kita malas untuk obesitas.
bergerak.Penimbunan lemak dalam tubuh yang 2. Bagi masyarakat
tanpa disertai adanya pergerakan untuk Memberi saran dan masukan pada
mengolah lemak menjadi karbohidrat masyarakat tentang tidak sehatnya
membuat tubuh akan menimbun lemak terus-

52
serta banyak resiko penyakit yang penyebab utama obesitas. Hal ini didasari oleh
dapat di sebabkan oleh obesitas. aktivitas fisik dan latihan fisik yang teratur
3. Bagi peneliti selanjutnya dapat meningkatkan massa otot dan
Memberi tambahan kepustakaan dan mengurangi massa lemak tubuh, sedangkan
masukan peneliti selanjutnya yang aktivitas fisik yang tidak adekuat dapat
berminat mengenali lebih lanjut menyebabkan pengurangan massa otot dan
tentang masalah obesitas. peningkatan adipositas. Oleh karena itu pada
orang obese, peningkatan aktivitas fisik
dipercaya dapat meningkatkan pengeluaran
II. TINJAUAN PUSTAKA energi melebihi asupan makanan, yang
berimbas penurunan berat badan (Guyton,
Obesitas adalah suatu keadaan yang 2007).
melebihi dari berat badan relatif seseorang,
sebagai akibat penumpukan zat gizi terutama Kolesterol adalah sterol yang paling
karbohidrat, lemak dan protein yang dikenal oleh masyarakat. Kolesterol di dalam
disebabkan oleh ketidakseimbangan antara tubuh mempunyai fungsi ganda, yaitu di satu
konsumsi kalori dan kebutuhan energi, yang sisi diperlukan dan di sisi lain dapat
dapat ditentukan dengan indeks masa tubuh, membahayakan bergantung berapa banyak
berat badan dan persentase lemak dalam tubuh terdapat di dalam tubuh dan di bagian mana.
(Romauli Simatupang, 2008). Sedangkan Kolesterol juga merupakan unsur penting
Overweight adalah tahap sebelum dikatakan dalam membran sel dan lapisan luar
obesitas secara klinis (Guyton, 2007). lipoprotein (Botram dan Mayes, 2006). Sterol
Seseorang yang dikatakan obesitas apabila yang serupa ditemukan pada tumbuhan
terjadi pertambahan atau pembesaran sel normalnya tidak diabsorpsi dari saluran cerna.
lemak tubuh mereka (Myers, 2004). Kebanyakan kolesterol terkandung di dalam
Menurut Sherwood (2003), obesitas kuning telur dan lemak hewani (Ganong,
terjadi jika, selama periode waktu tertentu, 2005). Krichevsky (2006) menyatakan bahwa
kilokalori yang masuk melalui makanan lebih kolesterol mewakili sekitar 0,2% dari total
banyak daripada yang digunakan untuk berat tubuh. Otak dan sistem saraf pusat,
menunjang kebutuhan energi tubuh, dan jaringan ikat, otot, dan kulit meliputi sekitar
kelebihan energi tersebut disimpan sebagai 75% kolesterol tubuh.
trigliserida di jaringan lemak. Sedangkan
menurut Fauci, et al., (2009), obesitas dapat Kolesterol umumnya berasal dari
disebabkan oleh peningkatan masukan energi, menu makanan yang dikonsumsi. Semakin
penurunan pengeluaran energi, atau kombinasi banyak konsumsi makanan berlemak, maka
keduanya. Selain itu, akumulasi lemak tubuh akan semakin besar peluangnya untuk
berlebihan sangat dipengaruhi lingkungan, menaikkan kadar kolesterol. Contoh makanan
faktor genetik, faktor sosial, dan kondisi tersebut seperti gorengan, minyak kelapa atau
ekonomi. Faktor genetik dianggap menentukan kelapa sawit, alpukat, durian, daging
kerentanan terhadap timbulnya obesitas, dan berlemak, jeroan, kacang tanah, dan sejenisnya
30-50 % variasi penyimpanan lemak tubuh Kolesterol dalam kadar tertentu bermanfaat
total. Penyebab sekunder obesitas dapat bagi tubuh. Namun, jika tidak dikontrol dan
berupa kerusakan hipotalamus, hipotiroid, kadarnya berlebihan dalam tubuh, kolesterol
Cushing’s syndrome, dan hipogonadisme. dapat menyebabkan berbagai gangguan
Penggunaan obat-obatan juga dapat kesehatan seperti darah tinggi, penyakit
menimbulkan penambahan berat badan seperti jantung, stroke, batu empedu, dan gagal ginjal.
penggunaan obat antidiabetes (insulin,
sulfonylurea, thiazolidinepines), Kolesterol termasuk zat gizi yang
glukokortikoid, agen psikotropik, mood sukar di serap oleh tubuh, masuk ke dalam
stabilizers (lithium), antidepresan (tricyclics, organ tubuh melalui sistem limfatik.
monoamine oxidase inibitors, paroxetine, Kolesterol dalam plasma darah terutama di
mirtazapine) atau obat-obat anti epilepsi jumpai berikatan dengan asam lemak dan ikut
(volproate, gabapentin, carbamazepin). Faktor bersikulasi dari bentuk ester kolesterol (Hertog
penyebab obesitas sangat kompleks. Kita tidak N, 2002). Kolesterol tidak dapat diedarkan
bisa hanya memandang dari satu sisi. Gaya langsung oleh darah karena tidak larut dalam
hidup tidak aktif dapat dikatakan sebagai air. Untuk mengedarkannya, diperlukan

53
molekul “pengangkut” yang disebut HDL adalah pembawa kolesterol dari jaringan
lipoprotein. Ada dua jenis lipoprotein, yaitu perifer ke hati untuk diekskresi (Rubenstein,
high density lippoprotein (HDL) dan low 2007). Kadar HDL yang sangat tinggi (sampai
density lippoprotein(LDL). 95%) berkorelasi positif dengan lamanya masa
hidup. Tingkat kadar kolesterol HDL plasma
1. Kolesterol LDL (low-density lipoprotein) di anggap rendah bila kadarnya dibawah 35
mg/dl. (Staf Pengajar Departemen
LDL adalah pembawa kolesterol Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas
utama dalam plasma. Lipoprotein ini Sriwijaya, 2009).Dianggap kolesterol baik
mentransport kolesterol ke sel – sel perifer karena mencegah pelekatan pada dinding
untuk sintesis membrane dan produksi pembuluh darah. Dan membuang kelebihan
hormone, dan ke hati untuk produksi asam kolesterol jahat di pembulu darah arteri
empedu (Rubenstein, 2007). Kolesterol LDL kembali ke hati, untuk di proses dan di
menahan kolesterol dan apoprotein B-100 buang.HDL ini mempunyaikandungan lemak
yang umumnya berasal dari dalam VLDL lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi
sehingga LDL ini kaya akan kolesterol dan sehinggalebih berat (Parker, 2010).
apoprotein B-100. LDL dihilangkan dari
sirkulasi dengan cara berikatan dengan III. METODE DAN ANALISA
reseptor B-100/E membrane plasma(Reseptor
LDL) di hepar dan jaringan ekstrahepatik. Penelitian ini menggunakan desain analitik
Umumnya kolesterol dan apoprotein B-100 dengan pendekatan cross sectional,
dikeluarkan melalui proses di hepar. dilaksanakan di Desa Tlogogede Kecamatan
Pembebasan kolesterol dalam LDL ke dalam Balongpanggang Kabupaten Gresik pada
jaringan akan menekan sintesis molekul bulan januari 2015. Populasi dalam penelitian
kolesterol yang baru. Defisiensi aktivitas ini adalah warga Desa Tlogogede yakni 27
reseptor LDL menyebabkan terjadinya orang.yang memenuhi kriteria inklusi
hiperkolesterolemia tipe IIa dimasukkan sebagai responden penelitian
(hiperkolesterolemia familial). Hal ini didapat sample 20 responden.
merupakan kelainan genetik yang serius yang Variabel independen dalam penelitian ini
paling umum terdapat pada manusia (Staf adalahobesitas, sedangkan variable
Pengajar Departemen Farmakologi Fakultas dependennya adalah tingkat kadar kolesterol
Kedokteran Universitas Sriwijaya, 2009). dalam darah. Instrumen yang digunakan dalam
Disebut kolesterol jahat karena menempel pengumpulan data pada penelitian ini melalui
pada dinding pembuluh darah. Kolesterol LDL kuisioner dan observasi. Lembar observasi
mengankut kolesterol paling banyak di dalam pada penelitian ini digunakan untuk hubungan
darah. Tingginya kadar LDL menyebabkan obesitas dengan tingkat kadar kolesterol dalam
pengendapan kolesterol dalam arteri darah. Data-data yang sudah berbentuk ordinal
(Soeharto, 2004) dan ordinall, dianalisis dengan menggunakan
uji statistik Spearman Rank dengan taraf
2. Kolesterol HDL (high-density lipoprotein) signifikan ρ≤ 0,05 dengan program SPSS 17
for Window maka Ho ditolak dan H1 di terima.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hubungan obesitas dengan tingkat kadar
kolesterol dalam darah.

54
N Ob Tingkat Kadar Frek % 2. Hampir seluruhnya responden kadar
o esit Kolesterol Dalam uens kolesterolnya dalam batas tinggi. Di
as Darah i pengaruhi oleh faktor jenis kelamin,
Nor Batas Ting umur, kebiasaan merokok dan berolah
mal Tinggi gi raga.
∑ % ∑ % ∑ % 3. Semakin obesitas seseorang maka kadar
Res kolesterol dalam darahnya semakin
iko 8, 20 29 tinggi.
1 Ob 2 3 5 ,8 0 0 7 ,1
esit 3 4 7 6.1 Saran
as 1. Tenaga kesehatan untuk meningkatkan
Ob 58 58 kesehatan individu, maupun masyarakat,
1
2 esit 0 0 ,3 0 0 14 ,3 dan Sebagai motivasi dalam
4
as I 3 3 meningkatkan pengetahuan khususnya
Ob tentang obesitas dengan jalan
1 memberikan health education kepada
esit 12
3 0 0 0 0 3 2, 3 individu tentang pola makan yang baik
as ,5
5 agar individu tidak mengalami obesitas
II
8, 79 1 dan dapat mengontrol kadar kolesterol
1 10 dalam darahnya.
23 ,1 3 2, 24
Jumlah 9 0
3 7 5 2. Agar masyarakat lebih memperhatikan
Spearman Rho Rank ρ = 0,001 pola makannya agar berat badannya
r = 0,764 dapat terkontrol dan tidak terjadi obesitas
karena obesitas dapat meningkatkan
kadar kolesterol dalam darahnya dan
Tabel 5.1Distribusi Obesitas Dengan Kadar meningkatkan berbagai macam resiko
Kolesterol Dalam Darah di Desa penyakit seperti : darah tinggi, penyakit
Tlogogede Balongpanggang Kabupaten jantung, dan stroke.
Gresik Bulan Januari2015
3. Perlunya dilakukan penelitian lebih
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari lanjut dengan sampel yang lebih besar,
24 responden didapatkan bahwa sebagian
serta dengan topik lainnya seperti faktor-
besar yaitu 14 (58,33%) responden memiliki
tingkat obesitas I dengan tingkat kadar faktor yang berhubungan dengan
kolesterol dalam darah dalam batas tinggi dan obesitas dan kolesterol sehingga hasil
sebagian kecil responden dengan tingkat yang diharapkan bisa maksimal
obesitas dengan tingkat kadar kolesterol dalam
darah normal yaitu 2 responden
(8,33%).Dengan menggunakan uji statistik VI. DAFTAR PUSTAKA
non parametrik, korelasi spearmans rho
tingkat kemaknaan α ≤ 0,05 didapatkan hasil ρ Adiwinanto (2008). Pengaruh Intervensi
=0,001 artinya ada hubungan antara obesitas Olahraga di Sekolah Terhadap
dengan tingkat kadar kolesterol dalam darah. Indeks Massa Tubuh dan
Sedangkan nilai korelasi r = 0,764 artinya ada Tingkat Kebugaran
derajat hubungan yang kuat antara obesitas Kardiorespirasi Pada Remaja
dengan tingkat kadar kolesterol dalam darah. Obesitas. Available from:
eprints.undip.ac.id/17622/1/Wah
yu Adiwinanto.pdf Accesed 26
V. KESIMPULAN DAN SARAN April 2011 jam 18.30.
Alimul (2004). Pengantar Konsep Dasar
Kesimpulan Keperawatan. Jakarta: EGC
1. Sebagian besar responden mengalami Alwi (2009). Manifestasi Klinis Jantung Pada
obesitas tingkat I. Di pengaruhi oleh Penyakit Sistemik. In: Aru W.
faktor jenis kelamin, umur, pekerjaan, Sudoyo et al. ed. Buku Ajar
kebiasaan merokok dan berolah raga. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II.

55
Ed V. Jakarta: Pusat Penerbitan Kritchevsky, (2006), Cholesterol and Other
Ilmu Penyakit Dalam. Dietary Sterols in Moden
Arora (2007). A Study on Lipid Profile And Nutrition in Health end Disease.
Body Fat in Patients with Lippincott Williams & Wilkins.
Diabetes Melitus. Jurnal USA.
ofAnthropologist. 9(4): 295-298. Kumar, et al. (2007). Buku ajar patologi, Vol.
Badan Penelitian dan Pengembangan 1. Jakarta : Penerbit Buku
Kesehatan Kementerian Kedokteran EGC,
Kesehatan RI [Balitbangkes] LIPI (2009). Kolesterol. UPT-BALAI
(2010). Riset Kesehatan Dasar INFORMASI TEKNOLOGI
2010. Kementerian Kesehatan LIPI. Pangan dan Kesehatan.
Republik Indonesia, Jakarta. Copyright@2009.
Bahri (2004). Dislipidemia Sebagai Faktor http://medicastore.com.
Resiko Jantung Koroner. Misnadiarly. (2007).Obesitas Sebagai Faktor
Fakultas Kedokteran Universitas Risiko Beberapa Penyakit.
Sumatera Utara. Jakarta: Pustaka Obor Populer.
Bungin (2006). Metodologi Penelitian Moleong. (2007) Metodologi Penelitian
Kuantitatif. Edisi pertama. Kualitatif, Penerbit PT Remaja
Jakarta:Kencana. Rosdakarya Offset, Bandung
Denke (2006). Lipids and Dyslipoproteinemia. Notoadmodjo. (2005). Metodologi Penelitian
Edisi 20. W.B. Saunder Kesehatan. Jakarta. Eka Cipta.
Company, Philadelphia, Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan
Depkes (2010). Diet sehat bagi penderita Metodoligi Penelitian Ilmu
obesitas dengan mengkonsumsi Keperawatan. Jakarta: Salemba
makanan rendah lemak dan serat Medika,
sehat. diunduh dari Oetoro (2007). Cara Cerdas Menyikapi
http://aguskrisno.wordpress.com Kolesterol.
/ akses tanggal 13 April 2011 http://www.medicastore. com /
jam 19.30. kolesterol / diakses tanggal 18
Freitag Harry (2010). Bebas Obesitas Tanpa April 2010 jam 19.00.
Diet Menyiksa. Jogjakarta : Romauli Simatupang, (2008), Pengaruh Pola
Medpress. Kosumsi, Aktivitas Fisik dan
Ganong (2005). Buku Ajar Fisiologi Keturunan Terhadap Kejadian
Kedokteran. Edisi 22. Jakarta: Obesitas Pada Siswa Dasar
Penerbit Buku Kedokteran EGC Swasta. http://repository.
Graha, K.C (2010). Struktur dan fungsi usu.ac.id (diunduh pada tanggal
lemakDalamKolesterol.PT Elex 8 maret, 12:39)
Media Komputindo, jakarta : Rubenstein (2007). Lecture Notes: Kedokteran
EGC. Klinis. Jakarta: Penerbit
Guyton and Hall (2007). Buku Ajar Fisiologi Erlangga.
Kedokteran. 11st ed. Jakarta : Setiati (2009). Bahaya Kolesterol, Mengenal,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Mencegah dan Menanggulangi
Hermawan, A Guntur. (2010) . Pangan dan Kolesterol. Yogyakarta: Dokter
Gizi.http://si.uns.ac.id/profil/upl Books,
oad publikasi/Jurnal/3. pdf.
Akses tanggal 11 februari 2012.
Hill, (2005). Obesity: Etiologi in Modern
Nutrition in Health and
Diasease. Lipponcot Williams &
Wilkns. USA.

56
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG BAHAYA ROKOK
TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP BERHENTI MEROKOK
MUHAMMAD FANANI
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Gresik

ABSTRACT
Smoking behavior was individual activity in form of burning and sucking cigarette
which can produce smoke are able to be inhaled by surrounding people. The aim of this
research was to know the effect of health education about cigarette danger toward
knowledge and behavior to stop smoking.
The research method used preexperimental one group pre – post test designed by
using purposive sample respondent consisted of 12 person. Dependent variable was the
knowledge and behavior to stop smoking. Collecting data used questionnaire, leaflet then
tested by wilcoxon signed rank test and McNemar with level of significant < 0,05.
The result of wilcoxon signed rank test and McNemar obtained that there was
effect of health education about cigarette danger toward the effect of teenager knowledge
in which the significant value = 0,000 and statistical test = -4,302. There was effect of
health education on the danger of smoking on adolescent attitude where significant value
= 0.008.
The giving of health education about cigarette danger could effect knowledge and
behavior to stop smoking and it was hoped that this research could increase knowledge to
the respondent, especially about cigarette danger toward health if it was consumed in the
long term.
Key words : Health Education, Knowledge, Behavior To Stop Smoking.

ABSTRAK
Perilaku merokok merupakan sesuatu aktivitas yang dilakukan individu berupa
membakar dan menghisapnya serta dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh
orang – orang yang ada disekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh pendidikan tentang bahaya rokok terhadap pengetahuan dan sikap berhenti
merokok.
Metode penelitian ini menggunakan pre eksperimental one gruop pre – post test
desain dengan menggunakan purposive sampling responden berjumlah 12 orang.
Variabel dependen adalah pengetahuan dan sikap berhenti merokok. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner, leaflet kemudian di uji dengan Willcoxon Signed Rank Test dan
McNemar dengan tingkat siginifikan < 0,05.
Hasil dari uji Willcoxon Signed Rank Test dan McNemar di dapat bahwa terdapat
pengaruh pendidikan kesehatan tentang bahaya rokok terhadap pengetahuan remaja
dimana nilai signifikan = 0,000 dan test statistik -4,302. Ada pengaruh pendidikan
kesehatan tentang bahaya rokok terhadap sikap remaja dimana nilai signifikan = 0,008.
Pemberian pendidikan kesehatan tentang bahaya rokok dapat mempengaruhi
pengetahuan dan sikap berhenti merokok dan diharapkan dapat menambah pengetahuan
pada responden terutama tentang bahaya rokok terhadap kesehatan jika digunakan dalam
jangka waktu yang lama.
Kata kunci : pendidikan kesehatan, penegtahuan, sikap berhenti merokok.

I. PENDAHULUAN Perilaku merokok adalah sesuatu


1.1 Latar Belakang aktivitas yang dilakukan individu berupa

54
membakar dan menghisapnya serta dapat yang merasakan adanya kehilangan suatu
menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh kegiatan tertentu jika berhenti merokok
orang – orang disekitarnya,menurut Levy (Aula, 2010). Meskipun semua orang
(dalam Nasution, 2007).Berdasarkan mengetahui tentang bahaya yang
pengamatan dan wawancara peneliti bahwa ditimbulkan akibat rokok, tetapi hal ini tidak
sebagian besar remaja siswa MTs AL Fattah pernah surut dan hampir setiap saat dapat
Banyuurip Ujung Pangkah Gresik sudah ditemui banyak orang yang sedang merokok
mulai merokok. Di lingkungan sekolah bahkan perilaku merokok sudah sangat
misalnya terjadi pada pagi hari sebelum wajar dipandang oleh para remaja,
masuk sekolah, waktu istirahat, dan pulang khususnya remaja laki-laki (Susilo, 2009).
sekolah. Mereka sering merokok di tempat Masalah rokok saat ini telah menjadi
penitipan sepeda motor, warung makan, permasalahan global karena dampaknya
rental play station dan rumah siswa yang yang sangat kompleks dan merugikan,
dekat dengan sekolahan. Mereka merokok terutama dampaknya terhadap kesehatan.
dengan bergerombol dan sambil ngobrol Berdasarkan laporan dari Badan Kesehatan
serta bisa menghabiskan rokok sekitar 1 – 5 Dunia (WHO), pada tahun 2006 – 2008,
batang dalam waktu yang singkat. Perilaku diperkirakan sebanyak 5,4 juta orang di
merokok mereka ada yang sembunyi – dunia meninggal akibat rokok. Menurut
sembunyi supaya tidak ketahuan oleh pihak Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun
sekolah tetapi ada juga yang secara terbuka 2010 prevalensi merokok di Indonesia
memperlihatkan perilaku merokoknya. sebesar (34,7%) . Pada waktu pengambilan
Bahkan ironisnya lagi ada yang berani data awal di Sekolah MTs AL Fattah
merokok di kantin sekolah maupun di kamar Banyuurip Ujungpangkah Gresik didapatkan
mandi sekolah yang jelas – jelas merupakan kelas IX siswa laki – laki yang merokok
area terlarang karena berada di lingkungan sebanyak 12 (92%) siswa dan yang tidak
sekolah, bahkan pihak sekolah pun sudah merokok sebanyak 1 (8%) siswa dan untuk
memberikan sanksi bagi siswa yang kelas VIII angka kejadian merokok hanya 2
kedapatan merokok diarea sekolah, tapi (13%) siswa laki – laki dari keseluruhan 15
sanksi tersebut tidak membuat siswa (100%) siswa dan yang tidak merokok
menjadi jera atau takut. Berdasarkan sebanyak 13 (87%). Kemudian untuk kelas
pengamatan dan wawancara peneliti pada VII belum terjadi kasus atau kejadian siswa
tanggal 9 bulan september dengan jumlah merokok. Dari data diatas menunjukkan
populasi kelas IX sebanyak 13 siswa dengan tingginya siswa laki – laki kelas IX yang
presentase 8% mengetahui tentang bahaya berperilaku merokok.
merokok dan 92% tidak mengetahui tentang Perilaku merokok yang dinilai
bahaya rokok, sehingga mereka tidak mau merugikan telah bergeser menjadi perilaku
berhenti merokok. Kondisi di atas didukung yang menyenangkan dan menjadi aktifitas
dengan pihak sekolah yang belum pernah yang bersifat obsesif. Terkait hal itu, kita
memberikan edukasi tentang bahaya tentu telah mengetahui bahwa karakter
rokoksehingga siswa yang merokok tidak seseorang banyak dibentuk oleh lingkungan
mau berhenti. Kondisi di atas menimbulkan sekitar, baik keluarga, tetangga, ataupun
kekhawatiran terhadap perilaku merokok teman pergaulan (Aula, 2010). Di
remaja, bukan tidak mungkin dengan lingkungan MTs AL Fattah Banyuurip, siswa
pengetahuan yang kurang terhadap bahaya cenderung untuk berperilaku merokok di
rokok mereka akan menjadi perokok berat di lingkungan sekitar sekolah. Mereka
usia dewasa. Pada awalnya mereka hanya merokok disebabkan berbagai faktor ada
coba – coba untuk merokok kemudian yang bermula dari coba-coba, pengaruh dari
mereka menjadi ketagihan. Kandungan teman yang merokok. Pada penelitian
rokok membuat seseorang ketagihan dan tentang rokok pernah dilakukan sebelumnya
tidak mudah untuk berhenti merokok karena oleh Komalasari dan Helmi (2000) dalam
dua alasan, yaitu faktor ketergantungan atau jurnal yang diberi judul Faktor-faktor
adiksi pada nikotin dan faktor psikologis Penyebab Perilaku Merokok Pada Remaja.

55
Penelitian ini menghipotesiskan bahwa ada pengetahuan remaja tentang
banyak sekali faktor yang dapat pendidikan kesehatan bahaya rokok.
menyebabkan seorang remaja mulai
merokok. Mulai dari kepuasan psikologis, II. TINJAUAN PUSTAKA
sikap permisif dari orang tua terhadap
Pendidikan kesehatan adalah proses
perilaku merokok pada remaja. Penelitian ini
belajar pada individu, kelompok atau
mengacu pada teori Social Cognitive
mayarakat dari tidak tahu tentang nilai –
Learning dari Bandura. Teori ini menyatakan
nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak
bahwa perilaku individu disebabkan
mampu mengatasi masalah – masalah
pengaruh lingkungan, individu, dan kognitif.
kesehatanya menjadi tahu, dari tidak
Beragam kalangan memandang perilaku
mampu mengatasi masalah – masalah
merokok sebagian besar mengarah bahwa
kesehatanya sendiri menjadi mampu dan
rokok memiliki dampak negatif.
lain sebagainya (Notoatmodjo, 2007).
Dalam upaya menekan angka perilaku
Dengan pendidikan kesehatan tentang
merokok pada siswa MTs AL Fattah
bahaya rokok diharapkan dapat
Banyuurip, sebagai edukator bagi siswa
meningkatkan pengetahuan dan sikap
maka perawat memberikan pendidikan
remaja dalam berhenti merokok. Konsep
kesehatan tentang bahaya rokok terhadap
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas
pengetahuan dan sikap berhenti merokok
organisme (makhluk hidup) yang
sehingga remaja tahu dan mengerti terhadap
bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut
perilaku merokok memberikan dampak
pandang biologis semua makhluk hidup
buruk, terutama pada aspek kesehatan.
mulai tumbuh-tumbuhan, binatang sampai
dengan manusia itu berperilaku, karena
1.2 Rumusan Masalah
Adakah pengaruh pendidikan mereka mempunyai aktifitas masing-
masing. (Notoatmodjo, 2007). Perilaku
kesehatan tentang bahaya rokok terhadap
pengetahuan dan sikap berhenti merokok ? negatif remaja dalam hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor diantaranya faktor dari
1.3 Tujuan Penelitian lingkungan, faktor sikap permisif orang
Menjelaskan pengaruh pendidikan tuan dan faktor teman.
kesehatan tentang bahaya rokok terhadap
pengetahuan dan sikap berhenti merokok. III. METODE DAN ANALISA

1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini menggunakan pre –


a. Teoritis eksperimental jenis One – Group – Pre –
Hasil penelitian ini dapat memberikan Post – Test Design, dilaksanakan di
masukan dan manfaat dalam Sekolah MTs AL Fattah Banyuurip Ujung
pengembangan ilmu keperawatan, Pangkah Gresik pada bulan November 2014.
khususnya dalam ilmu komunitas, Pada penelitian ini populasinya adalah siswa
setelah pengaruh pendidikan laki – laki kelas IX B di Sekolah MTs AL
kesehatan tentang bahaya rokok Fattah Banyuurip Ujung Pangkah Gresik
terhadap pengetahuan dan sikap sebesar 13 siswa, menggunakan tipe
berhenti merokok dijelaskan. purposive sampling, dimana setiap siswa
b. Praktis laki – laki yang merokok yang memenuhi
Meningkatkan peran fungsi perawat kriteria inklusi dimasukkan sebagai
sebagai pendidik, meningkatkan responden penelitian didapat sampel 12
pengetahuan remaja tentang bahaya siswa.
rokok terhadap kesehatan, pihak Variabel independen pada penelitian ini
institusi dapat memberi informasi atau adalah pendidikan kesehatan tentang bahaya
gambaran mengenai pendidikan rokok, sedangkan variabel dependennya
kesehatan tentang bahaya rokok, adalah pengetahuan dan sikap berhenti
merupakan bahan masukan dan merokok. Instrumen yang digunakan dalam
tambahan informasi mengenai pengumpulan data pada penelitian ini adalah

56
dengan menggunakan kuesioner sebelum N % N %
dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan Positif 2 17 10 83
tentang bahaya rokok. Data yang sudah Negatif 10 83 2 17
terkumpul dianalisa dengan uji statistik N 12 100 12 100
Wilcoxon Signed Rank Test dan McNemar McNemar Exact Sig. (2-tailed)
Test 0.008
dengan SPSS 16 for Windows untuk
mengetahui tingkat kemaknaan p < 0,05 dari Dari tabel 4.2 di atas dapat dijelaskan
pendidikan kesehatan tentang bahaya rokok. bahwa dari 12 responden sebelum intervensi
hampir sebagian besar responden bersikap
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN negatif 10 siswa (83%) dan sebagian kecil
Tabel 4.1 Pengetahuan Bahaya Rokok bersikap positif 2 siswa (17%). Sesudah
Sebelum Dan Sesudah Diberikan intervensi dapat dijelaskan bahwa dari 12
Pendidikan Kesehatan Tentang responden sebagian besar bersikap positif 10
Bahaya Rokok. siswa (83%) dan sebagian kecil bersikap
negatif sebanyak 2 siswa (17%). Dapat
Pengetahuan dijelaskan engan menggunakan uji analisis
Kategori Sebelum Sesudah statistik Uji McNemar Test pada sikap
f % f % sebelum – sikap sesudah dengan
Baik 0 0 4 33
menggunakan SPSS 16 tersebut di atas dari
Cukup 4 33 6 50
12 responden yang di analisis didapatkan p
Kurang 8 67 2 17
Total 12 100 12 100 = 0.008 < 0,05 yang berarti ada pengaruh
Wilcoxon α ≤ 0,05 Z = 4.302a pendidikan kesehatan tentang bahaya rokok
Signed terhadap sikap berhenti merokok.
Rank Test Sig.(2-tailed) 0.000 Dengan pendidikan kesehatan
responden memperoleh pengetahuan
Dari tabel 4.1 di atas dapat dijelaskan tentang kesehatan yang lebih baik. Bila
bahwa dari 12 responden sebelum intervensi perilaku tidak didasari oleh pengetahuan
hampir sebagian besar responden maka perilaku tersebut tidak akan
berpengetahuan kurang 8 siswa (67%) dan berlangsung lama. Menurut Stuart (1968)
sebagian kecil berpengetahuan cukup 4 dalam definisi yang dikemukakan oleh staf
siswa (33%). Sesudah intervensi dapat jurusan PK – IP FKMUI (1994) mengatakan
dijelaskan bahwa dari 12 responden bahwa pendidikan kesehatan adalah
setengah responden berpengetahuan cukup 6 komponen program kesehatan dan
siswa (50%) dan sebagian kecil responden kedokteran yang terdiri atas upaya terencana
berpengetahuan kurang 2 siswa (17%). untuk mengubah perilaku individu, keluarga
Dapat dijelaskan hasil analisis Uji Wilcoxon dan masyarakat yang merupakan perubahan
Signed Rank Test bahwa ada pengaruh antara berfikir, bersikap dan berbuat dengan tujuan
pendidikan kesehatan tentang bahaya rokok membantu pengobatan, rehabilitasi,
terhadap pengetahuan dan sikap berhenti pencegahan penyakit dan promosi hidup
merokok dimana Sig. (2-tailed) = 0.001 (ρ= sehat.
0.000) dengan α ˂0,05 dan korelasi Z = Pendidikan kesehatan bisa merubah
4,302 artinya ada pengaruh kuat pendidikan seseorang melalui beberapa proses
seks terhadap pengetahuan tentang diantaranya proses belajar : motivasi,
pencegahan perilaku penyimpangan seksual kesiapan, perlibatan aktif, umpan balik,
pada remaja. pengulangan dan waktu. Kemudian melalui
proses perubahan perilaku : awarenees,
Tabel 4.2 Sikap Berhenti Merokok interest, evaluation, trial, adaption
Sebelum Dan Sesudah Diberikan (Notoatmodjo 2003). Kemudian dengan
Pendidikan Kesehatan Tentang adanya pendidikan kesehatan tentang bahaya
Bahaya Rokok. rokok terhadap pengetahuan maka
Sikap responden jadi tahu dan memahami tentang
Kategori Sebelum Sesudah bahaya rokok jika dikonsumsi dalam jangka

57
panjang, sehingga hasil dari penelitian ini 1. Bagi MTs AL Fattah Banyuurip dengan
terjadi peningkatan pengtahuan sebelum dan adanya penelitian ini dapat dijadikan
sesudah diberikan pendidikan kesehatan acuan untuk membuat program –
tentang bahaya rokok. program atau kegiatan yang berbasis
Pendidikan kesehatan yang diterima pada kesehatan untuk menekan angka
oleh siswa yang merokok dapat mengubah perokok pada remaja.
sikap dalam bertindak atau berperilaku 2. Diharapkan dapat menambah
terutama dalam berhenti merokok melalui pengetahuan pada responden terutama
stimulus atau objek kesehatan, kemudian tentang bahaya rokok terhadap
mengadakan penilaian atau pendapat kesehatan jika digunakan dalam jangka
terhadap apa yang diketahui (dinilai baik) waktu yang lama.
melalui proses : awarenees, interest, 3. Untuk peneliti selanjutnya, penelitian ini
evaluation, trial, adaption (Notoatmodjo masi diperlukan lebih lanjut tentang
2003). metode – metode penyampaian
Pada umumnya individu cenderung pendidikan kesehatan yang lain agar
untuk memiliki sikap yang konformis atau proses penyampaian informasi dapat
searah dengan sikap orang yang dianggap diterima dengan baik oleh responden.
penting. Perawat merupakan seseorang yang
dianggap memahami masalah klien.
Informasi yang diberikan perawat atau
peneliti akan mempengaruhi penghayatan
dan membentuk tanggapan , dimana
tanggapan merupakan salah satu dasar
terbentuknya sikap. Informasi yang
diberikan peneliti melalui pendidikan
kesehatan, poster dan leaflet dapat
menyampaikan pesan yang berisi sugesti
DAFTAR PUSTAKA
yang dapat mengarahkan opini seseorang.
Adanya informasi baru, akan memberikan
Aula, Lisa Ellizabet, (2010). Stop Merokok.
landasan berfikir kognitif baru bagi
Yogyakarta : Gara Ilmu.
terbentuknya sikap.
Sikap mengalami perubahan setelah
pendidikan kesehatan diberikan diduga Nasution, Indri Kemala. (2007). Perilaku
dikarenakan faktor informasi yang diterima Merokok Pada Remaja. Medan:
oleh responden, pada waktu pemberian Fakultas Kedokteran Universitas
materi juga kebanyakan responden Sumatra Utara.
mendengarkan dan menyimak materi yang
diberikan sehingga dapat berpengaruh Susilo, Suko (2009). Psikologi Sosial.
terhadap sikap. Namun, masih didapatkan 2 Surabaya: Jenggala Pustaka
responden yang tidak mengalami Utama.
peningkatan diduga dikarenakan frekuensi
merokok responden yang sangat lama Notoatmodjo,s. (2003). Pendidikan
sehingga untuk merubah sikap masih dan Perilaku Kesehatan.
diperlukan waktu yang sangat lama. Jakarta: Rineka Cipta

V. KESIMPULAN DAN SARAN Notoatmodjo,s. (2007). Pendidikan


dan Perilaku Kesehatan.
a. Kesimpulan Jakarta: Rineka Cipta
Pendidikan kesehatan tentang bahaya
rokok berpengaruh terhadap Komasari, D & Helmi, AF. (2000). Faktor –
pengetahuan dan sikap berhenti faktor Penyebab Perilaku Merokok
merokok. pada Remaja. Jurnal Psikologi
b. Saran
Universitas Gadjah Mada, 2.

58
Yogyakarta : Universitas
Gadjah Mada Press

59
EFEKTIFITAS HANDRUB LOKAL DAN HANDRUB PABRIK
TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI DAN JAMUR
DI RUANG ICU RUMAH SAKIT SEMEN GRESIK
Suwardi

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Gresik

ABSTRAK

Organisme patogen pada tangan petugas selama aktivitas klinik bisa tersebar ke
pasien lain. Cuci tangan adalah tindakan terpenting mengurangi penularan tersebut.
Penelitian ini menjelaskan efektifitas Handrub Lokal dan Handrub Pabrik Terhadap
Pertumbuhan Bakteri dan Jamur.

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, meliputi 12


sampel dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan melalui observasi dan dianalisa
menggunakan SPSS Version 16 for Windows dengan Test Chi Square Analisis.

Pada cuci tangan dengan handrub pabrik 83% hasil negatif Bakteri/Jamur dan
17% positif Bakter/Jamur. Pada handrub produk lokal 83% hasil negative dan 17%
positif. Tes analisis Chi Square hasil penelitian Nilai p = 1.000 dan df = 1 dengan skala
nominal, berarti tidak ada perbedaan antara efektifitas handrub produk lokal dengan
handrub produk pabrik terhadap pertumbuhan bakteri dan jamur.

Pada praktek cuci tangan, handrub produk lokal bisa menjadi alternatif yang baik
sebagai upaya menekan pertumbuhan bakteri dan jamur.

Kata Kunci : Handrub produk lokal, Handrub produk pabrik, Cuci tangan

PENDAHULUAN tersebar ke pasien lain. Berdasarkan pola


dan peta kuman yang ada di Rumah Sakit
1. Latar Belakang Semen Gresik tahun 2012 Kuman gram
Dari sudut pandang pencegahan dan negatif adalah kuman yang paling banyak
pengendalian infeksi, praktek membersihkan ditemukan dengan persentase 56,5% atau
tangan adalah untuk mencegah infeksi yang 130 isolat. Kuman gram positif sebanyak
ditularkan melalui tangan, dan untuk 43,5% atau 100 isolat.Kuman gram negatif
menghilangkan semua kotoran dan debris yang paling banyak ditemukan adalah
serta menghambat atau membunuh Escherichia sp. dengan persentase 22,2%
mikroorganisme pada kulit. dari 130 isolat gram negatif. Kuman gram
positif masih didominasi oleh bakteri
Mencuci tangan telah dianggap golongan stafilokokkus koagulase negatif,
sebagai salah satu tindakan terpenting untuk dengan jenis kuman yang paling banyak
mengurangi penularan mikroorganisme dan ditemukan adalah Staphylococcus
mencegah infeksi kepada petugas kesehatan epidermidis sebanyak 28 isolat atau 12,2%.
yang melayani mereka dan staf pendukung Menjaga kebersihan tangan dengan baik
(seperti staf rumah tangga, staf pembuang dapat mencegah penularan mikroorganisme
sampah, staf laboratorium) semua dan menurunkan frekuensi infeksi
dihadapkan pada risiko infeksi. Organisme nosokomial (Boyce 1999; Larson 1995).
patogen dari pasien yang terinfeksi atau dari Kegagalan melakukan kebersihan tangan
lingkungan yang terkontaminasi tangan yang baik dan benar dianggap sebagai
petugas selama aktivitas klinik kemudian

60
penyebab utama infeksi nosokomial (HAIs) Namun sampai saat ini efektifitas handrub
dan penyebaran mikroorganisme multi produk lokal terhadap pertumbuhan bakteri
resisten di fasilitas pelayanan kesehatan dan dan jamur belum perna di jelaskan.
telah diakui sebagai kontributor yang
penting terhadap timbulnya wabah (Boyce Di RS Semen Gresik, SOP (Standar
dan Pittet, 2002). Penggunaan handrub Operasional Prosedur) tertuang dalam Surat
untuk tangan yang bersih lebih efektif Keputusan Direksi RSSG No Dokumen
membunuh flora residen dan flora transien QAP/2005/01 tentang cara cuci tangan
dari pada mencuci tangan dengan sabun dengan antiseptik berbasis alkohol tanpa air.
antiseptik atau dengan sabun biasa dan air, Pada tahun 2013 kebutuhan handrub di RS
antiseptik ini cepat dan mudah digunakan Semen Gresik total 563 liter, yang di
serta menghasilkan penurunan jumlah flora pergunakan di IRNA : 447 liter atau sekitar
tangan yang lebih besar (Girau et al.2002). 79%, IRJ : 28 liter atau 4%, IGD : 34 liter
Hanrub dapat menggantikan cuci tangan, atau 6%, IBS : 9 liter atau 1% sedangkan di
proses cuci tangan dengan sabun dan air bagian unit penunjang 44 liter atau
sebagai prosedur utama untuk meningkatkan 7%.Standar rumah sakit mewajibkan para
kepatuhan (Larson et al.2000; Pittet et al petugas untuk melakukan cuci tangan sesuai
2000). Larutan antiseptik atau disebut juga dengan prosedur yang berlaku, tetapi rumah
antimikroba topikal, dipakai pada kulit atau sakit juga harus konsisten untuk memenuhi
jaringan hidup lainnya untuk menghambat kebutuhan sarana dan prasarana yang
aktivitas atau membunuh mikroorganisme dibutuhkan. Rumah Sakit Semen Gresik
pada kulit (PERDALIN, 2009). Antiseptik selaku pengelola wajib menyediakan sarana
atau bahan antimikroba adalah zat kimia cuci tangan (handrub) untuk mendukung
yang digunakan pada permukaan kulit atau pelaksanaan kerja perawat sehingga
jaringan hidup lainnya untuk menghambat mengurangi risiko infeksi nosokomial.
atau membunuh mikroorganisme baik yang
Upaya yang dapat dilakukan untuk
bersifat sementara maupun tetap (JHPIEGO,
meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit
2004). Larutan penggosok antiseptik
Semen Gresik salah satunya adalah dengan
berbasis alkohol tanpa air atau pengosok
membuat handrub sendiri sebagai produk
antiseptik bereaksi cepat yang tidak harus
lokal, dengan harapan secara mutu
menggunakan air dapat menghilangkan flora
pelayanan tetap terjaga untuk mengurangi
sementara atau mengurangi mikroorganisme
risiko infeksi dan juga dari segi biaya dapat
tetap serta melindungi kulit sebagaian besar
ditekan seminimal mungkin. Berdasarkan
mengandung alkohol 60-70%, emolien dan
permasalahan di atas, penelitian ini
sering ditambahkan antiseptik lain misalnya
bertujuan untuk mengetahui apakah
klorheksidin glukonat 2-4% yang
penggunaan antiseptik tangan (handrub)
mempunyai aksi sisa/residual (Larson dkk
produk lokal sama efektifnya dibandingkan
2001). Kedua tangan harus dicuci dengan
dengan (handrub) produk pabrik terhadap
dengan sabun dan air bersih (atau
pertumbuhan bakteri dan jamur pada
menggunakan penggosok antiseptik)
perawat Intensive Care Unit di Rumah Sakit
sesudah melepas sarung tangan karena
Semen Gresik.
kemungkinan sarung tangan berlubang atau
robek, sehingga bakteri dapat dengan mudah 1.2. Rumusan masalah
berkembang biak di lingkungan yang hangat Berdasarkan latar belakang di atas
dan basah di dalam sarung tangan maka peneliti menetapkan rumusan masalah
(Korneiwicz dkk 1990). Larutan berbasis sebagai berikut : “Apakah ada perbedaan
alkohol untuk penggosok tangan yang Efektifitas handrub lokal dan handrub
bersifat non-iritasi dapat dibuat dengan pabrik terhadap pertumbuhan bakteri dan
menambahkan baik gliserin, propilen glikol, jamur ? “
atau sorbitol dengan alkohol (2ml pada
100ml dari 60-90% larutan etil atau isopropil B. TINJAUAN PUSTAKA
alkohol) (Larson 1990; Pierce 1990).

61
2.1 Cuci tangan Sebagian besar penyebaran kuman
patogen adalah melalui kontak tangan.
Menurut Learson (1995) Kesehatan Menjaga kebersihan tangan berperan dalam
dan kebersihan tangan secara bermakna menurunkan insiden HAIs. Cuci tangan di
mengurangi jumlah mikroorganisme promosikan satu-satnya cara yang paling
penyebab penyakit pada kedua tangan dan efektif untuk mencegah infeksi, tetapi
lengan serta meminimalisasi kontaminasi mempertahankan kebiasaan cuci tangan
silang (misalnya dari petugas kesehatan ke masih menjadi masalah serta ketersediaan
pasien), pilihan sabun biasa atau antiseptik sarana cuci tangan yang memadai.
atau penggunaan penggosok tangan berbasis Pentingnya cuci tangan di perkenalkan
alkohol tergantung pada besarnya risiko pertama kali oleh dr. Ignaz Semmelweis
kontak dengan pasien. pada pertengan tahun 1800-an,
mendemonstrasikan bagaimana cuci tangan
Menurut E Girau dkk (2002)
secara teratur dapat menurunkan penyebaran
membersihkan tangan dengan menggunakan
penyakit. Baru pada tahun 1980-an
larutan yang menggandung alkohol lebih
diperkenalkan pada konsep menjaga
banyak menurunkan kontaminasi melalui
kebersihan tangan terhadap petugas
tangan pada petugas kesehatan di
kesehatan dengan dikeluarkannya guideline
bandingkan dengan cara mencuci tangan
pertama. Pada tahun 1961 telah dikeluarkan
menggunakan sabun. Larutan antiseptik
film demonstrasi tentang cuci tangan
tersebut yang digunakan tersebut
dengana menggunakan air dan sabun selama
menggandung 45% 2-propanolol, 30% 1-
1-2 menit pada petugas kesehatan sebelum
propanolol, 0,2% mecetronium etil sulfat,
dan sesudah kontak dengan pasien.
dengan isi 3-5ml, bermerek sterillium
buatan pabrik Bode Chemie–Jerman. Tujuan mencuci tangan pada petugas
kesehatan adalah untuk membersihkan
Sedangkan menurut JJ Parienti dkk
kotoran yeng terlihat pada tangan, mencegah
(2002), membersihkan tangan dengan
membawah kuman dari rumah ke tempat
menggunakan larutan menggandung alkohol
kerja, mencegah membawah kuman dari
sama efektifnya untuk menurunkan
tempat kerja ke rumah, mencegah terjadinya
kontaminasi melalui tangan pada staf
infeksi pada pasien yang didapat di rumah
operasi di bandingkan cara mencuci tangan
sakit.
dengan menggunakan sabun, larutan
diberikan di tangan hingga siku sebanyak Saat tangan terlihat kotor,
5ml dan didiamkan selama 2 menit 30 detik terkontaminasi, atau berlumuran tanah,
tanpa dibilas ataupun dikeringkan. maka dapat dicuci dengan menggunakan air
dan sabun antimikroba ataupun non
Menurut EL Larson (2005), tidak
antimikroba. Sedangkan bila tangan tidak
ditemukan perbedaan signifikan terhadap
terlihat secara jelas seperti diatas, maka
timbulnya infeksi pada neonatus pada
tangan dapat cukcup dibersihkan dengan
pemakaian larutan antiseptik pada petugas
larutan mengandung alkohol.
NICU ataupun yang mencuci tangan dengan
sabun antiseptik, pada pembersihan dengan Indikasi waktu untuk mencuci tangan
larutan antiseptik dibandingkan terhadap yakni sebelum dan sesudah melakukan
mencuci tangan dengan sabun antiseptik tindakan, setelah kontak dengan cairan
sebesar 0,98 (95% CI,0,77-1,25) untuk tubuh, setelah memegang alat yang
semua jenis infeksi pada neunatus. terkontaminsi (misal jarum suntik, linen)
sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
2.2 Cara mencuci tangan yang efektif
di ruang isolasi, keluar dari toilet, sebelum
menggunakan sabun antiseptik
menyajikan makanan dan minum, pada saat
maupun dengan menggunkan
memulai dan mengakhiri kerja, dan sesudah
larutan mengandung alkohol.
kontak dengan lingkungan pasien di sekitar
pasien. Hal yang perlu diperhatikan dalam

62
mencuci tangan sebagaimana dianjurkan jamur pada tangan perawat setelah cuci
oleh WHO : tangan.

Hal-hal yang harus diperhatikan Pengumpulan data pada penelitian ini


dalam menjaga kebersihan tangan antara didapatkan melalui observasi pada
lain jari tangan, penelitian membuktikan pengambilan sample pada tangan responden
bahwa daerah di bawah kuku (ruang yang diteliti setelah melakukan cuci tangan
subungual) mengandung jumlah mikroba dengan menggunakan handrub produk lokal
tertinggi (McGinlnley, Larson dan Leydon dan handrub produk pabrik, selanjutnya
1988). Beberapa penelitian baru-baru ini peneliti melakukan observasi yang dilakukan
telah memperlihatkan kuku yang panjang di laboratorium selama 48 jam. Data yang
dapat berperan sebagai reservoir untuk sudah berbentuk nominal diolah dan
bakteri gram negatif (P.aerugenosa), jamur dianalisis dengan menggunakan uji Chi-
dan patogen lain (Hedderwick et al. 2000). Square yang dengan derajat kemaknaan p <
Kuku panjang, baik yang alami ataupun  (0,05).
yang buatan lebih mudah melubangi sarung
tangan 9Olsen et al.1993). Oleh karena itu D. HASIL DAN PEMBAHASAN
kuku harus dijaga tetap pendek, tidak lebih
dari 3mm melebihi ujung jari. Kuku buatan
(pembungkus kuku, ujung kuku, pemanjang 5.1.1 Pertumbuhan Bakteri dan Jamur
akrilik) yang dipakai oleh petugas kesehatan pada petugas yang melakukan cuci
dapat berperan dalam infeksi nosokomial tangan dengan handrub produk
(Hedderwick et al. 2000). Selain itu telah lokal.
terbukti bahwa kuku buatan dapat berperan
Dari diagram pie 5.1 menunjukkan
sebagai reservoir untuk bakteri gram
bahwa hampir seluruhnya perawat yang
negatif, pemakaiannya oleh petugas
mencuci tangan menggunakan handrub
kesehatan harus di larang. Cat kuku,
produk lokal (6 perawat Ruang ICU)
penggunaan cat kuku saat bertugas tidak
didapatkan sebanyak 5 orang perawat (83%)
diperkenankan.Perhiasan, penggunaan
setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium
perhiasan saat bertugas tidak diperkenankan.
dinyatakan Negatif Kuman, dan sebagian
kecil (1 orang perawat Ruang ICU)
C. METODE PENELITIAN
didapatkan positif tumbuh jamur (17%).

Desain penelitian yang digunakan


dalam penelitian ini adalah Quasy
Eksperimen yang dilakukan di Ruang ICU
Rumah Sakit Semen Gresik mulai tanggal
mulai 1 – 31 Oktober 2014. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua perawat Ruang
ICU RS Semen Gresik sebanyak 12 orang.
5.1.2 Pertumbuhan Bakteri dan Jamur
Pada penelitian ini menggunakan pada petugas yang melakukan cuci
teknik Total sampling yaitu teknik tangan dengan handrub produk pabrik.
penetapan sampel dimana semua target
populasi dimasukkan sebagai sample yaitu
sebanyak 12 orang. Dalam penelitian ini
variabel bebasnya adalah cuci tangan dengan
menggunakan handrub produk lokal dan
cuci tangan dengan menggunakan handrub
produk pabrik, sedangkan variabel
dependennya pertumbuhan bakteri dan

63
Dari diagram pie 5.2 menunjukkan Depkes RI, (2007). Pedoman Manajerial
bahwa hampir seluruhnya perawat yang Pencegahan Infeksi di Rumah Sakit
mencuci tangan menggunakan handrub dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
produk pabrik (6 perawat Ruang ICU) Lainnya, Jakarta Depkes.
didapatkan sebanyak 5 orang perawat (83%)
setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium Depkes RI, (2007). Pedoman Pencegahan
dinyatakan Negatif Kuman, dan sebagian dan Pengendalian Infeksi di Rumah
kecil (1 orang perawat Ruang ICU) Sakit dan Fasilitas Pelayanan
didapatkan positif tumbuh bakteri (17%). Kesehatan Lainnya. Edisi kedua.
Jakarta, Depkes.

Depkes RI, (2004). Pedoman Pencegahan


E. KESIMPULAN DAN SARAN dan Pengendalian Infeksi di ICU.
Jakarta,Depkes.
6.1. Kesimpulan
1 Hampir seluruh perawat yang mencuci Depkes RI, (2005).Pedoman Pelaksanaan
tangan dengan menggunakan
handrub produk lokal tidak di Kwaspadaan Universal di Pelayanan
dapatkan pertumbuhan bakteri dan Kesehatan, Edisi II ,Jakarta
jamur.
2 Hampir seluruh perawat yang mencuci Direktorat Bina Pelayanan Medik
tangan dengan menggunakan
handrub produk pabrik tidak di Spesialistik Kementrian Kesehatan
dapatkan pertumbuhan bakteri dan RI,( 2010). Pedoman Pencegahan
jamur. dan Pengendalian Infeksi di RS dan
3 Perawat yang melakukan cuci tangan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
dengan menggunakan handrub
produk lokal dan handrub produk Lainnya, Kesiapan Menghadapi
pabrik tidak didapatkan pertumbuhan Emerging Infectious Disease.
bakteri dan jamur. Jakarta.Depkes
6.2. Saran Dahesihdewi A. dkk, (2010). Perbandingan
Efektivitas Berbagai Antiseptik pada
1 Diperlukan penelitian untuk
mengetahui pertumbuhan jenis Implementasi Program Kebersihan
bakteri/jamur secara mikroskopis. Tangan Menuju Keamanan
2 Sebagai acuan dalam penentuan Pelayanan. Di RSUP DR Sardjito.
standar operasional efisiensi biaya Yogyakarta tidak di publikasikan
dalam pemakaian handrub produk
lokal atau handrub produk pabrik yang Fajar Ardi Desiyanto, Sitti Nur Djannah
dipakai dalam prosedur cuci tangan (2013). Efektifitas Mencuci Tangan
terhadap pertumbuhan bakteri dan Menggunakan Cairan Pembersih
jamur di Rumah Sakit Semen Gresik
Tangan Antiseptik (Hand Sanitizer)
3 Setiap perawat wajib cuci tangan
sesuai dengan SOP yang telah di Terhadap Jumlah Angkah Kuman.
tetapkan Rumah Sakit Semen Gresik. KESMAS VOL.7

Isadiartuti, D. dan S. Retno, (2005). Uji


efektifitas sediaan gel antiseptik
tangan yang mengandung etanol dan
triklosan. Majalah Farmasi
DAFTAR PUSTAKA Airlangga.5 (3): 8
Alimul A. Aziz, (2003). Riset Keperawatan
dan Teknik Penulisan Ilmiah, Jakarta : IGGA Putri Sri Rejeki (2013). Mikrobiologi
EGC Makalah worshop dan PPIRS di
Departemen / Instalasi Patologi
Depkes RI,(2001). Pedoman Pengendalian
Klinik Surabaya. Tidak di
Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit,
publikasikan 14-16 November.
Jakarta Depkes

64
Komite Pengendalian Infeksi (2009). Panggung Boneka
Pedoman Diagnostik dan Upaya dalam Pendidikan
Pencegahan Infeksi Nosokomial, Personal Hygiene Cuci
Rumah Sakit Umum Dr Soetomo, Tangan Menggunakan
Sabun di Air Mengalir.
Surabaya 1(1), 1-13,
RS Semen Gresik (2005). Standar Praktek
Linda Tietjen, Debora, et al (2004).
Keperawatan. Bidang Keperawatan
Pedoman Pencegahan Infeksi untuk
RS Semen Gresik. Tidak
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
dipublikasikan.
dengan Sumber Daya Terbatas, Edisi
Kedua, Jakarta 2004 2Sari, Wening (2009).
Efektivitas Larutan
Nursalam. (2003). Konsep & Penerapan Antiseptik Klorheksidin
Metodologi Penelitian Ilmu Glukonat 0,5% yang
Keperawatan. Surabaya : Salemba Tergenang untuk Cuci
Medika Tangan. Journal -
ilmiah nasional Cermin
PPI, RSSG (2013). SK DIREKSI Dunia Kedokteran vol.
No.189/Kpts/Ka.RSSG/2013 36 no. 5 page 324-327
Supriyantoro, Chairul Radjab Nasution, et al
Panduan Kebersihan Tangan. Tidak
(2012), Pedoman Pencegahan dan
dipublikasikan
Pengendalian Infeksi Tuberkolosis di
PPI, RSSG (2013). SK DIREKSI Fasilitas Pelayanan Kesehatan,
No.196/Kpts/Ka.RSSG/2013 Jakrata
Panduan Manajemen Risiko. Tidak
Saifudin, Abdul Bari, dkk (2004). Panduan
dipublikasikan
Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas
PPI, RSSG (2013). SK DIREKSI Pelayanan Kesehatan dengan
No.076/Kpts/Ka.RSSG/2013 Sumber Daya Terbatas, Yayasan Bina
Panduan Alat Pelindung Diri. Tidak Pustaka Sarwono Prawirohardjo,
dipublikasikan Jakarta

PPI, RSSG (2013). SK DIREKSI Saryono, (2008). Metodologi Penelitian


No.168/Kpts/Ka.RSSG/2013 Kesehatan, Edisi 1. Jogjakarta: Mitra
Panduan Perawatan Pasien Penyakit Cendikia Press
Menular. Tidak dipublikasikan

RS Semen Gresik (2013). Standar Prosedur


Operasional Cara Cuci Tangan
dengan Antiseptik berbasis alkohol
tanpa air. Bidang Keperawatan RS
Semen Gresik. Tidak dipublikasikan.

1Rachmayanti, (2009).
Penggunaan Media

65
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN OBESITAS PADA REMAJA

Melinda Fihmaturizka
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Gresik

ABSTRACT

Obesity was a condition where a person has a weight heavier than their ideal weight due to the
accumulation of fat in body, this happens due to excessive eating and lack in the activity. The purpose of
this research is to determine the relationship of diet and physical activity with obesity in adolescents. The
methode used design Cross-sectional research, population in this research 22 obese adolescents with a
total sampling. Samples taked as many as 22 respondents. Independent variable was diet and physical
activity and the dependent variable was obesity. The data of this research was taken by used
questionnaires and observation. From the statistical test of Spearman's rho correlation was obtained diet ρ
= 0.000 with a correlation of r = 0.782 means that there was a strong relationship between diet and obesity
in adolescents. physical activity obtained correlation ρ = 0.000 and r = 0.752 means that there was a strong
relationship between physical activity and obesity in adolescents. Based on these results in order to
improve young people's behavior regarding appropriate diet and increase physical activity needs, so as not
obese adolescents and teens can be protected from various kinds of diseases caused by obesity.

Keywords: diet, physical activity, obesity and adolescents.

ABSTRAK

Obesitas adalah keadaan dimana seorang memiliki berat badan yang lebih berat dibandingkan berat
badan idealnya yang disebabkan terjadinya penumpukan lemak ditubuhnya, hal ini terjadi karena pola
makan yang berlebihan dan kurangnya dalam beraktifitas. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
hubungan pola makan dan aktifitas fisik dengan obesitas pada remaja. Desain penelitian ini menggunakan
Cross sectional, populasi dalam penelitian ini 22 remaja yang mengalami obesitas dengan total sampling.
Sampel yang diambil sebanyak 22 responden. Variabel independennya adalah pola makan dan aktifitas
fisik dan variabel dependennya adalah obesitas. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan
kuesioner dan observasi. Dari hasil uji statistik korelasi spearmans rho didapatkan hasil pola makan ρ
=0,000 dengan korelasi r = 0,782 artinya ada hubungan kuat antara pola makan dengan obesitas pada
remaja. aktifitas fisik didapatkan ρ = 0,000 dan korelasi r = 0,752 artinya ada hubungan kuat antara
aktifitas fisik dengan obesitas pada remaja. Berdasarkan hasil penelitian tersebut agar para remaja
meningkatkan perilaku mengenai pola makan yang sesuai kebutuhan dan meningkatkan aktifitas fisik,
sehingga remaja tidak mengalami obesitas dan remaja dapat terhindar dari berbagai macam penyakit yang
di sebabkan oleh obesitas.

Kata kunci: pola makan, aktifitas fisik, obesitas dan remaja.

I. PENDAHULUAN

66
A. Latar Belakang fisik dengan obesitas pada remaja di desa
cerme lorrw 08.
Masa remaja merupakan masa transisi
dari masa kanak – kanak ke masa dewasa. B. Manfaat Penelitian
Pada masa ini terjadi macam perubahan dan
perkembangan yang cepat baik secara fisik C. Manfaat Teoritis
maupun psikososial. Perubahan fisik akan
menyebabkan terjadinya pertumbuhan, yang Sebagai bahan tambahan kajian dan
akan mempengaruhi status kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang
gizinya, ketidakseimbangan antara asupan kesehatan masyarakat terutama tentang hal-hal
kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan yang berhubungan dengan kejadian obesitas.
masalah gizi baik berupa masalah gizi lebih
maupun gizi kurang. Masalah – masalah gizi D. Manfaat Praktis
dan kesehatan yang dihadapi remaja tersebut
saling berkaitan satu sama lain dan diperlukan Hasil penelitian ini dapat menambah
penanganan yang terpadu dan menyeluruh. informasi khususnya mengenai Obesitas,
Masalah gizi yang biasa dialami pada fase tentang pentingnya pengetahuan tentang
remaja adalah obesitas (Depkes Jakarta1, hubungan pola makan dan aktivitas fisik pada
2010). Sebagian remaja baik laki-laki maupun remaja, sehingga dapat mencegah terjadinya
perempuan mengalami Berat Badan lebih atau obesitas. Mengetahui adanya faktor penyebab
Obesitas. Beberapa diantaranya yang dapat terjadinya obesitas pada remaja, serta untuk
menyebabkan obesitas yaitu pola makan dan menambah ilmu pengetahuan dan wawasan.
aktivitas fisik. Seperti apa kualitas dan Dapat memberikan informasi ilmiah untuk
kuantitas makanan serta bagaimana seseorang mendukung program kesehatan dan gizi
beraktivitas. Jika genetik dan psikososial tidak terutrama di perkotaan. Hasil penelitian ini
dapat diubah, pola makan dan aktivitas dapat diharapkan dapat memberikan masukan dan
diubah jika ada kemauan dari seseorang untuk memberikan informasi kepada masyarakat,
memperbaiki kualitas kesehatannya (Hudha, mengenai faktor–faktor penyebab yang
2006). Studi awal di dapatkan ada sekitar 75 mempengaruhi terjadinya obesitas. Dapat
remaja, dimana 22 remaja mengalami obesitas menghindari penyebab terjadinya obesitas
yang disebabkan karena pola makan yang pada remaja.
salah dan kurangnya melakukan aktivitas fisik.
Namun hubungan pola makan dan aktifitas III. TINJAUAN PUSTAKA
fisik dengan kejadian Obesitas pada remaja
masih belum dapat dijelaskan. Pola makan merupakan wujud perilaku
Data selama 2010, di Indonesia ternyata manusia pada makanan. Perilaku merupakan
prevalensi obesitas pada anak usia > 17 tahun totalitas penghayatan dan aktivitas, yang
tertinggi berada di jakarta (24,8%), Semarang merupakan hasil akhir jalinan yang saling
(24%), Solo (5,3 %), Yogyakarta (11,4%), mempengaruhi antara berbagai macam gejala
surabaya (17,75%) (Ashari, 2013). seperti perhatian, pengamatan, pikiran,
ingatan, dan fantasi (Suharsini. 2006). Adapun
beberapa faktor yang mempengaruhi pola
II. Rumusan Masalah makan antara lain : frekuensi makan,
kebiasaan makan dan jenis makanan
Adakah Hubungan Pola Makan dan (Damayanti, 2002). Aktivitas fisik adalah
Aktivitas Fisik dengan kejadian Obesitas pada gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot - otot
Remaja di desa Cerme Lor RW 08? rangka yang dihasilkan sebagai suatu
pengeluaran tenaga (dinyatakan sebagai kilo
kalori). Meliputi pekerjaan, waktu senggang,
dan aktivitas sehari - hari. Aktivitas tersebut
memerlukan usaha ringan, sedang, dan berat
dapat menyebabkan perbaikan bila dilakukan
A. Tujuan Penelitian secara teratur (Erryga & Puji .2010). Faktor -
faktor yang mempengaruhi aktivitas fisik:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umur, jenis kelamin dan penyakit/kelainan
adanya hubungan pola makan dan aktivitas

67
tubuh (O'dea. Jenny. 2005). Obesitas adalah Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik. Jumlah
keadaan yang menunjukkan adanya kelebihan populasi sebesar 22 remaja, menggunakan non
lemak tubuh yang umumnya ditimbun dalam probability tipe total sampling, dimana seluruh
jaringan subkutan (bawah kulit), sekitar organ remaja yang mengalami obesitas di gunakan
tubuh dari kadang terjadi perluasan ke dalam sebagai responden. Variabel independen dalam
jaringan organnya (Waspadji, 2003). Masa penelitian ini adalah pola makan dan aktivitas
remaja atau adolesensi adalah suatu fase fisik, sedangkan variable dependennya adalah
perkembangan yang dinamis dalam kehidupan kejadian obesitas. Instrumen yang digunakan
seorang individu. Masa ini merupakan periode dalam pengumpulan data pada penelitian ini
transisi dari masa anak ke masa dewasa yang melalui kuisioner dan observasi. Lembar
ditandai dengan percepatan perkembangan kuisioner pada penelitian ini digunakan untuk
fisik, mental, emosional dan social dan mengetahui pola makan sedangkan lembar
berlangsung dalam decade kedua masa observasi pada penelitian ini digunakan untuk
kehidupan ( Moersintowati, 2010 ). mengetahui aktivitas fisik dan kejadian
Makanan tinggi lemak biasanya tinggi obesitas. Data-data yang sudah berbentuk
kalori, dan bila per harinya mengkonsumsi ordinal dan ordinal, dianalisis dengan
secara terus menerus hingga berlebihan, maka menggunakan uji statistik Spearman Rank
akan menyebabkan penimbunan lemak di dengan taraf signifikan ρ≤ 0,05 dengan
dalam tubuh sehingga berakibat mengalami program SPSS 17 for Window. Maka Ho
obesitas. Adapun beberapa faktor yang dapat ditolak dan H1 di terima.
menyebabkan obesitas, diantaranya Faktor
Pola Makan dan Aktivitas Fisik. Pola makan V. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang berlebih menjadi faktor terjadinya
obesitas. Obesitas terjadi jika seseorang Tabel 1: Hubungan Pola Makan Dengan
mengonsumsi kalori melebihi jumlah kalori Kejadian Obesitas Pada Remaja.
yang dibakar. Pada hakikatnya, tubuh
memerlukan asupan kalori untuk Kejadian Obesitas
Pola Freku
kelangsungan hidup dan aktifitas fisik. Orang No
Makan
Ringan Sedang Berat
ensi
%
dengan obesitas akan lebih responsif terhadap ∑ % ∑ % N %
1 Berlebih 0 0 2 9,1 12 54,5 14 63,6
rangsangan lapar eksternal ( rasa, bau 2 Sedang 0 0 6 27,3 0 0 6 27,3
makanan, jam makan, dan lainnya ) 3 Kurang 2 9,1 0 0 0 0 2 9,1
dibandingkan dengan orang yang memiliki Jumlah 2 9,1 8 36,4 12 54,5 22 100
berat badan normal. Orang dengan obesitas Spearman Rho ρ = 0,000 r = 0,782
akan makan lebih banyak pada saat yang
mencengkam atau kondisi penuh stres. Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 22
Sedangkan Aktivitas fisik merupakan salah responden didapatkan bahwa sebagian besar
satu faktor yang dapat meningkatkan yaitu 54,5% (12 responden) memiliki pola
kebutuhan energi, sehingga apabila aktivitas makan baik dengan kejadian obesitas berat dan
fisik rendah maka kemungkinan terjadinya sebagian kecil responden memiliki pola makan
obesitas akan meningkat (Soegih, 2009). kurang dengan kejadian obesitas ringan yaitu
9,1% (2 responden).
Dengan menggunakan uji statistik non
parametrik, korelasi spearmans rho tingkat
kemaknaan α ≤ 0,05 didapatkan hasil ρ =0,000
artinya ada hubungan antara pola makan
dengan kejadian obesitas pada remaja.
IV. METODE DAN ANALISA Sedangkan nilai korelasi r = 0,782 artinya
derajat hubungan yang kuat antara pola makan
Penelitian ini menggunakan desain dengan kejadian obesitas pada remaja.
analitik dengan pendekatan cross sectional,
dilaksanakan di Desa Cerme Lor RW 08 Tabel 2 : Hubungan Aktivitas Fisik Dengan
Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik pada Kejadian Obesitas Pada Remaja.
bulan November 2014. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua remaja yang Kejadian Obesitas
Aktivitas
Ringan Sedang Berat Frekuensi %
mengalami obesitas di Desa Cerme Lor RW 08 Fisik
∑ % ∑ % ∑ %

68
1 Ringan 0 0 0 0 12 54,5 12 54,5 3. Agar para penderita obesitas lebih
2 Sedang 0 0 8 36,4 0 0 8 36,4 meningkatkan upaya penurunan berat
3 Berat 2 9,1 0 0 0 0 2 9,1
Jumlah 2 9,1 8 36,4 12 54,5 22 100
badannya yang sesuai aturan agar
Spearman Rho ρ = 0,000 r = 0,752 penderita obesitas tidak mengalami
gangguan kesehatan.
Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 22 4 Perlunya instrument pola makan yang
responden didapatkan bahwa sebagian besar melihat pada pedoman gizi seimbang
yaitu 54,5% (12 responden) memiliki aktivitas baik jumlah maupun jenis.
fisik ringan dengan kejadian obesitas berat dan 5 Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut
sebagian kecil responden memiliki aktivitas dengan sampel yang lebih besar, serta
berat dengan kejadian obesitas ringan yaitu dengan topik lainnya dan juga penelitian
9,1% (2 responden). lanjutan tentang pengaruh penyuluhan
Dengan menggunakan uji statistik non kesehatan tentang pentingnya asupan
parametrik, korelasi spearmans rho tingkat nutrisi terhadap peningkatan berat badan.
kemaknaan α ≤ 0,05 didapatkan hasil ρ =0,000
artinya ada hubungan aktivitas fisik dengan
kejadian obesitas pada remaja. Sedangkan DAFTAR PUSTAKA
nilai korelasi r = 0,752 artinya derajat
hubungan yang kuat antara aktivitas fisik Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur
dengan kejadian obesitas pada remaja. penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Asdi Mahasatya.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Asrori, Muhammad, Dkk .2009. Psikologis
A. Kesimpulan Remaja Perkembangan Peserta
1. Pola makan responden sebagian besar Didik. Jakarta : Bumi Aksara.
adalah baik
2. Aktivitas fisik responden sebagian besar Azwar, Saifuddin. MA. 2007. Sikap Manusia
adalah ringan. Dan Pengukurannya. Yogyakarta:
3. Tingkat obesitas sebagian besar Pustaka Pelajar Offset.
responden adalah obesitas berat.
4. Pola makan berhubungan dengan Azwar, Saifuddin.2010. Metode Penelitian .
obesitas pada remaja di pengaruhi faktor Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
pola makan yaitu frekuensi konsumsi
pangan, umur, dan pendidikan. Dinkes. 2009. Pola makan Di Indonesia.
5. Aktivitas fisik berhubungan dengan Tersedia di http://www.
obesitas pada remaja dipengaruhi oleh Dinkes.go.id. diakses tanggal 24
usia dan jenis kelamin. September 2014.

Erryga & Puji .2010. Keluarga Sehat .


Jakarta : Gramedia.

B. Saran Hidayat, A.Aziz Alimul.2007.Riset


Keperawatan dan Teknis
1. Agar puskesmas/tempat pelayanan Penulisan ilmiah. Jakarta:
kesehatan melaksanakan program- Salemba Medika.
program penyuluhan kesehatan terutama
yang berhubungan dengan upaya Hidayat, Aziz alimul. 2010. Metode Penelitian
penurunan berat badan. Kesehatan. Surabaya: Kelapa
2. Agar para perawat dan tenaga medis pariwara.
lainnya untuk meningkatkan penyuluhan
tentang pentingnya menjaga pola makan Mansjoer, Arif.2008.Kapita Selekta
dan aktifitas fisik agar dapat mengurangi Kedokteran . Jakarta : Media
dan atau mencegah peningkatan berat Aesculapius.
badan di wilayah kerjanya.

69
Misrawatie.2010.Gizi Remaja.Tersedia di Setiadi. 2013. Konsep Dasar Praktik
www .id. wordpress.com. diakses Penulisan Riset Keperawatan.
tanggal 24 September 2014. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Moersintowati, dkk . 2010. Buku Ajar I Sulistyowati.2009.Rahasia Sehat dan Cantik


Tumbuh Kembang Anak dan Sampai Usila. Yogyakarta :
Remaja. Jakarta : Sagung Seto. ANDI.

Notoadmojo, Soekidjo . 2010. Ilmu Perilaku Sumanto, Agus.2009. Tetap Langsing dan
Kesehatan . Jakarta : Rineka Sehat dengan Terapi Diet . Jakarta
Cipta. : Agromedia Pustaka.

Notoadmojo, Soekidjo. 2010. Metodologi Suyatno.2008.Kebiasaan Makan. Tersedia di


Penelitian Kesehatan . Jakarta : http://ebookbrowse./jurnal.com
Rineka Cipta. Diakses tanggal 18september 2014.

Nursalam.2003. Konsep dan Penerapan


Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan . Jakarta : Salemba
Medika.

O’dea. Jenny. 2005. Makanan sehat, Anak


cerdas. Jakarta: PT Bhuana Ilmu
Populer.

Proverawati, Atikah.2010. Obesitas dan


Gangguan Perilaku Makan pada
Obesitas .Yogyakarta : Nuha
Medika.

Poltekes Depkes. 2010. Kesehatan Remaja


Problem dan Solusinya.Jakarta :
Salemba Medika
Rachmad & Kunkun.2009.Obesitas
Permasalahan dan Terapi Praktis.
Jakarta : Sagung Seto.

Riduwan.2010.Skala Pengukuran Variabel –


Variabel Penelitian . Bandung :
ALFABETA.

Setiadi. 2007. Konsep Dasar Praktik


Penulisan Riset Keperawatan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

70
PENGARUH TERAPI TERTAWA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT
STRES PADA LANJUT USIA

Alfia Lestari Yani


Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Gresik

ABSTRACT
Physical and psychological setbacks in the elderly can give problems causing the elderly to become stressed.
Stress can be overcome with laughter therapy because it can provide a stimulus to the brain to suppress the
secretion of epinephrine and cortisol and encourages the release of hormones endorphine. The purpose of this
study is to determine the effect of laughter therapy to decrease stress levels.The research design used a one-
group pre-post test design, the population in this study there were 18 respondents with purposive sampling.
Samples taken as many as 17 respondents. Independent variable was laughter therapy and the dependent
variable was the level of stress elderly. The data of this study were taken by using observation and structured
interviews.From the statistical test Wilcoxon signed rank test showed sig (2-tailed) p = 0.000, mean p <0.05 then
Ho was rejected Hi acceptable means there influence laughter therapy to decrease the level of stress in the
elderly.Laughter therapy is needed in a decrease in stress levels. Laughter therapy in addition to lower stress
levels can also cause feelings of calm and comfortable for suppressing the secretion of the hormone epinephrine,
cortisol and encourages the release of endorphine.

Keywords: laughter therapy, stress levels, elderly

ABSTRAK
Kemunduran fisik dan psikologis pada lanjut usia dapat memberikan masalah sehingga menyebabkan
lanjut usia menjadi stres. Stres dapat diatasi dengan terapi tertawa karena dapat memberikan stimulus pada otak
untuk menekan sekresi epinephrin dan kortisol dan mendorong pelepasan hormon endorphine. Tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh terapi tertawa terhadap penurunan tingkat stres.Desain penelitian
ini menggunakan one-group pre-post test design, populasi dalam penelitian ini ada 18 responden dengan
purposive sampling.Sampel yang diambil sebanyak 17 responden. Variabel independennya adalah terapi tertawa
dan variabel dependennya adalah tingkat stres lanjut usia. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan
observasi dan wawancara terstruktur.Dari hasil uji statistik Wilcoxon signed Rank Test didapatkan hasil nilai sig
(2-tailed) p = 0.000, berarti p < 0.05 maka Ho ditolak Hi diterima artinya ada pengaruh terapi tertawa terhadap
penurunan tingkat stres pada lanjut usia.Pemberian terapi tertawa sangat dibutuhkan dalam penurunan tingkat
stres. Terapi tertawa selain untuk menurunkan tingkat stres juga dapat menimbulkan perasaan tenang dan
nyaman karena menekan sekresi hormon epinephrine, kortisol dan mendorong pelepasan endorphine.

Kata kunci : Terapi tertawa, tingkat stres, lanjut usia

71
I. PENDAHULUAN Di Indonesia sendiri jumlah penduduk
lansia meningkat setiap tahun nya, hal ini sesuai
dengan survey yang dilakukan oleh United States
1.1 Latar belakang Bureau of Census 1993, populasi usia lanjut di
Indonesia diproyeksikan pada tahun 1990 –
Hasil dari pembangunan kesehatan di 2023 akan naik 414 %, suatu angka tertinggi di
Indonesia adalah meningkatnya angka harapan seluruh dunia dan pada tahun 2020, Indonesia akan
hidup (life expectancy).Dilihat dari sisi ini menempati urutan keempat jumlah usia lanjut
pembangunan kesehatan di Indonesia telah paling banyak sesudah Cina, India, dan Amerika.
meningkat secara bermakna. Namun, di sisi lain Fenomena ini akan berdampak pada semakin
dengan meningkatnya angka harapan hidup ini tingginya masalah yang akan dihadapi baik secara
membawa beban bagi masyarakat, karena populasi biologis, psikologis dan sosiokultural (Harry,
penduduk lanjut usia (lansia) meningkat (Nugroho, 2012). Menurut penelitian yang dilakukan oleh
2004). Menurut UU No. 13 tahun 1998 Pasal 1 Nugraheni (2005) terapi tertawa dapat menurunkan
Ayat 2 tentang kesejahteraan lanjut usia tingkat depresi pada lanjut usia dengan rata-rata
menyatakan bahwa lanjut usia adalah seorang yang gejala depresi sebelum terapi tertawa adalah
telah mencapai usia 60 tahun keatas. Banyak orang 28.27 dengan standar deviasi 3.863 dan rata-rata
takut memasuki usia lanjut, karena asumsi mereka gejala depresi sesudah terapi tertawa 24.50
lansia itu adalah tidak berguna, lemah, tidak punya dengan standar deviasi 3.901. Berdasarkan data
semangat hidup, pelupa, tidak diperhatikan oleh dari Panti Wreda Lamongan jumlah lanjut usia per
keluarga atau masyarakat, menjadi beban bagi oktober 2014 adalah 55 orang. Di Panti Wreda
orang lain, dan sebagainya. Pada kenyataannya, Lamongan , didapatkan lanjut usia yang mengalami
lanjut usia mengalami berbagai perubahan, secara stres adalah 18 orang yaitu stres ringan 11 orang
fisik maupun mental. Akan tetapi perubahan- (61,1%), stres sedang 6 orang (33,3%), dan stres
perubahan tersebut dapat diantisipasi sehingga berat adalah 1 orang (5,6%).
tidak datang lebih dini. Proses penuaan pada setiap Menurut Mubarok et al (2006) lanjut usia
orang berbeda-beda, tergantung pada sikap dan mengalami perubahan-perubahan yang menuntut
kemauan seseorang dalam mengendalikan atau dirinya untuk menyesuaikan diri secara terus-
menerima proses penuaan itu (Wirakusuma, 2008). menerus. Apabila proses penyesuaian diri dengan
Kemunduran fisik dan psikologis pada lanjut usia lingkungan kurang berhasil maka timbulah
dapat memberikan masalah pada lanjut usia berbagai masalah. Perubahan-perubahan yang
tersebut dan orang disekitarnya. Walaupun terjadi pada lansia diantaranya perubahan kondisi
demikian menua tidak dianggap suatu penyakit fisik, perubahan kondisi mental, perubahan
tetapi merupakan suatu proses berkurangnya daya psikososial, perubahan kognitif dan perubahan
tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari spiritual.Perubahan-perubahan tersebut menurut
dalam maupun dari luar tubuh (Nugroho, 2004). Hawari (2007) secara langsung atau tidak langsung
Hal ini bisa menyebabkan lanjut usia menjadi stres. dapat merupakan penyebab lansia mengalami
Stres adalah respon individu terhadap keadaan atau stres.Seseorang yang mengalami stres dapat dilihat
kejadian yang memicu stres (stressor), yang dari perubahan-perubahan yang terjadi pada
mengancam dan mengganggu seseorang untuk kondisi fisiknya. Keluhan yang sering dirasakan
menanganinya.Sumber stres dibagi menjadi tiga pada orang yang mengalami stres adalah pemarah,
yaitu stres yang bersumber dari diri sendiri, pemurung, cemas, sedih, pesimis, menangis atau
keluarga, masyarakat dan lingkungan (Hidayat, suasana hati sering berubah-ubah, harga diri
2004). Stres ini dapat diatasi dengan berbagai cara, menurun atau merasa tidak aman, mudah
salah satunya dengan terapi tertawa. Terapi tertawa tersinggung, mudah menyerah pada orang dan
adalah suatu kegiatan yang akan melibatkan otot mempunyai sikap bermusuhan, mimpi buruk, serta
wajah dan organ dalam tubuh seperti jantung, paru- mengalami gangguan konsentrasi dan daya ingat
paru, melibatkan dada, diafragma dan perut, (Hawari, 2007). Bila tidak diatasi dengan tepat,
gerakan tersebut akan memberikan stimulus pada permasalahan yang harus dihadapi oleh lanjut usia
otak untuk menekan sekresi ephineprin dan kortisol akan menimbulkan akibat gangguan sistem,
dan mendorong pelepasan hormone endorphin yang timbulnya penyakit dan manifestasi klinik, serta
menyebabkan timbulnya perasaan tenang dan menurunya ADL (Activities of Daily Living)
nyaman (Kataria, 2010). Berdasarkan studi (Hardywinoto dan Setiabudhi, 2005). Tertawa 1
pendahuluan di Panti Wreda Lamongan didapatkan menit ternyata sebanding dengan bersepeda selama
55 Lanjut Usia. Dan dipanti tersebut sudah pernah 15 menit.Hal ini membuat tekanan darah
dilakukan terapi yaitu terapi okupasi dengan meningkat, O2 didalam sel dan jaringan juga
training keterampilan dan terapi tertawa, namun meningkat sehingga bisa merelaksasi otot-otot dan
untuk terapi tertawa belum optimal karena tidak aliran darah keseluruh tubuh, dan dapat
dijadikan sebagai rutinitas sehingga pengaruh menurunkan hormon epineprine dan kortisol
terapi tertawa terhadap penurunan tingkat stres sehingga meningkatkan hormon endorpine.Tertawa
pada lanjut usia sampai saat ini masih belum dapat juga melatih otot dada, pernafasan, wajah, kaki,
dijelaskan. dan punggung.Selain fisik, tertawa juga

72
berpengaruh terhadap kesehatan mental.Tertawa memberikan memberikan stimulus pada otak untuk
terbukti memperbaiki suasana hati dalam konteks menekan sekresi ephineprin dan kortisol dan
sosial (Mangoenprasodjo & Hidayati, 2005). mendorong pelepasan hormone endorphin yang
menyebabkan timbulnya perasaan tenang dan
Diharapkan dengan memberikan terapi nyaman (Kataria, 2010).
tertawa dapat membantu membentuk pola pikir Brunner (2002) mengatakan stres adalah suatu
positif sehingga seseorang akan berpikir dengan keadaan yang dihasilkan oleh perubahan
cara yang lebih postif. Tertawa merupakan cara lingkungan yang diterima sebagai suatu hal yang
yang paling baik dan paling ekonomis dalam mengancam, menantang serta merusak
melawan stres. Tertawa akan merilekskan otot-otot keseimbangan seseorang.
yang tegang. Tertawa juga melebarkan pembuluh Lanjut Usia adalah sesuatu yang harus diterima
darah sehingga memperlancar aliran darah ke sebagai suatu kenyataan dan fenomena biologis.
seluruh tubuh. Selain itu, tertawa juga berperan Kehidupan itu akan diakhiri dengan proses penuaan
dalam menurunkan kadar hormon stres epineprine yang berakhir dengan kematian (Hutapea, 2005).
dan kortisol (Tarigan, 2009). Berdasarkan
fenomena diatas, peneliti tertarik untuk melakukan III. METODE DAN ANALISA
penelitian tentang pengaruh terapi tertawa terhadap
penurunan tingkat stres pada lanjut usia.
Penelitian ini menggunakan metode Pre
Diharapkan petugas kesehatan lebih optimal
memberikan terapi tertawa pada lansia terutama
Eksperimental dengan rancangan One Group Pre
lansia yang mengalami stres.

1.2 Rumusan Masalah test-Post test design (Nursalam, 2008), yang


Apakah ada pengaruh terapi tertawa
terhadap penurunan tingkat stres pada lanjut usia? bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi
1.3 Tujuan Penelitian
Menjelaskan pengaruh terapi tertawa tertawa terhadap penurunan tingkat stres pada
terhadap stres pada lanjut usia.
1.4 Manfaat Penelitian lanjut usia di Panti Wredha Lamongan.Populasi
1.4.1 Teoritis
Untuk meningkatkan khasanah ilmu adalah setiap subjek misalnya (manusia, pasien)
pengetahuan terutama dalam bidang gerontik.
1.4.2 Praktis yang telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan
1. Bagi Peneliti
Diharapkan hasil penelitian ini dapat (Nursalam, 2008).Populasi dalam penelitian ini
menjadi sarana belajar dalam rangka
menambah pengetahuan, wawasan serta adalah yang mengalami stres di Panti Wredha
pengalaman dan juga sebagai salah satu
bentukkepedulian terhadap masalah Lamongan sebanyak 18 Orang.Sampel adalah
kesehatan yang terjadi, khususnya
mengenai pengaruh terapi tertawa bagian populasi terjangkau yang dapat
terhadap stres pada lanjut usia.
2. Bagi Instansi Pendidikan dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui
Diharapkan hasil penelitian inidapat
digunakan sebagai masukan dalam sampling (Nursalam, 2008).Alat pengumpulan data
pengembangan kurikulum keperawatan
gerontik pada lanjut usia. pada penelitian ini menggunakan observasi dan
3. Bagi Lanjut Usia
Sebagai media pada lanjut usia agar dapat wawancara terstruktur. Instrumen yang digunakan
mengurangi stres yang sedang dihadapi.
4. Instansi Panti untuk alat ukur stres pada lanjut usia sebelum dan
Dapat memberikan intervensi dan lebih
optimal lagi dalam menurunkan tingkat sesudah dilakukan terapi tertawa, menggunakan
stres pada lanjut usia.
observasi dan wawancara terstruktur tertutup

menurut skala Holmes dan Rahe dengan 36


II. TINJAUAN PUSTAKA
pertanyaan dan responden hanya memberi tanda
Terapi tertawa adalah suatu kegiatan yang akan
melibatkan otot wajah dan organ dalam tubuh centang (√) dan menggunakan SAK.
seperti jantung, paru-paru, melibatkan dada,
diafragma dan perut, gerakan tersebut akan

73

7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari tabel 5.3 dapat diketahui nilai rerata
sebelum diberikan terapi tertawa adalah X1 =
214.5294 artinya lanjut usia banyak yang
Tingkat Stres pada lanjut usia sebelum mengalami stres sedang dan nilai standar
deviasinya 46.43156. Sedangkan rerata setelah
dilakukan terapi tertawa. diberikan perlakuan terapi tertawa adalah X2 =
141.2941 artinya lanjut usia tidak mengalami stres
dan nilai standar deviasinya 41.44690. Hasil uji
Tabel 5.1 Distribusi tingkat stres pada lanjut usia statistik menunjukkan nilai sig (2- tailed) adalah p
sebelum dilakukan terapi tertawa di = 0.000, berarti p< 0.05 maka HO ditolak dan H1
Panti Tresna Wreda Lamongan pada diterima artinya ada pengaruh terapi tertawa
bulan Februari 2015. terhadap penurunan tingkat stres pada lanjut usia.

Menunjukkan perbedaan antara sebelum


No Tingkat Stres Frekuensi Prosentase dan sesudah dilakukan perlakukan.Menurut Dr. Lee
% Berk, seorang imunolog dari Loma Linda
1 Tidak ada 0 0 University di California USA, tertawa bisa
2 Ringan 10 58,8 mengurangi peredaran dua hormon dalam tubuh,
3 Sedang 6 35,3 yaitu efinefrin dan kortisol (hormon yang
dikeluarkan ketika stres) yang dikeluarkan oleh
4 Berat 1 5,9 hipotalamus. Jika kedua hormon tersebut
Jumlah 17 100 dikeluarkan maka bisa menghalangi proses
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa penyembuhan penyakit. Jadi dalam keadaan
sebelum diberi terapi tertawa didapatkan hasil bahagia ataupun tertawa, maka hipotalamus akan
sebagian besar mengalami stres ringan (58,8%), mengeluarkan hormon endorpine, yang berfungsi
dan sebagian kecil mengalami stres berat (5,9%). mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kekebalan
tubuh. Paul Ekman, peneliti utama dalam bidang
Tingkat Stres pada lanjut usia sesudah ini, meyakini bahwa mekanika gerakan otot-otot
dilakukan terapi tertawa. wajah sangat berkaitan dengan sistem saraf
otonom, yang mengatur denyut jantung,
Tabel 5.2 Distribusi tingkat stress pada lanjut usia pernapasan, dan fungsi-fungsi yang tidak bisa
sesudah dilakukan terapi tertawa di dikendalikan secara sadar. Dan Tertawa 1 menit
Panti Tresna Wreda Lamongan ternyata sebanding dengan bersepeda selama 15
pada bulan Februari 2015. menit. Hal ini membuat tekanan darah menurun,
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa
No Tingkat Frekuensi Prosentase
setelah diberikan terapi tertawa didapatkan Stres %
1 Tidak ada 9 52,9
sebagian besar tidak ada stres (52,9%), dan 2 Ringan 6 35,3
3 Sedang 2 11,8
sebagian kecil stres sedang (11,8%).
4 Berat 0 0
Jumlah 17 100
Pengaruh terapi tertawa terhadap penurunan terjadi peningkatan oksigen pada darah yang akan
mempercepat penyembuhan. Tertawa juga
tingkat stres pada lanjut usia. melebarkan pembuluh darah sehingga
Tabel 5.3 Pengaruh terapi tertawa terhadap memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh. Selain
penurunan tingkat stres pada lanjut itu, tertawa juga berperan dalam menurunkan kadar
usia di Panti Tresna Wreda Lamongan hormon stres epineprine dan kortisol. Tertawa juga
bulan Februari 2015. melatih otot dada, pernafasan, wajah, kaki, dan
punggung.Selain fisik, tertawa juga berpengaruh
terhadap kesehatan mental.Tertawa terbukti
memperbaiki suasana hati dalam konteks sosial
Kategori Tingkat stress (Mangoenprasodjo & Hidayati, 2005).
Sebelum terapi Sesudah
terapi Dari hasil data tersebut diatas dengan
X XI = 214.5294 X2 = terapi tertawa lanjut usia bisa menggunakan waktu
141.2941 luangnya dengan berkumpul dengan teman-
SD 46.43156 41.44690 temannya dan melakukan terapi tertawa sehingga
hari-harinya tidak mengalami kesepian, dan stres
Wilcoxon test nilai sig (2-tailed) = 0.000 yang dialami akan mengalami penurunan. Dan
dapat disimpulkan dengan adanya terapi tertawa
menunjukkan perbaikan kesehatan jiwa (mental

74
health), dimana kesehatan jiwa sendiri dapat Diharapkan dapat melakukan penelitian yang
diartikan sebagai suatu kondisi mental yang lebih baik dan hendaknya peneliti mengkaji
sejahterayang memungkinkan hidup harmonis dan lebih dalam tentang faktor lain yang
produktif sebagai bagian yang utuh dari kualitas menyebabkan terjadinya stres pada lanjut
hidup seseorang, dengan memperhatikan semua usia.
segi kehidupan manusia. Dari hasil penelitian 4. Bagi Lanjut Usia
tersebut maka selayaknya perlunya dikembangkan Dapat digunakan untuk mengisi hari-hari
dan dilakukan terapi tertawa pada lanjut usia bersama teman-temannya sehingga
dengan harapan terwujudya kondisi mental yang menghadapi hidup yang harmonis dan
sejahtera yang memungkinkan hidup harmonis dan produktif dimasa senjanya dan dapat
produktif pada masa senjanya. menurunkan tingkat stres pada lanjut usia

DAFTAR PUSTAKA
V. SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan Alimul, Aziz (2003). Riset keperawatan dan Teknik
Penulisan Ilmiah.Jakarta: Salemba
1. Sebelum dilakukan terapi tertawa, tingkat Medika.
stres pada lanjut usia di Panti Tresna Wreda
Kabupaten Lamongan adalah didapatkan
hasil sebagian besar responden mengalami Azwar, A. (2006). Pedoman Pembinaan Kesehatan
stres ringan karena para lanjut usia hanya Usia Lanjut BagiPetugas Kesehatan.
santai, mencuci, duduk-duduk didepan kamar Depkes: Jawa Timur
sambil menunggu makan dan sholat bagi
yang menjalankan, sehingga waktu luang para Firmanto, M. (2006).Pengaruh terapi tawa untuk
lanjut usia digunakan untuk tidur. menurunkan stres kerja pada pegawai
2. Sesudah dilakukan terapi tertawa tingkat stres lembaga pemasyarakatan kelas I
pada lanjut usia di Panti Tresna Wreda Surabaya di Desa Kebon Agung
Kabupaten Lamongan adalah didapatkan Kecamatan Porong.Skripsi.Tidak
sebagian besar tidak ada stres, lanjut usia Diterbitkan. Surabaya: Universitas
lebih banyak meluangkan waktunya untuk Airlangga.
melakukan kegiatan dalam mengisi hari-
harinya terutama dilakukan bersama dengan Hawari, D. (2008). Manajemen Stres Cemas dan
teman-temannya bercanda, selain untuk Depresi (Edisi II Cetakan 2).Jakarta :
berekreasi juga bersifat terapeutik sehingga FKUI.
dapat memulihkan kembali untuk
berkonsentrasi. Hawari, D. (2011). Manajemen Stress, Cemas dan
3. Pemberian terapi tertawa berpengaruh terhadap Depresi.Jakarta : Gaya Baru Harry.
penurunan tingkat stres pada lanjut usia. Depresi pada lansia. http://Depkes.go.id.
Lanjut usia menggunakan waktu luangnya Diakses 8 Maret 2012. Dilihat 17
dengan mengisi kegiatan terapi tertawa dengan Januari 2015.
teman-temanya sehingga hari-harinya tidak
mengalami kesepian, bergaul dengan teman- Hidayat, (2004).“Model Konsep Dan Teori
teman dan stres yang dialami akan mengalami Keperawatan”. Jakarta: EGC
penurunan.
Hidayat, A. A. (2007). Metode penelitian
keperawatan teknik analisis data, Salemba
Medika,Jakarta.

Saran Hurlock, E.B., (2000). In: Sijibat, R.M., ed.


Psikologi Perkembangan Suatu
Pendekatan Sepanjang Rentang
1. Bagi Panti Tresna Wreda Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Selayaknya diperlukan pengembangan dan
dilakukan terapi tertawa pada lanjut usia, Hernawati, I. (2006). Pedoman Tatalaksana Gizi
sehingga dapat mengisi waktu luang lanjut usia Usia Lanjut Untuk
dalam kegiatan positif. Tenaga,Kesehatan.Depkes:Jakarta
2. Bagi Perawat
Meningkatkan asuhan keperawatan gerontik J. Karnadi, (2000).”Stres dalam kegiatan sehari-
sehingga dapat menurunkan tingkat stres pada hari ”. Jakarta. Cermin Dunia
lanjut usia. Kedokteran No 123
3. Bagi Peneliti Selanjutnya

75
Kataria, M. (2004).Laugh For No Reason (Terapi Santrock, (2002).Life Span Development. Jakarta:
Tawa). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Erlangga.
Utama.
Santrock, J. W. (2006). Human Adjustment
Kushariyadi 2012, Asuhan keperawatan pada .University Of Texas at Dallas. Mc Graw
klien lanjut usia, Salemba Medika, Hill Companies
Jakarta.
Suliswati, (2005).“ Konsep Dasar Keperawatan
Maramis (2000).Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Kesehatan Jiwa”. Jakarta. EGC
Airlangga University Press.
Sunaryo, (2004) “ Psikologi Untuk Keperawatan “.
Maryam, S dkk, (2008).Mengenal Usia Lanjut dan Jakarta. EGC
Perawatannya .Salemba Medika: Jakarta
Stuart & Sundeen, (2000). Keperawatan Jiwa.
Maryam, Siti dkk. (2010). Asuhan Keperawatan Jakarta: EGC
Pada Lansia.Jakarta : Trans Info
Medika Terapi Tawa. (2010). Terapi Tawa.Diunduh dari
http://www.holistic-
Muhammad, A. (2011). Tertawalah biar Sehat. online.com/Humor_Therapy/humor_ther
Jakarta: Diva Press apy_introduction.htm.Diakses 10 januari
2011.Dilihat 15 Desember 2014.
Notoatmojo S, (2007). Metodologi penelitian
kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta Wirakusuma, (2008).“ Tetap Bugar Di Usia Lanjut
“ Jakarta. EGC
Nursalam (2003).Konsep & Penerapan Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan:
Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen
Penelitian Keperawatan Ed 1. Jakarta:
Salemba Medika.

Nugroho, W. (2008).Gerontik dan Geriatik. EGC:


Jakarta

Nugroho, W. (2006).Komunikasi dalam


Keperawatan Gerontik.Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta

Nugroho, W. (2004).Keperawatan Gerontik &


Geriatric.Edisi 3.EGC. Jakarta

Nugraheni (2005) “Pengaruh Terapi Tertawa


Terhadap Depresi Pada Usia Lanjut” Di
Wirosaban RW XIV, Sorosutan,
Umbulharjo, Yogyakarta”.

Plutchik, R. (2002). Emotions and Life perspective


from psychology, biology, and
evolution.Washington, DC: American
Psychological Association

Potter, P,A& Perry, A,G (2001). Fundamentals of


nursing (5thed)”. St.lois: mosby

Psikologizone.(2010). Terapi tawa hilangkan stres


cegah penyakit.Diunduh dari
http://www.psikologizone.com/terapi-
tertawa-hilangkan-stres-cegah-
penyakit. Diakses 10 April 2011.
Dilihat 15 Desember 2014.

76
PENGARUH MENEJEMEN KEPALA SEKOLAH TERHADAP
PRESTASI KERJA GURU DI MI AL-ITTAHIDUL ISLAMIYAH

ZAYYINATUL MAGHFIROH
Program Studi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Prodi Administrasi
Pendidikan, Universitas Gresik

ABSTRAK
ZAYYINATUL MAGHFIROH: 2015 Pengaruh Menejemen Kepala Sekolah Terhadap Prestasi Kerja
Guru di MI Al-Ittahidul Islamiyah. Sarjana Strata –I Program Studi Adminstrasi Pendidik Gresik,
Pembimbing Pertama Prof. Dr. H. Sukiyat, SH,M. Si. Pembimbing kedua Drs. Subawadi, M. Pd

Kompetensi manajerial merupakan pokok dari seorang kepala sekolah, dalam kontek Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan memeberikan wewenang sepenuhnya kepada sekolah untuk mengelola semua
perangkat sekolah. Artinya sebagai manajer, kepala sekolah harus mampu mendayagunakan seluruh
sumber daya sekolah dalam rangka mewujudkan visi dan misi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

Dalam penerapannya kepala sekolah belum mampu sepenuhnya menjadi seorang manajer,
kompetensi yang dimilki masih sebatas konseptual, menjadi kepala sekolah hanya sebatas tugas, belum
menjadi tanggung jawab. Oleh karena itu, perlu diketahui bagaimana persepsi guru terhadapa kompetensi
manajerial kepala MI Al-Ittahidul Islamiyah Kedungjambambagan.

Tujuan yang ingin dicapai penulis adalah untuk mengetahui Peran kepala sekolah sebagai
manajerial dalam meningkatkan mutu pendidikan di MI Al-Ittahidul Islamiyah KedungJambangan
Bangilan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, yaitu penelitian yang
bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu keadaan tertentu yang ada masa sekarang, kemudian
dijelaskan, dianalisa, dan disajikan. Sehingga menjadi sebuah gambaran yang jelas dan sistematis.
Metode ini penulis lakukan dengan cara pengumpulan data dengan teknik observasi, angket dan
wawancara.

Kata kunci: Menejemen Kepala sekolah terhadap prestasi kerja guru

BAB I bahasa disebut proses melatih dan


mengembangkan pengetahuan, ketrampilan,
PENDAHULUAN pikiran, perilaku, dan lain-lain terutama oleh
sekolah formal. Pendidikan dalam
1.1 Latar Belakang
pengertian ini, dalam kenyataannya, sering
Pendidikan sebagai sarana vital dipraktekkan dengan pengajaran yang
dalam pengembangan Sumber Daya sifatnya verbalistik.
Manusia, merupakan suatu kebutuhan yang
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan Untuk mewujudkan sekolah idaman
dan sekolah yang memenuhi kebutuhan
manusia dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat dibidang pendidikan. Maka,
bangsa dan membentuk manusia terampil di sekolah atau lembaga pendidikan
bidangnya. Pendidikan dalam pengertian

76
membutuhkan sumber daya manusia yang e. manajemen kepala sekolah yang baik
profesional. Sumber daya manusia yang dalam memimpin dan memberdayakan
dimiliki sekolah dapat memberikan sumber daya manusia khususnya guru
konstribusi yang menguntungkan bagi akan mempengaruhi kinerja guru.
terselenggaranya pendidikan yang efektif. f. Guru dalam melaksanakan tugasnya
Kepemimpin kepala sekolah harus akan ditentukan oleh banyak faktor,
mampu memobilisasi sumber daya sekolah, dalam penelitian ini kinerja guru akan
dalam kaitannya dengan perencanaan dan dipengaruhi oleh manajemen kepala
evaluasi program sekolah, pengembangan sekolahnya.
kurikulum, pembelajaran, pengelolaan 1.3. Rumusan Masalah
ketenagaan, saran dan prasarana, sumber Berdasarkan pembatasan masalah
keuangan, pelayanan siswa, hubungan yang telah dikemukakan di atas, maka
sekolah dan masyarakat dan penciptaan masalah penelitian ini dapat dirumuskan
iklim sekolah. sebagai berikut:
1. Bagaimanakah manajemen kepala
Kepala sekolah sebagai manajer sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Al-
sudah saatnya mengoptimalkan mutu Ittahidul Islamiyah
kegiatan pembelajaran untuk memenuhi Kedungjambangan di Kecamatan
harapan pelanggan pendidikan. Sekolah Bangilan Kabupaten Tuban?
berfungsi untuk membina sumber daya 2. Bagaimanakah potensi kerja guru
manusia yang kreatif dan inovatif, sehingga Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittahidul
kelulusannya memenuhi kebutuhan Islamiyah Kedungjambangan di
masyarakat, baik pasar tenaga kerja sektor Kecamatan Bangilan Kabupaten
formal maupun sektor informal. Para Tuban?
manajer pendidikan di tuntut mencari dan 3. Bagaimanakah manajemen kepala
menerapakan suatu strategi manajemen baru sekolah terhadapprestasi kerja guru
yang dapat mendorong perbaikan mutu di Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittahidul
sekolah. MI Al-Ittahidul Islamiyah Desa Islamiyah Kedungjambangan di
Kedungjambangan Kecamatan Bangilan. Kecamatan Bangilan Kabupaten
Tuban?
Berdasarkan uraian latar berlakang 1.4. Tujuan Penelitian
di atas, maka penelitian ini bermaksud Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian
mengungkap pengaruh Manajemen kepala ini untuk :
sekolah terhadap prestasi kinerja guru di a. Untuk mengetahui manajemen kepala
sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Al-
Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittahidul Islamiyah Ittahidul Islamiyah Kedungjambangan
Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban. di Kecamatan Bangilan Kabupaten
Tuban.
1.2. Identifikasi Masalah b. Untuk mengetahui potensi kerja guru
Berdasarkan latar belakang Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittahidul
penelitian yang dipaparkan di atas, maka Islamiyah Kedungjambangan di
yang menjadi fokus perhatian dan sekaligus Kecamatan Bangilan Kabupaten
menjadi problem adalah sejauh mana Tuban.
kinerja guru Madrasah Ibtidaiyah Al- c. Untuk mengetahui pengaruh
Ittahidul Islamiyah Kedungjambangan dari manajemen kepala sekolah terhadap
Manajemen Kepala Sekolah terhadap prestasi kerja guru Madrasah
kinerja guru Madrasah Ibtidaiyah Al- Ibtidaiyah Al-Ittahidul Islamiyah
Ittahidul Islamiyah Kedungjambangan. Kedungjambangan di Kecamatan
Masalah pokok tersebut teridentifikasi Bangilan Kabupaten Tuban.
sebagai berikut : 1.5. Manfaat Penelitian
a. Kinerja guru di Madrasah Ibtidaiyah Penelitian ini diharapkan dapat
Al-Ittahidul Islamiyah bermanfaat baik secara teoritis maupun
Kedungjambangan di Kecamatan secara praktis sebagai berikut :
Bangilan Kabupaten Tuban a. Manfaat Teoritis
menunjukkan kurang optimal dalam Hasil penelitian ini diharapkan dapat
melakukan tugasnya. memberi sumbangan teori, minimal
b. Kinerja guru yang belum optimal menguji teori-teori menajemen
dimungkinkan karena profesionalitas pendidikan yang berkaitan dengan
guru sekolah dasar tersebut. manajemen kepala sekolah terhadap
c. Kinerja guru sangat menentukan hasil prestasi kerja guru Madrasah Ibtidaiyah
belajar peserta didik, maka guru Al-Ittahidul Islamiyah
dituntut untuk profesional dalam Kedungjambangan di Kecamatan
melaksanakan tugasnya. Bangilan Kabupaten Tuban.
d. Kinerja guru juga akan ditentukan oleh b. Manfaat Praktis
manajemen kepala sekolah selaku figur Secara praktis, manfaat yang
sentral dalam suatu sekolah. diharapkan dapat diperoleh melalui

77
temuan penelitian ini adalah sebagai manajemen mempunyai arti sebagai
berikut: kumpulan pengetahuan tentang
a. Bagi Kementrian Agama bagaimana seharusnya memanage
Kabupaten Tuban, khususnya (mengelola) sumber daya manusia.
UPT Kemenag Kecamatan Dengan manajemen maka pemanfaatan
Bangilan diharapkan dapat sebagai sumber daya yang ada dapat lebih
bahan pertimbangan dalam optimal guna mencapai tujuan yang
membina guru Madrasah dan telah ditetapkan oleh perusahaan.
pengaruh Manajemen kepala
sekolah terhadap prestasi kerja Sedarmayanti (2007 : 13)
guru Madrasah Ibtidaiyah Al- mengungkapkan bahwa manajemen sumber
Ittahidul Islamiyah daya manusia bertujuan untuk :
Kedungjambangan di Kecamatan a. Memungkinkan organisasi
Bangilan Kabupaten Tuban. mendapatkan dan mempertahankan
b. Dapat memberi motivasi bagi guru pegawai cakap, dapat dipercaya dan
Sekolah Dasar agar supaya memiliki motivasi tinggi seperti yang
meningkatkan mutu pendidikan diperlukan.
dapat tercapai. b. Meningkatkan dan memperbaiki
kapasitas yang melekat pada manusia
kontribusi, kemampuan dan kecakapan
BAB II mereka.
KAJIAN PUSTAKA c. Mengembangkan sistem kerja dengan
2.1 Teorisasi kinerja tinggi yang meliputi prosedur
2.2. Tinjauan Tentang Manajemen perekrutan dan seleksi yang teliti,
Manajemen merupakan proses sistem kompensasi dan insentif yang
untuk mencapai tujuan organisasi. tergantung pada kinerja, pengembangan
Manajemen bisa sebagai suatu kumpulan manajemen serta aktifitas pelatihan
pengetahuan yang logis dan sistematis juga yang terkait “kebutuhan bisnis”.
sebagai suatu kreativitas pribadi yang d. Mengembangkan praktek manajemen
disertai suatu keterampilan. dengan komitmen tinggi yang
Manajemen menginginkan tujuan menyadari bahwa karyawan adalah
organisasi tercapai dengan efisien dan pihakterkait dalam organisasi Yang
efektif. bernilai membantu dan membentuk
Adapun fungsi manajemen diantaranya : pengembangan iklim kerjasama dan
a. Perencanaan (Planning) adalah kepercayaan bersama.
kegiatan menetapkan tujuan organisasi e. Menciptakan iklim, dimana hubungan
dan memilih cara terbaik untuk yang produktif dan harmonis dapat
mencapai tujuan tersebut. dipertahankan melalui asosiasi antara
b. Pengorganisasian (Organizing dan manajemen dengan karyawan.
Staffing) adalah kegiatan f. Mengembangkan iklim lingkungan
mengkoordinir sumber daya, tugas, dan dimana kerjasama tim dan fleksibilitas
otoritas diantara anggota organisasi dapat berkembang.
agar tujuan organisasi dapat dicapai g. Membantu organisasi menyeimbangkan
dengan efisien dan efektif. dan mengadaptasikan
c. Pengarahan (Leading) adalah membuat kebutuhan pihak terkait (pemilik,
bagaimana orang-orang tersebut lembaga atau wakil pemerintah,
bekerja untuk mencapai tujuan manajemen, karyawan, pelanggan,
organisasi tersebut. pemasok dan masyarakat luas).
d. Pengendalian (Controlling) bertujuan h. Memastikan bahwa orang dinilai atau
untuk melihat apakah organisasi dihargai berdasarkan apa yang mereka
berjalan sesuai rencana. lakukan dan mereka capai.
e. Manajemen sumber daya manusia i. Mengelola karyawan yang beragam,
(MSDM) merupakan salah satu bidang memperhitungkan perbedaan individu
dari manajemen umum yang meliputi dan kelompok dalam kebutuhan
segi-segi : perencanaan, penempatan, gaya kerja dan aspirasi.
pengorganisasian, pelaksanaan dan j. Memastikan bahwa kesamaan tersedia
pengendalian. Proses ini terdapat dalam untuk semua.
fungsi/bidang produksi, pemasaran, k. Mengadopsi pendekatan etis untuk
keuangan, maupun kepegawaian. mengelola karyawan yang didasarkan
Karena sumber daya manusia pada perhatian untuk karyawan,
mempunyai peranan penting dalam keadilan dan transportasi.
mencapai tujuan perusahaan, maka l. Mempertahankan dan memperbaiki
pengalaman dan hasil penelitian bidang kesejahteraan fisik dan mental
SDM dikumpulkan secara sistematis karyawan.
selanjutnya disebut dengan manajemen
sumber daya manusia. Menurut Untuk mencapai tujuan-
Veithzal Rivai (2008:1) istilah tujuan tersebut di atas manajemen

78
sumber daya manusia harus Kepala sekolah yang berhasi
malaksanakan beberapa kelompok
aktivitas yang semuanya saling ladalah mereka yang memahami
berhubungan dan terkait, seperti yang
terjadi dalam konteks organisasi keberadaan madrasah sebagai
meliputi : perencanaan sumber daya
manusia, kompensasi dan tunjangan organisasi yang komplek dan unik,
kesehatan, keselamatan dan keamanan,
hubungan karyawan dan buruh. Namun serta mampu melaksanakan peranan
di era globalisasi dimana teknologi
membuat dunia seolah tanpa batas kepala sekolah sebagai seorang
maka lingkungan eksternal menjadi
bagian penting yang harus menjadi pemimpin yang diberitanggung jawab
pertimbangan bagi semua pimpinan
dalam melaksanakan aktivitas sumber untuk memimpin sekolah. Berbicara
daya manusia diantaranya :
hukum,politik, ekonomi, sosial, budaya tentang Peran kepala sekolah terkait
dan teknologi. Hal ini dikarenakan
lingkungan eksternal seolah menjadi peningkatan kinerja, maka peran
bagian tak terpisahkan dari organisasi
itu sendiri. kepala sekolah pada masing-masing

lembaga pendidikan berbeda.


2.3. Tinjauan Tentang Kepala Sekolah
2.3.1. PengertianKepala Sekolah Seorang kepala sekolah tidak
Kepemimpinan kepala
sekolah merupakan kunci keberhasilan hanya bertanggung jawab atas
lembaga pendidikan .Kepala sekolah
berasal dari dua kata “kepaladan kelancaran sekolah secara teknis
sekolah”. Kata kepala diartikan
sebagai ketua atau pemimpin dalam akademis saja, melainkan juga
suatu organisasi atau lembaga.
Sedangkan sekolah adalah sebuah bertanggung jawab dengan kondisi dan
lembaga dimana menjadi tempat
menerima dan memberi situasinya serta hubungannya dengan
pelajaran.
masyarakat sekitarnya. Kegiatan yang

Kepala sekolah menjadi tanggung jawab kepala sekolah


merupakan personel sekolah yang
bertanggung jawab terhadap seluruh antara lain sebagai berikut:
kegiatan-kegiatan sekolah,
a. Kegiatan mengatur proses
mempunyai wewenang dan tanggung
belajarmengajar.
jawab untuk menyelenggarakan b. Kegiatan mengatur kesiswaan.
seluruh kegiatan pendidikan dalam c. Kegiatan mengatur personalia.
lingkungan sekolah yang dipimpinnya d. Kegiatan mengatur peralatan
dengan dasar pancasila yang bertujuan pembelajaran.
untuk: e. Kegiatan mengatur dan
a. Meningkatkan ketaqwaan terhadap memelihara gedung dan
Tuhan Yang MahaEsa. perlengkapan. sekolah.
b. Meningkatkan kecerdasan dan f. Kegiatan mengatur keuangan.
ketrampilan. g. Kegiatan mengatur hubungan
c. Mempertinggi budipekerti. sekolahdengan masyarakat.
2.3.3. Syarat-syarat Kepala Sekolah
d. Memperkuat kepribadian.
e. Mempertebal semangat kebangsaan Pengalaman kerja merupakan
dan cintatanah air.
F. Mulyasa menjelaskan bahwa kepala syarat penting yang tidak dapat
madrasah adalah motor
diabaikan. Tugas dan tanggungjawab
2.3.2 Peran, Fungsi dan Tanggung Jawab
Kepala Sekolah kepala sekolah sangat besar,oleh sebab

itu untuk menjadi kepala sekolah harus

79
memenuhi syarat-syarat tertentu. ‟Tugas gurupada umumnya adalah

Adapun syarat tersebut antaralain: mewariskan pengetahuan dan berbagai

a. Memiliki ijazah yang sesuai ketrampilan kepada generasi muda‟‟.


dengan ketentuanya ngtelah
ditetapkan oleh pemerintah. Apabila dikelompokan
b. Mempunyai pengalaman kerja terdapat tiga jenis tugas
yang cukup ,terutama disekolah seorang guru yaitu:
yang sejenis dengan sekolah
yang dipimpinnya. a. Tugas dalam bidang profesi yang
c. Mempunyai sifat kepribadian
meliputi mendidik, mengajar, dan
yang baik ,terutama sikap dan
melatih.
sifat yang diperlukan bagi b. Tugas guru pada bidang
kepantingan pendidikan. kemanusiaan, guru harus
d. Mempunyai keahlian dan
mampu menempatkan diri sebagai
pengetahuan yang luas,terutama
orang tua kedua.
mengenai bidang-bidang c. Tugasgurudalambidangmasyarakat
pengetahuan pekerjan yang ,masyarakatmenempatkanpada
diperlukan bagi madrasah yang tempatyang
dipimpinnya. lebihterhormatdilingkungannyakar
e. Mempunyai ide dan inisiatif
enadariseorangguru
yang baik untuk kemajuan dan
merekaberharap mendapatkan
pengembangan sekolahnya.
ilmu pengetahuan.
2.4. Syarat dan Kompetensi Guru
2.3. Prestasi Kerja Guru
Seorang guru dalam
2.3.1. Pengertian Prestasi Kerja menjalankan tugasnya harus memenuhi
syarat yang ditentukan, agar
Prestasi kerja adalah hasil upaya pembelajaran dapat berjalan dengan
maksimal. Mengenai tugas seorang
seseorang yang ditentukan oleh guru yang semakin berat di masa yang
akan datang, karena guru tidak hanya
kemampuan karakteristik pribadinya serta mendidik, mengajar, dan membimbing
maka dibawa hinia dalah uraian
persepsi terhadap perannya terhadap mengenai syarat-syarat seorang guru.
UU Republik Indonesia
pekerjaan itu (Sutrisno, 2011:149). No.20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan Nasional pasal 42
Menurut Mangku negara menyatakan bahwa:
(2002:33) prestasi kerja adalah hasil kerja a. Pendidik harus memiliki harus
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai memiliki kualifikasi minimum dan
oleh seorang pegawai dalam melaksanakan sertifikasi sesuai jenjang
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab kewenangan mengajar, sehat
yang diberikannya. Prestasi kerja adalah jasmani dan rohani serta memiliki
suatu hasil kerja yang dicapai seseorang
kemampuan untuk mewujudkan
dengan melaksanakan tugas yang
dibebankan kepadanya yang didasarkan atas tujuan pendidikan Nasional.
kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta b. Pendidik untuk pendidikan formal
waktu (Hasibuan 2008:94). Sedangkan pada jenjang pendidikan usia dini,
menurut Maier dalam As’ad (2001:63) pendidikan dasar, pendidikan
prestasi kerja adalah kualitas, kuantitas, menengah, dan pendidikan tinggi
waktu yang dipakai, jabatan yang dipegang, dihasilkan oleh perguruan tinggi
absensi, dan keselamatan dalam
yang terakreditasi.
menjalankan pekerjaan.
c.Ketentuan mengenai kualifikasi
2.4. Tugas dan Peran Guru pendidikan sebagaimana dimaksud
didalam ayat (1) dan ayat (2)
Guru memiliki banyak tugas baik ditur lebih lanjut dengan
yang terikat dengan dinas maupun peraturan pemerintah.

diluar dinas dalam bentuk pengapdian.

80
Menurut Ag. Suejono yang dikutip oleh secara efektif dan efisien agar dapat
Akhyak, syarat-syarat guru adalah sebagai menunjang produktivitas sekolah.
berikut: Untuk itu, kepala sekolah harus mampu
menjabarkan kemampuan di atas dalam
a. Memilikikedewasaan umur. tugas-tugas operasional.
b. Sehat jasmani dan rohani.
c. Memilikikeahlian dan kemampuan dalam
mengajar. 2.6.4. Kepala Sekolah sebagai
d. Harus berkesusilaan danberdedikasi tinggi. Supervisor
Kegiatan utama pendidikan di
sekolah dalam rangka mewujudkan
2.6. Manajemen Kepala Sekolah Dalam tujuannya adalah kegiatan
Meningkatkan Prestasi Kerja Guru pembelajaran, sehingga seluruh
2.6.1. Kepala Sekolah sebagai Edukator aktivitas organisasi sekolah bermuara
atau Pendidik pada pencapaian efisiensi dan
efektivitas
Dalam melakukan fungsinya pembelajaran. Oleh karena itu, salah
sebagai edukator, kepala sekolah satu tugas kepala sekolah adalah
harus memiliki strategi yang tepat sebagai supervisor, yaitu mensupervisi
untuk meningkatkan propesionalisme pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga
tenaga kependidikan di sekolahnya. kependidikan.
Menciptakan iklim sekolah yang Pada prinsipnya setiap tenaga
kondusif, memberikan nasihat kepada kependidikan atau guru harus
warga sekolah, memberikan dorongan disupervisi secara periodik dalam
kepada seluruh tenaga kependidikan, melaksanakan tugasnya. Jika jumlah
serta melaksanakan model guru cukup banyak, maka kepala
pembelajaran yang menarik seperti sekolah dapat meminta bantuan
team teaching, moving class, dan wakilnya atau guru seniornya untuk
mengadakan program akselerasi bagi membantu melaksanakan supervisi.
peserta didik yang cerdas di atas Keberhasilan kepala sekolah sebagai
normal. supervisor antara lain dapat ditunjukkan
oleh (1) meningkatnya kesadaran guru
untuk meningkatkan kinerjanya (2)
2.6.2. Kepala Sekolah sebagai Manajer meningkatnya keterampilan guru dalam
Manajemen pada hakekatnya melaksanakan tugasnya. Kepala sekolah
merupakan suatu proses merencanakan, juga harus berupaya menjadikan
mengorganisasikan, melaksanakan, sekolah sebagai sarana belajar yang
memimpin dan mengendalikan usaha lebih efek
para anggota organisasi serta
mendayagunakan seluruh sumber- 2.6.5. Kepala Sekolah sebagai Leader
sumber daya organisasi dalam rangka Kepala sekolah sebagai leader
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. harus mampu memberikan petunjuk dan
Dikatakan suatu proses, karena semua pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga
manajer dengan ketangkasan dan kependidikan, membuka komunikasi dua
keterampilan yang dimilikinya arah, dan mendelegasikan tugas.
mengusahakan dan mendayagunakan Wahjosumijo (2002 : 110) mengemukakan
berbagai kegiatan yang saling berkaitan bahwa kepala sekolah sebagai leader harus
untuk mencapai tujuan. memiliki karakter khusus yang mencakup
kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan
pengetahuan professional, serta pengetahuan
2.6.3. Kepala Sekolah sebagai administrasi dan pengawasan.
Administrator
Kepala sekolah sebagai 2.6.6. Kepala Sekolah sebagai Inovator
administrator memiliki hubungan yang Dalam rangka melaksanakan
sangat erat dengan berbagai aktivitas peran dan fungsinya sebagai innovator,
pengelolaan administrasi yang bersifat kepala sekolah harus memiliki strategi
pencatatan, penyusunan dan yang tepat untuk menjalin hubungan
pendokumenan seluruh program yang harmonis dengan lingkungan,
sekolah. Secara spesifik, kepala sekolah mencari gagasan yang baru,
harus memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan setiap kegiatan,
mengelola kurikulum, mengelola memberikan teladan kepada seluruh
administrasi peserta didik, mengelola tenaga kependidikan di sekolah dan
administrasi personalia, mengelola mengembangkan model pembelajaran
administrasi sarana dan prasarana, yang inovatif.
mengelola administrasi kearsipan, dan
mengelola administrasi keuangan.
Kegiatan tersebut perlu dilakukan 2.6.7. Kepala Sekolah sebagai Motivator

81
Sebagai motivator, kepala terikat/dependent variable/kriterium.
sekolah harus memiliki strategi yang Variabel dipandang sebagai variabel yang
tepat untuk memberikan motivasi diduga mempengaruhi variabel bebas.
kepada para tenaga kependidikan dalam Variabel bebas terdiri dari manajemen
melakukan berbagai tugas dan kepala sekolah yang dipersepsikan oleh guru
fungsinya. Motivasi ini dapat (X), Sedangkan variabel terikatnya adalah
ditumbuhkan melalui pengaturan prestasi kerja guru (Y).
lingkungan fisik, pengaturan suasana
kerja, disiplin, dorongan, penghargaan 3.4. Instrument Penelitian
secara efektivitas dan penyediaan Metode pengumpulan data yag
sebagai sumber belajar melalui digunakan dalam penelitian ini adalah
pengembangan pusat sumber belajar metode survey, yaitu teknik pengumpulan
(PSB). dan analisis data berupa opini dari subyek
yang diteliti melalui kuesioner, wawancara
2.7. Hipotesis Penelitian dan observasi.
Sesuai dengan pokok
permasalahan yang telah dikemukakan 3.5. Teknik Analisi Data
dalam penelitian ini, maka dapat diajukan Setelah data yang penulis perlukan
hipotesis berikut : terkumpul, langkah selanjutnya adalah
1. Terdapat pengaruh manajemen kepala menganalisis data. Menganalisis data
sekolah terhadap prestasi kerja guru MI merupakan suatu cara yang digunakan
Al-Ittahidul Islamiyah Kedung untuk menguraikan data yang diperoleh
jambangan Kecamatan Bangilan agar dapat dipahami bukan hanya oleh
Kabupaten Tuban. orang yang meneliti, tetapi juga oleh
orang lain yang ingin mengetahui hasil
penelitian.
3.5.1. Editing
BAB III Dalam menganalisis data,
yang pertama kali harus dilakukan
METODOLOGI PENELITIAN adalah editing.
3.5.2. Scoring
3.1. Rancangan penelitian Penulis memberi skor terhadap
butir pernyataan yang terdapat pada angket.
Rancangan penelitian merupakan Butir jawaban yang terdapat dalam angket
keseluruhan prosedur perencanaan, dan ada empat, yaitu “selalu, sering, kadang-
pelaksanaan penelitian yang meliputi pula kadang, dan tidak pernah” maka skor yang
prosedur pengumpulan data dan diberikan penulis yaitu:
pengolahan data yang telah ditentukan. 4 untuk selalu,
3 untuk sering,
Penelitian ini menempatkan 2 untuk kadang - kadang,
pengaruh manajemen kepala sekolah 1 untuk tidak pernah.
terhadap prestasi kerja guru di MI Al- 3.5.3. Tabulating
Ittahidul Islamiyah Kedungjambangan Langkah selanjutnya adalah
Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban penghitungan terhadap data yang telah
diperoleh dengan menggunakan
3.2. Populasi dan Sampel statistik sederhana.
Menurut Istijanto (2005 : 109), 3.5.4. Presentase
polpulasi merupakan jumlah keseluruhan Perhitungan ini digunakan
semua anggota yang diteliti. Berkaitan untuk mengetahui besar kecilnya
dengan penelitian yang akan dilakukan, tingkat keberhasilan yang diperoleh
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dari hasil penyebaran angkat tentang
guru MI Al-Ittahidul Islamiyah pengaruh kepala sekolah sebagai
Kedungjambangan Kecamatan Bangilan manajer sekolah dalam meningkatkan
Kabupaten Tuban yang berjumlah 12 orang mutu pendidikan di Ittahidul Islamiyah
termasuk Kepala Sekolah dan guru tidak Kedung jambangan Bangilan Tuban.
tetap (GTT). Untuk meganalisis data yang diperoleh guna
Mempertimbangkan jumlah membuktikan hipotesis di atas,
populasi di bawah seratus orang maka
penelitian ini menggunakan seluruh penulis menggunakan teknik korelasi
populasi sebagai responden, artinya teknik Product Moment.
sampling yang diambil adalah teknik
angket Dengan rumus:
3.3. Variabel penelitian
Dalam penelitian ini terdapat tiga N  XY  ( X )( Y )
variabel yang dikelompokkan menjadi dua, rxy 
yaitu variabel
variable/predictor
bebas/independent
dan variable
N  X 2
 (  X ) 2  ( N  Y 2  (  Y ) 2 

82
d. Menerapkan pembelajaran berbasis
tehnologi dan informasi.
Keterangan: e. Memberi pelayanan pendidikan yang
sempurna dan memadai.
r xy : Koefisien korelasi product f. Melaksanakan akhlaqul karimah dalam
moment kehidupan sehari-hari.
g. Melaksanakan dan mengikutilomba
X : Jumlah nilai variabel x akademik dan non akademik.
h. Menerapkan manajemen partisipatif
Y : Jumlah nilai variabel y dengan melibatkan seluruh pihak terkait.
4.2.1. Sarana dan Prasarana Madrasah
XY : Jumlah hasil perkalian skor Sarana dan prasarana merupakan bagian yang
x dan y sangat vital yang harus dimiliki oleh setiap
lembaga pendidikan, guna tercapainya tujuan
N : Jumlah responden pendidikan yang telah ditetapkan baik dalam
bidang intrakulikuler maupun ekstrakulikuler.
Hasil dari perhitungan di atas akan Adapun data secara lengkapnya adalah sebagi
dikonsultasikan dengan r tabel, jika r xy berikut:
lebih besar dari r tabel, maka hipotesis
nihil (Ho) ditolak dan hipotesis kerja
(Ha) diterima. Dan sebaliknya jika r xy
lebih kecil dari r tabel, maka hipotesis = 891048 – 886652
nihil (Ho) diterima, dan hipotesis kerja √{787440 – 781456. √1012344 - 1006009
(Ha) ditolak. = 4396
√ 37908640

BAB IV = 4396
PEMBAHASAN √ 6156,9992
4.1. Gambaran MI Al Ittahidul
Islamiyah Kedung Jambagan . = 0,713984175
Gambaran MI Al Ittahidul Islamiyah = 0,71
KedungJambagan Bangilan berada di
bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Jadi koefisian Pengaruh adalah 0,71
Al Ittahidul Islamiyah, Yayasan ini hal ini memberikan interprestasinya
mempunyai luas tanah 300 M². Yayasan ini terhadap rxy atau rho.
telah melaksanakan kegiatan pendidikan
berupa pendidikan kanak-kanak (TK), MI
Al Ittahidul Islamiyah KedungJambagan BAB V
Bangilan dan Sekolah Menengah Pertama KESIMPULAN DAN SARAN
(SMP) dan Sekolah di MI Al Ittahidul A. Kesimpulan
Islamiyah KedungJambagan Bangilan
merupakan yang langsung berkenaan Berdasarkan hasil penelitian pada bab
dengan kebutuhan dunia kerja dewasa ini, sebelumnya, ada beberapa halang dapat
tersebut adalah . Siswa yang berminat disimpulkan dalam penelitian ini, yaitu:
untuk melanjutkan jenjang selalu 1. Menurut persepsi guru, bahwa kepala MI
mengalami fluktuasi (naik-turun). Al Ittahidul Islamiyah Cinere
dalammelaksanakan kompetensi
manajerialnya pada katagori cukup
mampu 0,71. Sehingga berguna dalam
meningkatan mutu pendidikan.
2. Dalam membuat perencanaan kepala
sekolah dikatagorikan cukup (5675%),
1. Visi dan Misi dalam perencanaan kepala sekolah
VISI belum maksimal dalam pengembangan
Menjadi lembaga yang dapat perencanaan masih berupa konseptual
mengembangkan potensi siswa, dan belum variatif dalam membuat
berpengetahuan, bertegnologi, kompetitif dan perencanaan pendidikan.
berakhlaqul karimah. 3. pembinaan dan pengembangan perlu
MISI ditingkatkan karena inti dari
a. Menciptakan lingkungan madrasah yang kurikulum adalah bagaimana guru
aman, bersih, nyaman, mampu mengaplikasikan dengan baik
menyenangkan dan merindukan. kepada siswa. Sarana dan prasarana
b. Melaksanakan pelatihan dan pembinaan atau Fasilitas dan kelengkapan belajar
secara teratur. kepala sekolah juga selalu
c. Melaksanakan PBM yang aktif, kreatif, memperhatikan (60%), perbaikannya
efektif dan menyenangkan. saran dan prasaran yang ada perlu
ditingkatkan.

83
5.2. Saran MBS dan KBK, Bandung: Remaja
Berdasarkan kesimpulan dari penlitian
yang dikemukan di atas ada beberapa saran Rosdakarya, 2007
yang penulis ingin sampaikan sebagai
berikut: Muslich, Masnur, KTPS (Kurikulum Tingkat
5.2.1.Kepala Sekolah diharapkan
meningkatan kompetnsi manajerialnya Satuan Pendidikan) Dsara Pemahaman
dari katagori cukup kepada katagori
sangat baik. Hal ini tentunya di dapat dan Pengembangan, Jakarta: Bumi
dari kerja keras dan kerjasama semua
pihak, dan tidak merasa puas dengan Aksara, Cet-V, 2009
kemampuan yang telah ada.
5.2.2. Kepala Sekolah harus meningkatkan Purwanto, Ngalim, M., Administrasi dan
kerjasama dengan guru untuk
meningkatkan efektivitas tugas Supervisi Pendidikan, Bandung: Remaja
manajerialnya
5.2.3. Guru MI Al-Ittahidul Islamiyah Rosdakarya, 2004
Kedungjambangan memebrikan
masukan dalam pelaksanaan tugas Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta:
manajerial kepala sekolah. Sejak tahap
perencanaan, pengorganisasian sampai Kalam Mulia, 2004
pada tahap pengandalian.

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin Dkk, Manajemen Pendidikan


Berbasis Sekolah, Ciputat: Quantum
Teaching (Ciputat Press Group), Cet-I,
2006

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu


Pendekatan Praktik, Edisi RevisiVI.
Jakarta: Rineka Cipta, Cet-XIII, 2006

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,


Edisi Revisi VI,Jakarta: Rineka Cipta,
Cet- XI, 1998

Danim, Sudarwan dan Suparno, Manajemen dan

Kepemimpinan

Transformasional Kekepalasekolahan Visi dan

Strategi Era Teknologi,

Situasi Krisis, dan Internasionalisasi Pendidikan,

Jakarta: Rineka, Cipta, 2009

Fattah, Nanang, Landasan Manajemen


Pendidikan, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009

Hikmat, Manajemen Pendidikan, Bandung: PT

Pustaka Setia, 2009

Manullang, M., Dasar-dasar manajemen, Gadjah


Mada University Press, Cet- XIX, 2006

Mulyasa, E., Menjadi Kepala Sekolah

Profesional dalam Kontek Menyukseskan

84
PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA TERHADAP
TINGKAH LAKU PESERTA DIDIK
DI MI AL-HIDAYAH LAJUKIDUL KECAMATAN SINGGAHAN KABUPATEN
TUBAN
TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

SITI ZUMROTUS SA’ADAH


Program Studi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Prodi Administrasi Pendidikan

ABSTRAK

Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan manusia. Di sisi
lain, pendidikan juga dipandang sebagai aspek dalam mempersiapkan sekaligus membentuk generasi muda di masa yang akan
datang dan diharapkan mampu menumbuhkan dan meningkatkan keimanannya yang diwujudkan dalam tingkah laku yang
terpuji.

Skripsi ini diangkat dari sebuah latar belakang tentang pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap
tingkah laku peserta didik di MI Al-Hidayah LajuKidul Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban tahun pelajaran 2014/2015.

Dalam skripsi ini penulis membuat tiga rumusan masalah, yaitu : Bagaimana kegiatan ekstrakurikuler pramuka di
MI Al-Hidayah?, Bagaimana tingkah laku peserta didik di MI Al-Hidayah?, dan Bagaimana pengaruh kegiatan ekstrakurikuler
pramuka terhadap tingkah laku peserta didik di MI Al-Hidayah LajuKidul Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban?.

Dalam penelitian ini, penulis mengambil jenis penelitian kuantitatif dengan mengunakan sampel penuh
dikarenakan populasi yang mengikuti ekskul pramuka ada 55 siswa. Jika popolasi kurang dari 100 maka harus diambil
keseluruhan. Penulis menggunakan beberapa metode, yaitu : metode observasi, dokumentasi, interview, wawancara dan
angket. Sedangkan untuk menganalisa menggunakan teknik analisis “Product Moment”.

Dari hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan, bahwa : kegiatan ekstrakurikuler pramuka mempunyai pengaruh
yang tinggi terhadap tingkah laku peserta didik. Hal ini ditunjukan bahwa r hitung sebesar o,584 sedangkan r tabel signifikan 5%=
o,266 dan taraf signifikan 1%= 0,345, Jadi dapat disimpulkan bahwa r hitung > r tabel product moment.

Kata Kunci : Kegiatan ekstrakurikuler pramuka, Tingkah Laku.

85
1.1 Pengantar besar Bahasa ( Andri Bob Sunard a dilakukan di
Pendidikan Indonesia, kegiatan i, Boyman, Ragam alam terbuka
merupakan satu dari ekstrakurikuler Latih Pramuka, dengan prinsip
sekian banyak hal adalah kegiatan yang (Bandung:NuansaM dasar metodik
yang tidak dapat ada diluar program uda 2010) kepramukaan
terpisahkan dalam yang tertentu dalam mrngarah pada
kehidupan manusia. kurikulum seperti Selain itu, tujuan
Di sisi lain, latihan melalui kegiatan mendidik
pendidikan juga kepemimpinan dan organisasi Gerakan manusia
dipandang sebagai pembinaan siswa. Pramuka siswa dapat berwatak luhur
aspek dalam (Depdikbud, Kamus belajar untuk selalu berdasar
mempersiapkan Besar Bahasa perprilaku disiplin, pancasila dan
sekaligus Indonesia, baik itu dalam setia kepada
membentuk Jakarta: Balai Pustak mengikuti latihan negara republik
generasimuda dimasa a). kepramukaan yang indonesia.
yang akan dilaksanakan di 2. Tingkah laku
datang.Maka dari itu, Kegiatan sekolahan maupun peserta didik
dengan diadakannya ekstrakurikuler di dalam melaksanakan Tingkah
proses pendidikan, sekolah banyak segala aktifitas yang laku atau
manusia diharapkan sekali berlangsung dalam dengan kata
mampu untuk ragamnya,antara lain kehidupan sehari- lain disebut
mempertahankan adalah pramuka, hari. dengan
hidupnya kearah kesenian, kpribadian ini,
yang lebih baik. ketrampilan dan lain- Maka dari itu, dalam islam
Sesuai dengan lain. Selaku bapak berdasarkan uraian adalah pribadi
Undang-Undang pandu Pramuka diatas penulis tertarik yang sholih,
Republik Indonesia sedunia, Lord Robert untuk meneliti yaitu sikap
no.20 tahun 2003 Baden Powell “Pengaruh konstruktif
tentang sistem mengatakan bahwa : Kegiatan menuju
pendidikan nasional. Ekstrakurikuler tatanan
Pada pasal 3 Kepramukaan Pramuka Terhadap ilahiyah,
disebutkan bahwa : itu bukanlah suatu Tingkah Laku dimana sikap,
“Pendidikan ilmu yang harus Peserta Didik Di MI ucapan dan
Nasional bertujuan dipelajari dengan Al-Hidayah tindakan
mengembangkan tekun, bukan pula LajuKidul seorang
kemampuan dan merupakan Singgahan Tuban”. muslim dihiasi
watak kumpulan – dengan nilai-
sertaperadapanbang kumpulan ajaran nilai yang
sayangbermartabatd atau naskah buku. datang dari
alamrangkamencerd Kepramukaan 1.2 Batasan Alloh SWT
askan kehidupan adalah suatu Masalah baik dari Al-
bangsa, bertujuan permainan yang Untuk Qur’an
untuk menyenangkan yang menghindari maupun
berkembangnya dilakukan di alam kesalahan memahami maupaun
potensi peserta didik terbuka, tempat istilah yang ada pada hadits melalui
agar menjadi orang dewasa dan judul penelitian, Rosul-Nya.
manusia yang anak-anak pergi maka akan dijelaskan
beriman kepada bersama-sama, pada uraian berikut 1.3 Rumusan
Tuhan Yang Maha mengadakan ini: Masalah
Esa, berakhlaq pengembaraan 1. Kegiatan Dari
mulia, sehat, seperti kakak ektrakurikuler pembatasan masalah
berilmu, cakap, beradik, membina pramuka diatas, maka penulis
kreatif, mandiri dan kesehatan dan Kegiatanek dapat merumuskan
menjadi warga kebahagiaan, strakurikuler permasalahannya.
negara yang ketrampilan dan pramuka Adapun rumusan
demokratis serta kesediaan untuk adalah kegiatan masalahnya sebagai
bertanggung memberi yang bersifat berikut :
mendidik yang 1. Bagaimana
jawab”. pertolongan bagi
Dalam kamus pelaksanaanny kegiatan
yang membutuhkan.

86
ekstrakurikuler terhadap membantu 1.6 Hipotesis
pramuka di MI tingkah laku peserta didik Hipotesis
Al-Hidayah peserta didik di untuk terdiri atas dua jenis,
Laju Kidul MI Al-Hidayah bersemangat yakni hipotesis nol
Singgahan Lajukidul terus dalam (H0) yang
Tuban? Singgahan menjalani menyatakan ada
2. Bagaimana Tuban. kehidupan hubungan atau tidak
tingkah laku sehingga dapat ada perbedaan antara
peserta didik di bertingkah laku variabel X dan
MI Al-Hidayah 1.5 ManfaatPeneli sesuai dengan variabel Y, dan
Lajukidul tian aturan syari’at hipotesis alternatif
Singgahan Manfaat dari agama maupun (Ha) yang
Tuban? penelitian ini, negara. menunjukkan ada
3. Bagaimana yaitu : 3. Bagi orang tua pengaruh atau ada
pengaruh peserta didik hubungan atau ada
kegiatan 1. Bagi pihak dan masyarakat perbedaan antara
ekstrakurikuler Madrasah, pada variabel X dan
pramuka hasil karya umumnya, Variabel Y.
terhadap skripsi ini hasil karya (Suharsimi
tingkahlaku dapat dijadikan sekripsi ini Arikunto,2010:110).
peserta didik di sebagai tombak diharapkan Adapun
MI Al-Hidayah motivasi dalam dapat dijadikan hipotesis nol (H0)
Laju Kidul rangka sebagai salah dalam penelitian ini
Singgahan meningkatkan satu alat atau adalah :
Tuban? kwalitas usaha sarana
pembinaan komunikasi Tidak ada hubungan
1.4 Tujuan kesiswaan di dan sumber yang signifikan
Penelitian Madrasah dan informasi antara kegiatan
Adapun tujuan ekstrakurikuler
mengaktifkan dalam
penelitian yang ingin pramuka dengan
kegiatan memberikan
dicapai penulis tingkah laku peserta
latihan pengenalan,
dalam penelitian ini didik MI Al-Hidayah
kepramukaan pengertian, dan
adalah : LajuKidul singgahan
di lingkungan pemahaman
1. Mengetahui Tuban tahun
madrasah, terhadap
pola pelajaran 2014/2015.
sehingga apa peranan
pembinaan
yang di pendidikan
latihan Sedangkan
harapkan pihak kepramukaan.
kepramukaan hipotesis alternatif
madrasah dapat Sehingga pada
di MI Al- (Ha) dalam
tercapai akhirnya nanti
Hidayah penelitian ini adalah:
dengan baik. dapat
LajuKidul
2. Bagi peserta memberikan
Singgahan Ada hubungan yang
didik, hasil partisipasi dan
Tuban. signifikan antara
karsya skripsi dukungan
2. Mengetahui pengaruh kegiatan
ini dapat dalam
peranan peserta ekstrakurikuler
memotivasi memeupuk dan
didik dalam pramuka dengan
semangat para menggembang
menyikapi tingkah laku peserta
peserta dididk kan organisasi
pendidikan didik MI Al-Hidayah
untuk terus gerakan
kepramukaan LajuKidul Singgahan
tetap aktif pramuka
di MI Al- Tuban tahun
dalam sebagai salah
Hidayah pelajaran 2014/2015.
mengikuti satu wadah
LajuKidul
latihan untuk
Singgahan
kegiatan pembinaan
Tuban.
3. Mengetahui kepramukaan, kesiswaan 1.7 Landasan
bagaimana sehingga apa yang ada di Teori
pengaruh yang telah madrasah. 7.1
kegiatan didapatkan dari
KegiatanEkstrakurik
ekstrakurikuler latihan tersebut
uler
pramuka dapat

87
Peraturan a. Pengembangan peserta didik belajar. Kegiatan
Menteri Pendidikan , yaitu fungsi masing- ekstrakurikuler
Nasional Nomor 22 kegiatan masing. bukan termasuk
Tahun 2006 ekstrakurikuler b. Pilihan, yaitu materi pelajaran yang
menjelaskan untuk prinsip terpisah dari materi
kegiatan“ekstrakurik mengembangk kegiatan pelajaran lainnya,
uler” adalah kegiatan an kemampuan ekstrakurikuler penyampaian materi
pendidikan di luar dan kreativitas yang sesuai pelajaran dapat
mata pelajaran dan peserta didik dengan dilaksanakan di sela-
sesuai dengan keinginan dan sela kegiatan
pelayanan konseling
potensi, bakat diikuti secara ekstrakurikuler
untuk membantu
dan minat sukarela dilaksanakan,
pengembangan
mereka. peserta didik. mengingat kegiatan
peserta didik sesuai
b. Sosial, yaitu c. Keterlibatan tersebut merupakan
dengan kebutuhan,
fungsi kegiatan aktif, yaitu bagian penting dari
potensi, bakat, dan ekstrakurikuler prinsip kurikulum sekolah.
minat mereka untuk kegiatan Kegiatan
melalui kegiatan mengembangk ekstrakurikuler ekstrakurikuler dapat
yang secara khusus an kemampuan yang menuntut dijadikan wadah
diselenggarakan oleh dan rasa keikutsertaan untuk peserta didik
pendidik dan atau tanggung peserta didik menampung minat
tenaga kependidikan jawab sosial secara penuh. dan bakatnya
yang berkemampuan peserta didik. d. Menyenangkan (Syamsudar,2012).
dan berkewenangan c. Rekreatif, yaitu , yaitu prinsip
disekolah/madrasah. fungsi kegiatan kegiatan 7.2 Kepramukaan
Kegiatan ekstrakurikuler ekstrakurikuler Pramuka
ekstrakurikuler untuk dalam suasana adalah sebutan bagi
dimaksudkan untuk mengembangk yang disukai anggota Gerakan Pra
mengembangkan an suasana dan muka yangberusiaant
salah satu bidang rileks, menggembirak ara 7-25tahundan
pelajaran yang menggembirak an peserta berkedudukan
diminati oleh peserta an, didik. sebagai peserta didik,
didik, misalnya menyenangkan e. Etos kerja, yaitu sebagai Siaga,
olahraga, kesenian, bagi peserta yaitu prinsip Penggalang,
berbagai macam didik yang kegiatan Penegak dan Pandeg
keterampilan dan menunjang ekstrakurikuler a. Disamping itu
kepramukaan proses yang pula, bahwa pramuka
perkembangan. membangun merupakan singkatan
diselenggarakan di
d. Persiapan karir, semangat dari Praja Muda
sekolah di luar jam
yaitu fungsi peserta didik Karana yang
pelajaranbiasa
kegiatan untuk bekerja memiliki arti
(Suryosubroto;2009:
ekstrakurikuler dengan baik rakyat muda yang
286).
untuk dan berhasil. suka berkarya. Kata
mengembangk f. Kemanfaatan ini diambil
Dalam buku
an kesiapan sosial, yaitu daribahasa sansekert
Panduan
karir peserta prinsip a.(kwartir Nasional
Pengembangan Diri
didik. kegiatan Gerakan Pramuka,
Peraturan Menteri
Adapun ekstrakurikuler 1983:27)
Pendidikan Nasional
prinsip-prinsip yang Berdasarkan
Nomor 22 Tahun
kegiatan dilaksanakan Resolusi Konferensi
2006 tentang Standar
ekstrakurikuler untuk Kepramukaan
Isi untuk Satuan
sebagai berikut: kepentingan sedunia yang
Pendidikan Dasar
a. Individual, masyarakat. diselenggarakan di
dan Menengah
yaitu prinsip Konpenhagen,
menjelaskan fungsi
kegiatan Kegiatan Denmark pada bulan
dari kegiatan
ekstrakurikuler ekstrakurikuler di Agustus tahun 1924
ekstrakurikuler
yang sesuai sekolah ikut andil dinyatakan bahwa
adalah sebagai
dengan potensi, dalam meningkatkan kepramukaa itu
berikut:
bakat, minat prestasi dalam bersifat Nasional.

88
“(Andri Bob Indonesia ana 3) Keputusan Kwartir
sunardi,hal:4,cet:6)” mempunyai tertera Nasional Gerak
. hak untuk dalam an Pramuka
Adapun memperoleh lampiran
Landasan Dasa pendidikan, keputusa Hakekat Pendi
rPendidikan baik itu n ini a dikan Kepramukaana
Kepramukaan adalah : pendidikan dalah sa dalah:
a. Landasan Idiil formal, tu-
Landasan Idiil informal atau satunyab 1. Suatu proses
dari pendidikan kepr pun non formal adanyang pendidikan
amukaan adalah Pan .Dan juga diperbole dalam
casila.Hal ini sesuai pendidikan hkanmey bentuk kegiata
dengan Anggaran yang lainnya elenggara n yang menyen
Dasar Gerakan termasuk salah kan angkan bagi
Pramuka pada Bab satunya pendidik anak dan
II pasal 3 yang adalah pendidi an pemuda
berbunyi : “Gerakan kan kepandua dibawah
Pramuka berasaskan kepramukaan. n itu. tanggung
Pancasila. ”(Kwartir 2. Keputusan jawab orang
Nasional Gerakan Presiden Ketiga, badan-badan dewasa.
Pramuka, 1999 : Republik lain 2. Suatu proses
5)”. Indonesia No. yang pendidikan
Dengan demikian, 238 Tahun sama yang
jelaslah bahwa 1961 tentang sifatnya dilaksanakan
pendidikan Pramuka, yang atau di luar
kepramukaan memutuskan yang lingkungan
mendasarkan diri pad bahwa : meyerup pendidikan
a Pancasila Pertama,penyelengg ai sekolah dan
sebagai Dasar Negar araan perkump lingkungan
a dan falsafah bangsa Pendidik ulan pendidikan
Indonesia. an Gerakan keluarga.
Kepandu Pramuka 3. Dengan mengg
b. Landasan Kons an dilarang unakanprinsipd
titusional kepada adanya. asarkepramuka
Landasan anak- ”(kwartir an danmetode
Konstitusional dari anak Nasional kepramukaan.
Gerakan Pramuka ad dan pem Gerakan Jadi,
alah : uda Pramuka kepramukaan
Indonesia ,hal: vi)” sebagai suatu
1. UndangUndan ditugaska proses
g Dasar 1945, n kepada pendidikan,
khususnya pasa perkump harus
l 31 ayat 1 yang ulan c. Landasan Oper merupakan
berbuny i: Gerakan asional kegiatan
“Tiap-tiap Pramuka. Landasan oper yang dapat
warga Negara asional dari pendidik dipertanggung
berhak Kedua, diseluruh an kepramukaan adal jawabkan dan
mendapatkan p wilayah ah : bernilaipendidi
engajaran.”(am Republik kan.Sehingga
ande-ment Indonesia 1)Peraturan perundan kegiatannya
UUD , g- harus
1945,1999:16) perkump undangantenta terencana,
”. Dari sini ulan ng pendidikan dipersiapkan,
dapat diambil Gerakan dilaksanakan
sebuah Pramuka 2) Keputusan Musya dan
pengertian bah dengan warah Nasional dapat bernilai d
wa semua Anggara (MUNAS) Gera ari segi
warga Negara n Dasar kan Pramuka pendidikan
Republik sebagaim dankejiwaan.

89
at, suku dan ba organisme atau mengantisipasi
pendidikan ke ngsa. seseorang terhadap beberapa kesulitan
pramukaan me 3) Universal rangsangan dari luar yang mungkin timbul
mpunyai tiga si Yang berarti, subjek tersebut. selama penelitian.
fat atau ciri kh bahwa Dalam (Nursalam dan
as,yaitu, kepramukaan sosiologi, perilaku Pariani, 2001:130).
“(Kwartir dapat dianggap sesuatu Berdasarkan
daerah Gerakan dipergunakan yang tidak ditujukan analisis variabel,
Pramuka,2004: di mana saja kepada orang lain penelitian ini bersifat
8-9)”: untuk dan oleh karenanya analitik
1) Nasional mendidik merupakan suatu
Memiliki arti, observasional,
anak-anak tindakan sosial
bahwa suatu dimana peneliti ini
dari bangsa manusia yang paling
organisasi yang mencoba mencari
apa saja. mendasar (Arifin,
meyelenggarak Dimana dalam hubungan antara
2009).
an Pendidikan pelaksanaanpe variabel dan
kepramukaan ndidikannya dilakukan analisis
di suatu Negara selalu terhadap data yang
haruslah menggunakan 1.8 Metode dikumpulkan.
menyesuaikan prinsip dasar Penelitian Setelah
pendidikannya kepramukaan Penelitian diketahui jenis
itu dengan dan metode adalah 1. Peneriks penelitiannya maka
keadaan, kepramukaan. anaan yang teliti, rancangan penelitian
kebutuhan,kep ”(Kwartir penyelidikan, 2. yang akan dibuat
entinganmasya Nasional Kegiatan adalah penelitian
rakat,bangsa Gerakan pengumpulan, korelasional.
dan Negara. pramuka, pengolahan, analisis, Penelitian ini untuk
Hal inilah 1983:26-27)” dan penyajian data mengetahui
yang yang dilakukan hubungan antara dua
membedakan Fungsi
secara sistematis dan atau beberapa
pelaksanaan Gerakan
objektif untuk variabel. Besar
pendidikankepr Pramuka :
1. Kegiatan yang memecahkan suatu tingginya hubungan
amukaandiIndo
menarik bagi a persoalan atau tersebut dinyatakan
nesiadengan
nak dan pemud menguji suatu dalam bentuk
Negara-negara
a hipotesis untuk koefesien korelasi.
lain.
2) Internasional 2. Pengabdian ba mengembangkan (Suharsimi Arikunto,
Yang berarti, gi Orang Dewa prinsip-prinsip 1998:326).
bahwa sa umum. (Depdikbud Adapun
organisasi 3. AlatbagiMasya RI, 1995 : 920). rencana penelitian ini
kepramukaan d rakatdanOrgani Penelitian ini dapat digambarkan
i Negara sasi merupakan penelitian sebagai berikut :
manapun korelasi yaitu
7.3 Tingkah Laku
didunia ini Dari sudut penelitian yang
harus biologis tingkah laku bertujuan untuk Keterangan :
mengembangk adalah suatu kegiatan menemukan ada XX : Y
an atau aktivitas tidaknya hubungan Ekstrakurikuler
rasa persaudara organism yang itu. (Suharsimi Pramuka
an dan bersangkutan yang Arikunto, 1993:145). Y : Tingkah
persahabatan dapat diamati secara Dalam penelitian ini Laku peserta
antarasesama a langsung maupun menerapkan korelasi didik
nggotapramuka tidak langsung. atau hubungan antara Berdasarkan
dansesamaman tingkah laku manusia rencana penelitian di
dua variabel.
usiatanpa adalah suatu aktivitas Rencana atas, Variabel (X)
membedakan manusia itu sendiri. penelitian adalah Ekstrakurikuler
kepercayaan, Secara keseluruhan dari Pramuka akan
agama, oprasional tingkah diketahui
perencanaan untuk
golongan, tingk laku dapat diartikan pengaruhnya
menjawab
suatu respon pertanyaan dan terhadap Variabel (Y)

90
Tingkah Laku. suatu yang berlaku Kegiatan
bagi populasi. 1.12 Jenis Variabel Ekstrakurikuler
1.9 Populasi (Suharsimi Arikunto, Menurut Pramuka”
Populasi 1998:130). Winarno Surachmad 2. Variabel
adalah keseluruhan Dalam membedakan Terikat
obyek penelitian. penelitian ini variabel menjadi 2 Variabel terikat
(Suharsimi Arikunto, populasi yang (dua) kelompok yaitu dalam
1998:130). Apabila dijadikan responden : penelitian ini
seseorang ingin adalah kelas IV dan 1. Variabel Bebas adalah
meneliti semua Kelas V siswa MI atau disebut “Tingkah
elemen yang ada Al-Hidayah Variabel Laku”
dalam wilayah LajuKidul Ekperimental
penelitian, maka Kecamatan atau Variabel X, 1.14 Jenis data
penelitiannya Singgahan atau variabel Menutut Prof.
merupakan penelitian Kabupaten Tuban yang diselidiki Dr. Sutrisno Hadi
populasi, studi Tahun Pelajaran seluruhnya jenis data dapat
penelitiannya juga 2014/2015. Adapun 2. Variabel terikat dijadikan menjadi
disebut study dalam penelitian ini, atau disebut dua yaitu :
peneliti mengambil juga Variabel 1. Data kualitatif
populasi. Karena
sampel keseluruhan kontrol atau yaitu data-data
penelitian ini ber
responden MI Al- Variabel yang tidak
hubungan dengan
Hidayah Laju Kidul ramalan atau dapat diselidiki
kegiatan
kecamatan secara
ekstrakurikuler variabel Y,
Singgahan langsung
pramuka dan yang yaitu Variabel
Kabupaten Tuban seperti dalam
mengikutinya adalah yang
Tahun Pelajaran penelitian
kelas IV dan kelas V, diramalkan
2014/2015 adalah kegiatan
maka populasi yang akan timbul
dikarenakan kurang ekstrakurikuler
diambil adalah kelas dari 100 orang, jadi dalam
hubungan yang pramuka
IV dan kelas V siswa jumlah sampel yang 2. Data kuantitatif
MI Al-Hidayah digunakan adalah 55 fungsional atau
yaitu data-data
LajuKidul siswa. sebagai
yang dapat di
Kecamatan pengaruh
selidiki secara
Singgahan Tuban 1.11 Definisi variabel bebas.
langsung
Tahun Pelajaran Operasional (Winarno
misalnya
2014/2015 sejumlah dan Variabel Surachmad,
jumlah siswa,
55 siswa. Jadi jumlah Penelitian 199:73)
Didalam Dengan media yang
populasinya 55 digunakan,
kamus besar bahasa demikian dapat
siswa. lama waktu
indonesia disebutkan diambil suatu
bahwa variabel penjelasan bahwa mengajar dan
adalah “sesuatu yang jenis variabel dapat Tingkah Laku
1.10 Sampel dapat berubah, faktor dibedakan menjadi 2 siswa lewat
Sampel adalah angket.
atau unsur yang macam yaitu variabel
sebagian individu (Sutrisno Hadi,
dapat menentukan bebas dan variabel
atau wakil populasi 1986:66).
perubahan”. terikat atau
yang diteliti.
(Depdikbud, tergantung.
Dinamakan 1.15 Sumber Data
1995:60).
penelitian sampel 1.13 Variabel Sumber data
Dengan
apabila kita sesuai dengan cara
demikian variabel Penelitian
bermaksud untuk Adapun memperolehnya
adalah suatu objek
menggeneralisa- variabel dalam dibagi menjadi dua
yang akan diteliti
sikan hasil penelitian yaitu :
dengan penelitian ini adalah :
sampel. Yang 1. Variabel Bebas
dimaksud menggunakan 1. Sumber data
Variabel bebas
menggeneralisasikan metode yang cocok primer yaitu
dalam
adalah mengangkat atau sesuai dengan sumber data
penelitian ini
kesimpulan kebutuhan dalam yang diperoleh
adalah
penelitian sebagai sebuah penelitian. langsung dari
“Pengaruh

91
lapangan. Observas Lajukidul, untuk
Dalam hal ini i adalah Pelaksanaan mengetahui atau
adalah siswa pengamatan kegiatan mengukur
MI Al-Hidayah dan pencatatan ekstrakurikuler sesuatu dalam
LajuKidul sistematis pramuka dan suasana, dengan
Kecamatan fenomena- tingkah laku cara dan aturan-
Singgahan fenomena yang peserta didik di aturan yang
Kabupaten diselidiki. MI Al-Hidayah sudah
Tuban (Suharsimi LajuKidul ditentukan.
2. Sumber data Arikunto, kecamatan (Suharsimi
skunder yaitu 1998:131-132). Singgahan
Arikunto,
data-data yang Metode ini Kabupaten
diperoleh dari 1998:130).
digunakan Tuban Tahun Berdasark
kepustakaan untuk Pelajaran an definisi
yang mengetahui 2014/2015.
tersebut, dapat
mendukung gambaran 3. Metode Angket
dan Angket dikelaskan
umum obyek
melengkapi adalah bahwa tes
penelitian :
data primer. pengumpulan merupakan alat
letak geografis
(Nasution, lokasi, data melalui ukur yang
1995). Dalam lingkungan daftar berbentuk
hal ini buku- sosial sekolah, pertanyaan pertanyaan atau
buku bangunan secara tertulis latihan,
(kepramukaan, gedung, yang disusun dipergunakan
psikologi penataan ruang dan disebarkan untuk mengukur
pendidikan, kelas dan lain- untuk kemampuan
strategi lain. mendapatkan yang ada pada
pembelajaran, 2. Metode informasi atau seorang atau
kamus besar Interview keterangan dari kelompok
bahasa (Wawancara) sumber data orang.
indonesia) Interview yang berupa Sebagai
dokumen dan / wawancara orang. alat ukur dalam
jurnal. adalah (Sutrisno Hadi, bentuk
pengumpulan 1986:193). pertanyaan,
1.16 Metode data melalui Metode ini maka tes harus
Pengumpulan tanya jawab digunakan
dapat
Data sepihak yang untuk
Dalam suatu memberikan
dikerjakan memperoleh
penelitian informasi
secara data tentang
membutuhkan data- mengenai
sistematis dan pengaruh
data yang relevan pengetahuan
berlandasan kegiatan
dengan tujuan pada tujuan ekstrakurikuler dan kemampuan
penelitian. pendidikan. pramuka obyek yang
Sedangkan untuk (Sutrisno Hadi, terhadap diukur.
mendapatkan data- 1986:136). tingkah laku Sedangkan
data tersebut perlu Metode ini peserta didik di sebagai alat
menggunakan digunakan MI Al-Hidayah ukur berupa
metode yang cocok untuk LajuKidul latihan, maka
dan dapat memperoleh Kecamatan tes harus dapat
mengangkat data informasi dari Singgahan mengungkap
yang dibutuhkan. kepala MI Al- Kabupaten keterampilan
Adapun metode yang Hidayah Tuban Tahun dan bakat
digunakan oleh LajuKidul Pelajaran seseorang atau
penulis dalam Kecamatan 2014/2015. kelompok
pengumpulan data Singgahan 4. Metode Tes orang. Tes
ini adalah: Kabupaten Tes adalah
merupakan alat
1. Metode Tuban tentang merupakan alat
ukur yang
Observasi berdirinya MI atau prosedur
standar dan
Al-Hidayah yang digunakan

92
obyektif hipotesis itu mla nila
sehingga dapat dapat diterima h in
digunakan atau ditolak, per y
secara meluas maka rumus kali ke
untuk mengukur yang digunakan an mu
dan dalam penelitian ant dia
membandingka ini adalah ara n
n keadaan psikis dengan vari dik
dan tingkah menggunakan abe uad
laku individu. rumus korelasi l x rat
Dengan Product dan kan
demikian sudah Moment. y
pasti dapat Hasil dari
dipastikan = = perhitungan di
mampu atas akan
memberikan dikonsultasikan
Ju
informasi yang dengan r tabel,
mla
tepat dan jika rxy lebih
h
obyektif tentang besar dari r
kua
obyek yang tabel, maka
drat
hendak diukur hipotesis nihil
Keterangan: dari
baik berupa (H0) ditolak dan
nila
psikis maupun hipotesis
ix
tingkah lakunya = alternatif (Ha)
sekaligus dapat diterima. Dan
=
membandingka Ko sebaliknya jika
n antara efis rxy lebih kecil
Ju dari r tabel,
seseorang ien
mla maka hipotesis
dengan orang kor
h nihil (H0)
lain. elas
Dalam kua diterima, dan
i
suatu penelitian drat hipotesis
ant
ilmiah harus dari alternatif (Ha)
ara
dapat nila ditolak.
vari
memastikan iy 4.1 Laporan Hasil
abe
pola analisis l x Penelitian
data yang = Hasil
dan
digunakan, penelitian dapat
vari
apakah analisis Ju dilaporkan bahwa
abe
statistik atau mla nilai hasil angket
ly
non statistik. h yang dibagikan
Teknik analisis N = nila kepada siswa yang
data yang in x menjadi responden di
digunakan Ju ke MI Al-Hidayah
dalam penelitian mla mu LajuKidul
ini adalah h dia Kecamatan
teknik analisis sub n Singgahan
statistik, karena yek dik Kabupaten Tuban
data yang yan uad tahun pelajaran
diperoleh g ratk 2014/2015 peneliti
bersifat dite an menggunakan
kuantitatif yaitu liti variabel (X) untuk
berupa angka = angket kegiatan
atau sekor tes. y = ekstrakurikuler
Ju
Untuk pramuka dan variabel
mla
menguji apakah (Y ) untuk angket
Ju h
tingkah laku peserta

93
didik. disediakan 4 diperoleh data =
Dalam alternatif jawaban sebagai berikut:
kegiatan ini dengan penskoran 1. Sangat baik
penelitian langkah sebagai berikut : : 29 orang =
pertama yang a. Jawaban A 52,73%
ditempuh adalah diberi nilai 8 2. Baik
merumuskan b. Jawaban B : 24 orang =
diberi nilai 6 43,63 % =
masalah yang akan
c. Jawaban C 3. Sedang
diteliti, karena
diberi nilai 4 : 2 orang
perumusan masalah
d. Jawaban D = 3,63 %
merupakan titik tolak 4. Rendah
diberi nilai 2
bagi perumusan Karena angket : - orang
hipotesis yang akan setiap variabel terdiri = 0,00 % =
diajukan. dari 10 item maka 5. Sangat Rendah
Setelah penulis : - orang
skor maksimal
menentukan judul = 0,00 %
adalah 80 dan skor
penelitian sesuai Dari hasil
minimumnya adalah
dengan permasalahan tersebut untuk
20.
yang diajukan yaitu kategori tinggi dan
Dari tabel =
“Pengaruh Kegiatan sangat tinggi ada
kegiatan
Ekstrakurikuler sebanyak 96,36%.
ekstrakurikuler
Pramuka Terhadap Hal ini menunjukkan
pramuka diperoleh
Tingkah Laku bahwa tingkah laku
data sebagai berikut :
Peserta Diduk Di MI 1. Sangat baik: 28 peserta didik MI Al-
Al-Hidayah orang = Hidayah Laju Kidul
=
LajuKidul 50,90% Kecamatan
Kecamatan 2. Baik : Singgahan
Singgahan 21 orang = Kabupaten Tuban
Kabupaten Tuban 38,18 % Tahun Pelajaran
Tahun Pelajaran 3. Sedang : 2014/2015 tergolong
2014/2015. 2 orang = sangat baik. =
Instrumen 3,63 % Koefesien
4. Rendah : korelasi pada
merupakan suatu alat
3 orang = penelitian ini penulis
yang digunakan = 0,584
5,45 %
untuk hitung dengan
5. Sangat Rendah
mengumpulkan data menggunakan rumus
: - orang = Dari
yang dianalisis. 0,00 % korelasi product
perhitungan antara
Instrumen harus Dari hasil moment sebagai
variabel X dan
sesuai dengan judul tersebut untuk berikut :
variabel Y maka
yang diajukan. katagori tinggidan
dapat terlihat tabel
Instrumen yang sangat tinggi ada =
korelasi untuk
penulis gunakan sebanyak 84,08%.
mengetes apakah
adalah angket pada Hal ini menunjukkan
nilai r yang kita
kedua variabel bahwa kegiatan
peroleh berarti atau
sehingga dapat ekstrakurikuler
tidak (signifikan
diperoleh skor pramuka di MI Al-
Untuk atau tidak signifikan)
nilainya. Hidayah Laju Kidul
Seperti yang menganalisis data dengan tabel nilai-
Kecamatan
telah dipaparkan di pada penelitian, nilai r product
Singgahan
bab III angket yang digunakan statistik moment dengan taraf
Kabupaten Tuban
digunakan tentang uji korelasi product signifikan 5%
Tahun Pelajaran
kegiatan moment yang maupun 1%.
2014/2015 tergolong Untuk
ekstrakurikuler baik. perhitungan
statistinya akan memberikan dasar
pramuka dan angket Sedangkan
dijabarkan sebagai hal tersebut di atas
tingkah laku terdiri daftar tabel hasil
berikut: maka penulis
dari 10 item dengan angket Tingkah Laku
cuplikan sebuah
masing-masing item peserta didik

94
pendapat yang Singgahan penulis dapat pramuka dalam
mengatakan Kabupaten menarik kesimpulan hubungannya dengan
bahawa : “Bilamana Tuban sebagai berikut : tingkah laku peserta
yang kita peroleh tergolong didik di MI Al-
sama dengan atau sangatbaik. Hal 1. Pelaksanaan Hidayah Lajukidul
lebih besar dari nilai ini ditunjukkan kstrakurikuler Singgahan Tuban
r dalam tabel r itu, dengan hasil pramuka di MI dapat berhasil
angket yang Al-Hidayah dengan memuaskan,
maka r yang kita
dikategorikan Lajukidul maka penulis
peroleh itu
baik dan sangat Kecamatan mengemukakan
signifikan. (Sutrisno
baik sebanyak Singgahan saran sebagai berikut
Hadi, 2000 : 302).
53 orang = Kabupaten :
Berdasarkan
96,36 % Tuban, cukup
tabel nilai-nilai r
3. Dengan baik. 1. Bagi madrasah
product moment di 2. Tingkah laku
menggunakan diharapkan
atas, untuk N = 55 peserta didik di
rumus korelasi dapat terus
taraf signifikan 5% MI Al-Hidayah
product meningkatkan
sebesar 0,266 dan Laju kidul kemampuan
moment yang
1% sebesar 0,345, Kecamatan para tenaga
diperoleh r
sehingga r hitung > r Singgahan yang ada
hitung sebesar
tabel. Dengan Kabupaten ( tenaga
0,584 sedang r
demikian terdapat tuban, sangat edukatif,
tabel untuk N =
korelasi yang baik. tenaga
55 taraf 3. Ada pengaruh
signifikan. administratif )
Berdasarkan signifikan 5% yang signifikan guna
hasil analisis data sebesar 0,266 antara tercapainya
statistik dengan dan 1% sebesar pengaruh sebuah tujuan
menggunakan rumus 0,345. kegiatan pendidikan.
Mengingat ekstrakurikuler
korelasi product Mengingat
nilai r hitung dalam pramuka
moment yang telah pentingnya
penelitian lebih besar terhadap
penulis paparkan di lembaga
dibandingkan nilai r tingkah laku
atas maka dapat di sekolah dalam
tabel dengan taraf peserta didik di mengantarkan
interpretasikan
signifikan 5% dan MI Al-Hidayah manusia pada
sebagai berikut :
1. Kegiatan 1% maka dapat di Lajukidul perubahan,
ekstrakurikuler intepretasikan bahwa kecamatan sekaligus
pramuka di MI hipotesis kerja (Ha) Singgahan mengadakan
Al-Hidayah diterima atau Kabupaten pendekatan
Lajukidul signifikan dan Tuban. pada
hipotesis nol (H0) Hal ini terbukti masyarakat
Kecamatan
ditolak artinya “Ada dengan hasil guna
Singggahan
perhitungan r xy pengoptimalka
Kabupaten pengaruh Kegiatan
adalah sebesar 0,584, n pemanfaatan
Tuban sangat Ekstrakurikuler
sedangkan r tabel berbagai
baik hal ini Pramuka terhadap
product moment potensi yang
dibuktikan Tingkah Laku
dengan taraf ada. Juga
dengan hasil Peserta Didik di MI
signifikasi 5% = meyakinkan
angket dengan A-Hidayah 0,266 dan tarf masyarakat
jawaban yang LajuKidul signifiklasi 1% = bahwa
dikatagorikan Kecamatan 0,345. Dengan pendidikan
sangat tinggi Singgahan demikian r hitung> r tabel mempunyai
dan tinggi Kabupaten Tuban”. product moment arti penting
sebanyak 46
yang berarti ada dalam
orang = 85,45
pengaruh yang kehidupan,
%. 1.17 Kesimpulan
2. Tingkah laku signifikan. meski lembaga
Dan Saran
peserta didik di Dari apa yang sekolah bukan
Supaya
MI Al_hidayah telah diuraikan satu-satunya
kegiatan
LajuKidul dalam skripsi ini, tempat
ekstrakurikuler
Kecamatan maka pada akhirnya pendidikan.

95
2. Bagi para guru, tahun Thoha Qozwai
diharapkan 1945, Putra ni, Sun
terus berusaha Jakarta an Ibn
meningkatkan : Sinar Depdikbud, Kamus B u Maj
kemampuan Grafika esar B ah,
profesinya baik ahasa I Beirut :
secara pribadi Arikunto, Suharsimi. ndones Daarul
maupun (1998) ia, Jaka Fikr,
kelompok, dan Prosed rta: Bal h.269
berusaha ur ai Pusta
berperan aktif peneliti ka, cet. Mukson. (2008)
dalam an, VII, Pramu
pembinaan Jakarta h.225 ka
sikap dan : Pengga
mental siswa Rhinek D.Boenakin. (1981) lang,
guna a Cipta Kepra Semara
membangun mukaa ng : BP
prilaku yang _______. (2000) n, Undip,
sesuai dengan Maneje Jakarta: h.6
ajaran agama men PT
islam. Penelit Hidaka Nasution. (1995)
3. Bagi siswa, ian, rya Berbag
diharapkan Jakarta, Agung ai
selalu berperan : Pendek
aktif dalam Rineka Hadi, Sutrisno. atan
meningkatkan Cipta (1986) Dalam
ilmu, tetap Metodo Proses
bersemangat Atmasulistya, Endy logi Belajar
dalam meraih R dkk Researc Mengaj
prestasi yang . h, ar,
terbaik dan (2000) Jakarta: Jakarta
berusaha lebih Kwarda Andi : Bumi
tanggap Geraka Offset Aksara
terhadap n
keadaan zaman Pramuk Kwartir Nasional Ger NurSalam&Pariani.
yang serba a,Pand akan Pr (2001)
modern, serta uan amuka. Pendek
berusaha Praktis (1983) atan
membuka diri Membi Bahan Praktis
untuk na Kursus Metodo
bekerjasama Pramu Pembi logi
dalam hal yang ka Pen na Riset
positif. ggalan Pramu Kepera
g,Jakart ka watan,
a:Kwar Mahir Jakarta
da Ge Tingkat : EGC.
rakan Dasar,
DAFTAR Pramuk Jakarta: Setyawan. (2009)
PUSTAKA a KwarN Dari
as Geraka
Amandement UUD Depag RI. Geraka n
1945. (1988). n Kepan
(1999) AlQur’ Pramuk duan
Peruba an dan a ke
han terjem Geraka
pertam ahnya, Muhammad bin Yaz n
a UUD Semara idAbu Pramu
Negara ng: CV. Abdull ka,
RI ah Al Jakarta:

96
Pustaka 2003 B
Tunas andung
Media : Fokus
media
Sunardi Bob Andri.
(2010)
Boyma
n,
Ragam
Latiha
n
Pramu
ka,
Bandun
g:
Nuansa
Muda

Suryo Subroto.
(2009)
Proses
Belajar
mengaj
ar di
Sekola
h,
Jakarta
:
Rineka
Cipta

Syamsudar,Bambang
.
(2012)
Dampa
k
Kegiat
an
Ekstra
kurikul
er
Olahra
ga,
Dalam
Jurnal
Pendidi
kan
Indone
sia
2012

UU Sisdiknas.
(2003)
Undan
g-
undang
No .
20
tahun

97
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP
KINERJA GURU DI MTS ASSALAM BANGILAN TAHUN PELAJARAN
2014/2015

SITI MAIMUNAH
Program Studi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Prodi Administrasi Pendidikan

ABSTRAK

Peran penting kepemimpinan kepala sekolah dalam rangka meningkatkan kinerja guru, menerapkan
kualitas sekolah, dan gerak langkah suatu organisasi sekolah, dikendalikan olehkepala sekolah. Studi dimaksudkan
untuk menjawab permasalahan : (1) Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah di MT s Assalam Bangilan. (2)
bagaimana kinerja guru di MTs Assalam Bangilan ? (3) seberapa besar pengaruh kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kinerja guru di MTs Assalam Bangilan. Pembahasan tersebut[ dibahas melalui studi lapangan yang
dilaksanakan di MTs Assalam Bangilan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan
metode survai korelasional dengan teknik analisis regresi sederhana.
Dalam penelitian ini populasi sebanyak 23 guru. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
instrument angket untuk memperoleh data X dan Y. instrument angket sebelum digunakan untuk memperoleh data
yang obyektif., terlelih dahulu dilakukan uji validitas, reabilitas. Setelah dilakukan uji instrumen kemudian peneliti
menyebar angket untuk memperoleh data X dan Y. Selanjutnya hasil dari perhitungan statistik dengan koefesien
korelasi dan analisis regresi dimana terdapat korelasi yang positif antara kepemimpinan kepala sekolah (X) terhadap
kinerja guru (Y), hal ini ditunjukkan oleh koefisien korelasi = 0,6748 > 0,413, pada taraf signifikan 5% ini berarti
signifikan. Sementara itu = 21, 001>= 4,32 pada taraf signifikan 5%, maka dalam hal ini dapat berartisignifikan.
Dengan demikian dapat diketahui ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap
kinerja guru di MTs Assalam Bangilan. Kepala sekolah di MTsAssalam telah memenuhi standar kepala
sekolah/madrasah sesuai dengan PeraturanMenteri Pendidikan Nasional No 13 Tahun 2007 (Tentang standar kepala
sekolah/madrasah) baik kualifikasi umum maupun kualifikasi khusus serta memenuhi 5 standar kompetensi, yaitu
kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi, kompetensi
sosial. mampu menyusun perencanaan madrasah untuk berbagai tingkat perencanaan, mengembangkan potensi
siswa untuk mengembangkan madrasah sesuai dengan kebutuhan. Kepemimpinan kepala sekolah mempunyai
pengaruh yang positif signifikan dan kuat terhadap kinerja guru dengan kontribusi sebesar 67,48%.

98
BAB I bermanfaat pada peningkatan mengajar yang
PENDAHULUAN profesional.
Dari uraian diatas penulis tertarik untuk mengadakan
1.1. Pengantar penelitian mengenai pengaruh kepemimpinan kepala
Pendidikan merupakan suatu unsur yang sekolah terhadap kinerja guru di Mts Assalam
tidak dapat dipisahkan dari seorang manusia. Bangilan.
Mulai dari kandungan sampai beranjak
dewasa kemudian tua, manusia mengalami 1.2. Penegasan judul
proses pendidikan yang didapatkan dari orang Agar dalam pembahasan masalah dalam
tua, masyarakat, maupun ingkungan. Lembaga penelitian ini tidak terlalu melebar maka
pendidikan pertama dan utama dalam penulis perlu memberikan penegasan judul
pembentukan dan pendidikan manusia muda 1. Pengaruh : Daya yang ada / timbul dari
adalah keluarga. Di samping itu masyarakat sesuatu yang ikut membentuk watak
juga mempunyai peran untuk membantu orang (depdikbud. 1990 : 664)
tua dalam membentuk manusia muda melalui 2. Kepemimpinan :Menurut Stoner dalam
pengembangan bidang intelektual yang Handoko kepemimpinan adalah suatu
berlangsung dalam lembaga disebut sekolah. proses pengarahan dan pemberian
Oleh karena itu kepala sekolah sebagai pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari
pemimpin tertinggi sangat berpengaruh dalam sekelompok anggota yang saling
menentukan kemajuan sekolah harus berhubungan tugasnya. Menurut Miftah
mempunyai kemampuan administrasi, memiliki Thoha kepemimpinan adalah aktivitas
komitmen tinggi, dan luwes dalam untuk mempengaruhi prilaku orang lain
melaksanakan tugasnya. Kepala sekolah yang agar mereka mau diarahkan untuk
baik harus dapat mengupayakan peningkatan mencapai tujuan tertentu.
kinerja guru melalui program pembinaan 3. Kinerja guru : Kinerja guru adalah
kemampuan tenaga kependidikan harus kemampuan dan usaha guru untuk
mempunyai kepribadian atau sifat-sifat dan melaksanakan tugas pembelajaran
kemampuan serta ketrampilan-ketrampilan sebaik-baiknya dalam perencanaan
untuk memimpin sebuah lembaga pendidikan. program pengajaran dan pelaksanaan
Dalam kaitannya masalah peningkatan program pembelajaran serta evaluasi
kinerja guru di MTs Assalam Bangilan, peran program pembelajaran. Kinerja guru
kepala sekolah merupakan kunci utama dalam yang dicapai harus berdasarkan standar
menjalankan tugasnya sebagai pemimpin kemampuan profesional selama
pendidikan. Seperti apakah model melaksanakan kewajiban sebagai guru
kepemimpinannya sehingga kepala sekolah sekolah.
mempunyai strategi apa saja untuk 1.3. Rumusan masalah
meningkatkan kualitas pendidikan yang salah Berdasarkan latar belakang diatas,
satunya ditandai dengan meningkatnya prestasi permasalahan yang akan diteliti dalam
siswa. penelitian ini adalah :
Demi tercapainya mutu pendidikan yang 1. Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah
diharapkan, kepala sekolah juga harus mampu di MTS Assalam Bangilan?
meningkatkan kinerja tenaga kependidikan 2. Bagaimana kinerja guru di MTS Assalam
dalam mewujudkan prestasi belajar siswa. Bangilan?
Sedikitnya terdapat tujuh komponen 3. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan
sekolah yang harus dikelola oleh kepala kepala sekolah terhadap kinerja guru di
sekolah dengan baik yaitu kurikulum dan MTS Assalam Bangilan?
pengajaran, tenaga kependidikan, kesiswaan,
keuangan, sarana dan prasarana pendidikan, 1.4. Tujuan penelitian
pengelolaan hubungan sekolah dan 1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis
masyarakat, serta manajemen pelayanan khusus kepemimpinan kepala sekolah di MTs
lembaga pendidikan (kesehatan, perpustakaan, Assalam Bangilan
dan keamanan sekolah). Oleh Karenaitu guru 2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis
adalah tenaga kependidikan sekaligus kunci kinerja guru di MTs Assalam Bangilan
keberhasilan pendidikan dan pembelajaran di 3. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa
sekolah, sehingga perlu untuk dikelola dengan seberapa besar pengaruh kepemimpinan
baik oleh kepala sekolah agar senantiasa kepala sekolah terhadap kinerja guru di
mereka aktif dan bersemangat dalam MTs Assalam Bangilan
menjalankan tugas-tugasnya. Salah satu upaya
yang dilakukan kepala sekolah dalam 1.5. Manfaat penelitian
meningkatkan kinerja tenaga kependidikan 1. Manfaat teoritis
adalah dengan mengikutsertakan para guru a. Penelitian ini diharapkan dapat
dalam penataran-penataran, lokakarya, in memberikan informasi bagi pembaca
service training, atau yang lainnya, yang mana dan pihak-pihak yang berkepentingan
berfungsi untuk menambah wawasan bagi tentang pengaruh kepemimpinan
guru dan juga memberikan kesempatan kepada kepala sekolah dan fasilitas kerja
guru untuk meningkatkan kemampuan dan terhadap kinerja guru.
ketrampilannya, yang nantinya akan
2. Manfaat praktis

99
a. Hasil penelitian dapat digunakan perlu supaya dapat mengadakan
sebagai input bagi pemimpin dalam pertimbangan yang sehat.
menentukan kebijakan-kebijakan d) Menggunakan kesanggupan dan
yang berhubungan dengan minat khusus anggota kelompok.
kepemimpinan sekolah dalam e) Memberi dorongan kepada seluruh
kaitannya peningkatan kinerjaguru di anggota untuk melahirkan perasaan,
MTs Assalam Bangilan. pikiran dan memilih buah pikiran
b. Sebagai bahan pertimbangan dan yang baik serta berguna dalam
sumbangan pemikiran guna pemecahan masalah yang dihadapi
meningkatkan kinerja guru di MTs oleh kelompok.
Assalam Bangilan. f) Memberi kepercayaan dan
1.6. Hipotesis menyerahkan tanggung jawab
Sebelum hipotesis dirumuskan, kepada anggota dalam melaksanakan
kiranya perlu dijelaskan terlebih dahulu tugas sesuai dengan kemampuan
mengenai pengertian hipotesis. Hipotesis masing-masing demi kepentingan
merupakan jawaban sementara terhadap bersama.
rumusan masalah penelitian, dimana rumusan 2. Fungsi pemimpin yang bertalian
masalah tersebut telah dinyatakan dalam dengan penciptaan suasana kerja
bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan yang sehat dan menyenangkan, dapat
sementara karena jawaban yang diberikan baru penulis deskripsikan sebagai
didasarkan pada teori yang relevan, belum berikut :
didasarkan pada fakta- fakta empiris yang a) Menunjukkan dan memelihara
diperoleh melalui pengumpulan data. kebersamaan di dalam kelompok.
Adapun hipotesis yang peneliti b) Mengusahakan suatu tempat
ajukan dalam penelitian ini adalah ada bekerja yang menyenangkan
pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan sehingga dapat dipupuk
kepala sekolah terhadap kinerja guru. kegembiraan dan semangat
bekerja dalam melaksanakan
tugas.
2.1. Fungsi kepemimpinan c) Menanamkan dan memupuk
Memimpin adalah membimbing perasaan kepada anggota bahwa
suatu kelompok sedemikian rupa, sehingga mereka termasuk dalam
tujuan kelompok dapat tercapai. Seorang kelompok dan merupakan bagian
pemimpin tidak bisa asal memimpin, dari kelompok.
dibutuhkan ketrampilan dalam memimpin d) Pemimpin dapat mempergunakan
anggotanya. Salah satu konsekuensi dari kelebihan yang terdapat pada
seseorang yang diangkat menjadi pemimpin pemimpin bukan untuk berkuasa
adalah harus mempunyai kemampuan dan atau mendominasi, melainkan
keahlian yang lebih dibandingkan dengan para untuk memberi sumbangsih
anggotanya. Beberapa kemampuan dan keahlia kepada kelompok menuju
memimpin terdapat dalam fungsi pencapaian tujuan bersama.
kepemimpinan. Dengan demikian untuk
menjadi pemimpin yang efektif, seorang
pemimpin harus memahami fungsi 2.2. Tugas pemimpin
kepemimpinan terlebih dahulu. Menurut Indra Berdasarkan pengertian bahwa
Fachrudi dalam bukunya “ Bagaimana kepemimpinan adalah proses mempengaruhi
Memimpin Sekolah Yang Efektif “ menyatakan tingkah laku yang mengandung indikasi
bahwa fungsi kepemimpinan terbagi menjadi serangkaian tugas penting seorang pemimpin
dua (2) yaitu : yaitu :
1. Fungsi pemimpin berdasarkan 1) Mendefinisikan visi dan peranan
tujuan yang hendak dicapai organisasi
Tugas pemimpin dalam fungsi Misi dan peranan organisasi dapat
itu, dapat penulis deskripsikan dirumuskan dengan baik apabila
sebagai berikut : seorang pemimpin lebih dulu
a) Memikirkan dan memahami asumsi struktural sebuah
merumuskan dengan teliti organisasi
tujuan kelompok, serta 2) Mengendalikan tujuan organisasi
menjelaskan supaya Dalam tugas ini pemimpin harus
anggota dapat bekerja mengambil kebijaksanaan kedalam
sama mencapai tujuan itu. tatanan atau keputusan terhadap
b) Memberi dorongan kepada sasaran untuk mencapai tujuan yang
anggota kelompok untuk direncanakan.
ikut menganalisis situasi 3) Mempertahankan tujuan organisasi
supaya dapat dirumuskan Pemimpin bertugas untuk
rencana kegiatan mempertahankan keutuhan organisasi
kepemimpinan yang dapat dengan melakukan koordinasi dan
memberi harapan lebih kontrol melalui dua cara, yaitu melalui
baik lagi. otoritas, peraturan, literally, melalui
c) Membantu anggota kelompok dalam pertemuan dan koordinasi khusus
mengumpulkan keterangan yang terhadap berbagai peraturan.

100
Mengendalikan konflik internal yang 3.2. Populasi dan sampel
terjadi dalam organisasi Sugiyono memberikan pengertian bahwa
populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi
2.3. Kaitan kepemimpinan kepala sekolah dengan kuantitas dan karakteristik tertentu yang
kinerja guru ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
Tugas dan tanggung jawab kepala kemudian ditarik kesimpulan.
sekolah selaku pemimpin pendidikan ada yang Sampel adalah himpunan dari bagian suatu
berkenaan dengan tujuan sekolah yang hendak populasi sebagai bagian dari populasi sampai
dicapai. Misalnya, mendeskripsikan tujuan memberikan gambaran yang benar tentang
institusional sekolah sehingga mudah dipahami populasi.
oleh guru-guru maupun staf lainnya, bersama- Dalam hal ini peneliti melibatkan seluruh
sama dengan guru-guru maupun staf lainnya populasi. Adapun populasi dalam penelitian ini
memikirkan dan merencanakan kegiatan- adalah seluruh guru baik yang berstatus swasta
kegiatan yang dapatmenyokong tujuan ataupun yang negri yang seluruhnya berjumlah
institusional sekolah, melakukan pendelegasian 23 guru.
kepada guru-guru dan staf lainnya dalam Untuk lebih jelas sampel penelitian
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah diperjelas di dalam tabel berikut :
direncanakan, mendorong dan mengawasi
pelaksanaan tugas-tugas yang telah N
Nama Guru Mata Pelajaran
didelegasikannya. Di samping itu, ada pula O
tugas dan tanggung jawab kepala sekolah yang
berkenaan dengan penciptaan suasana yang KH. Abd Akhlak, Tarbiyah
menyenangkan sehingga dapat menumbuhkan 1
Moehaimin T
moral kerja guru-guru maupun staf lainnya.
H. Nur Ghozi, Fiqih, Sosiologi
3.1. Metode penelitian 2
S.H.MA
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian H. Yunan English Lesson
kwantitatif dengan pendekatan kuantitatif 3 Jauhar,
yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh S.Pd.M.Pd
mana variasi-variasi pada satu atau lebih
faktor lain. Dalam hal ini adalah regresi 4 Zairoh Basyar Mahfudhot
antara kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kinerja guru di MTs Assalam 5 Sunayah Ketrampilan
Bangilan Tuban.
Pendekatan yang digunakan dalam Ma’shum, Qur’an Hadits
penelitian ini adalah kuantitatif, artinya 6
S.Pd.I
penelitian yang berdasarkan pada
perhitungan angka-angka atau statistik di Hj. Noor Anim PKN
suatu variabel untuk dikaji secara terpisah, 7
SW, S.H.
kemudian dipengaruhkan.
Metode ilmiah memiliki peranan
8 Siti Maemunah Biologi
penting dalam penelitian. Penggunaan
metode yang sesuai berarti menentukan hasil
Eni Iflahah, Bahasa Inggris
penelitian yang tepat. Metode penelitian yang 9
S.Pd
digunakan adalah metode survey dengan
mengukur besar pengaruh kepemimpinan
kepala sekolah terhadap kinerja guru. Untuk 10 Moh. Siddiq Tajwid
mengetahui ada tidaknya pengaruh
kepemimpinan kepala sekolah terhadap 11 Sutresno, S.Pd MTK
kinerja guru, penelitian dirancang sebagai
berikut : Masrukah, B. Indonesia
12
S.Pd.I

Yuli Biologi
Variable Variable 13 Prestiyowati,
Uji S.Pd
Bebas (X) Terikat (Y)

X: Y : Kinerja 14 Isti’anah, S.Pd B. Indonesia


Kepemimpinan Guru
Kepala 15 Winardi, S.Pd. Fisika
Sekolah
16 Marzuqi, S.Pd B. Inggris, Imla’

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 17 Mudzakir, S.Pd Durusul L.


mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala
sekolahterhadap kinerja guru di MTs Assalam.

101
18 Mashari, S.Pd.I TIK ized perhatian

Murtasimah, Bahasa Inggris 1.9 Penghargaan


19
S.Pd pada karyawan

20 Ali Mudhofir IPS, Imla’ 1.10


Memberikan
Rika Andriyani Geografi kesempatan
21 belajar
Putri

Wahyu Puji B. Indonesia Melakuka 1.11


22 n Penyusun
Lestari
an
Dur, Nahwu, Usul supervisi program
23 Mulyadi. S.Pd semester
F.
administr dan
asi tahunan

3.3. Variable penelitian pembelaja 1.12


ran Penyusun
1. Variabel Penelitian an
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini rencana
yakni variabel bebas (X) dan variable pelaksana
terikat (Y). an
Variabel Bebas (X) dari penelitian ini pembelaja
adalah Kepemimpinan Kepala sekolah (X), ran
sedangkan Variabel Terikat (Y) Kinerja
guru. 1.13
2. Indikator Variabel Penelitian Penyusunan
Tabel 3.2. Variabel Penelitian silabus

Variabel Sub Indikator Melakuka 1.14


Variabel n Memecah
kan
Kepemimp Idealized 1.1 Rasa hormat supervisi masalah
inan dari pegawai yang
influence pelaksana dihadapi
Kepala 1.2 Rasa an siswa
Sekolah percaya diri dari
pegawai pembelaja 1.15
ran Pelaksanaan
1.3 Melakukan pembelajaran
sesuatu
melebihi 1.16
model Penyeleng
pimpinan garaan
kegiatan
Inspiratio 1.4 Memberi pembelaja
nal tantangan ran

Motivatio 1.5 Mencipta 1.17


n Mengarahk kan Memulihkan
an dengan kepercayaan diri
cara hubungan
sederhana 1.18 Sikap
manusiaw simpati
Intelektua 1.6 Memberi i terhadap
l inovasi baru perasaan
kesulitan
Stimulati 1.7 Memberi ide
on baru dan 1.19 Sikap
solusi ramah
kreatif dalam
supervisi
Individual 1.8 Penuh di sekolah

102
Melakuka 1.20 dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
n pelaksana pengumpulan data yang efisien bila peneliti
an tahu dengan pasti variabel yang akan
supervisi program diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan
ekstrakuri dari responden. Selain itu, kuesioner juga
kegiatan kuler dapat digunakan bila jumlah responden
cukup besar dan tersebar di wilayah yang
ekstrakuri 1.21 evaluasi luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan
kuler kegiatan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat
ekstrakuri diberikan kepada responden secara
kuler langsung atau dikirim melalui pos atau
internet.1
1.22 Kuesioner digunakan untuk
mengiden memperoleh data tentang kepemimpinan
tifikasi kepala sekolah terhadap kinerja guru.
kegiatan Kemudian hasilnya digunakan untuk
ekstrakuri deskripsi data.
kuler

1.23 Menindak 4.1. Hasil penelitian


lanjuti hasil Berdasarkan data yang diperoleh dari
evaluasi penelitian maka pada bab IV akan disajikan
deskripsi Madrasah Tsanawiyyah Assalam
Jumlah Bangilan Kab. Tuban telah mengikut-sertakan
Ujian Negara MTs Negeri pada awal
Variabel Sub Indikator permulaan dilaksanakan Ujian Negara yaitu
Variabel pada tahun 1967 dan satu-satunya Madrasah
Tsanawiyyah di Kabupaten Tuban yang
Kinerja Perencana 2.1 Karakteristik menyelenggarakan Ujian Negara. Data
Guru an siswa pengolahan data dan keputusan-keputusan uji
hasil penelitian.
Pembelaj 2.2 Tujuan Sebagaimana yang telah dipaparkan
aran pembelajaran dalam bab III, pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan angket. Data dari
2.3 Bahan ajar penelitian tentang Pengaruh Kepemimpinan
Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di MTs
2.4 Assalam Bangilan yang diperoleh dari angket
Menggunakan yang telah diberikan pada responden sebanyak
metode 23 guru (lihat di lampiran 1). Maka secara rinci
data hasil penelitian dapat disajikan sebagai
Pelaksana 2.5 Menyajikan berikut :
an materi pelajaran 1. Instrumen (angket) dan Analisis Butir Soal
Instrumen
Pembelaj 2.6 Sebelum angket disebarkan
aran Menggunakan kepada para responden (guru) untuk
metode memperoleh data penelitian, maka ada
beberapa langkah yang harus peneliti
2.7 Menerapkan lakukan untuk dapat menciptakan
media instrumen yang baik. Adapun langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut :
2.8 Strategi a. Mengadakan pembatasan materi
pembelajaran penelitian
Materi yang diujikan
Evaluasi 3.0 Protes pada penelitian ini hanya terfokus
pada kepemimpinan kepala sekolah
3.1 Remidi dan kinerja guru.
b. Menyusun kisi-kisi
Kisi-kisi instrumen dapat
dilihat pada tabel di lampiran 2.
3.4. Teknik pengumpulan data c. Analisis butir soal hasil uji coba
instrumen
1. Metode Pengumpulan Data Sebelum instrumen
Untuk memperoleh data yang diharapkan, disebarkan kepada responden,
peneliti menggunakan metode, yaitu : terlebih dahulu dilakukan uji coba
Metode Kuesioner. instrumen. Uji coba ini dilakukan
Kuesioner merupakan teknik untuk mengetahui apakah butir
pengumpulan data yang dilakukan dengan soalpada angket tersebut sudah
cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,
hlm 199

103
memenuhikualitas instrumen yang
baik atau belum. Adapunalat yang 5.2. Saran
digunakan dalam pengujian analisis
uji coba instrumen meliputi uji Berdasarkan hasil penelitian yang
validitas dan uji reabilitas. telah dilakukan, ada beberapa saran yang ingin
1) Uji Validitas peneliti sampaikan :
Data uji validitas ini 1. Kepala sekolah MTs Assalam Bangilan
disebarkan kepada 23 guru MTs telah menerapkan fungsi supervisi. Atas
Assalam. Uji validitas digunakan dasar itu, pembinaan yang sudah baik ini
untuk mengetahui valid atau hendaknya dipertahankan
tidaknya butir angket tersebut. karenapembinaan/supervisi mempunyai
Data mentah uji validitas dapat kedudukan dan peranan yang sangat
dilihat pada lampiran 3. Butir penting bagi segala aktifitas pendidikan
angket yang tidak valid akan di MTs Assalam Bangilan, sebab
didrop (dibuang) dan tidak merupakan alat pendinamis terhadap
digunakan. Sedangkan butir jalannya proses pembelajaran, sehingga
angket yang valid digunakan tercapainya tujuan pendidikan nasional.
sebagai alat untuk memperoleh 2. Pada pembahasan diatas disebutkan
data. bahwa terdapat hubungan yang signifikan
Hasil analisis perhitungan antara kepemimpinan kepala sekolah
butir soal (r hitung) dengan kinerja guru sebesar 67,48%.
dikonsultasikan dengan harga Maka sisanya 32,52%, kemungkinan
Hasil analisis perhitungan besar dipengaruhi oleh beberapa variabel
validitas butir soal (r hitung) yang diantaranya :
dikonsultasikan dengan harga a. Motivasi, dengan ketekunan
kritik r product momen, pada keyakinan dan usaha yang
taraf signifikan 5 % dan 1% sungguh-sungguh serta yadanya
dengan N= 23. Jika harga tabel motivasi yang kuat, maka guru
r hitung>r tabel maka butir soal akan dapat mengemban tugasnya
tersebut dikatakan valid. Dan dengan sebaik-baiknya dan
sebaliknya, jika tabel r hitung<r berusaha meningkatkan
tabel maka butir soal tersebut keberhasilan kinerjanya, meskipun
dikatakan tidak valid. banyak rintangan yang dihadapi
dalam melaksanakan tugas.
5.1. Kesimpulan b. Etos Kinerja Guru, Dalam
Sesuai dengan penelitian yang telah meningkatkan budaya kinerja
dilaksanakan dan pembahasannya dibutuhkan etos kerja yang baik,
mengenai pengaruh kepemimpinan kepala karena etos kerja memiliki peluang
sekolah terhadap kinerja guru di MTs yang besar dalam keberhasilan
assalam bangilan tuban, penulis kinerja.
memperoleh kesimpulan sebagai berikut : c. Lingkungan Kinerja Guru, dapat
1. Kepemimpinan kepala sekolah mendukung guru dalam
berpengaruh positif dan kuat terhadap melaksanakan tugas secara efektif
kinerja guru di MTs Assalam. Karena dan efisien adalah lingkungan
kepala sekolah ditelah memenuhi standar sosial psikologis dan lingkungan
kepala sekolah/madrasah sesuai dengan fisik. Dengan lingkungan yang baik
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional akan dapat meningkatkan
No 13 Tahun 2007 (Tentang standar semangat kerja para guru sehingga
kepala sekolah/madrasah) baik produktivitas kinerja meningkat,
kualifikasi umum maupun kualifikasi kualitas kinerja lebih baik dan
khusus serta memenuhi 5 standar prestise sekolah bertambah baik
kompetensi, yaitu : kompetensi yang selanjutnya menarik
kepribadian,kompetensi manajerial, pelanggan datang ke sekolah.
kompetensi kewirausahaan, kompetensi 3. Dalam konteksnya dengan
supervisi, kompetensi sosial. kepemimpinan kepala sekolah dengan
2. Guru di MTs Assalam mampu menyusun kinerja guru di MTs Assalam mampu
perencanaan madrasah untuk berbagai menyusun perencanaan madrasah untuk
tingkat perencanaan, mengembangkan berbagai tingkat perencanaan,
potensi siswa untuk mengembangkan mengembangkan organisasi madrasah
madrasah sesuai dengan kebutuhan. Serta sesuai dengan kebutuhan, memimpin
memiliki strategi yang tepat untuk madrasah dalam rangka pendayagunaan
meningkatkan kemampuan siswa di sumberdaya madrasah secara optimal
madrasahnya. memiliki strategi yang tepat untuk
3. Kepemimpinan kepala sekolah meningkatkan kinerja tenaga
mempunyai pengaruh yang positif kependidikan di madrasahnya.
signifikan dan kuat terhadap kinerja guru Menciptakan iklim Madrasah yang
dengan kontribusi sebesar 67,48%, kondusif, memberikan nasihat kepada
sedangkan sisanya 32,52% dipengaruhi warga sekolah. Memberikan dorongan
oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam kepada seluruh guru, serta melaksanakan
penelitian ini. model pembelajaran yang menarik.

104
5.3. Dafatar pustaka

Ara Hidayat dan Imam Machali,


Pengelolaan Pendidikan Konsep,
Prinsip, dan Aplikasi dalam Mengelola
Sekolah dan Madrasah. Bandung : PT.
Pusatka Educa 2010.
Depdikbud, Tim Penyusun Kamus, Kamus
Besar Bahasa Indonesia,Jakarta : Balai
Pustaka, 1990
Handoko, T. Hani.. Manajemen.
Yogyakarta : BPFE, 1995.
Hasibuan. H. Malayu. S.p Manajemen :
Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta
: Bumi Aksara, ed. rev.
Hasibun. H. Malayu. S.p. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT.
Bumi Aksara. 2005
Husaini Ustman, Manajemen, Teori,
Praktik Dan Reset Pendidikan, 2008.
Indara Fachrudi, Soekarno, Bagaimana
Memimpin Yang Efektif, Bogor : PT :
Ghalia Indonesia, 2006
Kartini, Kartono. Pemimpin dan
Kepemimpinan. Jakarta : PT. Grafindo
persada 1992
Miftah, Thoha, Kepemimpinan Dalam
Manajemen Jakarta : PT : Raja
Frafindo Persada, 1995
Miftah, Thoha, Prilaku Organisasi Konsep
Dasar dan Aplikasinya, (jakarta : PT
Raja Grafindo Persada, 2009), Ed. 1
Muhammad Nurdin, Kiat Menjadi Guru
Profesional. Jogjakarta : Ar-Ruzz
Media. 2008

105
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN
PELAKSANAAN SUPERVISI TERHADAP KINERJA GURU DI
GUSLAH III KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN
PASURUAN
Sri Lestari
Program Studi Manajemen Pendidikan, PPS (S2), Universitas Gresik

ABSTRAK

Guru dan karyawan dapat tumbuh dengan baik apabila sering dilakukan
pembinaan yang baik dan terarah serta sesuai dengan permasalhannya,
diharapkan guru dan karyawan akan mampu melaksanakan tugasnya dengmr
baik sehingga tujuan yang diinginkan organisasi tercapai. Penelitian ini
bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kinerja guru di Guslah III Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan
(2) Pengaruh pelaksanaan supervisi terhadap kinerja guru di Guslah III
Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan (3) Pengaruh kepemimpinan kepala
sekolah dan pelaksanaan supervisi terhadap kinerja guru di Guslah III
Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan. Metode penelitian ini menggunakan
deskriptif atau penelitian yang dilakukan berdasarkan tingkat eksplanasi atau
penjelasan, yaitu penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-
variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang
lain Adapun hasil dari uji t adalah nilai t-hitung pada variabel kemimpinan
kepala sekolah (X1) sebesar 2,413 dengan tingkat signifikan kurang dari 5% yaitu
0,025 yang artinya variabel kepemimpinan kepala sekolah (X1) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru (Y). Adapun hasil dari uji t adalah
nilai t-hitung pada variabel supervisi kepala sekolah (X2) sebesar 2,202 dengan
tingkat signifikan kurang dari 5% yaitu 0,038.

Kata Kunci: Kepemimpinan, Kepala, Sekolah, Supervisi, Guru

A. PENDAHULUAN sehingga dapat efektif dan efisien. Dalam


1. Latar Belakang Masalah arti harus dituntut kedisiplinan yang
Figur pernimpin yang baik memang tinggi, disamping memiliki ketrampilan
muflak diperlukan di dalam suatu dan bekerja secara profesionalisme yang
organisasi, tetapi tidak kalah pentingnya nantinya bisa diharapkau dapat
Sumber Daya manusia yang dimiliki oleh meningkatkan karier seseorang sebagai
organisasi tersebut harus dituntut perwujudan peningkatan kinerja guru
semaksimal mungkin dan dan karyawan.
menggunakannya sedemikian rupa

106
Kepala sekolah selaku pemimpin 1. Adakah pengaruh kepemimpinan
secara langsung merupakan contoh nyata kepala sekolah terhadap kinerja
dalam aktivitas kerja bawahannya. guru di Guslah III Kecamatan
Kepala sekolah yang rajin, cermat, peduli Pandaan Kabupaten Pasuruan?
2. Adakah pengaruh pelaksanaan
terhadap bawahan akan bsrbeda dengan
supervisi terhadap kinerja guru di
gaya kepemimpinan yang acuh tak acuh,
Guslah III Kecamatan Pandaan
kurang komunikatif apalagi arogan
Kabupaten Pasuruan?
dengan komunitas sekolahnya.
3. Adakah pengaruh kepemimpinan
Untuk dapat melaksanakan tugas
kepala sekolah dan pelaksanaan
dan tanggung jawab, seorang guru
supervisi terhadap kinerja guru di
dituntut memiliki beberapa kemampuan
Guslah III Kecamatan Pandaan
dan ketrampilan tertentu. Kemampuan
Kabupaten Pasuruan?
dan ketrampilam tersebut sebagaimana 3. Tujuan penelitian
Dalam penelitian ini untuk mengetahui :
dalam Peraturan Menteri No 16 Tahun
1. Pengaruh kepemimpinan kepala
2007 yaitu : l) Kompetensi pedagogik; 2)
sekolah terhadap kinerja guru di
Kompetensi kepribadian; 3) Kompetensi
Guslah III Kecamatan Pandaan
sosial dan; 4) Kompetensi
Kabupaten Pasuruan
prosifionalisme.. 2. Pengaruh pelaksanaan supervisi
Kinerja guru atau prestasi kerja terhadap kinerja guru di Guslah
adalah suatu hasil kerja yang dicapai III Kecamatan Pandaan
seseorang dalam melaksanakan tugas- Kabupaten Pasuruan
3. Pengaruh kepemimpinan kepala
tugas yang dibebankan kepadanya yang
sekolah dan pelaksanaan supervisi
didasarkan atas kecakapan, pengalaman,
terhadap kinerja guru di Guslah
dan kesungguhan serta waktu (Hasibuan,
III Kecamatan Pandaan
2001:94). Kinerja guru akan baik jika
Kabupaten Pasuruan
guru telah melakukan unsur-unsur yang
4. Manfaat penelitian
terdiri dari kesetiaan dan komitmen yang a. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat
tinggi pada tugas mengajar, menguasai
bermanfaat dan memberi masukan
dan mengembangkan bahan pelajaran,
pada kepala sekolah khususnya
kedisiplinan dalam mengajar dan tugas
dalam rangka meningkatkan
lainnya, kreativitas dalam pelaksanaan
pelaksanaan supervisi terhadap
pengajaran, kerjasama dengan semua
guru.
warga sekolah, kepemimpinan yang
b. Bagi guru
menjadi panutan siswa, kepribadian yang Hasil penelitian ini dapat
baik, jujur dan objektif dalam bermanfaat sebagai wacana bagi
membimbing siswa, serta tanggung guru untuk lebih meningkatkan
jawab terhadap tugasnya. kinerjanya.
c. Bagi pengembangan ilmu
2. Rumusan masalah
pengetahuan
Temuan hasil penelitian ini untuk a) Secara Otokrasi
b) Secara Militeristis.
memberi data empirik yang akurat
c) Secara Paternalis
tentang gaya kepemimpinan d) Secara Kharismatis
e) Secara "laisses faire"
kepala sekolah dan pelaksanaan
f) Secara Demokratis.
supervisi terhadap kinerja guru. 3. Faktor-Faktor yang Menyebabkan
B. KAJIAN PUSTAKA Kepemimpinan pada Seseorang
a. Berpengetahuan yang luas
A. Kepemimpinan Kepala Sekolah b. Mempunyai sifat adil dan ramah
1. Kepemimpinan c. Berorientasi masa kini dan masa depan
d. Memiliki sifat sebagai guru dan efekt
Berdasarkan definisi-definisi e. Memiliki iman yang kuat dan moral
kepemimpinan memiliki beberapa implikasi, yang tinggi
antara lain: Pertama: kepemimpinan berarti 4. Kepemimpinan Kepala Sekolah yang

melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para Demokratis

karyawan atau bawahan (followers). Para Studi keberhasilan kepala sekolah

karyawan atau bawahan harus memiliki menunjukan bahwa kepala sekolah adalah

kemauan untuk menerima arahan dari seorang yang menentukan titik pusat dan

pemimpin. Walaupun demikian, tanpa irama suatu sekolah. Berdasarkan rumusan

adanya karyawan atau bawahan, hasil study diatas menunjukan betapa

kepemimpinan tidak akan ada juga. Kedua: penting peranan kepala sekolah dalam

seorang pemimpin yang efektif adalah mengerakkan kehidupan sekolah mencapai

seseorang yang dengan kekuasaannya (his tujuan . Ada dua hal yang perlu diperhatikan

or herpower) mampu menggugah dalam rumusan tersebut yaitu sebagai

pengikutnya untuk mencapai kinerja yang berikut:

memuaskan. Ketiga: kepemimpinan harus a. Kepala sekolah berperan sebagai

memiliki kejujuran terhadap diri sendiri kekuatan sentral yang menjadi

(integrity), sikap bertanggungjawab yang kekuatan penggerak kehidupan

tulus (compassion), pengetahuan sekolah.

(cognizance), keberanian bertindak sesuai b. Kepala sekolah harus memahami tugas

dengan keyakinan (commitment), dan fungsi mereka demi keberhasilan

kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain sekolah, serta memiliki kepedulian

(confidence) dan kemampuan untuk kepada staf dan siswa

meyakinkan orang lain (communication) B. Pelaksanaan Supervisi


Masalah mutu pembelajaran,
dalam membangun organisasi.
menyangkut masalah yang sangat
2. Cara Melakukan Kepemimpinan
esensial yaitu masalah kualitas mengajar
Sepanjang dapat diketahui dan
yang dilakukan guru harus mendapat
sepanjang pengamatan para ahli maka
pengawasan dan pembinaan yang terus
cara seorang pemimpin melakukan
menerus dan berkelanjutan. Masalah ini
kepemimpinanya itu dapat digolongkan
berhubungan erat dengan pengawasan
atas beberapa golongan antara lain :
profesional untuk memperbaiki
pembelajaran. Guru belum mendapat a. Pengawasan pendahuluan,
b. Pengawasan "concurrent," dan
bantuan yang optimal sehingga
c. Pengawasan umpan balik.
menyebabkan mutu pendidikan menjadi 4. Hambatan-hambatan dalam
rendah. Pengawasan
Pengawasan dalam pendidikan Seorang pimpinan yang
merupakan pengawasan yang khas yang profesional memiliki
hanya berlaku dalam pendidikan, tanggungjawab penuh untuk
bertujuan mengembangkan potensi melakukan kajian dan analisis
peserta didik melalui kegiatan belajar terhadap berbagai sebab timbulnya
bermutu yang dilayani guru. Dikatakan hambatan-hambatan dalam bidang
khas karena sifat pengawasannya pengawasan termasuk menerima
berkaitan dengan pengakuan dan masukan dari berbagai pihak.
penghargaan atas diri anak sebagai Karena masukan dari berbagai
manusia yang utuh yang harus dihargai pihak tersebut bisa menjadi bahan
dan dihormati, bukan pengawasan seperti intropeksi bagi pimpinan dalam
pada proses produksi barang. membangun konsep pengawasan di
1. Definisi Pengawasan
masa yang akan datang atau lebih
Pengawasan secara umum
baik dari sebelumnya.
dapat didefinisikan sebagai cara
C. Kinerja Guru
suatu organisasi mewujudkan 1. Pengertian Kinerja Guru
Istilah kinerja guru berasal dari kata
kinerja yang efektif dan efisien,
job performance/actual permance
serta lebih jauh mendukung
(prestasi kerja atau prestasi
terwujudnya visi dan misi
sesungguhnya yang dicapai oleh
organisasi
2. Peran Pengawasan dalam seseorang). Jadi menurut bahasa kinera
Perspektif Kepemimpinan bisa diartikan sebagai prestasi yang
Peran pengawasan akan
nampak sebagai bentuk keberhasilan
semakin terasa jika seorang
kerja pada diri seseorang. Keberhasilan
pimpinan menerapkan konsep
kinerja juga ditentukan dengan
pengawasan secara sangat baik.
pekerjaan serta kemampuan seseorang
Narnun peran pengawasan menjadi
pada bidang tersebut. Keberhasilan
tidak begitu berarti jika pimpinan
kerja juga berkaitan dengan kepuasan
tidak ikut terlibat secara penuh ikut
kerja seseorang.
serta dalam mewujudkan Jadi, kinerja guru dalam proses
terbentuknya pengawasan yang belajar mengajar adalah kemampuan
dimaksud. guru dalam melaksanakan tugasnya
3. Tipe-tipe Pengawasan
sebagai pengajar yang memiliki
Secara konsep pengawasan
keahlian mendidik anak didik dalam
tersebut memiliki banyak tipe.
rangka pembinaan peserta didik untuk
Menurut T. Hani Handokola ada
tercapainya institusi pendidikan.
tiga tipe pengawasan, yaitu
2. Tugas Pokok Dalam Pembelajaran e. Melakukan evaluasi apakah
Menurut Sukadi .sebagai seorang
masalah tersebut sudah terasi atau
profesional, guru memiliki lima tugas
belum
pokok, merencanakan pembelajaran, f. Mulai dari awal, apabila perlu.
D. Hipotesis
pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi
Dalam penelitian ini, maka hipotesis yang
pembelajaran, menindaklanjuti hasil
diajukan adalah :
pembelajaran, serta melakukan
1. Ada pengaruh kepemimpinan
bimbingan dan konseling.
3. Kriteria Kinerja Guru kepala sekolah terhadap kinerja
Kompetensi sebagai agen
guru di Guslah III Kecamatan
pembelajaran pada jenjang pendidikan
Pandaan Kabupaten Pasuruan.
dasar dan menengah serta pendidikan 2. Ada pengaruh pelaksanaan
anak usia dini meliputi: supervisi terhadap kinerja guru di
a) kompetensi paedagogik
Guslah III Kecamatan Pandaan
b) kompetensi kepribadian
c) kompetensi profesional Kabupaten Pasuruan.
d) kompentensi sosial 3. Ada pengaruh kepemimpinan
4. Indikator Kinerja guru
kepala sekolah dan pelaksanaan
Ada beberapa indikator yang
supervisi terhadap kinerja guru di
dapat dilihat peran guru dalam
Guslah III Kecamatan Pandaan
meningkatkan kemampuan dalam
Kabupaten Pasuruan.
proses belajar-mengajar. Indikator
C. METODE PENELITIAN
kinerja tersebut adalah: A. Rancangan Penelitian
1) Kemampuan merencanakan belajar Metode penelitian yang digunakan
mengajar. dalam penelitian ini menggunakan
2) Kemampuan melaksanakan
deskriptif atau penelitian yang dilakukan
kegiatan belajar mengajar
3) Kemampuan mengevaluasi berdasarkan tingkat eksplanasi atau
5. Langkah- Langkah penjelasan.
Peningkatan Kinerja B. Populasi dan Sampel
Dalam rangka peningkatan Populasi adalah seluruh obyek yang

kinerja, paling tidak telah akan diteliti dalam sebuah penelitian,

mengemukakan tujuh langkah yang sedangkan sampel adalah sebagian

dapat dilakukan sebagai berikut: anggota populasi yang diambil untuk


a. Mengetahui Adanya kekurangan dikaji atau diteliti. Populasi dalam
dalam kinerja penelitian ini adalah guru di Guslah III
b. Mengenai kekurangan dan tingkat
Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan
keseriusan.
c. Mengidentifikasikan hal-hal yang pada tahun pelajaran 2014/2015

mungkin menjadi penyebab sejumlah 40 orang yang seluruhnya

kekurangan baik yang behubungan dijadikan obyek dalam penelitian ini.


C. Variabel Penelitian
dengan dengan pegawai itu sendiri Berikut ini akan dijelaskan
d. Mengembamgkan rencana tindakan
mengenai variabel-variabel yang
tersebut
digunakan dalam penelitian ini beserta a) Fungsi supervisi
b) Peran pengawasan dalam perspektif
definisi. antara lain sebagai berikut:
1) Variabel kepemimpinan kepala kepemimpinan
c) Tipe-tipe supervisi
sekolah (X1)
d) Alasan pentingnya diadakannya
Variabel ini didefinisikan sebagai
supervisi
memimpin yang menganggap
e) Hambatan yang muncul selama
dirinya bagian dari kelompoknya
kegiatan supervisi berlangsung
dan bersama dengan Indikator untuk instrument variabel
kelompoknya berusaha kinerja guru terdiri dari :
a) Kompetensi pedagogig
bertanggung jawab tentang
b) Kompetensi profesional
pelaksanaan tujuannya . c) Kompetensi interpersonal
2) Variabel pelaksanaan supervisi d) Kompetensi sosial
E. Teknik Analisis Data
(X2)
Setelah data terkumpul semuanya
Variabel ini didefinisikan sebagai
maka langkah selanjutnya adalah
usaha yang memberikan
menganalisis data tersebut. Data yang
kesempatan kepada guru untuk
telah dikumpulkan diolah baik secara
berkembang secara profesional,
manual maupun dengan menggunakan
sehingga mereka lebih mampu
bantuan komputer. Program yang
lagi dalam melaksanakan tugas
digunakan untuk membantu pengelolaan
pokoknya, yaitu memperbaiki dan
data ini adalah program IBM SPSS
menyempurnakan proses belajar
version 19.0 for windows.
murid-murid.
3) Variabel kinerja guru (Y) D. HASIL PENELITIAN DAN
Variabel ini didefinisikan sebagai
PEMBAHASAN
kemampuan guru dalam
melaksanakan tugasnya sebagai
A. Rumusan Masalah Ke-1
pengajar yang memiliki keahlian
mendidik anak didik dalam Rumusan masalah ke-1 dalam
rangka pembinaan peserta didik penelitian ini sudah terjawab, karena
untuk tercapainya institusi sesuai dengan hasil uji t yaitu uji secara
pendidikan. parsial yang dapat dilihat pada tabel 4.19
D. Instrument Penelitian
Indikator untuk instrument variabel di atas. Adapun hasil dari uji t tersebut

kepemimpinan kepala sekolah yaitu: adalah nilai t-hitung pada variabel


a) Keterampilan dan pengharapan kemimpinan kepala sekolah (X1) sebesar
bawahannya 2,413 dengan tingkat signifikan kurang
b) Lingkungan organisasi
c) Filosofi yang dijadikan dari 5% yaitu 0,025 yang artinya variabel
d) Etika kepemimpinan kepemimpinan kepala sekolah (X1)
e) Cara pengambilan keputusan dan
secara parsial berpengaruh signifikan
menangani masalah
Indikator untuk instrument variabel terhadap kinerja guru (Y).

pelaksanaan supervisi terdiri dari :


B. Rumusan Masalah Ke-2
Rumusan masalah ke-2 dalam hitung pada variabel supervisi kepala
penelitian ini sudah terjawab, karena sekolah (X1) sebesar 2,413 dengan
sesuai dengan hasil uji t yaitu uji secara tingkat signifikan kurang dari 5%
parsial yang dapat dilihat pada tabel 4.19 yaitu 0,025 yang artinya variabel
di atas. Adapun hasil dari uji t tersebut kepemimpinan kepala sekolah (X1)
adalah nilai t-hitung pada variabel secara parsial berpengaruh signifikan
supervisi kepala sekolah (X2) sebesar terhadap kinerja guru (Y).
2,202 dengan tingkat signifikan kurang
2. Rumusan masalah ke-2 dalam
dari 5% yaitu 0,038. Artinya variabel
penelitian ini sudah terjawab, karena
supervisi kepala sekolah (X2) secara
sesuai dengan hasil uji t yaitu nilai t-
parsial berpengaruh signifikan terhadap
hitung pada variabel supervisi kepala
kinerja guru (Y).
sekolah (X2) sebesar 2,202 dengan
C. Rumusan Masalah Ke-3 tingkat signifikan kurang dari 5%
yaitu 0,038. Artinya variabel
Rumusan masalah ke-3 dalam
supervise kepala sekolah (X2) secara
penelitian ini sudah terjawab, karena
parsial berpengaruh signifikan
sesuai dengan hasil uji F yaitu uji secara
terhadap kinerja guru (Y).
simultan yang dapat dilihat pada tabel
4.17 di atas. Adapun hasil dari uji t 3. Rumusan masalah ke-3 dalam
tersebut adalah nilai Fhitung yang penelitian ini sudah terjawab, karena
dihasilkan sebesar 6,092 dengan nilai sesuai dengan hasil uji F yaitu nilai
signifikansi p = 0,008 lebih kecil dari 5% Fhitung yang dihasilkan sebesar 6,092
yang artinya variabel kepemimpinan dengan nilai signifikansi p = 0,008
kepala sekolah dan supervisi kepala lebih kecil dari 5% yang artinya
sekolah secara simultan berpengaruh variabel supervisi kepala sekolah (X1)
signifikan terhadap kinerja guru. dan supervisi kepala sekolah (X2)
secara simultan berpengaruh
E. KESIMPULAN DAN SARAN
signifikan terhadap kinerja guru.

A. Kesimpulan B. Saran

Berdasarkan hasil analisis regresi 1. Kepemimpinan Kepala Sekolah


linier berganda dapat disimpulkan bahwa merupakan langkah awal dan
ketiga rumusan masalah dalam penelitian langkah utama dalam membentuk
sudah terjawab, dengan uraian sebagai kinerja guru yang baik, karena
berikut : dengan kepemimpinan kepala
sekolah yang baik guru bisa
1. Rumusan masalah ke-1 dalam
memperbaiki segala kekurangannya
penelitian ini sudah terjawab, karena
dalam mengajar.
sesuai dengan hasil uji t yaitu nilai t-
2. Kepala Sekolah harus memiliki Chaplin, J.P. 2005. Kamus Lengkap
Psikologi. Terjemahan Kartini
supervisi yang tinggi, karena
Kartono. Jakarta : Raja Grafindo.
keberhasilan sekolah dan kinerja
Danim, Sudarwan, (2002). Inovasi
guru yang baik sangat dipengaruhi
Pendidikan. Bandung. Pustaka Setia.
oleh supervisi dari kepala sekolah.
Departemen Pendidikan Nasional. (2000).
3. Kepemimpinan Kepala Sekolah
Panduan Manajemen Sekolah.
yang efektif dengan didukung Jakarta: direktorat SLTP
supervisi dari Kepala Sekolah akan
menciptakan kinerja guru yang Mulyasa. E, Menjadi Kepala Sekolah
Profesional, (Bandung: PT Remaja
baik.
Rosdakarya, 2006)
DAFTAR PUSTAKA
Rivai. Veithzal, Kepemimpinan dan
Perilaku Organisasi, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2007), edisi kedua
Abdullah, Ambo Enre. 1989. Pengaruh
Motivasi Berprestasi dan Perilaku Wahjosumijo, Kepemimpinan kepala
Komunikasi antar Pribadi terhadap Sekolah, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Efektivitas Kepala Sekolah. Editoral Persada, 1999)
jurnal Pendidikan dan Kebudayaan.
Edisi 40. Yukl. Gary, Kepemimpinan dalam
Organisasi, (Jakarta: Prentice-Hall,
Adams, J.E. 1997. A Study to Determine the 2001)
Impact of a Precollege Intervention
on Early

Adolescent Aspiration and Motivation for Sumitted to the Faculty of the Virginia
College in West Virginia. Dissertation Politechnic Institue and State
Anoraga, P. (1992). Psikologi University.
kepemimpinan. Jakarta: Rineka
Cipta. Martianah, Sri Mulyani. 1984. Disertasi :
Motif Sosial Remaja Jawa dan
Alih bahasa : FX. Budiyanto, dkk. Ctakan II Keturunan Cina Suatu Studi
tahun 1994. copyright dalam bahasa Perbandingan. Yogyakarta : Gadjah
Indonesia. 1989. Jakarta : Penerbit Mada Press.
Arcan.
Mussen, Paul Henry, dkk.1984. Child
Anonim. (2008). Gaya Development and Personality. Harper
kepemimpinan&kinerja perusahaan. & Row, Inc.
Approach Success. Journal of Abnormal and
Social Psychology 60.
Rivai, M. 2000. Faktor-faktor yang
Arikunto, Suharsimi, (1989). Prosedur Mempengaruhi Prestasi Belajar
Penelitian, Jakarta; Rineka Cipta. Mahasiswa
Atkinson, J.W. 1958. Achievement Motive http:www.depdiknas.co.id/jurnal/29faktor.ht
and Test Anxiety Asimilator Motives m.
to
Riyadi, Papa, 2004. Hubungan Motivasi
Blacksburg, Virginia, Berprestasi dan Bimbingan Belajar
Scholar.lib.vt.edu/theses/public/etd- dengan Prestasi Belajar Siswa SMU
101397- 15292/materials/etd.pgf.
N 1 Kota Magelang. Tesis. Semarang. Berprestasi dengan Prestasi Belajar
Pascasarjana UNNES. Siswa pada Bidang Studi Geografi di
SLTP Laboratorium Kristen Satya
Slameto. 2002. Persepsi Siswa terhadap Wacana. Laporan penelitian. Salatiga.
Guru Pembimbing dalam
Hubungannya dengan Wahidin. 2001. Tesis Hubungan antara
Kecerdasan Emosional dan Motivasi
Kemandirian Belajar dan Prestasi Belajar Berprestasi dengan Prestasi Belajar
Siswa SMU Unggulan. Tesis. Siswa. Yogyakarta: UGM.
Semarang : Program Pasca Sarjana
UNNES. Yuniarti, K.W. 1988. Pola Asuh, Self
Esteem, Motivasi Berprestasi, dan
Soewadji. 2003. Hubungan Interaksi Sosial Prestasi Belajar. Yogyakarta :
dalam Metode Pembelajaran Universitas Gadjah Mada.
Kelompok Kecil dan Motivasi
PENGARUH PELAYANAN PENDIDIKAN DAN PROFESIONALISME
GURU TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DI GUSLAH IV
KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN

Suhadi Ipnu
Program Studi Manajemen Pendidikan, PPS (S2), Universitas Gresik

ABSTRAK

Mutu pendidikan menyangkut berbagai komponen, karena pendidikan itu


sendiri sebagai suatu sistem yang melibatkan berbagai komponen yang
merupakan satu keterkaitan. Oleh karena peningkatan mutu pendidikan tidak
boleh dilihat dari satu sisi saja, peningkatan mutu pendidikan harus dilihat dari
unsur input, proses dan out put pendidikan. Populasi adalah seluruh obyek yang
akan diteliti dalam sebuah penelitian, sampel adalah sebagian anggota populasi
yang diambil untuk dikaji atau diteliti. Populasi dalam peneritian ini adalah guru
di guslah IV kecamatan Pandaan kabupaten Pasuruan pada tahun pelajaran
2014/2015 sejumlah 25 orang yang seluruhnya dijadikan obyek dalam penelitian
ini. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini beserta definisi.
antara lain sebagai berikut: (1) Variabel persepsi pelayanan pendidikan (X1) (2)
Variabel profesionalisme guru (X2) Kepuasan masyarakat (Y) Hasil Penelitian
89,57% responden menyetujui bahwa sekolah yang mereka pilih telah
memberikan pelayanan yang terbaik bagi pendidikan putra-putrinya dan 83,94%
responden menyetujui bahwa mayarakat merasa puas dengan mutu sekolah
tersebut. Tidak hanya menurut jawaban responden yang dilihat dari distribusi
frekuensi, hasil regresi linier berganda juga menunjukkan bahwa semakin tinggi
pelayanan pendidikan terbukti memberikan dampak positif terhadap kepuasan
masyarakat, dilihat dari hasil uji t sebesar 2,091 lebih besar ttabel sebesar 2,045.

Kata Kunci: Pelayanan Pendidikan, Profesionalisme Guru, Kepuasan


Masyarakat.

A. PENDAHULUAN Majunya sekolah sejalan dengan


1. Latar belakang masalah kemajuan masyarakat sekitarnya,
Pemerintah di bidang pendidikan
keinginan masyarakat hendaknya mampu
saat ini memberikan perhatian yang
dijawab oleh pihak sekolah dalam bentuk
serius, misalnya perbaikan sarana
menghasilkan output yang memiliki
pendidikan, perbaikan pelayanan
SDM tinggi, berkompetensi dan
pendidikan, pemberian tunjangan bagi
menghasilkan tenaga kerja yang siap
guru yang bersertifikasi sebagai guru
bersaing di dunia kerja yang kompetitif
profesional sampai pemberian bea siswa
di era globalisasi ini.
tugas belajar pada para guru untuk Jadi marketing lembaga
meraih gelar yang lebih tinggi. Hal ini pendidikan adalah kegiatan lembaga
merupakan bukti bahwa pemerintah pendidikan memberi layanan atau
serius menangani mutu pendidikan. menyampaikan jasa pendidikan

113
kepada konsumen dengan cara yang
memuaskan. (Buchari Alma 2008:30) 3. Tujuan penelitian
Standar pelayanan mengacu 1. Pengaruh kualitas pelayanan
pada pelayanan semestinya. Dengan pendidikan terhadap kepuasan
standar pelayanan dapat dijadikan masyarakat di Guslah IV
ukuran dalam pelaksanaan sebuah Kecamatan Pandaan Kabupaten
pelayanan. Adanya standar pelayanan Pasuruan
2. Pengaruh profesionalisme guru
diharapkan dapat dilaksanakan sistim
terhadap kepuasan masyarakat di
pelayanan yang dapat memenuhi
Guslah IV Kecamatan Pandaan
harapan dan keinginan pelanggan.
Kabupaten Pasuruan
Maka pelanggan dapat merasakan
3. Pengaruh kualitas pelayanan
atau terpenuhi apa yang diharapkan.
pendidikan dan profesionalisme
Dengan demikian dapat
guru terhadap kepuasan
disimpulkan pelayanan yang
masyarakat di Guslah IV
berkualitas disekolah, didukung
Kecamatan Pandaan Kabupaten
tenaga mengajar yang profesional
Pasuruan
dapat memberikan kepuasan kepada
4. Manfaat penelitian
masyarakat selaku konsumen, a. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat
pendidikan karena mereka merasa
bermanfaat dan memberi
sekolah telah berhasil mendidik dan
masukan pada sekolah terutama
mengajar putra–putri mereka dengan
kualitas pelayanan pendidikan,
baik.
2. Rumusan masalah profesionalisme guru terhadap
1. Apakah ada pengaruh kualitas
kepuasan masyarakat.
pelayanan pendidikan terhadap b. Bagi guru
Hasil penelitian ini dapat
kepuasan masyarakat di Guslah
bermanfaat sebagai kualitas
IV Kecamatan Pandaan
pelayanan pendidikan,
Kabupaten Pasuruan?
2. Apakah ada pengaruh profesionalisme guru terhadap
profesionalisme guru terhadap kepuasan masyarakat dengan
kepuasan masyarakat di Guslah pelayanan jasa yang diberikan
IV Kecamatan Pandaan oleh guru.
c. Bagi pengembangan ilmu
Kabupaten Pasuruan?
3. Apakah ada pengaruh kualitas pengetahuan.
Temuan hasil penelitian ini untuk
pelayanan pendidikan dan
memberi data empirik yang
profesionalisme guru terhadap
akurat tentang kualitas pelayanan
kepuasan masyarakat di Guslah
pendidikan, profesionalisme guru
IV Kecamatan Pandaan
terhadap kepuasan masyarakat.
Kabupaten Pasuruan?
B. KAJIAN PUSTAKA
A. Pelayanan Pendidikan
1. Pengertian Pelayanan c) Tanggung jawab
d) Kelengkapan Sarana dan
Berkaitan dengan pelayanan,
prasarana
ada dua istilah yang perlu
e) Kedisiplinan, Kesopanan dan
diketahui, yaitu melayani dan
Keramahan
pelayanan. pengertian melayani f) Kenyaman
4. Komitmen Pelayanan
adalah membantu menyiapkan
Pedoman untuk mencapai
(mengurus) apa yang diperlukan
kesuksesan dalam memperkenalkan
seseorang. Sedangkan pengertian
inisiatif masyarakat umumnya.
pelayanan adalah "usaha melayani
5. Mutu Pelayanan
kebutuhan orang lain”. (Kamus
Pelayanan pada masyarkat di
Besar Bahasa Indonesia, 1995).
masa yang akan datang hendaknya
Contoh: menerima telepon dari
makin lama makin baik (better),
pihak lain yang berhubungan
makin lama makin cepat (faster),
dengan unit kerja kita, adalah
makin lama makin diperbaharui
bentuk pelayanan yang rutin kita
(newer), makin lama makin murah
lakukan.
(cheaper), dan makin lama makin
2. Standar Pelayanan
sederhana (more simple
Standar pelayanan merupakan
1. Standar Pelayanan Minimal
ukuran yang telah ditentukan
Peraturan Pemerintah Nomor
sebagai suatu pembakuan
25 Tahun 2000 tentang
pelayanan yang baik. Dalam
Kewenangan Provinsi sebagai
standar pelayanan ini juga terdapat
daerah otonom mengisyaratkan
baku mutu pelayanan. Adapun
adanya hak dan kewenangan
pengertian mutu menurut Goetsch
pemerintah pusat untuk menetapkan
dan Davis (1994), merupakan
kebijakan tentang perencanaan
kondisi dinamis yang berhubungan
nasional yang menjadi pedoman
dengan produk, jasa manusia,
atau acuan bagi penyelenggaraan
proses dan lingkungan yang
pendidikan di provinsi, kabupaten
memenuhi atau melebihi harapan
kota sebagai daerah.
pihak yang menginginkannya.
B. Profesionalisme Guru
3. Prinsip-prinsip Pelayanan
1. Peranan Guru dalam Pendidikan
t.
Dalam Undang-Undang
Perhatian lembaga terhadap
Republik Indonesiai Nomor 14
perbaikan pelayanan kepada warga
Tahun 2005 tentang Guru dan
sekolah, sebenamya telah diatur
Dosen, dikemukakan bahwa :
dalam beberapa pedoman, antara
profesional guru merupakan bidang
lain sebagai berikut:
pekerjaan khusus yang
a) Kejelasan.
dilaksanakan berdasarkan prinsip
b) Akuras
sebagai berikut : 1) memiliki bakat, 3. Kebijakan Pemberdayaan Guru
minat, panggilan jiwa, dan idealism Dalam kontek ini, alasan
; 2) memiliki komitmen untuk pemberdayaan guru berdasarkan
meningkatkan mutu pendidikan, beberapa asumsi, yaitu: pertama,
keimanan, ketakwaan, dan akhlak bahwa guru ingin dilibatkan dalam
mulia; 3) memiliki kualifikasi pembuatan keputusan sekolah.
akademik dan latar belakang Kedua, bahwa guru dilibatkan
pendidikan sesuai dengan bidang dalam level pengambilan keputusan
tugas ; 4) memiliki kompetensi sekolah adalah dapat memenuhi
yang diperlukan sesuai dengan minat pribadinya.
bidang tugas; 5) memiliki 4. Kebijakan Reward dan Insentif
tanggung jawab atas pelaksanaan Kebijakan yang dapat dibuat
tugas keprofesionalan 6) kepala sekolah melalui bekerja
memperoleh penghasilan yang sama dengan pihak sekolah yang
ditentukan sesuai dengan prestasi terkait dalam rangka pcningkatan
kerja ; 7) memiliki kesempatan reward dan insentif para personel
untuk rnengembangkan sekolah. Sebenarnya melalui
profesionalisme secara kebijakan Dinas Pendidikan dan
berkelanjutan dengan belajar pengajaran Kabupaten di era
sepanjang hayat; 8) memiliki otonomi daerah dapat dirumuskan
jaminan perlindungan hukum dalam ulang peningkatan reward dan
melaksanakan tugas insentif bagi para guru untuk
profesionalisme; dan 9) memiliki mendukung peningkatan, mutu
organisasi profesi yang mempunyai sekolah. Tentu saja dukungan
kewenangan mengatur hal-hal yang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
berkaitan dengan tugas (DPRD) kabupaten dan kota
keprofesionalan guru. dituntut untuk rnembuktikan janji
2. Guru Profesional dan Bermutu ketika pemilihan umum dalam
Guru profesional adalah guru membenahi mutu pendidikan.
yang mengedepankan mutu dan 5. Kinerja Tenaga Pengajar
kualitas layanan dan produknya, Perihal tenaga pengajar
layanan guru, harus rnemenuhi dengan kinerjanya adalah
standarisasi kebutuhan masyarakat, menyangkut seluruh aktivitas yang
bangsa, dan pengguna serta ditunjukkan oleh tenaga pengajar
memaksimalkan kemampuan dalam tanggung jawabnya sebagai
peserta didik berdasar potensi dan orang yang mengemban suatu
kecakapan yang dimiliki masing- amanat dan tanggung jawab untuk
masing individu. mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, dan memandu mereka hanya terpaku kepada usaha-
peserta didik dalam rangka usaha meningkatkan kehidupan dam
menggiring perkembangan peserta memandang pendidikan di sekolah cukup
didik ke arah kedewasaan mental- diangani oleh personalia- personalia
spiritual maupun fisik-biologis. sekolah saja. Apapun alasannya yang
C. Kepuasan masyarakat membuat partisipasi masyarakat dalam
Hubungan kerja sama antara pendidikan di sekolah belum banyak,
sekolah dengan masyarakat yaitu dengan perlu diteliti dan dikaji oleh sekolah
melibatkan orangtua, dan masyarakat dijadikan bahan untuk mengembangkan
serta isu-isu yang timbul dan bagaimana hubungan sekolah dengan masyarakat.
menyelesaikan isu-isu tersebut. Dalam
hal ini kepemimpinan kepala sekolah D. Hipotesis
Dalam penelitian ini, maka hipotesis
mempunyai peranan menentukan sebagai
yang diajukan adalah
satu kekuatan atau kewibawaan (power)
1. Kualitas pelayanan pendidikan
di dalam menghimpun dan
berpengaruh terhadap kepuasan
menggerakkan segala sumberdaya di
masyarakat di Guslah IV
dalam kerja sama dengan masyarakat
Kecamatan Pandaan Kabupaten
pendidikan yang lebih luas, serta untuk
Pasuruan.
memperoleh berbagai dukungan sumber 2. Profesionalisme guru
daya manusia, dana, serta dukungan berpengaruh terhadap kepuasan
informasi berbagai lembaga dan masyarakat di Guslah IV
dukungan politis dari segenap jajaran Kecamatan Pandaan Kabupaten
aparat pendidikan. Pasuruan.
3. Kualitas pelayanan pendidikan
Setiap program yang ada di sekolah
dan profesionalisme guru
perlu dikembangkan, lebih-lebih
berpengaruh terhadap kepuasan
program hubungan sekolah dengan
masyarakat di Guslah IV
masyarakat yang masih dini dalam
Kecamatan Pandaan Kabupaten
masyarakat perlu mendapat perhatian
Pasuruan.
terus untuk dikembangkan. Mungkin
kesadaran masyarakat akan
keikutsertannya dalam
C. METODE PENELITIAN
bertanggungjawab terhadap pendidikan
di sekolah belum tinggi, walaupun A. Rancangan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
kesadaran akan pentingnya pendidikan
dalam penelitian ini menggunakan
sudah tinggi, membuat mereka tidak
deskriptif atau penelitian yang dilakukan
banyak berpartisipasi di sekolah. Atau
berdasarkan tingkat eksplanasi atau
mungkin juga karena kondisi sosial
penjelasan.
ekonomi mereka membuat perhatian B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh obyek yang Variabel ini diukur oleh guru
akan diteliti dalam sebuah penelitian, sendiri dengan melakukan proses
sedangkan sampel adalah sebagian intropeksi melalui kuesioner yang
anggota populasi yang diambil untuk diberikan oleh peneliti rnengenai
dikaji atau diteliti. Populasi dalam kepuasan masyarakat.
F. Instrument Penelitian
peneritian ini adalah guru di guslah IV
Indikator untuk instrument variabel
kecamatan Pandaan kabupaten Pasuruan
pelayanan pendidikan terdiri dari empat
pada tahun pelajaran 2014/2015
faktor sistem yaitu:
sejumlah 25 orang yang seluruhnya a) mewujudkan prestasi belajar.
b) kondisi budaya sekolah.
dijadikan obyek dalam penelitian ini.
c) program kewirausahaan.
C. Variabel Penelitian
d) akuntabilitas sekolah
Berikut ini akan dijelaskan
Variabel profesionalisme guru
mengenai variabel-variabel yang
merupakan variabel yang mengukur
digunakan dalam penelitian ini beserta
kualitas dari profesionalisme kerja
definisi. antara lain sebagai berikut:
kepada guru. Indikator variabel ini terdiri
A. Variabel persepsi pelayanan
dari empat atribut yaitu:
pendidikan (X1).
- Berkualifikasi pendidikan yang
Sesuatu yang diberikan dari pihak
memadai,
sekolah selaku pemberi jasa
- Mampu mentransferkan ilmunya
pendidikan kepada masyarakat
kepada peserta didik,
selaku konsumen pendidikan. - Menjadi suri teladan bagi peserta
B. Variabel profesionalisme guru
didik,
(X2). - Berwawasan luas,
Variabel ini didefinisikan sebagai .
Variabel ini diukur oleh guru sendiri
Guru yang mengedepankan mutu
dengan melakukan proses intropeksi diri
dan kualitas layanan produknya,
melalui kuesioner yang diberikan oleh
layanan guru harus memenuhi
peneliti mengenai kepuasan masyarakat
standarisasi kebutuhan
saat ini. Indikator variabel ini adalah out
masyarakat, bangsa dan
put peserta didik, kondisi sekolah dan
pengguna serta memaksimalkan
sekitarnya, pelayanan yang diberikan
kemampuan peserta didik
pihak sekolah, mutu pendidikan di
berdasar kompetensi dan
sekolah tersebut.
kecakapan yang dimiliki masing
G. Teknik Analisis Data
masing individu. Setelah data terkumpul semuanya
C. Kepuasan masyarakat (Y)
maka langkah selanjutnya adalah
Variabel ini didefinisikan sebagai
menganalisis data tersebut. Data yang
sesuatu yang diterima masyarakat
telah dikumpulkan diolah baik secara
selaku konsumen pendidikan dari
manual maupun dengan menggunakan
pihak selaku pemberi jasa
bantuan komputer. Program yang
pendidikan.
digunakan untuk membantu pengelolaan
data ini adalah program IBM SPSS Dalam penelitian ini,
version 19.0 for windows . menunjukkan bahwa guru di guslah IV
Kecamatan Pandaan Kabupaten
Pasuruan sudah memiliki
D.HASIL PENELITIAN DAN
profesionalisme yang baik, dilihat dari
PEMBAHASAN jawaban responden pada variabel ini
yaitu 89,94% responden menyetujui
A. Pengaruh Pelayanan Pendidikan bahwa guru yang mengajar di sekolah
Terhadap Kepuasan Masyarakat. sangat profesional dalam mengajar dan
Berdasarkan hasil jawaban mendidik murid-muridnya.
responden pada kedua variabel tersebut Profesionalisme guru yang baik akan
menunjukkan bahwa sudah memberikan berdampak pada peningkatan kepuasan
pelayanan pendidikan yang bagus, masyarakat, dilihat dari jawaban
sehingga masyarakat merasa puas responden yaitu 83,94% responden
terhadap , hal ini dapat dilihat dari menyetujui bahwa mayarakat merasa
jawaban responden yang cenderung puas dengan mutu sekolah tersebut.
memberi jawaban setuju pada semua
item pernyataan. Dimana 89,57% Berdasarkan jawaban responden

responden menyetujui bahwa sekolah terdapat kecenderungan bahwa

yang mereka pilih telah memberikan kompetensi profesionalisme guru

pelayanan yang terbaik bagi pendidikan berdampak pada peningkatan kepuasan

putra-putrinya dan 83,94% responden masyarakat, dan hasil tersebut didukung

menyetujui bahwa mayarakat merasa oleh hasil regresi linier berganda yaitu

puas dengan mutu sekolah tersebut. uji t yaitu sebesar 2,403 lebih besar
dari ttabel sebesar 2,045.
Tidak hanya menurut jawaban
responden yang dilihat dari distribusi C. Pengaruh Pelayanan Pendidikan dan

frekuensi, hasil regresi linier berganda Kompetensi Profesionalisme Guru

juga menunjukkan bahwa semakin tinggi Terhadap Kepuasan Masyarakat

pelayanan pendidikan terbukti


Hasil uji secara parsial
memberikan dampak positif terhadap
membuktikan bahwa pelayanan
kepuasan masyarakat, dilihat dari hasil
pendidikan dan kompetensi
uji t sebesar 2,091 lebih besar t tabel
profesionalisme guru berpengaruh positif
sebesar 2,045.
dan signifikan terhadap kepuasan

B. Pengaruh Kompetensi masyarakat, yang berarti secara parsial

Profesionalisme Guru Terhadap peningkatan pelayanan pendidikan dan

Kepuasan Masyarakat kompetensi profesionalisme guru dapat


berdampak pada peningkatan kepuasan
masyarakat. Begitu juga, pengaruh
secara simultan, pelayanan pendidikan profesionalisme guru terbukti
dan kompetensi profesionalisme guru berpengaruh terhadap kepuasan
terbukti berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat, dilihat dari nilai Fhitung
masyarakat, dilihat dari nilai Fhitung sebesar 8,564 lebih besar dari Ftabel
sebesar 8,564 lebih besar dari Ftabel sebesar 3,328.
sebesar 3,328.
B. Saran
Penelitian ini hanya membuktikan
1. Beberapa strategi yang dapat
besarnya pengaruh pelayanan pendidikan
dilakukan oleh kepala sekolah
dan kompetensi profesionalisme guru
dalam membina iklim dan budaya
terhadap kepuasan masyarakat sebesar
sekolah untuk meningkatkan
37,1% dan sisanya sebesar 62,9%
kualitas pelayanan antara lain
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
melalui program akselerasi,
dibahas pada penelitian ini.
mendongkrak prestasi belajar,
E. KESIMPULAN DAN SARAN mendayagunakan lingkungan
sekitar sekolah, melibatkan
A. Kesimpulan masyarakat dan mengembangkan
program kewirausahaan, kegiatan
Berdasarkan hasil analisis regresi
bimbingan belajar dan peningkatan
linier berganda dapat disimpulkan bahwa
kegiatan extrakurikuler.
ketiga rumusan masalah dalam penelitian 2. Usaha pemerintah untuk
sudah terjawab, dengan uraian sebagai memberikan tunjangan bagi guru,
berikut : sebaiknya guru lebih profesional
dalam bekerjanya misalnya
1. Secara parsial semakin tinggi
melanjutkan pendidikan ke S2,
pelayanan pendidikan terbukti
mengikuti seminar / workshoop
memberikan dampak positif terhadap
lokakarya dengan demikian guru
kepuasan masyarakat, dilihat dari
dapat meningkatkan kinerjanya
hasil uji t yaitu 2,091 lebih besar t tabel
sehingga tujuan pendidikan tercapai
sebesar 2,045.
secara optimal.
3. Pelayanan pendidikan yang
2. Secara parsial kompetensi
berkualitas dengan didukung guru
profesionalisme guru terbukti
yang profesional akan
memberikan dampak positif
mengakibatkan kepuasan tersendiri
terhadap kepuasan masyarakat,
bagi masyarakat sehingga anemo
dilihat dari hasil uji t yaitu 2,403
masyarakat terhadap sekolah
lebih besar dari ttabel sebesar 2,045.
tersebut akan tinggi dan diminati
3. Secara simultan pelayanan sehingga sekolah tersebut menjadi
pendidikan dan kompetensi sekolah yang berwawasan unggul.
Pembelajaran, Bandung :
Apabeta.
DAFTAR PUSTAKA
Jeri, Sukamto. (2005). Pengaruh Komitmen
As’ad, M., (2001). Psikologi Industri. Seri Organisasi dan Kepuasan Kerja
Ilmu Sumber Daya Manusia. yang efektif terhadap turn over
Edisi Ke-4. Yogyakarta : Penerbit karyawan di PT. Yatragana di
Liberty. Blitar. Surabaya: Penerbit
Kampus Universitas Kristen Petra
Bismoko, J., (2005). Standarisasi dan Surabaya.
Sertifikasi Guru : Modern,
Sekretarian, Politis, Kedaulatan Mangkunegara. Anwar Prabu. (2000).
Rakyat, Kolom OPINI. Perilaku Konsumen edisi revisi.
Bandung : P.T. Revika Aditama.
Gujarati, Damokar. (1993). Ekonometrika
Dasar. Terjemahan Sembiring. Mulyasa, E. (2006). Menjadi Kepala
Basic of Econometric. Jakarta : Sekolah Profesional. Bandung :
Penerbit Erlangga. PT. Remaja Rosdakarya.

Handoko. T. Hani. (1985). Manajemen Edisi Rahman. (2006). Peran Strategis Kepala
Pertama, Yogyakarta : BPFE. Sekolah Dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan. Jatinangor :
Haryanto, Edy. (2008). Teknologi Informasi Alqaprint.
dan Komunikasi : Konsep dan
Perkembangan. Pemanfaatan Reksohadiprojo, Sukanto. (1999).
Teknologi Informasi dan Organisasi Perusahaan : Teori,
Komunikasi sebagai Media
PENGARUH KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DAN
KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU
DI SDN SE-GUSLAH IV UPT KECAMATAN PANDAAN
KABUPATEN PASURUAN

Sutomo
Program Studi Manajemen Pendidikan, PPS (S2), Universitas Gresik

ABSTRAK

Ketercapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada kecakapan dan


kebijaksanaan kepemimpinan kepala sekolah yang merupakan salah satu
pemimpin pendidikan. Karena kepala sekolah merupakan seorang pejabat yang
profesional dalam organisasi sekolah yang bertugas mengatur semua sumber
organisasi dan bekerjasama dengan guru-guru dalam mendidik siswa untuk
mencapai tujuan pendidikan. Profesionelime menjadi tuntutan dalam setiap
pekerjaan. Guru yang profesional adalah mereka yang memiliki kemampuan
profesional dengan berbagai kapasitasnya sebagai pendidik. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan deskriptif atau penelitian
yang dilakukan berdasarkan tingkat eksplanasi atau penjelasan, bermaksud
menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan. Populasi
dalam peneritian ini adalah guru di SDN Se-Guslah IV UPT Kecamatan Pandaan
Kabupaten Pasuruan pada tahun pelajaran 2014/2015 sejumlah 50 orang dimana
yang dijadikan obyek penelitian 23 orang dengan teknik purposive random
sampling. Variabel-variabel yang digunakan dalam Berdasarkan jawaban
responden terdapat kecenderungan bahwa pola kepemimpinan kepala sekolah
berdampak pada peningkatan kinerja guru, dan hasil tersebut didukung oleh hasil
regresi linier berganda yaitu uji t dimana nilai t-hitung yang dihasilkan sebesar
2,326 lebih besar dari ttabel 2,086 yang artinya pola kepemimpinan kepala sekolah
demokratis secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
guru
Kata Kunci : Kepemimpinan Demokratis, Komunikasi Organisasi, Kinerja Guru.

PENDAHULUAN dengan berbagai kapasitasnya sebagai


pendidik. Karena guru profesional tidak
1. Latar Belakang Masalah hanya menguasai bidang ilmu, bahan
Dalam era globalisasi sekarang ini,
ajar, dan metode yang tepat akan tetapi
sekolah harus mampu eksis dengan
mampu memotivasi peserta didik,
segala konsekuensinya melalui proses
memiliki keterampilan yang tinggi dan
yang dilakukan, Keberadaan kepala
wawasan yang luas terhadap dunia
sekolah sebagai kunci sukses
pendidikan. Profesionalisme guru juga
pelaksanaan proses harus mampu
secara konsisten menjadi salah satu
memahami fungsi dan tugas serta
faktor terpenting dari mutu pendidikan.
tanggung jawab yang melekat yaitu:
Guru yang profesional mempunyai
fungsi leader, manajer, edukator,
keinginan yang kuat untuk selalu
supervisor, administrator, inovator, dan
berupaya meningkatkan kinerjanya.
monitor. Kinerja merupakan prestasi kerja
Keberadaan kepala sekolah dalam
yang dipengaruhi oleh faktor
menjalankan fungsi, tugas dan tanggung
kemampuan, pengetahuan dan
jawabnya dalam manajemen tidak bisa
keterampilan. Kemampuan berkaitan
terlepas dali peran pembantunya.
erat dengan kecerdasan. Dari
Sebagaimana dikemukakan oleh
kecerdasan seseorang berhubungan
Jackson dan Musselman (1989:104)
dengan latar belakang pendidikan orang
manajemen adalah sarana seorang
tersebut. Sedangkan pengetahuan dan
manajer unfuk mencapai sesuatu dengan
keterampilan yang dimiliki seorang
memanfaatkan orang lain. Seorang
guru menunjukkan kadar kompetensi
manajer berperan sebagai pemimpin,
guru tersebut yang menunjang tugas dan
perencana koordinator, pembimbing
tanggung jawab terhadap pekerjaannya.
serta pengawas dan seorang manajer
Dengan demikian dapat dikatakan
harus berperan sebagai fasilitator untuk
bahwa prestasi kerja (kinerja) guru
meningkatkan kinerja bawahan sesuai
dipengaruhi oleh faktor persepsi
dengan tingkat yang berbeda-beda.
Profesionelime menjadi tuntutan terhadap kepemimpinan tingkat
dalam setiap pekerjaan. Guru yang pendidikan dan kompetensi.
profesional adalah mereka yang 2. Rumusan masalah

memiliki kemampuan profesional


4. Adakah pengaruh kepemimpinan Hasil penelitian ini dapat
demokratis terhadap kinerja guru bermanfaat sebagai wacana bagi
di SDN se Guslah IV UPT guru untuk lebih meningkatkan
kecamatan Pandaan Kabupaten kinerjanya.
C. Bagi pengembangan ilmu
Pasuruan?
5. Adakah pengaruh komunikasi pengetahuan
Temuan hasil penelitian ini untuk
organisasi terhadap kinerja guru
memberi data empirik yang
di SDN se Guslah IV UPT
akurat tentang kepemimpinan
kecamatan Pandaan Kabupaten
demokratis dan komunikasi
Pasuruan?
6. Adakah pengaruh kepemimpinan organisasi terhadap kinerja guru
demokratis dan komunikasi dalam pembelajaran yang
organisasi terhadap kinerja guru bermuatan life skill.
di SDN se Guslah IV UPT
kecamatan Pandaan Kabupaten A. KAJIAN PUSTAKA
A. Kepemimpinan Kepala Sekolah
Pasuruan?
Demokratis
3. Tujuan penelitian
Dalam penelitian ini untuk mengetahui : Kata "kepemimpinan"
1. pengaruh kepemimpinan
terjemahan dari bahasa Inggris
demikratis terhadap kinerja guru
“leadership" banyak sekali kita
di SDN se Guslah IV UPT
ketemukan dalam kehidupan kita
kecamatan Pandaan Kabupaten
sehari-hari. Kata itu kita dengar
Pasuruan.
dalam percakapan orang, dalam
2. pengaruh komunikasi organisasi
pertemuan-pertemuan, dari radio
terhadap kinerja guru di SDN se
dan televisi, kita dapat membaca
Guslah IV UPT kecamatan
dalam surat-surat kabar, majalah-
Pandaan Kabupaten Pasuruan.
3. Pengaruh kepemimpinan majalah buku-buku dan lain-
demokratis dan komunikasi lainnya.
organisasi terhadap kinerja guru a) organisasi.
1. Cara Melakukan Kepemimpinan
di SDN se Guslah IV UPT
Sepanjang dapat diketahui dan
kecamatan Pandaan Kabupaten
sepanjang pengamatan para ahli
Pasuruan.
4. Manfaat penelitian maka cara seorang pemimpin
A. Bagi sekolah melakukan kepemimpinanya itu
Hasil penelitian ini dapat
dapat digolongkan atas beberapa
bermanfaat dan memberi
golongan antara lain :
masukan pada kepala sekolah
a) Secara Otokratis
khususnya dalam rangka b) Secara Militeristis.
meningkatkan kinerja guru. c) Secara Paternalistis.
B. Bagi guru d) Secara Kharismatis
e) Secara "laisses faire" atau
secara bebas 2. Pendekatan Komunikasi
f) Secara Demokratis.
g) Kepala dan Pemimpin Organisasi
2. Kunci kesuksesan Kepemimpinan Untuk melihat komunikasi yang

A. Kepala Sekolah terjadi dalam suatu organisasi dapat

Sepuluh kunci sukses digunakan tiga pendekatan yaitu

kepemimpinan kepala sekolah pendekatan rnakro, mikro dan

tersebut mencakup; visi yang utuh, individual.


3. Iklim organisasi
tanggung jawab, keteladanan' Konsep mengenai iklim
memberikan layanan terbaik, organisasi telah mendapat perhatian
mengembangkan orang, membina kira-kira 30 tahun yang lalu tetapi
rasa persatuan dan kesatuan, fokus sampai sekarang belum ada
pada peserta didik, manajemen kesepakatan para ahli tentang itu. Telah
yang mengutamakan praktik, banyak usaha yang telah dilakukan
menyesuaikan gaya kepemimpinan, untuk memisahkan,menerangkan dan
dan memanfaatkan kekuasaan menentukan tempat konsepsi ini dalam
keahlian. teori organisasi. Bermacam definisi
B. Komunikasi Orgnisasi dikemukakan dalam literatur mengenai
1. Pengertian komunikasi organisasi
Perbedaan konseptual mengenai iklim organisasi di antaranya seperti

komunikasi organisasi ini terlihat apa yang dikemukakan oleh Tagiuri

dalam fenomena. Down dan Larimer (1968) yang mengatakan iklim

rnengemukakan 21 bidang yang organisasi adalah kualitas yang relatif

diajarkan dalam rnata kuliah abadi dari lingkungan internal

kornunikasi organisasi yaitu organisasi yang dialami oleh anggota-

kornunikasi dari atasan kepada anggotanya, mempengaruhi tingkah

bawahan, kornunikasi dari bawahan laku mereka serta dapat diuraikan

kepada atasan, teori organisasi, dalam istlah nilai-nilai suatu set

kornunikasi horizontal, pembuatan karakteristik tertentu dari lingkungan.


4. Kepuasan Komunikasi
keputusan, komunikasi kelompok
Organisasi
kecil, kepemimpinanya teknik Yang dimaksud dengan istilah
penelitian, motivasi, interview, kepuasan komunikasi organisasi
perubahan dan inovasi, pengelolaan menurut Redding (Pace, 1989) adalah
konflik, pengernbangan organisasi, semua tingkat kepuasan seorang
teknik konferensi, teori manajemen, karyawan mempersepsi lingkungan
latihan konsultasi, mendengar, komunikasi secara keseluruhan.
kepuasan kerja, berbicara di muka Konsep kepuasan ini memperkaya ide
umum, menulis dan latihan yang iklim komunikasi. Iklim mencakup
sensitif.
kepuasan anggota organisasi terhadap Guru yang profesional merupakan
informasi yang tersedia. faktor penentu proses pendidikan yang
5. Hubungan Komunikasi bermutu. Untuk dapat menjadi
Organisasi Dengan Kepuasan profesional, mereka harus mampu
Kerja Dalam Rangka menemukan jati diri dan
Peningkatan Profesionalisme mengaktualkan diri. Pemberian
Guru prioritas yang sangat rendah pada
Keputusan kerja merupakan
pembangunan pendidikan selama
respons seseorang (sebagai pengaruh)
beberapa puluh tahun terakhir telah
terhadap bermacam-macam lingkungan
berdampak buruk yang sangat luas bagi
kerja yang dihadapinya (Coleman,
kehidupan berbangsa dan bernegara.
1982). Termasuk ke dalam hal ini
respons terhadap komunikasi
organisasi, supervisor, kompensasi, 3. Aspek-aspek Kompetensi Guru
promosi, teman sekerja, kebijaksanaan Profesional
organisasi dan hubungan interpersonal Kompetensi yang harus dimiliki
dalam organisasi. Dan selanjutnya seorang guru itu mencakup empat
mengatakan bahwa semua variabel aspek sebagai berikut:
a. Kompetensi Pedagogik.
komunikasi berhubungan secara berarti b. Kompetensi Kepribadian.
dengan bermacam-macam aspek c. Kompetensi Profesioanal.
d. Kompetensi Sosial.
kepuasan kerja. 4. Hipotesis
C. Kinerja Guru Dalam penelitian ini, maka hipotesis
1. Pengertian Kinerja Guru
Istilah profesionalisme berasal yang diajukan adalah
1. Terdapat hubungan kepemimpinan
dari profession. Dalam Kamus Inggris
demokratis terhadap kinerja guru
Indonesia, .profession berarti
di SDN Se-Guslah IV UPT
pekerjaan..1 Arifin dalam buku Kapita
Kecamatan Pandaan Kabupaten
Selekta Pendidikan mengemukakan
Pasuruan.
bahwa profession mengandung arti 2. Terdapat hubungan komunikasi
yang sama dengan kata occupation organisasi terhadap kinerja guru di
atau pekerjaan yang memerlukan SDN Se-Guslah IV UPT
keahlian yang diperoleh melalui Kecamatan Pandaan Kabupaten
pendidikan atau latihan khusus. Pasuruan.
Dari penjelasan di atas dapat 3. Terdapat hubungan kepemimpinan
disimpulkan bahwa, profesi adalah demokratis dan komunikasi
suatu jabatan, profesional adalah organisasi terhadap kinerja guru
kemampuan atau keahlian dalam di SDN Se-Guslah IV UPT
memegang suatu jabatan tertantu, Kecamatan Pandaan Kabupaten
sedangkan profesionalisme adalah jiwa Pasuruan.
dari suatu profesi dan profesional.
2. Perlunya Guru Profesional B. METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian kapabilitas pemahaman baik dalam
Metode penelitian yang digunakan
ruang lingkup konsep atau metode
dalam penelitian ini menggunakan
dan juga pemahaman yang bersifat
deskriptif atau penelitian yang dilakukan
universal terhadap tugas pokok
berdasarkan tingkat eksplanasi atau
keguruan itu sendiri.
penjelasan.
C. Instrument Penelitian
2. Populasi dan Sampel
Indikator untuk instrument variabel
Populasi adalah seluruh obyek
kepemimpinan demokrasi terdiri dari
yang akan diteliti dalam sebuah
empat sistem yaitu:
penelitian, sedangkan sampel adalah
a) hubungan dengan bawahannya.
sebagian anggota populasi yang b) cara menanggapi saran/kritik dari
diambil untuk dikaji atau diteliti. bawahannya.
c) suasana kerja dan produktifitas dalam
Populasi dalam peneritian ini adalah
pekerjaan.
guru di SDN Se-Guslah IV UPT
d) cara menanggapi kesalahan
Kecamatan Pandaan Kabupaten
bawahannya
Pasuruan pada tahun pelajaran Indikator untuk instrument variabel
2014/2015 sejumlah 50 orang dimana komunikasi organisasi terdiri dari empat
yang dijadikan obyek penelitian 23 sistem yaitu:
a) Proses komunikasi berlangsung
orang dengan teknik purposive random
b) Jenis pesan yang disampaikan
sampling. c) Jaringan dalam berorganisasi
3. Variabel Penelitian d) Budaya atau iklim organisasi yang
1) Variabel Kepemimpinan
berlaku
Demokratis(X1)
Variabel kinerja guru merupakan
Variabel ini didefinisikan bahwa
variabel yang mengukur kualitas dari
kemampuan mempengaruhi orang
profesionalisme kerja guru. Indikator
lain agar mau bekerjasama untuk
variabel ini terdiri dari empat atribut yaitu:
mencapai tujuan yang telah
- kompetensi pedagogik,
ditetapkan dengan cara berbagai
- kompetensi kepribadian,
kegiatan yang akan dilakukan - kompetensi sosial,
- kompetensi profesional,
ditentukan bersama antara
D. Teknik Analisis Data
pimpinan dan bawahan Setelah data terkumpul semuanya
2) Variabel Komunikasi
maka langkah selanjutnya adalah
Organisasi (X2)
menganalisis data tersebut. Data yang
Variabel ini didefinisikan bahwa
telah dikumpulkan diolah baik secara
komunikasi organisasi merupakan
manual maupun dengan menggunakan
arus informasi, pertukaran
bantuan komputer. Program yang
informasi dan pemindahan arti di
digunakan untuk membantu pengelolaan
dalam suatu organisasi
3) Variabel Kinerja Guru (Y) data ini adalah program IBM SPSS
Variabel ini didefinisikan sebagai version 19.0 for windows.
seseorang yang memiliki
E. HASIL PENELITIAN DAN Kinerja guru dipengaruhi oleh beberapa
factor, dan dalam penelitian ini faktor
PEMBAHASAN
yang diteliti adalah pola kepemimpinan
kepala sekolah demokratis dan
A. Pola kepemimpinan kepala sekolah
komunikasi organisasi. Pola
demokratis
kepemimpinan kepala sekolah
Berdasarkan jawaban responden demokratis dan komunikasi organisasi
tersebut terdapat kecenderungan bahwa secara parsial dan simultan berpengaruh
pola kepemimpinan kepala sekolah signifikan terhadap kinerja guru. Hasil
berdampak pada peningkatan kinerja uji secara simultan dapat dilihat dari nilai
guru, dan hasil tersebut didukung oleh Fhitung yang dihasilkan sebesar 2,549 lebih
hasil regresi linier berganda yaitu uji t besar dari Ftabel (3,492). Hal ini
dimana nilai t-hitung yang dihasilkan menunjukkan bahwa pola kepemimpinan
sebesar 2,326 lebih besar dari ttabel 2,086 yang baik dan diimbangi oleh
yang artinya pola kepemimpinan kepala komunikasi organisasi yang baik maka
sekolah demokratis secara parsial kinerja guru akan semakin baik.
berpengaruh positif dan signifikan
F. KESIMPULAN DAN SARAN
terhadap kinerja guru.

B. Komunikasi Organisasi A. Kesimpulan

Berdasarkan jawaban responden Adapun kesimpulan yang dapat


tersebut terdapat kecenderungan bahwa diambil dari hasil analisis regresi linier
komunikasi organisasi yang baik akan berganda adalah sebagai berikut :
berdampak pada peningkatan kinerja
1. Rumusan ke-1 dalam penelitian ini
guru, dan hasil tersebut didukung oleh
sudah terjawab, dimana hasil
hasil regresi linier berganda yaitu uji t
penelitian ini adalah pola
dimana nilai t-hitung yang dihasilkan
kepemimpinan kepala sekolah
sebesar 2,413 lebih besar dari ttabel 2,086
demokratis mempunyai pengaruh
yang artinya komunikasi organisasi
positif dan signifikan terhadap
secara parsial berpengaruh positif dan
kinerja guru hal ini terbukti dari hasil
signifikan terhadap kinerja guru.
uji t yaitu thitung yang dihasilkan
sebesar 2,326 dan nilai tersebut
melebihi dari nilai ttabel nya (2,086).
C. Kinerja Guru
2. Rumusan ke-2 dalam penelitian ini
Kinerja guru merupakan suatu
sudah terjawab, dimana hasil
wujud perilaku guru dalam organisasi
penelitian ini adalah komunikasi
sekolah dengan orientasi prestasi.
organisasi mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja guru yang baik, karena guru
kinerja guru, hal ini terbukti dari hasil merasa nyaman dan tenang dalam
uji t yaitu thitung yang dihasilkan bekerja.
sebesar 2,413 dan nilai tersebut
DAFTAR PUSTAKA
melebihi dari nilai ttabel nya (2,086).

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian


3. Rumusan ke-3 dalam penelitian ini
Suatu Pendekatan Praktek,
sudah terjawab, dimana hasil Jakarta: PT.Rineka Cipta,
1993.
penelitian ini adalah pola
kepemimpinan kepala sekolah Departemen Pendidikn dan Kebudayaan,
Kamus Besar Bahasa
demokratis dan komunikasi
Indonesia, Jakarta: Balai
organisasi mempunyai pengaruh Pustaka, 2002, Cet. Ke- 2.
signifikan terhadap kinerja, hal ini
Direktorat Tenaga Kependidikan, Supervisi
terbukti dari hasil uji F yaitu nilai Akademik Kepala Sekolah,
Jakarta: Direktorat Jenderal
Fhitung (12,567) yang dihasilkan
Peningkatan Mutu Pendidik
melebihi nilai Ftabel nya (3,492). Dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan
B. Saran Nasional, 2010.

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research,


1. Pola Kepemimpinan Kepala Yogyakarta: Andi Offset,
Sekolah yang demokratis 2004.

merupakan salah satu bentuk pola Hasibuan, Malayu SP. Organisasi dan
kepemimpinan yang ideal karena Motivasi, Jakarta: Bumi
Aksara, 1999.
Kepala Sekolah begitu menghargai
keberadaan anak buahnya (Guru) Hamalik, Oemar, Pendidikan Guru
Berdasarkan Pendekatan
dan mau menerima keluh kesah dan Kompetensi, Jakarta: PT.
saran bagi Guru. Hubungan kepala Bumi Aksara, 2006, Cet, Ke-
4.
sekolah dan guru sangat harmonis.
2. Komunikasi organisasi yang efektif Nasution, Metode Research, Jakarta: Bumi
sasngat berpengaruh dalam Aksara, 2007.

membentuk iklim organisasi yang Nazarudin, Manajemen pembelajaran,


kondusif. Dengan berkomunikasi Yogyakarta:Teras, 2007.\

yang efektif semua pesan dan Nurtain H, Supervisi Pendidikan Teori dan
informasi dapat tersampaikan Praktik, Jakarta: Depdikbud,
1989.
dengan baik. Sehingga tujuan bisa
tercapai secara optimal. Pidarta, Made, Pemikiran tentang Supervisi
3. Pola kepemimpinan Kepala Pendidikan, Jakarta : Bumi
Aksara, 1996.
Sekolah yang demokratis dengan
didukung komunikasi organisasi Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Umum
Bahasa Indonesia, Jakarta:
yang efektif akan menciptakan Balai Pustaka,1979.
Purwanto, Ngalim, Administrasi dan
Supervisi Pendidikan, Usman, M. Uzer, Menjadi Guru Profesional,
Bandung: PT. Remaja Bandung: PT. Remaja Rosda
Rosdakarya, 2008. Karya, 2006, Cet. Ke-20.

Purwanto, M. Ngalim, Prinsip-Prinsip dan Winkel, W.S, Psikologi Pengajaran, Jakarta:


Teknik Evaluasi Pengajaran, Grasindo, 1996, Cet. Ke-4.
Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2001, Cet. Ke-10. Yamin, Martinis, Profesionalisasi Guru dan
Implementasi KTSP, Jakarta:
_________________, Psikologi Pendidikan, Gaung Persada Press, 2007,
Bandung: PT. Remaja Rosda Cet. Ke-2.
Karya, 2003, Cet. Ke-19.
Zurinal Z. Dan Wahdi Sayuti, Ilmu
Sahertian, Piet A dan Farns Mahateru, Pendidikan, Jakarta: UIN
Prinsip dan teknik Supervisi Jakarta Press, 2006, Cet. Ke-1.
Pendidikan, Surabaya: Usaha
Nasional.1986.

Sholeh, Asrorun, Ni.am, Membangun


Profesionalitas Guru Analisis
Kronologis atas Lahirnya
Undang-Undang Guru dan
Dosen, Jakarta: eLSAS, 2006,
Cet. Ke-1.

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang


Mempengaruhinya, Jakarta:
Rineka Cipta, 2003, Cet. Ke-
4.

Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi


Keguruan, Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2004, Cet. Ke-2.

Sudijono, Anas, Statistik Pendidikan,


Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2000, Cet. Ke-10.

Sudjana, Nana, Dasar-dasar Pproses


Belajar Mengajar, Bandung:
PT. Sinar Baru Algesindo,
1998, Cet. Ke-4.

T. Hani Handoko, Manajemen, Yogyakarta:


BPFE, 1998.

PENGARUH SUPERVISI PENGAWAS SEKOLAH DAN MANAJEMEN


KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU
DI SDN PLINTAHAN I KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN
PASURUAN
Tsalis Fatmawati
Program Studi Manajemen Pendidikan, PPS (S2), Universitas Gresik
ABSTRAK

Berbagai studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dalam suasana


perubahan lingkungan yang cepat, salah satu hal yang menyebabkan prestasi
sekolah dan mutu lulusan menurun adalah kepemimpinan kepala sekolah yang
kurang berhasil Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan (1) Hubungan
supervisi Pengawas Sekolah terhadap kompetensi guru di SDN Plintahan I
kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan (2) Hubungan manajemen
kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap kompetensi guru di SDN Plintahan I
kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan (3) Hubungan supervisi Pengawas
Sekolah dan manajemen kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap kompetensi
guru di SDN Plintahan I kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan. Metode
penelitian ini menggunakan deskriptif atau penelitian yang dilakukan
berdasarkan tingkat eksplanasi atau penjelasan. Pengaruh supervisi Pengawas
Sekolah terhadap peningkatan kinerja guru dapat dijelaskan bahwa supervisi
Pengwas Sekolah dapat mempengaruhi kinerja guru. Pengaruh keefektifan
kepemimpinan kepala sekolah terhadap peningkatan kinerja guru di SDN
Plintahan I kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan dapat dijelaskan bahwa
keefektifan kepemimpinan kepala sekolah dapat mempengaruhi kinerja guru.
Tingkat pengaruh supervisi pengawas sekolah dan keefektifan kepemimpinan
kepala sekolah terhadap peningkatan kinerja guru di di SDN Plintahan I
kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan. Supervisi pengawas sekolah yang baik
dan diimbangi kepemimpinan kepala sekolah yang efektif dapat meningkatkan
kinerja guru.
Kata kunci : Supervisi, Pengawas Sekolah, Manajemen, Kepala Sekolah,
Kompetensi, Guru

A. PENDAHULUAN dengan baik; b) berusaha mengadakan


I. Latar Belakang Masalah dan melengkapi kebutuhan sekolah
Kepala sekolah adalah suatu profesi
untuk kelancaran proses betajar
yang menuntut pengetahuan mapan,
mengajar; c) bersama guru-guru
bidang kerja yang ditekuni
berusaha mengembangkan mencari dan
membutuhkan pemahaman pengelolaan
menggunakan metode-metode baru
organisasi sekolah secara maksimal dan
dalam proses belajar mengajar yang
mempunyai kompetensi serta keahlian
lebih baik; d) membina kerja sama
dibidangnya. Kepala sekolah yang
yang baik dan harmonis antara: guru,
profesional harus mempunyai
murid dan staf sekotah lainnya; dan e)
kemampuan konseptual dan teknikal..
Dengan demikian supervisi berusaha mempertinggi mutu dan
dilakukan digunakan untuk ; a) pengetahuan guru-guru dan staf
membangkitkan semangat dan sekolah, antara lain dengan mengadakan
merangsang guru-guru dan staf sekolah workshop, insevice training atau up-
lainnya untuk menjalankan tugas grading.
Guru merupakan salah satu SDM Plintahan I kecamatan Pandaan
yang berada di sekolah, Kinerja guru di Kabupaten Pasuruan ?
3. Hubungan supervisi dan
sekolah mempunyai peran penting
manajemen kepemimpinan kepala
dalam pencapaian tujuan sekolah.
sekolah terhadap kompetensi guru
Masalah kinerja menjadi sorotan
di SDN Plintahan I kecamatan
berbagai pihak, kinerja pemerintah akan
Pandaan Kabupaten Pasuruan ?
dirasakan oleh masyarakat dan kinerja
c. Manfaat penelitian
guru akan dirasakan oleh siswa atau 1. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat
orang tua siswa. Berbagai usaha
bermanfaat dan memberi
dilakukan untuk mencapai kinerja yang
masukan pada sekolah terutama
baik. Perhatian pemerintah terhadap
kepala sekolah dan guru untuk
pendidikan sudah disosialisasikan,
meningkatkan intensitas supervisi
anggaran pendidikan yang diamanatkan
2. Bagi guru
Undang-Undang No. 20 sudah mulai Hasil penelitian ini dapat
dilaksanakan. bermanfaat sebagai wacana bagi
guru untuk lebih meningkatkan
a. Rumusan masalah kinerjanya
7. Adakah hubungan supervisi 2. Bagi pengembangan ilmu
terhadap kompetensi guru di SDN pengetahuan
Temuan hasil penelitian ini untuk
Plintahan I kecamatan Pandaan
memberi data empirik yang akurat
Kabupaten Pasuruan?
8. Adakah hubungan manajemen tentang supervisi, manajemen
kepemimpinan kepala sekolah kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kompetensi guru di SDN dan kompetensi guru
Plintahan I kecamatan Pandaan B. KAJIAN PUSTAKA
Kabupaten Pasuruan ?
9. Apakah ada hubungan supervisi A. Supervisi
dan manajemen kepemimpinan 1. Pengertian supervisi
Supervisi merupakan pengawasan
kepala sekolah terhadap
terhadap pelaksanaan kegiatan teknis
kompetensi guru di SDN
edukatif di sekolah, bukan sekedar
Plintahan I kecamatan Pandaan
pengawasan terhadap fisik material.
Kabupaten Pasuruan ?
b. Tujuan penelitian Supervisi merupakan pengawasan
Dalam penelitian ini untuk mengetahui : terhadap kegiatan akademik yang
1. Hubungan supervisi terhadap
berupa proses belajar mengaiar,
kompetensi guru di SDN Plintahan
pengawasan terhadap guru dalam
I kecamatan Pandaan Kabupaten
rnengajar, pengawasan terhadap murid
Pasuruan.
2. Hubungan manajemen yang belajar dan pengawasan terhadap

kepemimpinan kepala sekolah situasi yang menyebabkannya.

terhadap kompetensi guru di SDN Aktivitasnya dilakukan dengan


mengidentifikasi kelemahan- supervisi terhadap guru dalam usaha
kelemahan pembelajaran untuk rnernperbaiki dan meningkatkan mutu
diperbaiki, apa yang menjadi mengajar, seyogyanya langsung terarah
penyebabnya dan mengapa guru tidak pada perbaikan perilaku kinerja
berhasil melaksanakan tugasnya profesional guru dalam melayani
dengan baik. peserta didiknya, bila tidak, perilaku
pengawasannya sudah pasti bisa
2. Supervisi administratif
Supervisi administratif adalah kepada tindakan lain seperti misalnya
supervisi yang ditujukan kepada menjalankan pengawasan administratif,
pembinaan dalam memanfaatkan setiap atau menginspeksi pelaksanaan
sarana bagi keperluan pembelajaran. mengajar guru di kelas.
Fasilitas berajar, media belajar, buku 5. Manajemen Kepemimpinan
tekss, perpustakaan, mebeler, semua itu Kepala Sekolah
merupakan sarana belajar yang perlu 1. Pengertian Kepemimpinan
dikaitkan kepada peristiwa belajar Kata "kepemimpinan"
supaya rnempertinggi kualitas proses terjemahan dari bahasa Inggris
belajar. “leadership" banyak sekali kita
3. Pengawasan dalam ketemukan dalam kehidupan kita
pendidikan sehari-hari. Kata itu kita dengar
Pengawasan dalam lingkungan
dalam percakapan orang, dalam
birokrasi merupakan bagian dari sistem
pertemuan-pertemuan, dari radio
manajemen yang ditujukan untuk
dan televisi, kita dapat membaca
menjawab berbagai pertanyaan tentang
dalam surat-surat kabar, majalah-
pelaksanaan pekerjaan yaitu
majalah buku-buku dan lain-
memeriksa dan memastikan apakah
lainnya.
rencana dijaiankan sebagaimana
2. Cara Melakukan
mestinya ataukah tidak.
4. Supervisi sebagai pengawasan Kepemimpinan
a) Secara Otokratis
profesional dalam bidang
Kepemimpinan secara
akademik
Pengawasan, profesional dalam otokratis artinya pemimpin

kajian ini disebut supervisi, merupakan menganggap organisasi sebagai

kajian yang terfokus pada usaha milik sendiri. Ia bertindak

memperbaiki kinerja guru dalam sebagai diktator terhadap para

menjalaukan tugas mengajar agar anggota organisasinya dan

terjadi kualitas belajar yang dapat menganggap mereka itu sebagai

memberi kepuasan, baik kepada guru bawahan dan merupakan

sendiri maupun peserta didiknya. sebagai alat, bukan manusia,


Realisasi pengawasan profesional Cara menggerakkan para
oleh kepala sekolah sebagai kegiatan anggota organisasi dengan
unsur-unsur paksaan dan buahnya untuk berbuat
ancaman-ancaman pidana. sekehendak sendiri-sendiri".
b) Secara Militeristis. f) Secara Demokratis.
Cara yang dimaksud di Cara ini lazimnya
sini bukanlah cara yang dipandang sebagai kebalikan
memang lazim dan harus daripada cara kepemimpinan
dilaksanakan oleh pemimpin yang otokratis. Kalau iara
militer dalam ketentaraan yang otokratis perlakuannya bersifat
sudah sewajarnya, akan tetapi diktatoris, memerintah anak-
melaksanakan kepemimpinan buah dengan keras dan
biasa memakai cara yang lazim menganggap mereka sebagai
digunakan dalam kemiliteran. alat belaka.
c) Secara Paternalistis. 2. Kunci kesuksesan
Cara ini boleh dikatakan Kepemimpinan Kepalan Sekolah
untuk seorang pemimpin yang Kepemimpinan kepala sekolah
bersifat "kebapakan", ia berkaitan dengan berbagai tugas
menganggap anak buahnya dan fungsi yang harus diembannya
sebagai "anak" atau manusia dalam mewujudkan sekolah efektif,
yang belurn dewasa yang dalam produktif, mandiri, dan akuntabel.
segala hal masih membutuhkan Dari berbagai tugas dan fungsi
bantuan dan perlindungan, yang kepala sekolah yang harus
kadang-kadang perlindungan diembannya dalam
yang berlebih-lebihan. mengembangkan sekolah. Secara
d) Secara Kharismatis efektif, efisien, produktif dan
Sebenarnya kurang tepat akuntabel tersebut; sedikitnya
kalau dikatakan "menjalankan terdapat sepuluh kunci
kepemirnpinan secara kepemimpinanny
kharismatis", lebih tepat kalau C. Kompetensi Guru
dikatakan "pemirnpin yang 1. Pengertian Kinerja Guru
mempunyai kharisma" atau Istilah kinerja guru berasal

"pemirnpin yang kharismatis" dari kata job performance/actual

e) Secara "laisses faire" atau permance (prestasi kerja atau prestasi

secara bebas. sesungguhnya yang dicapai oleh

Sebenarnya dalam hal ini seseorang). Jadi menurut bahasa kinera

pemimpin tidak memberikan bisa diartikan sebagai prestasi yang

pimpinan. Melaksanakan nampak sebagai bentuk keberhasilan

pimpinan secara ini dapat kerja pada diri seseorang. Keberhasilan

diartikan: “membiarkan anak kinerja juga ditentukan dengan


pekerjaan serta kemampuan seseorang
pada bidang tersebut. Keberhasilan d. kompetensi sosial
kerja juga berkaitan dengan kepuasan 4. Faktor-Faktor yang
kerja seseorang. Mempengaruhi Kinerja
Prestasi bukan berarti Menurut Anwar Prabu
banyaknya kejuaraan yang diperoleh Mangkunegara .faktor yang
guru tetapi suatu keberhasilan yang mempengaruhi kinerja guru adalah
salah satunya nampak dari suatu proses faktor kemampuan (ability) dan faktor
belajar mengajar. Untuk mencapai motivasi (motivision)
5. Indikator Kinerja guru
kinerja maksimal, guru harus berusaha
a. Kemampuan merencanakan
mengembangkan seluruh kompetensi
belajar mengajar.
yang dimilikinya dan juga manfaatkan b. Kemampuan melaksanakan
serta ciptakan situasi yang ada kegiatan belajar mengajar.
c. Kemampuan mengevaluasi.
dilingkungan sekolah sesuai dengan
Hipotesis
aturan yang berlaku.
2. Tugas Pokok Dalam Dalam penelitian ini, maka hipotesis
Pembelajaran yang diajukan adalah
Guru berhadapan dengan G. Ada hubungan supervisi terhadap
siswa adalah pada saat proses belajar kompetensi guru di SDN
mengajar berlangsung. Seorang guru Plintahan I Kecamatan
harus memiliki kinerja yang baik Pandaan Kabupaten Pasuruan.
H. Ada hubungan manajemen
terutama pada saat proses belajar
kepemimpinan kepala sekolah
berlangsung. Guru diharapkan
terhadap kompetensi guru di SDN
memiliki ilmu yang cukup sesuai
Plintahan I Kecamatan Pandaan
bidangnya, pandai berkomulikasi
Kabupaten Pasuruan.
mengasuh dan menjadi belajar yang
I. Ada hubungan supervisi dan
baik bagi siswanya untuk tubuh dan
manajemen kepemimpinan kepala
berkembang menjadi dewasa.
sekolah terhadap kompetensi guru
3. Kriteria Kinerja Guru
Kemampuan yang harus di SDN Plintahan I Kecamatan
dimiliki guru telah disebutkan dalam Pandaan Kabupaten Pasuruan.
peraturan pemerintah RI No. 19 Tahun
D. METODE PENELITIAN
2005 tentang Standar Nasional a. Rancangan Penelitian
Pendidikan pasal 28 ayat 3 yang Metode penelitian yang digunakan

berbunyi : Kompetensi sebagai agen dalam penelitian ini menggunakan

pembelajaran pada jenjang pendidikan deskriptif atau penelitian yang dilakukan

dasar dan menengah serta pendidikan berdasarkan tingkat eksplanasi atau

anak usia dini meliputi: penjelasan.


b. Populasi dan Sampel
a. kompetensi paedagogik Populasi adalah seluruh obyek
b. kompetensi kepribadian yang akan diteliti dalam sebuah
c. kompetensi profesional penelitian, sedangkan sampel adalah
sebagian anggota populasi yang c) Proses supervise berlangsung
d) Tindak lanjut dari kegiatan
diambil untuk dikaji atau diteliti.
supervise tersebut
Populasi dalam peneritian ini adalah
Indikator untuk instrument variabel
guru di SDN Plintahan I kecamatan
manajemen kepemimpinan kepala sekolah
Pandaan Kabupaten Pasuruan pada
yaitu:
tahun pelajaran 2014/2015 sejumlah 20 a) Gaya kepemimpinan yang dianut
b) Prosedur pengambilan keputusan
orang yang seluruhnya dijadikan obyek
c) Cara menyelesaikan masalah
dalam penelitian ini. d) Pelaksanaan kebijakan, pemberian
c. Variabel Penelitian
hadiah dan pemberian sanksi
Berikut ini akan dijelaskan
Variabel profesionalisme guru merupakan
mengenai variabel-variabel yang
variabel yang mengukur kualitas dari
digunakan dalam penelitian ini beserta
kompetensi kerja guru yang ada di SDN
definisi. antara lain sebagai berikut:
Plintahan I Kecamatan Pandaan kabupaten
1. Variabel Supervisi (X1)
Variabel ini didefinisikan sebagai Pasuruan. Indikator variabel ini terdiri dari
kegiatan pengawasan dari atasan empat atribut yaitu:
a) Proses perencanaan, pelaksanan dan
( pengawas atau kepala sekolah)
evaluasi kegiatan pembelajaran
kepada bawahannya ( guru ) dimana
b) Kompetensi yang dimiliki guru
kegiatan ini bertujuan untuk c) Evaluasi kinerja
d) Factor kemampuan yang
membantu guru dalam menjalankan
dimiliki guru
profesinya sebagai pendidik.
E. TEKNIK ANALISIS DATA
2. Variabel Manajemen Kepemimpinan
Setelah data terkumpul semuanya maka
Kepala Sekolah (X2)
langkah selanjutnya adalah menganalisis
Variabel ini didefinisikan sebagai
data tersebut. Data yang telah dikumpulkan
suatu proses kegiatan yang dilakukan
diolah baik secara manual maupun dengan
oleh seorang pemimpin dalam
menggunakan bantuan komputer. Program
memimpin anak buahnya agar
yang digunakan untuk membantu
tercapai tujuan yang diharapkan.
3. Variabel Kompetensi Guru (Y) pengelolaan data ini adalah program IBM
Variabel ini didefinisikan sebagai SPSS version 19.0 for windows.
seseorang yang memiliki kapabilitas
F. HASIL PENELITIAN DAN
pemahaman baik dalam ruang lingkup
PEMBAHASAN
konsep atau metode dan juga
A. Pengaruh supervisi pengawas
pemahaman yang bersifat universal
sekolah terhadap peningkatan
terhadap tugas pokok keguruan itu
kinerja guru di SDN Plintahan I
sendiri.
kecamatan Pandaan Kabupaten
d. Instrument Penelitian
Pasuruan.
Indikator untuk instrument variabel
Supervisi merupakan pengawasan
supervisi terdiri dari empat sistem yaitu:
a) Pihak yang mensupervisi dan yang terhadap pelaksanaan kegiatan teknis
disupervisi edukatif di sekolah, bukan sekedar
b) Maksud tujuan dari supervisi
pengawasan terhadap fisik material. si jenderal tidak dimiliki, apalagi kekuatan
merupakan pengawasan terhadap jasmaniah, waktu berjuang kesehatannya
kegiatan akademik yang berupa proses buruk.
belajar mengaiar, pengawasan terhadap Berdasarkan uraian di atas dapat
guru dalam rnengajar, pengawasan dijelaskan bahwa keefektifan
terhadap murid yang belajar dan kepemimpinan kepala sekolah dapat
pengawasan terhadap situasi yang mempengaruhi kinerja guru. Hasil
menyebabkannya. penelitian ini mendukung teori di atas
Berdasarkan uraian di atas dapat bahwa secara parsial, keefektifan
dijelaskan bahwa supervisi kepala kepemimpinan kepala sekolah
sekolah dapat mempengaruhi kinerja berdampak nyata terhadap peningkatan
guru. Hasil penelitian ini mendukung kinerja guru dan besarnya kontribusi
teori di atas bahwa secara parsial, keefektifan kepemimpinan kepala
supervisi kepala sekolah berdampak sekolah terhadap kinerja guru adalah
nyata terhadap peningkatan kinerja sebesar 14,6%.
guru dan besarnya pengaruh supervisi C. Tingkat pengaruh supervisi pengawas
pengawas sekolah terhadap kinerja sekolah dan keefektifan kepemimpinan
guru adalah sebesar 17,8%. kepala sekolah terhadap peningkatan
B. Pengaruh keefektifan kinerja guru di di SDN Plintahan I
kepemimpinan kepala sekolah kecamatan Pandaan Kabupaten
terhadap peningkatan kinerja guru Pasuruan.
Tidak hanya berperan secara
di SDN Plintahan I kecamatan
parsial, supervisi pengawas sekolah dan
Pandaan Kabupaten Pasuruan.
keefektifan kepemimpinan kepala
Pemimpin kharismatis mampu
sekolah secara simultan mempengaruhi
menguasai pengikutnya karena mereka
peningkatan kinerja guru. Supervisi
ini diliputi oleh kepercayaan yang luar
pengawas sekolah yang baik dan
biasa besar terhadapnya. Pemimpin ini
diimbangi kepemimpinan kepala sekolah
rupanya mempunyai semacam kesaktian,
yang efektif dapat meningkatkan kinerja
mempunyai kemampuan yang luar biasa
guru. Hal ini dilihat dari hasil uji F yaitu
di luar kemampuan orang-orang biasa.
nilai Fhitung sebesar 10,177 dengan tingkat
Ada pula yang mengatakan ia menguasai
signifikan kurang dari 5% yaitu 0,000
pengikutnya dengan daya hipnotis,
dan besarnya pengaruh supervisi
sehingga mereka ini ikut dengan
pengawas sekolah dan keefektifan
membabi buta. Untuk mudahnya
kepemimpinan kepala sekolah secara
dikatakan, bahwa pemimpin yang
simultan terhadap kinerja guru adalah
demikian itu diberkahi dengan kekuatan
sebesar 42,1% sedangkan sisanya 57,9%
gaib. Jenderal Soedirrnan adalah
dipengaruhi oleh variabel lainnya.
pemimpin yang kharismatis- Tarnpang
B. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan segalah sesuatu yang kurang
Ketiga tujuan penelitian ini sudah sempurna.
2. Kepala Sekolah sebagai seorang
tercapai. Secara detail dapat dilihat dari
pemimpin hendaknya memiliki
bab sebelumnya dan kesimpulan nya
karismatik dan kewibawaan sehingga
adalah sebagai berikut :
ia benar-benar memberi suri tauladan
1. Secara parsial, supervisi kepala
bagi anaknya buahnya dan
sekolah berdampak nyata terhadap
kepemimpinannya menjadi efektif.
peningkatan kinerja guru dan
3. Supervisi pengawas sekolah yang
besarnya kontribusi supervisi
dilakukan secara efektif, efisien dan
pengawas sekolah terhadap kinerja
berkesinambungan dan didukung
guru adalah sebesar 17,8%.
kepemimpinan Kepala Sekolah yang
2. Secara parsial, keefektifan
efektif maka akan menghasilkan
kepemimpinan kepala sekolah
kinerja guru yang optimal dengan
berdampak nyata terhadap
demikian tujuan pendidikan akan
peningkatan kinerja guru dan
tercapai
besarnya kontribusi keefektifan
DAFTAR PUSTAKA
kepemimpinan kepala sekolah
Ardana dkk., 2008, Perilaku Keorganisasian,
terhadap kinerja guru adalah sebesar Yogyakarta, Graha Ilmu.
14,6%.
Ardana Komang, 2008, Perilaku
3. Tidak hanya berperan secara parsial, Keorganisasian, Yogyakarta, Graha
Ilmu.
supervisi pengawas sekolah dan
keefektifan kepemimpinan kepala Asmani Jamal Ma’mur, 2011, Tips Menjadi
Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif,
sekolah secara simultan
Yogyakarta, DIVA Press.
mempengaruhi peningkatan kinerja
Berlyn (1960) dalam Koeswara E., 1995,
guru. Besarnya kontribusi pengaruh
Motivasi Teori dan Penelitianya,
supervisi pengawas sekolah dan Bandung, Angkasa.
keefektifan kepemimpinan kepala
Kartono Kartini, 2010, Pemimpin dan
sekolah secara simultan terhadap Kepemimpinan, Apakah
Kepemimpinan Abnormal itu ?,
kinerja guru adalah sebesar 42,1%
Jakarta, Rajawali Pers.
sedangkan sisanya 57,9%
Mardiyatmo Ismet Untung.,2005, Kiat-kiat
dipengaruhi oleh variabel lainnya.
Meningkatkan Motivasi dan
Profesionalisme Kerja, Jakarta,
PT.Gramedia Widiasarana Indonesia.
b. Saran
1. Supervisi yang dilakukan oleh
Muhaimin, dkk., 2010, Manajemen
pengawas sekolah sangat diperlukan. Pendidikan Aplikasinya Dalam
Penyusunan Rencana Pengembangan
Kegiatan supervisi jangan dianggap
Sekolah/Madrasah, Jakarta, Kencana
menakutkan melainkan hakekat dari Prenada Madia Group.
kegiatan supervisi merupakan cermin
Rohiat, 2010, Manajemen Sekolah,
bagi guru kearah perbaikan dari Bandung, Refika Aditama.
Suhardan Dadang, 2010, Supervisi Suhendra K., 2008, Manajemen dan
Profesional Layanan Meningkatkan Organisasi Dalam Realita Kehidupan,
Mutu Pembelajaran di Era Otonomi Bandung, CV. Mandar Maju.
Daerah, Bandung, Alfabeta.
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PENERAPAN
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI
GUSLAH VI KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN

M. Zaini
Program Studi Manajemen Pendidikan, PPS (S2), Universitas Gresik

ABSTRAK
Dalam pelaksanaanya untuk menerapkan kepemimpinan (leadership) yang
berkualitas dalam mengelola sekolah seringkali tidak terwujud. Hal ini
disebabkan oleh kurangnya kompetensi kepemimpinan (leadership) kepala
sekolah. Penelitian ini untuk mengetahui: (1) Pengaruh secara parsial
kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap kinerja guru di guslah VI kecamatan
Pandaan kabupaten Pasuruan (2) Pengaruh secara parsial penerapan
manajemen berbasis sekolah terhadap kinerja guru di guslah VI kecamatan
Pandaan kabupaten Pasuruan. (3) Pengaruh secara simultan kepemimpinan
Kepala Sekolah dan penerapan manajemen berbasis sekolah terhadap kinerja
guru di guslah VI kecamatan Pandaan kabupaten Pasuruan. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan deskriptif atau penelitian
yang dilakukan berdasarkan tingkat eksplanasi atau penjelasan. Hasil penelitian
Menunjukkan semakin bagus kepemimpinan kepala sekolah maka kinerja guru
akan semakin baik, dilihat dari hasil uji t yaitu nilai t-hitung yang dihasilkan
sebesar 2,799 dengan tingkat signifikan kurang dari 5% yaitu 0,023. hasil
penelitian ini yaitu penerapan manajemen sekolah yang semakin baik maka
kinerja guru akan semakin baik, dilihat dari hasil uji t yaitu nilai t-hitung yang
dihasilkan sebesar 2,663 dengan tingkat signifikan kurang dari 5% yaitu 0,029.
dilihat dari hasil uji F yaitu nilai Fhitung yang dihasilkan sebesar 28,009 dengan
nilai signifikansi 0,000 dibawah 5%.

Kata kunci:
Kepemimpinan, Kepala Sekolah, Manajemen Berbasis
Sekolah,Kinerja
PENDAHULUAN wewenang oleh pernerintah pusat
kepada pemerintah daerah dalam
1. Latar Belakang Masalah
Peningkatan mutu pendidikan harus kerangka negara kesatuan Republik

dilaksanakan dengan memberdayakan Indonesia. Pelimpahan wewenang dari

dan melibatkan semua unsur yang ada pusat ke daerah, termasuk didalamnya

di lembaga pendidikan. Adanya pendidikan. Kepala sekolah merupakan

penerapan sistem otonomi dalam faktor penggerak penentu arah

pemerintahan, dalam UU No 2/1999 kebijakan sekolah yang akan

disebutkan adanya pelimpahan menentukan bagaimana tujuan sekolah


dan pendidikan pada umumnya yang guru di guslah VI kecamatan
direalisasikan dengan MBS. Kepala Pandaan kabupaten Pasuruan ?
3. Tujuan penelitian
sekolah dituntut senantiasa
Dalam penelitian ini untuk
meningkatkan efektifitas kinerja.
mengetahui:
Dengan begitu MBS sebagai paradigma 1. Pengaruh secara parsial
baru pendidikan yang dapat kepemimpinan Kepala Sekolah
memberikan hasil yang memuaskan. terhadap kinerja guru di guslah VI
Kinerja kepala sekolah dalam kaitannya kecamatan Pandaan kabupaten
dengan MBS adalah segala upaya 'ang Pasuruan
2. Pengaruh secara parsial
dilakukan dan hasil yang dapat dicapai
penerapan manajemen berbasis
oleh kepala sekolah dalam
sekolah terhadap kinerja guru di
mengimplementasikan MBS
guslah VI kecamatan Pandaan
disekolahnya untuk mewujudkan tujuan
kabupaten Pasuruan
pendidikan secara efektif dan efisien.
3. Pengaruh secara simultan
Melihat penting dan strategisnya
kepemimpinan Kepala Sekolah
posisi kepala sekolah dalam
dan penerapan manajemen
mewujudkan tujuan sekolah maka
berbasis sekolah terhadap kinerja
seharusnya kepala sekolah harus
guru di guslah VI kecamatan
mempunyai nilai kemampuan relation
Pandaan kabupaten Pasuruan
yang baik dengan segenap warga di
4. Manfaat penelitian
sekolah, sehingga tujuan sekolah dan a. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat
tujuan pendidikan berhasil dengan
bermanfaat dan memberi
optimal. Ibarat nahkoda yang
masukan pada sekolah terutama
menjalankan sebuah kapal mengarungi
untuk lebih meningkatkan
samudra.
2. Rumusan masalah keefektifan kepemimpinan kepala
1. Apakah pengaruh secara parsial
sekolah dalam rangka
kepemimpinan Kepala Sekolah
pelaksanaan menajemen berbasis
terhadap kinerja guru di guslah VI
sekolah.
kecamatan Pandaan kabupaten b. Bagi guru
Hasil penelitian ini dapat
Pasuruan ?
2. Apakah pengaruh parsial bermanfaat sebagai wacana bagi
penerapan manajemen berbasis guru untuk lebih meningkatkan
sekolah terhadap kinerja guru di kinerjanya.
c. Bagi pengembangan ilmu
guslah VI kecamatan Pandaan
pengetahuan
kabupaten Pasuruan ?
Temuan hasil penelitian ini untuk
3. Apakah pengaruh secara simultan
memberi data empirik yang akurat
kepemimpinan Kepala Sekolah
tentang kepemimpinan kepala
dan penerapan manajemen
sekolah dan penerapan
berbasis sekolah terhadap kinerja
manajemen berbasis sekolah 2. Mampu menerapkan konsep
terhadap kinerja guru. "The right man and the right
place" secara tepat dan baik.
Seorang pimpinan dalam
B. KAJIAN PUSTAKA mengarahkan para karyawan dalam
melaksanakan pekerjaan tidak hanya
a. Kepemimpinan Kepala Sekolah
Pemimpin dan kepemimpinan harus dilakukan atas dasar perintah dan
adalah ibarat sekeping mata uang logam sanksi yang akan diterima, namun
yang tidak bisa dipisahkan, dalam artian seorang pimpinan juga harus
bisa dikaji secara terpisah namun harus mengedepankan sikap kewibawaan
dilihat sebagai satu kesatuan, Seorang yang teraplikasi dalam bentuk personal
pemimpin harus memiliki jiwa power yang dimilikinya. personal pawer
kepemimpinan, dan jiwa kepemimpinan atau kekuatan pribadi itu tidak lahir
yang dimiliki seorang pemimpin tidak begitu saja, namun melalui berbagai
bisa diperoleh dengan cepat dan segera proses yang panjang. Dalam artian tidak
namun sebuah proses yang terbentuk mungkin seorang pemimpin bisa
dari waktu ke waktu hingga akhirnya bijaksana jika ia tidak merasakan apa
mengkristal dalam sebuah karakteristik. yang sesungguhnya dialami oleh
Dalam artian ada sebagian orang yang bawahannya tersebut. Karena itu ada
memiliki sifat kepemimpinan namun banyak pendapat yang berkomentar
dengan usahanya yang gigih mampu bahwa sebaiknya seorang pemimpin
membantu lahirnya penegasan sikap adalah yang berasal dari bawah di
kepemimpinan pada dirinya tersebut. perusahaan tersebut atau mereka yang
Para ahli dengan berbagai latar memulai pekerjaan dari posisi bawah
belakang keilmuan (science) dan dan daiam proses yang panjang ia
pengalaman (experience) yang dimiliki menjalani dengan penuh kesabaran serta
berusaha untuk memberikan penafsiran keyakinan hingga akhirnya sukses
perbedaan antara pemimpin dan mendapatkan posisi yang
kepemimpinan. diinginkannya.
Untuk mewujudkan seseorang
menjadi pemimpin yang ideal b. Manajemen Berbasis Sekolah
1. Konsep Pekerjaan Pendidikan
dibutuhkan syarat-syarat yang
Bebasis Sekolah
tergambarkan dalam bentuk ciri-ciri Pendidikan adalah suatu proses
yang dimiliki. Adapun ciri-ciri sosialisasi bagi seseorang untuk
untuk menjadi seorang pemimpin memperoleh kemampuan fisik moral
adalah: dan sosial yang dituntut dari padanya
1. Memiliki kompetensi yang
oleh kelompok tempat ia dilahirkan dan
sesuai dengan zamannya.
harus berfungsi jika ingin merubah
kualitas kehidupan suatu bangsa maka
pendidikan adalah kunci dasar dari pembentukan komite sckolah dan
segalanya. Tidak ada yang dapat dewan pendidikan Kabupaten/kota.
Di lingkungan Depdiknas dan
berubah,jika menginginkan perubahan
Dinas Diknas terminologi yang popular
ke arah perbaikan mulailah dari
adalah MPMBS. MPMBS pada intinya
pendidikan karena pendidikan adalah
adalah otonomi. akuntabilitas, dan
tangga untuk dapat melakukan
partisipasi masyarakat dalam
mobilitas sosial. Artinya, melalui
penyelenggaraan pendidikan. Titik
pendidikan seseorang dapat
tekan MPMBS adalah perbaikan mutu
memperbaiki kualitas kehidupannya.
Agar perencanaan sekolah dapat masukan, proses, keluaran pendidikan,
dilakukan dengan baik, ada beberapa serta sepanjang memungkinkan juga
persyaratan yang harus dipenuhi. menggamit layanan purnalulus.
Perencanaan sekolah tersebut harus: Dengan demikian, meski MBS dan
a) Terarah pada pencapian tujuan
MPMBS memiliki kaitan yang sangat
sekolah.
erat narnun MBS memiliki cakupan
b) Berdasarkan dari data yang
yang lebih luas. Jika MBS benar-benar
obyektif tentang kondisi sekolah.
c) Dilakukan oleh orang yang mampu diterapkan kepala sekolah, sistem
membuat rencana pembayaran tenaga guru, penetapan
d) Melibatkan seluruh komponen
kalender sekolah, penetapan biaya
sekolah.
pendidikan sekolah bahkan juga
e) Jelas atau operasional, sehingga
kurikulum, semuanya menjadi
benar-benar dapat dilaksanakan.
f) Akomodatif terhadap kewenangan sekolah (Sudarwan
perkembangan dan permasalahan Danim, 2006:28).
3. Tujuan Manajemen Peningkatan
mendesak
g) Berorientasi kepada masalah yang Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS)
Pada dasarnya MPMBS bertujuan
seobyektif mungkin
2. Pengertian Manajemen untuk memandirikan atau
Peningkatan Mutu Berbasis memberdayakan sekolah melalui
Sekolah pernberian kewenangan (otonomi)
Terminologi MBS atau
kepada sekolah dan mendorong
pendidikan berbasis rnasyarakat (PBM)
sekorah untuk melakukan
di mnd dalam Undang-Undang No 25
pengambilan keputusan secara
Tahun 2000 tentang Propenas.
partisipatif.
Menurut undang-uadang ini MBS Berbicara karakteristik MPMBS
dimaksudkan sebagai upaya untuk tidak dapat dipisahkan dari
meningkatkan kemandirian sekolah karakteristik sekolah efektif. Jika
dalam penyelenggaraan pendidikan. MPMBS merupakan
Perwujudan shoool/community-based wadah/kerangkanya maka sekolah
education ini ditandai dengan efektif merupakan isinya. Oleh
karena itu, karakteristik MPMBS
berikut memuat secara insklusif bersifat individual, karena setiap
elemen-elemen sekolah yang karyawan mempunyai tingkat
efektif, yang dikategorikan menjadi kemampuan yang berbeda- beda
input, proses dan output dalam mengerjakan tugasnya. Pihak
4. Langkah-Langkah Perumusan
manajemen dapat mengukur
Operasional Rencana Sekolah
karyawan atas unjuk kerjanya
Untuk mengoperasionalkan
berdasarkan kinerja dari masing -
langkah-langkah perumusan rencana
masing karyawan. Kinerja adalah
sekolah, kita dapat menggunakan
sebuah aksi, bukan kejadian. Aksi
pendekatan pemecahan masalah
kinerja itu sendiri terdiri dari
(problem solving). Perencanaan
banyak komponen dan bukan
sekolah sekaligus juga akan
merupakan hasil yang dapat dilihat
merencankan masalah-masalah yang
pada saat itu juga.
mungkin akan dihadapi oleh sekolah.
c. Kinerja Guru
1. Pengertian Kinerja Guru
Kinerja adalah penampilan Hipotesis
hasil karya SDM dalam suatu Dalam penelitian ini, maka hipotesis
organisasi, didalarn hal ini hasil yang diajukan adalah
karya guru di sekorah. Kinerja 1. Pengaruh parsial kepemimpinan
dapat merupakan penampilan Kepala Sekolah terhadap kinerja
individu maupun kelompok kerja guru di guslah VI kecamatan
SDM. Penilaian kinerja adalah Pandaan kabupaten Pasuruan
2. Pengaruh parsial penerapan
proses menilai hasil karya guru
manajemen berbasis sekolah
dalam sekolah melalui instrumen
terhadap kinerja guru di guslah VI
penilaian kinerja. Pada hakekatnya
kecamatan Pandaan kabupaten
penilaian kinerja rnerupakan suatu
Pasuruan
evaluasi terhadap penampilan kerja. 3. Pengaruh secara simultan
Bila pelaksanaan pekerjaan sesuai kepemimpinan Kepala Sekolah dan
dengan atau melebihi uraian penerapan manajemen berbasis
pekerjaan, hal ini berarti pekerjaan sekolah terhadap kinerja guru di
itu berhasil dikerjakan dengan baik. guslah VI kecamatan Pandaan
Bila peniaian kinerja menunjukkan kabupaten Pasuruan
hasil di bawah uraian pekerjaan hal
C. METODE PENELITIAN
ini berarti pelaksanaan pekerjaan
tersebut kurang baik. 1. Rancangan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
Kinerja atau prestasi kerja
dalam penelitian ini menggunakan
berasal dari pengerrian
deskriptif atau penelitian yang dilakukan
performance. Kinerja seorang
karyawan merupakan hal yang
berdasarkan tingkat eksplanasi atau (kognitif, afektif atau
penjelasan. psikomotorik), metodologi
2. Populasi dan Sampel
(bervariasi sesuai kemampuan
Populasi adalah seluruh obyek yang
guru), sarana sekolah, dukungan
akan diteliti dalam sebuah penelitian,
administrasi dan sarana prasarana
sedangkan sampel adalah sebagian
dan sumber daya lainnya serta
anggota populasi yang diambil untuk
penciptaan suasana yang
dikaji atau diteliti. Populasi dalam
kondusif.
peneritian ini adalah guru di guslah VI
kecamatan Pandaan kabupaten Pasuruan 4. Instrument Penelitian
Indikator untuk instrument variabel
pada tahun pelajaran 2014/2015
kepemimpinan kepala sekolah terdiri dari
sejumlah 40 orang yang seluruhnya
empat sistem yaitu:
dijadikan obyek dalam penelitian ini.
a) kepribadian kepada sekolah.
b) budaya organisasi sekolah.
c) kebijakan organisasi
3. Variabel Penelitian
d) harapan akhir dari kepala sekolah dan
Berikut ini akan dijelaskan
guru
mengenai variabel-variabel yang
Variabel penerapan manajemen
digunakan dalam penelitian ini beserta
berbasis sekolah merupakan variabel
definisi, antara lain sebagai berikut:
yang mengukur kualitas dari
1. Variabel kepemimpian kepala
profesionalisme kerja guru. Indikator
sekolah (X1)
Individu yang mampu variabel ini terdiri dari empat atribut
mempengaruhi perilaku orang yaitu:
- Transparansi sekolah,
lain tanpa harus mengandalkan
- Efektifitas kepemimpinan kepala
kekerasan.
sekolah,
2. Variabel penerapan manajemen
- Kemauan sekolah untuk berubah
berbasis sekolah (X2)
secara psikis dan fisik,
Variabel ini didefinisikan sebagai
- Sekolah memiliki kemandirian
pemberdayaan kepada sekolah
dan team work yang kompak
sebagai pelaksanaan pendidikan
cerdas dan dinamis
untuk mengambil prakarsa dan Variabel ini diukur oleh guru sendiri
inisiatif agar mengambil langkah dengan melakukan proses intropeksi diri
dinamis yang progresif untuk melalui kuesioner yang diberikan oleh
menggerakkan semua aspek peneliti mengenai kinerja guru saat ini.
organisasi Indikator variabel ini adalah pencapaian
3. Kinerja guru (Y)
mutu sekolah, prestasi kerja hubungan
Variabel ini didefinisikan sebagai
dengan stakeholder, ketaatan terhadap
pada proses pendidikan dan hasil
peraturan, transparan dan kerja sama
pendidikan. Dalam "proses
dengan rekan sejawat..
pendidikan" yang bermutu terlibat
2. Teknik Analisis Data
berbagai input, seperti; bahan ajar
Setelah data terkumpul semuanya Berdasarkan jawaban responden
maka langkah selanjutnya adalah secara keseluruhan yaitu nilai rata-
menganalisis data tersebut. Data yang ratanya sebesar 3,20 dan masuk dalam
telah dikumpulkan diolah baik secara kategori setuju, hal ini berarti rata-rata
manual maupun dengan menggunakan responden dalam hal ini adalah guru
bantuan komputer. Program yang menyetujui bahwa manajemen yang
digunakan untuk membantu pengelolaan diterapkan kepala sekolah adalah
data ini adalah program IBM SPSS manajemen yang berbasis sekolah.

version 19.0 for windows. Semakin baik manajemen yang


D. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN diterapkan kepala sekolah diharapkan
dapat meningkatkan kinerja guru, sesuai
a. Pengaruh Kepemimpinan Kepala dengan hasil penelitian ini yaitu
Sekolah Terhadap Kinerja Guru penerapan manajemen sekolah yang
semakin baik maka kinerja guru akan
Berdasarkan jawaban responden
semakin baik, dilihat dari hasil uji t yaitu
secara keseluruhan yaitu nilai rata-
nilai t-hitung yang dihasilkan sebesar
ratanya sebesar 3,18 dan masuk dalam
2,663 dengan tingkat signifikan kurang
kategori setuju, hal ini berarti rata-rata
dari 5% yaitu 0,029.
responden dalam hal ini adalah guru
menyetujui bahwa kepala sekolah C. Pengaruh Kepemimpinan Kepala
memiliki sikap kepemimpinan yang baik Sekolah dan Penerapan Manajemen
dan diterima oleh semua orang yaitu Berbasis Sekolah Terhadap Kinerja
guru, karyawan, siswa, wali murid dan Guru
lain sebagainya.
Kepemimpinan kepala sekolah
Kepemimpinan kepala sekolah yang diterima oleh semua kalangan dan
yang baik diharapkan dapat diimbangi oleh manajemen yang
meningkatkan kinerja guru, sesuai diterapkan sangat baik pula, maka
dengan hasil penelitian ini yaitu semakin kinerja guru akan semakin meningkat,
bagus kepemimpinan kepala sekolah sesuai dengan hasil penelitian ini yaitu
maka kinerja guru akan semakin baik, tingginya kepemimpinan kepala sekolah
dilihat dari hasil uji t yaitu nilai t-hitung dan penerapan manajemen berbasis
yang dihasilkan sebesar 2,799 dengan sekolah berdampak nyata terhadap
tingkat signifikan kurang dari 5% yaitu peningkatkan kinerja guru, dilihat dari
0,023. hasil uji F yaitu nilai Fhitung yang
dihasilkan sebesar 28,009 dengan nilai
b. Pengaruh Penerapan Manajemen
signifikansi 0,000 dibawah 5%.
Berbasis Sekolah Terhadap Kinerja
Guru
Besarnya pengaruh variabel dengan nilai signifikansi 0,000
kepemimpinan kepala sekolah dan dibawah 5%
penerapan manajemen berbasis sekolah
B. Saran
secara simultan terhadap kinerja guru
sebesar 87,5% dan sisanya 12,5% 1. Sebagai seorang pemimpin Kepala
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain selain Sekolah hendaknya bisa menjadi
variabel dalam penelitian ini, misalnya : suri teladan bagi anak buahnya
motivasi guru, disiplin dan lain (Guru dan Karyawan di sekolah
sebagainya. tersebut) Kepala Sekolah
hendaknya bisa menjalankan
E. KESIMPULAN DAN SARAN
kepemimpinan secara efektif dan
gaya kepemimpinan yang tepat.
a. Kesimpulan 2. Hakekat dari Manajemen Berbasis
Sekolah adalah pemberdayaan
Berdasarkan hasil analisis regresi
kepada Sekolah sebagai
linier berganda, maka kesimpulan dalam
pelaksanaan pendidikan untuk
penelitian ini adalah :
mengambil prakarsa dan inisiatif
1. Semakin efektif kepemimpinan agar mengambil langkah dinamis
kepala sekolah maka kinerja guru yang progresif untuk
akan semakin baik, dilihat dari hasil menggerakkan semua aspek
uji t yaitu nilai t-hitung yang organisasi dengan melibatkan
dihasilkan sebesar 2,799 dengan seluruh potensi yang ada.
3. Kepemimpinan Kepala Sekolah
tingkat signifikan kurang dari 5%
yang efektif dengan didukung
yaitu 0,023.
keberhasilan Manajemen Berbasis
2. Penerapan manajemen sekolah yang Sekolah akan menciptakan kinerja
semakin efektif maka kinerja guru guru yang baik dan profesional
akan semakin meningkat, dilihat dari sesuai yang diharapkan pemerintah.
hasil uji t yaitu nilai t-hitung yang
dihasilkan sebesar 2,663 dengan DAFTAR PUSTAKA
tingkat signifikan kurang dari 5% As’ad M. (2001). Psikologi Industri. Seri
yaitu 0,029. Ilmu Sumber Daya Manusia. Edisi
Ke-4. Yogyakarta : Liberty.
3. Tingginya kepemimpinan kepala
Bismoko, J. Standarisasi dan Sertifikasi
sekolah dan penerapan manajemen Guru : Modern, Sektariatan,
Politis, Kedaulatan Rakyat, Kolom
berbasis sekolah berdampak nyata
OPINI. 3 Desember 2005.
terhadap peningkatkan kinerja guru,
Handoko, T Hani. (1985). Manajemen edisi
dilihat dari hasil uji F yaitu nilai Fhitung
pertama. Yogyakarta : BPFE.
yang dihasilkan sebesar 28,009
. (1998). Manajemen Personalia Sugiyono. (2005). Metode Riset Pemasaran,
dan Sumber Daya Manusia cetakan edisi revisi. Bandung : Alpabeta.
kedua belas edisi dua. Yogyakarta :
BPFE. Suparno, Paul. (2004). Guru Demokratis di
Era Reformasi. Jakarta : Grasindo.
Mangkunegara, Anwar Prabu. (2000).
Perilaku Konsumen edisi revisi. Swasta, B. (1997). Manajemen Sumberdaya
Bandung : PT. Revika Aditama. Manusia. Yogyakarta : BPFE.

Robbins, Stephen P. (2000). Perilaku Thoha. (1992). Kepemimpinan dalam


Organisasi : Konsep, Kontoversi Manajemen : Suatu Pendekatan
dan Aplikasi edisi Kedelapan Jilid Perilaku. Jakarta : CV. Rajawali
1. Jakarta : PT. Prehallindo. Pers.

Santoso, S dan Fandy Tjiptono. (2002). Tjiptono, F. (2002). Riset Pemasaran, edisi
Riset Pemasaran edisi kedua. Kedua. Jakarta : Kelompok
Jakarta : PT. Elex Media Gramedia.
Komputindo Kelompok Gramedia.

Singarimbun, M dan Efendi S. (1987).


Metode Penelitian Suvai, Cet. Ke-
8. Jakarta : LP3ES.
PENGARUH MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI
TERHADAP KINERJA GURU (STUDI KASUS DI GUSLAH I
KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN)

Pendi Wigianto
Program Studi Manajemen Pendidikan, PPS (S2), Universitas Gresik

ABSTRAK

Pendidikan merupakan modal dasar untuk menciptakan SDM yang


unggul. Dunia pendidikan yang utama adalah sekolah. Dengan lahirnya Undang-
Undang No. 32 Tahun 2004 menimbulkan perubahan dalam organisasi
pendidikan, yaitu sistem manajeman pendidikan menjadi desentralistik. Hal ini
menuntut keahlian manajerial kepala sekolah sekaligus mengembangkan
keahliannya dalam kepemimpinan. Kajian teoritis penelitian ini meliputi
manajerial kepala sekolah, motivasi kerja, dan kinerja guru. Metode penelitian
ini menggunakan deskriptif atau penelitian yang dilakukan berdasarkan tingkat
eksplanasi yaitu menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta
hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Hasil pengolahan data
dengan metode regresi linier berganda sebagai berikut : 1). Hasil uji F
menunjukkan bahwa F hitung sebesar 18,879 dengan nilai signifikasi p=0,000 lebih
kecil dari 5% sedangkan F tabel sebesar 3,252 yang berarti Ho ditolak dan Hi
diterima; 2). Hasil uji T terhadap variabel X1 menunjukkan bahwa T hitung sebesar
2,275 dengan nilai signifikasi p=0,029 lebih kecil dari 5% sedangkan T tabel
sebesar 2,026 yang berarti Ho ditolak dan Hi diterima; 3). Hasil uji T terhadap
variabel X2 menunjukkan bahwa T hitung sebesar 3,620 dengan nilai signifikasi
p=0,001 lebih kecil dari 5% sedangkan T tabel sebesar 2,026 yang berarti Ho
ditolak dan Hi diterima.

Kata kunci :Manajerial Kepala Sekolah, Motivasi, Kinerja Guru.

A. PENDAHULUAN Untuk meningkatkan kualitas


1. Latar Belakang Masalah dan efektivitas mengajir guru, banyak
Era desentralisasi adalah era
factor yang mempengaruhinya,
perubahan yang memberikan peluang
diantaranya adalah kepemimpinan
besar kepada para pemimpin untuk
kepala sekolah, karena kepala sekolah
mengembangkan nilai-nilai
merupakan orang yang berperan penting
kepemimpinan. Pada era ini berbagai
dalam mengatur aktivitas proses belajar
tantangan dan ancaman yang datang
mengajar dan kepala sekolah juga
silih berganti memerlukan keteguhan
bertanggung jawab langsung terhadap
sikap dan kecerdasan menangkap
pelaksanaan segala jenis dan bentuk
peluang dan merancang mursa depan.
peraturan atat tata tertib yang harus

147
dilaksanakan baik oleh guru maupun antan lain: Indonesia memerlukan guru
siswa. yang bukan hanya disebut guru,
Menurut Reddin (dalam
melainkan guru yang profesional
Matutina, dkk 1993) dalam
terhadap profesinya sebagai guru.
kepemimpinan memiliki 3 pola dasar
Aturan profesi keguruan berasal dari
yaitu unsur tugas, unsur manusia dan
dua kata dasar profesi dan bidang
unsur hasil yang dicapai. Untuk dapat
spesifik guru keguruan. Secara logik,
memperlakukan ketiga unsur tersebut
setiap usaha pengembangan profesi
secara seimbang, seorang pemimpin
(profesionalization) harus bertolak dari
harus memiliki pengetahuan atau
konstruk profesi, untuk kemudian
kecakapan dan keterampilan yang
bergerak ke arah substansi spesifik
diperlukan dalam melaksanakan
bidangnya.
kepemimpinan. Diletakkan dalam konteks
Mempersoalkan kinerja guru,
pengembangan profesionalisme
tidak hanya dipengaruhi oleh kualifikasi
keguruan, maka setiap pembahasan
dan kompetensinya tetapi juga
konsturk profesi harus diikuti dengan
dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan.
penemu keahlian muatan spesifik
Kepemimpin akan muncul jika ada
bidang keguruan. Lebih khusus lagi,
sekelompok orang bekerja yang
penemu kenalan muatan didasarkan
melakuhan akrivitas bersama untuk
pada khalayak sasaran profesi tersebut.
mencapai suatu tujuan bersama. Profesi
Profesional adalah pekerjaan atau
merupakan suatu jabatan atau pekerjaan
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
yang menurut keahlian yang khas dari
dan menjadi sumber penghasilan
para anggotanya. Keahlian yang khas
kehidupan yang memerlukan keahlian,
tersebut tersebut tentunya tidak dimiliki
kemahiran, atau kecakapan yang
oleh anggota profesi lain, sebab
memenuhi standar mutu atau norma
keahlian dan ketrampilan yang dimiliki
tertentu serta memerlukan pendidikan
oleh suatu profesi merupakan hasil
profesi. Sebagai profesi, guru wajib
pendidikan dan pelatihan atau melalui
memiliki kualifikasi akademik,
suatu proses profesionalisme dalam
kompetensi, sertifikat pendidilg sehat
suatu program pendidikan dan pelatihan
jasmani dan rohani, serta memiliki
yang terencana. Begitu pula dengaa
kemampuan untuk mewujudkan tujuan
profesi dalam dunia kependidikan
pendidikan nasional.
(Tilaar, 2000). Kualifikasi akademik yang
Guru sebagai profesi perlu
disyaratkan bagi guru adalah guru
diiringi dengan pemberlakuan aturan
mempunyai pendidikan sarjana atau
profesi keguruan sehingga akan ada
diploma empat. Kompetensi guru yang
keseimbangan antara hak dan kewajiban
dipersyaratkan adalah kompetensi
bagi seseorang yang berprofesi guru,
pedagogik kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi 4. Bagi guru
Hasil penelitian ini dapat
profesional yang diperoleh melalui
bermanfaat sebagai wacana bagi
pendidikan profesi.
2. Rumusan masalah guru untuk lebih meningkatkan
1. Adakah pengaruh secara kinerjanya.
parsial manajerial kepala 5. Bagi pengembangan ilmu
sekolah dengan kinerja guru di pengetahuan
Temuan hasil penelitian ini untuk
Guslah I Kecamatan Pandaan
memberi data empirik yang akurat
Kabupaten Pasuruan?
2. Adakah pengaruh secara tentang manajeial kepala sekolah
parsial motivasi dengan kinerja dan motivasi dengan kinerja guru
guru di Guslah I Kecamatan di Guslah I Kecamatan Pandaan
Pandaan Kabupaten Pasuruan? Kabupaten Pasuruan.
3. Adakah pengaruh secara B. KAJIAN PUSTAKA
A. Manajerial Kepala Sekolah
simultan manajerial kepala
1. Definisi Kepemimpinan
sekolah dan motivasi dengan Kepemimpinan merupakan suatu
kinerja guru di Guslah I ilmu yang mengkaji secara
Kecamatan Pandaan komprehensif tentang bagaimana
Kabupaten Pasuruan? mengarahkan, mempengaruhi, dan
3. Tujuan penelitian mengawasi orang lain untuk
Dalam penelitian ini untuk
mengerjakan tugas sesuai dengan
mengetahui :
1. Pengaruh manajerial kepala perintah yang direncanakan. Ilmu
sekolah dengan kinerja guru di kepemimpinan telah semakin
Guslah I Kecamatan Pandaan berkembang seiring dengan dinamika
Kabupaten Pasuruan perkembangan hidup manusia. .
2. Pengaruh motivasi dengan 2. Ciri-ciri Pemimpin
Untuk mewujudkan seseorang
kinerja guru di Guslah I
menjadi pemimpin yang ideal
Kecamatan Pandaan Kabupaten
dibutuhkan syarat-syarat yang
Pasuruan
3. Pengaruh manajerial kepala tergambarkan dalam bentuk ciri-ciri
sekolah dan motivasi dengan yang dimiliki. Adapun ciri-ciri untuk
kinerja guru di Guslah I menjadi seorang pemimpin adalah:
3. Memiliki kompetensi yang sesuai
Kecamatan Pandaan Kabupaten
dengan zamannya. Memahami
Pasuruan
4. Manfaat penelitian setiap permasalahan secara lebih
3. Bagi sekolah dalam dibandingkan dengan
Hasil penelitian ini dapat
orang lain, serta mampu
bermanfaat dan memberi masukan
memberikan keputusan terhadap
pada kepala sekolah khususnya
permasalahan tersebut.
dalam rangka meningkatkan 4. Mampu menerapkan konsep
kinerja guru. "The right man and the right
place" secara tepat dan baik. The mencapai sukses dan bertujuan untuk
right man and the right place berhasil dalam kompetisi dengan suatu
adalah menempatkan orang ukuran keunggulan. Ukuran keunggulan
sesuai dengan tempatnya dan itu dapat berupa prestasinya sendiri
kemampuan atau kompetensi sebelumnya atau prestasi orang lain
yang dimilikinya. (Haditono 1979 : 8).
3. Kepemimpinan dan Perilaku
1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Dalam mengembangkan dan
Motivasi Berprestasi
memajukan suatu organisasi manajer
Motivasi berprestasi merupakan
dengan pengaruh kepemimpinan yang
suatu proses psikologis yang
dimilikinya berkewajiban untuk
mempunyai arah dan tujuan untuk
memahami perilaku setiap karyawan
sukses sebagai ukuran terbaik. Sebagai
yang berada di lingkungan kerjanya.
proses psikologis, motivasi berprestasi
Karena itu dalam mewujudkan suatu
dipengaruhi oleh dua faktor (Martianah
perilaku yang diinginkan oleh konsep
1984 : 26).
manajemen maka seorang manajer
a) Faktor Individu (intern)
mengharuskan untuk mempergunakan
Individu sebagai pribadi mencakup
kekuatannya.
sejumlah aspek yang saling berkaitan.
B. Motivasi Kerja
Motivasi berprestasi sebagai salah satu
Konsep motivasi berprestasi
aspek psikis.
dirumuskan pertama kali oleh Henry b) Faktor Lingkungan (ekstern)
Menurut Mc. Clelland (1987 : 89-90;
Alexander Murray. Murray memakai
128-133) beberapa faktor lingkungan
istilah kebutuhan berprestasi (need for
yang dapat membangkitkan motivasi
achievement) untuk motivasi berprestasi,
berprestasi adalah:
yang dideskripsikannya sebagai hasrat
1) Adanya norma standar yang
atau tendensi untuk mengerjakan sesuatu
harus dicapai
yang sulit dengan secepat dan 2) Ada situasi kompetisi
3) Jenis tugas dan situasi
sebaikmungkin. (Purwanto,1993:20-21).
menantang
Menurut Murray (dalam Winkel
2. Ciri-ciri Orang yang mempunyai
1984:29) achievement motivation
Motivasi Berprestasi Tinggi
(motivasi berprestasi) adalah daya
Menurut Asnawi (2002:86)
penggerak untuk mencapai taraf prestasi
manifestasi dari motivasi berprestasi ini
belajar yang setinggi mungkin demi
terlihat dalam perilaku seperti: 1)
pengharapan kepada dirinya sendiri.
mengambil tanggung jawab pribadi atas
Mc. Clelland yang merupakan
perbuatan-perbuatannya, 2) mencari umpan
pionir dalam studi motivasi berprestasi
baik tentang perbuatannya, 3) memilih
dan mengembangkan metode
resiko yang moderat atau sedang dalam
pengukurannya, memberi batasan
perbuatannya, dan 4) berusaha melakukan
motivasi berprestasi sebagai usaha untuk
sesuatu dengan cara-cara baru dan kreatif.
Sedangkan menurut Rohwer dalam karena itu, kebutuhan merupakan sumber
Syaodih (2003) mengemukakan dalam dua motivasi. Selanjutnya bagaimana kebutuhan
jenis motivasi berprestasi yaitu a) Motivasi ini dapat mendorong aktivitas.
berprestasi ekstrinsik dan b) Motivasi
berprestasi intrinsik. Motivasi instrinsik
berasal dari dalam diri sendiri yaitu
dorongan untuk bertindak efisien dan C. Kinerja Guru
1. Pengertian Kinerja Guru
kebutuhan untuk berprestasi secara baik.
Istilah kinerja guru berasal dari
Ciri-ciri seseorang yang memiliki motivasi
kata job performance/actual permance
berprestasi tinggi diungkapkan oleh Mc.
(prestasi kerja atau prestasi
Clelland dikutip dalam Wahidin (2001)
sesungguhnya yang dicapai oleh
adalah :
seseorang). Jadi menurut bahasa kinera
1) Mempunyai keinginan untuk
bisa diartikan sebagai prestasi yang
bersaing secara sehat dengan
nampak sebagai bentuk keberhasilan
dirinya sendiri maupun dengan
kerja pada diri seseorang. Keberhasilan
orang lain.
kinerja juga ditentukan dengan
2) Mempunyai keinginan bekerja
pekerjaan serta kemampuan seseorang
dengan baik.
3) Berfikir realistis, tahu kemampuan pada bidang tersebut. Keberhasilan
serta kelemahan dirinya. kerja juga berkaitan dengan kepuasan
4) Memiliki tanggung jawab pribadi
kerja seseorang.
5) Mampu membuat terobosan dalam
Prestasi bukan berarti banyaknya
berfikir
kejuaraan yang diperoleh guru tetapi
6) Berfikir strategis dalam jangka
suatu keberhasilan yang salah satunya
panjang
7) Selalu memanfaatkan umpan balik nampak dari suatu proses belajar
untuk perbaikan. mengajar. Untuk mencapai kinerja
3. Fungsi Motivasi
maksimal, guru harus berusaha
Pembelajaran akan berhasil
mengembangkan seluruh kompetensi
manakala siswa memiliki motivasi dalam
yang dimilikinya dan juga manfaatkan
belajar. Oleh sebab itu, menumbuhkan
serta ciptakan situasi yang ada
motivasi belajar siswa merupakan salah satu
dilingkungan sekolah sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab guru. Guru yang
aturan yang berlaku.
baik dalam mengajar selamannya akan Kemudian Anwar Prabu
berusaha mendorong siswa untuk Mangkunegara mendefinisikan kinerja
beraktivitas mencapai pembelajaran. (prestasi kerja) sebagai .hasil kerja
4. Motivasi dan Kebutuhan secara kualitas dan kuantitas yang
Di muka telah dijelaskan bahwa dicapai oleh seorang pegawai dalam
antara motivasi dan kebutuhan merupakan melaksanakan tugasnya sesuai dengan
dua hal yang tidak dapat dipisahkan. tanggung jawab yang diberikan.
Motivasi muncul karena kebutuhan. Oleh
Dari berbagai uraian teori Populasi adalah seluruh obyek yang
tentang kinerja guru, maka yang akan diteliti dalam sebuah penelitian,
dimaksud dengan kinerja guru dalam sedangkan sampel adalah sebagian
penelitian ini adalah kemampuan anggota populasi yang diambil untuk
seseorang untuk melaksanakan dikaji atau diteliti. Populasi dalam
tugasnya yang menghasilkan hasil yang penelitian ini adalah guru di Guslah I
memuaskan guna tercapainya tujuan Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan
organisasi kelompok dalam suatu unit pada tahun pelajaran 2014/2015
kerja. Kinerja guru dalam penelitian ini sejumlah 40 orang yang seluruhnya
dapat diukur berdasarkan 4 indikator, dijadikan obyek dalam penelitian ini.
3. Variabel Penelitian
yaitu kinerja guru dalam perencanaan
Berikut ini akan dijelaskan
pembelajaran, kinerja guru dalam
mengenai variabel-variabel yang
pelaksanaan pembelajaran, kinerja guru
digunakan dalam penelitian ini beserta
dalam evaluasi pembelajaran, serta
definisi. antara lain sebagai berikut:
kinerja guru dalam disiplin tugas. 1) Variabel Manajerial kepala Sekolah
2. Hipotesis
(X1)
Dalam penelitian ini, maka hipotesis
Variabel ini didefinisikan sebagai
yang diajukan adalah ada :
kegiatan untuk mempengaruhi
1. Pengaruh manajerial kepala
perolaku orang lain atau seni
sekolah dengan kinerja guru di
mempengaruhi perilaku manusia baik
Guslah I Kecamatan Pandaan
perseorangan maupun kelompok
Kabupaten Pasuruan
2) Variabel Motivasi kerja (X2)
2. Pengaruh motivasi kerja dengan
Variabel ini didefinisikan sebagai
kinerja guru di Guslah I
daya penggerak untuk mencapai taraf
Kecamatan Pandaan Kabupaten
prestasi belajar yang setinggi
Pasuruan
3. Pengaruh manajerial kepala mungkin demi pengharapan kepada
sekolah dan motivasi kerja dirinya sendiri.
terhadap kinerja guru di Guslah I 3) Variabel kinerja Guru (Y)
Variabel ini didefinisikan sebagai
Kecamatan Pandaan Kabupaten
sesuatu yang dapat dicapai, prestasi
Pasuruan
diperlihatkan atau kemampuan kerja.
D. METODE PENELITIAN Kinerja guru merupakan persiapan,
1. Rancangan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pelaksana dan pencapaian guru dalam

dalam penelitian ini menggunakan melaksanakan interaksi belajar

deskriptif atau penelitian yang dilakukan mengajar di kelas.


4. Instrument Penelitian
berdasarkan tingkat eksplanasi atau Indikator untuk instrument variable
penjelasan. manajerial kepala sekolah terdiri dari :
a) Gaya atau tipe kepemimpinan
2. Populasi dan Sampel b) Teknik pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan
2. Perbuatan yang menjadi panutan 1. Nilai t-hitung pada variabel
3. Perlakuan terhadap bawahannya
kepemimpinan kepala sekolah (X1)
Indikator untuk instrument variable
sebesar 2,275 dengan tingkat
motivasi kerja terdiri dari :
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi signifikan kurang dari 5% yaitu
motivasi 0,029. Artinya variabel
5. Ciri-ciri orang yang memiliki
kepemimpinan kepala sekolah (X1)
motivasi tinggi
secara parsial berpengaruh signifikan
6. Fungsi motivasi
7. Motivasi dan kebutuhan terhadap kinerja guru (Y).
8. Jenis-jenis motivasi
Indikator untuk instrument kinerja 2. Nilai t-hitung pada variabel motivasi
guru terdiri dari : guru (X2) sebesar 2,417 dengan
a) Unsur waktu
b) Unsur hasil tingkat signifikan kurang dari 5%
c) Unsur metode yaitu 0,024. Artinya variabel motivasi
5. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul semuanya mengajar (X2) secara parsial
maka langkah selanjutnya adalah berpengaruh signifikan terhadap
menganalisis data tersebut. Data yang kinerja guru (Y).
telah dikumpulkan diolah baik secara
B. Pembahasan Pengaruh
manual maupun dengan menggunakan
Kepemimpinan Kepala Sekolah dan
bantuan komputer. Program yang
Motivasi Secara Simultan Terhadap
digunakan untuk membantu pengelolaan
Kinerja Guru
data ini adalah program IBM SPSS
version 19.0 for windows. Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa kepemimpinan kepala sekolah
dan motivasi mengajar secara simultan
D. HASIL PENELITIAN DAN berpengaruh signifikan terhadap kinerja
PEMBAHASAN guru, dilihat pada hasil uji F dengan nilai
sebesar 19,879 dengan nilai signifikansi
A. Pembahasan Pengaruh p = 0,000 lebih kecil dari 5%. Besarnya
Kepemimpinan Kepala Sekolah dan pengaruh variabel kepemimpinan kepala
Motivasi Secara Parsial Terhadap sekolah dan motivasi mengajar secara
Kinerja Guru simultan terhadap kinerja guru sebesar
51,8% sedangkan 48,2% dipengaruhi
Penelitian ini membuktikan bahwa
oleh faktor-faktor lain selain variabel
kepemimpinan kepala sekolah secara
dalam penelitian ini.
parsial berpengaruh signifikan terhadap
kinerja guru, dilihat pada tabel 4.16 di
E. KESIMPULAN DAN SARAN
atas. Adapun hasil dari uji t tersebut
adalah :
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis regresi 2. Guru dituntut lebih kreatif dalam
linier berganda dapat disimpulkan penggunaan media pembelajaran,
sebagai berikut : dengan begitu proses belajar
1. Rumusan masalah ke-1 dalam mengajar lebih efektif.
penelitian ini sudah terjawab, karena
sesuai dengan hasil uji T yaitu nilai DAFTAR PUSTAKA
Thitung pada variabel manajerial kepala
sekolah(X1) sebesar 2,275 dengan
Afifuddin, 1984. Psikology Pendidikan
tingkat signifikan kurang dari 5% Anak. Solo: Harapan Masa.
yaitu 0,029 yang artinya variabel
Sadiman, AM. 1986. Interaksi dan Motivasi
manajerial kepala sekolah (X1) secara Belajar. Jakarta ; Rajawali.
parsial berpengaruh signifikan
Alex Subur, 2003. Psikology Umum dalam
terhadap kinerja guru (Y). Lintasan Sejarah. Bandung : Pustaka
2. Rumusan masalah ke-2 dalam Setia.
penelitian ini sudah terjawab, karena Bakri Djamarah, S. 1995. Strategi Belajar
sesuai dengan hasil uji T yaitu nilai Mengajar. Banjarmasin : Reneka
Cipta.
Thitung pada variabel motivasi kerja
Efendi, Usman. 1985. Pengantar Psikologi.
(X2) sebesar 3,620 dengan tingkat
Bandung : Angkasa.
signifikan kurang dari 5% yaitu 0,001
Hikmat, 2009. Manajemen Pendidikan,
yangartinya variabel motivasi kerja Bandung : Pustaka Setia.
(X2) secara parsial berpengaruh
Ngalim Purwanto, 1995. Psikology
signifikan terhadap kinerja guru (Y). Pendidikan , Bandung : PT. Remaja
3. Rumusan masalah ke-3 dalam Rusada Karya.
penelitian ini sudah terjawab, karena Piet A. Sahertian. 1982. Prinsip dan Teknik
sesuai dengan hasil uji F yaitu nilai Supervisi Pendidikan. Surabaya : PT.
Usaha Nasional.
Fhitung yang dihasilkan sebesar 19,879
dengan nilai signifikansi p = 0,000 Arikunto, Suharsimi.1992. Prosedur
penelitian, Yogyakarta : Reneka
lebih kecil dari 5% yang artinya Cipta.
variabel manajerial kepala sekolah
Subari. 1994. Supervisi Pendidikan dalam
(X1) dan motivasi kerja (X2) secara Rangka perubahan Situasi Belajar.
simultan berpengaruh signifikan Surabaya : Bumi Aksara.

terhadap kinerja guru (Y). Hadi, Sutrisno. 1985. Statistik I.


Yogyakarta : Fakultas Psikology
B. Saran
Universitas Gajah Mada .

1. Manajemen kepemimpinan kepala Surachmad Winarno. 1989. Metodologi


Pengajaran Nasional. Bandung :
sekolah yang efektif dengan
Jamarars.
didukung motivasi berprestasi yang
Hadi Sutrisno. 1981. Meteodologi research.
tinggi akan menghasilkan kinerja Yogyakarta.
guru yang baik pula.
Surachmad Winarno. 1975. Dasar dasar Mardiana, Zulfiyah. 1998. Motivasi Belajar.
Teknik Research. Bandung : Surabaya : IKIP Surabaya.
Jamarars.

Purwanto M. ngaim. 1991. Administarsi dan


Supervisi Pendidikan. Bandung :
Jamarars.

Sumadi Surayabrata. 1965. Psikologi


Pendidikan Dan Evaluasi Belajar.
Jakarta : Gramedia.

Winkel, WS. 1983. Psikologi Pendidikan


dan Evaluasi Belajar. Jakarta :
Gramedia.
MODEL KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM
IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
UNTUK MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

Suwarmi
Program Studi Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Gresik

ABSTRAK

Kepemimpinan di sekolah sering mengalami pergantian, sehingga sumber daya


pendidikan di sekolah harus menyesuaikan. Bagaimana model kepemimpinan Kepala Sekolah yang
efektif dan efisien sehingga bisa memberdayakan sumber daya pendidikan, bagaimanakah
implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (School Based Management) diterapkan, dan
bagaimanakah peningkatan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Benjeng Gresik.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), penelitian kualitatif,
dengan strategi analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model kepemimpinan adalah
model transformasional. Kepala sekolah memiliki kemampuan membangun komitmen guru dan
karyawan dengan baik, pengambilan keputusan dilakukan dengan musyawarah, pola komunikasi
terbuka, selalu memberikan bimbingan, supervisi terhadap kinerja pegawai, memberikan motivasi
dan penghargaan kepada guru dan karyawan untuk selalu berprestasi dalam menjalankan tugasnya.
Implementasi MBS di SMP Negeri 1 Benjeng Gresik berjalan dengan baik. Berbagai upaya dilakukan
yaitu (a) mengoptimalkan peran serta guru, karyawan dan komite sekolah; (b) menghimpun berbagai
bentuk partisipasi masyarakat melalui komite sekolah ; dan (c) menerapkan strategi pembelajaran
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM). Melalui model kepemimpinan yang efektif
dan implementasi MBS yang baik, ternyata mampu mendorong peningkatan mutu pendidikan SMP
Negeri 1 Benjeng Gresik. Mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Benjeng Gresik mengalami peningkatan
berdasarkan kriteria input, proses, output dan outcome.

Kata Kunci : Model Kepemimpinan, Manajemen Berbasis Sekolah, Mutu Pendidikan

ABSTRACT

Leadership at school often had change, this thing cause many obstade. Each principal
had different model so the education resources ad school had to adjust. How is the effective and
efficient resources, how is the school based management implementation applicated, and how the
education quality upgrading at SMPN 1 Benjeng. This research is a field research while the research
genre is Qualitative- Research. In analyzing data using descriptive analytic strategic model. The
result of research shows that principal leadership is transformasional leadership model. The
principal had skill and ability in building teacher and employee commintment well, decision
withdrawal executed by asking opinion from the employee and teacher to be decided deliberately,
always gives guidance/ supervision to the employee performance, gives motivation and reward to
teacher and employee to always achieve the best in doing their tasks. MBS implementation at SMPN 1
Benjeng run smoothly well. Many effort done by the principal in such a maximum way, that are (a)
optimizing teacher, employee and school committee participation; (b) collecting many kind of society
participation through school committee; and (c) applying active, creative, effective and fun learning
strategy. Through effective leadership model and good MBS implementation obviously able to
encourage the increasing of education quality at SMPN 1 Benjeng. Education quality at SMPN 1
Benjeng Gresik had increase on input criteria, process, output and outcome.

Keyword: Leadership Model, School Based Management, Education Quality


I. PENDAHULUAN indikator mutu pendidikan belum
I.1 Latar Belakang menunjukkan peningkatan yang merata.
Pendidikan merupakan salah satu
Ada tiga faktor yang menyebabkan
upaya yang bertujuan untuk
peningkatan mutu pendidikan tidak
memanusiakan manusia, mendewasakan,
merata, Sebagaimana dikemukakan oleh
merubah perilaku, serta meningkatkan
(Drs.Umaedi.M.Ed. 2000), Faktor
kualitas hidup menjadi lebih baik.
pertama, kebijakan dan penyelenggaraan
Sebagaimana yang tertuang dalam
pendidikan nasional menggunakan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
pendidikan education production
tentang Sistem Pendidikan Nasional
function. Faktor Kedua, penyelenggaraan
bahwa Pendidikan Nasional yang
pendidikan nasional secara sentralistik.
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
Faktor ketiga, peran serta masyarakat
berfungsi mengembangkan kemampuan
kurang optimal.
dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka Kepala sekolah merupakan tokoh
mencerdaskan kehidupan bangsa, sentral dan pemimpin di dalam lembaga
bertujuan untuk mengembangkan potensi pendidikan. Bagaimanapun baiknya
peserta didik agar menjadi manusia yang kurikulum dan tersedianya fasilitas
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan pembelajaran yang memadai, jika kepala
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, sekolah tidak mampu melaksanakan
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan tugasnya maka peningkatan mutu
menjadi warga negara yang demokratis pendidikan di sekolah sulit terwujud.
serta bertanggung jawab. Keberhasilan kepala sekolah dalam
menjalankan kepemimpinan yang efektif,
Masalah pendidikan yang dihadapi
akan mampu mendorong peningkatan
bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu
mutu pendidikan.
pendidikan pada setiap jenjang dan
satuan pendidikan, khususnya pendidikan Kepemimpinan kepala sekolah
dasar dan menengah. Berbagai usaha dalam melaksanakan MBS adalah salah
telah dilakukan untuk meningkatkan satu alternative kebijakan
mutu pendidikan nasional, antara lain desentralisasi pendidikan.
melalui perubahan kurikulum dari waktu Kepemimpinan kepala sekolah dalam
ke waktu, melaksanakan pelatihan dan era desentralisasi pendidikan memiliki
peningkatan kompetensi guru, pengadaan otonomi yang luas pada sekolah untuk
buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana mencapai tujuan.
prasarana dan meningkatkan mutu
manajemen sekolah. Namun demikian,

159
Otonomi sekolah yang dimaksud meningkatkan mutu pendidikan di SMP
adalah kewenangan sekolah untuk Negeri 1 Benjeng Gresik?

mengatur kepentingan warga sekolah I.3 Tujuan Penelitian


sesuai dengan perundang-undangan Tujuan Penelitian ini adalah:
nasional yang berlaku. Hal ini
1) Untuk mengetahui model
didasarkan pada Undang-Undang RI
kepemimpinan Kepala Sekolah
Nomor 22 Tahun 1999 tentang otonomi
dalam mengimplementasikan
daerah dan Undang-Undang RI Nomor
Manajemen Berbasis Sekolah di
20 Tahun 2003 tentang sistem
SMP Negeri 1 Benjeng Gresik.
pendidikan nasional. (UU RI No. 20
2) Untuk mengetahui implementasi
tahun 2005: Pasal 5 Ayat 1).
Manajemen Berbasis Sekolah yang
Melihat begitu besar peran kepala dilaksanakan di SMP Negeri 1
sekolah dan begitu penting suatu Benjeng Gresik.
lembaga pendidikan mengatur diri 3) Untuk mengetahui apakah dengan
secara mandiri dengan menggunakan model kepemimpinan kepala
manajemen berbasis sekolah, maka Sekolah yang efektif dan
perlu dilakukan penelitian dengan judul implementasi Manajemen
“Model Kepemimpinan Kepala Sekolah Berbasis Sekolah yang baik dapat
dalam Implementasi Manajemen meningkatkan mutu pendidikan di
Berbasis Sekolah untuk Meningkatkan SMP Negeri 1 Benjeng Gresik.
Mutu Pendidikan”. I.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
I.2 Fokus Penelitian
Mengacu kepada latar belakang 1) Memberikan masukan kepada
masalah di atas, maka fokus penelitian kepala sekolah untuk menerapkan
ini adalah: model kepemimpinan yang efektif
dalam mengimplementasikan
1) Bagaimana model kepemimpinan
manajemen berbasis sekolah
Kepala Sekolah dalam Implementasi
sehingga dapat meningkatkan mutu
Manajemen Berbasis Sekolah di SMP
pendidikan.
Negeri 1 Benjeng Gresik ?
2) Bagaimana implementasi Manajemen 2) Sebagai pengembangan dan
Berbasis Sekolah di SMP Negeri 1 penyebarluasan ilmu pengetahuan
Benjeng Gresik ? tentang implementasi MBS dan
3) Apakah dengan model kepemimpinan peran kepala sekolah dalam
Kepala Sekolah yang efektif dan manajemen berbasis sekolah.
implementasi Manajemen Berbasis
Sekolah ya ng ba i k dapat

160
3) Sebagai bahan informasi bagi selanjutnya mempengaruhi keefektifan
kepala sekolah dan stakeholder pemimpin. Ketiga faktor tersebut adalah

yang lain, untuk mengatasi hubungan antara pemimpin dan bawahan


(leader-member relations), struktur tugas
problematika yang sama dalam
(the task structure) dan kekuatan posisi
implementasi MBS.
(position power).
II. KAJIAN TEORI.
b. Model Kepemimpinan Likert.
II.1 Kepemimpinan Kepala Sekolah Menurut Likert, bahwa pemimpin itu
Kepemimpinan atau leadership dalam dapat berhasil jika menggunakan model
pengertian umum menunjukkan suatu proses participative management, keberhasilan
kegiatan dalam hal memimpin, membimbing, pemimpin itu jika berorientasi pada
mengontrol perilaku, perasaan serta tingkah bawahan dan mendasarkan komunikasi.
laku terhadap orang lain yang ada dibawah Ada empat sistem kepemimpinan dalam
pengawasannya. manajemen yaitu: Pertama, sistem
Menurut Wahjosumidjo (2002:83) Kepala pemimpin dengan model otoriter
dapat diartikan ‘Ketua atau ‘Pemimpin’ (ekspoitiveauthoritive). Kedua, sistem
dalam suatu organisai atau lembaga. pemimpin dengan model outokratis yang
Sedangkan sekolah adalah sebuah lembaga baik hati (benevalent autthoritive).
dimana menjadi tempat menerima dan Ketiga, model kepemimpinan yang
memberi pelajaran. Dengan demikian konsultatif. Keempat, model kelompok
pengertian kepala sekolah dapat didefinisikan berparsipatif (participative group). Model
seorang tenaga professional guru yang diberi kepemimpinan partisipatif disebut juga
tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana kepemimpinan demokratis.
diselenggarakan proses belajar mengajar. Dibawah kepemimpinan demokratis,
2.2 Model Kepemimpinan. bawahan cenderung bermoral tinggi,
Model kepemimpinan yang dimaksud dapat bekerja sama, mengutamakan mutu
adalah teori kepemimpinan dari pendekatan kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri
perilaku pemimpin. (Rivai, 2006:61).
a. Model Kepemimpinan Fiedler.
Fiedler mengembangkan model
Kepemimpian Kontingensi yang Efektif
c. Model Kepemimpinan Situasional
(a Contingency Model of Leadership
Kepemimpinan situasional adalah
Effectiveness), bahwa kontribusi
pemimpin terhadap efektifitas kinerja
perilaku seorang pemimpin
kelompok bergantung pada cara atau gaya berdasarkan tiga hal: kekuatan dalam
kepemimpinan (leadership style) dan diri pemimpin, kekuatan dalam diri
kesesuaian situasi (favourableness of the orang-orang yang dipimpin dan
situation) yang dihadapinya. Ada tiga kekuatan dalam situasi. Pimpinan
faktor utama yang mempengaruhi perlu mengubah model
kesesuaian situasi, ketiga faktor ini

161
kepemimpinan sesuai dengan yang ada di sekolah (guru, siswa,
perkembangan setiap tahap. pegawai, orang tua siswa, masyarakat
dan sebagainya) bersedia tanpa
Pada tahap awal, ketika bawahan
paksaan, berpartisipasi secara optimal
pertama kali memasuki organisasi,
dalam rangka mencapai tujuan
model kepemimpinan yang
sekolah. Ciri model kepemimpinan
berorientasi tugas paling tepat. Pada
transformasional menurut Luthans
tahap dua, bawahan belum mampu
adalah: (1) mengidentifikasi dirinya
menerima tanggungjawab yang
sebagai agen pembaharuan; (2)
penuh. Namun kepercayaan dan
memiliki sifat pemberani; (3)
dukungan pimpinan terhadap
mempercayai orang lain; (4) bertindak
bawahan dapat meningkat sejalan
atas dasar sistem nilai; (5)
dengan makin akrabnya dengan
meningkatkan kemampuan secara
bawahan. Pada tahap ketiga,
terus menerus; (6) memiliki
kemampuan dan motivasi prestasi
kemampuan untuk menghadapi situasi
bawahan meningkat dan bawahan
yang rumit, tidak jelas dan tidak
secara aktif mencari tanggungjawab
menentu; serta (7) memiliki visi ke
lebih besar. Pada tahap empat
depan.
bawahan sudah mampu berdiri sendiri
dan tidak memerlukan atau Bass (1990) model kepemimpinan
mengharapkan pengarahan yang detil transformasional terdiri atas: .
dari pimpinannya. Pelaksanaan model
1) Karismatik ( Idealized
kepemimpinan situasional sangat
Influence ) memiliki integritas
tergantung dengan kematangan
perilaku (behavioral integrity)
bawahan, sehingga perlakuan
atau kesesuaian antara perkataan
terhadap bawahan tidak akan sama
dan tindakan.
baik dilihat dari umur atau masa kerja.
2) Inspirasional (Inspirational
d. Model Kepemimpinan Motivation). Pemimpin mampu
Transformasional. mengkomunikasikan suatu visi
Kepemimpinan transformasional yang menarik.
merupakan model kepemimpinan 3) Stimulasi Intelektual
yang mengutamakan pemberian (Intellectual Stimulation).
kesempatan dan atau mendorong Pemimpin melalui stimulasi
semua unsur yang ada dalam sekolah intelektual, kreativitas anggota
untuk bekerja atas dasar sistem nilai dirangsang, dan mendorong
yang luhur, sehingga semua unsur untuk menemukan solusi bagi

162
pemecahan masalah- masalah 1) Input pendidikan dinyatakan
lama dengan prespektif baru. bermutu apabila telah
4) Perhatian Secara Individual berproses.
2) Proses pendidikan bermutu jika
(Indivualized Consideration).
mampu menciptakan suasana
Pemimpin memberi dukungan
yang aktrif, kreatif dan juga
pada anggota secara individual.
menyenangkan.
2.3 Manajemen Berbasis Sekolah
3) Output dinyatakan bermutu jika
(MBS)
hasil belajar dalam bidang
Manajemen Berbasis Sekolah
akademik dan nonakademik
(MBS), dalam Bahasa Inggris
siswa tinggi.
School Based Management. 4) Outcome dinyatakan bermutu
Manajemen Berbasis Sekolah dapat apabila lulusan cepat terserap di
diartikan sebagai model manajemen dunia kerja, gaji yang wajar,
yang memberikan otonomi lebih dan semua pihak mengakui
besar kepada sekolah dan kehebatannya lulusannya dan
mendorong pengambilan keputusan merasa puas.
parsitipatif yang melibatkan secara III. METODE PENELITIAN.
langsung semua warga sekolah 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
(guru, siswa, kepala sekolah, adalah desain penelitian deskriptif
karyawan, orang tua siswa,dan 2. Lokasi Penelitian di SMP Negeri 1
masyarakat) untuk meningkatkan Benjeng Gresik.
mutu sekolah berdasarkan kebijakan 3. Sumber Data dan Sampel Penelitian
pendidikan nasional. terdiri dari :
a) Data Primer, yaitu wawancara
dengan kepsek, guru dan pengurus

2.4 Mutu Pendidikan komite sekolah.


b) Data Sekunder, yaitu dokumen foto,
Pengertian mutu dalam Kamus
CD, disket, buku dan lain-lain.
Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
4. Teknik Pengumpulan Data adalah :
diartikan sebagai kualitas, taraf atau
a) Studi Kepustakaan dan
derajat (kepandaian, kecerdasan,
Dokumen.
dsb).
b) Wawancara.
Mutu dibidang pendidikan meliputi c) Pengamatan (Observasi).
input, proses, output, dan outcome, 5. Teknik Analisis Data dilakukan dua
yaitu: tahap, yaitu tahap analisis di
lapangan dan analisis setelah dari

163
lapangan. Tahap analisis data b. Melaksanakan rapat dinas yang
sebagai berikut: biasanya membahas segala kegiatan

1) Melakukan analisis awal apabila yang akan dilaksanakan dan membahas


program sekolah secara umum. .
data yang terkumpul telah
c. Memberi kepercayaan penuh pada guru
memadai.
dan staf untuk melaksanakan tugas
2) Mengembangkan reduksi data
sesuai job description masing-masing.
temuan.
2) Pengambilan Keputusan.
3) Melakukan analisis data temuan.
Kepala sekolah dalam mengambil
4) Mengadakan pengayaan dan
keputusan sifatnya terbuka. Kepala
pendalaman data.
sekolah terlebih dahulu bermusyawarah
5) Merumuskan kesimpulan akhir.
dengan semua unsur yang ada di
6) Mempersiapkan penyusunan
sekolah (guru, karyawan dan komite
laporan penelitian
sekolah)
IV. PAPARAN DAN TEMUAN
HASIL PENELITIAN 3) Pola Komunikasi.

IV.1 Analisis Model Kepemimpinan Pola komunikasi yang diterapkan

Kepala Sekolah yang Efektif kepala sekolah sangat fleksibel. Artinya

Model kepemimpinan kepala SMP komunikasi yang dilakukan bisa dua

Negeri 1 Benjeng Gresik menerapkan arah atau multi arah sehingga

model kepemimpinan transformasional. komunikasi bisa berjalan secara formal

Model kepemimpimpinan ini dianggap maupun informal. .

efektif karena mampu Bentuk komunikasi yang demikian


mentransformasikan ide atau gagasan menjadikan seseorang menyadari
dari semua unsur dan tingkatan dalam dengan sendirinya tanpa ada paksaan,
organisasi sekolah. Indikator kriteria sehingga merasa enjoy dalam
model kepemimpinan yang efektif melaksanakan tugasnya.
adalah:
4) Bentuk pengawasan.
1) Membangun Komitmen. Kepala sekolah melakukan
Dalam membangun komitmen bersama, pengawasan, pembinaan atau
kepala sekolah melakukan upaya-upaya bimbingan kepada guru dan tenaga
sebagai berikut: kependidikan. Pengawasan atau

a. Melakukan pembinaan setiap hari senin supervisi yang dilakukan adalah terkait
untuk mengevaluasi kegiatan selama 1 dengan administrasi, kunjungan kelas,
minggu dan menggali masukan dari supervisi klinis dan memberi tindak
guru dan karyawan lanjut.

164
5) Motivasi dan Penghargaan. Benjeng memiliki output yang
Kepala sekolah sering memberikan berkualitas dan mendapatkan
motivasi kepada guru dan karyawan pengakuan dari masyarakat sekitar.
terutama terkait dengan fungsi dan
4.3. Analisis Peningkatan Mutu
tugas mereka di sekolah. Motivasi
Pendidikan di SMPN 1 Benjeng
diberikan baik pada saat forum resmi
Gresik.
maupun non formal.
Berdasarkan hasil observasi,
4.2. Analisis Implementasi MBS di wawancara dan dokumentasi, model
SMP Negeri 1 Benjeng kepemimpinan kepala sekolah SMP
Implementasi MBS di SMP Negeri Negeri 1 Benjeng Gresik ternyata
1 Benjeng Gresik terdiri dari input, membawa dampak pada penerimaan
proses dan output. Berdasarkan hasil siswa-siswi yang terus mengalami
observasi di lapangan bahwa input yang peningkatan dari tahun ketahun. Hal ini
dimiliki SMP Negeri 1 Benjeng sangat dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:
baik. Sekolah memiliki visi, misi,
tujuan dan sasaran yang terukur dengan
jelas. Struktur organisasi sangat
proporsional (the right man on the right
place) sesuai dengan skill/ kemampuan
masing-masing. Pada aspek proses, Tabel 4.2
sekolah melaksanakan MBS dengan
Data Lulusan Siswa SMP Negeri 1 Benjeng
menerapkan strategi pengambilan
keputusan secara terbuka dengan (3 Tahun Terakhir)
musyawarah yang melibatkan semua
N Tahun L P Jm Prosen
unsur sekolah (guru, karyawan, wali
o l Lulus
siswa, komite sekolah).. Berkaitan
1 2011/’1 10 86 186 100%
dengan output, SMP Negeri 1 Benjeng
2 0
termasuk sekolah yang memiliki
banyak prestasi baik dibidang akademik 2 2012/’1 10 113 215 100%
maupun non akademik. Disamping itu 3 2
pada kurun tiga tahun terakhir jumlah 3 2013/’1 12 12 252 100%
siswa yang lulus mencapai 100% dan 4 4 8
rata-rata memiliki nilai UN yang baik
serta diterima di sekolah favorit di Proses pendidikan bermutu jika mampu
Gresik dan sekitarnya. Hal ini menciptakan suasana yang aktif, kreatif dan
membuktikan bahwa SMP Negeri 1 juga menyenangkan. Penerapan

165
pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan ke tahun, proses pengambilan kebijakan
Menyenangkan (PAKEM) telah dan pengelolaan lembaga sangat
dilaksanakan dengan baik oleh para guru transformative membuat guru dan
dengan fasilitasi yang telah dilakukan oleh
karyawan semangat dalam melaksanakan
kepala sekolah sebagai leader.
fungsi dan tugasnya sehingga hal ini
Output dinyatakan bermutu jika hasil
membawa dampak positif pada output
belajar dalam bidang akademik dan non
siswa yang berprestasi di bidang
akademik siswa tinggi. Pembinaan,
pengawasan dan pemberian reward yang akademik maupun non akademik.
dilakukan oleh kepala sekolah membuat Penerapan manajemen berbasis sekolah
guru semakin semangat dalam (MBS) sebagai bagian dari system
melaksanakan tugasnya. Sehingga secara manajemen yang efektif secara tidak
tidak langsung berdampak pada kualitas langsung memudahkan dalam
pembelajaran di kelas, yang pada akhirnya melaksanakan proses penyelenggaraan
para siswa berhasil dalam bidang akademik
pendidikan di sekolah. Berdasarkan
dan non akademik.
kajian atau analisis data yang sudah
Peningkatan Jumlah Lulusan Terbaik dan
dipaparkan di atas, maka dapat diambil
Pengakuan dari Masyarakat (Outcome)
kesimpulan bahwa ada relevansinya
Peningkatan jumlah lulusan terbaik dan
pengakuan dari masyarakat termasuk salah model kepemimpinan kepala sekolah
satu indikator sekolah memiliki mutu yang efektif dan implementasi MBS yang
pendidikan yang baik. Lulusan SMP Negeri baik terhadap peningkatan mutu
1 Benjeng Gresik rata-rata memiliki hasil pendidikan.
nilai UN yang memuaskan dan dinyatakan
lulus 100%. Sehingga dari sekian lulusan V. PENUTUP
tersebut banyak yang diterima di sekolah 5.1 Kesimpulan
favorit di Gresik dan sekiktarnya.
Berdasarkan hasil penelitian dan
4.4 Analisis Relevansi Model
pembahasan yang sudah diuraikan, maka
Kepemimpinan Kepala Sekolah
dapat diperoleh kesimpulan sebagai
yang Efektif dan Implementasi
berikut:
MBS yang Bai k Terhadap
Peningkatan Mutu Pendidikan 1. Model kepemimpinan kepala sekolah di
di SMP Negeri 1 Benjeng Gresik. SMP Negeri 1 Benjeng Gresik adalah
model kepemimpinan transformasional.
Model kepemimpinan kepala Kepala SMP Negeri 1 Benjeng Gresik
sekolah yang efektif memberikan memiliki skill/ kemampuan dalam
pengaruh secara langsung terhadap input, membangun komitmen guru dan
proses dan output sekolah. Input siswa karyawan dengan baik, pengambilan
semakin meningkat atau stabil dari tahun keputusan dilakukan dengan meminta
pendapat dari bawahan untuk

166
diputuskan secara musyawarah, dipertahankan dan ditingkatkan dari
melakukan pola komunikasi yang tahun ke tahun.
terbuka terhadap bawahan, selalu 2. Kepada semua pemimpin di lembaga
memberikan bimbingan/ supervise
pendidikan manapun, disarankan untuk
terhadap kinerja pegawai, memberikan
menjadikan hasil penelitian ini sebagai
motivasi dan penghargaan kepada guru
salah satu pedoman dalam memimpin
dan karyawan untuk selalu berprestasi
sekolahnya. Perlu kiranya
dalam menjalankan tugasnya.
2. Implementasi MBS di SMP Negeri 1 dikembangkan manajemen yang sehat
Benjeng Gresik berjalan dengan baik. sesuai dengan tujuan pendidikan
Berbagai upaya dilakukan kepala nasional agar masa depan pendidikan di
sekolah sangat maksimal yaitu (a) Indonesia lebih baik lagi. Salah satu
mengoptimalkan peran serta guru, manajemen yang relevan dengan
karyawan dan komite sekolah; (b) peningkatan mutu pendidikan adalah
menghimpun berbagai bentuk
MBS.
partisipasi masyarakat melalui komite
DAFTAR PUSTAKA
sekolah dengan mekanisme yang baik;
dan (c) menerapkan strategi A.Hamdan Dimyati. 2014. Model
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif Kepemimpinan dan Sistem
dan menyenangkan (PAKEM).
Pemgambilan Keputusan,
3. Melalui model kepemimpinan yang
Bandung : Pustaka Setia
efektif dan implementasi MBS yang
baik, ternyata mampu mendorong Daryanto dan Mohammad Farid. 2013.
peningkatan mutu pendidikan SMP Konsep Dasar Manajemen
Negeri 1 Benjeng Gresik. Mutu
Pendidikan di Sekolah,
pendidikan di SMP Negeri 1 Benjeng
Yogyakarta : Gava Media
Gresik mengalami peningkatan
berdasarkan kriteria input, proses, Departemen Pendidikan Nasional. 2001.
output dan outcome yang berlangsung Kamus Besar Bahasa Indonesia,
dengan baik.
Jakarta: Balai Pustaka.
5.2 Saran-Saran
1. Kepada pimpinan SMP Negeri 1 Larry J, Raynolds. 2005. Kiat sukses
Benjeng Gresik dapat menggunakan Manajemen Berbasis Sekolah,
hasil penelitian ini untuk terus Jakarta: Diva Pustaka.
mengembangkan lembaga yang
Mulyasa E. 2005. Manajemen berbasis
dipimpinnya dengan model
Sekolah, Bandung: Remaja
kepemimpinan yang efektif.
Rosdakarya
Disarankan agar prestasi yang sudah
dicapai sekarang ini dapat

167
Pidarta Made. 2004. Manajemen
Pendidikan Indonesia, Jakarta :
PT. Rineka Cipta.

Suparlan. 2014. Manajemen Berbasis


Sekolah, Jakarta : Bumi Aksara

Wahjosumidjo. 2011. Kepemimpinan


Kepala Sekolah, Jakarta : Raja
Grafindo Persada

http://suparlan.com [7/3/15]

http://kbbi.web.id/ [ 9/3/15]
http://tulisanterkini.com/artikel/[18/4/15]

168
ANALISIS PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PONSEL ANDROID SAMSUNG
(Studi Kasus Pada Konter Acc Cell Gresik)

Achmad Soleh
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gresik

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga dan promosi terhadap
terhadap keputusan pembelian ponsel Android Samsung. Penelitian ini dilakukan berdasarkan
observasi awal di lapangan dan didapatkan sebuah masalah bahwa terjadi fluktuatif jumlah penjualan
ponsel Android Samsung, penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan program
SPSS. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 873 responden dengan metode purposive
sampling. Penelitian dilakukan dengan pembagian kuesioner yang berisi pertanyaan tertutup. Hasil
dari penelitian tersebut bahwa harga dan promosi mempengaruhi keputusan pembelian. Dikatakan
demikian karena berdasarkan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden
memiliki nilai skala sikap yang tinggi responnya terhadap variabel-variabel tersebut. Berdasarkan
hasil penelitian menunjukkan bahwa diantar variabel harga dan promosi secara parsial berpengaruh
terhadap keputusan pembelian, dan variabel yang lebih dominan adalah variabel harga terhadap
keputusan pembelian ponsel Android Samsung.

Kata Kunci : Harga, promosi, keputusan pembelian.

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Ponsel Android adalah salah satu
jenis ponsel yang terbaru di pasarkan di
Seiring dengan perkembangan pasaran pada awal 2010, sehingga mampu
zaman, juga semakin maraknya pengguna menarik minat beli konsumen dan
ponsel maka banyak merek dan type baru mengungguli ponsel yang sebelumnya.
yang bermunculan yang di tawarkan Adapun beberapa faktor yang
kepada konsumen, mulai dari ponsel mempengaruhi keputusan pembelian
buatan China sampai pada buatan Amerika konsumen yaitu harga dan promosi.
yang masing-masing produk mempunyai Promosi, pada pemasaran modern
kualitas keunggulan tersendiri yang seperti sekarang ini, merupakan suatu
menarik minat konsumen. Kotler dan faktor yang menentukan keberhasilan
Amstrong (2004:347) menyebutkan bahwa dalam memasarkan suatu produk. Produk
“kualitas produk adalah kemampuan suatu akan dapat dipasarkan secara luas apabila
produk untuk melakukan fungsi-fungsinya promosi yang dilakukannya mencakup
meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, area yang luas pula. Berbicara mengenai
kemudahan operasi dan perbaikan, serta promosi adalah berbicara mengenai
atribut bernilai lainnya”. Tidak hanya bagaimana kita mengkomunikasikan
berujung pada kualitas produk saja, produk yang kita tawarkan, oleh sebab itu
tampilan desain dan fitur-fitur yang ada ada anggapan bahwa komunikasi yang
menarikpun di sajikan pada ponsel masa baik akan mencerminkan kualitas produk
kini, Sebagai pembeda produk satu dengan yang kita tawarkan.
produk yang lainnya. Kotler (2004;332) Promosi sebagai penunjang untuk
berpendapat bahwa “desain merupakan meningkatkan pembelian. Menurut Saladin
totalitas keistimewaan yang mempengaruhi (2002:123) Promosi adalah suatu
penampilan dan fungsi suatu produk dari komunikasi informasi penjual dan pembeli
segi kebutuhan konsumen”. Semakin yang bertujuan untuk merubah sikap dan
banyak tampilan fitur yang di sajikan di tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak
ponsel maka semakin sangat berbeda pula mengenal menjadi mengenal sehingga
merek ponsel tersebut. menjadi pembeli dan tetap mengingat

169
produk tersebut. Promosi sebagai sarana Berdasarkan uraian diatas, maka
penunjang pemasaran barang dan jasa penulis tertarik untuk melakukan
sudah dikenal efektifitasnya. penelitian dan menyajikan dalam suatu
Permasalahannya yaitu jika cara atau karya ilmiah yang berjudul :
metode promosi yang digunakan tepat, “ Analisis Pengaruh Harga dan Promosi
promosi diharapkan dapat meningkatkan Terhadap Keputusan Pembelian Ponsel
volume penjualan suatu produk. Promosi Android Samsung. (Studi Kasus Pada
merupakan informasi atau komunikasi Konter Acc Cell Gresik)”.
yang dipergunakan oleh pengusaha dalam
memperkenalkan dan menawarkan produk 1.2 Perumusan Masalah
kepada masyarakat, karena melalui Berdasarkan latar belakang yang di
promosi dapat juga memikat sampai ke paparkan, maka permasalahan pokok
tingkat memberikan dorongan dapat dalam penulisan ini adalah :
membeli sehingga dapat meningkatkan 1. Apakah harga secara parsial
hasil penjualan perusahaan. berpengaruh terhadap keputusan
Ada faktor lain yang memengaruhi pembelian ponsel Android Samsung ?
keputusan pembelian konsumen yaitu 2. Apakah promosi secara parsial
harga. Menurut Kotler (2008:266) harga berpengaruh terhadap keputusan
adalah sejumlah uang yang dibebankan pembelian ponsel Android Samsung ?
atas suatu produk, atau jumlah dari nilai 3. Apakah promosi dan harga secara
yang ditukar konsumen atas manfaat- simultan berpengaruh pada keputusan
manfaat karena memiliki atau pembelian ponsel Android samsung?
menggunakan produk tersebut. Semakin
terjangkau harga suatu produk maka 1.3 Tujuan Penelitian
konsumen akan semakin tertarik dan Agar penelitian ini tidak melebar
melakukan keputusan pembelian terhadap maka ada tujuan penelitian yang akan
produk yang bersangkutan. Oleh sebab itu penulis bahas, yaitu:
harga dan promosi merupakan hal yang 1. Untuk mengetahui apakah harga
dipikirkan bagi setiap perusahaan agar secara parsial berpengaruh terhadap
tetap bisa menguasai pangsa pasar keputusan pembelian ponsel Android
terhadap perubahan yang ada, sehingga Samsung ?
perubahan yang terjadi yang awalnya 2. Untuk mengetahui apakah promosi
adalah sebuah ancaman bagi para secara parsial berpengaruh terhadap
pengusaha ternyata merupakan sebuah keputusan pembelian ponsel Android
peluang untuk bisa mengembangkan Samsung ?
produk sesuai keinginan pasar dan 3. Untuk mengetahui apakah harga dan
memperoleh keuntungan yang besar bagi promosi secara simultan berpengaruh
perusahaan. terhadap keputusan pembelian ponsel
Pengertian akan perilaku konsumen Android Samsung?
sangat diperlukan, apalagi pada saat ini
teknologi komunikasi (ponsel) semakin 1.4 Manfaat Penelitian
cepat berkembang, jadi sudah menjadi Dengan adanya penelitian ini penulis
kewajiban bagi pihak pemasar agar lebih berharap dapat memberikan manfaat:
mengerti akan perilaku konsumen, supaya 1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini
produknya tetap bisa di terima oleh dapat digunakan sebagai bahan
konsumen. masukan untuk perusahaan supaya
Demikian halnya pada konter Acc dapat menyusun langkah-langkah
Cell beralatkan di Jln. Faqih Usman No.14 yang efektif dalam hal pemasaran
Gresik, bergerak pada bidang penjualan ponsel.
ponsel, dalam proses penjualan banyak di 2. Bagi penulis, sebagai syarat
hadapkan dengan pesaing pesaingnya. menyelesaikan pendidikan,
Dalam upaya beradaptasi dengan menambah ilmu pengetahuan
perubahan-perubahan yang terjadi, konter didalam bidang ilmu manajemen
Acc Cell senantiasa melakukan berbagai pemasaran, dan melatih penulis
upaya agar bisa meningkatkan hasil dalam penerapan teori-teori yang di
penjualan. Data penjualan ponsel Android dapat dari perkuliahan.
Samsung 4 tahun terakhir mulai dari tahun 3. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini
2010 sampai dengan 2014 adalah 873 dapat di gunakan untuk bahan
Uniit referensi dan perbandingan untuk
penelitian selanjutnya.

170
2.4 Keputusan Pembelian
II. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Buchari Alma (2013:104) ada
2.1 Pemasaran beberapa tahap pengambilan keputusan
Kotler dan Keller edisi 13 (2009:5) membeli yaitu:
Asosiasi Pemasaran Amerika (AMA) 1. Need Recognition (pengenalan
menawarkan definisi formal berikut: kebutuhan)
Pemasaran adalah satu fungsi 2. Information Search (pencarian
organisasi dan seperangkat proses informasi)
untuk menciptakan, 3. Evaluation of Alternative (evaluasi
mengomunikasikan, dan menyerahkan alternatif)
nilai kepada pelanggan dan mengelola 4. Purchase Decision (keputusan
hubungan pelanggan dengan cara yang membeli)
menguntungkan organisasi dan para
pemilik sahamnya. Model Kerangka Konseptual
Sedangkan Tjiptono (2002:7)
memberikan definisi pemasaran adalah: Harga
Suatu proses sosial dan manajerial
dimana individu atau kelompok (X 1)
Keputusan
mendapatkan apa yang mereka pembelian ponsel
Promosi
butuhkan dan inginkan melalui Android Samsung
penciptaan, penawaran, dan pertukaran (X 2)
segala sesuatu yang bernilai dengan (Y)
orang atau kelompok lain.
2.2 Harga
Menurut Kotler dan Armstrong III. METODE PENELITIAN
(2008:345) mendefinisikan harga
sebagai berikut “Harga adalah sejumlah Analisis Kuantitatif yaitu data yang
uang yang harus dibayarkan konsumen menggunakan perhitungan atau metode
untuk memperoleh suatu produk.” statistik untuk mengolah data yang diperoleh.
Sedangkan menurut Tjiptono Umar (1999) didalam buku Danang Sunyoto
(2002:151) adalah : harga merupakan (2013:143). Data yang diperoleh dari
satuan moneter atau ukuran lainnya perhitungan kuesioner yang akan dilakukan
(termasuk barang dan jasa lainnya) yang berhubungan dengan masalah yang
yang ditukarkan agar memperoleh hak diteliti.
kepemilikan atau penggunaan suatu Sedangkan jenis data yang digunakan
barang dan jasa. adalah:Data Primer adalah data yang
Selanjutnya menurut Saladin(2008:95) diperoleh langsung dari responden pengguna
mengemukakan bahwa harga adalah ponsel Android Samsung, meliputi
sejumlah uang sebagai alat tukar untuk karakteristik responden dan persepsi
memperoleh produk atau jasa atau responden terhadap sejumlah pertanyaan yang
dapat juga dikatakan penentuan nilai diajukan dalam kuesioner penelitian.
suatu produk dibenak konsumen. Data Sekunder adalah data yang diterbitkan
2.3 Promosi atau digunakan organisasi yang bukan
Menurut Kotler (2000:81) menyatakan pengelolahnya Soeratno dan Lincolin Arsyad
aktivitas promosi merupakan usaha didalam buku Danang Sunyoto 2013:141.
pemasaran yang memberikan berbagai Data ini diperoleh dari konter Acc Cell yang
upaya intensif jangka pendek untuk berupa catatan, serta dokumen yang ada
mendorong keinginan mencoba atau hubungannya dengan obyek penelitian.
membeli suatu produk atau jasa. Populasi dalam penelitian ini adalah pembeli
Seluruh kegiatan promosi bertujuan ponsel android samsung pada konter Acc Cell
untuk mempengaruhi perilaku Gresik. Sugiono (2004:122) adapun teknik
pembelian, tetapi tujuan promosi yang pengambilan sampel dalam penelitian ini
utama adalah memberitahukan, adalah metode purposive sampling, Teknik ini
membujuk dan mengingatkan. didasarkan atas ciri – ciri atau sifat tertentu
Sedangkan menurut Kismono yang dipandang mempunyai sangkut paut
(2001:374), promosi adalah usaha yang yang erat dengan ciri – ciri populasi yang
dilakukan oleh pemasar untuk sudah ditetapkan.
mempengruhi pihak lain agar IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
berpartisipasi dalam kegiatan Bahwa seluruh variabel independen (harga
pertukaran. dan promosi) secara bersama-sama mampu

171
menjelaskan perubahan variabel dependen ponselAndroid Samsung adalah variabel
(keputusan pembelian) sebesar 24.3% faktor harga, hal ini ditunjukkan oleh
sedangkan sisanya sebesar 75,7% diperoleh koefisien regresi yang lebih besar
dari (100% - 24,3% = 75,7%), yang dibandingkan dengan koefisien promosi.
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. 2. Koefisien determinasi (R2) = 0,243. Hal ini
Nilai R multiple (koefisien korelasi berganda) menunjukkan bahwa sebesar 24,3%
sebesar 0,493 artinya hubungan antara keputusan pembelian konsumen dapat
variabel X1 dan X2 secara bersama-sama dijelaskan oleh variabel (harga dan
dengan variabel dependen Y terikat sama kuat. promosi), sedangkan sisanya (100% -
Berdasarkan perhitungan diperoleh t- 24,30% = 75,7%) dijelaskan faktor-faktor
hitung sebesar 1,769 < t-tabel sebesar 1,988, lain yang tidak diteliti.
maka Ho diterima dan Ha ditolak pada level 3. Uji F dari tiap variabel X diperoleh harga
signifikansi 5%. Kesimpulan secara parsial dan promosi secara simultan berpengaruh
variabel Promosi (X2) tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian
signifikan terhadap variabel keputusan ponselAndroid Samsung.
pembelian konsumen (Y). Dari kedua 4. Uji t dari tiap variabel X (faktor-faktor)
variabel, hanyan variabel promosi diperoleh harga dan promosi secara
memberikan pengaruh yang signifikan parsial masing-masing berpengaruh
terhadap keputusan pembelian. Berarti terhadap variabel keputusan pembelian
semakin tinggi penilaian variabel harga ponselAndroid Samsung, dan yang paling
mengakibatkan semakin tinggi keputusan dominan adalah variabel harga
pembelian ponsel Android Samsung. Ini 5.2 Saran
berarti faktor harga merupakan dasar Beberapa saran yang dapat diajukan
pertimbangan konsumen sebelum berkaitan dengan kesimpulan adalah
memutuskan membeli ponsel Android sebagai berikut :
Samsung. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji 1. Disarankan kepada pemilik konter Acc Cell
koefisien parsial variabel harga 0,391 atau harus selalu melakukan upaya terus-
39,1 % dan variabel promosi hasil uji menerus untuk mengetahui perkembangan
koefisien parsial sebesar 0,182 atau 18,2%. dan keinginan konsumen terhadap produk
Dalam penelitian ini juga dapat disimpulkan ponsel Android Samsung, karena dari hasil
bahwa variabel harga yang berpengaruh paling penelitian yang telah dilakukan diketahui
kuat terhadap keputusan pembelian dengan bahwa harga dan promosi berpengaruh
hasil uji koefisien parsial sebesar 0,391 atau terhadap keputusan pembelian. dan faktor
39,1 %. yang dominan berpengaruh adalah harga.
V. KESIMPULAN DAN SARAN Maka dari itu konter Acc Cell harus lebih
5.1 Kesimpulan memperhatikan faktor harga yang
Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis meliputi:
pengaruh harga dan promosi terhadap a.Kemampuan daya beli konsumen,
keputusan pembelian ponsel Android Samsung terutama dikalangan remaja yang berusia
yang telah dibahas serta perhitungan- 21 – 30 tahun. Karena dari hasil
perhitungan statistik yang dilakukan, maka klasifikasi responden yang telah diteliti
penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : diketahui usia tersebut banyak
1. Dari hasil analisis diperoleh persamaan menggunakan ponsel Android Samsung.
regresi bahwa : b. Persaingan harga, dengan banyaknya
Y = 2,162 + 0,348 X1 + 0,147 X2 pesaing disarankan kepada perusahaan
a) Semua variabel harga dan promosi yaitu konter Acc Cell, dapat mengambil
berpengaruh terhadap keputusan langkah-langkah untuk merancang ulang,
pembelian ponsel Android Samsung dan dan mengubah harga sesuai dengan situasi
nilainya positif. ekonomi target pasar yang telah
b) Variabel yang lebih dominan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian

172
ditentukan, agar konsumen memilih untuk Keduabelas. Cetakan ke IV. Penerbit
membeli. Indeks.
c. Harga sesuai kualitas. Konter Acc Cell Kotler, Philip & Amstrong, 2004, Prinsip-
harus jelih dalam pembelian ponsel Prinsip Pemasaran, Edisi
Samsun di konter resmi Samsung, karena Kesembilan, Penerbit Erlangga,
harga yang di tawarkan konter pada Jakarta.
konsumen harus sesuai dengan kualitas Kotler, Philip & Amstrong, Garry. 2008.
ponsel tersebu. Untuk itu ketiga hal Prinsip – Prinsip Pemasaran. Edisi
tersebut perlu diperhatikan oleh 12. Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
perusahaan agar dapat diterima oleh Koler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009.
konsumen dengan baik. Manajemen Pemasaran. Jilid 1.
2. Untuk peneliti selanjutnya, disarankan Edisi ketigabelas. Penerbit Erlangga.
memasukkan faktor-faktor lain yang Jakarta.
mempengaruhi konsumen dalam H. Saladin, Djaslim, SE. 2002. Intisari
keputusan pembelian agar hasilnya lebih Pemasaran dan Unsur-Unsur
maksimal. Pemasaran. Bandung : Linda Karya
Saladin, D. 2008. Manajemen Pemasaran
Analisis, Perencanaan,
VI. DAFTAR PUSTAKA Pelaksanaan, dan Pengendalian.
Linda Karya. Bandung.
Alma, Buchari. 2013. Manajemen
Sunyoto, Danang. 2011. Metodologi
Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
Penelitian Ekonomi. Cetakan
Edisi Kesepuluh. Alfabeta. Bandung.
Pertama. Penerbit CAPS. Yogyakarta.
Fandy Tjiptono. 2002. Strategi Pemasaran.
Sugiyono.2004. Metode Penelitian
Edisi kedua. Cetakan keenam.
Bisnis.Bandung: CV. Alfabeta.
Penerbit. Andy Yogyakarta.
Kismono, Gugup. 2001. Pengantar Bisnis.
Edisi Pertama. Yogyakarta. BPFE.
Kotler, Philip. 2000. Manajemen
Pemasaran. Jilid 2. Bumi Aksara.
Jakarta
Kotler, Philip dan Keller, Kevin. 2009.
Manajemen Pemasaran. Edisi

173
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN
PADA POLI SPESIALIS PENYAKIT DALAM DI RUMAH SAKIT PETROKIMIA
DRIYOREJO GRESIK

Gigih Kudhori
Program Studi Ekonomi Manajemen, FK. Ekonomi, Universitas Gresik

ABSTRAK
Rumah sakit adalah sebagai salah satu sarana kesehatan untuk memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran yang sangat penting dalam mempercepat
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Hal ini menuntut rumah sakit untuk meningkatkan kualitas
pelayanan yang lebih baik. Dengan memberikan pelayanan yang baik akan menciptakan kepuasan
bagi para konsumennya.
Tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas
pelayanan terhadap kepuasan pasien di Poliklinik Rawat Jalan pada poli Penyakit Dalam Rumah Sakit
Petrokimia Driyorejo Gresik.
Penelitian ini dilakukan di lokasi Rumah Sakit Petrokimia Driyorejo Gresik. Sampel
penelitian ini berjumlah 95 responden dengan metode pengambilan sampling Convenience Sampling
(Cara Dipermudah). Metode yang digunakan adalah metode survei dan untuk mengolah
data tersebut peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukan terdapat hubungan yang cukup tinggi antara variabel
X (Kualitas Pelayanan) sehingga dapat memengaruhi variabel Y (Kepuasan Pasien), Hal ini di
buktikan dengan rumus Pearson Product Moment yaitu : Y = a + b X

Kata Kunci : Pasien, Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pasien

174
perbulan pada bulan Januari tahun
2010 sampai dengan Desember tahun
I. PENDAHULUAN 2014, terjadi fluktuasi disetiap divisi
1.1. Latar Belakang Poliklinik Rawat Jalan. Namun pada
Rumah sakit adalah sebagai salah dasarnya memang terlihat bahwa telah
satu sarana kesehatan untuk terjadi peningkatan kunjungan pasien
memberikan pelayanan kesehatan dari tahun 2010 hingga tahun 2014.
kepada masyarakat dan memiliki peran Beberapa divisi yang mengalami
yang sangat penting dalam fluktuasi yang cukup signifikan
mempercepat peningkatan derajat adalah : Poli Spesialis Penyakit Dalam,
kesehatan masyarakat. Hal ini UGD, Poli Spesialis Orthopedi.
menuntut penyedia jasa pelayanan Dari uraian di atas dapat dilihat
kesehatan yakni rumah sakit untuk apakah rumah sakit telah memberikan
meningkatkan kualitas pelayanan yang kualitas jasa yang sesuai dengan
lebih baik. Oleh karena itu, rumah sakit peraturan perundang-undangan tentang
dituntut untuk memberikan pelayanan konsumen dan hak dan kewajiban
yang bermutu sesuai dengan standar pasien. Untuk itu, perlu dilakukan
yang ditetapkan dan dapat menjangkau evaluasi dari sisi penyedia layanan
seluruh lapisan masyarakat. untuk mengetahui kepuasan yang
Secara teorinya, dalam Kotler (2007 : diterima oleh pasien. Oleh karena itu
177) mendefinisikan “kepuasan penulis ingin mengangkat masalah
pelanggan adalah Perasaan senang atau tersebut dalam penelitian yang
kecewa seseorang yang muncul setelah berjudul “PENGARUH KUALITAS
membandingkan kinerja (hasil) produk PELAYANAN TERHADAP
yang dipikirkan terhadap kinerja (atau KEPUASAN PASIEN RAWAT
hasil) yang diharapkan.”. JALAN PADA POLI SPESIALIS
Selain itu, kepuasan juga PENYAKIT DALAM DI RUMAH
mempertimbangkan tentang apa yang SAKIT PETROKIMIA DRIYOREJO
dirasakan oleh pasien. Pasien akan GRESIK”
memberikan penilaian tentang suatu Agar penelitian lebih fokus dan tidak
yang mereka dapatkan. meluas dari pembahasan yang
Menurut Permenkes RI, Nomor : dimaksud, dalam skripsi ini penulis
1045/MENKES/PER/XI/2006, yang membatasinya permasalahan yang
dimaksud dengan Klasifikasi rumah akan di teliti pada Poliklinik Rawat
sakit adalah pengelompokkan rumah Jalan Poli Spesialis Penyakit Dalam
sakit berdasarkan perbedaan yang dengan pendekatan kualitas pelayanan
bertingkat mengenai kemampuan dan kepuasan pasien.
pelayanan kesehatan yang dapat 1.2. Perumusan Masalah
disediakan dan kapasitas sumber daya Berdasarkan latar belakang tersebut
organisasi. Berdasarkan klasifikasi dapat dirumuskan masalah yaitu
rumah sakit dapat diketahui bahwa Apakah terdapat pengaruh kualitas
rumah sakit dengan kategori/ kelas A, pelayanan terhadap kepuasan pasien di
mempunyai fungsi, jumlah dan Poliklinik Rawat Jalan pada poli
kategori ketenagaan, fasilitas, dan Penyakit Dalam Rumah Sakit
kemampuan pelayanan yang lebih Petrokimia Driyorejo Gresik ?
besar daripada rumah sakit dengan
1.3. Tujuan Penelitian
kelas lainnya yang lebih rendah, seperti
Tujuan dari penelitian adalah untuk
kelas B Pendidikan, RSU Kelas B Non-
mengetahui pengaruh kualitas
Pendidikan, C, dan kelas D. Rumah
pelayanan terhadap kepuasan pasien di
Sakit Petrokimia Driyorejo Gresik
Poliklinik Rawat Jalan pada poli
termasuk dalam kategori rumah sakit
Penyakit Dalam Rumah Sakit
kelas D.
Petrokimia Driyorejo Gresik.
Rumah Sakit Petrokimia Driyorejo
Gresik memiliki beberapa jenis
pelayanan medis. Dan kali ini
penelitian terfokus pada pelayanan di
Poliklinik Rawat Jalan Poli Spesialis 1.4. Manfaat Penelitian
Penyakit Dalam. 1) Bagi Rumah Sakit.
Berdasarkan data kunjungan pasien Penelitian ini diharapkan dapat
dan kunjungan pasien rata-rata digunakan sebagai bahan masukan

175
sebagai dasar pertimbangan dalam dirasa, didengar, atau diraba
usaha perbaikan rumah sakit pada sebelum dibeli atau dikonsumsi.
umumnya dan diharapkan dapat c) Pasien
memberikan masukan untuk Menurut Kamus Besar Bahasa
meningkatkan kualitas pelayanan. Indonesia,
2) Bagi Universitas, (http://bahasa.kemdiknas.go.id/kb
Hasil penelitian ini dapat bi/index.php) pasien adalah
digunakan sebagai bahan untuk Dalam Undang-Undang Republik
penelitian-penelitian yang akan Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
datang. tentang Praktik Kedokteran
3) Bagi Penulis. menyebutkan bahwa pasien
Penelitian ini merupakan proses adalah setiap orang yang
pembelajaran untuk dapat melakukan konsultasi masalah
menerapkan ilmu yang telah kesehatannya untuk memperoleh
diperoleh selama ini dan pelayanan kesehatan yang
diharapkan dapat menambah diperlukan baik secara langsung
pengetahuan, pengalaman, dan maupun tidak langsung kepada
wawasan mengenai pengaruh dokter atau dokter gigi.
dimensi kualitas pelayanan d) Kualitas Pelayanan
terhadap kepuasan pasien pada Menurut Tjiptono, “Kualitas
pelayanan Rumah Sakit Petrokimia Pelayanan adalah upaya
Driyorejo Gresik. pemenuhan kebutuhan dan
II. TINJAUAN PUSTAKA keinginan konsumen serta
2.1. Landasan Teori ketepatan penyampaiannya dalam
a) Pemasaran dan Manajemen mengimbangi harapan
Pemasaran konsumen.” (Tjiptono,2007:27).
Definisi pemasaran menurut Oleh karena itu, kualitas
menurut AMA (American Marketing pelayanan harus mendapat
Association) dalam Kotler (2009:5) perhatian yang serius dari
adalah suatu fungsi organisasi dan manajemen organisasi jasa. Untuk
serangkaian proses untuk menetapkan kualitas pelayanan
menciptakan, mengkomunikasikan yang ingin dicapai oleh sebuah
dan memberikan nilai kepada organisasi jasa, terlebih dahulu
pelanggan dan untuk mengelola organisasi tersebut harus
hubungan pelanggan dengan cara mempunyai tujuan yang jelas.
yang menguntungkan organisasi dan Menurut Parasuraman et al,
pemangku kepentingan. (dalam Kotler, 2007:56)
Manajemen pemasaran Kotler menyimpulkan bahwa ada lima
(2009:5) adalah “seni dan ilmu dimensi ServQual (Service
memilih pasar sasaran dan meraih, Quality) yang dipakai untuk
mempertahankan serta mengukur kualitas
menumbuhkan pelanggan dengan pelayanan,yaitu :
menciptakan, menghantarkan, dan 1) Tangibles, atau bukti fisik yaitu
mengkomunikasikan nilai kemampuan suatu perusahaan dalam
pelanggan yang unggul.” menunjukkan eksistensinya kepada
b) Jasa pihak eksternal. Penampilan dan
Jasa adalah semua tindakan kemampuan sarana dan prasarana
atau kinerja yang dapat ditawarkan fisik perusahaan dan keadaan
satu pihak kepada pihak lain yang
pada intinya berwujud dan tidak lingkungan sekitarnya adalah bukti
menghasilkan kepemilikan apapun. nyata dari pelayanan yang diberikan
Produksinya dapat atau tidak terkait oleh pemberi jasa.
dengan produk fisik. Kotler
(2009:36). 2) Reliability, atau keandalan yaitu
Dari definisi diatas dapat kemampuan perusahaan untuk
disimpulkan bahwa pemasaran memberikan pelayanan sesuai yang
jasa adalah suatu tindakan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya.
ditawarkan pihak produsen
kepada konsumen dalam arti jasa
yang diberikan tidak dapat dilihat,

176
3) Responsiveness atau ketanggapan yaitu pemasok, agar dapat memahami
suatu kemauan untuk membantu dan mengapa hal itu terjadi dan supaya
memberikan pelayanan yang cepat dapat mengambil kebijakan perbaikan/
(responsif) dan tepat kepada pelanggan, penyempurnaan.
dengan penyampaian informasi yang
jelas. 4) Survey kepuasan konsumen atau
pelanggan
4) Assurance, atau jaminan dan kepastian
yaitu pengetahuan, kesopansantunan, Umumnya sebagian besar penelitian
dan kemampuan para pegawai mengenai kepuasan pelanggan
perusahaan untuk menumbuhkan rasa menggunakan metode survei, baik via
percaya para pelanggan kepada pos, telepon, email, maupun wawancara
perusahaan. langsung.

5) Emphaty, yaitu memberikan perhatian 2.2. Hipotesis


yang tulus dan bersifat individual atau Berdasarkan kerangka pemikiran
yang telah diuraikan maka penulis
pribadi yang diberikan kepada para
mengambil kesimpulan hipotesis : di
pelanggan dengan berupaya memahami duga terdapat pengaruh kualitas
keinginan konsumen. pelayanan terhadap kepuasan pasien di
Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit
e) Kepuasan Pasien Petrokimia Driyorejo Gresik
Kotler (2007 : 177) mendefinisikan
“kepuasan pelanggan adalah Perasaan III. METODE PENELITIAN
senang atau kecewa seseorang yang 3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
muncul setelah membandingkan kinerja Agar penelitian ini lebih terarah serta
(hasil) produk yang dipikirkan terhadap sesuai dengan tujuan yang diinginkan,
kinerja (atau hasil) yang diharapkan.” penulis menggunakan pendekatan
Menurut Philip Kotler (Tjiptono, kuantitatif deskriptif.
2014:369) paling tidak ada empat 3.2. Definisi Operasional Variabel
metode yang banyak nukur kepuasan Definisi operasional variabel adalah
konsumen adalah : suatu definisi mengenai variabel yang
1) Sistem keluhan dan saran dirumuskan berdasarkan karakteristik-
karakteristik variabel tersebut yang
Sistem organisasi jasa yang dapat diamati. Definisi operasional
berorientasi pada pelanggan wajib dalam penelitian ini meliputi :
memberikan kesempatan seluas- a) Kualitas Pelayanan (X)
luasnya bagi para pelanggan Kualitas adalah bagaimana cara
untuk menyampaikan saran, untuk mencari tahu apa yang
kritik, pendapat dan keluhan menciptakan nilai bagi konsumen
mereka. dan perusahaan harus memberikan
nilai tersebut. Beberapa indikator
2) Ghost/ Mistery Shopping untuk mengukur sejauh mana
kualitas pelayanan adalah
Salah satu metode untuk Tangibles, Reliability,
memperoleh gambaran mengenai Responsiveness, Assurance,
kepuasan pelanggan adalah Empathy.
dengan mempekerjakan beberapa b) Variabel Kepuasan Pasien (Y)
orang ghost shopper untuk Kepuasan Pasien dalam penelitian
berperan sebagai pelanggan ini adalah perasaan senang atau
potensial jasa perusahaan dan kecewa yang dirasakan oleh pasien
pesaing. terhadap pelayanan yang diterima
dari pihak rumah sakit, indikatornya
adalah adalah: Sistem keluhan dan
3) Lost Customer Analysis saran, Ghost/ Mistery Shopping,
Lost Customer Analysis, Survey
Perusahaan seyogyanya menghubungi kepuasan konsumen.
para pelanggan yang telah berhenti 3.3. Lokasi Penelitian
membeli atau yang telah beralih

177
Untuk memperoleh data-data yang memiliki pengaruh yang signifikan
dibutuhkan maka penulis terhadap kepuasan pasien. Hal ini
mengadakan penelitian di lokasi berarti Hipotesis 1 diterima. Arah
Rumah Sakit Petrokimia Driyorejo koefisien regresi positif berarti bahwa
Gresik, Yang beralamatkan di Jl Raya kualitas layanan memiliki pengaruh
Legundi KM.5 Driyorejo Gresik. No positif yang signifikan terhadap
telepon 031-8981778/ 031-8981779, kepuasan konsumen.
fax 031-8986700.
3.4. Penentuan Sampel, Teknik V. KESIMPULAN DAN SARAN
Pengambila Sampel 5.1. Kesimpulan
Populasi dalam penelitian ini Berdasarkan pada hasil analisis
adalah 1769 pasien yang datang regresi linier sederhana yang telah
berobat ke Poli Rawat Jalan Spesialis dilakukan pada penelitian ini, didapat
Penyakit Dalam Rumah Sakit persamaan regresi sebagai berikut: Y =
Petrokimia Driyorejo Gresik. Teknik a + bX = 0,932 + 0,680X, dari
pengambilan sampel dalam penelitian persamaan regresi tersebut dapat
ini yaitu menggunakan Convenience diketahui ika X (kualitas pelayanan)
Sampling (Cara Dipermudah). berubah dengan satu satuan, maka Y
3.5. Metode Analisis Data (Kepuasan Pasien) akan berubah
Analisis regresi sederhana sebesar 0,680 satuan, artinya semakin
digunakan untuk meramalkan tinggi kualitas pelayanan, maka
bagaimana keadaan (naik turunnya) kepuasan pasien akan semakin
variabel dependen.. Dengan variabel meningkat
dependen (Y) dan variabel Besarnya nilai korelasi / hubungan (r)
independen (X ). Persamaan yaitu sebesar 0,747 artinya terdapat
regresinya sebagai berikut: hubungan antara variabel X terhadap
variabel Y.
Y= Variabel tak bebas Terdapat hubungan yang cukup tinggi
. (Kepuasan Pasien) antara variabel X (Kualitas Pelayanan)
a= Bilangan berkonstanta sehingga dapat memengaruhi variabel
b= Koefisien regresi variabel Y (Kepuasan Pasien)
X= Variabel bebeas (Kualitas
. Pelayanaan) 5.2. Saran
1) Dalam kaitannya dengan
IV. HASIL PENELITIAN DAN Responsiveness/ Daya Tanggap,
PEMBAHASAN Rumah Sakit Petrokimia Driyorejo
4.1. Hasil Penelitian Gresik perlu meningkatkan
Data-data yang diperoleh dari Responsiveness/ Daya Tanggap yang
jawaban responden kemudian diolah menjadi salah satu faktor penting
dengan bantuan SPSS 16,0 didapatkan yang berpengaruh terhadap kepuasan
hasil sebagai berikut konsumen.
X = 0 ≤ Y = 0,932 2) Dalam kaitannya dengan bukti fisik,
Artinya apabila nilai X = 0, maka Rumah Sakit Petrokimia Driyorejo
nilai Y (kepuasan konsumen) sudah Gresik perlu untuk melakukan
mempunyai nilai sebesar 0,932 yang renovasi pada bangunan, yaitu
tidak dipengaruhi variabel apapun. dengan mengecat ulang bangunan
Y = 0,932 + 0,680X rumah sakit, dan memperbaiki bagian
Yang menunjukkan bahwa Jika X bangunan yang rusak, merubah
(kualitas pelayanan) berubah dengan sebagian interior bangunan juga perlu
satu satuan, maka Y (Kepuasan Pasien) dilakukan agar lebih menarik serta
akan berubah sebesar 0,680 satuan, membeli peralatan-peralatan medis
artinya semakin tinggi kualitas terbaru untuk menunjang kualitas
pelayanan, maka kepuasan pasien akan pelayanan.
semakin meningkat.
Hasil uji t diperoleh nilai t untuk DAFTAR PUSTAKA
variabel kualitas layanan menunjukkan
nilai t = 0,000 dengan nilai signifikansi Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2007.
sebesar 0,000 < 0,05. Dengan nilai Manajemen Pemasaran. Jilid Satu,
signifikansi di bawah 0,05 tersebut Edisi Ketigabelas, PT. Indeks.
menunjukkan bahwa kualitas layanan

178
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2009. diakses tanggal 1 Agustus 2015
Manajemen Pemasaran. Jilid Dua,
Edisi Ketigabelas, Cetakan Ketiga.
Penerbit Erlangga.
Tjiptono, Fandy, 2007, Pemasaran Jasa,
Bayu
Media Publishing, Yogyakarta
Tjiptono, Fandy, 2014, Pemasaran Jasa,
Penerbit Andi, Yogyakarta
http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php,

ANALISIS PENURUNAN KAPASITAS POMPA


NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) DENGAN KAPASITAS
60 M3/JAM
Ahmad Ali Fikri
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Gresik

ABSTRAK

179
Pompa mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Dalam
penggunaannya di bidang industri khususnya di PT. KARUNIA ALAM SEGAR
Gresik alat ini digunakan untuk memindahkan fluida, salah satunya yaitu Natrium
Hidroksida (NaOH) yang berfungsi untuk keperluan water treatment, yaitu
regenerasi air bebas mineral untuk ketel uap. Adanya suatu kebutuhan pompa yang
dapat digunakan untuk mengalirkan fluida Natrium Hidroksida (NaOH) yang
mampu menghasilkan kapasitas sebesar 60m3 /jam, dimana saat ini hanya mampu
menghasilkan 38.6m3/jam.Dari hasil perhitungan dan pembahasan, ditentukan debit
aliran sebesar 60 m3/jam atau 1 m3/menit. Sehingga diperoleh hasil dari perhitungan
diameter pipa 80 mm, mayor head losses 79 m, friction factor pipa dan peralatan
12,66 m, dan total head pompa adalah sebesar 96,8 m. Dipilih pompa PENTAIR
AURORA 3800 SERIES SINGLE STAGE END SUCTION model 3804 dengan
dimensi 2 x 3 x 11L, dengan 2950 r/min menggunakan motor induksi 3 phase 30 HP,
230/460 V, 50 Hz.
Kata kunci : pompa sentrifugal, head losses, friction factor

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1.3 Tujuan penelitian

Pada zaman modern ini, pompa Tujuan dilakukannya penelitian ini


mempunyai peranan penting dalam kehidupan adalah untuk:

manusia.Pompa yang sering digunakan untuk 1. Menghitung ulang head instalasi.


memenuhi kebutuhan baik secara pribadi atau 2. Memilih tipe pompa yang sesuai.

keperluan industri adalah pompa


sentrifugal.Dalam penggunaannya di bidang 1.4 Manfaat penelitian

industri khususnya di PT. KARUNIA ALAM Adapun manfaat dari penelitian ini
SEGAR Gresik alat ini digunakan untuk adalah :

memindahkan fluida kerja salah satunya yaitu 1. Dapat menghitung head instalasi
Natrium Hidroksida (NaOH) yang berfungsi pompa.

untuk keperluan water treatment, yaitu 2. Menambah wawasan ilmu


regenerasi air bebas mineral untuk ketel uap. pengetahuan khususnya berkaitan

Adanya suatu kebutuhan pompa yang dengan head instalasi dalam


dapat digunakan untuk mengalirkan fluida menentukan tipe pompa yang sesuai

kerja Natrium Hidroksida (NaOH) yang secara tepat dan optimum.


mampu menghasilkan kapasitas sebesar 1.5 Batasan masalah

60m3/jam dimana saat ini hanya mampu Dalam penelitian ini diperlukan
menghasilkan 38.6m3/jam. beberapa batasan masalah agar penelitian ini
tidak melebar diantaranya batasan-batasan
1.2 Rumusan Permasalahan tersebut adalah

Mengacu dari latar belakang masalah 1. Pompa yang digunakan adalah pompa
diatas, maka dapat dirumuskan suatu masalah jenis sentrifugal.

yaitu: Mengapa pompa Natrium Hidroksida 2. Fluida kerja yang dialirkan adalah
(NaOH) tidak dapat memenuhi kapasitas Natrium Hidroksida (NaOH).

sebesar 60 m3?

180
II. METODOLOGI PENELITIAN Identifikasi merupakan sebuah
2.1 Waktu dan Tempat tahapan awal dalam melakukan sebuah

Penelitian ini dilakukan mulai tanggal penelitian yang bertujuan mengidentifikasi dan
1 oktober 2014 di PT. Karunia Alam Segar merumuskan masalah secara tepat yaitu

Gresik. masalah penurunan kapasitas pompa natrium


hidroksida (NaOH).
2.2 Pengumpulan Data Tahapan identifikasi yang dilakukan
Data yang dikumpulkan untuk terdiri yaitu dengan menganalisa instalasi
penelitian ini merupakan data yang diperoleh media saluran natrium hidroksida (NaOH)
dari hasil pengamatan visual di lapangan dan 2.3.2 Tahap pengumpulan dan
juga dari laporan resmi hasil inspeksi teknik pengolahan data
yang berisi data instalasi media aliran fluida Dalam tahap ini akan dilakukan
natrium hidroksida (NaOH). perhitungan head total instalasi dari data yang
Data yang dikumpulkan meliputi : meliputi :

 Data instalasi media aliran (panjang Panjang pipa total :619650 mm
total, jumlah fitting, tipe dan jumlah 
Material pipa: stainlesssteel
valve, jenis material pipa, jumlah flow 
elbow:26 buah
meter, check valve, kecepatan aliran. 
gatevalve:3 buah
 Data fluida kerja Natrium Hidroksida 
checkvalve:1 buah
(NaOH) (massa jenis, temperature, 
flowmeter:1 buah
density, viskositas kinematik, 
fluida:Natrium Hidroksida (NaOH) 40
kapasitas laju aliran).
%
2.3 Diagram Alir Penelitian

temperature :50 C

density:1389 Kg/m3

viskositas kinematik:0,006 mm2/s
tahap-tahap perhitungan :
a. perhitungan head statis (hs)
tidak
head statis ini merupakan perbedaan
tinggi antara permukaa air di sisi tekan dan di

ya
sisi isap.
b. Perhitungan Head karena tekanan (hp)
Head tekanan didapat dari perbedaan
head tekanan yang bekerja pada permukaan zat
cair pada sisi tekan dengan head tekanan yang
bekerja pada permukaan zat cair pada sisi
Gambar 3.1 : Diagram alir penelitian
hisap.
Langkah-langkah penelitian diatas dapat
dijelaskan sebagai berikut: c. Head karena kecepatan (hv)
2.3.1 Tahap identifikasi

181
Head kecepatan didapat dari
perbandingan perbedaan antar head kecepatan
zat cair pada saluran isap. 2.3.3 Tahap pembuatan saran dan
d. Head loss (hL) kesimpulan
Head didapatkan dari harga kerugian Dalam tahap ini setelah didapatkan
gesek aliran dalam perpipaan, dan head hasil perhitungan data dari proses pengumpulan
kerugian di dalam belokan-belokan (elbow), data sehingga sudah dapat ditarik sebuah
percabangan, dan perkatupan (valve). Head loss kesimpulan yang sesuai dengan hasil penelitian
terdiri dari :
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
 Mayor head loss (mayorlosses)
Kapasitas pompa yang dipakai Qh maks
Merupakan kerugian energy sepanjang
yaitu 1 m3 /menit. Kecepatan aliran pompa
saluran pipa. Yang dinyatakan dengan rumus
diasumsikan 3 m/s dengan menggunakan
Darcy yang secara matematis ditulis sebagai
rumus.
berikut :

Sehingga akan didapat diameter pipa dan


Harga f (faktor gesekan) didapat dari kecepatan aliran.
diagram moody, sebagai fungsi dari angka
Reynolds dan kekerasan relative, sebagai
fungsi dari nominal diameter pipa dan
kekerasan permukaan dalam pipa (e) yang
tergantung dari jenis material pipa.
Sedangkan besarnya Reynolds number
dapat dihitung dengan rumus :

Apabila aliran laminar ( Re  2000 ),


factor gesekan (f) dapat dicari dengan
Pemeriksaan,
pendekatan rumus :

Dari pemeriksaan diatas dapat


Dan apabila aliran turbulent ( Re 
diketahui bahwa didapatkan diameter pipa
2000 ), factor gesekan (f) dapat dicari dengan
adalah 80 mm dengan kecepatan 3 m/s. Untuk
moody diagram pada gambar 3.2.
mencari besar head pompa yang diperlukan
 Minor Losses
dapat dinyatakan dengan rumus berikut:
Didapat dengan melakukan
perhitungan kerugian yang diakibatkan fitting,
valve yang terdapat di sepanjang system. 3.1 Head statis (ha)
Dengan rumus :

182
Adalah merupakan perbedaan tinggi
antara permukaan air di sisi tekan dan di sisi
hisap yang telah diketahui sebesar 4750 mm.
3.2 Perbedaan Head tekanan (Δhp)
Karena P1 dan P2 merupakan tangki terbuka,
maka P1 dan P2 = 0, sehingga : 3.3.2 Minor losses
Didapat dengan melakukan
perhitungan kerugian yang diakibatkan fitting,
3.3 Kerugian head (HL) valve yang terdapat di sepanjang system.
3.3.1 Mayor head loss (mayor losses) Dengan rumus :
Sebelum mencari head, ditentukan
terlebih dahulu apakah aliran yang terjadi
adalah aliran laminar atau aliran turbulen Tabel 4.2 : Minor losses valve
dengan menggunakan bilangan Reynolds, yaitu Type of Component or Minor Losses
Fitting Cooficient
Globe Valve, Fully Open 10
Angle Valve, Fully Open 2
Gate Valve, Fully Open 0,15
bila Re ˂ 2300, aliran bersifat laminar Swing Check Valve, forward 2
bila Re ˃ 4000, aliran bersifat turbulen flow
Elbow long radius 900 0,7
υ = 0,006 mm2/s = 0,006.10-3 m2/s (pada suhu
Diapraghm Valve, Fully Open 2,3
50oC) Water Meter 7
d = 80 mm = 0,08 m
maka : 
Minor losses untuk elbow loing radius 900

Karena Re ˃ 4000, maka aliran yang terjadi



Minor losses untuk gate valve fully open
bersifat turbulen.
Maka untuk menghitung kerugian gesek yang
terjadi didalam pipa menggunakan rumus :


Minor losses untuk swing check valve forward
flow
untuk mencari λ, menggunakan formula Darcy
untuk aliran turbulen, dengan rumusnya adalah


dengan L = 619,650 m (panjang total pipa) Minor losses untuk flow meter
maka kerugian gesek dalam pipa :


Jadi harga minor losses total adalah :

183

Sehingga didapat kerugian head (HL)


Maka besar Head total pompa (H), adalah :
Gambar 5.2 : PENTAIR AURORA model 3804
4.2 Saran
Saran yang dapat saya sampaikan setelah
menyelesaikan tugas akhir analisa penurunan
kapasitas pompa natrium hidroksida (NaOH)
Jadi total head pompa adalah 96,8 m
dengan kapasitas 60 m3 adalah sebaiknya
sebelum melakukan pemilihan tipe pompa
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
diharuskan untuk menganalisa besar total head
4.1 Kesimpulan
dan kapasitas yang diperlukan terlebih dahulu,
Dari hasil perhitungan dan
sehingga pompa dapat berfungsi secara
pembahasan diatas, ditentukan debit aliran
optimal.
sebesar 60 m3/jam atau 1 m3/menit. Sehingga
diperoleh hasil dari perhitungan diameter pipa
80 mm, mayor head losses 79 m, friction
DAFTAR PUSTAKA
factor pipa dan peralatan 12,66 m, dan total
head pompa adalah sebesar 96,8 m. Austin, H.C.1990, Pompa Dan Blower
Dilihat melalui grafik total head vs Centrifugal, Jakarta : PT. Erlangga.
debit aliran pada gambar 5.1. Dipilih pompa Dietzel, F., 1992, Turbin Pompa dan
PENTAIR AURORA 3800 SERIES SINGLE Kompresor, Jakarta : PT. Erlangga.
STAGE END SUCTION model 3804 dengan Fox, W.Robert, and Mc Donald, Alan T, 1998.
dimensi 2 x 3 x 11L, dengan rpm 2950 r/min Introductions to Fluid Mechanics, 5th
menggunakan motor induksi 3 phase 30 HP, edition, Canada : Jhon Wiley and
230/460 V, 50 Hz. Sons, Inc.
Mikha Marthen 2013, Total Head, Friction
loss.Available:
//http/www/mikhamarthen.files.wordp
ress.
Munson, Bruce R., Young, Donald F., and
Okiishi, Theodore H. 2003. Mekanika
Fluida Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Gambar 5.1 : Grafik Total Head vs. Debit Sularso, Tahara, H., 2004, Pompa Dan

Aliran Kompresor, Jakarta : PT. Pradnya


Paramita.

184
185
ANALISA PENGARUH OVERSIZE PISTON TERHADAP KINERJA
MOTOR DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR

Maftukhin

Fakultas Teknik Mesin, Universitas Gresik

ABSTRAK

Proses oversize piston banyak dilakukan pada motor yang telah melewati batas
toleransi ukuran antara piston dengan dinding silinder. Proses oversize adalah
penggantian dengan diameter piston yang lebih besar dari ukuran sebelumnya yaitu 50
mm. Obyek penelitian menggunakan motor yamaha Mio Soul GT tahun 2014. Pada
penelitian ini dilakukan analisa perhitungan akan diketahui pengaruh kinerja motor
dengan piston ukuran standart dengan oversize 0,25mm, 0,50mm, 0,75 dan 1mm dan
dampak pada konsumsi bahan bakar setelah dilakukan proses oversize dengan bahan
bakar yang bernilai oktan 88.

Tujuan dilakukannya proses oversize adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja


motor dan membandingkannya dengan piston standart serta mengetahui dampak pada
konsumsi bahan bakar setelah dilakukannya proses oversize. Dari hasil menunjukkan
bahwa dengan meng-oversize piston terjadi kenaikan volume langkah, tapi tekanan dalam
ruang bakar menurun, perbandingan kompresi meningkat, sedangkan untuk daya dan
gaya relatif sama dengan motor ukuran standart, serta sedikit kenaikan pada konsumsi
bahan bakar

Kata kunci : Pengaruh Proses Oversize Piston

186
I. Pendahuluan spesifikasi-spesifikasi motor bakar 4 tak
1.1 Latar Berlakang yang dimilikinya.
1.5 Batasan Masalah
Selaras dengan berkembangnya ilmu - Analisis perhitungan kinerja motor bensin
pengetahuan dan teknologi, dan seiring 4 langkah yaitu Yamaha Mio Soul GT
dengan perkembangan dan kemajuan tahun 2014
dibidang industri terutama dibidang - Analisis panas dan pengaruhnya terhadap
permesinan, berbagai alat diciptakan untuk kekuatan material tidak dibahas.
mempermudah dan menambah
kenyamanan manusia dalam mencukupi II. Kajian Pustaka
kebutuhannya. Salah satunya dibidang 2.1 Pengertian Dasar
otomotif. Motor bakar adalah salah satu jenis dari
Adapun akibat dari pemakaian
mesin kalor yang mengubah tenaga kimia
mesin motor bakar dalam jangka waktu
menjadi tenaga mekanis dan pengubahan
lama akan terjadi kerenggangan celah (
itu dilaksanakan dalam mesin itu sendiri.
clearance ) antara piston dengan dinding
Motor bakar mempunyai peranan yang
piston. Jika celah tersebut telah melebihi
sangat penting dalam kehidupan manusia,
batas maksimum yang diizinkan, maka
hampir setiap orang menikmati manfaat
celah tersebut harus dikembalikan ke
yang dihasilkan oleh motor bakar.
posisi standart. Artinya diameter dalam
Proses oversize merupakan proses
silinder tersebut diperbesar, maka ukuran
penggantian piston dengan ukuran
piston sendiripun juga harus diperbesar.
diameter yang lebih besar dari ukuran
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang dapat dirumuskan sebelumnya. Salah satu jenis penggerak
adalah sebagai berikut : mula yang banyak dipakai adalah mesin
- Bagaimana pengaruh kinerja motor kalor, yaitu mesin yang menggunakan
terhadap piston standart dengan piston energi thermal untuk melakukan kerja
yang oversize 0.25 mm, 0.50 mm, 0.75 mekanik, atau yang mengubah energi
mm, dan 1 mm. thermal menjadi energi mekanik. Energi
- Bagaimanakah dampak pada konsumsi itu sendiri dapat diperoleh dengan proses
bahan bakar apabila setelah pembakaran. Ditinjau dari cara
dilakukannya proses oversize dengan memperoleh energi thermal ini mesin kalor
bahan bakar yang bernilai oktan 88 dibagi menjadi dua golongan, yaitu mesin
1.3 Tujuan Penelitian pembakaran luar dan mesin pembakaran
- Untuk mengetahui pengaruh proses dalam.
oversize terhadap kinerja motor serta
membandingkan dengan motor ukuran I.2 Motor 4 tak ( langkah )
standart. a. Prinsip kerja motor 4 tak
- Untuk mengetahui dampak pada Prinsip kerja sebuah motor merupakan
konsumsi bahan bakar apabila proses suatu siklus, yaitu rangkaian persitiwa
oversize setelah dilakukan. yang selalu berulang kembali mengikuti
1.4 Manfaat Penelitian jejak yang sama seperti semula dan
- Dengan hasil penelitian ini diharapkan membentuk suatu rangkaian tertutup.
dapat menentukan dampak perubahan
yang akan terjadi setelah dilakukannya
proses oversize.
1. Langkah hisap
- Dengan hasil penelitian diharapkan orang
Dalam langkah ini, campuran bahan
dapat mengetahui secara detail
bakar dan bensin di hisap ke dalam
silinder. Katup hisap membuka sedangkan

187
katup buang tertutup. Waktu torak bergerak Semakin tinggi temperatur semakin besar
dari titik mati atas (TMA) ke titik mati juga pemuaian piston. Panas yang diterima oleh
piston harus dapat disalurkan secara cepat agar
bawah (TMB). temperaturnya tidak melampaui batas yang di
ijinkan, untuk itu menghindari pemuaian yang
2. Langkah Kompresi terlalu besar, maka bagian puncak piston
Dalam langkah ini, campuran udara dan dibentuk berbentuk kerucut.
bahan bakar dikompresikan. Katup hisap dan
katup buang tertutup. Waktu torak naik dari
titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas
(TMA).

3. Langkah Kerja ( usaha )


Dalam langkah ini, mesin menghasilkan
tenaga untuk menggerakkan kendaraan. Saat Gambar 2.5 Bentuk-bentuk puncak piston.
torak mencapai titik mati atas (TMA) pada saat 2. Kedudukan Piston
langkah kompresi, busi memberikan loncatan Piston adalah bagian motor yang bergerak
bunga api pada campuran yang telah lurus bolak balik di dalam silinder. Jadi
dikompresikan. kedudukan piston adalah pada silinder didalam
ruang pembakaran dan ditopang oleh batang
4. Langkah Pembuangan piston yang meneruskan gerakan piston ke
Dalam langkah ini, gas yang sudah poros engkol.
terbakar, akan dibuang ke luar silinder.
Katup buang membuka sedangkan katup 3. Bagian-bagian Piston
hisap tertutup.Waktu torak bergerak dari
titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas
(TMA), mendorong gas bekas keluar dari
silinder.

b. Ciri-ciri Motor Empat Tak


Rangkaian prinsip kerja motor empat tak,
kita dapat menarik kesimpulan bahwa motor
empat langkah itu mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut ;
1. Tiap siklus atau tiap langkah torak, hanya Gambar 2.6 Piston dan bagian-bagiannya
ada satu langkah ekspansi dan tiga langkah Ruang silinder diatas piston harus benar-
torak yang melakukan langkah pada gas. benar tertutup rapat. Untuk mencapai keadaan
2. Proses pembuangan dan pengisian, masing- tersebut digunakan cincin piston yang
masing diselesaikan sepanjang satu langkah dipergunakan cincin piston yang dipasang pada
torak. piston. Cincin-cincin ini menyekat gas pada
3. Pada setiap silinder sekurang-kurangnya piston agar proses kompresi dan ekspansi dapat
terdapat dua buah katup yaitu katup hisap berlangsung dengan sebaik-baiknya.
dan katup buang. Selain itu cincin piston harus pula mengoles
c. Piston dan Kelengkapannya minyak pelumas dari dinding silinder pada
1. Fungsi Piston waktu piston bergerak dari TMA menuju TMB.
Piston didalam silinder bersama dengan Terbakarnya minyak pelumas, selain dapat
cincin piston berfungsi sebagai berikut: memboroskan minyak pelumas, juga dapat
- Menghisap dan mengkompresi muatan segar membentuk kerak karbon pada busi, katup dan
didalam silinder cincin piston.
- Mengubah tenaga gas ( selama ekspansi )
menjadi usaha mekanis 2.3 Motor Bensin
- Menyekat hubungan gas diatas dan dibawah Motor bensin merupakan pengembangan
piston. dari motor otto. Bahan bakarnya bensin, yaitu
Bagian atas piston puncak piston. Bentuk suatu cairan bahan bakar yang mudah menguap
puncak piston sangat bergantung pada bentuk pada temperatur normal. Bahan bakar ini
ruang bakar, bagian tersebut ditebalkan agar dicampur dengan udara selama langkah
sanggup menampung tekanan gas dan pengisian berlangsung, alat pencampur ini
memperbaiki jalannya aliran panas melalui dinamakan karbulator.
cincin piston.

188
Agar putaran motor tetap berlangsung, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
dibentuklah deretan proses yang selalu menghabiskan sejumlah bahan bakar.
berulang kembali mengikuti jejak-jejak yang a) Menghitung konsumsi bahan bakar per
sama seperti semula. Untuk itu diperlukan
peralatan yang dapat bekerja dengan tepat.
detik :
2.4 Sistem Pembakaran Pada Sepeda Specific Fuel Consumption adalah
Motor jumlah pemakaian bahan bakar yang
Proses Pembakaran pada sepeda motor dipakai setiap detik untuk menghasilkan
adalah campuran bahan bakar dan udara satu satuan daya dan waktu pemakaian
didalam silinder motor bensin harus sesuai sebanyak 10 ml ( heywood, 1988 ; 13 )
dengan syarat busi, yaitu jangan terbakar
sendiri. Ketika busi mengeluarkan api
listrik pada saat beberapa derajat engkol
sebelum torak mencapai TMA, campuran
bahan bakar dan udara disekitar itulah dimana :
mula-mula terbakar. Kemudian nyala api Sfc= Specific Fuel consumption
merambat ke segala arah dengan kecepatan (mg/mj)
yang sangat tinggi (25-50 m/detik).
2.5 Sistem Bahan Bakar mf = masssa bahan bakar yang
Bahan Bakar yang digunakan motor dikonsumsi (g/s)
bakar dapat diklasifikasikan ke dalam 3
kelompok, yaitu : P = daya poros (kW)
1)Bahan bakar berwujud gas
2)Bahan bakar berwujud cair b) Laju konsumsi bahan bakar dapat
3)Bahan bakar berwujud padat diperoleh dengan persamaan (Ariends
Bahan bakar cair diperoleh dari minyak & Berenschot, 1988 ; 13 )
bumi, yang terpenting dari kelompok ini
adalah
1)Bensin Dimana :
2)Minyak bakar
3)Kerosin Mf = laju konsumsi bahan bakar ( g/s )
2.5.1 Syarat bensin untuk Motor bakar
t = waktu konsumsi bahan
Sebelum kita berbicara banyak tentang
bakar setiap 1 ml ( s )
bensin, maka yang perlu kita perhatikan
ketetapan sifat utama bahan bakar, yaitu : ρ = massa jenis bahan bakar
( gr/cm3)
2.5.2 Angka oktan
Beberapa unsur bahan bakar ada yang ρprem= 0,73 gr/cm3 untuk premium.
sangat mudah berdetonasi dan ada yang
sukar. Sebagai pembanding, bahan bakar 2.6 Beberapa Besaran Ukuran Dalam
yang sangat mudah berdetonasi adalah Motor Bakar
2.6.1 Perhitungan Pada Motor Dengan
heptana normal (C7HI 6) sedangkan yang Piston Ukuran Standart
sukar berdetonasi adalah iso-oktana (CsHI
8). a. Menurut Volume Langkah
2.5.3 Konsumsi Bahan Bakar Kapasitas mesin ditunjukkan oleh
Konsumsi bahan bakar adalah volume yang terbentuk pada saat piston
banyaknya pemakaian bahan bahan bakar bergerak keatas dari TMB ke TMA,
tiap satuan waktu. Satuan yang digunakan disebut juga sebagai volume langkah.
adalah ml/sec. Pengukuran konsumsi
bahan bakar dilakukan dengan menghitung

189
Volume langkah dihitung dalam satuan cc Vs = Vl + Vc
(cm3).
Keterangan :
Rumus untuk menghitungnya adalah :
Vs = Volume silinder ( cc )
V langkah = L. lingkaran silinder x P. langkah
Vl = Volume langkah ( cc )
= 2
r xS Vc = Volume ruang bakar ( cc )
d. Menurut Perbandingan Kompresi
Perbandingan kompresi adalah
= ( ½ D)2 x S
perbandingan volume silinder dengan volume
kompresinya. Perbandingan kompresi berkaitan
dengan Volume langkah.
= Rumusnya :

Keterangan :
Keterangan :
V langkah = Volume langkah ( cc ) E = Perbandingan Kompresi
Vs = Volume silinder (cc)
D = diameter piston (cm) Vc = Volume Ruang Bakar (cc)

e. Menurut Kecepatan Piston


S = stroke/langkah piston (cm) Sewaktu mesin berputar, kecepatan piston
di TMA dan TMB adalah nol dan pada bagian
b. Menurut Volume Ruang Bakar tengah lebih cepat, oleh karenanya kecepatan
Volume ruang bakar adalah volume dari piston diambil rata-rata.
ruangan yang terbentuk antara kepala silinder Rumusnya :
dan kepala piston yang mencapai lambang Vc

Proses pengukuran dilakukan dengan


cara menuangkan air ataupun oli, Keterangan :
V = Kecepatan piston rata-rata ( m / menit )
kemudian ditakar menggunakan bejana L = langkah ( m )
ukur dan suntikan. N = putaran mesin ( rpm )

f. Menurut Torsi
Torsi juga sering disebut momen. Momen
sendiri merupakan gaya kali jarak.
Rumusnya :
T=Fxb
F=mxg
Keterangan :
T = torsi (Nm)
F = gaya penyeimbang yang diberikan (N)
m= beban terukur (kg)
g = gaya grafitasi (9,81 m/s2)
Penuangan air atau oli. b = jarak lengan torsi (mm)

Gambar. 2.7 Pengukuran Volume ruang g. Menurut Gaya yang bekerja pada piston
bakar Untuk menghitung gaya yang bekerja pada
piston,dapat dihitung dengan persamaan.
c. Menurut volume silinder Rumusnya :
M=FxL
Volume silinder adalah jumlah total dari Keterangan :
pertambahan antara volume langkah M = torsi (N.m)
dengan volume ruang bakar. F = gaya yang bekerja pada piston ( N )
L = ½ dari panjang langkah piston ( m )
Rumusnya :

190
Semakin banyak jumlah gigi pada roda Vs = volume langkah (mm3)
gigi, semakin besar torsi yang terjadi. Sehingga
kecepatan direduksi menjadi separuhnya. D = diameter silinder (mm)
L = panjang langkah (mm)
h. Menurut Tekanan
Setelah diketahui gaya yang bekerja pada b. Menurut Volume Total Silinder Piston
piston, barulah dapat dihitung tekanan yang Oversize
terjadi pada ruang bakar motor dengan piston Sama seperti pada motor standart untuk
standart dengan persamaan. menghitung volume total silinder langkah (Vs)
Rumusnya : dengan Volume ruang bakar (Vc)
Rumusnya :
Vt = Vc + Vs
Keterangan : Keterangan :
P = tekanan ( pascal atau N/m2) Vt = Volume total silinder (cc)
F = gaya yang bekerja pada piston ( N ) Vc = Volume ruang bakar (cc)
a = Luas piston ( m2) Vs = Volume langkah (cc)
Karena oversize yang dilakukan hanya
i. Menurut Torsi Maksimum menambah diameter piston atau silindernya
Besarnya torsi maksimum pada sepeda saja, tanpa merubah ruang bakarnya. Sehingga
motor berbeda-beda. Ketika sepeda motor untuk volume ruang bakarnya sama seperti
bekerja dengan torsi maksimum, gerak gaya motor standart, sedangkan volume langkahnya
roda belakang juga maksimum. Semakin besar berubah sesuai dengan hasil perhitungan
torsinya semakin besar tenaga sepeda motor sebelumnya.
tersebut. c. Menurut Perbandingan Kompresi Pada
Besarnya torsi biasanya dicantumkan dalam Piston Oversize
data spesifikasi teknik, buku pedoman service Untuk menghitung perbandingan
atau brosur pemasaran suatu produk motor. kompresi motor dengan ukuran piston
oversize, yaitu dengan menggunakan
j. Menurut Daya Pada Poros
persamaan :
Daya Motor adalah besarnya kerja
selama waktu tertentu, menghitung Rumusnya :
besarnya daya motor dalam satuan watt .

Rumusnya :

P = 2πN x T x 10-3
Keterangan :
Keterangan :
CR = Perbandingan kompresi
P = Daya Motor (watt)
Vs = Volume langkah (cc)
N= Putaran mesin (rev/s)
Vc = Volume ruang bakar (cc)
T= torsi (Nm)
d. Menurut Tekanan Pada Piston Oversize
2.6.2 Perhitungan Pada Motor Tekanan yang terjadi pada ruang bakar
Dengan Piston Oversize motor ukuran oversize akan berbeda
dengan motor ukuran standard, ini terjadi
a. Menurut Volume Langkah Piston karena adanya perubahan volume total
Oversize akibat adanya penambahan diamater
Rumusnya :
piston.

Rumusnya :

P1 . V1 = P2 . V2
Keterangan :

191
Keterangan : Keterangan :

P1 = tekanan pada motor standard ( N/m2) Pi = daya pada piston oversize (watt)

P2 = tekanan pada motor oversize ( N/m2) P = tekanan motor oversize ( N/m2)

V1 = volume total silinder motor standard a = luas permukaan oversize ( m2)


(m3)
L = langkah piston (m)
V2 = volume total silinder motor oversize (m3)
n = putaran piston (rpm)
e. Menurut Gaya Yang Bekerja Pada Piston
Oversize
Rumusnya :
F=Pxa III METODOLOGI PENELITIAN
Keterangan : Metode penelitian merupakan
gambaran mengenai langkah-langkah
F = gaya yang bekerja pad piston oversize
penelitian yang sistimatik.
(N)
3.1 Tempat dan waktu penelitian
P = tekanan motor oversize (pascal atau Penelitian dilakukan di Universitas
N/m2) Gresik. Waktu pengambilan data dimulai
a = luas permukaan piston oversize (m2) dari bulan Desember 2014. Untuk
memperoleh gambaran yang menyeluruh
f. Menurut Torsi Pada Piston Oversize dan data yang akurat.
Rumusnya :
M=FxL 3.2 Pengumpulan data
Data yang diperoleh untuk penelitian
Keterangan : ini adalah data sekunder berupa data resmi
di spesifikasi Motor pada brosur
M = torsi (N.m)
spesifikasi dan data pengamatan secara
F = gaya yang bekerja pada piston (N) visual bengkel.

L = ½ langkah piston (m) Data yang dikumpulkan meliputi :

1. Data Spesifikasi
2. Data Bahan Perhitungan
3. Data Hasil Analis
g. Menurut Daya Motor Dengan Piston 3.3 Diagram Alir Penelitian
Oversize
Sebelum menghitung daya pada motor
dengan piston ukuran oversize, terlebih
dahulu dihitung putaran (n) yang terjadi
pada motor standard, karena daya pada
motor standard telah diketahui seperti yang
tertera pada spesifikasinya.

Rumusnya :

192
Mulai Metode pengumpulan data ini
merupakan hal yang penting untuk
Tahap
identifikasi
Study Pendahuluan mendapatkan data – data penelitian yang
Penentuan objek
akan dipergunakan sebagai media untuk
menganalisa dan memberikan kesimpulan
Identifikasi masalah dan tujuan penelitian pada yang tepat dari data yang diperoleh.
Tahap analisa dan
proses oversize
Metode pengumpulan data pada penelitian
pengolahan data
Pengumpulan Data yang akan di analisa
ini dilakukan dengan cara mengumpulkan
data spesifikasi, hasil analisa perubahan
Melakukan pengujian awal meliputi perhitungan,
yang terjadi akibat proses oversize.
dan dampak akibat proses oversize

4. Tahap hasil analisa pengujian dan


Tahap hasil Hasil analisa pengujian
Kesimpulan
pengujian analisa
dan kesimpulan Kesimpulan IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1Data-Data yang diperlukan
Selesai
Untuk melakukan perhitungan kinerja
motor diperlukan data-data antara lain :
spesifikasi yang diperoleh dari Brosur
Gambar 3.1 Diagram alir proses penelitian Spesifikasi Motor Standart Yamaha Mio
Soul GT tahun 2014.
Tabel 4.1.1 Data Spesifikasi Motor
Standart Yamaha Mio Soul GT tahun 2014.
Langkah –langkah penelitian diatas
dapat dijelaskan sebagai berikut : Guna melengkapi Data-Data yang
diperlukan dalam proses perhitungan
1. Tahap Identifikasi kinerja motor, maka perlu dilakukan
a. Studi Pendahuluan pengukuran Volume Ruang bakar. Proses
Studi pendahuluan ini merupakan Pengukuran dilakukan dengan cara
keegiatan pengumpulan informasi dengan menuangkan air atau oli, kemudian ditakar
melakukan observasi awal untuk menggunakan bejana ukur atau suntikan.
mengetahui masalah yang terjadi,
kemudian mengidentifikasi masalah
tersebut dan menguraikan masalah secara
detail dengan didukung studi literature
Spesifikasi Standart Yamaha Mio Soul GT 2014
yang memadai, untuk melakukan review
terhadap beberapa teori yang berkaitan Volume Langkah (cc) 113,7 cc

dalam permasalahan yang diteliti sebagai Diameter Piston (mm) 50,0 mm


dasar dalam pencarian dampak akibat
Langkah Piston (mm) 57,9 mm
proses oversize.
2. Penentuan Objek Penelitian Torsi (N.m) 8,5 N.m
Menentukan objek apa yang akan di
Perbandingan Kompresi 9,3 : 1
teliti dan dilakukan dengan mengambil
data penguji spesifikasi motor. Daya (kW) 5,7 Kw

3. Identifikasi Masalah dan Tujuan


penelitian
Tahap Analisa dan Pengolahan Data

193
b) Menghitung Volume Langkah dengan
oversize 0,25 mm
Dijawab :
Vlangkah=L.lingkaran silinder x
P.langkah
= r2 x S
Penuangan air atau oli = 3,14 . 2,5122 x 5,79 cc
Gambar 4.1 Pengukuran Volume Ruang = 3,14 x 6,31 x 5,79
= 114,7 cc
Bakar 4.2.2 Menghitung Volume Sillinder
Hasil pengukuran manual pengukuran a.) Menghitung Volume Silinder pada Piston
Volume Bahan Bakar untuk Motor Yamaha oversize standart
Mio Soul tahun 2014 Standart adalah Diketahui :
14,55 cc
Serta untuk menghitung perubahan Vl = 113,7 cc
pada diameter Piston pada Motor perlu Vc = 14,55 cc
ditambah diameter piston tersebut sesuai
dengan oversize piston tersebut. Ditanya :

4.2 Prosedur Perhitungan Kinerja Vs = Volume Silinder (cc)


Motor
Prosedur Perhitungan yang dilakukan Dijawab :
dengan proses pembakaran normal yang
meliputi pada motor ukuran Standart dan Vs = Vl + Vc
oversize. Penambahan ukuran oversize
= 113,7 + 14,55
yang dilakukan yaitu dengan menambah
diameter piston sebesar 0,25 mm, 0,50mm, = 128,25 cc
0,75mm dan 1mm dari ukuran standart b.) Menghitung Volume Silinder pada Piston
nya. Perhitungan secara manual ini oversize 0,25 mm
Dijawab :
diperlukan untuk mengetahui pengaruh
Vs = Vl + Vc
oversize piston terhadap kinerja motor dan = 114,7 + 14,55
membandingkannya dengan motor yang
masih berukuran standart. = 129,25 cc
4.2.3 Menghitung Perbandingan
4.2.1 Menghitung Volume Langkah Kompresi
a) Menghitung Volume Langkah dengan a.) Menghitung Perbandingan Kompresi pada
oversize standart Piston oversize Standart.
Diketahui : D = 50 mm atau D = 5 Diketahui :
Vs = 128,25 cc
cm Vc = 14,55 cc
S = 57,9 mm atau S = 5,79 Ditanya :
cm E = Perbandingan Kompresi
Ditanya : V langkah ( cc ) Dijawab :
Dijawab :
V langkah =L.lingkaran silinder x P.
langkah
= r2 x S
= 3,14 . 2,52 x 5,79 (cm3 atau cc)
= 3,14 x 6,25 x 5,79
= 113,7 cc

194
b.) Menghitung Perbandingan Kompresi pada Dijawab :
Piston oversize 0,25 mm. P1 . V1 = P2 . V2
Dijawab : 149,61 (N/m2) . 1,28 (m3) = P2 . 1,29 (m3)

P2 =
P2 = 148,45 N/m2

P2 =

4.2.5 Menghitung Gaya yang


bekerja pada Piston.
a.) Menghitung Gaya pada Piston oversize
standart
4.2.4 Menghitung Tekanan pada Piston. Diketahui :
Rumus Menghitung Tekanan Pada M = 8,5 Nm
Piston Oversize Standart. L = 28,95 mm = 0,02895 m
Ditanya :
F = Gaya yang bekerja pada Piston ( N )
Dijawab :
Keterangan : M=FxL
P = Tekanan ( pascal atau N/m2) 8,5 (N.m) = F (N) x 0,02895 (m)
F = Gaya yang bekerja pada piston
(N) F(N)=
a = Luas Piston ( m2 ) = 293,61 N
b.) Menghitung Gaya pada Piston oversize 0,25
Rumus Menghitung Tekanan Pada mm.
Piston Ber-Oversize Dijawab :
P1 . V1 = P2 . V2 F =Pxa
Keterangan : F = 148,45 . 1,98
P1 = tekanan pada motor standard (pascal = 293,93 N
a = 2,04 m2
atau N/m2) 4.2.6 Menghitung Daya pada Piston.
P2 = tekanan pada motor oversize (pascal a.) Menghitung Daya pada Piston oversize
atau N/m2) 0,25mm
V1= volume total silinder motor standard Diketahui :
(m3) P = 148,45 N/m2
V2 = volume total silinder motor oversize a = 1,98 m2
L = 57,9 m
(m3) n = 670 rpm
Ditanya :
a.) Menghitung Tekanan pada Piston oversize P1 = Daya yang bekerja pada Piston
standart. Oversize 0,25mm ( kW )
Diketahui : Dijawab :
F = Gaya yang bekerja pada piston (N)
a = Luas Piston (m2)
Ditanya :
P = Tekanan (N/m2)
Dijawab :
Pi = 5,70 kW

b.) Menghitung Daya pada Piston oversize 0,50


P = 149,61 N/m2
mm.
b.) Menghitung Tekanan pada Piston oversize
Dijawab :
0,25 mm.

195
Analisis yang dilakukan pada
penelitian ini dengan berdasarkan data
spesifikasi yang ada lalu dihitung dengan
Pi = 5,70 kW rumus-rumus yang ada. Saran yang
4.2.7 Menghitung Konsumsi Bahan diberikan adalah adalah dilakukan
Bakar. penelitian ulang dengan menggunakan
Dari Data Spesifikasi Motor benda uji yang nyata dan mempraktekan
yamaha Mio Soul GT 2014 Standart dengan sebenarnya perubahan yang terjadi
Konsumsi Bahan Bakarnya mencapai serta mempertimbangkan kekuatan
51,9 km/liter materialnya.
a) Konsumsi Bahan Bakar untuk piston
Oversize Standart
DAFTAR PUSTAKA

Asep Syarif Hidayatullah, Jurusan Teknik


Mesin. Universitas Gunadarma.
b) Konsumsi Bahan Bakar untuk piston
Oversize 0,25 mm
Brosur Spesifikasi Motor Yamaha Mio
Soul GT 2014, Dealer Yamaha Yes

BPM. Arends, H. Berenschot, Motor


Bensin. Erlangga, Jakarta 1980
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Hasil Pekerjaan.


DM. Murdhana, Teknik Praktis Merawat
Berdasarkan Analisis yang telah Sepeda Motor, Pustaka Grafik
dilakukan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa dengan meng-Oversize piston, .
Volume langkah akan bertambah besar
tetapi Tekanan pada ruang pembakaran Harsanto, 1979, Motor Bakar, Penerbit
menurun, Perbandingan Kompresi dan Djambatan, Jakarta
Gaya yang bekerja pada piston mengalami
peningkatan, Sedangkan untuk Torsi dan
Daya yang dihasilkan relatif sama dengan Jalius Jama, dkk. Teknik Sepeda Motor.
motor berukuran standart, ini terlihat dari
Hasil perhitungan yang telah dilakukan. Nugroho, Amien, 2005.
Kenaikan maupun Penurunan yang terjadi
Ensiklopedi Otomotif, cetakan pertama, PT.
akan mempengaruhi kinerja motor serta
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
konsumsi bahan bakar.
Pengetahuan Dasar 4 Langkah, PT.
5.2 Saran
Yamaha Motor Indonesia, 1996

www.motorplus-online.com

196
www.yamaha.com

197
ANALISA KEBUTUHAN ANODA KORBAN SENG
PADA PLAT BOTTOM KAPAL
DI PT. INDONESIA MARINA SHIPYARD

Deni Septian
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Gresik

ABSTRAK

Kontruksi bott om kapal adalah bagian pertama kali terkena air laut dan paling cepat
mengalami korosi., sampai saat ini salah satu cara untuk melindungi korosi adalah dengan
sistem metoda catodic protection. Metoda catodic protection yang sering dipakai menggunakan
anoda korban. Jenis anoda korban yang digunakan adalah paduan seng. Analisa dalam penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas anoda korban sebagai catodic protection dan
mengetahui kebutuhan anoda korban untuk memperlambat laju korosi. Metodologi dalam
penelitian ini adalah bertempat di PT. INDONESIA MARINA SHIPYARD. Dan sebagai obyek
penelitian adalah kapal KMP. CITRA MANDALA SAKTI, dengan menggunakan media air laut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anoda korban paduan seng mempunyai sifat bekerja
secara optimal untuk menghambat laju korosi dengan rata-rata 0,30 mm/tahun. Dengan demikian
kebutuhan anoda korban seng yang terpasang pada permukaan yang terkena air laut, dengan
luas plat bottom kapal, memakai anoda korban seng sebagai catodic protection.

Kata Kunci : Baja, Seng, Korosi

I. PENDAHULUAN bawah atau bottom kapal terhadap korosi air


laut masih menggunakan, perlindungan
1.1. Latar Belakang
secara pasif (dengan pengecatan) dan
Dalam era globalisasi saat ini
perlindungan secara aktif dengan metoda
transportasi sangatlah penting sebagai alat
(cathodic protection).
penghubung. Kapal laut adalah salah satu
Dalam hal ini metode yang digunakan
alat transportsi yang sangat penting.
untuk menahan laju korosi dalam plat
Di lihat dari segi konstruksi pada kapal lambung kapal adalah dengan sistim
laut, plat bottom kapal adalah daerah yang perlindungan memakai anoda korban
pertama kali terkena air laut, dan sangatlah (cathodic protection), perlindungan dengan
rentan terkena korosi. anoda korban mempunyai kelebihan

Dari kerusakan kerusakan atau korosi diantaranya lebih sederhana, simpel dan

pada kontruksi bangunan plat kapal laut biaya perawatan yang lebih rendah. Jenis

adalah karena air laut. Dan sampai saat ini anoda korban yang banyak digunakan

penggunaan besi baja sebagai bahan utama adalah paduan

untuk pembuatan bangunan kapal baja Dan anoda korban zink mempunyai
kelebihan dengan reliability karakter yang
Untuk menghindari dampak yang
mudah larut untuk menyebar melindungi
timbul akibat korosi air laut, maka plat
bagian kulit bottom kapal dan jenis anoda
lambung kapal perlu di beri perlindungan
korban ini lebih sering di pakai dan sangat
korosi secara berkala. dan sampai saat ini
cocok untuk system regulasi kapal yang dalam
untuk melindungi plat kulit kapal bagian
tiap tahunnya harus menjalani undocking dan

198
untuk melihat kelayakan dari bangunan kapal, korosi air laut.
terutama bagian bottom kapal. Sedangkan manfaat bagi
Anoda korban zink dengan komposisi perusahaan pelayaran dapat menggunakan
paduan yang sesuai dengan karakteristik untuk dari hasil analisa dan penelitian ini dan
memproteksi plat bottom kapal dari korosi dan diharapkan dapat menjadi bahan
menempelnya hewan laut, dari sarat standart pertimbangan atau masukan dalam
kelayakan kapal yang tiap tahunnya menjalani menentukan kebutuhan dan penempatan
proses docking kapal dan akan tetapi anoda ini dalam pemasangan. anoda korban paduan
bersifat mudah larut. zinc untuk memperoleh hasil perlindungan
1.2. Rumusan Masalah
yang baik dan optimal.
Mengacu dari latar belakang masalah
Adapun untuk instansi atau akademik,
di atas, maka dapat dirumuskan masalah
di harapkan penelitian ini dapat
yaitu, berapa banyak anoda korban zink yang
bermanfaat sebagai masukan dan bahan
dibutuhkan untuk melindungi plat bottom
pertimbangan untuk penelitian-penelitian
kapal?
1.3. Tujuan Penelitian selanjutnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah
1.5. Batasan Masalah
untuk mengetahui efektifitas kebutuhan
Batasan masalah dari penelitian ini
anoda korban paduan zinc, sebagai
adalah agar dapat dilakukan sesuai dengan
proteksi katodik pada plat lambung kapal
tujuan yang telah direncanakan, antara lain :
(lapisan plat yang terkena air), dan secara rinci
a. Salinitas air laut sesuai dengan kondisi
tujuan dari penelitian ini adalah :
lingkungan air laut pada saat kapal
a. Menghitung laju korosi plat baja pada
berlayar yaitu di perairan Laut Jawa.
bottom kapal yang sedang menjalani
b. Plat baja pada lambung kapal (shell
repair dan pengedockan di galangan
expantion) yang digunakan sebagai
kapal untuk menentukan efektifitas
spesimen uji penelitian merupakan plat
anoda korban yang terpasang.
b. Menghitung kebutuhan anoda korban baja standar A dari class BKI (Biro
zinc sebagai proteksi katodik untuk Klasifikasi Indonesia) yang memiliki
plat baja pada bottom kapal yang komposisi kimia dan sifat mekanis
terkena air laut, untuk memenuhi setara dengan pelat baja AISI E 2512.
standar kelayakan yang berlaku. c. Anoda korban yang dipakai adalah
1.4. Manfaat Penelitian
anoda paduan zink.
Dari hasil penelitian ini semoga dapat
bermanfaat bagi perusahaan dok kapal
dalam menentukan kebutuhan jumlah dan III.METEDOLOGI PENELITIAN
berat anoda korban zink, sebagai pelindung
3.1. Metodologi Penelitian.
terhadap korosi pada plat bottom kapal,
Lokasi uji dan analisa dalam
Serta masukan ide pemikiran yang
penelitian ini adalah bertempat di dock dan
bermanfaat bagi pengembangan ilmu
galangan kapal PT. Indonesia Marina
pengetahuan dan teknologi dalam bidang
Shipyard, Gresik. Jawa Timur, pada tahun
perkapalan, khususnya dalam hal
2014.
perlindungan plat bottom kapal terhadap

199
3.2. Sumber dan jenis penelitian. dibutuhkan dalam mengatasi masalah
Dari tahap pengamatan dan tersebut, selanjutnya diterapkan langkah-
pengukuran, kemudian diklarifikasi dengan langkah untuk menganalisa dalam penelitian
daftar pustaka tentang korosi dan ini melalui metoda penerapan yang ada di
perlindungan plat lambung kapal untuk dock, PT. Indonesia Marina Shipyard, Gresik
menggunakan anoda korban yang biasa
dilakukan oleh pihak galangan kapal.
kemudian dalam tahap selanjutnya adalah
mencari data dan informasi yang

3.3. Diagram Alir Penelitian

Mulai

Tahap Identifikasi

Studi Pendahuluan

Studi Lapangan

Tahap Pengumpulan
dan Pengolahan
Data Mengukur Ketebalan Plat Baja Lambung
KMP. Citra Mandala Sakti

Menghitung Laju Korosi

Menghitung Kebutuhan Anoda Korban

Tahap Pembuatan
Kesimpulan dan Kesimpulan
Saran

Selesai

Gambar.3.3. Diagram alir penelitian

200
3.4. Penjelasan o o
33 /oo s/d 37 /oo , dengan ukuran kapal :
3.4.1. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan ini dilakukan dengan  Length Over All (Loa) : 48,94 m

cara peninjauan langsung di lapangan untuk  Length Between Perpendicular : 42,91 m


memperoleh data laju korosi plat baja lambung
kapal  Breadth (B) : 12,40 m

3.4.2. Studi Lapangan  Depth (H) : 03,40 m


Data hasil hasil dari pengukuran
 Draught (T) : 02,28 m
ketebalan plat Kulit bawah garis air (BGA) kapal
yang masih tersisa dianalisa untuk
menentukan laju korosi yang terjadi dan
menentukan kebutuhan anoda korban.
3.4.3. Mengukur Ketebalan Plat
Data dan penelitian di lakukan dengan
cara melalui metode penempatan alat ukur
(ultrasonic test) pada lambung kapal Gambar 4.1.1. KMP. CITRA MANDALA

kemudian mengambil ukuran ketebalan plat SAKTI

sebagai data hasil analisa dan dicatat dalam bukaan kulit yang terbagi dalam

tabel lajur plat dan hasil pengukuran tebal plat

3.4.4. Menghitung Laju Korosi dan lambung kapal setelah kapal berlayar selama

Kebutuhan Anoda Korban 3 tahun di perairan laut Indonesia, dilakukan

Setelah ukuran ketebalan plat dengan ultrasonict test, sebanyak 265 uji titik.

diketahui kemudian dicatat dan Distribusi titik uji ultrasonic test secara

dihitung laju korosi dari pengurangan memanjang, sebagaimana terlihat dalam


ketebalan dari tahun sebelumnya dan Gambar.4.1.2, berikut :
laju korosi diketahui kemudian dilakukan
analisa jumlah anoda korban yang dipasang
pada plat lambung kapal.

IV. PEMBAHASAN DAN ANALISA


HASIL

4.1. Analisa dan Penelitian di Lapangan


Penelitian dilakukan pada kapal KMP.
CITRA MANDALA SAKTI saat kapal
menjalani docking/naik dok di PT.
Indonesia Marina Shipyard. KMP.
CITRA MANDALA SAKTI merupakan kapal Gambar.4.1.2. Titik uji ketebalan pada
jenis penumpang, yang beroperasi di perairan KMP. CITRA MANDALA SAKTI
laut Indonesia dengan salinitas air laut antara 4.2. Alat ukur ketebalan Plat.
Instrumen alat ukur yang digunakan
adalah ultrasonic test, alat ini digunakan T = Umur proteksi (tahun), T = 3 Tahun
untuk mengukur ketebalan pada plat lambung (Peraturan BKI)
kapal. = Faktor guna anoda korban, = 0,85
Jenis layar : LCD ε = Electrochemical efficiency (Ah/kg),
Resolusi : 0.001"/ 0.01 mm ε = 700, Anoda zink
Satuan : Metrik & Britis Kebutuhan arus proteksi :
Batas pengukuran : 0.04 ~8.0" (1 ~200mm) Ic = Ac x fc x ic (Ampere)
standar dimana :
Batas kecepatan suara : 1000 ~ 9999 m/s Ac = Luas plat lambung kapal yang diproteksi
(3,280 ~32,805 ft/s) dengan paduan zink (m2)
Temperatur kerja : 0 ° C ~ +50° C ( 32 ~122 F°) Ac = 2T x Lpp x ...(m² )
Frekuensi : 5 MHz dimana :
4.3.Hasil Perhitungan Laju Korosi T = Sarat air kapal = 2,28 m
Data hasil penelitian di lapangan B = Lebar kapal = 12,40 m
terhadap KMP. CITRA MANDALA SAKTI, Lpp = Panjang kapal = 42,91 m
menggunakan persamaan berikut. ρ = Faktor efisiensi jenis kapal, ρ = 0,85 (untuk
CR = K x W . (mm/tahun) kapal pasenger)
AxDxT Ac = {(2x2,28)+12,40} x 42,91 x 0,85
dimana :
Ac = 612.755 m²
K = 87.600
fc = faktor kerusakan lapisan (tabel)
W =5.696.764
fc = k1 +k2 . tf ….( Ampere )
2
A = 7.853.500 (cm ) dimana :
3 k1 = 0,02 (mengacu pada DNV RPB401)
D = Densitas pelat baja = 7,85(gram/cm )
k2 = 0,015 (mengacu pada DNV RPB401)
T = 26.280 (jam) tf = Umur Proteksi = 3 tahun
CR = 87.600 x 5.696.764 = 499.036.526.400 (gram)
fck1+k2 . tf = 0,002 + 0,015 x 3 = 0,0525
7.853.500 x 7.85 x 26.280 1.620.161.343.000 (cm²)
= 0.308 ( mm/tahun ) ( Ampere )

4.4. Hasil Perhitungan arus dan Kebutuhan ic = Arus Densitas rata-rata (Ampere/m2),

Anoda Korban ic = 0,100 Ampere/m2 (tabel)

Perhitungan arus dan kebutuhan anoda Sehingga :

korban pada kapal KMP. CITRA MANDALA Ic Ac fc ic 612,755 x 0,0525 x 0,100
SAKTI, dengan anoda korban yang di gunakan 3,217 ....(Ampere)
paduan zink dapat dihitung dengan persamaan Maka berat anoda korban yang dibutuhkan :
berikut: Ic  T  8760 3,217  3  8760
M    142,087 .
Ic  T  8760 (kg)
M  (kg)   0,85  700
  
dimana : Sesuai hasil perhitungan kebutuhan
M = Berat anoda korban paduan zink (kg) anoda yang dipasang di plat area bawah garis
Ic = Kebutuhan arus proteksi (Ampere) air di kapal KMP. CITRA MANDALA SAKTI
sebanyak (18 buah) klu di bagi dalam @ 8 kg/ Kinerja Anoda Korban Paduan
buah. dan faktor tempat kritis 20% sehingga Aluminium dengan Paduan Seng
jumlah menjadi (21 buah dalam satuan @ 8 dalam Lingkungan Air Laut, Jurnal
kg/buah) Teknik Mesin, Fakultas Teknologi
4.5. Penempatan Anoda Korban Industri, Universitas Kristen
Jumlah total adalah : 21 buah anoda Petra, Surabaya, Volume 2
yang dipasang. dengan jarak penempatan anoda Benjamin D. Craig, 2006, Corrosion
korban adalah, panjang jarak kapal dibagi Prevention and Control : A
jumlah anoda korban. Program Management Guide for
Selecting Materials by : Advanced
Materials, Manufacturing, and
Testing Information Analysis
Center (AMMTIAC).
DNV Recomended Practice RP.B401, 1993,
Cathodic Protection Design, Det
Norske Veritas Industry Norway
AS, Hovik.
Gambar.4.5.1. Penempatan posisi anoda korban
Fontana, Mars G, 1986, Corrosion
KESIMPULAN Engineering, 3th Edition, Mc

5.1. Kesimpulan Graw Hill Book Co., New York.

Berdasarkan hasil perhitungan PT. Biro Klasifikasi Indonesia, 2004,

kebutuhan anoda korban sesuai dasar Regulator for the Corrosion and

pembahasan pada KMP. CITRA MANDALA Coating System, Edition 2004,

SAKTI, secara teknis dapat diketahui bahwa BKI, Jakarta .

untuk memperlambat laju korosi plat lambung PT. Biro Klasifikasi Indonesia, 2006,

area bawah garis air kapal selama 3 tahun Rules for The Classification

berlayar, dibutuhkan anoda korban paduan zink and Construction of Seagoing Stel

sebanyak @ 8 kg x 21 buah. Ships, Volume II, Rules For Hull,

5.2. Saran Edition 2006, BKI, Jakarta .

Berdasarkan hasil penelitian di Trethewey, Kenneth, R, B.Sc, Ph.D, C.Chem,

lapangan anoda korban paduan zink memiliki MRSC, MCORR.ST, John

kinerja yang optimal, dalam arti dapat Chamberlain, 1991, Korosi Untuk

memperlambat laju korosi plat baja Mahasiswa Sains dan Rekayasa,

seminimal mungkin, dan anoda korban zink PT. Gramedia Pustaka Utama,

sifatnya mudah larut dan menyebar untuk Jakarta.

memproteksi, sehingga benar-benar dapat


berfungsi sebagai anoda yang memang
dikorbankan.
DAFTAR PUSTAKA
Anggono, 2000, Studi Perbandingan
UJI KETAHANAN KOROSI MATERIAL
BAJA KARBON A 283 Gr C, SS 317L, SS 304, SS HG-30, SS Alloy-31
TERHADAP LIQUID SODIUM METABISULPHITE

Gh Rifqi Syaifullah
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Gresik
ABSTRAK
Logam merupakan material yang sering dipakai dalam berbagai aplikasi bidang.
Misalnya dalam bidang perindustrian penggunaan logam sangat diperlukan.
Fenomena korosi pada sebuah tangki penampungan liquid sodium metabisulphite
yang menggunakan material baja karbon jenis A 283 C yang sering terjadi
kebocoran, penelitian ini bertujuan untuk mencari material dengan laju korosi
yang rendah untuk mengatasi masalah kebocoran tangki yang terjadi di lapangan
akibat korosi. Dalam penelitian ini untuk mencari nilai laju korosi pada setiap
material uji menggunakan metode Kehilangan Berat (Weight Loss), material
dipotong dalam bentuk kupon dan dicelup kedalam bejana berisi liquid sodium
metabisulphite selama 2 bulan, material ditimbang sebelum dan sesudah
pengujian untuk mengetahui berat awal dan akhir sebagai data menghitung nilai
laju korosi. Dilihat dari hasil pengujian pada material memiliki nilai laju korosi
yang berbeda-beda, nilai laju korosi yang paling tinggi adalah pada material
baja karbon tipe A 283 C, sedangkan nilai laju korosi yang paling rendah adalah
pada material Stainless Steel tipe 317 L, dari karakteristik masing-masing kupon
material terlihat lubang (pitting) pada permukaan material secara merata. Dari
hasil penelitian tersebut dapat didapatkan bahwa nilai laju korosi pada material
baja karbon A 283 C sebesar 1,663397735 mm/y, Stainless Steel 317 L
sebesar0,003144580 mm/y, Stainless Steel 304 sebesar 0,935858876 mm/y,
Stainless Steel HG 30 sebesar 0,004859598 mm/y, Stainless Steel Alloy 31
sebesar 0,003177925 mm/y. dan pada semua material uji terjadi korosi jenis
lubang (pitting corossion). pada tangki penyimpanan liquid Sodium
Metabisulphite disarankan menggunakan material Stainless steel tipe 317 L
karna memiliki tingat nilai laju korosi yang paling rendah.
Kata Kunci : Laju korosi, Sodium Metabisulphite, Stainless Steel.

I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sodium Metabisulphite adalah suatu makanan food grade, pengkrispi


garam industry yang terbuat dari bahan makanan, anti jamur dan anti
baku belerang/sulfur (S) dan soda ash fermentasi, kegunaan lainnya seperti
(Na2CO3). Kegunaan Sodium industry kertas, penetral sianida pada
Metabisulphite adalah sebagai pengawet tambang emas, penetral chlorine dll.

204
Fenomena korosi dalam istilah 1. Untuk membantu perusahhan
sehari hari kita kenal sebagai peristiwa memberikan informasi tentang
pengkaratan, korosi ini sebenarnaya masalah yang terjadi
merupakan peristiwa oksidasi logam oleh 2. Memberikan pilihan-pilihan
gas oksigen yang ada di udara membentuk jalan keluar masalah tersebut
oksidanya. Proses korosi banyak dengan beberapa opsi dan
menimbulkan masalah-masalah pada pilihan terbaik kepada
peralatan industri yang terbuat dari besi perusahaan.
walaupun logam-logam lain (kecuali 3.
logam mulia) dapat juga mengalami 1.5 Manfaat bagi Mahasiswa
korosi, jadi jelas korosi dikenal sangat 1. Mempertajam kemampuan
merugikan. analisis dan berfikir secara
Besi adalah salah satu dari banyak sistimatis dengan logika yang
jenis logam jenis logam yang tepat.
penggunaaanya sangat luas didalam 2. Menambah Pengalaman untuk
kehidupan sehari-hari termasuk dalam memecahkan masalah yang
dunia industri, namun kekurangan pada sering terjadi dalam sebuah
besi adalah sifatnya yang mudah terkorosi. industri dan mencari jalan
Begitu juga yang terjadi saat ini keluar dengan berbagai bukti-
pada sebuah tangki penampungan fluida bukti dan alasan yang tepat.
Sodium Metabisulphite denagan
temperature sekitar 27°C sampai 30°C 1.6 Batasan Masalah.
dengan menggunakan material Carbon 1. Penelitian di lakukan pada
Steel A 283 Grade C , pada tangki terjadi material tersebut yang di
pengkorosian yang secara visual terlihat celupkan dalam bejana yang
lubang-lubang kecil yang ada pada body berisi liquid Sodium
tangki secara merata sehingga sering Metabisulphite.
menimbulkan kebocoran, pada tangki 2. Pengujian hanya di lakukan
tersebut. dengan metode uji kehilangan
berat (weight loss) pada material
1.2 Perumusan masalah tersebut.
Dengan melihat latar belakang yang 3. Dalam penelitian ini tidak
telah dikemukakan maka beberapa membahas struktur mikro pada
masalah yang dapat penulis rumuskan material sebelum maupun
yang akan dibahas dalam masalah ini sesudah pengujian.
adalah :
1. Material apa yang tahan atau II. METODE PENELITIAN
mempunyai laju korosi yang 2.1 Alir Penelitian
rendah pada fluida Sodium
Metabisulhite dengan Penelitian dan karakterisasi sampel
temperatur sekitar 27°c sampai dilakukan di PT. METABISULPHITE
30°c . NUSANTARA. Adapun metode alir
2. Tipe korosi apa yang terjadi. penelitian dilakukan dengan tahapan-
tahapan yang telah ditentukan sebagai
1.3 Tujuan Penelitian berikut ;

1. Untuk mengetahui jenis material 1. Studi lapangan, untuk mencari data-data


apakah yang mempunyai laju proses dari operasi manual dan data
korosi yang rendah ? material manufaktur.
2. Untuk mengetahui jenis korosi 2. Studi pustaka, untuk mempelajari kasus
apa yang terjadi pada berbagai korosi dengan literatur.
material yang dipilih ? 3. Melakukan pengujian korosi dengan
Hal ini harus dilakukan analisis pengukuran dimensi dan berat benda uji
untuk mengetahui bukti-bukti dengan material
yang kongkrit.  Baja karbon tipe A283 Grade C
 Stainless steel tipe 317L
 Stainless steel tipe 304
 Stainless steel tipe HG-30
1.4 Manfaat Penelitian bagi perusahaan
 Stainless steel tipe Alloy-31
4. Menimbang dan mengevaluasi kondisi III. HASIL DAN PEMBAHASAN
benda uji setiap minggu dan rencana
pengujian selama 2 bulan . Pada penelitian tugas akhir ini,
5. Mengevaluasi hasil pengujian untuk dilakukan beberapa pengujian untuk
menentukan laju korosi tiap material memperoleh data-data real yang dapat
dan tipe korosi yang terjadi. diaanalisa dan dapat menghasilkan kesimpulan
6. Melakukan kesimpulan hasil pengujian yang cukup akurat dan relevan terhadap
7. Memberikan saran-saran sesuai hasil penelitian Tugas Akhir yang dilakukan.
pengujian terhadap perbaikan alat/tangki
yang terkorosi. 3.1 Metode dan Hasil Pengujian

2.2 Peralatan dan Bahan Metode pengujian yang digunakan pada


penelitian tugas akhir ini merupakan metode
22.1 Peralatan yang penulis anggap tepat dan dapat memenuhi
kebutuhan data-data yang diperlukan dalam
 Gelas ukur membangun system yang dibuat. Data-data
 Bejana hasil pengujian penulis sampaikan dalam
 Timbangan digital bentuk table, diagram dan gambar agar lebih
 pH meter memudahkan untuk dianalisa dan dalam
pengambilan kesimpulan terhadap hasil yang
 Jangka sorong
diperoleh. Pengukuran laju korosi pada
 Tang penjepit material menggunakan metode kehilangan
 Bejana berat (Weight Loss), dengan menggunakan
 Thermometer beberapa material diantaranya; baja karbon tipe
 Alat pendukung lainnya : sarung A 283 C, stainless steel 304, stainless steel
tangan, masker, kertas, spidol 317L, stainless steel HG30 dan stainless steel
Alloy 31 . Pengujian dilakukan dalam waktu 2
2.2.2 Bahan bulan/1440 jam, mulai tanggal 25 maret 2015 -
25 mei 2015
 Baja karbon tipe A 238 Grade C
 Stainless steel tipe 317L 3.1.2 Hasil pengujian.
 Stainless steel tipe 304
Pengujian dengan metode kehilangan
 Stainless steel tipe HG-30
berat (Weight Loss) ini untuk mengetahui laju
 Stainless steel tipe Alloy-31 korosi pada kupon material uji pertahun, dan
 Sodium Metabisulphite pada kupon material uji tersebut tidak
 Air dilakukan perlindungan apapun. Pengujian ini
dilakukan selama 2 bulan / 1440 jam, berat
2.3 ProseS Pengujian dengan uji celup. kupon material uji sebelum dan sesudah
dilakukan pengujian ditimbang, kemudian
pengujian korosi dengan metode ini selisih beratnya dihitung untuk mencari laju
dikenal dengan metode pengujian hilang korosi pada masing-masing material tersebut,
massa (weight loss). Pada tahap liquid yang digunakan pada pengujian tersebut
pengujian ini Sampel dibersihkan adalah liquid Sodium Metabisulphite yang
dengan air dan dikeringkan dengan hair berada pada suhu kamar.
dryer, sampel di ukur untuk mengetahui
dimensi dan luas dari permukaan, Dari hasil pengukuran berat material
sampel ditimbang untuk mengetahui sebelum dan sesudah pengujian dihasilkan
berat awal sebelum pengujian, selisih berat sebagai berikut :
kemudian menyiapkan peralatan uji
yang nyaman dan mudah digunakan,
alat yang di gunakan sebagai chamber
adalah sebuah bejana yang telah di isi
larutan Sodium Metabisulphite, dengan
kondisi pH larutan 4,4 dan suhu sekitar
27°C – 30°C kemudian sampel di
celupkan dengan rencana waktu
pencelupan selama 2 bulan / 1440
jam, dengan interval pengamatan setiap
minggu..
W = Massa yang hilang (g)

Dari hasil uraian perhitungan laju


korosi berbagai macam material didapatkan
hasil kehilangan berat didalam tabel dan
diagramberikut :

Tabel 3.2 Data perhitungan laju korosi pada


masing-masing kupon material uji .
Gambar 3.1 Diagram batang hasil
Berat Berat Selisih Laju Korosi
pengukuran kehilangan berat Material Awal Akhir Berat Luas CR (mm/th)
pada masing-masing material. Uji W0
(Gram)
W1
(gram)
ΔW
(gram)
Cm2

Dari gambar 3.1 dapat diketahui bahwa SS 317 L 19,7568 19,7509 0,0066 16 0,003144580
kehilangan berat pada masing-masing material A 283 C 8,2394 5,0197 3,2192 15 1,663397735
SS 304 17,9971 16,0928 1,9043 15,59 0,935858876
memiliki kehilangan berat yang berbeda-beda, SS HG 30 23,7040 23,6930 0,011 17 0,004859598
0,003177925
pada material jenis baja karbon A 283 C SS Alloy 31 23,6845 23,6772 0,0073 17

memiliki kehilangan berat yang paling


signifikan dibanding material lainnya yaitu
sebesar 3,2197 gram. Sedangkan pada keempat
material lainnya jenis Stainless steel terlihat
kehilangan berat yang paling signifikan terlihat
pada tipe 304 yaitu sebesar 1,3094 gram. Dan
pada Stainless steel yang kehilangan beratnya
tidak berbeda jauh adalah pada material tipe
HG30 sebesar 0,11 gram, Alloy31 sebesar
0,0073 gram, dan nilai kehilangan berat yang
paling kecil adalah pada tipe 317L yaitu
sebesar 0,0066 gram.

Data kehilangan berat tersebut akan


digunakan untuk melakukan perhitungan
Corrosion Penetration Rate (CPR) atau biasa
disebut laju korosi. Laju korosi pada masing- Gambar 3.2 Diagram batang nilai laju korosi
masing material dilakukan perhitungan pada setiap material uji.
terhadap perubahan berat material, luas
permukaan yang tercelup, densitas material Dari hasil pengujian tersebut dapat
pada waktu ekspose terlihat bahwa nilai Laju Korosi (CPR) pada
masing-masing material dengan perlakuan
Laju korosi dapat dihitung sesuai yang sama memiliki tingkat laju korosi yang
dengan ASTM Section III G1-90 vol 3.2 2002, berbeda. Untuk tingkat laju korosi yang paling
yaitu sebagai berikut: tinggi dalam penelitian ini adalah pada material
jenis baja karbon dengan tipe A 283 C dengan
nilai Laju Korosi (CPR) nya 1,663397735
KxW
(CPR) = mm/y. Sedangkan untuk keempat material
AxDxT lainnya dengan jenis Stainless steel (SS) nilai
Laju Korosi (CPR) yang paling tinggi adalah
pada tipe SS 304 yaitu sebesar 0,935858876
Dimana ; mm/y, tetapi tidak lebih tinggi dari jenis baja
karbon tipe A 283 C. Dilihat dari diagram pada
CPR = Laju korosi (mm/year) (Gambar 4.2) kedua material tersebut selisih
D = Densitas (g/cm³) nilai tingkat Laju Korosi (CPR) nya terlampau
A = Luas permukaan (cm²) tinggi di banding ketiga material lainnya. Pada
T = Waktu (jam) ketiga material tersebut selisih nilai Laju
K = Konstanta laju korosi (mmpy) Korosi (CPR) nya tidak terlalu signifikan yaitu
pada material SS HG-30 sebesar 0,004859598
mm/y. Nilai Laju Korosi (CPR) material SS Dari hasil penelitian dan analisa
Alloy-31 sebesar 0,003177925 mm/y. pengukuran laju korosi yang telah dilakukan
Sedangkan pada material SS 317L memiliki pada material baja karbon A 283 C, SS 317 L,
nilai Laju Korosi (CPR) yang paling rendah SS 304, SS HG 30, SS Alloy 31 dengan media
dari semua material uji yaitu sebesar liquid Sodium Metabisulphite, didapatkan hasil
0.003144580 mm/y. kesimpulan sebagai berikut:

3.1.3 Analisa korosi pada sampel kupon 1. Laju korosi (CPR) yang terjadi pada
material masing-masing kupon material adalah :
 Nilai CPR pada material A 283 C
Laju korosi yang terjadi pada kupon adalah 1,663397735 mm/y.
sangat terkait dengan mekanisme korosi yang  Nilai CPR pada material SS 317 L
terjadi, dimana perbedaan jenis korosi akan adalah 0,003144580 mm/y.
mengakibatkan hasil laju korosi yang berbeda  Nilai CPR pada material SS 304
pula. adalah 0,935858876 mm/y.
 Nilai CPR pada material SS HG 30
adalah 0,004859598 mm/y.
 Nilai CPR pada material SS Alloy
31 adalah 0,003177925 mm/y.
2. Nilai laju korosi (CPR) yang paling besar
adalah pada material baja karbon tipe A
283 C yaitu sebesar 1,663397735 mm/y.
Sedangkan nilai laju korosi (CPR) yang
paling rendah adalah pada material SS
317 L yaitu sebesar 0,003144580 mm/y
Gambar3.3 Foto sampel kupon material 3. Dilihat dari permukaan pada semua
sebelum pengujian sampel uji, Karakteristik korosi yang
terjadi pada masing-masing material uji
adalah korosi jenis lubang (pitting
corrosion).

4.2 Saran
Berdasaarkan dari hasil penelitian
nilai laju korosi tersebut bahwa pada tangki
penyimpanan liquid sodium metabisulphite
Gambar3.4 Foto sampel kupon material yang menggunakan material baja karbon A 283
sesudah pengujian C disarankan untuk mengganti material yang
nilai laju korosinya rendah, sehingga dapat
Dilihat dari gambar permukaan dari mengurangi masalah yang terjadi di lapangan
masing-masing tipe material uji hampir pada seperti kebocoran yang sangat merugikan. Dari
semua jenis material timbul lubang (pitting) beberapa material uji tersebut nilai laju korosi
pada permukaan, akan tetapi pada setiap yang rendah adalah pada material Stainless
material uji memiliki tingkat kerusakan akibat steel 317 L, Stainless steel HG 30, Stainless
korosi yang berbeda-beda, pada material baja Steel Alloy 31, ketiga material tersebut
karbon A 283 C dan SS 304 memiliki lubang memiliki perbedaan nilai laju korosi yang tidak
(pitting) pada permukaan lebih lebar dan terlalu jauh. Sehingga pada tangki
terlihat jelas dibandingkan material lainnya, penyimpanan liquid Sodium Metabisulphite
sedangkan pada material SS 317 L, SS HG 30, disarankan menggunakan material Stainless
dan SS Alloy 31 memiliki lubang (pitting) steel tipe 317 L, selain mempunyai nilai laju
cenderung lebih kecil. Hal ini juga dipengaruhi korosi paling rendah dilihat dari segi biaya
oleh komposisi dari setiap material tersebut, lebih efisien karena harga Stainless steel 317 L
Crhoum dan Nickel memiliki peranan penting lebih murah dibandingkan Stainless Steel HG
dalam system perlindungan pada Stainless steel 30 dan Stainlesss steel Alloy 31.
(SS).
Daftar Pustaka
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
ASTM G1. Standard practice for preparing,
4.1 Kesimpulan cleaning, and evaluation corrosion
test specimens.
ASTM international.1999.
ASTM Section III G1-90 vol 3.2 2002,
Standart test Methods and
Definition For
Mechanical testing of steel
product.

Washington: API published

ServiceFontana, Mars G., 1987. Corrosion


Engineering (Third Edition).

Singapore: McGraw-Hill Book


Company

Gadang Priyotomo,2008. Kamus saku korosi


material Vol.1 edisi mahasiswa,
PUSPIPTEK. Serpong
Tangerang.

Syohan Demega Perdhana. Studi Laju Korosi


Pada Plat Stainless Steel 304 dan
316 Dengan Variasi Media
Korosi.Tugas Akhir,Teknik
Kelautan
ITS-surabaya

Trethewey, K. R.dan Chamberlain, J. 1991.


Korosi untuk Mahasiswa dan
Rekayasawan.
Jakarta: PT. Gramedia.
OPTIMALISASI ANALISA VIBRASI UNTUK MENDETEKSI
GEJALA MISALIGNMENT PADA MESIN BERPUTAR

HENDRA DWI NUR CAHYO


Program Strudi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Univeritas Gresik

ABSTRAK

Kerusakan pada mesin berputar yang disebabkan oleh misalignment dan perbedaan phase
merupakan kerusakan yang mengakibatkan kegagalan dan keterlambatan yang mempengaruhi
kapasitas serta pencapaian hasil produksi.
Pada penelitian ini dilakukan percobaan dengan menggunakan simulator mesin berputar
dengan cara memberikan shims pada posisi fan dengan variasi ketebalan antara 0,5, 0,75, 1,00, dan
1,50, sehingga mesin simulator mengalami keadaan misalignment baik pada posisi angular maupum
posisi parallel.
Disetiap item percobaan dilakukan pengukuran vibrasi dan perbedaan phase menggunakan
peralatan CSI 2130 Machinery Health Analyzer dual channel.
Dari hasil analisa spectrum vibrasi dan perbedaan phase dapat disimpulkan bahwa angular
misalignment ditandai dengan nilai tingginya vibrasi diarah axial terutama didekat kopling yang
strukturnya lemah dan terjadi perbedaan phase diarah axial sebesar 180°, parallel misalignment
ditandai dengan tingginya vibrasi diarah radial(horizontal dan vertical) dan perbedaan phase diarah
radial(horizontal dan vertical) sebesar 180°, sehingga untuk mendeteksi gejala misalignment
sebaiknya pengukuran perbedaan phase harus dilakukan sebagai tambahan untuk memperkuat
diagnosa pengambilan kesimpulan gejala awal misalignment.

Kata kunci : Misalignment, Spectrum Vibrasi, dan Perbedaan Phase

210
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Misaligment adalah salah satu sumber getaran
yang dapat menyebabkan kerusakan pada mesin yang
sering terjadi pada mesin yang berputar.
Misalignment juga menimbulkan getaran yang
berlebihan sehingga dapat menimbulkan kerusakan dini
pada komponen mesin dan selanjutnya memperpendek
umur operasi pada pompa atau mesin berputar.
Diambil dari Vibration Diagnostic Chart yang
dibuat oleh Technical Associates of Charlotte memberikan
menganalisa karakteristik getaran misalignment pada
sistem pada mesin berputar dimana kopling rigid sebagai
elemen transmisi daya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mendeteksi gejala awal Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
misaligment. III. ANALISA DAN PEMBAHASAN
2. Bagaimana pengaruh misalignment terhadap
perbedaan phase. 3.1 Analisa Spectrum Vibrasi dan Perbedaan Phase
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui cara mendeteksi gejala awal
misalignment.
2. Untuk mengetahui pengaruh misalignment terhadap
perbedaan phase pada mesin berputar.
1.4 Manfaat Penelitian Gambar 3.1 Simulasi Mesin Berputar
Manfaat analisa nantinya akan memberikan solusi
dan informasi pada industri agar dapat melakukan
pencegahan gejala awal kerusakan yang disebabkan oleh
misalignment pada mesin berputar.
1.5 Batasan Masalah
1. Bahan yang dianalisa hanya komponen pada
simulator mesin berputar.
2. Analisa getaran misalignment. Gambar 3.2 CSI 2130 Machinery Health Analyzer
(CSI 2130 Machinery Health Analyzer)
Point – point pengukuran spectrum vibrasi dan perbedaan

II. METODE PENELITIAN phase.

2.1. Lokasi dan Waktu penelitian


Penelitian di laksanakan di Ruang Lab.Fisika Teknik
Mesin Universitas Gresik
2.2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yaitu tentang analisa vibrasi dan Gambar 3.3 Point pengukuran simulasi mesin berputar
misalignment. 1. M1H = Motor Outboard Horizontal
2. M1V = Motor Outboard Vertical
2.3. Penggumpulan Data 3. M1A = Motor Outboard Axial
a. Pengukuran Vibrasi. 4. M2H = Motor Inboard Horizontal
5. M2V = Motor Inboard Vertical
b. Pengukuran Perbedaan Phase.
6. M2A = Motor Inboard Axial
7. F1H = Fan Outboard Horizontal
2.4 Proses Penelitian 8. F1V = Fan Outboard Vertical
9. F1A = Fan Outboard Axial
Diagram alir proses penelitian dapat dilihat pada gambar 10. F2H = Fan Inboard Horizontal
11. F2V = Fan Inboard Vertical
dibawah ini : 12. F2A = Fan Inboard Axial
Keterangan diatas merupakan titik pengukuran yang
akan dilakukan pengukuran untuk mendapatkan data,
Pengukuran kami ambil dari 2 posisi yaitu angular dan
parallel pada titik vertical, horizontal, dan axial.

211
Gambar 3.4 point dari misalignment paralel yang akan
dilakukan pengukuran

Gambar 3.5 point dari misalignment angular yang akan


dilakukan pengukuran
3.2 Hasil Pengukuran Spectrum Vibrasi dan
Perbedaan Phase.
Dibawah ini data dari hasil pengukuran Spectrum Vibrasi
dan Perbedaan Phase
Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Spectrum Vibrasi dan
Perbedaan Phase Angular misalignment Tabel 3.2 Hasil Pengukuran Overall Spectrum Vibrasi
Angular Misalignment

Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Perbedaan Phase Angular


Misalignment

3.3.1 Pengukuran Spectrum Vibrasi Angular Misalignment

Gambar 3.6 Spectrum Vibrasi Angular Misalignment


dengan shim 0,5 mm

212
Gambar 3.7 Spectrum Vibrasi Angular Misalignment
dengan shim 0,75 mm

Gambar 3.8 Spectrum Vibrasi Angular Misalignment


dengan shim 1,00 mm

Tabel 3.5 Hasil Pengukuran Overall Spectrum Vibarasi


Gambar 3.9 Spectrum Vibrasi Angular Misalignment
Paralel Misalignment
dengan shim 1,5 mm
Tabel 3.4 Data Hasil Pengukuran Spectrum Vibrasi dan
Beda Phase Paralel Misalignment

Tabel 3.6 Hasil Pengukuran Perbedaan Phase Paralel


Misalignment

3.3.2 Pengukuran Spectrum Vibrasi Paralel


Misalignment

Gambar 3.10 Spectrum Vibrasi Paralel Misalignment


dengan shim 0,5 mm

213
Gambar 3.11 Spectrum Vibrasi Paralel Misalignment Gambar 3.17 Spectrum Vibrasi Paralel Misalignment
dengan shim 0,75 mm dengan shim 1,5 mm
3.3 Pembahasan Dari Hasil Analisa Spectrum Vibrasi dan
Perbedaan Phase.
Dari data yang ada diatas kita dapat mengetahui
pada posisi shim dengan ketebalan tertentu akan
menunjukkan perubahan point dengan nilai lebih tinggi
seperti yang terlampir pada tabel dan grafik dibawah ini :
Gambar 3.12 Spectrum Vibrasi Paralel Misalignment
3.3.1 Hasil Pengukuran Analisa Spectrum Vibrasi angular
dengan shim 1,00 mm
Misalignment.
Tabel 3.7 Pengukuran Spectrum Vibrasi Angular
Misalignment Overall.

Gambar 3.13 Spectrum Vibrasi Paralel Misalignment


dengan shim 1,5 mm

Gambar 3.14 Spectrum Vibrasi Paralel Misalignment


dengan shim 0,5 mm

Gambar 3.18 Grafik Spectrum Vibrasi Angular


Misalignment
Gambar 3.15 Spectrum Vibrasi Paralel Misalignment Dari tabel dan grafik diatas menunjukkan titik
dengan shim 0,75 mm pengukuran pada spectrum vibrasi yang dilakukan dengan
ketebalan shim tertentu, dari kenaikan nilai diatas
menunjukkan pada point F1A terlihat kenaikkan nilai
sangat signifikan sehingga terdeteksi oleh alat pengukur
vibrasi mesin simulator tersebut mengalami misalignment
pada point F1A (Fan Inboard Axial).
Sedangkan pada pengukuran beda phase didapat
Gambar 3.16 Spectrum Vibrasi Paralel Misalignment nilai point pada tabel dan grafik dibawah ini
dengan shim 1,00 mm Tabel 3.8 Pengukuran Beda Phase Angular Misalignment.

214
Gambar 3.19 Grafik Beda Phase Angular Misalignment
Pada tabel dan grafik diatas pada pengukuran
beda phase terlihat jelas pada posisi axial sudah terlihat
dari hasil pengukuran dengan shim 0,5 mm menunjukkan
nilai yang cukup tinggi dari horizontal maupun vertical,
3.3.2 Pengukuran Analisa Spectrum Vibrasi Paralel
Misalignment. Gambar 3.21 Grafik Beda Phase Paralel Misalignment
Tabel 3.9 Pengukuran Spectrum Vibrasi Paralel Pada tabel dan grafik diatas pada pengukuran
Misalignment Overall beda phase terlihat jelas pada posisi horizontal dan vertical
sudah terlihat dari hasil pengukuran dengan shim 0,5 mm
menunjukkan nilai yang cukup tinggi dari posisi axial,

IV. KESIMPULAN DANSARAN


4.1 Kesimpulan
1. Angular misalignment ditandai dengan nilai tingginya
vibrasi pada posisi axial terutama didekat kopling yang
strukturnya lemah, dan terjadi perbedaan phase pada
posisi axial sebesar180°.
2.Paralel misalignment ditandai dengan tingginya nilai
vibrasi pada posisi radial (horizontal dan vertical) dan
perbedaan phase pada posisi radial (Horizontal dan
Vertical) sebesar 180°.
3. Untuk mendeteksi misalignment yang paling cepat dan
akurat adalah dengan mengukur perbedaan phase (untuk
parallelbedaphase horizontal dan vertical sedangkan
untuk angularbedaphase axial).

Gambar 3.20 Grafik Spectrum Vibrasi Paralel 4.2 Saran


Misalignment Untuk mendeteksi gejala misalignment pada mesin
Dari tabel dan grafik diatas menunjukkan titik berputar maka sebaiknya :
pengukuran pada spectrum vibrasi yang dilakukan dengan  Pengukuran perbedaan phase, sebagai tambahan untuk
ketebalan shim tertentu, dari kenaikan nilai diatas memperkuat diagnosa pengambilan kesimpulan gejala
menunjukkan point F1H & F1V terlihat kenaikkan nilai awal misalignment.
sangat signifikan sehingga terdeteksi oleh alat pengukur
vibrasi bahwasanya mesin simulator mengalami
misalignment pada point F1H (Fan Inboard Horizontal) DAFTAR PUSTAKA
dan point F1V (Fan Inboard Vertical). Arthur R. Crawford, Computational System, Incoporated
Sedangkan pada pengukuran beda phase didapat (CSI).
nilai point pada tabel dan grafik dibawah Girdhar, Paresh, 2004, Maintenance, Newnes An imprint of
Tabel 3.10 Pengukuran Beda Phase Paralel Misalignment. Elsevier
ISO 10816, 1995, Mechanical vibrations measurement on
non-rotating parts
ISO 10816 Vibration Severity Chart,August 2000

215
http://www.usedvibration.com/vibration_analysis_severity
_charts.htm
http://www.reliabilitydirect.com/vibration
meterproducts/ISO_10816.htm
tanggal 10 April 2011, pukul 22.04 wib).
Jackson, C. Shop testing, Orbit - Bently Publishing Co.,
Minden, NV, (June 1998)
Maedel, Jr, P. Vibration Standards and Test Codes, Shock
and Vibration Handbook 5th edition (Cyril Harris,
editor), McGraw Hill Publishing Co. (2001)
Maurice L. Adams, JR (2004), Rotating machinery
vibration from analysis to troubleshooting, Marcell
Dekker, Inc, New York.
Mobley, R. Keith, 2002, An Introduction of predictive
maintenance, secondedition, Plant engineering.
Supandi (1990).Manajemen Perawatan Industri. Statistika
Induktif edisi

216
ANALISA KEBUTUHAN DEBIT PADA TANAMAN

PADI DAN TAMBAK DI INTAKE I

DAERAH IRIGASI WADUK LOWAYU

Wahyu Satriyo Tri Wibowo


Fakultas Teknik Mesin, Universitas Gresik

ABSTRAK

Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan produksi pangan adalah


dengan melakukan pengembangan sumber daya air melalui pengelolaan alokasi
air yang tepat dan efisien, yaitu dengan cara pengelolaan air irigasi. Dalam
pengelolaan irigasi terdapat permasalahan yang muncul salah satunya adalah
kebutuhan air irigasi. Kebutuhan air irigasi yang diantaranya memperhitungkan
kebutuhan air tanaman dan kebutuhan efisiensi pada saluran. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut pada penelitian ini dianalisa bukaan pintu intake dengan
memperhitungkan kebutuhan air irigasi sebagai upaya penentuan hasil
produktifitas tanaman dan guna memenuhi kebutuhan air secara efisien.
Bukaan pintu intake dengan memperhitungkan kebutuhan air irigasi adalah
bukaan pintu intake yang memperhitungkan kebutuhan air tanaman dan
kebutuhan efisiensi pada saluran. Perhitungan bukaan pintu intake dengan
kebutuhan air irigasi dilakukan untuk mementukan berapa tinggi bukaan pintu
dalam memenuhi kebutuhan air.
Dari hasil perhitungan jumlah kebutuhan debit air adalah 1,3045 m3/det
didapat tinggi bukaan pintu sebesar 0,76 m dengan waktu bukaan selama 125 hari.
Berdasarkan hasil analisa, untuk memenuhi kebutuhan debit air sebesar 1,3045
m3/det memerlukan tinggi bukaan pintu sebesar 0,76 m selama 125 hari.
Kata kunci : Kebutuhan Air, Pengaturan Bukaan Pintu

ABSTRACT
The efforts to increase food production is conduct water resource
development through appropriate management of water allocation precise and
efficiently, in particular by irrigation management. Irrigation management has
emerging issues one of the issues is water supply. Including irrigation water
supply account the water for plants and for efficiency in the channel. To solve
these problems, in this study is analyzed the intake operation, by counting the
water supply for irrigation as a result of determining the productivity of the plant
and to fill up the water needs efficiently.
Intake operation by counting the water supply for irrigation is Intake
operation that counting the water supply for plants and for efficiency in the
217
channel. Operation of intake openings needs for irrigation is done to determine
how high the door openings in fill up water needs.
From the calculation of the required amount of water is 1.3045 m3/ s
gained high intake door openings of 0.76 m with the exposure time for 125 days.
Based on analysis, to fulfill amount water is 1.3045 m3.
Keywords: Water Supply, Intake Operation.

irigasi Waduk Lowayu merupakan Daer


PENDAHULUAN ah
Latar Belakang Irigasi teknis terluas di Kabupaten Gres
Permasalahan tentang air sering ik.
dijumpai di Indonesia, misalnya pada musim Sistem Irigasi Waduk Lowayu direncanak
hujan di berbagai daerah banyak terjadi an
banjir, bahkan di daerah tertentu ada yang untuk mengairi areal pertanian seluas 14
sampai memakan korban jiwa. Sedangkan di 45
musim kemarau di berbagai daerah Ha. Dalam waduk tersebut terdapat
mengalami kekeringan, yang mengakibatkan dua
mengeringnya mata air sungai sehingga pintu intake, yaitu intake I (satu) meng
sawah dan tambak mengering. Ditambah airi
lagi tingkat kesadaran masyarakat yang areal pertanian seluas 232 Ha dan intake
rendah dalam pemanfaatan air yang ada. II
Untuk meminimalisir hal tersebut maka (dua) mengairi areal pertanian seluas 12
sebaiknya harus bisa memanfaatkan air yang 13
tersedia dengan sebaik mungkin, terutama Ha, baku sawah Waduk Lowayu
yang ada di dalam waduk, karena air dalam ini
waduk itu sangat berguna untuk persediaan mencakup Lima belas desa yang berada
yang dapat digunakan pada musim kemarau, di
air dalam waduk dapat digunakan untuk Kecamatan Dukun yaitu Desa Banger
irigasi dan memenuhi kebutuhan air an,
masyarakat di sekitar waduk tersebut. Desa Lowayu, Desa Petiyin Tunggal, D
Dengan adanya waduk, air di musim hujan esa
dapat ditampung dan digunakan di musim Tirem, Desa Dukuh Kembar,
kemarau juga untuk kebutuhan setiap hari. Desa
Di dalam tugas akhir ini, saya mengambil Tebuwung, Desa Mentaras, Desa Ma
pintu Intake I (Satu) pada waduk Lowayu du
sebagai bahan penilitian untuk memenuhi Mulyorejo, Desa Mojopetung, Desa Ima’
dalam tercapainya tujuan pembelajaran di an,
Program Sarjana Teknik Jurusan Teknik Desa Sekargadung, Desa Babak Bawo, D
Sipil Universitas Gresik. esa
Di Kabupaten Gresik, Daerah
218
Babak Sari, Desa Kalirejo, dan Desa di Desa Lowayu kecamatan Dukun yang
Sambogunung. Luas total areal Waduk berjarak ± 40 km dari pusat kota Gresik.
Lowayu sebesar 97 Ha, dalam kondisi Permasalahan yang ada pada waduk
normal waduk ini mampu menampung air Lowayu adalah maraknya petani yang
sekitar 1.690.000 m3, yang di bangun pada memakai pompa air secara liar.
tahun 1936. Lokasi waduk Lowayu berada Mengakibatkan sering kali petani yang
memiliki sawah dibagian bawah, tidak
menerima air secara utuh. Sering pula para
petani yang terlibat konflik, cekcok mulut,
saling hantam hingga aduh senjata tajam
yang dipicu pada pembagian kebutuhan air
yang menurutnya tidak adil. Sejumlah
saluran irigasi yang tidak tersentuh air
meliputi ; Saluran Irigasi di Desa Ima’an,
Desa Sekargadung, Desa Babak Bawo, Desa
Babak Sari, Desa Kalirejo, dan Desa
Sambogunung. Akhirnya para petani yang
merasa tidak tersentuh air banyak yang
membuat sumur bor. Sehingga dengan
banyaknya pembuatan sumur bor di titik
areal waduk, belum juga di areal baku sawah
waduk tersebut, mengakibatkan permukaan
air tanah semakin menurun. Masalah lain
juga timbul yaitu meningkatnya erosi tanah
sehingga kandungan lumpur dalam air
sungai meningkat, yang menyebabkan
pendangkalan saluran irigasi makin cepat.
Adapun sebagian desa dari kecamatan
Sidayu di saat kekurangan pasokan air
biasanya meminta layanan dari waduk
Lowayu. Karena sekarang kondisi waduk
Lowayu hanya bisa mengairi sampai desa
Mojopetung, dari kecamatan Sidayu bila
membutuhkan air_pun tidak dapat terlayani
oleh Waduk Lowayu. Pada dasarnya
identifikasi masalah yang ada pada lokasi
studi adalah minimnya pengetahuan para
petani dalam kebutuhan air sehingga
sewenang – wenang dalam penggunaan air.
Rumusan masalah
1. Berapakah kebutuhan air untuk padi
dalam satu kali panen ?
2. Berapakah kebutuhan air untuk tambak
dalam satu kali panen ?
3. Berapakah tinggi bukaan pintu Intake I
untuk mengairi padi dan tambak ?

2. METODE PENELITIAN
Mulai,Latar Belakang,Perumusan
219
Masalah,Tujuan Penelitian,Pengelolaan Data Panen,b. Kebutuhan Air Tambak 1 kali
: a. Observasi Lapangan, b. Kajian Pustaka, Panen,c. Tinggi Bukaan Pintu, Hasil,
Analisis : a. Kebutuhan Air Padi 1 kali Kesimpulan.

220
1. Tahap Persiapan lahan dan lokasi desa yang dialiri saluran
Tahapan ini terdiri atas latar irigasi intake I, Memasukkan data dalam
belakang, perumusan masalah dan tujuan tabel guna memudahkan perhitungan.
penelitian. Berdasarkan latar belakang, 3. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
perumusan masalah dilakukan dengan 1. Deskripsi Wilayah Study
melihat permasalahan yang terjadi, wilayah Waduk Lowayu merupakan salah satu
kajian studi dari permasalahan dan juga waduk terbesar di kecamatan Dukun dan
kaitannya dengan kebutuhan air untuk Kabupaten Gresik dengan Luas baku sawah
sawah. Wilayah studi ini adalah kawasan 1445 Ha yang secara administrasi meliputi
Waduk Lowayu, di Desa Lowayu, kec 16 desa, termasuk Kecamatan Dukun.
Dukun, kab Gresik. Jaringan irigasi Waduk Lowayu termasuk
2. Tahap Pengumpulan Data dalam pengawasan cabang seksi pengairan
Data Jaringan irigasi sekunder Dukun. Adapun batas – batas Daerah Irigasi
dengan jenis Skema bangunan daerah irigasi ini adalah sebelah utara Daerah Irigasi
Lowayu yang bersumber dari Departemen Mentaras, sebelah timur Daerah Irigasi
Pekerjaan Umun wilayah propinsi Jawa Siraman, sebelah selatan Kali Bengawan
Timur tujuan data ini adalah untuk Solo / DI Kali Solo, dan Sebelah barat
menghitung Kebutuhan air. Daerah Irigasi Joho. Daerah Irigasi Waduk
Data jaringan tersier dengan jenis Lowayu merupakan waduk lapangan yang
Peta Skema Eksploitasi daerah irigasi mempunyai luas areal waduk 97 Ha dan
Lowayu yang bersumber dari Dinas mempunyai kedalaman air 3,50 m serta
Pekerjaan Umun kab. Gresik wilayah utara mempunyai daya tampung air normal
propinsi Jawa Timur tujuan data ini adalah 1.690.075 m3.
untuk menghitung Debit air yang mengairi Sistim Jaringan Irigasi Waduk Lowayu
sawah. adalah merupakan jaringan irigasi yang
Data Luas petak padi dan tambak mendapatkan air dari Waduk Lowayu yang
dengan jenis Peta situasi rencana daerah mempunyai bangunan pintu pengambilan
irigasi Lowayu yang bersumber dari atau Intake. Air Irigasi dari Intake ini
Departemen Pekerjaan Umun wilayah dialirkan melalui intake 1 yang kearah kanan
propinsi Jawa Timur tujuan data ini adalah dan intake 2 yang kearah kiri, dengan ukuran
untuk menghitung Kebutuhan netto atau pintu masing – masing 1,00 m x 4,25 dan
kebutuhan bersih air. 0,80 m x 4,25 m. Disamping pintu
Data Panjang aliran irigasi intake I pengambilan juga terdapat pintu pelimpah
dengan jenis Skema jaringan irigasi rencana banjir dengan ukuran 7,50 m x 3,70 m dan
daerah irigasi Lowayu yang bersumber dari digunakan pada saat elevasi air di dalam
Departemen Pekerjaan Umun wilayah waduk melebihi elevasi air waduk kurang
propinsi Jawa Timur tujuan data ini adalah lebih 3,70 m. Dan mengenai saluran irigasi
untuk mengetahui Selisih jumlah volume air pada Daerah Irigasi Waduk Lowayu pada
guna menentukan faktor kehilangan air. dasarnya sebagai saluran pembawa murni,
Data usaha tani padi dan tambak panjang saluran intake 1 ; 2.105 m ( saluran
dengan jenis Blanko Tanaman yang sekunder 918 m, saluran muka 1.187 m ) dan
bersumber dari Departemen Pekerjaan panjang saluran intake 2 ; 9.198 m, fasilitas
Umun wilayah propinsi Jawa Timur tujuan ini ditunjang bangunan – bangunan pengatur
data ini adalah untuk mengetahui jenis Pola lainnya yaitu bangunan sadap 14 buah dan
tanam. bangunan Box Tersier 1 buah. Tabel. 7
Kehilangan Pada Saluran
3. Analisis Data
Data yang telah didapat perlu
diklarifikasi dulu menurut daya guna tiap
Jenis saluran Besar kehilangan ( % )
Tersier 12,5 – 20
Sekunder 5 – 10
Utama 5 - 10
1 1

1 1

b=2 m

Saluran sekunder

1 1

1 1

b=1 m

Saluran tersier

kebutuhan air yang berbeda dan jan


gka
waktu pemberian air yang berbeda p
ula.
Pada kegiatan pembibitan hanya meng
airi
2. Pembahasan areal 1/20 dari luas areal yang diairi deng
Kebutuhan air untuk lt/det/ha untuk an
tanaman padi haruslah menyesuaikan debit air yang bisa dikatakan sebesar
dengan kegiatan penanaman padi yang 1
terdiri dari tiga kegiatan, yaitu Dari lt/det/ha. Karena hanya mengairi 1/20 d
pembibitan, penggarapan, dan tanam hingga ari
panen. Dikarenakan pada masing – masing luas areal maka dianjurkan mengguna
kegiatan tersebut mempunyai besaran kan
Q/debit = (1/20).20 lt/det/ha dalam B=1m
perhitungannya, yang mana 1 lt/det/ha =
1/20 ha x 20 lt/det, untuk kegiatan ini

memerlukan waktu selama 25 hari. Kedua


adalah kegiatan penggarapan dengan
kebutuhan air / debit sebesar 6 lt/det/ha
yang dilaksanakan selama 10 hari. Dan
yang ketiga adalah kegiatan tanam hingga
panen dengan kebutuhan air / debit sebesar 4
lt/det/ha yang dilakukan selama 90 hari.
Kemudian untuk tambak sendiri diperlukan
debit (Q) sebesar 1,5 lt/det/ha.
Pada perhitungan diatas bahwa
untuk memenuhi kebutuhan air untuk
tanaman padi seluas 69 ha maka diperlukan
besaran debit diantaranya yaitu pada
kegiatan pembibitan memerlukan debit
sebesar 69 lt/det/ha, pada kegiatan
penggarapan memerlukan debit sebesar 414
lt/det/ha, dan pada kegiatan tanam hingga
panen memerlukan debit sebesar 276
lt/det/ha. Dan untuk mengetahui kebutuhan standart bukaan pintu pada lapangan yait
air selama satu kali panen yaitu mengalikan u1
debit air dengan menit dan jam yang m, maka perlu menghitung lama buk
kemudian dikalikan lagi dengan hari, hasil aan
total kebutuhan air tanaman padi dalam satu pintu. Jadi untuk menghitung lama wa
3
kali panen yaitu sebesar 44.215 m. ktu
Kemudian untuk tambak dengan luas 163 ha bukaan pintu setinggi 1,59 m, perlu unt
diperlukan debit sebesar 244,5 lt/det/ha, uk
untuk mengetahui penggunaan air tambak meninjau kembali jumlah total kebutuhan
dalam satu kali panen maka 244,5 x 60 x 24 air
3
x 120 = 42.249,6 m . Dan total kebutuhan dalam satu kali panen yaitu 112.404,5
air tanaman padi dan tambak selama satu m3
3 3
kali panen adalah 44.215 m + 42.249,6 m = kemudian dijadikan ke lt/det/ha
3
86.465 m . Kemudian setelah diketahui yaitu
kebutuhan netto atau kebutuhan bersih air 112.404.500 selanjutnya 1.304,5 x 60 x 24
pada tanaman padi dan tambak, kita dapat =
menentukan kebutuhan air irigasi atau debit 1.878.480 maka 112.404.500 : 1.878.480
rencanan yang mana kita harus mengetahui =
data faktor kehilangan pada saluran terlebih 59,835 diglobalkan menjadi 60 hari. Ja
dahulu. Pada data yang didapat dari di
lapangan faktor kehilangan (FK) diketahui bukaan pintu sebesar 1,59 m
30 % jadi kebutuhan air total untuk tanaman untuk
padi dan tambak dalam satu kali panen yaitu memenuhi kebutuhan air memerlukan wa
86.465 m3 + 30 % = 112.404,5 m3. ktu
Setelah diketahui Q total,
pengaturan bukaan pintu dapat dilakukan
sesuai kebutuhan air yang dibutuhkan.
Dalam menentukan pengaturan bukaan pintu
haruslah diketahui data kecepatan aliran dan
jenis atau lebar pintu terlebih dahulu. Pada
data yang didapat kecepatan aliran yaitu
0,82 m/det dan lebar pintu 1 m. Sebelum
masuk dalam perhitungan pengaturan
bukaan pintu, jumlahkan debit air tanaman
padi dan tambak yang kemudian
ditambahkan faktor kehilangan,
penjumlahannya yaitu 69 + 414 + 276 = 756
lt/det + 244,5 lt/det = 1.003,5 lt/det + 30% =
1.304,5 lt/det. Pada perhitungan ini lt/det
terlebih dahulu dijadikan ke m3/det, yang
mana 1.304,5 lt/det = 1,3045 m3/det. Setelah
sudah menjadi satuan meter maka 1,3045
m3/det : 0,82 m/det = 1,59 m. Karena
selama 60 hari. Maka dari itu bukaan pintu lt/hari/ha + 352.080 lt/hari/ha =
untuk waktu selama 125 hari yaitu 125 : 60 1.445.040 lt/hari/ha.
= 2,083 kemudian 1,59 : 2,083 = 0,76. Jadi 5. Untuk bukaan pintu dalam mengairi
untuk memenuhi kebutuhan air selama 125 232 ha ada dua besaran bukaan
hari pada areal seluas 232 ha diperlukan yaitu 1,5 m selama 60 hari dan 0,76
tinggi bukaan pintu sebesar 0,76 m. m selama 125 hari.
4. PENUTUP 2. Saran
1. Kesimpulan 1. Apabila ketersediaan air waduk
Dari penelitian sampai perhitungan tidak mencukupi kebutuhan air
dapat diambil kesimpulan dan saran : baku sawah dapat menyuplai dari
1. Kebutuhan air untuk tanaman padi DI. Bengawan solo.
dalam satu kali panen adalah 2. Adapun warga yang tidak
3
44.215 m dalam 759 lt/det/ha – memungkingkan menyuplai air dri
nya. Hanya saja terbagi 3 langkah bengawan solo, warga dapat
perhitungan yang mana jumlah mengambil air dari sumur bor ( air
debit jika dikalikan menit, jam, dan Tanah).
hari. 3. Dalam pemberian kebutuhan air
2. Kebutuhan air untuk tambak dalam standart untuk tanaman padi ( 20
satu kali panen adalah 42.249,6 m3 l/det, 6 lt/det, 4 lt/det ) hanya
dalam 244,5 lt/det/ha –nya. untuk gadu ijin, dan untuk gadu tak
3. Kebutuhan air total ( Qt ) untuk ijin kebutuhan air hanya sebesar 1
tambak dan padi dalam satu kali lt/det/ha. Dan pemberian air untuk
3
panen adalah 112.4040,5 m . tambak (1,5 lt/det/ha).
4. Pada Q2 = 759 lt/det/ha + 244,5 4. Untuk mengairi baku areal seluas
lt/det/ha = 1.003,5 lt/det/ha x 60 x 232 ha dengan kebutuhan air
3
24 = 1.445.040 lt/hari/ha ≠ Q2 sebesar 112.404,5 m, dalam
dalam 1 hari = 99.360 lt/hari/ha + mengatur bukaan pintu lebih efisien
596.160 lt/hari/ha + 397.440
menggunakan bukaan sebesar 0,76 Perencanaan Irigasi KP-02, Badan
m selama 125 hari dibandingkan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.
dengan bukaan sebesar 1,5 m Garg, Satnosh kumar. 1981. Irrigation
selama 60 hari, dikarenakan Engineering and hydraulic
standart bukaan pintu pada Structures. Khana Publisher. Nai
lapangan adalah 1 m. Sarak. Delhi.
Henderson, FM, 1966, Open Channel
4. DAFTAR PUSTAKA Flow, New York. MacMillan
Publishing Co.Inc
Anonim. Irigasi dan Bangunan Air. Martin Smith, 1991. CROPWAT (ver.5.7):
Penerbit Gunadarma, Jakarta. Manual and Guidelines. FAO.
Anonim. 1986. Standar Perencanaan Hadihardaja, Joetata. Dkk. 1997. Rekayasa
Irigasi-Kriteria Perencanaan 01. Pndasi I (konstruksi Penahan
Jakarta: Direktorat Jenderal Tanah). Gunadarma. Jakarta.
Pengairan Pekerjaan Umum. Ranga Raju, KG, 1986, Aliran melalui
Anonim. 1986. Standar Perencanaan saluran Tebuka, Jakarta. Penerbit
Irigasi-Kriteria Perencanaan 03. Erlangga
Jakarta: Direktorat Jenderal Soemarto CD, 1995. Hidrologi Teknik
Pengairan Pekerjaan Umum. Edisi ke -2. Jakarta Erlangga
Chow, V.T. 1992. Hidrolika Saluran Subramanya, K, 1986, Flow in Open
Terbuka. Jakarta, Penerbit Erlangga. Channels, New Delhi, Tata
Dinas Pekerjaan Umum. 1986. KP-01 McGraw Hill Publishing
Perencanaan Jaringan Irigasi. Company Limited.
Dinas Pekerjaan Umum. 1986. KP-02 Sudjarwadi. 1990. Teori dan Praktek
Bangunan Utama. Irigasi. PAU Ilmu Teknik
Direktorat Jenderal Pengairan, 1986. Universitas Gajahmada.
Standar Perencanaan Irigasi (KP. Yogyakarta.
01 05). Departemen Pekerjaan Sudjarwadi. 1979. Pengantar Teknik
Umum, CV. Galang Persada, Irigasi. Universitas Gadjah Mada,
Bandung. Yogyakarta.
Departemen Pekerjaan Umum Direktorat
Jenderal Pengairan,1986, Standar
REHABILITASI MEDIS DAN SOSIAL TERHADAP PELAKU
TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA. (STUDI
KASUS PUTUSAN NOMOR 22/PID.B/2014/PN.GSK)
Rizal Hariyadi
Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Gresik
ABSTRAK
Narkotika adalah obat/ bahan berbahaya, yang dapat mengakibatkan ketergantungan bagi jiwa
pemakainya, serta dapat mengakibatkan kehancuran fisik maupun mental. Narkotika
sebenarnya dipakai dalam dunia kesehatan dan digunakan untuk membius pasien, akan tetapi
banyak orang yang salah mempergunakan narkotika.. penyalahgunaan narkotika akhir-akhir ini
semakin meningkat tak hanya orang dewasa melainkan remaja dan anak-anak juga ikut
menyalahgunakannya. Korban penyalahgunaan atau orang yang menyalahgunakan narkotika
merupakan orang yang sakit yang wajib menjalani rehabilitasi. Tak hanya sekali memakai
tetapi akan bergantung pada barang haram tersebut, meskipun dalam undang-undang secara
tegas tidak boleh menyalahgunakan narkotika kecuali untuk penelitian. Cara yang ampuh
untuk penyalahguna narkotika adalah mengrehabilitasi mereka yang kecanduan narkotika
walaupun ada unsur pidananya, dengan cara rehabilitasi pengguna narkotika akan di didik
dan dibina agar kelak tidak terjerumus ke dalam dunia gelap narkotika lagi.

Kata Kunci : Penyalahguna, Narkotika, Rehabilitasi.

A. PENDAHULUAAN menyebar tetapi sudah masuk sampai desa-


desa maupun daerah terpencil.
1.1 Latar Belakang Penyalahgunaan narkotika tidak hanya para
Narkotika adalah zat atau obat yang kaum dewasa tetapi juga sudah sampai
berasal dari tanaman atau bukan tanaman, para remaja maupun anak-anak yang
baik sintetis maupun semisintetis yang dapat memakainya. Kebanyakan penyalahguna
menyebabkan penurunan kesadaran narkotika Golongan I mengkonsumsi sabu-
hilangnya rasa, mengurangi dan sabu atau metamfetamina.
menghilangkan rasa nyeri serta dapat Menurut Undang-Undang Nomor 35
menimbulkan ketergantungan. Jika dipakai tahun 2009 tentang Narkotika, narkotika
sesuai dengan takaran narkotika sebenarnya Golongan I ada 65 macam jenis yang
obat yang sangat penting bagi dunia sering disalahgunakan yaitu ganja dan
kesehatan, pengembangan ilmu pengetahuan kokain. Ganja dan kokain dilarang untuk
dan teknologi. produksi dan digunakan dalam proses
Penyalahgunaan dan peredaran gelap produksi kecuali untuk kepentingan tertentu.
narkotika di Indonesia telah menyebar Narkotika hanya diperoleh secara impor dan
sampai wilayah Indonesia, bahwa di produksi dalam negeri, materi hukumnya
penyalahgunaan narkotika sudah kian hanya mengatur mengenai perdagangan dan
menggawat (Rohman Hermawan, 1986: 1), penggunaan narkotika (Siswanto Sunarso,
bukan hanya di kota-besar saja narkotika 2011:2).

1
Sebagaimana bunyi pasal 41 Undang- yang sakit?
Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang (Studi Kasus Putusan Nomor
Narkotika, sebagai berikut : 22/Pid.B2014/PN.Gsk).
“Narkotika Golongan I hanya disalurkan b. Apakah ketentuan pasal 54 Undang-
Undang Nomor 35 tahun 2009 yang
oleh pedagang besar farmasi tertentu mewajibkan korban penyalahgunaan
kepada lembaga ilmu pengetahuan narkotika menjalani rehabilitasi medis dan
tertentu untuk kepentingan ilmu sosial dapat disandingkan dengan pasal 103
pengetahuan dan teknologi”. Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009
Karena Undang-Undang secara tegas tentang Narkotika?
telah melarang jenis narkotika golongan I (Studi Kasus Putusan Nomor
yakni shabu-shabu digunakan untuk 22/Pid.B/2014/PN/Gsk).
kepentingan yang lain yang bukan berkaitan
dengan ilmu pengetahuan. 1.3 Tujuan Penelitian
Hukuman harus dapat mempertakut Untuk mengetahui, mengkaji, dan
orang supaya agar tidak berbuat jahat menganalisa Penyebab seseorang terlibat
(Soesilo, 1995 : 3), seperti yang dilakukan dalam penyalahgunaan narkoba dan cara-
oleh MUSHOLIN BIN MUSTOFA telah cara pencegahan agar tidak terlibat dalam
terbukti bersalah melakukan tindak pidana penyalahgunaan narkotika.
“bersama-sama melakukan perbuatan Untuk mengetahui, mengkaji, dan
menyalahgunakan narkotika golongan I bagi menganalisa seperti apa pertanggung jawaban
diri sendiri”. Yaitu kristal metamfetamina pidana yang terlibat dalam penyalahgunaan
yang terdaftar dengan Golongan I Nomor narkotika.
Unit 61 Undang-Undang Nomor 35 tahun
1.4 Manfaat Penelitian
2009 tentang Narkotika, yang pada
1.4.1. Manfaat Teoritis
pokoknya menerangkan bahwa terdakwa
Penelitian ini bermanfaat untuk
mengalami sindroma ketrgantungan
memberikan sumbangan pemikiran atau
metamfetamina (shabu-shabu) dan
memperkaya konsep-konsep, dan dapat
disarankan untuk menjalani rehabilitasi.
bermanfaat bagi pengembangan ilmu hukum.
1.4.2 Manfaat Praktis
1.2 Perumusan Masalah
Memberikan sumbangan pemikiran
Rumusan masalah dimaksudkan sebagai terhadap masyarakat, khususnya aparat
penegasan masalah yang akan diteliti penegak hukum dalam melaksanakan tugas
sehingga memudahkan dalam pekerjaan secara profesional dan berkeadilan.
serta pencapaian sasaran, dalam penelitian B. TINJAUAN PUSTAKA
ini penulis merumuskan masalah sebagai Bahwa kejahatan adalah rechdelicten.
berikut : Yaitu perbuatan-perbuatan yang meskipun
a. Apakah pecandu narkotika atau orang tidak ditentukan dalam undang-undang,
yang menyalahgunakan narkotika sebagai perbuatan yang bertentengan dengan
dikatagorikan pelaku kejahatan atau orang tata hukum (Moeljatno, 2009: 3). Di dalam

2
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tidak digunakan untuk memperoleh narkotika.
dicantumkan secara jelas tetapi kejahatan Pengguna narkotika tidak dapat berhenti
diatur dalam pasal 104 sampai dengan pasal begitu saja, jika berhenti pemakaiannya
488. Ada yang menyamakan antara akan terjadi kerusakan oleh tubuh dan kerja
kejahatan dengan tindak pidana yaitu otak, hilangnya kesadaran dan menjadi gila
perbuatan melawan hukum, perbuatan sampai mengalami kematian.
melanggar hukum atau bertentangan dengan C. METODE PENELITIAN
Undang-Undang.
1. Type Penelitian
sebagaimana bunyi pasal 1 ayat 13
Dalam metode penelitian ini
Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009
menggunakan penelitian hukum normatif,
tentang Narkotika yaitu Pecandu narkotika
penelitian hukum kepustakaan yaitu
adalah orang yang menyalahgunakan
penelitian hukum yang dilakukan dengan
narkotika dan dalam keadaan ketergantungan
cara meneliti bahan-bahan pustaka atau
pada narkotika, baik secara fisik maupun
bahan-bahan sekunder.
psikis, sedangkan ayat 14 yakni
2. Pendekatan Masalah
ketergantungan pada narkotika adalah
untuk membahas dalam penelitian ini,
kondisi yang ditandai oleh dorongan untuk
digunakan pendekatan-pendekatan sebagai
menggunakan narkotika secara terus
berikut:
menerus dengan takaran yang meningkat
2.1 Pendekatan Perundang-Undangan
agar menghasilkan efek yang sama dan
Pendekatan ini dilakukan secara
apabila penggunaannya dikurangi dan/atau
menelaah undang-undang yang berkenaan
dihentikan secara tiba-tiba, menimbulkan
dengan hukum yang ditangani. Dalam
gejala fisik dan psikis yang khas.
metode ini peneliti perlu memahami hirarki,
Dapat dilihat juga pasal 1 ayat 15
asas-asas dalam peraturan perundang-
bahwa Penyalahguna narkotika adalah orang
undangan (Marzuki, Peter Mahmud 2010:5).
yang menggunakan narkotka tanpa hak atau
2.2 Pendekatan Kasus
melawan hukum. Pecandu atau korban
Dalam pendekatan ini perlu dilakukan
penyelahgunaan narkotika adalah orang yang
secara telaah terhadap kasus-kasus yang
sakit wajib menjalani rehabilitasi, sebagian
berkaitan dengan isu yang akan dihadapi.
besar pelaku narkotika di katagorikan
Yang perlu di pahami oleh peneliti adalah
korban penyalahguna dan korban narkotika
retio decidendi yaitu alasan-alasan hukum
yang secara tidak langsung merupakan
yang digunakan hakim untuk sampai kepada
orang yang sakit.
putusannya.
Pengguna narkotika dapat dikatakan
2.3 Pendekatan konseptual
penyakit kronis seperti gangguan fisik
Pendekatan ini dapat diketemukan
akibat penggunaan secara berlebihan,
dalam pandangan-pandangan sarjana dan
narkotika sanggup mengghasilkan khayal-
doktrin-doktrin hukum. Untuk memahaminya
khayal yang menyenangkan ( Rahman
pendekatan ini juga dapat diketemukan
Hermawan 1986: 4). Jumlah narkotika
dalam undang-undang.
semakin besar meningkatnya waktu yang
3. Bahan Hukum

3
3.1 Bahan Hukum Primer penderita narkotika yang memerlukan
Bahan hukum primer terdiri dari pengobatan medis untuk mencapai
Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 kemampuan fisik, tempat yang memberikan
tentang Narkotika dan Undang-Undang pelatihan, keterampilan dan pengetahuan
Nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika, untuk menghindarkan dari pengaruh
catatan-catatan resmi atau risalah dalam narkotika. Sebagaimana bunyi pasal 127
perbuatan perundang-undangan dan putusan- Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009
putusan hakim. Bahan hukum berikutnya tentang Narkotika, sebagai berikut ;
yaitu Putusan Nomor 22/Pid.B/2014/PN.Gsk, 1.“Setiap Penyalah Guna :
yang berkaitan dengan isu yang akan a. Narkotika Golongan I bagi diri
dihadapi. sendiri dipidana dengan pidana
3.2 Bahan Hukum Sekunder penjara paling lama 4 (empat) tahun;
Bahan Hukum Sekunder adalah buku- b. Narkotika Golongan II bagi diri
buku hukum meliputi skripsi, tesis, kamus- sendiri dipidana dengan pidana
kamus hukum, jurnal-jurnal hukum, dan penjara paling lama 2 (dua) tahun;
komentar-komentar atas keputusan c. Narkotika Golongan III bagi diri
pengadilan. sendiri dipidana dengan pidana
3.3 Bahan Hukum Tersier penjara paling lama 1 (satu) tahun”.
Bahan Hukum Tersier yaitu bahan 2.“Dalam memutus perkara sebagaimana
hukum yang memberikan petunjuk maupun dimaksud pada ayat (1), hakim wajib
penjelelasan terhadap bahan primer dan memperhatikan ketentuan sebagaimana
sekunder yang berasal dari kamus hukum, dimaksud dalam Pasal 54, Pasal 55,
surat keterangan dan sebagainya. dan Pasal 103”.
4. Prosedur Pengumpulan Bahan Hukum. 3.“Dalam hal Penyalah Guna
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pengumpulan data dengan membaca, dapat dibuktikan atau terbukti sebagai
mempelajari dan mengidentifikasi seluruh korban penyalahgunaan Narkotika,
data baik peraturan perundang-undangan, penyalah guna tersebut wajib
kepustakaan dan putusan pengadilan yang menjalani rehabilitasi medis dan
berkaitan dengan kasus ini. rehabilitasi sosial”
5. Pengolahan dan Analisis Bahan Menurut Undang-Undang Nomor 35
Hukum. Tahun 2009 tentang Narkotika bahwa
Dalam penelitian ini, langkah rehabilitasi dapat digolongkan menjadi 2
pengumpulan data adalah melalui studi macam yaitu Rehabilitasi Medis dan
kepustakaan yaitu semua data yang terkait Rehabilitasi Sosial. Rehabilitasi Medis yaitu
dengan pokok permasalahan. . suatu proses kegiatan secara terpadu untuk
D. HASIL PENELITIAN DAN membebaskan pecandu dari ketergantungan
PEMBAHASAN narkotika. Rehabilitasi medis pecandu
Rehabilitasi adalah Sebuah kegiatan narkotika dapat dilakukan di Rumah
ataupun proses untuk membantu para Sakit yang ditunjuk oleh Menteri

4
Kesehatan yaitu rumah sakit yang Narkotika sebagi berikut :
diselenggarakan baik pemerintah maupun 1. “Hakim yang memeriksa perkara pecandu
masyarakat. Selain itu pengobatan dan narkotika dapat :
rehabilitasi medis juga dapat dilakukan a. “Memutuskan untuk memerintahkan
melalui pendekatan keagamaan dan yang bersangkutan menjalani
tradisional, sesuai dengan norma yang pengobatan dan/atau perawatan melalui
berlaku di masyarakat. rehabilitasi jika pecandu narkotika
Sedangkan rehabilitasi Sosial yaitu suatu tersebut terbukti bersalah melakukan
proses pemulihan secara terpadu, baik fisik, tindak pidana narkotika; atau
mental maupun sosial, agar bekas pecandu b. ”Menetapkan untuk memerintahkan
narkotika. Lembaga rehabilitasi sosial yang yang bersangkutan menjalani
ditunjuk oleh Menteri Sosial yaitu lembaga pengobatan dan/atau perawatan melalui
rehabilitasi sosial yang diselenggarakan baik rehabilitasi jika pecandu Narkotika
oleh pemerintah maupun sosial. Sebagaimana tersebut tidak terbukti bersalah
bunyi pasal 54 Undang-Undang Nomor 35 melakukan tindak pidana Narkotika”.
tahun 2009 tentang Narkotika sebagai 2. “Masa menjalani pengobatan dan/atau
berikut : perawatan bagi pecandu narkotika
“Pecandu narkotika dan korban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
penyalahgunaan narkotika wajib huruf a diperhitungkan sebagai masa
menjalani rehabilitasi medis dan menjalani hukuman”.
rehabilitasi sosial” Sesuai dengan Undang-Undang Nomor
Yang dimaksud dengan “korban 35 tahun 2009 tentang Narkotika yang
penyalahgunaan narkotika” adalah seseorang termasuk pasal 54, 55, dan 103 yang
yang tidak sengaja mengguunakan narkotika menyatakan bahwa setiap pecandu narkotika
karena dibujuk, diperdaya, ditipu, dipaksa, dan korban penyalahgunaan narkotika wajib
dan diancam untuk menggunakan narkotika. menjalani pengobatan dan/atau perawatan,
Upaya untuk mengurangi jumlah namun dalam praktek dilapangan masih ada
pengguna narkotika akan mengalami aparat penegak hukum yang mempunyai
kegagalan, penanganan yang kurang baik paradigma baik pecandu, penyalahgunaan
dan tidak tepat terhadap pengguna, salah narkotika dan pengedar harus dihukum.
satunya melalui rehabilitasi. Justru akan Walaupun memiliki dan menguasai
membuat mereka kembali menggunakan narkotika harus dipertimbangkan juga
barang haram tersebut dan jumlah penghuni maksud dan tujuan kepemilikan narkotika
tahanan akan semakin bertambah, upaya tersebut, apakah dimaksudkan untuk
menurunkan jumlah pengguna yang cukup digunakan sendiri atau diperjualbelikan.
efektif adalah rehabilitasi bukan Padahal amanat Undang-Undang Nomor 35
diperkarakan dan dipidana (Gatot tahun 2009 tentang Narkotika sangat jelas
Supramono 2010:5). menyatakan bahwa penting bagi
Sebagimana bunyi pasal 103 Undang- penyalahgunaan narkotika wajib menjalani
Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.

5
E. KESIMPULAN DAN SARAN narkotika direhabilitasi apabila pecandu
5.1 Kesimpulan narkotika terbukti benar-benar bersalah
Penyalah Guna adalah Orang yang melakukan tindak pidana narkotika dan
menggunakan Narkotika tanpa hak atau tempat rehabilitasi atau pengobatan bagi
melawan hukum, menggunakan narkotika penyalahgunaan narkotika seharusnya setiap
tanpa sepengetahuan dan pengewasan dokter. daerah itu ada.
Pecandu atau korban penyalahgunaan
DAFTAR PUSTAKA
narkotika adalah orang yang sakit Sebagian
besar pelaku kasus narkotika termasuk Gatot Supramono. 2009. Hukum Narkoba
dalam kategori korban penyalahgunaan Indonesia, Jakarta : Djembatan.
narkotika yang secara tidak langsung
merupakan orang sakit. Moeljatno. 2009. Asas-Asas Hukum Pidana.
Jakarta : Rineka Cipta.
Ketentuan tentang rehabilitasi medis
dan rehabilitasi sosial terhadap
Peter Mahmud Marzuki. 2010. Penelitian
penyalahgunaan narkotika berdasarkan pasal Hukum. Jakarta : Kencana Prenada
54 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009
Media Grub,
tentang Narkotika, bahwa setiap korban
penyalahgunaan narkotika wajib menjalani Rahman Hermawan. 1986. Penyalahgunaan
rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial. Narkotika Oleh Para Remaja.
Jika disandingkan dengan pasal 103 ayat Bandung. Eresco
(1) mengandung pengertian saling
Siswanto Sunarso. 2011. Penegakan Hukum
bersimpangan. Maka dalam memberikan
Psikotropika, Jakarta. Raja Grafindo
putusan hakim terlebih dahulu menentukan
Persada,
status terdakwa, apakah terdakwa tersebut
pecandu atau korban penyalahgunaan Soesilo. 1995. Kitab Undang-Undang
narkotika. Hukum Pidana, Bogor. Politeia,
5.2 Saran
Rehabilitasi adalah cara yang tepat bagi Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997

penyalahguna narkotika agar dapat dibina tentang Psikotropika.

dan mendapatkan perawatan atau


Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009
pengobatan agar kelak tidak terjerumus ke
tentang Narkotika.
dalam dunia gelap narkotika lagi.
Hakim yang dapat memutuskan pecandu

6
PEMBUKTIAN ANAK DENGAN BAPAK BIOLOGISNYA
MENURUT PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO :
46/PUU-8/2010
Diah Ayu Sulistiya Ningrum
Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Gresik

ABSTRAK
Pasca terbitnya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 46/PUU-8/2010, anak luar kawin tidak hanya
mempunyai hubungan keperdataan dengan ibu dan keluarga ibunya saja, melainkan juga dengan
bapak biologis yang telah dibuktikan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi atau alat bukti hukum
lainnya. Dewasa ini kita mengenal teknologi tes Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) yang dapat
digunakan untuk mengetahui sifat genetis seseorang. Penggunaan tes DNA yang penyelesaiannya
berkaitan dengan pelacakan asal-usul keturunan dapat dijadikan sebagai bukti primer, yang berarti
dapat berdiri sendiri tanpa diperkuat dengan bukti lainnya. Ketika dapat dibuktikan bahwa anak luar
kawin tersebut merupakan anak dari perkawinan tidak sah orang tuanya, maka dengan prosedur
yang telah ditetapkan undang – undang, dapat diangkat derajatnya menjadi anak sah. Anak luar
kawin yang telah diakui dan disahkan menurut hukum, dia berhak mendapatkan hak – haknya
sebagai anak sah yang telah dibuktikan dengan akta otentik. Hak – hak tersebut bukan hanya hak
keperdataan melainkan juga terkait hak – hak administrasi.

Kata kunci : Putusan, anak luar kawin, keperdataan, administrasi

a. PENDAHULUAN latar belakang itu, penulis lebih


tertarik untuk menganalisis bagaimana
I.1. Latar Belakang
pembuktian anak di luar kawin dengan
Kasus perkawinan siri yang bapak biologisnya menurut Putusan
berdampak pada anak luar kawin, Mahkamah Konstitusi Nomor:
salah satunya adalah kasus Machica 46/PUU-8/2010 dan apa saja akibat
Mochtar dan anaknya, Muhammad hukum baik secara perdata maupun
Iqbal Ramadhan. Disini kedua orang administrasi.
tersebut yang bertindak sebagai
I.2. Rumusan Masalah
Pemohon I dan Pemohon II mencari 1. Bagamainakah pembuktian anak
keadilan terkait pengakuan seorang diluar kawin dengan bapak
anak agar nantinya dia mendapatkan biologisnya menurut putusan
apa yang menjadi haknya. Hingga Mahkamah Konstitusi Nomor:
lahirlah Putusan Mahkamah 46/PUU-8/2010 ; dan
Konstitusi Nomor: 46/PUU-8/2010 2. Apa akibat hukum keperdataan

yang telah menetapkan perubahan dan administrasinya.


I.3. Tujuan Penelitian
pada Pasal 43 ayat (1) Undang –
Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Tujuan dari penelitia ini adalah untuk

Perkawinan. Banyak yang sudah mengetahui bagaimana pembuktian

menganalisis putusan Mahkamah hubungan bapak biologis dengan anak

Konstitusi tersebut. Namun dengan diluar kawin menurut Putusan

7
Mahkamah Konstitusi Nomor: peristiwa itu; sebaliknya barang siapa
46/PUU-8/2010; dan mengetahui apa mengajukan peristiwa – peristiwa guna
saja akibat hukumnya. pembantahan hak orang lain, diwajibkan
juga membuktikan peristiwa – peristiwa
I.4. Manfaat Penelitian
itu! (Kansil 2006:252).
Secara teori, adalah agar tulisan ini Pasal 164 HIR menjelaskan yang disebut
dapat menambah pengetahuan tentang alat-alat bukti, yaitu bukti dengan surat,
pembuktian hubungan bapak biologis bukti dengan saksi, persangkaan-
dengan anak diluar kawin menurut persangkaan, pengakuan, sumpah, di
Putusan Mahkamah Konstitusi dalam segala hal dengan memperhatikan
Nomor: 46/PUU-8/2010 dan apa aturan-aturan yang ditetapkan dalam
akibat hukum yang diperoleh anak pasal-pasal yang berikut.
Pasal 181 RBg / 154 HIR menjelaskan
tersebut.
Manfaat secara praktis yang diperoleh terkait saksi ahli, bahwa jika menurut
dari penelitian ini yaitu untuk dapat pendapat ketua pengadilan negeri,
memberikan masukan kepada perkara itu dapat dijelaskan oleh
pemikiran sekaligus pengetahuan pemeriksaan atau penetapan ahli – ahli,
tentang hal – hal yang berhubungan maka karena jabatannya, atau atas
dengan pembuktian hubungan bapak permintaan pihak – pihak, ia dapat
biologis dengan anak diluar kawin mengangkat ahli-ahli tersebut. Dalam hal
menurut Putusan Mahkamah yang demikian, maka ditentukan hari
Konstitusi Nomor: 46/PUU-8/2010, persidangan pada waktu mana hal itu
dan akibat hukum bagi anak setelah memberi laporannya baik dengan surat,
lahirnya putusan tersebut. maupun dengan lisan dan menguatkan
keterangan itu dengan sumpah.
b. Tinjauan Pustaka
Pemeriksaan DNA merupakan proses
Peraturan tentang alat – alat pembuktian, pemeriksaan yang dilakukan secara ilmu
termasuk dalam bagian yang pertama, kedokteran yang memperlihatkan sifat
yang dapat juga dimasukkan dalam kitab genetika sebagai proses penurunan sifat –
undang – undang tentang hukum perdata sifat dari orang tua kepada anaknya yang
materiil. Pendapat ini rupanya dianut oleh dilakukan melalui pemeriksaan golongan
pembuat undang – undang pada waktu darah. Hal ini dapat dijadikan bukti
B.W. dilahirkan. Untuk bangsa Indonesia sebagai alat bukti yang membantu
peraturan perihal pembuktian ini telah memperkuat bukti – bukti lainnya
dimasukkan dalam H.I.R., yang memuat sehingga memberikan keyakinan terhadap
hukum acara yang berlaku di Pengadilan kebenaran. (Alimuddin 2014:99).
Akibat hukum yang ditimbulkan dari
Negeri. (Subekti 2011:176)
Sebagai pedoman, diberikan oleh pasal perubahan pasal 43 ayat (1) Undang –
1865 BW bahwa barang siapa Undang no 1 tahun 1974 tentang
mengajukan peristiwa-peristiwa atas Perkawinan tersebut secara mutatis
nama ia mendasarkan sesuatu hak, mutandis telah menimbulkan banyak
diwajibkan membuktikan peristiwa- perubahan. (Alimuddin 2013:88)

8
Sistematisasi tersebut terkait dengan cara
c. Metode Penelitian
membuat klasifikasi terhadap bahan –
Penelitian ini merupakan penelitian bahan hukum tersebut agar memudahkan
dekriptif, yaitu penelitian yang penulis untuk menganalisa data yang ada.
menggambarkan masalah dengan cara Analisis data terhadap data yang sudah
menjabarkan fakta – fakta secara diperoleh melalui data primer, data
sistematik sehingga lebih mudah sekunder, dan tersier selanjutnya
dipahami dan disimpulkan. dilakukan pengolahan data, yakni
Pendekatan penelitian yang dilakukan
kegiatan untuk mengadakan sistematisasi
adalah secara normative yakni
terhadap bahan – bahan hukum tertulis.
berdasarkan pada tinjauan peraturan
d. Pembahasan
perundang – undangan.
Pembuktian merupakan langkah
Sumber data yang dibutuhkan dalam
menentukan kebenaran. Dalam Pasal 164
penulisan jurnal ini diperoleh dari
HIR menyebutkan 5 alat bukti yang dapat
perpustakaan dan dokumen – dokumen
digunakan dalam peradilan, diantaranya
resmi. Data yang dipergunakan dalam
bukti dengan surat, bukti dengan saksi,
penelitian ini terdiri dari data primer,
persangkaan – persangkaan, pengakuan,
sekunder, dan data tersier. Data tersebut
dan sumpah. Dewasa ini selain alat bukti
diperlukan untuk menjawab
tersebut, juga terdapat alat bukti lain.
permasalahan yang menjadi fokus
Diantaranya adalah keterangan para ahli.
penelitian.
Prosedur pengumpulan bahan – bahan Pasal 153 HIR, hakim diberi kesempatan
yang digunakan dalam penulisan jurnal apabila diperlukan untuk memperoleh
ini adalah studi kepustakaan yang pertolongan dari sebuah panitia untuk
merupakan langkah awal dari penelitian memeriksa keadaan sesuatu tempat,
hukum normative. Sedangkan teknik sedangkan dalam pasal ini apabila
pengumpulan data dilakukan dengan cara dipandang berfaedah, kepada hakim diberi
membaca, mempelajari, mengidentifikasi kemungkinan untuk minta pertolongan
literatur – literatur, laporan penelitian, atau pendapat seorang ahli. Pada
dokumen – dokumen resmi serta sumber hakekatnya kedua hal tersebut adalah
bacaan lainnya dengan menyalin atau merupakan alat atau sarana bagi hakim
memindahkan data yang relevan dengan untuk mencari kebenaran yang hakiki agar
penulisan jurnal ini. dapat menjatuhkan keputusan yang adil.
Dalam penelitian ini penulis
Keterangan para ahli di dapat untuk
mengumpulkan data – data yang dapat
menjelaskan alat bukti yang sudah mulai
digunakan sebagai bahan penelitian. Data
berkembang. Saat ini banyak sekali
– data tersebut diperoleh dari hasil
teknologi yang terlahir dari pengetahuan
kepustakaan yang kemudian diolah secara
para ilmuan yang sudah digunakan dalam
kualitatif. Dalam penelitian hukum
peradilan, diantara lain adalah teknologi
normative, pengolahan data adalah
tes kebohongan, perekam suara (audio
kegiatan untuk mengadakan sistematisasi
terhadap bahan – bahan hukum tertulis.

9
record) , perekam gambar (visual record), reaksi yang disebut dengan Polymerase
pelacak sidi jari, dan tes DNA. Chain Reaction ( PCR ). Rangkaian reaksi
Pembuktian diperlukan apabila si anak
inilah yang membuat 1 (satu) DNA
tidak mendapatkan pengakuan dari ayah
menjadi berjuta – juta DNA dalam waktu
biologisnya. Menurut putusan Mahkamah
yang singkat yang kemudian akan mudah
Konstitusi Nomor: 46/PUU-8/2010, yang
untuk dianalisis. Setelah melalui proses
menjelaskan bahwa Anak yang dilahirkan
terakhir dalam analisis DNA, yaitu proses
di luar perkawinan mempunyai hubungan
sequencing, maka akan dapat diketahui
perdata dengan ibunya dan keluarga
profil dari DNA seseorang. Profil inilah
ibunya serta dengan laki-laki sebagai
yang kemudian dibandingkan dengan
bapaknya yang dapat dibuktikan
kedua orang tua sehingga dapat diketahui
berdasarkan ilmu pengetahuan dan
dengan pasti asal DNA
teknologi dan/atau alat bukti lain menurut Setelah dapat dibuktikan bahwa anak
hukum mempunyai hubungan darah, tersebut adalah anak dari bapak
termasuk hubungan perdata dengan biologisnya, maka kedudukannya dimata
keluarga bapaknya. Ilmu pengetahuan dan hukum berubah. Jika seorang anak luar
teknologi yang dimaksud adalah teknologi kawin hanya memperoleh pengakuan saja
yang terlahir dari pengetahuan para ilmuan maka ia masih dianggap anak luar kawin
yang dapat digunakan sebagai alat bukti yang diakui. Statusnya dalam hukum
petunjuk dalam peradilan. Dan dalam perdata adalah dia mendapatkan apa yang
penjelasannya dapat disampaikan oleh para menjadi haknya sebagai anak luar kawin
ahli. Teknologi DNA merupakan teknologi yang diakui. Seperti halnya waris, anak
yang dilakukan secara ilmu kedokteran yang lahir di luar perkawinan kemudian
yang memperlihatkan sifat genetika telah mendapat pengakuan dari bapak
sebagai proses penurunan sifat – sifat dari biologisnya maka anak tersebut berhak
orang tua kepada anaknya. Teknologi ini mewaris dengan golongan sebagai berikut:
1. Anak luar kawin mewaris dengan ahli
digunakan karena setiap orang memiliki
waris golongan I, bagiannya: 1/3 dari
DNA yang berbeda – beda. DNA dapat
bagiannya seandainya dia anak sah;
diperoleh dalam darah, rambut, sel – sel
2. Anak luar kawin mewaris dengan ahli
mukosa di bagian dalam pipi (dalam
waris golongan II dan III , bagiannya
mulut), dan jaringan – jaringan lainnya.
½ dari seluruh warisan;
Setelah pengambilan sel – sel dari jaringan 3. Anak luar kawin mewaris dengan ahli
tubuh, DNA kemudian dikeluarkan dari waris golongan IV, bagiannya ¾ dari
dalam sel melalui proses ekstraksi DNA. seluruh warisan.
Jika seorang anak luar kawin telah
DNA yang diperoleh dari hasil ekstraksi
mendapatkan pengakuan juga pengesahan
berjumlah relatif sangat sedikit sehingga
berdasarkan peraturan perundang –
masih sulit untuk dianalisa. Oleh sebab itu
undangan maka dia akan memiliki derajat
DNA perlu diperbanyak. Teknik
yang lebih tinggi dibanding dengan
perbanyakan DNA disebut dengan
mereka yang hanya mendapat pengakuan
amplifikasi DNA. Proses memperbanyak
saja. Dalam hal perdata kedudukan anak
ini dilakukan melalui suatu rangkaian

10
luar kawin yang telah mendapatkan diangkat derajatnya dari anak diluar
pengakuan juga pengesahan, maka hak – perkawinan menjadi anak sah dimata
haknya akan setara dengan anak sah hukum. Namun bukti yang dibutuhkan
lainnya. Baik perihal pembiayaan hidup, bukan hanya sekedar DNA, kelima
sampai pada urusan waris. bukti menurut pasal 1866 Kitab
Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi No.
Undang – Undang Hukum Perdata
46/PUU-VIII/2010 tidak menyebutkan
juga sangat penting. Karena dalam
terkait akibat hukum secara administratif,
substansi dan kekuatan pembuktian
atau akta kelahiran anak luar kawin.
alat bukti tes DNA terletak pada alat
Implikasi putusan Mahkamah Konstitusi
bukti tes DNA hanya bertindak
ini berkaitan dengan status hukum dan
(bernilai) sebagai alat bukti petunjuk
pembuktian asal usul anak luar kawin.
karena bukan merupakan alat bukti
Hubungannya dengan akta kelahiran
langsung atau indirect bewijs dan
adalah karena pembuktian asal – usul anak
kekuatan pembuktiannya bersifat
hanya dapat dilakukan dengan akta
primer, yang berarti dapat berdiri
kelahiran otentik yang dikeluarkan oleh
sendiri tanpa diperkuat dengan bukti
pejabat berwenang sesuai dengan yang
lainnya.
diatur dalam Pasal 55 ayat (1) Undang –
V.2. Saran
Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang
1. Bagi perempuan Indonesia,
Perkawinan.
hendaknya berpikir panjang jika
Mengenai konsekuensi hukum dengan
akan melakukan sesuatu. Jika
dikeluarkannya suatu akta kelahiran
ingin memperoleh perlindungan
terhadap anak luar kawin ialah di dalam
hukum, maka sebaiknya lakukan
akta kelahiran anak tersebut hanya
tindakan yang berlandaskan
tercantum nama ibunya. Karena pada saat
hukum. Lakukan perkawinan
pembuatan akta kelahiran, status anak
yang sesuai dengan Undang –
masih sebagai anak luar kawin.
Akta kelahiran dapat dilakukan perubahan Undang no 1 tahun 1974 tentang
apabila dalam perjalanannya, bapak Perkawinan.
2. Kerjasama masyarakat sekitar
biologis dari anak tersebut melakukan
juga sangat dibutuhkan. Kita
pengesahan anak. Pengesahan anak dapat
hidup bersosial, jika salah satu
dilakukan setelah pengakuan anak, atau
diantara kita akan melakukan
langsung tanpa melalui pengakuan anak.
tindakan yang tidak sesuai atau
e. Penutup
kurang sesuai dengan peraturan
V.1. Kesimpulan yang ada, maka kewajiban kita
Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi
bersama untuk mengingatkan
Nomor: 46/Puu-8/2010 , anak diluar
terkait kemungkinan masalah –
perkawinan yang dapat dibuktikan
masalah yang akan dihadapi.
asal – usulnnya dengan menggunakan 3. Pemerintah hendaknya segera
ilmu pengetahuan atau teknologi membuat peraturan pemerintah
lainnya sebagai alat bukti petunjuk, yang didalamnya membahas

11
tentang perlindungan perempuan
dan anak yang menjadi dampak
adanya perkawinan siri.

Daftar Pustaka
Abdussalam, 2014, Buku Pintar Forensik
(Pembuktian Ilmiah), Jakarta, Penerbit
PTIK Press.
Alimuddin, 2014, Pembuktian anak dalam
Hukum Acara Peradilan Agama,
Bandung, Penerbit Nuansa Aulia
Kansil, C.S.T, 1989, Pengantar Ilmu Hukum
dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta,
Penerbit Balai Pustaka.
________, 2006, Modul Hukum Perdata,
Jakarta, Penerbit Pradnya Paramita.
Marzuki, Peter Mahmud, 2006, Penelitian
Hukum, Jakarta, Penerbit Kencana
Prenada Group.
Perangin, Effendi. Hukum Waris, Penerbit Raja
Grafindo Persada, Jakarta, Tahun 2014.
Prawirohamidjojo, R Soetojo. Hukum Orang
dan Keluarga, Penerbit Airlangga
University Press, Surabaya, Tahun
2008
Subekti, Pokok – Pokok Hukum Perdata,
Penerbit Intermasa, Jakarta, Tahun
2011.
Tafsir, Ahmad, Filsafat Ilmu, Penerbit PT
Remaja Bosda Karya, Bandung, Tahun
2004.

12
TINDAK PIDANA PENIPUAN MENGGUNAKAN BILYET GIRO
( Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Gresik
Putusan No: 246/Pid.B/2014/PN.Gsk. )

Lina Kamilah Tsani


Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Gresik

ABSTRAK

Tindak pidana penipuan (oplichthing) merupakan tindak kejahatan yang mempunyai obyek harta
benda. Penipuan menggunakan bilyet giro kosong merupakan modus yang baru saat ini, untuk itu
korban dari penipuan atau pemegang bilyet giro menjadi dirugikan dan membutuhkan suatu
perlindungan hukum. Penelitian ini untuk mengetahui pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri
Gresik dalam menjatuhkan Putusan Nomor 246/Pid.B/2014/PN.Gsk. mengenai tindak pidana
penipuan menggunakan Bilyet Giro, dan bagaimanakah perlindungan hukum terhadap pihak yang
dirugikan dalam tindak pidana penipuan menggunakan bilyet giro. Penelitian ini merupakan
penelitian yang deskriptif dan dilihat dari tujuannya termasuk penelitian hukum normatif. Dari hasil
analisis didapatkan bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Gresik dalam
menjatuhkan putusan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tidak ada
peraturan perundang-undangan yang khusus mengatur tentang perlindungan hukum terhadap
pemegang Bilyet Giro kosong.

Kata Kunci : Tindak Pidana Penipuan, Bilyet Giro, Perlindungan Hukum

I. PENDAHULUAN dapat dicairkan pada saat tanggal jatuh


I.1. Latar Belakang tempo dst. Namun pada saat jatuh tempo,
Menurut Abdulkadir Muhammad Bilyet Giro yang dicairkan kepada Bank
(2013:223), Bilyet giro adalah jenis surat tertarik ternyata tidak dapat dicairkan
berharga yang tidak diatur dalam KUHD, karena saldo tidak cukup, warkat stop
yang tumbuh dan berkembang dalam bayar.
praktek perbankan karena kebutuhan Kasus ini membuat penulis ingin
dalam lalu lintas pembayaran secara giral. menelusuri lebih dalam tentang
Bilyet Giro sendiri merupakan alat penerapan hukum pidana terhadap
pembayaran, sedangkan kegagalan penipuan menggunakan bilyet giro dan
pembayaran utang dapat dikategorikan tentang perlindungan hukum bagi pihak
sebagai wanprestasi yang termasuk ke yang dirugikan dalam penipuan pencairan
dalam ranah hukum perdata. Namun Bilyet Giro kosong dengan judul “Tindak
dapat juga kemungkinan kegagalan Pidana Penipuan Menggunakan Bilyet
pembayaran tersebut dilakukan untuk Giro (Studi Kasus di Pengadilan Negeri
melakukan tindak pidana, misalnya tindak Gresik Putusan No.
pidana penipuan. 246/Pid.B/2014/PN.Gsk.)”.
Adapun contoh kasus terkait
dengan tindak pidana penipuan I.2. Rumusan Masalah
sebagaimana yang hendak penulis teliti Berdasarkan uraian latar belakang yang
adalah terjadinya tindak pidana penipuan ada, maka penulis merumuskan masalah
menggunakan bilyet giro yang terjadi di sebagai berikut:
lingkup pengadilan Negeri Gresik. Tindak a. Bagaimanakah penerapan hukum
pidana yang dilakukan oleh pelaku dalam pidana pada perkara tindak pidana
kasus ini adalah tindak pidana penipuan penipuan menggunakan bilyet giro
menggunakan bilyet giro dengan modus dalam putusan pengadilan Negeri
pelaku yakni dengan memberikan Gresik No. 246/Pid.B/2014/PN.Gsk.?
keyakinan dan membujuk korban yang b. Bagaimanakah perlindungan hukum
intinya untuk memberikan pinjaman terhadap pihak yang dirugikan dalam
kepada pelaku untuk modal usaha dan penipuan pencairan bilyet giro
akan memberikan jaminan berupa BG kosong?
(Bilyet Giro) terhitung mundur dan akan
I.3. Tujuan Penelitian

13
penelitian hukum ini mempunyai tujuan dinamis, sekaligus untuk
sebagai berikut: mengetahui kemampuan penulis
a. Tujuan obyektif dalam menerapkan ilmu yang telah
1. Mengetahui peraturan penerapan diperoleh;
hukum pidana pada perkara tindak 3. Memberikan sumbangan
pidana penipuan menggunakan pemikiran bagi aparat penegak
bilyet giro dalam putusan hukum khususnya yang berkaitan
pengadilan Negeri Gresik No. dengan penanganan terhadap
246/Pid.B/2014/PN.Gsk. tindak pidana penipuan
2. Untuk mengetahui apakah dasar menggunakan bilyet giro kosong.
pertimbangan hakim dalam
menjatuhkan putusan terhadap
tindak pidana penipuan II. TINJAUAN PUSTAKA
menggunakan bilyet giro dalam
putusan pengadilan Negeri Gresik II.1. Tindak Pidana Penipuan
No. 246/Pid.B/2014/PN.Gsk. Istilah tindak pidana berasal dari
sudah sesuai dengan perundang- istilah yang dikenal dalam hukum pidana
undangan yang berlaku. Belanda yaitu strafbaar feit. Strafbaar feit
b. Tujuan Subyektif terdiri dari tiga kata, yakni straf, baar dan
1. Untuk menambah pengetahuan di feit. Straf diterjemahkan dengan pidana
bidang ilmu hukum khususnya dan hukum. Baar diterjemahkan dengan
Hukum Pidana; dapat dan boleh. Sementara itu untuk kata
2. Untuk menambah wawasan dan feit diterjemahkan dengan dengan tindak,
memperluas pengetahuan serta peristiwa, pelanggaran dan perbuatan.
pemahaman penulis terhadap teori- Istilah penipuan barasal dari kata
teori mata kuliah yang telah tipu. Dalam Kamus Besar Bahasa
diterima selama menempuh kuliah Indonesia disebutkan bahwa tipu berarti
guna melatih kemampuan dalam perbuatan atau perkataan yang tidak jujur
menerapkan teori-teori tersebut (bohong, palsu, dan sebagainya) dengan
dalam prakteknya di masyarakat; maksud untuk menyesatkan, mengakali,
3. Untuk memperoleh data yang atau mencari untung; kecoh. Sedangkan
diperlukan dalam menyusun penipuan berarti proses, cara, perbuatan
skripsi sebagai syarat yang harus menipu; perkara menipu (mengecoh).
dipenuhi untuk memperoleh gelar Tindak pidana penipuan
sarjana bidang ilmu hukum di (oplichthing) merupakan salah satu
Fakultas Hukum Universitas kejahatan yang mempunyai obyek harta
Gresik. benda. Tindak pidana ini diatur dalam
Bab XXV Buku II Kitab Undang-Undang
I.4. Manfaat Penelitian Hukum Pidana (KUHP). Dalam pasal 378
manfaat yang diharapkan dari penelitian Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
ini antara lain : (KUHP) mengatur mengatur tentang
a. Manfaat Teoritis penipuan sebagai Berikut:
1. Diharapkan dapat memberikan “Barangsiapa dengan maksud
sumbangan pemikiran bagi untuk menguntungkan diri sendiri
pengembangan Ilmu Hukum pada atau orang lain secara melawan
umumnya dan Hukum Pidana pada hukum, dengan memakai nama
khususnya; palsu atau martabat palsu, dengan
2. Diharapkan dapat menambah tipu muslihat, ataupun rangkaian
bahan referensi dibidang karya kebohongan menggerakkan orang
ilmiah serta bahan masukan bagi lain untuk menyerahkan barang
penlitian sejenis di masa yang akan sesuatu kepadanya, atau supaya
datang. memberikan hutang maupun
menghapus piutang, diancam
karena penipuan dengan pidana
b. Manfaat Praktis penjara paling lama empat tahun.”
1. Memberikan jawaban atas
permasalahan yang akan diteliti; II.2. Bilyet Giro
2. Memberikan manfaat untuk lebih Sufirman Rahman (2013:109)
mengembangkan penalaran, merumuskan bahwa secara etimologi
membentuk pola pikir yang Bilyet Giro berasal dari bahasa Belanda,

14
kata bilyet berarti kertas atau surat. Giro perundang-undangan, yurisprudensi,
atau giral berasal dari bahasa prancis yang atau keputusan pengadilan (lebih-lebih
berarti edar. bagi penelitian yang berupa studi
Ketentuan yang mengatur tentang kasus), dan perjanjian internasional
bilyet giro terdapat dalam Surat (traktat).
Keputusan Direksi Bank Indonesia (SEBI) b. Bahan Hukum Sekunder
No. 28/32/KEP/DIR tanggal 4 Juli 1995 Yakni bahan-bahan yang erat
pasal 1 huruf d yang berbunyi: hubungannya dengan bahan hukum
“Bilyet Giro adalah surat perintah primer dan dapat membantu
dari nasabah kepada bank menganalisis serta memahami bahan
penyimpan dana untuk hukum primer, yang terdiri dari buku-
memindahbukukan sejumlah dana buku literatur, Makalah-makalah, hasil
dari rekening yang bersangkutan penelitian para pakar hukum, jurnal
pada rekening pemegang yang atau artikel, dan berita-berita dalam
disebutkan namanya.” surat kabar atau majalah.
c. Bahan Hukum Tersier
II.3. Perlindungan Hukum Yakni bahan hukum yang
Perlindungan hukum adalah memberikan petunjuk maupun
tindakan atau upaya untuk melindungi penjelasan terhadap bahan hukum
masyarakat dari perbuatan sewenang- primer maupun bahan hukum
wenang oleh penguasa yang tidak sesuai sekunder, yang terdiri dari Kamus
dengan aturan hukum, untuk mewujudkan Hukum, Kamus Bahasa Indonesia,
ketertiban dan ketentraman sehingga Ensiklopedia, indeks kumulatif dan
memungkinkan manusia untuk menikmati sebagainya.
martabatnya sebagai manusia. (Setiono,
2004:3) III.4. Prosedur Pengumpulan Bahan Hukum
Menurut Muchsin (2003:14) Untuk memperoleh data yang
perlindungan hukum merupakan kegiatan sesuai dan mencakup permasalahan dalam
untuk melindungi individu dengan penelitian hukum ini, maka Penulis akan
menyerasikan hubungan nilai-nilai atau menggunakan prosedur pengumpulan
kaidah-kaidah yang menjelma dalam bahan hukum melalui studi kepustakaan.
sikap dan tindakan dalam menciptakan
adanya ketertiban dalam pergaulan hidup IV. HASIL PENELITIAN DAN
antar sesama manusia. PEMBAHASAN
Perlindungan hukum adalah suatu
perlindungan yang diberikan kepada IV.1. Analisa Putusan Hakim Pengadilan
subyek hukum sesuai dengan aturan Negeri Gresik
hukum, baik itu yang bersifat preventif Terhadap pertimbangan Hukum
(pencegahan) maupun yang bersifat Majelis Hakim dapat dilakukan analisis
represif (pemaksaan), baik yang secara unsur-unsur sebagai berikut:
tertulis maupun tidak tertulis dalam a. Mengenai Unsur Barang Siapa
rangka menegakkan peraturan hukum. Berdasarkan fakta yang
terungkap di persidangan bahwa atas
III. METODE PENELITIAN keterangan terdakwa yang
membenarkan identitas dari dirinya
III.1. Type Penelitian maka diketahui bahwa terdakwa yang
Jenis penelitian yang akan Penulis dihadapkan di persidangan ini adalah
lakukan adalah penelitian hukum normatif terdakwa ACHMAD FAIRUZSYAH
atau kepustakaan dengan identitas sebagai telah
tersebut.
Berdasarkan keterangan
III.2. Pendekatan Masalah Terdakwa sendiri yang menyatakan
Pendekatan yang digunakan dalam bahwa ia berada dalam kondisi yang
penelitian ini adalah pendekatan kasus. sehat baik akal maupun jasmani dan
III.3. Bahan Hukum mampu memberikan keterangan di
a. Bahan Hukum Primer depan persidangan.
Menurut Mukti Fajar dan Yulianto Berdasarkan keterangan
Achmad (2010:157), Bahan hukum terdakwa dan keterangan saksi-saksi,
primer yang terdiri atas peraturan yang mana dari keterangan-keterangan
tersebut terungkap fakta-fakta bahwa

15
terdakwa ACHMAD FAIRUZSYAH yang dapat dicairkan dengan jatuh
adalah subjek hukum yang keadaan tempo pencairan selama 3-5 bulan.
dan kemampuan jiwanya Menimbang bahwa dengan
menunjukkan kondisi yang mampu demikian maka unsur “Menggerakkan
bertanggungjawab orang lain untuk menyerahkan barang
(toerekeningsvatbaar) ; sesuatu kepadanya, atau supaya
Dengan demikian maka unsur memberi utang maupun menghapus
"Barang siapa" telah terbukti pada diri piutang” telah terpenuhi.
terdakwa.
Maka setelah menganalisa dan
b. Unsur hendak menguntungkan diri memperhatikan unsur-unsur dakwaan dan
atau orang lain dengan melawan unsur-unsur tersebut terbukti maka
hukum. penulis sependapat dengan Pertimbangan
Berdasarkan keterangan saksi Hukum Majelis Hakim dan menyatakan
MAS’UD (korban) pada pokoknya bahwa terdakwa bersalah telah melakukan
menerangkan bahwa benar pada hari tindak pidana penipuan dan pantas untuk
dan tanggal tidak dapat diingat sekitar dihukum.
bulan Pebruari 2011 sampai sekitar
tahun 2012, atau setidak-tidaknya
pada suatu waktu dalam antara tahun IV.2. Perlindungan Hukum Bagi Pemegang
2011 sampai dengan tahun 2012 Bilyet Giro Kosong
terdakwa datang meminjam uang a. Perlindungan Hukum Bagi Pemegang
kepada saksi untuk modal usaha. Bilyet Giro Menurut Undang-Undang
Sehingga jumlah uang saksi yang Perbankan dan Peraturan Bank
diserahkan kepada terdakwa sebesar Indonesia
Rp. 1.556.060.000,- (satu milyar lima Undang-undang Perbankan
ratus lima puluh enam juta enam tidak mengatur tentang perlindungan
puluh ribu rupiah) belum hukum bagi pemegang Bilyet Giro, di
dikembalikan oleh terdakwa. dalamnya hanya memberikan
Berdasarkan fakta tersebut di pengertian dari Bilyet Giro.
atas maka unsur “dengan maksud Bilyet giro secara khusus diatur
untuk menguntungkan diri sendiri atau dalam dalam Surat Edaran Bank
orang lain secara melawan hukum” Indonesia (SEBI) tanggal 24 Januari
telah terpenuhi; 1972 No. 4/670/UPPB/PbB tentang
Bilyet Giro, yang disempurnakan
c. Dengan memakai nama palsu, dengan: Surat Keputusan Direksi No.
martabat palsu, dengan tipu muslihat 28/32KEP/DIR tanggal 4 Juli 1995
atau rangkaian kebohongan Tentang Bilyet Giro, Surat Edaran No.
Berdasarkan keterangan saksi 28/32/UPG tanggal 4 Juli 1995, dan
dan keterangan terdakwa yang Surat Edaran No. 2/10/DASP/ tanggal
terungkap dalam persidangan, bahwa 8 Juni 2000 Tentang Tata Usaha
terdakwa memberikan cek dan bilyet Penarikan Cek/Bilyet Giro Kosong
giro kosong yang tidak dapat dikliring yang di ubah dengan Surat Edaran
oleh saksi di Bank Panin, BNI, BCA Bank Indonesia No. 4/17/DASP
dan HSBC. tanggal 7 November 2002. Dengan
Dengan demikian maka unsur adanya surat edaran dari Bank
“Dengan memakai nama palsu, Indonesia tersebut maka mulailah
martabat palsu, dengan tipu muslihat diadakan penyeragaman dalam
atau rangkaian kebohongan” telah penggunaan dan persyaratan-
terpenuhi. persyaratan yang menyangkut bilyet
giro, peraturan lama yang mengatur
d. Menggerakkan orang lain untuk tentang bilyet giro yaitu SEBI No.
menyerahkan barang sesuatu 4/670/UPPB/PbB tanggal 24 Januari
kepadanya, atau supaya memberi 1972 dinyatakan dicabut dan tidak
utang maupun menghapus piutang berlaku lagi.
Berdasarkan keterangan saksi Namun dengan adanya surat
MAS’UD, terdakwa meminjam uang edaran tersebut tidak pula mengatur
kepada saksi untuk modal usaha tentang perlindungan hukum terhadap
dengan mengatakan akan memberikan pemegang Bilyet Giro kosong. Dalam
jaminan BG (bilyet giro) maupun cek surat edaran tersebut tidak terdapat

16
aturan yang melindungi pemegang, hukum adalah buku ketiga tentang
sehingga pemegang tidak dapat perikatan. Buku ketiga memuat
pemindahan uang ke rekening berbagai hubungan hukum. Seperti
pemegang dan lebih sulit menerima perikatan, baik yang terjadi
pembayaran. berdasarkan perjanjian saja maupun
Mengenai alasan penolakan yang lahir berdasarkan Undang-
bilyet giro yang diatur dalam SEBI undang. Hubungan ini juga dapat kita
No. 4/17/DASP Tentang Tata Usaha lihat pada ketentuan Pasal 1313
Penarikan Cek/Bilyet Giro Kosong di sampai Pasal 1351 KUH Perdata.
harapkan di dalamnya berisi syarat Hubungan hukum ini menimbulkan
perjanjian kedua belah pihak yang hak dan kewajiban pada masing-
melindungi pemegang, tetapi dalam masing pihak.
syarat tersebut hanya mengatur Perikatan karena Undang-
persyaratan secara formal. Dalam undang atau akibat sesuatu perbuatan
SEBI disebutkan bahwa tertarik wajib menimbulkan hak dan kewajiban
melakukan penolakan atas bilyet giro tertentu bagi masing-masing pihak
yang di tujukan kepada tertarik apabila (ketentuan Pasal 1352 KUH Perdata).
bilyet giro tidak memenuhi syarat. Selanjutnya diantara perikatan yang
Di dalam SEBI No. 4/17/DASP lahir karena Undang-undang yang
hanya memberikan penjelasan jika terpenting adalah ikatan yang terjadi
seorang menarik bilyet giro kosong karena akibat sesuatu perbuatan yang
sebanyak tiga kali dalam waktu enam disebut juga dengan perbuatan
bulan, maka bank yang bersangkutan melawan hukum (ketentuan Pasal
wajib menutup rekening nasabah 1365 KUH Perdata).
tersebut. Dalam hal terjadi penerbitan
bilyet giro kosong tiga kali dalam
waktu enam bulan pada beberapa V. PENUTUP
bank, maka Bank Indonesia
menginstruksi kepada bank-bank V.1. Kesimpulan
pemelihara rekening untuk menutup 1. Putusan tersebut tepat dan telah sesuai
rekening nasabah yang bersangkutan. dengan unsur-unsur tindak pidana
Hal ini agar nasabah mengetahui dan yang dilakukan terdakwa pada pasal
menyadari kemungkinan dikenakan 378 KUHP. Setelah dicabutnya
sanksi tersebut, maka setiap terjadinya Undang-Undang No. 17 Tahun 1964
penolakan bilyet giro kosong bank tentang larangan penarikan bilyet giro
wajib memperingatkan nasabah yang kosong maka ketentuan yang tegas
bersangkutan dengan surat peringatan. tidak diatur pasal mengenai penarikan
Surat peringatan ini diberikan bilyet giro kosong ini, hanya saja
bersamaan dengan surat keterangan apabila terjadi penarikan bilyet giro
penolakan dan warkat bilyet giro yang kosong maka perbuatan ini dapat
ditolak kepada pemegang, untuk dikenakan Pasal 378 KUH Pidana
kemudian menjadi urusan antara (Pasal penipuan)
pemegang dengan penerbit. Surat 2. Tidak ada peraturan khusus yang
peringatan ini hanya memberikan mengatur tentang perlindungan hukum
penjelasan kepada penerbit untuk bagi pihak yang dirugikan dalam
tidak melakukan penerbitan bilyet giro penipuan pencairan bilyet giro kosong.
kosong kembali, sedangkan mengenai Tatapi dalam kasus pencairan bilyet
perlindungan terhadap pemegang tidak giro tersebut terjadi hubungan hukum
diberikan penjelasan yang dapat antara pemberi surat berharga dan
melindungi setiap pemegang bilyet penarik surat berharga dalam bentuk
giro. pencairan bilyet giro yang melahirkan
hak dan tanggung jawab bagi masing-
b. Perlindungan Hukum Bagi Pemegang masing pihak dan apabila salah satu
Bilyet Giro Menurut Kitab Undang- pihak tidak memenuhi kewajibannya
Undang Hukum Perdata akan menimbulkan permasalahan
Dalam lingkup hukum perdata dalam hubungan hukumnya sehingga
terjadi hubungan hukum berupa dapat diajukan ke bidang hukum
perjanjian kedua belah pihak antara pidana berupa tindak pidana penipuan.
penerbit dan penerima bilyet giro, Berdasarkan hal tersebut maka timbul
yang berkaitan dengan azas-azas suatu perikatan yang terjadi karena

17
akibat sesuatu perbuatan yang disebut atau surat berharga lainnya,
juga dengan perbuatan melawan dikarenakan kejahatan dapat dilakukan
hukum (ketentuan Pasal 1365 kapan saja dan di mana saja.
KUHPerdata).

V.2. Saran DAFTAR BACAAN


Adapun saran yang dapat penulis
berikan sehubungan dengan penulisan
skripsi ini adalah : BUKU
1. Pemberian sanksi pidana harus Abdulkadir Muhammad. 2013. Hukum Dagang
diberikan lebih maksimal sehingga Tentang Surat Berharga. Bandung :
seseorang yang melakukan tindak PT. Citra Aditya Bakti.
pidana menjadi jera akan sanksi yang Muchsin. 2003. Perlindungan dan Kepastian
diberikan oleh penegak hukum. Hukum bagi Investor di Indonesia.
2. Perlu kiranya penetapan sanksi atau Surakarta : Universitas Sebelas
peraturan khusus oleh Bank Indonesia Maret.
terhadap penerbit bilyet giro kosong Mukti Fajar. 2013. Dualisme Penelitian
yang tidak hanya bersifat Hukum. Normatif dan Empiris,
Administratif, melainkan menjatuhkan Cetakan ke-2. Yogyakarta : Pustaka
sanksi lainya yang lebih berat atau Pelajar.
bersifat pemidanaan. Dan kiranya Setiono. 2004. Rule of Law (Supremasi
Bank tidak memberikan rehabilitasi Hukum). Surakarta : Magister Ilmu
terhadap penerbit yang telah Hukum Program Pascasarjana
menerbitkan bilyet giro kosong agar Universitas Sebelas Maret.
perlindungan hukum terhadap Sufirman Rahman. 2013. Hukum Surat
penerima bilyet giro sesuai dengan Berharga Pasar Uang. Jakarta :
Undang-undang yang berlaku dan Sinar Grafika.
sesuai dengan keinginan masyarakat.
3. Diperlukan peraturan khusus yang UNDANG-UNDANG
mengatur tentang perlindungan hukum Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
bagi pihak yang dirugikan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
penipuan pencairan bilyet giro kosong, Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998
misalnya pengaturan tentang hak Tentang Perbankan
regres seperti dalam surat wesel dan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia
cek. Nomor : 28/32/KEP/DIR tanggal 4
4. Diperlukan adanya himbauan kepada Juli 1995 Tentang Bilyet Giro.
masyarakat untuk memberikan Surat Edaran Bank Indonesia No 2/10/DASP
pemahaman yang lebih mendalam Tanggal 8 Juni Tahun 2000 Tentang
tentang bilyet giro atau surat berharga Tata Usaha Penarikan Cek/Bilyet Giro
lainnya, dan agar masyarakat lebih Kosong
berhati-hati dalam melakukan Surat Edaran Bank Indonesia 4/17/DASP
transaksi menggunakan bilyet giro Tentang Tata Usaha Cek/Bilyet Giro
Kosong

18
KONSTRUKSI HUKUM PERUBAHAN
PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU
MENJADI PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

Nur Hikmah
Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Gresik

ABSTRAK
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan telah mengatur mengenai
perjanjian kerja yang menjadi dasar adanya suatu hubungan kerja. Perjanjian kerja sendiri terbentuk
dalam dua macam: Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan Perjanjian Kerja Waktu Tidak
Tertentu (PKWTT), yang keduanya memiliki keterhubungan secara yuridis. PKWT yang tidak
memenuhi syarat Pasal 52 undang-undang tersebut, dapat demi hukum berubah menjadi PKWTT.
Sebaliknya, perubahan PKWTT menjadi PKWT adalah suatu peristiwa hukum yang dapat terjadi,
yang peristiwa hukum tersebut harus tetap diakomodasi undang-undang.

Kata kunci: PKWTT, PKWT, Konstruksi Hukum

19
I. perjanjian kerja PKWTT adalah Pengatur
memuat isi yang perjanjian kerja an tentang
PENDAHULU
merupakan antara perubahan
AN
1.1. Latar kesepakatan pekerja/buruh terhadap PKWT
Belakang antara para dengan menjadi
Perjanjia pihak, yakni pengusaha PKWTT di
n kerja, memuat pekerja dan untuk dalam UU No.
hak dan pengusaha, mengadakan 13 Tahun 2003
kewajiban, untuk dapat hubungan kerja telah
yakni timbul melangsungkan yang bersifat sedemikian rupa
kewajiban satu suatu pekerjaan tetap. Dua sehingga akibat
pihak untuk dan pekerja macam hukum yang
bekerja dan diberikan upah perjanjian kerja muncul, juga
pihak lain sesuai janji. tersebut menjadi telah diatur
mempekerjakan titik tolak secara tegas di
Dikenal
dengan hubungan kerja dalam Pasal 52
2 (dua) macam
membayar upah. dibangun antara ayat (7).
perjanjian kerja
Shamad pekerja dengan Permasalahan
dalam UU No.
menyatakan pengusaha. yang dapat
13 Tahun 2003,
perjanjian kerja Perjanjian kerja dikaji secara
yakni Perjanjian
adalah suatu waktu tertentu hukum adalah
Kerja Waktu
perjanjian di tidak dapat bagaimana
Tidak Tertentu
mana seseorang diadakan untuk undang-undang
dan Perjanjian
mengikatkan pekerjaan yang memberikan
Kerja Waktu
diri untuk bersifat tetap, akomodasi
Tertentu. PKWT
bekerja pada yaitu pekerjaan hukum yang
adalah
orang lain yang sifatnya sama dan
perjanjian kerja
dengan terus menerus, seimbang
antara
menerima tidak terputus- terhadap
pekerja/buruh
imbalan berupa putus, tidak perubahan status
dengan
upah yang dibatasi waktu tersebut, yakni
pengusaha
sesuai dengan dan merupakan mengenai
untuk
syarat-syarat bagian dari perubahan status
mengadakan
yang dijanjikan suatu proses pekerja PKWTT
hubungan kerja
atau disetujui produksi dalam menjadi PKWT.
dalam waktu
bersama. Hal ini satu perusahaan Namun
tertentu atau
kemudian atau pekerjaan justifikasi yang
untuk pekerjaan
menjadi ciri yang bukan dapat
tertentu.
bahwa musiman. disampaikan
Sedangkan

20
adalah bahwa ketenaga n pengertian.
status pekerja kerjaan? PKWTT Pasal 1601a
PKWTT 2. menjadi KUH Perdata
menjadi pekerja Apakah PKWT. memberikan
PKWT adalah akibat 1.4. Manfaat pengertian
sama saja hukum Penelitian perjanjian kerja
dengan perubaha Penelitia sebagai suatu
mendegradasi n n ini diharapkan perjanjian
status. Akibat PKWTT untuk dimana pihak
hukum atas menjadi memberikan kesatu (buruh)
perubahan status PKWT? referensi baru mengikatkan
tersebut juga 1.3. Tujuan mengenai dirinya untuk di
harus dipahami Penelitian hukum bawah perintah
secara hati-hati 1. ketenagakerjaan yang lain yaitu
dan dimaknai Untuk , terutama yang majikan untuk
secara mengetah menekankan sewaktu-waktu
mendalam agar ui pada konsep tertentu
perlindungan konstruks hukum melakukan
hak pekerja i hukum mengenai suatu pekerjaan
tetap yang perjanjian kerja dengan
terakomodasi mengatur dan menerima upah.
dengan tepat. tentang perlindungan Iman Soepomo
perubaha terhadap hak berpendapat
1.2. Perumusan
n dan kewajiban bahwa pada
Masalah
PKWTT para pihak di dasarnya
1.
menjadi dalam perjanjian hubungan kerja
Apakah
PKWT; kerja. yaitu hubungan
perubaha
2. buruh dan
n
Untuk II. majikan terjadi
PKWTT
mengetah TINJAUAN setelah diadakan
menjadi
ui PUSTAKA perjanjian oleh
PKWT
tentang 2.1. Perjanjian buruh dengan
diatur di
akibat Kerja majikan dimana
dalam Perjanjia
hukum buruh
peraturan n kerja yang
yang menyatakan
perundan dalam bahasa
muncul kesanggupannya
g- Belanda disebut
dikarena untuk bekerja
undangan arbeidsoverenco
kan pada majikan
tentang m mempunyai
perubaha dengan
beberapa

21
menerima upah Oleh karena Perbuata UU No.
dan dimana perjanjian n hukum adalah 13 Tahun 2003
majikan dibuat untuk setiap perbuatan tentang
menyatakan suatu hal manusia yang Ketenagakerjaan
kesanggupannya tertentu, maka dilakukan mengatur secara
untuk di dalam dengan sengaja rinci hal-hal
mempekerjakan perjanjian kerja untuk yang berkaitan
buruh dengan itu berkaitan menimbulkan dengan Pasal
membayar upah dengan obyek hak dan 1320 KUH
sehingga yang kewajiban. Perdata, yakni
perjanjian yang diperjanjikan, Perbuatan dengan
demikian itu yaitu tentang hukum adalah mengadopsinya
disebut pekerjaan. perbuatan yang di dalam Pasal
perjanjian kerja. Sedangkan memiliki akibat- 59 UU No. 13
Istilah
suatu sebab akibat hukum. Tahun 2003
‘perjanjian
yang halal Akibat hukum tentang
kerja’ menun-
berkaitan adalah akibat Ketenagakerjaan
jukkan bahwa
dengan kausa suatu tindakan . Pasal ini
perjanjian ini
perjanjian kerja, yang dilakukan mengatur
dibuat untuk
maka pekerjaan untuk tentang
mengenai kerja,
yang memperoleh segalanya untuk
yakni dengan
diperjanjikan suatu akibat membuat
adanya
tersebut tidak yang perjanjian kerja
perjanjian kerja
boleh dikehendaki menjadi sah.
timbul salah
merupakan oleh pelaku dan Asas
satu pihak untuk
kausa (atau yang diatur oleh konsesualisme
bekerja. Jadi
pekerjaan) yang hukum. berarti bahwa
berlainan
dilarang oleh Tindakan yang perjanjian lahir
dengan
undang-undang, dilakukannya pada saat
perjanjian
serta merupakan tercapainya kata
perburuhan
bertentangan tindakan hukum sepakat antara
yang tidak
dengan yakni tindakan para pihak
menimbulkan
kesusilaan dan yang dilakukan mengenai hal-
hak atas dan
ketertiban guna hal yang pokok
kewajiban untuk
umum. memperoleh dan tidak
melakukan 2.2. Akibat
sesuatu akibat memerlukan
pekerjaan tetapi Hukum
yang suatu formalitas.
memuat syarat- Perjanjian
dikehendaki Demikian pula
syarat tentang Kerja
hukum. dengan
perburuhan.

22
perjanjian kerja, ketertiban Demikian adalah hukum
bahwa umum dan artinya bahwa yang
perjanjian kerja kesusilaan. Hal pengusaha dan dikonsepkan
itu memenuhi ini berlaku pula pekerja dalam sebagai norma
asas untuk perjanjian membuat suatu atau kaidah
konsesualisme kerja perjanjian kerja, yang berlaku
bilamana sebagaimana dibebaskan dalam
pekerja dan diatur di dalam untuk memuat masyarakat dan
pengusaha UU No. 13 substansi menjadi acuan
mencapai kata Tahun 2003. apapun di perilaku setiap
sepakat tentang Pasal 1338 dalamnya, dan orang. Demikian
hal-hal yang KUH Perdata kemudian sehingga
berkaitan menyatakan berlakulah penelitian
dengan bahwa semua sebagai undang- hukum normatif
hubungan kerja. perjanjian yang undang bagi berfokus pada
Sehingga, secara dibuat secara mereka. inventarisasi
bentuk, sah berlaku hukum positif,
III.
perjanjian kerja sebagai undang- asas-asas dan
METODE
lisan maupun undang bagi doktrin hukum,
PENELITIA
tertulis bukanlah mereka yang penemuan
N
suatu membuatnya. 3.1. Tipe hukum dalam
permasalahan. Makna dari kata Penelitian perkara in
Hukum Penelitia
“semua” concreto,
perjanjian juga n ini
menunjukkan sistematik
menganut menempatkan
bahwa para hukum, taraf
sistem terbuka. kasus hukum
pihak dalam sinkronisasi
Artinya hukum sebagai
perjanjian bebas hukum, dan
perjanjian peristiwa hukum
membuat sejarah hukum.
memberikan dan produk 3.2. Pendekata
perjanjian yang
kebebasan yang hukum. Oleh n Masalah
berupa dan
seluas-luasnya karena itu, jenis Penulis
berisi apa saja
kepada penelitian yang mengajukan
(atau tentang
masyarakat digunakan pendekatan
apa saja) dan
untuk dalam penulisan perundang-
perjanjian itu
mengadakan ini adalah undangan
akan mengikat
perjanjian yang penelitian (statute
mereka yang
berisi dan hukum normatif approach) yaitu
membuatnya
bermacam apa (normative law pendekatan
seperti suatu
saja asal tidak research) yang dengan
undang-undang.
melanggar pokok kajiannya menggunakan

23
legislasi dan hukum dan tujuan dan penyusunan
regulasi. sekunder). penelitian. data.
3.4. Prosedur
3.3. Bahan Pengumpul 3.5. Pengolaha
IV.
Hukum an Bahan n dan
Sumber- HASIL
Hukum Analisis
sumber PENELITIA
Prosedur Bahan
penelitian yang N DAN
yang digunakan Hukum
digunakan oleh PEMBAHAS
penulis dalam Data-data
penulis dalam AN
penelitian ini diolah dengan
4.1. Perubahan
penulisan ini
adalah studi menggunakan
PKWTT
adalah: bahan
terhadap metode
Menjadi
hukum primer
dokumen atau pengolahan data
PKWT
( punya
bahan pustaka, secara kualitatif, Perubaha
kekuatan
yakni yakni suatu tata n PKWTT
mengikat secara
pengumpulan cara penelitian menjadi PKWT
umum atau
bahan hukum yang bermula dari
mempunyai
sesuai tujuan menghasilkan pemahaman
kekuatan
kajian data deskriptif tentang cara
mengikat bagi
penelitian. analitis, yaitu PKWTT
pihak-pihak
Dalam apa yang diadakan oleh
yang
pelaksanaan dinyatakan oleh pekerja dan
berkepentingan)
studi pustaka, responden pengusaha.
, Bahan Hukum
langkah-langkah secara lisan dan Berdasarkan
Sekunder
yang ditempuh tertulis dan juga asas kebebasan
(publikasi
oleh penulis perilakunya berkontrak,
tentang hukum
adalah: nyata, diteliti Pasal 1338 ayat
yang yang
mengidentifikasi dan dipelajari (1) KUH
memberi
sumber bahan sebagai sesuatu Perdata
penjelasan
hukum, yang bersifat menyatakan
terhadap bahan
menginventarisa utuh. Tahap bahwa semua
hukum primer)
si, mencatat dan pengelolaan perjanjian yang
dan bahan
mengutip bahan data dalam dibuat secara
hukum tersier,
hukum yang, penelitian ini sah dan berlaku
(memberikan
serta meliputi sebagai undang-
penjelasan
menganalisis kegiatan- undang bagi
terhadap bahan
bahan hukum kegiatan mereka yang
hukum primer
yang diperoleh identifikasi data, membuatnya.
dan bahan
itu sesuai klasifikasi data, Dengan
dengan masalah demikian, dapat

24
ditemukan tidak dibatasi
bahwa waktu atau terus
perubahan menerus, namun
PKWTT ada peristiwa
menjadi PKWT atau situasi
dapat kondisi tertentu
dimungkinkan yang dapat
terjadi, menyebabkan
berdasarkan PKWTT dapat
kehen-dak berubah menjadi
masing-masing. PKWTT. Bahwa
Kehendak perlu diingat
tersebut bisa PKWTT timbul
saja ada dan karena 2 (dua)
tidak ada hal mendasar,
peraturan yakni: (1)
perundang- kesepakatan
undangan yang pekerja/buruh
tidak melarang mengadakan
hal tersebut. PKWTT, dan (2)
Kemudia
akibat PKWT
n, yang menjadi
dilaksanakan
terpenting
tidak sesuai
adalah alasan
ketentuan
atau sebab-
(perubahan
sebab
PKWT menjadi
berubahnya
PKWT).
PKWTT
menjadi PKWT.
Semenjak awal
PKWTT
diadakan, antara
pekerja dengan
pengusaha
sudah
menyepakati
(berdasarkan
kehendak)
bahwa
hubungan kerja

25
KETERBUKAAN INFORMASI BADAN PUBLIK DAN
PENERAPAN PASAL 13 UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN
2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GRESIK
Ichyak Ulumuddin
Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Gresik

ABSTRAK

Tata kelola pemerintahan yang baik mensyaratkan pemerintahan yang terbuka sebagai salah satu
fondasinya, dan kebebasan memperoleh informasi merupakan salah satu prasyarat untuk
menciptakan pemerintahan terbuka. Kesadaran atas kebutuhan informasi adalah upaya
pemberantasan korupsi, penegakan hak asasi manusia, dan tata kelola pemerintahan yang baik.
Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik (UU KIP), maka sesuai dengan prinsip keterbukaan dalam negara demokrasi yang
mengharuskan penyelenggara negara membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh
informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif. Untuk mewujudkan pelayanan Informasi yang
cepat, tepat, dan Sederhana, setiap Badan Publik menunjuk Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID). PPID adalah pejabat yang menduduki posisi jabatan tertentu pada badan
publik dan bertindak sebagai penanggungjawab fungsi pelayanan informasi pada unit pelayanan
informasi masing-masing badan publik. PPID juga bertanggungjawab atas pengklasifikasian jenis
informasi yang dapat diakses oleh masyarakat.

Kata kunci : Keterbukaan Informasi Publik, Pelayanan Publik.

26
a. PENDAHULUAN rakyat, dan bahwa rakyat harus memiliki
akses terhadap inoformasi ini, dengan
1.1. Latar Belakang pengecualian secara terbatas untuk
Keterbukaan informasi publik
melindung kepentingan yang lebih tinggi.
merupakan salah satu ciri penting negara
(Dessy Eko Prayitno dkk.,2008;2).
demokratis untuk mewujudkan Hak warganegara untuk memperoleh
penyelenggaraan Negara yang baik. informasi publik dijamin oleh Undang-
Keterbukaan informasi publik merupakan Undang Dasar Negara Republik Indonesia
sarana dalam mengoptimalkan pengawasan Tahun 1945, yaitu tercantum dalam Pasal
publik terhadap penyelanggaraan Negara 28F yang berbunyi:
dan Badan Publik lainnya. “Setiap orang berhak berkomunikasi
Tiga isu besar yang mendorong dan memperoleh informasi untuk
lahirnya kesadaran atas kebutuhan mengembangkan pribadi dan lingkungan
informasi adalah upaya pemberantasan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
korupsi, penegakan hak asasi manusia, dan memperoleh, memiliki, menyimpan,
tata kelola pemerintahan yang baik (good mengolah, dan menyampaikan informasi
governance). (Dhoho A. Sastro dengan menggunakan segala jenis saluran
dkk,2010;1). yang tersedia”.
UU KIP telah disahkan pada tanggal UU KIP sudah berlaku efektif selama
30 April 2008. Berbeda dengan undang- lebih dari empat tahun, namun daftar
undang lain yang umumnya langsung panjang pekerjaan rumah itu masih berada
efektif setelah disahkan, Undang-Undang di depan mata, misalnya: belum semua
Keterbukaan Informasi Publik baru efektif Badan Publik melaksanakan mandat hukum
diberlakukan pada 1 Mei 2010. Waktu dua UU KIP masih banyak masyarakat
tahun setelah diundangkan tersebut indonesia yang belum tahu dan belum
diberikan untuk Badan-Badan Publik agar memanfaatkan UU KIP dalam meminta
mempersiapkan diri menyongsong informasi, permasalahan kapasitas
implementasi UU KIP pada intinya komisioner Komisi Informasi,
memberikan kewajiban kepada setiap permasalahan independensi Komisi
Badan Publik untuk membuka akses bagi informasi.( Dessy Eko Prayitno, 2014;3).
setiap pemohon informasi publik untuk
1.2. Perumusan Masalah
mendapatkan informasi publik, kecuali a) Bagaimana tahapan atau mekanisme
beberapa informasi tertentu. penunjukan Pejabat Pengelola Informasi
Mengimplementasikan yang dimaksud dan Dokumentasi (PPID) menurut Pasal
adalah mempersiapkan perangkat, sarana 13 UU Nomor 14 Tahun 2008 Tentang
dan pra sarana yang mendukung Keterbukaan Informasi Publik?
terwujudnya informasi yang mudah diakses b) Apakah penerapan Pasal 13 UU Nomor
oleh masyarakat. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Gagasan utama hak atas informasi Informasi Publik di Pemerintah
adalah bahwa informasi yang dikuasai oleh Kabupaten Gresik sudah sesuai dengan
Badan Publik tidaklah dimiliki oleh ketentuan Undang-Undang?
mereka, akan tetapi dikuasai atas nama

27
1.3. Tujuan Penelitian 8. Ancaman pidana bagi penghambat
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
informasi.
mengetahui Tahapan atau mekanisme dalam Pasal 13 UU KIP mengamanatkan
penunjukan PPID di Pemerintah Kabupaten bahwa untuk mewujudkan pelayanan
Gresik serta bagaimana penerapan Pasal 13 informasi yang cepat, tepat, dan sederhana,
UU Nomor 14 tahun 2008 tentang maka setiap badan publik menunjuk Pejabat
Keterbukaan Informasi Publik di pengelola Informasi dan Dokumentasi
Kabupaten Gresik. (PPID). PPID adalah pejabat yang
menduduki posisi jabatan tertentu pada
1.4. Manfaat Penelitian
Secara teori, adalah agar tulisan ini masing-masing badan publik dan bertindak
dapat menambah pengetahuan bagi sebagai penanggungjawab fungsi pelayanan
masyarakat bahwa setiap warga Negara informasi pada unit pelayanan informasi
berhak untuk mendapatkan informasi masing-masing badan publik.
Hal-hal yang harus diperhatikan badan
tentang hal yang berkaitan dengan
Publik dalam menunjuk atau menempatkan
penyelenggaraan Negara, dengan mudah
PPID adalah (Tanya Jawab Seputar UU
dan akurat.
Manfaat secara praktis yang diperoleh Nomor 14 tahun,2008:5):
(1) Penunjukan dan penetapan PPID
dari penelitian ini yaitu untuk dapat
diserahkan kepada masing-masing
memberikan masukan kepada badan publik
Badan Publik.
untuk memberikan kemudahan akses
(2) Fungsi PPID dapat dilakukan oleh
informasi kepada masyarakat baik diminta
pejabat yang telah ada, fungsi PPID
maupun tidak.
dapat dilekatkan pada tugas pokok dan
b. TINJAUAN PUSTAKA fungsi (tupoksi) pejabat yang telah ada.
Sebagai undang-undang yang tidak (3) Penunjukan dan penetapan PPID
hanya sekedar mengatur hak atas dilakukan berdasarkan analisa tugas,
informasi, UU KIP mengandung beberapa tanggungjawab, dan kewenangan PPID
pokok pikiran berikut (Henri sebagaimana diatur dalam UU KIP dan
Subagyo,2009;4): Parturan Komisi Informasi. Sehingga
1. Setiap Badan Publik wajib menjamin
berdasarkan beban tugas,
keterbukaan informasi publik;
tanggungjawab, dan kewenangan
2. Setiap informasi publik bersifat terbuka
tersebut, Badan Publik dapat menetukan
dan dapat diakses oleh publik;
3. Informasi publik yang dikecualikan kualifikasi pejabat mana yang dapat
bersifat ketat, terbatas, dan tidak ditunjuk dan ditetapkan sebagai PPID.
(4) Penunjukan dan penetapan PPID harus
mutlak/tidak permanen;
4. Setiap informasi publik harus dapat dilakukan dengan mempertimbangkan
diperoleh dengan cepat, tepat waktu, rentang kendali/kewenangan yang
biaya ringan, dan cara sederhana; dimiliki pejabat tersebut untuk
5. Informasi publik bersifat proaktif;
melakukan koordinasi antar bidang/unit
6. Informasi publik harus bersifat utuh,
atau divisi pada Badan Publik dalam
akurat, dan dapat dipercaya;
7. Penyelesaian sengketa secara cepat, rangka pelaksanaan pelayanan
murah, kompeten, dan independen; dan Informasi Publik.

28
(5) Pejabat yang ditunjuk dan ditetapkan 3.3. Prosedur pengumpulan bahan
sebagai PPID harus memiliki hukum
Pengumpulan bahan hukum yang
kompetensi tidak hanya terbatas pada
digunakan dalam penelitian ini adalah studi
bidang informasi dan dokumentasi
kepustakaan yang merupakan langkah awal
tetapi juga substansi terkait dengan
dari penelitian hukum normativ dan terdiri
informasi yang dikelola Badan Publik.
dari bahan hukum primer, sekunder dan
c. METODE PENELITIAN tersier. Sedangkan teknik pengumpulan data
3.1. Tipe penelitian
dilakukan dengan cara membaca,
Untuk melengkapi agar tujuan
mempelajari, mengidentifikasi literature-
penulisan dapat lebih tercapai, terarah dan
literatur, laporan penelitian, dokumen-
dapat dipertanggungjawabkan, maka
dokumen resmi serta sumber bacaan
metode penelitian yang digunakan adalah
lainnya dengan menyalin atau
sebagai berikut :
a. Penelitian Kepustakaan (Library memindahkan data yang relevan denga
Research) penelitian ini.
Penelitian kepustakaan ini dilakukan
3.4. Pengolahan dan analisis bahan
dengan studi kepustakaan berdasarkan
hukum
sumber-sumber bacaan, seperti : buku-
Pengolahan dan analisis bahan hukum
buku, perundang-undangan yang
terhadap data yang sudah diperoleh melalui
berhubungan dengan Keterbukaan
data primer, data sekunder, dan tersier
Informasi Publik yang dijadikan sebagai
selanjutnya dilakukan pengolahan data,
landasan berpikir guna penyusunan
yakni kegiatan untuk mengadakan
penelitian dalam penelitian ini.
sistematisasi terhadap bahan-bahan hukum
b. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan ini dilakukan tertulis.
Selanjutnya data yang diperoleh akan
dengan melakukan riset yaitu
dianalisis secara kualitatif yaitu data yang
melakukan wawancara dan mengambil
tidak berbentuk angka, melainkan lebih
data dari tempat riset berupa dokumen
banyak berupa narasi, cerita, dokumen
permohonan dan penyampaian
tertulis dan tidak tertulis.
informasi, dan selanjutnya data tersebut
dianalisis guna penyusunan penelitian d. HASIL PENELITIAN DAN
ini. PEMBAHASAN
Berdasarkan Keputusan Bupati Gresik
3.2. Bahan hukum
Nomor : 019/441/HK/437.12/2011 tentang
Sumber data yang dibutuhkan dalam
Pejabat pengelola Informasi dan
penelitian ini diperoleh dari perpustakaan
Dokumentasi (PPID) di Lingkungan
dan dokumen-dokumen resmi. Data yang
Pemerintah Kabupaten Gresik, bahwa yang
dipergunakan dalam penelitian ini terdiri
ditunjuk sebagai PPID adalah Kepala
dari data primer, sekunder, dan data tersier.
Bagian Humas Sekretariat Daerah
Data tersebut diperlukan untuk menjawab
Kabupaten Gresik.
permasalahan yang menjadi fokus
Dalam rangka memberikan pelayanan
penelitian,
informasi dan dokumentasi, PPID dibantu

29
oleh PPID Pembantu yang berada bagian Hukum Sekretariat daerah
dilingkungan Satuan Kerja Perangkat kabupaten Gresik.
Pengumuman Informasi Publik yang
Daerah (SKPD) dan/atau Pejabat
disampaikan oleh PPID Kabupaten Gresik
Fungsional berdasarkan peraturan
bersifat Informasi yang dalam ruang
perundang-undangan.
PPID Pembantu di Lingkungan lingkup Sekretariat daerah Pemerintah
Pemerintah Kabupaten Gresik sebagaimana kabupaten Gresik, sedangkan untuk
dimaksud adalah : informasi yang lebih bersifat spesifik dalam
a. Kepala Bagian di lingkungan Sekretariat
satu bidang dikelola oleh PPID Pembantu
daerah Kabupaten Gresik;
yang terdapat di setiap SKPD. Hal ini
b. Kepala Kantor di Lingkungan
bertujuan untuk mempermudah pelayanan
pemerintah Kabupaten Gresik;
c. Sekretaris Dinas, Badan, dan informasi dan berdasarkan pada prinsip
Inspektorat di Kabupaten Gresik; cepat dan tepat.
d. Kepala Bagian Humas dan Perundang- PPID Kabupaten gresik belum
Undangan pada Sekretariat Dewan memiliki Standar Operasional Prosedur
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten (SOP) Pelayanan Informasi Publik, hal ini
Gresik; dan dikarenakan belum adanya Peraturan
e. Kepala Bagian Tata Usaha pada Rumah
daerah tentang konten tersebut. Rencana
Sakit Umum Daerah “Ibnu Sina”
Peraturan Daerah (Raperda) telah diajukan
Kabupaten Gresik; dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
f. Camat Kecamatan se-Kabupaten Gresik.
Dalam menjalankan tugas sebagai Kab. Gresik kepada Pemerintah Provinsi
PPID Kab. Gresik Sesuai Keputusan Bupati Jawa Timur (Pemprov Jatim) pada tahun
Gresik Nomor : 019/441/HK/437.12/2011, 2014. Namun sampai saat ini masih dalam
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat proses uji dan belum disahkan. Selain itu
Sekretariat Daerah Kabupaten Gresik minimnya Operasional serta Sumber Daya
(Kabag Humas Pemkab Gresik) Manusia (SDM) PPID juga menjadi salah
menyampaikan informasi secara berkala satu penghambat dalam pelayanan
dan serta merta melalui website Informasi di Kabupaten Gresik.
www.gresikkab.go.id, Majalah Warta Giri,
e. KESIMPULAN DAN SARAN
Baliho/Spanduk, dan iklan di media massa. 5.1. Kesimpulan
Untuk pengelolaan website, PPID Berdasarkan penelitian yang telah
Kab. Gresik dibantu oleh Kepala Bagian dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa:
1. Mekanisme penunjukan Pejabat
Pengelolaan Data dan Teknlogi Informasi
Pengelola Informasi dan Dokumentasi
(PDTI) Sekretariat daerah kabupaten Gresik
(PPID) dilakukan dalam tiga tahapan
yang juga termasuk dalam jajaran PPID
yaitu;
Pembantu dan juga dibantu oleh jajaran
a) Tahap Persiapan
SKPD yang sudah mempunyai link website Persiapan pembentukan PPID
sendiri. Sedangkan untuk publikasi produk Pemda dapat diawali dengan
hukum atau peraturan perundang-undangan, menetapkan Tim Pembentukan PPID
PPID Kab. Gresik dibantu oleh Kepala berdasarkan Surat Keputusan
Gubernur/Bupati/Walikota yang

30
mempunyai tugas membuat rencana 2. Penerapan Pasal 13 Undang-Undang
kerja PPID Pemda, merancang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
struktur organisasi PPID Pemda Keterbukaan Informasi Publik (UU
Provinsi dan Kabupaten/Kota, KIP) di Pemerintah Daerah Kabupaten
menyiapkan infrastruktur dasar bagi Gresik (Pemkab. Gresik) belum sesuai
PPID Pemda Provinsi dan dengan ketentuan Undang-Undang,
Kabupaten/Kota, melakukan amanat UU KIP untuk mewujudkan
pelatihan awal kepada semua calon pelayanan informasi yang cepat, tepat,
PPID dan PPID Pembantu serta dan sederhana, belum bisa dilaksanakan
unsur-unsur didalamnya, membuat oleh Pemerintah Kabupaten Gresik. Hal
pengaturan anggaran operasional ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
a) PPID Pemkab. Gresik belum
dan kegiatan PPID Pemda selama
melakukan pengklasifikasian
satu tahun yang melekat pada unit
Informasi Publik dan menyusun
kerja dimana PPID menjabat dan
Daftar Informasi Publik;
Satuan Kerja Pemerintah Daerah
b) PPID Pemkab. Gresik belum
(SKPD) terkait/PPID Pembantu.
melakukan uji konsekuensi
b) Tahap Pembentukan.
Tim pembentukan PPID menyusun mengenai Informasi Publik yang
rancangan pembentukan PPID yang dikecualikan;
c) PPID Pemkab. Gresik belum
terdiri atas rencana kerja struktur
memiliki Standar Operasional
organisasi, rencana Standar
Prosedur (SOP) Pelayanan Informasi
Operasional Prosedur, dan rencana
Publik;
anggaran kegiatan PPID. Tim
d) Operasional PPID Pemkab. Gresik
Pembentukan PPID menyusun
sangat minim, baik dalam hal sarana
rancangan tersebut dalam sebuah
dan prasarana maupun Sumber Daya
dokumen yang diserahkan kepada
Manusia yang menjabat sebagai
Kepala Daerah melalui Sekretaris
PPID; dan
Daerah (Sekda). e) Kurang adanya kordinasi antara
c) Tahap Penetapan.
PPID induk dengan PPID Pembantu.
Setelah dokumen pembentukan
PPID disetujui oleh 5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka
Gubernur/Bupati/ Walikota,
penulis menyampaikan saran-saran sebagai
selanjutnya Tim Pembentukan PPID
berikut:
Pemda membuat rancangan
1. Dalam hal penunjukan dan penetapan
Peraturan Kepala Daerah
PPID agar lebih mengutamakan
(Gubernur/Bupati/Walikota) yang
kompetensi calon pejabat yang ditunjuk
berisi pedoman umum PPID yang
sebagai PPID induk dan PPID
memuat struktur dan mekanisme
Pembantu.
pengelolaan dan pelayanan 2. Untuk mewujudkan pelayanan
informasi PPID Pemda. informasi yang cepat, tepat, dan
sederhana, maka Pemerintah Kabupaten
Gresik agar melakukan

31
pengklasifikasian Informasi Publik dan Tahun 2008, Indonesian Center for
menyusun Daftar Informasi Publik, Environmental Law.
melakukan uji konsekuensi mengenai Dhoho A. Sastro, Mengenal Undang-Undang
Informasi Publik yang dikecualikan, Keterbukaan Informasi Publik, Penerbit
membuat Standar Operasional Prosedur Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat,
(SOP) Pelayanan Informasi Publik, Jakarta, Tahun 2010.
memenuhi kebutuhan operasional PPID Henri Subagyo, Anotasi Undang-Undang
baik dalam hal sarana dan prasarana Keterbukaan Informasi Publik (Edisi
maupun peningkatan kompetensi Pertama), Komisi Informasi Pusat
Sumber Daya Manusia yang bertugas Republik Indonesia, Jakarta, Tahun 2009.
sebagai PPID dan PPID Pembantu, dan Tanya jawab Seputar UU Nomor 14 tahun
untuk lebih meningkatkan kordinasi 2008, Kementerian Komunikasi dan
antara PPID induk dengan PPID Informatika RI, Jakarta, Tahun 2010.
Pembantu.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008
tentang Keterbukaan informasi publik.
Keputusan Bupati Gresik Nomor
019./441/HK/437.12/2011 tentang Pejabat
pengelola informasi dan dokumentasi di
lingkungan pemerintah kabupaten gresik.

DAFTAR PUSTAKA
Dessy Eko Prayitno, Melawan Korupsi dari
advokasi hingga pemantauan masyarakat,
Penerbit Transparency International
Indonesia, Jakarta, Tahun 2014.
Dessy Eko Prayitno, Modul bagi Badan Publik
melaksanakan Undang-Undang Nomor 14

32
33
PELAKSANAAN PERJANJIAN FIDUSIA PADA FIF ASTRA
DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 42 TAHUN 1999
TENTANG JAMINAN FIDUSIA

Agustina
Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Gresik

ABSTRAK

Fidusia adalah lembaga jaminan bentuk baru atas benda bergerak disamping gadai dimana dasar
hukumnya yurisprudensi. Walaupun lembaga Fiducia ini sudah melembaga dalam praktek perFIFan
khususnya FIFAstra, tidak terlepas dari cacat. Dimana menjadi persoalan adalah ketentuan mana
yang akan diterapkan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian hukum normatif, penelitian kepustakaan yaitu meneliti bahan pustaka atau bahan sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberi jaminan fidusia ini merupakan perjanjian yang bersifat
accessoir dari suatu perjanjian pokok sebagaimana disebutkan dalam penjelasan pasal 5 ayat 1
Undang-Undang Nomor 42 tahun 1999 dan harus dibuat dengan suatu akta notaris yang disebut
sebagai Akta jaminan fidusia. Kesimpulannya adalah dalam Fiducia benda jaminan tidak diserahkan
secara nyata oleh debitur kepada kreditur, yang diserahkan hanyalah hak milik secara kepercayaan.
Benda jaminan masih tetap dikuasai oleh debitur dan debitur masih tetap bisa mempergunakan untuk
keperluan sehari-hari.

Kata Kunci : Fidusia, Pengaturan Fidusia, FIFAstra, Debitur, Kreditur

34
a. PENDAHULUAN perjanjian jaminan fidusia sesuai mengikat pihak
ketiga.
1.1. Latar Belakang Masalah Bentuk kelemahan diperburuk dengan
tindakan praktek penerapan perjanjian fidusia
Dalam kegiatan perekonomian pada dilapangan, berupa tidak dilakukannya pendaftaran
dasarnya, pinjam-meminjam uang atau pemberian benda jaminan fidusia (hanya berhenti pada
kredit oleh FIF atau non FIF diberikan kepada siapa pembuatan akta otentik), dilakukannya negosiasi
saja yang memiliki kemampuan untuk membayar yang memberikan biaya tambahan bagi penerima
kembali dengan syarat melalui perjanjian utang fidusia pada saat mengeksekusi benda jaminan
piutang di antara kreditur dan debitur. Perjanjian fidusia, sehingga sertifikat fidusia tidak memberikan
kredit yang dibuat oleh FIF ataupun non FIF kepada pendidikan hukum dalam masyarakat.
debitur merupakan salah satu aspek yang sangat Sehingga tidak mengherankan akibat
penting dalam pemberian kredit. Perjanjian kredit praktek dilakukan secara damai dalam kasus-kasus
merupakan ikatan antara kreditur dan debitur yang lamban dan susahnya eksekusi jaminan fidusia
isinya menentukan dan mengatur hak dan kewajiban menjadi persoalan, dalam pra survey yang peneliti
kedua belah pihak sehubungan dengan pemberian lakukan, misalnya pada karyawan FIFAstra
kredit. perjanjian fidusia tidak efektif karena susahnya
Salah satu lembaga jaminan yang dikenal pelaksanaan eksekusi.
dalam sistem hukum jaminan di Indonesia adalah
lembaga jaminan fidusia. Fidusia yang berarti 1.2 Perumusan Masalah
penyerahan hak milik atas dasar kepercayaan
memberikan kedudukan kepada debitur untuk tetap Dari latar belakang masalah diatas, peneliti
menguasai barang jaminan. Lembaga jaminan fidusia dapat menarik perumusan masalah sebagai berikut :
telah diakui eksistensinya dengan adanya Undang- 1. Bagaimana pengaturan perjanjian kredit
Undang Republik Indonesia nomor 42 tahun 1999 jaminan fidusia berdasarkan Undang-
tentang jaminan fidusia, yang telah diundangkan Undang Nomor 42 tahun 1999 tentang
pada tanggal 30 September 1999. Sebagaimana jaminan fidusia?
diketahui bahwa jaminan fidusia adalah hak 2. Bagaimana pelaksanaan perjanjian kredit
agunan/jaminan atas benda bergerak yang berwujud jaminan fidusia di FIFAstra?
maupun tidak berwujud, atau yang tidak dapat
dibebani hak tanggungan menurut Undang-Undang b. TINJAUAN PUSTAKA
nomor 4 tahun 1996 tentang hak tanggungan yang
dimiliki oleh penerima fidusia yang terdaftar di 2.1. Pengertian Perjanjian Kredit
Kantor Pendaftaran Fidusia, yaitu sebagai agunan
bagi pelunasan utang tertentu dan yang mempunyai 2.1.1. Pengertian Perjanjian
hak untuk didahulukan dari pada kreditur lainnya.
Suatu perjanjian penjaminan, biasanya Menurut pasal 1313 KUH Perdata
memang antara kreditur dan debitur disepakati janji menyebutkan bahwa : “suatu perjanjian adalah
tertentu, yang pada umumnya dimaksudkan perbuatan dengan mana satu orang atau lebih
memberikan suatu posisi yang kuat bagi kreditur dan mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau
nantinya sudah didaftarkan dengan maksud juga lebih”. Defenisi dalam pasal tersebut diatas
untuk mengikat pihak ketiga. Dengan demikian, sebenarnya belum memuaskan, sehingga banyak para
ikatan jaminan dan janji-janji fidusia menjadi sarjana yang menjelaskan defenisi perjanjian secara
terdaftar dan yang demikian bisa menjadi milik terperinci antara lain adalah R. Subekti yang
penerima fidusia sedangkan terhadap penerima memberikan defenisi bahwa perjanjian adalah suatu
fidusia perlindungan hukum yang diberikan lewat peristiwa dimana seorang berjanji kepada orang lain
atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk

35
melaksanakan sesuatu hal, sehingga tiap perjanjian bergerak, baik yang sudah ada maupun yang masih
mengikat kedua belah pihak. akan ada. Akan tetapi pada perkembangan
selanjutnya tidak sedikit pula benda yang tidak
2.1.2. Pengertian Kredit bergerakpun juga menjadi obyek Fiducia. Obyek
fidusia diantaranya adalah benda-benda
Sedangkan arti kredit dalam dunia perFIFan bergerak/berwujud, benda bergerak tidak berwujud,
di Indonesia dirumuskan dalam Pasal 1 ayat (1) (11) benda tetap. Dalam hal ini para sarjana banyak yang
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang sepakat bahwa obyek jaminan Fiducia tidak hanya
PerFIFan yaitu : terbatas pada benda bergerak saja, tetapi juga benda
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang tidak bergerak bisa dijadikan obyek jaminan Fiducia
dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan (didasarkan Undang-Undang Nomor 16 pasal 1
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam angka 8 Tahun 1985).
antara FIF dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi hutangnya setelah suatu c. METODE PENELITIAN
jangka waktu dengan jumlah bunga, imbalan atau
pembagian hasil keuntungan. 3.1. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

2.1.3. Pengertian Fidusia Menggunakan metodologi berikut :

1. Type Penelitian
Fiducia yang lengkapnya disebut Fiduciaire
Dalam metode penelitian ini menggunakan
Eigendom Overdracht (FEO) adalah lembaga
penelitian hukum normatif, penelitian
jaminan bentuk baru atas benda bergerak disamping
kepustakaan yaitu meneliti bahan pustaka
gadai dimana dasar hukumnya yurisprudensi.
atau bahan sekunder.
Lembaga ini banyak disebut dengan bermacam-
2. Pendekatan Masalah
macam nama. Menurut Subekti pengertian "Fiducia"
Untuk membahas permasalahan dalam
adalah penyerahan secara kepercayaan. Selanjutnya
penelitian ini, digunakan pendekatan-
Subekti menyatakan bahwa perkataan "fiduciaire"
pendekatan sebagai berikut :
yang berarti secara kepercayaan yang diberikan
- Pendekatan perundang-undangan
secara timbal balik oleh satu pihak kepada pihak lain
(Statute Approach)
bahwa apa yang keluar ditampakkan sebagai
- Pendekatan Konseptual (Conseptual
pemindahan milik, sebenarnya (ke dalam) hanya
Approach)
suatu jaminan saja untuk suatu hutang.
- Pendekatan kasus (Case Approach)

2.1.4. Sifat dan Bentuk Perjanjian Fidusia

3.2. Metode Pengumpulan Data


Pendapat pertama mengemukakan bahwa
perjanjian Fiducia itu bersifat zakelijk (kebendaan). Peneliti melakukan pengumpulan data
Pendapat kedua mengatakan, bahwa perjanjian dengan cara membaca, mempelajari dan
Fiducia merupakan perjanjian yang bersifat mengidentifikasi seluruh data baik peraturan
persoonlijk (perorangan). Bentuk perjanjian Fiducia perundang-undangan, kepustakaan dan putusan
dalam praktek disyaratkan tertulis, namun tidak perlu pengadilan yang berkaitan dengan kasus-kasus yang
adanya penyerahan nyata. ada, data bersifat umum kemudian ditarik atau
disimpulkan menjadi khusus, sehingga data yang
2.1.5. Obyek Jaminan Fidusia diperoleh berkaitan dengan masalah yang dibahas
dalam penelitian ini.
Menurut sejarah pada mulanya
yang menjadi obyek Fiducia adalah benda-benda

36
kredit dan keterangan untuk apa kredit
3.3. Metode Analisis Data tersebut digunakan.
- Bentuk jaminan yang akan diserahkan.
Teknik analisis data dalam penelitian Setelah itu formulir permohonan kredit akan
langkah pengumpulan data adalah melalui studi diteruskan ke bagian kredit untuk diperiksa.
kepustakaan, yaitu semua data yang terkait dengan 2. Penilaian Kredit di FIFAstra
pokok permasalahan, data tersebut disusun secara Penilaian kredit akan dilakukan oleh pihak
sistematis untuk lebih mudah membaca dan FIFAstra. Dalam tahap ini FIFAstratetap
mempelajarinya. memeriksa apa yang disebut dengan the five
C's of credit analisys, seperti yang telah
d. HASIL PENELITIAN DAN dilakukan oleh FIF-FIF pada umumnya, yakni2:
PEMBAHASAN a. Character
b. Capacity
Agar perusahaan makin berkembang maju c. Capital
dan kredit yang diberikan dipergunakan dengan d. Condition of economics
semestinya oleh debitur, maka FIFAstra harus e. Collecteral
memberikan pembinaan dan pengarahan kepada 3. Pengambilan Keputusan di FIFAstra
debitur tersebut. Selama diadakan pengawasan dan Dalam tahapan ini pimpinan FIFAstra
pembinaan ini, FIFAstra tetap memantau terhadap mempertimbangkan hasil pemeriksaan oleh
penggunaan kredit yang dikelola oleh debitur. petugas FIFAstra pada tahap penilaian yang
Apabila selama jangka panjang waktu meminjam telah maju. Apabila pimpinan menyetujui,
kredit tersebut debitur tidak pernah lalai akan permohonan kreditnya dapat diterima.
kewajibannya untuk membayar angsuran beserta 4. Realisasi
bunganya, maka untuk periode berikutnya FIFAstra Tahap realisasi merupakan tahap akhir antara
dapat memberikan tambahan kredit dan lebih banyak debitur mengajukan permohonan kreditnya.
dari nilai kredit yang sebelumnya. Dalam tahap ini pihak FIFAstra dan debitur
Dalam pengajuan permohonan kredit pada telah menyetujui perjanjian membuka kredit
FIFAstra ini pada prinsipnya, mengandung asas-asas yang tertuang di dalam akta perjanjian
umum hukum perdata yaitu adanya asas kesepakatan membuka kredit.
di antara para pihak, yakni antara pihak debitur dan Proses pendaftaran jaminan Fidusia dimulai
pihak FIFAstra sendiri. dengan pembuatan Akta Jaminan Fidusia oleh
Apabila seseorang hendak mengajukan Notaris, yang kemudian dilakukan pendaftaran di
permohonan kredit pada FIFAstra maka terlebih Kantor Pendaftaran Fidusia (KPF) sesuai dengan
dahulu harus memenuhi syarat-syarat yang telah ketentuan pasal 13 ayat (1) Undang Undang Fidusia.
ditentukan oleh pihak FIFAstra. Ada 5 (lima) tahapan Selanjutnya untuk melaksanakan secara teknis
yang berkenaan dengan permohonan kredit yaitu : ketentuan pasal-pasal Peraturan Pemerintah nomor
1. Pengajuan Kredit di FIFAstra 86 tahun 2000, maka ditetapkanlah Keputusan
Calon peminjam/nasabah kredit datang Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Nomor
ke FIFAstrauntuk mengutarakan maksudnya M.01.UM.01.06 tahun 2000 tentang Bentuk Formulir
meminta kredit dengan mengajukan permohonan dan Tata Cara Pendaftaran Fidusia.
ke FIFAstra. Formulir permohonan tersebut telah Permohonan pendaftaran jaminan Fidusia
disediakan oleh pihak FIFAstra. Formulir diajukan kepada Menteri Hukum dan HAM;
tersebut dicantumkan antara lain: 1. Secara tertulis dalam bahasa Indonesia;
- Nama nasabah 2. Melalui Kantor Pendaftaran Fidusia;
- Alamat nasabah/tempat nasabah tersebut
menjalankan usahanya. 2
Rachmadi Usman, Hukum Jaminan
- Besarnya kredit yang diminta, jangka waktu Keperdataan, Sinar Grafika, Jakarta, 2008, Hal.71
37
3. Oleh penerima Fidusia, kuasa atau penerima fiducia dan syarat jangka waktu
wakilnya; pelaksanaan penjualan tersebut dipenuhi.
4. dengan melampirkan pernyataan pendaftaran Pasal 30 Undang-Undang Jaminan Fiducia
jaminan Fidusia sesuai formulir yang bentuk mewajibkan pemberi fiducia untuk menyerahkan
dan isinya sudah ditetapkan M.01.UM.01.06 benda yang menjadi obyek jaminan Fiducia dalam
tahun 2000; rangka pelaksanaan eksekusi jaminan fiducia. Dalam
5. dilengkapi dengan: hal pemberi fiducia tidak menyerahkan benda yang
a) salinan akta notaris tentang menjadi objek jaminan fiducia pada waktu eksekusi
pembebanan jaminan Fidusia, yaitu dilaksanakan, penerima fiducia berhak mengambil
salinan akta yang menguraikan obyek benda yang menjadi objek jaminan fiducia dan
jaminan Fidusia, termasuk salinan apabila perlu dapat meminta bantuan pihak yang
lampiran jika akta tersebut disertai berwenang.
lampiran; Khusus dalam benda yang menjadi objek
b) surat kuasa atau surat pendelegasian jaminan fiducia terdiri atas benda perdagangan atau
wewenang untuk melakukan efek yang dapat dijual di pasar atau bursa,
pendaftaran jaminan Fidusia ; bukti penjualannya dapat dilakukan ditempat-tempat
pembayaran beaya pendaftaran jaminan tersebut sesuai dengan peraturan perundang-
Fidusia. undangan di bidang pasar modal akan otomatis
Hambatan bagi debitur/nasabah dalam berlaku. Pengaturan serupa dapat kita lihat juga
pengembalian, banyak dipengaruhi faktor-faktor dalam hal pranata gadai, sebagaimana diatur dalam
yang terdapat di dalam dan di luar pribadi debitur. pasal 1155 ayat (2) Kitab Undang-Undang Perdata.
Faktor yang terdapat dalam diri debitur tersebut Ketentuan yang diatur dalam pasal 29 dan 31
disebabkan dari faktor yang bersifat internal, Undang-Undang Jaminan Fiducia sifatnya mengikat
sedangkan yang terjadi di luar diri debitur disebut dan tidak dapat dikesampingkan atas kemauan para
faktor eksternal. berdasarkan titel eksekutorial ini pihak. Setiap janji untuk melaksanakan eksekusi
penerima Fiducia dapat lansung melaksanakan terhadap benda yang menjadi objek jaminan fiducia
eksekusi melalui pelelangan umum atas objek dengan cara yang bertentangan dengan ketentuan
jaminan Fiducia tanpa melalui pengadilan. sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 dan pasal 31,
Undang-Undang jaminan Fiducia juga adalah batal demi hukum (pasal 32 Undang-Undang
memberi kemudahan dalam melaksanakan eksekusi Jaminan Fiducia).
melalui lembaga parate eksekusi. Kemudahan dalam Untuk Hak Tanggungan dapat dilihat pada
pelaksanaan eksekusi ini tidak semata-mata pasal 12 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 yang
monopoli jaminan Fiducia, karena dalam hal gadai berbunyi: "Janji yang memberikan kewenangan
juga dikenal lembaga serupa. Pasal 29 Undang- kepada pemegang Hak Tanggungan untuk memiliki
Undang Jaminan Fiducia menyatakan bahwa apabila objek Hak Tanggungan apabila debitor cidera janji,
debitur atau pemberi Fiducia cedera janji, eksekusi batal demi hukum".
terhadap benda yang menjadi obyek jaminan Fiducia Berdasarkan keterangan di atas didalam
dapat dilakukan. Jadi prinsipnya adalah bahwa praktek sering ditemukan perjanjian fidusia dimana
penjualan benda yang menjadi objek jaminan Fiducia didalamnya dicantumkan ketentuan, bahwa apabila
harus melalui pelelangan umum, karena dengan cara debitor atau pemberi fidusia lalai atau tidak
ini diharapkan dapat diperoleh harga yang paling memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu yang
tinggi. Namun demikian dalam hal penjualan melalui telah ditentukan untuk itu, kepada kreditor atau
pelelangan umum diperkirakan tidak akan pemberi fidusia diberi kuasa/kewenangan mutlak.
menghasilkan harga tertinggi yang menguntungkan dalam arti tidak bisa ditarik kembali dan tidak akan
baik pemberi fiducia dan penerima fiducia, maka berakhir atas dasar sebab-sebab yang ditentukan
dimungkinkan penjualan di bawah tangan asalkan hal dalam Pasal 1813 KUH Perdata.
tersebut disepakati oleh pemberi fiducia dan

38
Jaminan fidusia merupakan suatu perjanjian hendaknya diberi hak atas dasar suatu kuasa yang
ikutan (accessoir) yang selalu mengikuti perjanjian tercantum pada akta jaminan fidusia, untuk setiap
pokoknya yang baru timbul setelah adanya perjanjian saat memasuki tempat dimana jaminan
pokok yang mensyaratkan obyek jaminan fidusia berada/disimpan, untuk memeriksa keadaannya dan
sebagai jaminan pelunasan kreditnya. Yang dimaksud melakukan atau menyuruh segala perbuatan yang
dengan perjanjian pokok (obligatoir) adalah seharusnya dilakukan untuk mempertahankan agar
perjanjian kredit antara pihak pemberi kredit, yaitu jaminan dalam keadaan yang sebaik-baiknya. Hal ini
FIF dengan calon penerima kredit atau debitomya, dimaksudkan agar terdapat kontrol terhadap obyek
yang merupakan perjanjian dasar. Bentuk dari jaminan, sehingga setiap saat FIF dapat mengetahui
perjanjian kredit ini bebas, artinya tidak disyaratkan keadaan dan keberadaan obyek jaminan, jangan
dipergunakan bentuk-bentuk tertentu, baik dalam sampai obyek jaminan fidusia hilang, mengalami
bentuk akta Notaris Waupun akta di bawah tangan. kerusakan, atau hal-hal lain yang berakibat turunnya
Hal ini didasarkan pada ketentuan Pasal nilai jaminan. Untuk menjamin kepentingan semua
1338 ayat (I) KUH Perdata. Jika debitor tidak dapat pihak, baik kreditor maupun debitor maka hendaknya
memenuhi prestasi secara sukarela, maka kreditor dalam akta pemberian jaminan fidusia dicantumkan
mempunyai hak untuk menuntut pemenuhan klausula-klausula yang mengandung janji-janji
piutangnya terhadap harta kekayaan debitor yang sehingga mengikat para pihak yaitu debitor sebagai
dipakai sebagai jaminan. Hak pemenuhan dari pemberi fidusia dan kreditor sebagai penerima
kreditor itu dilakukan dengan cara penjualan dimuka fidusia. Klausula-Klausula yang mungkin dapat
umum karena adanya janji terlebih dahulu dengan dicantumkan dalam akta pemberian jaminan fidusia.
cara eksekusi atau bisa juga dengan penyitaan Dari hasil penelitian yang penulis temui,
terhadap benda-benda tersebut untuk pelunasan dalam praktek terdapat beberapa macam kendala-
piutang kreditor. Sebagaimana ditentukan oleh Pasal kendala sehubungan dengan pembebanan jaminan
5 ayat (1) Undang-undang Jaminan Fidusia, bahwa fldusia, adalah sebagai berikut:
pembebanan benda dengan jaminan fidusia dibuat 1. Pembebanan fidusia secara di bawah tangan.
dengan akta Notaris dalam bahasa Indonesia dan Sebelum lahirnya Undang-undang Nomor 42
merupakan akta Jaminan fidusia. Dari ketentuan ini Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia praktek
dapat dilihat bahwasanya setiap pembebanan benda pembebanan jaminan fidusia dapat dilakukan
dengan jaminan fidusia dibuat dengan akta Notaris. dengan di bawah tangan, namun sejak
Apabila suatu pembebanan jaminan fidusia dibuat diberlakukan Undang-undang tersebut maka hal
dengan akta dibawah tangan. Dengan nilai yang demikian tidak diperkenankan lagi. Hal ini
penjaminan yang besar maka, secara otomatis terdapat dalam Pasal 5 ayat (1) Undang-undang
terhadap pembebanan tersebut tidak dapat Nomor 42 Tahun 1999 tentang jaminan fidusia,
didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Fidusia yang menentukan bahwa pembebanan benda dengan
berakibat tidak menjamin kepentingan pihak jaminan fidusia dibuat dengan akta Notaris
penerima fidusia. Sebelum lahirnya Undang-undang dalam babasa Indonesia dan merupakan akta
Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jarninan Fidusia, fidusia.
tidak ada kewajiban pendaftaran pembebanan 2. Obyek fidusia tidak diasuransikan.
jaminan fidusia, dan ketentuan yang menyangkut Dengan alasan mengurangi biaya atau beban
pembebanan jaminan fidusia tersebut. Sehingga tidak yang harus ditanggung oleh debitor maka
dapat terbit Sertifikat Jaminan Fidusia yang memiliki terhadap obyek jaminan fidusia tidak
titel eksekutorial yang sama dengan putusan diasuransikan. Hal demikian ini sebenarnya
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum memperlemah posisi kreditor (FIF), dimana
tetap. Lahimya Undang-undang Nomor 42 Tahun setiap saat suatu obyek jaminan fidusia dapat
1999 maka pembebanan jaminan fidusia wajib mengalami masuk atau musnah, misalnya:
didaftarkan sesuai dengan kriteria dan nilai kendaraan bermotor mengalami kecelakaan.
penjaminan. FIFAstra selaku penerima fidusia Dengan tidak diasuransikan obyek jaminan

39
fidusia maka tidak ada penggantian apabila nanti hilang, mengalami kerusakan, atau hal-hal lain
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap yang berakibat turunnya nilai jaminan.
obyek jaminan fidusia, 4. Pencantuman klausula-klausula (janji-janji) yang
3. Akta jaminan fndusia tidak didaftarkan. mengatur kepentingan para pihak dalam akta
Sebelum lahimya Undang Nomor 42 Tahun pemberian jaminan fidusia. Untuk menjamin
1999, banyak terjadi di dalam praktek, bahwa kepentingan semua pihak, baik kreditor maupun
akta jaminan fidusia tidak didattarkan. Namun debitor maka dalam akta pemberian jaminan
sejak keluarnya Undang-undang Jaminan fidusia dicantumkan klausula yang mengandung
Fidusia ini, sesuai dengan Pasal 11. maka benda janji sehingga mengikat para pihak yaitu debitor
yang dibebani dengan jaminan fidusia ini wajib sebagai pemberi fidusia dan kreditor sebagai
didaftarkan. penerima fidusia. Klausula-Klausula yang
Dari permasalahan-permasalahan tersebut, mungkin dapat dicantumkan dalam akta
akan penulis bahas alternative-alternatif pemberian jaminan fidusia
penyelesaianya dari kendala-kendala di atas sebagai 5. Mengansuransikan obyek jaminan fidusia.
berikut ini : Musnahnya atau rusaknya benda yang menjadi
1. Pembebanan jaminan fidusia dibuat dengan Akta jaminan fidusia tentu menyebabkan
Notaris. Sebagaimana ditentukan oleh Pasal 5 hapusnya/berakhimya jaminan fidusia. Untuk
ayat (1) Undang-undang Jaminan Fidusia, bahwa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,
pembebanan benda dengan jaminan fidusia maka terhadap benda yang difudisiakan tersebut
dibuat dengan akta Notaris dalam bahasa harus diasuransikan.
Indonesia dan merupakan akta Jaminan fidusia.
Apabila suatu pembebanan jaminan fidusia e. PENUTUP
dibuat dengan akta dibawah tangan. Dengan
nilai penjaminan yang besar, secara otomatis 5.1. Kesimpulan
terhadap pembebanan tersebut tidak dapat
didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Fidusia Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya,
yang berakibat tidak menjamin kepentingan maka peneliti menarik kesimpulan dari hasil
pihak penerima fidusia. penelitian sebagai berikut:
2. Setiap pembebanan jaminan fidusia wajib a. Pengaturan perjanjian kredit fidusia berdasarkan
didaftarkan.Sebelum lahirnya Undang-undang undang-undang No. 42 Tahun 1999 Tentang
Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jarninan Fidusia, jaminan fidusia adalah pengalihan hak
tidak ada kewajiban pendaftaran pembebanan kepemilikan suatu benda atas kepercayaan
jaminan fidusia, dan ketentuan-ketcntuan yang berdasarkan perjanjian kredit dengan ketentuan
menyangkut pembebanan jaminan fidusia bahwa benda tetap berada dalam kekuasaan
tersebut. Sehingga tidak dapat terbit Sertifikat pemilik benda atau debitur.
Jaminan Fidusia yang memiliki titel eksekutorial b. Pelaksanaan perjanjian kredit dengan jaminan
yang sama dengan putusan pengadilan yang fidusia pada umumnya dilakukan dengan
telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Dengan menempuh prosedur pengajuan kredit oleh
lahimya Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999 debitur kepada pihak kreditur FIFAstra yaitu :
tersebut maka pembebanan jaminan fidusia 1. Pengajuan kredit
maka wajib didaftarkan. 2. Penilaian terhadap kredit
3. Pemeriksaan terhadap obyek fidusia oleh 3. Pengambilan keputusan oleh FIFAstra
Penerima fidusia. Hal ini dimaksudkan agar terhadap pemohon kredit
terdapat kontrol atau pengawasan terhadap 4. Realisasi kredit
obyek jaminan, sehingga setiap saat FIF dapat 5. Pengawasan-pengawasan terhadap
mengetahui keadaan dan keberadaan obyek penggunaan kredit dan terhadap
jaminan, jangan sampai obyek jaminan fidusia barang jaminan.

40
Sesuai dengan sifat ikutan atau accesoir dari Rachmadi Usman, Hukum Jaminan Kepadatan, Sinar
jaminan fidusia, maka adanya jaminan fidusia Grafika Cetakan I Tahun 2008.
tergantung pada piutang yang dijamin pelunasannya
dan apabila piutang tersebut hapus karena lunasnya
utang maka jaminan fidusia menjadi hapus.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka


peneliti menyumbangkan saran demi kemajuan
FIFAstra dan pihak lainnya yang membutuhkan.
Berikut ini masukan dari peneliti:
a. Dalam pemberian kredit dengan jaminan
Fiducia, hendaknya pihak FIFAstra sebagai
kreditur perlu mengadakan
pengawasan/pemeriksaan secara rutin, guna
mencegah timbulnya penyalahgunaan
terhadap kredit yang diberikan.
b. Untuk mencegah dan mengatur kemacetan
pengambilan kredit, sudah selayaknya
pemerintah menghidupkan kembali
lembaga penyanderaan terhadap debitur.

DAFTAR PUSTAKA

Badrulzaman, Mariam Darus, Pembentukan Hukum


Nasional dan Permasalahannya
(Kumpulan Karangan), Penerbit
Alumni, Bandung 1981.
Hartono, Sunaryati, Mencari Bentuk dan Sistem
Hukum Perjanjian Nasional Kita.
Penerbit Alumni, Bandung, 1974.
Muhammad, Abdul Kadir, Hukum Perjanjian,
Penerbit Alumni, Bandung, 1980.
Prodjodikoro, Wirjono, Hukum Perdata
tentangPersetujuan-persetujuan
Tertentu. Penerbit Sumur, Bandung,
1985.
Soekanto, Soerjono, Pokok-pokok Sosiologi Hukum,
Penerbit CV. Rajawalai, Jakarta, 1980.
Subekti, R., Hukum Perjanjian, Penerbit PT.
Intermasa, Jakarta, Cetakan ke-10,
1985.
Syahroni, Ridwan, Masalah Tertumpuknya Beribu-
ribu Perkara di Mahkamah Agung,
Penerbit Alumni, Bandung, 1980.

41
PENGANIAYAAN SECARA PSIKIS DALAM RUMAH TANGGA BERDASARKAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG KEKERASAN DALAM
RUMAH TANGGA

Dwi Wachidiyah Ningsih


Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Gresik

Abstrak
Salah satu bentuk kekerasan yang termasuk dalam kategori kejahatan yang berpengaruh
besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara adalah kekerasan dalam rumah tangga
(KDRT). KDRT dapat dibedakaan atas (1) kekerasan fisik, (2) kekerasan psikis, (3) kekerasan
seksual, dan (4) kekerasan finansial. Namun dari semua bentuk kekerasan tersebut, kekerasan
psikis adalah kekerasan yang paling banyak dialami oleh anggota keluarga.
Kekerasan psikis tersebut memiliki dampak yang cukup serius. Kekerasan psikis ini
memberikan dampak buruk kepada korban, pelaku sendiri maupun kepada masyarakat.
dampak buruk kekerasan psikis bagi korban adalah timbulnya penderitan psikologis (rasa
bersalah, kehilangan, kepercayaan, setres, depresi, trauma hingga menjadi gila dapat diderita
oleh korban kekerasan). Sedangkan pada anak-anak akan memunculkan dampak yang sangat
berarti bagi perilaku anak tersebut.
Bentuk pertanggung jawaban pidana bagi pihak yang terlibat dalam pelaku kekerasan
dalam rumah tangga secara psikis dapat diuraikan sebagai berikut: pertama, pelimpahan rasa
ketidakenakan terhadap pelaku. Kedua, pemberian hukum pidana objektif dan subjektif.
Ketiga, pemberlakuan hukum pokok dan hukum tambahan berupa: (a) pembatasan gerak
pelaku, dan (b) penetapan pelaku dalam program konseling dibawah pengawasan lembaga
tertentu, antara lain: rumah sakit, klinik, dan biro konselor. Dan dalam UUPKDRT telah
menegaskan sanksi yang tertuang pada pasal 45 ayat (1) dan ayat (2), yang mana sanksi
tersebut berupa denda dan juga kurungan penjara. Selain itu pada Pasal 50 ditetapkan sanksi
tambahan yang bentuknya tergantung pada putusan hakim.

PENDAHULUAN merupakan kasus KDRT yang perlu


ditanggulangi dengan sanksi yang berupa
Latar Belakang pidana. Budaya daerah sering mengajarkan
Kekerasan dalam rumah tangga kepada masyarakat untuk tidak membawa
(KDRT) merupakan salah satu kejahatan kasus rumah tangga ke ranah publik. Hal
yang sangat besar pengaruhnya atas ini dilakukan secara turun temurun
kelangsungan kehidupan berbangsa dan sehingga menjadi budaya masyarakat
bernegara. KDRT dapat merusak tatanan untuk menutup-nutupi masalah rumah
keluarga sebagai tiang penyangga tangga yang dianggap aib untuk
kehidupan bangsa dan negara. Sayangnya dikonsumsi publik.
jumlah kasus KDRT yang terjadi seolah- Kementerian Pemberdayaan
olah tiap tahun selalu mengalami Perempuan dan Perlindungan Anak
peningkatan. Kasus KDRT yang terjadi (KPPPA) mengungkapkan bahwa kasus
sesungguhnya dapat disebut sebagai kekerasan dalam rumah tangga dalam tiga
fenomena gunung es, karena banyak tahun terakhir mengalami peningkatan.
korban kekerasan dalam rumah tangga Dalam data yang ada, pada tahun 2009
yang tidak melaporkan apabila terjadi kasus KDRT yang berhasil dicatat KPPPA
KDRT. Sebagian korban terutama dari berdasarkan pada data Kepolisian
pihak wanita menganggap kasus KDRT sebanyak 143.586 kasus. Pada tahun 2010
sebagai kasus yang biasa terjadi dan bukan kasus KDRT yang tercatat berjumlah

7
105.103 kasus. Memasuki 2011, kasus kekerasan ekonomi 165 kasus, dan
KDRT yang ada sebanyak 119.107. Dari kekerasan fisik 86 kasus6. Banyaknya
data tersebut kekerasan yang terjadi adalah kasus KDRT ini salah satu penyebabnya
seputar kekerasan fisik, kekerasan psikis, adalah budaya patriarki yang kuat,
dan kekerasan eksploitasi. Menurut kesetaraan gender yang belum nampak,
Menteri pemberdayaan Perempuan dan serta budaya masyarakat yang ingin hidup
Perlindungan Anak, meningkatnya kasus harmonis sehingga selalu cenderung
KDRT yang ada masih disebabkan karena menyalahkan suami atau istri.
persoalan ekonomi, selain itu ada juga Salah satu contoh kasus KDRT secara
persoalan sosial budaya masyarakat yang psikis adalah yang dilakukan oleh
mensubordinasikan perempuan dan anak. Andriyanto, seorang PNS pada KUA
Tidak hanya itu permasalahan mengenai Prabumulih yang tidak memberikan nafkah
produk perundang-undangan yang masih kepada istrinya, baik berupa nafkah lahir
banyak bias gender dan bersifat maupun batin, sehingga menyebabkan
diskriminatif juga menjadi salah satu istrinya mengalami penderitaan psikis yang
penyebab. Karena itu Menteri berharap cukup berat meliputi rasa malu, tertekan,
agar para hakim dapat memutus setiap terhina, sedih, kecewa, hingga stres. Kasus
perkara KDRT dan anak dengan seadil- ini telah divonis oleh Pengadilan Negeri
adilnya3. Prabumulih Melalui Putusan Nomor
Menurut Deputi Bidang Perlindungan 17/Pid.B/AN/2010/PN.Pbm dengan vonis
Perempuan Kementerian Pemberdayaan pidana penjara 6 bulan melalui masa
Perempuan Republik Indonesia, sepanjang percobaan selama 1 tahun. Putusan ini
2010 angka pengajuan perceraian karena telah dikuatkan oleh Putusan Mahkamah
KDRT mencapai 15.000 kasus4. Statistik Agung melalui Putusan Nomor.
Mitra Perempuan Women’s Crisis Centre 575K/Pid.Sus/2011.
tahun 2011 (hingga 10 Desember) Beberapa kasus KDRT terutama
mencatat jumlah layanan pengaduan dan kekerasan psikis masih belum banyak
bantuan diberikan kepada 209 orang yang dilaporkan, karena sulitnya
perempuan dan anak-anak yang mengalami pembuktian yang harus dilakukan oleh
kasus kekerasan, terutama 90.43% pidak pelapor. Selain itu banyaknya kasus
merupakan kasus-kasus kekerasan dalam KDRT yang tidak ditangani, diselesaikan
rumah tangga di wilayah Jakarta, secara damai, atau vonis pidana yang
Tangerang, Bekasi, Depok, Bogor dan kurang memuaskan pihak korban,
wilayah lainnya5. menyebabkan masyarakat enggan
Kekerasan dalam rumah tangga yang melaporkan terjadinya kasus KDRT. Oleh
paling banyak terjadi dalam beberapa jenis, karena itu dalam penulisan penelitian ini
antara lain kekerasan fisik, kekerasan penulis membahas Tentang Penganiayaan
psikis, kekerasan ekonomi, kekerasan Secara Psikis Dalam Rumah Tangga
seksual, dan lain sebagainya. Dari jenis- Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23
jenis kekerasan itu, kekerasan psikis Tahun 2004 Tentang Kekerasan Dalam
merupakan kekerasan yang paling banyak Rumah Tangga.
terjadi sepanjang tahun. LBH APIK Jakarta
mencatat bahwa KDRT secara psikis di Rumusan Masalah
Jakarta pada tahun 2002 sebagai KDRT 1. Apa kriteria kekerasan secara psikis?
terbanyak terjadi sebanyak 250 kasus,
3
Diakses melalui
http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/12/04/27/m34t 6
Abdul Wahab, Kekerasan Dalam Rumah Tangga, diakses
jt-kas, 18 Juni 2013, 15:52 melalui
4
Diakses melalui http://www.riaupos.co/berita.php? http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Rochmat
act=full&id=11656&kat=1, 18 Juni 2013, 15:55 %20Wahab,%20M.Pd.,MA.%20Dr.%20,%20Prof.
5
Diakses melalui http://perempuan.or.id/statistik-catatan- %20/KEKERASAN%20DALAM%20RUMAH%20TANGGA
tahunan/2012/01/03/tahun-2011, 19 Juni 2013, 09:00 %28Final%29.pdf, 19 Juni 2013, 10:00

8
2. Bagaimana bentuk sebagai kekerasan.7 Kekerasan juga
pertanggungjawaban pidana bagi pihak didefinisikan sebagai tindakan/serangan
yang terlibat dalam pelaku kekerasan terhadap seseorang yang memungkinkan
secara psikis dalam rumah tangga? dapat melukai secara fisik, psikis, dan
mentalnya serta menyebabkan penderitaan
Tujuan Penelitian dan kekerasan8. Masyarakat biasanya
1. Mengetahui dan menganalisis kriteria membuat kategori-kategori tertentu
kekerasan secara psikis mengenai tingkah laku yang dianggap
2. Mengetahui dan menganalisis bentuk keras dan tidak. Termasuk sebagai
pertanggungjawaban pidana bagi pihak kekerasan adalah kekerasan terhadap
yang terlibat dalam pelaku kekerasan perempuan yaitu setiap kekerasan yang
secara psikis dalam rumah tangga diarahkan kepada perempuan hanya karena
mereka perempuan9.
Manfaat Penelitian Rumah tangga atau keluarga adalah
Manfaat Teoretis yang berkenaan dengan urusan kehidupan
Secara teoretis penelitian ini dalam rumah (seperti hal belanja rumah)
diharapkan dapat memberikan masukan atau yang berkenaan dengan keluarga.
untuk mengetahui kriteria kekerasan secara Pihak-pihak yang termasuk dalam lingkup
psikis dan sumbangan pemikiran dalam rumah tangga, adalah a.) Suami, isteri, dan
bidang tindak pidana KDRT terutama anak, termasuk anak angkat dan anak tiri,
dalam perlindungan hukum bagi korban b). Orang-orang yang mempunyai
kekerasan psikis, pertanggungjawaban hubungan keluarga dengan suami atau
pelaku, dan upaya penanggulangannya. isteri yang tinggal menetap dalam rumah
tangga, seperti : mertua, menantu, ipar, dan
Manfaat Praktis besan; dan c.) Orang yang bekerja
Secara praktis penelitian ini membantu di rumah tangga dan menetap
diharapkan dapat memberikan informasi tinggal dalam rumah tangga tersebut,
bagi masyarakat dan penegak hukum seperti Pembantu Rumah Tangga.
secara khusus yang menangi masalah
KDRT, agar meningkatkan penegakan Penganiayaan Secara Psikis
hukum terhadap KDRT secara psikis. Kekerasan psikis, yaitu perbuatan
yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya
Tinjauan Pustaka rasa percaya diri, hilangnya kemampuan
Kekerasan Dalam Rumah Tangga untuk bertindak, rasa tidak berdaya dan
Kekerasan menurut para ahli diartikan penderitaan psikis berat pada seseorang.
sebagai kejahatan kekerasan (violent Kekerasan psikis dibedakan menjadi
crime) yaitu suatu peristiwa seseorang kekerasan psikis berat dan kekerasan psikis
dengan sengaja melukai fisik atau ringan.
mengancam untuk melakukan tindakan
kekerasan kepada orang lain, baik dalam Hukum Pidana
bentuk penganiayaan, perampokan, Pengertian dari hukum pidana hingga
perkosaan, pembunuhan, maupun saat ini belum dinyatakan secara tegas
intimidasi lainnya. Defini lain kejahatan
kekerasan (violence) adalah sebagai istilah 7
Soerjono Soekanto dan Pudji Santoso, Kamus
yang digunakan untuk membuat cedera Kriminologi, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1985, hal 104
8
Siti Musdar Mulia, Muslimat Reform, Perempuan
mental atau fisik, yang merupakan bagian Pembaru Keagamaan, Mizan, Bandung, 2001, hal 154-155
dari proses kekerasan yang kadang-kadang 9
Harkristuti Harkrisnowa, Wajah Tindak Kekerasan
diperbolehkan, sehingga jarang disebut Terhadap Perempuan di Indonesia, Makalah pada Semiloka
Nasional Mengenai Kemitraan Pemerintah dan LSM dalam
Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan terhadap
Perempuan, diselenggarakan Menperta, beberapa LSM dan
Organisasi Internasional di Jakata, 26-27 Januari 1999

9
dalam peraturan perundang-undangan di Hukum pidana merupakan bagian dari
Indonesia. Definisi hukum pidana saat ini hukum publik yang memiliki sifat-sifat
didasarkan pada pendapat para ahli hukum sebagai berikut:
pidana, sehingga pengertian dari hukum 1. Suatu tindak pidana itu tetap ada,
pidana tersebut masih berbeda-beda walaupun tindakannya itu telah
menurut para ahli. Hukum pidana adalah mendapat persetujuan terlebih dahulu
bagian daripada keseluruhan hukum yang dari korbannya;
berlaku di suatu negara, yang mengadakan 2. Penuntutan menurut hukum pidana itu
dasar-dasar dan aturan-aturan untuk: tidak digantungkan kepada keinginan
1. Menentukan perbuatan-perbuatan mana dari orang yang telah dirugikan oleh
yang tidak boleh dilakukan, yang suatu tindak pidana yang telah
dilarang, dengan disertai ancaman atau dilakukan oleh orang lain.
sanksi yang berupa pidana tertentu bagi 3. Biaya penjatuhan pidana dipikul oleh
barang siapa melanggar larangan negara sedangkan pidana denda dan
tersebut; perampasan barang menjadi menjadi
2. Menentukan kapan dan dalam hal-hal penghasilan negara.12
apa kepada mereka yang telah
melanggar larangan-larangan itu dapat Kriminalitas Dalam KDRT
dikenakan atau dijatuhi pidana Faktor-faktor Penyebab Tindak
sebagaimana yang telah diancamkan; Pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga
3. Menentukan dengan cara bagaimana meliputi faktor budaya, faktor agama,
pengenaan pidana itu dapat faktor lingkungan dalam keluarga, faktor
dilaksanakan apabila ada orang yang korban, faktor balas dendam, faktor
disangka telah melanggar larangan kemiskinan, dan sebagainya13. Dalam
tersebut.10 budaya masyarakat Indonesia, anak-anak
dan perempuan masih belum mendapat
Hukum pidana itu itu terdiri dari tempat atau masih belum dianggap sebagai
norma-norma yang berisi keharusan- individu yang berdiri sendiri.
keharusan dan larangan-larangan yang Meningkatnya kasus kekerasan terhadap
(oleh pembentuk undang-undang) telah anak dan perempuan di Indonesia dapat
dikaitkan dengan suatu sanksi berupa dikatakan sebagai akibat dari sistem dan
hukuman, yakni suatu penderitaan yang budaya yang berlaku dalam masyarakat
bersifat khusus. Dengan demikian dapat Indonesia. Indonesia merupakan suatu
juga dikatakan, bahwa hukum pidana itu bangsa yang memiliki banyak sekali ragam
merupakan suatu sistem norma-norma kebudayaan, karena dari sisi historis
yang menentukan terhadap tindakan- Indonesia adalah kumpulan dari berbagai
tindakan yang mana (hal melakukan kerajaan dan suku bangsa yang disatukan
sesuatu atau tidak melakukan sesuatu oleh Pemerintah kolonial Belanda pada
dimana terdapat suatu keharusan untuk waktu itu. Di Indonesia kata “melindungi”,
melakukan sesuatu) dan dalam keadaan- ”mendidik” mempunyai banyak persepsi
keadaan bagaimana hukum itu dapat yang berbeda-beda. Kata-kata
dijatuhkan, serta hukuman yang bagaimana “melindungi”,”mendidik”, sering
yang dapat dijatuhkan bagi tindakan- disalahartikan dengan mengekang
tindakan tersebut.11 kebebasan, mengurung, memukuli, dan
perlakuan buruk lainnya dengan alasan
12
Andi Hamzah, Asas-Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta,
10
Moeljatno, Azas-azas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 1991, hal. 10
Jakarta, 1984, hal. 1 13
Liliana dan Krismiyarsi, Kebiajakan penanggulangan
kejahatan melalui mediasi penal sebagai alternatif penyelesaian
11
P.A.F. Lamintang, Dasar-dasar Hukum Pidana tindak pidana KDRT, Jurnal Kriminologi Indonesia, Vol. 8 No. 1,
Indonesia, Sinar Baru, Bandung, 1984, hal. 1-2. Mei 2012, hal. 57

10
melindungi dari pengaruh buruk ketetapan manusia (keadilan hukum).
lingkungan. Keadilan alam berlaku universal,
sedangkan keadilan yang ditetapkan
Teori Keadilan manusia tidak sama di setiap tempat.
Keadilan pada hakikatnya adalah Keadilan yang ditetapkan oleh manusia
memperlakukan seseorang atau pihak lain inilah yang disebut dengan nilai16.
sesuai dengan haknya. Yang menjadi hak
setiap orang adalah diakui dan Manfaat Teori Keadilan Dalam KDRT
diperlakukan sesuai dengan harkat dan Prinsip keadilan yang paling banyak
martabatnya, sama derajatnya, dan sama dianut oleh para ahli hukum adalah prinsip
hak dan kewajibannya, tanpa membedakan keadilan John Rawls. Pertama, the greatest
suku, keturunan, dan agamanya. Plato equal principle, bahwa setiap orang harus
membagi keadilan menjadi keadilan memiliki hak yang sama atas kebebasan
individual dan keadilan bernegara. dasar yang paling luas, seluas kebebasan
Menurutnya keadilan individual adalah yang sama bagi semua orang. Ini
kemampuan seseorang menguasai diri merupakan hal yang paling mendasar (hak
dengan cara menggunakan rasio14. azasi) yang harus dimiliki semua orang.
Keadilan harus dipahami sebagai Dengan kata lain, hanya dengan adanya
fairness, dalam arti bahwa tidak hanya jaminan kebebasan yang sama bagi semua
mereka yang memiliki bakat dan orang maka keadilan akan terwujud
kemampuan yang lebih baik saja yang (prinsip kesamaan hak). Prinsip tersebut
berhak menikmati berbagai manfaat sosial tidak lain adalah prinsip kesamaan hak,
lebih banyak, tetapi keuntungan tersebut merupakan prinsip yang memberikan
juga harus membuka peluang bagi mereka kesetaraan hak dan tentunya berbanding
yang kurang beruntung untuk terbalik dengan beban kewajiban yang
meningkatkan prospek hidupnya. Dalam dimiliki setiap orang17. Dalam kaitannya
kaitannya dengan hal tersebut, dengan kehidupan rumah tangga, prinsip
pertanggungjawaban moralitas kelebihan keadilan ini jelas menegaskan adanya
dari mereka yang beruntung harus persamaan hak bagi siapapun yang menjadi
ditempatkan pada bingkai kepentingan bagian suatu keluarga, sehingga
kelompok mereka yang kurang seharusnya KDRT tidak terjaadi pada suatu
15
beruntung . keluarga.
Keadilan sebagai bagian dari nilai Kedua, ketidaksamaan sosial dan
sosial memiliki makna yang amat luas, ekonomi harus diatur sedemikian rupa
bahkan pada suatu titik bisa bertentangan sehingga perlu diperhatikan azas atau dua
dedengan hukum sebagai salah satu tata prinsip berikut, yaitu The different priciple
nilai sosial. Suatu kejahatan yang dan the principle of fairy equality of
dilakukan adalah suatu kesalahan. Namun opportunity. Keduanya diharapkan
apabila hal tersebut bukan merupakan memberikan keuntungan terbesar bagi
keserakahan tidak bisa disebut orang-orang yang kurang beruntung, serta
menimbulkan ketidakadilan. Sebaliknya memberikan penegasan bahwa dengan
suatu tindakan yang bukan merupakan kondisi dan kesempatan yang sama, semua
kejahatan dapat menimbulkan posisi dan jabatan harus terbuka bagi
ketidakadilan. Dengan demikian memiliki semua orang (Prinsip Perbedaan
18
makna yang cukup luas, sebagian Objektif) . Kedua prinsip tersebut
merupakan keadilan yang telah ditentukan merupakan prinsip perbedaan objektif,
oleh alam, sebagian merupakan hasil 16
Hari Chand, Modern Jurisprudence, Kuala Lumpur
International Law Book Review, 1994, hal. 278
14 17
Jan Hendrik Raper, Filsafat Politik Plato, Rajawali, Carl Joachim Friedrich, Filsafat Hukum Perspektif
Jakarta, 1991, hal. 81. Historis, Nuansa Dan Nusa Media, Bandung, 2004, hal. 239.
15 18
Ibid Ibid

11
artinya prinsip kedua tersebut menjamin psikis serta bentuk pertanggaungjawaban
terwujudnya proporsionalitas pertukaran pidana yang menjadi sanksi bagi pelaku21.
hak dan kewajiban para pihak, yang dalam
hal ini adalah seluruh anggota keluarga, Sumber Bahan hukum
sehingga secara wajar (objektif) diterima a. Bahan hukum primer, yang merupakan
adanya perbedaan tanpa harus bahan hukum yang sifatnya mengikat,
menimbulkan KDRT. berupa peraturan perundang-undangan,
Dengan demikian, prinsip pertama dan dalam hal ini terdiri dari KUHP,
prinsip kedua tidak dapat dipisahkan satu KUHAP, UU. No. 1 Tahun 1974
dengan lainnya. Sesuai dengan azas Tentang Perkawinan, UU. No. 23 Tahun
proporsionalitas, keadilan akan terwujud 2004 Tentang PKDRT, UU. No. 7 Tahun
apabila kedua syarat tersebut diterapkan 1984 Tentang Pengesahan Konvensi
secara komprehensi, termasuk untuk Penghapusan Segala Bentuk Kekerasan
mencegah timbulnya KDRT. Terhadap Wanita, dan UU. No. 39
Tahun 1999 Tentang Hak Asasi
Metode Penelitian Manusia.
Penelitian ini menggunakan metode b. Bahan hukum sekunder, yang erat
melalui kajian yuridis normatif. Penelitian kaitannya dengan bahan hukum primer
hukum yuridis normatif merupakan studi karena bersifat menjelaskan, yang dapat
dokumen yakni menggunakan sumber data membantu menganalisis dan memahami
sekunder saja yang berupa peraturan bahan hukum primer, antara lain
perundang-undangan, keputusan literatur, asas-asas, konsep, doktrin dan
pengadilan, teori hukum, dan pendapt para ilmu hukum (jurisprudence) terutama
ahli hukum19. Maka dari itu digunakan dalam bidang kriminologi.
analisis secara kualitatif (normatif-
kualitatif) karena data yang dikumpulkan Prosedur Pengumpulan dan
bersifat kualitatif. Pengelolahan Bahan Hukum
Penelitian dimulai dengan
Pendekatan masalah mengumpulkan bahan-bahan hukum
Pendekatan masalah digunakan untuk (inventarisasi) melalui dilakukan melalui
menganalisis dan memperoleh informasi dokumentasi yang berkaitan dengan KDRT
mengenai isu yang dibahas dalam secara psikis.
penelitian. Pendekatan yang digunakan Pengumpulan bahan ini dilanjutkan
dalam penelitian ini adalah pendekatan dengan klasifikasi, dalam arti memilah-
perundang-undangan (statue approach) milah bahan hukum yang terkait dengan
dan pendekatan konseptual (conceptual rumusan masalah. Kemudian bahan-bahan
approach)20. Pertama, pendekatan tersebut disusun secara sistematis untuk
perundang-undangan dilakukan dengan mempermudah dalam memahami substansi
menelaah perundang-undangan yang bahan hukum tersebut.
berkaitan dengan kekerasan dalam rumah
tangga. Kedua, pendekatan konseptual Analisis Bahan Hukum
sebagai pendekatan yang berangkat dari Sebagai tipe penelitian dengan jenis
perkembangan pandangan hukum dalam deskriptif analitik, maka metode yang
Ilmu Hukum dengan menguraikan gagasan digunakan adalah metode deduktif yaitu
atas permasalahan kekerasan dalam rumah dimulai dari ketentuan atau hal-hal yang
tangga yang berkaitan dengan kekerasan bersifat umum dalam hal ini adalah
fenomena-fenomena yang muncul dan
19
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana, berkembang dalam masyarakat yang
Jakarta, 2006, hal. 93-95
20
Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian diterapkan pada rumusan masalah untuk
Hukum Normatif, Cet. Keempat, Bayumedia, Jakarta, 2008,
21
hal.310 Peter Mahmud Marzuki, Op. Cit, hal. 95

12
menghasilkan jawaban yang bersifat yang dinilai kurang baik dan
23
khusus. membahayakan kepentingan umum .

BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN Pembagian Hukum Pidana


PIDANA BAGI PIHAK YANG Menurut Simons hukum pidana itu
TERLIBAT DALAM PELAKU dapat dibagi menjadi hukum pidana dalam
KEKERASAN SECARA PSIKIS arti obyektif (strafrecht in objectieve zin)
DALAM RUMAH TANGGA dan hukum pidana dalam arti subyektif
atau (strafrecht in subjectieve zin). Hukum
Pertanggungjawaban Tindak Pidana pidana dalam arti obyektif adalah hukum
Dalam kehidupan sehari-hari manusia pidana yang berlaku, atau yang juga
sering dihadapkan kepada suatu kebutuhan disebut sebagai hukum positif atau ius
yang mendesak, kebutuhan pemuas diri contitutum/ius poenale24. Simons
dan bahkan kadang-kadang karena merumuskan hukum pidana dalam arti
keinginan atau desakan untuk obyektif sebagai:
mempertahankan status diri. Secara umum 1. Keseluruhan larangan dan perintah
kebutuhan setiap manusia itu akan dapat yang oleh negara diancam dengan
dipenuhi, walaupun tidak seluruhnya, nestapa yaitu suatu pidana apabila
dalam keadaan yang tidak memerlukan tidak ditaati;
desakan dari dalam atau dari orang lain. 2. Keseluruhan peraturan yang
Terhadap kebutuhan yang mendesak menetapkan syarat-syarat untuk
pemenuhannya dan harus dipenuhi dengan penjatuhan pidana, dan;
segera biasanya sering dilaksanakan tanpa 3. Keseluruhan ketentuan yang
pemikiran matang yang dapat merugikan memberikan dasar untuk penjatuhan
lingkungannya atau manusia lain. Hal dan penerapan pidana.25
seperti itu akan menimbulkan suatu akibat Hukum pidana dalam arti subyektif
negatif yang tidak seimbang dengan atau ius contituendum/ius puniendi bisa
suasana dan kehidupan yang bernilai baik. diartikan secara luas dan sempit. Dalam
Untuk mengembalikan pada suana dan arti luas hukum pidana subyektif berarti
kehidupan yang bernilai baik itu hak dari negara atau alat-alat perlengkapan
diperlukan suatu pertanggungjawaban dari negara untuk memberikan atau
pelaku yang berbuat sampai ada mengancam pidana terhadap perbuatan
ketidakseimbangan dan tertentu. Dalam arti sempit hukum pidana
pertanggungjawaban yang wajib subyektif merupakan hak untuk menuntut
dilaksanakan oleh pelakunya berupa perkara-perkara pidana, menjatuhkan dan
pelimpahan rasa ketidakenakan masyarakat melaksanakan pidana terhadap orang yang
supaya dapat dirasakan juga penderitaan melakukan perbuatan yang dilarang.
atau kerugian yang dialami22. Hak untuk menuntut perkara-perkara
Pemberi pelimpahan dilakukan oleh pidana ini dilakukan oleh para penegak
individu atau sekelompok orang yang hukum termasuk badan-badan peradilan.
berwenang, sedangkan penerima limpahan Jadi ius puniendi adalah hak pemberian
dalam mempertanggungjawabkan sanksi pidana. Hukum pidana dalam arti
perbuatannya, limpahan itu berupa subjektif (ius puniendi) yang merupakan
hukuman yang disebut “dipidanakan”. Jadi peraturan yang mengatur hak negara dan
seseorang yang dipidanakan berarti dirinya alat perlengkapan negara untuk
menjalankan suatu hukuman untuk mengancam, menjatuhkan dan
mempertanggungjawabkan perbuatannya melaksanakan hukuman terhadap
23
Ibid, hal. 155-156
24
Ibid
22 25
R. Abdoel Djamali, Pengantar Hukum Indonesia, Sudarto, Hukum Pidana I, Yayasan Sudarto,
RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2000, hal.155 Semarang, 1990, hal. 9.

13
seseorang yang melanggar larangan dan tertulis, agar dapat memberikan kepastian
perintah yang telah diatur di dalam hukum hukum kepada setiap orang.
pidana itu diperoleh negara dari peraturan- Pada zaman sebelum pengaruh tulisan
peraturan yang telah ditentukan oleh Beccaria itu, hukum pidana yang ada
hukum pidana dalam arti obyektif (ius sebagian besar tidak tertulis dan di
poenale). Dengan kata lain ius puniendi samping itu kekuasaan Raja Absolute dapat
harus berdasarkan kepada ius poenale. menyelenggarakan pengadilan yang
Hukum pidana juga dibagi dalam sewenang-wenang dengan menetapkan
hukum pidana materiil dan hukum pidana hukum menurut perasaan dari hakim
formil. Hukum pidana materiil yaitu semua sendiri. Penduduk tidak tahu pasti
ketentuan dan peraturan yang perbuatan mana yang dilarang dan
menunjukkan tentang tindakan-tindakan beratnya pidana yang diancamkan karena
yang mana adalah merupakan tindakan- hukumnya tidak tertulis. Proses pengadilan
tindakan yang dilarang dan dapat dihukum, pada masa itu berjalan tidak baik, sampai
siapakah orangnya yang dapat terjadi peristiwa yang menggemparkan
dipertanggungjawabkan terhadap tindakan- rakyat seperti di Perancis dengan kasus
tindakan tersebut dan hukuman yang Jean Calas te Toulouse (1762) yang
bagaimana yang dapat dijatuhkan terhadap dituduh membunuh anaknya sendiri
orang tersebut. Hukum pidana materiil bernama Mauriac Antoine Calas, karena
disebut juga dengan hukum pidana yang anaknya itu ditemukan mati di rumah
abstrak. Hukum pidana formil merupakan ayahnya. Di dalam pemeriksaan Calas
hukum pidana yang memuat peraturan- tetap tidak mengaku namun oleh hakim
peraturan yang mengatur tentang yang memeriksa tetap dinyatakan bersalah
bagaimana caranya hukum pidana yang dan dijatuhi pidana mati dengan
bersifat abstrak itu harus diberlakukan pelaksanaan menggunakan pisau
secara konkrit. Biasanya orang menyebut guillotine. Atas kejadian tersebut,
jenis hukum pidana ini sebagai hukum masyarakat merasa tidak puas, dan
acara pidana.26 Hukum pidana formil ini menganggap Jean Calas tidak bersalah
merupakan instrumen yang digunakan membunuh anaknya, sehingga Voltaire
untuk melakukan penegakan terhadap mengecam putusan pengadilan itu.
hukum pidana materiil. Tuntutan untuk memeriksa kembali
perkara Calas itu dikabulkan. Hasil
Tujuan Pertanggungjawaban Pidana pemeriksaan ulang menyatakan Mauriac
Tujuan dari hukum pidana dalam mati dengan bunuh diri. Masyarakat
kajian kriminologi dapat dikelompokkan menjadi gempar karena putusan itu, dan
berdasarkan pada pendapat ahli hukum, selanjutnya pemuka-pemuka masyarakat
baik menurut ahli hukum klasik maupun seperti J.J.Rousseau dan Montesquieu turut
ahli hukum modern. Menurut aliran klasik menuntut agar kekuasaan Raja dan
(de klassieke school/de klassieke richting) penguasa-penguasanya dibatasi oleh
tujuan dibentuknya hukum pidana adalah hukum tertulis atau undang-undang. Semua
untuk melindungi individu dari kekuasaan peristiwa yang diabadikan itu adalah usaha
penguasa (Negara) atau dari adanya untuk melindungi individu guna
tindakan pihak lain yang melanggar hak- kepentingan hukum perseorangan27.
hak mereka. Peletak dasar aliran adalah Oleh karenanya mereka menghendaki
Markies van Beccaria yang menulis agar diadakan suatu peraturan tertulis
tentang Dei delitte edelle pene tahun 1764. supaya setiap orang mengetahui tindakan-
Tulisan itu menuntut agar hukum pidana tindakan mana yang terlarang atau tidak,
harus diatur dengan undang-undang yang apa ancaman hukumannya dan lain
27
Bambang Pornomo, Asas-asas Hukum Pidana,
26
P. A. F. Lamintang, Op. Cit., hal. 10 Ghalia Indonesia, Jakarta, 1985, hal. 24

14
sebagainya. Dengan demikian teori relatif. Teori absolut berpendapat
diharapkanakan terjamin hak-hak manusia bahwa sanksi pidana dijatuhkan karena
dan kepentingan hukum perseorangan. seseorang telah melakukan suatu kejahatan
Peraturan tertulis itu akan menjadi (quia peccatum est). Jadi menurut
pedoman bagi rakyat, akan melahirkan Johannes Andenaes yang didukung oleh
kepastian hukum serta dapat Immanuel Kant, tujuan utama penjatuhan
menghindarkan masyarakat dari pidana adalah untuk memuaskan tuntutan
kesewenang-wenangan. Pengikut-pengikut keadilan (to satisfy the claims of justice),
ajaran ini menganggap bahwa tujuan sedangkan pengaruh-pengaruh dari
hukum pidana adalah untuk menjamin penjatuhan sanksi pidana yang
kepentingan hukum individu. Setiap menguntungkan merupakan tujuan
perbuatan yang dilakukan oleh seseorang sekunder dari pemberian sanksi pidana.
(individu) yang oleh undang-undang Teori relatif berpendapat bahwa tujuan dari
hukum pidana dilarang dan diancam pemberian sanksi pidana adalah untuk
dengan pidana harus dijatuhkan pidana. melindungi kepentingan masyarakat yang
Menurut aliran klasik, penjatuhan pidana oleh Johannes Andenaes disebut sebagai
dikenakan tanpa memperhatikan keadaan teori perlindungan masyarakat (the theory
pribadi pembuat pelanggaran hukum, of social defense) dan oleh Nigel Walker
mengenai sebab-sebab yang mendorong dikategorikan sebagai teori reduktif (the
dilakukan kejahatan (etiologi kriminil) reductive point of view). Kedua teori
serta pidana yang bermanfaat, baik bagi pemidanaan ini merupakan ide dasar
orang yang melakukan kejahatan maupun dilaksanakannya pemberian sanksi pidana
bagi masyarakat sendiri (politik kriminil). dan sanksi tindakan (Double track system),
Aliran modern (de moderneschool/de yang seharusnya diimplementasikan dalam
moderne richting) mengajarkan bahwa kebijakan legislasi.30
tujuan susunan hukum pidana itu adalah Sampai pertengahan abad 20, penjahat
untuk melindungi masyarakat terhadap merupakan perhatian utama di bidang
kejahatan. Sejalan dengan tujuan tersebut, kriminologi. Baru pada tahun 1977,
perkembangan hukum pidana harus Michalowski dalam Meier mengemukakan
memperhatikan kejahatan serta keadaan bahwa hubungan hukum dengan
penjahat28. Kriminologi yang objek masyarakat ada yang melalui consensus,
penelitiannya antara lain adalah tingkah pluralis dan conflict. Sebab-sebab
laku orang perseorangan dan atau seseorang melakukan kejahatan dimulai
masyarakat adalah salah satu ilmu yang dari faktor biologis dan faktor lingkungan.
memperkaya ilmu pengetahuan hukum Hal yang sangat penting dalam mengkaji
pidana. Pengaruh kriminologi sebagai kekerasan dalam rumah tangga adalah
bagian dari social science menimbulkan hidden criminality. Hidden criminality
suatu aliran baru yang menganggap bahwa diartikan sebagai kejahatan yang sungguh-
tujuan hukum pidana adalah untuk sungguh dilakukan tapi tidak diketahui
memberantas kejahatan agar terlindungi jumlah sebenarnya (dark number). Di
kepentingan hukum masyarakat.29 Indonesia, kajian tentang korban tindak
Dari kedua aliran tersebut, pada pidana belum banyak mendapat perhatian,
akhirnya dibentuklah teori tentang hal ini dibuktikan dengan minimnya
pemidanaan atau alasan pemberian sanksi tulisan-tulisan ilmiah, produk perundang-
pidana kepada seseorang yang melakukan undangan bahkan berbagai putusan
tindak pidana. Teori pemidanaan pada
umumnya terdiri dari teori absolut dan 30
Sri Wahyuningsih, Et. All., Persepsi dan Sikap
28 Penegakan Hukum Terhadap Penanganan Kasus-kasus
Ibid. Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Sesuai Dengan
29
E.Y. Kanter dan S.R. Sianturi, Asas-Asas Hukum Undang-undang Penghapusan KDRT Nomor 23 Tahun 2004 di
Pidana di Indonesia dan Penerapannya, Alumni, Jakarta, 1982, Jawa Timur, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, Vol. 18, Agustus 2006, hal.
hal. 56 153-155

15
pengadilan yang telah mempunyai menentukan niat atau kehendaknya
kekuatan hukum tetap yang membahas dan terhadap perbuatan tadi.32
memberikan perlindungan terhadap Unsur pertanggungjawaban pidana
permasalahan korban tindak pidana. yang lain adalah adanya kesalahan yang
Padahal tidak ada pengalaman dalam diperbuat. Untuk dapat dikatakan adanya
kehidupannya yang dapat disetarakan kesalahan dalam perbuatan seseorang,
seramnya apabila berada didalam suatu maka harus memenuhiunsur: (1) Adanya
fase ancaman kekerasan. Sistem peradilan kemampuan bertanggungjawab pada si
pidana yang seharusnya menjadi wadah pembuat (Schuldfahigkeit atau
penyelamat dan pemulihan penderitaan Zurechnungsfahigkeit): artinya keadaan
korban, tetapi yang terjadi seringkali jiwa si pembuat harus normal. (2)
sistem peradilan pidana justru menambah Hubungan batin antara si pembuat dengan
penderitaan korban dengan post crime perbuatanya berupa kesengajaan ( dolus)
victimization. atau keapaan (culpa) : ini di sebut bentuk-
bentuk kesalahan. (3) Tidak adanya alasan
Unsur-Unsur Pertanggungjawaban yang menghapus kesalahan atau tidak ada
Pidana alasan pemaaf.
Agar dapat dituntut untuk Alasan penghapus pidana merupakan
mempertanggungjawabkan tindak pidana alasan pemaaf dan alasan pembenar.
yang telah dilakukan, seseorang harus Alasan pemaaf sebagaimana yang diatur
memenuhi unsur-unsur tindak pidana yang dalam Pasal 44, Pasal 48 sampai Pasal 51
meliputi kemampuan bertanggungjawab, KUHP, meliputi pelaku tindak pidana yang
adanya kesalahan, dan tidak adanya alasan sakit jiwanya, tindak pidana yang
penghapus pidana. dilakukan dalam keadaan terpaksa,
Pertanggungjawaban pidana dalam perbuatan yang dilakukan untuk membela
bahasa asing di sebut sebagai “toereken- diri, tindak pidana yang dilakukan karena
baarheid,” “criminal reponsibilty,” melaksanakan undang-undang, dan dalam
“criminal liability,” pertanggungjawaban rangka melaksanakan tugas jabatan yang
pidana disini di maksudkan untuk sah. Alasan pembenar telah diatur dalam
menentukan apakah seseorang tersebut Pasal 166, 186 ayat (1), 314 ayat (1), dan
dapat di pertanggungjawabkan atasnya 352 ayat (2).
pidana atau tidak terhadap tindakan yang
di lakukanya itu.31 Kemampuan Sistem Pertanggungjawaban Dan
bertanggungjawab ini telah diatur dalam Penegakan Hukum Pidana
Pasal 44 KUHP, bahwa orang yang mempu Kajian tentang sistem hukum terdiri
bertanggungjawab adalah orang yang dari struktur, substansi dan kultur dalam
sempurna akalnya, sedangkan orang proses berjalannya sistem hukum. Struktur
kurang sempurna akalnya atau sakit merupakan suatu kerangka kerja tentang
berubah akalnya, dianggap tidak mampu bagaimana institusi aparat penegak hukum,
bertanggungjawab. Menurut pendapat para dalam hal ini kepolisian, kejaksaan atau
ahli, orang yang mampu bertanggungjawab pengadilan diorganisasikan. Substansi
harus memenuhi setidaknya 3 (tiga) syarat, hukum adalah hukum positif (UU
yaitu : (1) dapat menginsafi (mengerti) Penghapusan KDRT) yang digunakan oleh
makna perbuatannya dalam alam institusi tersebut yang merupakan patron
kejahatan, (2) dapat menginsafi bahwa atau “kerangka batas” dari setiap individu
perbuatanya di pandang tidak patut dalam atau aktor-aktor yang ada di dalam institusi
pergaulan masyarakat, (3) mampu untuk tersebut. Kultur atau budaya hukum yang
lebih lanjut diartikan sebagai ideologi,
31 32
S.R Sianturi, .Asas-asas Hukum Pidana Indonesia dan Andi Hamzah, Bunga Rampai Hukum Pidana
Penerapanya, Cet IV, Alumni, Jakarta, 1996, hal .245 Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1986, hal. 79

16
harapan dan opini tentang hukum, merupakan lex specialis terhadap KUHP
merupakan kunci dari berjalannya sistem sehingga penerapannya harus sesuai
hukum. Kepatuhan dan perlawanan dengan azas lex specialis derogat lex
memberikan pengaruh dalam penegakan generalis. Dalam hukum pidana, terhadap
hukum terhadap kekerasan psikis dalam kedua jenis aturan yang berlaku asas Lex
KDRT sebagai berikut: (1) adanya otoritas specialis derogat lex generalis, ketentuan
moral sebagai basis hubungan-hubungan pidana yang khusus (lex specialis)
dan stabilitas sosial; (2) keharusan menghapus (Men-derogat) ketentuan
struktural yang menentukan tindakan- pidana yang umum (lex generalis).
tindakan dan perilaku-perilaku individual, Ketentuan ini memiliki arti bahwa apabila
termasuk kepatuhan atau perlawanannya suatu persoalan hukum pidana sudah diatur
terhadap kekuasaan; (3) adanya proses dalam ketentuan yang lebih khusus dalam
dialektik dari struktur dan agen serta berbagai undang-undang di luar KUHP,
kesadaran sebagai pendekatan untuk maka ketentuan dalam KUHP dapat
memahami proses kepatuhan sosial dan dikesampingkan.
perlawanan. Pembaruan hukum pidana yang
Setiap orang yang akan menjalankan berorientasi kepada korban (victim
Undang-undang Hukum Pidana, oriented) sudah seharusnya dilakasanakan
hendaknya wajib memperhatikan asas sebagai implementasi dari
hukumnya yang dicantumkan dalam pasal penyelenggaraan negara hukum Indonesia,
1 KUHP. Ketentuan pasal ini memuat tiang yang memberikan jaminan bahwa semua
penyanggah dari hukum pidana. Pasal 1 orang memperoleh akses keadilan yang
ayat 1 KUHP menyatakan: “Tiada suatu seimbang (bukan hanya pelanggar) dan
perbuatan yang boleh dihukum melainkan sebagai kebijakan yang seimbang
atas kekuatan aturan pidana dalam (balance) dalam pembaruan hukum pidana.
Undang-undang yang terdahulu dari Pembaruan hukum pidana tidak boleh
perbuatan itu”33. hanya mengutamakan perlindungan
Ketentuan ayat di atas memuat asas kepentingan pelaku tindak pidana saja dan
yang tercakup dalam rumusan “Nullum mengabaikan kepentingan korban, atau
delictum, nulla poena sine praevia lege mengutamakan perlindungan kepentingan
punali” yang artinya tiada delik, tiada korban dan mengabaikan kepentingan
hukuman tanpa suatu peraturan yang pelaku tindak pidana saja. kebijakan
terlebih dahulu menyebut perbuatan yang terhadap korban tersebut bukan sebagai
bersangkutan, sebagai suatu delik dan yang prioritas kepada korban saja tetapi sebagai
memuat suatu hukuman yang dapat keseimbangan kepentingan pelaku tindak
dijatuhkan atas delik itu. Asas nullum pidana dan korban.
delictum ini memuat pengertian bahwa Perkembangan orientasi hukum
suatu perbuatan yang dilakukan tanpa ada pidana, dalam sistem pertanggungjawaban
Undang-undang yang sebelumnya telah pidana perlu memberikan perhatian dan
mengatur tentang perbuatan itu tidak dapat penegakan hukum terhadap korban tindak
dipidanakan.34 pidana. Jika semula hukum pidana
Penegakan hukum pidana termasuk berorientasi kepada perbuatan (crime)
dalam melaksanakan penegakan hukum sasarannya adalah pencegahan kejahatan
pidana KDRT perlu memiliki rasa dan (prevention of crime), maka selanjutnya
perhatian terhadap pihak yang menjadi hukum pidana harus berorientasi kepada
korban dari tindak pidana tersebut orang (offender) dengan sasarannya adalah
termasuk terhadap korban kekerasan psikis penegakan untuk memperbaiki pelaku
dalam rumah tangga. UUPKDRT (treatment of offender). Orientasi
pertanggungjawaban hukum pidana
33
34
R. Abdoel Djamali, 2000, Op.Cit, hal. 163. selanjutnya juga perlu dikembangkan
Ibid

17
kearah pemenuhan rasa keadilan kepada memberikan keadilan kepada korban
korban (victims), dengan sasarannya adalah tindak pidana yang selama ini banyak
memperbaiki kondisi korban (treatment of merasa tidak dapat memperoleh ganti
victims). Adanya perhatian terhadap kerugian atas kerugian yang timbal akibat
korban, sesuai dengan perkembangan tindakan orang lain, kecuali apabila korban
dewasa ini agar hukum pidana menggugat pelaku tindak pidana melalui
menghapuskan kesan seolah-olah hanya gugatan perdata.35
memanjakan pelaku ketimbang korban.
Hal ini merupakan kebutuhan mengingat Bentuk Pertanggungjawaban Pidana
penderitaan korban kejahatan sering tidak Kekerasan Psikis Dalam Rumah Tangga
dihiraukan oleh sistem peradilan pidana. Berdasarkan UUPKDRT
Sisi lain dalam kebijakan terhadap Masalah kekerasan dalam rumah
penanggulangan kejahatan melalui sistem tangga telah mendapatkan perlindungan
peradilan pidana di Indonesia saat ini hukum dalam UUPKDRT yang antara lain
adalah terlalu memfokuskan kepada menegaskan bahwa:
penegakan hukum terhadap pelaku a. Bahwa setiap warga negara berhak
kejahatan (offender centered) dan tidak mendapatkan rasa aman dan bebes dari
dipikirkannya akibat kejahatan pada diri segala bentuk kekerasan sesuai
korban dalam setiap pengambilan dengan falsafah Pancasila dan
keputusan. Kondisi korban kejahatan Undang-undang Republik Indonesia
sendiri sangat memerlukan penanganan tahun 1945.
dalam penegakan hukum karena korban b. Bahwa segala bentuk kekerasan,
mengalami viktimisasi sekunder yang terutama Kekerasan dalam rumah
disebabkan oleh reaksi formal terhadap tangga merupakan pelanggaran hak
kejahatan oleh otoritas sistem peradilan asasi manusia, dan kejahatan terhadap
pidana. martabat kemanusiaan serta bentuk
Upaya-upaya sebagai perumusan yang deskriminasi yang harus dihapus.
lebih konkret tentang perlindungan korban c. Bahwa korban kekerasan dalam rumah
dapat dilakukan melalui proses-proses tangga yang kebanyakan adalah
penegakan hukum. Apabila terdakwa perempuan, hal itu harus mendapatkan
dijatuhi pidana dan terdapat korban yang perlindungan dari Negara dan/atau
menderita kerugian materiel akibat tindak masyarakat agar terhindar dan
pidana yang dilakukan oleh pelaku, Hakim terbebas dari kekerasan atau ancaman
dapat mengharuskan terpidana membayar kekerasan, penyiksaan, atau perlakuan
ganti kerugian kepada korban yang yang merendahkan derajat dan
besarnya ditentukan dalam putusannya. martabat kemanusiaan.
Apabila terpidana tidak membayar ganti d. Bahwa berdasarkan pertimbangan
kerugian tersebut, harta benda terpidana sebagai dimaksud dalam huruf a, huruf
disita dan dilelang untuk membayar ganti b, huruf c, dan huruf d perlu dibentuk
kerugian kepada korban. Apabila terpidana Undang-undang tentang penghapusan
berupaya menghindar untuk membayar kekerasan dalam rumah tangga.
kompensasi kepada korban, maka Sebagaimana pemaparan di muka,
terpidana tidak berhak mendapatkan kekerasan merupakan bentuk pelanggaran
pengurangan masa pidana dan tidak terhadap hak asasi manusia, termasuk
mendapatkan pembebasan bersyarat. kekerasan dalam rumah tangga. Atas dasr
Penjatuhan pidana bersyarat kepada UUD 1945 serta Pasal 8 UUHAM
terdakwa dapat ditentukan syarat khusus “Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan
berupa kewajiban terpidana untuk pemenuhan hak asasi manusia terutama
membayar ganti kerugian kepada korban. menjadi tanggung jawab Pemerintah”
Dengan demikian hukum pidana dapat 35
Hamidah Abdurrachman, Op. Cit., hal. 488

18
maka perlakuan tindak kekerasan dalam dalam rumah tangga dan/atau orang yang
rumah tangga haruslah diatur oleh bekerja membantu rumah tangga dan
Pemerintah dalam sebuah kebijakan yang menetap dalam rumah tangga tersebut.
tegas. Pasal 45 ayat (2) UUPKDRT
Tindak kekerasan yang dilakukan menyatakan sebagai berikut:
dalam suatu keluarga merupakan unsur “Dalam hal perbuatan sebagaimana
berat dalam tindak pidana. KUHPidana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh
pasal 356 yang secara garis besar suami terhadap isteri atau sebaliknya yang
menyatakan “Barang siapa yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan
melakukan penganiayaan terhadap ayah, untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau
ibu, isteri atau anak diancam hukuman mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari,
pidana”. dipidana dengan pidana penjara paling
Ketentuan mengenai sanksi pidana lama 4 (empat) bulan atau denda paling
juga tertera pada UUPKDRT, yaitu Pasal banyak Rp 3.000.000,00 (tiga juta
45, Pasal 50, dan Pasal 52. Pasal 45 ayat rupiah)”.
(1) UUPKDRT menegaskan bahwa “Setiap Sebagaimana pemaparan di muka
orang yang melakukan perbuatan bahwa kekerasan psikis dalam rumah
kekerasan psikis dalam lingkup rumah tangga dibedakan atas kekerasan psikis
tangga sebagaimana dimaksud pada Pasal berat dan kekerasan psikis ringan,
5 huruf b dipidana dengan pidana penjara tanggungjawab pelaku kekerasan psikis
paling lama 3 (tiga) tahun atau denda berat dihadapkan pada pasal 45 ayat (1),
paling banyak Rp 9.000.000,00 (sembilan sedangkan kekerasan psikis ringan harus
juta rupiah)”. mempertanggungjawabkan perbuatannya
Pasal ini memuat unsur-unsur pidana sebagaimana pasal 45 ayat (2).
meliputi unsur ke-1 setiap orang, unsur ke- Pembuktian kekerasan psikis harus
2 melakukan kekerasan psikis, dan unsur didasarkan pada dua aspek secara
ke-3 dalam lingkup rumah tangga. terintegrasi yaitu: tindakan yang diambil
Pengertian “setiap orang” merupakan pelaku, implikasi psikologis yang dialami
penunjukan kata ganti orang sebagai korban. diperlukan keterangan psikologis
subyek/pelaku tindak pidana, yaitu setiap atau psikiatris yang tidak menyatakan
Warga Negara Republik Indonesia yang kondisi psikologis korban tetapi juga
tunduk kepada Undang Undang dan uraian penyebabnya.
Hukum Negara RI atau yang tercakup Berkaitan dengan pelaksanaan pasal
dalam ketentuan Pasal 2, 3, 4, 5, 7 dan 8 45 ayat (2) tersebut, tindak pidana yang
KUHP dan orang tersebut mampu dijatuhkan adalah delik aduan,
bertanggung jawab secara hukum. sebagaimana pasal 52 yang menegaskan
Melakukan kekerasan psikis yang bahwa “Tindak pidana kekerasan psikis
dimaksud adalah setiap perbuatan yang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45
mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa ayat (2) merupakan delik aduan”.
percaya diri, hilangnya kemampuan untuk Delik adalah terjemahan dari kata
bertindak, rasa tidak berdaya, dan/atau Strafbaar feit. Terjemahan lain untuk kata
penderitaan psikis berat pada seseorang, strafbaar feit adalah peristiwa pidana,
sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 7 perbuatan pidana, tindak pidana, perbuatan
UUPKDRT. Sedangkan yang dimaksud yang dapat dihukum dan pelanggaran
dalam lingkup rumah tangga adalah pidana. Sementar delik aduan (klacht
kekerasan tersebut dilakukan terhadap delict) pada hakekatnya juga mengandung
suami, istri, anak, orang-orang yang elemen-elemen yang lazim dimiliki oleh
mempunyai hubungan keluarga karena setiap delik. Delik aduan memiliki ciri
hubungan darah, perkawinan, persusuan, khusus dan kekhususan itu terletak pada
pengasuhan atau perwalian yang menetap “penuntutannya”.

19
Lazimnya, setiap delik timbul, dari korban dalam jarak dan waktu
menghendaki adanya penuntutan dari tertentu, maupun pembatasan hak-hak
penuntut umum, tanpa ada permintaan tertentu dari pelaku;
yang tegas dari orang yang menjadi korban b. penetapan pelaku mengikuti program
atau mereka yang dirugikan. Dalam delik konseling di bawah pengawasan
aduan, pengaduan dari si korban atau pihak lembaga tertentu.
yang dirugikan adalah syarat utama untuk Yang dimaksud dengan “lembaga
dilakukannya hak menuntut oleh Penuntut tertentu” adalah lembaga yang sudah
Umum. Kitab Undang-Undang Hukum terakreditasi menyediakan konseling
Pidana (KUHP), secara tegas tidak ada layanan bagi pelaku. Misalnya rumah sakit,
memberikan pengertian tentang apa yang klinik, kelompok konselor, atau yang
dimaksud dengan delik aduan36. mempunyai keahlian memberikan
Ultercht mengemukakan bahwa delik konseling bagi pelaku selama jangka waktu
itu adalah suatu kelakuan manusia tertentu. Ketentuan ini dimaksudkan untuk
(menselijke gedraging) yang oleh memberikan kebebasan kepada hakim
peraturan perundang-undangan diberi menjatuhkan pidana percobaan dengan
hukuman. Jadi suatu kelakuan manusia maksud untuk melakukan pembinaan
yang pada umumnya dilarang dan diancam terhadap pelaku dan menjaga keutuhan
dengan hukuman37. rumah tangga.
Sistem hukuman yang dicantumkan UU PKDRT secara selektif
dalam pasal 10 KUHP menyatakan bahwa membedakan fungsi perlindungan dengan
Hukuman yang dapat dikenakan kepada fungsi pelayanan. Artinya tidak semua
seseorang pelaku tindak pidana terdiri institusi dan lembaga itu dapat
dari38: memberikan perlindungan apalagi
a. Hukuman Pokok (Hoofd straffen) melakukan tindakan hukum dalam rangka
Hukuman pokok disini dapat pemberian sanksi kepada pelaku.
berupa (1) hukuman mati, (2) hukuman Perlindungan oleh institusi dan lembaga
penjara, (3) hukuman kurungan, dan (4) non-penegak hukum lebih bersifat
hukuman denda. pemberian pelayanan konsultasi, mediasi,
b. Hukuman Tambahan (Bijkomende pendampingan dan rehabilitasi. Artinya
straffen) tidak sampai kepada litigasi. Tetapi
Hukuman tambahan yang walaupun demikian, peran masing-masing
dimaksud dapat berupa (1) pencabutan institusi dan lembaga itu sangatlah penting
beberapa hak tertentu, (2) perampasan dalam upaya mencegah dan menghapus
barang-barang tertentu, dan (3) tindak KDRT. Selain itu, UU PKDRT juga
pengumuman putusan hakim membagi perlindungan itu menjadi
Sifat hukuman tambahan merupakan perlindungan yang bersifat sementara dan
penambah hukuman pokok apabila dalam perlindungan dengan penetapan pengadilan
putusan hakim ditetapkan hukuman serta pelayanan. Perlindungan dan
tambahannya. Pada UUPKDRT, hukuman pelayanan diberikan oleh institusi dan
tambahan ini diatur pada Pasal 50, yang lembaga sesuai tugas dan fungsinya
menegaskan: masing-masing39:
Selain pidana sebagaimana dimaksud a) Perlindungan oleh kepolisian berupa
dalam Bab ini hakim dapat menjatuhkan perlindungan sementara yang
pidana tambahan berupa: diberikan paling lama 7 (tujuh) hari,
a. pembatasan gerak pelaku baik yang dan dalam waktu 1 X 24 jam sejak
bertujuan untuk menjauhkan pelaku memberikan perlindungan, kepolisian
36
P.A.F. Lamintang, Op.Cit, hal. 217
37
E. Ultrecht, Hukum Pidana I, Pustaka Tinta Mas,
Surabaya, 2000, hal. 252 39
C.F.G. Sunaryati Hartono, Politik Hukum Menuju Satu
38
R.Abdoel Djamali, Op.Cit, hal. 170 Sistem Hukum Nasional, Alumni, Bandung, 1991, hal.89

20
wajib meminta surat penetapan selama 30 (tiga puluh) hari apabila
perintah perlindungan dari pengadilan. pelaku tersebut melakukan
Perlindungan sementara oleh pelanggaran atas pernyataan yang
kepolisian ini dapat dilakukan bekerja ditandatanganinya mengenai
sama dengan tenaga kesehatan, sosial, kesanggupan untuk memenuhi
relawan pendamping dan pembimbing perintah perlindungan dari pengadilan.
rohani untuk mendampingi korban. Pengadilan juga dapat memberikan
Pelayanan terhadap korban KDRT ini perlindungan tambahan atas
harus menggunakan ruang pelayanan pertimbangan bahaya yang mungkin
khusus di kantor kepolisian dengan timbul terhadap korban.
sistem dan mekanisme kerja sama d) Pelayanan tenaga kesehatan penting
program pelayanan yang mudah sekali artinya terutama dalam upaya
diakses oleh korban. pemberian sanksi terhadap pelaku
Pemerintah dan masyarakat KDRT.
perlu segera membangun rumah aman Tenaga kesehatan sesuai
(shelter) untuk menampung, melayani profesinya wajib memberikan laporan
dan mengisolasi korban dari pelaku tertulis hasil pemeriksaan medis dan
KDRT. Sejalan dengan itu, kepolisian membuat visum et repertum atas
sesuai tugas dan kewenangannya dapat permintaan penyidik kepolisian atau
melakukan penyelidikan, penangkapan membuat surat keterangan medis
dan penahanan dengan bukti lainnya yang mempunyai kekuatan
permulaan yang cukup dan disertai hukum sebagai alat bukti.
dengan perintah penahanan terhadap e) Pelayanan pekerja sosial diberikan
pelaku KDRT. Bahkan kepolisian dalam bentuk konseling untuk
dapat melakukan penangkapan dan menguatkan dan memberi rasa aman
penahanan tanpa surat perintah bagi korban, memberikan informasi
terhadap pelanggaran perintah mengenai hak-hak korban untuk
perlindungan, artinya surat mendapatkan perlindungan, serta
penangkapan dan penahanan itu dapat mengantarkan koordinasi dengan
diberikan setelah 1 X 24 jam. institusi dan lembaga terkait.
b) Perlindungan oleh advokat diberikan f) Pelayanan relawan pendamping
dalam bentuk konsultasi hukum, diberikan kepada korban mengenai
melakukan mediasi dan negosiasi di hak-hak korban untuk mendapatkan
antara pihak termasuk keluarga korban seorang atau beberapa relawan
dan keluarga pelaku (mediasi), dan pendamping, mendampingi korban
mendampingi korban di tingkat memaparkan secara objektif tindak
penyidikan, penuntutan, dan KDRT yang dialaminya pada tingkat
pemeriksaan dalam sidang pengadilan penyidikan, penuntutan dan
(litigasi), melakukan koordinasi pemeriksaan pengadilan,
dengan sesama penegak hukum, mendengarkan dan memberikan
relawan pendamping, dan pekerja penguatan secara psikologis dan fisik
sosial (kerja sama dan kemitraan). kepada korban.
c) Perlindungan dengan penetapan g) Pelayanan oleh pembimbing rohani
pengadilan dikeluarkan dalam bentuk diberikan untuk memberikan
perintah perlindungan yang diberikan penjelasan mengenai hak, kewajiban
selama 1 (satu) tahun dan dapat dan memberikan penguatan iman dan
diperpanjang. takwa kepada korban
Pengadilan dapat melakukan Bentuk perlindungan dan pelayanan
penahanan dengan surat perintah tersebut masih besifat normatif, belum
penahanan terhadap pelaku KDRT implementatif dan teknis oparasional yang

21
mudah dipahami, mampu dijalankan dan korban, sebab alat bukti yang menunjang
diakses oleh korban KDRT. Adalah tugas kekerasan psikis sangat minim. Selain itu
pemerintah untuk merumuskan kembali faktor budaya dalam masyarakat juga
pola dan strategi pelaksanaan perlindungan mempengaruhi keberanian seseorang untuk
dan pelayanan dan mensosialisasikan melaporkan adanya tindak kekerasan psikis
kebijakan itu di lapangan40. yang dialaminya, apalagi bila yang
Selain benar-benar menegakkan menjadi korban adalah orang awam dan
keadilan bagi kkorban kekerasan KDRT tidak didampingi oleh pihak lain.
berdasarkan UU PKDRT, Pemerintah juga Kedua, kasus kekerasan psikis yang
harus mengingat bahwa berdasarkan dilaporkan oleh korban, ternyata seringkali
UUHAM, setiap manusia berhak untuk tidak ditindaklanjuti oleh pihak penyidik.
mendapatkan keadilan. Pasal 17 UUHAM Faktor dari tidak adanya tindak lanjut atas
menyebutkan bahwa: laporan ini cukup beragam, seperti karena
“Setiap orang. tanpa diskiriminasi, korban ragu-ragu untuk melanjutkan
berhak untuk memperoleh keadilan dengan laporannya atau korban tidak mengerti
mengajukan permohonan. pengaduan, dan bahwa hal yang dilaporkan itu adalah
gugatan, baik dalam perkara pidana, tindak pidana. Kasus yang telah diproses
perdata, maupun administrasi serta diadili pihak Kepolisian, juga seringkali tidak
melalui proses peradilan yang bebas dan dapat dilanjutkan proses pidananya karena
tidak memihak, sesuai dengan hukum ditarik kembali oleh pelapor dengan
acara yang menjamin pemeriksaan yang berbagai macam alasan, misalnya karena
objektif oleh hakim yang jujur dan adil korban merasa sudah memaafkan pelaku,
untuk memperoleh putusan yang adil dan adanya ketergantungan ekonomi korban
benar”. terhadap pelaku, kekerasan psikis dalam
Tanpa upaya sungguh-sungguh dari KDRT masih dianggap sebagai aib
pemerintah dan semua pihak, maka akan keluarga, dan sebagainya. Dengan kondisi
sangat sulit dan mustahil untuk mencegah seperti ini, sangat perlu adanya terobosan
dan juga menghapus tindak KDRT di hukum agar KDRT tidak lagi ditetapkan
Indonesia. sebagai delik aduan, namun haruis
ditetapkan sebagai delik biasa agar
Kendala Penegakan Hukum Terhadap penghapusan KDRT dapat terwujud.
Kekerasan Psikis Dalam Rumah Tangga Ketiga, terdapat beda pemahaman
Kekerasan psikis yang terjadi dalam antar penegak hukum terhadap beberapa
rumah tangga hingga saat ini belum dapat hal dalam KDRT, seperti adanya perbedaan
ditangani secara maksimal. Sulitnya pemahaman dalam bentuk KDRT, tentang
melaksanakan penghapusan tindak pidana mekanisme pemberian perlindungan dan
KDRT terutama yang berupa kekerasan belum semua pihak mendukung upaya
psikis merupakan permasalahan yang perlindungan terhadap korban KDRT,
sangat kompleks, yang terjadi hampir di pentingnya penghapusan terhadap KDRT,
setiap daerah di Indonesia. Sulitnya dan sebagainya. Perbedaan pemahaman
melaksanakan penghapusan kekerasan tentang KDRT diantara para penegak
psikis dalam KDRT diakibatkan oleh hukum ini menyebabkan penghapusan
beberapa kendala, meliputi:41 KDRT tidak dapat dilaksanakan secara
Pertama, kasus kekerasan psikis menyeluruh, tetapi masih tergantung dari
KDRT sangat sulit dilaporkan oleh pihak sikap dan pemahaman para aparat penagak
hukum.
40
Ibid, hal.89. Keempat, masalah penganggaran
41
Mudjiati, Implementasi Undang-Undang Nomor 23 untuk sosialisasi penghapusan KDRT ke
Tahun 2004 Tentang penghapusan Kekerasan Dalam Rumah
Tangga Suatu Tantangan Menuju Sistem Hukum Yang Responsif daerah-daerah yang sulit dijangkau masih
Gender, Jurnal Legislasi Indonesia Vol. 5, No. 3, September sangat besar, sehingga frekuensi sosialisasi
2008, hal. 65

22
penghapusan KDRT yang telah dilakukan patriarkhi, pemberian perlakuan
tidak memadai. Kondisi ini diperparah seksualitas diluar kelaziman, dan
dengan adanya pendanaan shelter baik perlakuan yang tidak memberikan
untuk bangunan maupun operasionalnya rasa aman pada istri.
yang kurang baik, sehingga belum mampu b. Kriteria kekerasan istri terhadap
menunjang pelaksanaan penghapusan suami antara lain: eksploitasi dan
KDRT. atau demonstrasi kekayaan istri,
Kelima, penanganan kasus KDRT eksploitasi dan demonstrasi
belum dianggap sebagai prioritas dalam penghasilan istri, ketidakbersediaan
penegakan hukum pidana, sehingga pemberian pelayanan seksualitas.
pembentukan Pos Pelayanan Terpadu c. Kriteria kekerasan orang tua terhadap
masih tersendat. Keenam, substansi anak: pemberian kata-kata kotor,
pemidanaan sebagaimana dimaksud dalam demonstrasi perilaku menyimpang di
ketentuan Pasal 44 dan Pasal 49 UU depan anak, pembiaran anak pada
PKDRT belum mengandung efek jera, situasi kesengsaraan, kemelaratan,
bahkan sanksi yang ditetapkan dalam dan keterbelakangan.
UUPKDRT, sanksi atas kekerasan psikis 2. Bentuk pertanggungjawaban pidana
masih cukup rendah apabila dibandingkan bagi pihak yang terlibat dalam pelaku
dengan sanksi kekerasan fisik. Dalam kekerasan dalam rumah tangga secara
beberapa kasus (khusunya KDRT psikis) psikis dijalankan, sebagai berikut:
hakim menjatuhkan pidana cukup ringan pertama, pelimpahan rasa
karena hanya melihat kondisi luar korban ketidakenakan terhadap pelaku. Kedua,
tanpa mencoba menggali penderitaan pemberian hukum pidana objektif dan
korban. Dalam putusan hakim yang diteliti, subjektif. Ketiga, pemberlakuan hukum
tidak ditemukan adanya pemberian hak- pokok dan hukum tambahan berupa: (a)
hak korban baik berupa ganti rugi atau pembatasan gerak pelaku, dan (b)
kompensasi dalam bentuk materi kepada penetapan pelaku dalam program
korban atas harm yang mereka alami. konseling dibawah pengawasan
Berkaitan dengan masalah kompensasi lembaga tertentu, antara lain: rumah
ini, Victimologi melihat salah satu tujuan sakit, klinik, dan biro konselor.
pengaturan ganti kerugian adalah
mengembangkan keadilan kesejahteraan Saran
mereka yang menjadi korban, menderita 1. Kekerasan dalam rumah tangga berpola
mental, fisik, sosial. Pelaksanaan peraturan pada perlakuan yang lebih memihak
ganti kerugian yang baik itu memberikan kepada ketidaknyamanan secara psikis.
kemungkinan kepada pihak korban untuk Hal itu bagi masyarakat kebanyakan
secara leluasa ikut serta menyatakan tampak kurang atau bahkan tidak
pendapatnya. Hal ini adalah sangat penting didasari. Masyarakat umumnya,
karena menyangkut nasib korban dari menganggap bahwa kekerasan hanya
tindak kekerasan. terjadi pada perlakuan fisik. Oleh
karenanya, sosialisasi yang berujung
PENUTUP pada pemahaman publik atas perlakuan
yang bermuatan kekerasan psikis
Kesimpulan mendesak untuk segera dilakukan oleh
1. Kriteria kekerasan dalam rumah tangga berbagai pihak, utamanya pengambil
secara psikis terartikulasi sesuai dengan kebijakan.
subjek pelaku tindak kekerasan, sebagai 2. Bentuk pidana bagi pelaku tindak
berikut: kekerasan dalam rumah tangga,
a. Kriteria kekerasan suami terhadap sebenarnya telah terumuskan dalam
istri, antara lain: penonjolan sikap bentuk undang-undang. Akan tetapi,

23
pernyataan verbal dalam undang- Organisasi Internasional di Jakata, 26-
undang tersebut terasa terabaikan oleh 27 Januari 1999
berbagai kalangan sehingga belum Hartono, C.F.G. Sunaryati, Politik Hukum
menjadi kesadaran. Oleh karenanya, Menuju Satu Sistem Hukum Nasional ,
upaya kongkritisasi pemberlakuan Bandung: Alumni, 1991
undang-undang tersebut khususnya Ibrahim, Johnny, Teori dan Metodologi
menyangkut pidana tindak kekerasan Penelitian Hukum Normatif, Cet.
dalam rumah tangga mendesak untuk Keempat, Bayumedia, Jakarta, 2008
segera dilaksanakan, utamanya bagi Irfan, A., dan Wahid, Perlindungan
pengambil kebijakan hukum di negeri Terhadap Korban kekerasan Seksual,
ini. Advokasi Atas Hak Asasi Perempuan,
3. Karena belum adanya rumusan dalam Refika Aditama, Bandung, 2001
undang-undang mengenai kriteria cidera Jaffe, P., Wolfe, D., and Wilson, S.K.,
psikis, diharapkan pihak pembuat Children of Battered Women, Sage
kebijakan agar merumuskan dan Publications, California, 1990
mencantumkan dalam pasal terkait Kanter, E.Y., dan S.R. Sianturi, Asas-Asas
kriteria cidera psikis dengan sanksi Hukum Pidana di Indonesia dan
yang seberat-beratnya sehingga dapat Penerapannya, Alumni, Jakarta, 1982
memberikan efek jera terhadap para Lamintang, P.A.F. Dasar-dasar Hukum
pelaku yang melanggarnya. Pidana Indonesia, Sinar Baru,
Bandung, 1984
DAFTAR PUSTAKA Marzuki, Peter Mahmud, Penelitian
Hukum, Prenada Media Grup, Jakarta,
BUKU 2005
Djamali, R. Abdoel, Pengantar Hukum Mudjiati, Implementasi Undang-Undang
Indonesia, RajaGrafindo Persada, Nomor 23 Tahun 2004 Tentang
Jakarta, 2000 penghapusan Kekerasan Dalam
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Rumah Tangga Suatu Tantangan
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. I, Menuju Sistem Hukum Yang Responsif
Balai Pustaka, 1988 Gender, Jurnal Legislasi Indonesia
Efendi, Ferry dan Makhfudi, Keperawatan Vol. 5, No. 3, September 2008
Kesehatan Komunitas: Teori Dan Mulia, Siti Musdar, Muslimat Reform,
Praktik Dalam Keperawatan, Salemba Perempuan Pembaru Keagamaan,
Medika, 2009 Mizan, Bandung, 2001
Faishol, Adib dan Farid Muttaqin, Moeljatno, Azas-azas Hukum Pidana,
Panduan untuk Pendamping Rineka Cipta, Jakarta, 1984
Perempuan Korban Kekerasan Pornomo, Bambang, Asas-asas Hukum
Berbasis Pesantren, Puan Amal Pidana, Ghalia Indonesia, Jakarta,
Hayati, Jakarta, 2005 1985
Hamzah, Andi, Asas-Asas Hukum Pidana, Solahuddin, Odi, Di bawah bayang-
Rineka Cipta, Jakarta, 1991 bayang ancaman, yayasan Setara,
Harkrisnowa, Harkristuti, Wajah Tindak Semarang, 2004
Kekerasan Terhadap Perempuan di Soekanto, Soerjono, dan Santoso, Puji,
Indonesia, Makalah pada Semiloka Kamus Kriminologi, Ghalia Indonesia,
Nasional Mengenai Kemitraan Jakarta, 1985
Pemerintah dan LSM dalam Sudarto, Hukum Pidana I, Yayasan
Pencegahan dan Penanggulangan Sudarto, Semarang, 1990
Tindak Kekerasan terhadap Ultrecht, E, Hukum Pidana I, Pustaka Tinta
Perempuan, diselenggarakan Mas, Surabaya, 2000
Menperta, beberapa LSM dan

24
Wahab, Rochmat, Kekerasan Dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981
Rumah Tangga: Perspektif Psikologi Tentang Hukum Acara Pidana,
dan Edukatif, UNY, Yogyakarta, 2012 Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor
76, Tambahan Lembaran Negara
JURNAL Nomor 3269
Abdurrachman, Hamidah, Perlindungan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
Hukum Terhadap Korban KDRT Tentang Perkawinan, Lembaran
Dalam Putusan Pengadilan Negeri Negara Tahun 1974 Nomor 1,
Sebagai Implementasi Hak-Hak Tambahan Lembaran Negara Nomor
Korban, Jurnal Hukum, No. 3 Vol. 17 3019
Juli 2010 UU. No. 23 Tahun 2004 Tentang
Egger H.L And A. Angold. Refusal And Penghapusan Kekerasan Dalam
Psychiatric Disorder: A Community Rumah Tangga, Lembaran Negara
Study. PSYCH. Journal of The Tahun 2004 Nomor 95, Tambahan
American Academy of Child & Lembaran Negara Nomor 4419
Adolescent Psychiatry. 42, 797-807 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984
Hidayat, Sherly, Hubungan Perilaku Tentang Pengesahan Konvensi
Kekerasan Fisik Ibu Pada Anaknya Penghapusan Segala Bentuk
Terhadap Munculnya Perilaku Agresif Kekerasan Terhadap Wanita Lembaran
Pada Anak SMP, Jurnal Provitae No. Negara Tahun 1984 Nomor 29,
1, Desember Tahun 2004 Tambahan Lembaran Negara Nomor
Kango, Umin, Bentuk-Bentuk Kekerasan 3277
Yang Dialami Perempuan, Jurnal Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
Legalitas, Vol. 2 No. 1, Februari 2009 Tentang Hak Asasi Manusia Lembaran
Liliana dan Krismiyarsi, Kebiajakan Negara Tahun 1999 Nomor 165,
penanggulangan kejahatan melalui Tambahan Lembaran Negara Nomor
mediasi penal sebagai alternatif 3886
penyelesaian tindak pidana KDRT,
Jurnal Kriminologi Indonesia, Vol. 8 WEBSITE
No. 1, Mei 2012 Abdul Wahab, Kekerasan Dalam Rumah
Munti, Ratna Batara, Advokasi Legislatif Tangga, diakses melalui
Untuk Perempuan, Solidaritas http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/
Masalah dan Draf RUU KDRT, LBH penelitian/Rochmat%20Wahab,
Apik, seri I, Jakarta, 2000 %20M.Pd.,MA.%20Dr.%20,%20Prof.
Tamrin, Abu, Undang Undang kekerasan %20/KEKERASAN%20DALAM
Dalam Rumah Tangga Bukan %20RUMAH%20TANGGA%28Final
Monopoli Kaum Perempuan, Majalah %29.pdf, 19 Juni 2013,
Amanah No. 58 bulan Januari 2005. 10:00http://www.republika.co.id/berita
Wahyuningsih, Sri, Et. All., Persepsi dan /nasional/hukum/12/04/27/m34tjt-kas,
Sikap Penegakan Hukum Terhadap 18 Juni 2013, 15:52\
Penanganan Kasus-kasus Kekerasan http://www.riaupos.co/berita.php?
Dalam Rumah Tangga (KDRT) Sesuai act=full&id=11656&kat=1, 18 Juni
Dengan Undang-undang 2013, 15 55
Penghapusan KDRT Nomor 23 Tahun http://perempuan.or.id/statistik-catatan-
2004 di Jawa Timur, Jurnal Ilmu-Ilmu tahunan/2012/01/03/tahun-2011, 19
Sosial, Vol. 18, Agustus 2006 Juni
2013, 09:00
PERATURAN/UNDANG-UNDANG
KUHP Takariawan, Cahyadi, Kekerasan Dalam
Rumah Tangga, diakses melalui

25
http://wonderful-family.web.id/?p=320 http://hukum.kompasiana.com/2012/1
, Pada 28 Juni 2013 pukul 16.00 WIB 0/20/hentikan-kekerasan-terhadap-
Saragih, Sustri, Hentikan Kekerasan pembantu-rumah-tangga-502996.html
Terhadap Pembantu Rumah Tangga, , Pada 28 Juni 2013 pukul 15.00 WIB
diakses melalui

26
ASPEK HUKUM ASURANSI ANTARA PIHAK TERTANGGUNG
DENGAN PIHAK PENANGGUNG BERDASARKAN PRINSIP
UTMOST GOOD FAITH SESUAI UNDANG-UNDANG NOMOR 40
TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN

MOHAMAD SAHRUL ALIM


Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Gresik

ABSTRAK

Kebutuhan akan jasa perasuransian makin dirasakan baik oleh perorangan maupun dunia usaha di
Indonesia. Dalam dunia usaha asuransi terdapat prinsip utmost good faith, yaitu setiap tertanggung
berkewajiban memberitahukan secara jelas dan teliti mengenai segala fakta penting yang berkaitan dengan
obyek yang diasuransikan serta tidak mengambil untung dari asuransi. Salah satu bentuk pelanggaran
terhadap prinsip utmost good faith, adalah menyembunyikan fakta tentang kesehatan diri atau kondisi
pelaksanaan aktivitas usaha pariwisata yang dilakukan tertanggung dengan cara menyampaikan informasi
secara tidak jujur. Sehingga Mengapa asuransi di bidang pariwisata sering meninggalkan prinsip Utmost
Good Faith dan Bagaimana perlindungan hukum pihak tertanggung pada asuransi pariwisata dalam
perjanjian asuransi yang diwakilkan biro parwisata. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan
pendekatan undang-undang (statute approach), pendekatan kasus (case approach), dan pendekatan
konseptual (conceptual approach). Bahan hukum primer, yaitu Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014
tentang Perasuransian. Hasil dalam penelitian ini adalah Perjanjian asuransi didasari adanya prinsip utmost
good faith, Keberadaan asuransi di bidang pariwisata diketahui sering meninggalkan prinsip Utmost Good
Faith, hal ini dikarenakan para wisatawan dalam menyampaikan informasi dan fakta kondisi kesehatan
pribadi seringkali keliru, disembunyikan atau disengaja pada saat pengisian formulir aplikasi permintaan
asuransi jiwa, hal ini termasuk sebagai bentuk perbuatan itikad tidak baik tertanggung. Serta Perlindungan
hukum bagi pihak tertanggung dalam asuransi pariwisata yang dalam perjanjian di wakilkan kepada biro
parwisata berdasarkan Pasal 31 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian, yang
mana pihak tertanggung yakni wisatawan telah sepakat untuk diikutsertakan dalam program asuransi
selama mengikuti kegiatan program pariwisata dengan perusahaan pelaksana sebagai agen perjalanan,
sehingga wisatawan mendapat perlindungan atau asuransi oleh penanggung atau perusahaan asuransi yang
bekerjasama dengan perusahaan pelaksana sebagai agen perjalanan.
Kata Kunci: Hukum, Asuransi, Utmost Good Faith Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 Tentang
Parasuransian.

A. PENDAHULUAN perjalanan , tetapi justru menyatukan pengertia


n
1.1 Latar Belakang pariwisata dengan gejala tersebut.Pariwisat
a
Pada saat ini, terdapat suatu kecenderungan bukan saja ditujukan untuk memberik
untuk melihat pariwisata sebagai suatu aktifitas an
yang wajar dan merupakan suatu permintaan kesenangan kepada wisatawan, akan teta
yang wajar untuk dipenuhi. Pariwisata tidak pi
hanya dilihat sebagai suatu segi dari gejala di
mana sejak zaman purbakala manusia
mempunyai keinginan untuk mengadakan
pariwisata itu dapat memberikan pengaruh yang yang lainnya dengan suatu maksud tertentu,
luas dan membawa perubahan yang luas pula tetapi selalu mengaitkan perjalanan nya itu
terhadap segi sosial, budaya, lingkungan hidup dengan tujuan untuk bersenang-senang (for
terutama dari segi ekonomi masyarakat itu plesure) dan perjalanan nya itu dilakukan lebih
sendiri.Pengertian dari aspek waktu dari dari 24 jam.Di lain segi keberadaan sektor
pariwisata yang lebih menekankan pada aspek pariwisata juga terdapat risiko dalam
waktu perjalanan dikemukakan oleh Yoeti
(2008) bahwa pariwisata/tour adalah perjalanan
yang dilakukan dari suatu tempat ke tempat
pelaksanaannya dimana dalam pelaksanaannya kepariwisataan khususnya, dan menjadi baha
banyak terdapat risiko yang akan ditanggung n
oleh pihak perusahaan pengelola / pelaksana informasi yang dapat memberikan gambara
pariwisata dalam hal ini adalah agen atau biro n
perjalanan wisata. Guna memperkecil risiko tentang asuransi di dunia pariwisata
yang terjadi dalam menjalankan aktivitas di
usahanya maka sebuah perusahaan biro wisata Indonesia yang berguna bagi masyarakat pad
juga mengantisipasi dengan bekerjasama dengan a
perusahaan asuransi, diharapkan perusahaan umumnya. Serta diharapkan dapat menja
asuransi mampu melakukan seleksi risiko di
(underwriting) terhadap obyek yang ditawarkan sebuah masukan khususnya
oleh calon tertanggung. Keberhasilan terhadap
underwriting dalam sebuah lembaga asuransi
jiwa ditentukan oleh banyak hal, baik dari calon
tertanggung atau dari pihak asuransi sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


a, Mengapa asuransi di bidang pariwisata sering
meninggalkan prinsip Utmost Good Faith ?
b, Bagaimana perlindungan hukum pihak
tertanggung pada asuransi pariwisata dalam
perjanjian asuransi yang diwakilkan biro
parwisata berdasarkan Pasal 31 Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian ?

1.3 Tujuhan Penelitian


a, Untuk mengetahui pelaksanaan prinsip
asuransi Utmost Good Faith dalam dunia
pariwisata.
b, Untuk mengetahui perlindungan hukum pihak
tertanggung pada asuransi pariwisata dalam
perjanjian asuransi yang diwakilkan biro
parwisata berdasarkan Pasal 31 Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian.

1.4 Manfaat Penelitian


a, Secara Akademis, hasil penelitian ini
diharapkan dapat berguna sebagai salah satu
temuan yang dapat menunjang baik untuk
pengembangan ilmu pengetahuan pada bidang
hukum. Memberikan sumbangan dan
menambah wawasan dan pengetahuan penulis
di bidang asuransi dalam dunia kepariwisataan
sehingga dapat mengembangkan inovasi dan
kreativitas dalam usaha-usaha pengembangan
perkembangan Ilmu hukum maupun untuk pertanggungan atau perlindungan atas suatu
mendukung penelitian-penelitian selanjutnya. objek dari ancaman bahaya yang menimbulkan
b, Secara Praktis, hasil penelitian ini kerugian. Apabila kata “asuransi” diberi
diharapkan sebagai kontribusi yang dapat imbuhan per-an, maka muncullah istilah hukum
berguna sebagai bahan pertimbangan, masukan “perasuransian”, yang berarti segala usaha yang
dan rumusan pemikiran bagi pelaku pemerintah berkenaan dengan asuransi.
dan pelaku ekonomi di dunia pariwisata
khususnya dari segi hukum asuransi dalam Usaha yang berkenaan dengan asuransi ada 2
menentukan strategi serta arah kebijakan dalam (dua) jenis, yaitu : a. Usaha di bidang
melaksanakan pengembangan usaha sektor kegiatan asuransi disebut usaha asuransi
pariwisata. (insurance business). Perusahaan yang
menjalankan usaha asuransi disebut perusahaan
B. Tinjauan Pustaka asuransi (insurance company). b. Usaha di
bidang kegiatan penunjang usaha asuransi
1. Pengertian Asuransi disebut usaha penunjang usaha asuransi disebut
perusahaan penunjang asuransi (complementary
Hukum Asuransi mengenal bermacam-macam insurance).
istilah. Ada yang mempergunakan istilah hukum
Pertanggungan, hukum Asuransi. Dalam bahasa Terdapat beberapa batasan dan perbedaan dari
Belanda disebut Verzekering Recht, dan dalam pengertian asuransi dari para ahli. hal ini
istilah bahasa Inggris disebut Insurance Law. disebabkan dari sudut pandang mana para ahli
Sedangkan dalam praktek sejak zaman hindia yang mendefenisikan asuransi itu. Dari sudut
belanda sampai sekarang banyak dipakai orang pandang yuridis, Prof. Dr. Wirjono Prodjodikoro
istilah Asuransi. mendefenisikan asuransi atau verzekering
sebagai suatu pertanggungan yang melibatkan
Perasuransian adalah istilah hukum (legal term) dua pihak, satu pihak sanggup menanggung atau
yang dipakai dalam perundang-undangan dan menjamin, dan pihak lain akan mendapat
perusahaan perasuransian. Istilah perasuransian
berasal dari kata “asuransi” yang berarti
penggantian dari suatu kerugian, yang mungkin kerusakan, biaya yang timbul,
akan dideritanya sebagai akibat dari suatu kehilangan
peristiwa, yang semula belum tentu akan terjadi keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepad
atau semula belum dapat ditentukan saat akan a
terjadinya. Menurut Muhammad Muslehuddin pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggun
dalam bukunya Insurance and Islamic Law g
mengadopsi pengertian asuransi dari atau pemegang polis karena terjadinya suat
Encyclopedia Britanica sebagai suatu persediaan u
yang disiapkan oleh sekelompok orang, yang peristiwa yang tidak pasti; atau b) Memberika
tertimpa kerugian, guna menghadapi kejadian n
yang tidak jelas diramalkan, sehingga bila pembayaran yang didasarkan
kerugian tersebut menimpa salah seorang di pada
antara mereka, maka beban kerugian tersebut meninggalnya tertanggung atau pembayara
akan disebarkan ke seluruh kelompok. n
yang didasarkan pada hidupnya tertanggun
Dalam pandangan Abbas Salim, asuransi g
dipahami sebagai suatu kemauan untuk dengan manfaat yang besarnya telah ditetapka
menetapkan kerugian-kerugian kecil (sedikit) n
yang sudah pasti sebagai (substansi) kerugian- dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaa
kerugian yang belum pasti. n
dana. “
Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami
bahwa dalam asuransi terdapat 4 (empat) unsur
yang harus ada, yaitu : a) Perjanjian yang
mendasari terbentuknya perikatan antara dua
pihak (tertanggung dan penanggung) yang
sekaligus terjadinya hubungan keperdataan; b)
Premi berupa sejumlah uang yang sanggup
dibayarkan oleh tertanggung kepada
penanggung; c) Adanya ganti kerugian dari
penaggung kepada tertanggung jika terjadi klain
atau masa perjanjian selesai; d) Adanya suatu
peristiwa (envenemen/accident) yang belum
tentu terjadi, yang disebabkan karena adanya
suatu risiko yang mungkin dating atau tidak
dialami.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun


2014 Tentang Perasuransian, mengemukakan
Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak,
yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis,
yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh
perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk; “a)
Memberikan penggantian kepada tertanggung
atau pemegang polis karena kerugian,
Dari pengertian asuransi di atas, dapat atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua
disimpulkan bahwa Pengertian Asuransi adalah pihak atau lebih, dengan mana pihak
suatu alat untuk mengurangi risiko yang melekat penanggung mengikatkan diri kepada
pada sistem perekonomian, dengan cara tertanggung, dengan menerima premi asuransi,
menggabungkan sejumlah unit-unit yang terkena untuk memberikan penggantian kepada
risiko yang sama atau terkena risiko yang tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
hampir sama, dalam jumlah yang cukup besar kehilangan keuntungan yang diharapkan atau
agar probabilitas kerugiannya dapat diprediksi tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga
dan bila kerugian yang diprediksikan terjadi, yang mungkin akan diderita tertanggung, yang
maka akan dibagi secara proposional kepada timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau
semua pihak dalam gabungan itu. untuk pembayaran yang didasarkan atas
meninggal atau hidupnya seseorang yang
Menurut Purwosutjipto, yang dimaksud dipertanggungkan.”
pertanggungan jiwa adalah : Perjanjian timbal
balik antara penutup (pengambil) asuransi Dari definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa
dengan penanggung dimana penutup asuransi asuransi adalah suatu perjanjian dimana
mengikatkan diri selama jalannya penanggung menerima premi dan mengikatkan
pertanggungan memberi uang premi kepada dirinya terhadap tertanggung untuk menanggung
penanggung, sedangkan penanggung sebagai kerugian karena kehilangan atau ketiadaan
akibat langsung dari meninggalnya orang yang keuntungan yang mungkin timbul karena
jiwanya dipertanggungkan atau telah lampaunya peristiwa yang tidak pasti.
suatu jangka waktu yang diperjanjikan Menurut ketentuan Pasal 31 Undang-Undang
mengikatkan diri untuk membayar sejumlah Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian,
uang tertentu kepada orang yang ditunjuk oleh mengemukakan bahwa:“(1) Agen Asuransi,
penutup asuransi sebagai penikmatnya. Pialang asuransi, Pialang Reasuransi, dan
Perusahaan Perasuransian wajib menerapkan
Berdasarkan Pasal 1 angka (1) Undang-Undang segenap keahlian, perhatian, dan kecermatan
Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha
Perasuransian menyatakan bahwa : “Asuransi
dalam melayani atau bertransaksi dengan Untuk perusahaan perasuransian patungan, jug
Pemegang Polis, Tertanggung, atau Peserta.” a
Sebuah perjanjian harus dilandasi oleh itikad tidak diatur kriteria perusahaan asing yan
baik para pihak yang mengadakan perjanjian, g
khususnya di dalam dunia bisnis asuransi. menjadi induk dari perusahaan perasuransia
n
Keberadaan Undang-Undang Nomor 40 Tahun patungan tersebut. Selain itu juga tidak diat
2014 Tentang Perasuransian yang diterbitkan ur
pada sekitar bulan Oktober 2014, dibandingkan kepemilikan warga negara asing yang menja
dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 di
tentang Usaha Perasuransian terdapat sejumlah pemilik dari perusahaan asuransi patunga
perbedaan antara Undang-Undang Perasuransian n
dengan Undang-Undang Usaha Perasuransian tersebut. Sedangkan pada Undang-Undang yan
yang lahir 22 tahun silam. Perbedaan tersebut g
meliputi : Pertama, berkaitan dengan konsultan baru, perusahaan perasuransian yang didirika
aktuaria. Pada Undang-Undang yang lama, n
usaha konsultan aktuaria merupakan salah satu oleh Warga Negara Indonesia (WNI) dan/ata
bidang usaha perasuransian yang izin usahanya u
diberikan oleh menteri, sedangkan di Undang- badan hukum Indonesia, badan hukum Indonesi
Undang yang baru, konsultan aktuaria tidak lagi a
merupakan usaha perasuransian, tetapi yang menjadi pendiri peruaahaan perasuransia
merupakan salah satu profesi penyedia jasa bagi n
perusahaan perasuransian. Konsultan aktuaria tersebut harus dimiliki secara langsung ata
harus terdaftar di otoritas jasa keuangan (OJK). u
Perbedaan lainnya berkaitan dengan bentuk
badan hukum.

Ke dua pada Undang-Undang yang lama, bentuk


badan hukum usaha perasuransian adalah
perusahaan perseroan (Persero), koperasi,
Perseroan Terbatas (PT) dan usaha bersama
(mutual). Sedangkan di Undang-Undang yang
baru, bentuk badan hukum usaha perasuransian
adalah perseroan terbatas, koperasi dan usaha
bersama. Menurut Firdaus, bagi pihak yang
ingin membentuk usaha bersama baru akan
didorong untuk menjadi koperasi.

Ketiga, terkait kepemilikan perusahaan


perasuransian. Pada Undang-Undang yang lama,
untuk perusahaan perasuransian yang didirikan
oleh Warga Negara Indonesia (WNI) dan/ atau
badan hukum Indonesia, tidak diatur
kepemilikan dari badan hukum Indonesia yang
menjadi pendiri perusahaan perasuransian.
tidak langsung oleh Warga Negara Indonesia (conceptual approach). Pendekatan undang-
(WNI). Untuk perusahaan perasuransian undang (statute approach) dilakukan dengan
patungan, pihak asing harus merupakan menelaah semua undang-undang dan peraturan
perusahaan induk yang salah satu anak yang berkaitan dengan masalah dalam skripsi ini
perusahaannya bergerak di bidang usaha serta isu hukum yang sedang ditangani.
perasuransian yang sejenis. "Selain itu diatur
juga bahwa Warga Negara Asing (WNA) dapat Pendekatan kasus (case approach) pendekatan
menjadi pemilik dari perusahaan perasuransian ini dilakukan dengan melakukan telaah pada
patungan melalui transaksi di bursa efek". kasus-kasus yang berkaitan dengan isu hukum
yang dihadapi serta memperoleh putusan
Keempat, berkaitan dengan likuidasi. Dalam pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.
Undang-Undang yang lama, tidak diatur tindak Pendekatan konseptual (conceptual approach)
lanjut dari pencabutan izin usaha perusahaan pendekatan ini berawal dari pandangan-
asuransi dan reasuransi. Sedangkan di Undang- pandangan dan doktrin yang berkembang di
Undang yang baru diatur, bahwa paling lama 30 dalam ilmu hukum, pandangan/doktrin akan
hari sejak tanggal dicabutnya izin usaha, memperjelas ide-ide dengan memberikan
perusahaan asuransi dan reasuransi yang dicabut pengertian-pengertian hukum, konsep hukum,
izinnya wajib menyelenggarakan Rapat Umum maupun asan hukum yang relavan dengan
Pemegang Saham (RUPS) untuk memutuskan permasalahan.
pembubaran badan hukum perusahaan yang
bersangkutan dan membentuk tim likuidasi. 2. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
1. METODE PENELITIAN
Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009
Dalam metode penelitian ini penulis tentang Kepariwisataan Bab I Pasal 1 ;
menggunakan pendekatan undang-undang dinyatakan bahwa wisata adalah kegiatan
(statute approach), pendekatan kasus (case perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
approach), dan pendekatan konseptual sekelompok orang dengan mengunjungi tertentu
untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, biaya yang ditimbulkan akibat dari kecelakaa
atau mempelajari keunikan daya tarik wisata n
yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. dalam perjalan pariwisata tersebut
Dan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan akan
wisata dan didukung berbagai fasilitas serta ditanggung oleh perusahaan asuransi dalam h
layanan yang disediakan oleh masyarakat, al
pengusaha pemerintah dan pemerintah daerah. ini adalah PT. Jasindo Cabang Surabaya.

Bahar dalam Yoeti menjelaskan definisi Perusahaan biro pariwisata yang dikaji adala
pariwisata sebagai berikut : Pariwisata adalah h
suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk PT. Swabina Gatra Travel dalam hal ini aka
sementara waktu, yang diselenggarakan dari n
suatu tempat ke tempat lain meninggalkan bergerak sebagai sebuah badan usaha yan
tempatnya semula, dengan suatu perencanaan g
dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau melaksanakan aktivitas pariwisata
mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, dengan
tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pelanggan yakni wisatawan yang
pertamsyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi akan
keinginan yang beraneka ragam. berkunjung ke obyek-obyek wisata, sehingg
a
Di lain segi keberadaan sektor pariwisata juga untuk meminimalisir risiko akan dilakuka
terdapat risiko dalam pelaksanaannya dimana n
dalam pelaksanaannya banyak terdapat risiko kerjasama dengan PT. Jasindo Cabang Surabay
yang akan ditanggung oleh pihak perusahaan a
pengelola atau pelaksana pariwisata dalam hal
ini adalah agen atau biro perjalanan wisata.
Guna memperkecil risiko yang terjadi dalam
menjalankan aktivitas usahanya maka sebuah
perusahaan biro wisata juga mengantisipasi
dengan bekerjasama dengan perusahaan
asuransi, diharapkan perusahaan asuransi
mampu melakukan seleksi risiko (underwriting)
terhadap keberadaan obyek yang ditawarkan
oleh calon tertanggung.

Keberhasilan underwriting dalam sebuah


lembaga asuransi jiwa ditentukan oleh banyak
hal, baik dari calon tertanggung atau dari pihak
asuransi sendiri. Dimana secara umum dalam
dunia pariwisata fokus utama yang menjadi
pertanggungan asuransi adalah pelaksanaan
perjalanan yang dilakukan oleh tertanggung
dengan perusahaan biro pariwisata sebagai
pelaksana pariwisata yang disepakati dan
bilamana terjadi risiko kecelakaan maka biaya-
sebagai perusahaan penangung para wisatawan pelindungan atau pengelolaan atas risiko bagi
yang berpihak sebagai tertanggung. dirinya, tertanggung, atau peserta lain, serta ayat
23 Tertanggung adalah Pihak yang menghadapi
menyangkut hak dan kewajiban tertanggung risiko sebagaimana diatur dalam perjanjian
serta penanggung di lain pihak. Pada prinsip Asuransi atau perjanjian reasuransi.
utmost good faith tertanggung pada saat
melakukan mengajukan form aplikasi penutupan Undang-undang tersebut juga sudah dijelaskan
asuransi berkewajiban memberitahukan secara dalam Pasal 4 butir c Undang-Undang
jelas dan teliti mengenai segala fakta penting Perlindungan Konsumen ditegaskan bahwa hak
yang berkaitan dengan dirinya atau obyek yang konsumen itu meliputi hak atas informasi yang
diasuransikan serta tidak berusaha dengan benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan
sengaja untuk mengambil untung dari jaminan barang dan atau jasa. Jelaslah kiranya
penanggung. Dengan kata lain tertanggung tidak bahwa lembaga asuransi sebagai penanggung
menyembunyikan sesuatu yang dapat juga terikat dengan prinsip ini, yaitu kewajiban
dikategorikan sebagai cacat tersembunyi atau menjelaskan risiko yang dijamin maupun yang
menutup-nutupi kelemahan dan kekurangan atas dikecualikan secara jelas dan teliti.
diri atau obyek yang dipertanggungkan,
mengingat hal ini berkaitan erat dengan risiko, Pelanggaran Prinsip Utmost Good Faith
penetapan pembayaran premi serta kewajiban Terhadap Perjanjian Asuransi di Dunia
penanggung jika terjadi kerugian yang diderita Pariwisata Dalam praktik bisnis asuransi risiko
oleh tertanggung. perjalan pariwisata ini, ketika tertanggung
membeli kupon asuransi dengan harga premi
Prinsip ini jika dicermati juga sesuai dengan tertentu, yang mengetahui bahwa tertanggung
implementasi Pasal 1 ayat 22 yaitu Pemegang ikut dalam pertanggungan asuransi ini hanya
Polis adalah Pihak yang mengikatkan diri pihak asuransi dan pihak tertanggung sendiri.
berdasarkan perjanjian dengan Perusahaan Polis/bukti keikutsertaan dalam asuransi tersebut
Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, juga dibawa oleh penumpang/tertanggung dalam
perusahaan reasuransi, atau perusahaan program wisata. Pihak asuransi hanya
reasuransi syariah untuk mendapatkan menyarankan agar tertanggung mengirimkan
sms pemberitahuan nomor polis kepada pihak di wakilkan kepada biro parwisata berdasarka
keluarga sehingga nantinya keluarga bisa n
mengajukan klaim jika terjadi kecelakaan yang Pasal 31 Undang-Undang Nomor 40 Tahu
menyebabkan tertanggung meninggal atau luka- n
luka. 2014 Tentang Perasuransian, yang mana piha
k
Di sini kemudian akan muncul kemungkinan tertanggung yakni wisatawan telah sepak
pihak asuransi dapat saja menyalahgunakan at
keadaan dengan tidak melaksanakan tanggung untuk diikutsertakan dalam program asuran
jawabnya jika terjadi kecelakaan dengan tidak si
membayarkan santunan/ganti kerugian atau selama mengikuti kegiatan program pariwisat
mungkin saja membayarkan tapi tidak sesuai a
dengan harga pertanggungan yang diperjanjikan, dengan perusahaan pelaksana sebagai age
karena berdasarkan ketentuan pasal 255 Ayat (1) n
KUH Dagang dapat diketahui bahwa polis perjalanan, sehingga wisatawan
mempunyai arti yang besar bagi tertanggung, mendapat
Tanpa polis, pembuktian oleh pihak ahli waris perlindungan atau asuransi oleh penanggun
tertanggung akan menjadi sulit dan terbatas. g
atau perusahaan asuransi yang bekerjasa
3. KESIMPULAN DAN SARAN ma

Keberadaan asuransi di bidang pariwisata


diketahui sering meninggalkan prinsip Utmost
Good Faith, hal ini dikarenakan para wisatawan
dalam menyampaikan informasi dan fakta
kondisi kesehatan pribadi seringkali keliru,
disembunyikan atau disengaja pada saat
pengisian formulir aplikasi permintaan asuransi
jiwa, hal ini termasuk sebagai bentuk perbuatan
itikad tidak baik tertanggung. Apabila dapat
dibuktikan oleh penanggung, bahwa terjadinya
klaim asuransi jiwa tersebut timbul sebagai
akibat adanya kesalahan secara sengaja dari
tertanggung atau wisatawan dalam memberikan
informasi mengenai kesehatan tertanggung
kepada penanggung atau kemudian disebut
dengan cacat (kesehatan) yang disembunyikan,
maka hal tersebut dapat dikategorikan sebagai
pelanggaran prinsip utmost good faith dalam
perjanjian asuransi, yang relevan dengan Pasal
31 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014
Tentang Perasuransian.

Perlindungan hukum bagi pihak tertanggung


dalam asuransi pariwisata yang dalam perjanjian
dengan perusahaan pelaksana sebagai agen kesehatan calon tertanggung yang diberikan
perjalanan . kepada penanggung. Penjelasan tersebut
terutama dikaitkan dengan adanya program
Mengupayakan adanya Memorandum of asuransi yang dapat menjadi klaim asuransi
Understanding (MoU) yang lebih legal antara akibat peristiwa yang dipertanggungkan terjadi,
para pihak dan perusahaan pelaksana dan selalu sebelum perjanjian asuransi dibuat dan seblum
diinformasikan kepada para wisatawan atau peserta wisata mengikuti program pariwisata
koordinator wisatawan yang akan melakukan yang dikelola oleh PT. Swabina Gatra Travel.
kerjasama pariwisata dengan pihak PT. Swabina
Gatra Travel sejak awal disepakati kontrak Untuk menghindari timbulnya sengketa akibat
program pariwisata yang disetujui pihak PT. klaim asuransi, pengisian formulir aplikasi
Swabina Gatra Travel dengan customer. permintaan asuransi jiwa sedapat mungkin
dilakukan sendiri oleh calon tertanggung.
Guna memperjelas dan menekankan pada Penanggung (melalui agen) dalam hal ini secara
prinsip utmost good faith maka perlu dilakukan hukum berkewajiban untuk menyampaikan
sosialisasi oleh penanggung dalam hal ini pihak mengenai risiko yang ditanggung dan fakta lain
PT. Jasindo Cabang Surabaya melalui staff PT. yang harus diketahui oleh calon tertanggung
Swabina Gatra Travel kepada calon tertanggung serta memandu pengisian formulir aplikasi
peserta pariwisata (wisatawan) secara informatif tersebut dengan jelas dan benar.
dan komunikatif, mengenai pentingnya
penyampaian fakta atau informasi penting yang
dilakukan secara jujur terutama menyangkut
Hukum Islam. Cetakan ke-I. Lentera.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta.
R. Subekti, 1994, Hukum Perjanjian, Ja
Abdulkadir Muhammad, 1999, Hukum karta:
Asuransi Indonesia, Bandung, PT. Citra PT. Intermasa.
Aditya Bakti. Scott E. Harrington. Gregory R. Niehaus.
Abbas Salim, 2000, Asuransi dan Manajemen 2003,
Risiko. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Risk Management and
A.Djazuli dan Yadi Janwari, 2002, Lembaga- insurance.
Lembaga Perekonomian Umat (Sebuah McGrawHill. 2nd Edition.
Pengenalan). Cetakan ke- 1. September Soetojo Prawirohamidjojo, Marthalena P
Bab IV. PT Raja Grafindo Persada. ohan,
Jakarta. h.119-120. Hukum Perikatan, PT.Bina
Abdul Muis, 2005, Hukum Asuransi dan Ilmu,Surabaya
Bentuk-bentuk Perasuransian. Fakultas Sastrawidjaja, Suparman, 2003, Aspek-
Hukum Universitas Sumatera Utara. Aspek
Medan.Emmet J. Vaughan dan Therese Hukum Asuransi Dan Surat Berharga,
Vaughan, 2003,Fundamentals of Risk Alumni, Bandung.
and Insurance. Yoeti, Oka A., 2008, Ekonomi Pariwi
John Wiley & Sons. Inc. 9th Edition.Herman sata.
Darmawi, 2009, Manajemen Asuransi, Penerbit Gema Pertama, Jakarta.
Bumi Aksara, Jakarta.H.M.N Purwosutjipt Perundang-undangan:
o, 1996, Pengertian Pokok Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
Hukum Dagang Indonesia, jilid 6, cet. (KUHD)
4., Jakarta: Djambatan. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Imam Musjab. 2010. Prinsip- (KUHP)
Prinsip Asuransi. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 Ten
Penerbit Ghalia. Jakarta tang
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kepariwisataan.
1995, Undang Undang Nomor 10 Tahun 2009 Ten
Kamus Inggris Indonesia. Cornell tang
University/Gramedia. Edisi XXI. Kepariwisataan.
Januari. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014
Man Suparman Sastrawidjaja, 2003, A Tentang
spek- Perasuransian
Aspek Hukum Asuransi dan Surat
Berharga. PT. Alumni. Bandung.
Mukti Fajar Nurdewata, et.al., 2010, Pene
litian
Hukum Normatif dan Empiris, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Muhammad Muslehuddin. Insurance Law
and
Islamic Law.(Terjemahan oleh Burhan
Wirasubrata).1999.
Menggugat
Asuransi Modern: Mengajukan suatu
Alternatif Baru dalam
Prespektif

39
PELAKSANAAN TUGAS KURATOR DALAM MENGURUS HARTA
PAILIT BERDASARKAN PASAL 72 UNDANG – UNDANG NO. 37
TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN
KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG

Nur Hasan
Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Gresik

ABSTRAK
Setelah dijatuhkannya putusan pailit, PT Surabaya Agung Industri Pulp dan Kertas .Tbk oleh Hakim
Niaga di Pengadilan Niaga Surabaya, pada tanggal 16 April 2013 ,maka sesuai dengan Amar Putusan
tersebut segera ditunjuk seorang Hakim Pengawas dan seorang Kurator. Sesuai dengan Pasal 16
Undang – Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang, Kurator berwenang melaksanakan tugas pengurusan dan/ pemberesan atas harta pailit sejak
tanggal putusan pailit meskipun terhadap putusan tersebut diajukan kasasi atau peninjauan kembali.
Dengan demikian, kewenangan penuh terhadap seluruh harta kekayaan yang dimiliki oleh debitur
berada ditangan kurator.. Namun dalam pelaksanaannya, kurator banyak mendapati berbagai kendala
yang menghambatnya untuk kelancaran pelaksanaan mengurus harta pailit tersebut.. Kendala –
kendala tersebut diantaranya debitur yang tidak kooperatif, sulitnya kurator untuk menembus
informasi karena tidak memiliki instrumen pendukung serta minimnya pengetahuan pihak – pihak
tertentu yang berkaitan dengan kepailitan.

Kata kunci : Pelaksanaan ,Tugas Kurator, Mengurus Harta Pailit

A. PENDAHULUAN ditangan kurator.Hukum Kepailitan bertujuan


untuk mengajukan permohonan pailit baik
1.1 Latar Belakang yang diajukan manusia dan badan hukum
khususnya Perseroan terbatas. Kepailitan
Setelah dijatuhkannya putusan pailit, PT
adalah sita umum atas semua kekayaan debitor
Surabaya Agung Industri Pulp dan Kertas .Tbk
pailit yang diawasi oleh pengawas. Undang –
oleh Hakim Niaga di Pengadilan Niaga
Undang Kepailitan mendefinisikan kepailitan
Surabaya yaitu pada tanggal 16 April 2013,
sebagai sita umum atas semua kekayaan yang
maka sesuai dengan Amar Putusan tersebut
dinyatakan pailit yang pengurusanya
ditunjuk seorang Hakim Pengawas dan
dilakukan oleh kurator dibawah pengawasan
seorang Kurator.Sesuai dengan Pasal 16
hakim pengawas. Menurut pasal 1
Undang – Undang Nomor 37 Tahun 2004
angka1Undang – Undang Kepailitan
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
menyebutkan bahwa kurator terdiri dari 2
Pembayaran Utang, Kurator berwenang
(dua) yaitu kurator Pemerintah yaitu Balai
melaksanakan tugas pengurusan dan/
Harta Peninggalan dan Kurator perorangan
pemberesan atas harta pailit sejak tanggal
yang diangkat oleh Pengadilan atau Kurator
putusan pailit meskipun terhadap putusan
swasta. Kurator merupakan pihak yang
tersebut diajukan kasasi atau peninjauan
memegang peranan penting dalam suatu
kembali. Dengan demikian, kewenangan
proses perkara kepailitan, karena kurator
penuh terhadap seluruh harta kekayaan yang
bertugas melaksanakan pengurusan dan
dimiliki oleh debitur pailit adalah berada
pemberesan harta pailit. Sebagai kurator baik

40
pemerintah maupun swasta dituntut tidak melakukan pengurusan dan pemberesan
boleh ada benturan kepentingan didalam harta pailit dengan cepat, tepat dan benar
melakukan tugas – tugasnya. Kurator harus
bertindak independent. Sehubungan dengan
hal tersebut diatas, maka timbul permasalahan B, TINJAUAN PUSTAKA
Bagaimana tugas kurator dalam mengurus
1. Pengertian Kepailitan
harta pailit dan Bagaimana pelaksanaan tugas
kurator dalam mengurus harta pailit tersebut.
Pengertian kepailitan menurut UU
1.2 Rumusan Masalah Kepailitan Nomor 37 Tahun 2004 adalah sita
umum atas semua kekayaan debitor Pailit
a, Bagaimana kurator dalam melaksanakan
yang pengurusan dan pemberesannya
tugas dan wewenang mengurus harta pailit
dilakukan oleh Kurator dibawah pengawasan
berdasarkan pasal 72 Undang – Undang
Hakim Pengawas sebagaimana diatur dalam
No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
Undang – Undang ini Kepailitan merupakan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
lembaga hukum yang mempunyai fungsi
dan.
sebagai realisasi dari tanggung jawab debitor
b. Bagaimana pelaksanaan kurator dalam
terhadap dan atas perikatan – perikatan yang
mengurus harta pailit tersebut.
dilakukan 42 sebagaimana diatur dan dimaksud
dalam pasal 1131 dan pasal 1132 Kitab
1.3 Tujuan Penelitian
Undang – undang Hukum Perdata. Kepailitan
itu sendiri dapat mencakup :1.Seluruh
a, Berdasarkan permasalahan diatas, maka
kekayaan si pailit pada saat dia dinyatakan
dapat dirumuskan beberapa tujuan dari
pailit ( dengan beberapa pengecualian untuk si
penelitian ini yaitu :1. Untuk mengetahui
pailit perorangan ) beserta assetnya.2.
tugas dan wewenang kurator dalam
Hilangnya wewenang si pailit untuk mengurus
mengurus harta pailit berdasarka pasal 72
dan mengalihkan hak atas kekayaannya yang
Undang – Undang No. 37 Tahun 2004
termasuk harta kekayaan.
tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang .
Dalam rangka menghindari adanya
b, Untuk mengetahui pelaksaan kurator dalam
tindakan secara individu, dirasakan perlu ada
mengurus harta pailit dan kendala –
campur tangan lembaga peradilan. Dengan
kendala yang ada
cara ini dapat diharapkan semua kreditur
mendapat hak yang seimbang 43. Pengertian
1.4 Manfaat Penelitian
mengenai utang sebagaimana yang dimaksud
dalam pasal 1 ayat 1 UU Kepailitan harus
a, Secara teori diharapkan dapat memberikan
dikaitkan dengan dasar pemikiran yang
manfaat dalam bentuk sumbang saran
menjadi latar belakang dindangkannya UU No
untuk perkembangan ilmu hukum pada
4 Thun 1998 44. Undang – undang kepailitan
umumnya dan pada bidang hukum
tidak hanya mencakup utang dalam suatu
perdata pada khususnya yang
perjanjian pinjam – meminjam uang,
berhubungan dengan kewenangan kurator
melainkan juga kewajiaban yang timbul dari
dalam mengurus harta pailit debitor
perjajian lain atau dari transaksi yang
b, Secara praktek sangat bermanfaat dan
mensyaratkan untuk dilakukan pembayaran 45.
membantu bagi semua pihak baik itu
Azas tanggungjawab debitor terhadap
kurator pemerintah, kurator swasta dan
kreditornya tersebut diatas dalamnya
masyarakat serta penulis sendiri apabila
42
menjadi advokat sehingga dapat 43
44
45

41
terkandung asas jaminan hutang dan asas debitor mempunyai banyak kreditor dan harta
paripassu ( membagi secara proporsional harta kekayaannya tersebut tidak cukup untuk
kekayaan debitur kepada para kreditor membayar lunas semua utang kreditur, dalam
konkuren berdasarkan perimbangan besarnya perjanjian diatur tentang kelalaian atau
tagihan masing – masing kreditor ) atau asas wanprestasi pihak dalam perjanjajian yang
corcurus creditorium ( para kreditor harus dapat mempercepat jatuh tempo utangnya.
bertindak bersama – sama ). Dengan demikian Maka para kreditor akan berlomba dengan
asa tanggung jawab debitor terhadap segala cara, baik yang halal maupun yang
kreditornya KUH Perata tersebut, maupun tidak halal, guna untuk mendapatkan
dalam UU Kepailitan sebagai realisasi dan pelunasan tagihanya terlebih dahulu. Kreditor
merupakan pengaturan lebih lanjut atas dan yang datang belakanggan sudah tidak dapat
dari asas tanggung jawab debitor terhadap lagi pembayaran karena harta debitor sudah
kreditornya tersebut, secara umum dapat habis. Hal ini yang sangat tidak adil dan
dikatakan pada dasarnya tidak membedakan merugikan. Bedasarkan alasan
subyek termohon atau pemohon pailit, apakah tersebut,timbullah lembaga kepailitan yang
subyek hukum indonesia atau subyrk hukum mengatur tata cara yang adil mengenahi
asing. Hal ini adalah merupakan suatu pembayaran tagihan – tagihan para kreditur,
konsekuensi logis dari berlakunya asas dengan berpedoman pada KUH Perdata pasal
kebebasan berkontrak dalam hukum perdata 1131 sampai dengan pasal 1149 maupun pada
Indonesia, dimana dibolehkannya subyek atau ketentuan dalam UU Kepailitan sendiri.
pihak – piahak memilih dengan pihak mana
akan melangsungkan suatu perikatan. Kartini 2. Azas – Azas Hukum Kepailitan
Mulyajadi juga menyatakan bahwa, kalau Diantaranya : a) Azas Keseimbangan,
diteliti sebetulnya peraturan kepailitan dalam b) Azas Kelangsungan Usaha, c) Azas
UUKepailitan itu adalah penjabaran pasal Keadilan, d) Azas Integrasi. Jadi pada
1131 dan pasal 1132 KUH Perdata, karena : dasarnya, azas – azas yang terkandung dalam
a.Kepailitan hanya meliputi harta pailit dan pasal 1131 dan pasal 1132 KUH Perdata
bukan harta pribadi debitor, b.Debitor tetap adalah bahwa Undang – Undang mengatur
memiliki kekayaannya dan merupakan pihak tentang hak menagih bagi kreditor terhadap
yang berhak atasnya, tetapi tidak lagi berhak transaksinya dengan debitor.Dapat dilakukan
menguasai atau menggunakanya atau penyitaan terhadap kekayaan atau harta benda
memindahkannya haknya atau debitor pailit, dasar hukumnya terdapat juga
mengagunkannya, c.Sitaan konversator secara dalam pasal 21 UU No 37 Tahun 2004 tentang
umum meliputi seluruh harta pailit 46. Istilan Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
utang dalam pasal 1 dan pasal 212 UU Pembayaran Utang (UUK& PKPU ) yang
Kepailitan merujuk pada hukum perikatan berbunyi : “kepailitan meliputi seluruh
dalam hukum perdata. Menurut Kartin kekayaan debitor pada saat putusan
Muljadi dalam hal seseorang debitor hanya pernyataan pailit diucapkan serta segala
mempunyai satu kreditor dan debitor tidak sesuatu yang diperoleh selama kepailitan “
membayar utangnya secara sukarela, maka Ketentuan pada pasal 21 UUK & PKPU
kreditor akan menggugat debitor secara perdta hampir senada dengan ketentuan pada pasal
ke pengadilan negeri yang berwenang dan 1131 KUH Perdata, hanya ketentuan pasal
seluruh harta debitor secara perdata ke 1131 KUH Perdata lebih luas karena
pengadilan negeri menjadi sumber pelunasan mencakup harta yang ada dan yang akan ada
utangnya kepada kreditor tersebut.hasil bersih dikemudian hari, sedangkan dalam pasal 21
eksekusi harta debitior dipakai untuk melunasi UUK & PKPU hanya kekayaan pada saat
atau membayar kreditor tersebut. Dalam hal putusan pernyataan pailit saja.

46 3. Syarat – Syarat Kepailitan.

42
Pernyataan pailit dijatuhkan oleh yang membereskan harta debitor pailit dibawah
berwenang terhadap debitor yang memenuhi pengawasan hakim pengawas sesuai dengan
persyaratan pailit seperti yang ditentukan undang – undang ini ( pasal 1 angka 5 UU 37
dalam pasal 2 ayat 1 Undang – Undang No. 37 Tahun 2004), e). Hakim pengawas adalah
Tahun 2004 yaitu : “ debitor yang mempunyai hakim yang ditunjuk oleh pengadilan dalam
dua atau lebih kreditor dan tidak membayar putusan pailit atau putusan penundaan
lunas sedikitnya utang yang telah jatuh waktu kewajiban pembayaran utang ( pasal 1 angka 8
dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan UU 37 Tahun 2004, f). Pengadilan adalah
putusan pengadilan baik atas permohonan pengadilan Niaga dalam lingkungan peradilan
sendiri maupun ataspermohonan satu atau umum (pasal 1 angka 7 UU 37 Tahun 2004).
lebih kreditor. “ Pada saat proses pemeriksaan Keadaan pailit itu juga meliputi segala harta
berlangsung, atau selama putusan atas bendanya yang berada di luar negeri. Lembaga
permohonan pailit belum ditetapkan, maka kepailitan merupakan lembaga hukum yang
setiap kreditor atau kejaksaan dapat mempunyai fungsi penting dalam KUH
mengajukan permohonan kepada pengadilan Perdata yakni pasal 1131 dan pasal 1132 KUH
untuk : 1). Meletakkan sita jaminan terhadap Perdata mengenahi tanggung jawab debitor
sebagian atau seluruh kekayaan debitor atau , terhadap hutang – hutangnya.
2). Menunjuk curator sementara dengan tujuan
untuk mengawasi pengelolaan usaha debitor 5. Tugas dan Wewenang Kurator
dan mengawasi pembayaran kepada kreditor, Secara garis besar tugas Kurator
pengalihan atau pengagungan kekayaan dibagi atas dua tahap yaitu tahap pengurusan
debitor yang dalam rangka kepailitann diantaranya adalah : mendata , melakukan
memerlukan persetujuan curator. Permohonan verifikasi atas kewajiban debitor pailit,
kepailitan dapat diajukan apabila terpenuhi mendata , melakukan penelitian asset debitor
syaratnya yaitu : 1. Debitor tersebut pailit termasuk tagihan – tagihan yang dimiliki
mempunyai dua atau lebih kreditor, 2. Adanya debitor pailit. dan tahap selanjutnya adalah
Utang. Unsur – unsur utang : utang tersebut tahap pemberesan yaitu melakukan
telah jatuh tempo, utang tersebut dapat ditagih, pembagian. Deskripsi tugas seorang kurator
utang tersebut tidak dibayar. dan pengurus dalam kepailitan tersebut
terdapat didalam pasal – pasal Undang –
4. Pihak – pihak yang telibat dalam proses undang kepailitan. Namun tugas kurator dan
kepailitan pengurus yang paling fundamental
Dari definisi kepailitan yang sebagaimana diatur dalam pasal 69 Undang –
dirumuskan dalam pasal 1 angka 1 UU Undang No. 37 Tahun 2004 adalah untuk
Kepailitan Tahun 2004, yang terkait dalam melakukan pengurusan dan pemberesan harta
kepailitan adalah :a). Debitor adalah orang pailit.
yang mempunyai utang karena perjanjian atau Dalam melakukan tugas ini curator
undang – undang yang pelunasannya dapat maupun pengurus memiliki satu visi utama
ditagih dimuka pengadilan ( pasal 1 angka 37 yaitu mengambil keputusan yang terbaik
UU 37 Tahun 2004). b). Debitor Pailit adalah untuk memaksimalisasikan nilai harta pailit.
debitor yang sudah dinyatakan pailit dengan Lebih jauh lagi tugas curator atau pengurus
putusan pengadilan ( pasal 1 angka 4 UU 37 dapat dilihat pada job depcription dari curator
Tahun 2004), c). Kreditor adalah orang yang atau pengurus, karenasetidaknya ada 3 ( tiga )
mempunyai piutang karena perjanjian atau jenis penugasan yang dapat diberikan kepada
undang – undang yang dapat ditagih dimuka curator atau pengurus dalam hal proses
pengadilan ( pasal 1 angka 2 UU 37 Tahun kepailitan, yaitu :1). Sebagai Kurator
2004), d). Kurator adalah balai harta Sementara. Kurator Sementara ditunjuk
peninggalan atau orang perorangan yang dengan tujuan untuk mencegah kemungkinan
diangkat oleh pengadilan untuk mengurus dan debitor melakukan tindakan yang mungkin

43
dapat merugikan hartanya, selama jalannya UUK); serta membuat laporan rutin kepada
proses beracara pada pengadilan sebelum hakim pengawas (ps. 70 B (1) UUK).
sebelum debitor dinyataka pailit. Tugas utama Dalam menjalankan kapasitas administratifnya
Kurator Sementara adalah : a) mengawasi Kurator memiliki kewenangan antara lain a)
pengelolaan usaha debitor dan b). Mengawasi kewenangan untuk melakukan upaya paksa
pembayaran kepada kreditor, pengalihan atau seperti paksa badan (ps. 84 (1) UUK), b)
mengagungkan kekayaan debitor yang dalam melakukan penyegelan (bila perlu) (ps. 90 (1)
rangka kepailitan memerlukan curator. Secara UUK).
umum tugas curator sementara tidak banyak
berbeda dengan pengurus, namun karena 2. Tugas Mengurus/mengelola harta pailit
pertimbangan keterbatan kewenanga dan Selama proses kepailitan belum
evektifitas yang ada pada kurator sementara, sampai pada keadaan insolvensi (pailit), maka
maka sampain saat ini sedikit sekali terjadi kurator dapat melanjutkan pengelolaan usaha-
penunjukan curator sementara. 2). usaha debitur pailit sebagaimana layaknya
Sebagai Pengurus. Pengurus ditunjuk organ perseroan (direksi) atas ijin rapat
dalam rangka adanya Penundaan Kewajiban kreditur (ps. 95 (1) UUK).
Pembayaran Utang (PKPU). Tugas Pengurus Pengelolaan hanya dapat dilakukan
hanya sebatas menyelenggarakan apabila debitur pailit masih memiliki suatu
pengadminitrasian proses PKPU, seperti usaha yang masih berjalan Kewenangan yang
misalnya , melakukan pengumuman, diberikan dalam menjalankan pengelolaan ini
mengundang rapat – rapat kreditor, ditambah termasuk diantaranya a) kewenangan untuk
dengan pengawasan terhadap kegiatan membuka seluruh korespondensi yang
pengelolaan usaha yang dilakukan oleh ditujukan kepada debitur pailit (ps. 14 jo ps.96
debitor dengan tujuan agar debitor tidak UUK) b) kewenangan untuk meminjam dana
melakukan hal – hal yang mungkin merugikan pihak ketiga dengan dijamin dengan harta
hartanya. Perlu diketahui bahwa dalam PKPU pailit yang belum dibebani demi kelangsungan
debitor masih memiliki kewenangan untuk usaha (ps. 67 (3)-(4) UUK) c) kewenangan
mengurus sebatas hanya mengawasi belaka. khusus untuk mengakhiri sewa, memutuskan
3). hubungan kerja, dan perjanjian lainnya.
Sebagai Kurator, Kurator ditunjuk
pada saat debitur dinyatakan pailit, sebagai 3. Tugas Melakukan penjualan-pemberesan
akibat dari keadaan pailit, maka debitur Tugas yang paling utama bagi Kurator
kehilangan hak untuk mengurus harta adalah untuk melakukan pemberesan.
kekayaannya, dan oleh karena itu kewenangan Maksudnya pemberesan di sini adalah suatu
pengelolaan harta pailit jatuh ke tangan keadaan dimana kurator melakukan
kurator. pembayaran kepada para kreditor kongkuren
Dari berbagai jenis tugas bagi Kurator dari hasil penjualan harta pailit.
dalam melakukan pengurusan dan
pemberesan, maka dapat disarikan bahwa 1. METODE PENELITIAN
kurator memiliki beberapa tugas utama, yaitu:
Metode Penelitian ini dilakukan adalah
1. Tugas Administratif
bersifat hukum normatif yang berdasarkan
Dalam kapasitas administratif nya
peraturan perundang – undangan
Kurator bertugas untuk mengadministrasikan
.Sebagaimana yang ditulis Peter Mahmud
proses-proses yang terjadi dalam kepailitan,
Marjuki, karena bahwa pendekatan hukum
misalnya melakukan pengumuman (ps. 13 (4)
adalah suatu proses untuk menemukan aturan
UUK); mengundang rapat-rapat kreditur ;
hukum, prinsip – prinsip hukum, maupun
mengamankan harta kekayaan debitur pailit;
doktrin – doktrin hukum guna menjawab isu
melakukan inventarisasi harta pailit (ps. 91
hukum yang dihadapi. Pendekatan yang

44
pergunakan dalam penelitian ini adalah 1. Tbk juga belum sesuai dengan yang
Pendekatan perundang – undangan , 2. diharapkan ,karena di dalam Undang –
Pendekatan kasus dan 3. Pendekatan Undang sendiri belum ada atau tidak adanya
konseptual batasan waktu yang jelas dalam mengurus
harta pailit tersebut.
2. HASIL PENELITIAN DAN 3. KESIMPULAN DAN SARAN
PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan
bahwa meski pelaksanaan pengurusan dan
Kurator berwenang melaksanakan tugas
pemberesan harta pailit dilakukan sesuai
pengurusan dan/ pemberesan atas harta pailit
dengan ketentuan perundang – undangannya,
sejak tanggal putusan pailit meskipun terhadap
namun masih menimbulkan ketidakpastian
putusan tersebut diajukan kasasi atau
hukum sebagai akibat dari tidak adanya batas
peninjauan kembali. Dengan demikian,
waktu yang tegas dan jelas mengenai proses
kewenangan penuh terhadap seluruh harta
pelaksanaan pengurusan dan pemberesan harta
kekayaan yang dimiliki oleh debitur pailit
debitur pailit tersebut.
adalah berada ditangan kurator. Boedel pailit
yang telah dikumpulkan oleh kurator inilah Dari hasil penelitian juga diperoleh
yang akan digunakan untuk melunasi utang – adanya kendala – kendala yang menghambat
utang yang dimiliki debitur pailit terhadap kelancaran tugas kurator diantaranya debitur
kreditur – krediturnya. yang tidak kooperatif, sulitnya kurator untuk
Namun dalam pelaksanaannya, kurator menembus informasi karena tidak memiliki
mendapati berbagai kendala yang instrumen pendukung serta minimnya
menghambatnya kelancaran pelaksanaan pengetahuan pihak – pihak tertentu yang
tugasnya sebagai kurator tersebut. Dalam berkaitan dengan kepailitan. Penelitian ini
menjalankan tugasnya kurator tidak sekadar menyarankan agar pembahasan ulang
bagaimana menyelamatkan harta pailit yang mengenai Undang – Undang No. 37 Tahun
berhasil dikumpulkan untuk kemudian 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
dibagikan kepada para kreditor tapi sedapat Kewajiban Pembayaran Utang ini sendiri,
mungkin bisa meningkatkan nilai harta pailit karena didalamnya masih menimbulkan tidak
tersebut Dengan demikian, kurator dituntut adanya kepastian hukum mengenai batas
untuk memiliki integritas yang berpedoman waktu pelaksanaan pengurusan dan
pada kebenaran dan keadilan serta keharusan pemberesan harta debitur pailit ini. Selain itu,
untuk menaati standar profesi dan etika. Hal sebaiknya kurator diberikan instrumen
ini untuk menghindari adanya benturan pendukung lain yang dapat memudahkannya
kepentingan dengan debitur maupun kreditur. dalam mendapatkan dan mengumpulkan
Namun pada prakteknya kinerja kurator informasi – informasi yang diperlukan.
menjadi terhambat oleh permasalahan seperti
debitur pailit tidak mengacuhkan putusan
pengadilan atau bahkan menolak untuk
dieksekusi Hampir sebagian besar kurator
memiliki permasalahan dengan debitur (tidak
kooperatif) dalam hal debitur tersebut
menolak memberikan informasi dan dokumen,
menolak menemui, bahkan menghalangi
kurator memeriksa tempat usaha
debitur.Sehinga sampai dengan judul skripsi
ini diajukan pelaksanaan tugas kurator dalam
mengurus harta pailit pada debitor PT
Surabaya Agung Industri Pulp dan Kertas .

45
DAFTAR PUSTAKA

Kartini Muljadi, Actio Paulina dan Pokok –


Pokok tentang Pengadilan Niaga
dalan penyelesaian Utang Piutang
melaui Pailit, Bandung 2001 hal 300.
Rahayu Hartini, Hukum Kepailitan, UMM
Press Malang, cetakan kedua, Januar
2007 Hal 5
Sri Rejeki Hartono, hokum perdata sebagai
Dasar hukum kepailitan modern
artikel pada jurnal hokum bisnis
tahun 1999 Jakarta
SentosaSembiring, hukum kepailitan dan
peraturan perundan –undangan yang
terkait kepailitan, cv nuansa
auli, 2006 hal 19
Sutan Renny Syahdeini, pengertian utang
dalam kepailitan, jurnal hukum bisnis
2002
Timur Sukirno dalam kuliah umum” seluk
Beluk dalam pengadilan niaga dan
kaitannya dengan permasalahan
kepailitan di Indonesia, depok 5
Nopember 2002

46

Вам также может понравиться

  • Makalah Patofisiologi Gout (Pirai)
    Makalah Patofisiologi Gout (Pirai)
    Документ16 страниц
    Makalah Patofisiologi Gout (Pirai)
    Imayya Oktavy Belia
    Оценок пока нет
  • Naskah Publikasi Melinda
    Naskah Publikasi Melinda
    Документ11 страниц
    Naskah Publikasi Melinda
    Melinda PH
    Оценок пока нет
  • 306-Article Text-433-1-10-20191101
    306-Article Text-433-1-10-20191101
    Документ8 страниц
    306-Article Text-433-1-10-20191101
    Sandi Rohi
    Оценок пока нет
  • Data Gastritis
    Data Gastritis
    Документ12 страниц
    Data Gastritis
    Shafa Any
    Оценок пока нет
  • LP Asam Urat
    LP Asam Urat
    Документ9 страниц
    LP Asam Urat
    Eka Prapaskalis
    Оценок пока нет
  • BAB TGL 11 Sep 22
    BAB TGL 11 Sep 22
    Документ9 страниц
    BAB TGL 11 Sep 22
    natalia miningrum
    Оценок пока нет
  • Telaah Jurnal 2
    Telaah Jurnal 2
    Документ9 страниц
    Telaah Jurnal 2
    Mardya fenti
    Оценок пока нет
  • Makalah Goat Athritis
    Makalah Goat Athritis
    Документ16 страниц
    Makalah Goat Athritis
    putri risza
    Оценок пока нет
  • Dietetik PTM Makalah
    Dietetik PTM Makalah
    Документ12 страниц
    Dietetik PTM Makalah
    mariana kurniawati
    Оценок пока нет
  • Laporan Penyuluhan Indoor
    Laporan Penyuluhan Indoor
    Документ5 страниц
    Laporan Penyuluhan Indoor
    Febrina Yolanda
    Оценок пока нет
  • LP PBLK 2
    LP PBLK 2
    Документ53 страницы
    LP PBLK 2
    Ruslan Ruslan
    Оценок пока нет
  • Pola Makan Dengan Asam Urat
    Pola Makan Dengan Asam Urat
    Документ7 страниц
    Pola Makan Dengan Asam Urat
    Abd Rahman
    Оценок пока нет
  • Askep Gout
    Askep Gout
    Документ6 страниц
    Askep Gout
    Rosalia
    Оценок пока нет
  • Pert 14 - Patofosiologi Gout Arthtritis
    Pert 14 - Patofosiologi Gout Arthtritis
    Документ17 страниц
    Pert 14 - Patofosiologi Gout Arthtritis
    Rizka Widya
    Оценок пока нет
  • Thalib 2017
    Thalib 2017
    Документ8 страниц
    Thalib 2017
    Zasma Juita
    Оценок пока нет
  • Artikel Akhmad Afrizal
    Artikel Akhmad Afrizal
    Документ7 страниц
    Artikel Akhmad Afrizal
    hasan Riyadi
    Оценок пока нет
  • Gout Kiky F
    Gout Kiky F
    Документ30 страниц
    Gout Kiky F
    kikyfauziasurya
    Оценок пока нет
  • Proposal 1
    Proposal 1
    Документ19 страниц
    Proposal 1
    Aprilia Irawati
    Оценок пока нет
  • BAB 1 AND BAB 2 FIX Muhazzab
    BAB 1 AND BAB 2 FIX Muhazzab
    Документ38 страниц
    BAB 1 AND BAB 2 FIX Muhazzab
    ambar yuliani
    Оценок пока нет
  • Bab 1 and Bab 2 Fix
    Bab 1 and Bab 2 Fix
    Документ38 страниц
    Bab 1 and Bab 2 Fix
    ambar yuliani
    Оценок пока нет
  • Bab 1 Pendahuluan
    Bab 1 Pendahuluan
    Документ9 страниц
    Bab 1 Pendahuluan
    nudia
    Оценок пока нет
  • LP Asam Urat
    LP Asam Urat
    Документ13 страниц
    LP Asam Urat
    Widya Hildana Safitri
    Оценок пока нет
  • Proposal April.
    Proposal April.
    Документ23 страницы
    Proposal April.
    Aprilia Irawati
    Оценок пока нет
  • Bab I LR Leni
    Bab I LR Leni
    Документ8 страниц
    Bab I LR Leni
    Sakura Sakura
    Оценок пока нет
  • Gout
    Gout
    Документ23 страницы
    Gout
    Rosalia
    Оценок пока нет
  • Tugas Metodologi Ayu Dwi (20010300014)
    Tugas Metodologi Ayu Dwi (20010300014)
    Документ7 страниц
    Tugas Metodologi Ayu Dwi (20010300014)
    Ayudwi Oktavia
    Оценок пока нет
  • LP ASAM URAT - Friska - 210104050
    LP ASAM URAT - Friska - 210104050
    Документ19 страниц
    LP ASAM URAT - Friska - 210104050
    Wulan
    Оценок пока нет
  • LP Gout
    LP Gout
    Документ26 страниц
    LP Gout
    eka anggita febrianti
    Оценок пока нет
  • Bab I-2 Asam Urat LK
    Bab I-2 Asam Urat LK
    Документ15 страниц
    Bab I-2 Asam Urat LK
    gyarl liwandalia
    Оценок пока нет
  • Laporan Praktek Kie - Gout
    Laporan Praktek Kie - Gout
    Документ18 страниц
    Laporan Praktek Kie - Gout
    almirarosyada
    Оценок пока нет
  • F5 Gout Art
    F5 Gout Art
    Документ4 страницы
    F5 Gout Art
    amila yashifa
    Оценок пока нет
  • LP Gerontik Asam Urat
    LP Gerontik Asam Urat
    Документ19 страниц
    LP Gerontik Asam Urat
    Tubagus Rahmatul Islam
    Оценок пока нет
  • Hubungan Pengetahuan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet Rendah Purin Terhadap Penderita Asam Urat
    Hubungan Pengetahuan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet Rendah Purin Terhadap Penderita Asam Urat
    Документ25 страниц
    Hubungan Pengetahuan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet Rendah Purin Terhadap Penderita Asam Urat
    fitriandalia
    Оценок пока нет
  • Gejala Encok
    Gejala Encok
    Документ8 страниц
    Gejala Encok
    Feandi Putera
    Оценок пока нет
  • Proposal Metlin Widi
    Proposal Metlin Widi
    Документ26 страниц
    Proposal Metlin Widi
    Widiarti
    Оценок пока нет
  • LP Gerontik Eps 1
    LP Gerontik Eps 1
    Документ13 страниц
    LP Gerontik Eps 1
    Yeni Yuliyanti
    Оценок пока нет
  • RIDWAN UMAWAITINA Fix
    RIDWAN UMAWAITINA Fix
    Документ47 страниц
    RIDWAN UMAWAITINA Fix
    Remixer INDONESIA
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Dan Laporan Kasus Asam Urat Rena
    Laporan Pendahuluan Dan Laporan Kasus Asam Urat Rena
    Документ25 страниц
    Laporan Pendahuluan Dan Laporan Kasus Asam Urat Rena
    Stevania
    Оценок пока нет
  • Bab I Asam Urat
    Bab I Asam Urat
    Документ91 страница
    Bab I Asam Urat
    Nanda Maisyuri
    Оценок пока нет
  • Gout Artritis
    Gout Artritis
    Документ28 страниц
    Gout Artritis
    beny bunga
    Оценок пока нет
  • Laporan Penyuluhan Cia
    Laporan Penyuluhan Cia
    Документ13 страниц
    Laporan Penyuluhan Cia
    Tho Lee
    Оценок пока нет
  • Jurnal Gout
    Jurnal Gout
    Документ16 страниц
    Jurnal Gout
    Fumika Venaya
    Оценок пока нет
  • Pengaruh Latihan Isometrik Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Pada Lansia Laila Nur Wahyuni, Wiwiek Widiatie, Siti Muniroh
    Pengaruh Latihan Isometrik Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Pada Lansia Laila Nur Wahyuni, Wiwiek Widiatie, Siti Muniroh
    Документ10 страниц
    Pengaruh Latihan Isometrik Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Pada Lansia Laila Nur Wahyuni, Wiwiek Widiatie, Siti Muniroh
    Meuthia Chalyta
    Оценок пока нет
  • Jurnal Latihan PDF
    Jurnal Latihan PDF
    Документ10 страниц
    Jurnal Latihan PDF
    Fadhil L
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Gout
    Laporan Pendahuluan Gout
    Документ17 страниц
    Laporan Pendahuluan Gout
    Yuli
    Оценок пока нет
  • Asam Urat Kelompok 3
    Asam Urat Kelompok 3
    Документ35 страниц
    Asam Urat Kelompok 3
    Hose Hs
    Оценок пока нет
  • Tugas Pak Bram Asam Urat-Dikonversi
    Tugas Pak Bram Asam Urat-Dikonversi
    Документ17 страниц
    Tugas Pak Bram Asam Urat-Dikonversi
    Erni Daryanti
    Оценок пока нет
  • LP
    LP
    Документ49 страниц
    LP
    Xavie cntik
    Оценок пока нет
  • Tingkat Pengetahuan Asam Urat
    Tingkat Pengetahuan Asam Urat
    Документ9 страниц
    Tingkat Pengetahuan Asam Urat
    Santika Widya
    Оценок пока нет
  • Bab 1 Rev4
    Bab 1 Rev4
    Документ25 страниц
    Bab 1 Rev4
    RizqyAuliaNesta
    Оценок пока нет
  • Kelompok 5 Kaus Gout
    Kelompok 5 Kaus Gout
    Документ51 страница
    Kelompok 5 Kaus Gout
    Syavira Awalia
    Оценок пока нет
  • Bab 123 Fix
    Bab 123 Fix
    Документ69 страниц
    Bab 123 Fix
    Dwi Wahyuni
    Оценок пока нет
  • Bab 1 Kti Siti Afiyah
    Bab 1 Kti Siti Afiyah
    Документ7 страниц
    Bab 1 Kti Siti Afiyah
    Afi
    Оценок пока нет
  • Ruslitaher, Journal Editor, JURNAL MUHAMMAD RISAL
    Ruslitaher, Journal Editor, JURNAL MUHAMMAD RISAL
    Документ5 страниц
    Ruslitaher, Journal Editor, JURNAL MUHAMMAD RISAL
    Novia Andriani
    Оценок пока нет
  • Analisis Faktor Kesalahan Tata Laksana Penyakit Asam Urat
    Analisis Faktor Kesalahan Tata Laksana Penyakit Asam Urat
    Документ6 страниц
    Analisis Faktor Kesalahan Tata Laksana Penyakit Asam Urat
    Dina
    Оценок пока нет
  • Bab Iii Ipe-C
    Bab Iii Ipe-C
    Документ16 страниц
    Bab Iii Ipe-C
    Nina hariningsih
    Оценок пока нет
  • Fix Asam Urat
    Fix Asam Urat
    Документ22 страницы
    Fix Asam Urat
    Syahrani Rahmania
    Оценок пока нет
  • 36-Article Text-134-1-10-20200130
    36-Article Text-134-1-10-20200130
    Документ9 страниц
    36-Article Text-134-1-10-20200130
    Listiyawati Harun
    Оценок пока нет
  • Merawat penyakit kencing manis tanpa ubat
    Merawat penyakit kencing manis tanpa ubat
    От Everand
    Merawat penyakit kencing manis tanpa ubat
    Рейтинг: 5 из 5 звезд
    5/5 (3)
  • Mikrobiologi Perubatan I: Patogen dan Mikrobiologi Manusia
    Mikrobiologi Perubatan I: Patogen dan Mikrobiologi Manusia
    От Everand
    Mikrobiologi Perubatan I: Patogen dan Mikrobiologi Manusia
    Рейтинг: 2.5 из 5 звезд
    2.5/5 (2)
  • LP & Askep Difteri Konsul 1
    LP & Askep Difteri Konsul 1
    Документ53 страницы
    LP & Askep Difteri Konsul 1
    Enggar Prapitha
    Оценок пока нет
  • 7A Traksi Dan Bandage
    7A Traksi Dan Bandage
    Документ5 страниц
    7A Traksi Dan Bandage
    dede rudiansyah
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Gastritis
    Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Gastritis
    Документ15 страниц
    Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Gastritis
    Nazalia Lutfi
    Оценок пока нет
  • Surat Keterangan Etik
    Surat Keterangan Etik
    Документ1 страница
    Surat Keterangan Etik
    Sagita
    Оценок пока нет
  • Cover Laporan Praktek Belajar Klinik 2
    Cover Laporan Praktek Belajar Klinik 2
    Документ2 страницы
    Cover Laporan Praktek Belajar Klinik 2
    Enggar Prapitha
    Оценок пока нет
  • Gadar of
    Gadar of
    Документ31 страница
    Gadar of
    Enggar Prapitha
    Оценок пока нет
  • 5 6242494854589317165
    5 6242494854589317165
    Документ2 страницы
    5 6242494854589317165
    Enggar Prapitha
    Оценок пока нет
  • FIX
    FIX
    Документ15 страниц
    FIX
    Enggar Prapitha
    Оценок пока нет
  • LP DHF
    LP DHF
    Документ14 страниц
    LP DHF
    Enggar Prapitha
    Оценок пока нет
  • Oksigenasi
    Oksigenasi
    Документ29 страниц
    Oksigenasi
    Enggar Prapitha
    Оценок пока нет
  • FIX
    FIX
    Документ15 страниц
    FIX
    Enggar Prapitha
    Оценок пока нет
  • Proposal Yunita New (Autosaved) Fixx 2019
    Proposal Yunita New (Autosaved) Fixx 2019
    Документ103 страницы
    Proposal Yunita New (Autosaved) Fixx 2019
    Enggar Prapitha
    Оценок пока нет
  • ANTILIPEMIKA
    ANTILIPEMIKA
    Документ10 страниц
    ANTILIPEMIKA
    Enggar Prapitha
    Оценок пока нет
  • Sumber Modal Usaha
    Sumber Modal Usaha
    Документ14 страниц
    Sumber Modal Usaha
    Enggar Prapitha
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ11 страниц
    Bab 1
    Enggar Prapitha
    Оценок пока нет
  • LP Neonatus 1
    LP Neonatus 1
    Документ16 страниц
    LP Neonatus 1
    Enggar Prapitha
    Оценок пока нет
  • Perencanaan Penjualan
    Perencanaan Penjualan
    Документ11 страниц
    Perencanaan Penjualan
    Enggar Prapitha
    Оценок пока нет
  • Makalah Enterprenurship Jadi Fix
    Makalah Enterprenurship Jadi Fix
    Документ11 страниц
    Makalah Enterprenurship Jadi Fix
    Enggar Prapitha
    Оценок пока нет
  • LP Neonatus 1
    LP Neonatus 1
    Документ16 страниц
    LP Neonatus 1
    Enggar Prapitha
    Оценок пока нет
  • Proposal Enterpreneurship
    Proposal Enterpreneurship
    Документ14 страниц
    Proposal Enterpreneurship
    Enggar Prapitha
    Оценок пока нет
  • Makalah Enterprenurship Jadi Fix
    Makalah Enterprenurship Jadi Fix
    Документ11 страниц
    Makalah Enterprenurship Jadi Fix
    Enggar Prapitha
    Оценок пока нет
  • Skala Nyeri
    Skala Nyeri
    Документ2 страницы
    Skala Nyeri
    Enggar Prapitha
    Оценок пока нет
  • Makalah Entrepreneurship (Jasa Rental Kamera)
    Makalah Entrepreneurship (Jasa Rental Kamera)
    Документ13 страниц
    Makalah Entrepreneurship (Jasa Rental Kamera)
    Enggar Prapitha
    Оценок пока нет
  • Enggar..Kunjungan Komunitas Fix
    Enggar..Kunjungan Komunitas Fix
    Документ51 страница
    Enggar..Kunjungan Komunitas Fix
    Enggar Prapitha
    Оценок пока нет
  • Bab Ii-99
    Bab Ii-99
    Документ47 страниц
    Bab Ii-99
    Andi Mustika Sakir
    Оценок пока нет
  • Eko Waluyo BAB II Hiperbilirubin
    Eko Waluyo BAB II Hiperbilirubin
    Документ24 страницы
    Eko Waluyo BAB II Hiperbilirubin
    fitri
    Оценок пока нет
  • Proposal
    Proposal
    Документ26 страниц
    Proposal
    Enggar Prapitha
    Оценок пока нет
  • Proposal
    Proposal
    Документ26 страниц
    Proposal
    Enggar Prapitha
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ11 страниц
    Bab 1
    Enggar Prapitha
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawa
    Asuhan Keperawa
    Документ5 страниц
    Asuhan Keperawa
    Enggar Prapitha
    Оценок пока нет