Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Dalam mempelajari filsafat Pancasila ada dua hal yang lebih dahulu
kita pelajari yaitu Pancasila dan Filsafat mempelajari Pancasila melalui
pendekatan sejarah supaya akan dapat mengetahui berbagai peristiwa yang
terjadi dari waktu kewaktu ditanah air kita Indonesia. peristiwa–peristiwa
yang saya maksudkan adalah yang ada sangkut pautnya dengan Pancasila.
1
dengan pembangunan. Dalam seluruh peristiwa tersebut Pancasila
mempunyai peranan penting.
D. Metode Diskusi
1. Studi Pustaka
2
catatan-catatan, jurnal-jurnal, danlaporan-laporan yang berhubungan
dengan masalah yang ingin di pecahkan (Nazir,1988:111)
2. Diskusi Kelompok
Diskusi Kelompok adalah aktivitas dari sekelompok siswa,
berbicara saling bertukar informasi maupun pendapat tentang sebuah
topic atau masalah, dimana setiap anak ingin mencari
jawaban/penyelesaian problem dari segala segi dan kemungkinan yang
ada. (Dept. PendidikandanKebudayaan: 1994)
3
BAB II
MAKNA, MANFAAT, FUNGSI, DAN CABANG
FILSAFAT
A.Makna Filsafat
4
aktivitas dalam menjawab pertanyaan yang meliputi seluruh
kehidupan manusia yang sedalam-dalamnya
B. Manfaat Filsafat
5
c. Metode Skolatis : Filsafat Aristoteles, Thomas Aquinas bersifat
sintetis- deduktif . menajlankan metode ini berarti bertitik tolak dari
definisi-definisi atau prinsip-prinsip yang jelas dengan sendirinya,
ditarik kesimpulan-kesimpulan.
C. Fungsi Filsafat
6
tanggung jawab) yang tidak terletak dalam wewenang metode ilmu-ilmu
khusus.
a. Berfilsafat mengajak manusia berpikir arif, berwawasan luas
terhadap berbagai problem yang dihadapi. Manusia diharapkan
mampu memecahkan problem tersebut dengan cara
mengidentifikasikannya agar jawaban-jawaban dapat diperoleh
dengan mudah.
D.Cabang-Cabang Filsafat
7
Epistemologi
Ontologi
Aksiologi
2) Ontologi
8
3) Axiologi
BAB III
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
9
menjangkau masa depan manusia dalam bentuk ideologi. Manusia, bangsa,
negara, hidup sebagai pengabdi setia nilai-nilai filsafat, demikian juga
bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang sesuai dengan sejarah
perjuangan yang cukup panjang.
Pada 1 Juni 1945 Ir. Soekarno berpidato membahas dasar negara,
demikian bunyinya: “menurut anggapan saya yang diminta paduka tuan
ketua yang mulia ialah, dalam bahasa belanda, philosofishe grondslag dari
pada Indonesia merdeka. Philosofishe grondslag itulah fondamen, filsafat,
piikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya
untuk didirikan diatasnya gedung Indonesia merdeka yang kekal dan
abadi”.
Pada 18 Agustus 1945 ditetapkan UUD yang diberi nama UUD 1945.
Sekaligus dalam pembukaan 1945, sila-sila Pancasila ditetapkan. Jadi,
Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia ditetapkan bersamaan dengan
ditetapkannya UUD 1945 dan menjadi ideologi bangsa Indonesia.
10
teratur. Contohnya, didunia barat liberal, kita menemukan
pengembangan ilmu yang didasarkan pada didasarkan pada tujuan
pengembangan liberalisme.
2. Keberadaan Pancasila
Dekrit Presiden untuk kembali ke UUD 1945 ini diterima secara bulat
oleh DPR hasil pemilu 22 Juli 1959. Peristiwa ini merupakann konsensus
nasional, suatu perjanjian luhur bangsa Indonesia.
11
a. Kausal Materialis—Sebab yang berhubungan dengan materi/beban.
Artinya Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada
dalam bangsa Indonesia sendiri.
c. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong
royong.
d. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain
yang menjadi haknya.
12
Pancasila sebagai suatu substansi, artinya unsur asli/permanen/primer
pancasila sebagai sesuatu yang mandiri, yang unsur-unsurnya berasal dari
dirinya sendiri. Pancasila sebagai realita, artinya ada dalam diri manusia
Indonesia dan masyarakatnya, sebagai suatu kenyataan hidup bangsa, yang
tumbuh, hidup, dan berkembang dalam kehidupan sehari-hari
C. Implementasi pancasila
1. Latar belakang pancasila sebagai dasar negara
13
Peristiwa ini membangkitkan semangat memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia. BPUPKI terdiri atas dua bagian.
a. Bagian Perundingan yang diketuai oleh Rajiman,
d. Kesejahteraan
e. Ketuhanan
14
Kelima asas tersebut sebenarnya telah ada dalam jiwa dan kalbu rakyat
Indonesia berabad-abad sebelumnya, Ir. Soekarno hanya merumuskannya.
Dengan demikian, tanggal 1 Juni 1945 merupakan hari lahir Pancasila.
15
D.Pancasila dalam sejarah
1. Pancasila dalam dokumen sejarah
16
karisidenan-kareidenan. Juga menetapkan pembentukan
departemen-departemen pemerintah.
2) Peri kemanusiaan
3) Kebangsaan
4) Kerakyatan
5) Keadilan sosial
17
penggabungan dirinya dengan RI. Atas desakan inilah, 17 Agustus
1950, Presiden Soekarno memproklamasikan terbentuknya negara
kesatuan RI yang berarti pembubaran RIS.
Pada saat itu juga, suatu panitia yang dikenal oleh Prof. Mr.
Dr. Supomo, konstitusi RIS (96 pasal) diubah menjadi UUDS 1950
(147 pasal). Perubahan ini tetap tidak mempengaruhi Pancasila
sebagai dasar falsafah negara. Pancasila tetap tercantum dalam
alinea IV Mukadimah UUDS 1950 dengan rumusan dan tata
Pancasila dalam Mukadimah RIS.
18
akan ercapai bila didasarkan atas keselarasan dan keseimbangan, baik
pribadi dengan masyarakat dan alam, bangsa dengan bangsa lain, manusia
dan Tuhannya. Dengan keyakinan akan kebenaran Pancasila, manusia
ditempatkan pada keluhuran harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dengan kesadaran untuk mengemban kodratnya
sebagai makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.
Penghayatan dan pengalaman Pancasila bertolak dari tekad yang
tunggal, janji yang luhur kepada diri sendiri bahwa saadar akan kodratnya
sebagai makhluk pribadi sekaligus makhluk sosia. Manusia Indonesia
merasa harus mampu mengendalikan diri dan kepentingannya agar dapat
melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara dan warga masyarakat.
Untuk itu, dibuatkan pedoman berikut.
19
c. Sila persatuan Indonesia
20
kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam rangka ini dikembangkan
perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan gotong royong. Intuk itu dikembangkan sikap
adil tehadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan
kewajiban serta menghormatu hak – hak orang lain.
Demikian pula perlu dipupuk sikap suka menolong kepada
orang yang memerlukan agar dapat berdiri sendiri. Dengan sikap
ini, ia tidak menggunakan hak miliknya untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasaan terhadap orang lain, dan juga tidak untuk hal –
hal yang bersifat pemborosan dan hidup bergaya mewah serta
perbuatan- perbuatan lain yang bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
Demikia juga dipupuk sikap suka berkerja keras dan sikap
menhargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai
kemajuan dan kesejahteraan bersama. Kesemuanya dilaksanakan
dalam rangka mewujudkan kemajuan merata dan berkadilan sosial.
21
BAB IV
MAKNA PANCASILA DAN PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
A.Makna Pancasila
Makna Pancasila terkandung di dalam UUD 1945. UUD 1945 berarti
konstitusi yang dissahkan oleh PPKI pada tanggak 18 Agustus 1945 dan
diumumkan dalam berita Republik Indonesia tahun 1946 Nomor 7 halaman
45-48 sebagai berikut.
a. Pebukaan (Preambule) yang meliputi empat alenia;
b. Batang Tubuh yang meliputi 16 Bab, 37 Pasal, 4 Pasal Aturan
Peralihan, 2 Ayat Atursn Tambahan; dan
c. Penjelasan (resmi:auttentiek).
Melaksanakan UUD 1945 secara murni dan konsekuen berarti bahwa
setiap warga negara melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam
Pembukaan, Batang Tubuh/Isi, dan penjelasan; yang ketiganya merupakan
suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Teks Pembukaan UUD 1945 yang terpentng ada dalam alenia IV yang
berbunyi sebagai berikut:
“Kemudian daripada itu untukmembentuk suatu pemerintahan negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukankesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan kedilan sosial, maka
disusunlah kemerdakaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik
Indinesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan
Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesai,
dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dlaam
permusyawaratan/ perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Dalam Penjelasan resmi, disebutkan bahwa terkandung empat pokok
pikiran dalam teks pembukaan UUD 1945 sebagai berikut:
1) Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia berdasarkan persatuan.
2) Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
3) Negara Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat dan
berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan.
4) Negara Indonesia berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
22
Secara khusus, pada alenia IV Pembukaan UUD 1945 terkandung Asas
Pokok Pembentukan Pemerintahan Negara Indonesia.
1) Tentang tujuan negara Indoensia, tercantum dalam kalimat “Kemudian
daripada itu untukmembentuk suatu pemerintahan negara Indonesia
yang :
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia;
b. Memajukan kesejahteraan umum;
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa;dan
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan kedilan sosial.”
2) Tentang ketentuan diadakannya UUD, tercantum dalam kalimat yang
berbunyi “maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu
dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia”.
3) Tentang bentuk negara , tercantum dalam kalimat yang berbunyi “yang
terbentuk dalam suatu susunan negara republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat”.
4) Tentang dasar falsafat negara Pancasila, tercantum dalam kalimat
yang berbunyi “dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha
Esa, ... “.
23
rumusan yang bermakna bulat dan utuh untuk dijadikan dasar, asas, pedoman,
norma hidup, dan kehidupan bersama, untuk mewujudkan kemerdekaan
Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila merupakan ideologi yang dianut negara,
pemerintahan, dan rakyat Indonesia secara keseluruhan, sehingga harus
diamalkan dalam penyelenggaraan hidup kenegaraan, kebangsaan, dan
kemasyarakatan.
24
4) Tekad Indonesia untuk menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya
asas dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Tap
MPR tentang GBHN dan Referendum). Contoh: Pancasila sebagai
pengayom kegiatan agama.
25
BAB V
Macam-Macam Ideologi
1. Liberalisme
Paham liberalisme adalah paham yang menghendaki adanya
kebebasan kemerdekaan individu di segala bidang, baik dalam bidang
politik, ekonomi maupun agama. Liberalisme adalah suatu ideologi
dan pandangan falsafat serta tradisi politik yang mendasar pada
kebebasan dan kesamaan hak. Pada umumnya liberalisme mencita-
citakan suatu masyarakat untuk bebas dengan kebebasan berfikir bagi
setiap individu dengan menolak adanya pembatasan bagi pemerintah
dan agama, hal tersebut merupakan paham dari liberalisme. Paham
liberalisme adalah berasal dari kata spanyol yaitu liberales, liberales
merupakan nama suatu partai politik yang berkembang mulai pada
abad ke-20, dimana pada waktu itu memiliki suatu tujuan demi
memperjuangkan pemerintah yang berdasarkan konstitusi. Menurut
paham itu titik pusat dalam hidup ini adalah individu. Karena ada
individu, maka masyarakat dapat tersusun, dan karena ada individu
pula negara dapat terbentuk. Oleh karena itu masyarakat atau negara
harus selalu menghormati dan melindungi kebebasan kemerdekaan
individu. Tiap-tiap individu harus memiliki kebebasan dan
kemerdekaan dalam bidang politik, ekonomi dan agama
26
perekonomian, karena masalah itu adalah masalahnya individu.
Semboyan Kaum Liberal yang terkenal berbunyi adalah "Laisser faire,
laisser passer, ie monde va de lui meme" Artinya produksi bebas,
perdagangan bebas, dunia akan berjalan sendiri. Dalam alam ekonomi
liberal akan terjadi persaingan hebat antara individu satu dengan
individu lainnya. Pengusaha-pengusaha dengan modal besar akan
mudah menelan pengusaha-pengusaha kecil. Akibatnya timbullah
perusahaan-perusahaan raksasa yang dapat menguasai perekonomian
negara dan politik negara. Jurang pemisah antara si kaya dan si miskin
makin lama makin bertambah lebar dan dalam.
27
terbatas pada kebebasan kemerdekaan dalam bidang ekonomi saja,
melainkan juga dalam bidang politik dan agama. Reaksi protes
golongan borjius terhadap kepincangan atau keganjilan tata masyarakat
dan tata pemerintahan Perancis banyak dipengaruhi oleh karya tulisan
Philosophes, misalnya Voltare, Rousseau, dan Montesquie.
28
dengan cepat menjalar ke negara-negara di sekitar Perancis (Belgia,
Italia, Austria, dan Jerman).
2. Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapitalis adalah suatu paham yang meyakini
bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih
keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah
tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi
intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untuk
kepentingan-kepentingan pribadi. Walaupun demikian, kapitalisme
sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima secara
luas. Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem
yang mulai berlaku di Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu
pada masa perkembangan perbankan komersial Eropa di mana
sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu
badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan
benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan manusia
guna proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk
mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis harus mendapatkan
bahan baku dan mesin dahulu, baru buruh sebagai operator mesin dan
juga untuk mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut.
Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak
ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di
Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal
kapitalisme. Saat ini, kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu
pandangan hidup yang menginginkan keuntungan belaka. Peleburan
kapitalisme dengan sosialisme tanpa adanya pengubahan menjadikan
kapitalisme lebih lunak daripada dua atau tiga abad yang lalu.
Ciri-ciri Kapitalisme :
29
g. Motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba
Kebaikan-kebaikan Kapitalisme :
Kelemahan-kelemahan Kapitalisme :
a) adanya spesialisasi
b) adanya produksi massa
c) adanya perusahaan berskala besar
d) adanya perkembangan penelitian
3. Kolonialisme
Kata ‘koloni’ berasal dari kata ‘colonia’ (latin) yang berarti
tanah atau yang dimaksud disini adalah tanah pemukiman atau
jajahan. Sedangkan kolonialisme adalah suatu usaha perluasan atau
pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia
di luar batas negaranya. Dari segi penguasaan negara penjajah
terhadap negara lain (kolonialisme), mereka (negara penjajah) akan
berusaha menjalin hubungan dengan bangsa atau negara yang
dijajahnya, walaupun mereka tidak pernah memperhatikan
kesejahteraan dan pendidikan rakyat di daerah koloninya. Salah
30
satu contoh dari pelaksanaan kolonialisme adalah penjajahan
bangsa Belanda terhadap Indonesia, terutama masa pemerintahan
gubernur Jenderal Jan Pieterzoon melalui rencana Coen. Dimana
usahanya adalah mendatangkan orang-orang Belanda bersama
keluarganya ke Indonesia. Ini dikarenakan keinginannya
menjadikan Indonesia sebagai tanah air kedua.
Sejarah Perkembangan
a. Yunani Kuno
c. Tujuan
31
dari pindahnya para petani tersebut. Lambat laun, tujuan para bangsa
kolonial mulai terpengaruh dengan semaraknya penemuan-penemuan
besar oleh para pelaut dan para pedagang bangsa Barat. Negara-
negara kolonial mulai haus akan kekayaan, nama besar, dan kejayaan.
Mereka berusaha untuk mencapai dominasi ekonomi atas sumber
daya, manusia, dan perdagangan di suatu wilayah (negara yang
dijajah). Dan pada akhirnya, mereka akan menguras habis sumber
daya alam dari negara tersebut untuk diangkut ke negara induk.
32
Dalam mengemukakan teori ini, Marx sangat dipengaruhi oleh
Hegel. Bahkan sampai saat ini pun kalangan Marxis masih menggunakan
terminologi Hegel. Ada baiknya jika di sini disebutkan satu persatu ide
Hegelianisme yang juga menjadi isi penting dari Marxisme:
a. Realitas bukanlah suatu keadaan tertentu, melainkan sebuah
proses sejarah yang terus berlangsung.
b. Karena realitas merupakan suatu proses sejarah yang terus
berlangsung, kunci untuk memahami realitas adalah
memahami hakikat perubahan sejarah.
c. perubahan sejarah tidak bersifat acak, melainkan mengikuti
suatu hukum yang dapat ditemukan.
d. Hukum perubahan itu adalah dialektika, yakni pola gerakan
triadik yang terus berulang antara tesis, antitesis, dan
sintesis.
e. Yang membuat hukum ini terus bekerja adalah alienasi-
yang menjamin bahwa urutan keadaan itu pada akhirnya
akan dibawa menuju sebuah akhir akibat kontradiksi-
kontradiksi dalam dirinya.
f. Proses itu berjalan di luar kendali manusia, bergerak karena
hukum-hukum internalnya sendiri, sementara manusia
hanya terbawa arus bersama dengannya.
g. Proses itu akan terus berlangsung sampai tercapai suatu
situasi, di mana semua kontradiksi internal sudah
terselesaikan.
h. Ketika situasi tanpa konflik ini tercapai, manusia tidak lagi
terbawa arus oleh kekuatan-kekuatan yang bekerja di luar
kendali mereka. Akan tetapi, untuk pertama kalinya
manusia akan mampu menentukan jalan hidup mereka
sendiri dan tentunya mereka sendiri akan menjadi penentu
perubahan.
i. Pada saat inilah untuk pertama kalinya manusia
dimungkinkan untuk memperolah kebebasannya dan
pemenuhan diri.
j. Bentuk masyarakat yang memungkinkan kebebasan dan
pemenuhan diri itu bukanlah masyarakat yang terpecah-
pecah atas individu-individu yang berdiri sendiri seperti
dibayangkan oleh orang liberal. Akan tetapi, merupakan
sebuah masayrakat organik, di mana individu-individu
terserap ke dalam suatu totalitas yang lebih besar, sehingga
lebih mungkin memberi pemenuhan daripada kehidupan
mereka yang terpisah-pisah
33
.
Ilmu Ekonomi Sebagai Dasar Negara
Menurut Karl Marx, hal paling mendasar yang harus dilakukan
manusia agar dapat terus hidup adalah mendapatkan sarana untuk tetap
bertahan hidup. Apapun yang bisa menghasilkan pangan, sandang, dan
papan bagi mereka, serta untuk memenuhi kebutuhan dasar. Tidak ada
yang bisa menghindar dari tugas memproduksi hal-hal itu.
Namun, ketika cara-cara produksi berkembang dari tahap primitif, segera
muncul kebutuhan agar tiap individu dapat melakukan spesialisasi, karena
menemukan bahwa mereka akan lebih makmur dengan cara itu. Lalu,
orang menjadi bergantung satu dengan yang lain. Produksi sarana hidup
kini menjadi aktivitas sosial, bukan lagi aktivitas individu.
Dalam saling ketergantungan ini (masyarakat), setiap orang
ditentukan hubungannya dengan sarana produksi. "Apa yang kulakukan
seorang diri untuk penghidupanku menentukan sebagian besar hal pokok
dalam cara hidupku, dan sekaligus merupakan kontribusiku terhadap
masyarakat secara keseluruhan." Hubungan ini juga menentukan siapa saja
yang punya kepentingan sama denganku dalam pembagian produk sosial
itu dan siapa saja yang bertentangan dengan kepentinganku.
Dengan cara pandang seperti itu, terbentuklah kelas-kelas sosial
ekonomi, yang juga mengakibatkan timbulnya konflik di antara kelas-
kelas itu.
34
b. Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan
diatur oleh pusat
c. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
d. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber
daya.
2. Sosialisme
Bentuk lain adalah sosialisme Fabian yaitu suatu bentuk dari teori
sosialisme yang menghendaki suatu transisi konstitusional dan pengalihan
bertahap pemilikan dan sarana produksi kepada Negara. Tidak akan
dilakukan teknik-teknik revolusioner dan lebih ditekankan pada metode
pendidikan. Aliran ini mencoba cara yang praktis untuk memanfaatkan
semua sarana legislatif untuk pengaturan jam kerja, kesehatan, upah dan
kondisi kerja yang lain. Bentuk sosialisme ini didukung oleh Fabian
society yang didirikan 1884. Tokoh gerakan sosial di Inggris berasal dari
kelompok intelektual di antaranya George Bernard Shaw, Lord Passfield,
Beatrice Webb, Graham Wallas dan GDH Cole (Ali Mudhofir, 1988:90).
35
Sosialisme adalah ajaran kemasyarakatan (pandangan hidup)
tertentu yang berhasrat menguasai sarana-sarana produksi serta
pembagian hasil produksi secara merata (W.Surya Indra, 1979: 309).
Dalam membahas sosialisme tidak dapat terlepas dengan istilah
Marxisme-Leninisme karena sebagai gerakan yang mempunyai arti
politik, baru berkembang setelah lahirnya karya Karl Marx, Manifesto
Politik Komunis (1848). Dalam edisi bahasa Inggris 1888 Marx memakai
istilah “sosialisme” dan ”komunisme” secara bergantian dalam pengertian
yang sama. Hal ini dilakuakn sebab Marx ingin membedakan teorinya
yang disebut “sosialisme ilmiah” dari “ sosialisme utopia” untuk
menghindari kekaburan istilah dua sosialisme dan juga karena
latarbelakang sejarahnya. Marx memakai istilah “komunisme” sebagai
ganti “sosialisme” agar nampak lebih bersifat revolusioner (Sutarjo
Adisusilo, 1991: 127).
36
pendidikan bagi semua rakyat, memberikan jaminan sosial yang cukup
bagi mereka yang sakit, menganggur dan sudah tua dan sebagainya.
Di Rusia sebelum 1917, keadaan lebih parah lagi, Rezim Tsar yang
despotis malahan sama sekali tidak berpura-pura dengan masalah
pemerintahan demokratis. Jadi tidak mungkin ada perubahan sosial dan
ekonomi dengan jalan damai, sehingga apa yang terjadi ialah revolusi
oleh kaum komunis.
37
Inggris, Norwegia, Denmark, Swedia, Belanda, Belgia, Australia,
Selandia Baru dan Israel akan berada di Puncak daftar. Di Negara itu
dalam masa terakhir berada di bawah pemerintahan sosialis atau kabinet-
kabinet koalisi yang di dalamnya kaum sosialis memperoleh perwakilan
yang kuat (William Ebenstein,1994: 215).
38
mereka juga menyadari bahwa kekuasaan yang diperoleh tidak bersifat
permanen .
a. Agama
Dalam buku The Labour Party in Perspective Attles dikemukakan
bahwa dalam pembentukan gerakan sosialis pengaruh agama
merupakan yang paling kuat. Inggris pada abad 19 masih merupakan
bangsa yang terdiri para pembaca kitab suci. Di dalamnya ia akan
menemukan bacaan yang mendorongnya untuk tampil sebagai
pengkotbah doktrin keagamaan di negera ini dan adanya berbagai
ajaran yang dianutnya membuktikan hal ini.
39
setiap setiap system ekonomi untuk sementara atau selamanya
memerlukan memberikan pengaruh edukatif yang sangat besar dan
karena itu gereja ikut mempersoalkannya. Apakah pengaruh itu
mengarah pada perkembangan sifat kekristenan dan jika jawabannya
sebagian atau seluruhnya negatif, gereja harus berusaha sedapat
mungkin menjamin perubahan dalam system ekonomi tersebut
sehingga gereja tidak menemukan musuh akan tetapi sekutu dalam
Kristen itu.
Idealisme etis dan estetis juga menjadi sumber bagi sosialisme Inggris,
meskipun pengaruhnya tidak dapat diukur dalam wujud jumlah suara
dan kartu keanggotaan. Idialisme yang diungkapkan oleh beberapa
penulis seperti John Ruskin dan William Morris bukanlah suatu
program politik atau ekonomi, tetapi merupakan pemberontakan
kehidupan yang kotor, membosankan dan miskin di bawah
kapitalisme industri. Berkembangnya kapitalisme di Inggris mungkin
menciptakan lebih banyak keburukan disbanding dengan tempat lain,
karena para industriawan Inggris tidak dapat membayangkan nantinya
kapitalisme akan merubah udara dan air yang jernih dan keindahan
wilayah pedalaman Inggris. Mereka juga tidak memperhitungkan
sebelumnya pengrusakan pemandangan kota dan desa tua oleh adanya
pemukiman dan pusat pabrik.
40
fisik dan moral salah menyangkut peradaban yang dibangun di atas
perselisihan dan kemelaratan, tetapi tidak merumuskan program
tertentu untuk memperbaiki kondisi yang dikritiknya. Meskipun
demikian pemberontakan estetika dan etika ini membawa pengaruh
yang penting dalam mempersiapkan suatu lingkungan intelektual
dimana nantinya sosialisme mendapatkan tanggapan yang simpatik.
c. Empirisme Febian.
41
Fabianisme sering digambarkan sebagai pembaharuan tanpa
kebencian, pembangunan kembali masyarakat perang kelas,
emperialisme politik tanpa dogma atau fanatisme. Meskipun
organisasinya kecil, namun masyarakat Febian membawa pengaruh
yang besar. Dalam pemilihan tahun 1945 menampilkan untuk pertama
kalinya pemerintahan Partai Buruh didasarkan pada mayoritas dalam
parlemen 229 dari 394 anggota parlemen dari Partai Buruh berasal
dari kelompok Febian dan lebih dari separuh pejabat pemerintah,
termasuk Attlee (Perdana Menteri 1945-1951) juga orang-orang
Febian.
3. Fasisme
4. Nazisme
42
kebijakan yang dianut oleh pemerintahan Jerman pada tahun 1933
—1945, sebuah periode yang kemudian dikenal sebagai Jerman
Nazi atau Reich Ketiga. Kata Nazi jadi merupakan singkatan
Nasional Sosialisme atau Nationalsozialismus di bahasa Jerman.
Sampai hari ini orang-orang yang berhaluan ekstrem kanan dan
rasisme sering disebut sebagai Neonazi (neo = "baru" dalam bahasa
Yunani).
Nazi Jerman
Jerman Nazi atau Reich Ketiga merujuk terutama pada
masa dari tahun 1933 sampai 1945, ketika Adolf Hitler memimpin
negara Jerman sebagai diktator dan menyebarkan ideologi
nasional-sosialisme (Nationalsozialismus). Reich adalah kata
Jerman untuk "kerajaan". Disebut kerajaan ketiga karena kerajaan
pertama adalah Kekaisaran Romawi Suci, sedangkan kerajaan
kedua adalah Kekaisaran Jerman.
43
44
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat pancasila sangat dibutuhkan dalam membangun generasi
muda yang memantapkan kepribadiannya dan menjadi insan yang cinta
tanah air. Filsafat Pancasila sangat penting bagi perkembangan bangsa
indonesia, dimana filsafat Pancasila memiliki nilai-nilai pancasila yang
luhur yang menjadi pendorong Generasi muda untuk berbakti kepada
negara, bangsa, tanah air untuk membangun bangsa dengan sepenuh jiwa
sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa.
B. Saran
Menurut kami penerapan filsafat Pancasila di Indonesia belum
diterapkan secara sempurna di kehidupan sehari-hari. masih terlihat jelas
bahwa filsafat Pancasila hanya di pelajari dan dianggap sebagai teori yang
sempurna semata. Saran Kami adalah agar Filsafat Pancasila tidak hanya
menjadi teori saja, namun lebih aplikatif dan bermanfaat bagi
perkembangan bangsa Indonesia.
Ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah, bagaimana merombak
sistem pembelajaran yang lebih baik, mudah mengerti, dan berdampak
besar bagi diri sendiri dan juga negara.
45
DAFTAR PUSTAKA
46