Вы находитесь на странице: 1из 1

C.

Intervensi Keperawatan
Dx1 : Pola nafas tidak efektif b.d hiperventilasi ditandai dengan
takipnea, tanda kusmaul.
Tujuan :setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1 x 15 menit
diharapkan pola nafas efektif dengan
Kriteria hasil :
• Takipnea tidak ada
• Tanda kusmaul tidak ada
• TTV dalam rentang batas normal (RR : 16 – 20 X/ mnt).
INTERVENSI RASIONAL
1. Pantau ketat tanda-tanda vital 1. Perubahan pola nafas dapat
terutama frekuensi pernafasan mempengaruhi tanda-tanda vital
2. Monitor isi pernafasan,
2. Pengembangan dada dan penggunaan
pengembangan dada, keteraturan otot
pernafasan, nafas bibir dan
penggunaan otot bantu pernafasan
3. Berikan posisi semifowler jika
tidak kontrainndikasi 3. Mempermudah ekspansi paru.
4. Ajarkan klien nafas dalam
4. Dengan latihan nafas dalam dapat
meningkatkan pemasukan oksigen
5. Berikan oksigen sesuai indikasi Kolaborasi
5. Oksigen yang adekuat dapat
6. Berikan obat sesuai indikasi menghindari resiko kerusakan jaringa.
6. Medikasi yang tepat dapat
mempengaruhi ventilasi pernapasan
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Diagnosa I
1. Pola Napas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi
ditandai dengan takipnea dan pernapasan dangkal.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan selama ---x24 Jam
diharapkan pola napas kembali normal dengan kriteria hasil
pola napas pasien reguler, tidak tampak adanya retraksi
dinding dada, pasien tampak relaks.
Tindakan:
1. Monitor jumlah pernapasan, penggunaan otot bantu pernapasan,
bunyi paru, tanda vital, warna kulit dan AGD
Rasional : mengetahui status awal pernapasan pasien
2. Posisikan semifowler jika tidak ada kontraindikasi
Rasional : meningkatkan ekspansi paru
3. Ajarkan pasien teknik relaksasi napas dalam
Rasional : membantu meningkatkan pemenuhan oksigen
4. Berikan oksigen sesuai program
Rasional : mempertahankan oksigen arteri
5. Berikan pendidikan kesehatan mengenai perubahan gaya hidup,
teknik bernapas, teknik relaksasi.
Rasional : membantu beradaptasi dengan kondisi saat ini.

Вам также может понравиться