Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Investasi fisiologi yang terjadi pada wanita, termasuk semua organisme betina
dalam mencapai kehamilan, merupakan kejadian luar biasa yang menakjubkan. Fertilisasi
merupakan suatu proses awal terbentuknya suatu kehamilan. Proses ini berlanjut dengan
pembelahan sampai terjadinya implantasi.
Seseorang dapat dinyatakan hamil apabila hasil konsepsi tertanam di dalam rahim
ibu, yang biasa disebut kehamilan intra uterin. Jikan hasil konsepsi tertanam diluar rahim
hal itu disebut kehamilan ekstra uterin. Apabila fertilisasi tidak berlangsung dengan baik,
hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya abortus atau kelainan pada bayi. Sehingga
fertilisasi merupakan tonggak awal penciptaan manusia.
Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian dalam satu kesatuan yang
dimulai dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan
kehamilan , perubahan endokrin sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi dan
persalinan dengan kesiapan untuk memelihara bayi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Konsepsi dan bagaimana Proses Konsepsi ?
2. Apa itu kehamilan ?
3. Bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi ?
4. Bagaimana perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan ?
5. Apa Itu Kelahiran ?
6. Bagaimana tanda – tanda persalinan ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan Umum dari makalah ini adalah agar kami sebagai penyusun dan pembaca dapat
mengetahui proses konsepsi, kehamilan dan melahirkan.
2. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus dari makalah ini adalah :
a. Untuk mengetahui konsepsi dan proses terjadinya konsepsi
b. Untuk mengetahui tentang kehamilan
c. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
d. Untuk engetahui perubahan fisik yang terjadi selama hamil
e. Untuk mengetahui tentang kelahiran
f. Untuk mengetahu tanda – tanda persalinan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsepsi
1. Pengertian Konsepsi
Konsepsi disebut juga dengan fertilisasi atau pembuahan. Pengertian konsepsi
adalah peristiwa bertemunya sel telur (ovum) dengan sel sperma.
Pembuahan atau konsepsi merupakan awal dari kehamilan , dimana satu sel telur
dibuahi oleh satu sperma. Ovulasi (Pelepasan sel telur) adalah merupakan bagian dari
siklus menstruasi normal, yang terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi . Sel telur
yang dilepaskan bergerak ke ujung tuba fallopi (saluran telur) yang berbentuk corong ,
yang merupakan tempat terjadinya pembuahan. Jika tidak terjadi pembuahan , sel telur
akan mengalami kemunduran (degenerasi) dan dibuang melalui vagina bersamaan
dengan darah menstruasi. Jika terjadi pembuahan maka sel telur yang telah dibuahi oleh
sperma ini akan mengalami serangkaian pembelahan dan tumbuh menjadi embrio
(bakal janin).
4. Proses fertilisasi
Ø Fertilisasi berlangsung diampulla tuba.
Ø Apabila sebuah sperma berhasil menembus membran yang mengelilingi ovum, baik
sperma maupun ovum akan berada dalam membran dan membran tidak lagi dapat
ditembus olehy sperma lain yang diseb ut reaksi zona.
Ø Pembelahan meosis kedua oosit selesai dan nucleus ovum menjadi pronukleus ovum,
kemudian kepala sperma membesar dan menjadi pronukleus pria sedangkan ekornya
berdegenerasi.
Ø Nucleus akan menyatu dan kromosom bergabung sehingga dicapai jumlah yang
diploid (46) dengan demikian konsepsi berlangsung maka terbentuklah zigot (ovum)
dibuahi sperma/sel pertama individu baru.
Ø Replikasi sel mitosis yang disebut pembelahan dimulai saat zigot berjalan sepanjang
tuba uterine menuju uterus , perjalanan membutuhkan waktu 3-4 hari karena telur yang
difertilisasi membelah dengan sangat cepat sedangkan ukurannya tidak bertambah
kemudian terbentuk sel – sel kecil yang dinamakan blastomer yang terbentuk pada tiap
pembelahan.
Ø Morula terdiri atas 16 sel , berupa bola sel padat yang dihasilkan selama dalam 3
hari. Morula masih dikelilingi oleh lapisan pelindung zona pellusida.
1 sel 2 sel 4 sel sampai 16 Sel Morula
Ø Perkembangan selanjutnya terjadi sewaktu morula mengapung bebas didalam uterus
sehingga cairan masuk ke dalam zona pellusida dan menyusup ke dalam ruang
interseluler di antara blastomer selanjutnya terbentuk ruang di dalam masa sel karena
ruangan interseluler itu menyatu dan terbentuklah struktur yang disebut blastosit.
Ø Pembentukan blastosit menandai diferensiasi utama pertama embrio.
Ø Masa sel padat sel bagian dalam berkembang menjadi embrio dan membran embrio
disebut amnion.
Ø Lapisan sel luar yang mengelilingi rongga disebut trofoblas akan berkembang
menjadi membran embrio lain yaitu korion, bagian embrionik plasenta.
5. Nidasi / Implantasi
Implantasi adalah penempelan blastosis ke dinding rahim , yaitu pada tempatnya
tertanam.
Zona pellusida berdegenerasi dan trofoblas melekatkan dirinya pada endometrium
rahim biasanya pada daerah fundus anterior atau posterior . antara 7 – 10 hari setelah
konsepsi trofoblas mensekresi enzim yang membantunya membenamkan diri ke dalam
endometrium sampai seluruh bagian blastosis tertutup , proses ini dikenal sebagai
nidasi. Pembuluh darah endometrium pecah dan sebagian wanita akan mengalami
pendarahan ringan akibat nidasi (bercak darah).
6. Plasentani
Setelah implantasi endometrium disebut desidua. Desidua terdiri atas desidua
basalis, desidua kapsularis, dan desidua vera.
Desidua basalis adalah bagian yang langsung berada di bawah blastosit tempat villi
korion mengetuk pembuluh darah disebut juga sebagai tempat plasentasi atau terletak
antara hasil konsepsi dan dinding rahim.
Desidua Kapsularis adalah bagian yang menutupi blastosis atau meliputi hasilm
konsepsi ke arah rongga rahim, lama – kelamaan bersatu dengan desidua vera.
Desidua vera meliputi lapisan dalam dinding rahim lainnya atau bagian yang
melapisi sisa uterus.
B. Kehamilan
1. Defenisi Kehamilan
Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung di dalam tubuh wanita,
yang sebelumnya di awali dengan proses pembuahan dan kemudian akan diakhiri dengan
proses persalinan.
Kehamilan adalah dimulai dari hasil konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari HPHT
(Saifuddin, 2008).
Ø Minggu ke 12 / bulan ke 3
Embrio berubah menjadi janin, Denyut Jantung Dapat dilihat dengan pemeriksaan USG,
berbentuk manusia, gerakan pertama dimulai , jenis kelamin sudah bisa ditentukan, ginjal
sudah memproduksi urine.
Ø Minggu ke 16 Bulan ke 4
System musculosceletal matang, sistem saraf terkontrol , pembuluh darah berkembang
cepat, DJJ terdengar lewat doppler, pancreas memproduksi insulin.
Ø Minggu ke 20 / Bulan ke 5
Verniks melindungi tubuh , lanugo menutupi tubuh , janin membuat jadwal untuk tidur ,
menelan dan menendang.
Ø Minggu ke 24 / bulan ke 6 :
Kerangka berkembang cepat , perkembangan pernafasan di mulai.
Ø Minggu ke 28 / bulan ke 7
Janin bernafas, menelan dan mengatur suhu, surfaktan mulai terbentuk di paru - paru, mata
mulai buka dan tutup, bentuk janin 2/3 bentuk saat lahir.
Ø Minggu ke 32 / bulan ke 8
Lemak cokelat berkembang dibawah kulit , mulai simpan zat besi, kalsium dan fosfor.
Ø Minggu ke 38 / bulan ke 9
Seluruh uterus digunakan bayi sehingga tidak bisa bergerak banyak , antibody ibu
ditransfer ke bayi untuk mencapai kekebalan untuk 6 bulan pertama sampai kekebalan
tubuh bayi bekerja sendiri.
4. Mendeteksi Kehamilan
Jika seorang wanita yang biasanya mengalami menstruasi yang teratur mengalami
keterlambatan 1 minggu atau lebih, mungkin dia hamil. Pada awal kehamilan wanita hamil
bisa mengalami pembengkakan payudara dan mual, kadang disertai muntah.
Pembengkakan payudara terjadi akibat bbertambahnya kadar hormon wanita (tertuma
estrogen dan juga progesteron). Mual dan muntah terjadi akibat estrogen dan HCG (Human
Chorionic Gonadotropin). Kedua hormon ini membantu memelihara kehamilan dan mulai
dihasilkan oleh plasenta pada sekitar 10 hari setelah pembuahan. Pada awal kehamilan
banyak wanita yang merasa sangat lelah dan beberapa wanita mengalami perut kembung.
Jika seorang wanita hamil , serviksnya lebih lunak dan rahim juga lebih lunak dan
membesar. Biasanya vagina dan serviks menjadi kebiruan sampai ungu, karen
pembuluhnya terisi darah.
Peruabahan – perubahan ini terlihat pada pemeriksaan panggul Biasanya untuk
menentukan kehamilan dilakukan tes kehamilan pada air kemih , bisa dengan segera dan
mudah mendeteksi kadar HCG melalui air kemih.
Cara lain untuk mendeteksi kehamilan :
1. Gizi Ibu
Gizi makanan ibu berpengaruh pada pertumbuhan janin. Pengaturan gizi yang baik
akan berpengaruh positif, sedangkan bila kurang baik maka pengaruhnya negatif.
Pengaruh ini tampak jelas pada bayi yang baru lahir dalam hal panjang dan besarnya.
Panjang dan besarnya bayi dalam keadaan normal bila gizi juga baik. Gizi yang
berlebihan mengakibatkan bayi terlalu panjang dan terlalu besar. Bayi yang terlalu
panjang dan terlalu besar bisa menyulitkan proses kelahiran. Sedangkan ibu yang
kekurangan gizi, bayinya pendek, kecil, dan kondisi kesehatannya kurang baik.
Menu protein tinggi dibutuhkan oleh ibu hamil. Protein diperlukan untuk
pertumbuhan bayi yang dikandungnya. Kelahiran premature lebih banyak terjadi pada
ibu yang kekurangan gizi. Bayi premature umumnya berat badannya kurang, cenderung
penyebab utama kekuangan gizi pada ibu hamil adalah kondisi social ekonomi yang
rendah.
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah,
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu
antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara
b) Terhadap Perslinan
meningkat.
c) Terhadap Janin
janin dan dapat menimbulkan kegururan , abortus, bayi lahir mati, kematian
neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam
2. Aktifitas Fisik
Pada saat hamil ibu tetap perlu melakukan aktiftas fisik, Tetapi terbatas pada
aktifitas ringan. Aktifitas fisik yang berat bisa menyebabkan keguguran kandungan,
apalagi bila dilakukan pada bulan-bulan awal kehamilan. Aktifitas fisik yang berat bisa
mengakibatkan kelelahan. Ibu hamil yang terlalu sering mengalami kelelahan fisik,
Kondisi emosional ibu hamil yang tidak stabil misalnya sering marah-marah atau
selalu sedih, bisa berakibat tidak baik terhadap perkembangan kejiwaan bayi yang akan
dilahirkan. Dalam perkembangnnya, bayi bisa menjadi cengeng atau terlalu perasa.
Suasana hati yang kelam dan emosi yang meledak-ledak dapat mempengaruhi
detak jantung, tekanan darah, produksi adrenalin, aktivitas kelenjar keringat, sekresi
asam lambung, dan lain-lain. Trauma, stres, atau tekanan psikologis juga dapat
memunculkan gejala fisik seperti letih, lesu, mudah marah, gelisah, pening, mual atau
merasa malas.
Karena perubahan yang terjadi pada fisik mempengaruhi aspek psikologis dan
sebaliknya, maka mudah bagi ibu hamil untuk mengalami trauma. Menurut Shinto,
trauma ini ternyata dapat dirasakan juga oleh janin. Bahkan, janin sudah menunjukkan
reaksi terhadap stimulasi yang berasal dari luar tubuh ibunya. Sementara dalam masa
pembentukan organ tubuh. Oleh karena itu, mau tidak mau ibu hamil harus menjaga
Penyakit yang diderita ibu pada saat hamil bias berakibat negative kepada janin
yang dikandung. Akibat negatif yang bias ditimbulkan adalah kematian pada saat di
dalam kandungan atau terbentuknya organ-organ tubuh jari yang tidak sempurna atau
cacat. Penyakit ibu yang bisa menyebabkan kematian janin di dalam kandungan antara
lain : kolera, malaria, influenza, dan sipilis. Sipilis juga mengakibatkan kebutaan atau
Pengaruh ini terutama bisa terejadi pada saat awal kehamilan. Obat-obatan yang bisa
berpengaruh tidak baik terhadap pertumbuhan janin dan pengaruh ini terbawa sampai
lahir. Pengaruh Narkotika seperti yang dialami oleh ibunya tertular pada bayinya.
Ibu hamil yang perokok juga berpengaruh negatif terhadap janin yang dikandung.
Besarnya pengaruh tergantung pada banyak sedikitnya rokok yang dihisap setiap
Sistem peredaran darah janin berbeda dengan sistem peredaran darah orang dewasa,
karena paru-paru janin belum berkembang sehingga oksigen diambil melalui plasenta.
1. Foramen Ovale
Merupakan lubang sementara di antara serambi kiri dan serambi kanan yang
memungkinkan sebagian darah masuk dari vena cava inferior menyeberang ke serambi
kiri. Alasan pengalihan ini adalah darah tidak perlu lagi melewati paru-paru karena
telah teroksigenisasi.
Menghubungkan antara vena umbilikal dengan vena cava inferior. Pada titik ini darah
bercampur dengan darah yang telah diambil oksigennya yang kembali dari tubuh
bagian bawah.
4. Vena Umbilikal
Memanjang dari tali pusar menuju ke bagian bawah hati dan membawa darah yang
mengandung oksigen dan sari makanan. Ia memiliki cabang yang bertemu dengan vena
Dalam sistem peredaran darah janin tidak hanya melibatkan pembuluh darah saja tetapi
1. Plasenta
2. Umbilikalis
3. Hati
Terdapatnya foramen ovale yang langsung menyalurkan darah dari atrium dekstra ke
atrium sinistra.
5. Paru-paru
Keterangan gambar :
Mula-mula darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta masuk ke
janin melalui vena umbilikus yang bercabang dua setelah memasuki dinding perut yaitu :
a. Cabang yang kecil bersatu dengan vena porta, darahnya beredar dalam hati dan kemudian
diangkut melalui vena hepatika ke vena cava inferior.
b. Cabang satunya lagi duktus venosus arantii yang langsung masuk ke dalam vena cava inferior.
Darah dari vena cava inferior masuk ke atrium kanan dan sebagian besar darah dari atrium
kanan akan dialirkan ke atrium kiri melalui foramen ovale. Sebagian kecil darah dari atrium kanan
masuk ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava superior.
Darah dari ventrikel kanan ini dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, karena
adanya tahanan dari paru-paru yang belum mengembang maka darah yang terdapat pada arteri
pulmonalis sebagian akan dialirkan ke aorta melalui duktus arteriosus bothalli dan sebagian kecil
akan menuju paru-paru dan selanjutnya ke atrium sinistra melaui vena pulmonalis.
Sementara itu darah yang terdapat pada atrium kiri kemudian dialirkan ke ventrikel kiri
dan diteruskan ke seluruh tubuh melaui aorta guna memberikan oksigen dan nutrisi bagi tubuh
bawah. Cabang aorta bagian bawah ini menjadi 2 (dua) arteri hipograstika interna yang
mempunyai cabang arteri umbilikalis.
Darah yang miskin nutrisi dan banyak karbondioksida serta sisa metabolisme akan
dikembalikan ke plasenta melalui arteri umbilikalis ke plasenta melalui arteri umbilikalis untuk
diteruskan ke ibu.
Setelah kelahiran terjadi perubahan peredaran darah janin, faktor penting yang mengubah
peredaran darah janin menuju peredaran darah dewasa ditentukan oleh :
Berkembangnya paru-paru janin dapat menyebabkan tekanan negatif dalam paru sehingga dapat
menampung darah, untuk melakukan pertukaran CO2 dan O2 dari udara sehingga terjadi oblitersi
pada duktus arteriosus bothalli.
Tekanan dalam atrium kiri makin meningkat, sehingga dapat menutup foramen ovale. Tekanan
yang tinggi pada atrium kiri disebabkan darah yang mengalir ke atrium kanan kini langsung
menuju paru-paru dan selanjutnya dialirkan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Dua faktor ini
menyebabkan tekanan di atrium kiri meningkat.
Terputusnya hubungan peredaran darah antara ibu dan janin terjadi karena dipotongnya tali pusat
sehingga terjadi peredaran darah pulmonal yang mengakibatkan terjadi pernafasan pulmona.
Dengan demikian duktus arteriosus bothalli tidak berfungsi dan akan mengalami perubahan dan
menjadi ligamentum arteriosum begitu juga dengan yang lain. Vena umbilikal menjadi
ligamentum teres, duktus venosus arantii menjadi ligamentum venosum serta foramen ovale
menjadi hypogastrik arteries kecuali beberapa cm pertama yang tetap terbuka sebagai arteri vesical
superior. Pemotongan tali pusat sebaiknya dilakukan setelah bayi menangis dan tali pusat berhenti
berdenyut karena dapat menambah darah dari plasenta sekitar 50 ml s/d 75 ml yang sangat berarti
bagi pertumbuhan janin.
Terbentuknya Adult Haemoglobin (Tipe A) sehingga setelah lahir dapat menangkap oksigen dan
melepaskan CO2 melaului pernafasan sehingga terjadi pertukaran O2 dan CO2 di paru-paru.