Вы находитесь на странице: 1из 2

Trichodina menjadi sangat patogen dan dapat menyebabkan kerusakan parah bahkan

menyebabkan kematian pada inangnya yang polanya serupa dengan infeksi bakteri patogen
Inang yang paling sering terserang Trichodina biasanya berasal dari Cyprinidae Trichodina
dapat menempel secara adhesi (dengan tekanan dari luar), dan memakan cairan sel
pada mucus atau yang terdapat pada epidermis. Parasit ini tidak dapat hidup jika diluar inang.
Penempelan Trichodina sp., pada tubuh ikan sebenarnya hanya sebagai tempat pelekatan
(substrat), sementara parasit ini mengambil partikel organik dan bakteri yang menempel di kulit
(Kurniastuti 2004). Tetapi karena pelekatan yang kuat dan terdapatnya kait pada cakram,
mengakibatkan seringkali timbul gatal-gatal pada ikan sehingga ikan akan menggosok-gosokkan
badan ke dasar kolam atau pinggir kolam, sehingga dapat menyebabkan luka
Trichodiniasis dapat pula menyerang larva dan ikan kecil yang disebabkan oleh
Trichodina. Menurut Mahasri dan Kismiyati (2008) Trichodina mempunyai peranan yang sangat
besar terhadap penurunan daya tahan tubuh ikan dan menyebabkan terjadinya infeksi sekunder.
Trichodina dalam jumlah sedikit tidak menyebabkan dampak serius, akan tetapi infeksi berat
parasit ini akan menimbulkan bekas luka terbuka pada tubuh luar ikan (Untergasser, 1989).
Bekas luka ini akan menjadi vektor pembawa patogen lainnya yang lebih berbahaya.

Gambar 3. Ikan yang terserang Trichodina


(sumber : RestoWindarto 2013)

Ikan yang terserang parasit Trichodina, akan menjadi lemah dengan warna tubuh yang
kusam dan pucat (tidak cerah), produksi lendir yang berlebihan dan nafsu makan ikan turun
sehingga ikan menjadi kurus, gerakan lamban, sering menggosok-gosokkan tubuhnya pada
dinding kolam, iritasi, sirip ekor rusak dan berawarna kemerahan akibat pembuluh darah kapiler
pada sirip pecah, tubuh ikan tampak mengkilat karena produksi lendir yang bertambah dan pada
benih ikan sering mengakibatkan sirip rusak atau rontok (Rheza 2012). Kematian umumnya
terjadi karena ikan memproduksi lendir secara berlebihan sehingga menyebabkan terganggunya
sistem pertukaran oksigen, karena dinding lamela insang dipenuhi oleh lendir.

Kurniastuti. 2004. Hama dan Penyakit Ikan. Lampung(ID): Balai Budidaya Laut Lampung.
Mahasri G, Kismiyati. 2008. Buku Ajar Parasit dan Penyakit Ikan (Ilmu Penyakit Protozoa pada
Ikan dan Udang). Surabaya(ID): Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.
Resto Windart. 2013. Keragaman Karakter Morfologi antara Trichodina nobilis dan Trichodina
retculata pada Ikan. Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairain. Vol 1.
Rheza Aditya FF. 2012. Prevalensi dan Jumlah pada Insang Ikan Koi (Cyprinus carpio).
Surabaya(ID): Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga.
Untergasser D. 1989. Handbook of Fish Disease. Hongkong : TFH Production.

Вам также может понравиться