Вы находитесь на странице: 1из 10

IMPIAN YANG SAMA

Kring...kring...kring

Alarm berbunyi menunjukkan pukul 05:00. Kilau mentari


menyinari pagi, sinarnya menerobos masuk lewat celah-celah
korden. Fara yang terlelap tidurnya harus bangun karena terganggu
oleh sinar sang mentari. Ini adalah hari pertama Fara sekolah,
dengan suasana yang baru dan tentu saja sekolah baru. Fara
bergegas mandi dan bersiap-siap untuk sekolah. Saat ini ayahnya
dipindah tugaskan ke daerah Bandung, dan mau tidak mau ia pun
setuju ikut dengan ayahnya. Jam masih menunjukkan pukul 06:15,
sehingga tidak terlalu banyak kendaraan berlalu lalang di jalanan.
Udara sejuk daerah ini membuat siapa saja akan betah di sini. 30
menit berlalu, Fara tiba di depan sekolah barunya, gedung yang
menjulang tinggi membuat sekolah ini terlihat megah. “Not bad”
batin Fara. Di depannya nampak seorang pria paruh baya
melambaikan tangan sembari tersenyum ramah. Ya dia adalah Pak
Asep satpam SMA NUSA BANGSA .

“Neng murid baru ya??”tanya Pak Asep.

“Iya pak, nama saya Fara” jawab Fara.

“Selamat datang,, meni geulis pisan si eneng” puji pak Asep.

“Terimakasih pak” balas Fara.

Lalu Fara memasuki sekolah. Menyusuri koridor sekolah untuk


mencari ruang kepala sekolah. Disepanjang koridor tak ada satu
siswa pun yang terlihat. Ini memang pemandangan yang biasa
dilihat Fara disekolahnya yang dulu. Saat jam menunjukkan pukul
07:00 semua murid sudah berada dalam kelas tanpa terkecuali.
Setelah beberapa kali Fara keliling sekolah akhirnya ia menemukan
ruang kepala sekolah.

“Assalamualaikum wr.wb” ucap Fara.

“waalaikumussalam wr.wb. eh... ini pasti Faradilla Andreani?” balas


pak Bondan selaku kepala sekolah.

“Iya pak” jawab Fara.

“Heehe.. Fara bapak senang sekali kamu bersekolah disini. Selamat


bergabung disekolah kami. Bapak yakin kamu akan betah dan
mampu bersaing dengan murid yang lain. Mari bapak antar ke ruang
kelasmu” ucap pak Bondan panjang lebar.

Sepanjang koridor Fara sedikit takjub dengan apa yang


dilihatnya. Ini tidak seperti espektasinya. Bagaimana tidak?
Sepanjang mata memandang semua murid tidak ada yang melihat
keberadaan Fara. Biasanya seorang murid baru akan menjadi pusat
perhatian, namun disekolah Fara sekarang berbeda. Semua murid
seakan fokus kepada pelajaran. “Aneh... gue gak dilirik sedikitpun”
batin Fara. Karena penasaran akhirnya ia memberanikan diri untuk
melihat apa yang sedang difokuskan oleh murid-murid tersebut. Ia
penasaran guru sekuler apa yang mengajar sampai-sampai ia tak
dilirik sedikitpun. Betapa kagetnya Fara, ia melihat sesosok laki-kalo
sepantasnya mengajar didepan kelas. “Aaappaaa” ucap Fara agak
sedikit teriak.
“Ada apa Fara?” tanya pak Bondan penasaran.

“Eh...ttiddakk pak, tidak ada apa-apa.” Jawab Fara gugup.

“Oh ini bukan ruang kelasmu, liat tuh ini kelas XII IPS 1. Kelasmu
kan XII IPA 1 kelas terfavorit disekolah ini. Itu ada di dekat kopsis
sebentar lagi sampai” ucap pak Bondan. Hatinya berkata “Apaa. Kelas
IPS aja udah mandiri gitu, apalagi anak IPAnya, gak seperti sekolah gue dulu”
ucap Fara.
Sesampainya didepan ruang kelas yang dituju pak Bondan langsung memasuki
kelas tersebut yang kebetulan tidak ada guru yang mengajar dan disusuli
dengan Fara.
“Assalamualaikum, anak-anak minta waktunya sebentar. Kalian kedatangan
murid baru dan pastinya kalian sudah mengenalinya. Ya ini dia Faradilla
Andreani pindahan dari SMA Cakrawala, pemenang olimpiade international
mathematics contest singapore tahun 2017. Semoga kalian bisa bersaing dan
bersahabat dengan Fara.” Ucap pak Bondan. Setelah selesai bicara raut muka
teman-teman barunya kini terlihat biasa saja. Dan lagi-lagi ini diluar espektasi
Fara. Tak sedikit juga yang menyapa Fara. “Baik Fara kami duduk disebelah..
mmmm Reyhan” ujar pak Bondan. “Baik pak” balas Fara.
“baiklah anak-anakku semua bapak pergi dulu. Selamat belajar” ucap pak
Bondan.
“Baik pak” jawab semua serempak.
Fara sedikit tertantang untuk menjadi terbaik di kelas ini. Ia tau bahwa
teman-teman barunya kini adalah orang-orang yang jenius. Sebelumnya Fara
sudah melihat pengumuman di mading sekolah, disana tertera banyak sekali
perolehan juara SMA NUSA BANGSA minggu lalu dalam ajang berbagai
perlombaan. Dan sebagian dari pemenangnya adalah dari teman kelasnya kini.
Fara bertekad untuk menjadi sang juara di kelas juara. Ia sesekali melirik
kearah teman sebangkunya. Dia terlihat sangat serius. Merasa diperhatikan
oleh Fara, Reyhan pun menoleh dan menatap tajam.
“Apa..” ucapnya dingin.
“Eh maaf.. ganggu ya.. kenalin gue Fara” ucap Fara.
“Udah tau” jawabnya ketus.
Mendengar jawaban Reyhan, tangan yang semula berada didepan Reyhan
sontak diturunkan secara perlahan-lahan. Baru kali ini Fara dicuekin oleh
seorang cowok. Dulu Faradilla Andreani adalah seorang most wanted ,kini ia
seperti seorang nerd yang sering dicuekin oleh teman-temannya.
Teeeettt....tteeettttt
Bel istirahat berdering. Istirahat adalah waktu yang dinanti- nantikan oleh
siswa. Namun tidak bagi teman kelas Fara. Mereka semua membawa bekal dan
tidak ada seorang pun yang pindah dari tempat duduknya. Setelah makan
mereka semua tetap terpaku dengan buku yang dibawanya.
“Hai Fara kenalin gue Carolina Fernandez. Lo bisa panggil gue lin.” Ucap
caroline.
“Hai juga dan pastinya lo udah tau gue dari tadi kan?”jawab Fara
“Hehe... gue udah tau lo sebelumnya” ucap Caroline
“Apa??” sontak Fara terkejut-kejut ternyata ada salah satu teman kelasnya kini
mengenalinya.
“Gak usah kaget gitu kali. Dulu lo saingan gue di turnment olimpiade. Gue
Cuma dapet juara 2 aja.” Titah Caroline
“Apa? Kok gue gak liat lo ya dulu” tanya Fara.
“Ya jelas, waktu pengumuman itu gue gak dateng sebab gue lagi di Paris jentik
nenek yang lagi sakit” jelas Caroline.
“Oh gitu..” gumam Fara.
“Semoga kita bisa bersahabat ya ” titah Caroline
“Iya” jawab Fara singkat.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Bel pulang sekolah berdering.
Sedari tadi pagi hanya ada satu guru yang mengajar, selebihnya semua siswa
kelas XII IPA 1 belajar mandiri. Disepanjang perjalanan banyak yang menatap
dan tak sedikit yang terpesona akan hadirnya Fara.
“Eh.. Dia anak baru ya”
“Wah cantik banget”
“Yeh dia tu sok kecakepan”
“Gila udah kayak artis aja tu”
“Kalau dia pinter bisa jadi most wanted tuh”
Begitulah reaksi teman- teman disekitar Fara. Banyak yang memuji banyak
juga yang membenci. Fara melangkah santai tanpa memperdulikan orang
disekitarnya. Di sudut lain terlihat seorang cowok berjalan santai diikuti gadis-
gadis cantik dibelakangnya.
“Reyhan makin hari lo makin ganteng aja”
“Aa I love you Rey”
“Rajin banget beb”
Begitulah ucap gadis- gadis dibelakangnya. Namun seorang Reyhan tetap cuek
dan berjalan santai menatap depan. Tiba-tiba dari arah belakang “DARR.....
hayoloh liatin siapa? Ucap seseorang dibelakang Fara.
“Haduh... Lo ini bikin kaget aja sih lin. Gu..e gak latin siapa siapa kok” jawab
Fara gugup.
“ Ha ha.. gak usah bohong. Gue kasih tau ya memang teman sebangku lo itu
seorang most wanted, jadi jangan heran ya. Dia itu dingin sedingin dinginnya
kek gunung es. Walaupun dia dari orang tidak mampu namun ia itu sangat
jenius. Banyak sekali perlombaan yang dimenangkan olehnya. Mungkin kurang
lebih 100 perlombaan udah dimenangkan olehnya semenjak sekolah disini. Dia
itu dapet beasiswa disini bahkan hidupnya sekarang ditanggung oleh pihak
sekolah” ucap Caroline panjang lebar.
“mmm gitu” jawab Fara.
Fara kagum akan sosok teman sebangkunya kini. Walaupun dia dari keluarga
yang tidak mampu tapi dia tidak menyerah begitu saja. Malahan itu menjadi
batu lonjakan untuk menuju gerbang kesuksesan.
“Woii diem diem baek, ngalamun mulu’ lo ha..ha ya udah ra gue pulang dulu
gue udah dijemput soalnya nanti telat lagi” ucap Caroline
“Eh iya iya gih sono” balas Fara.
Hari demi hari Fara lalui seperti biasa. Besekolah,les privat bahkan ia
sering ditunjuk untuk mengikuti perlombaan dibidang akademik maupun non
akademik. Ya selain seorang yang cerdas dalam pelajaran, Fara juga
mempunyai bakat yaitu suara yang merdu dan jago memainkan alat musik. Ia
sering ditunjuk untuk mengikuti perlombaan ajang penyanyi solo, dan bukan
Fara namanya kalau tak membopong piala kemenangan ke sekolahnya. Seiring
waktu kecerdasan dan bakat yang ia miliki membuat gadis ini digemari serta
julukan most wanted kembali kepadanya. Tak heran ia memiliki banak
penggemar. Walaupun begitu Fara tetaplah yang dulu, yang rendah hati. Kini ia
semakin bersemangat untuk menjadi juara dalam kelasnya. Saat ini kelas XII
IPA 1 sekarang sangat tegang-terangnya. Bagaimana tidak kini kelasnya
mengadakan kuis yang dijuluki Kuis Matematika terhorror seantero SMA BISA
BANGSA. Ada 4 tahap dalam kuis ini dan masing-masing tahap mempunyai
ti.gkat kesulitan yang berbeda-beda dan rentang waktu yang pendek disetiap
tahapannya. Tahap pertama dan kedua begitu mudah dilakukan oleh seluruh
siswa kelas XII IPA 1. Namun sesampainya di tahap ketiga hanya tersisa 2 orang
saja. Ia mereka adalah Rentan dan Fara. Tinggal satu tahap lagi mereka bisa
menyelesaikan kuis horor ini. Bu Rina sudah mengomandokan bahwa dalam
tahap ini memiliki tingkat kesulitan yang luar biasa. Dalam rentan waktu 30
detik. “hah 30 detik, hadiah mati aku. Tenang ra tenang kamu harus
konsentrasi. Eh si Reyhan kayak biasa-biasa aja mukanya. Aduh gila ni kuis. Oke
gue akan mengeluarkan seluruh kemampuan gue” batin Fara.
Setelah Bu Rina mengatakan Mulai, Fara dan Reyhan terlihat sangat
serius dan teliti. Mereka seakan menghitung didalam otak. Semua siswa
terlihat tegang dan penasaran siapa yang bisa menuntaskan tahap ini. “Selesai”
ucap Bu Rina. Fara dan Reyhan mengumpulkan lembaran kertas tersebut,
semua siswa terlihat tegang. “Bravo...bravoo. selamat kalian berdua jawaban
tepat sekali. Reyhan sekarang kamu punya saingan kuat. Kalian berdua cerdas
dan hebat. Ibu salut” ucap bu Rina memecah keheningan. Suara Ricuh dan
tepukan tangan serta ucapan selamat menggema di kelas XII IPA 1. “Baiklah
anak-anak ibu pergi dulu” ucap Bu Rina. “Siap bu” jawab mereka serempak.
Terlihat sedikit senyuman tersungging di sudut bibir Reyhan. Semenjak adanya
Fara disini, sikap dingin Reyhan seakan lama-lama hilang. Tanpa Fara sadari
sosok Reyhan juga mengagumi Fara. Sama seperti Fara mengagumi Reyhan.
Bulan-berbulan sudah Fara lalui, Ujian Nasional pun sudah dilewati. Semua
siswa sedang mempersiapkan rencana kuliahnya. Tanpa terkecuali juga Fara dan
Reyhan. Mereka sedang menanti beasiswa yang ada disekolahnya. Mereka
berdua direkomendasikan untuk beasiswa prestasi ke Harvard University.
Mereka berdua sangat senang sekali. Bagaimana tidak universitas itu adalah
impian dari mereka berdua sejak dulu. Pengumuman lolos beasiswa akan
diumumkan hari ini. “Baik pasti kalian sudah tegang kan.. langsung saja ya..
selamat kalian berdua lolos di Harvard University di jurusan yang sama” ucap
pak Bondan selaku kepala sekolah.
“Apa?? Pak ju..ru..san yang sama” ucap Reyhan gugup.
“Iya kalian berdua sama di Bussiness school” jawab pak Bondan.
“Oh kalian tidak mengetahui ya ha ha.. jangan-jangan kalian ditakdirkan untuk
berjodoh hehe” lanjut pak Bondan.
“Eh bapak ada-ada saja” sambung Fara.
Tahun demi tahun mereka kuliah di Harvard University. Reyhan dan Fara
semakin dekat. Mereka berdua sama-sama sukses diusia muda. Fara
melanjutkan bisnis ayahnya dan membuka cabang baru di Amerika Serikat di
dekat Univertisanya. Sedangkan Reyhan merintis bisnisnya mulai dari nol dan
sekarang caabangnya sudah ada di berbagai penjuru dunia. Ia bahkan diklaim
menjadi usahawan kaya termuda didunia. Setelah tamat kuliah mereka pun
memutuskan untuk menikah dan balik ke Indonesia serta hidup bahagia.
 Unsur intrinsik
1. Tema : Pendidikan.
2. Penokohan : - Fara sebagai tokoh utama bersifat ( Rendah hati
Cerdas, dan optimis)
-Reyhan sebagai tokoh pembantu (ulet dan gigih)
-Pak bondan sebagai tokoh pembantu (baik)
-Caroline sebagai tokoh pembantu (baik)
3. Latar
a. Tempat : Di sekolah
b. Waktu : Pagi Hari
c. Suasana : menegangkan, menyenangkan.
4 Alur/Plot
Menggunakan alur maju.
5. Sudut Pandang
Menggunakan sudut pandang orang ketiga.
6. Amanat
Dari cerpen tersebut dapat kita petik bahwa suatu
kekurangan yang kita miliki janganlah jadikan alasan untuk tetap berada di
posisi nyaman. Jadikan kekurangannya sebagai batu loncatan yang bisa
menghantarkanmu menuju kesuksesanmu.
7. Gaya bahasa
Cerpen ini tidak menggunakan gaya bahasa.
 Unsur ekstrinsik
1. Latar belakang masyarakat dan penulis
Latar belakangnya bahwa saat ini banyak sekali pelajar- pelajar
yang suka membuat alasan bahwa hanya orang- orang kaya saja
yang bisa kuliah. Dengan dibuatnya cerpen ini, diharapkan
masyarakat khususnya pelajar tidak boleh putus asa terlebih dulu.
Sebab bila niat baik sudah tertanam pasti akan ada jalan.
2. Nilai yang terkandung dalam cerpen

a. Nilai Sosial
b. Nilai Agama
c. Nilai Moral

Вам также может понравиться

  • Form Permohonan Pengajuan Ec
    Form Permohonan Pengajuan Ec
    Документ2 страницы
    Form Permohonan Pengajuan Ec
    Billia Milkam Efendi
    Оценок пока нет
  • Proposal Penelitian KLS Xi B
    Proposal Penelitian KLS Xi B
    Документ8 страниц
    Proposal Penelitian KLS Xi B
    Billia Milkam Efendi
    Оценок пока нет
  • PROPOSAL2 (1) Hani Sofiana
    PROPOSAL2 (1) Hani Sofiana
    Документ15 страниц
    PROPOSAL2 (1) Hani Sofiana
    Billia Milkam Efendi
    Оценок пока нет
  • Desa Pringgasel
    Desa Pringgasel
    Документ2 страницы
    Desa Pringgasel
    Billia Milkam Efendi
    Оценок пока нет
  • Tugas Proyek Matematika
    Tugas Proyek Matematika
    Документ3 страницы
    Tugas Proyek Matematika
    Billia Milkam Efendi
    Оценок пока нет
  • Bela Negara
    Bela Negara
    Документ3 страницы
    Bela Negara
    Billia Milkam Efendi
    Оценок пока нет
  • Surat Pengunduran Diri
    Surat Pengunduran Diri
    Документ1 страница
    Surat Pengunduran Diri
    Billia Milkam Efendi
    Оценок пока нет
  • Jajan Celilong
    Jajan Celilong
    Документ2 страницы
    Jajan Celilong
    Billia Milkam Efendi
    Оценок пока нет
  • Lampiran KBL Paud
    Lampiran KBL Paud
    Документ7 страниц
    Lampiran KBL Paud
    Billia Milkam Efendi
    Оценок пока нет
  • Rina
    Rina
    Документ2 страницы
    Rina
    Billia Milkam Efendi
    Оценок пока нет
  • Aliran Seni Lukis
    Aliran Seni Lukis
    Документ5 страниц
    Aliran Seni Lukis
    Billia Milkam Efendi
    Оценок пока нет
  • Novel
    Novel
    Документ5 страниц
    Novel
    Billia Milkam Efendi
    Оценок пока нет
  • Prak Arya
    Prak Arya
    Документ6 страниц
    Prak Arya
    Billia Milkam Efendi
    Оценок пока нет