Вы находитесь на странице: 1из 2

SEJARAH DATU BERU

Nama Qurrata ‘Aini perempuan asal dataran tinggi Gayo mungkin belum banyak dikenal
dalam sejarah para pahlawan wanita di Indonesia, bahkan mungkin belum pernah tercatat
dalam buku sejarah nasional manapun. Meski dalam khazanah sejarah Negeri Linge di Gayo,
nama itu sudah sangat melegenda, namun pamor perempuan berjuluk Datu Beru ini masih
sangat jauh dibandingkan dengan RA Kartini, Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan dan
pahlawan wanita lainnya. Dalam catatan sejarah Aceh sendiri, namnya juga tidak begitu
dikenal, padahal kalau melihat riwayat perjuangannya, perempuan ini sejatinya bisa
disejajarkan dengan tokoh sekelas Tjoet Nya’ Dien, Tjut Mutia maupu Laksamana
Malahayati. Tapi catatan sejarah pahlawan Gayo ini, seakan tenggelam dibalik nama-nama
besar tersebut, salah satunya akibat minimnya catatan sejarah tentang sosok perempuan luar
biasa ini.

Tak banyak catatan sejarah tentang sosok pahlawan perempuan Gayo ini, bahkan tanggal
kelahiran beliaupun sampai saat ini masih simpang siur. Tapi berdasarkan penulusuran
penulis pada beberapa catatan sejarah Gayo, Datu Beru hidup pada masa pemerintahan
kerajaan Aceh dipegang oleh Sultan Ali Mughayatsyah yang memerintah kerajaan Aceh dari
tahun 1514 sampai dengan 1530. Pada saat itu Datu Beru sudah dewasa dan sudah berkiprah
di parlemen Aceh dan ditunjuk sebagai penasehat kerajaan. Artinya, meski tidak ada catatan
pasti tentang tanggal atau tahun kelahiran beliau, bisa dipastikan bahwa beliau lahir sebelum
tahun 1514 tersebut.

Nama Datu Beru sendiri melekat pada diri perempuan bernama asli Qurrat ‘Aini ini konon
karena sampai akhir hayatnya, beliau tetap berstatus sebagai gadis ( dalam bahasa Gayo
disebut Beru). Karena beliau wafat dalam usia lanjut, maka masyarakat Gayo menjulukinya
Datu (dalam bahasa Indonesia Buyut), maka lekatlah nama datu Beru pada diri perempuan
sebenarnya sangat layak disebut sebagai seorang pahlawan Aceh bahkan pahlawan Nasional
ini.

Menurut catatan Yusra Habib Abdul Gani, seorang ahli sejarah asal Gayo yang kini
berdomisili di Denmark, Qurrata ‘Aini atau yang lebih dikenal dengan sebutan Datu Beru ini
adalah seorang tokoh wanita Aceh yang sejak kecil lagi sudah melekat ciri-ciri
kepemimpinan dan pmbela kebenaran. Beliau sangat cerdas, menguasai ilmu agama, politik,
falsafah dan hukum. Oleh sebab itu, Raja Linge mengutus Qurrata’aini sebagai wakil resmi
dari Kerajaan Linge dalam Parlemen Aceh di Kutaraja. Prestasi gemilangnya, sempat
menggemparkan dunia pradilan Aceh pada ketika itu, hanya saja tidak diketahui secara
meluas, karena kurangnya minat para pakar sejarah khususnya dari Gayo] untuk meneliti dan
menulis demi memperkaya khazanah sejarah Aceh.

Lebih lanjut Director Institute for Ethnics Civilization Research, Denmark ini menuturkan
bahwa Qurrata’aini punya “warna” lain dalam berkiprah di dunia hukum, politik dan
pemerintahan kerajaan Aceh pada masa itu. Beliau menjadi satu-satunya wanita Aceh yang
mampu menduduki kursi Parlemen pusat pada masa pemerintahan Sultan Ali Mughayatsyah.
Kemampuan dan pengetahuan tentang hukumnya yang sangat mumpuni, membuat beliau
sangat disegani dalam parlemen Aceh. Selain mahir memainkan peran politik, beliau juga
dikenal sebagai ahli hukum, penasehat hokum dan pengacara yang handal. Tak jarang Sultan
Ali Mughayatsyah meminta pertimbangan dan saran dari beliau saat akan memutuskan
permasalahan hokum yang rumit dan pelik.

Masih dalam catatan Yusra Habib, Qurrata ‘Aini pernah membuat catatan sejarah dibidang
hukum dengan mengambil tindakan yang yang pada masa itu dianggap cukup “berani”.
Waktu itu beliau dimantai pertimbangan oleh Sultan Aceh dalam memutuskan perkara pidana
pembunuhan yang melibatkan salah seorang putra Raja Linge. Pada masa itu hokum yang
diterapkan di kerjaan Aceh adalah hukum Islam dimana setiap pelaku pembunuhan yang
telah terbukti melakukan tindakan tersebut, wajib dihukum Qisash(hukman mati). Namun
pada waktu itu beliau menentang hukuman tersebut, bukan berarti beliau melawan hukum
syariat, tapi beliau berdalih bahwa dalam Al Qur’an pun telah disebutkan bahwa hokum
qisash bisa gugur jika ahli waris korban mau memaafkan si pelaku.

Pelaku akhirnya hanya dihukum membayat diyat (denda) kepada ahli waris dan menjalani
hukuman adat. Tapi justru dengan hukuman adat tersebut menjadi efek jera bagi pelaku,
karena hukuman adat sejatinya menimbulkan beban psikologis yang sangat berat bagi pelaku.
Pada waktu itu beliau berprinsip bahwa hukuman mati bukanlah sebuah solusi, karena
dengan hukuman mati, seseorang tidak akan bisa lagi memperbaiki kesalahan yang pernah
dilakukannya. Meski demikian, pertimbangan hokum beliau tetap tidak melanggar aturan
yang tercantum dalam Al Qur’an yang menjadi kitab hokum yang berlaku di kerajaan Aceh
pada masa itu. Artinya keberanian beliau itu bakan tanpa dasar, tapi justru merupakan hasil
kajian yang mendalam dari kandungan Al Qur’an itu sendiri.

Sejak kejadian tersebut, nama beliau semakin dikenal sebagai ahli dan pakar hokum yang
sangat menguasai permasalah hokum baik secara syariat maupun secara adat. Posisi beliau
sebagai satu-satunya perempuan yang menguasai hukum, membuat beliau sangat disegani
dikalangan kerajaan. Menjadi seorang pakar hokum dan anggota parlemen kerajaan bagi
perempuan pada masa itu bukanlah hal yang lazim, namun beliau dapan menjalani peran
tersebut dengan baik ditengah dominasi kaum pria pada waktu itu.

Ini menunjukkan bahwa beliau adalah seorang perempuan yang memiliki kapasitas dan
kualitas sumberdaya manusia yang sangat mengagumkan. Bayangkan pada tahun 1514 beliau
sudah berkiprah sebagai anggota parlemen dan penasehat hokum kerajaan, padahal pada
waktu itu Tjoet Nya’ Dien (lahir tahun 1848), Tjoet Mutia (lahir tahun 1870) dan Kartini
(lahir tahun 1870) yang sudah dinobatkan sebagai pahlawan nasional itu belum lahir. Artinya
perjuangan emansipasi yang dilakukan oleh Datu Beru sejatinya sudah dilakukan jauh
sebelum para pahlawan perempuan itu lahir.

Dengan realita seperti itu, sudah selayaknya Qurrata ‘Aini alias Datu Beru, perempuan
tangguh dari Dataran Tinggi Gayo ini juga diakui sebagai seorang pahlawan nasional. Meski
secara de facto, pengakuan itu sudah lama diberikan oleh masyarakat Gayo. Penelusuran
sejarah faktual yang jujur, tentu sangat diperlukan untuk mengungkap sejarah Datu Beru
yang sesungguhnya, dan itu sangat penting sebagai prasarat legal untuk mengajukan beliau
sebagai pahlawan nasional yang disahkan oleh pemerintah. Sosok pakar sejarah seperti Yusra
Habib Abdul Gani, peneliti muda Yusradi Usman Al Gayoni, adalah dua nama yang layak
untuk diajak duduk membuka tabir sejarah Datu Beru ini, mereka berdua memiliki kapasitas
yang sangat memadai untuk mengungkap catatan sejarah yang seala ini sekan-akan sengaja di
tutup-tutupi ini. Terlebih Yusra Habib yang kini berdomisili di negara Denmark tentu lebih
mudah mendapatkan akses untuk mencari literasi sejarah tersebut ke berberapa Negara Eropa.

Meski pengakuan formal bagi Datu Beru sampai saat ini belum diberikan oleh pemerintah,
namun secara factual sejatinya Datu Beru inilah pahlawan emansipasi pertama di negeri ini.
Tidak berlebihanrasanya jika menyebuat beliau sebagai Kartini Sejati dari Gayo. Pernyataan
proklamator kita. Bung Karno yang pernah mengatakan Jas Merah (Jangan sekali-sekali
melupakan sejarah), mungkin bisa menjadi “cambuk” bagi generasi Gayo untuk terus
meneluuluri sejarah pahlawan kebanggan kita ini. Mengingat referensi di dalam negeri
tentang sosok perempuan tangguh ini sangat minim, perpustakaan Universitas Leiden, di
negeri kincir angin, mungkin bisa jadi awal penelusuran untuk membuka tabir sejarah ini,
karena konon di perpustakaan universitas tertua di negeri Belanda ini banyak tersimpan
catatan sejarah Aceh, dan tidak mustahil catatan sejarah tentang Datu Beru juga tersimpan
disana. Untuk memulainya tentu perlu sinergi dan kepedulian semua pihak, karena kalau
tidak segera dilakukan, bukan mustahin generasi mendatang hanya menganggap Datu Beru
sebagai sebuah legenda

Вам также может понравиться

  • Prota Kelas Vii
    Prota Kelas Vii
    Документ3 страницы
    Prota Kelas Vii
    HidayatJr.
    Оценок пока нет
  • Struktur Keluarga Besarku
    Struktur Keluarga Besarku
    Документ2 страницы
    Struktur Keluarga Besarku
    Munawar Yunsa
    Оценок пока нет
  • Laporan Penelitian Kegiatan Sekolah
    Laporan Penelitian Kegiatan Sekolah
    Документ4 страницы
    Laporan Penelitian Kegiatan Sekolah
    Munawar Yunsa
    Оценок пока нет
  • Surat Pernyataan Calon Santri Baru
    Surat Pernyataan Calon Santri Baru
    Документ3 страницы
    Surat Pernyataan Calon Santri Baru
    Munawar Yunsa
    Оценок пока нет
  • Prosem Kelas Vii
    Prosem Kelas Vii
    Документ9 страниц
    Prosem Kelas Vii
    Izzah Atqa
    Оценок пока нет
  • Surat Pernyataan
    Surat Pernyataan
    Документ2 страницы
    Surat Pernyataan
    Munawar Yunsa
    Оценок пока нет
  • Surat Kuasa BPKB Kendaraan
    Surat Kuasa BPKB Kendaraan
    Документ3 страницы
    Surat Kuasa BPKB Kendaraan
    Munawar Yunsa
    Оценок пока нет
  • Prota Kelas Vii
    Prota Kelas Vii
    Документ3 страницы
    Prota Kelas Vii
    HidayatJr.
    Оценок пока нет
  • Prota Kelas Vii
    Prota Kelas Vii
    Документ3 страницы
    Prota Kelas Vii
    HidayatJr.
    Оценок пока нет
  • Prosem Kelas Vii
    Prosem Kelas Vii
    Документ9 страниц
    Prosem Kelas Vii
    Izzah Atqa
    Оценок пока нет
  • Prosem Kelas Vii
    Prosem Kelas Vii
    Документ9 страниц
    Prosem Kelas Vii
    Izzah Atqa
    Оценок пока нет
  • BKUwww
    BKUwww
    Документ39 страниц
    BKUwww
    Munawar Yunsa
    Оценок пока нет
  • Prota Kelas Vii
    Prota Kelas Vii
    Документ3 страницы
    Prota Kelas Vii
    HidayatJr.
    Оценок пока нет
  • Surat Keterangan Cerai
    Surat Keterangan Cerai
    Документ2 страницы
    Surat Keterangan Cerai
    Munawar Yunsa
    Оценок пока нет
  • Surat Perjanjia1
    Surat Perjanjia1
    Документ1 страница
    Surat Perjanjia1
    Munawar Yunsa
    Оценок пока нет
  • Surat Keterangan Calon Akmil
    Surat Keterangan Calon Akmil
    Документ1 страница
    Surat Keterangan Calon Akmil
    Munawar Yunsa
    Оценок пока нет
  • Pidato Bahasa Indonesia
    Pidato Bahasa Indonesia
    Документ3 страницы
    Pidato Bahasa Indonesia
    Nirwan Rizki Husain
    Оценок пока нет
  • Sanggar Pegayon
    Sanggar Pegayon
    Документ1 страница
    Sanggar Pegayon
    Munawar Yunsa
    Оценок пока нет
  • Surat Izin Tetangga
    Surat Izin Tetangga
    Документ1 страница
    Surat Izin Tetangga
    Munawar Yunsa
    Оценок пока нет
  • Laporan Penelitian Kegiatan Sekolah
    Laporan Penelitian Kegiatan Sekolah
    Документ4 страницы
    Laporan Penelitian Kegiatan Sekolah
    Munawar Yunsa
    Оценок пока нет
  • Surat Undangna
    Surat Undangna
    Документ2 страницы
    Surat Undangna
    Munawar Yunsa
    Оценок пока нет
  • SK Pembagian Tugas SMP Negeri 1 Bukuit
    SK Pembagian Tugas SMP Negeri 1 Bukuit
    Документ7 страниц
    SK Pembagian Tugas SMP Negeri 1 Bukuit
    Munawar Yunsa
    Оценок пока нет
  • Safa
    Safa
    Документ1 страница
    Safa
    Munawar Yunsa
    Оценок пока нет
  • Surat Izin Poligami
    Surat Izin Poligami
    Документ1 страница
    Surat Izin Poligami
    Munawar Yunsa
    Оценок пока нет
  • Surat Pernyataan
    Surat Pernyataan
    Документ16 страниц
    Surat Pernyataan
    Munawar Yunsa
    Оценок пока нет
  • Evaluasi-Diri-Madrasah-.Ok
    Evaluasi-Diri-Madrasah-.Ok
    Документ80 страниц
    Evaluasi-Diri-Madrasah-.Ok
    Munawar Yunsa
    Оценок пока нет
  • MAD
    MAD
    Документ9 страниц
    MAD
    Munawar Yunsa
    Оценок пока нет
  • SURAT KUASA DR ISMA
    SURAT KUASA DR ISMA
    Документ1 страница
    SURAT KUASA DR ISMA
    Munawar Yunsa
    Оценок пока нет
  • Laporan Pelaksanaan Supervisi Akademik
    Laporan Pelaksanaan Supervisi Akademik
    Документ19 страниц
    Laporan Pelaksanaan Supervisi Akademik
    Munawar Yunsa
    Оценок пока нет
  • Tugas Tugas
    Tugas Tugas
    Документ6 страниц
    Tugas Tugas
    Munawar Yunsa
    Оценок пока нет