Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh:
URAIAN UMUM
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Pengaruh bahasa ibu terhadap pemahaman
pembelajaran bahasa Indonesia pada mahasiswa
prodi pendidikan bahasa Indonesia di UNIMUDA
Sorong
Pelaksana
Anggota
Nama Lengkap : Nouval Rumaf, M.Pd.
Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong
NIDN : 1422089001
Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
Program Studi : Pendidikan Bahasa Indonesia
Nomor HP : 08124966527
Alamat surel (e-mail) : ovhal2015@gmail.com
Tahun Pelaksanaan : Tahun 2019
Biaya Keseluruhan : Rp. 5.000.000
Sorong, 25 Januari 2019
Mengetahui
Kaprodi Bahasa Indonesia Ketua Peneliti
(Nursalim, M.Pd.)
NIDN 1406088801
4
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
5
Ringkasan
BAB I
PENDAHULUAN
terdiri dari berbagai suku bangsa dengan berbagai bahasa daerah serta berbagai
latar belakang budaya yang berbeda-beda. Oleh karena alasan tersebut, Indonesia
disebut negara yang kaya akan budaya. Salah satu di antara kekayaan budaya
nasional yang dilindungi pemerintah, tentunya perlu dilestarikan. Oleh karena itu,
terhadap bahasa Indonesia agar para mahasiswa merasa bahwa bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia bersumber pada isi “Sumpah Pemuda 1928” dan pada
UUD Negara Tahun 1945 yang tercantum pada pasal 36 khusus yang menyatakan
“bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Di samping itu, ada beberapa alasan lain
yang ikut mengangkat derajatnya. Hal ini akan dilihat dari jumlah penutur luas
penyebaran, dan peranannya sebagai ilmu, sastra dan ungkapan budaya lain yang
1
7
dianggap bernilai. Perlu diketahui bahwa sebagian subjek didik atau peserta didik
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua sangatlah kurang. Hal ini
disebabkan bahasa Indonesia dan bahasa daerah hidup berdampingan, karena itu
menggunakan dua bahasa secara berganti-ganti. Hal ini akan sangat berpengaruh
Dahliah, 2012: 8) bahwa dua bahasa atau lebih kontak jika bahasa itu dipakai
secara bergantian oleh orang yang sama. Satu hal perlu diingat bahwa keberadaan
bahasa daerah yang ada di Indonesia telah ada sebelum bahasa Indonesia
diresmikan sebagai bahasa nasional dan bahasa Negara. Hal ini menandakan
sebagai bahasa ibu yang dikuasai sedangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa
kedua seperti yang dipelajari di sekolah. Keadaan penutur bahasa yang bilingual
pemerolehan, yakni bahasa ibu dan bahasa kedua. Bahasa ibu adalah bahasa yang
8
secara bergantian, baik secara lisan maupun tulis. Situasi semacam ini
pengaruh itu dapat dilihat pada pemakaian bahasa Indonesia yang disisipi oleh
kosakata bahasa daerah atau sebaliknya. Hal ini dikenal dengan sebutan
yang terjadi akibat seseorang menguasai dua bahasa atau lebih. Aktivitas
makna kata yang digunakan oleh pendidik dan lingkungan sekitarnya. (Wahyudin,
2010. http://www.wrm-Indonesia.org.)
melalui kata-kata bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kosakata merupakan hal yang
penting agar dapat menguasai bahasa kedua. Tanpa kosakata yang luas,seseorang
tidak dapat menggunakan struktur dan fungsi bahasa dalam komunikasi secara
baik. Sehingga makin kaya kosakata yang dimilikinya maka makin besar pula
proses penguasaan bahasa yang dilakukan oleh anak secara natural atau alami.
Bahasa ibu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keragaman bahasa ibu
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Sorong.
D. Luaran Penelitian
berikut:
No Jenis Luaran
Kategori Sub Kategori Wajib Tambahan
1 Artikel Ilmiah di Jurnal Internasional
bereputasi
Nasional Terakreditasi
Nasioal tidak √
terakreditasi
2 Artikel ilmiah di muat Internasional terindeks
di prossing Nasional √
3 Invited speaker dalam Internasional √
temu ilmiah Nasional √
4 Visiting lecture Internasional
5 Hak Kekayaan Paten
Intelektual (HKI) Paten sederhana
Hak cipta √
Merk dagang
Desain produk industry
Indikasi geografis
Perlindungan varietas
tanaman
Perlindungan topografi
sirkuit terpadu
6 Teknologi tepat guna
7 Model
8 Bahan ajar √
11
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini terbagi dua sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis
b. Dapat menjadi bahan rujukan bagi yang akan melakukan penelitian yang
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Adapun yang diuraikan dalam bab ini adalah pemerolehan bahasa, bahasa ibu,
A. Pemerolehan Bahasa
prestasi manusia yang paling hebat dan paling menakjubkan. Itulah sebabnya
serangkaian hipotesis dengan ucapan orang tua sampai dapat memilih kaidah tata
bahasa yang paling baik dan paling sederhana dari bahasa bersangkutan. (Tarigan,
2011: 5)
pemerolehan bahasa memiliki suatu permulaan yang gradual yang muncul dari
7
13
suatu rangkaian kesatuan yang bergerak dari ucapan satu kata sederhana menuju
gabungan kata yang lebih rumit. (Tarigan, 2011: 5). Brown (Algifari, 2011)
mengatakan bahwa proses pemerolehan bahasa adalah suatu kebiasaan yang dapat
pemerolehan bahasa yang bersifat nurture itu adalah pemerolehan bahasa yang
http://pundipusatduniailmu.blogspot.com)
menjadi lebih mirip dengan bahasa yang dipakai oleh orang dewasa dalam
pemerolehan bahasa.
1) Perkembangan Prasekolah
nama-nama benda dan orang di dunia yang disebut dalam tahap satu kata. Akan
tetapi, secara khusus kosakata permulaan anak mencangkup tipe kata-kata lain
juga yakni merupakan hal biasa mencari dan menemukan kata-kata tindak, seperti
14
pergi, datang dan sebagainya. Apabila anak telah mengembangkan sejumlah kata
memilih atau lebih dalam situasi tertentu kata yang paling informatif.
menggunakan kata "tidak, bukan dan jangan". Anak mulai sering mengajukan
pertanyaan untuk meminta informasi atau keterangan mengenai suatu hal yang
Setiap orang tua mengharapkan agar di sekitar usia lima tahun, anak-
anaknya dapat masuk taman kanak-kanak. Kalau demikian halnya, jenis pemakai
oleh pendidik kelas satu atau taman kanak-kanak sesuai dengan fasilitas anak-
anak dalam bahasa? tentu kita mengharapkan agar pendidik tidak melupakan satu
hal penting mengenai bahasa, yaitu bahwa perkembangan dan penggunaan bahasa
dan sintaksis serta ke taraf yang lebih kecil yakni fonologi. Pertumbuhan semantik
mengenai orang baru, objek baru bahkan kegiatan yang baru. Selain itu, jika anak
selama masa sekolah dasar juga hal itu akan jelas bagi pendidik dari pembicaraan
bahwa anak-anak membangun struktur dan fungsi pada waktu yang bersamaan
sebaik mereka belajar lebih banyak struktur, mereka memperoleh lebih banyak
pikiran anak-anak pada umumnya. Kita telah melihat bahwa anak-anak kecil ikut
lebih matang dan lebih dewasa. Sudah tentu sekolah memegang peranan yang
16
adalah proses memperoleh bahasa yang merupakan aktivitas ambang sadar dan
kognitif, latar belakang sosial budaya dan faktor keturunan. Pemerolehan bahasa
dalam bidang lain memang merupakan hal yang lumrah. Maklumlah para pakar
perbedaan pendapat sering juga terjadi salah pengertian atau salah paham
bahasa pada anak, Laughlin (dalam Tarigan, 2011: 52) mengemukakan bahwa: 1)
Anak kecil memperoleh bahasa lebih cepat dan mudah daripada orang dewasa
dewasa tidak, 2) Semakin kecil anak, semakin terampil dia dalam pemerolehan
17
ibu dan bahasa kedua merupakan bagian yang tidak ternilai serta ada di mana-
mana pada upaya belajar bahasa kedua, 5) Ada jalan tunggal menuju pemerolehan
kemampuan seperti sintaksis, fonetik dan kosakata yang luas. Pemerolehan bahasa
ketika dia memperoleh bahasa ibunya atau bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa
Bahasa yang diperoleh bisa berupa vokal seperti pada bahasa lisan atau
manual seperti pada bahasa isyarat. Pemerolehan bahasa biasanya merujuk pada
pemerolehan bahasa ibu yang mengkaji pemerolehan anak terhadap bahasa ibu
mereka dan bukan pemerolehan bahasa kedua yang mengkaji pemerolehan bahasa
pembelajaran bahasa berkenaan dengan bahasa kedua. Hal ini perlu ditekankan,
pemerolehan bahasa memiliki suatu permulaan yang gradual yang muncul dari
bahasa ibu yang dikuasai manusia sejak awal hidupnya melalui interaksi dengan
lingkungan. Hal ini menunjukkan bahasa ibu merupakan suatu proses awal yang
diperoleh anak dalam mengenal bunyi dan lambang yang disebut bahasa.
yang baik dari keluarga dan lingkungan bahasa yang diperolehnya, proses
berbahasa ini memberikan pengaruh yang besar dalam proses pemerolehan bahasa
bahasa pada diri anak melalui beberapa tahap mulai dari meraba sampai fasih
Bahasa kedua akan dikuasai secara fasih apabila bahasa ibu yang diperoleh
kedua tersebut. Hal itu memerlukan proses dan kesempatan yang banyak.
Kefasihan seorang anak untuk menggunakan dua bahasa sangat tergantung adanya
19
kesempatan untuk menggunakan kedua bahasa itu. Jika kesempatan banyak maka
kefasihan berbahasanya semakin baik. Pemerolehan bahasa ibu (B1) sudah tentu
mempunyai dampak terhadap anak untuk mendapatkan bahasa kedua (B2) yaitu
Bangsa Indonesia memiliki banyak suku, budaya dan bahasa dengan ragam
dialek yang berbeda-beda. Oleh karena itu, wajarlah bila di suatu sekolah (kelas
rendah) terdapat berbagai bahasa ibu mengingat mahasiswa berasal dari berbagai
latar belakang dan suku bahkan bahasa daerah yang beragam pula. Bahasa daerah
pelafalan bahasa daerah dan ragam bahasa dalam tatanannya sebagai bahasa lisan
memiliki dampak terhadap pelafalan bahasa Indonesia yang baik dan benar
meskipun dari segi makna masih dapat diterima. Pelafalan yang nyata sering
terdengar dalam tuturan resmi berasal dari berbagai dialek bahasa di nusantara
yaitu Jawa, Batak, Sunda, Bali, Minangkabau, Makassar dan masih banyak lagi.
bahasa yang akan dipelajarinya di lembaga formal. Pemerolehan bahasa ibu anak
adalah bahasa daerah karena bahasa itulah yang diperolehnya pertama kali.
Perolehan bahasa ibu terjadi apabila seorang anak yang semula tanpa bahasa kini
ia memperoleh bahasa. Bahasa daerah merupakan bahasa ibu yang dikenal anak
sebagai bahasa pengantar dalam keluarga atau sering disebut sebagai bahasa ibu.
20
Bahasa ibu yang digunakan setiap saat sering kali terbawa ke situasi formal atau
resmi yang seharusnya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Bahasa ibu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bahasa ibu
memberikan tuturan bahasa kedua atau bahasa Indonesia yang baik dan benar.
bahasa Bugis “Ke’kuga kuullei nruntuki wasselena ekdi!” Bagi anak yang berasal
dari Bugis tidak menjadi masalah dan bisa saja menjelaskannya (menggunakan
bahasa Bugis), tetapi anak yang tidak berasal dari daerah Bugis yang berada di
kelas yang sama akan mengalami kesulitan menerima bahasa daerah Bugis
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar tentu dapat dipahami oleh
Kebiasaan pendidik memakai bahasa Indonesia yang baik dan benar akan
akan terbiasa untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Namun Sebaliknya,
apabila mahasiswa tetap terbiasa dengan bahasa daerahnya sebagai bahasa ibu
pendidikan.
alami memiliki proses dan urutan yang sama. Pengajaran bahasa di sekolah
kalimat yang didengarnya itu dimasukkan. Struktur awal atau skema nurani yang
berdasarkan masukan yang semakin banyak, dan sesuai dengan proses pematangan
otaknya. Sesudah mencapai umur tiga atau empat tahun, tata bahasa ini sudah
hampir sama baiknya dengan tata bahasa yang dimiliki orang dewasa. Keadaan ini
merupakan hal yang luar biasa mengingat betapa rumitnya bahasa yang
diperolehnya.
bawah sadar. Para pemeroleh bahasa tidak selalu sadar akan kenyataan bahwa
mereka memakai bahasa untuk berkomunikasi. Selain itu, para pemeroleh tidak
punyai dan hanya dapat mengoreksi diri sendiri berdasarkan perasaan terhadap
bahasa, kemampuan memungut bahasa, bahasa tidaklah hilang pada masa puber.
pembelajaran bahasa kedua ada asumsi yang menyatakan bahwa orang yang di
dalam dirinya ada keinginan, dorongan, atau tujuan yang ingin dicapai dalam
bahasa kedua cenderung akan lebih berhasil dibanding dengan orang yang belajar
tanpa dilandasi oleh suatu dorongan, tujuan, atau motivasi lain. 2) Faktor usia,
pada aspek fonologi, morfologi, dan sintaksis, tetapi tidak berpengaruh dalam
formal memiliki kemiripan dengan tipe pembelajaran formal yang sifatnya non
alamiah serta didukung oleh perangkat formal pembelajaran. 4) Faktor bahasa ibu,
bahasa ibu memiliki pengaruh terhadap pembelajaran bahasa kedua. Pada saat
pembelajar menggunakan bahasa kedua kadang kala secara sadar atau tidak telah
lingkungan bahasa adalah segala hal yang didengar dan dilihat oleh pembelajar
Cara pemerolehan bahasa kedua dapat dibagi dua cara, yaitu pemerolehan
kedua yang diajarkan kepada pelajar dengan menyajikan materi yang sudah
Strategi-strategi yang dipakai oleh seorang pendidik sesuai dengan apa yang
alamiah adalah pemerolehan bahasa kedua atau asing yang terjadi dalam
komunikasi sehari-hari, bebas dari pengajaran atau pimpinan pendidik. Tidak ada
pemerolehan bahasa. Dua ciri penting dari pemerolehan bahasa kedua secara
24
alamiah atau interaksi spontan ialah terjadi dalam komunikasi sehari-hari, dan
pemerolehan bahasa itu berdasarkan pada nature karena menurutnya ketika anak
dilahirkan ia telah dengan dibekali dengan sebuah alat tertentu yang membuatnya
pemerolehan bahasa.
mahasiswa atau bagaimana membuat mahasiswa dapat belajar dengan mudah dan
Bahasa Indonesia adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita. Hal ini haruslah
benar-benar bahwa tujuan akhir pembelajaran bahasa ialah agar para mahasiswa
Tujuan yang perlu dilakukan agar para mahasiswa mempunyai kompetensi bahasa
orang lain secara baik dan lancar, baik secara lisan maupun tulisan. Mahasiswa
25
juga diharapkan menjadi penyimak dan pembicara yang baik, menjadi pembaca
yang komprehensif serta penulis yang terampil dalam kehidupan sehari-hari. Agar
tujuan ini tercapai, maka para pendidik berupaya sekuat daya harus menggunakan
bahasa dengan baik dan benar, agar mahasiswa dapat meneladaninya.8 Suatu
dalam hidup ini. Bahasa adalah milik manusia. Bahasa adalah salah satu ciri
pembeda utama kita sebagai umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di
dunia ini. Setiap anggota masyarakat terlibat dalam komunikasi linguistik; di satu
pihak dia bertindak sebagai pembicara dan di pihak lain sebagai penyimak.
penyimak maupun dari penyimak menjadi pembicara terjadi begitu cepat, terasa
sebagai suatu peristiwa biasa dan wajar. Oleh sebab itu, pengertian bahasa ditinjau
dari dua segi, yakni segi teknis dan segi praktis. Pengertian bahasa secara teknis
adalah seperangkat ujaran yang bermakna, yang dihasikan dari alat ucap manusia.
yang berupa sistem lambang bunyi yang bermakna, yang dihasilkan dari alat ucap
manusia. Dari pengertian secara praktis ini dapat kita ketahui bahwa bahasa dalam
hal ini mempunyai dua aspek, yaitu aspek sistem (lambang) bunyi dan aspek
makna. Bahasa disebut sistem bunyi atau sistem lambang bunyi karena bunyi-
bunyi bahasa yang kita dengar atau kita ucapkan itu sebenarnya bersistem atau
memiliki keteraturan.
Hal ini, istilah sistem bunyi hanya terdapat di dalam bahasa lisan,
sedangkan di dalam bahasa tulis bahasa sistem bunyi itu digambarkan dengan
26
Indonesia adalah suatu proses perjalanan panjang yang dilalui oleh setiap
mahasiswa dalam mempelajari bahasa Indonesia atau bahasa kedua setelah bahasa
pendidik untuk menggunakan waktunya secara lebih baik, dan mengurangi beban
pendidik dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan
dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran, dengan jalan perencanaan program
serta penyajian informasi dan data secara lebih konkrit. e. Memungkinkan belajar
secara seketika, karena dapat mengurangi jurang pemisah antara pelajaran yang
bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya konkrit, serta
Indonesia, yaitu: a. Berkomunikasi secara efektif dan efesien sesuai dengan etika
yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis. b. Menghargai dan bangga
Memahami bahasa indonesia serta menggunakan dengan tepat dan kreatif untuk
Penelitian Mualim (1999: 45) dengan judul “Pengaruh Bahasa Ibu (Bugis
dalam bahasa Indonesia dan dapat mengakibatkan rusaknya sifat kebakuan bahasa
oleh Herni (2009) berfokus pada bahasa Makassar dialek Konjo, penelitian Sri
Susanti (2011) berfokus pada interferensi bahasa Selayar terhadap ragam tulis.
D. Kerangka Pikir
bahasa pada anak. Pemerolehan bahasa pada anak di bagi menjadi dua,
bahasa oleh seorang anak dimulai dengan pemerolehan bahasa ibu yang sering
kali disebut bahasa ibu. Pemerolehan bahasa merupakan sebuah proses yang
sangat panjang sejak anak belum mengenal sebuah bahasa sampai fasih
berbahasa. Setelah bahasa ibu diperoleh maka pada usia tertentu anak
Dalam hal ini yang merupakan bahasa ibu mahasiswa SMP Negeri 40 Bulukumba
yakni bahasa Bugis, dan bahasa kedua mahasiswa SMP Negeri 40 Bulukumba
Bahasa ibu adalah bahasa ibu yang dikuasai manusia sejak awal hidupnya
dan masyarakat lingkungan. Hal ini menunjukkan bahasa ibu (B1) merupakan
suatu proses awal yang diperoleh anak dalam mengenal bunyi dan lambang yang
disebut bahasa.
kosakata baku bahasa Indonesia yang sebagai bahasa persatuan, dan wajib bagi
Pemerolehan bahasa
Bahasa kedua
Bahasa ibu (pertama) Bahasa Indonesia
1. Bahasa Moi
2. Bahasa Jawa
Analisis
Temuan
E. Hipotesis
penelitian sebagai berikut: Ha: Ada pengaruh bahasa ibu mahasiswa terhadap
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dimaksud dalam penelitian ini yaitu mengenai pengaruh bahasa ibu terhadap
B. Variabel Penelitian
1. Populasi
32
33
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
berjumlah
2. Sampel
bahasan Indonesia semester V yang terdiri dari dua kelas yaitu V A dan V B.
D. Variabel Penelitian
X Y
Gambar 3.1. Pola Hubungan Antar Variabel
34
Keterangan:
E. Instrumen Penelitian
ini instrumen yang digunakan adalah lembar soal/lembar tes yang digunakan
bahasa Indonesia.
menyajikan, dan menganalisis data yang diperoleh dari lapangan dengan tujuan
dan kegunaan tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik
pengumpulan data berupa tes deskripsi. Teknik tes ini digunakan untuk
mengumpulkan data bahasa ibu dan pembelajaran bahasa Indonesia. Selain itu
untuk menjaring data pendukung. Teknik dokumentasi menjaring data saat proses
Data yang terkumpul dalam penelitian ini dikelola dan dianalisis. Analisis
diajukan.
Secara rinci teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini
langkah, seperti yang dianjurkan oleh Miles dan Huberman bahwa analisis bahasa
2008:30)
Data penelitian yang diperoleh berasal dari hasil wawancara terbuka yang
Indonesia.
ini digunakan untuk menjawab rumusan kedua yaitu apakah bahasa ibu
oleh peneliti memiliki ciri yaitu: (1) penelitian yang bertujuan untuk mencari
(3) data penelitian berbentuk ordinal; (4) jumlah sampel kecil dan
berasal dari sumber yang sama; (5) ranking data kurang bervariasi.
tersebut digunakan bantuan program komputer SPSS versi 22, yakni selain
Indonesia.
signifikannya, jika nilai signifikan < 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa
37
Ha diterima. Sebaliknya, jika nilai signifikan > 0,05 maka, dapat disimpulkan
ditolak.
berikut:
BAB IV
Biaya yang
No Jenis Pengeluaran
diusulkan (Rp)
Honorarium untuk pelaksana, petugas laboratorium,
pengumpul data, pengolah data, penganalisis data, honor
1. Rp. 500.000
operator, dan honor pembuat sistem (maksimum 30% dan
dibayarkan sesuai ketentuan)
Pembelian bahan habis pakai untuk ATK, fotocopy, surat
menyurat, penyusunan laporan, cetak, penjilidan laporan,
2. Rp.1.500.000
publikasi, pulsa, internet, bahan laboratorium, langganan
jurnal (maksimum 60%)
Biaya akomodasi-konsumsi, perdiem/lumpsum, transport
3. Rp. 3.000.000
(maksimum 40%)
Sewa untuk peralatan/mesin/ruang laboratorium,
4. kendaraan, peralatan penunjang penelitian lainnya 0
(maksimum 40%)
Jumlah Rp. 5.000.000
B. Jadwal Penelitian
berikut:
No Uraian Kegiatan 1 2 3 4 5
Perencanaan
1 Pembinaan
3 Menyusun program
Pelaksanaan Program
4 Proses penelitian
6 Observasi
7 Evaluasi Kegiatan
Pelaporan
8 Penyusunan Laporan
9 Publikasi Ilmiah
40
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. 2011.
http://pundipusatduniailmu.blogspot.com/2011/12/PsikolinguistikPemer
olehan-Bahasa.html. Diakses, 31 Mei 2014
Alwi, Hasan. dkk. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.