Вы находитесь на странице: 1из 4

ALAT PENGUKUR UNSUR – UNSUR CUACA

Lulut Nugroho 10 Comments Materi Geografi


Sobat geografi, ada yang tahu apa saja alat-alat yang digunakan untuk mengukur unsur-unsur cuaca? Misal alat apa yang digunakan untuk mengukur curah
hujan, kelembaban udara dsb? Pasti sebagian besar belum tahu kan, saya punya materinya nih. Materi ini dikutip dari Modul Praktis Cuaca dan Iklim
BMKG, jadi dari sumber terpercaya. Baiklah langsung saja ini materinya.

1. Alat Pengukur Suhu Udara

Alat yang digunakan adalah Termometer dengan menggunakan standar satuan Celcius, Fahrenheit dan Kelvin. Macam – macam termometer yang
digunakan dalam pengamatan meteorologi dan klimatologi adalah sebagai berikut :
Termometer Maksimum
Adalah termometer air raksa yang diletakkan mendatar agak miring ke atas karena adanya tegangan permukaan. Digunakan untuk mengukur Suhu Udara
Maksimum.
Termometer Minimum
Adalah termometer yang berisi alkohol dan diletakkan mendatar agar tidak adanya gaya gravitasi. Digunakan untuk mengukur Suhu Udara Minimum.
Termometer Tanah
Merupakan termometer yang diletakkan di dalam tanam dengan kedalaman yang berbeda, antara lain 5, 10, 20, 30, 50 dan 100 cm. Digunakan untuk
mengukur suhu tanah dan dipakai di bidang Klimatologi.

Termometer Tanah

2. Alat Pengukur Tekanan Udara

Alat yang digunakan adalah Barometer dengan menggunakan standar satuan milibar (mb) dan hektopascal (hpa). Macam – macam barometer yang sering
digunakan adalah sebagai berikut :
• Barometer air raksa
• Barometer Aneroid
• Barometer Digital
• Barograf
Dari keempat macam barometer tersebut diatas, Barometer air raksa yang menggunakan beberapa koreksi meliputi : Koreksi indeks, koreksi tinggi, koreksi
suhu dan koreksi lintang.
Barometer air raksa

3. Alat Pengukur Kecepatan Angin

Alat yang digunakan adalah Anemometer dan Wind Shock, dengan menggunkan standar satuan knots sedangkan di beberapa negara ada yang
menggunakan satuan km/jam atau mil/jam. Anemometer dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
Wind Vanes digunakan untuk menentukan arah angin.
Wind Cup (Cup Anemometer) digunakan untuk menentukan kecepatan angin.
Sedangkan untuk Wind Shock berupa bendera panjang bulat dan lonjong, sering ditemui di landasan – landasan pesawat terbang (Bandara).

Anemometer

4. Alat Pengukur Jarak Pandangan (Visibility)

Sering dilakukan secara visual / mata manusia sebagai alatnya yang berpatokan pada suatu benda dengan jarak sudah ditentukan dahulu. Sedangkan di
Bandara – bandara sudah menggunakan alat semi otomatis dan otomatis yang biasa disebut ”Runway Visual Range (RVR)”.
Runway Visual Range (RV R)

5. Alat Pengukur Kelembaban Udara

Alat yang digunakan adalah Psychrometer dan Higrometer rambut atau higrograf rambut. Higrograf biasanya disatukan dengan termograf sehingga
sering disebut Termohigrograf. Sensornya dibuat dari rambut dan pias pencatatnya harian atau mingguan. Alat ini dapat mencatat kelembapan nisbi sampai
100 %. Jenis – jenis Psychrometer yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
• Psychrometer Assman
• Psychrometer Sling / Putar
• Psychrometer Sangkar atau Termohigrograf

Psy chrometer

6. Pengukur Awan

Sering dilakukan secara visual / mata manusia sebagai alatnya, dengan menggunakan standar satuan oktas (banyaknya awan yang menutupi langit) dan
memakai bilangan 1 – 8, sedangkan untuk bilangan 9 digunakan jika kondisi awan sama sekali tidak dapat terpantau.
7. Alat Pengukur Curah Hujan
Alat yang sering digunakan adalah Penakar Hujan dan air hujannya diukur dengan gelas ukur yang standar Meteorologi (BMG dan WMO). Jenis – jenis
penakar hujan antara lain:
Penakar hujan biasa (Observasi) yang mempunyai luas corong 100 cm2 dan dipasang 120 cm dari tanah.
Penakar hujan otomatis dipasang 140 cm dari tanah ada 2 jenis, yaitu :
Penakar hujan sifon (tipe Hellman) yang mempunyai luas corong 200 cm2
Penakar hujan timbangan (Tipping Bucket) yang mempunyai luas corong 400 cm2

Penakar Hujan

8. Alat Pengukur Lama / Durasi Penyinaran Matahari

Jenis alat yang sering dipakai dalam pengukuran durasi / lamanya penyinaran matahari adalah jenis Campbell-Stokes dan Jordan. Alat ini menggunakan
pias yang terbuat dari kertas khusus dengan tujuan akan mudah terbakar. Jika matahari tertutup awan maka pias tidak akan terbakar.
Durasi penyinaran matahari selama 12 jam (dari matahari terbit sampai matahari terbenam), sementara di Indonesia durasi penyinaran matahari sering
diukur selama 8 jam saja, yaitu dari jam 08.00 sampai jam 16.00.

Вам также может понравиться