Вы находитесь на странице: 1из 2

Nur Amalia Pawestri

18515018

Bisnis Islami dalam Bidang Arsitektur


Bisnis secara umum merupakan suatu usaha atau kegiatan ekonomi yang didalamnya memiliki
berbagai kegiatan jual-beli, tukar-menukar, produksi-memasarkan.bekerja-mempekerjakan serta
yang lainnya yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dan mencapai target yang ditentukan.
Bisnis dalam konteks islami dapat diartikan sebagai upaya atau usaha yang mengembangkan modal
untuk kebutuhan hidup yang didasari dengan etika Islam yang mengarahkan bagaimana melakukan
kegiatan bisnis dan usaha tersebut dengan benar (halal) dan baik (toyyib) berdasarkan Al-Qur’an
dan Hadist. Terdapat banyak ayat Al-Qur’an yang membahas mengenai bisnis atau usaha didalam
islam. Bahwa didalam islam, setiap umat muslim diwajibkan untuk bekerja, bekerja didalam
hal ini dapat diartikan sebagai sebuah usaha untuk mendapatkan keuntungan untuk mencukupi
kebutuhan hidup. Seperti pada ayat berikut ini:

Artinya: Dialah yang menjadikan bumi ini mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala
penjurunya dan makanlah sebagian dari rizki Nya ( QS. Al-Mulk : 15)
Konsep bisnis islami yang berupa prinsip halal dapat diterapkan pada material/ bahan yang
digunakan, proses, kontraknya, kemudian prinsip toyyib dapat dilihat dari bagaimana dampaknya
terhadap jiwa raga, individu dan sosial, serta dampak jangka panjang dan pendeknya. Konsep
bisnis islami dapat diterapkan disegala bidang, termasuk bidang arsitektur. Bisnis islami dalam
bidang arsitektur yang halal dan toyyib ini dapat membantu meningkatkan kualitas dan integritas
seorang arsitek itu sendiri. Jika disesuaikan dengan dua prinsip bisnis islami yakin halal dan toyyib
maka bisnis arsitektur yang islami akan memperhatikan bagaimana material-material yang
digunakan mulai dari proses design hingga pelaksanaan adalah halal, seperti pemilihan bahan cat
dan bahan kimia lainnya. Selain material, proses dalam menjalankan bisnis dibidang arsitektur juga
harus diperhatikan, salah satu contohnya adalah sejak dari awal hingga akhir proses design/
pelaksanaan, seorang arsitek harus jujur, bertanggung jawab dan tidak boleh curang/ menipu.
Larangan untuk untuk tidak berbuat curang/menipu orang lain juga tercantum pada Q.S Al-
Baqarah ayat 188:

Tugas Etika Bisnis Islam Blok Ketaqwaan


Nur Amalia Pawestri
18515018

Artinya: Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara
kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim,
supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan
berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.
Selain proses nya, dalam memutuskan suatu kontrak kerja dengan seorang client maupun
segala pihak yang ikut ambil andil didalam suatu pekerjaan arsitektur juga harus sesuai dengan
prinsip islam, tidak boleh ada pihak yang dirugikan. Harus mendapatkan keputusan yang win win
solutions agar segala pihak yang terlibat mendapatkan haknya masing masing tanpa adanya
kerugian dan tidak terdapat riba didalamnya.
Selain prinsip halal, prinsip toyyib juga diterapkan, bahwa bisnis arsitektur hal hal yang baik
selalu menjadi pertimbangan, jika dilihat dari dampaknya, pekerjaan yang dilaksanakan harus
mampu memberikan dampak positif bagi pengguna maupun lingkungan sekitar. Contohnya adalah,
sebuah pekerjaan arsitektur tidak menimbulkan penyakit pada pengguna dan merusak lingkungan
sekitarnya, hasil pekerjaan harus dipastikan aman dan nyaman dan diperhitungkan secara tepat
berapa usia bangunan dapat digunakan sehingga mencegah terjadinya kesalahan dalam penggunaan,
dan masih banyak lagi.
Bisnis Islami dalam bidang arsitektur bagi seorang arsitek muslim wajib diterapkan, karena
konsepnya merupakan sebuah konsep general yang dapat mudah diterima banyak pihak. Bisnis
yang islami akan memberikan tujuan baru bagi seorang arsitek bahwa segala pekerjaan yang
dilakukan adalah semata-mata untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT.

Tugas Etika Bisnis Islam Blok Ketaqwaan

Вам также может понравиться