Вы находитесь на странице: 1из 6

KATA PEGANTAR

Rumah Sakit Khusus Mata Regina Eye Center Padang merupakan rumah sakit Khusus
tipe C, yang selalu menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan. Buku Panduan asuhan pasien
seragam tahun 2018 yang telah disusun oleh Bidang Pelayanan Medik dan Pokja PAP (
Pelayanan Pasien Dan Asuhan Pasien) merupakan salah satu upaya untuk mencapai tujuan
pelayanan yang bermutu.
Buku Panduan asuhan pasien yang seragam diseluruh Rumah Sakit RSKM-REC tahun
2018 disusun mengacu pada Undang – Undang no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan
merupakan standard baku bagi seluruh karyawan Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan
yang aman dan bermutu pada pasien dan keluarganya. Buku panduan ini akan dilakukan revisi
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang terkini.
Penghargaan kami berikan kepada editor dan kontributor yang telah menyelesaikan
penyusunan buku ini dengan sebaik-baiknya. Semoga bermanfaat.

Direktur RSKM - REC

dr. Eddy Martadinata

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………….. Ii


Kata Sambutan Direktur ………………………………………………………. Iii
Daftar Isi ……………………………………………………………………….. V
Peraturan Direktur RSKM-REC............................................................................. Vi
A. Definisi ………………………………………………………………………. 1
B. Ruang Lingkup ………………………………………………………………. 3
C. Tata Laksana……………………………………………………………......... 4
D. Dokumentasi ………………………………………………………………… 6
E. Rujukan ……………………………………………………………………… 7

ii
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
NOMOR: 002/RS/SK/DIR/I/2018
TENTANG
ASUHAN PASIEN SERAGAM
DI RUMAH SAKIT KHUSUS MATA REGINA EYE CENTER

DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS MATA REGINA EYE CENTER

Menimbang : a. Bahwa dalam meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Khusus


Mata Regina Eye Center Padang, maka diperlukan penyelenggaraan
pelayanan yang bermutu tinggi;

b. Bahwa agar pelayanan di Rumah Sakit Khusus Mata Regina Eye


Center Padang dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya Peraturan
Direktur tentang Kebijakan Asuhan Pasien Seragam Rumah Sakit
Khusus Mata Regina Eye Center Padang sebagai landasan bagi
penyelenggaraan seluruh pelayanan di Rumah Sakit Khusus Mata
Regina Eye Center;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan


b, perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit Khusus
Mata Regina Eye Center padang;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang


Rumah Sakit;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran;
4. Kepmenkes 1333/1999 Tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/MENKES/PER/ VIII/2011
Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN:
Mengingat :
Pertama : Peraturan direktur Rumah Sakit Khusus Mata Regina Eye Center tentang
kebijakan asuhan pasien seragam Rumah Sakit Khusus Mata Regina Eye
Center;

Kedua : Kebijakan asuhan pasien seragam Rumah Sakit Khusus Mata Regina Eye
Center Sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini;

Ketiga : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

iii
Lampiran : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT MATA REGINA EYE CENTER
PADANG No.002/RS/SK/DIR/I/2018

BAB I

DEFINISI

A. Latarbelakang

Adalah asuhan yang menghormati dan responsif terhadap pilihan, kebutuhan dan nilai-nilai
pribadi pasien, serta memastikan bahwa nilai-nilai pasien menjadi panduan bagi semua
keputusan klinis yang memadai, tidak bergantung atas kemampuan pasien untuk membayar
atau sumber pembiayaan. Pelayanan pasien merupakan proses kegiatan pemberian asuhan
yang diberikan kepada pasiendilakukanoleh Profesi Pemberi Asuhan, setiap pemberi asuhan
kepada pasien memperlakukan semua pasiennya sama dan seragam tidak membeda-bedakan
atas dasar identitas sosial, budaya, agama, ras, dan sebagainya.Pelayanan pasien yang seragam
berlaku pada semua Instalasi dan Unit pemeberi pelayanan kepada pasien

B. Tujuan

1. Memberi pelayanan kesehatan, mendengarkan dan menghormati pandangan dan pilihan


pasien & keluarga.
2. Pasien & keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap, dan akurat
3. Meningkatkan Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar belakang kultural pasien dan
keluarga dimasukkan dalam perencanaan dan pemberian pelayanan kesehatan
4. Mendorong dan mendukung pasien dan keluarga untuk berpartisipasi dalam asuhan dan
pengambilan keputusan / pilihan mereka
5. Memberi pelayanan kesehatan mengkomunikasikan dan berbagi informasi secara
lengkap kepada pasien & keluarga.

iv
BAB II
RUANG LINGKUP

Pasien dengan masalah kesehatan dan kebutuhan pelayanan yang sama berhak mendapat
kualitas asuhan yang sama di rumah sakit. Untuk melaksanakan prinsip “kualitas asuhan yang
setingkat” mengharuskan pimpinan merencanakan dan mengkoordinasi pelayanan pasien.
Secara khusus, pelayanan yang diberikan kepada populasi pasien yang sama pada berbagai
unit kerja, dipandu oleh kebijakan dan prosedur yang menghasilkan pelayanan yang seragam.
Sebagai tambahan, pimpinan harus menjamin bahwa rumah sakit menyediakan tingkat kualitas
asuhan yang sama setiap hari dalam seminggu dan pada setiap shift. Kebijakan dan prosedur
tersebut harus sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku yang membentuk
proses pelayanan pasien dan dikembangkan secara kolaboratif. Asuhan pasien yang seragam
terefleksi sebagai berikut dalam :

1. Akses untuk asuhan dan pengobatan, yang memadai, tidak tergantung atas kemampuan
pasien untuk membayar atau sumber pembiayaan.
2. Akses untuk asuhan dan pengobatan, serta yang memadai, yang diberikan oleh praktisi
yang kompeten tidak tergantung atas hari-hari tertentu atau waktu tertentu.
3. Ketepatan (acuity) mengenali kondisi pasien menentukan alokasi sumber daya untuk
memenuhi kebutuhan pasien.
4. Tingkat asuhan yang diberikan kepada pasien (misalnya pelayanan anestesia) sama di
seluruh rumah sakit.
5. Pasien dengan kebutuhan asuhan keperawatan yang sama menerima asuhan
keperawatan yang setingkat diseluruh rumah sakit.
6. Asuhan pasien yang seragam menghasilkan penggunaan sumber daya yang efisien dan
sehingga mendapatkan evaluasi hasil (outcome) yang sama untuk asuhan di seluruh
rumah sakit

7. Pasien penerima asuhan


8. Pelaksanaan asuhan pelayanan di unit dan Instalasi
9. Pemberi Asuhan Pelayanan
10. Tarif pelayanan

BAB III
TATA LAKSANA

1. Setiap pasien yang Masuk Rumah Sakit (MRS) atau yang membutuhkan pelayanan rawat
inap harus mendaftar di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap (TPPRI) dan Petugas
TPPRI mengentry data pasien sesuai prosedur

v
2. Setiap pasien baru akan dilakukan pengumpulan informasi oleh Pemberi Asuhan (Dokter /
Perawat / Bidan / petugas kesehatan lain) yaitu dengan anamnese, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang dan sebagainya
3. Pemberi Asuhan akan melakukan analisis informasi dan selanjutnya menyusun rencana
pelayanan untuk memenuhi kebutuhan pasien secara terintegrasi
4. Setiap pasien yang dirawat berhak mendapatkan asuhan pelayanan sesuai dengan Standar
Pelayanan
5. Asuhan untuk setiap pasien direncanakan oleh Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
(DPJP), perawat dan pemberi pelayanan kesehatan lain dalam waktu 24 jam sesudah pasien
masuk rawat inap (MRS) dalam didokumentasikan dalam format yang sudah disediakan
6. Pemeriksaan pasien rawat inap oleh dokter (visite) dilaksanakan mulai jam 08.00 -14.00
WIB
7. Pada kondisi emergency, dimana pasien memerlukan pemeriksaan segera maka visite dokter
bisa dilakukan diluar jam yang tersebut di atas
8. Rencana asuhan pasien harus individual dan berdasarkan data assesmen awal pasien
9. Setiap pasien tanpa terkecuali berhak mendapatkan asuhan medis, asuhan keperawatan dan
asuhan gizi sesuai prosedur
10. Rencana asuhan pasien dicatat dalam rekam medis pasien dalam CPPT (catatan
Perkembangan Pasien Terintegrasi) dalam bentuk kemajuan terukur oleh pemberi
pelayanan sesuai format SOAP (Subyektif Obyektif Assesment Planning)
11. Setiap pemberian asuhan oleh PPA (Profesi Pemberi Asuhan) harus tertulis atau ada
validasi dalam rekam medis jika perintah diberikan melalui telfon
12. Jika DPJP tidak ada di tempat / berhalangan maka wewenangnya bisa didelegasikan ke
dokter jaga
13. Semua permintaan pemeriksaan diagnostik imaging (Radiologi) dan pemeriksaan
laboratorium klinik harus tertulis dalam formulir yang sudah ada termasuk indikasi
klinisnya oleh dokter
14. Semua tindakan yang sudah dilakukan kepada pasien harus tercatat dalam rekam medis dan
dientrykan dalam SIMRS
15. Setiap pasien dan keluarga berhak mendapatkan informasi tentang hasil asuhan dan
pengobatan baik yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan sesuai dengan prosedur

BAB IV
DOKUMENTASI

1. Kebijakan pelayanan yang seragam


2. Standar Prosedur Operasional
3. Survey kepuasan pelanggan
4. Formulir pengaduan pelanggan

vi

Вам также может понравиться