Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KEDOKTERAN OKUPASI
TAHU AMIN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas SMF Ilmu Kesehatan Masyarakat
Program Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung
Disusun oleh :
Dwi Nisa Nurfitri
Muhammad Gilang Adhi Pratama
Rizky Prasetyo
Preseptor :
Siska Nia Irasanti, drg., MM
Nina Nurjanah, dr., SH., MH.
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
sebesarnya kepada:
1. Prof. Dr. Ieva B. Akbar, dr., AIF selaku Dekan Fakultas Kedokteran
UNISBA.
6. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................ii
2
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Identifikasi Bahaya Dan Resiko Industri Rumah Tangga Olahan
Tahu…….…………………………………………………………………….......16
3
DAFTAR GAMBAR
4
BAB I
RINGKASAN EKSEKUTIF
Barat. Luas lahan kerja pembuatan tahu ini sekitar 40 m2 dengan jarak
2x2m2; dan satu ruang terbuka yang berukuran 3x5m 2. Kondisi bangunan
perizinan istirahat atau untuk tidak hadir jika pekerja mengalami halangan
seperti sakit atau memiliki urusan keluarga yang lain maka pemilik
kacang kedelai dalam air ±8 jam kemudian dicuci dengan air selama ±15
menit. Setelah itu dilakukan penggilingan selama ±15 menit dan direbus
1
dipotong, di rendam di air garam dan kunyit selama 15 menit. Tahu
luka sayatan saat memotong tahu, dan terjatuh akibat lantai yang licin.
menimbulkan penyakit akibat kerja seperti lower back pain akibat posisi
diesel saat penggilingan infeksi saluran nafas akut akibat sering menghirup
asap dari pembakaran kayu untuk mendidihkan kacang kedelai, dan carpal
makanan untuk hewan ternak dan air pembibitan yang sebagiannya akan
2
didapatkan masalah dengan high risk yaitu Low Back Pain dan Myalgia.
jeda setiap beberapa jam sekali saat bekerja. Pada proses penggilingan,
APD (glove) agar tidak terjadinya kecelakaan akibat kerja. Pada proses
3
BAB II
DESKRIPSI SINGKAT INDUSTRI
Pabrik tahu Amin berdiri sejak tahun 2012. Pabrik ini merupakan
usaha rumahan biasa yang dikelola oleh Bapak Amin. Modal yang
bahwa kebutuhan tahu di rumah tangga cukup diminati banyak ibu rumah
tangga.
Pada awalnya Bapak Amin tidak memiliki pegawai lalu bertambah
hampir di seluruh kecamatan Ciparay. Saat awal berdiri, pabrik ini hanya
4
perhari. Pabrik tahu ini dapat meningkatkan pendapatan pendiri dan
warga sekitar. Omset yang didapatkan semula Rp. 500.000,00 per bulan
3 km. Lokasi pabrik dekat jalan utama. Akses jalan menuju pabrik bisa
dilalui kendaraan roda dua maupun empat. Letak pabrik ini berada di
pemukiman penduduk.
antara lain 15 orang yang dibagi menjadi 2 shift pagi dan malam. Pada
pagi hari 7 orang yang bertugas terdiri dari operator boiler, menggiling,
Jam kerja dibagi menjadi 2 shift, yaitu pagi dan malam. Shift
pagi mulai bekerja dari pukul 06.00 – 17.00 dengan waktu istirahat
5
pukul 12.00 – 13.00 yang digunakan untuk makan siang dan shalat
dzuhur dan shift malam mulai bekerja pada pukul 18.00 – 05.00. Waktu
kerja ini tidak sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan oleh
kerja dalam satu minggu yaitu 7 jam kerja per hari atau 40 jam kerja
dalam satu minggu. Apabila melebihi dari waktu kerja yang telah
dua ember besar berisi air. Alat penggilingan menggunakan mesin diesel
6
adonan tahu. Pemotongan tahu menggunakan pisau dan kayu pembagi
yang berisi air yang sudah diberi kunyit dan garam. Terakhir dilakukan
60x40cm.
7
Gambar 2.2 Mesin Penggilingan
8
Gambar 2.5 Tempat Perebusan
9
Gambar 2.7 Tempat Pencetakan
Keterangan:
: Tungku
: Mesin penggiling
: Pencetakan
TANGGA
10 : Perebusan
A : Pembibitan
: Penguningan
Gambar 2.7 Denah Rumah Produksi Tahu
a) Kacang kedelai
b) Bumbu (garam, kunyit, bawang merah, bawang putih, penyedap rasa)
c) Garam dapur
sehingga dapat mengakibatkan low back pain, nyeri otot, dan pegal-
pegal.
- Pekerja tidak menggunakan APD saat mencuci kedelai sehingga
11
- Proses penggilingan kacang kedelai selama ±15 menit dengan posisi
pencetakan.
- Bagian yang cair dibuang ke selokan yang berada di dalam ruangan
lingkungan.
12
-
Gambar 2.12 Proses perebusan (tanpa APD)
- Proses pencetakan dilakukan selama 30 menit hingga adonan
- Tahu yang telah dipotong, di rendam di air garam dan kunyit selama
13
14
Tabel 2.1 Identifikasi Bahaya Dan Resiko Industri Rumah Tangga Olahan Tahu
Hazard Risiko
Prasarana/Proses Bahaya
Bahaya Bahaya
Bahaya Fisik Bahaya Kimia Ergonomis/fisiologi PAK/PAHK KAK
Biologis Psikososial
s
Perendaman Protein kedelai Rasa bosan DKA
15
Hazard Risiko
Prasarana/Proses Bahaya
Bahaya Bahaya
Bahaya Fisik Bahaya Kimia Ergonomis/fisiologi PAK/PAHK KAK
Biologis Psikososial
s
Perebusan Kecoa 1.Posisi Rasa bosan LBP
membungkuk yang Myalgia
berulang
2.Pekerjaan yang
berulang (monoton)
Air panas Burn Injury
16
Hazard Risiko
Prasarana/Proses Bahaya
Bahaya Bahaya
Bahaya Fisik Bahaya Kimia Ergonomis/fisiologi PAK/PAHK KAK
Biologis Psikososial
s
Pembibitan 1. Posisi Rasa bosan 1. LBP
membungkuk yang 2. Myalgia
berulang
17
Hazard Risiko
Prasarana/Proses Bahaya
Bahaya Bahaya
Bahaya Fisik Bahaya Kimia Ergonomis/fisiologi PAK/PAHK KAK
Biologis Psikososial
s
18
Probability/Kemungkina Severity/Keparahan
n 1 2 3 4 5
1 Myalgia
Iritasi sal. Burn
2 LBP
pernafasan Injury
3 CTS
4 iritasi mata
DKA,
Plantar
5 NIHL,
fasciitis
Vulnus
Keterangan :
Probability :
1. Hampir pasti terjadi
2. Cenderung untuk terjadi
3. Mungkin dapat terjadi
4. Kecil kemungkinan terjadi
5. Jarang terjadi
Severity
1. Tidak ada cedera, kerugian material kecil
2. Cedera ringan, kerugian material sedang (<5jt)
3. Hilang hari kerja, kerugian cukup besar (>25jt)
4. Cacat, kerugian material besar (>50jt)
5. Kematian, kerugian material yang tak terhitung (>100jt)
Low Risk
Medium Risk
High Risk
Extreme Risk
LAPORAN OKUPASI I
19
Nama : Muhammad Gilang Adhi Pratama
NPM : 12100117105
Nama : Tn. U
Usia : 36 tahun
Babakan
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pasien mengeluh nyeri pada pinggang sejak tiga hari lalu. Keluhan
dengan nyeri yang menjalar ke jari kaki, kesemutan dan baal. Keluhan
20
terjadi sebelumnya. Pasien merasakan keluhan tersebut dua kali sampai
ujung jari kaki. Pasien tidak memiliki penyakit DM, hipertensi, asam urat,
pasien. Pasien makan 2x dalam sehari, minum 10-13 gelas dalam sehari,
tahu.
tahun yang lalu hingga sekarang. Lama pekerjaan yang dilakukan sekitar
10–12 jam per hari dimulai pukul 05.00 – 17.00. Penguningan dan
posisi pasien yang salah dan hanya beristirahat kurang lebih 1 jam untuk
keluhan): Tn. U bekerja setiap hari dengan waktu libur hanya satu
21
hari di minggu pertama setiap bulan. Lama pekerjaan sekitar 10–12
lingkungan kerja?
waktu kerja 10–12 jam setiap hari. Posisi bekerja dengan berdiri lama
22
3.3 Pemeriksaan Fisik
Nadi : 82x/menit
Respirasi : 18x/menit
Suhu : 36,7 ºC
+)
Leher
23
Kelenjar tiroid : tidak teraba adanya pembesaran
Thorax
Jantung
midclavicularis sinistra
sinistra
gallop (–)
Paru-paru
ka=ki.
Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : lembut, nyeri tekan -, massa -, hepar dan lien tidak teraba
pembesaran
24
Perkusi : timpanik, ruang traube sonor
Neurologis
Refleks Fisiologis
Kanan kiri
Biceps + +
Triceps + +
Brachioradialis + +
Patella + +
Refleks Pathologis
Kanan kiri
Babinski - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaefer
25
3.3 Pemeriksaan Fisik Khusus
ROM : penuh
Tes khusus :
pinggang sejak tiga hari lalu. Keluhan nyeri bersifat tumpul, hilang timbul.
26
Pasien bekerja 10 – 12 jam setiap hari dan sering berdiri lama
Tidak dilakukan
1. Langkah 1
27
Diagnosis klinis: Mechanical low back pain
Dasarnya:
mengeluhkan nyeri pada pinggang dan punggung atas sejak tiga hari lalu.
semakin berat saat melakukan aktivitas dan membaik saat istirahat dan
diberi minyak oles, nyeri tidak menjalar ke jari kaki dan tangan, tidak
kesemutan dan tidak baal. Faktor risiko terjadinya mechanical low back
pain adalah sikap tubuh atau postur yang buruk seperti membungkuk ke
depan, tidak tegak, dan punggung bawah sangat lordotik. Selain itu, faktor
otot menjadi kurang baik sehingga mudah sekali mengalami penarikan dan
dan disertai dengan beban yang berat. Gejala yang dirasakan berupa nyeri
di area lumbosacral, yaitu bagian paling bawah dari punggung, nyeri bisa
semakin parah dengan aktivitas. Gejala yang lebih berat dapat timbul
penjalaran ke bawah, depan, sisi, atau belakang kaki sampai ke ujung jari,
2. Langkah 2
kesehatan.
28
Dasarnya pajanan:
bekerja
Psikososial : Tidak ada
Lainnya : Tidak ada
3. Langkah 3
Jelaskan Evidenced Based (landasan secara teoritis) pajanan dengan penyakit yang
Dasarnya:
LBP merupakan suatu gejala, bukan penyakit. LBP merupakan suatu gejala
klinis dengan manifestasi berupa nyeri yang terasa diantara costal margin (costa
ke-12) sampai dengan lipatan glutea.1 Mechanical low back pain ialah nyeri
pinggang bawah pada struktur anatomi normal yang digunakan secara berlebihan
(muscle strain) atau nyeri sekunder terhadap trauma stress yang abnormal. 2 Faktor
yang dapat menyebabkan nyeri pinggang bawah mekanik dibagi menjadi mekanik
statik dan mekanik dinamik. Pada faktor mekanik statik disebabkan oleh postur
tubuh yang buruk seperti membungkuk ke depan, tidak tegak pada kondisi statik.
Hal tersebut membuat titik berat badan akan jatuh ke depan mengakibatkan otot
lama dapat menimbulkan kelelahan otot dan rangsangan pada ligamen yang dapat
29
karen penggunaan yang berlebihan dari struktur jaringan (ligamen dan otot) di
melebihi kapasitas fisiologil dan toleransi otot atau ligamen di daerah punggung
bawah. Gerakan yang tidak mengikuti mekanisme normal tubuh juga dapat
menimbulkan LBP mekanik, terutama fleksi dan rotasi, repetitif dan dengan beban
berat Selain itu, karena fleksibilitas sendi dan ekstensibilitas otot yang kurang
minimal.
Sumber :
4. Langkah 4
besar
Dasarnya:
5. Langkah 5
Apa faktor individu yang berpengaruh terhadap timbulnya diagnosis klinis, bila
ada sebutkan!
30
6. Langkah 6
Apa terpajan bahaya potensial yang sama seperti di langkah 3 di luar tempat
kerja?
kayu bakar setiap hari untuk keperluan memasak. Kegiatan di rumah juga dapat
7. Langkah 7
Apa diagnosis klinis ini termasuk penyakit akibat kerja? penyakit akibat hubungan
kerja (PAHK)
kerja, karena jumlah pajanan yang besar dengan jangka waktu yang lama dapat
lama kerja 3 tahun dan selama 10 – 12 jam per hari, gejala sudah dirasakan sejak 3
bulan yang lalu, yang hilang setelah diistirahatkan dan diberikan minyak oles.
a. Kesehatan baik
b. Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat disembuhkan
c. Kemampuan fisik terbatas untuk pekerjaan tertentu
d. Tidak fit dan tidak aman untuk semua pekerjaan
31
3.12 Prognosis
ad vitam : ad bonam
Jenis
No Rencana tindakan tatalaksana
permasalahan
1 Mechanical Low Primer
Back Pain - Edukasi pekerja lain yang belum terkena
mengenai penyakit LBP yang dapat terjadi akibat
posisi yang statis, dengan posisi yang salah, dan
dalam waktu yang lama
- Memberikan penyuluhan mengenai posisi
egonomis dalam bekerja
- Memberikan penyuluhan mengenai keselamatan
kerja dan kecelakaan kerja untuk menurunkan risiko
penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja lainnya.
- Menyarankan kepada pemilik perusahaan agar
mempertimbangkan untuk membuat tempat
penggaraman di bak yang setinggi perut
- Menyarankan untuk pembuatan SOP kerja
- Menyarankan kepada pemilik perusahaan agar
gagang spatula dibuat sedikit lebih panjang agar
posisi pegawai menjadi lebih nyaman
- Menyarankan kepada pemilik perusahaan untuk
menyediakan kursi yang ergonomis untuk pegawai
saat mengemas tahu
Sekunder
- Analgetik : Asam Mefenamat 3x500mg selama 3
hari
- Muscle relaxant : Eperisone 3x50mg selama 3
hari
32
Non farmakologi
- Istirahat yang cukup
Tersier
- Penggunaan korset lumbar agar posisi badan
tidak membungkuk
Upaya Hierarki
No Jenis Aktivitas Intervensi
Kontrol
1 Eliminasi Tidak dapat dilakukan
2 Substitusi Menambah peralatan dan perlengkapan, seperti kursi
atau meja yang memenuhi standar ergonomis.
3 Enginering Memodifikasi panjang spatula agar lebih ergonomis saat
melakukan penguningan
4 Administratif Penggantian shift kerja
Rolling bagian kerja
Pengaturan durasi kerja dan istirahat
5 APD Penggunaan korset lumbar
33
LAPORAN KASUS OKUPASI II
NPM : 12100117014
Nama : Tn. MM
Usia : 30 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
34
3.2 Anamnesis Umum
timbul. Keluhan tidak disertai kesemutan, baal dan nyeri yang menjalar ke
aktivitas.
ujung jari kaki. Pasien tidak memiliki penyakit DM, hipertensi, asam urat,
pasien dapat mengeluhkan keluhan pegal 2–3 kali. Pasien belum pernah
koyo atau krim oles yang di beli di warung sebagai penghangat untuk
meredakan pegal.
pasien. Keluhan ini sudah sering dikeluhkan oleh pasien namun tidak
pernah berobat. Pasien makan 3x dalam sehari, minum sekitar 9-10 gelas
35
3.2.3 Anamnesis Okupasi
tersebut!
adalah 10-12 jam setiap harinya dengan posisi berdiri yang lebih
keluhan):
dan lama pekerjaan 10-12 jam per hari dan hanya beristirahat kurang lebih
1 jam untuk shalat dan makan siang. Tn. M bekerja di bagian penyaringan
tahu dan pemotongan tahu yang mengharuskan pasien dalam posisi berdiri
3. Bahaya potensial dan risiko kecelakaan kerja pada pekerja serta pada
lingkungan kerja?
36
HAZARD RISIKO
Prasarana/P Bahaya
Bahaya Bahaya Bahaya Bahaya PAK/PAH
roses Ergonomis KAK
Fisik Kimia Biologis Psikososial K
/Fisiologis
Penyaringan Suhu 1. Bakteri 1.Posisi Rasa bosan 1. LBP
ruangan 2. Tikus memutar 2. Myalgia
3. Kecoa badan yang 3.Resiko
berulang dehidrasi
2.Pekerjaan
yang
berulang
(monoton)
Air Burn Injury
panas
Peremasan CTS
adonan
yang
berulang
Pemotongan Pisau Rasa bosan 1. Vulnus
schisum
harinya dengan lama waktu 10-12 jam selama 14 tahun lamanya dan
37
3.3.2 Tanda Vital
Nadi : 92x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,4 ºC
Berat Badan : 60 kg
Kepala
Leher
Thorax
Jantung
38
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V linea
midclavicularis sinistra
sinistra
Paru-paru
Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : lembut, nyeri tekan -, massa -, hepar dan lien tidak teraba
pembesaran
Ekstremitas
39
Capillary refill <2 detik Normal Normal
Neurologis
Fisiologis
Kanan kiri
Biceps + +
Triceps + +
Brachioradialis + +
Patella + Patologis +
Kanan kiri
Babinski - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
ROM : penuh
40
Siccard : -/-
Laseque : -/-
Kernig : -/-
Patrick : -/-
denyut yang hilang timbul. Keluhan tidak disertai kesemutan,baal dan nyeri
mengobati keluhan ini sebelumnya, namun menggunakan koyo dan krim oles
sebagai penghangat untuk meredakan pegal yang di beli di warung. Tidak ada
riwayat keluarga dengan keluhan yang sama seperti pasien. Pasien bekerja 10-12
jam setiap harinya dengan waktu istirahat sekitar 1 jam dengan posisi berdiri yang
terlalu lama.
Tidak dilakukan
41
3.8 Diagnosis Diferensial
1. Langkah 1
Dasarnya :
Tidak ada riwayat keluarga dengan keluhan yang sama seperti pasien.
Pasien bekerja 10-12 jam setiap harinya dengan waktu istirahat sekitar 1
statik seperti duduk atau berdiri terlalu lama, tubuh terpapar getaran seperti
pengemudi truk, membungkuk terlalu lama dan berputar. Faktor risiko dari
42
pasien adalah ketika penyaringan dan pemotongan tahu dalam posisi
berdiri yang lama dan posisi yang tidak ergonomis yang dilakukan selama
2. Langkah 2
permasalahan kesehatan.
Dasarnya pajanan:
3. Langkah 3
Myalgia atau nyeri otot termasuk salah satu keluhan sakit yang
43
tersebut mengalami kekurangan oksigen, sehingga terjadi suatu proses
oksidasi anaerob yang akan menghasilkan asam laktat. Asam laktat inilah
yang dapat menimbulkan rasa pegal atau nyeri. Tanda dan gejala mialgia
terdiri dari nyeri, kekakuan otot, gejala neurologis (mati rasa, tremor,
trauma, sejak kapan, apakah keluhan ini dirasakan pertama kali atau sering
diamati melalui gaya berjalan dan postur tubuh individu yang terkena.
tempat kerja?
Dasarnya: Tidak ada
7. Langkah 7
44
Apa diagnosis klinis ini termasuk penyakit akibat kerja? penyakit
akibat kerja
Dasarnya: Diagnosis klinis pada pasien merupakan penyakit akibat kerja,
karena keluhan ini sering dialami oleh pasien setelah kerja di industri
rumah tangga olahan tahu dengan faktor risiko selama 14 tahun dan lama
kerja 10-12 jam dalam posisi berdiri lama dan posisi tubuh yang salah.
a. Kesehatan baik
b. Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat disembuhkan
c. Kemampuan fisik terbatas untuk pekerjaan tertentu
d. Tidak fit dan tidak aman untuk semua pekerjaan
3.12 Prognosis
ad vitam : ad bonam
45
Jenis Hasil yang diharapkan
No Rencana tindakan tatalaksana
permasalahan
N Upaya Hierarki
Jenis Aktivitas Intervensi
o Kontrol
1 Eliminasi Tidak ada
2 Substitusi Menambah perlengkapan seperti kursi yang memenuhi
standar ergonomis.
3 Enginering Tidak ada
4 Administratif 1. Pengaturan durasi kerja dan istirahat
46
LAPORAN KASUS OKUPASI III
NPM : 12100117169
Nama : Tn. S
Usia : 40 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pasien mengeluh pegal pada pinggang dan betis kanan sejak 5 hari
timbul. Keluhan tidak disertai kesemutan dan nyeri menjalar ke ujung jari
47
dan membaik ketika istirahat. Pasien belum pernah mengobati keluhan ini
sebelumnya.
posisi berdiri yang terlalu lama. Ketika muncul kram pasien hanya
adanya jalaran ke bagian ujung jari kaki, tidak memiliki penyakit DM,
hipertensi, asam urat, tidak ada keluhan sulit berkemih dan buang air
besar.
pasien dapat mengeluhkan keluhan pegal 7-10 kali. Pasien belum pernah
dengan keluhan yang sama seperti pasien. Keluhan ini sudah sering
dalam sehari, minum 12 gelas dalam sehari, dan aktivitas sehari-hari lebih
selama 2 tahun pada tahun 1998–2000. Pada tahun 2000 Tn.S pindah ke
48
dilakukan adalah 10-12 jam setiap harinya dengan posisi berdiri yang lebih
lama.
keluhan):
Tn.S bekerja setiap hari tanpa ada waktu libur dan lama pekerjaan
10-12 jam per hari. Tn. S bekerja di bagian penyaringan tahu, pembibitan
tahu, yang mengharuskan pasien dalam posisi berdiri lama, posisi pasien
yang salah dan hanya beristirahat kurang lebih 1 jam untuk shalat dan
makan siang.
3. Bahaya potensial dan risiko kecelakaan kerja pada pekerja serta pada
lingkungan kerja?
HAZARD RISIKO
Prasarana/P Bahaya
Bahaya Bahaya Bahaya Bahaya PAK/PAH
roses Ergonomis KAK
Fisik Kimia Biologis Psikososial K
/Fisiologis
Penyaringan 1.Posisi 1. LBP
memutar 2. Myalgia
badan yang
berulang
2.Pekerjaan
yang
berulang
(monoton)
Air panas Burn Injury
Peremasan CTS
adonan
yang
berulang
Pembibitan 1. Posisi 1. LBP
membungk 2. Myalgia
uk yang
berulang
Air panas Burn injury
49
4. Hubungan pekerjaan dengan keluhan yang dialami?
tahu seorang diri dalam jangka waktu yang panjang 10-12 jam dan
Nadi : 90x/menit
Respirasi : 24x/menit
Suhu : 37,2 ºC
Berat Badan : 60 kg
Kepala
50
Leher
Thorax
Jantung
midclavicularis sinistra
sinistra
Paru-paru
Abdomen
Inspeksi : Datar
51
Palpasi : lembut, nyeri tekan -, massa -, hepar dan lien tidak teraba
pembesaran
Neurologis
Fisiologis
Kanan kiri
Biceps + +
Triceps + +
Brachioradialis + +
Patella +
Patologis +
52
Kanan kiri
Babinski - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
ROM : penuh
Siccard : (-)
Laseque : (-)
Kernig : (-)
dan betis sejak 5 hari yang lalu. Keluhan pegal-pegal dirasakan seperti
berdenyut yang hilang timbul. Keluhan tidak disertai kesemutan dan nyeri
pada bagian betis ketika sedang bekerja. Kram dirasakan ketika pasien
53
sedang bekerja dengan posisi berdiri yang terlalu lama. Ketika muncul kram
dokter. Tidak ada riwayat keluarga dengan keluhan yang sama seperti pasien.
Keluhan ini sudah sering dikeluhkan oleh pasien namun tidak pernah
Tidak dilakukan
- Radikulopathy
1. Langkah 1
54
Dasarnya :
Pasien mengeluh pegal pegal pada pinggang dan betis sejak 5 hari
timbul. Keluhan tidak disertai kesemutan dan nyeri menjalar ke ujung jari
dan membaik ketika istirahat. Keluhan disertai dengan adanya kram pada
adanya jalaran ke bagian ujung jari kaki, dan tidak ada keluhan sulit
berkemih dan buang air besar. Pasien bekerja 10-12 jam setiap harinya.
berlebih, terlalu sering dalam posisi yang sama, dan posisi yang salah.
posisi berdiri yang lama dan posisi yang tidak ergonomis ketika
2. Langkah 2
permasalahan kesehatan.
Dasarnya pajanan:
55
Ergonomi/fisiologi : Posisi membunguk yang berulang, posisi
Lainnya :-
3. Langkah 3
lain dan nyeri otot biasanya merupakan respon inflamasi. Tanda dan gejala
mialgia terdiri dari tegang otot yang terkena, lemas pada bagian otot yang
terkena, stress, nyeri otot, sulit tidur dan demam jika ada riwayat infeksi
yang memicu onset dan ini mungkin termasuk metode diagnostik berikut:
berlebih atau posisi yang salah dan termasuk obat-obatan yang diminum.
kekakuan atau kelemahan dapat diamati melalui gaya berjalan dan postur
56
4. Langkah 4
Jelaskan apakah pajanan cukup menimbulkan diagnosis klinis
Pajanan cukup besar
Dasarnya:
Masa kerja : 18 tahun
Bekerja dalam waktu 10-12 jam setiap hari
5. Langkah 5
Apa faktor individu yang berpengaruh terhadap timbulnya diagnosis
6. Langkah 6
Apa terpajan bahaya potensial yang sama seperti di langkah 3 di luar
tempat kerja?
Dasarnya: Tidak ada
7. Langkah 7
Apa diagnosis klinis ini termasuk penyakit akibat kerja? penyakit
akibat kerja
Dasarnya: Diagnosis klinis pada pasien merupakan penyakit akibat kerja,
karena keluhan ini sering dialami oleh pasien setelah kerja di industri
rumah tangga olahan tahu dengan faktor risiko selama 18 tahun dan lama
kerja 10-12 jam dalam posisi berdiri lama dan posisi tubuh yang salah.
e. Kesehatan baik
f. Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat disembuhkan
g. Kemampuan fisik terbatas untuk pekerjaan tertentu
h. Tidak fit dan tidak aman untuk semua pekerjaan
3.12 Prognosis
ad vitam : ad bonam
57
PERMASALAHAN PASIEN DAN RENCANA PENATALAKSANAAN
4. Primer
- Memberikan edukasi
58
o Kontrol
1 Eliminasi Tidak ada
2 Substitusi Menambah perlengkapan seperti kursi yang memenuhi
standar ergonomis.
3 Enginering Tidak ada
4 Administratif 1. Pengaturan durasi kerja dan istirahat
BAB IV
59
4.1 Kesimpulan
disimpulkan bahwa :
2. Perilaku hidup bersih dan sehat pekerja saat melakukan produksi masih
kurang
4.2 Rekomendasi
1. Puskesmas
60
b. Melakukan pemeriksaan dan penilaian kesehatan terhadap karyawan
b. Mengatur waktu kerja dalam 2 jam harus istirahat 5-15 menit untuk
produksi
61