Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TERMODINAMIKA
DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK 3
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Termodinamika. Makalah ini di susun
dalam rangka memenuhi tugas. Melalui kesempatan yang sangat berharga ini penyusun
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
tugas ini, dan terutama kepada yang terhormat :
Semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan balasan yang setimpal atas segala bantuan
yang telah diberikan. Serta penyusun berharap agar makalah ini dapat bermanfaat, khususnya
bagi penulis sendiri, umumnya bagi semua pihak.
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Termodinamika
2.2 Kalor
2.3 Suhu
2.4 Energi
2.5 Usaha dan Proses dalam Termodinamika
2.7 Hukum kedua Termodinamika
2.8 Koefisien Performansi
2.9 Entropi
2.10 Mesin Pendingin (Refrigator)
2.11 Kulkas
2.12 Penguraian Konsep Termodinamika
2.12.1 Klasifikasi Sistem Termodinamika
2.12.2 Proses-Proses dalam Termodinamika
2.12.3 Hukum Kedua Termodinamika
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Penerapan Hukum kedua Termodinamika pada Kulkas
3.2.1 Komponen-Komponen pada Kulkas
3.1.1 Prinsip Kerja pada Kulkas
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan apa itu Termodinamika.
2. Menjelaskan Hukum kedua Termodinamika.
3. Menjelaskan dan menguraikan bagaimana Hukum kedua Termodinamika diterapkan pada
kulkas.
1.4 Manfaat
1. Sebagai sumber bacaan (referensi) bagi para akademisi yang sedang menjalani pendidikan.
2. Sebagai pemahaman mengenai Termodinamika dan penerapannya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Termodinamika
Termodinamika adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. Dalam
termodinamika banyak membahas tentang sistem dan lingkungan. Kumpulan benda-benda
yangsedang ditinjau disebut sistem, sedangkan semua yang berada di sekeliling (diluar) sistem
disebut lingkungan.
2.2 Kalor
Kalor adalah salah satu bentuk energi sama halnya dengan energi kimia, potensial maupun
kinetik. Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat.
2.3 Suhu
Kata suhu sering diartikan sebagai suatu besaran yang menyatakan derajatpanas atau
dinginnya suatu benda.
2.4 Energi
Dalam fisika, energi adalah properti fisika dari suatu objek, dapat berpindah melalui
interaksi fundamental, yang dapatdiubah bentuknya namun tak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan. Joule adalah satuan SI untuk energi, diambil dari jumlah yang diberikan pada
suatu objek (melalui kerja mekanik) dengan memindahkannya sejauh 1 meter dengan gaya 1
newton.
1. Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus, menerima kalor dari sebuah
reservoir dan mengubah seluruhnya menjadi energi atau usaha luas (Kelvin Planck).
2. Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam suatu siklus mengambil kalor dari sebuah
reservoir rendah dan memberikan pada reservoir bersuhu tinggi tanpa memerlukan usaha dari
luar (Clausius).
3. Pada proses reversibel, total entropi semesta tidak berubah dan akan bertambah ketika terjadi
proses irreversibel (Clausius).
2.9 Entropi
Entropi adalah salah satu besaran termodinamika yang mengukur energi dalam sistem per
satuan temperatur yang tak dapat digunakan untuk melakukan usaha.
2.11 Kulkas
Kulkas atau lemari es atau lemari pendingin adalah sebuah alat rumah tangga listrik yang
menggunakan refrigerasi (proses pendingin) untuk menolong pengawetan makanan.
1. Sistem tertutup
Merupakan sistem massa tetap dan identitas batas sistem ditentukan oleh ruang zat yang
menempatinya.
2. Sistem terbuka
Pada sistem ini, zat melewati batas sistem. Panas dan kerja bisa juga melewati batas
sistem.
3. Sistem terisolasi
Adalah sebuah sistem yang sama sekali tidak dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem ini
massanya tetap dan tidak ada panas atau kerja yang melewati batas sistem.
1. Proses isotermal
Gambar 2.12.2.1 Diagram Proses Isotermal
Proses isotermal adalah suatu proses perubahan keadaan gas pada suhu tetap. Menurut
Hukum Boyle, proses isotermal dapat dinyatakan dengan persamaan :
Dalam proses ini, tekanan dan volume sistem berubah sehingga persamaan W = p ΔV tidak
dapat langsung digunakan. Untuk menghitung usaha sistem dalam proses isotermal ini
digunakan cara integral. Misalkan, pada sistem terjadi perubahan yang sangat kecil sehingga
persamaan usahanya dapat dituliskan sebagai Jika konstanta n R, dan besaran suhu (T) yang
nilainya tetap dikeluarkan dari integral, akan diperoleh :
2. Proses isokhorik
Proses isokhorik adalah suatu proses perubahan keadaan gas pada volume tetap. Menurut
Hukum Gay-Lussac proses isokhorik pada gas dapat dinyatakan dengan persamaan :
p/T = konstan atau p1/T1 = p2/T2
3. Proses isobarik
Proses isobarik adalah suatu proses perubahan keadaan gas pada tekanan tetap. Menurut Hukum
Charles, persamaan keadaan gas pada proses isobarik dinyatakan dengan persamaan :
Oleh karena volume sistem berubah, sedangkan tekanannya tetap, usaha yang dilakukan oleh
sistem dinyatakan dengan persamaan :
4. Proses Adiabatik
Proses adiabatik adalah suatu proses perubahan keadaan gas di mana tidak ada kalor (Q)
yang masuk atau keluar dari sistem (gas). Proses ini dapat dilakukan dengan cara mengisolasi
sistem menggunakan bahan yang tidak mudah menghantarkan kalor atau disebut juga bahan
adiabatik.
Adapun, bahan-bahan yang bersifat mudah menghantarkan kalor disebut bahan diatermik
Proses adiabatik ini mengikuti persamaan Poisson sebagai berikut :
Oleh karena persamaan gas ideal dinyatakan sebagai pV = nRT maka Persamaan (9–4)
dapat ditulis :
T1V1(γ –1) = T2 V2(γ –1) (1–7)
Dengan γ = CP/CV = konstanta Laplace, dan CP/CV > 1. CP adalah kapasitas kalor gas
pada tekanan tetap dan CV adalah kalor gas pada volume tetap.
Perhatikan diagram p – V pada Gambar di atas. Dari kurva hubungan p – V tersebut, kita dapat
mengetahui bahwa:
Dengan demikian, usaha yang dilakukan oleh sistem hanya mengubah energi dalam sistem
tersebut. Besarnya usaha pada proses adiabatik tersebut dinyatakan dengan persamaan berikut :
Kulkas menjadi salah satu kebutuhan yang krusial bagi rumah tangga masyarakat Indonesia di
masa sekarang. Kulkas umumnya digunakan untuk menyimpan bahan makanan mentah,sayur-
sayuran,buah-buahan,minuman kaleng,dan es krim agar tidak membusuk, tahan lama, dan tetap
terjaga awet didalam suhu yang telah dikondisikan.
3. Evaporator
Evaporator berfungsi menyerap panas dari benda yang di masukkan kedalam kulkas,
kemudian evaporator menguapkan bahan pendingin untuk melawan panas dan
mendinginkannya. Sesuai fungsinya evaporator adalah alat penguap bahan pendingin agar
efektif dalam menyerap panas dan menguapkan bahan pendingin, evaporator di buat dari bahan
logam anti karat, yaitu tembaga dan almunium.
4. Thermostat
Thermostat memiliki banyak sebutan antara lain temperatur kontrol dan cool control.
Apapun sebutannya, thermostat berfungsi mengatur kerja kompresor secara otomatis bedasarkan
batasan suhu pada setiap bagian kulkas. Bisa dikatakan, thermostat adalah saklar otomatis
berdasarkan pengaturan suhu. Jika suhau evaperator sesuai dengan pengatur suhu thermostat,
secara otomatis thermostat akan memutuskan listrik ke kompresor.
4. Heater
Hampir keseluruan kulkas nofrost dan sebagian kecil kulkas defrost dilengkapi dengan
pemanas ( heater ). Pemanas berfungsi mencairkan bunga es yang terdapat di evaporator . selain
itu pemanas dapat mencegah terjadinya penimbunan bunga es pada bagian rak es dan rak
penyimpan buah di bawah rak es.
5. Fan motor
Fan motor atau kipas angin berguna untuk menghembuskan angin . pada kulkas ada dua
jenis fan
1. Fan motor evaporator
Berfungsi menghembuskan udara dingin dari evaporator keseluruh bagian rak (rak es ,
sayur ,dan buah).
2. Fan motor kondensor
Kipas angin ini diletakkan pada bagian bawah kulkas yang memiliki kondensor yang
berukuran kecil yang berfungsi mengisap atau mendorong udara melalui kondensor
dan kompresor . selain itu berfungsi mendinginkan kompresor.
Kulkas adalah suatu unit mesin pendingin di pergunakan dalam rumah tangga, untuk
menyimpan bahan makanan atau minuman. Untuk menguapkan bahan pendingin di perlukan
panas.
Lemari es memanfaatkan sifat ini. Bahan pendingin yang digunakan sudah menguap pada
suhu -200C. panas yang diperlukan untuk penguapan ini diambil dari ruang pendingin, karena
itu suhu dalam ruangan ini akan turun. Penguapan berlangsung dalam evaporator yang
ditempatkan dalam ruang pendingin. Karena sirkulasi udara, ruang pendingin ini akan menjadi
dingin seluruhnya.
Lemari Es merupakan kebalikan mesin kalor. Lemari Es beroperasi untuk mentransfer
kalor keluar dari lingkungan yang sejuk kelingkungn yang hangat. Dengan melakukan kerja W,
kalor diambil dari daerah temperatur rendah T L (katakanlah, di dalam lemari Es), dan kalor yang
jumlahnya lebih besar dikeluarkan pada temperature tinggi Th (ruangan).
Sistem lemari Es yang khas, motor kompresor memaksa gas pada temperatur tinggi
melalui penukar kalor (kondensor) di dinding luar lemari Es dimana Q h dikeluarkan dan gas
mendingin untuk menjadi cair. Cairan lewat dari daerah yang bertekanan tinggi , melalui katup,
ke tabung tekanan rendah di dinding dalam lemari es, cairan tersebut menguap pada tekanan
yang lebih rendah ini dan kemudian menyerap kalor (QL) dari bagian dalam lemari es. Fluida
kembali ke kompresor dimana siklus dimulai kembali.
Lemari Es yang sempurna (yang tidak membutuhkan kerja untuk mengambil kalor dari
daerah temperatur rendah ke temperatur tinggi) tidak mungkina ada. Ini merupakan pernyataan
Clausius mengenai hukum Termodinamika kedua. Kalor tidak mengalir secara spontan dari
benda dingin ke benda panas. Dengan demikian tidak akan ada lemari Es yang sempurna.
Jadi kesimpulannya, kulkas menggunakan penerapan Hukum kedua Termodinamika,
dan bisa dikatakan kulkas menggunakan salah satu konsep Termodinamika.
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesifik membahas tentang
hubungan antara energi panas dengan kerja.
2. Hukum-hukum termodinamika pada prinsipnya menjelaskan peristiwa perpindahan
panas dan kerja pada proses termodinamika.
3. Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Tidak ada bunyi untuk hukum
kedua termodinamika yang ada hanyalah pernyataan kenyataan eksperimental yang
dikeluarkan oleh kelvin-plank dan clausius.
4. Klasifikasi pada sistem dibagi 3, yaitu : sistem terbuka, sistem tertutum, dan sistem
terisolasi
5. Kulkas adalah salah satu contoh penerapan termodinamika di bidang teknologi yang
dapat kita temukan sehari-hari.
6. Prinsip kerja kulkas menerapkan hukum kedua termodinamika.
4.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian di atas, penyusun menyarankan :
1. Karena pembahasan pada Termodinamika termasuk banyak, maka bagi para
akademisi yang sedang menjalani pendidikan dan ingin lebih tau banyak hal tentang
Termodinamika, haruslah bekerja keras dalam memahami konsep Termodinamika,
khususnya dalam penerapan di berbagai bidang.
2. Bagi pembimbing / pengajar ilmu fisika, makalah ini dapat diajarkan kepada pelajar
karena Termodinamika termasuk ke dalam materi ilmu fisika.
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia.org
Prinsipkerja.com
Kamus Istilah-Istilah Fisika
Sears, Zemansky, 1985 “Fisika untuk Universitas”, terj Binacipta
Micheal E. Browne, “Theory and Problem of Physics for Engineering and Scince” Schaum’s
Outline Series
Foster, Bob. 2003 “Fisika Terpadu 2” Jakarta : Erlangga
Tim Fisika SMK Teknik. 2005 “ Fisika Tingkat 2” Jakarta : PT Galaxy Puspa Mega
Putri, Intania. 2015 “Ringkasan Pintar Fisika SMA” Jakarta : Pustaka Ilmu Semesta