Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
a. Hipoglikemia puasa
Hyperinsulinemia
Tumor sel B pancreas atau extra pancreas
Terapi insulin atau sulfonilurea
b. Disfungsi sel B pancreas
Idiopatik
Defisiensi kontra regulasi
c. Hipoglikemia terkait alcohol
d. Hipoglikemia reaktif
Hipoglikemia awal (alimentary)
e. Hipoglikemia immunopatologik
Antibody anti-insulin idiopatik
Antibody terhadap reseptor insulin
f. Pasca gastrectomi
g. Hipoglikemia lambat (diabetes)
Hipoglikemia Puasa
Hipoglikemia reaktif dapat dibagi menjadi awal (2-3 jam sesudah makan) dan lambat (35 jam
pasca-sarapan). Hipoglikemia awal (alimentary) timbul jika ada pengeluaran KH yang cepat
dari lambung kedalam usus halus, diikuti dengan peninggian absorpsi glukosa dan
hiperinsulinemia. Hal ini terlihat pada pasien pasca-gastrektomi (sindroma dumping). Ada
pula yang bersifat fungsional sebagai tanda adanya overaktivitas saraf parasimpatik yang
dimediasi saraf vagus. Pada beberapa keadaan yang jarang dijumpai adanya defek pada
hormon kontra-regulasi, seperti pada defisiensi growth hormone, glukagon, kortisol, atau
respon autonomic
Hipoglikemia pada keadaan ini adalah akibat deplesi glikogen hepatik yang bersama dengan
inhibisi glukoneogensis mediasi-alkohol. Keadaan ini dijumpai pada pasien alkoholik yang
malnutrisi, atau siapa saja yang minum alkohol disertai gastritis dan muntah-muntah
Hipoglikemia imunopatologik
Sangat jarang. Pasien biasanya menunjukkan resistensi insulin yang parah, diabetes dan
acanthosis nigricans.
Hipoglikemia faktisia
Kejadian ini akibat kesalahan diri, obat sulfonilurea atau insulin yang berlebihan atau dosis
tetap tetapi tidak makan seperti biasanya.
ESO sulfonilurea dilaporkan oleh UKPDS (1998) hipoglikemia berat sebesar 0,4% pada
klorpropamida (Diabinese(R)), 0,6% pada glibenklamida (Daonil(R)), 0,1% pada terapi diit.
Serangan hipoglikemia masing-masing terjadi pada 11,0%, 17,7%, dan 1,2%. Di antara OHO
yang dilaporkan gliklazida (Diamicron(R)) pada lansia terkait hipoglikemia lebih ringan
dibanding pemakaian glibenklamida. OHO metiglinida (Repaglinide(R)) suatu sekretogogue
yang mula-timbul efeknya cepat dan durasinya singkat mempunyai risiko hipoglikemia mirip
dengan glibenklamida. ESO hipoglikemia pada penggunaan biguanida (metformin)
dilaporkan sebesar 0% untuk yang berat, dan sebesar 4,2% untuk serangan semua bentuk
hipoglikemia. Pada penggunaan thiazolidinediones dilaporkan tidak berbeda dengan plasebo,
yaitu 0% untuk hipoglikemia berat dan <3% untuk semua bentuk hipoglikemia
DMT2 Penelitian Hipoglikemia berat Serangan hipoglikemia
SU + metiglinida UKPDS . 0,4 dan 0,6%* 14 dan 21%
Thiazolidinediones
DMT1
Ket.: DMT1 = diabetes mellitus tipe 1; DMT2 = diabetes mellitus tipe 2; UKPDS = United
Kingdom Prospective Diabetes Study Group; DCCT = Diabetes Control and Complications
Trial Research Group
Pengelolaan