Вы находитесь на странице: 1из 17

“LAPORAN HASIL PENGAMATAN

KEGIATAN KEDOKTERAN KERJA”


TUGAS STASE KEDOKTERAN KOMUNITAS II

Oleh :

Faza Faishal Iskandar (2012730042)

Penguji :

dr. Maria Eka Putri, MKK

Kepaniteraan Klinik Stase Ilmu Kedokteran Komunitas


Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Puskesmas Bakti Jaya – Tangerang Selatan
2017
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Penulis sampaikan karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas laporan kedokteran kerja ini tepat pada
waktunya. Tugas ini penulis susun untuk memenuhi tugas pada kepaniteraan klinik stase
Ilmu Kedokteran Komunitas tahap II di Puskesmas Bakti Jaya, Tangerang Selatan.
Terima kasih penulis sampaikan sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah
membantu tersusunnya laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak, sekarang maupun masa yang akan datang.

Tangerang Selatan, Desember 2017

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................................................................. ii
BAB I................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
BAB II .............................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN............................................................................................................... 2
2.1 Hasil Pengamatan Terhadap Kegiatan .................................................................... 2
2.2 Status Kesehatan Penderita ..................................................................................... 3
BAB III ........................................................................................................................... 13
KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan............................................................................................................ 13
3.2 Saran ...................................................................................................................... 13
LAMPIRAN KEGIATAN .......................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN

Manusia adalah makhluk sosial dan dimana untuk memenuhi kebutuhan


hidupnya adalah dengan bekerja.Banyak sekali bidang pekerjaan yang dilakukan oleh
manusia.Setiap pekerjaan yang dilakukan mempunyai resiko dan potensi bahaya.Dan
setiap pekerjaan yang dilakukan manusia bergantung pada lingkungan tempat dia
bekerja.Lingkungan kerja juga mempunyai peran dari resiko dan potensi bahaya pada
pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang.Lingkungan kerja haruslah mendukung
kegiatan suatu pekerjaan agar manusia bisa aman,nyaman,sehat dan optimal dalam
melakukan pekerjaanya.
Oleh karena itu perancangan lingkungan kerja yang baik dan optimal sangat
diperlukan. Berikut ini penjelasan mengenai faktor-faktor lingkungan kerja. Faktor
ergonomis, yaitu lingkungan kerja yang memberikan kenyamanan dan keamanan bagi
pekerja. Rasa nyaman sangat penting secara biologis karena akan mempengaruhi kinerja
pada organ tubuh manusia ketika sedang bekerja. Posisi tubuh seseorang dalam bekerja
juga menentukan perubahan yang terjadi pada seseorang.Pengendalian dan penanganan
faktor-faktor lingkungan kerja lainnya seperti faktor fisik kebisingan, temperatur,
getaran dan pencahayaan merupakan suatu masalah yang harus ditangani secara serius
dan berkesinambungan. Posisi yang tidak ergonomis di dalam tempat kerja merupakan
salah satu sumber yang mengakibatkan tekanan kerja dan penurunan produktivitas
kerja.
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk
untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan,
sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Keselamatan kesehatan kerja bagi seorang tenaga kerja sangat diperlukan, karena hal
tersebut sangat mempengaruhi dalam melakukan proses produksi suatu pekerjaan,
keselamatan kesehatan kerja itu harus diperhatikan oleh setiap tenaga kerja agar proses
produksi dalam pekerjaan dapat berjalan dengan aman dan baik

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hasil Pengamatan Terhadap Kegiatan

1. Jenis Pengamatan : Kunjungan


2. Cara Pengamatan : Wawancara
3. Jenis Usaha : Petugas Laboratorium Puskesmas
4. Waktu Pelaksanaan : Jumat 22 Desember 2017
5. Lokasi : Puskesmas Bakti Jaya

Dalam pengamatan ini saya melakukan wawancara terhadap petugas


laboratorium Puskesmas Bakti Jaya bernama Yurina. Dalam melakukan pekerjaannya
mba Yurina hanya menggunakan alat pelindung diri berupa clemek dan handscoon dan
lebih sering menggunakan kaos biasa dan celana bahan panjang dengan alasan lebih
nyaman dan tidak panas. Jadwal mba Yurina bekerja hari Senin - Jumat mulai dari pagi
sampai siang (08:00-14:00 WIB), kemudian Sabtu mulai dari siang sampai sore (14:00-
18:00 WIB). Semua aktifitasnya dilakukan dengan posisi berdiri dan terkadang duduk,
kemudian banyak kegiatan yang membuat mba Yurina menundukkan kepalanya, hal ini
mengakibatkan beliau merasa pegal pada bagian leher dan pundaknya.
Pengamatan berikutnya saya bertanya kepada mba Yurina tentang alat pelindung
diri yang tepat untuk pekerjaannya, lalu beliau menjawab:
“Saya menggunakan sarung tangan dan masker untuk pelindung diri. Disediakan juga
jas lab namun jarang sekali saya pakai, karena panas”. Mba Yurina mengatakan selama
dia bekerja sebagai laboran, jarang sekali ia sakit dan belum pernah mengalami
kecelakaan kerja. Namun terkadang memang suka merasa pegal-pegal pada bagian leher
dan pundak jika banyak pemeriksaan yang dilakukan.

2
2.2 Status Kesehatan Penderita

STATUS KESEHATAN PENDERITA


( DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA )

No.Status : Kode:

I. Identitas Penderita
a. Nama : Ny. Y
b. Usia : 27 tahun
c. Kedudukan dalam keluarga : Anak
d. Jenis Kelamin : Perempuan
e. Alamat : Jl. Kismaun Cikokol Tangerang
f. Pendidikan : D3 Analis
g. Pekerjaan : Petugas Laboratorium Puskesmas
h. Perusahaan : UPT PKM Bakti Jaya
i. Status Perkawinan : Belum menikah
j. Tanggal Kunjungan : 22 Desember 2017, pukul 11:00

II. Riwayat Penyakit


a. Tanggal : 22 Desember 2017
1. Keluhan Utama : Tidak ada keluhan
2. Riwayat Penyakit Sekarang : Tidak ada keluhan
3. Riwayat Penyakit Terdahulu :-
4. Riwayat Penyakit Keluarga : Dikeluarga tidak ada yang
menderita penyakit kencing manis, darah tinggi, maupun asma.

3
III. Riwayat Pekerjaan
a. Jenis Pekerjaan

Bahan dan alat yang Lama


No Jenis pekerjaan Tempat kerja
digunakan kerja

Melakukan Parameter glukosa,


pemeriksaan kadar kolesterol, dan asam urat.
1 glukosa darah, Stick parameter, lancet, Lab Biomedik ±5 menit
kolesterol, dan asam jarum, alkohol swab.
urat.
Mengambil dan Tourniquet, spoit, jarum
interpretasi sampel 24-26G, vacutainer, label,
2 Lab Biomedik ±15 menit
darah rutin/lengkap. alat hematologi.

Mengambil dan Sampel dahak, tabung


menginterpretasi dahak, lidi yang
sampel dahak dipipihkan, object glass, ±50 menit
3 (sputum) pewarna zeinesser, Lab Biomedik setiap
mikroskop, oil essence, pewarnaan
alkohol, spiritus, korek
api.
Mengambil dan Sampel urin, stik
menginterpretasi parameter, centrifuge
4 Lab Biomedik ±15 menit
sampel urin untuk pemeriksaan urin
rutin/lengkap rutin, mikroskop.

4
Melakukan Rapid test, lancet, jarum,
5 pemeriksaan rapid darah sampel, buffer. Lab Biomedik ±10 menit
test
Membersihkan Xylol
±15-20
6 mikroskop dan alat- Lab Biomedik
menit
alat lainnya.

b. Uraian tugas pekerjaan

- Cara Melakukan Pekerjaan


Nn. Yurina bekerja sebagai laboran sejak tahun 2016. Setiap harinya
melakukan pekerjaan seperti mengambil sampel darah pasien dari poliklinik di
puskesmas, memeriksa specimen yang diperlukan seperti dahak dan urin,
kemudian menginterpretasikan hasilnya dengan bantuan alat hematologi.
Sehari- hari Nn. Yurina bekerja di ruangan laboratorium puskesmas, yang
cukup sempit namun sirkulasi udara cukup bagus karena tersedia jendela yang
selalu dibuka.

- Detil Aktivitas Jam Kerja


Urutan aktivitas jam kerja : Senin – Sabtu, jam 08.00 - 14.00 WIB.
Dengan detail aktivitas sebagai berikut :

07.30 : OS berangkat dari rumah di daerah Cikokol Tangerang

08.00-12.00 :OS sampai di UPT PKM Bakti Jaya, kemudian langsung


standby di laboratorium menunggu jika ada pasien yang
butuh pemeriksaan laboratorium.

12.00-13.00 : OS istirahat untuk solat dan makan siang, yang biasanya


dilakukan di ruang istirahat karyawan/dokter di
puskesmas.

13.00-14.00 : OS kembali standby di laboratorium sampai jam 14.00


dan kemudian pulang.

5
c. Bahaya potensial :

n Jenis Kegiatan: Melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah, kolesterol,


No dan asam urat dengan stik pengukur.
Fisik Tertusuk jarum
Kimia -
Biologi Tertular penyakit pasien jika APD yang
digunakan tidak lengkap
Bahaya Potensial
Ergonomik Nyeri muskuloskeletal apabila posisi
pemeriksaan tidak nyaman dan
dipertahankan dalam waktu lama
1
Psikososial Jenuh, emosi jika pasien banyak
bertanya atau sulit untuk diambil
sampelnya.
Alat Pelindung Diri Handscoon
Potensi Gangguan Nyeri muskuloskeletal jika posisi tidak nyaman dan
Kesehatan dilakukan dalam waktu lama
Risiko Kecelakaan Kerja Tertusuk jarum bekas pasien
N
Jenis Kegiatan: Mengambil dan interpretasi sampel darah rutin/lengkap.
2
Fisik Tertusuk jarum
Kimia -
Tertular penyakit pasien jika APD yang
Biologi
digunakan tidak lengkap
Bahaya Potensial
Nyeri muskuloskeletal apabila posisi
Ergonomik pemeriksaan tidak nyaman dan
dipertahankan dalam waktu lama
Jenuh, emosi jika pasien banyak
Psikososial bertanya atau sulit untuk diambil
sampelnya.
Alat Pelindung Diri Handscoon, masker
Potensi Gangguan Tertular penyakit pasien apabila APD yang digunakan
Kesehatan tidak lengkap
Risiko Kecelakaan Kerja Tertusuk jarum bekas pasien
N
Jenis Kegiatan: Mengambil dan menginterpretasi sampel dahak (sputum)
3
Terbakar spiritus saat melakukan fiksasi
Bahaya Potensial Fisik
preparat
Kimia Terkena spiritus pada kulit
Biologi Tertular TB

6
Posisi menunduk lama jika banyak
Ergonomik
pemeriksaan
Jenuh jika banyak pasien dengan
diagnosis sama dan menanyakan hal
yang sama, laboran jadi menjawab
Psikososial
pertanyaan berulang-ulang dan
menjelaskan cara pemeriksaan
berulang-ulang.
Handscoon, masker, sirkulasi udara di laboratorium
Alat Pelindung Diri
dibuat baik.
Potensi Gangguan Tertular penyakit pasien bila masker tidak digunakan
Kesehatan dengan baik.
Sampel dahak tumpah dari tempatnya, tangan terluka saat
Risiko Kecelakaan Kerja menggunakan object glass, kebakaran lab bila api spiritus
jatuh, tangan terbakar api spiritus.
N
Jenis Kegiatan: Mengambil dan menginterpretasi sampel urin rutin/lengkap
4
Fisik Terkena tumpahan urin
Bahaya Potensial Kimia -
Biologi -
Ergonomik -
Psikososial Jenuh jika pasien banyak bertanya
Alat Pelindung Diri Handscoon, masker
Potensi Gangguan
Penularan penyakit pasien terinfeksi
Kesehatan
Urin tumpah dari tempatnya sehingga mengotori lab
Risiko Kecelakaan Kerja
maupun tumpah mengenai laboran.
N
Jenis Kegiatan: Melakukan pemeriksaan rapid test
5
Fisik Tertusuk jarum bekas pasien
Kimia -
Bahaya Potensial
Penularan penyakit dari pasien infeksius
Biologi
(airborne maupun kontak langsung)
Ergonomik Nyeri muskuloskeletal
Psikososial Jenuh
Alat Pelindung Diri Handscoon, masker
Potensi Gangguan
Penularan penyakit dari pasien terinfeksi
Kesehatan
Risiko Kecelakaan Kerja Tertusuk jarum bekas pasien
N Jenis Kegiatan: Membersihkan mikroskop dan alat-alat lainnya.

7
6
Fisik -
Apabila handscoon tidak dipakai kulit
Bahaya Potensial Kimia dapat terkena xylol dan memungkinkan
reaksi alergi.
Biologi -
Ergonomik Low back pain
Psikososial -
Alat Pelindung Diri Handscoon
Potensi Gangguan Apabila handscoon tidak dipakai kulit dapat terkena xylol
Kesehatan dan memungkinkan reaksi alergi.
Kegiatan ini relatif aman, namun risiko mikroskop jatuh
Risiko Kecelakaan Kerja
dan menimpa kaki pekerja tidak dapat disingkirkan.

8
IV. Pemeriksaan :
a. Pemeriksaan Fisik (secara umum)
1.Keadaan umum : Baik
2.Tanda Vital :
- Tekanan Darah : 110/70 mmHg (normal)
- Frekuensi Nadi : 88 kali/menit (normal)
- Frekuensi Nafas : 18 kali/menit (normal)
- Suhu : 36,80 C (normal)
3.Keadaan Gizi :
- Berat Badan : 49 Kg
- Tinggi Badan : 151 cm
- BMI : BB (kg)/ TB(m)2
49/(1.51)2 = 21.49 (normoweight)
- Kesan : Gizi cukup

b. Pemeriksaan Klinis
1.Kelenjar limph
- Leher : Normal
- Axilla : Normal
- Inguinal : Normal
2.Mata
- Pupil : Bulat isokor
- Reflex cahaya : Postif
- Sklera : Normal
- Konjungtiva : Normal
- Bola mata : Normal
- Visus : Normal
- Persepsi warna : Baik

9
3.Hidung
- Septum nasi : Normal
- Mukosa : Baik
- Penciuman : Bormal
4.Gigi / Gusi : Baik
5.Tenggorokan : Tidak ada kelainan
6.Leher : Kelenjar thyroid (normal) JVP 
(normal)
7.Thorak : Paru-paru dan jantung dalam batas
normal
8.Abdomen : Hati/limfa (tidak terdapat pembesaran)
9.Genito urinary : Normal
10. Anorectal : Normal

11. Ekstremitas :
Tangan Kanan Kiri
Otot Normal Normal
Kekuatan Normal Normal
Tulang Normal Normal
Sensoris Normal Normal
Lain-lain Normal Normal
(tendon)

Kaki Kanan Kiri


Otot Normal Normal
Kekuatan Normal Normal
Tulang Normal Normal
Sensoris Normal Normal
Lain-lain (tendon) Normal Normal

12. Refleks fisiologi : normal


13. refleks patologis : Babinsky (negatif)
14. Kulit : dalam batas normal
15. Status lokalis :-

10
16. Resume lain yang didapat : -

Pemeriksaan Laboratorium :
1. Laboratorium Rutin :-
2. Laboratorium Khusus :-
3. Pemeriksaan Radiologis :-
4. Pemeriksaan non-Lab :-

V. Analisis hubungan pekerjaan dengan penyakit yang diderita


1. Pemeriksaan ruang/tempat kerja :
 Tempat bekerja OS di laboratorium puskesmas sudah cukup
bagus, meskipun ruangan sempit namun sirkulasi udara cukup
bagus dan tersedianya kursi yang memiliki roda dan dapat diputar
sangat bagus untuk laboran bekerja.
2. Pembuktian hubungan penyakit dengan bekerja:
 Selama 1,5 tahun bekerja sebagai laboran OS tidak pernah
mengeluh memiliki penyakit sendi ataupun lainnya, karena OS
selalu menggunakan APD dengan baik dan laboratorium tempat
OS bekerja selama ini selalu baik. Adapun risiko-risiko yang
mungkin timbul karena pekerjaan pasien seperti nyeri
muskuloskeletal jika OS lama duduk.

3. Pembuktian tidak adanya hubungan penyakit dengan penyebab di luar


pekerjaan :
 Aktifitas di luar pekerjaan selain sebagai laboran tidak ada.

11
Menegakkan Diagnosa Penyakit Akibat Kerja

Diagnosa Kerja :
 Myalgia
Diagnosa Okupasi :
ICD-10 : M79.1

VI. Kategori Kesehatan


“Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat dipulihkan”
VII. Prognosa
 Ad Vitam : Ad Bonam (menyangkut kehidupan)
 Ad Sanasionam : Ad Bonam (menyangkut kesembuhan)
 Ad Fungsionam : Ad Bonam (menyangkut fungsional)

Prognosa Okupasi : Ad Bonam

VIII. Permasalahan pasien dan rencana penatalaksanaannya

No Jenis Rencana Tindakan


Permasalahan
1 Myalgia Medika mentosa: Analgetik oral
Non medika mentosa : waktu istirahat yang diperbanyak
2 APD yang tidak Menggunakan APD yang sesuai standar yang
sesuai direkomendasikan.
Dengan :
 Jas lab yang disediakan agar aman
3 Ergonomi Pasien : Mengingatkan posisi posisi kerja yang baik dan benar

12
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Penyakit Akibat Kerja (PAK) merupakan risiko yang dihadapi pekerja dalam
mengerjakan tugasnya sehari-hari. Dalam hal ini, petugas laboratorium memiliki
risiko untuk mengalami penyakit akibat kerja seperti Myalgia, Neuritis dan
Arthtitis Jika posisi bekerja yang tidak ergonomis yaitu berdiri yang terlalu
lama, duduk terlalu lama, atau membungkuk terlalu lama. Posisi yang tidak
ergonomis dapat menyebabkan keram akibat tekanan dari sendi dan saraf. Selain
itu terdapat risiko tertular penyakit dari pasien baik secara hantaran udara
(airborne) mapun kontak langsung, ataupun terjadi kecelakaan kerja seperti
tertusuk jarum bekas pasien, terkena pecahan object glass, terbakar api, tersiram
spiritus, ataupun tersiram bahan kimia lain yang ada di laboratorium. Maka dari
itu, perlu dilakukan usaha preventif dalam menanggulangi masalah Penyakit
Akibat Kerja yang sering terjadi dengan memberikan edukasi yang baik tentang
posisi tubuh yang ergonomis saat bekerja juga memberikan pekerja alat
pelindung diri yang lengkap dalam mengatasi masalah Penyakit Akibat Kerja.

3.2 Saran
1. Alat Pelindung Diri harus selalu digunakan dalam keadaan apapun saat
bekerja,contohnya masker, handscoon, dan jas lab.
2. Perlu melakukan aktifitas stretching atau senam untuk merilekskan tubuh
setelah rutinitas yang dilakukan.

13
LAMPIRAN KEGIATAN

14

Вам также может понравиться