Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
LUDY WIBOWO
FITRIANA
WITA MAYASARI
I WAYAN SUKERTI
GUSNAEDI ADAM
HENDRA SYAROBI
(KOTABUMI) 2016-2017
KATA PENGANTAR
Sebelum kami mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dapat pada waktunya.
Terdorong oleh rasa ingin tahu, kemauan dan kerja keras, saya kerahkan seluruh
upaya demi mewujudkan keinginan ini.
Semoga tulisan ini dapat memenuhi kewajiban kami dalam tugas MAKALAH
SEJARAH DAN INSTALISASI OERATNG SYSTEM LINUX semester 2 pada tahun 2017 ini.
Adapun harapan kami, semoga tulisan ini dapat menambah wawasan pembaca
mengenai sytem operasi linux, dengan maksud nantinya pembaca mengerti tentang
KELEBIHAN, KEKURANGAN, SEJARAH, dan juga cara instalisasi system operasi linux.
Hormat Kami,
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I iii
PENDAHULUAN iii
1. Latar Belakang iii
2. Tujuan iii
3. Pembatasan Masalah iv
BAB II 1
ISI 1
1. Linux dan Sejarahnya 1
2. Kelebihan Dan Kekurangan Linux 3
Kelebihan Linux: 3
Kekurangan Linux: 5
3. Macam-macam distro linux dan pengertian 6
4. Instalisasi Linux 9
BAB III 14
PENUTUP 14
Kesimpulan : 14
DAFTAR PUSTAKA 15
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada saat ini hampir semua orang yang sudah menggunakan system operasi
windows sebagai system operasi computer mereka. Hampir semua orang sudah
tahu tentang system operasi windows, cara instalisasinya, aplikasinya dan lain-lain.
Tetapi bagaimanak dengan system operasi linux?, mungkin sudah mengenal linux
bahkan mampu untuk membuat system operasi yang serupa dengan linux. Tetapi
bagaimanakah dengan masyarakat di Negara-negara berkembang seperti Indonesia?
Memang tidak bias dipungkiri lagi, bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia
masih banyak yang gagap teknologi, hanya sebagian kecil saja yang memiliki
wawasan yang luas dalam bidang IT.
Untuk itu kami mencoba untuk mengambil sedikit andil dalam perkembangan
dunia pendidikan dibidang IT di negara tercinta ini (Indonesia), pada kesempatan ini
kami mencoba untuk menulis beberapa hal mengenai salah satu system operasi
(Linux), dalam makalah ini kami memaparkan tentang sejarah linux, keunggulan,
kekurangan dan instalisasinya.
2. Tujuan
3. Pembatasan Masalah
Agar penulisan ini tetap terfokus maka penulisan makalah ini dibatasi pada:
ISI
Pada mulanya Linux adalah nama kernel atau jantung sistem operasi
komputer yang dibuat pertama kali oleh Linus Torvalds pada 1991. Linus
mengizinkan siapa saja untuk menggunakan, mempelajari cara kerjanya, dan
mendistribusikan Linux, dengan lisensi GNU GPL (General Public License) atau lebih
terkenal dengan istilah Free Software.
Saat ini, nama Linux tidak hanya digunakan untuk menyebut kernel, namun
juga sistem operasi yang lengkap. Bahkan Linux juga digunakan untuk menyebut
distribusi (gabungan sistem operasi dan berbagai aplikasi) atau distro Linux. Contoh
distro Linux urut abjad: BlankOn, CentOS, Debian, Fedora, Gentoo, Mandriva, Mint,
Nusantara, openSUSE, RedHat, Slackware, Ubuntu, Xandros, dan lain-lain.
Open Source adalah istilah untuk software yang source code-nya (kode
programnya) disediakan oleh pengembangnya untuk umum (terbuka) agar dapat
dipelajari cara kerjanya, diubah atau dikembangkan lebih lanjut, dan disebarluaskan.
Jika pembuat program melarang orang lain untuk mengubah dan atau
menyebarluaskan program buatannya, maka program itu bukan Open Source,
meskipun tersedia kode programnya.
Open Source merupakan salah satu syarat free software. Free Software pasti
Open Source Software, namun Open Source Software belum tentu Free
Software.Contoh Free Software adalah Linux.Contoh Open Source Software adalah
FreeBSD.Linux yang berlisensi Free Software tidak dapat diubah menjadi berlisensi
tidak Free Software, sedangkan FreeBSD yang berlisensi Open Source Software
BSD-like dapat diubah menjadi tidak Open Source.FreeBSD (Open Source)
merupakan salah satu dasar untuk membuat Mac OSX (tidak Open
Source).www.opensource.org/licenses memuat jenis-jenis lisensi Open Source.
Richard Stallman, pendiri proyek GNU, dan Linus Torvalds, pembuat kernel
Linux Sistem operasi Unix dikembangkan dan diimplementasikan pada tahun
1960-an dan pertama kali dirilis pada 1970. Faktor ketersediaannya dan
kompatibilitasnya yang tinggi menyebabkannya dapat digunakan, disalin dan
dimodifikasi secara luas oleh institusi-institusi akademis dan pada pebisnis.
Linux telah lama dikenal untuk penggunaannya di server, dan didukung oleh
perusahaan-perusahaan komputer ternama seperti Intel, Dell, Hewlett-Packard,
IBM, Novell, Oracle Corporation, Red Hat, dan Sun Microsystems. Linux digunakan
sebagai sistem operasi di berbagai macam jenis perangkat keras komputer,
termasuk komputer desktop, superkomputer,[4], dan sistem benam seperti
pembaca buku elektronik, sistem permainan video (PlayStation 2, PlayStation 3 dan
XBox[5]), telepon genggam dan router. Para pengamat teknologi informatika
beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor
(vendor independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang
tinggi dibandingkan versi UNIX tak bebas, serta faktor keamanan dan kestabilannya
yang tinggi dibandingkan dengan sistem operasi lainnya seperti Microsoft Windows.
Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model pengembangan perangkat
lunak sumber terbuka (opensource software).
Sistem operasi Linux yang dikenal dengan istilah distribusi Linux (Linux
distribution) atau distro Linux umumnya sudah termasuk perangkat-perangkat lunak
pendukung seperti server web, bahasa pemrograman, basisdata, tampilan desktop
(desktop environment) seperti GNOME,KDE dan Xfce juga memiliki paket aplikasi
perkantoran (office suite) seperti OpenOffice.org, KOffice, Abiword, Gnumeric dan
LibreOffice.
Kelebihan Linux:
Linux merupakan sistem operasi bebas dan terbuka (open source). Sehingga
tidak perlu biaya lisensi untuk membeli atau menggunakan Linux, gratis.
Linux relatif stabil. Komputer yang dijalankan di atas sistem operasi UNIX
sangat dikenal stabil berjalan tanpa henti. Linux, yang merupakan varian dari UNIX,
juga mewarisi kestabilan ini. Jarang ditemui, komputer yang tiba-tiba hang dan
harus menekan tombol Ctrl-Alt-Del atau Restart untuk mengakhiri kejadian tersebut.
Beragam pilihan. Hal ini bisa menjadi kelebihan maupun kekurangan. Banyak
distro bermunculan, contoh yang populer seperti Ubuntu, Debian, RedHat,
openSuSe, Fedora, Mandriva (Mandrake), dsb. Keanekaragaman ini memberi kita
banyak pilihan sesuai dengan kebutuhan masing-masing, namun di satu sisi hal ini
juga akan membingungkan calon pengguna Linux. Lihat chart distribusi Linux di
http://distrowatch.com untuk mengetahui rangking distro-distro Linux.
Linux membutuhkan resource yang lebih kecil dari Windows, sehingga cocok
untuk komputer dengan spesifikasi minimal. Selain itu hampir semua distro populer
menyediakan versi 32 bit maupun 64 bit.
Linux dapat berjalan dalam dua mode, modus teks dan modus GUI namun
pada umumnya modus teks (terminal) ini lah yang menjadi kekuatan Linux. Modus
GUI sendiri memiliki banyak pilhan desktop environment-nya seperti KDE, Gnome,
BlackBox, XFCE.
Kekurangan Linux:
Banyak pengguna yang belum terbiasa dengan Linux dan masih ‘Windows
minded’, takut untuk beralih dari Windows.
Terdapat banyak distribusi Linux (lebih dikenali sebagai distro) yang dibuat
oleh individu, grup, atau lembaga lain. Masing-masing disertakan dengan program
sistem dan program aplikasi tambahan, di samping menyertakan suatu program
yang memasang keseluruhan sistem di komputer (installer program).
Inti di setiap distribusi Linux adalah kernel, koleksi program dari proyek GNU
(atau proyek lain), cangkang (shell), dan aturcara utilitas seperti pustaka (libraries),
kompilator, dan penyunting (editor). Kebanyakan sistem juga menyertakan aturcara
dan utilitas yang bukan-GNU. Bagaimanapun, utilitas tersebut dapat dipisahkan dan
sistem ala UNIX masih tersedia. Beberapa contoh adalah aturcara dan utiliti dari BSD
dan sistem grafik-X (X-Window System). X menyediakan antarmuka grafis (GUI) yang
umum untuk Linux.
Debian
Debian format paket programnya yang menggunakan DEB dianggap lebih stabil dari
pada RPM. Debian juga sudah menggunakan metode autodetect untuk penggunaan
peripheral pada komputer.
Redhat
Redhat diakui sebagai server tercepat dibandingkan dengan linux server lainnya.
Selain sebagai server tercepat, Redhat juga dapat digunakan sebagai client maupun
sebagai PC desktop/PC standolone. Saat ini redhat sudah beredar dengan versi 9.0
yang dapat menggunakan desktop Genome dan juga KDE.
Caldera
Slackware
SuSE Linux dilengkapi dengan Desktop Manager yang dikenal dengan KDE.
SuSE adalah jenis Linux pertama yang menyertakan bahasa Indonesia dan pilihan
bahasa yang digunakan dalam sistem Operasi Linux.
Corel
Corel Linux dirancang sebagai end-User. Pada Corel Linux semuaya serba
grafis, dimulai pada saat prosedur Instalasi hingga boot sistem
Turbo
Mandriva
Ubuntu
Ubuntu Linux hadir dalam 2 versi yaitu versi LiveCD dan versi Install. Anda
bisa memakai versi LiveCD kalau anda tidak ingin menginstallnya kedalam Komputer.
4. Instalisasi Linux
Bagi mereka yang tidak mampu untuk membeli sistem operasi Microsoft,
maka Linux dapat menjadi alternatif sistem operasi yang digunakan di PC secara
halal & tidak membajak perangkat lunak sama sekali. Biasanya yang paling membuat
pusing kepala adalah ketakutan / ketidak mampuan dalam menginstalasi sistem
operasi Linux.
Secara umum ada beberapa pilihan cara instalasi yang dapat dilakukan, Linux
dapat di instalasi dengan kondisi:
Pastikan kita masih memiliki sisa harddisk minimal sebesar 1.5GB untuk
Linux. Tidak apa apa jika harddisk tsb. sudah terformat menggunakan Windows
FAT32, kita bisa mengakali agar file systemnya nanti di ubah menjadi Linux.
Catat baik-baik semua data teknis periferal yang ada di komputer yang kita gunakan,
seperti, ethernet card (LAN card), sound card, jenis harddisk, video card.Umumnya
Linux Mandrake dapat secara otomatis mendeteksi card-card tersebut, hal ini hanya
untuk berjagajaga kalau Mandrake gagal mendeteksi card periferal tsb. Cara paling
sederhana & gampang untuk men-check data teknis peralatan / card periferal yang
digunakan adalah menggunakan Windows melalui Start _ Settings _ Control Panel _
System _ Device Manager. Klik device yang kita inginkan & catat resources yang
digunakan.
Setting BIOS diubah agar urutan booting menjadi FDD (floppy) _ CDROM _
HDD (harddisk). Untuk memasuki setting BIOS tekan ESC atau DEL pada saat booting
pertama kali & cari bagian untuk setting urutan booting.
Siapkan Partisi Untuk Linux
Bagian ini merupakan bagian yang paling seru, merupakan seni tersendiri &
sangat tergantung pada kebutuhan kita maupun kondisi awal harddisk yang akan
kita instalasi.
Proses setting partisi dapat dilakukan secara automatis oleh Linux atau secara
manual.
Instalasi Linux
Jika booting dari CDROM Linux dapat dilakukan dengan baik maka anda akan
melihat logo Linux Mandrake pada layar. Anda dapat langsung menekan tombol
ENTER untuk melanjutkan proses instalasi.
Perlu saya ingatkan disini bahwa proses instalasi Linux, terutama bagi yang
menggunakan distribusi Mandrake 8.0 sudah demikian mudahnya karenasebagian
besar parameter-nya tinggal di klik OK saja karena Mandrake telahmendeteksi &
menyiapkan yang terbaik. Di samping itu, sebagian parameter dapat di set ulang
setelah Linux Mandrake terinstall menggunakan fasilitas
Mandrake Control Center. Oleh karenanya kita tidak perlu takut akan
menderita kesulitan yang berarti untuk menginstalasi Linux. Selanjutnya akan saya
overview sedikit proses yang terjadi pada saat instalasi. Terus terang, sebagian besar
yang harus kita lakukan hanya menekan OK, Accept.Kalaupun kita harus menset
sesuatu biasanya semua tertera dengan jelas pada layar.
Layar pertama yang akan muncul adalah menanyakan bahasa apa yang ingin
anda gunakan dalam operasi Linux. Sebagian orang akan memilih bahasa Indonesia
yang kebetulan di sediakan juga di Linux Mandrake.
Karena Linux mempunyai banyak sekali koleksi software, maka ada beberapa
pilihan instalasi yang dapat dilakukan. Oleh karena itu Mandrake memberikan
pilihan apakah kita akan menginstall software yang recommended saja, atau untuk
expert (ahli). Pada pilihan recommended hanya software yang diperlukan saja yang
akan di install. Pada pilihan expert maka banyak software lainnya yang akan di install
yang biasanya hanya dibutuhkan oleh orang yang ahli Linux (bukan user biasa). Bagi
para pemula saya sarankan untuk memilih recommended agar sebagian besar
proses akan di otomatisasi oleh Linux.
Mungkin yang paling penting hanya pemilihan paket program yang akan
digunakan, karena Linux membawa banyak sekali paket program. Tentunya
sebaiknya anda memilih paket program yang anda butuhkan saja untuk menghemat
harddisk.Pada dasarnya pola fikir yang digunakan tidak terlalu rumit, secara
sederhana kita biasanya memfokuskan pada penggunaan workstation, server atau
development. Masing-masing akan membutuhkan software yang berbeda sekali
satu sama lain.
Pada saat anda mencoba-coba Linux tidak ada salahnya sebanyak mungkin
software di install agar dapat dicoba berbagai hal yang berkaitan dengan Linux.
Biasanya cukup salah satu lingkungan grafik yang di install (saya biasanya memilih
KDE) agar tidak menghabiskan banyak ruang di harddisk. Biasanya harddisk sebesar
1.5-1.9Gbyte cukup untuk menginstall cukup banyak software termasuk source code
untuk development.
Waktu instalasi semua paket software akan sangat tergantung pada jenis CD
drive & komputer yang anda gunakan. Untuk komputer saya Pentium II 233MHz
membutuhkan sekitar 45 menit s/d 1 jam untuk menginstall semua paket software
yang saya inginkan. Pada beberapa kesempatan saya sempat menginstall di mesin
Pentium III CD drive > 40x, ternyata membutuhkan hanya sekitar 5-10 menit-an
untuk menginstalasi semua software yang saya butuhkan.
Kemudian secara bertahap kita dapat memasukan user untuk komputer yang
akan kita gunakan. Informasi nama, username, password untuk masingmasing user
harus dimasukan secara manual satu per satu. Sebaiknya untuk penggunaan
sehari-hari gunakan user non-root untuk menjaga jangan sampai kita mengubah
konfigurasi system secara tidak sengaja.
Kita akan di sodorkan beberapa pilihan untuk menset layar monitor, resolusi,
tingkat warna-nya dll. Biasanya semua sudah di set dengan baik oleh software
DrakX. Sehingga kita hampir tidak perlu melakukan apa-apa kecuali menekan tombol
OK. Untuk aman-nya pengalaman saya dalam pemilihan monitor yang di Linux, saya
biasanya menggunakan setting generic untuk non-interlace monitor jika ingin
memperoleh resolusi di atas 800×600..
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Linux atau GNU/Linux adalah system operasi bebas yang sangat popular
untuk computer yang disebarkan secara luas dengan gratis di bawah lisensi GNU
General public license (GPL), yang berarti source code Linux juga tersedia bagi
public.
File system yang stabil, Linux mempunyai file system Ext2. File system jenis
inilah yang menjadi file system standar Linux. Beberapa distro kecil menggunakan
ini sampai sekarang selain itu ada yang namanya Ext3, ReiserFS,Minix dst
DAFTAR PUSTAKA
➢ http://www.linux.or.id/sejarah-dan-perkembanngan-linux.html
➢ http://barkahttroox.blogspot.com/2013/02/pengertian-linux-sejarah-linux.ht
ml?m=1
➢ http://www.pintarkomputer.com/langkah-langkah-cara-install-linux-ubuntu-
desktop-14-04-lts-trusty-tahr/
➢ http://cimolmatang32.blogspot.com/?m=1