Вы находитесь на странице: 1из 5

BAB III

METODE PENULISAN

A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian merupakan sebuah rencana tentang bagaimana
mengumpulkan serta mengolah data supaya penelitian yang diharapkan dapat
tercapai (Sujarweni, 2014 p 26). Karya tulis ilmiah ini bersifat deskriptif yaitu
memberi penjelasan tentang suatu fenomena atau situasi yang dialami manusia
dalam bentuk narasi, dapat berupa rangkaian kata atau gambar yang diperoleh dari
wawancara, observasi, ataupun dari penelusuran dokumen (Yati A & Rachmawati,
2014 p. 6) .Karya tulis ilmiah ini berbentuk studi kasus yang menggambarkan
pengelolaan keperawatan intoleransi aktivitas pada pasien anak dengan
bronchopneumonia. Studi kasus adalah rancangan penelitian yang mencakup
pengkajian satu unit penelitian secara intensif terhadap satu klien, keluarga,
kelompok, komunitasatau institusi (Nursalam, 2014 p 16).
B. Subjek Penelitian
Responden dalam studi kasus ini adalah dua pasien anak dengan
bronchopneumonia di Ruang Sekarjagad RSUD Bendan Kota Pekalongan. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling method dimana
penetapan sampel dengan mencari subjek atas dasar hal-hal yang dapat
mempermudah penulis (Nursalam, 2008). Penulis memilih menggunakan metode
convenience sampling dengan alasan agar penulis lebih mudah menentukan waktu
dan cara penulis untuk mengakses atau menemui para responden.
Agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari populasinya, pengambilan
sample karya tulis ilmiah ini berdasarkan pada:
1. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi merupakan ciri – ciri yang perlu dipenuhi oleh anggota
populasi yang bisa diambil sebagai sampel (Notoatmodjo,2010). Kriteria
inklusi dalam karya tulis ilmiah ini antara lain:
a. Pasien anak dengan bronchopneumonia atau keluarga pasien anak dengan
bronchopneumonia yang bersedia untuk menjadi responden pengelolaan
kasus dibuktikan dengan penanda tanganan informed consent.
b. Pasien anak dengan bronchopneumonia yang mengalami masalah
intoleransi aktivitas yang dirawat di ruang Sekarjagad RSUD Bendan Kota
Pekalongan.
c. Pasien anak dengan bronchopneumonia dan keluarga pasien anak dengan
bronchopneumonia yang kooperatif.
2. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi merupakan ciri – ciri anggota populasi yang tidak bisa
diambil sebagai sampel (Notoatmodjo,2010). Kriteria eksklusi dalam karya
tulis ilmiah ini adalah:
a. Pasien anak dengan bronchopneumonia yang dalam keadaan kritis.
b. Pasien anak dengan bronchopneumonia yang pulang paksa sebelum 2
hari dalam pengelolaan perawat.
C. Tempat dan Waktu
1. Tempat
Studi kasus ini akan dilakukan di ruang Sekarjagad RSUD Bendan Kota
Pekalongan.
2. Waktu
Studi kasus ini akan dilakukan pada bulan Februari – Maret 2019
D. Definisi Operasional
Bronchopneumonia adalah peradangan yang terjadi pada paru – paru yang
disebabkan oleh berbagai macam penyebab seperti : bakteri virus, jamur dan
benda asing. Bronchopneumonia adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan suatu bentuk pneumonia dimana daerah konsolidasi terdistribusi
luas disekitar bronchus. Bronchopneumonia merupakan bagian dari pneumonia
menurut dasar anatomic. Pembagian pneumonia menurut dasar anatomic yaitu :
pneumonia lobaris, pneumonia loburalis (bronchopneumonia), pneumonia
interstisialis (bronchiolitis) (Wijaya & Putri, 2013).
Menurut Wilkinson dan Ahern (2013, p. 30) Intoleransi aktivitas
adalah resiko mengalami ketidakcukupan energi fisiologis atau psikologis
untuk melanjutkan atau menyelesaikan aktivitas sehari – hari yang harus atau
ingin dilakukan.
E. Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2010), instrument penulisan karya tulis ilmiah
merupakan alat ukur dalam studi kasus. Instrumen yang digunakan penulis
sebagai alat pengumpulan data adalah sebagai berikut:
a. Format asuhan keperawatan anak
b. Alat tulis
c. Alat kesehatan yang digunakan untuk pemeriksaan fisik, meliputi:
tensimeter, stetoskop, dan thermometer
d. Jam tangan
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Menurut Yusuf S (2015 p. 19), pengumpulan data dari teknik wawancara
dilakukan dengan bertanya langsung sesuai dengan objek yang diteliti,
permasalahan atau focus penelitian. Pada karya tulis ilmiah ini wawancara
berisi tentang anamnesis identitas pasien dan keluarga, keluhan utama,
riwayat kesehatan sekarang, riwayat penyakit yang diderita keluarga, dll).
Penggalian data bersumber dari pasien, keluarga, perawat lain.
b. Observasi
Menurut Yusuf S (2015 p. 19), observasi adalah pengamatan dengan
melakukan pencatatan / pengkodean perilaku individu dan kondisi.
Observasi dilakukan sesudah pemberian terapi dan tindakan
c. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan
auskultasi.
d. Studi Dokumen
Menurut (Yati A & Rachmawati, 2014 p. 6), pengumpulan data dengan
metode studi dokumen digunakan karena dokumen dapat memberi
informasi tentang situasi yang tidak dapat diperoleh langsung melalui
observasi langsung atau wawancara. Sumber dokumen bisa dari yang
informal sampai formal misalnya jadwal, laporan, dan catatan kasus,
standar asuhan keperawatan.
F. Analisis dan Penyajian Data
Menurut Alimul Aziz (2012 p. 117), Analisis data dilakukan dengan cara
mengemukakan fakta, selanjutnya membandingkan dengan teori yang ada
kemudian dituangkan dalam opini pembahasan
Teknik analisis data yang digunakan oleh penulis adalah dengan cara
membuat narasi dari data yang diperoleh saat wawancara, observasi, pemeriksaan
fisik dan dokumentasi. Selanjutnya diinterpretasikan dan dibandingkan dengan
teori yang ada sebagai bahan untuk rekomendasi dalam intervensi keperawatan.
G. Etika Penelitian
Menurut Yati A & Rachmawati (2014) Prinsip dasar etik merupakan
landasan untuk mengatur kegiatan suatu penelitian. Pengaturan ini dilakukan
untuk mencapai kesepakatan sesuai kaidah penelitian antara peneliti dan subjek
penelitian. Subjek pada penelitian kualitatif adalah manusia dan peneliti wajib
mengikuti seluruh prinsip etik penelitian selama melakukan penelitian.
1. Prinsip Menghargai Harkat dan Martabat Partisipan
Penerapan prinsip ini dapat dilakukan peneliti untuk memenuhi hak-
hak partisipan dengan cara menjaga kerahasiaan identitas partisipan
(anonymity), kerahasiaan data (confidentiality), menghargai privacy dan
dignity dan menghormati otonomi (respect for autonomy).
2. Prinsip Memerhatikan Kesejahteraan Partisipan
Penerapan prinsip ini dilakukan peneliti dengan memenuhi hak – hak
partisipan dengan cara memerhatikan kemanfaatan (beneficience) dan
meminimalkan risiko (nonmaleficience) dari kegiatan penelitian yang
dilakukan dengan memerhatikan kebebasan dari bahaya (free from harm),
eksploitasi (free from exploitation), dan ketidaknyamanan (free from
discomfort).
3. Prinsip Keadilan (Justice) untuk Semua Partisipan
Hak ini memberikan semua partisipan hak yang sama untuk dipilih
atau berkontribusi dalam penelitian tanpa diskriminasi. Semua partisipan
memperoleh perlakuan dan kesempatan yang sama dengan menghormati
seluruh persetujuan yang disepakati. Prinsip ini menyatakan bahwa setiap
partisipan penelitian memiliki hak untuk diperlakukan adil dan tidak dibeda –
bedakan di antara mereka selama kegiatan riset dilakukan. Setiap peneliti
memberi perlakuan dan penghargaan yang sama dalam hal apa pun selama
kegiatan riset dilakukan tanpa memandang suku, agama, etnis, dan kelas
sosial.
4. Persetujuan Setelah Penjelasan (Informed Consent)
Pernyataan persetujuan diberikan para partisipan setelah memperoleh
berbagai informasi berupa tujuan penelitian, prosedur penelitian, durasi
keterlibatan partisipan, hak – hak partisipan dan bentuk partisipasinya dalam
penelitian yang dilakukan dari peneliti. Bentuk pernyataan persetujuan
partisipan dengan memberikan tanda tangan atau bentuk lainnya, seperti cap
jari.pada lembar persetujuan tersebut. pada partisipan yang tidak memiliki
kemampuan baca tulis.

Вам также может понравиться