Вы находитесь на странице: 1из 7

LAPORAN BIOKIMIA GIZI

Analisis Kadar Kolesterol dalam Darah

OLEH

KELOMPOK 6 :

1. Ni Putu Novi Darmayanti (P07131217046)


2. Ni Putu Sri Ratnasari (P07131217063)
3. Ni Luh Putu Wijayanti (P07131217065)
4. Ni Kadek Juli Arpilasari (P07131217072)
D IV B Tk 2

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN GIZI
2018/2019
A. Judul Praktikum

Analisis Kadar Kolesterol dalam Darah

B. Tanggal praktikum

Selasa, 30 Oktober 2018

C. Tujuan

 Dapat mengetahui kadar normal kolesterol total dalam darah


 Dapat menginterpretasikan hasil pemeriksaan kolesterol pada darah

D. Prinsip

Reaksi enzimatis dimana enzim kolesterol oksidase akan bereaksi dengan


kolesterol dalam darah yang diterjemahkan oleh suatu electrode sehingga dapat
dilihat dalam bentuk kadar.

E. Dasar Teori
Kolesterol adalah salah satu bentuk lemak yang secara ilmiah terdapat
dalam makanan yang berasal dari hewani yang bagi tubuh manusia berguna untuk
membangun sel, dan membentuk berbagai hormon. Kolesterol berasal dari organ
binatang terutama otak, kuning telur, dan jeroan, demikian juga produk-produk
yang berasal dari hewan seperti susu asli, keju, mentega, dan lain-lain. (“Serangan
Jantung dan Stroke” Iman Soeharto, 2004).
Kolesterol merupakan satu-satunya steroid yang ada dalam konsentrasi
yang bisa dinilai seluruh tubuh. Kolesterol diet yang berasal dari hewan diabsorbir
dalam jumlah terbatas ke dalam sistim limfatik apabila ada garam-garam empedu
dan setelah teresterifikasi parsiel dengan asam-asam lemak. Kecuali ergosterol
(pro-vitamin D), steroid tumbuh-tumbuhan diabsorbir jelek oleh manusia.
Sebagian besar kolesterol yang dibutuhkan tubuh, disintesa secara endogen dari
Asetil Ko-A melalui β- hidroksil- β-metil glutamil KoA. Hampir semua sel
mampu mensintesa kolesterol tapi bagian terbesar kolesterol di dalam tubuh
diproduksi oleh hepar. Dan diangkut di dalam plasma terutama sebagai LDL.
Kolesterol dihubungkan dengan metabolisme lipid dan merupakan sumber utuk
sintesa hormon steroid. Kolesterol dieksresikan ke dalam empedu sebagai
kolesterol yang tak berubah atau sebagai asam kolat atau asam kenooksidolat
(asam empedu) : kolesterol dipertahankan dalam bentuk larutan di dalam empedu
oleh garam-garam empedu dan fosfolipid. Kolesterol yang dilepaskan dari
jaringan tepi, diesterifikasi di dalam plasma dengan asalam lemak yang berasal
dari lesitin kolesterol asiltransferase (LCAT) dan diangkut sebagai HDL ke dalam
hepar. Ester kolesterol ini bisa diangkut ke lipoprotein lain oleh penukaran dengan
trigliserida. Penurunan ester kolesterol plasma timbul bila terdapat kerusakan sel
parenkim hepar, karena defisiensi LCAT yang berasal dari hepar. Terdapat
defisiensi LCAT yang jarang, pada mana terjadinya akumulasi kolesterol bebas di
dalam plasma dan jaringan. Pemeriksaan konsentrasi kolesterol plasma bervariasi
sesuai dengan spesifisitas metodenya. Nilai rujukan yang bisa diterima oleh
semua pihak yang menggunakan prosedur enzim untuk orang dewasa adalah 4,0-
6,5 mmol/l, yang bervariasi sesuai dengan populasi yang dijadikan sampel,
meningkat dengan bertambahnya usia, dan sampai usia 50 lebih tinggi pada laki-
laki. Ester kolesterol adalah 65-75 % dari kolesterol plasma total. (“Kapita Selekta
Patologi Klinik”, dr. Petrus Adrianto dan dr. Johannes Gunawan, 1984).
Kolesterol berperan dalam banyak proses metabolisme tubuh, sintesis
hormon seperti esterogen, testoteron dan adrenalin, produksi vitamin D, dn asam
empedu yang mebantu tubuh mecerna lemak dan mengabsorpsi vitamin larut
lemak dalam saluran pencernaan (Levelle P., 2006; Zamora A., 2007; Wedro et
al., 2010), serta menyekat akson-akson pada sel-sel saraf pada dinding pembuluh
darah. Sebagai kolesterol baik, HDL bertugas mengambil kolesterol jahat serta
fosfolipida dari darah dan menyerahkan pada lipoprotein lain, untuk diangkut
kembali ke hati. Kemudian lemak akan diedarkan kembali atau dikeluarkan dari
tubuh. Inilah mengapa, kadar HDL tinggi justru dianggap baik. Di hati, reseptor
LDL mengatur kolesterol darah. Jika LDL meningkat, sel-sel perusak menumpuk
di dinding pembuluh darahdan membentuk plak, yang memperkecil diameter
pembuluh darah. Plak yang bercampur dengan protein akan ditutupi oleh sel-sel
otot dan kalsium dan dalam jangka waktu bertahun-tahun bisa terjadi
atherosclerosis (pengerasan dan penyempitan pembuluh darah). Akibatnya suplai
oksigen dan nutrisi ke seluruh terhambat. Jika dibiarkan, dapat mengakibatkan
gangguan jantung, stroke, dan gangguan lain. Kolesterol dalam darah manusia
terbagi menjadi 2 jenis yakni kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan HDL
(kolesterol baik). LDL apabila terlalu tinggi dan tidk seimbang dengan kolesterol
baik (HDL) dapat menyebabkan penempelan di dinding pembuluh darah.
Kolesterol yang berlebihan bisa menempel di dinding pembuluh darah sehingga
pembuluh darh menyempit dan aliran darah tidak lancar, inilah mengapa
kolesterol menjadi salah satu faktor risiko penyakit jantung.
(http://penykitkolesterol.org/)
Angka-angka total kolesterol yang dianjurkan oleh NCEP adalah sebagai berikut :
 Kadar total kolesterol dalam darah normal : < 200 md/dL
 Kadar kolesterol darah sedang atau ambang batas tinggi : 200-239 mg/dL
 Kadar kolesterol tinggi : > 240 mg/dL
Jumlah kolesterol yang berlebihan di dalam tubuh juga mengakibatkan
hiperkolesterolemia. Biasanya disebabkan oleh obesitas, alkoholisme, gangguan
ginjal. Gangguan hati, diabetes, diuretik, kortikosteroid, dan penyakit tiroid.
Disamping itu, kolesterol tinggi pun mengundang dislipidemia, yaitu lemak dalam
darah.

F. Alat dan Bahan


- Biosensor
- Strip kolesterol
- Lancet blood
- Alcohol swabs
- Autoklik
- Darah kapiler

G. Prosedur kerja
1. Masukkan strip kolesterol pada biosensor, dan melihat kode yang terlihat
pada alat biosensor. Biosensor siap digunakan apabila sudah muncul garis
dan tetesan darah pada layar biosensor.
2. Memasang jarum lancet pada stik glukosa.
3. Mengatur kedalaman jarum yang akan dipergunakan. Setelah itu menarik
bagian badan stik sebelum dipergunakan menusuk.
4. Mengolesi jari tangan yang akan ditusuk dengan menggunakan alkohol
swabs.
5. Menempelkan stik pada ujung jari yang ditekan, kemudian tekn tombol
pada stik.
6. Setelah darah keluar, menempelkan strip dapa darah yang keluar. Alat
akan berbunyi sebagai tanda sudah mulai bekerja.
7. Selanjutnya hentikan darah yang keluar dengan menutup bekas tusukan
dengan alkohol swabs.
8. Tunggu 150 detik hasil akan keluar pada layar.
9. Mencatat angka kadar kolesterol yang muncul pada layar.

H. Hasil Pengamatan
No Sampel Hasil Kategori Keterangan
1 Ratna (A) 203 mg/dL Ambang Batas Tinggi Sudah makan
2 Wija (B) 165 mg/dL Normal Sudah makan
3 Juli (C) 165 mg/dL Normal Sudah makan

I. Pembahasan
Kolesterol adalah salah satu bentuk lemak yang secara ilmiah terdapat
dalam makanan yang berasal dari hewani yang bagi tubuh manusia berguna untuk
membangun sel, dan membentuk berbagai hormon. Kolesterol berasal dari organ
binatang terutama otak, kuning telur, dan jeroan, demikian juga produk-produk
yang berasal dari hewan seperti susu asli, keju, mentega, dan lain-lain. (“Serangan
Jantung dan Stroke” Iman Soeharto, 2004).
Kolesterol berperan dalam banyak proses metabolisme tubuh, sintesis
hormon seperti esterogen, testoteron dan adrenalin, produksi vitamin D, dn asam
empedu yang mebantu tubuh mecerna lemak dan mengabsorpsi vitamin larut
lemak dalam saluran pencernaan (Levelle P., 2006; Zamora A., 2007; Wedro et
al., 2010), serta menyekat akson-akson pada sel-sel saraf pada dinding pembuluh
darah.
Angka-angka total kolesterol yang dianjurkan oleh NCEP adalah sebagai berikut :
 Kadar total kolesterol dalam darah normal : < 200 md/dL
 Kadar kolesterol darah sedang atau ambang batas tinggi : 200-239 mg/dL
 Kadar kolesterol tinggi : > 240 mg/dL
Jumlah kolesterol yang berlebihan di dalam tubuh juga mengakibatkan
hiperkolesterolemia. Biasanya disebabkan oleh obesitas, alkoholisme, gangguan
ginjal. Gangguan hati, diabetes, diuretik, kortikosteroid, dan penyakit tiroid.
Disamping itu, kolesterol tinggi pun mengundang dislipidemia, yaitu lemak dalam
darah.
Dari hasil pengamatan diperoleh data hasil sampel A dengan kadar
kolesterol 203 mg/dL, yang artinya kadar kolesterol sampel A melebihi kadar
normal kolesterol sehingga masuk dalam kategori kolesterol darah sedang atau
ambang batas tinggi yaitu berkisar 200-203 mg/dL. Sedangkan pada sampel B dan
C sama-sama dengan kadar kolesterol 165 mg/dL yang artinya kadar kolesterol
normal yaitu < 200 mg/dL. Pada kadar kolesterol sedang atau ambang batas tinggi
dan kolesterol tinggi sebaiknya mengurangi makanan seperti gorengan, kuning
telur, jeroan dan lainnya yang banyak mengandung kolesterol. Jadi kadar
kolesterol dapat diatur. Jika kadar kolesterol dibiarkan tetap tinggi maka akan
menimbulkan plak di dinding pembuluh darah yang dapat menyebabkan
atherosclerosis (pengerasan dan penyempitan pembuluh darah). Akibatnya suplai
oksigen dan nutrisi ke seluruh terhambat dan dapat mengakibatkan gangguan
jantung, stroke, dan gangguan lain.

J. Simpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan pada tanggal 30 Oktober 2018. Dapat
disimpulkan bahwa pada pada sampel A kadar kolesterol darah masuk dalam
kategori sedang atau ambang batas tinggi, sedangkan sampel B dan C memiliki
kadar kolesterol normal.

K. Daftar Pustaka
A.A. Nanak Antarini, SST.,M.P. dkk. 2018. Modul Penuntun Biokimia
Gizi.Politeknik Kesehatan Denpasar Jurusan Gizi.

L. Lampiran Foto
Penanggung Jawab

Ni Luh Putu Wijayanti


NIM.P07131217065

Вам также может понравиться