Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Allhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan
kita kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan tugas ini dengan judul “ ASPEK
KESEHATAN DALAM SHALAT “ Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah AKSM 2.
Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu saya dalam menyusun dan sudah memberikan kepercayaan kepada saya untuk
menyelesaikan tugas ini. Terlebih kami ucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah AKSM
2 Inggriane P. Dewi, M.Kep.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat saya harapkan
dari para pembaca guna untuk meningkatkan bahan evaluasi saya dalam pembuatan Tugas
berikutnya. saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang kurang
berkenan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
B. Tujuan ..................................................................................................................... 1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Ada beberapa jenis taklif yang di bebankan kepada Manusia , taklif yang pertama adalah
shalat yag merupakan rukun Islam kedua. Shalat adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan
oleh umat Islam yang telah memenuhi syarat (mukallaf). Dan shalat juga sebagai garis
demarkasi antara muslim dan non muslim. Hal ini dapat dilihat dari sabda Nabi saw. yang
artinya :”Perbedaan antara orang kafir (non muslim) dengan orang Islam adalah shalat”
(Amiruddin, 2008).
Selain itu amalan yang pertama kali di hisab adalah Shalat. Amalan seseorang bisa di
nilai baik buruknya dinilai dari shalatnya . Dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah SAW., beliau
bersabda : “Sesuatu yang pertama kali diperhitungkan pada hamba adalah shalatnya, jika ia
menyempurnakannya. Jika tidak (sempurna) maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar
berfirman : “Lihatlah apakah hambaKu mempunyai (shalat) sunat ?”. Jika kedapatan padanya
(shalat) sunat, maka Allah berfirman : “Sempurnakanlah fardhu itu dengannya”. (Hadits
ditakhrij oleh Ibnu Majah).(Zacky, 2018)
Adapun makna shalat adalah :”Suatu perbuatan yang diawali dengan takbirotul ihrom
(takbir pertama yang mengharamkan hal-hal yang halal sebelum dilakukan takbir) dan diakhiri
dengan salam yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku”.(Amiruddin, 2008)
Ada juga yang mengatakan bahwa shalat itu sebagai media olah raga yang bersifat
jasmani dan rohani. Pendapat ini bisa diterima karena semua gerakan shalat itu mengandung
unsur kesehatan. Dan jika seseorang mengalami gangguan penyakit atau kondisinya kurang
sehat, maka tidak dapat melakukan shalat dengan baik dan benar. Apabila shalat itu dilakukan
dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan yang telah digariskan, maka akan sangat
berpengaruh terhadap kesehatan secara menyeluruh baik pisik maupun psikis (Elzaky, 2015).
B. Tujuan
1
2
3
4
ketika bangun. Apabila kalian lupa shalat atau karena ketiduran, Shalatlah pada waktu
ingat (atau bangun) “ HR Muslim.(Amiruddin, 2008)
Jika ingat pada menit-menit terakhir dan memungkinkan kita untuk melaksanakan
shalat, segeralah shalat meskipun waktu yag tersedia hanya cukup untuk satu rakaat.
Rasullah Saw menganjurkan untuk senantiasa memperhatikan awal waktu shalat Karena
pada waktu itu terdapat banyak keutamaan. “Amal yang paling utama adalah shalat pada
awal waktu “ ( HR ibnu Huzaimah).
Dalam keadaan darurat kita boleh menjama’ shalat . Anas ra berkata “Rasullah
saw. apabila bepergian sebelum masuk waktu shalat zuhur, beliau mengakhirkan shalat
zuhur ke waktu asar, beliau berhenti di perjalanan dan menjama’ shalat dan kalau sudah
masuk zuhur Beliau shalat zuhur kemudian berangkat” (HR Bukhari)
Kewajiban shalat itu tidak tertawarkan , artinya kapanpun dan dimanapun shalat
adalah wajib dikerjakan. Namun , apabila keadaan tidak memungkinkan untuk
melaksanakan shalat sebagaimana mestinya, Allah dan rasulNya memberikan beberapa
rukhsah ( keringanan). contohnya dalam keadaan sakit. Rasullah Saw. memberikan
keringanan bagi orang yang sedang sakit dalam melaksanakan shalat. sabda nya, “
Shalatlah kamu dengan berdiri, jika tidak mampu berdiri, shalatlah sambl duduk, dan
jika tidak mampu duduk, shalatlah sambil berbaring dan jika tidak mampu juga,
shalatlah dengan isyarat “ ( HR Bukhari) “… Dan jadikanlah sujudmu lebih rendah
daripada rukumu.” ( HR Baihaqi).
Shalat dalam perjalanan biasa di sebut shalat safar. shalat safar meliputi masalah
qashar, jama’ dan shalat di kendaraan.
Qashar artinya meringkas maksudnya shalat yang jumlahnya empat rakat di ringkas
menjadi dua rakaat selama dalam perjalanan, sesuai dengan hadis berikut ini
“sesungguhnya Allah SWT mewajibkan shalat kepada Nabi SAW dua rakaat kalau dalam
perjalanan, empat rakaat kalau muqim ( tidak sedang bepergian) dan satu rakaat kalau
dalam perang.” (HR Muslim dari ibnu Abbas Ra) sedangkn shalat mgrib tetap tiga rakaat
sekalipun sedang safar.
Shalat Jama artinya melaksanakan dua macam shalat wajib pada satu waktu. ada
dua macam shalat jama, yaitu jama taqdim dan jama takhir. jama taqdim artinya
melaksanakan shalat zuhur dan shalat asar pada waktu zuhur sedangkan jama takhir
sebaliknya yaitu melaksanakan shalat zuhur dan shalat asar pada waktu ashar.
5
Allah berfirman “ Allah yang menjadikan untuk kalian malam sebagai waktu untuk
beristirahat dan siang berusaha. sesungguhnya Allah memiliki keutamaan atas manusia,
tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur “ (QS Ghafir : 61)
Dalam ayat lain Allah berfirman “ Dan karena rahmatNya, dia jadikan untukmu
malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supya kamu mencari
sebagian karuniaNya ( pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepadaNya”. (QS Al
Qashash : 73)
Pembagian waktu shalat sangat sesuai dengan perputaran jam biologis yang
mengatur sistem kerja seluruh bagian tubuh manusia.Perputaran biologis adalah
perputaran atau perubahan aktivitas metabolisme setiap mahluk hidup dengan seluruh
organ yang dimilikinya dari keadaan paling rendah, perputaran itu tidak pernah berubah
dari waktu ke waktu sejak dulu hingga masa yang akan datang.(Elzaky, 2015)
Shalat isya merupakan tahapan terakhir dalam perjalanan satu hari. wakyu isya
merupakan aktivitas peralihan dari keadaan yang penuh dengan semangat,selama kurun
waktu antara shalat isya dan setelahnya terjadi perubahan sebagai berikut :
a. sistem saraf parasimpatik engalami peningkatan menggantikan simpatik
b. kecepatan detak jantung menurun begitu pula suhu tubuh
c. muncul keinginan untuk tidur yang dipicu oleh peningkatan produksi
hormone melatonin.
d. terjadi penurunan hormone kortisol
e. sistem kekebalan tubuh meningkat
f. produksi hormone adrenalin menurun.
Ditinjau dari segi medis ternya shalat sangat bermanfaat bagi kesehatan . ia ibarat”
olahraga”yang mampu membuat anggota tubuh menjadi lebih bugar, lebih sehat dan
lebih terlindungi dari aneka penyakit. dr Suwaidan mengatakan bahwa shalat adalah
terapi bagi orang yang terkena penyakit tulang, ia menjelaskan bahsa shalat merupakan
latihan bagi seluruh otot tubuh dan persendian , manfaat yang lebih besar yaitu
menguatkan tulang punggung dan mencegah kekeringan dan bungkuk.
Gerakan gerakan shalat diantaranya yaitu :
1. Takbiratul ikhrom: Berdiri tegak lurus
Berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan
perut atau dada bagian bawah. Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening dan
kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar
ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran
darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut
atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian,
khususnya pada tubuh bagian atas.
Ketika mulai berdiri tubuh terasa ringan karena berat tubuh tertumpu pada dua kaki.
Otot-otot punggung sebelah atas dan bawah dalam keadaan kendur. Punggung dalam
keadaan lurus, dengan pandangan terpusat pada tempat sujud. Pikiran berada dalam
keadaan terkendali. Pusat otak, atas dan bawah menyatu membentuk kesatuan tujuan.
Hal ini juga merupakan cerminan diri dan hati di hadapan Allah. Walau dalam kondisi
berdiri tegak namun kepala ditundukkan ke tempat sujud, hal ini mengisyaratkan bahwa
8
kita diwajibkan untuk bertawadhu’ (rendah hati) dan menghindari kesombongan, ini juga
merupakan suasana yang sangat dahsyat dimana kita berdiri dihadapan Allah seperti
suasana saat nanti manusia di hadapan Allah pada hari pengadilan (yaum al-dîn). Saat
kita berhadapan dengan Allah Yang Maha Mengetahui diri kita, dan kita berhadapan
dengan dzat yang sangat kita cintai, maka saat itu pula pikiran kita akan menjadi tenang,
anggota badan tertunduk dan semua eksistensi diri kita menjadi tenteram.
2. Ruku’
Ruku’ adalah membengkokan tulang belakang, dan meluruskannya meregangkan
antara tulang dan otot punggung, ruku’ yang sempurna adalah ditandai tulang belakang
yang luruh sehingga bila diletakkan segelas air diatas punggung tersebut tidak akan
tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang. Meletakkan tangan pada lutut seraya
meluruskan tulang belakang dan menahannya akan mempelancar perdarahan dan getah
bening.
Karena itu, makanan bagi tulang belakang beserta ligament dan otot pendukungnya
akan terjamin. Lebih jauh Aliah BP. Hasan dalam bukunya Pengantar Psikologi
Kesehatan Islami mengatakan bahwa ruku’ merupakan salah satu metode untuk
menguatkan otot-otot pada persendian kaki yang dapat meringankan tegangan pada lutut,
ketika ruku’ seseorang meregangkan otot punggung sebelah bawah, otot paha, dan otot
betis secara penuh.
Tekanan akan terjadi pada otot lambung, perut dan ginjal, sehingga darah akan
terpompa ke atas tubuh. Dan ketika melakukan qauna atau berdiri setelah ruku’, secara
spiritual ruku’ dapat membentuk seseorang dalam kehidupannya tidak sombong,
9
3. I’tidal
Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan
setinggi telinga. i’tidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak
berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ-organ
pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian.
Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.
Postur tubuh kembali tegak, sehingga memberikan tekanan pada aliran darah
untuk bergerak keatas. Hal ini dapat membuat tubuh mengalami relaksasi dan
melepaskan ketegangan, hal serupa juga terjadi ketika berdiri setelah sujud.
10
4. Sujud
Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada
lantai. sujud bermanfaat memompa aliran getah bening ke bagian leher dan ketiak. Posisi
jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak.
Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan
tuma’ninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini
juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud
memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
Gerakan dalam sujud juga mempunyai metode yang dapat membawa kedamaian,
keselarasan, kesesuaian, ketenangan dan kebahagiaan. Dalam sujud badan dari belakang
rata ke depan, kedua telapak tangan ditempelkan pada lantai/tanah, dan kaki ditekuk.
Sujud adalah pijatan usus yang sudah dimulai sejak ruku’. Dilakukan dengan meluruskan
tulang belakang dan meregang otot hingga rongga perut mengecil. Otot yang bertambah
kuat akan mencegah berbagai penyakit seperti heria dan membantu persalinan,
sedangkan usus yang dipijat akan melancarkan peristalsis dan memudahkan buang air
besar; aliran darah bebas hambatan akan mencegah ambeien. Muka yang menempel pada
lantai.
Rasulullah Saw. Pernah bersabda, “jangan kau usap kerikil yang menempel di
muka (wajah) mu itu akan menjadi mutiara kelak di surga”. Jika ditinjau dari kesehatan
bahwa wajah/muka yang terkena kerikil dalam keadaan sujud adalah merupakan pijatan
refleksi yang berfungsi melancarkan peredaran darah dan mengendorkan syaraf-syaraf
yang ada di muka, sehingga jika syaraf-syaraf muka kendur dan peredaran darahnya
lancar niscaya terhindar dari penyakit kepala, seperti pusing-pusing, migrant, dll.
Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih
untuk menerima banyak pasokan oksigen. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas
11
kepala yang memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Itu artinya, otak
mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata
lain, sujud yang tumakninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan.
Sujud jika ditinjau dari perspektif spiritual bahwa sujud menggambarkan tentang
derajat ketundukan yang paling tinggi, karena anggota badan yang paling berharga, yaitu
wajah di tempelkan pada sesuatu yang paling rendah, yaitu tanah. Jika memungkinkan,
sujudlah langsung ke tanah tanpa alas, karena ini bisa membuat lebih khusyu’ dalam
shalat dan dalam berdo’a, dan bukti yang paling baik atas kerendahan. Sujud juga
merupakan posisi terbaik berdialog dengan Allah, dan juga posisi terbaik untuk bertemu
dengan Allah (misalnya kematian) adalah ketika sujud. Cara terbaik untuk berterima
kasih kepada Allah dan memuji-Nya juga ketika sujud.
Melalui proses sujud, seseorang akan terserap ke dalam ketakterbatasan, dengan
keabadian dan dengan dunia luar. Ketika seseorang mencapai keadaan kesatuan penuh
dengan Allah Yang Maha Kuasa, seluruh tubuh bergetar dan menangis, dan doanya
sampai kepada Allah ( Aliah BP. Hasan 2005)
5. Duduk Tasyahud
Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir).
Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki. Manfaatnya,saat iftirosy, bertumpu pada
pangkal paha yang terhubung dengan syaraf. Posisi ini menghindarkan nyeri pada
pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk
tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra),
kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar,
postur irfi mencegah impotensi.
Variasi posisi telapak kaki pada iffirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot
tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah
12
yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ-organ. “Nabi duduk dengan tuma’ninah
sehingga ruas tulang belakangnya mapan” .
Duduk dalam tasyahud dengan menekukan jari – jari yang berada pada kaki yang
kanan, ini berfungsi untuk me-refleksi (berfungsi pijat refleksi) syaraf-yaraf kaki dan
memperlancar peredaran darah hingga ke syaraf kepala, posisi duduk tasyahud juga dapat
membantu pencernaan dengan menggerakkan isi perut ke arah bawah. Tubuh akan
mengalami relaksasi, dan merangsang otot-otot pangkal paha, sehingga dapat
mengurangi rasa nyeri dan sakit pada pangkal paha.
6. Salam
Gerakan memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal. Manfaatnya untuk
mererelaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala.
Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah. Serata
bermanfaat bagi kedua otot leher meregang bergantian, dimulai dari kiri yang padat dan
diakhiri oleh kanan.
Hal ini merupakan pemusatan getah bening seluruh tubuh ke jantung. Bertambah
lama salam akan bertambah dahsyat karena otot yang menggerakkannya bertambah kuat
7. Thuma’ninah
13
Dalam keadaan tidur tidak lelap detak jantung mengalami percepatan dan
cenderung berdetak secara teratur. namun ketika seseorang bangun tidur dan mendirikan
shalat malam, Allah menjaganya dari peningkatan tekanan darah dan denyut jantung. jika
seseorang pederita penyakit jantung atau tekanan darah tinggi bangun dari tidurnya pada
malam hari kemudian mendirikan shalat tahajud , niscaya resiko serangan jantung dan
hipertensi menjadi lebih sedikit.
Manfaat Shalat malam juga meningkatkan imunitas, mengurangi resiko terkena
penyakit pembekuan darah (blood coagulation), mengurangi terjadinya penyempitan
saluran pernafasan( bronchispasm), menjaga kestabilan gula dalam darah, shalat malam
juga dapat menurunkan tekanan darah serta fungsi jantung,meningkatkan kemampuan
berpikir dan kekutan memori,mengurangi kadar lemak,menjaga kelenturan dan
kesehatan semua persendian tubuh
Shalat malam juga merupakan obat yang sangat efektif untuk menyembuhkan
penyakit modern seperti stress dan gangguan kejiwaan. selain itu dapat menghindari
peradanga pada dinding saluran pencernan dan usus dua belas jari.
Wudu merupakan salah satu pondasi bagi bangunan kedokteran islam yang
melindungi setiap musim dari berbagai penyakit bahaya yang terdapat di lingkungan
sekitarnya . Wudu yang dilakukan secara berulang ulang merupakan dasar kebersihan
individu yang meliputi kebersihan semua anggota tubuh dan yang paling banyak
bersentuhan dengan segala sesuatu di luar tubuh.
Manfaat Wudhu dari segi Kesehatan adalah :
1. Membasuh telapak tangan
Cuci tangan adalah cara pencegahan agar tidak terjangkit penyakit, seperti
Hepatitis A, misalnya virusnya dapat dicegah masuk ke dalam tubuh dengan mencuci
tangan, serta membasuh telapak tangan dapat merefleksikan diri, karena di telapak tangan
terdapat banyak titik yang dapat menguntungkan bagi kesehatan kita. Menurut
pandangan medis hal ini sangatlah rasional. Karena pada bagian tersebut terdapat banyak
serabut saraf, arteri, vena, dan pembuluh limfe. Menggosok pada sela-sela jari sudah
semestinya memperlancar aliran darah perifer (terminal) yang menjamin pasokan
makanan dan oksigen.
Seorang ahli bedah diwajibkan membasuh kedua belah tangan setiap kali
melakukan operasi sebagai proses sterilisasi dari kuman. Cara ini baru dikenal abad ke-
20, padahal umat Islam sudah membudayakan sejak abad ke-14 yang lalu, yaitu dengan
melakukan wudhu dan menganjurkan hidup dengan budaya menjaga kenersihan badan.
2. Berkumur-kumur
Amru bin Yahya menuturkan, “Rosulullah Shallallohu ‘alaihi wa salam berkumur
dan membersihkan hidung masing-masing dengan tiga ciduk air” (HR. Muslim).
Ketika berkumur, berarti kita membersihkan mulut dari bau yang tidak sedap, dan
itu dapat membuat kita lebih percaya diri. Berdasarkan penelitian yang dilakukan ahli
kesehatan, pada air bekas cuci mulut ternyata terdapat kurang lebih 40 miliar bibit
penyakit seperti virus. Keutamaan Berkumur Berkumur-kumur dalam bersuci adalah
dapat membersihkan rongga mulut dari penularan penyakit.
Sisa makanan yang mengendap atau tersangkut di antara sela gigi yang jika tidak
dibersihkan (dengan berkumur-kumur atau menggosok gigi) akan menjadi mediasi
pertumbuhan kuman. Dengan berkumur-kumur secara baik, benar dan dilakukan lima
kali sehari berarti tanpa kita sadari dapat mencegah dari infeksi gigi dan mulut Tak salah
bila kebersihan mulut sangat menjadi perhatian Rosulullah, sebagaimana yang tercermin
dalam sabdanya, “Rosulullah Shallallohu ‘alaihi wa salam, apabila bangun tidur di
15
3. Membersihkan hidung
Abu Hurairah radhiyallohu berkata, “Rosulullah Shallallohu ‘alaihi wa salam
bersabda, apabila salah seorang dari kamu berwudhu, maka hiruplah air dengan lubang
hidung, kemudian hembuskanlah” (HR. Muslim).
Hidung merupakan tempat yang banyak mengandung kotoran, karena setiap
bernafas, semua kotoran yang terhirup disaring di hidung. Maka, dengan menghirup
(istinsyaq) dan mengeluarkan air hidung (istinsar), semua kotoran dan kuman penyakit
yang ada dapat dicegah masuk ke dalam tubuh serta dapat mempermudah proses
pernafasan.
Selain itu, dengan sering melakukan istinsyaq dan istinsar, kita dapat terhindar dari
flu, dan kalaupun terserang, pasti akan segera sembuh, karena kuman-kuman atau virus
yang ada akan segera hilang dari lubang hidung. Selain itu istinsyaq juga bisa untuk
mensucikan selaput dan lendir hidung yang tercemar oleh udara kotor dan juga kuman.
Selama ini kita ketahui selaput dan lendir hidung merupakan basis pertahanan
pertama pernapasan. Dengan istinsyaq mudah-mudahan kuman infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA) dapat dicegah. Begitu pula dengan pembersihan telinga sampai
dengan pensucian kaki beserta telapak kaki yang tak kalah pentingnya untuk mencegah
berbagai infeksi cacing yang masih menjadi masalah terbesar di negara kita.
Hasil penelitian yang dilakukan salah satu komite kongres antar negara-negara
Islam di Kairo mengatakan bahwa membersihkan hidung sebanyak 5 x dalam setiap
wudhu dapat menjaga kenyamanan rongga-rongga itu dari penyakit infeksi peradangan,
sehingga organ-organ tubuh terlindungi dari serangan kuman yang bersarang di dalam
rongga hidung.
16
Dalam buku yang berjudul “Al-I'jaaz Al-Ilmiy fii Al-Islam wa Al-Sunnah Al-
Nabawiyah” dijelaskan, ilmu kontemporer menetapkan setelah melalui eksperimen
panjang, ternyata orang yang selalu berwudhu mayoritas hidung mereka lebih bersih,
tidak terdapat berbagai mikroba. Dari hidung, kuman masuk ke tenggorokan dan
terjadilah berbagai radang dan penyakit. Apalagi jika sampai masuk ke dalam aliran
darah. Barangkali inilah hikmah dianjurkannya istinsyaaq (memasukkan air ke dalam
hidung) sebanyak tiga kali kemudian menyemburkannya setiap kali wudhu.
4. Membasuh wajah
Dengan membasuh wajah depresi dapat berkurang dan sekaligus membuat wajah
terasa lebih segar dan sehat. Tak hanya itu saja, membasuh wajah juga dapat mencegah
penuaan dini dan membantu kulit untuk bernafas. Kulit yang sebelumnya masih tertutup
oleh debu atau make updapat dibersihkan dengan membasuh wajah, sehingga kulit dapat
bernafas lagi.
Pada malam hari, kulit bekerja lebih keras, saat itu terjadi hal khusus dalam
perilaku kulit. Aliran darah menjadi meningkat, kebutuhan oksigen semakin banyak dan
metabolisme kulit meningkat. Semua ini merupakan indikator bahwa kulit
mempersiapkan diri untuk memperbaiki diri. Secara alami, kulit memperbaiki kerusakan
yang terjadi saat aktivitas siang hari dan kulit mempersipkan diri untuk menghadapi hari
esok.
6. Mengusap kepala
Dengan membasuh kepala, pikiran menjadi jernih, ingatan menjadi tajam, rambut
tidak cepat rontok dan terhindar dari penyakit Alzheimer pikun. Hal ini dikarenakan pada
dahi terdapat titik-titik yang berhubungan dengan otak dan syaraf manusia.
17
7. Membasuh telinga
Membasuh telinga dapat merangsang titik pendengaran dan keseimbangan, serta
dapat membersihkan kotoran-kotoran yang menempel di lekukan-lekukan telinga.
Pada bagian telingga juga ada titik akupunturnya. Menurut cabang spesifikasi
kedokteran di China, bagian telinga bisa direpresentasikan sebagai tubuh manusia.
Bentuk telinga ini serupa dengan bentuk tubuh saat meringkuk dalam rahim ibu.
Kepalanya adalah bagian yang sering dipasang anting.
Dalam lubang adalah rongga tubuh tempat tersimpannya organ-organ dalam.
Melakukan stimulasi seperti wudhu akan berpengaruh baik terhadap fungsi organ dalam.
Adapun lingkaran luar menggambarkan punggung. Pemijatannya juga seolah melakukan
stimulasi daerah punggung dan ruas-ruas tulang belakang.
8. Membasuh kaki
Membasuh kaki disertai dengan gososkan lembut termasuk pda jari-jrinya akan
menimbulkan rasa tenang dan nyaman, karena pada kaki terdapat jaringan saraf yang
tersambung dengan seluruh tubuh. jadi orang yang berwudhu dan membasuh kaki seraya
menggosoknya dengan lembut seakan akan tengah membersihkan dan menggosok
bagian tubuh yang lain, selain itu dapat meningkatkan aliran darah.
memperoses setiap makanan yang masuk kedalam perut secra telaten dengan bantuan
getah lambung dan zat asam.
Zat asam yang dikeluarkan oleh kelenjar-kelenjar sudah memiliki ukuran yang pas
.Jika volume zat asam yang dikeluarkan oleh kelenjar itu kurang sedikit dari ukurannya
,maka makanan itu tidak bisa hancur.demikian juga jika yang dikeluarkan terlalu
banyak,maka kesehatan tubuh manusia akan terganggu .
Setelah tubuh menyerap unsur yang bermanfaat dari apa saja yang kita makan dan
minum, maka ampasnya didorong untuk dikeluarkan dalam bentuk air dan kotoran .Jika
ini tidak dikeluarkan, akan membahayakan tubuh kita .Sebab air kencing dan kotoran
tadi mengandung banyak bakteri dan kuman. Maha Suci Allah telah merancang tubuh
manusia dengan memiliki sistem pemberesihan kotoran dari dalam secara otomatis .Ini
membuktikan kebersihan sudah merupakan fitrah manusia .yang patut kita jaga dan
syukuri .
Di dalam air kencing dan kotoran terdapa tbakteri dan cacing.oleh sebab itulah
Islam mewajibkan istinja. Istinja dilakukan dengan membersihkan sisa air kencing dan
kotoran(yang keluar dari anus ) yang masih melekat setelah melakukan aktivitas buang
air dengan menggunakan metode diatas tadi yaitu dengan menggunakan air atau batu .
Kondisi kemaluan dan anus yang lembab , sangat ideal bagi kuman untuk hidup
dan berkembang biak. Dengan membersihkan kemaluan,seseorang akan terhindar dari
radang saluran kencing dan berbagai macam penyakit kulit yang disebabkan
menumpuknya mikroba dan kuman .
Ajaran Rasullah SAW yang patut dikagumi adalah seorang Muslim dilarang untuk
beristinja dengan tangan kanan , harus dengan tangan kiri , sehingga tangan kanan yang
bertugas untuk menyentuh makanan selalu dalam keadaan bersih . Sebab bila beristinja
dengan tangan kiri dikawatirkan telur-telur cacing yang terdapat dalam feses masih
melekat dalam lipatan kulit dan bawah kuku tangan kiri ,sekalipun telah dibasuh dengan
air.
Qayyim, beliau berkata: “Khusyu’ adalah kokohnya hati di hadapan Rabb-Nya dengan
penuh kerendahan.” (Madarijus Salikin 1/521)
Sehingga khusyu’ itu tempatnya di dalam hati yang akan membuahkan
kekhusyu’an pada anggota badan. Anggota badan itu tergantung pada hati, jika hatinya
kosong dari khusyu’ maka akan mempengaruhi kekhusyu’an pada anggota badan.
Khusyu’ dalam shalat merupakan perintah dari Allah . Sebagaimana firman Allah
(artinya):“Dan tegakkanlah karena Allah (dalam shalat kalian) dengan qaanitiin.” (Al
Baqarah: 238) Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menerangkan makna qaanitiin adalah
khusyu’ dan penuh kerendahan. (Lihat Al Mishbahul Munir)Sehingga menjadi jelas
makna ayat di atas yaitu Allah memerintahkan untuk menegakkan shalat yang harus
(wajib) diiringi dengan khusyu’.
Demikian pula, Allah berfiman (artinya): “Dan sesungguhnya shalat itu amatlah
berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.” (Al Baqarah: 45) Allah menjelaskan
bahwa ibadah shalat itu merupakan ibadah yang amat berat kecuali bagi orang-orang
yang khusyu’.
Hakikat ilmiah yang terkandung dalam kekhusyukan shalat adalah :
1. Kekhusyukan meningkatkan kemampuan berpikir dan berkonsentrasi.
2. Kekhusyukan dapat meningkatkan fungsi dan kesehatan jantung.
3. Kekhusyukan dapat meningkatkan fungsi dan kesehatan otak
4. Kekhusyukan dapat meringankan sakit,
5. Kekhusyukan dapat meningkatkan fungsi otak depan ( lobus frontalis)
BAB III
KESIMPULAN
Shalat merupakan salah satu kewajiban yang di tetapkan oleh Allah atas hamba-
hambaNya sebagai ibadah sekaligus Doa. Shalat memiliki kedudukan penting dalam ajaran
agama Islam. Shalat merupakan kewajiban pertama yang dibebankan atas manusia dan
merupakan ibadah yang paling terakhir di angkat dari dunia. shalat juga merupakan amalan
pertama manusia yang pertama kali di hisab.
Shalat memiliki keutamaan dan faedah yang besar untuk menciptakan kesehatan dan
ketenangan jiwa, Ketenangan, ketenteraman dan kesehatan orang yang diperoleh melalui shalat
memiliki nilai spiritual yang cukup tinggi, dan gerakan yang sangat banyak. Hal ini disebabkan
oleh karena dalam shalat terdapat dimensi dzikrullah dan juga dimensi gerak / olah raga, karena
gerakan dalam shalat dilakukan dengan continue/istiqamah.
Dimensi ini merupakan inti yang menyebabkan orang yang melaksanakan shalat
senantiasa mengingat Allah sehingga hatinya menjadi tenang, dan gerakan dalam shalat
merupakan olah raga yang dapat memberikan kekebalan pada tubuh, dan juga merupakan terapi
dari beberapa penyakit yang ada pada tubuh kita.
20
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin, A. (2008). Sudah Benarkah Shalatku? Panduan Gerakan dan Bacaan Shalat.
Bandung: Khazanah Intelektual.
Zacky, A. (2018). Nikmatnya Ibadah Tinjauan Psikologis dan Medis Ibadah Sehari hari.
Sidoarjo: Genta Group Production.
21