Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.Persiapan alat
daftar buku obat catatan,jadwal pemberian obat.
obat dan tempatnya.
air minum dalam tempatnya.
2.Persiapan pasien
menjelaskan tujuan pemberian obat
menjelaskan tindakan yang akan di lakukan.
atur posisi pasien senyaman mungkin.
3.Persiapan petugas
cuci tangan
menggunakan APD bila di perlukan
4.Prosedur kerja
1). baca obat, dengan prinsip benar obat, benar pasien, benar dosis, benar
waktu, benar tempat, benar dokumentasi.
2). bantu untuk meminumkannya dengan cara
a) apabila memberikan obat berbentuk tablet atau kapsul dari
botol, maka tuangkan jumlah yang di butuhkan ke dalam botol dan
pindahkan ke tempat obat. jangan sentuh obat dengan tangan. untuk
obat berupa kapsul jangan lepaskan pembungkusnya.
b) kaji kesulitan menelan.bila ada, jadikan tablet dalam bentuk
bubuk dan campur dengan minuman.
c). Atur posisi pasien duduk bila mungkin
d). Berikan cairan/ aiar yang cukup untuk membantu menelan, bila sulit
menelan anjurkan pasien meletakkan obat di lidah bagian belakang,
kemudian pasien dianjurkan minum.
e). Bila obat mempunyai rasa tidak enak, beri pasien berapa butir es batu
untuk diisap sebelumnya, atau berikan obat dengan menggunakan
lumatan apael atau pisang.
f). Tetap bersama pasien sampai obat ditelan
g). kaji denyut nadi dan tekanan darah sebelum pemberian obat
yang membutuhkan pengkajian.
3). catat perubahan dan reaksi setelah pemberian obat.
4). evaluasi respons terhadap obat dengan mencatat reaksi pemberian obat.
5). cuci tangan.
2. Persiapan Alat
a. Obat yang sudah ditentukan
b. Tongspatel (bila perlu)
c. Kasa untuk membungkus tongspatel
3. Pelaksanaan
a. Cuci tangan tujuh langkah
b. Memasang tongspatel ( jika klien tidak sadar ), kalau sadar anjurkan klien
untuk mengangkat lidahnya.
c. Meletakan obat dibawah lidah
d. Memberitahu klien supaya tidak menelan obat
e. Cuci tangan kembali setelah melakukan rute tersebut pada pasien
f. Perhatikan dan catat reaksi klien setelah pemberian obat
2. Evaluasi
Perhatikan respon klien dan hasil tindakan. Apakah klien tidak menelan obat
dan apakah obat dapat diabsorpsi seluruhnya.
3. Dokumentasi
Mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan, respon klien, hasil
tindakan,nama obat dan dosis, perrawat yang melakukan ) pada catatan
keperawatan
4. Yang perlu diperhatikan dan diketahui dalam pemberian obat secara sublingual
adalah:
a. Pemberian obat dengan cara ditaruh di bawah lidah.
b. Tidak melalui hati sehingga tidak diinaktif.
c. Dari selaput di bawah lidah langsung ke dalam aliran darah, sehingga
efek yang dicapai lebih cepat misalnya : pada pasien serangan jantung dan
juga penyakit asma.
d. Kekurangannya kurang praktis untuk digunakan terus menerus dan dapat
merangsang selaput lendir mulut.
e. Hanya untuk obat yang bersifat lipofil.
f. Bentuknya tablet kecil atau spray,contohnya adalah isosorbid tablet
(ISDN)
1) Persiapan alat
a) Botol obat dengan penetes steril atau salep dalam tube (tergantung jenis
sediaan obat)
b) Buku obat
g) Sarung tangan
2) Prosedur kerja
a) Cek instruksi dokter untuk memastikan nama obat, daya kerja dan
tempat pemberian.
g) Dengan kapas basah steril, bersihkan kelopk mata dari dalam keluar
(1) Dengan tangan dominan anda di dahi klien, pegang penetes mata yang
terisi obat kurang lebih 1-2 cm (0,5 ± 0,75 inci) diatas sacus konjungtiva.
Sementara jari tangan non dominanmenarik kelopak mata kebawah.
10. Bantu klien mencapai posisi Sims’. Tutup bagian bawah klien sehingga
hanya area anus yang terlihat.
11. Pasikan pencahayaan cukup untuk melihat anus dengan jelas. Periksa
kondisi anus external,dan palpasi dinding rectum seperlunya. Lepas sarung
tangan jika kotor dan buang ditempat yang disediakan.
12. Gunakan sarung tangan baru.
13. Ambil supositoria dari bungkusnya, berikan pelumas pada ujung yang bulat
(lihat ilustrasi) dengan jeli pelumas larut air. Licinkan jari teluntuk tangan
dominan dengan pelumas yang sama
14. Minta klien untuk mengambil nafas melalui mulut dan lemaskan sfinter anii.
15. Tarik bokong dengan tangan non dominan. Masukan perlahan
supositoria menyusuri dinding anus melewati sfinter bagian dalam, 10cm (4
inci) pada orang dewasa, 5cm (2 inci) pada anak-anak dan bayi (lihat ilustrasi).
Tekan dengan lembut untuk menahan bokong sesaat sehingga obat tidak keluar
lagi.
19. Jika supositoria mengandung laksatif atau pelunak feses, letakan lampu
pemanggil didekat klien.
20. Catat pemberian obat pada MAR.
21. Perhatikan efek supositoria (contoh gerakan otot, obat mual) sesuai dengan
onset dan durasi obat.
2.6 Pemberian Obat Melalui Kulit
.
1. Alat dan Bahan:
1. Obat dalam tempatnya (seperti losion, krim,aerosol, sprei).
2. Pinset anatomis.
3. Kain kasa.
4. Kertas tisu.
5. Balutan.
6. Pengalas.
7. Air sabun, air hangat.
8. Sarung tangan.
2. Prosedur Kerja:
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Pasang pengalas di bawah daerah yang akan dilakukan tindakan.
4. Gunakan sarung tangan.
5. Bersihkan daerah yang akan di beri obat dengan air hangat (apabila
terdapat kulit mengeras) dan gunakan pinset anatomis.
6. Berikan obat sesuai dengan indikasi dan cara pemakaian seperti
mengoleskan, mengompres.
7. Kalau perlu tutup dengan kain kasa atau balutan pada daerah diobati.
8. Cuci tangan.
2.7 Cara pemberian obat inhalasi
1. Lepaskan penutup aerosol
2. Pegang tabung obat di antara ibu jari dan jari telunjuk kemudian kocok
seperti gambar
3. Ekspirasi maksimal. Semakin banyak udara yang dihembuskan, semakin
dalam obat dapat dihirup.
4. Letakkan mouthpiece di antara kedua bibir, katupkan kedua bibir kuat-kuat
5. Lakukan inspirasi secara perlahan. Pada awal inspirasi, tekan MDI seperti
pada gambar. Lanjutkan inspirasi anda selambat dan sedalam mungkin.
6. Tahan nafas selama kurang lebih 10 detik agar obat dapat bekerja
7. Keluarkan nafas secara perlahan
8. Kumur setelah pemakaian (mengurangi ES stomatitis)
1. Prosedur Kerja
1 Cuci tangan
2 Siapkan obat dengan prinsip 6 benar
3 Salam terapeutik
4 Identifikasi klien
5 Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan
6 Atur klien pada posisi yang nyaman
7 Pasang perlak pengalas
8 Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja
9 Letakkan pembendung
10 Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan, atau
rasa gatal. Menghindari gangguan absorbsi obat atau cidera dan nyeri yang
berlebihan.
11 Pakai sarung tangan
12 Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol, dengan
gerakan sirkuler dari arah dalam keluar dengan diameter sekitar 5 cm.
Tunggu sampai kering. Metode ini dilakukan untuk membuang sekresi dari
kulit yang mengandung mikroorganisme.
13 Pegang kapas alkohol, dengan jari-jari tengah pada tangan non dominan.
14 Buka tutup jarum. Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area
penusukan dengan tangan non dominan. Membuat kulit menjadi lebih
kencang dan vena tidak bergeser, memudahkan penusukan. Sejajar vena
yang akan ditusuk perlahan dan pasti. Pegang jarum pada posisi 30.
15 Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum ke dalam vena
16 Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel dari spuit
dan tangan dominan menarik plunger.
17 Observasi adanya darah pada spuit
18 Jika ada darah, lepaskan terniquet dan masukkan obat perlahan-lahan.
19 Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkan, sambil
melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada area
penusukan
20 Tutup area penusukan dengan menggunakan kassa steril yang diberi
betadin
21 Kembalikan posisi klien
22 Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan ke dalam bengkok
23 Buka sarung tangan
24 Cuci tangan
25 Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
2.10 cara praktik tindakan pemberian obat secara Intra cutan dan Subcutan
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Bebaskan daerah yang akan disuntik, bila menggunakan baju lengan
panjang buka dan ke ataskan.
4. Pasang perlak/ pengalas di bawah bagian yang disuntik.
5. Ambil obat untuk tes alergi kemudian larutkan/encerkan dengan aquadcs
(cairan pelarut) kemudian ambil 0,5 cc dan encerkan lagi sampai kurang lebih
1 cc, dan siapkan pada bak injeksi atau steril.
6. Desinfeksi dengan kapas alkohol pada daerah yang akan dilakukan
suntikan.
7. Tegangkan dengan tangan kiri atau daerah yang akan disuntik.
8. Lakukan penusukan dengan lubang menghadap ke atas dengan sudut 15-20
derajat dc:ngan permukaan kulit.
9. Semprotkan obat hingga terjadi gelembung.
10. Tarik spuit dan tidak boleh dilakukan masase.
11. Catat reaksi pc;mberian.
12. Cuci tangan dan c:atat hasil pemberian obat/ test obat, tanggal waktu
dan jenis obat.
1 cuci tangan
2 siapkan obat sesuai dengan prinsip 5 benar
3 identifikasi klien
4 beri tahu klien prosedur kerjanya
5 atur klien pada posisi yang nyaman
6 pilih area penusukan
7 pakai sarung tangan
8 bersihkan area penusukan dengan kapas alkohol
9 pegang kapas alkohol dengan jari tengah pada tangan non dominan
10 buka tutup jarum
11 tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari dan jari tangan non
dominan
12 dengan ujung jarum menghadap ke atas dan menggunakan tangan
dominan,masukkan jarum dengan sudut 45 atau 90 derajat.
13 lepaskan tarikan tangan non dominan
14 tarik plunger dan observasi adanya darah pada spuit.
15 jika tidak ada darah,masukan obat perlahan-lahan.jika ada darah tarik
kembali jarum dari kulit tekan tempat penusukan selama 2menit,dan observasi
adanya memar, jika perlu berikan plester,siapkan obat yangbaru.
16 cabut jarum dengan sudut yang sama ketika jarum di masukan,sambil
melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada area penusukan.
17 jika ada perdarahan,tekan area itu dengan menggunakan kasa steril
sampai perdarahan berhenti.
18 kembalikan posisi klien
19 sbuang alat yang sudah tidak dipakai
20 buka sarung tangan
21 cuci tangan
22 dokumentasikan
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
pemberian obat dapat dilkukan dengan banyak cara, yaitu dengan oral,
oblingual, intravena, dan lain-lain yang memudahkan pasien untuk kesembuhan,
praktik pemberian obat ataupun vitamin tidak bisa dilakukan jika tidak mengerti
prosedur pelaksanannya, makalah ini menjelaskan prosedur pelaksanaannya.
3.2 SARAN
Gunakan obat atau vitamin dengan prosedur yang benar, yaitu dengan
mebgikuti prosedur tepat dalam segala hal.
DAFTAR PUSTAKA