Вы находитесь на странице: 1из 30

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY A DENGAN ASMA

DI RUANG MAWAR RSUD UNGARAN SEMARANG

Di susun guna memenuhi tugas Profesi Ners


Departemen Keperawatan Gerontik

OLEH :

NOVITA DWI LESTARI

1408099

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA

SEMARANG

2015
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY A DENGAN ASMA
DI RUANG MAWAR RSUD UNGARAN SEMARANG

Pengkajian dilakukan pada tanggal 16 Februari 2015 jam 08.00 WIB di ruang mawar
RSUD Ungaran

1. IDENTITAS
Identitas Pasien
Nama : Ny. A
Usia : 63 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status Pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Alamat : Branjangan-Ungaran Barat
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Dx. Medis : Asma, Hipertensi
No RM : 537897
Tanggal masuk : 15 februari 2015

Identitas penanggung jawab


Nama : Tn. S
Alamat : Branjangan-Ungaran Barat
Pekerjaan : Buruh
Hubungan dengan pasien : Suami

2. KELUAHN UTAMA
Klien mengalami sesak nafas
3. RIWAYAT KESEHATAN
A. Riwayat Kesehatan Sekarang
Sehari sebelum masuk RS yaitu tanggal 14 februari 2015 klien mengalami sesak
nafas dan pada tanggal 15 februari pukul 13.00 WIB klien batuk berdahak, sesak
nafas klien semakin bertambah kemudian dibawa ke IGD RSUD Ungaran. Di
IGD klien diperiksa TTVnya, TD:160/90 mmHg, N:100x/menit, S:36,5˚C,
RR:28x/menit dan mendapatkan terapi oksigen 3 liter/menit, infus RL 20 tpm
dan dicek GDS : 130 mg/dl. Klien juga mendapatkan terapi nebulizer. Setelah
keadaan klien stabil klien dibawa ke ruang mawar RSUD Ungaran. Saat diruang
Mawar klien terpasang infus RL 20 tpm pada tangan kirinya. Saat dikaji klien
mengalami pusing dan lemah.

B. Riwayat Kesehatan Dahulu


Klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit asma, klien sudah 2x dirawat di
Rumah Sakit dengan diagnosa medis yang sama yaitu asma. Selain itu klien juga
mempunyai riwayat penyakit hipertensi, dan tidak pernah diobati secara teratur.

C. Riwayat Kesehatan Keluarga


Klien mengatakan keluarganya ada yang mempunyai riwayat penyakit asma
yaitu ayah klien, selain itu dalam keluarga klien tidak mempunyai riwayat
menular lainnya. Anggota keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat
hipertensi.
D. Genogram
Keterangan :

: laki-laki

: perempun

: pasien

: Ayah klien meninggal

: meninggal

:Tinggal Serumah
Klien bernama Ny. S yang berusia 63 tahun. Klien memmpunyai suami dan
mempunyai 3 orang anak, anak laki-laki 1 dan perempuan 2. Klien tinggal
serumah dengan suami dan ke 3 anaknya. Klien mengalami asma karena ada
riwayat keturunan dari ayahnya yang sudah meninggal.

4. POLA PENGKAJIAN FUNGSIANAL


A. Pola Persepsi-Managemen Kesehatan
Sebelum masuk RS aktivitas klien seperti biasa pada umumnya, klien dapat
melakukan aktivitas sehari-hari dengan mendiri. Apabila klien sakit keluarga /
klien mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di desanya maupun
tempat kesehatan yang terdekat.
B. Pola Nurtisi –Metabolik
Sebelum masuk RS keluarga klien mengatakan klien makan sehari 3x, klien
tidak pernah membatasi atau melakukan pantangan untuk makanannya, nafsu
makan klien berkurang. Klien tidak pernah melakukan diit dalam
mengkonsumsi makanannya. Setelah dirawat di RS klien makan-makanan yang
disediakan oleh RS nafsu makan seperti biasanya.
C. Pola Eliminasi
Sebelum masuk RS klien mengatakan BAB 1x sehari dan BAK 6x sehari.
Setelah masuk RS klien mengatak BAB 1x dan BAK 4x sehari.
D. Pola Latihan-Aktivitas
Sebelum masuk RS klien mengatakan melakukan aktifitas sendiri. Setelah
dirawat di RS aktivitas klien dibantu keluarga seperti saat mandi dan kekamar
kecil.
Penilaian Aktifitas
INDEKS KATZ
NO Macam ADL SKORE
0 1 2 3 4
1 Makan 
2 Kontinen ( BAB/BAK ) 
3 Berpindah 
4 Mandi 
5 Ke kamar kecil 
6 Berpakaian 
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dengan alat bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Semua dengan bantuan
Indeks KATZ C, klien mandiri dalam semua aktivitas kecuali 2 dari fungsi yang
lain yaitu mandi dan ke kamar kecil.
E. Pola Kognitif Perseptual
Pengakajian fungsi kognitif dari 10 pertanyaan yang diberikan, klien mampu
menjawab semua dengan skor benar 10 yaitu yang berarti tidak ada gangguan
pada pola kognitif klien.
Pengkajian Fungsi Kongnitif
NO ITEM PERTANYAAN BENAR SALAH
1 Jam berapa sekarang ? 
Jawaban : jam 08.00
2 Tahun berapa sekarang ? 
Jawaban :2014
3 Kapan bapak/ibu lahir ? 
Jawaban : 07 Februari 1951
4 Berapa umur bapak/ibu sekarang ? 
Jawaban : 63 tahun
5 Di mana alamat bapak/ibu sekarang ? 
Jawaban : Branjangan, Ungaran barat
6 Berapa jumalah anggota keluarga yang tinggal 
bersama bapak/ibu sekarang ?
Jawaban : 4
7 Berapa jumalah anggota keluarga yang tinggal 
bersama bapak/ibu sekarang?
Jawaban : 4
8 Tahun berapa hari kemerdekaan indonesia ? 
Jawaban : 45
9 Siapa nama Presiden RI sekarang? 
Jawaban : JOKOWI
10 Coba hitung terbalik dari angka 20 ke 1? 
Jawaban : Menjawab dengan benar
JUMLAH BENAR 10

Keterangan :
Skor benar : 8 – 10 : Tidak ada gangguan
Skor benar :0–7 : Ada gangguan
F. Pola Istirahat-Tidur
Pola istirahat tidur klien sebelum dirawat di RS tidak ada permasalahan klien
bisa tidur dengan nyaman, klien mengatakan selama dirawat di RS tidur klien
cukup yaitu 7-8 jam dan tidur siang 1-2 jam.
G. Pola Konsep Diri-persepsi Diri
Pasien selama dirawat di RS klien terbuka terhadap keluarga, dokter dan perawat
Pasien mengatakan ingin sembuh dari penyakitnya.
H. Pola Peran dan Hubungan
Klien di rumah sebagai ibu rumah tangga namun adanya perubahan hubungan
dan peran Selama klien sakit, peran Ibu rumah tangga digantikan oleh anaknya.
Selama di RS hubungan klien dengan pasien lain baik, hubungan klien dengan
dokter, perawat, dan tim medis lainnya juga baik. Klien juga dijenguk oleh
tetangganya.
I. Pola Reproduksi/Seksua
Klien seorang perempuan dan ibu rumah tangga, mempunyai 3 orang anak.
Klien sudah mengalami menopause.
J. Pola Pertahanan Diri (Coping-Toleransi Stres )
Pasien selama dirawat di RS klien terbuka terhadap keluarga, dokter dan perawat
Untuk metode pertahanan diri maupun mekanisme kopingnya pasien pasrah dan
berdoa kepada ALLAH SWT.
Skala Depresi
1. Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda ?Ya TIDAK
2. Apakah anda meninggalkan banyak kegiatan dan minat atau kesenangan
anda? YA Tidak
3. Apakah anda merasa kehidupan anda kosong? YA Tidak
4. Apakah anda sering merasa bosan? YA Tidak
5. Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap saat? Ya TIDAK
6. Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda? YA
Tidak
7. Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda? Ya TIDAK
8. Apakah anda sering merasa tidak berdaya? YA Tidak
9. Apakah anda lebih senang tinggal dirumah dari pada keluar dan mengerjakan
sesuatu yang baru? YA Tidak
10. Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat anda
dibanding kebanyakan orang? YA Tidak
11. Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini menyenangkan?
Ya TIDAK
12. Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat
ini? YA Tidak
13. Apakah anda merasa anda penuh semangat? Ya TIDAK
14. Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan? YA Tidak
15. Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya daripada
anda? Ya TIDAK

Keterangan :
Skor: Hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal dan huruf besar Setiap
jawaban bercetak tebal dan berhuruf besar mempunyai nilai 1
Skor 10 – 15 : Depresi Berat
Skor 5 – 9 : Depresi Ringan sampai sedang
Skor 0 – 5 : Normal
KESIMPULAN : Klien dalam status psikologisnya normal atau tidak
terganggu karena nilai yang bercetak tebal hanya 3
K. Pola Keyakinan Dan Nilai
Agama Ny. A ISLAM jarang melakukan sholat 5 waktu semenjak sakit. Namun
klien berdoa dan tawakal agar cepat sembuh.
5. PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda – Tanda Vital
Kesadaran : Composmentis
GCS : E = 4, M = 6, V = 5
NO TANGGAL TANDA – TANDA VITAL
TD NADI RR SUHU
1 3 Desember 2014 160/100 80x/mnt 22x/mnt 36,2oC
2 4 Desember 2014 150/90 80x/mnt 24x/mnt 36,2 oC
3 5 Desember 2014 130/80 85x/mnt 22x/mnt 360C

B. Pemeriksaan Head To Toe


1. Kepala
Rambut hitam, tidak ada benjolan, bentuk mesosepal,bersih, tidak ada nyeri
tekan pada kepala.
2. Mata
Sistem penglihatan klien bagus, tdak mengalami gangguan penglihatan,
konjungtiva tidak anemis, sklera mata tidak ikterik, pandangan normal, reaksi
pupil terhadap cahaya normal.
3. Hidung
bersih, tidak terdapat polip, ada nafas cuping hidung, tidak ada perdarahan
pada hidung, terpasang O2 3liter/menit.
4. Mulut
Mukosa kering, lidah bersih, bibir kering.
5. Telinga
Bersih, tidak ada lesi, pendengaran baik
6. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran JVP
7. Dada
 Thorak
Inspiksi : tampak bentuk simetris dada kanan dan kiri, tampak retraksi
dada, dengan pernafasan dalam, penggunaan otot bantu pernafsan
Palpasi : traktil premitus kanan dan kiri seimbang, getaran dinding dada
(+), pengembangan dada simetris
Perkusi : sonor
Auskultasi : terdengar bunyi whezzing
 Jantung :
Inspiksi : iktus cordis tidak tampak
Palpasi : iktus cordis teraba di ICS ke IV
Perkusi : pekak
Auskultasi : Bunyi jantung I-II, tidak ada bising, tidak ada gallop
8. Abdomen
Inspeksi : bentuk cembung, tidak ada asites
Auskultasi : bising usus (+) terdengar sebanyak 15 kali/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, turgor kulit lembek, tidak ada masa
Perkusi : timpani, tidak ada pembesaran lien dan hepar
9. Genetalia
Bersih, tidak terdapat luka, klien berjenis kelamin perempuan.
10. Integmumen
Kulit bersih, tidak ada luka, Kulit dingin / lembab, sianosis
11. Ekstermitas
 Pemeriksaan kekuatan otot
Tangan kanan :4 Kiri :4
Kaki kanan :4 Kiri :4

4 (pergerakan aktif melawan gravitasi dan sedikit tertahan)


 Ekstermitas atas
Terpasang infus RL 20 tpm pada tangan kiri
 Ekstermitas bawah
Mobilias fisik berjalan baik, akral hangat, tidak ada edema
 Kuku
Capilary Refill>3 detik, kuku bersih dan pendek

6. DATA PENUNJANG
1. Hasil Laboratorium
Tgl.16 februari 2015
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin 11,2 11.5-16,0 gr/dl
Hematokrit 34,1 35,0-49,0%
Granulosit 70,8 50-70%
WIDAL
Widal S Typhi O 1/80 <1/160
Widal S Typhi H 1/80 <1/160
Widal S Typhi A H 1/80 <1/160

7. TERAPI
Cara
No Tanggal Nama obat Dosis pemberian

1 16-2-15 Infus RL 20 tpm IV


Ciprofloxacin 2 x 1 500 mg Oral
Salbutamol 3 x 1 4 mg Oral
Verapamil 3x1 40 mg Oral
Metilprednisolon 3x1 4 mg Oral
Paracetamol 3 x 1 500 mg Oral
Cara
No Tanggal Nama obat Dosis pemberian

1 17-2-15 Infus RL 20 tpm IV


Ciprofloxacin 2 x 1 500 mg Oral
Salbutamol 3 x 1 4 mg Oral
Verapamil 3x1 40 mg Oral
Metilprednisolon 3x1 4 mg Oral
Paracetamol 3 x 1 500 mg Oral

Cara
No Tanggal Nama obat Dosis pemberian

1 18-2-15 Infus RL 20 tpm IV


Ciprofloxacin 2 x 1 500 mg Oral
Salbutamol 3 x 1 4 mg Oral
Verapamil 3x1 40 mg Oral
Metilprednisolon 3x1 4 mg Oral
Paracetamol 3 x 1 500 mg Oral

Diit : Rendah Garam


8. ANALISA DATA

NO. JAM/TGL SIMPTOMP PROBLEM ETIOLOGI

1. DS : Ketidakefektif Penurunan
16/2/15 an pola nafas ekspansi paru
08.30 WIB - Klien mengatakan sesak nafas selama serangan
- Klien mengatakan saat digunakan beraktivitas akut
terasa tambah sesak
DO :

- Ny. A nampak lemas


- TD: 140/90mmHg, Nadi 80x/menit, RR : 26
x /menit
- Nafas cuping hidung
- penggunaan otot bantu pernafsan
- Terpasang O2 3liter/menit
- Terdengar bunyi whezzing di paru bagian
kanan dan kiri
2 17/2/15 DS : Bersihan jalan Peningkatan
08.30 nafas tidak produksi sekret
- Klien mengatakan batuk dahak sulit keluar efektif
- Sesak nafas
DO:
-RR: 26x/menit
- Terdengar bunyi whezzing di paru bagian kanan
dan kiri
-Nampak sekret sulit keluar
- sputum produktif

3 18/2/15 DS : Penurunan Peningkatan


08.30 - klien mengalami pusing curah jantung beban kerja
- kelelahan ventrikel
DO :
- Kulit dingin / lembab
- Capilary Refill>3 detik
- sianosis
- TD: 140/90mmHg, Nadi 80x/menit, RR : 26
x /menit

9. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan ekspansi paru selama
serangan akut.
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi
sekret
3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan beban kerja ventrikel
10. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : NY. A Umur : 63 tahun

Ruang : mawar

Diagnosa Keperawatan Tujuan Keperawatan Rencana Tindakan TTD

Tgl : 16/2/2015 ( NOC ) (NIC )


Jam : 08.30 WIB
Manajemen Jalan Nafas
Status pernafasan : ventilasi Atur posisi semi fowler
1. Ketidakefektifan pola adekuat untuk memaksimalkan Novita
nafas berhubungan ventilasi.
dengan penurunan Status Tanda Vital Stabil Pertahankan pemberian O2
ekspansi paru selama Setelah dilakukan asuhan 3 liter per menit
serangan akut. keperawatan :selama 3x 24 jam Kaji TTV, dan adanya
Sesak nafas berkurang sampai sianosis
dengan hilang Monitor kecepatan, irama,
Tidak ada penggunaan otot kedalaman, dan usaha
bantu pernafasan, tidak ada respirasi
nafas pendek Auskultasi bunyi nafas,
Bunyi nafas tambahan tidak ada perhatikan area penurunan
(wheezing) dan adanya bunyi nafas
TTV dalam batas normal; tambahan.
- Suhu: 36,3-37,4 C Kolaborasi dengan dokter
- Nadi:Premp.dewasa:70-85x pemberian
/mnt Metilprednisolon 3x1 (4
- TD : Umur > 60 th: 150/90 mg), Ciprofloxacin 2 x 1
mmHg (500 mg)
- Respirasi: Kolaborasi pemberian infus
Dewasa: 10-18 x/ mnt RL 20 tpm
2. Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan asuhan Manajemen jalan nafas Novita
efektif berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 jam : Monitor status respirasi :
peningkatan produksi sekret Klien mampu mengidentifikasi adanya suara nafas
dan mencegah faktor yang dapat tambahan.
menghambat jalan nafas Identifikasi sumber alergi :
Menunjukkan jalan nafas yang obat,makan an, dll, dan
paten tidak ada batuk yang sulit reaksi yang biasa terjadi
keluar, Ajarkan/ diskusikan dgn
frekuensi pernafasan dalam klien/keluraga untuk
rentang normal : menghindari alergen
Respirasi:Dewasa:16-20/mnt Ajarkan tehnik nafas dalam
Tidak ada suara nafas abnormal dan batuk efektif
(wheezing) Kolaborasi dgn Tim medis :
Mampu mengeluarkan sputum pemberian O2 3 liter per
dari jalan nafas menit, obat bronkhodilator
Tidak ada sianosis, mampu salbutamol 3 x 1 4 mg.
bernafas dengan mudah
Ekspansi dinding dada simetris,
tidak ada : penggunaan otot-otot
nafas tambahan, retraksi dinding
dada, nafas cuping hidung.
3. Penurunan curah jantung Pompa jantung efektif Perawatan Jantung Novita
berhubungan dengan Status sirkulasi adekuat Kaji tekanan darah,
peningkatan beban kerja Status tanda vital dalam sianosis,status pernafasan
ventrikel rentang yang diharapkan dan status mental
Kaji toleransi aktivitas :
Setelah dilakukan Asuhan nafas pendek, pusing
keperawatan selama 3 x 24 jam.: Monitor irama dan nadi
Hindari Valsafa Manuver :
Dapat mentoleransi aktifitas, mengejan, bersin, menahan
tidak ada kelelahan. bowel, menahan bab/bak
Tidak sianosis Kolaborasi : medis (untuk
Kulit hangat pemberian terapi
Capilary Refill < 3 detik Verapamil 40 mg 3 x 1,
TTV dalam batas normal; paracetamol 500 mg 3 x1
Premp.dewasa:70-85x /menit Monitor pemberain infus
- TD (RR): RL 20 tpm
Umur > 60 th: 150/90 mmHg Perawatan sirkulasi
Respirasi: Monitor denyut perifer,
- Dewasa: 10-18 x/mnt pengisian kapiler, suhu,
dan warna ekstremitas
Auskultasi bunyi paru
untuk mengetahui adanya
ronchi basah, atau bunyi
tambahan

Monitor tanda vital


Monitor TTV
Kolaborasi dengan ahli gizi
pemberian diit rendah
garam
11. IMPLEMENTASI
NO TGL/PUKUL IMPLEMENTASI RESPON TTD
DX
16 februari novita
2015
08.30
2 mengidentifikasi sumber alergi : S : klien mengatakan alergi
obat,makan an, dll, dan reaksi terhadap cuaca dingin
09.00 yang biasa terjadi O : kooperatif
2 mengajarkan/ mendiskusikan dgn S : klien/keluarga
klien/keluraga untuk menghindari memahami cara untuk
alergen menghindari alergi
O : klien/keluarga
09.20 kooperatif
1 mengatur posisi semi fowler S:-
untuk memaksimalkan ventilasi. O : klien kooperatif, posisi
09.35 klien semi fowler
1 mempertahankan pemberian O2
3 liter per menit S : klen bersedia diberikan
O2 3 liter per menit
10.00 O : klien kooperatif
1 berkolaborasi dengan dokter
pemberian (Ciprofloxacin 2 x 1 S : klien bersedia diberikan
(500 mg) obat
O : klien kooperatif, obat
11.45 masuk melalui oral
1,2, S:-
mengkaji TTV, dan adanya
3 O : TD : 140/90 mmHg, N :
sianosis
80 X/menit, S: 36,7oC, RR :
26x/mnt. Klien masih
tampak sianosis
12.00
3 S : klien bersedia
berkolaborasi dengan ahli gizi
O: klien menghabiskan porsi
pemberian diit rendah garam
12.30 makannya.
3
mengkaji toleransi aktivitas : S : klien mengatakan
nafas pendek, pusing aktivitas ADL kekamar
mandi diantu keluarga,
lainnya mandiri
O : klien masih mengalami
sesak, klien masih pusing
13.00
2 Memonitor kecepatan, irama, S:klien bersedia dilakukan
kedalaman, dan usaha respirasi pemeriksaan
O : RR =26x/menit masih
13.30 menggunakan otot bantu
mengatur posisi semi fowler
17 februari untuk memaksimalkan ventilasi. S:-
1 2015 O : klien kooperatif, posisi
08.30 klien semi fowler novit
Memonitor denyut perifer,
pengisian kapiler, S:- a
O : kapileri refill > 3 detik
3 09.00 berkolaborasi dengan dokter
pemberian (Ciprofloxacin 2 x 1 S : klien bersedia diberikan
(500 mg) obat
1,2, 10.00 O : klien kooperatif, obat
3 masuk melalui oral
mengkaji TTV, dan adanya S:-
sianosis O : TD : 140/80 mmHg, N :
80 X/menit, S: 36,5oC, RR :
1,2, 11.45 26x/mnt. Klien masih
3 berkolaborasi dengan ahli gizi tampak sianosis
pemberian diit rendah garam
S : klien bersedia
12.00 O: klien menghabiskan porsi
3 makannya.
mengkaji toleransi aktivitas :
nafas pendek, pusing
S : klien mengatakan
aktivitas ADL kekamar
12.30 mandi dibantu keluarga
Memonitor kecepatan, irama,
2 lainnya mandiri
kedalaman, dan usaha respirasi
O : klien masih mengalami
sesak, klien masih pusing
13.00
S:klien bersedia dilakukan
pemeriksaan
mengauskultasi bunyi nafas, O : RR =26x/menit masih
3 13.30 perhatikan area penurunan dan menggunakan otot bantu
adanya bunyi nafas tambahan. pernapasan
S:-
O : terdapat suara tambahan
wheezing
mengatur posisi semi fowler
18 februari untuk memaksimalkan ventilasi.
1 2015 S:-
08.30 O : klien kooperatif, posisi
Memonitor denyut perifer, klien semi fowler novit
pengisian kapiler,
1 S:- a
09.00 berkolaborasi dengan dokter O : kapileri refill > 3 detik
pemberian (Ciprofloxacin 2 x 1
1,2, (500 mg) S : klien bersedia diberikan
3 10.00 obat
O : klien kooperatif, obat
mengkaji TTV, dan adanya masuk melalui oral
sianosis
1,2, S:-
3 11.45 O : TD : 170/90 mmHg, N :
80 X/menit, S: 36,5oC, RR :
26x/mnt. Klien masih
12.00 berkolaborasi dengan ahli gizi tampak sianosis
pemberian diit rendah garam
S : klien bersedia
1,2, O: klien menghabiskan porsi
12.30 mengkaji toleransi aktivitas : makannya.
nafas pendek, pusing
S : klien mengatakan
aktivitas ADL kekamar
1 mandi dibantu keluarga,
lainnya mandiri
O : klien masih mengalami
13.00 sesak, klien masih pusing
Memonitor kecepatan, irama,
kedalaman, dan usaha respirasi
S:klien bersedia dilakukan
13.30 pemeriksaan
1,2 O : RR =26x/menit masih
mengauskultasi bunyi nafas, menggunakan otot bantu
perhatikan area penurunan dan pernapasan
adanya bunyi nafas tambahan. S:-
O : terdapat suara tambahan
wheezing
menghindari Valsafa Manuver :
mengejan, menahan bowel,
menahan bab/bak S : klien bersedia
O : klien kooperatif, klien
menghindari mengenjan,bab
dan bak.
12. EVALUASI / CATATAN PERKEMBANGAN

TANGGAL/JAM DX. KEP EVALUASI TTD


16 februari 2015 Ketidakefektifan S: Novita
14.00 WIB pola nafas - klien sudah tidak mengalami sesak
berhubungan - klien bersedia diberikan obat
dengan O:
penurunan - klien kooperatif, posisi klien semi
ekspani paru fowler
selama serangan - klien kooperatif, obat masuk melalui
akut oral
- masih terdapat suara tambahan
wheezing
- TD : 160/100 mmHg, N : 80 X/menit,
S: 36,2oC, RR : 22x/mnt. Klien tak
tampak sianosis

A:
-Masalah ketidakefektifan pola nafas
teratasai
P: Lanjutkan intervensi manajement
jalan nafas
Kaji TTV, dan adanya sianosis
Atur posisi semi fowler untuk
memaksimalkan ventilasi.
Monitor kecepatan, irama,
kedalaman, dan usaha respirasi
Auskultasi bunyi nafas, perhatikan
area penurunan dan adanya bunyi
nafas tambahan.
Kolaborasi dengan dokter
pemberian Metilprednisolon 3x1 (4
mg), Ciprofloxacin 2 x 1 (500 mg)
Kolaborasi pemberian infus RL 20 Novita
tpm

S:
Bersihan jalan
- klien mengatakan alergi terhadap cuaca
nafas tidak
dingin
efektif
- klien/keluarga memahami cara untuk
berhubungan
menghindari alergi
dengan
- klien bersedia diajarkan tehnik nafas
peningkatan dalam dan batuk efektif
produksi secret
O:
- klien/keluarga kooperatif,
- terdapat suara tambahan wheezing
-klien mampu mengeluarkan sekretnya
dengan nafas dalam dan batuk efektif
-obat dimasukkan melalui oral
-Klien tak tampak sianosis

A:
Masalah bersihan jalan nafas tidak
efektif teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
Monitor status respirasi : adanya
suara nafas tambahan.
Novita
anjurkan dgn klien/keluraga untuk
menghindari alergen
Ajarkan tehnik nafas dalam dan batuk
efektif
Kolaborasi dgn Tim medis :
pemberian O2 3 liter per menit, obat
bronkhodilator salbutamol 3 x 1 4
mg.

S:
Penurunan curah - klien bersedia diberikan diit rendah
jantung garam
berhubungan - klien mengatakan aktivitas ADL
dengan kekamar mandi diantu keluarga, lainnya
peningkatan mandiri
beban kerja
ventrikel O:
-klien menghabiskan porsi makannya.
- klien masih mengalami sesak, klien
masih pusing
- klien kooperatif, klien menghindari
mengenjan,bab dan bak.
-obat dimasukkan melalui oral
-TD : 160/100 mmHg, N : 80 X/menit,
S: 36,2oC, RR : 22x/mnt.
-Klien tak tampak sianosis
- kapileri refill > 3 detik

A: masalah Penurunan curah jantung


belum teratasai
P : lanjutkan intervensi
Perawatan Jantung
Kaji tekanan darah, sianosis,status
pernafasan dan status mental
Kaji toleransi aktivitas : nafas
pendek, pusing
Monitor irama dan nadi
Hindari Valsafa Manuver :
mengejan, bersin, menahan bowel,
menahan bab/bak
Kolaborasi : medis (untuk
pemberian terapi Verapamil 40 mg
3 x 1, paracetamol 500 mg 3 x1
Monitor pemberain infus RL 20 tpm
Perawatan sirkulasi
Monitor denyut perifer, pengisian
kapiler, suhu, dan warna ekstremitas
Auskultasi bunyi paru untuk
mengetahui adanya ronchi basah,
atau bunyi tambahan

Monitor tanda vital


Monitor TTV
Kolaborasi dengan ahli gizi
pemberian diit rendah garam

17 februari 2015 Ketidakefektifan S: Novita


14.00 WIB pola nafas - klien sudah tidak mengalami sesak
berhubungan - klien bersedia diberikan obat
dengan O:
penurunan - klien kooperatif, posisi klien semi
ekspani paru fowler
selama serangan - masih terdengar suara wheezing
akut - klien kooperatif, obat masuk melalui
oral
- TD : 150/90 mmHg, N : 80 X/menit, S:
36,2oC, RR : 24x/mnt. Klien tak tampak
sianosis

A:
-Masalah ketidakefektifan pola nafas
teratasai
P: Lanjutkan intervensi manajement
jalan nafas
Kaji TTV, dan adanya sianosis
Atur posisi semi fowler untuk
memaksimalkan ventilasi.
Monitor kecepatan, irama,
kedalaman, dan usaha respirasi
Auskultasi bunyi nafas, perhatikan
area penurunan dan adanya bunyi
nafas tambahan.
Kolaborasi dengan dokter
pemberian Metilprednisolon 3x1 (4
mg), Ciprofloxacin 2 x 1 (500 mg) Novita
Kolaborasi pemberian infus RL 20
tpm
Bersihan jalan S:
nafas tidak efektif - klien/keluarga memahami cara untuk
berhubungan menghindari alergi
dengan - klien bersedia diajarkan tehnik nafas
peningkatan dalam dan batuk efektif
produksi sekret
O:
- klien/keluarga kooperatif,
- terdapat suara tambahan wheezing
-klien mampu mengeluarkan sekretnya
dengan nafas dalam dan batuk efektif
-obat dimasukkan melalui oral
-Klien tak tampak sianosis

A:
Masalah bersihan jalan nafas tidak
efektif teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
Monitor status respirasi : adanya
suara nafas tambahan.
anjurkan dgn klien/keluraga untuk
Novita
menghindari alergen
Ajarkan tehnik nafas dalam dan batuk
efektif
Kolaborasi dgn Tim medis :
pemberian O2 3 liter per menit, obat
bronkhodilator salbutamol 3 x 1 4
mg.
Penurunan curah
jantung S:
berhubungan - klien bersedia diberikan diit rendah
dengan garam
peningkatan - klien mengatakan aktivitas ADL
beban kerja kekamar mandi diantu keluarga, lainnya
ventrikel mandiri

O:
-klien menghabiskan porsi makannya.
- klien masih mengalami sesak, klien
masih pusing
- klien kooperatif, klien menghindari
mengenjan,bab dan bak.
-obat dimasukkan melalui oral
- TD : 150/90 mmHg, N : 80 X/menit, S:
36,2oC, RR : 24x/mnt.
-Klien tak tampak sianosis
- kapileri refill > 3 detik

A: masalah Penurunan curah jantung


belum teratasai
P : lanjutkan intervensi
Perawatan Jantung
Kaji tekanan darah, sianosis,status
pernafasan dan status mental
Kaji toleransi aktivitas : nafas
pendek, pusing
Monitor irama dan nadi
Hindari Valsafa Manuver :
mengejan, bersin, menahan bowel,
menahan bab/bak
Kolaborasi : medis (untuk
pemberian terapi Verapamil 40 mg
3 x 1, paracetamol 500 mg 3 x1
Monitor pemberain infus RL 20 tpm
Perawatan sirkulasi
Monitor denyut perifer, pengisian
kapiler, suhu, dan warna ekstremitas
Auskultasi bunyi paru untuk
mengetahui adanya ronchi basah,
atau bunyi tambahan

Monitor tanda vital


Monitor TTV
Kolaborasi dengan ahli gizi
pemberian diit rendah garam
18 februari 2015 Ketidakefektifan S: Novita
14.00 WIB pola nafas - klien sudah tidak mengalami sesak
berhubungan - klien bersedia diberikan obat
dengan O:
penurunan - klien kooperatif, posisi klien semi
ekspani paru fowler
selama serangan - klien kooperatif, obat masuk melalui
akut oral
- sudah tidak terdengar suara tambahan
wheezing
- : TD : 130/80 mmHg, N : 80 X/menit,
S: 36oC, RR : 20x/mnt. Klien tak tampak
sianosis
- tidak terdapat suara tambahan
wheezing

A:
-Masalah ketidakefektifan pola nafas
teratasai
P: Lanjutkan intervensi manajement
jalan nafas
Kaji TTV, dan adanya sianosis
Atur posisi semi fowler untuk Novita
memaksimalkan ventilasi.
Monitor kecepatan, irama,
kedalaman, dan usaha respirasi
Auskultasi bunyi nafas, perhatikan
area penurunan dan adanya bunyi
nafas tambahan.
Kolaborasi dengan dokter
pemberian Metilprednisolon 3x1 (4
mg), Ciprofloxacin 2 x 1 (500 mg)
Kolaborasi pemberian infus RL 20
tpm
Bersihan jalan
nafas tidak
efektif S:
berhubungan - klien/keluarga memahami cara untuk
dengan menghindari alergi
peningkatan - klien bersedia diajarkan tehnik nafas
produksi sekret dalam dan batuk efektif

O:
- klien/keluarga kooperatif,
- tidak terdapat suara tambahan
wheezing
-klien mampu mengeluarkan sekretnya
dengan nafas dalam dan batuk efektif
-obat dimasukkan melalui oral
-Klien tak tampak sianosis

A:
Masalah bersihan jalan nafas tidak
efektif teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
Monitor status respirasi : adanya
suara nafas tambahan.
anjurkan dgn klien/keluraga untuk
menghindari alergen Novita
Ajarkan tehnik nafas dalam dan batuk
efektif
Kolaborasi dgn Tim medis :
pemberian O2 3 liter per menit, obat
bronkhodilator salbutamol 3 x 1 4
mg.
Penurunan curah S:
jantung - klien bersedia diberikan diit rendah
berhubungan garam
dengan - klien mengatakan aktivitas ADL
peningkatan kekamar mandi diantu keluarga, lainnya
beban kerja mandiri
ventrikel
O:
-klien menghabiskan porsi makannya.
- klien masih mengalami sesak, klien
masih sedikitpusing
- klien kooperatif, klien menghindari
mengenjan,bab dan bak.
-obat dimasukkan melalui oral
- TD : 130/80mmHg, N : 80 X/menit, S:
36oC, RR : 20x/mnt. Klien tak tampak
sianosis
-Klien tak tampak sianosis
- kapileri refill > 3 detik

A: masalah Penurunan curah jantung


belum teratasai
P : lanjutkan intervensi
Perawatan Jantung
Kaji tekanan darah, sianosis,status
pernafasan dan status mental
Kaji toleransi aktivitas : nafas
pendek, pusing
Monitor irama dan nadi
Hindari Valsafa Manuver :
mengejan, bersin, menahan bowel,
menahan bab/bak
Kolaborasi : medis (untuk
pemberian terapi Verapamil 40 mg
3 x 1, paracetamol 500 mg 3 x1
Monitor pemberain infus RL 20 tpm
Perawatan sirkulasi
Monitor denyut perifer, pengisian
kapiler, suhu, dan warna ekstremitas
Auskultasi bunyi paru untuk
mengetahui adanya ronchi basah,
atau bunyi tambahan

Monitor tanda vital


Monitor TTV
Kolaborasi dengan ahli gizi pemberian
diit rendah garam

Вам также может понравиться