Вы находитесь на странице: 1из 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sejak tahun 1990-an merupakan suatu masa perkembangan yang tidak biasa dalam
kegiatan merger dan akuisisi ( peleburan ) di Amerika dan pasar internasional ( seringkali
disesebut sebagai merger mania) perusahaan – perusahaan secara terus menerus berusaha keras
menghasilkan nilai tambah ekonomis untuk para pemegang modal mereka.
Sehubung dengan strategi ini perluasan usaha telah lama dianggap sebagai sebuah tujuan
entitas usaha. Suatu usaha bisa memilih untuk memperluas usaha baik secara internal (
membangun sarana sendiri ) maupun eksternal ( mengakuisisi kendali perusahaan lain dalam
penggabungan usaha).
BAB II
PEMBAHASAN
Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi
memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis
A. Merger
1. Definisi Merger
Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan yang
melakukan merger mengambil alih semua aset dan liabilitas perusahaan yang menjadi rekan
merjernya dengan begitu perusahaan yang melakukan merger memiliki paling tidak 50% saham
dan perusahaan yang di merjer berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya menerima sejumlah
uang tunai atau saham diperusahaan yang baru.
PT.A

PT.A

PT.B
=

2. JENIS MERGER
Terdapat empat jenis merger:
1 Merger horisontal, terjadi ketika sebuah perusahaan bergabung dengan perusahaan lain di dalam
lini bisnis yang sama.
2 Merger vertikal, berupa akuisisi sebuah perusahaan dengan salah satu pemasok atau
pelanggannya.
3 Merger kongenerik akan melibatkan perusahaan-perusahaan yang saling berhubungan tetapi
bukan merupakan produsen dari sebuah produk yang sama atau perusahaan yang memiliki
hubungan pemasok-produsen.
4 Merger konglomerat, terjadi ketika perusahaan-perusahaan yang tidak saling berhubungan
bergabung.
3. Faktor yang Mendorong Perusahaan untuk Melakukan Merger
Motivasi perusahaan untuk melakukan alternatif merger antara lain :
1 Untuk mendapatkan kesempatan beroperasi dalam skala usaha yang hemat.
2 Guna meningkatkan pangsa pasar.
3 Menghilangkan tidak efisien melalui operasional dan pengendalian finansial yang lebih baik.
4 Mengurangi pengeluaran-pengeluaran organisasional dengan cara menghapuskan penggandaan
dan mentransfer pengetahuan diantara dan antar unit-unit bisnisatau alur produk individu.
4.
PT. SIN
PT. TAG

PT. COS

PT. SIN
Contoh Merger
+ + + =
Keterangan : Dalam penggabungan ini, perusahaan yang dipertahankan adalah PT.SIN,
sedangkan kedua perusahaan lainnya dibubarkan. Semua aset dan kewajiban perusahaan yang
menggabungkan diri (PT.COS dan PT.TAG). Selanjutnya akan beralih kedalam PT.SIN. Karena
PT.SIN sudah menjadi perusahaan terbuka yang menjual sahamnya di Pasar Modal Indonesia,
proses mergernya juga wajib dilakukan menurut aturan Badan Pengawasan Pasar Modal
(BAPEPAM)
5. Kelebihan dan Kekurangan Merger
Adapun kelebihan dari merger adalah pengambilalihan melalui merger lebih sederhana
dan lebih murah dibanding pengambilalihan yang lain. Sedangkan kekurangannya adalah harus
ada persetujuan dari para pemegang saham masing-masing perusahaan dan untuk mendapatkan
persetujuan dari para pemegang saham diperlukan waktu yang lama.
6. DASAR PEMIKIRAN DIBALIK MERGER

a. Pertimbangan Pajak
Pertimbangan pajak telah mendorong pula terjadinya sejumlah merger. Sebagai contoh,
perusahaan yang menguntungkan dan berada di rentang pajak tertinggi dapat mengakuisisi
sebuah perusahaan yang memiliki akumulasi kerugian pajak dalam jumlah besar. Kerugian
secara pajak ini selanjutnya dapat langsung diubah menjadi penghematan pajak daripada dibawa
ke tahun berikutnya dan digunakan di maa mendatang. Jika perusahaan mengalami kekurangan
peluang investasi internal jika dibandingkan dengan arus kas bebas yang tersedia, maka
perusahaan dapat (membayarkan dividen tambahan, (2) berinvestasi pada sekuritas, (3) membeli
kembali sahamnya, atau (4) membeli perusahaan lain.
b. Pembelian Aktiva di Bawah Biaya Penggantinya
Terkadang perusahaan akan dipandang sebagai kandidat akuisisi karena biaya penggantian
aktivanya jauh lebih tinggi daripada nilai pasarnya. Sebagai contoh, di awal tahun 1980-an,
perusahaan minyak dapat membeli cadangan dengan harga lebih murah melalui pembelian
perusahaan minyak lainnya daripada melakukan pengeboran eksplorasi.
c. Diversifikasi
Para manajer sering kali menyebutkan diversifikasi sebagai salah satu alasan dari merger.
Mereka berpendapat bahwa diversifikasi akan membantu menstabilisasi keuntungan perusahaan
dan akibatnya memberikan keuntungan bagi para pemiliknya. Stabilisasi keuntungan sudah pasti
merupakan hal yang menguntungkan bagi para karyawan, pemasok dan pelanggan, namun dari
sudut pandang pemegang saham, stabilisasi merupakan nilai yang kurang pasti.
e. Insentif Pribadi Manajer
Ekonom keuangan suka berpendapat bahwa keputusan bisnis hanya didasarkan atas
pertimbangan ekonomi saja, khususnya dalam hal memaksimalkan nilai sebuah perusahaan.
Namun, banyak keputusan bisnis sebetulnya lebih didasarkan pada motivasi pribadi manajer
daripada pada analisis ekonomi. Petimbangan pribadi akan dapat menghalangi sekaligus juga
dapat memotivasi merger. Setelah sebagian besar pengambilalihan, sebagian manajer dari
perusahaan yang diakusisi kehilangan pekerjaan mereka, atau paling tidak otonomi yang mereka
miliki. Karenanya, para manajer yang memiliki kurang dari 51% saham perusahaan mereka
mencoba mencarai cara yang akan memperkecil peluang erjadinya pengambilalihan. Merger
defensif seperti itu sangat sukar untuk dipertahankan berdasarkan alasan ekonomi.
f. Nilai Residu
Perusahaan dapat dinilai dari nilai bukunya, nilai ekonominya, maupun nilai penggantinya.
Baru-baru ini, para spesialis pengambilalihan perusahaan telah mulai mengakui nilain residu
sebagai salah satu basis lain untuk melakukan valuasi.
7. Contoh kasus merger :
al 1/1-2012 PT.INC mengakuisisi semua saham PT. Pelita yang beredar dan PT. Pelita di
bubarkan. Biaya yang dikeluarkan dalam proses kombinasi bisnis ini adalah biaya langsung
3.000.000 dan biaya tidak langsung 2.000.000. Berikut LPK masing-masing perusahaan sesaat
sebelum merger :
PT.INC PT.LENY
KETERANGAN NB NW NB NW
Kas 15.000.000 15.000.000 5.000.000 5.000.000
piutang netto 20.000.000 21.000.000 7.000.000 6.500.000
pers BD 35.000.000 40.000.000 12.000.000 15.000.000
Tanah 40.000.000 50.000.000 20.000.000 25.000.000
peralatan netto 25.000.000 20.000.000 10.000.000 10.000.000
TOTAL
AKTIVA 135.000.000 54.000.000 61.500.000
utang dagang 20.000.000 20.000.000 7.000.000 7.000.000
Jawaban: utang bank 40.000.000 40.000.000 15.000.000 15.000.000
Hj = 3.200 x modal saham 60.000.000 20.000.000 22.000.000
12.500 = TMD 10.000.000 6.000.000
40.000.000 laba ditahan 5.000.000 6.000.000
By TOTAL
penerbitan saham PASIVA 135.000.000 54.000.000
= 2.000.000
Kas yang diterima = 38.000.000
NN 3.200 x 10.000 = 32.000.000
TMD = 6.000.000

A. PT. Mekar menyerahkan 3.200 lembar saham perusahaannya dengan harga jual 12.500 kepada
PT.LENY Inv.pd pelita 40.000.000
Modal saham 32.000.000
TMD 6.000.000
By penerbitan saham yg di tangguh 2.000.000
B. By operasi 3.000.000
By penerbitan yg ditangguh 2.000.000
Kas 5.000.000
C. Kas 5.000.000
Piutang netto 6.500.000
Pers BD 15.000.000
Tanah 25.000.000
Pendapatan netto 10.000.000
Goodwill 500.000
Utg dgg 7.000.000
Utg bank 14.000.000
Inv pd PT.LENY 40.000.000
PT.INC
LPK

Per 2/1-2012
Asset kewajiban dan ekuitas
Kas 15.000.000 utg dgg 27.000.000
Piutang netto 26.500.000 utg bank 55.000.000
Pers.BD 50.000.000 modal saham 92.000.000
Tanah 65.000.000 TMD 16.000.000
Peralatan netto 35.000.000 L/D 2.000.000
Goodwill 500.000
192.000.000 192.000.000

B. Akuisisi
1. Pengertian Akuisisi
Akuisis merupakan pengambilalihan perusahaan dengan cara membeli saham mayoritas
perusahaan tersebut, sehingga menjadi pemegang saham pengendali. Hal inilah yang
membedakan akuisisi dengan merger atau konsolidasi. Yakni akuisisi tidak meniadakan
eksistensi dari masing-masing badan hukum.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang tujuan dan motivasi perusahaan melakukan
akuisisi, terlebih dahulu akan dibahas pengertian dari akuisisi. Ada beberapa pendapat dari para
ahli tentang definisi akuisisi yang dapat dikemukakan sebagai berikut :
Menurut PSAK No. 2 paragraf 08 tahun 1999 : ”Akuisisi (acqusition) adalah suatu
penggabungan usaha dimana salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh
kendali atas aktiva neto dan operasi perusahaan yang diakuisisi (acquiree), dengan memberikan
aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham”. Dapat disimpulkan
sebagai pengambilalihan kepemilikan suatu perusahaan oleh perusahaan lain yang dilakukan
dengan cara membeli sebagian atau seluruh saham perusahaan, dimana perusahaan yang diambil
alih tetap memiliki hukum sendiri dan dengan maksud untuk pertumbuhan usaha. Laporan
konsolidasi merupakan kewajiban yang ada pada saat pengendalian telah terjadi.
Laporan keuangan konsolidasi disusun atas dasar satu tahun ataun 12 bulan, yakni per 1
januari – 31 desember tiap tahun.
Induk = controling interen
Anak = non controling interen
< 20  Metode cost/ nilai wajar
20-50  Metode eqity
>50  Metode eqity + laporan keuangan komolidasi
Perbedaan metode cost dan metode eqity

Keterengan Metode cost Metode eqity


PT.A membeli saham Inv. Pada PT B xx Inv.pada PT.B xx
PT.B Kas Kas xx
xx

PT.B memperoleh dan - Inv. Pada PT.B xx


mengumumkan laba Laba dari PT.B xx

PT.B membagikan Kas xx Kas xx


deviden Pendapatan deviden xx Inv.pada PT.B xx
Akhir tahun saham Penyesuian -
PT.B berubah

2. Jenis-jenis Akuisisi
Ada dua jenis akuisisi di antaranya :
a Akuisisi yuridis
Adalah pengambilan saham dari perusahaan yang bersangkutan.
b Akuisisi ekonomis
Adalah pengambilan aset dari perusahaan tersebut, misalnya mesin produksi, peralatan, ataupun
hak cipta yang terkait didalamnya.
3. Faktor yang Mendorong Perusahaan untuk Melakukan Akuisisi
a Pertumbuhan atau diversifikasi
Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar saham,
maupun diversifikasi usaha dapat melakukan merger maupun akuisisi. Perusahaan tidak
memiliki resiko adanya produk baru. Selain itu, jika melakukan ekspansi dengan merger dan
akuisisi, maka perusahaan dapat mengurangi perusahaan pesaing atau mengurangi persaingan.
b Sinergi
Sinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala ekonomi (economies of
scale). Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya overhead meningkatkan
pendapatan yang lebih besar daripada jumlah pendapatan perusahaan ketika tidak merger.
Sinergi tampak jelas ketika perusahaan yang melakukan merger berada dalam bisnis yang sama
karena fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan dapat dihilangkan.
c Meningkatkan dana
Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi internal,
tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi eksternal. Perusahaan tersebut
menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi sehingga menyebabkan
peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan kewajiban keuangan. Hal ini
memungkinkan meningkatnya dana dengan biaya rendah.
d Menambah keterampilan manajemen atau teknologi
Beberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena tidak adanya efisiensi
pada manajemennya atau kurangnya teknologi. Perusahaan yang tidak dapat mengefisiensikan
manajemennya dan tidak dapat membayar untuk mengembangkan teknologinya, dapat
menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki manajemen atau teknologi yang ahli.
e Pertimbangan pajak
Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan atau sampai
kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki kerugian pajak dapat melakukan
akuisisi dengan perusahaan yang menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian pajak. Pada
kasus ini perusahaan yang mengakuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan setelah pajak
dengan mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang diakuisisi.
Bagaimanapun merger tidak hanya dikarenakan keuntungan dari pajak, tetapi berdasarkan dari
tujuan memaksimisasi kesejahteraan pemilik.
4. Kelebihan dan Kekurangan Akuisisi
a. Kelebihan akuisisi
1 Akuisisi saham tidak memerlukan rapat pemegang saham.
2 Perusahaan yang membeli dapat berurusan langsung dengan pemegang saham perusahaan yang
dibeli dengan melakukan tender offer sehingga tidak diperlukan persetujuan manajemen
perusahaan.
3 Akuisisi saham dapat digunakan untuk pengambilalihan perusahaan yang tidak bersahabat
(hostile takeover).
4 Akuisisi aset memerlukan suara pemegang saham tetapi tidak memerlukan mayoritas suara
pemegang saham seperti pada akuisisi saham sehingga tidak ada halangan bagi pemegang saham
minoritas jika mereka tidak menyetujui akuisisi.
b. Kekurangan akuisisi
1 Jika cukup banyak pemegang saham minoritas yang tidak menyetujui pengambilalihan tersebut,
maka akuisisi akan batal. Pada umumnya anggaran dasar perusahaan menentukan paling sedikit
dua per tiga (sekitar 67%) suara setuju pada akuisisi agar akuisisi terjadi.
2 Apabila perusahaan mengambil alih seluruh saham yang dibeli maka terjadi merger.
3 Pada dasarnya pembelian setiap aset dalam akuisisi aset harus secara hukumdibalik nama
sehingga menimbulkan biaya legal yang tinggi.

5. Contoh kasus akuisisi :


PT.XL mengakuisisi PT.AXIS pd tanggal 1/1-2012. Berikut LPK PT.XL dan AXIS sesaat
sebelum akuisisi (31/12-2011)

PT .XL PT.AXIS
KETERANGAN NB NB NW
kas 10.000 5.000 5.000
piutang netto 7.000 4.000 4.000
pers BD 15.000 10.000 10.000
pelralatan netto 20.000 8.000 8.000
PT.XL mengakuisisi 100% saham gedung netto 50.000 20.000 20.000
PT.AXIS yang beredar sebesar Tanah 20.000 10.000 10.000 50.000.
selama tahun 2012 PT.AXIS 122.000 57.000
memperoleh laba 10.000 dan
utg dagang 10.000 5.000 5.000
membagikan deviden 8.000.
Jawaban : utg wesel 40.000 10.000 10.000
Hp (100%) modal
50.000 (NN@10.00) 60.000 30.000
NB (100%) L/D 12.000 12.000
42.000 122.000 57.000
Diferensial/ekses
8.000
Jurnal :

a. Menncatat investasi pada PT.B


Inv. Pada PT.B 50.000
Kas 50.000
b. Mencatat perolehan laba PT.B
Inv. Pada PT.B 10.000
Laba dari PT.B 10.000
(100% x 10.000)
c. Mencatat pembagian deviden
Kas 8.000
Inv. Pada PT. 8.000
(100% x 8.000)
d. Investasi pada 31/12-2012
Inv.awal 50.000
Laba dari PT.B 10.000
Deviden dari PT.B ( 8.000 )
52.000

C. Konsolidasi
1. Pengertian Konsolidasi
Konsolidasi adalah tindakan yang dilakukan oleh dua badan usaha atau lebih untuk
meleburkan diri dengan cara membentuk satu badan usaha baru. Setelah meleburkan diri menjadi
satu badan usaha baru, masing-masing badan usaha yang meleburkan diri tersebut dibubarkan.

+ +

Keterangan : ketiga bank di atas mengalami kesulitan dalam mengentaskan permasalahan


financial perusahaannya saat krisis melanda indonesia, untuk menghentikan usahanya yang
selama ini mereka bangun pun merupakan hal yang sayang untuk dilakukan. Salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk dapat melakukan protec terhadap kemungkinan yang terjadi akibat
krisis adalah bersatu padu dengan bank yang lain dengan melakukan kerja sama dalam bentuk
konsolidasi. Kerja sama dalam bentuk konsolidasi ini bisa terjadi ketika sekelompok perusahaan
yang mempunyai motif yang sama dalam meraih kehidupan baru bersama dimasa yang akan
datang. Sehingga ketiga bank tersebut melebur menjadi satu dengan nama menjadi Bank BNI
2. Kelebihan dan Kekurangan konsolidasi
a. Kelebihan Konsolidasi
1. Perusahaan-perusahaan yang melakukan konsolidasi akan memiliki kekuatan yang lebih besar
untuk bersaing dengan perusahaan yang lain karena biasanya proses konsolidasi dilakukan oleh
lebih dari dua perusahaan yang melebur menjadi satu.
2. Dengan melakukan konsolidasi perusahaan yang mengalami kesulitan modal tidak harus
dilikuidasi, akan tetapi masih tetap bisa bertahan meski dengan perusahaan yang baru.
b. Kekurangan Konsolidasi
1. Dengan melakukan konsolidasi perushaan yang lama akan hilang karena melebur menjadi satu.
2. Untuk mengenalkan perusahaan yang baru (hasil konsolidasi) kepada masyarakat butuh waktu
yng relatif lama.
Contoh kasus konsolidasi :
PT.AQUA mengakuisisi 80% PT.SMS sebesar 400.000
LPK PT.AQUA dan PT.SMS
PT.SMS
KETERANGAN PT.AQUA NB NW
Kas 10.000 5.000 5.000
piutang netto 20.000 10.000 10.000
persedian BD 30.000 15.000 20.000
Tanah 100.000 80.000 110.000
bangunan netto 150.000 120.000 100.000
peralatan netto 120.000 80.000 85.000
inv. Pd PT.B 400.000
total aset 830.000 310.000
utg dgg 30.000 10.000 10.000
utg obligasi 70.000 30.000 36.000
modal saham
(NN@10) 500.000 150.000
TMD 100.000 60.000
L/D 130.000 60.000
830.000 310.000

Hp 80% 400.000
Imbalan 100% 500.000
NB 270.000
Diferensial 230.000
Dialokasikan ke aset yang dapat diidentifikasi :
NW NB SELISIH
pers BD 20.000 15.000 5.000
tanah 110.000 80.000 30.000
bangunan 100.000 120.000 20.000
peralatan 85.000 80.000 5.000
utg
obligasi 36.000 30.000 6.000
14.000
Diferensial 230.000
Goodwill 216.000

Jurnal Eliminasi :
a. Menghapus ekuitas anak
Modal saham 15.000
TMD 60.000
L/D 60.000
Pers BD 5.000
Tanah 30.000
Peralatan 5.000
Goodwill 216.000
Inv.pd PT.SMS 400.000
Bangunan net 20.000
Utg obligasi 6.000
Hak minoritas 20% 100.000 (20% x 500)
LPK pada tanggal akuisisi 1/1-2012
ELIMINASI LPK
KETERANGAN PT.AQUA PT.SMS D K KONSOLIDASI
Kas 10.000 5.000 15.000
piutang net 20.000 10.000 30.000
pers BD 30.000 15.000 5.000 50.000
tanah 100.000 80.000 30.000 210.000
bangunan net 150.000 120.000 20.000 250.000
peralatan net 120.000 80.000 50.000 205.000
inv. Pd PT.B 400.000 400.000
goodwill 216.000 216.000
total aset 830.000 310.000 976.000
utg dgg 30.000 10.000 40.000
utg obligasi 70.000 30.000 6.000 106.000
modal saham 500.000 150.000 150.000 500.000
TMD 100.000 60.000 60.000 100.000
L/D 130.000 60.000 60.000 130.000
hak minoritas 100.000 100.000
830.000 310.000 976.000
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Merger, konsolidasi, akuisisi adalah hal yang sangat umum dilakukan agar perusahaan
dapat memenangkan persaingan, serta terus tumbuh dan berkembang. Namun merger dan
akuisisi juga mempunyai sisi gelap. Dia dianggap dapat membahayakan kegairahan ekonomi
pasar, karena dapat mematikan kompetisi.
Kombinasi bisnis merupakan penyatuan 2 (dua) atau lebih usaha yang secara ekonomi
bertujuan untuk mencari keuntungan dimana satu perusahaan memperoleh hak pengendalian atas
perusahaan lainnya. Kombinasi bisnis terbgi atas 3 (tiga) jenis yang semuanya mempunyai
criteria serta pencatatan yang berbeda antara satu sama lain, baik itu akuisisi, merger maupun
konsolidasi. Tetapi mempunyai satu jenis laporan keuangan yang sama yaitu laporan keuangan
konsolidasi.
Jadi berdasarkan materi tentang akuisisi, merger dan konsolidasi secara ekonomi dapat
disimpulkan bahwa kombinasi bisnis merupakan usaha mempertahankan eksitensi suatu
perusahaan dipasar baik itu domestik maupun intrenasional, dengan kata lain agar dapat lebih
mengembangkan usahanya untuk masa yang akan datang.
3.2 Saran
Perusahaan harus ekstra hati-hati untuk menghindari kecongkakan manajemen dalam
merger. Cara terbaik untuk menghindari kecongkakan manajemen adalah dengan memastikan
bahwa proses evaluasi menyeluruh telah dilakukan sebelum mengambil keputusan untuk
menggabungkan perusahaan. Perusahaan harus memilih dengan cermat organisasi atau individu
yang akan digunakan sebagai penasehat akuisisi yang mereka lakukan untuk tujuan yang sedang
direncanakan.
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai mana mestinya dan
dapat diterapkan dalam dunia bisnis maupun kehidupan sehari-hari.

http://lennyjufniya.blogspot.com/

Вам также может понравиться