Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh
SRI NGATINI
NIM. 818885352
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAKSI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian
dan penyusunan Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional ini dengan judul
“Penggunaan Media Karton untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Bangun
Ruang Pelajaran Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Klandungan 1
Kecamatan Ngrampal Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011” dengan
baik dan lancar.
Selanjutnya penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Bp. Mohammad Zaelani, S.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
memberikan pengarahan dan bimbingan hingga penulis bisa mengikuti
pembelajaran, melaksanakan penelitian dan menyusun laporan ini dengan
baik.
2. Bp. Yatmanto, S.Pd., selaku supervisor yang telah berkenan membantu
terselesaikannya penelitian dan penyusunan laporan ini.
3. Bp. Agus Sunarko, S.Pd., selaku kepala SDN Klandungan 1 yang telah
berkenan membantu terlaksananya penelitian dan penyusunan laporan dengan
baik dan lancar.
4. Bp/Ibu guru SDN Klandungan 1 semuanya yang telah memberikan dorongan
dan masukan demi terselesaikannya laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu saran dan masukan yang bersifat membangun sangat penulis nantikan
demi lebih sempurnanya laporan ini.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi para guru dan pembaca khususnya
serta dunia pendidikan dasar pada umumnya. Terimakasih.
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
ABSTRAKSI ................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii
DAFTAR GRAFIK ....................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian........................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 6
A. Pendidikan di Sekolah Dasar........................................................... 6
1. Definisi Pendidikan Sekolah Dasar ............................................. 6
2. Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar ............................................... 7
B. Penelitian Tindakan Kelas ............................................................... 8
1. Pengertian PTK ........................................................................... 8
2. Prinsip-prinsip PTK ..................................................................... 9
3. Manfaat PTK ............................................................................... 9
C. Matematika ...................................................................................... 10
1. Landasan Pembelajaran Matematika Berdasarkan KBK ............. 10
2. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika yang Konstruktivistik ... 12
3. Media dalam Pembelajaran Matematika SD ............................... 12
4. Bahan Manipulatif dalam pembelajaran Matematika SD............ 13
D. Media Karton dalam Pembelajaran Matematika ............................. 13
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN ................................................... 15
A. Obyek Tindakan ............................................................................. 15
vi
DAFTAR TABEL
Hal
TABEL 4.1: Daftar Nilai Matematika Kelas IV pra siklus ............................ 19
TABEL 4.2: Profil Kelas IV Pembelajaran Matematika Siklus I .................. 20
TABEL 4.3: Daftar Nilai Matematika Kelas IV Siklus I ............................... 20
TABEL 4.4: Profil Kelas IV Pembelajaran Matematika Siklus II ................. 21
TABEL 4.5: Daftar Nilai Matematika Kelas IV Siklus II.............................. 22
TABEL 4.6: Perbandingan Nilai Matematika Kelas IV ................................ 22
viii
DAFTAR GRAFIK
Hal
GRAFIK 4.1: Perolehan Nilai Matematika Kelas IV .................................... 19
GRAFIK 4.2: Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Kelas IV ............... 19
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, hampir setiap orang menggunakan ilmu
Matematika meski dalam tingkatan yang paling sederhana, yaitu berhitung
untuk menyelesaikan persoalan keseharian yang dihadapinya.
Tahapan paling sederhana dalam Matematika yang disebut ilmu
berhitung, merupakan suatu alat penting bagi manusia untuk memecahkan
persoalan kehidupannya sehari-hari. Hampir setiap hari, hampir setiap
manusia melakukan penghitungan, penjumlahan, pengurangan, pembagian dan
perkalian. Oleh karena itu, seperti dikemukakan oleh Nasution (2007: 204)
bahwa matematika merupakan alat untuk berpikir ilmiah. Karena dalam
Matematika dibutuhkan kemampuan berlogika, berpikir sistematis dan logis.
Kebenaran dalam perhitungan matematika bisa diuji kepastian dan
ketetapannya.
Sebagai pengetahuan Matematika mempunyai ciri-ciri khusus antara
lain: abstrak, deduktif, konsisten, hierarkis dan logis. Menurut Soejadi (dalam
Muhsetyo, 2009; 1.2) keabstrakan matematika dikarenakan obyek dasarnya
abstrak, yaitu fakta, konsep, operasi dan prinsip. Ciri keabstrakan Matematika
beserta ciri lainnya yang tidak sederhana, menyebabkan matematika bagi
sebagian orang merupakan ilmu yang tidak mudah untuk dipelajari. Apalagi
pada tahap lanjutan tingkat ilmu Matematika setelah tahap berhitung dasar,
para peserta belajar akan dihadapkan pada tingkat kesulitan dan kerumitan
yang lebih tinggi. Kondisi ini menjadikan banyak siswa yang kurang tertarik
dengan matematika, bahkan ada sebagian yang sampai membenci matematika.
Akan tetapi ketidaktertarikan anak atau bahkan ketakutan anak terhadap
Matematika sebenarnya bisa dihilangkan. Ketertarikan dan kesukaan anak
terhadap pelajaran Matematika bisa ditumbuhkan sejak dini. Masa-masa usia
pra sekolah hingga sekolah dasar merupakan masa penting untuk
menumbuhkan kesukaan anak terhadap Matematika. Pada masa anak belajar
1
2
di Sekolah Dasar selain sudah memiliki kemampuan berlogika yang lebih baik
dibanding usia pra sekolah, pada kurikulum sekolah dasar, Matematika
menjadi salah satu pelajaran terpenting. Pada masa di sekolah dasar siswa mau
tidak mau, suka atau tidak suka, harus menempuh pelajar Matematika.
Ketidaktertarikan dan ketakutan siswa terhadap matematika akan
mengakibatkan kegagalan dalam belajar matematika. Kegagalan belajar
matematika akan menjadikan siswa tidak cakap dalam bermatematika. Kondisi
ini akan sangat tidak baik bagi pendidikan siswa tersebut selanjutnya.
Sebaliknya kesukaan dan minat yang tinggi untuk belajar Matematika sejak
dini akan membuat siswa terus-menerus tertantang untuk mempelajarinya.
Semangat dan minat belajar Matematika yang tinggi ini akan membuat siswa
menguasai ilmu Matematika dengan lebih baik. Bekal dasar ilmu Matematika
yang baik sejak sekolah dasar akan menjadi landasan kuat bagi pembelajaran
siswa di tingkatan yang lebih tinggi.
Ketertarikan dan minat anak untuk belajar Matematika bisa ditumbuhkan
dengan efektif sejak usia Sekolah Dasar. Untuk membangkitkan rasa suka dan
minat siswa terhadap Matematika bisa dilakukan dengan pemberian motivasi
yang konsisten dan berkelanjutan. Selain itu minat anak untuk belajar
matematika bisa ditumbuhkan dengan cara penyajian yang menarik dan
menyenangkan bagi anak didik. Penyajian yang menarik dan menyenangkan
berarti menuntut pelaksanaan pembelajaran dengan model dan strategi tertentu
yang bisa membuat anak merasa senang dan tidak sulit dalam mempelajari
Matematika. Ini merupakan sebuah tantangan bagi pendidikan matematika
untuk mencari dan memilih model pembelajaran yang menarik, mudah
dipahami siswa, menggugah semangat belajar, menantang untuk terlibat dan
pada akhirnya menjadikan siswa cerdas bermatematika (Muhsetyo, 2009:1.7).
Pencarian dan pemilihan model pembelajaran matematika perlu
berorientasi pada perkembangan terakhir di dunia, dengan terus berusaha
memperpendek kesenjangan antara kemajuan ilmu di Negara-negara lain
dengan kondisi keilmuan di Indonesia.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang termuat dalam latar belakang di
atas, penulis mengemukakan permasalahan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Apakah penggunaan media karton dapat meningkatkan minat siswa kelas
IV untuk belajar matematika?
2. Apakah penggunaan media karton dapat meningkatkan pemahaman
konsep bangun ruang pelajaran matematika siswa siswa kelas IV?
3. Apakah penggunaan media karton dapat meningkatkan prestasi belajar
matematika siswa kelas IV?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas dua siklus ini bertujuan:
1. Ingin mengetahui apakah penggunaan media karton dapat meningkatkan
minat siswa kelas IV untuk belajar matematika.
2. Ingin mengetahui apakah penggunaan media karton dapat meningkatkan
pemahaman konsep bangun ruang pelajaran matematika siswa siswa kelas
IV.
3. Ingin mengetahui apakah penggunaan media karton dapat meningkatkan
prestasi belajar matematika siswa kelas IV.
D. Manfaat
Hasil penelitian yang termuat dalam laporan ini sangat bermanfaat bagi
penulis dalam upaya meningkatkan kemampuan profesionalnya sebagai guru
5
Sekolah Dasar. Selain itu penelitian ini juga diharapan dapat memberikan
manfaat bagi:
1. Pembaca/Para Guru
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh para guru sebagai tambahan
pengetahuan dan referensi untuk mengembangkan kemampuan
profesionalnya dalam mengajar baik dalam pembelajaran matematika
maupun pembelajaran lainnya. Sedangkan bagi pembaca lainnya,
penelitian ini dapat dijadikan tambahan pengetahuan yang akan
memperluas wawasan pengetahuan tentang pendidikan, khususnya
pendidikan di sekolah dasar.
2. Peneliti lain
Penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi dalam
melakukan PTK selanjutnya atau penelitian pendidikan lainnya.
3. Siswa
Bagi siswa Sekolah Dasar, hasil penelitian ini menginformasikan bahwa
pelajaran matematika sebenarnya bukanlah pelajaran yang menakutkan
dan sulit. Tetapi merupakan pelajaran yang menyenangkan dan cukup
mudah untuk dipelajari.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6
7
C. Matematika
Ilmu matematika merupakan ilmu yang paling tua. Ilmu matematika ada
bersama dengan adanya manusia. Matematika yang dalam tahapan paling
sederhana disebut ilmu berhitung, merupakan suatu alat penting bagi manusia
untuk memecahkan persoalan kehidupannya sehari-hari. Matematika
merupakan alat untuk berpikir ilmiah. Karena dalam matematika dibutuhkan
kemampuan berlogika, berpikir sistematis dan logis (Nasution, 2007: 204).
1. Landasan Pembelajaran Matematika Berdasarkan KBK
Guru yang professional dan kompeten mempunyai wawasan
landasan yang dapat dipakai dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran matematika. Teori-teori yang berpengarauh dalam
pengembangan dan perbaikan pembelajaran matematika antara lain:
a. Teori Thorndike
Teori ini disebut teori penyerapan, yaitu teori yang memandang peserta
didik sseperti selembar kertas putih, penerima pengetahuan yang siap
menerima pengetahuan secara pasif.
11
b. Teori Ausubel
Teori makna ini mengemukakan pentingnya kebermaknaan
pembelajaran akan membuat pembelajaran lebih bermanfaat, dan akan
mudah dipahami dan diingat oleh peserta didik.
c. Teori Jean Piaget
Teori ini merekomendasikan perlunya pengamatan terhadap tingkat
perkembangan intelektual anak sebelum suatu bahjan matematika
diberikan.
d. Teori Vygotsky
Teori ini berusaha mengembangkan smodel konstruktivistik belajar
mandiri piaget menjadi belajar kelompok. Melalui teori ini peserta
didik dapat memperoleh pengetahuan melalui kegiatan yang beraneka
ragam dengan guru sebagai fasilitator.
e. Teori Jerome Bruner
Teori ini berkaitan dengan perkembangan mental, yaitu kemampuan
mental anak berkembang secara bertahap mulai dari sederhana ke yang
rumit, mulai dari yang mudah ke yang sulit dan mulai dari yang
nyata/kongkret ke yang abstrak.
f. Pemecahan massalah (George Polya)
Pemecahan masalah merupakan realisasi dari keinginan meningkatkan
pembelajaran matematika sehingga peserta didik mempunyai
pandangan atau wawasan yang luas dan mendalam ketika menghadapi
masalah.
g. Teori Van Hiele
Teori ini menyatakan bahwa eksistensi dari lima tingkata yang berbeda
tentang pemikiran geometric, yaitu visualisasi, analisis, informal,
deduksi dan nigor.
h. RME (Realistic Mathematics Education)
Teori ini dimaksudkan untuk memulai pembelajaran matematika
dengan cara mengaitkannya denga situasi dunia nyata di sekitar siswa.
12
i. Peta konsep
Peta konsep merupakan kebermaknaan yang ditunjukkan dengan bagan
atau peta sehingga hubungan antar konsep menjadi jelas dan
keseluruhan konsep teridentifikasi.
2. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika yang Konstruktivistik
Proses pembelajaran untuk mendapatkan kompetensi perlu
mendapatkan penanganan sungguh-sungguh dari guru, karena guru benar-
benar secara sadar bersedia membuat persiapan dan bekerja lebih
interaktif. Sebagai pembelajaran yang reltif berbeda dari sebelumnya, guru
dituntut lebih kreatif dan responsif untuk merencanakan pembelajaran
berbasis kompetensi dari topik-topik smatematika di dalam kurikulum
sekolah.
Keuntungan utama dari penerapan pembelajaran berbasis kompetensi
bagi siswa adalah keawetan ingatan (lebih teringat) dan kecerdasan
intelektual (meningkat) karena terlatih melihat sesuatu secara menyeluruh
dengan memperhatikan berbagai aspek. Kemampuan individual dan kerja
sama juga meningkat karena kegiatan pembelajaran diarahkan tidak selalu
klasikal, dan kerja kelompok mendapat pehatian.
3. Media dalam Pembelajaran Matematika SD
Banyak media di sekitar kita yang dapat digunakan dalam
pembelajaran matematika. Dari begitu banyaknya media yang ada, guru
perlu memilih media yang sesuai berdasarkan karakteristik audiens/siswa,
karakteristik materi/bahan matematika, ketersediaan media, biaya yang
tersedia, serta kemampuan mengoperaasikan alat (termasuk ketersediaan
operator) keterbatasan-keterbatasan dalam memilih sesuai kreteria perlu
diperhatikan sehingga tidak terjadi usaha untuk memaksakan keinginan
yang pada akhirnya juga akan merugikan banyak hal dan banyak pihak
(waktu, biaya dan tenaga). Perlu juga diperhatikan bahwa masing-masing
media tentu mempunyai dampak negatif disamping dampak positif.
Sehingga pertimbangan dalam penggunaan media menjadi lebih
mendalam.
13
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Obyek Tindakan
Obyek tindakan dalam penelitian ini adalah peserta dan proses belajar
mengajar matematika di kelas IV SD Negeri Klandungan 1 yang meliputi:
1. Kurang berminatnya siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika
2. Rendahnya prestasi belajar matematika.
15
16
C. Prosedur Pelaksanaan
Siklus I
1. Perencanaan
Peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan baik materi,
sumber bahan maupun media dan strategi yang akan digunakan.
2. Pelaksanaan.
a. Kegiatan awal (Pemberian motivasi dan pengkondisian siswa untuk
menerima materi)
b. Kegiatan inti (Penyampaian materi)
c. Kegiatan akhir (evaluasi)
3. Pengamatan dan Penilaian
Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan oleh dua orang. Pertama
penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang sekaligus guru dalam
pembelajaran tersebut dan kedua, pengamatan yang dilakukan oleh teman
sejawat. Guru mengamati peran aktif dan minat belajar yang ditampakkan
oleh siswa dan mengamati hasil belajar siswa. Sedangkan teman sejawat
mengamati pelaksanaan secara keseluruhan termasuk peran guru dan
proses pembelajaran itu sendiri.
Penilaian dilakukan oleh peneliti untuk menilai hasil pengerjaan soal
oleh para siswa dan penilaian yang diberikan oleh teman sejawat terhadap
prooses pembelajaran termasuk di dalamnya panyampaian materi oleh
guru.
Dari hasil pengerjaan siswa didapatkan data berupa nilai angka yang
diambil berdasarkan jumlah jawaban yang benar. Nilai ini digunakan
sebagai bahan penilaian prestasi belajar para siswa. Hasil penilaian ini
menjadi dasar penyimpulan tingkat keberhasilan perbaikan pembelajaran
pada siklus pertama. Pemberian nilai dihitung dengan rumus:
Nilai : x 100
17
Siklus II
Secara garis besar prosedur pelaksanaan perbaikan pada siklus kedua
tidak berbeda dari prosedur pelaksanaan pada siklus pertama. Dari hasil
refleksi siklus pertama didapatkan informasi perbaikan pada tahap persiapan
dan pelaksanaan.
1. Persiapan
Persiapan yang dilakukan pada siklus kedua berdasarkan hasil yang belum
maksimal pada siklus pertama. Media karton yang akan digunakan dibuat
dalam bentuk lebih bervariasi dan lebih banyak. Hal ini dimaksudkan
untuk lebih mengugah minat dan membangkitkan kreatifitas berpikir
siswa.
2. Pelaksanaan
Setiap tahapan mendapatkan intensitas perhatian yang lebih tinggi
dibanding pada pelaksanaan siklus I dengan memastikan semua siswa
terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
3. Penilaian (dilaksanakan seperti pada siklus pertama)
4. Refleksi
Dilakukan terhadap keseluruhan proses perbaikan pembelajaran. (siklus
pertama dan kedua).
D. Analisa Data
Data dianalisa bersama dengan teman sejawat dengan menerapkan
model alur, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
18
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menyajikan temuan yang diperoleh selama penelitian yang berupa
(a) Temuan yang terdiri dari profil kelas selama proses pembelajaran berlangsung,
nilai penguasaan materi siswa dan pengolahannya mulai dari pra siklus, siklus 1
dan siklus 2; perbandingan antar siklus; grafik perolehan nilai; (b) Pembahasan.
19
20
Keterangan tabel
Siswa yang mendapat nilai 40 sebanyak 3 anak (20%)
Siswa yang mendapat nilai 50 sebanyak 3 anak (20%)
Siswa yang mendapat nilai 60 sebanyak 3 anak (20%)
Siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 5 anak (33,33%)
Siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 1 anak (6,66%)
2. Siklus I
a. Profil kelas
Suasana kelas selama proses pembelajaran siklus I menunjukkan
adanya perkembangan dari sebelumnya. Kondisi kelas selama proses
berlangsung dapat dilihat pada tabel barikut:
Tabel 4.2: Profil Kelas IV Pembelajaran Matematika Siklus I
NO DESKRIPSI SIKAP SISWA
1 Kurang memperhatikan penyampaian materi 3 anak
pembelajaran
2 Diam memperhatikan namun tidak menunjuk- 3 anak
kan sikap peran aktif
3 Memperhatikan dan aktif mengikuti proses 9 anak
pembelajaran
b. Pencapaian nilai
Pada akhir pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran siklus I,
diadakan tes penguasaan materi. Dari tes tersebut didapatkan nilai
masing-masing siswa sebagai berikut:
Tabel 4.3: Daftar Nilai Pelajaran Matematika Kelas IV Siklus I
NO NAMA NILAI
1 Alifia Damayanti 80
2 Tri Kristianto 60
3 Wiwin Wulandari 70
4 Astuti Wijayanti 50
5 Devi Rahmaniar 80
6 Eko Sumarsono 60
7 Triyono Kuncoro 80
21
8 Galih Prisca L 70
9 Mey Sulistyani 70
10 Ibrahim Sundariyanto 60
11 Febrian A 70
12 Rian Ferdianto 90
13 Siti Fatimah 80
14 I Puji Astuti 60
15 Kukuh Wardoyo 70
JUMLAH 1050
RATA-RATA 70
Keterangan:
Siswa yang mendapat nilai 50 sebanyak 1 anak (6,66%)
Siswa yang mendapat nilai 60 sebanyak 4 anak (26,66%)
Siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 5 anak(33,33%)
Siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 4 anak (26,66%)
Siswa yang mendapat nilai 90 sebanyak 1 anak (6,66%)
3. Siklus II
a. Profil kelas
Tabel 44: Profil Kelas IV Pembelajaran Matematika Siklus II
NO DESKRIPSI SIKAP SISWA
1 Kurang memperhatikan penyampaian materi -
pembelajaran
2 Diam memperhatikan namun tidak menunjuk- 1 anak
kan sikap peran aktif
3 Memperhatikan dan aktif mengikuti proses 14 anak
pembelajaran
b. Pencapaian nilai
Dari tes yang dilakukan dalam penelitian perbaikan
pembelajaran siklus II didapatkan data sebagai berikut:
22
Keterangan:
Siswa yang mendapat nilai 60 sebanyak 1 anak (6,66%)
Siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 3 anak (20%)
Siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 6 anak (40%)
Siswa yang mendapat nilai 90 sebanyak 4 anak (26,66%)
Siswa yang mendapat nilai 100 sebanyak 1 anak (6,66%)
80,66−58,33
Peningkatan prestasi : [ ] 𝑥 100% = 38,28%
58,33
5
PEROLEHAN NILAI
0
10 20 30 40PEROLEHAN
50 60 NILAI
70 80 90 100
Keterangan:
: pra siklus
: siklus I
: siklus II
Adapun peningkatan prestasi yang dicapai oleh siswa kelas IV dari pra
siklus hingga siklus kedua (akhir perbaikan pembelajaran) dapat disajikan
dalam grafik berikut:
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus Siklus II
2. Refleksi
Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I, membawa
peningkatan cukup bagus bila dibanding dengan kondisi pra siklus. Tetapi
peningkatan ini belum mencapai posisi maksimal yang diinginkan. Pada
siklus I masih terjadi hal-hal yang agak mengurangi efektifitas dan
efisiensi proses pembelajaran, yaitu:
a. Baik guru maupun siswa kurang persiapan.
b. Masih ada beberapa siswa yang menggunakan media karton sebagai
mainan atau membuat mainan.
Namun kekurangan ini bisa diperbaiki pada siklus II. Hampir seluruh
siswa bisa berkonsentrasi pada pelajaran dan menggunakan media karton
untuk mendemonstrasikan pembuatan bentuk bangun ruang dan
memahami karakteristik bangun yang dibentuk. Sehingga proses
pembelajaran pada siklus II berjalan dengan lebih baik.
Penelitian perbaikan yang dilakukan guru berhasil mengoptimalkan
penggunaan karton sebagai media pembelajaran dalam penyampaian
materi dan demonstrasi. Cara ini membuat materi dapat dengan lebih
mudah dimengerti oleh para siswa. Disamping itu siswa ikut berperan aktif
untuk menemukan pengetahuan berkaitan dengan bangun ruang dan
karakteristiknya. Hal ini mambangkitkan minat belajar anak. Dengan
26
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari penyajian dan analisa hasil penelitian perbaikan pembelajaran
matematika 2 siklus yang telah dilakukan di kelas IV SDN Klandungan 1
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan media karton dapat meningkatkan minat siswa kelas IV untuk
belajar matematika.
2. Penggunaan media karton dapat meningkatkan pemahaman konsep bangun
ruang pelajaran matematika siswa siswa kelas IV.
3. Penggunaan media karton dapat meningkatkan prestasi belajar matematika
siswa kelas IV. Peningkatan prestasi belajar siswa tercermin pada
perolehan nilai masing-masing siswa maupun nilai rata-rata. Nilai rata-rata
sebelum perbaikan pembelajaran tercatat 58,33. Pada perbaikan siklus
pertama nilai rata-rata menjadi 70. Hasil ini meningkat lagi pada perbaikan
siklus kedua menjadi 80,66. Peningkatan penguasaan materi dari pra siklus
ke siklus II sebesar 38,28 persen.
B. Saran-saran
Berdasarkan analisis data dan kesimpulan tersebut di atas, ada beberapa
hal yang sebaiknya dilakukan oleh para guru untuk lebih meningkatkan
kualitas pembelajaran bagi siswa, diantaranya adalah:
1. Memperbanyak penggunaan media peraga. Hal ini diperlukan selain untuk
membangkitkan anak untuk lebih aktif mengikuti proses pembelajaran, juga
membantu menciptakan pemahaman bahwa logika abstrak dalam
matematika bisa diwujudkan dalam bentuk demonstrasi yang kongkrit.
2. Lebih banyak memberikan pertanyaan yang memacu anak untuk berpikir
kritis dan menemukan jawaban.
3. Perlu dikembangkan metode kerja kelompok dalam proses pembelajaran di
kelas. Cara ini akan mendorong anak untuk mengembangkan daya pikir dan
27
28
kerja sama. Kerja sama dan kekuatan daya pikir sangat diperlukan dalam
membangun pemikiran ilmiah dalam diri siswa.
29
DAFTAR PUSTAKA
Mikarsa, Hera Lestari. 2009. Pendidikan Anak di Sekolah Dasar. Jakarta: Penerbit
Universitas Terbuka.
Nasution, Andi Hakim. 2007. Filsafat Ilmu; Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:
Indonesia University Press.
Lampiran
31
Supervisor
YATMANTO, S.Pd.
NIP. 195804241979111005
32
Supervisor
YATMANTO, S.Pd.
NIP. 195804241979111005
33
NO NAMA NILAI
1 Alifia Damayanti 70
2 Tri Kristianto 40
3 Wiwin Wulandari 70
4 Astuti Wijayanti 40
5 Devi Rahmaniar 70
6 Eko Sumarsono 50
7 Triyono Kuncoro 70
8 Galih Prisca L 50
9 Mey Sulistyani 60
10 Ibrahim Sundariyanto 40
11 Febrian A 60
12 Rian Ferdianto 75
13 Siti Fatimah 70
14 I Puji Astuti 50
15 Kukuh Wardoyo 60
JUMLAH 875
RATA-RATA 58,33
Mahasiswa
SRI NGATINI
NIM. 818885352
34
NO NAMA NILAI
1 Alifia Damayanti 90
2 Tri Kristianto 70
3 Wiwin Wulandari 80
4 Astuti Wijayanti 60
5 Devi Rahmaniar 90
6 Eko Sumarsono 80
7 Triyono Kuncoro 90
8 Galih Prisca L 80
9 Mey Sulistyani 80
10 Ibrahim Sundariyanto 70
11 Febrian A 80
12 Rian Ferdianto 100
13 Siti Fatimah 90
14 I Puji Astuti 70
15 Kukuh Wardoyo 80
JUMLAH 1210
RATA-RATA 80,66
Mahasiswa
SRI NGATINI
NIM. 818885352
35
SURAT PERNYATAAN
menyatakan bahwa:
A. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang sederhana
B. Hasil Belajar
1. Siswa mampu mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang sederhana.
2. Siswa mampu menggambar bangun ruang sederhana.
C. Indikator
1. Mengenal sifat bangun ruang sederhana kubus dan balok.
2. Menyebutkan sifat bangun kubus dan balok.
3. Menggambar bangun kubus dan balok.
D. Tujuan Perbaikan
Meningkatkan pemahaman dan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi
sifat dan unsur bangun ruang sederhana.
E. Materi Pokok
Sifat dan unsur bangun ruang sederhana.
F. Metode
1. Demonstrasi
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
4. Penugasan
37
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal (5 menit)
Apresepsi/Motivasi: diawali dengan berdoa dan absensi, mengangkat
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan
bangun ruang dan simetri. Pemberian motivasi dan penyampaian tujuan
pembelajaran.
2. Kegiatan inti (55 menit)
a. Guru memberikan penjelasan mengenai bangun ruang sederhana. Pada
saat memberikan penjelasan guru memberikan contoh dan
mendemonstrasikan bangun dan sifat-sifat bangun tersebut.
b. Guru bersama siswa mendemonstrasikan membuat berbagai macam
bangun ruang sederhana dengan menggunakan karton.
c. Siswa berlatih menggambar berbagai bangun ruang sesuai dengan
sifat-sifat yang diberikan.
d. Guru bersama siswa mendiskusikan sifat-sifat bangun ruang.
e. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya.
f. Guru memberikan tugas untuk dikerjakan siswa secara individu.
3. Kegiatan akhir (10 menit)
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan.
b. Guru memberikan pekerjaan rumah.
2. Sumber Belajar:
- Buku Pelajaran Matematika Sekolah Dasar Kelas IV. (Burhan
mustaqim & Ary Astuty)
- Buku Pelajaran Matematika Sekolah Dasar Kelas IV. Penerbit Erlangga
Karangan M.Khafidz Suyati.
- Buku Pelajaran Matematika Sekolah Dasar Kelas IV. Penerbit 3
Serangkai Karangan Supardjo
I. Evaluasi
1. Prosedur Evaluasi
a. Awal : ada dalam apersepsi
b. Proses : Mengamati keaktifan siswa saat mengerjakan soal
c. Akhir : Tes tertulis
2. Alat Evaluasi
Tes tertulis dengan soal terlampir
3. Penilaian :
D C
A B
Kunci Jawaban:
1. a. Titik-titik bangun di atas adalah: A; B; C; D; E; F; G; dan H
b. Rusuk-rusuk kubus di atas adalah: AB; DC; EF; GH; AD; BC; EH; FG;
AE AE; BF; CG; dan DH.
c. AB; DC; EF; GH; BC; EH; FG; AE; BF; CG; dan DH
d. 6 sisi
e. Persegi
2. a. ABCD; EFGH; ABFE; CDGH; ADEH; dan BCFG
b. A; B; C; D; E; F; G; dan H
c. AB//CD//EF//GH; AD//BC//FG//EH; dan AE//BF//CG//DH
41
A. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang sederhana
B. Hasil Belajar
1. Siswa mampu mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang sederhana.
2. Siswa mampu menggambar bangun ruang sederhana.
C. Indikator
1. Mengenal sifat bangun ruang sederhana kubus dan balok.
2. Menyebutkan sifat bangun kubus dan balok.
3. Menggambar bangun kubus dan balok.
D. Tujuan Perbaikan
Meningkatkan pemahaman dan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi
sifat, unsur bangun ruang berdasarkan hasil pencapaian siklus I.
E. Materi Pokok
Sifat dan Unsur Bangun Ruang
F. Metode
1. Demonstrasi
2. Diskusi
42
3. Tanya jawab
4. Penugasan
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal (5 menit)
Apresepsi/Motivasi, setelah berdoa dan absensi, disampaikan pencapaian
hasil belajar pada siklus I dan kekurangan-kekurangan yang muncul pada
siklus I. Pemberian motivasi dan penyampaian tujuan pembelajaran serta
perbaikan yang harus dilakukan oleh setiap siswa berkaitan dengan
pembelajaran masing-masing siswa.
2. Kegiatan inti (55 menit)
a. Guru memberikan penjelasan mengenai bangun ruang disertai dengan
memberikan contoh dan mendemonstrasikan bangun dan sifat-sifat
bangun tersebut dalam kuantitas yang lebih banyak dibanding siklus
pertama.
b. Guru bersama siswa mendemonstrasikan membuat berbagai macam
bangun ruang, balok dan kubus (dalam variasi dan tingkat kesulitan
yang lebih tinggi dibanding siklus I).
c. Siswa berlatih menggambar berbagai bangun sesuai dengan sifat-sifat
yang diberikan.
d. Guru bersama siswa mendiskusikan sifat-sifat bangun ruang.
e. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya.
f. Guru memberikan tugas untuk dikerjakan siswa secara individu.
3. Kegiatan akhir (10 menit)
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan.
b. Guru memberikan pekerjaan rumah.
c. Lem
d. Papan tulis, kapur tulis, penghapus, penggaris
e. LKE
f. Benda-benda berbentuk kubus dan balok
2. Sumber belajar:
- Buku Pelajaran Matematika Sekolah Dasar Kelas IV. (Burhan
mustaqim & Ary Astuty)
- Buku Pelajaran Matematika Sekolah Dasar Kelas IV. Penerbit Erlangga
Karangan M.Khafidz Suyati.
- Buku Pelajaran Matematika Sekolah Dasar Kelas IV. Penerbit 3
Serangkai Karangan Supardjo
I. Evaluasi
1. Prosedur Evaluasi
a. Awal : ada dalam apersepsi
b. Proses : Mengamati keaktifan siswa saat mengerjakan soal
c. Akhir : Tes tertulis
2. Alat Evaluasi
Tes tertulis dengan soal terlampir
3. Penilaian :
S R
P Q
H G
E F
D C
A B
(b) (c)
(a)
(d)
(f)
(e)
46
SURAT PERNYATAAN
Menyatakan bahwa:
Nama : HARTINI,S.Pd
NIP : 196412221988102002
Tempat mengajar : SD Negeri Klandungan 1
Kepada
Kepala UPBJJ UT Surakarta
Di Surakarta
Mengetahui,
Kepala SDN Klandungan 1 Teman Sejawat
GAMBAR