Вы находитесь на странице: 1из 7

TINGKAT PENGETAHUAN SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN KEPADA

ORANG TUA TENTANG PEMENUHAN NUTRISI BALITA DI RT 02 RW 12


KECAMATAN PARONGPONG

Disusun Oleh :
KEZIA YUNIS HERNOWO (1751032)
FLORENCE DIAN NAFESTI WAHYUDI (1751018)

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA
BANDUNG
2019
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Anak adalah asset bangsa dan generasi penerus cita-cita harapan bangsa yang akan

menentukan masa depan negara kita. Anak adalah mahluk yang membutuhkan pemeliharaan, kasih

sayang dan tempat bagi perkembangannya. (Damayanti, 1992). Anak adalah sebagai individu yang

unik dan mempunyai kebutuhan sesuai dengan tahap perkembangan. Sebagai individu yang unik

anak memiliki berbagai kebutuhan yang berbeda satu dengan yang lainnya sesuai dengan usia

tumbuh kembang. Kebutuhan tersebut dapat meliputi kebutuhan fisiologi seperti kebutuhan nutrisi

dan cairan, aktivitas, eliminasi,istirahat, tidur dan lain-lain. Selain kebutuhan fisiologis tersebut,

anak juga sebagai individu yang juga membutuhkan kebutuhan psikologis,sosial, dan spiritual.

(Hidayat, 2008).

Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam membantu proses

pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak. balita membutuhkan asupan gizi yang

seimbang untuk pertumbuhan sel-sel otak sehingga dapat meningkatkan kecerdasan anak, selain

itu pada usia ini kemampuan motorik, kognitif, dan sosial emosi mulai berkembang (Kurniasih et

al, 2010). Anak Bawah Lima Tahun (balita) adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu

tahun atau biasa digunakan perhitungan bulan yaitu 12 – 59 bulan. Para ahli menggolongkan usia

balita sebagai usia yang rentan terhadap berbagai serangan penyakit, termasuk penyakit yang

disebabkan oleh kekurangan atau kelebihan asupan nutrisi jenis tertentu (Kemenkes, 2015).

World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa 54% penyebab kematian bayi dan

balita di dasari oleh keadaan gizi yang buruk. Menurut bank dunia tahun 2002 sekitar 47% anak-
anak India kurang gizi. Malnutrisi pada anakanak sebagian besar disebabkan oleh tingginya infeksi

dan kesalahan pemberian makanan pada bayi dan anak-anak sejak lahir hingga tiga tahun. Sekitar

30% anak-anak India dilahirkan dengan berat badan kurang dan umumnya tidak berubah saat

besar. Dan di Indonesia saat ini memiliki masalah beban ganda yaitu masalah gizi kurang dan gizi

buruk. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2010) Jumlah balita di indonesia yang

mengalami berat badan turun mencapai 17,9%. Yang terdiri dari 13,% gizi kurang dan gizi buruk

4,9%. Prevalensi Status gizi balita di Jawa Tengah yang mengalami kekurangan gizi sebesar 15,7%

dengan prevalensi gizi kurang 12,4% dan gizi buruk 3,3%. (RAD MDGs Jawa Tengah, 2011).

Sepuluh provinsi dengan anak usia balita berstatus gizi buruk atau kurang terbanyak adalah Jawa

Barat (580 ribu anak), Jawa Tengah (446 ribu anak), Jawa Timur (434 ribu anak), Sumatera Utara

(300 ribu anak), Banten (179 ribu anak), Nusa Tenggara Timur (149 ribu anak), Riau (140 ribu

anak), Sumatera Selatan (129 ribu anak), Lampung (128 ribu anak), dan Sulawesi Selatan (124

ribu anak) (Depkes, 2010).

Pengetahuan orang tua tentang kebutuhan gizi, cara pemberian makan, dan jadwal pemberian

makan anak balita sangat berperan dalam menentukan status gizi anak, salah satu upaya yang dapat

dilakukan adalah dengan mencukupi kebutuhan lahir dan batin anak-anaknya. (Dahlia & Ruslianti,

2008). Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan orang tua dalam pemenuhan nutrisi anak agar

status gizi anak dapat terselamatkan. Pemenuhan gizi yang baik adalah dengan pemberian

makanan yang bervariasi, tidak haya satu jenis makanan yang diberikan kepada anak. Waktu dari

orang tua dibutuhkan untuk pemenuhan nutrisi sang anak.

Penyuluhan merupakan salah satu cara yang efektif dalam meningkatkan pengetahuan.

Penyuluhan adalah kegiatan Pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebar pesan , menanam

keyakinan, sehngga masyarakat tidak saja sadar, tahu, mengerti, tetapi juga mau melakukan apa
yang diajarkan pada penyuluhan. Masyarakat RT 02 RW 12 kecamatan Parongpong merupakan

salah satu penghasil tahu yang cukup besar di Kabupaten Bandung Barat, matapencaharian mereka

umumnya bergerak di bidang perkebunan Bunga dan produksi tahu. Menurut pengamatan yang

dilakukan, dikarenakan pengetahuan yang kurang mengenai nutrisi yang tepat untuk anak usia

balita, kesibukan orangtua bekerja di ladang, maka banyak orangtua memberikan anak balita

makan tidak sesuai dan tidak bervariasi untuk tumbuh kembang anak. Banyak orangtua di

Prongpong akan merasa senang, puas, dan cukup bila anak balita sudah kenyang tapi tidak

memperhatikan kandungan nutrisi yang dimakan anak mereka.

Berdasarkan data diatas karena tingginya angka kematian anak balita disebabkan oleh

kurangnya pemenuhan nutrisi atau gizi buruk. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian yang berjudul: “TINGKAT PENGETAHUAN SEBELUM DAN SESUDAH

PENYULUHAN KEPADA ORANG TUA TENTANG PEMENUHAN NUTRISI BALITA

DI RT 02 RW 12 KECAMATAN PARONGPONG ”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka identifikasi masalah penelitian ini

adalah :

1. Bagaimana tingkat pengetahuan orangtua RT 02 RW 12 Parongpong tentang nutrisi yang

tepat untuk balita sebelum dilakukan penyuluhan?

2. Bagaimana tingkat pengetahuan orangtua RT 02 RW 12 Parongpong tentang nutrisi yang

tepat untuk balita sesudah dilakukan penyuluhan?


3. Adakah perubahan yang signifikan terhadap tingkat pengetahuan orangtua RT 02 RW 12

Parongpong tentang nutrisi yang tepat untuk balita sebelum dan sesudah dilakukan

penyuluhan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menetapkan beberapa tujuan untuk setiap identifikasi masalah.

Tujuan penelitian ini terdiri dari maksud dan tujuan.

1.3.1 Maksud

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan orangtua RT 02

RW 12 Parongpong tentang nutrisi yang tepat untuk balita sebelum dan sesudah dilakukan

penyuluhan

1.3.2 Tujuan

1) Mengidentifikasi tingkat pengetahuan orangtua RT 02 RW 12 Kecamatan Parongpong

tentang nutrisi yang tepat untuk balita sebelum diakukan penyuluhan.

2) Mengidentifikasi tingkat pengetahuan orangtua RT 02 RW 12 Kecamatan Parongpong

tentang nutrisi yang tepat untuk balita sesudah diakukan penyuluhan.

3) Mengidentifikasi adanya perubahan yang signifikan terhadap tingkat pengetahuan orangtua

RT 02 RW 12 Kecamatan Parongpong tentang nutrisi yang tepat untuk balita sebelum dan

sesudah diakukan penyuluhan.

4) Mengidentifikasi hubugan tingkat pengetahuan orangtua RT 02 RW 12 Kecamatan

Parongpong tentang nutrisi yang tepat untuk balita sebelum dan sesudah diakukan

penyuluhan.
1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi:

1) Orangtua yang memiliki anak usia balita di RT 02 RW 12 Kecamatan Parongpong

2) Keperawatan, sebagai bahan promosi kesehatan dalam mengajarkan Pemenuhan Nutrisi

Balita, baik untuk pencegahan maupun penanganan gizi buruk.

3) Bidang penelitian, untuk dapat dikembangkan dalam penelitian selanjutnya terhadap

responden lain dan jumlah yang lebih banyak.

1.5 Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1) Subyek penelitian adalah Orangtua yang memiliki anak usia balita.

2) Obyek yang diteliti adalah tingkat pengetahuan orangtua RT 02 RW 12 Kecamatan

Parongpong tentang nutrisi yang tepat untuk balita sebelum dan sesudah diakukan

penyuluhan.

3) Pengumpulan data dalam penelitian ini didasarkan pada hasil pengukuran tigkat

pengetahuan orangtua RT 02 RW 12 tentang pemenuhan nutrisi balita melalui kuesioner

sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan.

Вам также может понравиться