Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
KEZIA YUNIS HERNOWO (1751032)
FLORENCE DIAN NAFESTI WAHYUDI (1751018)
PENDAHULUAN
Anak adalah asset bangsa dan generasi penerus cita-cita harapan bangsa yang akan
menentukan masa depan negara kita. Anak adalah mahluk yang membutuhkan pemeliharaan, kasih
sayang dan tempat bagi perkembangannya. (Damayanti, 1992). Anak adalah sebagai individu yang
unik dan mempunyai kebutuhan sesuai dengan tahap perkembangan. Sebagai individu yang unik
anak memiliki berbagai kebutuhan yang berbeda satu dengan yang lainnya sesuai dengan usia
tumbuh kembang. Kebutuhan tersebut dapat meliputi kebutuhan fisiologi seperti kebutuhan nutrisi
dan cairan, aktivitas, eliminasi,istirahat, tidur dan lain-lain. Selain kebutuhan fisiologis tersebut,
anak juga sebagai individu yang juga membutuhkan kebutuhan psikologis,sosial, dan spiritual.
(Hidayat, 2008).
Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam membantu proses
pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak. balita membutuhkan asupan gizi yang
seimbang untuk pertumbuhan sel-sel otak sehingga dapat meningkatkan kecerdasan anak, selain
itu pada usia ini kemampuan motorik, kognitif, dan sosial emosi mulai berkembang (Kurniasih et
al, 2010). Anak Bawah Lima Tahun (balita) adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu
tahun atau biasa digunakan perhitungan bulan yaitu 12 – 59 bulan. Para ahli menggolongkan usia
balita sebagai usia yang rentan terhadap berbagai serangan penyakit, termasuk penyakit yang
disebabkan oleh kekurangan atau kelebihan asupan nutrisi jenis tertentu (Kemenkes, 2015).
World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa 54% penyebab kematian bayi dan
balita di dasari oleh keadaan gizi yang buruk. Menurut bank dunia tahun 2002 sekitar 47% anak-
anak India kurang gizi. Malnutrisi pada anakanak sebagian besar disebabkan oleh tingginya infeksi
dan kesalahan pemberian makanan pada bayi dan anak-anak sejak lahir hingga tiga tahun. Sekitar
30% anak-anak India dilahirkan dengan berat badan kurang dan umumnya tidak berubah saat
besar. Dan di Indonesia saat ini memiliki masalah beban ganda yaitu masalah gizi kurang dan gizi
buruk. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2010) Jumlah balita di indonesia yang
mengalami berat badan turun mencapai 17,9%. Yang terdiri dari 13,% gizi kurang dan gizi buruk
4,9%. Prevalensi Status gizi balita di Jawa Tengah yang mengalami kekurangan gizi sebesar 15,7%
dengan prevalensi gizi kurang 12,4% dan gizi buruk 3,3%. (RAD MDGs Jawa Tengah, 2011).
Sepuluh provinsi dengan anak usia balita berstatus gizi buruk atau kurang terbanyak adalah Jawa
Barat (580 ribu anak), Jawa Tengah (446 ribu anak), Jawa Timur (434 ribu anak), Sumatera Utara
(300 ribu anak), Banten (179 ribu anak), Nusa Tenggara Timur (149 ribu anak), Riau (140 ribu
anak), Sumatera Selatan (129 ribu anak), Lampung (128 ribu anak), dan Sulawesi Selatan (124
Pengetahuan orang tua tentang kebutuhan gizi, cara pemberian makan, dan jadwal pemberian
makan anak balita sangat berperan dalam menentukan status gizi anak, salah satu upaya yang dapat
dilakukan adalah dengan mencukupi kebutuhan lahir dan batin anak-anaknya. (Dahlia & Ruslianti,
2008). Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan orang tua dalam pemenuhan nutrisi anak agar
status gizi anak dapat terselamatkan. Pemenuhan gizi yang baik adalah dengan pemberian
makanan yang bervariasi, tidak haya satu jenis makanan yang diberikan kepada anak. Waktu dari
Penyuluhan merupakan salah satu cara yang efektif dalam meningkatkan pengetahuan.
Penyuluhan adalah kegiatan Pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebar pesan , menanam
keyakinan, sehngga masyarakat tidak saja sadar, tahu, mengerti, tetapi juga mau melakukan apa
yang diajarkan pada penyuluhan. Masyarakat RT 02 RW 12 kecamatan Parongpong merupakan
salah satu penghasil tahu yang cukup besar di Kabupaten Bandung Barat, matapencaharian mereka
umumnya bergerak di bidang perkebunan Bunga dan produksi tahu. Menurut pengamatan yang
dilakukan, dikarenakan pengetahuan yang kurang mengenai nutrisi yang tepat untuk anak usia
balita, kesibukan orangtua bekerja di ladang, maka banyak orangtua memberikan anak balita
makan tidak sesuai dan tidak bervariasi untuk tumbuh kembang anak. Banyak orangtua di
Prongpong akan merasa senang, puas, dan cukup bila anak balita sudah kenyang tapi tidak
Berdasarkan data diatas karena tingginya angka kematian anak balita disebabkan oleh
kurangnya pemenuhan nutrisi atau gizi buruk. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengadakan
DI RT 02 RW 12 KECAMATAN PARONGPONG ”.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka identifikasi masalah penelitian ini
adalah :
Parongpong tentang nutrisi yang tepat untuk balita sebelum dan sesudah dilakukan
penyuluhan?
Dalam penelitian ini penulis menetapkan beberapa tujuan untuk setiap identifikasi masalah.
1.3.1 Maksud
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan orangtua RT 02
RW 12 Parongpong tentang nutrisi yang tepat untuk balita sebelum dan sesudah dilakukan
penyuluhan
1.3.2 Tujuan
RT 02 RW 12 Kecamatan Parongpong tentang nutrisi yang tepat untuk balita sebelum dan
Parongpong tentang nutrisi yang tepat untuk balita sebelum dan sesudah diakukan
penyuluhan.
1.4 Kegunaan Penelitian
Parongpong tentang nutrisi yang tepat untuk balita sebelum dan sesudah diakukan
penyuluhan.
3) Pengumpulan data dalam penelitian ini didasarkan pada hasil pengukuran tigkat