Вы находитесь на странице: 1из 9

STUDIO

PERANCANGAN
ARSITEKTUR
III

ARTIKEL

EKY ASTRIANI
F 221 17 057
A. BANGUNAN SUSTAINABLE DAN BERKONTUR
The Royal Pitamaha Resort ( bangunan utama)

The royal pita maha resort adalah salah satu dari berbagai macam hotel dan
villa yang berada di daerah ubud. The royal pitamaha resort terletak pada satu
lahan yang strategis yang berada tepat di depan sungai ayung di batu kurung
sehingga memberikan suasana alami serta dan akan memanjakan mata
pengunjung dengan keindahan alamnya yang masih asri.

Pemanfaatan sirkulasi udara dimaksimalkan dengan banyak menggunakan


bukaan dan pada sekeliling site dikelilingi tanaman dan pohon-pohon untuk
meminimalkan panas dari matahari yang langsung masuk ke dalam bangunan,
selain itu juga terdapat sungai buatan yang difungsikan untuk menetralkan suhu
panas yang diberikan oleh sinar matahari langsung.
Sistem pengolahan air bekas dan air hujan pada bangunan memanfaatkan
tnaman enceng gondok yang berada pada kolam di area pinggir villa, dimana
tanaman eceng gondok ini berfungi untuk mengolah air bekas dan air hujan
karena sifat alami enceng gondok ini mampu menyerap zat kimia yang mencemari
air, sehingga air yang sudah diolah digunakan kembali untuk menyiram tanaman
dan sisanya di aliri kesungai ayung.

Tipologi bangunan the royal pita maha resort memiliki ciri khas bangunan
arsitektur bali. Dimana yang paling menonjol adalah penggunaan atap alang-alang
dan batu paras taro yang kini diperkirakan sudah langka.
Dari segi struktur atap, bangunan cenderung menggunakan struktur rangka bidang
dengan ditopang oleh kolom-kolom khas bali atau yang disebut saka, rangka
struktur berbahan kayu dan bamboo yang menopang penutup atap alang-alang
agar setiap unit bangunan di dalam resort memiliki kesan alami dan menyatu
dengan alam.
The royal pita maha resort terletak di atas site berkontur dengan banyak
variasi ketinggian transis jadi tata letak massanya menggunakan pola linear.
Massa diletakkan secara linear mengikuti garis transis yang sudah diolah dengan
menggunakan teknik cut & fill. Galian tanah pada site rata-rata digali sedalam 9
meter, dan area untuk pengurungan atau usaha untuk mendapatkan tanah datar
diurug dengan luas maksimal 6 are.
Tata ruang bangunan utama mengikuti kondisi tanah curam dan bentuk
ruangannya merespon bentuk sungai ayung dan tebingnya.
B. BANGUNAN TAHAN GEMPA
Dome House di Ishikawa, Bangunan Tahan Gempa dari Styrofoam di Jepang

pinterest.com

Meskipun terlihat serupa, bangunan tahan gempa di Jepang yang juga


berbentuk kubah ini memiliki bentuk-bentuk kubah yang lebih bervariasi dan juga
desain yang lebih beragam. keunikan tambahan dari bangunan tahan gempa satu
ini adalah penggunaan material Styrofoam pada bangunan tahan gempa “dome
house” ini. Meskipun bahan ini lebih dikenal sebagai bahan untuk
membuat piring dan peralatan makan, namun bobot yang ringan membuatnya
cocok sebagai bahan bangunan tahan gempa. Meskipun terbuat dari styrofoam,
jangan ragukan kekuatan dari bangunan tahan gempa satu ini.
Kunci dari Dome Home

hildebrandinc.com

Hal yang menjadi kunci mampu bertahannya “rumah dome” sebagai bangunan
tahan gempa adalah minimalnya jumlah sudut dan sambungan antar bagian
bangunan. Ditambah, penggunaan material ringan seperti styrofoam juga menjadi
nilai tambah mengapa bangunan ini mampu bertahan ketika guncangan keras
akibat gempa terjadi. Meskipun tampak tidak praktis, sambungan yang digunakan
rupanya jauh lebih fleksibel dibandingkan sambungan langsung balok-tiang yang
biasa digunakan dalam bangunan-bangunan kayu modern, yang karena
kekakuannya umumnya akan mengalami pecah ujung (end splitting) saat
terpelintir waktu gempa. Berkat beratnya, to-kyou ini juga berfungsi
mengembalikan posisi tiang yang miring akibat gempa (restorable
inclination). Bangunan tahan gempa ini memiliki struktur yang sangat aman
terhadap bencana. Dengan direalisasikannya konsep bangunan tahan gempa,
tentunya bahaya dari bencana gempa bisa diminimalisir.
KESIMPULAN

1. Pemanfaatan sirkulasi udara dimaksimalkan dengan banyak menggunakan


bukaan dan pada sekeliling site dikelilingi tanaman dan pohon-
pohon unutuk meminimalkan panas darimatahari yang langsungmasuk ke dalam
bangunan selan itu juga terdapat sungai buatan yangdifungsikan untuk
menetralkan suhu panas yang diberikan oleh sinar matahari langsung.

2. The Royal Pita Maha Resort terletak di atas site berkontur dengan banyak
variasi ketinggian transis jadi tata letak massanya menggunakan pola linear.
Massa diletakkan secara linear mengikuti garis transis yang sudah diolah dengan
menggunakan teknik cut & fill.

3. Hal yang menjadi kunci mampu bertahannya “rumah dome” sebagai bangunan
tahan gempa adalah minimalnya jumlah sudut dan sambungan antar bagian
bangunan. Ditambah, penggunaan material ringan seperti styrofoam juga menjadi
nilai tambah mengapa bangunan ini mampu bertahan ketika guncangan keras
akibat gempa terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/11103662/Arsitektur_Berkelanjutan_Sustainable_Arch
itecture_Studi_Kasus_Bangunan_Komersial_The_Royal_Pitamaha_Resort_
https://www.oyster.com/bali/hotels/the-royal-pita-maha/photos/amenities/
https://www.academia.edu/11103662/Arsitektur_Berkelanjutan_Sustainable_Arch
itecture_Studi_Kasus_Bangunan_Komersial_The_Royal_Pitamaha_Resort_
https://id.scribd.com/document/341269778/Pengertian
https://www.casaindonesia.com/article/read/9/2018/648/Ini-Rahasia-Rumah-
Tahan-Gempa-di-Jepang
https://www.dekoruma.com/artikel/77603/desain-bangunan-tahan-gempa-dome-
house

Вам также может понравиться