Вы находитесь на странице: 1из 14

MAKALAH

KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN


BAHASA INDONESIA

WACANA DAN PENGGOLONGANNYA

OLEH
KELOMPOK 3
1. HANA ALIYAH AZHARY 06111181621049
2. INDRI HAYATI 06111181621014
3. KIKI WULANDARI 06111181621012
4. LESTARI RAHAYU 06111181621011
5. PUTRI WAHYUNI 06111181621010

DOSEN PEMBIMBING
YENNI LIDYAWATI, M.PD.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
Macam-macam Wacana dan Penggolongannya

A. Pengertian Wacana
Bahasa bukan merupakan satu satuan yang terpisah-pisah. Morfem,
kata, kelompok kata, klausa, kalimat, kosa kata bukanlah suatu unsur bahasa yang
terpisah-pisah atau dengan kata lain dapat dipisah-pisahkan, merupakan satu
kesatuan dari bahasa yang sebagai sistem simbolik yang dapat digunakan untuk
berkomunikasi dalam keseharian, pendidikan, lingkungan, maupun social
(Kosasih, 2010). Wacana berasal dari bahasa Inggris “discourse” merupakan
tulisan atau ucapan yang merupakan wujud penyampaian pikiran secara formal
dan teratur (Asma, 2012). Menurut Mulyana (2005) pengertian wacana sebagai
rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal
(subjek) yang disajikan secara teratur, sistematis dalam suatu kesatuan yang
koheren, dibentuk dari unsur segmental maupun non segmental bahasa.
Pengertian wacana dapat dilihat dari berbagai segi. Dari segi sosiologi, wacana
menunjuk pada hubungan konteks sosial dalam pemakaian bahasa, sedangkan dari
segi linguistik, wacana adalah unit bahasa yang lebih besar daripada kalimat.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa wacana
merupakan satuan bahasa yang terlengkap yang mempunyai kohesi dan koherensi
dan berkaitan dengan konteks tertentu yang dapat disampaikan secara lisan
(wacana lisan) dan tertulis (wacana tulis). Wacana sering kita temui baik di buku,
koran, dan berbagai media lainnya. Wacana menurut Kridalaksanan dalam Kamus
Linguistik Edisi Ketiga (1993: 231) adalah satuan bahasa terlengkap, dalam
hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar
(Ayusefrynasari, 2015). Wacana ini direalisasikan dalam bentuk karangan yang
utuh (novel, buku, seri ensiklopedia, dan lain-lain). Kridalaksanan membagi
wacana menjadi empat yaitu:
(1) Wacana langsung (direct speech, direct discourse)
Wacana langsung adalah wacana yang sebenarnya dibatasi oleh intonasi
atau pungtuasi.
Contoh: Salim berkata, “Saya akan datang.”
(2) Wacana pembeberan (expository discourse)
Wacana pembeberan adalah wacana yang tidak mementingkan waktu dan
penutur, berorientasi pada pokok pembicaraan, dan bagian-bagiannya
diikat secara logis.
(3) Wacana penuturan (narrative discourse)
Wacana penuturan adalah wacana yang mementingkan urutan waktu,
dituturkan oleh persona pertama atau ketiga dalam waktu tertentu,
berorientasi pada pelaku, dan seluruh bagiannya diikat oleh kronologi.
(4) Wacana tidak langsung (indirect discourse)
Wacana tidak langsung adalah pengungkapan kembali wacana tanpa
mengutip secara harfiah kata-kata yang dipakai oleh pembicara,
mempergunakan konstruksi gramatikal atau kata tertentu, antara lain
klausa subordinatif, kata bahwa, dan sebagainya
Menurut Leech (dalam Ayusefrynasari, 2015) wacana dapat dibedakan
berdasarkan fungsi bahasa, saluran komunikasinya, dan cara pemaparannya.
1. Berdasarkan fungsi bahasa
a) Wacana ekspresif
Apabila wacana itu bersumber pada gagasan penutur atau penulis sebagai
sarana ekspresi, seperti wacana pidato;
b) Wacana fatis
Apabila wacana itu bersumber pada saluran untuk memperlancar
komunikasi, seperti wacana perkenalan pada pesta;
c) Wacana informasional
Apabila wacana itu bersumber pada pesan atau informasi, seperti wacana
berita dalam media massa;
d) Wacana estetik
Apabila wacana itu bersumber pada pesan dengan tekanan keindahan
pesan, seperti wacana puisi dan lagu;
e) Wacana direktif
Apabila wacana itu diarahkan pada tindakan atau reaksi dari mitra tutur
atau pembaca, seperti wacana khotbah.
2. Berdasarkan saluran komunikasinya, wacana dapat dibedakan atas
a) Wacana lisan
Wacana yang memiliki ciri adanya penutur dan mitra tutur,bahasa yang
dituturkan, dan alih tutur yang menandai giliran bicara.
b) Wacana tulis
Wacana ini ditandai oleh adanya penulis dan pembaca, bahasa yang
dituliskan dan penerapan sistem ejaan.
3. Wacana dapat pula dibedakan berdasarkan cara pemaparannya.
yaitu wacana naratif, wacana deskriptif, wacana ekspositoris, wacana
argumentatif, wacana persuasif, wacana hortatoris, dan wacana prosedural.

Menurut Ridho (2015) ciri-ciri wacana adalah sebagai berikut.


a. Satuan gramatikal
b. Satuan terbesar, tertinggi atau terlengkap
c. Untaian kalimat-kalimat
d. Memiliki hubungan proposisi
e. Memiliki hubungan kontinuitas dan berkesinambungan
f. Memiliki hubungan koherensi
g. Memiliki hubungan kohesi
h. Rekaman kebahasaan utuh dari peristiwa komunikasi
i. Bisa transaksional juga interaksional
j. Medium bisa lisan maupun tulis
k. Sesuai dengan konteks

B. Penggolongan Wacana
Menurut Saputro (2013) ada 5 jenis penggolongan wacana diantaranya.
1. Deskripsi
Deskripsi adalah penggambaran dengan kata-kata suatu benda,
tempat, suasana, atau keadaan. Deskripsi merupakan hasil observasi
melalui panca indra yang disampaikan secara kronologis. Wacana
deskripsi adalah wacana yang ditulis untuk menggambarkan sesuatu
kepada pembaca. Biasanya wacana deskripsi ini tidak berdiri sendiri
melainkan memperkuat wacana lainnya.
Contoh: Rinda adalah temanku. Orangnya tinggi, rambutnya panjang, dan
mempunyai lesung pipi. Dia tinggal didekat rumah pamanku. Kami
berteman sejak pamanku pindah rumah didekat rumahnya.

2. Eksposisi
Eksposisi adalah wacana yang menjelaskan baik peristiwa atau
lainnya dan harus berurutan, biasanya tulisan ini berisi uraian atau
penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberikan informasi atau
pengetahuan tambahan. Wacana ini digunakan oleh penulis untuk
memberikan informasi kepada pembacanya. Begitu juga dengan pembaca
menggunakan wacana ini untuk mencari informasi yang diinginkannya.
Contoh: adapun cara membuat esai dalam bentuk kompetisi ialah
1. Pahami petunjuk teknis dari panitia
2. Buat kerangka esai
3. Cari data
4. Kembangkan esai
5. Revisi

3. Argumentasi
Argumentasi adalah wacana yang berisikan pendapat. Pendapat ini
harus kita perhatikan dengan bukti dan fakta, biasanya tulisan ini bertujuan
membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan dengan data,
fakta sebagai bukti. Ditinjau dari sudut penulis karangan jenis ini ditulis
untuk meyakinkan pembaca terhadap suatu kebenaran. Efek lebih lanjut
karangan ini dapat mempengaruhi perilaku para pembacanya walaupun
sebenarnya wacana yang ditulis tidak bermaksud untuk mempengaruhi
orang lain. Sebaliknya, pembaca menggunakan wacana atau karangan ini
untuk mencari tau kebenaran dari suatu hal yang mungkin lebih dikuasai
oleh penulis.
Contoh: KB (keluarga berencana) membuat keluarga sejahtera damai dan
bahagia dengan dua anak.

4. Persuasi
Persuasi adalah wacana yang mampu mengajak, mempengaruhi
dan membujuk yang bertujuan mempengaruhi emosi pembaca untuk
berbuat sesuatu. Persuasi adalah bentuk karangan yang hampir sama
dengan argumentasi. Wacana persuasi berusaha mempertahankan suatu
kebenaran dalam pembahasannya. Walaupun tidak seratus persen
mempertahankan kebenaran, bentuk wacana ini masih termasuk dalam
wacana ilmiah, bukan wacana fiksi. Wacana ini juga dilengkapi dengan
pendapat penulisnya sehingga dapat mempengaruhi pembaca/pendengar
sehingga mereka tertarik untuk mencoba, membeli, atau memakai produk
tertentu.
Contoh: Buanglah sampah pada tempatnya!

5. Narasi
Narasi adalah wacana jenis mengarang atau menceritakan sesuatu
baik nyata maupun tidak nyata, biasanya tulisan ini berisi rangkaian
peristiwa yang susul menyusul sehingga membentuk alur cerita. Wacana
narasi ini ditulis untuk menceritakan pada orang lain kejadian-kejadian
atau peristiwa-peristiwa yang terjadi, baik yang dialami sendiri maupun
yang didengarnya dari orang lain. Dengan cara ini, penulis/pembicara
memenuhi pula kebutuhan para pendengar atau pembacanya untuk
memperoleh cerita tentang kejadian itu. Perlu dicatat bahwa ciri khas
wacana ini adalah kronologisnya. Artinya, sebuah cerita dari awal hingga
akhir atau sebaliknya diceritakan secara runut atau dengan urutan waktu
tertentu.
Contoh:
Putri Natasha dan Putri Andine

Suatu hari disebuah kerajaan besar lahirlah seorang putri cantik yang
bernama Putri Natasha. Wajahnya sangat cantik dan lucu. Putri Natasha
lahir dari pasangan Raja Anthum dan Ratu Aurora. Semua orang sangat
bahagia saat kelahiran Putri yang telah ditunggu-tunggu itu. Tepat dihari
kelahiran Putri Natasha, didepan pintu gerbang istana terdapat seorang bayi
kecil yang tergeletak tak berdaya. Akhirnya karena pihak istana tak tega
untuk menyingkirkannya, bayi tersebut kemudian diasuh oleh pihak istana
dan diberi nama Putri Andine.
Dua tahun telah berlalu, Putri Natasha dan Putri Andine telah berubah
menjadi putri-putri yang lucu, mereka telah menjadi seperti saudara
kandung sendidri. Raja dan ratu pun senang melihat keakraban mereka,
meskipun mereka belum memberitahukan bahwa Putri Andine bukanlah
anak kandung mereka. Saat menginjak usia 12 tahun, Putri Natasha terlihat
lebih cantik daripada Putri Andine. Dan juga Putri Natasha lebih mirip Ratu
Aurora. Putri Andine yang ketika itu menyadari bahwa Putri Natasha lebih
cantik darinya dan lebih mirip kepada sang Ratu, mempunyai niat jahat
kepada Putri Natasha.
Suatu hari Putri Andine yang telah beniat jahat kepada Putri Natasha
mencoba membuat wajah Putri Natasha menjadi buruk rupa dengan
menyiramkan air panas kepada Putri Natasha. Namun sebelum sempat ia
mencoba melakukannyaa, niat jahatnyaa telah diketahui oleh Ratu Aurora.
Akhirnya sang Ratu menceritakan mengapa ia tak mirip dengan Ratu
Aurora. Putri Andine akhirnya menyadari dan kembali menjadi baik kepada
Putri Natasha. Sekarang mereka menjadi putri-putri yang paling dikagumi
dinegeri tersebut. (Puteri, 2013)
C. Kesimpulan
Wacana merupakan satuan bahasa yang terlengkap yang mempunyai
kohesi dan koherensi dan berkaitan dengan konteks tertentu yang dapat
disampaikan secara lisan dan tertulis. Dari segi sosiologi, wacana menunjuk pada
hubungan konteks sosial dalam pemakaian bahasa, sedangkan dari segi linguistik,
wacana adalah unit bahasa yang lebih besar daripada kalimat. Menurut
Kridalaksanan (dalam Ayusefrynasari, 2015) wacana dibagi menjadi 4, yaitu
wacana langsung (direct speech, direct discourse), wacana pembeberan
(expository discourse), wacana penuturan (narrative discourse), wacana tidak
langsung (indirect discourse).
Ciri-ciri wacana adalah satuan gramatikal, satuan terbesar, tertinggi atau
terlengkap, untaian kalimat-kalimat, memiliki hubungan proposisi, memiliki
hubungan kontinuitas dan berkesinambungan, memiliki hubungan koherensi,
memiliki hubungan kohesi, rekaman kebahasaan utuh dari peristiwa komunikasi,
bisa transaksional juga interaksional, medium bisa lisan maupun tulis, dan sesuai
dengan konteks. Wacana digolongkan menjadi 5 yaitu (1) Deskripsi, (2)
Eksposisi, (3) Argumentasi, (4) Persuasi, dan (5) Narasi. Wacana deskripsi
adalah wacana yang ditulis untuk menggambarkan sesuatu kepada pembaca,
baik dengan penggambaran kata-kata suatu benda, tempat, suasana, atau
keadaan.
Eksposisi adalah wacana yang menjelaskan baik peristiwa atau lainnya
dan harus berurutan, biasanya tulisan ini berisi uraian atau penjelasan tentang
suatu topik dengan tujuan memberikan informasi atau pengetahuan tambahan.
Argumentasi adalah wacana yang berisikan pendapat yang disertai dengan bukti
dan fakta dan bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat atau
kesimpulan dengan data. Persuasi adalah wacana yang mampu mengajak,
mempengaruhi dan membujuk yang bertujuan mempengaruhi emosi pembaca
untuk berbuat sesuatu. Narasi adalah wacana jenis mengarang atau menceritakan
sesuatu baik nyata maupun tidak nyata, biasanya tulisan ini berisi rangkaian
peristiwa yang susul menyusul sehingga membentuk alur cerita.
Daftar Pustaka

Kosasih. 2010. Kreatif Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.

Mulyana. 2005. Kajian Wacana: Teori, Metode dan Aplikasi Prinsip-Prinsip


Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Asma, Naura. 2012. “Makalah BI Wacana”


http://softbizniz.blogspot.co.id/2012/12/makalah-bi-wacana.html. Diakses
pada 10 Maret 2017. 21:05:10 WIB.

Ayusefrynasari. 2015. “Wacana dan Penggolongannya”


http://dokumen.tips/documents/wacana-dan-penggolongannya.html#.
Diakses pada 10 Maret 2017. 20:16:45 WIB.

Puteri, Lathifah. 2013. “Macam-Macam Wacana dan Penggolongannya dalam


Bahasa Indonesia” http://lavolathifah.blogspot.co.id/2013/12/normal-0-
false-false-false-en-us-x-none.html. Diakses pada 10 Maret 2017. 20:20:11
WIB.

Ridho, Mustafa. 2015. “Makalah Tentang Wacana”


http://tugasmakalahkuliahwacana.blogspot.co.id/2015/03/makala-tentang-
wacana.html. Diakses pada 10 Maret 2017. 20:30:06 WIB.

Saputro, Rino. 2013. “Macam-Macam Wacana dan Penggolongannya”


https://www.siputro.com/2013/02/macam-macam-wacana-dan
penggolongannya/. Diakses pada 10 Maret 2017. 20:15:18 WIB.
Soal Latihan

1. Topik: Kesehatan Usus


(1) Saudara, data yang dikeluarkan US National Library menyebutkan
kanker usus menempati urutan ke-2 penyebab kematian sedangkan di ndonesia
dari RSCM Jakarta menyebutkan, setiap tahun menerima lima puluh pasien baru
penderita kanker usus. (2) Kanker usus terjadi karena transit makanan dalam usus
besar dalam waktu yang lama dan ditandai oleh buang air besar tidak setiap hari.
(3) Hal ini akan menyebabkan zat karsinogenetik (penyebab kanker) dalam
makanan mengendap pada dinding usus sehingga memicu pertumbuhan kanker.
(4) Untuk mencegah kanker usus sebaiknya kita mengubah pola makan dari yang
banyak mengandung lemak menjadi makanan yang kaya serat. (5) Penuhilah
kebutuhan serat Anda dari sayur-sayuran dan buah-buahan segar. (6) Saat ini
untuk mendapatkan buah-buahan segar tidaklah sulit karena hampir setiap pojok
di tepi jalan terdapat penjual buah.
Kalimat persuasif pada kutipan pidato tersebut yang sesuai dengan topik adalah
nomor … .
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (4) dan (5)
E. (5) dan (6)

2. Wacana yang ditulis untuk menceritakan pada orang lain kejadian-kejadian


atau peristiwa-peristiwa yang terjadi merupakan pengertian dari... .
A. Wacana persuasi
B. Wacana deskripsi
C. Wacana eksposisi
D. Wacana narasi
E. Wacana argumentasi
3. Berikut ini yang merupakan pembagian wacana menurut Kridalaksanan,
kecuali…
A. Wacana langsung (direct speech, direct discourse)
B. Wacana pembeberan (expository discourse)
C. Wacana penuturan (narrative discourse)
D. Wacana tidak langsung (indirect discourse)
E. Wacana ekspensif

4. Rinda adalah temanku. Orangnya tinggi, rambutnya panjang, dan


mempunyai lesung pipi. Dia tinggal didekat rumah pamanku. Kami
berteman sejak pamanku pindah rumah didekat rumahnya. Kalimat diatas
termasuk kedalam contoh wacana... .
A. Wacana Deskripsi
B. Wacana Eksposisi
C. Wacana Argumentasi
D. Wacana Persuasi
E. Wacana Narasi

5. June berasal dari keluarga penulis. Kedua orang tuanya mencari nafkah dari
menulis. Ibunya seorang penulis novel dan ayahnya seorang dosen. Kakak
laki-lakinya adalah seorang wartawan. Selama masa hidupnya June merasa
terintimidasi oleh sebutan keluarga penulis. Ia dihadapkan pada situasi yang
mengharuskan ia bisa menulis. Bila ada yang memintanya menulis, ia
menolak dengan alasan bakat keluarganya dalam menulis sudah habis.
Penggalan karangan tersebut disampaikan secara....
A. Deskripsi
B. Argumentasi
C. Persuasi
D. Eksposisi
E. Narasi
6. (1) Akan tetapi dia tidak patah semangat. (2) Dia terus-menerus mengirimkan
karya-karyanya dengan posisi tetap seperti itu. (3) Sayang keadaan tidak juga
berubah. (4) Karya-karyanya yang selalu dia kirim dengan disertai perangko,
terus-terusan dikembalikan. (5) Kenyataan ini akhirnya sangat melukainya.
Berdasarkan wacana diatas, kalimat yang tidak sesuai atau tidak baku adalah
kalimat nomor... .
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

7. Bacalah wacana berikut dengan saksama!


Bendungan di Desa Jatirogo ini tidak ada duanya di Indonesia. Tubuh
bendungan tersebut dari bantalan karet berisi air. Karena terbuat dari karet,
tinggi permukaannya bisa diatur secara fleksibel. Bila terjadi banjir, bantalan
karet itu dikempiskan. Dan air bah lancar mengalir ke laut. Sebaliknya, bila
volume air sungai mengecil, tubuh bendungan diisi penuh, sehingga tingginya
mencapai 3 m. Sungai terbendung dan airnya dimanfaatkan sebagai air
minum dan irigasi. Pada saat yang sama, air pasang dari laut akan terhambat
dan tak mencemari sungai yang menjadi sumber utama air tawar masyarakat
di sekitar sungai.

Simpulan isi wacana di atas adalah…


A. Bendungan dari bantalan karet dapat membendung sungai.
B. Bendungan dari bantalan karet sangat bermanfaat.
C. Bendungan dari bantalan karet dapat mengalirkan air.
D. Pemanfaatan air melalui bendungan bantalan karet.
E. Bendungan bantalan karet dapat diisi dengan air.
8. Dibawah in iadalah syarat-syarat sebuah wacana, kecuali... .
A. Topik
B. Kohesi dan Koherensi
C. Profesional
D. Tuturan
E. Nyata

9. Bacalah wacana berikut dengan saksama!


Naiknya harga minyak dunia membuat pemerintah Indonesia dalam posisi
sulit. Jika tidak mengikuti kenaikan harga minyak dunia tersebut, yaitu dengan
menaikkan harga BBM dalam negeri, perekonomian Indonesia akan hancur.
Sebaliknya, apabila menaikkan harga BBM, masyarakat menengah ke bawah
akan mengalami kesulitan hidup. Akhirnya, pemerintah mengambil langkah
berani, yaitu menaikkan harga BBM dengan memberikan kompensasi berupa
subsidi langsung kepada masyarakat kecil.

Berdasarkan wacana di atas seperti diungkapkan oleh peribahasa….


A. Malang tak boleh ditolak, mujur tak boleh diraih.
B. Bagaikan makan buah simalakama, dimakan ibu mati, tidak dimakan
bapak mati
C. Memakan hendak kentang, membeli hendak ubi.
D. Ingin buah manggis di hutan, masak ranum tergantung tinggi.
E. Mati anak berkalang bapak, mati bapak berkalang anak.

10. Pemakaian batubara di negara kita hingga saat ini masih terbatas hanya pada
PLTU dan pabrik semen. Teknologi pengolahan dan kualitas batubara yang
dimiliki bisa dikatakan masih rendah. Selain itu, masalah dana juga sangat
terbatas. Di negara-negara maju, batubara sudah bisa diolah menjadi sumber
energi. Di samping itu, dengan teknologi tinggi, batubara sudah bisa
menghasilkan bahan baku industri kimia berupa gas sintetis.
Berikut ini yang bukan merupakan rincian gagasan yang dikemukakan pada
wacana di atas adalah…..
A. Teknologi pengolahan batubara masih rendah
B. Kualitas batubara masih rendah
C. Batubara menjadi sumber energi
D. Batubara bahan baku industri kimia
E. Pemakaian batubara masih terbatas

Вам также может понравиться