Вы находитесь на странице: 1из 13

A.

GAMBAR BANGUNAN

Gambar 1. Tampak Perspektif (3D)

Gambar 2. Tampak Atas


B. DATA PERHITUNGAN :
 Tinggi tiap lantai :4m
 Dimensi kolom : 50 x 50 cm
 Dimensi balok : 35 x 50 cm
 Tebal pelat lantai dan dak : 12 cm
 Mutu bahan
fc : 25 Mpa
fy : 400 Mpa
 Beban mati pada lantai
Berat partisi : 200 kg/m2
Berat screed + kramik, plafond, ME : 150 kg/m2
 Beban hidup untuk sekolah pada lantai
Beban hidup : 250 kg/m2
 Beban mati pada atap/dak
Beban mati atap/dak : 50 kg/m2
 Beban hidup pada atap/dak
Beban hidup atap/dak : 150 kg/m2

C. DATA DESIGN GEMPA


 Lokasi gedung di Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan dengan Zona gempa
wilayah 1
 Kondisi tanah di lokasi gedung termasuk dalam kategori tanah sedang
 Dengan percepatan puncak batuan dasar = 0,015 g
(Sesuai SNI 1726-2002)

D. PERHITUNGAN PEMBEBANAN

Perhitungan Beban Mati

a. Lantai Tipikal

1. Berat pelat lantai 120 mm = 0,12 x 2400 = 288 kg/m2

2. Berat screed, keramik, plafond & MEP = 150 kg/m2

3. Berat partisi = 200 kg/m2


DL = 638 kg/m2

b. Lantai Atap/Roof

1. Berat pelat lantai 120 mm = 0,12 x 2400 = 288 kg/m2

2. Berat screed, keramik, plafond & MEP = 80 kg/m2

3. Berat partisi = 0 kg/m2

DL = 368 kg/m2

Perhitungan Beban Hidup

a. Lantai Tipikal

LL = 250 kg/m2

b. Lantai Atap/Roof

LL = 150 kg/m2

Tabel 1. Berat Bangunan Per Lantai


70% Reduksi Elemen
Balok Pelat Jumlah
Lantai Beban Hidup Vertikal
(kN) (kN) (kN) (kN) (kN)
4 756 921,6 224 600 2501,6
3 756 921,6 560 1920 4157,6
2 756 921,6 560 1920 4157,6
1 756 921,6 560 1920 4157,6
Total Berat Bangunan 14974,4

E. TAKSIRAN WAKTU GETAR ALAMI T, SECARA EMPIRIS

Memakai rumus empiris method A dari UBC Section 1630.2.2


 Tinggi gedung (Hn) : 16 m
 Ct : 0,0724
 Tempiris : Ct x (Hn)3/4
: 0,0724 x (16)3/4 = 0,5792 det
 Kontrol pembatasan T sesuai Ps 5.6 SNI 1726 – 2002
 = 0,2 dan n =4, maka
T :0,2 x 4 = 0,8 det
 T = 0,8 det >T empiris = 0,5792 ......(OK)
F. MENGHITUNG V

 V dihitungdenganrumus (26) SNI 1726


 SRPMK sesuai SNI 1726. Tabel 2 : R = 8,5
 WG 1
Tanah Sedang BerdasarkanGambar 2 SNI 1726, diperoleh C1 = 0,058
T1 = 0, 5792
I sesuai SNI-1726 Tabel 1  I = 1.
C1 I 0,058𝑥 1
 Diperoleh :V = Wt = 8,5 x 14974,4 = 102,178 KN
R

G. PERHITUNGAN GAYA LATERAL (Fi)


Distribusi ini dilakukan sesuai rumus (27) yang berada di SNI 1726 Ps 6.1.3.
Wi.zi
Fi  n
V
Wi.zi
i 1

Tabel 2 perhitungan F lateral dan Vx

Berat Lantai
Tinggi (Hx) Hx * Wx F Lateral (fx) V story (Vx)
Lantai (Wx)
(m) (kg) (kg.m) (kg) (kg)
4 16 249760 3996160 6075,185 6075,185
3 12 355360 4264320 6482,857 12558,04
2 8 355360 2842880 4321,905 16879,95
1 4 355360 1421440 2160,952 19040,9
Jumlah 1315840 12524800 54554,08

Perlu dicatat bahwa dipuncak gedung tidak ada beban horizontal gempa terpusat karena ratio
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑔𝑒𝑑𝑢𝑛𝑔 16
= 16< 3 (Ps 6.1.4).
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑒𝑛𝑎ℎ 𝑔𝑒𝑑𝑢𝑛𝑔

H. ANALISIS TERHADAP T RAYLEIGHT


PERHITUNGAN PELAT LANTAI (SLAB )

PELAT LENTUR 2 ARAH (TWO WAY SLAB )

A. DATA BAHAN STRUKTUR

Kuat tekan beton, K- 300 fc' = 25 MPa

Tegangan leleh baja untuk tulangan lentur, fy = 400 MPa

B. DATA PLAT LANTAI

Panjang bentang plat arah x, Lx = 4,00 m


Panjang bentang plat arah y, Ly = 5,00 m

Tebal plat lantai, h= 120 mm

Koefisien momen plat untuk : Ly / L x = 1,25 KOEFISIEN MOMEN PLAT

Lapangan x Clx = 58

C =
ly
Lapangan y 36

C =
tx
Tumpuan x 79

Tumpuan y Cty = 57

Diameter tulangan yang digunakan, = 12 mm

Tebal bersih selimut beton, ts = 25 mm

C. BEBAN PLAT LANTAI

1. BEBAN MATI (DEAD LOAD )

No Jenis Beban Mati Berat satuan Tebal (m) Q (kN/m2)

3
1 Berat sendiri plat lantai (kN/m ) 24,0 0,12 2,880
2

2
3 Berat finish, plafon,ME dll (kN/m ) - 1,500

2
4 Berat partisi (kN/m ) - 2,000

Total beban mati, QD = 6,380

2. BEBAN HIDUP (LIVE LOAD )

Beban hidup pada lantai bangunan = 250 kg/m2

 QL = 2,500 kN/m2

3. BEBAN RENCANA TERFAKTOR

Beban rencana terfaktor, Qu = 1.2 * QD + 1.6 * QL = 11,656 kN/m2

4. MOMEN PLAT AKIBAT BEBAN TERFAKTOR

2
Momen lapangan arah x, M = C * 0.001 * Q * L = 10,8 kNm/m
ulx Lx
u x

2
Momen lapangan arah y, M = C * 0.001 * Q * L = 6,71 kNm/m
uly Ly
u x

2
Momen tumpuan arah x, M = C * 0.001 * Q * L = 14,73 kNm/m
utx Tx
u x

2
Momen tumpuan arah y, M = C * 0.001 * Q * L = 10,63 kNm/m
uty Ty
u x

Momen rencana (maksimum) plat,  Mu = 14,73 kNm/m

D. PENULANGAN PLAT
Untuk : fc' ≤ 30 MPa, 1 = 0,85

Untuk : fc' > 30 MPa, 1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 30) / 7 = -

Faktor bentuk distribusi tegangan beton,  1 = 0,85

Rasio tulangan pada kondisi balance ,

b = 1* 0.85 * fc'/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0,027

Faktor tahanan momen maksimum,

Rmax = 0.75 * b * fy * [ 1 – ½* 0.75 * b * fy / ( 0.85 * fc') ] = 6,556

Faktor reduksi kekuatan lentur, = 0,80

Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = ts +  / 2 = 31,0 mm

Tebal efektif plat lantai, d = h - ds = 89,0 mm

Ditinjau plat lantai selebar 1 m,  b= 1000 mm

Momen nominal rencana, Mn = Mu /  = 18,41 kNm

Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10-6 / ( b * d2 ) = 2,324

R

max
Rn < (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :

 = 0.85 * fc' / fy * [ 1 -  [ 1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc' ) ] = 0,0062

=
min
Rasio tulangan minimum, 0,0025

Rasio tulangan yang digunakan,  = 0,0062

Luas tulangan yang diperlukan, As =  b * d = 552 mm2

Jarak tulangan yang diperlukan, s =  / 4 * 2 * b / A = 205 mm


s

Jarak tulangan maksimum, smax = 2 * h = 240 mm

s =
max
Jarak tulangan maksimum, 200 mm

Jarak sengkang yang harus digunakan, s= 200 mm

Diambil jarak sengkang :  s= 200 mm

Digunakan tulangan,  12 - 200

Luas tulangan terpakai, As =  / 4 *  2 * b / s = 566 mm2

E. KONTROL LENDUTAN PLAT

Modulus elastis beton, Ec = 4700*√ fc' = 23453 MPa

Modulus elastis baja tulangan, Es = 2,00E+05 MPa

Beban merata (tak terfaktor) padaplat, Q = QD + QL = 8,880 N/mm


Panjang bentang plat, Lx = 4000 mm

Batas lendutan maksimum yang diijinkan, Lx / 240 = 16,67 mm

Momen inersia brutto penampang plat, Ig = 1/12 * b * h3 = 144000000 mm3

Modulus keruntuhan lentur beton, fr = 0.7 * √ fc' = 3,492992986 MPa

Nilai perbandingan modulus elastis, n = Es / Ec = 8,53

Jarak garis netral terhadap sisi atas beton, c = n * As / b = 4,822 mm

Momen inersia penampang retak yang ditransformasikan ke beton dihitung sbb. :

Icr = 1/3 * b * c3 + n * As * ( d - c )2 = 34207687 mm4

yt = h / 2 = 60 mm

Momen retak : Mcr = fr * Ig / yt = 8383183 Nmm

Momen maksimum akibat beban (tanpa faktor beban) :

M =1/8*Q*L2= 9990000 Nmm


A x

Inersia efektif untuk perhitungan lendutan,

Ie = ( Mcr / Ma )3 * Ig + [ 1 - ( Mcr / Ma )3 ] * Icr = 99086417 mm4

Lendutan elastis seketika akibat beban mati dan beban hidup :

4
 = 5 / 384 * Q * L /(E*I )= 4,030 mm
e X c
e
Rasio tulangan slab lantai :
 = As / ( b * d ) = 0,0064
Faktor ketergantungan waktu untuk beban mati (jangka waktu > 5 tahun), nilai :

 2,0

 =  / ( 1 + 50 *  ) = 1,5178

Lendutan jangka panjang akibat rangkak dan susut :

4
 =  * 5 / 384 * Q * L / ( E * I ) = 6,117 mm
g x c e

Lendutan total, tot = e + g = 10,147 mm

Syarat : tot ≤ Lx / 240

10,147 < 12,500  AMAN (OK)

Вам также может понравиться